BAB 1
Pengelolaan Kontrak
Administrasi Proyek
2
Pengelolaan Kontrak
3
Administrasi Proyek
4
dengan pihak penyedia jasa jadi para pihak harus membaca dengan baik
isi perjanjian kerja tersebut dan mengetahui apa saja isi dari perjanjian
kerja,
Adapun isi dari perjanjian kerja adalah memuat:
a. Nama, alamat perusahaan, dan jenis usaha;
b. Nama, jenis kelamin, umur, dan alamat pekerja/buruh;
c. Jabatan atau jenis pekerjaan;
d. Tempat pekerjaan;
e. Besarnya upah dan cara pembayarannya;
f. Syarat-syarat kerja yang memuat hak dan kewajiban pengusaha dan
pekerja/buruh;
g. Mulai dan jangka waktu berlakunya perjanjian kerja;
h. Tempat dan tanggal perjanjian kerja dibuat; dan
i. Tanda tangan para pihak dalam perjanjian kerja.
Pengelolaan Kontrak
5
Administrasi Proyek
6
Pengelolaan Kontrak
7
Administrasi Proyek
10
Pengelolaan Kontrak
11
Administrasi Proyek
12
Pengelolaan Kontrak
13
Administrasi Proyek
14
Untuk mengetahui apakah suatu perjanjian adalah sah atau tidak sah,
maka perjanjian tersebut harus diuji dengan beberapa syarat.
a. Syarat sah yang subyekif berdasarkan pasal 1320 KUH Perdata
Disebut dengan syarat subyektif karena berkenaan dengan subyek
perjanjian. Konsekuensi apabila tidak terpenuhinya salah satu dari
syarat subyektif ini adalah bahwa kontrak tersebut “dapat
dibatalkan” atau “dimintakan batal” oleh salah satu pihak yang
berkepentingan. Apabila tindakan pembatalan tersebut tidak
dilakukan, maka kontrak tetap terjadi dan harus dilaksanakan seperti
suatu kontrak yang sah.
b. Syarat sah yang objektif berdasarkan pasal 1320 KUH Perdata
Disebut dengan syarat objektif karena berkenaan dengan obyek
perjanjian. Konsekuensi hukum apabila tidak terpenuhinya salah
satu objektif akibatnya adalah kontrak yang dibuat batal demi
hukum. Jadi sejak kontrak tersebut dibuat kontrak tersebut telah
batal.
Pengelolaan Kontrak
15
Pengelolaan Kontrak
17
Jika sampai jangka waktu 28 hari dari SPK dan SPL diberikan dan
kontraktor belum juga memulai pekerjaan tanpa alasan yang dapat
diterima, maka pekerjaan diambil alih oleh pemilik atas biaya kontraktor.
Administrasi Proyek
18
b. Asuransi:
Kontraktor wajib mengasuransikan pekerjaan, peralatan dan tenaga
kerja serta hal-hal lainnya yang terlibat dalam proyek serta tertulis
dalam kontrak, meliputi:
- Kontraktor wajib melindungi klien terhadap tuntutan atas
semua kerusakan, tanggung jawab, kompensasi dan tuntutan-
tuntutan lainnya
- Menyangkut sub kontraktor yang ditunjuk, kontraktor tidak
wajib menutup asuransi pekerja, apabila subkontraktor dapat
memperlihatkan adanya asuransi yang membebaska klien dan
kontraktor atas tanggung jawab semacam ini.
- Jika kontraktor tidak mampu membayar premi asuransi, klien
tetap berhak mengambil alih dan membayar premi asuransi
tersebut.
- Kontraktor harus memberitahukan secara resmi kesemua
pihak yang terkait mengenai pekerjaan yang akan dimulai
- Perlu pembagian tanggung jawab di lapangan antara ahli dan
kontraktor
- Klien tidak bertanggung jawab akan resiko peralatan, bahan
yang lain yang tidak tercantum dalam kontrak.
- Semua pekerjaan konstruksi, pekerjaan sementara dan bahan-
bahan yang disediakan kontraktor, begitu masuk ke lokasi
proyek dinyatakan sebagai barang- barang yang hanya
dimaksudkan untuk pelaksanaan pekerjaan dan kontraktor
tidak diijinkan untuk memindahkan tanpa seijin ahli/ direksi.
Pengelolaan Kontrak
19
8. Bank
Merupakan institusi yang dapat menyediakan sumber keuangan atau
sumber pinjaman yang membantu pendanaan proyek.
