Anda di halaman 1dari 11

MODUL PERKULIAHAN

Manajemen
Konstruksi
Pelelangan

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

05
Teknik Teknik Sipil 81004 Yopi lutfiansyah, ST, MT

Abstract Kompetensi
Agar mengetahui definisi pelelangan, Mahasiswa mampu menjelaskan
hal-hal apa saja yang harus disiapkan syarat-syarat pelelangan baik di
/dokumen apa saja yang diperlukan pemerintahan maupun diswasta
untuk pelelangan
Pendahuluan

Lelang atau tender proyek adalah proses pemilihan atau pengadaan barang dan jasa di
bidang konstruksi. Proses pemilihan ini dilakukan oleh tim Owner. Owner atau pemilik proyek
bisa dari kalangan pemerintah dan swasta. Proyek-proyek pemerintah biasanya dari instansi-
instansi pemerintahan atau kementrian antara lain Kementrian pekerjaan umum, kementrian
perhubungan, dan sebagainya. Sedangkan proyek-proyek swasta biasanya berasal dari
perusahaan-perusahaan swasta di Indonesia dan luar negeri.

Tujuan dari proses pelelangan adalah memperoleh barang-barang dan jasa untuk sebuah
proyek sesuai dengan spesifikasi teknis, kualitas , jadwal, harga dan kinerja lainnya untuk
sebuah proyek.

Untuk rujukan Pengadaan barang dan jasa Pemerintah Indonesia :

- Perpres No.54 tahun 2010


- Perpres No.70 tahun 2012

Pengadaan Barang/Jasa menerapkan prinsip-prinsip sebagai berikut :

a. Efisien
Efisien, berarti Pengadaan Barang/Jasa harus diusahakan dengan menggunakan dana dan
daya yang minimum untuk mencapai kualitas dan sasaran dalam waktu yang ditetapkan
atau menggunakan dana yang telah ditetapkan untuk mencapai hasil dan sasaran dengan
kualitas yang maksimum.

b. Efektif
Efektif, berarti Pengadaan Barang/Jasa harus sesuai dengan kebutuhan dan sasaran yang
telah ditetapkan serta memberikan manfaat yang sebesar-besarnya.

c. Transparan
Transparan, berarti semua ketentuan dan informasi mengenai Pengadaan Barang/Jasa
bersifat jelas dan dapat diketahui secara luas oleh Penyedia Barang/Jasa yang berminat
serta oleh masyarakat pada umumnya.

d. Terbuka
Terbuka, berarti Pengadaan Barang/Jasa dapat diikuti oleh semua Penyedia Barang/Jasa
yang memenuhi persyaratan/kriteria tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur yang
jelas.

2015 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
2 Yopi lutfiansyah, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
e. Bersaing
Bersaing, berarti Pengadaan Barang/Jasa harus dilakukan melalui persaingan yang sehat
diantara sebanyak mungkin Penyedia Barang/Jasa yang setara dan memenuhi persyaratan,
sehingga dapat diperoleh Barang/Jasa yang ditawarkan secara kompetitif dan tidak ada
intervensi yang mengganggu terciptanya mekanisme pasar dalam Pengadaan Barang/Jasa.

f. Adil/tidak diskriminatif
Adil/tidak diskriminatif, berarti memberikan perlakuan yang sama bagi semua calon
Penyedia Barang/Jasa dan tidak mengarah untuk memberi keuntungan kepada pihak
tertentu, dengan tetap memperhatikan kepentingan nasional.
g. Akuntabel
Akuntabel, berarti harus sesuai dengan aturan dan ketentuan yang terkait dengan
Pengadaan Barang/Jasa sehingga dapat dipertanggungjawabkan.

Ada perbedaan terkait dengan dokumen lelang yang ada di proyek pemerintah dengan proyek
swasta. Beberapa stakeholder yang terlibat dalam proses lelang ini antara lain Owner, Wakil
owner, Konsultan perencana, Manajemen konstruksi, dan peserta lelang.

