Anda di halaman 1dari 7

PERHITUNGAN SUDUT SUDUT DAN RADIASI MATAHARI

Bagian ini akan membantu mahasiswa menghitung dengan mudah untuk


dapat menggambarkan posisi bayangan yang tepat dari suatu elemen sunscreen
terhadap sinar matahari.

Gambar.5.8.
Ilustrasi pembayangan pada suatu bangunan bertingkat. Bayangan balkon dan atap di teras
didasarkan pada perhitungan geometri dan peredaran matahari

WIN
AZ-sun
L

Wshd

Wlit
W

Gambar .5.9-a
Arah datangnya sinar matahari digambarkan pada denah jendela untuk mendapatkan pola
pembayangan dari sunscreen vertikal

151

FISIKA BANGUNAN

POTONGAN

h shd

ALT-sun

h
h lit
ALT-win

TAMPAK DEPAN
Bagian Jendela

W
Gambar .5.9-b
Arah datangnya sinar langsung matahari pada bidang jendela yang dilengkapi sunscreen
yang membentuk suatu sudut bayang horisontal dan vertikal. Sudut-sudut matahari (Altitud
dan Azimut) serta geometri penghalang sinar mataharai (sunscreen) menjadi faktor penentu
untuk perhitungan geometri pembayangan.

152

PERHITUNGAN SUDUT SUDUT DAN RADIASI MATAHARI

A. Persamaan Dasar Geometri Pembayangan


Pada teknik penggambarannya, nampak tidak terlalu sulit. Yang penting
adalah menyesuaikan posisi arah menghadap jendela terhadap arah sudut azimut dan
sudut altitud matahari. Namun apabila kita menginginkan adanya penggambaran
yang cepat untuk suatu peristiwa perubahan pembayangan harian untuk beberapa
posisi bulan, maka akan lebih praktis apabila dilakukan perhitungan-perhitungan
posisi titik-titik pembayangan. Perhitungan ini akan lebih cepat dilakukan dengan
menggunakan bantuan program aplikasi spread sheet.
Sebuah program komputer CODYBA (kreasi dari Laboratorium Equipment
de lHabitat - Centre de Thermique de lINSA de Lyon, Perancis), menerapkan
suatu algoritmik untuk menentukan posisi titik-titik pembayangan untuk model
sunscreen tegak dan datar atau kombinasi keduanya. Prinsipnya adalah suatu
perhitungan geometri untuk menentukan proyeksi dari suatu titik didepan jendela
(persamaan 5-17).
Suatu titik P dengan koordinat (xp, yp, zp) diproyeksikan menjadi titik P (0,
yp, xp) dengan persamaan :

xp
y' p yp
z' p zp
=
=
(5-17)
cos h cos ( ap ) cos h sin ( ap )
sin h
dimana :
h

ap

: sudut altitud matahari


: sudut azimut matahari
: orientasi jendela terhadap arah Selatan
(putaran searah jarum jam, Selatan = 0 derajad )

Angka-angka xp, yp dan zp adalah suatu titik koordinat dari benda


penghalang sinar matahari didepan jendela, yang dapat diterangkan melalui gambargambar berikut :
a). pemahaman koordinat :
Z
Posisi
Dinding

(0,0,0)
X
Y

Gambar .5.10.
Pemahaman koordinat untuk perhitungan dan penggambaran pembayangan matahari.
Koordinat titik-titik jendela adalah hanya koordinat y dan z.

153

FISIKA BANGUNAN

b). prinsip proyeksi pembayangan


W

P1

P2

P2

P11

Gambar 5.11.
Prinsip pemahaman teknik proyeksi dari titik-titik elemen peneduh (sunscreen) pada bidang
dinding dan jendela.

B. Koefisien Peneduhan (Shading Coefficient = SC)


Koefisien peneduhan , SC, diartikan sebagai suatu koefisien untuk
mengkoreksi besarnya radiasi matahari yang menembus suatu bidang transparan
(atau kaca), dimana pada bidang tersebut terdapat komponen-komponen peneduh
seperti naungan (sunscreen) dan sifat tramsisi kalor pada bahannya sendiri. Apabila
suatu bidang transparan yang diteduhi dengan suatu alat peneduh, sehingga luas
bidang yang terkena sinar matahari hanya sekitar 50%, maka besar angka 50% (0.5)
tersebut adalah menjadi salah satu komponen koefisien peneduhan.
Jadi prinsip persamaan koefisien peneduhan, SC adalah :

SC = SC1 SC2
dimana
SC1
SC2

: angka koefisien peneduhan karena adanya peralatan


peneduhan (sunscreen)
: angka koefisien peneduhan karena faktor sifat bahan

Misalnya suatu jendela yang dilengkapi sunscreen, dengan kaca yang


memiliki koefisien transmisi kalor = 0.5 (kaca riben 50%), pada suatu jam hanya
memasukkan sinar matahari sebesar 25% dari luas bidang kaca karena adanya faktor
pembayangan. Maka besarnya SC pada saat tersebut adalah = 0.5 x 0.25 = 0.125.
Dengan mencermati penjelasan tersebut, maka jelas bahwa besarnya SC
adalah bervariasi atau berubah-ubah sesuai dengan waktu penyinaran matahari. Hal
ini dikarenakan bahwa angka SC dihubungkan dengan faktor pembayangan yang
juga berubah setiap saat mengikuti fungsi peredaran matahari.

