Tujuan Pencahayaan
- Praktis : Menjamin kenyamanan visual untuk menjamin kemudahan tugas visual/penglihatan → Kuantitas
- Artistik : Menciptakan efek-efek tertentu untuk membangkitkan perasaan/emosi → Kualitas
Spektrum Elektromagnetik
Adalah, rentang radiasi elektromagnetik yang menunjukkan berbagai jenis gelombang elektromagnetik sesuai frekuensi
dan panjang gelombangnya.
- Panjang gelombang → menyatakan warna.
- Cahaya yang mengandung semua gelombang yang terlihat, akan nampak sebagai ‘putih’
Sifat Cahaya
- Cahaya: Suatu energi radiasi yang secara langsung menimbulkan sensasi visual
- Merupakan gelombang elektromagnetik yang memiliki Panjang gelombang (λ) dalam spektrum yang kelihatan,
yaitu diantara ± 380 – 780 nm (1 nm = 1 nanometer = 10-9 meter).
Jenis Cahaya
Campuran Warna
Segi Negatif
Perlu perencanaan yang tepat untuk menghindari:
- Cahaya langsung yang cukup silau dan berlebihan pada siang hari.
- Cahaya langit yang cukup silau dan berlebihan pada siang hari.
Sehingga membuat tidak nyaman, terutama pada sisi barat atau timur bangunan.
Komponen Pencahayaan Alami
- Komponen Langit
Faktor langit, yakni komponen pencahayaan langsung dari Cahaya langit.
- Komponen Refleksi Luar
Faktor refleksi luar – frl, yakni komponen pencahayaan yang berasal dari
refleksi benda-benda yang berada di sekitar bangunan yang bersangkutan.
- Komponen Refleksi Dalam
Faktor refleksi dalam – frd, yakni komponen pencahayaan yang berasal dari
refleksi permukaan-permukaan dalam ruangan, dari Cahaya yang masuk ke
dalam ruangan akibat refleksi benda-benda di luar ruangan maupun Cahaya
dari langit.
- Pantulan Spekular, pada permukaan licin dan halus. Sudut datang = sudut pantul dengan intensitas cahaya pantul
yang besar.
- Pantulan Menyebar pada permukaan licin yang tidak beraturan (etsa, goresan, berombak), sehingga cahaya pantul
melembut.
- Pantulan Difus pada permukaan yang tidak mengkilap (plesterandinding, cat), cahaya pantul menyebar merata ke
segala arah.
- Kombinasi diantara ketiga pantulan dengan warna permukaan dapat menentukan tingkat distribusi Cahaya.
1) Kemerataan Cahaya
• Distribusi cahaya merata mencapai standar minimal, mulai dari area di dekat bukaan hingga mencapai ke
seluruhan ruangan.
• Upayakan cahaya datang lebih dari satu arah, sekaligus untuk mengurangi kontras.
• Untuk bentuk lubang cahaya yang melebar, distribusi cahaya lebih merata ke arah lebar ruangan, sedangkan
bentuk yang meninggi memberi penetrasi cahaya ke arah kedalaman ruangan.
• Tingkatkan penerusan cahaya dan kemampuan pemantulan permukaan (warna terang}.
• Dapat diukur dengan lightmeter secara horizontal dan vertikal, juga disimulasi dengan software Dynamic
Daylighting Andrewmarsh, Velux, Dialux atau Ecotect.
Kualitas pencahayaan disesuaikan dengan kebutuhan dari fungsi ruangnya, yang perlu diperhatikan adalah
kontras yang tepat dan hindari silau.
2) Kontras
Merupakan derajat perbandingan kecerahan antara objek dan daerah sekelilingnya. Ratio:
3:1 – Terlihat tapi tidak mengalihkan perhatian.
10 : 1 – Menarik Perhatian
50 : 1 – Sangat menonjol dibandingkan semua yang ada pada bidang pandang.
Tulisan dengan tinta abu-abu di atas kertas putih akan lebih sulit dibaca daripada tulisan dengan tinta hitam.
Setiap 1% pengurangan kontras antara objek dan latar belakangnya, diperlukan tambahan kuat pencahayaan sebesar
15% agar objek lebih mudah dideteksi.
Kontras juga dapat terjadi saat Cahaya yang masuk sangat sedikit dan
menyebabkan terjadinya perbedaan yang mencolok antara kondisi yang sangat
terang pada area bukaan dengan kondisi yang sangat gelap pada area yang jauh
dari bukaan.
(Kontras karena adanya perbedaan terang dan gelap yang mencolok.)
Ruang Kantor
3) Silau
Berasal dari Cahaya matahari langsung (silau langsung) atau adanya pantulan dari benda reflektif (silau tidak
langsung).
Kontras yang terlalu tinggi dari silau langsung Kontras berlebihan dari silau tidak langsung
Semua jendela dapat menjadi sumber silau pada waktu tertentu atau pada beberapa arah tertentu dari sudut
pandang.
