OLEH :
IMAM AFANDI
F 221 21 120
UNIVERSITAS TADULAKO
2023
A. Pengertian Arsitektur Tropis
Arsitektur tropis menurut Lippsmeier 1980 yaitu, arsitektur yang berorientasi
pada kondisi iklim serta cuaca pada suatu wilayah bangunan itu berada serta
dirancang khusus untuk memecahkan permasalahan-permasalahan terhadap iklim
tersebut. suhu dan kelembaban udara yang sangat berpengaruh terhadap
kenyamanan pengguna. Maka permasalahan seperti terpaan sinar matahari
sepanjang tahun, serta hujan deras yang turun pada waktu tertentu, dan kecepatan
angin yang rendah diharapkan mampu direalisasikan dengan penerapan prinsip –
prinsip arsitektur tropis (Zurnalis, 2017).
(Sumber: https://www.kompas.com/skola/read/2022/09/26/113000669/pengertian-iklim-tropis-ciri-ciri-
dan-persebarannya?page=all)
Berbagai ciri desain arsitektur yang ada di kawasan Tropis:
Bentuk atap miring, biasanya berbentuk pelana dan limas. Atap dengan
bentuk ini sangat cocok dengan keadaan iklim tropis yang memiliki curah
hujan yang tinggi, serta memiliki bentuk ruang atap yang bisa mencegah
panas dari radiasi sinar matahari langsung.
Bangunan diposisikan menghadap dan memanjang ke arah timur dan barat
untuk mencegah permukaan bangunan agar tidak terpapar matahari secara
berlebihan supaya tidak mengganggu kenyamanan thermal.
Memiliki jendela dan pintu berukuran sedang dan tidak terlalu besar biasanya
dipasang gorden atau tirai pada bagian dalam jendela untuk mengontrol
intensitas cahaya yang masuk ke dalam ruangan.
Memiliki ventilasi udara dalam jumlah banyak untuk menjaga sirkulasi udara
dan untuk menciptakan penghawaan alami.
Menggunakan warna cerah untuk diaplikasikan sebagai cat bangunan. Ini
bertujuan untuk mencegah penyerapan panas, pasalnya warna-warna gelap
cenderung lebih menyerap panas.
Adanya vegetasi bukan hanya sebagai dekorasi semata, namun juga sebagai
peneduh, pengatur kelembaban udara, serta membuat kualitas udara yang
lebih baik.
Terdapat overstek pada bangunan, bertujuan agar dapat menghalau tampias
dari air hujan dan silau sinar matahari langsung. Hampir mirip seperti fungsi
dari teras bangunan yang dapat melindungi dari radiasi langsung sinar
matahari.
Penggunaan material yang dilapisi weather shield bertujuan agar tahan cuaca
dan dapat bertahan lebih lama.
(Sumber:https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fberita.99.co%2Fgaya-
arsitekturtropis%2F&psig=)
2. Iklim Subtropis
Iklim sub tropis merupakan iklim peralihan antara iklim tropis dan iklim sedang.
Iklim sub tropis dimiliki oleh daerah- daerah yang berada di wilayah 23,5ᵒ – 40ᵒ
LU/ LS. Iklim ini memiliki empat musim yaitu musim semi, panas, gugur dan
bersalju atau dingin.
Ciri-ciri Iklim Subtropis Secara Umum:
Adanya radiasi tinggi saat musim panas berbanding terbalik dengan radiasi
rendah di musim dingin, kondisi yang sangat berbeda
Siang hari cenderung lebih lama di musim panas ketimbang musim dingin dan
kebalikannya saat musim dingin waktu di siang hari terasa lebih singkat
Iklim subtropis memiliki tekanan udara cenderung besar ketimbang yang ada
di iklim tropis, saat-saat tertentu disertai dengan angin daratan yang cukup
kencang
Kelembaban lebih rendah di subtropis, khususnya saat musim dingin dertai
hujan salju dampak dari munculnya empat musim berbeda
Jauh dari garis khatulistiwa, sinar matahari bagian utara juga berada di
selatan dan saat musim dingin sinar matahari bahkan tak muncul
Adanya perubahan iklim justru menimbulkan ancaman, salah satunya pada stabilitas
bentuk kehidupan yang ada di wilayah subtropis lembab. Kemungkinan munculnya
gelombang panas dan badai besar bakal mempengaruhi taraf hidup semua makhluk
hidup yang ada di wilayah dengan iklim subtropis.
Berbagai ciri desain arsitektur yang ada di kawasan SubTropis:
(Sumber:https://www.google.com/search?q=contoh+bangunan+subtropis&sxsrf=)
3. Iklim Sedang
Iklim sedang adalah iklim yang terjadi di kawasan lintang 40 o hingga lintang
66,5o di bagian selatan dan utara bumi. Pada zona iklim sedang, terdapat
karaktersitik seperti vegetasi hutan konifer, padang stepa, hingga hutan gugur.
Sedangkan kawasan tundra dan taiga jarang ditemukan, karena suhu di kawasan
beriklim sedang belum cukup dingin seperti iklim kutub. Iklim sedang terbagi
menjadi empat jenis, yaitu iklim laut pantai barat dengan ciri kondisi lembab dan
mendung saat musim dingin serta kering dan cerah ketika musim panas.
(sumber:https://www.google.com/search?q=iklim+sedang&sxsrf=)
(sumber: https://www.google.com/search?q=bangunan+iklim+sedang&sxsrf=)
(sumber:https://www.google.com/search?q=musim+es&tbm=isch&ved=)
(sumber:https://www.google.com/search?q=bangunan+bulat+dikutub&tbm=)
C. Kesimpulan
Iklim dapat memberikan pengaruh terhadap bentuk, perletakkan dan orientasi
bangunan. Yang akan mempengaruhi respon dalam membentuk kenyamanan
beraktifitas pengguna.
REFERENSI
https://idearsitektur.wordpress.com/2018/03/01/macam-macam-iklim-studi-
kasus-bangunan/
https://rimbakita.com/iklim-dingin/
http://elangbani.blogspot.com/2012/10/arsitektur-dua-dan-empat-
musim.html
https://rimbakita.com/iklim-sedang/
https://industri.kontan.co.id/news/mengenal-perbedaan-arsitektur-tropis-
dan-subtropis
https://courtina.id/arsitektur-tropis/