Dokumen yang harus disiapkan Owner

Hal pertama yang dilakukan owner sebelum proses lelang adalah menunjuk konsultan perencana
untuk mendesain bangunan yang akan dikerjakan. Konsultan tersebut akan menghasilkan
beberapa dokumen penting yang digunakan untuk lelang proyek antara lain

1. BoQ (Bill Of Quantity), adalah Daftar item pekerjaan dan volume pada proyek tersebut dari
awal sampai akhir. BoQ ini hampir sama seperti RAB namun untuk kolom harga
dikosongkan. Tujuan dari BOQ ini hanya untuk memberikan item pekerjaan dan perkiraan
volume.
2. RKS (Rencana Kerja dan Syarat), adalah buku atau pedoman yang disusun oleh konsultan
perencana yang berisi syarat-syarat pelaksanaan pekerjaan baik dari mutu maupun
rencana kerja.
3. Syarat Administrasi lelang, adalah pedoman yang berisi syarat-syarat untuk mengikuti
lelang secara administrasi. Pada pedoman ini dijelaskan juga waktu pelaksanaan tender
dan sistem tender yang digunakan.
4. Gambar Perencanaan (For Tender), adalah gambar-gambar bangunan yang digunakan
sebagai pedoman peserta lelang untuk memberikan penawaran harga.
5. Definisi proyek, adalah gambaran umum tentang proyek yang akan dilelangkan.

2015 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
3 Yopi lutfiansyah, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
Itulah beberapa jenis dokumen lelang yang harus disiapkan oleh owner untuk proses tender. Pada
dokumen tersebut harus sudah dijelaskan sistem kontrak kerja yang akan digunakan

Dokumen Penawaran Kontraktor

Setelah peserta lelang mendapatkan undangan lelang dari owner, dokumen-dokumen di atas
harus dipelajari terlebih dahulu. Dalam membuat dokumen penawaran diperlukan kecepatan dan
ketepatan karena biasanya panitia lelang hanya memberikan waktu beberapa hari saja untuk
memasukkan dokumen penawaran ke owner. Dokumen-dokumen penawaran yang harus dibuat
kontraktor antara lain.

1. Dokumen Prakualifikasi

Dokumen ini biasa digunakan untuk proyek-proyek bernilai besar seperti proyek pemerintahan,
swasta terkenal, dan sebagainya. Dokumen ini berisi tentang

dokumen legal misal SIUP dan akte perusahaan


Dokumen pajak misal NPWP, Pengukuhan NPWP dan bukti penyampaian pajak
Surat dan formulir isian yang disyaratkan owner antara lain pakta integritas, formulis isian
penilaian kualifikasi, surat pernyataan minat, dan surat pernyataan kebenaran dokumen.

2. Dokumen Administrasi

Dokumen administrasi yang perlu disiapkan oleh peserta lelang berkaitan dengan proses
administrasi. Isi dari dokumen tersebut antara lain:

Dokumen legal misal TDP, SIUP dan Akte perusahaan


Dokumen Bank misal referensi bank/jaminan bank
Dokumen pajak misal fotokopi NPWP, Pengukuhan NPWP dan bukti penyampaian pajak
Surat dan formulir-formulir isian misal surat penawaran, surat pernyataan kebenaran
dokumen, surat pernyataan bukan PNS dan sebagainya.

3. Dokumen Teknis

Dokumen ini sangat penting karena terdapat beberapa hal teknis pekerjaan yang akan
dilaksanakan apabila mendapatkan proyek tersebut. Isi dari dokumen teknis antara lain:

Metode pelaksanaan yang akan digunakan

2015 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
4 Yopi lutfiansyah, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
Waktu pelaksanaan dan schedule
Daftar personil inti proyek dan struktur organisasi proyek
Daftar peralatan yang akan digunakan (spesifikasi alat harus muncul)

4. Dokumen Penawaran Harga

Dokumen selanjutnya yang paling penting adalah penawaran harga. Penawaran harga ini
mempunyai bobot paling tinggi sehingga jika dari harga memenuhi syarat kemungkinan bisa
memenangkan tender proyek tersebut. Penawaran harga ini harus dihitung dengan teliti. Jika
menggunakan sistem lumpsum fixed price maka volume pada gambar harus dihitung ulang lagi
agar tidak terjadi perbedaan volume antara owner dengan peserta lelang. Harga penawaran sudah
termasuk PPN 10%.

