Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

PROSES TENDER PEKERJAAN KONSTRUKSI

DISUSUN OLEH :

IMAM AFANDI

F 221 21 120

DOSEN PENGAMPUH :

1. Dr. Ir. Abdul Gani Akhmad., M.Si


2. Rosmiaty Arifin, ST.,MT

PROGRAM STUDI S1 ARSITEKTUR

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS TADULAKO

2023
Pelelangan Umum Dengan Pascakualifikasi
A. Pengumuman dan pendaftaan peserta
1. Panitia/pejabat pengadaan harus pengumumkan secara luas tentang adanya pelelangan
umum dengan pascakualifikasi atau adanya pascakualifikasi dalam rangka pelelangan umum
untuk pengadaan yang kompleks, melalui media cetak, papan pengumuman resmi untuk
penerangan umum serta bila memungkinkan melalui media elektronik.

2. Isi pengumuman memuat sekurang-kurangya :


 Nama dan alamat pengguna barang/jasa yang akan mengadakan pelelangan umum
 Uraian singkat mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan atau barang yang akan dibeli
 Perkiraan nilai pekerjaan
 Syarat-syarat peserta lelang umum
 Tempat, tanggal, hari, dan waktu untuk mengambil dokumen pengadaan

3. Agar pengumuman secara luas pada butir 1. Tersebut dapat mencapai sasaran secara luas,
efisien, dan tepat sesuai dengan jangkauan masyarakat pengusaha yang dituju, maka
pengumuman diatur sebagai berikut:

 Pengumuman pelelangan dengan pascakulifikasi yang ditujukan kepada usaha kecil


termasuk koperasi kecil, menggunakan surat kabar dan siaran radio pemerintah
daerah/swasta yang mempunyai jangkauan pembaca dan pendengar sekurang-kurangnya
di seluruh kabupaten/ kota yang bersangkutan, serta memasang pengumuman pada
papan pengumuman resmi untuk penerangan umum yangletaknya strategis di ibukota
kabupaten/kota yang bersangkutan dan papan pengumuman pengguna barang/jasa.
Dalam hal di kabupaten/kota yang bersangkutan tidak memiliki surat kabar harus
dipergunakan surat kabar terbitan ibukota provinsi yang bersangkutan.
 Pengumuman pelelangan dengan pascakualifikasi yang ditujukan kepada
perusahaan/koperasi bukan usaha kecil dengan menggunakan surat kabar
yangmempunyai jangkauan provinsi dan nasional, serta memasang pengumuman pada
papan pengumuman resmi untuk penerangan umum yang letaknya strategis diibukota
kabupaten/kota yang bersangkutan dan papan pengumuman pengguna barang/jasa serta
mengupayakan menggunakan media elektronik/internet.

4. Calon peserta lelang dari provinsi/kabupaten/kota lain tidak boleh dihalangi/dilarang untuk
mengikuti proses lelang di provinsi/kabupaten/kota lokasi pelelangan.

5. Dalam hal pelelangan umum dengan pascakualifikasi, apabila penyedia barang/jasa yang
memasukan dokumen penawaran kurang dari 3 maka dilakukan pengumuman ulang.
6. Dalam hal pelelangan umum dengan pascakualifikasi, apabila penyedia barang/jasa yang lulus
pascakualifikasi kurang dari 3, maka dilakukan pengumuman ulang. Penyedia barang/jasa
yang telah lulus pascakualifikasi tidak perlu di pascakualifikasi ulang.
7. Apabila terbukti terjadi kecurangan dalam pengumuman lelang, maka kepada:
 panitia/pejabat pengadaan dikenakan sanksi administrasi, ganti rugi dan/atau pidana
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
 penyedia barang/jasa yang terlibat dikenakan sanksi tidak boleh mengikuti pengadaan
barang/ jasa pemerintah selama 2 (dua) tahun, dan sanksi pidanasesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

