Anda di halaman 1dari 8

CONTOH KARAKTERISTIK BANGUNAN PADA WILAYAH

DENGAN IKLIM YANG BERBEDA

OLEH :

IMAM AFANDI

F 221 21 120

PROGRAM STUDI S1 ARSITEKTUR

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS TADULAKO

2023
A. Pengertian Arsitektur Tropis
Arsitektur tropis menurut Lippsmeier 1980 yaitu, arsitektur yang berorientasi
pada kondisi iklim serta cuaca pada suatu wilayah bangunan itu berada serta
dirancang khusus untuk memecahkan permasalahan-permasalahan terhadap iklim
tersebut. suhu dan kelembaban udara yang sangat berpengaruh terhadap
kenyamanan pengguna. Maka permasalahan seperti terpaan sinar matahari
sepanjang tahun, serta hujan deras yang turun pada waktu tertentu, dan kecepatan
angin yang rendah diharapkan mampu direalisasikan dengan penerapan prinsip –
prinsip arsitektur tropis (Zurnalis, 2017).

B. Pembagian Iklim Di Dunia


1. Iklim Tropis
Ciri-ciri iklim tropis dan pengaruhnya pada masalah umum mengenai bangunan yang
dihadapi seperti dikatakan oleh Lippsmeier, 1994 (Alghifary & Indraswara, 2019).
Adalah sebagai berikut:
 Permukaan tanah: landscape hijau. Tanah biasanya merah atau coklat
 Vegetasi : lebat, sangat kaya dan bermacam-macam sepanjang tahun
 Musim: perbedaan musim kecil. Bulan terpanas, panas lembab sampai basah.
Bulan terdingin, panas sedang dan lembab sampai basah
 Kondisi awan: berawan dan berkabut sepanjang tahun
 Presipitasi: curah hujan tahunan 500 - 1250 mm. Selama musim kering tidak
ada atau sedikit hujan, selama musim hujan berbeda-beda setiap tempat
 Kelembaban: kelembaban absolut (tekanan uap) cukup tinggi, sampai 15 mm
selama musim kering, pada musim hujan sampai 20 mm. Kelembaban relatif
berkisar 20 ± 85%, tergantung musim
 Gerakan udara: angin kuat dan konstan. Di daerah hutan rimba lebih lambat,
bertambah cepat bila turun hujan. Biasanya terdapat satu atau dua arah
angin utama

(Sumber: https://www.kompas.com/skola/read/2022/09/26/113000669/pengertian-iklim-tropis-ciri-ciri-
dan-persebarannya?page=all)
Berbagai ciri desain arsitektur yang ada di kawasan Tropis:
 Bentuk atap miring, biasanya berbentuk pelana dan limas. Atap dengan
bentuk ini sangat cocok dengan keadaan iklim tropis yang memiliki curah
hujan yang tinggi, serta memiliki bentuk ruang atap yang bisa mencegah
panas dari radiasi sinar matahari langsung.
 Bangunan diposisikan menghadap dan memanjang ke arah timur dan barat
untuk mencegah permukaan bangunan agar tidak terpapar matahari secara
berlebihan supaya tidak mengganggu kenyamanan thermal.
 Memiliki jendela dan pintu berukuran sedang dan tidak terlalu besar biasanya
dipasang gorden atau tirai pada bagian dalam jendela untuk mengontrol
intensitas cahaya yang masuk ke dalam ruangan.
 Memiliki ventilasi udara dalam jumlah banyak untuk menjaga sirkulasi udara
dan untuk menciptakan penghawaan alami.
 Menggunakan warna cerah untuk diaplikasikan sebagai cat bangunan. Ini
bertujuan untuk mencegah penyerapan panas, pasalnya warna-warna gelap
cenderung lebih menyerap panas.
 Adanya vegetasi bukan hanya sebagai dekorasi semata, namun juga sebagai
peneduh, pengatur kelembaban udara, serta membuat kualitas udara yang
lebih baik.
 Terdapat overstek pada bangunan, bertujuan agar dapat menghalau tampias
dari air hujan dan silau sinar matahari langsung. Hampir mirip seperti fungsi
dari teras bangunan yang dapat melindungi dari radiasi langsung sinar
matahari.
 Penggunaan material yang dilapisi weather shield bertujuan agar tahan cuaca
dan dapat bertahan lebih lama.

