Anda di halaman 1dari 10

Badriana ST,MT

ANALISA TINGKAT KUAT PENERANGAN TERHADAP


KELELAHAN MATA PADA PENCAHAYAAN LAPANGAN OLAH
RAGA FUTSAL GARUDA LHOKSEUMAWE
Badriana
Staf Pengajar Fakultas Teknik Jurusan Teknik Elektro Universitas Malikussaleh
Email: badriana@unimal.ac.id

ABSTRAK

Kuantitas dari cahaya yang jatuh pada permukaan bidang kerja disebut iluminasi, yang mana mempunyai satuan
lux. Cahaya hanya merupakan satu bagian berbagai jenis gelombang elektromagnetis yang terbang ke angkasa.
Gelombang tersebut memiliki panjang dan frekuensi tertentu, yang nilainya dapat dibedakan dari energi cahaya
lainnya dalam spektrum elektromagnetisnya. Banyaknya cahaya yang jatuh pada suatu permukaan yang
menyebabkan terangnya permukaan tersebut dan sekitarnya. Hasil analisa bahwa besarnya lux pada total beban
lampu penerangan adalah 47,1 lux. Efikasi cahaya terhadap penerangan pada area adalah 6,79 lm/watt.
Intensitas pengukuran penerangan pada area lapangan rata-rata adalah 45,5 lux, sedangkan standar pencahayaan
adalah 75 lux jika diperhitungkan berdasarkan tingkat latihan sehingga perbandingan pencahayaan belum
memenuhi standar pada lapangan tersebut. Gejala-gejala kelelahan mata tersebut penyebab utamanyaadalah
penggunaan otot-otot di sekitar mata yang berlebihan.Kelelahan mata dapat dikurangi dengan memberikan
pencahayaanyang baik adalah : Iritasi pada mata (mata pedih, merah, berair), Penglihatan ganda, Sakit sekitar
mata, Berkurangnya kemampuan akomodasi, Menurunnya ketajaman penglihatan, kepekaan kontras
dankecepatan persepsi.
Kata Kunci: Pencahayaan, Lumen, Kuat Penerangan, Kelelahan Mata

I. PENDAHULUAN Banyaknya cahaya yang jatuh pada suatu


permukaan yang menyebabkan terangnya permukaan
Penerangan/ pencahayaan adalah salah satu tersebut dan sekitarnya. Kuantitas penerangan yang
sumber cahaya yang menerangi benda-benda di dibutuhkan adalah tergantung dari tingkat ketelitian
tempat kerja. Intensitas penerangan adalah banyaknya yang diperlukan, bagian yang akan diamati dan
cahaya yang jatuh pada satu luas permukaan. kemampuan dari objek tersebut untuk memantulkan
Penerangan yang baik adalah penerangan yang cahaya yang jatuh padanya, serta brightness dari
memungkinkan seorang tenaga kerja melihat sekitar objek.
pekerjaannya dengan teliti, cepat, dan upaya yang
tidak perlu, serta mambantu menciptakan lingkungan II. TINJAUAN PUSTAKA
kerja yang nikmat dan menyenangkan.
Cahaya datang dari sumber cahaya dan dari Penerangan (Pencahayaan)
benda yang memancarkan cahaya atau benda yang Pencahayaan merupakan salah satu faktor
memantulkan sinar dari sumber cahaya. Jadi terang yang penting untuk menunjang aktivitas seseorang.
dari sebuah ruangan akan ditentukan oleh sumber Pencahayaan juga merupakan salah satu faktor untuk
cahaya dan cahaya yang dipantulkan oleh benda- mendapatkan keadaan lingkungan yang aman dan
benda yang ditempatkan di dalam ruang termasuk nyaman, serta berkaitan erat dengan produktivitas
lantai, dinding, plafon, pintu dan sebagainya. manusia. Dengan pencahayaan yang baik, seseorang
Kuantitas dari cahaya yang jatuh pada akan mudah untuk melihat objek di sekitarnya.
permukaan bidang kerja disebut iluminasi, yang mana Aktivitas akan terganggu apabila seseorang tidak
mempunyai satuan lux. dapat melihat suatu objek dengan jelas, dikarenakan
Cahaya hanya merupakan satu bagian minimnya pencahayaan.
berbagai jenis gelombang elektromagnetis yang pencahayaan yang kurang memadai dapat
terbang ke angkasa. Gelombang tersebut memiliki menyebabkan berbagai keluhan kesehatan terutama
panjang dan frekuensi tertentu, yang nilainya dapat akan menimbulkan dampak yang terasa pada mata
dibedakan dari energi cahaya lainnya dalam spektrum yang dikenal dengan istilah kelelahan mata atau
elektromagnetisnya. kelelahan visual. Kelelahan visual ditandai dengan
penglihatan kabur, rangkap, nyeri kepala, mata

