Banyaknya energi cahaya yang dipancarkan ke suatu arah tertentu disebut dengan
intesitas cahaya.Besarnya dinyatakan dalam candela yang berasal dari kata lilin (candle) yang
menurut sejarah adalah sumber cahaya buatan pertama. Sehingga dijadikan nama satuan untuk
=ܫ
ி
(ܿ݀݀)....................................................................(2.1)
Keterangan :
Adalah jumlah cahaya yang dipancarkan oleh sumber cahaya.Lambang fluks cahaya
adalah F atau ф dan satuanya adalah lumen (lm). Satu lumen adalah fluks cahaya yang
dipancarkan dalam 1 steradian dari dari sebuah sumber cahaya 1 cd pada permukaan bola
2.2.3 Luminasi
Luminasi adalah suatu ukuran terangnya suatu benda baik pada sumber cahaya mau
pun pada suatu permukaan.Luminasi yang terlalu besar aka menyilaukan mata.Luminasi suatu
sumber cahaya dan suatu permukaan yang memantulkan cahayanya adalah intesitasnya dibagi
dengan luas semua permukaan.Sedangkan luas semua permukaan adalah luas proyeksi sumber
cahaya pada suatu bidang rata yang tegak lurus pada arah pandang, jadi buakn permukaan
seluruh nya.
=ܮ
ூ
(cd/m2
)................................................................................(2.2)
Keterangan :
L = Luminasi (cd/m2
I= Intesitas (cd)
2.2.4 Iluminasi
Iluminasi sering di sebut juga intesitas penerangan atau kekuatan penerangan atau
dalam BSN sering di sebut Tingkat Pencahayaan pada suatu bidang adalah fluks cahaya yang
menyinari permukaan suatu bidang. Ilmunasi sering disebut juga kuat penerangan yang
sering dilambangkan E dengan satuan Lux atau lumen per meter persegi. Persamaan dari
Iluminasi adalah
=ܧ
(lux)......................................................................................(2.3)
Keterangan :
5. Faktor absorbsi
Sebagian dari cahaya yang mengenai sesuatu permukaan akan diserap oleh
permukaan itu. Bagian yang diserap ini menimbulkan panas pada permukaan
tersebut. Permukaan yang gelap dan buram menyerap banyak cahaya. Bagian
fluks cahaya yang diserap oleh suatu permukaan ditentukan oleh faktor
a=
(2.14)
6. Faktor refleksi
cahaya daripada suatu permukaan yang mengkilat. Bagian fluks cahaya yang
r=
(2.15)
7. Faktor transmisi
sebagainya, akan memantulkan atau menyerap sebagian saja dari cahaya yang
tersebut bagian fluks cahaya yang dapat menembus, ditentukan oleh faktor
t=
8. Faktor depresiasi
Penyusutan atau depresiasi adalah turunnya daya guna lampu karena pengaruh waktu pemakaian,
9. 4. Efisiensi Penerangan
Efisiensi penerangan ditentukan dari tabel. Setiap tabel efisiensi peneranganya hanya berlaku untuk
satu armatur tertentu dengan jenis lampu tertentu dan dalam ruangan tertentu pula. Untuk armatur yang
tidak memiliki tabel efisiensi penerangan maka efisiensi penerangan yang diambil adalah efisiensi tabel
sifat/sistem penerangan.
• Efisiensi armatur dibagi atas bagian fluks cahaya diatas dan dibawah
1. Faktor refleksi dinding (rw), faktor refleksi langit-langit (rp) dan faktor refleksi bidang
pengukuran (rm).