(Sumber:https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fberita.99.co%2Fgaya-
arsitekturtropis%2F&psig=)
2. Iklim Subtropis
Iklim sub tropis merupakan iklim peralihan antara iklim tropis dan iklim sedang.
Iklim sub tropis dimiliki oleh daerah- daerah yang berada di wilayah 23,5ᵒ – 40ᵒ
LU/ LS. Iklim ini memiliki empat musim yaitu musim semi, panas, gugur dan
bersalju atau dingin.
Ciri-ciri Iklim Subtropis Secara Umum:
 Adanya radiasi tinggi saat musim panas berbanding terbalik dengan radiasi
rendah di musim dingin, kondisi yang sangat berbeda
 Siang hari cenderung lebih lama di musim panas ketimbang musim dingin dan
kebalikannya saat musim dingin waktu di siang hari terasa lebih singkat
 Iklim subtropis memiliki tekanan udara cenderung besar ketimbang yang ada
di iklim tropis, saat-saat tertentu disertai dengan angin daratan yang cukup
kencang
 Kelembaban lebih rendah di subtropis, khususnya saat musim dingin dertai
hujan salju dampak dari munculnya empat musim berbeda
 Jauh dari garis khatulistiwa, sinar matahari bagian utara juga berada di
selatan dan saat musim dingin sinar matahari bahkan tak muncul

(Musim Salju) (Musim Gugur)

(Musim Semi) (Musim Panas)

Adanya perubahan iklim justru menimbulkan ancaman, salah satunya pada stabilitas
bentuk kehidupan yang ada di wilayah subtropis lembab. Kemungkinan munculnya
gelombang panas dan badai besar bakal mempengaruhi taraf hidup semua makhluk
hidup yang ada di wilayah dengan iklim subtropis.
Berbagai ciri desain arsitektur yang ada di kawasan SubTropis:

 Karena memiliki 4 musim, konstruksi serta material yang digunakan sudah


tentu lebih kompleks dan harus lebih kokoh. Jika ingin menghadirkan nuansa
alam di dalam rumah, akan lebih baik jika unsur–unsur tersebut disematkan
di bagian dalam rumah, bukan bagian luar
 Hal yang paling penting adalah, arsitektur subropis umumnya menggunakan
dinding yang tebal dan masif, atap kokoh dengan sudut kemiringan yang
tinggi, tidak memiliki banyak bukaan atau lubang ventilasi, serta tidak
menggunakan ovestek
 Hal ini terkait dengan suhu ekstrim saat musim dingin. Karena jika atap tidak
kokoh, salju yang menumpuk di atap akan mampu merobohkan rumah
 Dinding yang tebal dengan tanpa bukaan juga mampu menghambat suhu
dingin masuk ke dalam rumah. Sementara overstek, malah akan rusah oleh
tekanan salju yang menggumpal berat.
 Tak masalah jika gaya arsitektur seperti ini diterapkan di negara tropis. Hanya
saja, ongkos konstruksi dan energi listrik yang dibutuhkan pun akan jauh lebih
besar.

(Sumber:https://www.google.com/search?q=contoh+bangunan+subtropis&sxsrf=)

3. Iklim Sedang

Iklim sedang adalah iklim yang terjadi di kawasan lintang 40 o hingga lintang
66,5o di bagian selatan dan utara bumi. Pada zona iklim sedang, terdapat
karaktersitik seperti vegetasi hutan konifer, padang stepa, hingga hutan gugur.
Sedangkan kawasan tundra dan taiga jarang ditemukan, karena suhu di kawasan
beriklim sedang belum cukup dingin seperti iklim kutub. Iklim sedang terbagi
menjadi empat jenis, yaitu iklim laut pantai barat dengan ciri kondisi lembab dan
mendung saat musim dingin serta kering dan cerah ketika musim panas.