5|Page
Badriana ST,MT

merah, mata berair, mata terasa perih, gatal, tegang, 𝞴 = Panjang gelombang
maupun mengantuk, serta kemampuan daya v = Kecepatan rambat
akomodasi mata berkurang. Kelelahan mata ditandai f = Frekuensi [8]
dengan perpanjangan waktu reaksi, perlambatan
gerak, dan gangguan psikologis. Kelelahan ini terkait Cahaya adalah gelombang elektromagnetik
erat dengan penurunan produsktivitas kerja, kepekaan yang dapat ditangkap oleh cahaya mata dan dapat
kontras, dan turunnya kecepatan persepsi. Kondisi memungkinkan untuk membeda-bedakan warna-
pencahayaan di lingkungan kerja yang kurang warni. Sifat dari Cahaya (charaxter of light)
memadai juga dapat menyebabkan seseorang menjadi ditentukan oleh:
tegang atau tidak rileks dan sulit untuk 1. Kuantitas cahaya
berkonsentrasi. Oleh karena itu, pengaturan tingkat Banyaknya cahaya yang jatuh pada suatu
pencahayaan menjadi sangat penting agar kondisi permukaan yang menyebabkan terangnya
mata terpelihara dan performa kerja tidak menurun. [1] permukaan tersebut dan sekitarnya. Kuantitas
Dalam faktor tingkat pencahayaan untuk penerangan yang dibutuhkan adalah tergantung
mendukung aspek visual, suatu penerangan dari tingkat ketelitian yang diperlukan, bagian
diperlukan oleh manusia untuk mengenali suatu yang akan diamati dan kemampuan dari objek
objek. Bagian organ tubuh yang mempengaruhi tersebut untuk memantulkan cahaya yang jatuh
penglihatan, yaitu mata, syaraf, dan pusat syaraf padanya, serta brightness dari sekitar objek.
penglihatan di otak. Kuat penerangan baik yang Untuk melihat suatu benda atau objek yang
tinggi, rendah, maupun yang menyilaukan berwarna gelap dan kontras antara objek dan
berpengaruh terhadap kelelahan mata maupun sekitarnya kurang baik, diperlukan intensitas
ketegangan syaraf. [6] penerangan yang tinggi (beberapa ribu lux),
Penerangan yang buruk dapat mengakibatkan sedangkan untuk objek/ benda yang berwarna
dampak yang negative terhadap tenaga kerja, Akibat cerah kontras antara objek dan sekitarnya cukup
apabila penerangannya buruk adalah terjadinya baik, maka diperlukan beberapa ratus lux saja.
kelelahan mata, kelelahan mental, keluhan pegal Maka untuk mengetahui besarnya lux dapat
disekitar mata, kerusakan alat penglihatan dan menggunakan persamaan berikut :
memungkinkan kecelakaan.[2] 𝛷
𝐸𝑟𝑎𝑡𝑎2 = 𝐴 …………… (2.2)
Penerangan yang baik tergantung dari cahaya
Dimana :
yang ada. Sifat dari cahaya meliputi kuantitas dan
E = Intensitas cahaya (lux)
kualitas. Kuantitas cahaya atau penerangan yang
Φ = Fluks cahaya (lm)
dibutuhkan adalah tergantung dari tingkat ketelitian
A = Luas semu permukaan dalam satuan m2
yang diperlukan, bagian yang diamati dan
2. Kualitas Cahaya
kemampuan dari objek tersebut untuk memantulkan
Kualitas Cahaya adalah keadaan yang
cahaya yang jatuh padanya. Sedangkan kualitas
menyangkut warna, arah, dan difusi, cahaya,
cahaya atau penerangan ditentukan oleh ada atau
serta jenis dan tingkat kesilauan. Kualitas
tidaknya kesilauan langsung (direct glare) atau
penerangan terutama ditentukan oleh ada atau
kesilauan karena pantulan cahaya dari permukaan
tidaknya kesilauan langsung (direct glare) atau
mengkilap (reflekted glare) dan bayangan
kesilauan karena pantulan cahaya dari
(shawdows). Kesilauan merupakan cahaya yang tidak
permukaan yang mengkilap (reflected glare) dan
diinginkan (unwanted light) yang menyebabkan rasa
bayangan (shadows).
ketidaknyamanan, gangguan (annoyance), kelelahan
mata dan gangguan penglihatan.[4]
Cahaya adalah suatu gejala fisis yaitu suatu
Kesilauan
sumber cahaya yang memancarkan energi. Sebagian
Kesilauan adalah brightness yang berada
dari energi ini diubah menjadi cahaya tampak.
dalam lapangan penglihatan yang menyebabkan rasa
Permabatan cahaya diruang bebas dilakukan oleh
ketidaknyamanan, gangguan (annoyance), kelelahan
gelombang-gelombang elektromagnetik. Jadi cahaya
mata atau gangguan penglihatan. Menurut jenis-
itu suatu gejala getaran. Kecepatan rambat V
jenisnya kesilauan yang dapat menyebabkan
gelombang elektromagnetik di ruang bebas = 3.105
gangguan pengelihatan dibedakan menjadi tiga yaitu:
km/det. Jika frekuensi energinya = f dan panjang
1. Dissability
gelombangnya 𝞴 (lambda).
𝑣 Penyebab kesilauan ini adalah terlalu banyaknya
𝜆 = 𝑓 ………………… (2.1) cahaya secara langsung masuk ke dalam mata
Dimana : dari penglihatan. Dissability glare

