Anda di halaman 1dari 53

Sistem Pencahayaan

Bangunan
Fisika Bangunan Terapan
silabus
• Pertemuan I
Terminology, Visual Performance
• Pertemuan II
Daylighting, net glazing calculation
• Pertemuan III
Electrical Lighting, calculation & energy
efficient
reference
• Building Integration System –Rush, 1988
• Fisika Bangunan 1 – Satwiko, 2004
• Lighting in Architectural Design –Phillips,
1964
• Simplified Design of Building Lighting –
Schiller , 1992
• Sun, Wind & Light – Brown & De Kay,
2001
terminology
• Cahaya ialah suatu radiasi gelombang elektromagnetik
yang merupakan media sehingga kita mengenal dunia /
lingkungan sekitar kita.(= visible light)
• Panjang gelombang elektromagnetik berkisar antara
10-5 nm (sinar kosmis) s.d 1015 nm (cahaya panas)
• Sedang cahaya (visible light), hanya meliputi sebagian
kecil di antaranya yaitu 380 nm (ungu) s.d 760 nm
(merah).
• Kecepatan cahaya adalah 3x108 m / detik.
terminology
ELECTROMAGNETIC
SPECTRUM

100-400nm

Visible light
Sunlight
Spectrum: (full spectrum)
380-760 nm

770-106 nm
Sensible heat

1nm = 1/ 1 billion meters


terminology
• Fluks/Arus Cahaya (Φ) satuan : Lumen (lm)
banyak cahaya yang dipancarkan ke segala arah o/
sumber cahaya per satuan waktu (detik).
• Intensitas sumber cahaya (I) satuan : candela (cd)
kuat cahaya yang dikeluarkan oleh sebuah sumber cahaya
ke arah tertentu.

note :
• 1 candle (lilin patokan) memancarkan arus cahaya ke
segala arah sebanyak 12,57 lumen; sedang intensitasnya
per 1 steradian ialah 1 candela.
terminology
• Kuat Penerangan / Iluminan (E) satuan : lux=lumen/m2
atau fc=lumen/ft2
banyak cahaya yang datang pada satu unit bidang.
Iluminasi ialah datangnya cahaya ke suatu objek.

• note:
1 lux = banyaknya cahaya dari lilin patokan dengan
sudut 1 steradian ditangkap oleh permukaan bola seluas
1 m2 dengan jarak lilin ke permukaan bola 1 m.
terminology E(lux) = I (lumen)
jarak(m) 2

lux

fc

1 ft
1m

1 candle = 12.57 lumen


terminology
• Kecerlangan/Luminan (IL) satuan: cd/m2 atau cd/ft2 =
footlambert (fl)
intensitas cahaya yang dipancarkan, dipantulkan atau
diteruskan oleh satu unit bidang yang diterangi. Luminasi
ialah perginya cahaya dari suatu objek.

• Reflektansi (satuan : %)
ialah banyaknya cahaya yang dipantulkan kembali oleh
suatu permukaan.
terminology

Unit Kalikan dng Hasil

Illuminance(E) Lux 0.0929 Footcandle


Footcandle 10.764 Lux
Luminance (L) Cd/m2 0.2919 Footlambert
=brightness Cd/ft2 10.76 Cd/m2
Intensity (I) Candela 1.0 Candlepower
terminology
• Faktor Cahaya Siang Hari / Daylight Factor (DF)
perbandingan antara iluminan di satu titik dalam ruangan
dengan titik di luar ruangan.

• Langit Rancangan (Design Sky Light)


luminan langit yang dipergunakan sebagai patokan
perancangan yaitu kondisi langit yang terjadi sebanyak
90%. Untuk Indonesia dipakai 10.000 lux.
Perilaku Optik
Gelombang cahaya yang mengenai suatu
permukaan material akan mengalami
setidaknya dua dari 3 hal yakni :
• Di-refleksi-kan / dipantulkan kembali
• Ditransmisikan
• Diserap
oleh material tsb.
Refleksi
• Ketika cahaya mengenai permukaan pemantul yang buram / tidak
tembus cahaya (opaque), sebagian cahaya akan dipantulkan
kembali, sedang sisanya akan diserap sebagai panas. Persentase
cahaya yang dipantulkan thd. cahaya datang disebut dengan faktor
refleksi / reflektansi material.
• Arah pemantulan yang terjadi tergantung pada sifat permukaan
material, yaitu dapat: specular/direct reflection, diffuse, atau
preferential reflection.