9. Security (keamanan)
Merupakan suatu pihak yang dapat memberikan jaminan selama
proses proyek konstruksi.
Hubungan antara satu pihak dengan pihak yang lain dalam satu
bagan organisasi dapat terdiri dari 2 hubungan kerja yaitu :
1. Hubungan Fungsional
Hubungan fungsional adalah hubungan sesuai fungsi masing-masing
pihak yang terlibat dalam proyek, seperti hubungan antara konsultan
perencana dan kontraktor.
contoh:
pada tahap disain konstruksi konsultan perencana berfungsi sebagai
perencana, kontraktor belum berfungsi. Demikian pula sebaliknya
pada saat kontraktor berfungsi sebagai pelaksana konstruksi,
konsultan perencana sudah tidak berfungsi. Bila pada saat
pelaksanaan konstruksi terdapat masalah yang berkaitan dengan
perencanaan, penyelesaian masalah tergantung hubungan kerjasama
(kontrak) antara pemilik dengan konsultan perencana dan kontraktor.
2. Hubungan Kontrak
Hubungan kerjasama (kontrak) adalah hubungan berdasarkan
kontrak antara 2 pihak atau lebih yang terlibat kerjasama. Kontrak
merupakan kesepakatan (perjanjian) secara sukarela antara 2 pihak
yang mempunyai kekuatan hukum. Kesepakatan ini dicapai
setelah satu pihak penerima penawaran yang diajukan oleh pihak
lain untuk melakukan sesuatu sebagaimana yang tercantum dalam
penawaran.
Pengelolaan Kontrak
21
Administrasi Proyek
22
3. Kontraktor
Berikut adalah tugas dan tanggung jawab dari kontraktor:
1. Pekerjaan pembangunan konstruksi harus sesuai dengan
peraturan (RKS) dan spesifikasi yang telah di rencanakan dalam
kontrak perjanjian pemborongan.
2. Membuat Laporan kemajuan pelaksanaan proyek (progress)
yang isinya antara lain laporan harian, mingguan, serta bulanan
kepada pemilik proyek, yang biasanya terdiri dari laporan
Pelaksanaan pekerjaan, Kemajuan kerja yang telah dicapai,
Jumlah tenaga kerja yang digunakan, Pengaruh alam seperti
cuaca dan Laporan Perubahan pekerjaan (CCO) Jika ada.
3. Menjaga kecepatan pekerjaan pembangunan agar waktu
pelaksanaan pekerjaan pembangunan on schedule.
4. Menyediakan sumber daya untuk pembangunan seperti tenaga
kerja (tukang dll), bahan bangunan, peralatan dan lain lain demi
kelancaran pelaksanaan
5. Menjaga keamanan dan kenyamanan lokasi proyek, untuk
kelancaran pelaksanaan pembangunan
6. Melakukan evaluasi terhadap desain rumah atau bangunan yang
dikerjakanya jika terdapat sesuatu yang janggal.
7. Memberikan Jaminan secara profesional bahwa bangunan yang
dibangun memenuhi semua unsur keselamatan bangunan, sesuai
perundang undangan yang berlaku.
4. OWNERS / Pejabat Pembuat Komitmen
Tugas Pokok dan Wewenang PPK (Perpres 16/2018, pasal 11)
PPK dalam Pengadaan Barang/Jasa sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 8 huruf c memiliki tugas:
a. menyusun perencanaan pengadaan;
b. menetapkan spesifikasi teknis/Kerangka Acuan Kerja (KAK);
c. menetapkan rancangan kontrak;
d. menetapkan HPS;
Pengelolaan Kontrak
23
Administrasi Proyek
24
Pengelolaan Kontrak
25
Administrasi Proyek
26
1.5 Pertanyaan
1. Siapakah yang membuat format perjanjian
tertulis (kontrak) apakah OWNER atau Penyedia jasa? Sebutkan
alasannya!
2. Hal-hal apa sajakah yang minimal diatur di
dalam suatu perjanjian (kontrak)?
3. Bagaimana suatu perjanjian (kontrak)
dikategorikan cacat hukum? Jelaskan!
4. Kiat-kiat apa saja yang diperlukan di dalam
membuat suatu perjanjian (kontrak) untuk menghindari adanya
konflik atau perselishan antar pihak?
Pengelolaan Kontrak