B. PROSES TENDER KONTRAKTOR

Kontrak kerja konstruksi dibuat sebagai dasar hukum dan pedoman pelaksanaan bagi
kontraktor yang diberikan oleh pemilik proyek, kontrak kerja konstruksi juga dapat berfungsi
sebagai rambu-rambu bagi kontraktor maupun pemilik proyek mengenai hal-hal yang
menjadi kewajiban dan haknya dalam sebuah hubungan kerja pelaksaan kontrak kerja
konstruksi Sebelum membuat kontrak kerja konstruksi maka dilaksanakan proses lelang
sebagai langkahuntuk menentukan kontraktor mana yang terpilih untuk melaksanakan
pembangunan proyek konstruksi, lelang dapat dilakukan dengan cara tender maupun
penunjukan langsung, yang urutannya dapat dilakukan sebagai berikut:

Pra / Pasca Kualifikasi

 Pengumuman ke surat kabar


 Undangan kepada kontraktor
 Penjelasan tentang proyek yang akan dikerjakan
 Kontraktor memasukan dokumen pra kualifikasi
 Panitia lelang nengumumkan kontraktor yang lolos dalam tahap pra kualifikasi
 Kontraktor memasukan dokumen penawaran atau dokumen thender
 Pembuatan risalah rapat untuk klarifikasi / negoisasi
 Panitia lelang memutuskan pemenang thender
 Pembuatan kontrak kerja konstruksi

Pembuatan kontrak kerja konstruksi


 Lelang dengan cara penunjukan langsung, MOU (Memorandum of understanding), LOI
(Later of intence)
 Panitia lelang membuat memo kepada kontraktor yang ditunjuk
 Pemberian & Dokumen lelang, RKS (Bangunan,) Gambar Perencanaan
 Pembuatan risalah rapat dan penjelasan tentang proyek yang akan dikerjakan
 Kontraktor memasukan surat penawaran proyek konstruksi
 Negoisasi harga antara pemilik proyek dan kontraktor
 Klarifikasi hasil negoisasi
 Surat penunjukan langsung
 Pembuatan kontrak kerja konstruksi

Isi kontrak kerja konstruksi

Dokumen kontrak kerja konstruksi harus dibuat selengkap mungkin sehingga setiap masalah
yang muncul dikemudian hari dapat dipecahkan dengan berpedoman dengan kontrak kerja
yang sudah disepakati sebelumnya, hal-hal yang perlu tercantum dalam kontrak kerja
konstruksi antara lain:

 Para pihak yang bersepakat


 Ruang lingkup tugas dan pekerjaan
 Dasar pelaksanaan pekerjaan
 Penyediaan lokasi pekerjaan atau lapangan
 Harga borongan
 Waktu pelaksanaan
 Jaminan pelaksanaan
 Cara pembayaran
 Jaminan pembayaran
 Asuransi
 Penyesuaian dan kompensasi harga
 Tugas dan wewenang direksi lapangan
 Serah terima pekerjaan
 Denda keterlambatan
 Denda kelalaian
 Wakil kontraktor
 Tanggung jawab umum kontraktor
 Sub Kontraktor
 Penentuan pihak ke 3
 Kepatuhan terhadap undang-undang
 Penundaan pekerjaan
 Pekerjaan tambah kurang
 Penghentian sementara pekerjaan
 Keadaan pailit dan pembayaran hutang
 Pemutusan hubungan kerja
 Force majeure
 Domisili (hokum)
 Penyelesaian pekerjaan
 Penutup, tata cara addendum dan pengajuan hal-hal lain yang tidak tercakup
kedalamkontrak
 Lampiran berisi schedule, struktur organisasi, risalah-risalah rapat,dokumen,rks,gambar
dll yang terkait