ø ø

Smooth surface Mat surface Partially mat surface


e.g.:glass mirror,polished steel e.g.:grass,porous/granular concrete e.g.:mat paints,concrete
Building finishes App. Reflectance (%)
Ceilings
-White paint (plain plaster surface) 80
-White paint on acoustic tile 70
-White paint on smooth concrete 60
-White paint on rough concrete 50
Walls
-Mirror 95
-White paint on plaster tiles 80
-Medium blue-gray,yellow-gray 50
-Light gray concrete 40
-Bricks (other than rough gray) 30
-Unfinished cement, rough tile 25
-Wood panel (light) 25
-Wood panel (dark) 20
Floors
-Light wood 35
-Medium wood 25
-Light tile 30
-Dark tile 20
-Light carpet (gray, orange, med-blue) 20
Transmisi
• Ketika cahaya mengenai permukaan pentransmisi, sebagian cahaya
akan ditransmisikan, sebagian diserap, sebagian dipantulkan
kembali. Faktor transmisi = persentase cahaya yang diteruskan.
• Jika seberkas cahaya tetap berupa satu /single ray setelah melewati
permukaan pentransmisi, mk dis. Direct transmission, bila menyebar
mk dis. Diffuse transmission, bila menyebar dng arah tertentu mk
dis. Preferential transmission.
• Ketika cahaya melalui satu medium ke medium lain, akan terjadi
pembelokan cahaya yang disebut refraksi. Jumlah cahaya yang
mengalami refraksi akan mengikuti Snell’s law yaitu :
Indeks Refraksi = sin sudut datang ø : sin sudut belok Φ

ø ø` ø

Transparent Translucent
e.g.:Japanese paper(shoji)
e.g.:glass Φ
Transmisi

Densely diffuse Lightly diffuse


e.g.: sand-blasted glass
e.g.:opal glass
Absorpsi
• Faktor absorpsi ialah persentase cahaya datang yang
diserap oleh material. Faktor absorpsi dimengerti secara
mudah sebagai nilai sisa setelah faktor transmisi dan
refleksi dikurangkan.(r + t + a = 100%)
• Misalnya:
Polished Aluminium; r = 80%,t = 0%, maka a= 20%
Clear glass; t = 90%, r = 4%, maka a = 6%.
Application
• Horizontal reflecting baffles used for increase of daylight
penetration

reflecting upper surface

reflected light
into room
Area shielded from
direct skylight
Application
• Refracting glass used for daylight control`

