PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui prinsip prinsip arsitektur lingkungan
2. Untuk mengetahui unsur unsur ekologi yang terdapat pada objek
3. Untuk mengetahui penerapan hemat energi pada bangunan objek
4. Untuk mengetahui pemanfaatan kondisi dan sumber energi alami pada
objek
1.3 Manfaat
1. Bagi Penulis
Menfaat makalah ini bagi penulis adalah dapat menambah
ilmu dan wawasan mengenai desain dengan alam yang kemudian
Ekologi Arsitektur | 1
dapat dijadikan bekal dalam mendesain bangunan dan dapat
mempraktekkannya.
3. Bagi Masyarakat
Menfaat penelitian ini bagi masyarakat adalah masyarakat
dapat memahami apa yang dimaksud desain dengan alam itu
sendiri, serta dapat dijadikan pertimbangan dalam membangun
rumah hunian.
Ekologi Arsitektur | 2
BAB II
PEMBAHASAN
Ekologi Arsitektur | 3
Pentrasformasikan energi secukupnya secara ekonomis
Saat ini hampir semua gedung modern merupaka sistem tertutup yang
menggunakan bahan sintetis yang canggih seperti kaca atau aluminium (yang
bersifat padat, tidak berpori yang menghambat sirkulasi) sehingga menggunakan
penghawaan teknis (AC), menggunakan bahan pelapis dinding dan langit langit
yang tipis dengan permukaan licin dan keras sehingga tidak dapat meredam suara
dan panas.
Ekologi Arsitektur | 4
Air
Ekologi Arsitektur | 5
2.4 Prinsip Prinsip Arsitektur Sadar Lingkungan
Prinsip yang Harus Diperhatikan Arsitek Peduli Lingkungan
Seorang arsitek yang peduli lingkungan harus memahami prinsip-
prinsip green architecture / bangunan hijau. Hal ini dikarenakan seorang
arsitek yang memahami green architecture juga secara tidak langsung ikut
peduli akan kelangsungan hidup lingkungan sekitar. ( Brenda and Vale,
Robert. Green Architecture : Desaign for a Sustainable Future. London:
Thamen & Hudson,Ltd., 1996 )
1. Hemat energi
Bangunan yang dapat disebut dengan bangunan hemat energy adalah
bangunan yang dapat memaksimalkan energy yang diperoleh dari alam dan
meminimkan energy buatan, berikut adalah beberapa teknik agar bangunan tidak
banyak menggunakan energy buatan :
Memanfaatkan
energi matahari
yang terpancar
dalam bentuk
energi thermal
sebagai sumber
listrik dengan
menggunakan alat
Photovoltaic yang
diletakkan di atas
atap. Sedangkan atap dibuat miring dari atas ke bawah menuju dinding
timur- barat atau sejalur dengan arah peredaran matahari untuk
mendapatkan sinar matahari yang maksimal.
Ekologi Arsitektur | 6
Memasang lampu listrik hanya pada bagian yang intensitasnya rendah.
Selain itu juga menggunakan alat kontrol penguranganintensitas lampu
otomatis sehingga lampu hanya memancarkan cahaya sebanyak yang
dibutuhkan sampai tingkat terang tertentu.
Menggunakan Sunscreen pada jendela yang secara otomatis dapat
mengatur intensitas cahaya dan energi panas yang berlebihan masuk ke
dalam ruangan.
Mengecat interior bangunan dengan warna cerah tapi tidak menyilaukan,
yang bertujuan untuk meningkatkan intensitas cahaya. ( Brenda and Vale,
Robert. Green Architecture : Desaign for a Sustainable Future. London:
Thamen & Hudson,Ltd., 1996 )
Ekologi Arsitektur | 7
- Mempertahankan kondisi tapak dengan membuat desain yang mengikuti
bentuk tapak yang ada.
- Luas permukaan dasar bangunan yang kecil, yaitu pertimbangan
mendesain bangunan secara vertikal.
- Menggunakan material lokal dan material yang tidak merusak lingkungan.
