Anda di halaman 1dari 21

BAB I

DAYLIGHTING

1.1 Daylighting

Dalam perancangan arsitektur ada dua tipe pencahayaan, pertama adalah


pencahayaan alami dengan sumber sinar matahari dan kedua adalah
pencahayaan buatan dengan sumber lampu penerangan. Pencahayaan alami
lebih optimal dibutuhkan pada siang hari, terutama pada bagian luar bangunan.
Sedangkan pencahayaan buatan lebih optimal dibutuhkan pada malam hari serta
di bagian dalam ruang yang tidak atau kurang terbias sinar matahari.

Mengelola pencahayaan alami memerlukan berbagai elemen arsitektur agar


dapat secara optimal memanfaatkan dalam memenuhi kebutuhan bangunan.
Bukaan bangunan berupa jendela, boven, karawang dan bahan kaca perlu diatur
sedemikian rupa agar ruang dapat terterangi sesuai dengan fungsinya. Ruang
yang terlalu terang tersinari matahari tentu tidak akan nyaman digunakan, yang
terlalu gelap-pun juga tidak akan efektif digunakan. Mengatur segala bukaan
bangunan agar dapat merespon sinar matahari juga membutuhkan

SAINS BANGUNAN - DAYLIGHTING


pertimbangan akan dampak panas matahari yang berbeda di saat pagi dan sore.
Perbedaan ini juga terjadi karena persilangan perjalanan matahari melintasi
kathulistiwa di sisi Utara dan Selatan. Pada buku ini, akan dijelaskan lebih rinci
mengenai daylighting.

1.1.1 Light Principles

Cahaya adalah bagian dari spektrum elektromagnetik yang sensitif


dari penglihatan oleh mata.

1
A. Pemantulan

Salah satu sifat cahaya yaitu akan dipantulkan jika menembus dinding
penghalang. Terdapat 2 macam pemantulan cahaya yaitu pemantulan
teratur dan pemantulan tidak teratur (baur).

B. Lumen

Lumen adalah jumlah cahaya yang dikeluarkan oleh sebuah sumber


cahaya ke segala arah. Lumen dihitung kekuatannya dari total sumber
cahaya dan tidak menghitung intensitas lain. Tetap angka yang dipakai
adalah lumen sebagai angka kecerahan cahaya ke satu bidang yang di
sinari.

SAINS BANGUNAN - DAYLIGHTING


C. Kuat sinar

Kuat sinar merupakan bagian dari cahaya, semakin kecil sudut dari
beam angle maka cahaya yang di pancarkan akan semakin kuat dan
semakin fokus, contoh gambar :

2
D. Iliinance

Iluminance adalah Jumlah lumen yang jatuh pada square foot (ft²)
sebuah permukaan. Contoh: ketika sebuah cahaya 80 lumen jatuh pada
meja seluas 4 ft2 maka iluminasi meja tersebut adalah 20 lumen/ft2.

1.1.2 The Luminuous Environment

Luminance adalah jumlah cahaya yang direfleksikan oleh


permukaan benda. Ada 3 faktor yang mempengaruhi luminance, yakni :

1. Jarak

SAINS BANGUNAN - DAYLIGHTING


Jarak mempengaruhi pencahaayan dalam bangunan. Semaki jauh
pantulan sebuah cahaya, maka akan sedikit cahaya yang terbias pada
sebuah bidang.

3
2. Sudut

Sudut akan mempengaruhi suatu luminance. semakin kecil sudut dari


beam angle maka cahaya yang di pancarkan akan semakin kuat dan
semakin fokus, dan semakin besar angka luminance yang dihasilkan.

SAINS BANGUNAN - DAYLIGHTING


3. Ukuran

Ukuran lumen mempengaruhi iluminance dan refleksinya


(mempengaruhi mempengaruhi redup terang).

A. Efek ke lingkungan

4
Iluminance dapat direfleksi, ditransmisi dan absorpsi.
Sehingga luminance lebih kecil dari pada iluminance.

1.1.3 Physics of Light

Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elektromagnetik yang


kasat mata dengan panjang gelombang sekitar 380-750 nm. Gelombang
elektromagnetik adalah gelombang yang tidak memerlukan medium

SAINS BANGUNAN - DAYLIGHTING


untuk merambat. Sehingga cahaya dapat merambat tanpa memerlukan
medium.