reflected light

Light redirected to ceiling

Standing observer sees through louver


Brightness reduced
toward the eye

View window of low level


Seated observer
no direct view of sky

Application of glass-block to assist Built-in louvers as a method of


daylight penetration reducing sky glare
Application

Louver blades No direct sunlight


No direct view appear bright but direct view

This angle eliminates view in This angle eliminates horizontal This angle eliminates high angle
and out, reduces sky glare view, permits maximum direct sunlight, permits view and
and increases ceiling daylight and reduces ceiling increases ceiling illumination
illumination illumination
six building performance mandates
seven ??
• Spatial performance
• Thermal performance
• Indoor air quality
• Acoustical performance
• Visual performance; ambient & task levels,
contrast & brightness ratio, color renditions,
view/visual info, occupancy & controls
• Building integrity (ketahanan bangunan)
• Sustainability performance
Visual Performance
ambient(=general) & task levels
• Meliputi kecukupan cahaya untuk melakukan
aktivitas tertentu.
• Dinyatakan dengan Kuat Penerangan
(=illumination levels) dalam satuan lux atau fc
(1 fc = 10.76 lux).
• E.g: kelas = 50 fc (AS), 30 fc (GB), 23 fc (SNI)
kantor= 50 fc(AS),30 fc(GB), 23 fc (SNI)
Drawing office=80fc(AS),50fc (GB), 45 fc(SNI)
contrast & brightness ratio
• Kontras yang baik ialah 3 : 1 antara objek yang
diterangi terhadap latar belakangnya.
• Brightness/Kecerlangan/ Luminan (satuan :
footlambert (fl) atau cd/m2)
90o
• Silau / glare dapat
terjadi, dipengaruhi oleh
o
kecerlangan sumber
45
cahaya vs background,
0o ukuran bid chy, dan sudut
Nadir
datang cahaya.
Kebutuhan iluminasi & indeks kesilauan
Kerja visual Iluminasi Indeks
(lux) Kesilauan
1 Penglihatan biasa 100 28
2 Kerja kasar, detail besar 200 25-28
3 Kerja umum, detail wajar 400 25
4 Kerja lumayan keras, detail kecil 600 19-22
5 Kerja keras, lama, detail kecil 900 16-22
6 Kerja sgt keras, lama, detail sgt 1300- 13-16
kecil 2000
7 Kerja luar biasa keras, detail sgt 2000- 10
kecil 3000
color renditions
• Color Renditions factor berkaitan dengan
pengaruh warna sumber cahaya terhadap warna
objek di dalam ruang. Index CRI (Ra) maksimum
= 100.
• Dalam kaitan dengan sumber cahaya lampu,
Indeks Ra 100, berarti lampu tsb memberikan
warna yang sesuai warna aslinya.
cth : CRI dengan Ra 90 – 100 = untuk Rg.Lab RS.
CRI dengan Ra < 80 = u/ Rg dimana warna
bukan keharusan.
view / visual info
• Meliputi bagaimana pesan-pesan visual dapat
ditangkap/ dibedakan oleh pengguna bangunan.
misal :
pencahayaan terfokus pada objek yang paling
utama/penting (altar di rg. Ibadah, panggung di
rg pertunjukan); pencahayaan pengarah untuk
jalur sirkulasi/ exit door; serta pencahayaan
untuk fungsi dekoratif ataupun penanda ruang.
occupancy & controls
• Occupancy berkaitan dengan upaya
kenyamanan visual bagi pengguna dapat
dipenuhi secara merata, melalui ambient dan
task lighting.
• Controls meliputi sejauh mana aktivitas visual
dapat dipenuhi melalui pengaturan
pencahayaan ruang; baik kontrol sumber
cahaya alami, maupun cahaya lampu. Hal ini
didukung oleh sistem kontrol manual / mekanis
guna dicapai energi efisiensi dlm pencahayaan.
Integrasi Sistem dalam Bangunan
sistem di dalam bangunan
• Structural s
• Envelope / selubung e
• Mechanical m
• Interior i
Dalam bangunan, sistem-sistem tsb saling
berhubungan/terkait sehingga tercapai
efektivitas, efisiensi, serta estetika.
hubungan antar sistem
• Remote tetrahedron
• Touching S
• Connected
• Meshed E I

• Unified M
Remote (berjauhan)
• Level yang paling rendah, sistem-sistem
secara fisik berjauhan, tapi terkoordinasi
dalam fungsinya.

Touched (bersentuhan)
• Salah satu sistem menumpang di atas
yang lain, terutama oleh karena gravitasi.
Connected (terhubung)
• Sistem yang satu terhubung pada yang
lain dengan paku, baut, terjepit,
penggantung, perekat, dsb..

Meshed (bertautan)
• Sistem-sistem menempati tempat yang
sama

Unified (menyatu)
• Sistem-sistem berbagi bentuk fisik yang
sama dan tidak lagi bisa dibedakan.
BSIH matrix
remote touching connected meshed unified

S+E
S+M
S+I
E+M
E+I
M+I
Exhibition Hall, Turin
Railway platform, Rotterdam
V-shaped forms, Amsterdam
Kualalumpur International Airport
Drawing office
Northfleet - England

Anda mungkin juga menyukai