Ciri-ciri Iklim Sedang Secara Umum:

 Meliputi kawasan 40°LU-66,5°LU dan 40°LS-66,5°LS


 Iklim sedang mempunyai amplitudo suhu tahunan yang lebih besar daripada
amplitudo suhu harian. Sementara suhu harian rata-rata lebih rendah bila
dibandingkan dengan suhu di iklim tropis
 Terjadi banyak gerakan udara siklonal disertai tekanan udara yang selalu
berubah-ubah. Selain itu, arah angin seringkali berubah tak menentu dan
sering terjadi badai secara tiba-tiba

(sumber:https://www.google.com/search?q=iklim+sedang&sxsrf=)

Berbagai ciri desain arsitektur yang ada di kawasan iklim sedang:


 Bangunan sebaiknya tertutup dengan jarak yang rapat antar masing-masing
bangunan
 Orientasi bangunan adalah selatan untuk menangkap sinar matahari
 Bangunan harus memiliki sekat yang banyak untuk membatasi pertukaran udara
dalam dan luar
 Ruang di dalam bangunan diberi pemanas listrik atau perapian
 Tidak harus dipersiapkan saluran hujan karena jarangnya intensitas hujan
 Bangunan berat dengan daya serap panas tinggi

(sumber: https://www.google.com/search?q=bangunan+iklim+sedang&sxsrf=)

4. Iklim Kutub (Dingin)


Iklim dingin dialami oleh kawasan dalam lingkar kutub, yaitu kawasan 66,5°LU-
90°LU dan 66,5°LS-90°LS. Iklim dingin dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu
iklim taiga dengan kondisi sangat dingin saat musim dingin. Iklim tundra dengan
kondisi dingin di ambang batas normal sehingga hanya lumut dan rumput yang
mampu tumbuh. Serta terakhir adalah iklim kutub yang ditandai adanya lapisan
es cukup tebal.

Ciri-ciri Iklim Dingin Secara Umum:


 Musim dingin berlangsung lama
 Musim panas yang sejuk berlangsung singkat
 Udaranya kering
 Tanahnya selalu membeku sepanjang tahun
 Di musim dingin tanah ditutupi salju dan es
 Di musim panas banyak terbentuk rawa yang luas akibat mencairnya es di
permukaan tanah
 Vegetasinya jenis lumut-lumutan dan semak-semak

(sumber:https://www.google.com/search?q=musim+es&tbm=isch&ved=)

Berbagai ciri desain arsitektur yang ada di kawasan iklim Dingin:


 Bentuk bangunan rendah, tahan angin
 Bukaan-bukaan tersembunyi dan kecil
 Bangunan cenderung membulat untuk mencegah pengeluaran panas
 Menggunakan material alam yang sumbernya bisa didapat di sekitarnya
 Masa-masa bangunan cenderung disusun kompak menjadi satu dan padat

(sumber:https://www.google.com/search?q=bangunan+bulat+dikutub&tbm=)

C. Kesimpulan
Iklim dapat memberikan pengaruh terhadap bentuk, perletakkan dan orientasi
bangunan. Yang akan mempengaruhi respon dalam membentuk kenyamanan
beraktifitas pengguna.
REFERENSI
 https://idearsitektur.wordpress.com/2018/03/01/macam-macam-iklim-studi-
kasus-bangunan/
 https://rimbakita.com/iklim-dingin/
 http://elangbani.blogspot.com/2012/10/arsitektur-dua-dan-empat-
musim.html
 https://rimbakita.com/iklim-sedang/
 https://industri.kontan.co.id/news/mengenal-perbedaan-arsitektur-tropis-
dan-subtropis
 https://courtina.id/arsitektur-tropis/

Anda mungkin juga menyukai