( Brenda and Vale, Robert. Green Architecture : Desaign for a Sustainable
Future. London: Thamen & Hudson,Ltd., 1996 )
Ekologi Arsitektur | 8
Ekologi Arsitektur | 9
5. Limitting New Resources (Meminimalkan sumber daya baru)
Suatu bangunan seharusnya dirancang mengoptimalkan material yang ada
dengan meminimalkan penggunaan material baru, dimana pada akhir umur
bangunan dapat digunakan kembali unutk membentuk tatanan arsitektur lainnya. (
Brenda and Vale, Robert. Green Architecture : Desaign for a Sustainable Future.
London: Thamen & Hudson,Ltd., 1996 )
6. Holistic
Ekologi Arsitektur | 10
BAB III
KONDISI FOKUS
Ekologi Arsitektur | 11
3.4 Tampak Bangunan
Ekologi Arsitektur | 12
Dupa Villa Ubud
Sumber : Dokumen Pribadi
Ekologi Arsitektur | 13
Dupa Villa Ubud
Sumber : Dokumen Pribadi
Ekologi Arsitektur | 14
Objek villa yang kami gunakan yaitu Dupa Villa Ubud ini langsung
memiliki akses langsung yang menghadap ke view yaitu kolam berenang dan
kebun pada bagian terluar bangunan.
Ekologi Arsitektur | 15
BAB IV
ANALISIS FOKUS
Hemat energi
Ekologi Arsitektur | 16
Keterangan :
: Bangunan
: Atap
Ekologi Arsitektur | 17
Dupa Villa Ubud
Sumber : Dokumen Pribadi
Pada objek diatas terdapat kolam yang tepat berada di depan ruang tidur,
selain itu banyak terdapat tanaman tanaman sebagai pengatur iklim. Terdapat
juga jendela dan pintu yang dapat memaksimalkan udara dan cahaya masuk ke
dalam bangunan. Namun pada bangunan ini tidak terdapatnya cross ventilation
yang dapat mendistribusikan udara lebih baik.
Ekologi Arsitektur | 18
Pada objek yang kami observasi sudah menggunakan beberapa bahan atau
material bangunan dari alam yang nantinya akan dapat digunakan kembali pada
akhir masa umur bangunan. Namun disini juga tidak terlepas dari penggunaan
bahan - bahan dari sumber daya baru, yang mungkin dapat mempengaruhi
keadaan alam sekitar tapak atau site bangunan.
Ekologi Arsitektur | 19
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Sesuai dengan materi Ekologi Arsitektur tentang Arsitektur Sadar
Lingkungan yaitu arsitektur yang mampu beradaptasi dengan iklim stempat dan
memaksimalkan penggunaan energy yang ada di alam. Dalam Ekologi, Arsitektur
Sadar Lingkungan sangat penting dalam mendesain suatu bangunan karena demi
menjaga keselarasan ekositem yang ada di alam.
Pada objek bangunan di atas, ada beberapa acuan yang dapat di perhatikan
dalam mendesain suatu bangunan yaitu menerapkan prinsip bangunan hemat
energy, menggunakan material bangunan yang dapat di daur ulang, menanggapi
keadaan tapak terhadap bangunan. Bangunan di atas sudah memenuhi prinsip
Arsitektur Sadar Lingkungan dengan memperhatikan bukaan pada bangungan
guna memaksimalkan pencahayaan alami dan penghawaan alami, serta
menambahkan kolam di depan bangunan guna mengatur iklim.
5.2 Saran
Kemajuan teknologi mampu mendorong banyak ditemukannya material
material baru untuk membangun. Hal ini harus ditanggapi secara bijak oleh
arsitek. Penggunaan material material ini banyak diminari oleh masyarakat
tanpa memikirkan dampak yang dihasilkan. Ada baiknya kita tetap menggunakan
material material yang alami dan dapat di daur ulang karena selain harga yang
murah, secara tidak langsung kita turut menjaga keselarasan alam ini demi
keberlangsungan hidup.
Ekologi Arsitektur | 20
DAFTAR PUSTAKA
Referensi Buku :
Internet :
http://arsitekturdanlingkungan.blogspot.co.id/2012/10/arsitektur-sadar-
lingkungan.html
https://rahmaputri96.wordpress.com/2016/01/21/arsitektur-sadar-
lingkungan/
Ekologi Arsitektur | 21