Dokumen-dokumen diatas hanya sebagai contoh yang dalam kondisi sebenarnya dapat
dikurangi atau ditambahkan dengan isi kontrak lainya, isi dokumen kontrak kerja konstruksi
menyesuaikan kesepakatan pihak-pihak yang melakukan kontrak kerja konstruksi sehingga
tidak ada pihak yang dirugikan dalam pelaksanaan pembangunan proyek konstruksi.
C. KEGIATAN PELELANGAN
Kegiatan tender proyek pemerintah, sesuai Keputusan Presiden Nomor 80 tahun 2003
beserta perubahannya, meliputi:
1. Prakualifikasi
Kegiatan untuk menyeleksi peserta pelelangan yang memenuhi persyaratan bagi proyek
yang ditenderkan
2. Undangan tender
Untuk peserta lelang yang lulus prakualifiksasi menerima undangan untuk mengikuti
pelelangan
3. Rapat penjelasan
Dalam rapat penjelasan peserta tender berkesempatan untuk mempertanyakan
ketentuan dalam dokumen tender yang kurang jelas dan yang dirasa memberatkan.
Hasil rapat menjadi risalah rapat yang bersifat mengikat serta menjadi satu kesatuan
dengan surat Perjanjian Pemborongan (kontrak) apabila peserta ditunjuk sebagai
pemenang.
4. Peninjauan lapangan (site visite)
Dilakukan untuk membuat dasar pembuatan metode pelaksanaan pekerjaan
(construction method) untuk menyusun harga penawaran yang benar.
5. Pemasukan penawaran
Melalui tahapan-tahapan perhitungan volume, perencanaan metode pelaksanaan,
perhitungan biaya langsung, perhitungan biaya tak langsung, manajemen risiko,
perhitungan harga penawaran, dan penyiapan dokumen-dokumen sebagai lampiran
penawaran.
6. Pembukaan dokumen penawaran
Pada waktu yang telah ditentukan, dihadapan peserta tender panitia menyatakan saat
penyampaian dokumen penawaran telah ditutup, kemudian dilanjutkan dengan
pembukaan dan pembacaan penawaran yang masuk sesuai dengan sistem yang
ditetapkan.
7. Evaluasi tender dan klarifikasi
Yang akan memberikan tambahan penjelasan tentang penawaran, biasanya disampaikan
kepada peserta tender secara bergantian dari hasil klarifikasi ini panitia membuat
evaluasi untuk menetapkan pemenang tender.
8. Penetapan calon pemenang (letter of intent)
Yang ditentukan oleh panitia dalam suatu rapat hasilnya diumumkan kepada seluruh
peserta tender.
9. Masa sanggah
Untuk tender proyek pemerintah, peserta tender yang tidak menang berhak
mengajukan keberatan sampai dengan batas masa sanggah.
10. Surat penunjukan pemenang (letter of award)
Yang dikeluarkan setelah tidak ada keberatan dari peserta tender
11. Surat perintah kerja (SPK/Notice of proceed)
Diterbitkan oleh pemimpin proyek kepada kontraktor untuk memulai pekerjaan
persiapan. iasanya dalam kurun waktu tertentu.
12. Kontrak (perjanjian pemborongan)
Dilakukan melalui proses negosiasi untuk membahas secara detil tentang pasal-pasal
kontrak yang dapat diterima kedua belah pihak

D. PROSES TENDER KONSULTAN

Pemilik proyek adalah badan usaha atau perorangan, baik pemerintah maupun swasta yang
mempunyai kepentingan untuk mendirikan bangunan dan memiliki kesanggupan
untukmenyediakan dana untuk merealisasikan proyek tersebut.

Pada “tempat penulis kerja proyek” owner sebagai pemilik proyek sekaligus menjabat
sebagai konsultan managemen konstruksi. Tugas dan kewajibannya adalah menyediakan
dana untuk perencanaan dan pelaksanaan proyek, menyediakan lahan atau tanah yang akan
digunakan sebagai tempat pembangunan proyek, dan memberikan wewenang kepada
pihak- pihak tertentu untuk mengelola bangunan sesuai dengan perjanjian yang telah
disepakati serta ikut mengawasi dalam pelaksanaan pembangunan proyek.

Sebagai pemilik sekaligus konsultan manajemen proyek, owner/konsultan mempunyai


wewenang yang meliputi:

 Meminta laporan dan penjelasan tentang pelaksanaan pekerjaan kepada pelaksana


proyek baik secara lisan maupun tulisan.
 Menghentikan atau menolak hasil pekerjaan apabila dalam pelaksanaan menyimpang
dari spek yang telah ditentukan.
 Mengesahkan adanya perubahan baik didalam desain maupun pekerjaan.
 Memberikan keputusan terhadap perubahan waktu pelaksanaan dengan
mempertimbangan segala resiko yang akan dihadapi.
 Mengarahkan, mengelola, serta mengkoordinasikan pelaksanaan kontraktor dalam
aspek mutu, biaya, waktu, dan keselamatan dalam pekerjaan.
 Mengadakan rapat koordinasi yang dihadiri oleh konsultan perencana dan kontraktor
rapat diadakan seminggu sekali.
 Memeriksa gambar detail pelaksanaan (shop drawing)
 Membuat laporan kemajuan pekerjaan di lapangan