A. Teori umum tentang fisika cahaya

Sifat-sifat cahaya pada umumnya :

Dapat dilihat oleh mata

 Memiliki arah rambat yang tegak lurus arah getar


 Merambat menurut garis lurus
 Memiliki energi

5
 Dapat mengalami pemantulan, pembiasan, interferensi, difraksi,
dan polarisasi.
 Lumen

Lumen adalah jumlah cahaya yang dikeluarkan oleh sebuah sumber


cahaya ke segala arah. Lumen dihitung kekuatannya dari total sumber
cahaya dan tidak menghitung intensitas lain, hanya di sumber cahayanya
saja dengan arah cahaya yang mengarah kesatu sisi. Lumen sebagai angka
kecerahan cahaya ke satu bidang yang di sinari.

 Kuat sinar
Kuat sinar merupakan bagian dari cahaya, semakin kecil sudut dari
beam angle maka cahaya yang di pancarkan akan semakin kuat dan
semakin fokus, contoh gambar :

 Iliminance
Iluminance adalah Jumlah lumen yang jatuh pada square foot (ft²)
sebuah permukaan. Contoh: ketika sebuah cahaya 80 lumen jatuh pada
meja seluas 4 ft2 maka iluminasi meja tersebut adalah 20 lumen/ft2.

SAINS BANGUNAN - DAYLIGHTING


B. Contoh difraksi pada suatu bangunan

Kisi/celah banyak, sering digunakan dalam


kehidupan sehari-hari terutama untuk
dinding bangunan.

6
C. Pemantulan Cahaya

. Hukum pemantulan cahaya :


a. Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul, terletak dalam satu
bidang.
b. Besarnya sudut datang sama dengan sudut pantul (i=r).

Garis normal

Sinar datang Sinar pantul

Beberapa pengertian yang berkaitan dengan pemantulan cahaya antara lain


:
a. Sinar datang atau sinar jatuh, yaitu sinar yang datang lurus menuju
permukaan benda.
b. Sinar pantul, yaitu sinar yang dipantulkan dari permukaan benda.
c. Titik datang atau titik jatuh sinar, yaitu titik pada permukaan benda

SAINS BANGUNAN - DAYLIGHTING


dimana sinar itu jatuh dan dipantulkan.
d. Garis normal, yaitu garis yang dibuat melalui titik jatuh sinar dan
tegak lurus dipermukaan benda.
e. Sudut datang atau sudut jatuh sinar, yaitu sudut yang dibentuk antara
sinar jatuh atau sinar datang dan garis normal.
f. Sudut pantul, yaitu sudut yang dibentuk antara sinar pantul dan garis
normal.
2. Jenis-jenis pemantulan cahaya
Berdasarkan keadaan permukaannya, pemantulan cahaya dibagi menjadi :
a. Pemantulan difus atau pemantulan baur, yaitu pemantulan cahaya ke
segala arah yang terjadi karena bekas sinar datang jatuh pada permukaan
kasar atau tidak rata. Pemantulan ini akan memberi kesan menyilaukan
mata.

7
b. Pemantulan teratur, yaitu pemantulan yang terjadi karena berkas sinar
datang jatuh pada permukaan halus atau rata. Pada pemantulan teratur,
cahaya akan dipantulkan ke satu arah. Pemantulan ini akan menyejukkan
mata.
1.1.4 Vision

Vision (penglihatan, daya lihat) adalah kemampuan untuk


mengumpulkan informasi melalui sinar yang masuk ke dalam mata.

A. Pengaruh cahaya terhadap penglihatan

Cahaya juga berpengaruh dalam penglihatan manusia. Jika suatu


benda itu terkena oleh cahaya, maka cahaya tersebut akan memantulkan
ke mata kita. Jadi, kita dapat melihat suatu objek, dapat mengenali
warna, dan pengaruh terakhir yakni dapat menyilaukan. Pada dasarnya,
mata kita bekerja seperti kamera video. Karena, kamera video terinspirasi
oleh cara kerja mata manusia.

SAINS BANGUNAN - DAYLIGHTING

B. Kinerja visual

Vision dipengaruhi oleh besar kecil lumen jika lumen besar maka
penglihatan maksimal. Dan sebaliknya, jika lumen yang dihasilkan terlalu
besar maka mengganggu kenyamanan dalam penglihatan.

Sedangkan saat melihat warna, hal itu akibat adanya perbadaan


gelombang dan frekuensi dari sinar yang sampai ke mata, akan

8
menimbulkan rangsangan yang berbada intensitasnya terhadap sinar
yang dapat ditangkap. Intensitas tersebut dapat dilihat seperti gambar di
bawah ini.