6|Page
Badriana ST,MT

mempengaruhi seseorang untuk dapat melihat Table 2.2 Syarat kesehatan dan penerangan di tempat
dengan jelas. Keadaan ini dapat dialami oleh kerja
seseorang yang mengendarai mobil pada malam
hari dimana lampu dari mobil yang berada Tingkat
dihadapannya terlalu terang. Jenis Pencahayaan
2. Discomfort Keterangan
Kegiatan Minimal
Kesilauan ini sering menimbulkan rasa (Lux)
ketidaknyamanan pada mata, terutama bila Penerangan Penerangan
keadaan ini berlangsung dalam waktu yang darurat 5 darurat di
cukup lama. Kesilauan ini sering dialami oleh perusahaan
mereka yang bekerja pada siang hari dan Penerangan Penerangan
menghadap ke jendela atau pada saat seseorang kecil untuk halaman
menatap lampu secara langsung pada malam dan jalan-jalan
hari. Efek kesilauan ini pada mata tergantung 20
dalam
dari lamanya seseorang terpapar oleh kesilauan lingkungan
tersebut. perusahaan
3. Reflected Penerangan Mengerjakan
Reflected glare adalah kesilauan yang yang cukup bahan-bahan
disebabkan oleh pantulan cahaya yang mengenai untuk yang besar,
mata kita, dan pantulan cahaya ini berasal dari pekerjaan- Menyisihkan
semua permukaan benda yang mengkilap (langit- pekerjaan yang barang-barang
langit, kaca, dinding, meja kerja, mesin-mesin, hanya 50 yang besar,
dan lain-lain) yang berada dalam lapangan membedakan Gudang-
penglihatan (visual field). Reflected kadang- barang kasar gudang untuk
kadang lebih menganggu daripada disability penyimpanan
glare atau discomfort glare karena terlalu barang-barang
dekatnya letak sumber kesilauan dan garis besar dan kasar
penglihatan. Penerangan Mengerjakan
yang cukup barang-barang
Table 2.1 Nilai pantulan reflektan yang untuk besi dan baja
dianjurkan pekerjaan- yang setengah
No Jenis Permukaan Reflektan pekerjaan yang selesai,
1 Langit-langit 80-90 membedakan Pemasangan
2 Dinding 40-60 100
barang-barang yang kasar,
3 Perkakas (mebel) 25-45 kecil secara Tempat
4 Mesin dan 30-50 sepintas lalu menyimpan
Perlengkapan barang-barang
5 Lantai 20-40 sedang dan
kecil
Pencahayaan di Ruangan Penerangan Pemasangan
Parameter pemantauan kekuatan penerangan yang cukup alat-alat yang
dengan satuan lux dilakukan enam bulan sekali, untuk sedang (tidak
penilaian dan evaluasi dilakukan pekerjaan besar),
denganmembandingkan hasil pemantauan dengan membeda- Pemeriksaan
standar penerangan yangditetapkan berdasarkan bedakan atau percobaan
200
Peraturan Menteri Perburuhan Nomor 7 Tahun barang-barang kasar terhadap
1964tentang persyaratan kesehatan dan penerangan di kecil yang barang-barang,
tempat kerja.Persyaratan dimaksud terdapat pada agak teliti Menjahit
tabel berikut: textile atau
kulit yang
berwarna muda
Penerangan Pekerjaan
yang cukup 300 mesin yang
untuk teliti,

