Cincin Newton
Yusuf Imam Rosyadi, Misbachul Falach Asy’ari, Rima Gutivan Alief Syahputra, Faridawati M.Si
Departemen Fisika, Fakultas Sains, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111
E-mail: yusufimamrosyadi@gmail.com
Abstrak—Percobaan Cincin Newton bertujuan untuk cincin newton. Oleh karena itu dilakukan percobaan Cincin
mempelajari fenomena cincin Newton, menghitung panjang Newton ini untuk mempelajari fenomena cincin newton.
gelombang dari sumber cahaya yang dilakukan dengan Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik dengan
perhitungan manual dan grafis, dan membandingkan hasil spektrum yang terbatas (spektrum optik atau spektrum
perhitungan dan hasil referensi. Pada percobaan ini prinsip
tampak), dimana pada spektrum tertentu tersebut gelombang
yang digunakan ialah Prinsip Huygens dan Interferensi. Pada
percobaan ini langkah kerja yang pertama kali dilakukan yaitu elektromagnetik dapat terlihat yang kemudian kita sebut
disiapkan alat dan bahan. Kemudian lensa dibersihkan sebagai cahaya. Spektrum tersebut berada pada rentang
menggunakan pembersih. Sumber cahaya dinyalakan. Cahaya panjang gelombang 400 nm – 700nm. Ada dua jenis cahaya,
pada cermin diatur sedemikian rupa, sehingga objek dapat yaitu cahaya polikromatik dan cahaya monokromatik.
teramati. Perbesaran mikroskop diatur agar objek teramati. Cahaya polikromatik adalah cahaya yang terdiri atas banyak
Titik pusat pada cincin ditentukan. diukur jari-jarinya dengan warna dan panjang gelombang. Contoh cahaya
cara menggeser skala vernier setiap ordenya dari orde 0 sampai polikromatik adalah cahaya putih. Adapun cahaya
4 ke kiri dan ke kanan. Setelah itu dilakukan kembali dengan monokromatik adalah cahaya yang hanya terdiri atas satu
pengulangan sebanyak 3 kali. Sehingga dari hasil percobaan
tersebut diperoleh panjang gelombang dari hasil perhitungan
warna dan satu panjang gelombang. Contoh cahaya
dan regresi. Dari percobaan didapatkan kesimpulan bahwa monokromatik adalah cahaya merah dan ungu. [1].
cincin newton merupakan fenomena interferensi cahaya pada Gelombang cahaya memiliki empat sifat utama yaitu
selaput tipis diantara lensa planconvex dan cermin. Panjang dispersi, interferensi, difraksi dan polarisasi. Mengenai sifat-
gelombang sisi kanan dan sisi kiri berdasarkan perhitungan sifat cahaya tadi maka tidak akan asing lagi dengan Hukum
sebesar1026 nm dan 1582 nm dengan error sebesar 97% dan Snellius. Secara matematis hukum ini memberikan hubungan
181%. Panjang gelombang sisi kanan dan panjang gelombang antara sudut datang dengan sudut pantul pada cahaya atau
sisi kiri berdasarkan grafik sebesar 225 nm dan 138 nm dengan gelombang lainnya, Hukum Snellius menyatakan
error sebesar 61,86% dan 76,61%, serta diketahui panjang
bahwa”Sudut datang dan sudut pantul adalah konstan.”
gelombang berdasarkan grafik maupun perhitungan memiliki
nilai yang jauh dibandingkan dengan panjang gelombang
Sehingga dapat didilihat pada gambar. Secara matematis
referensi. dapat dituliskan: [2]
sin 1 v1 n2 (1)
Kata Kunci—Cincin Newton, Huygens, Interferensi, sin 2 v2 n1
Monokromatik. c
v (2)
n
Interferensi merupakan perpaduan dua gelombang atau
lebih yang memiliki beda fase konstan dan amplitudo yang
I. PENDAHULUAN
hampir sama yang dapat menghasilkan suatu pola gelombang
Start
Peralatan dipersiapkan
belum
Apakah dilakukan
Pengulangan?