1.1.5 Daylight and Sunlight/daylighting : Sources and Concept

Sumber cahaya alami berasal dari cahaya matahari. Namun keadaan


atmosfir mempengaruhi penyebaran cahaya matahari untuk mencapai
sebuah bangunan. Daylight dapat masuk pada sebuah bangunan dengan
berbagai cara, yakni :

a. Difusi cahaya

SAINS BANGUNAN - DAYLIGHTING


b. Pemantulan eksternal
c. Pemantulan internal
d. Direct sunlight

Konsep daylight dalam bangunan dipengaruhi oleh 3 hal, yakni :

1) Sky component (SC)

 Sky Component, cahaya dari matahari terlihat dari titik tertentu,


dan untuk mendapatkan pencahayaan alami diperlukan minimal 1/6
dari luasan lantai.

9
2) Externally reflected component (ERC)

 External Reflected Component atau komponen eksternal yang


dipantulkan obyek diluar ruangan, tetapi cahaya belum terpantul
ke dalam ruangan.

3) Internally reflected component (IRC)

 Internal Reflected Component atau Komponen yang terpantul ke


dalam ruangan melalui refleksi oleh permukaan atau benda di
dalam ruangan.
A. Terang alami
Terang yang berasal dari matahari atau terang secara langsung.

SAINS BANGUNAN - DAYLIGHTING


Keterangan :

1) Cahaya langsung dari matahari pada bidang kerja.

2) Cahaya pantulan dari benda-benda sekitar.

3) Cahaya pantulan dari halaman, yang untuk kedua kalinya


dipantulkan oleh langit-langit dan/atau dinding ke arah bidang kerja.

4) Cahaya yang jatuh dilantai dan dipantulkan lagi oleh langit-langit.

B. Terang secara tidak langsung yaitu sebagai pantulan cahaya matahari


oleh awan-awan serta benda-benda yang berada di sekitar kita.

10
1.1.6 Solar Geometry and Shading

SAINS BANGUNAN - DAYLIGHTING


Lintasan matahari di langit bervariasi, tergantung pada musim dan
lokasi tapak.

A. Solar geometry

Solar geometry atau disebut dengan geometri surya adalah sebuah


penentu untuk mengetahui posisi matahari yang dapat ditentukan
dengan altitude dan azimuth. Dalam menentukan desain arsitektur
memanfaatkan sundial dan diagram matahari.

11
 Sundial

Sundial atau biasa disebut dengan jam matahari adalah suatu


pemanfaatan gerak semu matahari untuk mengetahui bulan dan
waktu.

Cara kerja sundial dalam proses perancangan yakni dengan


membuat maket dan kemudian meletakkan sundial didekatnya,
apabila tidak ada matahari bisa juga menggunakan lampu pijar.
Dan dari percobaan tersebut, dapat diamati bagaimana
pencahayaan dan pembayangan pada maket tersebut.

SUNDIAL

 Diagram matahari

SAINS BANGUNAN - DAYLIGHTING


Diagram matahari adalah suatu alat simulasi yang digunakan
untuk menunjukkan bagaimana kondisi cahaya dan pembayangan
pada bulan dan tanggal tertentu.

Cara penggunaan diagram matahari dengan jam matahari


sangat berbeda. Karena penggunaan diagram matahari lebih luas
skalanya, dan lebih cocok digunakan untuk mengetahui
ketersediaan cahaya pada tapak.

12
B. Shading

Shading adalah Pembayang sinar matahari merupakan usaha


pengkondisian thermal dengan menyeleksi sinar matahari yang
masuk ke dalam bangunan.

Kelebihan dan kekurangan dalam shading yakni :

Eksterior

 Dapat menahan dan memantulkan sinar matahari sebelum


mengenai jendela.
 Biaya untuk pengaplikasian ke bukaan lebih mahal
dibanding interior.
 Susah diatur, dalam artian pemasangan sudah fix dan tidak
dapat dirubah – rubah.

Interior

 Sinar matahari mengenai jendela terlebih dahulu sebelum


dipantulkan

SAINS BANGUNAN - DAYLIGHTING


 Disarankan untuk menggunakan warna cerah agar dapat
memantulkan sinar matahari dengan maksimal
 Lebih murah dibanding tipe eksternal
 Lebih mudah diatur, karena letaknya berada di interior dan
posisinya dapat dirubah.