Antisipasi Silau
A. Mengatur Orientasi Bukaan Cahaya Sumber Cahaya di tengah titik mata
Beri pembayangan untuk menghindari silau langsung, jika bukaan menyebabkan silau langsung
cahaya hanya dimungkinkan di sisi timur dan barat:
a. Naungan/penyaringan dengan teritis, kisi-kisi, jalusi, kerawang, pergola, balkon, lapisan dinding kedua.
b. Bentuk substraksi dari dinding dimana bukaan diposisikan.
B. Pemilihan Material Dan Perletakan Vegetasi Di Sekitar Bangunan
a. Gunakan material yang cukup menyerap cahaya pada dinding tetangga, permukaan tanah, fasad bangunan
dan elemen tapak lainnya, hindari seng atau alumunium.
b. Ada jarak tertentu antara pohon dan bangunan, pada dinding halaman diberi tanaman rambat.
C. Mengontrol Bidang Sumber Silau
Batasi luas bukaan Cahaya, perbesar dimensi bidang pembayangan, perkecil jarak kisi-kisi penyaring Cahaya
atau gunakan kaca bewarna/berteksture.
D. Tingkatkan Faktor Refleksi Permukaan Dinding dan Plafon
a. Gunakan material permukaan berwarna muda/terang dengan tekstur yang halus/licin.
b. Kualitas Cahaya pantulan dari permukaan ruang dalam diupayakan merata dan lembut, sehingga kondisi
sangat terang pada area di sekitar bukaan Cahaya tidak terlalu berbeda dengan kondisi yang lebih gelap dari
area yang lebih jauh dari bukaan.
Hal yang Perlu Diperhatikan pada Tapak dalam Mendesain Pencahayaan Alami
- Lokasi Geografis dan Kondisi Langit
- Lingkungan Tapak – Orientasi Matahari, Ketinggian, Warna dan Tekstur Bangunan Sekitar dan Dinding
Pembatas, serta Jarak antar Bangunan.
- Pengolahan Tapak – Vegatasi. Jenis (Hardscape/softscape), Warna dan Tekstur dari Permukaan Tapak,
Keberadaan Kolam, Pagar dan Elemen Tapak lainnya.
- Bangunan – Orientasi dan Bentuk Bangunan.
- Elemen Peneduh Bukaan Cahaya – Teritis, Balkon, Sirip, Jalusi, Kisi-kisi, Kerawang, dan Dinding Tanaman.
Lingkungan Tapak – Orientasi Matahari, Ketinggian, Warna dan Tekstur Bangunan Sekitar dan Dinding Pembatas,
serta Jarak antar Bangunan
- Matahari dari arah timur (pagi) ke arah barat (sore).
- Posisi dan Variasi ketinggian bangunan sekitar yang
membayangi.
- Sebagian besar dari dinding timur dan barat terbayangi,
sehingga hanya sebagian kecil Cahaya langsung yang masuk
ke dalam bangunan.
- Cahaya pantulan dari dinding vertikal bangunan sekitar, pada
pagi dan sore hari secara bergantian dari dinding barat dan
timur.
- Cahaya pantulan dari permukaan tapak.
- Tidak terdapat dinding pembatas.
- Jarak antar bangunan cukup untuk terjadinya pantulan dari
permukaan dan dinding vertical.
- Bangunan tinggi tidak membayangi bangunan rendah.
- Bangunan parkir atau fasilitas yang kurang membutuhkan cahaya dapat ditempatkan di area bayangan.
- Saat matahari tinggi, bidang horizontal menerima lebih banyak cahaya daripada bidang vertical.
- Saat matahari rendah, bidang vertikal menerima cahaya langsung dan cahaya bersudut miring pada bidang
horizontal.
- Permukaan horizontal memantulkan banyak Cahaya menuju fasad bangunan yang tidak terbayangi, terutama saat
matahari tinggi.
- Fasad yang terbayangi akan menerima cahaya pantulan dari fasad bangunan di dekatnya yang tidak terbayangi,
cahaya semakin banyak saat matahari rendah.
Nilai Reflektansi dari air sebesar 7%, melalui permukaan air yang luas, Cahaya langsung yang sudah berkurang kalor
panasnya dapat dipantulkan dan disebarkan secara merata menuju fasad bangunan.
-
Elemen Peneduh Bukaan Cahaya – Teritis, Balkon, Sirip, Jalusi, Kisi-kisi, Kerawang, dan Dinding Tanaman
- Fasad utara-selatan yang berupa teritis, balkon atau sirip berfungsi untuk pembayangan, sekaligus sebagai bidang
pemantul, dengan warna terang dapat membawa banyak Cahaya masuk ke dalam bangunan.
- Jalusi, kisi-kisi berupa dinding kedua, kerawang, maupun dinding tanaman pada fasad timur-barat dapat menyaring
Cahaya langsung, sehingga cahaya menjadi lembut dan tersebar merata ke dalam bangunan.