154

PERHITUNGAN SUDUT SUDUT DAN RADIASI MATAHARI

C. Contoh Soal perhitungan pembayangan :


Soal - 5
Pada kasus Gambar.5.11 dengan ukuran W = 2 m dan L = 0.5 m, tinggi
jendela = 1.5 m, diminta untuk menentukan perubahan pembayangan setiap 2 jam
pada posisi tanggal 15 Juni untuk jendela menghadap Utara di lokasi 10 LU, Dengan
menggunakan persamaan (5-17) tersebut diatas dapat ditentukan proyeksi dari posisi
titik-titik sudut terluar dari sunscreen tersebut. Dengan koordinat O (0,0,0) adalah
dititik ujung kiri bawah jendela.
Tabel Jawaban Soal-5
Hasil perhitungan proyeksi titik-titik P1 dan P2

Jam

Sudut Matahari

Proyeksi dari P1

Proyeksi dari P2

Altitud
0.36

Azimut
-113.14

y'p1
-1.2

z'p1
1.5

y'p2
0.8

z'p2
1.5

7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18

14.14
27.78
41.05
53.41
63.49
67.86
63.49
53.41
41.05
27.78
14.14
.36

-113.64
-115.79
-120.39
-129.48
-147.74
.00
147.74
129.48
120.39
115.79
113.64
113.14

-1.1
-1.0
-0.9
-0.6
-0.3
0.0
0.3
0.6
0.9
1.0
1.1
1.2

1.2
0.9
0.6
0.4
0.3
1.2
0.3
0.4
0.6
0.9
1.2
1.5

0.9
1.0
1.1
1.4
1.7
0.0
2.3
2.6
2.9
3.0
3.1
3.2

1.2
0.9
0.6
0.4
0.3
1.2
0.3
0.4
0.6
0.9
1.2
1.5

17.00

15.00

13.00

12.00

11.00

09.00
07.00
Gambar Jawaban soal nomor 5-5
. Hasil perhitungan proyeksi pada kasus diatas yang digambarkan dalam bentuk
pembayangan dibidang jendela dan dindingnya (tampak depan) setiap dua jam. Posisi
jendela dan bayangan dilihat dari Utara

155

FISIKA BANGUNAN

Hasil perhitungan dan penggambarannya dari kasus 1 tersebut menunjukkan


adanya sifat simetris pada pola pembayangan, dimana pada posisi pukul 12.00
merupakan titik baliknya. Pada pukul 12.00, hanya terdapat pembayangan yang
nyaris tepat pada posisi bidang jendela saja (tidak terjadi pembayangan miring). Hal
ini adalah telah sesuai dengan prinsip teori dan fakta, dimana pada bulan Juni posisi
matahari adalah berada di Utara pada deklinasi hampir 23.50 . Karena posisi jendela
juga menghadap ke Utara, maka berarti terjadi pembayangan horisontal yang
disebabkan posisi frontal dari matahari terhadap perletakan jendela.

Soal -6
Sebagai lanjutan dari kasus 1, pada kasus 2 ini diminta untuk mengestimasi
besarnya radiasi matahari yang berhasil menembus kaca jendela tersebut, apabila
diketahui bahwa angka koefisien transmisi kaca, = 0.5 (kaca riben 50 %) dan
koefisien serapan () adalah 0.2 . Dianggap bahwa pada hari tersebut matahari terus
bersinar sepanjang hari (atau =100 %).

Jawab :
Untuk menyelesaikan kasus ini, perlu terlebih dahulu memperhitungkan
besarnya radiasi matahari yang mengenai bidang permukaan jendela tersebut dengan
menggunakan persamaan-persamaan (5-9 s/d 5-16)
Hasil dari penyelesaian kasus ini ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik
Tabel Jawaban Soal -6.
Hasil perhitungan radiasi matahari yang menembus kaca jendela.

Luas
Radiasi Matahari (W/m2)
Jam
Bayangan di SC (%) Pada Permukaan
Masuk
2
Altitud Azimut Jendela (m )
luar
menembus kaca
(W/m2)
jendela
(W)
6
0.36 -113.14
0.01
59.75%
0.00
0.00
7
14.14 -113.64
0.49
50.13%
209.86
105.20
8
27.78 -115.79
0.92
41.63%
345.10
143.66
9
41.05 -120.39
1.23
35.45%
426.24
151.09
10 53.41 -129.48
1.38
32.38%
478.89
155.09
11 63.49 -147.74
1.37
32.55%
509.34
165.80
12 67.86
0.00
0.54
49.16%
186.87
91.86
13 63.49 147.74
1.37
32.55%
508.82
165.63
14 53.41 129.48
1.38
32.38%
477.91
154.77
15 41.05 120.39
1.23
35.45%
424.94
150.63
16 27.78 115.79
0.92
41.63%
343.72
143.08
17 14.14 113.64
0.49
50.13%
208.87
104.70
18
0.36 113.14
0.01
59.75%
0.00
0.00
Sudut Matahari

156

PERHITUNGAN SUDUT SUDUT DAN RADIASI MATAHARI

Prosentasi Luasan Jendela Yang


Terkena Sinar Matahari
100.00%
90.00%
80.00%
70.00%
60.00%
50.00%
40.00%
6

9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

Jam
Gambar ke 1 dari Jawaban soal - 6.
Prosentase luasan jendela yang terkena sinar matahari langsung. Melalui bidang seluas angka
prosentase tersebut, sinar matahari langsung dapat menembus bidang kaca jendela

Radiasi Matahari Masuk Lew at Jendela


Radiasi Masuk

600.00

Radiasi di
permukaan luar

500.00

W/m

400.00
300.00
200.00
100.00
0.00
6

10 11 12 13 14 15 16 17 18

Ja m

Gambar ke 2 dari Jawaban soal - 6.


Besarnya radiasi matahari setiap jam yang diterima oleh bidang jendela serta yang berhasil
masuk ruangan dengan menembus bidang kaca jendela.

157

Anda mungkin juga menyukai