13
1.1.7 Design Methods

Cahaya yang masuk (ᶲt ) = jendela (Ew) X luas jendela (A)

Metode dalam mendesain sebuah bangunan pada arsitektur, dapat


dihitung dengan cara seperti gambar diatas. Terdapat 3 faktor yang
mempengaruhi perubahan cahaya alami yang masuk, yakni dari segi
faktor pemeliharaan (M), faktor jenis kaca yang dipakai (G), dan faktor
pemilihan bingkai kaca (B). Fluks cahaya efektif dapat diperoleh dari :

ᶲe =ᶲt ×M× G × B
(lm).
Distibusi merata di seluruh ruangan dapat dihitung dengan cara :

Eav = ᶲe/A

Pencahayaan memiliki perbandingan antara titik di dalam ruangan

SAINS BANGUNAN - DAYLIGHTING


dan luar ruangan. Persentasi perbandingan ini dinyatakan DF , DF Ei/Eo x
100%. Faktor cahaya alami masuk ke dalam bangunan melalui 3 tahapan :

 SC : Sky Component, cahaya dari matahari terlihat dari titik


tertentu, dan untuk mendapatkan pencahayaan alami diperlukan minimal
1/6 dari luasan lantai.

14
 ERC : External Reflected Component atau komponen eksternal yang
dipantulkan obyek diluar ruangan, tetapi cahaya belum terpantul ke
dalam ruangan.
 IRC : Internal Reflected Component atau Komponen yang terpantul
ke dalam ruangan melalui refleksi oleh permukaan atau benda di dalam
ruangan.
A. Model desain dalam memanfaatkan pencahayaan alami

SAINS BANGUNAN - DAYLIGHTING


Langit-langit dengan kubah struktural

1 . Pencahayaan dari atas

2. Pencahayaan dari samping yang direfleksikan

B. Teknik beam sunlight

Beam sunlight sangat berguna dalam metode mendesain pada


bangunan. Berikut merupakan teknik umum beam sunlight yang
digunakan pada bangunan :

15
1. Prismatic glass 2. Laser-grooved acrylic sheets

3. Light Shelves

SAINS BANGUNAN - DAYLIGHTING


1.1.8 Daylighting Design Strategies

A. Strategi dasar pencahayaan alami

Strategi dasar pencahayaan dalam alami dibagi menjadi 5 aspek yang


perlu diperhatikan. Diantaranya yakni orientasi, pencahayaan atap,
bentuk, perencanaan ruang, dan warna. Lima aspek tersebut akan
dijelaskan sebagai berikut ini :

1. Orientasi

2. Pencahayaan atap

16
3. Bentuk

4. Perencanaan Ruang

5. Warna

I. Orientasi

Nilai radiasi dan banyaknya terang langit yang diterima oleh


bangunan dipengaruhi oleh orientasi bentuk suatu lahan. Kemiringan pada
orientasi bentuk lahan ini juga menimbulkan perbedaan dalam penerimaan
radiasi matahari, terutama pada pagi dan sore hari. Adapun aturan orientasi
dalam strategi dasar pencahayaan, yakni :

 Untuk pencahayaan alami ketika panas musim dingin diharapkan


gunakan jendela yang menghadap ke selatan.
 Untuk pencahayaan alami ketika panas musim dingin tidak
diharapkan, gunakan jendela yang menghadap utara.
 Untuk pencahayaan alami tanpa harus terjadi silau dan panas
berlebihan pada musim panas, hindari jendela yang menghadap
timur atau barat.
II. Pencahayaan atap

SAINS BANGUNAN - DAYLIGHTING


Pencahayaan atap merupakan salah satu strategi dasar
pencahayaan alami yang bisa dimanfaatkan. Ketika pencahayaan alami
dan jendela terpabatas pada area sekitar 15 kaki dari dinding luar, bukaan
pada atap akan mampu meratakan pencahayaan sepanjang luas yang tak
terbatas.

Disamping itu, masih banyak berbagai macam kemungkinan


bukaan pada atap untuk pencahayaan alami. Seperti clerestory, monitor,

17
sowtooth, dan skylight. Berbagai macam bentukan yang telah disebutkan,
bisa dilihat gambar dibawah ini.