7|Page
Badriana ST,MT

pekerjaan Penyelesaian
pembedaan kulit dan
yang teliti dari penentuan
pada barang- bahan-bahan
barang kecil atau wol
dan halus berwarna
muda,
Pembuatan
tepung
Penerangan Pemasangan
yang cukup yang halus,
untuk Penyemiran
pekerjaan yang halus dan
membeda- pemotongan
bedakan gelas kaca
500-1000
barang-barang
halus dengan
contrast yang Gambar 2.1 Anatomi Bola Mata Manusia
sedang dan
dalam waktu Bola mata hamper berbentuk sferis,
yang lama mengalami pendataran dari atas ke arah bawah. Bola
Penerangan Pemasangan mata terletak dalam bantalan lemak, dilindungi pada
yang cukup yang extra sebelah depan oleh kelopak mata dan ditempat lain
untuk halus (arloji dengan tulang orbita. Bola mata manusia terdiri atas:
pekerjaan dan lain-lain), 1. Dinding mata
membeda- Percobaan alat- a. Kornea dan Sklera
bedakan alat yang extra Kornea adalah kubah transparan yang sedikit
barang-barang 1000 halus, Tukang mendatar yang membentuk seperenam
yang sangat mas dan intan dinding mata. Sekitar perifernya dilanjutkan
halus dengan dengan sklera. Kornea mempunyai suplai
contrast yang persyarafan tetapi avaskularisasi ( yaitu tidak
sangat kurang mempunyai suplai darah). Sklera adalah
untuk waktu opak yang kuat lateroposterior lima perenam
yang lama dari dinding mata. Sklera terlihat di sebelah
Sumber : Kepmenkes No. 1405 Tahun 2002 depan sebagai bagian ”putih” dari mata.
Sklera terdiri dari jaringan fibrosa. Pada
sebelah belakangnya berlanjut dengan syaraf
Kelelahan Mata optikus.
Mata adalah organ penglihatan yang b. Lapisan khoroid, korpus dan prosesus
mendeteksi cahaya. Yang dilakukan mata yang paling siliaris serta iris yang bersamasama
sederhana tak lain hanya mengetahui apakah membentuk selaput vaskular. Selaput
lingkungan sekitarnya adalah terang atau gelap. Mata khoroid, korpus siliaris dan prosesus serta
yang lebih kompleks dipergunakan untuk iris memiliki banyak suplai darah dan dari
memberikan pengertian visual. selaput vaskular tersebut mata mendapatkan
Mata merupakan organ penglihatan yang semua apa yang dibutuhkannya. Selaput
berhubungan dengan penerimaan cahaya yang khoroid adalah lapisan berpigmen diantara
dipantulkan oleh objek disekitar mata. Mata sklera dan retina. Korpus siliaris terdiri dari
menghantarkan kesan yang diterima lewat nervus sekitar 70 prosesus siliaris yang khusus dan
opticus (saraf mata) kebelakang ke arah serebrum otot siliaris. Membentuk cincin yang
yang akan memberitahu kita tentang apa yang kita berlanjut di belakang korpus khoroid. Iris
lihat. adalah diafragma sirkuler berpigmen dengan
apertura apertura yang sedikit ketengah
pupil. Iris sebagian terletak di depan lensa
mata, sebagian lagi di depan korpus siliaris.
Warna dari iris bervariasi sesuai dengan

