Anda di halaman 1dari 10

Pencahayaan Alami

 Kelebihan cahaya dan sinar matahari

> Bersifat alami

memiliki nilai-nilai yang tak tergantikan oleh cahaya

buatan

> Tersedia berlimpah

> Tersedia secara gratis

> Terbarukan

Tidak pernah habis

> Memiliki spektrum cahaya lengkap

mulai dari merah infra hingga ungu ultra

> Memiliki daya panas dan kimiawi yang diperlukan

makhluk hidup di bumi, merah-infra berdaya panas

sedangkan ungu-ultra berdaya kimia

> Dinamis

Arah sinar matahari selalu berubah oleh rotasi bumi

dan peredaran bumi mengelilingi matahari, dan

intensitas cahaya berubah terhalang awan dan

memberi efek gelap terang

> Dapat digunakan untuk pengobatan (heliotherapy)

> Lebih alami bagi irama tubuh (bio-rhytm)

 Kelemahan cahaya dan sinar matahari

> Intensitasnya tidak mudah diatur, sangat

menyilaukan atau sangat redup

> Tidak tersedia pada malam hari

> Sering membawa serta panas masuk

ke dalam ruangan

> Dapat memudarkan warna


Pengertian dalam Pencahayaan

 Cahaya

gelombang elektromagnet panjang 380-700 nm

(nanometer, 1 nm = 10⁻⁹ m) dengan urutan warna ungu-ultra (290-380 nm) hingga merah-infra
(700-2300 nm). Kecepatan cahaya 3 x10⁸ m/dt

 Sinar

Berkas cahaya yang mengarah ke suatu tujuan

 Cahaya matahari

mempunyai panjang gelombang 290-2300 nm, mempunyai spektrum lengkap dari ungu ultra
hingga merah infra, mata manusia paling peka terhadap warna kuning (550 nm)

 Cahaya langit

adalah cahaya bola langit yang dipakai untuk penerangan alami ruangan

 Cahaya buatan

Segala bentuk cahaya yang bersumber dari alat ciptaan manusia

Istilah Dalam Pencahayaan

 Arus cahaya (diukur dengan lumen)

banyak cahaya yang dipancarkan ke segala arah oleh sumber cahaya persatuan waktu (lm/det)

 Intensitas sumber cahaya (diukur dengan candela)

kuat cahaya yang dikeluarkan oleh sebuah sumber cahaya ke arah tertentu

 Iluminan (diukur dengan lux, lumen/m²)

banyak arus cahaya yang datang pada satu unit bidang)

 Luminan (diukur dengan candela/m²)

intensitas cahaya yang dipancarkan, dipantulkan, diteruskan oleh satu unit bidang yang diterangi

 1 Lilin (candela)

kira2 sama dengan cahaya yang dihasilkan oleh sebuah lilin kecil. Sebuah sumber cahaya
berintensitas 1 candela mengeluarkan cahaya total ke segala arah sebanyak 12,57 lumen. 12,57
adalah luas kulit bola berjari-jari 1 meter (= 4Πr²) dengan sumber cahaya sebagai titik pusatnya. 1
candela = 1 lumen per 1 sudut bola (steradian)

 1 fc (footcandle, lumen/ft² = 10,79 lx (lux, lumen/m²)

 1 lux adalah iluminan (E) pada bidang bola berjari-jari 1 m yang bertitik pusat sumber
berkekuatan cahaya (I) sebesar 1 cd
 1 lumen (lm) adalah arus cahaya (Φ) pada 1 m² bidang bola berjari-jari 1 m yang bertitik
pusat sumber berkekuatan cahaya (I) sebesar 1 cd

Daerah Terang dan Gelap

 Dalam pemanfaatan sinar matahari dalam perancangan harus diperhatikan:

