Anda di halaman 1dari 38

Bismillahirahmanirahim . . .

Sebelum mulai belajar mari kita berdoa dulu,,

CAHAYA
SPEKTRUM WARNA Steradian Intensitas cahaya Fluks Cahaya Intensitas Penerangan Lumin asi Diagram dan Grafik Grafik intensitas penerangan

Cahaya adalah suatu gejala fisis, Suatu sumber cahaya memancarkan energi. Sebagian dari energi ini dirubah menjadi cahaya tampak. Perambatan cahaya di ruang bebas dilakukan oleh gelombang elektromagnetik. Jadi cahaya itu sendiri adalah gejala getaran.

v f

Kecepatan rambat ( v ) gelombang-

gelombang elektromagnetik di ruang bebas sama dengan 3x105 km perdetik. Kalau frekuensinya sama dengan ( f ) dan panjang gelombang (lambda), maka berlaku :
=v/f

Karena sangat kecil, panjang gelombang

cahaya dinyatakan dalam satuan mikron atau milimikron. 1 mikron ( 1 ) = 10-3 mm 1 milimikron (1 m ) = 10-6 mm
Panjang gelombang cahaya tampak berkisar

380-780 m setiap daearah sudah memiliki suatu warna tertentu.

Cahaya putih bisa diuraikan dengan menggunakanprisma kaca sinarnya dibiaskan sedemikian rupa sehingga membentuk spektrum

Spektrum Warna ungu 380-420 m biru 420-495 m hijau 495-566 m kuning 566-589 m jingga 589-627 m merah 627-780 m

Grafik tersebut menyatakan energi yang

dipanacarkan oleh lampu sebagai fungsi dari panjang gelombangnya. Dapat dilihat bahwa daerah cahaya yang tampak dibatasi oleh sinar-sinar ultra ungu dan infra merah.

Selain memiliki warnah tertentu, setiap

panjang gelombang juga memberikan kesan intensitas tertentu, mata manusia paling peka akan cahaya dengan panjang gelombang 555 m, yaitu warnah kuning kehijauan.

Kalau intensitas suatu energi radiasi tertentu

dengan panjang gelombang 555 m, dinilai 100, maka energi radiasi yang sama tetapi dengan panjang gelombang 600 m, akan memberikan intensitas 63. Jadi faktor kepekaan mata untuk 600 m sama dengan 0,63. Mata manusia seolah-olah disetel pada panjang gelombang 555 m.

Karena kepekaan mata orang tidak sama,

maka ditentukan suatu ukuran standar. Jika suatu sumber cahaya memancarkan energi 1 w dengan panjang gelombang 555m, maka sumber cahaya itu dinilai sama dengan satu wattcahaya. Energi 1 w dengan panjang gelombang 600m akan memberi 0,63 wattcahaya.

Untuk mendapatkan jumlah wattcahaya,

jumlah watt energi setiap panjang gelombang harus dikalikan dengan faktor kepekaan mata untuk panjang gelombang itu. Jumlah keseluruhan wattcahaya, yaitu flux cahaya, adalah jumlah semua hasilkali itu

Dalam praktek, flux cahaya dinyatakan dalam

satuan lumen, disingkat ( lm) satu wattcahaya kira-kira sama dengan 680 lumen angka perbandingan 680 ini dinamakan ekivalen pancaran fotometris

Satuan satuan
Satuan-satuan penting yang digunakan dalam teknik penerangan adalah : - Intensitas cahaya ( I )

: kandela (cd) - Fluks cahaya ( ) : Lumen (lm) - Intensitas Penerangan (E) : lux (lx) - Sudut ruang () : Steradian (sr)

Steradian

r r

panjang busur lingkaran sama dengan jari-

jarinya. Kalau kedua ujung busurnya dihubungkan dengan titik tengah lingkaran, maka sudut antara dua jari-jari ini disebut satu radian, disingkat rad.

Misalkan dari permukaan sebuah bola

dengan jari-jari r, ditentukan suatu bidang dengan luas r2. Kalau ujung suatu jari-jari kemudian menjalani tepi bidang itu, maka sudut ruang yang dipotong dari bola jari-jari ini, disebut steradian. Jumlah steradian suatu sudut yang dinyatakan dengan lambang (omega)

Intensitas cahaya
Kawat tahanan yang dialiri arus listrik akan

berpijar dan memancarkan cahaya. Sumber cahaya sedemikian, misalnya lampu pijar, dinamakan pemancar suhu. Lampu pijar memancarkan cahaya kesemua jurusan, tetapi energi radiasinya tidak merata.