Adapun struktur organisasi owner /konsultan MK seperti pada lampiran laporan. dalam
proyek ini, sesuai dengan struktur organisasi yang terlampir, konsultan MK terdiri dari:

Pengawas struktur, dengan uraian tugas sebagai berikut:


 Melakukan pengawasan terhadap cara kerja kontraktor dalam bidang struktur
 Mengawasi serta mengontrol surveyor dan supervisior kontraktor pada pekerjaan
struktur dalam pelaksanaan tugas sehari-hari.
 Memeriksa dan memberikan persetujuan ijin kerja, penggunaan/pengetesan material,
Schedule kerja dan berita acara kemajuan pekerjaan kontraktor dibidang struktur, jika
sudah sesuai dengan yang telah ditetapkan.
 Menghadiri rapat mingguan yang diadakan oleh kontraktor.
 Memeriksa rencana kerja kontraktor dan sub kontraktor dalam bidang struktur.
 Memberikan teguran kepada supervisior kontraktor pada pekerjaan struktur bila terjadi
penyimpangan pekerjaan struktur.

Pengawas Arsitek, dengan uraian tugas sebagai berikut:


 Mengontrol kesesuaian gambar kerja dan spesifikasi yang berkaitan dengan rancangan
arsitek dari pekerjaan kontraktor/sub kontraktor di lapangan.
 Mencatat dan melaporkan pekerjaan kontraktor/sub kontraktor yang tidak sesuai
dengan gambar dan spesifikasi arsitek.
 Memberikan/membuat laporan hasil kerja kontraktor/sub kontraktor dalam bidang
arsitek.
 Memerintahkan supervisior kontraktor untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan
gambar dan spesifikasi arsitek yang telah ditentukan bila terdapat pekerjaan yang tidak
sesuai dengan gambar dan spesifikasi.

Pengawas mechanical & electrical (ME), dengan uraian tugas sebagai berikut:
 Melakukan pengawasan terhadap cara kerja kontraktor pada pekerjaan M/E.
 Mengawasi dan mengontrol Supervisior kontraktor M/E dalam pelaksanaan tugas.
 Membantu kontraktor membuat laporan mingguan di bidang M/E.
 Memeriksa rencana kerja kontraktor dan sub kontraktor dalam bidang M/E.
 Memberikan teguran kepada supervisior kontraktor ataupun sub kontraktor bila terjadi
penyimpangan pekerjaan di bidang.

E. STUDI KASUS
“Kecurangan Pengadaan Barang dan Jasa Yang Berpotensi Korupsi Pada Lelang Proyek Bencana
Sulteng”

Relawan Pasigala Bencana Sulteng Moh Raslin geram terhadap sejumlah oknum
stakekholder Kementerian PUPR yang dipercayakan urus dana bencana di Sulteng. Oknum
tersebut diduga secara terang terangan telah mendesain dan memodifikasi Kerangka Acuan
Kerja (KAK) pada sejumlah lelang proyek pembangunan Hunian Tetap dan Madrasah dikota
Palu Sigi dan Donggala.

-Balai Permukiman dan Prasarana Wilayah (BPPW).


-Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P).
-Balai Pelaksana Pemilihan Jasa Konstruksi (BP2JK.SS) dan Saruan Non-Vertikal Tertentu
(SN-VT).

Raslin menduga oknum pemangku kepentingan dari instansi tersebut tidak memiliki beban
moral terhadap warga penyintas Kota Palu Sigi dan Donggala yang saat ini masih ribuan
menghuni tenda-tenda panas dan tinggal di huntara. Hampir semua proyek Huntap,
Madrasah dan Infrastruktur dikerjakan oleh Kontraktor luar daerah. Proyek pun di kerjakan
asal jadi tanpa memperhatikan mutu dan kualitas bangunan.
F. CONTOH

(Contoh Surat Penawaran Tender)

Anda mungkin juga menyukai