8|Page
Badriana ST,MT

jumlah pigmen yang terdapat di dalamnya, menjalar ke belakang untuk berakhir pada
makin banyak kandungan pigmen tersebut pusat intermedia dalam batang otak.
makin gelap warna iris . Iris mengandung Kemudian serat-serat ini menjalar ke pusat
serat otot-otot polos yang membentuk otot- penglihatan dalam otak. Pusat penglihatan
otot spinkter yang melingkari iris dan terletak pada lobus oksipital. Pada masing-
spinkter pupil. masing bidang yang berlawanan mewakili
2. Medium tempat lewatnya cahaya setengah lapang pandang. Lobus oksipital
a. Kornea kiri menerima impuls yang berasal dari
b. Aqueous humour adalah suatu cairan yang setengah lateral retina kiri dan setengah
mengisi bilik anterior dari mata, yaitu ruang medial retina kanan, karena serat yang
diantara kornea di depan lensa serta korpus berasal dari setengah lateral tidak menyilang
siliaris di belakang. Cairan ini komposisinya pada khiasma optikus maka serat-serat yang
serupa dengan cairan serebrospinal. berasal dari setengah medial menyilang pada
c. Lensa adalah lensa biconveks yang khiasma optikus. Hal ini serupa pada lobus
transparan dengan diameter sekitar 10 mm oksipitalis menerima impresi yang berasal
dengan ketebalan 4 mm pada bagian dari setengah yang lain.
tengahnya. Lensa terdiri dari gel koloid yang 4. Otot-Otot Bola Mata Manusia
tertutup dalam kapsida. Sekeliling lingkaran Masing-masing bola mata digerakkan oleh empat
kapsida lensa ini dilekatkan ke ligamentum otot rektus dan dua otot oblikus. Rektus superior,
suspensori lensa. Ligamen ini melekat pada rektus inferior, rektus medialis dan rektus
bagian perifernya ke korpus siliaris. lateralis berasal dari cincin fibrosa pada belakang
d. Viterous humour adalah substansi gelatinosa orbita. Otot tersebut menjalar menjauh dalam
mengandung air dan mukopolisakarida yang posisinya yang berurutan dan berinsersi ke dalam
memenuhi ruang diantara lensa dan retina. sklera bola mata sedikit di belakang dari kornea
3. Jaringan Nervosa dan sklera. Oblikus superior berasal dari
a. Sel-sel syaraf pada retina belakang orbita menjalar pada aspek
Retina adalah bagian syaraf mata, tersusun superomedial dari orbita menembus trochlea,
atas sel-sel syaraf dan seratseratnya. Retina suatu cincin fibrokartilago yang melekat ke os
membentuk lapisan pada permukaan luar frontale dan mengubah arah pergi ke belakang
dari selaput khoroid dan berhubungan dan keluar untuk berinsersi ke dalam bagian
dengan korpus viterus. Lapisan dari sel-sel supralateral dari sklera. Oblikus inferior terletak
memisahkan sel sel syaraf dari selaput di depan dinding orbita. Otot ini berasal dari
khoroid. Sel-sel syaraf tersebut adalah serat maksila, menjalar ke arah lateral di bawah bola
syaraf batang dan kerucut. Serat syaraf mata dan kemudian keatas sebelah luar untuk
batang adalah serat dengan struktur silinder melekat dengan sklera.
yang berjumlah lebih dari 100 juta. Bola mata digerakkan oleh aksi otot-otot secara
Sedangkan serat syaraf kerucut adalah serat bersamaan. Aksi utama dari masing-masing otot-
dengan struktur yang berbentuk kerucut otot tersebut adalah:
dengan ujungnya menjorok ke arah luar a. Rektus lateralis : menggerakkan mata kearah
dengan jumlah sekitar 7 juta. luar
b. Serat syaraf yang menjalar melalui sel-sel ini b. Rektus medialis : menggerakkan mata ke
Nervous optikus terdiri atas jutaan serat arah dalam
syaraf batang dan kerucut dari retina. Syaraf c. Rektus superior : menggerakkan mata kearah
mata sedikit terbenam dalam bola mata pada atas dan memutar mata ke arah dalam
sisi kutub posteriornya menjalar ke arah d. Rektus inferior : menggerakkan mata ke arah
belakang pada orbita dan kemudian pergi ke bawah dan memutar mata kearah dalam
kanalis optikus pada os sphenoideus. Kedua e. Oblikus superior : menggerakkan mata ke
nervus optikus bersatu untuk membentuk arah bawah dan memutar mata ke arah dalam
khiasma optikus. Pada khiasma optikus serat f. Oblikus inferior : menggerakkan mata ke
syaraf setengah bagian medial (nasal) dari arah atas dan memutar ke arah luar
retina menyilang ke sisi yang berlawanan,
serat-serat yang berasal dari sebelah lateral
tetap pada sisi yang sama. Dari khiasma serat
saraf tersebut menjalar pada tractus optikus
pada masing-masing sisi. Traktus optikus

9|Page
Badriana ST,MT

III. Metode Penelitian

Metode penelitin yang dilakukan adlaah dengan


menggunakan metode pengukuran langsung pada
objek dan membandingkan hasil pengukuran dengan
standar penerangan yang ada untuk mendapatkan
pengaruh kelelahan mata terhadap intensitas cahaya
dalam lapangan futsal. Data yang dipakai untuk
menganalisis adalah beban penerngan lapangan futsal,
data lapangan futsal. Hasil pengukuran akan
dibanginhkan dengan data standar intensitas cahaya
untuk arena olah raga dan standar kelelahan mata. Gambar 3.1 Lapangan futsal
Beban Lampu Penerangan
Adapun beban listrik lampu penerangan yang
digunakan pada penerangan lapangan olahraga Futsal
Garuda Kota Lhokseumawe.