A. Penggunaan bukaan pada atap


 Clerestory : Penggunaan clerestory ini pada jendela tinggi atas, di
atas tinggi langit-langit. Paling baik, jika jendela menghadap ke
utara untuk menghindari radiasi matahari. Dengan bukaan ke arah
utara, yakni bukaan pada langit-langit.
 Monitor : monitor atau double clerestory ini baik digunakan jika
orientasi sumbuna ke arah tiur dan barat. Untuk menahan radiasi
matahari masuk secara langsung ke dalam bangunan, aka
digunakanlah pelindung cahaya yang pasif pada sisi selatan.
 Sawtooth : Sawtooth paling baik jiak bukaannya menghadap ke
arah utara. Penggunaan kaca yang sedikit pada sawtooth dapat
meningkatkan efisiensi dari skylight. Bentuk plafon yang miring

SAINS BANGUNAN - DAYLIGHTING


dapat menghasilkan lebih banyak cahaya secara tidak langsung.
 Skylight : Penggunaan skylight bertujuan untuk membawa masuk
cahaya atahari dari atas. Untuk menahan pancaran cahaya
matahari secara langsung (silau), maka digunakanlah prisma
sebagai penyebar cahaya dan penahan cahay matahari.
III. Bentuk
Banyaknya area lantai yang memiliki akses terhadap cahaya alami
menentukan bentuk suatu bangunan. Pada denah berbentuk bujur
sangkar, 16% sama sekali tidak mendapatkan cahaya alami, dan 33%
mendapat sebagian. Denah persegi panjang dapat menghilangkan area
pusat yang tidak menerima cahaya, tetapi tetap memiliki area luas yang

18
mendapatkan cahaya sebagian. Sementara skema atrium bisa menerima
seluruh cahaya. Lebih jelasnya, dapat dilihat seperti gambar dibawah ini :

IV. Perencanaan Ruang


Perencanaan ruang terbuka sangat menguntungkan untuk
membawa cahaya ke dalam interior. Partisi kaca dapat diberi
penyelesaian akustik untuk memperoleh privasi tanpa menghalangi
cahaya. Jika atau privasi visual juga diperlukan tirai yang dapat menutup
kaca atau material tembus cahaya dapat digunakan. alternatifnya, Partisi

SAINS BANGUNAN - DAYLIGHTING


dapat terbuat dari kaca pada ketinggian diatas tinggkat mata.
V. Warna
Penggunaan warna mempengaruhistrategi dalam pencahayaan
alami. Karena warna juga dapat mematulkan cahaya. Semakin warna itu
cerah, maka intensitas pemantulan cahayanya lebih tinggi dan lebih silau.
Begitu juga sebaliknya pada warna gelap.
B. Strategi jendela
1. Jendela dinding harus tinggi, tersebar merata dan area yang
optimal.

19
Penetrasi pencahayaan
alami meningkatkan sesuai
dengan ketinggian jendela.

2. Tepatkan jendela pada lebih dari satu dinding.

Pencahayaan bilateral
biasanya lebih disukai
daripada pencahayaan
unilateral (denah).

3. Tempatkan jendela dekat dinding interior

Distribusi cahaya dan kualitas dapat


ditingkatkan oleh pemantulan dinding
samping.

Silau dari sebuah jendela yang


posisinya berdekatan dengan
dinding samping akan lebih

SAINS BANGUNAN - DAYLIGHTING


sedikit dibanding jendela di
tengah dinding.

4. Perbesaran dinding untuk mengurangi kekontrasan antara jendela


dan dinding.

20
1.1.9 Daylighting Analysis Tools

Daylighting analysis tools merupakan pemanfaatan cahaya alami


yang bertujuan untuk memperpanjang jalur cahaya matahari untuk
masuk ke dalam bangunan, mengurangi kelembapan udara pada
bangunan yang berpotensi menyebabkan jamur dan bakteri berkembang
biak dengan cepat.

A. Strategi pengoptimalan pada pencahayaan alami

 Penggunaan jendela
1. Peletakan orientasi jendela yang tepat, agar pencahayaan alami
dapat memasuki pencahayaan alami secara tepat.
2. Penambahan luas penampang jendela, agar cahaya matahari
yang masuk lebih besar.
3. Penggunaan jenis jendela yang tepat.
4. Meletakkan jendela yang berdekatan dengan dinding.
B. Penggunaan skylight
Skylight adalah sebuah bukaan yang terdapat pada langit-langit
bangunan agar mendapatkan pencahayaan alami secara optimal. Skylight
sering digunakan pada bangunan hunian atau bangunan komersial yang

SAINS BANGUNAN - DAYLIGHTING


memiliki bentang yang cukup lebar.
C. Penggunaan light shelves
Light shelves memiliki sistem kerja dengan pemasangan jendela,
dibentuk sekat secara meintang pada jndela. Sehingga, cahaya dari arah
atas akan terpantul pada sekat dan memantul lagi ke langit-langit, dengan
harapan langit-langit memberikan efek pantulan difus. Dan pantulan
cahaya matahari dari bawah akan terpantul ke light shelves, kemudian
masuk ke dalam ruangan.

21

Anda mungkin juga menyukai