Nim : 1904101010134
1. Pemilihan penyedia jasa dilakukan oleh LSM Pengelola mengacu pada Perpres 12 tahun
2021 dan Permen PUPR No. 14 Tahun 2022.
a. Jelaskan metode pengadaan jasa konstruksi yang sebaiknya dipilih untuk memilih
kontraktor pelaksana dan konsultan pengawas.
b. Gambarkan diagram alir (flow chart) proses pengadaan proyek tersebut, dari awal
perencanaan pengadaan sampai ditandatanganinya kontrak.
c. Bila untuk pelaksanaan pengadaan tersebut di atas digunakan Dokumen
Pengadaan (Tender), apa saja dokumen yang termasuk dalam Dokumen
Pengadaan (Tender) tersebut dan apa saja dokumen yang termasuk dalam
Dokumen Kontrak. Jelaskan perbedaan antara Dokumen Kontrak dan Dokumen
Tender
2. Dengan karakteristik lokasi pekerjaan dan jenis pekerjaan yang memiliki ketidakpastian
cukup tinggi, berikan rekomendasi jenis kontrak yang sebaiknya digunakan. Jelaskan
alasan, kelebihan dan kekurangan dari jenis kontrak tersebut.
3. Setelah dilakukan MC-0 ditemukan bahwa terdapat ketidaksesuaian antara desain dari
konsultan perencana dengan kondisi lapangan, apakah yang harus dilakukan berdasarkan
jenis kontrak yang dipilih pada soal no. 2?
4. Dengan lingkup pekerjaan yang cukup besar perlu dilakukan penunjukan sub-kontraktor.
Jelaskan mekanisme penunjukan sub-kontraktor. Jelaskan bagaimana hubungan antar
pihak dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut secara kontraktual dan fungsional.
5. Jika dalam pelaksanaan pekerjaan terdapat perubahan akibat kondisi lapangan, jelaskan
bagaimana mekanisme perubahan kontrak yang harus dilakukan oleh para pihak.
Bagaimana penyelesaian yang harus dilakukan jika ternyata salah satu pihak tidak
menyetujui adanya perubahan dan mengakibatkan terjadinya sengketa?
Jawaban :
1) A. Metode pengadaan jasa konstruksi yang dipilih untuk memilih kontraktor pelaksana
dan konsultan pengawas :
Pelelangan Umum, yaitu metode penyediaan barang/jasa konstruksi untuk semua
pekerjaan yang dapat diikuti oleh semua penyedia barang/jasa;
Pelelangan Sederhana, yaitu metode pemilihan penyedia barang/jasa untuk
pengadaan yang tidak kompleks dan bernilai paling tinggi Rp200.000.000,-(dalam
draft perubahan Perpres 54 Tahun 2010 tanggal 28 Maret 2012 nilainya paling
tinggi Rp5.000.000.000).
Pelelangan Terbatas,Yaitu metode pemilihan Pekerjaan Konstruksi untuk
Pekerjaan Konstruksi dengan jumlah Penyedia yang mampu melaksanakan
diyakini terbatas dan untuk pekerjaan yang kompleks
pemilihan langsung, yaitu dilakukan dengan membandingkan sebanyak-
banyaknya penawaran, sekurang¬kurangnya 3 penawaran dari penyedia
barang/jasa yang telah lulus prakualifikasi serta dilakukan negosiasi baik teknis
maupun biaya serta harus diumumkan minimal melalui papan pengumunan resmi.
Penunjang Langsung, yaitu metode pemiloihan penyedia barang/jasa dengan cara
menunjuk langsung 1 (satu) Penyedia Barang/Jasa. Dalam keadaan tertentu dan
keadaan khusus pemilihan penyedia barang/jasa dapat dilakukan dengan cara
penunjukan langsung terhadap 1 (satu) penyedia barang/jasa dengan cara
melakukan negosiasi baik teknis maupun biaya sehingga diperoleh harga yang
wajar dan secara teknis dapat dipertanggungjawabkan
Pengadaan Langsung. Yaitu pengadaan Barang/Jasa langsung kepada Penyedia
barang/Jasa, tanpa melalui Pelelangan/Seleksi/Penunjukan Langsung dan dapat
dilakukan terhadap Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang
bernilai paling tinggi Rp100.000.000,-(dalam draft perubahan Perpres 54 Tahun
2010 tanggal 28 Maret 2012 nilainya paling tinggi Rp200.000.000)
Kontes/Sayembara. Kontes/Sayembara dilakukan khusus untuk pemilihan
Penyedia Barang/Jasa Lainnya yang merupakan hasil Industri kreatif, inovatif dan
budaya dalam negeri.
B. Diagram Alir (flow chart) proses pengadaan proyek tersebut, dari awal perencanaan
pengadaan sampai ditandatanganinya kontrak.
volume atau kuantitas pekerjaannya masih bersifat perkiraan pada saat Kontrak
ditandatangani;
pembayaran berdasarkan hasil pengukuran bersama atas realisasi volume
pekerjaan; da
nilai akhir kontrak ditetapkan setelah seluruh pekerjaan diselesaikan.
Hubungan antar pihak dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut secara kontraktual dan
fungsional. yaitu :
a. Hubungan Fungsional
Hubungan fungsional adalah hubungan sesuai fungsi masing-masing pihak yang
terlibat dalam proyek, seperti hubungan antara konsultan perencana dan kontraktor.
Misalnya ada tahap disain dimana konsultan perencanan berfungsi sebagai
perencana, kontraktor belum berfungsi. Demikian pula sebaliknya pada saat
kontraktor berfungsi sebagai pelaksana konstruksi konsultan perencana sudah tidak
berfungsi. Bila pada saat pelaksanaan konstruksi terdapat masalah yang berkaitan
dengan perencanaan, penyelesaian masalah tergantung hubungan kerjasama
(kontrak) antarapemilik dengan konsultan perencana dan kontraktor.
b. Hubungan Kontrak
Hubungan kerjasama (kontrak) adalah hubungan berdasarkan kontrak antara 2
pihak atau lebih yang terlibat kerjasama.Kontrak merupakan kesepakatan
(perjanjian) secara sukarela antara 2 pihak yang mempunyai kekuatan hukum.
Kesepakatan ini dicapai setelah satu pihak penerima penawaran yang diajukan oleh
pihak lain untuk melakukan sesuatu sebagaimana yang tercantum dalam
penawaran.