Table 3.1 Data beban lampu penerangan yang


digunakan
Jenis Lampu Hannochs
Daya 85 watt
Lumen 560 lm
Efikasi Chaya 460 lm/watt
Jumlah Terpasang 35 buah
Total Daya 2.975 watt

Data Lapangan
Data lapangan olahraga Futsal Garuda Kota Gambar 3.2 Futsal Garuda Lhokseumawe
Lhokseumawe.

Table 3.2 Data lapangan


Nama Tempat Garuda Futsal
Lokasi Lhokseumawe
Luas Area 550 m2
Ukuran Lapangan 416 cm2

Gambaran Lapangan
Dibawah ini merupakan gambaran dan
gambaran lampu penerangan lapangan olahraga
Futsal Garuda Lhokseumawe adalah sebagai berikut :

Gambar 3.3 Penerangan area futsal

Dibawah ini merupakan diagram alir flow chart


penelitian berdasarkan perencanaan yang akan
dilakukan :

10 | P a g e
Badriana ST,MT

(Indoor/Outdoor)
Mulai
Tenis 200 400-600
(Indoor/Outdoor)
Survey Pacu Kuda 100 150
Lompat Indah 150 400
(Indoor)
Pengumpulan Data Bowling 200 200

Table 3.4 Standar tingkat pencahayaan menurut IES


Jumlah Beban Daya Beban Jenis Lampu Rentang
Katagori Jenis Kegiatan
Iluminasi (lux)
A 20-30-50 Area publik
Pengolahan Data berlingkungan gelap
B 50-75-100 Tempat kunjungan
singkat
Tidak C 100-150-200 Runga publik, tugas
Penyesuaian data visual jarang
D 200-300-500 Tugas visual
berkontras tinggi
Y
E 500-750-1000 Tugas visual
a berkontras sedang
Analisis
F 1000-1500- Tugas visual
2000 berkontras rendah
Pengamatan hasil G 2000-3000- Tugas visual
Analisis 5000 berkontras rendah
dalam waktu lama
Tida H 5000-7500- Tugas visual sangat
Sesuai
k 10000 teliti dalam waktu
Y yang sangat lama
a I 10000-15000- Tugas visual khusus
Pembahasan
20000 berkontras sangat
rendah dan kecil
Kesimpulan
Standar Kelelahan Mata Dalam Pencahayaan
Gambar 3.1Flowchart
Faktor Usia
Dibawah ini merupakan tingkat standarisasi
Standar Pencahayaan Olahraga
pencahayaan dan penerangan pada kelelahan mata
adalah sebagai berikut :
Dibawah ini merupakan standarisasi pencahayaan dan
penerangan pada lapangan olahraga adalah sebagai
Table 3.5 Standarisasi Kelelahan Mata Dalam
berikut :
Pencahayaan Faktor Usia
Table 3.3 Standarisasi Pencahayaan Olahraga Umur (Tahun) Titik Dekat (cm)
Iluminasi (Lux) 16 8
Jenis Olahraga
Latihan Pertandaingan
Sepak Bola 75 200-600 32 12
Bola Tanga 75 400
44 25
Bola Volly (Indoor) 200 400
Badminton (Indoor) 200 400 50 50
Hoky 200 400
(Indoor/Outdoor) 60 100
Renang 200 400
(Indoor/Outdoor)
Polo Air 200 400

11 | P a g e
Badriana ST,MT

Kamar tamu 17
Daerah umum 20
Rumah Sakit :
Ruang Pasien 15
Gudang 5
Efek Psikologis Warna Pada Kelelahan Mata Kafetaria 10
Dibawah ini merupakan efek psikologis Garasi 2
warna pada kelelahan mata adalah sebagai berikut : Restoran 25
Lobby 10
Table 3.6 Efek psikologi warna Tangga 10
Efek Ruang parker 5
NO Warna Ruang perkumpulan 20
Jarak Suhu Psikis Industri 20
1 Biru Jauh Sejuk Menyejukkan
Alat Ukur Cahaya
Sangat Dibawah ini merupakan peralatan
2 Hijau Jauh Menyegarkan
Sejut pengukuran pencahayaan dengan menggunakan alat
Sangat ukur lux meter adalah Lux meter digunakan untuk
3 Merah Dekat Hangat
Menggagu mengukur intensitas penerangan dengan satuan luks
Sangat Sangat (lx), lilin, lumen, lilin/m2.
4 Orange Merangsang
Dekat Hangat
Sangat
5 Kuning Dekat Merangsang
Hangat
Sawo Sangat
6 Netral Merangsang
Matang Dekat
Sangat
7 Ungu Sejuk Agresif
Dekat

