|1
Daftar isi
Sains Bangunan-Daylighting
|2
Light Principles
Prinsip-prinsip Daylight
Daylighting adalah penerangan alami yang mendayagunakan
terang langit (penghematan energy). Masalah utamanya, yaitu:
Kuantitas penerangan
Kuat terang yang dikehendaki
Kelengkapan ruang, ukuran, bentuk, dan jendela.
Kenyamanan audio/akustik/suara
Kenyamanan thermal
Visual
Penerangan alami adalah penerangan yang didapat dari sinar
matahari. Penerangan alami dapat berupa:
Sains Bangunan-Daylighting
|3
Sains Bangunan-Daylighting
|4
Variasi terang langit yaitu posisi matahari yang berpindahpindah, dinding yang berdekatan dengan jendela dicat lebih terang.
Tingkatan dan distribusi dari cahaya alami di dalam suatu
ruang tergantung kepada tiga faktor: Ilmu ukur dari ruang,
penempatan dan orientasi dari jendela dan lain pembukaan, dan
karakteristik dari permukaan internal. Daylight desain membentuk
faktor untuk mengakomodasi menerangi persyaratan dari aktivitas di
dalam ruang dan tujuan yang aesthetic dari desain. Pola teladan
pemakaian yang tertentu memerlukan tingkat pencahayaan tertentu
dan keseluruhan pola teladan distribusi.
Cahaya didefinisikan sebagai bagian dari spektrum
elektromagnetik yang sensitif dari penglihatan mata kita. Menurut
James Maxwell (1831-1897), cahaya adalah gelombang
elektromagnetik, sehingga cepat rambat cahaya sama dengan cepat
rambat gelombang elektromagnetik, yaitu 3.108 m/s. Gelombang
elektromagnetik dapat merambat di dalam ruang hampa udara
(vakum).
Sains Bangunan-Daylighting
|5
Sifat-sifat cahaya
Memiliki energi
Sains Bangunan-Daylighting
|6
Sains Bangunan-Daylighting
|7
Sains Bangunan-Daylighting
|8
Sains Bangunan-Daylighting
|9
Sains Bangunan-Daylighting
Dimana :
E = Kuat Cahaya (lux)
I = Intensitas Cahya(lilin atau Candella)
R = Jarak dari suber Cahaya ke permukaan(meter)
ERata-rata = /A
Dimana :
= Arus Cahaya (Lumen)
A = Luas permukaan (m2)
I = /
Dimana :
I = Intensitas Cahaya(Candella)
= Arus cahaya (Lumen)
= Sudut Ruang(Radial)
L = I/Aa
Dimana :
L = Luminasi (cd/m2)
I = Intensitas cahaya (cd/m2)
Aa = Bidang yang diterangi (m2)
L = ( E x )/phi
Dimana:
E = Kuat cahaya (Lux)
= Faktor refleksi permukaaan
= 0,70 untuk warna putih terang
= 0,50 untuk warna terang
= 0,10 untuk warna gelap
phi = 3,14
Ada 3 yang mempengaruhi Luminance
Jarak
| 10
Sains Bangunan-Daylighting
Sudut
Ukuran
| 11
Efek ke lingkungan
Iluminance dapat direfleksi, ditransmisi dan absorbsi.
Sehingga luminance lebih kecil dari pada iluminance.
Sains Bangunan-Daylighting
| 12
Vision
Semua objek yang dilihat mata selalu diikuti dengan kerja
otak untuk memberi tanggapan. Sebagai contoh, timbulnya rasa
senang ketika melihat panorama yang indah. Dalam hal ini otak
bekerja untuk memberi tanggapan bahwa panaorama itu indah. Jadi
proses melihat selalu memita kerja otak untuk memberi tanggapan.
Suatu objek dapat dilihat dengan jelas jika disekeliling medan
pandang ke objek itu tersedia penerangan yang memadai. Seluk beluk
penerangan yang memadai dapat dipahami dengan terlebih dahulu
mengetahui cara kerja mata, cara menghasilkan dan memanfaatkan
cahaya dengan baik. Vision (pengglihatan, daya lihat) yaitu:
Kemampuan untuk mengumpulkan informasi melalui sinar yang
masuk kedalam mata.Vision juga dipengaruhi oleh besar kecil lumen
jika lumen besar maka penglihatan maksimal,dan sebaliknya. Jika
lumen yang dihasilkan terlalu besar maka mengganggu kenyamanan
dalam penglihatan. Prinsip penglihatan bisa dicontohkan dengan alat
perekam video, seperti yang ada pada gambar di bawah ini.
Sains Bangunan-Daylighting
| 13
Sains Bangunan-Daylighting
| 14
Sains Bangunan-Daylighting
| 15
Sains Bangunan-Daylighting
| 16
Seperti pada gambar, ada beberapa opsi dalam membuat bukaan pada
atap untuk pencahayaan alami, seperti clerestory, monitor, sawtooth,
dan skylight.
c) Pencahayaan melalui dinding
Seperti pada umumnya, setiap bangunan pasti memiliki jendela untuk
memasukkan cahaya matahari melalui dinding. Namun untuk lebih
jelasnya ada beberapa istilah dalam membuat jendela ini,
diantaranya:
Sains Bangunan-Daylighting
| 17
Sains Bangunan-Daylighting
| 18
Sains Bangunan-Daylighting
| 19
maka pencahayaan pun akan lebih baik jika warna didalam interior
tersebut gelap. Untuk urutan penting dan tidaknya pegaruh warna
terhadap pencahayaan alami berturut-turut adalah warna pada
plafond, dinding belakang, dinding kiri kanan, lantai, lalu perabot.
Sains Bangunan-Daylighting
| 20
3 Prinsip Daylighting
Pastikan tersedianya akses daylight antar fasade agar tersedia
penerangan yang baik untuk kebutuhan cahaya interior dan
esterior bangunan.
Pastikan selalu tersedianya daylight pada tempat-tempat yang
diinginkan, baik untuk ruang atau untuk kebutuhan eksterior.
Pastikan akses daylight aman dari kondisi sekitar site
(berdirinya bangunan yang sudah ada/ aka nada dan kondisi
alami site).
Perencanaan bentuk untuk Daylighting
Pada tahap awal desain, bentuk bangunan memiliki efek
penting dalam pemanfaatan daylighting, dikarenakan bentuk
bangunan menentukan efektifitas pencahayaan dalam ruang.
Sains Bangunan-Daylighting
| 21
Sains Bangunan-Daylighting
| 22
Sains Bangunan-Daylighting
| 23
Sains Bangunan-Daylighting
| 24
Sains Bangunan-Daylighting
| 25
Design Methods
Ketentuan Dasar = Pencahayaan Alami Siang Hari yang Baik
a) pada siang hari antara jam 08.00 sampai dengan jam 16.00 waktu
setempat, terdapat
cukup banyak cahaya yang masuk ke dalam ruangan.
b) distribusi cahaya di dalam ruangan cukup merata dan atau tidak
menimbulkan kontras
yang mengganggu.
Tingkat Pencahayaan Alami dalam Ruang.
Ini terkait tentang tingkat pencahayaan langit pada bidang datar di
lapangan terbuka pada
waktu yang sama.
a) hubungan geometris antara titik ukur dan lubang cahaya.
b) ukuran dan posisi lubang cahaya.
c) distribusi terang langit.
d) bagian langit yang dapat dilihat dari titik ukur.
Faktor Pencahayaan Alami Siang Hari.
a) Faktor pencahayaan alami siang hari terdiri dari 3 komponen
meliputi :
1) Komponen langit (faktor langit-fl) yakni komponen pencahayaan
langsung dari
cahaya langit.
2) Komponen refleksi luar (faktor refleksi luar - frl) yakni
komponen pencahayaan yang
berasal dari refleksi benda-benda yang berada di sekitar bangunan
yang bersangkutan.
3) Komponen refleksi dalam (faktor refleksi dalam frd) yakni
komponenpencahayaan yang berasal dari refleksi permukaan
permukaan dalam ruangan, dari cahaya yang masuk ke dalam
ruangan akibat refleksi benda-benda di luar ruangan maupun dari
cahaya langit.
Sains Bangunan-Daylighting
| 26
Titik Ukur
a) Titik ukur diambil pada suatu bidang datar yang letaknya pada
tinggi 0,75 meter di atas lantai. Bidang datar tersebut disebut bidang
kerja.
Sains Bangunan-Daylighting
| 27
Titik Ukur
b) Untuk menjamin tercapainya suatu keadaan pencahayaan yang
cukup memuaskan,maka Faktor Langit (fl) titik ukur tersebut harus
memenuhi suatu nilai minimum tertentu yang ditetapkan menurut
fungsi dan ukurann ruangannya.
c) Dalam perhitungan digunakan dua jenis titik ukur :
1) titik ukur utama (TUU), diambil pada tengah-tengah antar kedua
dinding samping, yang berada pada jarak 1/3 d dari bidang lubang
cahaya efektif.
2) titik ukur samping (TUS), diambil pada jarak 0,50 meter dari
dinding samping, yang juga berada pada jarak 1/3 d dari bidang
lubang cahaya efektif, dengan d adalah ukuran kedalaman ruangan,
diukur dari mulai bidang lubang cahaya efektif hingga pada dinding
seberangnya, atau hingga pada bidang batas dalam ruangan yang
hendak dihitung pencahayaannya itu.
Sains Bangunan-Daylighting
| 28
Sains Bangunan-Daylighting
| 29
Faktor Langit
Faktor langit (fl) suatu titik pada suatu bidang di dalam suatu ruangan
adalah angka
perbandingan tingkat pencahayaan langsung dari langit di titik
tersebut dengan tingkat
pencahayaan oleh Terang Langit pada bidang datar di lapangan
terbuka.
Pengukuran kedua tingkat pencahayaan tersebut dilakukan dalam
keadaan sebagai berikut :
a) Dilakukan pada saat yang sama.
b) Keadaan langit adalah keadaan Langit Perancangan dengan
distribusi terang yang merata di mana-mana.
c) Semua jendela atau lubang cahaya diperhitungkan seolah-olah
tidak ditutup dengan kaca.Suatu titik pada suatu bidang tidak hanya
menerima cahaya langsung dari langit tetapi juga cahaya langit yang
direfleksikan oleh permukaan di luar dan di dalam ruangan.
Perbandingan antara tingkat pencahayaan yang berasal dari cahaya
langit baik yang langsung maupun karena refleksi, terhadap tingkat
pencahayaan pada bidang datar di lapangan terbuka disebut faktor
pencahayaan alami siang hari.
Dengan demikian faktor langit adalah selalu lebih kecil dari faktor
pencahayaan alami siang hari. Pemilihan faktor langit sebagai angka
karakteristik untuk digunakan sebagai ukuran keadaan pencahayaan
alami siang hari adalah untuk memudahkan perhitungan oleh karena
fl merupakan komponen yang terbesar pada titik ukur.
Penetapan Faktor Langit
a). Dasar penetapan nilai faktor langit. Penetapan Nilai Faktor
Langit, didasarkan atas keadaan langit yang terangnya merata atau
kriteria Langit Perancangan untuk Indonesia yang memberikan
Sains Bangunan-Daylighting
| 30
Sains Bangunan-Daylighting
| 31
Ketentuan Khusus.
a). Sudut penghalang cahaya lebih besar dari 35o. Apabila sudut
penghalang cahaya lebih besar dari 350 (tangens 350 = 0,7 = H/D),
maka pada perhitungan faktor langit dapat diambil sudut penghalang
sebesar 35o, dengan ketentuan bahwa garis bawah dari kaca
seluruhnya terletak tidak lebih tinggi dari tinggi bidang kerja.
b). Pembebasan dari persyaratan yang ditentukan pada butir 4.2.2
hanya diberikan apabila untuk hal-hal khusus dapat dibuktikan bahwa
persyaratan tersebut tidak dapat dipenuhi.
c). Jika ketentuan pada butir b) diatas digunakan, maka syarat
minimal untuk pembebasan adalah sebagai berikut :
1). untuk ketentuan nilai faktor langit pada tabel 1, tabel 2, dan tabel
3, lubang cahaya efektif diatas 0,75 meter dari lantai dibuat seluas
mungkin.
2). untuk ruangan dengan pencahayaan alami langsung dari 2 lubang
cahaya di dua dinding berhadapan atau saling memotong, nilai prosen
yang ditetapkan diambil dari tabel 1, tabel 2, dan tabel 3 atau 50 %
dari yang berlaku untuk titik ukur utama dari bidang cahaya efektif
yang pertama.
3). untuk penerimaan cahaya pada koridor atau gang/lorong dan
ruang tangga umum, harus diberi pencahayaan buatan sehingga pada
siang hari dengan instalasi ini keadaan pencahayaan dapat memenuhi
syarat.
4). Khusus dalam hal ruangan untuk keperluan umum, setiap
penyimpangan dari syaratsyarat di dalam petunjuk teknis ini, hanya
dapat disetujui apabila dapat diajukan rancangan sistem pencahayaan
buatan sebagai tambahan atau sebagai penggantian yang memenuhi
syarat sesuai dengan sifat dan penggunaan ruangan itu.
Sains Bangunan-Daylighting
| 32
Sains Bangunan-Daylighting
| 33
A. Sky Component
Komponen dalam bangunan terkait dengan ukuran dan
posisi bukaan untuk memasukkan cahaya kedalam ruangan
bangunan. Pada umumnya prinsip dasar untuk mendapatkan
pencahayaan alami diperlukan minimal 1/6 dari luasan lantai.
B. Externally reflected component (ERC)
Kemampuan permukaan suatu komponen yang ada di luar
bangunan yang mempengaruhi jumlah luminasi cahaya yang
di pantulkan ke dalam bangunan.
C. Internally reflected component (IRC)Tingkat iluminasi
cahaya yang masuk kedalam ruangan yang di pengaruhi
oleh ukuran ruangan, rasio permukaan area jendela dan
pemantulan dari permukaan indoor.
Dengan demikian penerangan yang memanfaatkan sinar
alami, sinar pantul merupakan hal yang perlu diperhatikan dan
diprioritaskan penggunanya. Salah satu elemen bangunan yang
berkaitan erat dengan sinar pantul ini adalah permukaan bidang
tanah/halaman terutama yang letaknya dengan bangunan. Untuk itu
Sains Bangunan-Daylighting
| 34
Tiga kompenen cahaya langit yang sampai pada suatu titik dibidang kerja.
Sains Bangunan-Daylighting
| 35
Sains Bangunan-Daylighting
| 36
Sains Bangunan-Daylighting
| 37
Sains Bangunan-Daylighting
| 38
Diagram matahari
Sains Bangunan-Daylighting
| 39
Sains Bangunan-Daylighting
| 40
Sains Bangunan-Daylighting
| 41
Pemodelan fisik
Pemodelan fisik yang tepat-fisik model yang ke-skala atau
skala penuh mock-up proyek Anda untuk melakukan analisis
ketersediaan pencahayaan.
Keuntungan:
Sains Bangunan-Daylighting
| 42
Kekurangan:
Sains Bangunan-Daylighting
| 43
Pemodelan komputer
Sains Bangunan-Daylighting
| 44
Keuntungan:
Kekurangan:
Software Tools
Sains Bangunan-Daylighting
| 45
Sains Bangunan-Daylighting
| 46
Physics of Light
Sifat-Sifat Fisik Cahaya
Sains Bangunan-Daylighting
| 47
Sains Bangunan-Daylighting
| 48
Sains Bangunan-Daylighting
| 49
Bayang-bayang Inti
Bayangan inti terbentuk bila cahaya berasal dari sumber
cahaya yang kecil.
Bayang-bayang Kabur
Bayangbayang kabur
terbentuk bila cahaya
berasal dari sumber
cahaya yang besar.
Sains Bangunan-Daylighting
| 50
Sains Bangunan-Daylighting
| 51
Sains Bangunan-Daylighting
| 52
kabut dan uap air dan dipantulkan dari tanah atau permukaan lain
yang berada disekitar bangunan.
Sains Bangunan-Daylighting
| 53
Terang alami
Terang yang berasal dari matahari.
a. Terang secara langsung
Sains Bangunan-Daylighting
| 54
Sains Bangunan-Daylighting
| 55
Studi Literatur
Sains Bangunan-Daylighting
| 56
Sains Bangunan-Daylighting
| 57
Sains Bangunan-Daylighting
| 58
Sains Bangunan-Daylighting
| 59
Sains Bangunan-Daylighting
| 60