Anda di halaman 1dari 51

1

D. PENERANGAN (PENCAHAYAAN)

Tujuan:
 AGAR DPT MELIHAT BENDA-BENDA YG ADA
DISEKITARNYA DGN MUDAH & JELAS.
 MEMBERIKAN LINGKUNGAN KERJA YG AMAN
DAN NYAMAN
 MENGURANGI RISIKO KECELAKAAN
 MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA
Penerangan di Tempat Kerja
Beban Visual menurut Chengalur (2004)
 Ukuran dan bentuk dari obyek yang diamati
 Kontras anatra obyek dan latar belakang
 Jarak pandang terhadap obyek kerja
 Apakah objek bergerak atau diam
 Ruang pandang
 Seberapa sensitif pekerjaan tersebut
menimbulkan kesalahan
 Seberapa sering pekerjaan tersebut dilakukan
 Waktu yang tersedia u/ melakukan pekerjaan
Cahaya Tampak

 Sifat Gelombang Cahaya


 Sumber cahaya memancarkan energi
dalam bentuk gelombang yang merupakan
bagian dari kelompok gelombang
elektromagnetik. Gambar 2.38
menunjukkan sumber cahaya alam dari
matahari yang terdiri dari cahaya tidak
tampak dan cahaya tampak.
 cahaya putih dari matahari dapat diuraikan
dengan prisma kaca dan terdiri dari campuran
spektrum dari semua cahaya pelangi.
 Warna cahaya ditentukan oleh panjang
gelombangnya.
 Kecepatan rambat V gelombang
elektromagnetik di ruang bebas = 3.105
km/det.
 Jika frekuensi = f dan panjang
gelombangnya (lambda), dengan frekuensi
cahaya tampak adalah pada frekuensi 790-
400 teraHertz maka didapat :

Panjang gelombang tampak berukuran antara


380nm sampai dengan 780nm seperti pada tabel
berikut ini.
• Selain memiliki warna tertentu, setiap
panjang gelombang memberi kesamaan
intensitas tertentu, dari penelitian yang
dilakukan ternyata mata manusia paling
peka terhadap cahaya dengan ƛ = 555 nm
yang berwarna kuning – hijau.
Pandangan Silau (glare)

 Kalau posisi mata kita seperti gambar diatas, dapat kita


rasakan bahwa kita merasakan pandangan yang
menyilaukan karena mata kita mendapatkan :
 Cahaya langsung dari lampu listrik (direct glare), dan
 Cahaya tidak langsung / pantulan cahaya dari gambar
yang kita lihat (indirect glare).
 Dengan kondisi ini kita tidak dapat melihat
sasaran objek gambar dengan nyaman.
Pandangan silau dapat didefinisikan
sebagai terang yang berlebihan pada
mata kita karena adanya cahaya langsung
atau cahaya pantulan maupun keduanya.
 Supaya mata kita bisa melihat sasaran
objek dengan nyaman/jelas, maka diatur
sedemikian rupa agar cahaya jatuh pada
sasaran objek dan bukan pada mata kita.
 Selaput pelangi bekerja sebagai tirai /
penutup untuk mengendalikan banyaknya
cahaya yang masuk ke mata.
 Seperti kita lihat, bahwa cahaya adalah
suatu bentuk energi radiasi yang lewat
melalui lensa menuju lapisan saraf peka
yang disebut retina di bagian belakang
mata.
 Kemudian disampaikan oleh saraf optik ke
otak yang menyebabkan perasaan cahaya.
 Melihat secara langsung pada sebuah
sumber cahaya, menghasilkan suatu
kesan yang kuat pada retina.
Satuan-satuan Teknik Pencahayaan
 Radian adalah sudut pada titik tengah lingkaran antara
dua jari-jari dimana kedua ujung busurnya jaraknya sama
dengan jari-jari tersebut (misal R = 1m). oleh karena
keliling lingkaran = 2.22/7.R, maka : (ingat 22/7 = π)
 Sedangkan steradian adalah sudut ruang pada titik
tengah bola antara jari-jari terhadap batas luar
permukaan bola sebesar kuadrat jari-jarinya.
 Karena luas permukaan bola = 4.22/7.R.R, maka di
sekitar titik tengah bola terdapat 4.22/7 sudut ruang
yang masing-masing = 1 steradian. Jumlah steradian
suatu sudut ruang dinyatakan dengan lambang omega.
Intensitas Cahaya (Luminous Intensity)
 Menurut sejarah, sumber
cahaya buatan adalah
lilin (candela).
 Candela disingkat Cd ini
merupakan satuan
Intensitas Cahaya (I) dari
sebuah sumber yang
memancarkan energi
cahaya ke segala arah.
Fluks Cahaya (Luminous Flux)