2. Indeks ruang.
e. Penyebaran cahayanya
Sebagian besar dari cahaya yang ditangkap oleh mata, tidak datang langsung dari
sumber cahaya, tetapi setelah dipantulkan oleh lingkungan. Karena besarnya luminasi
sumber-sumber cahaya/lampu modern, cahaya langsung dari sumber cahaya biasanya akan
menyilaukan mata. Karena itu bahan-bahan armature harus dipilih sedemikian rupa
Berdasarkan pembagian flux cahaya dari sumber cahaya dan armature yang
5) Penerangan tidak langsung: cahayanya dipantulkan oleh langit-langit dan dindingdinding. Warna
dinding dan langit-langit harus terang. Penerangan ini digunakan
Lampu neon kompak yang tersedia saat ini membuka seluruh pasar bagi lampu neon.Lampulampu
ini dirancang dengan bentuk yang lebih kecil yang dapat bersaing dengan lampu pijar
dan uap merkuri di pasaran lampu dan memiliki bentuk bulat atau segi empat.lampu ini juga
dikenal dengan lampu hemat energi.Pada dasarnya lampu hemat energi adalah lampu
fluoresen dalam bentuk mini.Lampu ini dibuat dalam berbagai macam bentuk dan
ukuran.Lampu hemat energi mempunyai keunggulan yaitu dari segi penggunaan daya listrik
yang rendah dan umur lampu yang lebih lama jika dibandingkan lampu pijar
Lampu neon, 3 hingga 5 kali lebih efisien daripada lampu pijar standar dan dapat
bertahan 10 hingga 20 kali lebih awet. Dengan melewatkan listrik melalui uap gas atau
logam akan menyebabkan radiasi elektromagnetik pada panjang gelombang tertentu sesuai
dengan komposisi kimia dan tekanan gasnya. Tabung neon memiliki uap merkuri bertekanan
rendah, dan akan memancarkan sejumlah kecil radiasi biru/ hijau, namun kebanyakan akan
Bagian dalam dinding kaca memiliki pelapis tipis fospor, hal ini dipilih untuk
sekitar 50%. Tabung neon merupakan lampu katode panas, sebab katode dipanaskan sebagai
bagian dari proses awal. Katodenya berupa kawat pijar tungsten dengan sebuah lapisan barium
karbonat. Jika dipanaskan, lapisan ini akan mengeluarkan elektron tambahan untuk membantu
pelepasan. Lapisan ini tidak boleh diberi pemanasan berlebih sebab umur lampu akan
berkurang. Lampu menggunakan kaca soda kapur yang merupakan pemancar UV yang buruk.
Jumlah merkurinya sangat kecil, biasanya 12 mg. Lampu ini sangat berguna bagi pencahayaan
Lampu LED merupakan lampu terbaru yang merupakan sumber cahaya yang efisien
energinya.Ketika lampu LED memancarkan cahaya nampak pada gelombang spektrum yang
sangat sempit, mereka dapat memproduksi “cahaya putih”. Hal ini sesuai dengan kesatuan
susunan merah-biru-hijau atau lampu LED biru berlapis fospor. Lampu LED bertahan dari
15.000 hingga 40.000 jam. Lampu LED digunakan untuk banyak penerapan pencahayaan
seperti tanda keluar, sinyal lalu lintas, cahaya dibawah lemari, dan berbagai penerapan
dekoratif. Walaupun masih dalam masa perkembangan, teknologi lampu LED sangat cepat
mengalami kemajuan dan menjanjikan untuk masa depan. Produk pengganti LED, diproduksi
dalam berbagai bentuk termasuk batang ringan, panel dan sekrup dalam lampu LED, biasanya
dibanding lampu pijar dengan bonus keuntungan masa pakai yang lebih lama, yang pada gilirannya
Mengurangi perawatan.
6 Suatu ruangan dengan ukuran 8 x 16 m dan tinggi 3,20 m akan diberikan penerangan
Jumlah lampu yang akan diberikan ditentukan sebagai berikut :Pertama-tama, ditentukan jenis
lampu dan armatur yang akan digunakan. Sebagai contoh dipilih armatur 4 x TL 40 W, menurut
tabel 2, fluks cahayanya 4 x 3000 lumen per armaturKemudian ditentukan faktor-faktornya
refleksinya berdasarkan warna dinding dan langit-langit ruangan, yaitu :- warna putih dan warna
sangat muda : 0,7- warna muda : 0,5- warna sedang : 0,3- warna gelap : 0,1
7 Untuk menentukan faktor refleksi suatu warna, dalam praktek digunakan kipas warna dengan
faktor-faktor refleksinya : Sebagai contoh ditentukan : rp = 0,5, rw = 0,3 rm = 0,1 c. Selanjutnya
ditentukan indeks bentuknya : Karena lampu-lampunya dipasang pada langit- langit dan bidang
kerjanya berada kira-kira 0,9 m di atas lantai, maka h = 3,2 – 0,9 = 2,3 m Jadi :
11 Jumlah lampu atau armatur n yang diperlukan dapat juga ditentukan langsung dari : Fluks
cahaya lampu atau armatur dapat dilihat dari buku katalog. Untuk contoh ini berlaku : Φarmatur :
4 x 3000 = lumen
12 Jumlah armatur yang diperlukan dapat dihitung setelah ditentukan faktor depresiasinya.
Untuk contoh dapat diperkirakan, bahwa hanya akan terjadi pengotoran ringan. Kalau lampu-
lampunya diperbaharui setiap 2 tahun, maka d = 0,8 (lihat tabel 2) Jadi, E = 1250 lux A = 8 x 16
= 128 m2 d = 0,8 Φarmatur = lumen η = 0,59 Sehingga :
13 Jumlah tersebut dapat dibagi atas 4 deret, masing-masing dengan 7 armatur atau 3 deret
dari 9 armatur. Gambar di atas menunjukkan cara penempatan lampu pada plafon (langit-
langit)½ aa a½ a