Jumlah energi radiasi yang dipancarkan

sebagai cahaya kesuatu jurusan tertentu disebut dengan Intensitas Cahaya dan dinyatakan dalam satuan Candela.

Fluks Cahaya
Sumber cahaya yang ditempatkan dalam

bola memancarkan 1 cd kesetiap jurusan. Jadi permukaan bolanya akan mendapatkan penerangan yang merata. Suatu sumber cahaya yang memancar sama kuat keseluruh jurusa, dinamakan sumber cahaya seragam.

Kalau intensita s cahayanya 1 cd, melalui

sudut ruang 1 sr akan mengalir fluks cahaya lumen/m, sehingga dapat didefinisikan sebagai berikut : Intensitas Cahaya ialah fluks cahaya persatuan sudut ruang yang dipancarkan kesuatu arah tertentu.

Atau dalam bentuk rumus :

(phi) adalah lambang untuk fluks cahaya

Intensitas Penerangan
Intensitas penerangan atau iluminasi di suatu

bidang ialah fluks cahaya yang jatuh pada 1 m2 dari bidang itu. Satuan untuk intensitas penerangan ialah lux (lx) dan lambangnya adalah E. Jadi, 1 lux = 1 lumen per m2 Apabila kita perhatikan gambar berikut, maka akan kelihatan bahwa iluminasi di buku dan di meja sama kuatnya.

Kalau suatu bidang yang luasnya A m2,

diterangi dengan lumen, maka intensitas penerangan rata-rata di bidang itu :

L u m i n a s i
Luminasi adalah suatu ukuran untuk terang

suatu benda. Luminasi yang terlalu besar akan menyilaukan mata, seperti misalnya suatu lampu tanpa armatur. Luminasi L suatu sumber cahaya atau suatu permukaan yang memantulkan cahaya ialah intensitas cahaya dibagi dengan luas semu permukaan.

dimana : L = Luminasi dalam satuan cd/cm2 I = Intensitas cahaya dalam satuan cd AS = Luas semu permukaan dalam satuan Cm2

Diagram dan Grafik


Diagram polar intensitas cahaya
Berikut ini dapat dilihat diagram polar

intensitas cahaya sebuah armature lampu. Intensitas cahaya lampu pijar memiliki simetri ruang terhadap garis vertikal melalui pusat lampu. Karena itu pembagian intensitas cahayanya diberikan dalam suatu bidang rata melalui sumbu simetri

Pengukuran dilakukan dalam jarak yang relatig jauh. Karena itu sumber cahayanya dapat dianggap sebagai suatu sumber cahaya

yang berbentuk titik. Pada gamber berikut panjang jari-jari dari O kesuatu titik dari grafik, menyatakan intensitas cahaya kearah itu dalam satuan candela. Umumnya diagram-diagram ini diberikan untuk lampu yang memberi 1000 lumen.

Intensitas cahaya sebuah lampu sebanding

dengan fluks cahayabya. Karena itu masih ahrus dikalikan dengan ju,lah ribuan lumen dari lampu tersebut. Misalnya, jika armatur seperti gambar dibawah diberi 1500 lumen, maka pada sudut 30o intensitas cahaya akan sama dengan : 1,5 x 194 = 291 cd.

Grafik intensitas penerangan


Diagram polar intensitas cahaya digunakan

untuk menghitung intensitas penerarangan disuatu titik berdasarkan persamaan :

Dari gambar diatas, intensitas penerangan E

di bidang a b tegak lurus pada arah I, menurut hukum kuadrat akan sama dengan :

Intensitas penerangan di bidang horizontal a b, ialah proyeksi dari E pada gris tegak lurus pada bidang a b di titik P. Jadi, E = E cos
dimana = sudut antara sinar cahaya dan garis tegak lurus pada bidang a - b dititik P. Rumus ini dikenal sebagai hukum cosinus. Dari kedua persamaan diatas diperoleh :

Kalau letak titik cahaya diatas bidang

horizontal sama dengan h, didapat

Atau

Akhirnya diperoleh persamaan :

Jadi kalau tinggi h diberikan, intensitas penerangan dapat juga dihitung dengan menggunakan rumus diatas.
Grafik intensitas penerangan suatu sumber

cahaya dapat dihitung dari diagram polar intensitas penerangan di suatu bidang datar, dinyatakan dalam satuan lux. Gambar diatas memperlihatkan cara memperoleh grafik intensitas penerangan sebuah lampu jalan yang digantung, dari diagram polar intensitas cahanya.

Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih

SELESAI

Anda mungkin juga menyukai