> dari sisi mana saja sinar matahari masuk

> perhatikan dimensi ketinggian lubang cahaya

> perhatikan dimensi kedalaman ruangan, daerah

paling jauh dari sisi lubang cahaya akan terjadi

daerah yang relatif paling gelap

Untuk mengatasi kelemahan pencahayaan satu sisi,

dapat diciptakan pencahayaan multi sisi bahkan dari

sisi atas ruangan agar mengurangi daerah gelap


Pengolahan Cahaya dari Atas

 Olahan khusus sinar atas ini dilakukan dengan tujuan

> memperlunak sinar masuk sehingga tidak terlalu

tajam, baik panasnya maupun sinarnya

> mengarahkan sinar yang masuk, baik langsung

maupun pantul

> mendapatkan efek khusus bagi suasana ruangan

> membantu penerangan ruangan secara keseluruhan

sehingga didapat derajat terang yang merata

Dimensi untuk lubang cahaya atas

S1 = 1 s/d 1,5 HL

HC = 0,5 HW maks HC = HW

S2 = 1,5 HT maks S2 = 2 HT
Bidang Pantul Pencahayaan Ruang

 Bidang-bidang pantul di dalam ruangan

> Langit-langit

merupakan bidang yang paling berperan dalam

memantulkan cahaya dari luar, sebaiknya dipergunakan

warna ringan

> Dinding belakang

> Dinding samping

> Lantai

merupakan bidang yang kurang berperan dalam

memantulkan cahaya dari luar, dapat dipergunakan

warna gelap

Pencahayaan Buatan

 Bila tidak tersedia cahaya alami, matahari terbenam

 Tidak tersedia cukup cahaya, saat mendung

 Cahaya alami tidak dapat menjangkau tempat terjauh

dari ruangan
 Diperlukan cahaya merata pada ruang lebar

 Diperlukan intensitas cahaya konstan, misalnya ruang

operasi

 Diperlukan pencahayaan dengan warna dan arah penyinaran yang dapat diatur

 Diperlukan untuk fungsi khusus

 Diperlukan cahaya dengan efek khusus

Pencahayaan Buatan

 Sumber terang buatan

> lampu pijar

> lampu fluoresens

cahaya dihasilkan fluoresens fosfor di dalam tabung

> lampu high intensity discharge (HID)

 Penempatan sumber terang

> terarah

> menyebar

 Sistem Penyinaran

> penyinaran langsung

diarahkan langsung pada bidang kerja

> penyinaran tidak langsung

menghalagi cahaya langsung pada bidang kerja

> penyinaran baur

arah datangnya sinar dibuat merata sehingga tidak

tampak keras

 Pengaruh dinding, langit2, lantai dll

Kenyamanan Bangunan dengan Pengkondisian Buatan

 Orientasi bangunan dengan orientasi bukaan utara selatan, maka sisi terpendek jatuh pada
sisi timur barat sehingga permukaan bangunan yang terkena radiasi matahari luasannya
kecil. Panas yang diterima dinding akan diserap dan merambat ke dalam bangunan yang
menjadi beban AC.
 Pembayangan juga diperlukan untuk menghindari luasan permukaan dinding yang terpapar
sinar matahari yang panasnya akan merambat masuk ke dalam ruangan menjadi beban AC.
Pembayangan dapat dilakukan dengan Pohon, Vegetasi, Tritisan, ataupun tirai.

 Memakai material bahan bangunan yang dapat menahan panas masuk ke dalam ruangan.
Memakai bahan yang bernilai transmitan rendah (bersifat isolator) dan bernilai refleksi tinggi
(warna cerah).

 Jangan melupakan ventilasi. Memang konsep bangunan AC adalah tertutup, tetapi udara
ruangan yang berputar terus akan menjadi kotor oleh keringat, sehingga dalam sehari misal
pagi hari ruangan harus dibuka untuk mengganti dengan udara yang segar. Jika tidak akan
bau dan apek.

 Bijaksana memakai AC (sesuai kebutuhan) memasang AC pada suhu rendah akan sangat
memaksa AC dan konsumsi listriknya menjadi lebih besar. Suhu ruangan nyaman berkisar 25
derajat C.

 Volume ruangan juga berpengaruh pada kenyamanan. Volume yang kecil akan dapat
membantu AC bekerja cepat dalam mendinginkan ruangan. Untuk itu jika mendesaain
bangunan yang memang didesain dengan AC tinggi langit-langit biasa rendah dengan
ketinggian 2,8 m.