Tabel 1. Data percobaan Jari-jari cincin newton orde kiri Tabel 3. Hasil Perhitungan panjang gelombang
n orde (r) (mm) λ (nm)
Orde
1 2 3 4 5
Kanan Kiri
1 1,93 2,0 2,32 2,71 3,08 1 330 740
2 1,41 1,55 1,83 2,98 3,3 2 510 870
Tabel 2. Data percobaan Jari-jari cincin newton orde kiri Tabel 4. Hasil perhitungan nilai error
orde (r) (mm) Error (%)
n Orde
1 2 3 4 5 Kanan Kiri
1 0,43 0,98 1,3 1,59 2,83 1 44 77
1. Panjang gelombang perhitungan Dari grafik tersebut, dapat dihitung besar Panjang gelombang
Panjang gelombang dapat diperoleh dengan dari hasil regresi dengan menggunakan persamaan (5) .
menggunakan persamaan,
1
𝑟2
𝜆=
λ hitung = (3) 𝑎𝑅
𝑛𝑅
1
𝜆 = 1,7741×2500 = 225 𝑛𝑚
2. Menghitung Error
Error dapat diperoleh dengan menggunakan
Selanjutnya dihitung untuk error dari Panjang gelombang dari
persamaan,
perhitungan regresi dari grafik dari jari jari sebelah kiri
λ hitung−λ referensi
𝜆𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛 − 𝜆𝑟𝑒𝑓𝑒𝑟𝑒𝑛𝑠𝑖
Error=| | × 100% (4) 𝑒𝑟𝑟𝑜𝑟 = | | × 100%
λ referensi 𝜆𝑟𝑒𝑓𝑒𝑟𝑒𝑛𝑠𝑖
138 − 590
𝑒𝑟𝑟𝑜𝑟 = | | × 100%
590
3. Panjang Gelombang Grafik 𝑒𝑟𝑟𝑜𝑟 = 76,61%
Panjang gelombang dapat diperoleh dari data Berikut adalah error dari perhitungan regresi dari grafik dari
grafik, lalu dilakukan perhitungan dengan menggunakan jari jari sebelah kanan
Persamaan, 225 − 590
𝑒𝑟𝑟𝑜𝑟 = | | × 100%
590
1
λ grafik = 𝑎𝑅 (5)
𝑒𝑟𝑟𝑜𝑟 = 61,86%
B. Perhitungan
Dari data hasil percobaan dapat dilakukan perhitungan
berupa nilai panjang gelombang λ.
Berikut ini merupakan contoh perhitungan dengan
III. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN menggunakan data pada Tabel 1 orde ke-3 pengulangan ke-1
Diketahui:
A. Analisa Data r =2,32 mm
Dari percobaan Cincin Newton tersebut didapatkan data n=3
pengukuran seperti yang ditunjukkan oleh Tabel 1 dan Tabel R=2500 /mm
2.
Ditanya: Panjang Gelombang ?
B.Grafik
Berdasarkan data percobaan yang telah diperoleh, dapat Untuk mendapatkan panjang gelombang, dapat
dibuat Grafik seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3 dan 4. menggunakan persamaan (3) sebagai berikut
YUSUF IMAM ROSYADI-01111740000058-Kisi Difraksi 4
IV. KESIMPULAN
UCAPAN TERIMAKASIH
Penulis mengucapkan terimakasih kepada Kepala
Labolatorium Fisika Labolatorium 1, kepada Ibu Faridawati
M.si selaku dosen pengampu mata kuliah Fisika
Labolatorium 1, seluruh asisten Labolatorium Fisika
Labolatorium 1 terutama kepada Mas Ari dan Mas Gutivan
selaku asisten laboratorium pada praktikum ini, rekan-rekan
praktikan, dan semua pihak yang terkait atas terlaksananya