Proses tender bisa membutuhkan waktu yang lama karena dari pihak owner sendiri mempunyai
kriteria penilaian sendiri. Kontraktor yang dipilih pun harus memenuhi persyaratan semua. Menang
atau kalah adalah hal yang wajar karena proses tender itu sangat dinamis.

Proses lelang pada proyek swasta berbeda dengan pemerintah. Biasanya tender swasta tidak
terlalu banyak syarat yang harus diminta.

Isi Kontrak Kerja Konstruksi

Sesuai ketentuan Pasal 22 Undang-undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi,
kontrak kerja konstruksi sekurang-kurangnya harus memuat uraian mengenai:
a. Para pihak, yang memuat secara jelas identitas para pihak;
b. Rumusan pekerjaan, yang memuat uraian yang jelas dan rinci tentang lingkup kerja, nilai
pekerjaan, batasan waktu pelaksanaan;
c. Masa pertanggungan dan/atau pemeliharaan, yang memuat tentang jangka waktu
pertanggungan dan/atau pemeliharaan yang menjadi tanggung jawab penyedia jasa;
d. Tenaga ahli, yang memuat ketentuan tentang jumlah, klasifikasi dan kualifikasi tenaga ahli
untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi;
e. Hak dan kewajiban, yang memuat hak pengguna jasa untuk memperoleh hasil pekerjaan
konstruksi serta kewajibannya untuk memenuhi ketentuan yang diperjanjikan serta hak
penyedia jasa untuk memperoleh informasi dan imbalan jasa serta kewajibannya
melaksanakan pekerjaan konstruksi;
f. Cara pembayaran, yang memuat ketentuan tentang kewajiban pengguna jasa dalam

2015 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
5 Yopi lutfiansyah, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
melakukan pembayaran hasil pekerjaan konstruksi;
g. Cidera janji, yang memuat ketentuan tentang tanggung jawab dalam hal salah satu pihak
tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana diperjanjikan;
h. Penyelesaian perselisihan, yang memuat ketentuan tentang tata cara penyelesaian
perselisihan akibat ketidaksepakatan;
i. Pemutusan kontrak kerja konstruksi, yang memuat ketentuan tentang pemutusan kontrak
kerja konstruksi yang timbul akibat tidak dapat dipenuhinya kewajiban salah satu pihak;
j. Keadaan memaksa (force majeure), yang memuat ketentuan tentang kejadian yang timbul
di luar kemauan dan kemampuan para pihak, yang menimbulkan kerugian bagi salah satu
pihak;
k. Kegagalan bangunan, yang memuat ketentuan tentang kewajiban penyedia jasa dan/atau
pengguna jasa atas kegagalan bangunan;
l. Perlindungan pekerja, yang memuat ketentuan tentang kewajiban para pihak dalam
pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja serta jaminan tenaga kerja;
m. Aspek lingkungan, yang memuat kewajiban para pihak dalam pemenuhan ketentuan
tentang lingkungan.

Dengan ketentuan tersebut, maka kontrak kerja konstruksi yang tidak memuat ketiga belas
uraian tersebut dapat dinyatakan sebagai cacat hukum.

3. Kontrak Harga Satuan

Kontrak berdasarkan Harga Satuan adalah kontrak pekerjaaan jasa pemborongan yang
berdasarkan harga satuan setiap jenis pekerjaan yang disepakati.
Pembayarannya dilakukan secara bulanan atas nilai pekerjaan yang telah dilaksanakan
sampai dengan saat bulan yang bersangkutan. Nilai pekerjaan tersebut dihitung
berdasarkan volume dan harga satuan masing-masing mata pembayaran yang dimuat
dalam daftar kuantitas dan harga.
Pada sistem kontrak harga satuan ini, yang mengikat sebagai harga kontrak adalah harga
satuan masing-masing mata pembayaran untuk sejumlah volume yang dimuat dalam daftar
kuantitas dan harga. Sedangkan nilai total kontrak untuk seluruh pekerjaan yang merupakan
penjumlahan semua hasil perkalian volume dan harga satuan masing-masing mata
pembayaran adalah merupakan nilai yang belum pasti dan bukan merupakan nilai yang
akan dibayarkan pada akhir kontrak apabila seluruh pekerjaan telah terselesaikan.
Volume masing-masing jenis mata pembayaran yang ada di dalam daftar kuantitas dan
harga merupakan volume perkiraan sementara untuk menyelesaikan pekerjaan proyek dan
merupakan volume yang berlaku untuk setiap harga satuan yang ditawarkan oleh penyedia

