Anda di halaman 1dari 13

A N

D
A N
N G I
A T R
E R E
E N OM
P T
FO

BY :
A R Y S I S M I A N I , S . T. , M . E N G
BEBERAPA HAL YANG AKAN DIPELAJARI
DALAM MATERI PENERANGAN DAN
FOTOMETRI

1. Intensitas Cahaya
2. Sumber titik isotropik
3. Iluminasi
4. Azas Fotometri
INTENSITAS CAHAYA (I)

Adalah suatu ukuran kekuatan cahaya


(sumber cahaya) menurut mata kita.
Misalnya, mata kurang peka terhadap cahaya
biru daripada cahaya hijau, maka sumber
cahaya biru harus mengeluarkan daya (dalam
watt) yang lebih besar daripada sumber
cahaya hijau, kalau kedua sumber diinginkan
memiliki intensitas cahaya yang sama.
INTENSITAS CAHAYA (I)
Sumber (dengan komposisi warna apa saja)
dikatakan memiliki intensitas cahaya (I) sebesar
1 Kandela (1 cd) jika tampak sama terang seperti
sesuatu sumber baku tertentu.
Kebanyakan sumber cahaya menampakan
intensitas yang berbeda-beda bila dipandang
dari berbagai arah, sehingga nilai I suatu sumber
dapat bergantung pada sudut pandang.
SUMBER TITIK ISOTROPIK

Sumber titik Isotropik adalah suatu sumber


yang memancarkan cahaya sama besar ke
semua arah. Jumlah cahaya yang terlihat dan
dipancarkan oleh suatu sumber dinyatakan
oleh fluks pancaran cahaya total F dari
sumber (total luminous fluks).
SUMBER TITIK ISOTROPIK
Menurut definisi, fluks pancaran cahaya total yang
berasal dari sumber titik isotropik yang memiliki
intensitas pancaran cahaya I (luminous intensity)
adalah :
 Fluks pancaran cahaya total F = 4πl
Satuan fluks adalah lumen (Im).

Fluks ΔF yang meninggalkan sumber titik I melalui


sudut ruang Δω steradian dinyatakan oleh : ΔF = I . Δω
SUMBER TITIK ISOTROPIK

Berhubung sudut ruang yang dicakup oleh


satu bola penuh adalah 4  steradian , maka
ini menghasilkan F = 4πl sebagai fluks total
yang keluar dan berasal dari sumber titik
isotropik.
Berhubung I adalah dalam candela dan Δω
dalam steradian, maka :
1 Im = (1 cd)(1 sr) atau 1 cd = 1 Im/sr
ILUMINASI ATAU INTENSITAS PENERANGAN

Suatu permukaan menyatakan banyaknya


cahaya yang tiba pada suatu luas permukaan.
Jika fluks sebesar ΔF tiba pada permukaan
ΔA , maka maka intensitas penerangan
(iluminansi) di tempat itu adalah :
 E = ΔF / ΔA
Kalau permukaan A diterangi fluks F secara
merata, intensitas penerangan E = F /A,
ILUMINASI ATAU INTENSITAS PENERANGAN

Satuan E adalah Im/m2 (lumen/m2) atau luks


(Ix), atau Im/ft2 (disebut foot-candle ; 1 ft-
candle = 10.76 Ix).
ILUMINASI ATAU INTENSITAS PENERANGAN OLEH
SUMBER TITIK ISOTROPIK

Fluks cahaya yang keluar dari sumber titik isotropik tidak


tergantung pada arah pandang, dan menembus permukaan
bola yang berpusat pada sumber titik itu, secara tegaklurus,
Intensitas penerangan pada setiap titik permukaan bola itu
adalah :
 E = F / A = 4πl / 4πlr2= 1/r2

Maka intensitas penerangan oleh sumber titik isotropik


berbanding terbalik dengan kuadrat jarak.
AZAS FOTOMETRI
Misalkan dua sumber titik I1 dan I2 yang berjarak
r1 dan r2 dari layar menghantarkan fluks pada
suatu layar secara tegaklurus (atau pada sudut
yang sama). Kalau jarak r1 dan r2 adalah
sedemikian rupa sehingga kuat penerangan
kedua sumber pada layar adalah sama, jadi E 1 =
E2, maka :
 I1 /I2 = (r1/r2)2
CONTOH SOAL
Berapakah intensitas Penerangan E suatu permukaan
kecil pada jarak 120 cm dari sumber titik isotropic
yang intensitas cahaya nya 72 cd , jika :
a). Permukaan itu tegaklurus fluks cahaya
b). Garis normal permukaan membentuk sudut 30º
dengan sinar.
1 lm (1 lumen) = (1 cd)(1 sr)
PENYELESAIAN CONTOH SOAL
a). E = 1/r2 = (72 lm/sr)/(1.2 m)2 = 50 lm/m2

Ingat bahwa sr bukanlah suatu besaran dasar,


besaran tambahan (yang tidak berdimensi) , dan
dapat dimunculkan begitu saja atau dapat
dihilangkan begitu saja.

b). E = Emaks . cos  = 1/r2 . cos 


= (50 lm/m2)(cos 30) = 43.3 lm/m2

Anda mungkin juga menyukai