Istilah dalam Pencahayaan Buatan

 Cahaya buatan

segala bentuk cahaya bersumber dari ciptaan manusia

 Kontras

perbedaan antara luminan (kecerahan) benda yang kita lihat dan luminan permukaan di
sekitarnya

 Pencahayaan langsung

pencahayaan dengan mengarahkan sinar langsung ke bidang kerja atau objek

 Pencahayaan tak langsung

pencahayaan dengan memantulkan sinar terlebih dahulu

 Pencahayaan umum

pencahayaan merata untuk seluruh ruangan

 Pencahayaan kerja

pencahayaan fungsional untuk kerja visual tertentu

 Pencahayaan aksen

pencahayaan yang diarahkan ke objek tertentu untuk memperkuat penampilan

 Cahaya ambien
cahaya keseluruhan dalam suatu ruang yang merupakan efek gabungan dari pencahayaan umum,
aksen dll

 Beberapa istilah sesuai dengan arah dan luasnya sinar

> penyinar atas (up-lighter)

lampu yang menyorot ke atas

> penyinar bawah (down-lighter)

lampu yang menyorot ke bawah

> penyorot sempit (spot-light)

lampu dengan sudut sinar < 30°

> penyorot lebar (flood-light)

lampu dengan sudut sinar > 30°

> penyiram dinding (wall-wash light)

lampu untuk menyiram bidang vertikal dengan

cahaya

Aspek Matematis

 Menghitung Kontras

C = (Lt – Ls)/Ls

C = kontras, tanpa dimensi

Lt = luminan pada objek bersangkutan, cd/m²

Ls = luminan permukaan sekitar objek, cd/m²

Bila diketahui bilangan pantul permukaan, maka

C = (pt – ps)/ps

pt = reflektan pada objek bersangkutan, cd/m²

ps = reflektas permukaan sekitar objek, cd/m²

 Menghitung Luminan (kecerahan)

Luminan permukaan tak transparan

L=E.p

L = luminan, cd/m²

E = iluminan, lumen/m²

p = reflektan permukaan, %
Luminan permukaan transparan

L=E.τ

τ = transmitan permukaan, %

 Menghitung Iluminasi di satu titik oleh satu lampu

E = I/d² cos β

E = iluminasi, lux (lm/m²)

I = arus cahaya dari sumber cahaya ke arah titik yang

disinari, lm (biasa dari pabrik pembuat)

d = jarak dari lampu ke titik yang disinari, m

β = sudut datang sinar (dihitung antara garis tegak

lurus bidang dan sinar)

Bila I dalam candle (cd), maka d dalam feet dan E

dalam footcandle (lumen/ft²), untuk menjadikan E

dalam lux maka dikalikan dengan 10

 Menghitung Penerangan di satu titik

E = Φ/ A

E = penerangan rata-rata, lux

Φ = total arus cahaya di bidang bersangkutan, lumen

A = luas area, m²

Dalam kenyataannya banyak faktor yang

mempengaruhi penerangan di suatu titik, antara lain

distribusi intensitas cahaya luminer, efisiensi, bentuk dan ukuran ruang, pemantulan permukaan
dan ketinggian lampu dari bidang kerja

 Menghitung panas yang dikeluarkan oleh lampu

H = 0,996 I

H = panas yang ditimbulkan oleh sumber cahaya, watt

I = daya yang diberikan kepada sumber cahaya, watt


Contoh Perhitungan

 Soal : Sebuah lampu pijar downlight menyinari suatu titik A pada bidang kerja yang tegak
lurus dari lampu pijar, jarak lampu tegak lurus terhadap bidang kerja = 2 m, mempunyai
data fotometrik intensitas lampu pada arah 0° = 1950 cd. Hitunglah iluminasi di titik A.

 Jawab:

EA = I/d² cos β

= 1950/ (2)² cos 0°

= 1950 . 4 . 1

= 487,5 lux

Anda mungkin juga menyukai