 Adalah jumlah cahaya yang dipancarkan oleh


sumber cahaya. Lambang fluks cahaya adalah F
atau Ø dan satuannya dalam lumen (lm).
 Satu lumen adalah fluks cahaya yang dipancarkan
dalam 1 steradian dari sebuah sumber cahaya 1 cd
pada pemukaan bola dengan jari-jari R = 1m.

Jika fluks cahaya dikaitkan dengan


daya listrik maka : Satu watt
cahaya dengan panjang gelombang
555nm sama nilainya dengan 680
lumen.
Jadi dengan Lamda = 555nm, maka
1 watt cahaya = 680 lumen.
Luminasi (Luminance)
 Adalah suatu ukuran terangnya suatu benda baik pada
sumber cahaya maupun pada suatu permukaan.
 Luminasi yang terlalu besar akan menyilaukan mata
(contoh lampu pijar tanpa amatur).
 Luminasi suatu sumber cahaya dan suatu permukaan
yang memantulkan cahayanya adalah intensitasnya
dibagi dengan luas semua permukaan.
Sedangkan luas semua
permukaan adalah luas
proyeksi sumber cahaya
pada suatu bidang rata
yang tegak lurus pada
arah pandang, jadi bukan
permukaan seluruhnya.
Iluminasi (Iluminance)
 Iluminasi sering di sebut juga intensitas penerangan atau
kekuatan penerangan atau dalam BSN di sebut Tingkat
Pencahayaan pada suatu bidang adalah fluks cahaya
yang menyinari permukaan suatu bidang. Lambang
iluminasi adalah E dengan satuan lux (lx).
Hukum Kwadrat Terbalik
 Pada umumnya bidang yang diterangi
bukan permukaan bola, tetapi bidang
datar.
 Cahaya dari sumber 1 cd yang menyinari
bidang x (seluas 1 m2) yang berjarak 1 m akan
mengiluminasi 1 lux. Jika kemudian jarak
tersebut dikalikan dua (ke bidang Z), maka
iluminasi 1 lux tadi akan menyinari bidang
seluas 4 m2. Jadi iluminasi dari suatu
permukaan akan mengikuti hukum kebalikan
kwadrat yaitu :
Penerangan di Tempat Kerja
Penerangan
Pencahayaan
Lighting
Illumination
MENURUT JENISNYA:
 Umum (General )
 Lokal ( Setempat)
D-1. EFEK PENCAHAYAAN THD Kesehatan
Menurunkan Produktifitas
Meningkatkan Kecelakaan
Mempengaruhi Quality of
Product/ Service

COST
PENGARUH PENCAHAYAAN THDP MATA :

 LELAH VISUAL MENYEBABKAN :


A. GANGGUAN MATA BERAIR & MEMERAH PD MATA
B. PANDANGAN THDP OBJEK MENJADI SEOLAH-OLAH ADA 2.
C. SAKIT KEPALA.
D. MENURUNNYA KEKUATAN AKOMODASI
E. MENURUNNYA VISUAL, PEKA KONTRAS DAN KECEPATAN
PERSEPSI.

 LELAH MENTAL
 KERUSAKAN INDERA MATA
 MENINGKAT TERJADINYA KECELAKAAN.
Efek Penerangan thd Kesehatan &
Keselamatan…?
 Membuat kesulitan melihat dan
mengenali bahaya di tempat kerja
 Kontribusi pada EYE STRAIN
 Menyebabkan orang melongok
(stressful posture) untuk melihat
secara jeli.
 Secara langsung/ tidak menyebabkan
problem kesehatan dan keselamatan
lain meningkat
– Lelah mata,mental, pegal, kerusakan
mata meningkatkan kecelakaan
EYE STRAIN :
VISUAL FATIGUE atau ASTHENOPIA

 ASTHENOPIA dapat menyebabkan:


– Burning (pedih)
– Iritasi
– Merah dan berkaca-kaca
– Kabur ( blurred vision)
– Sakit kepala
– Meningkatkan kelelahan
– Perasaan gamang/mabuk
– Mengurangi sensitivitas
PENYEBAB EYE STRAIN (sakit mata) :
1). Melototi benda kecil/halus untuk jangka
waktu cukup lama
2). Glare, refleksi, Shadows
3). Membaca tulisan yg tidak jelas
4). Rendahnya intensitas pencahayaan
5). Melihat terlalu lama pada benda yang sama
6). Terlalu lama fokus dan refokus lensa mata
7). Melihat dg paksa pada kondisi gelap dan
kedip-kedip sumber cahaya.
D-2. SYARAT PENCAHAYAAN DI TEMPAT KERJA

 PERMENAKER NO. 5 TAHUN


2018
 CUKUP
 TIDAK SILAU/ GLARE
 TIDAK MENIMBULKAN EFEK
LAIN ( PANAS)
Syarat Penerangan di Tempat Kerja
PERMENAKER NO. 5 TAHUN 2018 ttg K3 LINGKUNGAN
KERJA

• Penerangan darurat >5 lux (0,5 ft candles)


• Penerangan halaman dan jalan > 20 lux
• Gudang barang besar > 50 lux
• Kakus, tempat mandi > 100 lux
• Pekerjaan agak teliti > 200 lux
• Menulis/membaca > 300 lux
• Pekerjaan sangat teliti 500 - 1000 lux
• Pekerjaan sangat teliti, halus, kontras > 1000 lux
KEBUTUHAN PENCAHAYAAN
TERGANTUNG DARI

 SIFAT DARI TUGAS PEKERJAAN.


 KETAJAMAN PENGLIHATAN MATA
PEKERJA.
 LINGKUNGAN DIMANA PEKERJAAN
DILAKUKAN.
KEMAMPUAN MATA UNTUK
MELIHAT OBJEK DITENTUKAN
OLEH :
 UKURAN OBJEK
 DERAJAT KONTRAS
 LUMINENSI (ARUS CAHAYA YG
DIPANTULKAN OLEH OBJEK)
 LAMANYA MELIHAT
D-3. Faktor yg mempengaruhi Penerangan
– Faktor yg mempengaruhi KUALITAS
PENERANGAN
 Warna Ruang
 Arah Sinar/posisi
 Kontras
 Difusi (tinggi ke rendah)
 Keseragaman Distribusi
 Kesilauan langsung/Pantulan (glare)
 Tipe sumber cahaya (Fluorescent tube, ordinary
light bulb, Tungsten light)
Faktor Pendukung lain…?

Perawatan
Pembersihan Langit-langit,
Jendela, lantai dinding
PENERANGAN BAIK vs BURUK
 BAIK
 adalah penerangan yang cukup &
mencegah terjadinya kesilauan
 BURUK
 Intensitas rendah dibawah standar
 Distribusi tidak merata
 Glare /silau
 Kontras kurang, terasa redup
SUMBER PENERANGAN

 Alami
 Buatan
 Electric filament lamps
 Melepaskan panas
 Fluorescent tubes
 Dihasilkan dari gerakan elektron melalui
gas argon atau neon atau melalui uap
mercury
D-4. PENGUKURAN PENCAHAYAAN DI
TEMPAT KERJA
 SOP
 ALAT UKUR SAMPLING
 LEMBAR DATA SAMPLING
 PENENTUAN LOKASI
 PENGAMBILAN SAMPEL
 PENGOLAHAN DATA
 EVALUASI
 REKOMENDASI
Alat ukur penerangan :
LUXMETER
SOP SOP –Pengukuran Pencahayan

 SNI- 167062 Tahun 2004


 Pengukuran intensitas penerangan ini memakai
alat luxmeter yang hasilnya dapat langsung
dibaca.
 Alat ini mengubah energi cahaya menjadi energi
listrik, kemudian energi listrik dalam bentuk
digunakan untuk menggerakkan jarum skala.
Untuk alat digital, energi listrik diubah menjadi
angka yang dapat dibaca pada layar monitor.
SNI- Lightimg:
D-5. Tata cara
1. Hidupkan luxmeter yang telah dikalibrasi dengan membuka
penutup sensor
2. Bawa alat ke tempat titik pengukuran yang telah ditentukan, baik
pengukuran untukintensitas penerangan setempat atau umum.
3. Baca hasil pengukuran pada layar monitor setelah menunggu
beberapa saat sehingga didapat nilai angka yang stabil.
4. Catat hasil pengukuran pada lembar hasil pencatatan untuk
intensitas penerangan setempat seperti pada Lampiran C, dan
untuk intensitas penerangan umum seperti padaLampiran D.
5. Matikan luxmeter setelah selesai dilakukan pengukuran intensitas
penerangan.
Contoh SOP
I. Ruang lingkup
Alat ini digunakan untuk pengukuran tingkat intensitas pencahayaan di tempat
kerja
II. Cara penggunaaan
1. Nyalakan alat dengan cara membuka penutup alat
2. Kalibrasi dengan cara menutup sensor sampai angka menunjukkan nilai 000
3. Atur skala pada alat lux meter di posisi faktor x1, tergantung pada intensitas
cahaya, jika intensitas cahaya tinggi, geser ke faktor x 10 atau x100.
4. Posisikan sensor alat pada sumber pencahayaan yang ditentukan.
5. - Untuk pengukuran penerangan umum, letakkan/pegang lux meter ± 1 meter
dari lantai dan pastikan tidak ada barang/orang yang menghalangi
pencahayaan.
6. - Untuk pengukuran penerangan lokal, letakkan lux meter di tempat dimana
pekerja berada. Posisikan lux meter searah dengan mata pekerja.
7. Catat hasil pengukuran pada lembar data sampling
8. Setelah selesai pengukuran, matikan alat dengan cara menutupnya.
SATUAN PENERANGAN

Lux atau foot candle (ft-c)


1 lux = 1 lumen per meter2
Iluminasi adalah mengukur
arah jatuh cahaya pada
permukaan
ALAT : LIGHT
METER/LUXMETER
TATA CARA MENGUKUR INTENSITAS
PENCAHAYAAN LOKAL
TATA CARA MENGUKUR INTENSITAS
PENCAHAYAAN LOKAL
TATA CARA MENGUKUR INTENSITAS
PENCAHAYAAN LOKAL
Pengukuran Penerangan Umum
Pengukuran Penerangan Umum
Pengukuran Penerangan Umum
E. PENGENDALIAN SCR UMUM
 penggunaan cahaya matahari (daylight)
 Gunakan warna yang cerah
 Sediakan penerangan yang cukup bagi
pekerja,
 Sediakan pencahayaan lokal untuk pekerjaan
yang memerlukan ketepatan & pekerjaan
pemeriksaan.
 sediakan penutup/selubung untuk
mengurangi pantulan langsung.
 Singkirkan permukaan yang mengkilat
 Pemilihan latar belakang yang sesuai
 Bersihkan jendela, dan peliharalah sumber
cahaya.
Pencahayaan Selesai

Ada Pertanyaan ?
52

Anda mungkin juga menyukai