Table 3.7 Nilai ambang cuaca waktu penglihatan


dalam cahaya
Gambar 3.2 Lux Meter
Beban Kerja
Waktu Waktu
Kerja Istirahat Ringan Sedang Berat
0 0 0
C C C
8jam/hari IV. Pembahasan

Kerja 30 26,7 25 Analisa Perhitungan


terus Dibawah ini merupakan data-data beban
75 % 25 % 30,6 28 25,9 penerangan pada lapangan olahraga futsal Garuda
Lhokseumawe yang diperhitungkan kuatnya
50 % 50 % 31,14 29,4 27,9 penerangan terhadap kelelahan mata maka di analisa
25 % 75 % 32,2 31,1 30,0 sebagai berikut :

Sumber : Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Table 4.1 Data beban lampu penerangan yang
KEP.51/MEN/1999 digunakan

Table 3.8 Daya listrik maksimum untuk pencahayaan Jenis Lampu Hannochs
standar yang diijinkan Daya 85 watt
Jenis ruangan bangunan Daya pencahayaan Lumen 560 lm (19.600 lm)
maksimum Efikasi Chaya 460 lm/watt
Ruang kantor 15 Jumlah Terpasang 35 buah
Auditorium/Aula 25 Total Daya 2.975 watt
Pasar Swalayan 20
Hotel :

12 | P a g e
Badriana ST,MT

Table 4.2 Data beban lampu penerangan yang Luas Area 550 cm2
digunakan Luas Lapangan 416 cm2
Nama Tempat Garuda Futsal
Lokasi Lhokseumawe

Tabel 4.3 Perbandingan Pencahayaan Lapangan Olahraga


Intensitas Pencahayaan (lux) Jarak
Area Ukur Keterangan Ukur
Pengukuran Standar Analisa
Tidak ½ Dari
Memenuhi tinggi
Titik 1 sudut 45,5 lux 75 lux 47,1 lux
Standar lampu dan
lantai
Tidak ½ Dari
Memenuhi tinggi
Titik 2 sudut 45,2 lux 75 lux 47,1 lux
Standar lampu dan
lantai
Tidak ½ Dari
Memenuhi tinggi
Titik 3 tengah 46,9 lux 75 lux 47,1 lux
Standar lampu dan
lantai
Tidak ½ Dari
Memenuhi tinggi
Titik 4 sudut 45,1 lux 75 lux 47,1 lux
Standar lampu dan
lantai
Tidak ½ Dari
Memenuhi tinggi
Titik 5 sudut 45,6 lux 75 lux 47,1 lux
Standar lampu dan
lantai
Seluruh Area 210 lux - 244 lux - -
Analisa Beban Daya Maka berdasarkan analisa lumen terhadap
Berdasarkan beban lampu penerangan area kuatnya penerangan dalam lux adalah sebagai berikut
total 2.975 watt dengan tegangan 220 volt, arus 13,52 :
A, dan cosφ adalah 0,8 maka : 𝐿𝑢𝑥 𝑥 𝐴
P = V x I x cosφ 𝐿𝑢𝑚𝑒𝑛 =
cosφ
= 220 x 13,52 x 0,8 47,1 𝑥 416
= 2.379 watt =
0,8
19.593
Analisa Kuatnya Penerangan Dalam Lux =
0,8
Berdasarkan beban data maka diketahui daya = 24.423 lux
total pada lampu penerangan adalah 2.975 watt,
lumen 19.600 lm dan luas area total permukaan Analisa Efikasi Cahaya Dalam Lumen/Watt
lapangan 416 cm2 maka : Diketahui banyaknya lumen total lampu
𝛷 adalah sebesar 19.600 lumen dan total daya adalah
𝐸𝑟𝑎𝑡𝑎2 =
𝐴 2.885 watt maka ;
19600 𝛷
= 𝑘=
416 𝑝
= 47,1 lux 19600
Jadi besarnya lux pada total beban lampu penerangan =
adalah 47,1 lux 2885
= 6,79 lm/watt
Jadi besarnya efikasi cahaya dalam lumen/watt
terhadap penerangan total pada area adalah 6,79
lm/watt.