2015 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
6 Yopi lutfiansyah, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
jasa dalam penawarannya.
Karena harga satuan adalah mengikat dalam kontrak, maka nilai harga satuan masing-
masing mata pembayaran tidak dapat diubah kecuali apabila terjadi perubahan volume mata
pembayaran dari volume awal melebihi nilai tertentu, misalnya 15%, atau karena adanya
penyesuaian harga sebagai akibat fluktuasi harga yang resmi misalnya berdasarkan data
badan statistic.
Sistem kontrak harga satuan ini umumnya diterapkan pada jenis-jenis pekerjaan yang
volumenya tidak dapat dihitung secara pasti sehubungan dengan sifat perencanaannya
sendiri masih harus disesuaikan dengan kondisi lapangan sehingga akan mempengaruhi
nilai volume awal yang disiapkan pengguna jasa.

4. Ketentuan Spesifikasi Teknis

Spesifikasi Teknis adalah suatu uraian atau ketentuan-ketentuan yang disusun secara
lengkap dan jelas mengenai suatu barang, metode atau hasil akhir pekerjaan yang dapat
dibeli, dibangun atau dikembangkan oleh pihak lain sedemikian sehingga dapat memenuhi
keinginan semua pihak yang terkait.
Spesifikasi Teknis adalah suatu tatanan teknik yang dapat membantu semua pihak yang
terkait dengan pekerjaan konstruksi untuk sependapat dalam pemahaman sesuatu hal
teknis tertentu yang terjadi dalam suatu pekerjaan. Dengan demikian Spesifikasi Teknis
diharapkan dapat :
o Mengurangi beda pendapat atau pertentangan yang tidak perlu;
o Mendorong efisiensi penyelenggaraan proyek, tertib proyek dan kerjasama dalam
penyelenggaraan proyek;
o Mengurangi kerancuan teknis pelaksanaan pekerjaan;
Spesifikasi Teknis, yang semula merupakan bagian dari Dokumen Pekerjaan Konstruksi,
setelah kontrak ditandatangani oleh penyedia jasa dan pengguna jasa, menjadi bagian dari
Dokumen Kontrak. Sebagai bagian dari Dokumen Kontrak, untuk menghindari terjadinya
kesalahpahaman tentang lembar-lembar spesifikasi yang telah menjadi acuan untuk
pelaksanaan di lapangan, baik penyedia jasa (kontraktor) maupun pengguna jasa (pemilik
proyek) perlu memberikan paraf pada setiap halaman spesifikasi.
Spesifikasi Teknis adalah salah satu elemen dari Dokumen Pekerjaan Konstruksi yang
menguraikan secara rinci ketentuan-ketentuan teknis dari pekerjaan dimaksud.

4.1. Posisi Spesifikasi Dalam Dokumen Lelang

2015 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
7 Yopi lutfiansyah, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
Dokumen Pekerjaan Konstruksi adalah dokumen yang berisi pengaturan atau prosedur dan
ketentuan administratif maupun teknis untuk penyelenggaraan suatu proyek fisik
(jalan/jembatan), yang pelaksanaannya akan diserahkan oleh pemilik proyek (pengguna
jasa konstruksi) kepada pihak lain (penyedia jasa konstruksi) melalui proses pengadaan.
Jika proses pengadaan yang dipilih adalah pelelangan, biasanya Dokumen Pekerjaan
Konstruksi itu disebut Dokumen Lelang, dibedakan atas Dokumen Lelang LCB (Local
Competitive Bidding) dan Dokumen lelang ICB (International Competitive Biding).

Dokumen Lelang LCB terdiri atas dokumen-dokumen sebagai berikut :


1) Pengumuman / Undangan Lelang;
2) Instruksi Umum kepada Peserta Lelang;
3) Instruksi Khusus kepada Peserta Lelang;
4) Syarat-syarat Umum Kontrak;
5) Syarat-syarat Khusus Kontrak;
6) Daftar Kuantitas dan Harga;
7) Spesifikasi;
8) Gambar-gambar;
9) Bentuk-bentuk Jaminan Penawaran / Pelaksanaan / Uang Muka;
10)Adendum (jika ada).

Dokumen Lelang ICB terdiri atas dokumen-dokumen sebagai berikut :


1) Invitation for Bids;
2) Instruction to Bidders;
3) Bidding Data;
4) Part I : General Conditions of Contract;
5) Part II : Conditions of Particular Application;
6) Technical Specifications;
7) Form of Bid, Appendix to Bid, and Bid Security;
8) Bill of Quantities;
9) Form of Agreement Forms of Performance Security Advance Payment Bank Guarantee;
10)Drawings;
11)Explanatory Notes;
12)Postqualification
13)Disputes Resolution Procedure;
14)Eligibility for The Provision of Goods, Works, and Service in Financed Procurement
15)Addenda (if any)

2015 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
8 Yopi lutfiansyah, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
4.2. Posisi Spesifikasi Dalam Dokumen Kontrak

Spesifikasi adalah salah satu elemen dari Dokumen Kontrak yang menguraikan secara rinci
ketentuan-ketentuan teknis dari Pekerjaan Konstruksi dimaksud.

Dokumen kontrak nasional (NCB) sesuai urutan kekuatan hukumnya terdiri atas sebagai
berikut :
1) Surat Perjanjian;
2) Surat Penunjukan Pemenang Lelang;
3) Surat Penawaran;
4) Adendum Dokumen Lelang (bila ada);
5) Syarat-Syarat Khusus Kontrak;
6) Syarat-Syarat Umum Kontrak
7) Spesifikasi Teknis;
8) Gambar-gambar;
9) Daftar Kuantitas dan Harga yang telah diisi hargapenawarannya;
10)Dokumen lain yang tercantum dalam data kontrak pembentuk bagian dari kontrak.

Dokumen kontrak internasional (ICB) sesuai urutan kekuatan hukumnya terdiri atas sebagai
berikut :
1) theContract Agreement (if completed);
2) the Letter of Acceptance;
3) the Bid and the Appendix to Bid;
4) the Conditions of Contract, Part II;
5) the Conditions of Contract, Part I;
6) the Specifications;
7) the Drawings;
8) the priced Bill of Quantities; and
9) other Documents, as listed in The Appendix to Bid.

4.3. Jenis-jenis Spesifikasi Teknis

Secara umum spesifikasi teknis dibedakan atas 3 jenis yakni: spesifikasi hasil akhir (end
result specification), spesifikasi proses kerja (specification by process), dan spesifikasi multi
langkah dan metoda (multi step and method).

a. Spesifikasi Hasil Akhir (End Result Specification)

2015 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
9 Yopi lutfiansyah, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
Spesifikasi jenis ini merupakan jenis spesifikasi yang mensyaratkan pencapaian dimensi dan
kualitas akhir suatu pekerjaan, tanpa mempersoalkan metode kerja yang digunakan untuk
mencapai produk akhir tersebut.

2015 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
10 Yopi lutfiansyah, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka

Charles L. Houston , 2006 Management of Project Procurement, Second

Peraturan Presiden No.54 tahun 2010, Pengadaan Barang /Jasa Pemerintah,

Prof.Dr.Krisna Mochtar, 2014, Mata kuliah Manajemen Pengadaan, Administrasi kontrak dan
Klaim.

Shamil Naoum and Charles Egbo, 2015 : Critical review of procurement method research in
construction, science direct

Yervi Hesna, Suwardi Siregar, 2013, Persepsi penyedia jasa konstruksi terhadap efektifitas
dan efisiensi aanwijzing elektronik.

2015 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
11 Yopi lutfiansyah, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai