e. Dimensi Bukaan
Makin besar dimensi inlet, laju udara (air flow)
dan pergantian udara (air change) makin tinggi.
Luas minimal suatu bukaan untuk megalirkan udara
masuk (inlet) pada suatu ruang beradasarkan luas
dinding suatu fasad adalah 40%-80% dari luas
Gambar 3c. Dimensi Pintu Utama (P1)
dinding, sedangkan berdasarkan luas ruang maka
luas minimal adalah 20% dari luas ruang.
Pada bangunan masjid terdapat 4 tipe bukaan,
yaitu pintu, jendela, ventilasi pada dinding dan
ventilasi atap. Luas ruang masjid adalah 484 m2 dan
luas dindingnya 132 m2.
Tabel 1. Dimensi Bukaan Masjid Sultan
Kode Luas
Tipe Jumlah Dimensi
Tipe Bukaan
Bukaan Bukaan Bukaan
Bukan (m2)
P1 Pintu 1 L = 2m; 5
Utama T= 2,5m
P2 Pintu 2 L=1,6m; 8
samping T= 2,5m
J1 Jendela 6 L=3,4m; 26,52
T=1,3m Gambar 3d. Dimensi Ventilasi Atap (V1)
V1 Ventilasi 16 L= 18- 48
Atap 10m
T=0,3m Berdasarkan perhitungan luas bukaan inlet dan
V2 Ventilasi 16 L=1.90m; 22,72 outlet pada bangunan masjid maka didapatkan
Dinding r=0.95 jumlah luas bukaan adalah 110,24 m2. Bila
Jumlah Luas Bukaan 110,24 diketahui luas ruang 484 m2 maka optimal dimensi
bukaan harus 20% dari total luas ruang yaitu 96,8
m2. Dengan melihat perbandingan luas bukaan pada
masjid, maka bukaan pada masjid telah memenuhi
standar dimensi bukaan yang ditetapkan.
d. Rasio Bukaan
Rasio luas bukaan akan mempengaruhi
kecepatan udara yang masuk ke dalam ruang. Bila
rasio perbandingan inlet dan outlet diatas 1:1 maka
udara di dalam bangunan akan mengalami
peningkatan kecepatan gerak udara sehingga akan
mendukung tercapainya kenyamanan termal dalam
Gambar 3a. Dimensi Jendela (J1) , Ventilasi Dinding (V2) bangunan.
Seminar Nasional Keteknikan (SINTEK) 2018
Dari hasil pengukuran bukaan inlet dan outlet di Pada tipe bukaan double swing door pada Pintu
ruang masjid didapatkan perbandingan rasio Utama (P1) (gambar 4a) cukup efektif
peningkatan kecepatan udara, dimana luas outlet mengalirkaan udara 90% masuk ke ruang masjid
54,11 m2 dan luas inlet 56,13 m2. Rasio peningkatan ketika pintu dibuka. Tipe double swing door pada
kecepatan aliran udara adalah 1,037, sehingga Pintu Samping (P2) (gambar 4b) dengan
terjadi peningkatan udara 10,5% yang mampu memanfaatkan Jalousie pada panel pintu efektif
menghasilkan aliran udara yang optimal dalam mengalirkan udara 15% ketika pintu ditutup, dan
mencapai tingkat kenyamanan termal. 90% udara dapat masuk ke ruang masjid ketika
pintu dibuka. Ventilasi Atap (V1) (gambar 4c)
mengalirkan udara panas melalui selubung pada
e. Tipe Bukaan
atap sehingga terjadi proses pendinginan
Untuk menciptakan kondisi nyaman termal, dibawahnya. Ventilasi Dinding (V2) (gambar 4d)
maka perlu diperhatikan tipe inlet. Pertama, tipe dengan lubang vantilasi mampu mengalirkan udara
inlet harus dapat mengarahkan gerak udara dalam 90% ke dalam ruang masjid. Tipe bukaan pada
ruang semerata mungkin. Kedua, tipe inlet harus masjid mampu memberikan kenyamanan termal,
optimal dalam mendukung laju udara (air flow) dan karena tipe bukaan yang digunakan rata-rata 90%
pergantian udara dalam ruang. Ketiga, tipe inlet dapat memasukan udara dan terjadi proses
harus fleksibel untuk dibuka-tutup tergantung pendinginan di dalam ruang dengan bantuan
kebutuhan. Tipe inlet yang berbeda akan memberi ventilasi atap.
sudut pengarah berbeda dalam menentukan arah
gerak udara dalam ruang dan efektifitas berbeda
dalam mengalirkan udara masuk/keluar ruang. f. Pengarah Bukaan
Pengarah bukaan pada ruang sholat Masjid
Sultan Ternate (MST) bekerja optimal dalam
menciptakan kenyamanan termal, karena aliran
udara yang terjadi pada ruangan ini menghasilkan
aliran ke atas sehingga tidak memberikan efek pada
pengguna di dalamnya. Pengarah bukaan
berpengaruh terhadap upaya pemanfaatan angin
dalam pengkondisan ruangan. Pengarah pada inlet
akan menentukan arah gerak dan pola udara dalam
ruang, sehingga perbedaan bentuk pengarah akan
Gambar 4a. Pintu Utama (P1) Gambar 4b. Pintu (P2)
memberikan pola aliran udara yang berbeda-beda.
Penggunaan kanopi pada bukaan inlet akan
mengarahkan aliran udara ke atas dibandingkan
bukaan inlet tanpa kanopi.
c. Dimensi Bukaan
Pada bangunan masjid terdapat 4 tipe bukaan,
yaitu pintu, jendela, ventilasi dinding dan ventilasi
atap. Luas ruang masjid adalah 2.673 m2 dengan
luas bukaan 685,84m2 (26%). Luas bukaan telah
Inlet
memenuhi standar 20% dari luas dinding. Hal ini
menunjukkan bahwa bukaan-bukaan pada
Outlet
bangunan masjid dapat mengoptimalkan energi
Gambar 6. Perletakan dan Orientasi Bukaan MAL angin yang masuk ke dalam bangunan.
J1 28 L= 0,65m 72,8
T=4m
J2 4 L=1,72m; 27,52
T=4m
J3 6 L=1,8m; 43,2
T=4m
J4 8 L=2m; 64
T=4m
V1 2 L=2,5m; 17,5
T=3,5m
V2 2 L=2m; 9,6
T=2,4m
a. Jendela (J1) b. Jendela (J2) c. Jendela (J3) d. Jendela (J4)
V3 11 L=1,5m; 41,25
Gambar 9. Diemnsi Bukaan Jendela MAL
T=2,5m
Jumlah 317,72
Kode Luas
Jumlah Dimensi
Tipe Bukaan
Bukaan Bukaan
Bukaan (m2)
Inlet P1 2 L = 2 m; 19,2
T= 4,8m
P2 1 L= 2 m; 9,6
T= 4,8m a. Pintu (P1) b. Pintu (P2) c. Pintu (P3)
P3 1 L= 4 m; 16
T= 4 m Gambar …… Tipe Bukaan Pintu
P4 2 L= 3,25 m; 16,25
T= 2,5 m
J1 40 L= 0,65m 104
T=4m
J2 4 L=1,72m; 27,52
T=4m
J3 6 L=1,8m; 43,2
T=4m
J4 8 L=2m; 64
T=4m
V1 2 L=2,5m; 17,5 a. Jendel (J1) b. Jendela (J2) c. Jendela (J3) d. Jendela (J4)
T=3,5m
Gambar …………. Tipe Bukaan Jendela MAL
V2 2 L=2m; 9,6
T=2,4m
V3 11 L=1,5m; 41,25
T=2,5m
Jumlah 368,12
Outlet P2 1 L= 2 m; 9,6
T= 4,8m
P3 1 L= 4 m; 16
T= 4 m
P4 2 L= 3,25 m; 16,25
T= 2,5 m
Seminar Nasional Keteknikan (SINTEK) 2018
Tabel
Tabel harus diberi nomor sesuai urutan
presentasi (Tabel 1, dst.). Judul tabel ditulis diatas
tabel dengan posisi rata center (center justified).
TABEL 1. CONTOH TABEL
TableHead TableColumnHead
Tablecolumnsubhead Subhead Subhead
a
Gambar…….. Pengarah Inlet MAL copy Moretablecopy
V. UCAPAN TERIMA KASIH Farizi, A., dan Button, E., 2011, “Analisis Fitur Kalimat
untuk Peringkas Teks Otomatis pada Bahasa
Ucapan terima kasih kepada LPPM Universitas Java”, Indonesian Journal of Information
Khairun dalam Hibah Fakultas Teknik untuk Systems (IJIS), ISSN 1978-0000 Vol. 5, No.2,
pembiayaan penelitian ini hingga dapat terlaksana Juli 2011 p.60-68. (pustaka dari jurnal)
dengan baik.
Saroge, B., 2013, Penentuan Bobotuntuk Penyeleksian
Kalimat untuk Peringkas Teks Otomatis
berbahasa Mandarin, Seminar Nasional
Matematika dan Aplikasinya. (pustaka dari
seminar)