13 | P a g e
Badriana ST,MT

Sarjana Kesehatan Masyarakat Keselamatan


Perbandingan Pengukuran dan Standar Dan Kesehatan Kerja Depok Juni 2012
Pencahayaan [2] Deni Setiawan “Analisis Kelelahan Mata
Dibawah ini merupakan perbandingan Pekerja Sebelum dan Sesudah bekerja Pada
standarisasi pencahayaan dan penerangan dengan Intensitas Penerangan Dibawah Standar Di
pengukuran kuatnya penerangan pada lapangan Ruangan Office PT. Buma Jobsite Adaro”
olahraga futsal adalah sebagai berikut : Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret
Surakarta 2010
[3] Dr. Ir. Gator Priowirjanto “Teknik Pencahayaan
V. KESIMPULAN 1” Modul Pembelajaran Kode : Mk.Mtp
19departemen Pendidikan Nasional 2003
Adapun kesimpulan dari pada hasil penelitian [4] Hengki Ditya Eko Nugroho “Pengaruh
terhadap tingkat kuatnya penerangan dan Intensitas Penerangan Terhadap Kelelahan
pencahayaan adalah sebagai berikut : Mata Pada Tenaga Kerja Di Laboratorium PT.
1. Berdasarkan hasil analisa terhadap besarnya kuat Polypet Karyapersada Cilegon” Fakultas
penerangan pada area lapangan olahraga futsal Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta
Garuda Lhokseumawe adalah 24.423 lux dan 2009
efikasi cahaya terhadap penerangan pada area [5] Joko Santoso “Pengaruh Perubahan Tegangan
adalah 6,79 lm/watt. Catu Terhadap Umur Lampu Hemat
2. Berdasarkan hasil analisa bahwa besarnya lux Energi”Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
pada total beban lampu penerangan adalah 47,1 Universitas Diponegoro Semarang
lux. [6] M. Kharis Fahmi, 2013 “Perbedaan Tingkat
3. Hasil pengukuran intensitas penerangan pada Pencahayaan Alami Dan Buatan Ruang
area lapangan rata-rata adalah 45,5 lux, Laboratorium Komputer Terhadap Kenyamanan
sedangkan standar pencahayaan adalah 75 lux Siswa Pada Proses Belajar Mengajar”
jika diperhitungkan berdasarkan tingkat latihan Universitas Pendidikan Indonesia
sehingga perbandingan pencahayaan belum [7] Ullin Dwi Fajri A, Unggul Wibawa, Ir., M.Sc.,
memenuhi standar pada lapangan tersebut. Rini Nur Hasanah, Dr., ST., M.Sc “Hubungan
4. Gejala-gejala kelelahan mata tersebut penyebab Antara Tegangan Dan Intensitas Cahaya Pada
utamanya adalah penggunaan otot-otot di sekitar Lampu Hemat Energi Fluorescent Jenis Sl
mata yang berlebihan. Kelelahan mata dapat (SodiumLamp) Dan Led (Light Emitting Diode)”
dikurangi dengan memberikan pencahayaan Mahasiswa Teknik Elektro, Dosen Teknik
yang baik. Elektro, Universitas Brawijaya.
a. Iritasi pada mata (mata pedih, merah, berair)
b. Penglihatan ganda [8] UNEP ”Pedoman Efisiensi Energi untuk
c. Sakit sekitar mata Industri di Asia” Hak cipta © United Nations
d. Berkurangnya kemampuan akomodasi Environment Programme (year 2006)
e. Menurunnya ketajaman penglihatan, [9] Yadi Yunus, Suyamto, Indra Milyardi “Analisis
kepekaan kontras dan kecepatan persepsi. Faktor Daya Dan Kuat Penerangan Lampu
Tanda-tanda tersebut di atas terjadi bila iluminasi Hemat Energi” Seminar Nasional Viii Sdm
tempat aktivitas berkurang dan yang Teknologi Nuklir Yogyakarta, 31 Oktober 2012
bersangkutan menderita kelainan reflaksi mata ISSN 1978-0176
yang tidak dikoreksi. Bila persepsi visual
mengalami stress yang hebat tanpa disertai efek
lokal pada otot akomodasi atau retina maka
keadaan ini akan menimbulkan kelelahan syaraf.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Andri Fayrina Ramadhani “Analisis Tingkat


Pencahayaan Dan Keluhan Kelelahan Mata
Pada Pekerja Di Area Produksi Pelumas Jakarta
PT Pertamina (Persero) Tahun 2012” Program

14 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai