Anda di halaman 1dari 18

006a Metode TENDER dalam

Pengadaan Barang dan Jasa


1.PROSEDUR DAN PROSES TENDER
• Proses dan prosedur pelelangan dapat dijelaskan dengan diagram sebagai
berikut:
• Prakwalifikasi,Pengumuman pelelangan, Penjelasan pekerjaan,
Pembukaan tender, Proses evaluasi tender, Penetapan dan pembukaan
pemenang.
2. PRAKWALIFIKASI
Untuk mengidentifikasi kemampuan dan ruang lingkup pekerjaan, maka
diperlukan prakwalifikasi badan/perusahaan seperti konsultan
perencana, pengawas maupun pemborong. Yang dimaksud dengan
kemampuan seperti: modal kerja, jumlah tenaga ahli, jumlah peralatan,
pengalaman kerja dan fasilitas kerja. Sedangkan ruang lingkup
pekerjaan meliputi bidang-bidang keahlian pekerjaan yg dikuasai oleh
badan badan tersebut.
3. PENGUMUMAN LELANG

Cara yang dipakai untuk mengumumkan pelelangan sebuah proyek biasanya


memakai iklan di media massa yang ditujukan kepada publik seperti
misalnya lewat surat kabar, majalah teknis profesi dsbnya. Bila proyeknya
bersifat internasional, maka iklannya dibuat dalam bahasa inggris.
4. TENDER TERBUKA

Tender Terbuka adalah tender yang diumumkan kepada publik, dimana pekerjaan proyek
tersebut dapat dikerjakan oleh umum. Tentunya oleh badan atau perusahaan yang sudah
lulus pra-kwalifikasi. Biasanya tender terbuka dilakukan oleh proyek-proyek pemerintah dan
perusahaan swasta yang besar.
5. TENDER TERBUKA

Dalam undangan untuk tender terbuka yang diiklankan, disebutkan antara


lain apa hakekat pekerjaannya, siapa pemiliknya, dan siapa pemberi
dananya. Para peminat dapat mengambil dokumen tender dari proyek
yang akan dilelang dan setelah mempelajarinya sampailah pada tahapan
yang ketiga yaitu Rapat Penjelasan Pekerjaan.
6. TENDER TERTUTUP

Tender tertutup dilakukan untuk pekerjaan yang akan dilelangkan hanya dapat dikerjakan
oleh beberapa badan/perusahaan yang sudah dikenal dan memiliki ke-khususan tersendiri
(keahlian khusus yang belum dimiliki badan lain). Pemberitahuannya lewat surat undangan/
secara lisan , lewat email.
Proyek konstruksi dengan cara tender tertutup ini banyak dilakukan oleh pihak swasta dan
pemerintah yg membangun proyek yang sifatnya rahasia.
7. RAPAT PENJELASAN PEKERJAAN
(AANWYZING)

Pertemuan ini diadakan untuk tatap muka antara para peminat pekerjaan/calon
kontraktor dengan pihak pemilik. Dalam hal ini pemilik diwakili oleh konsultan
perencana. Biasanya untuk proyek2 pemerintah rapat ini diselenggarakan oleh panitia
pelelangan. Pembicaraan berkisar kepada dua bidang yaitu bidang ad-ministratif dan
bidang teknis proyek.
8. Bidang Administratif

Pada bidang administratif dijelaskan akan persyaratan persyaratan yang tercantum


dalam dokumen tender seandainya terdapat hal hal yang masih meragukan misalnya
tentang syarat2 pelelangan, bentuk surat penawaran, referensi bank, NPWP dan lain-
lain.
9. Bidang Teknis

Pada bidang teknis proyek dijelaskan antara lain modifikasi baru atau
ukuran ukuran gambar spesifikasi teknis pelaksanaan, gambar2
konstruksi yang sulit dimengerti/dibaca .
10. Bidang Teknis

Hasil dari pertemuan ini dibuatkan Berita Acara Penjelasan (aanwijzing) dan
ditanda tangani oleh dua wakil dari calon peserta pekerjaan, tergantung dari
peraturan pelelangan setempat. Dokumen Berita Acara ini kemudian
menjadi bagian yang mengikat sebagai dokumen tender tambahan
(addendum).
10. Bidang Teknis

Pertemuan yang kedua dilakukan jika pertemuan pertama dianggap belum


mencukupi.. Biasanya hal itu dapat terjadi setelah diadakan peninjauan ke
lapangan oleh calon peserta. Peninjauan ke lapangan oleh calon kontraktor
sebelum mereka membuat penawarannya amat penting artinya. Banyak
hal-hal yang tidak dapat dilihat dengan jelas di lapangan.
12. PEMBUKAAN TENDER
(BID-OPENING)

Pada hari yang telah ditentukan, semua calon peserta membawa penawarannya dan
dimasukkan ke dalam kotak pelelangan yang telah disediakan dan dilakukan sebelum
tender dibuka. Pada jam yang telah ditentukan dimana pemasukan surat-surat penawaran
dinyatakan ditutup, baru masing-masing amplop penawaran dibuka satu persatu
dihadapan yang hadir.
13. PEMBUKAAN TENDER
(BID-OPENING)

Rekanan yang ikut dalam penawaran pekerjaan pemborongan ini diharuskan untuk
memberikan jaminan tender (Tender/Bid-Bond) kepada pemilik. Pada dasarnya jaminan
ini merupakan pernyataan bahwa mereka sungguh2 dalam melakukan pekerjaan ini dan
bilamana mereka mengundurkan diri, maka jaminan tender tsb akan masuk ke rekening
Pemilik. Besarnya jaminan berkisar 1 % - 3 % dari biaya total pekerjaan fisik proyek.
15. PROSES EVALUASI TENDER

Pada proyek yang besar, jika terdapat data penawaran yang meragukan, maka
calon kontraktor dimintai keterangan secara tertulis (clarification letters). Jangka
waktu evaluasi bisa memakan waktu beberapa hari. Sistem evaluasi bisa
bermacam-macam caranya dan umumnya cara yang banyak dipakai yaitu
dengan cara sistem bobot/sistem skoring..
16. PROSES EVALUASI TENDER

Masing masing aspek dari calon kontraktor diberi nilai misalnya : metode
kerjanya, peralatan yang dipakai, kwalifikasi personil yang akan dipakai,
bonafiditas perusahaan, harga penawarannya, kelengkapan administrasinya
dan lain-lain. Calon kontraktor yang paling banyak mengumpulkan angka
biasanya yang ditunjuk sebagai calon pemenang
17.PENETAPAN DAN PENUNJUKAN
PEMENANG

Untuk proyek2 pemerintah, berdasarkan hasil evaluasi diatas, maka Panitia


pelelangan menetapkan calon-calon pemenang yang diusulkan kepada
instansi yang berwenang, yang kemudian menetapkan pemenangnya. Dari
hasil keputusan pemenang tadi, panitia Pelelangan mengumumkan
hasilnya. Bila tidak ada sanggahan atau penolakan atau apabila semua
sanggahan telah dijawab maka tugas panitia Pelelangan telah selesai.
18. Proyek Non Pemerintah

Calon peserta yang telah diputuskan untuk memenangkan tender ini oleh
panitia evaluasi kemudian diberitahu secara tertulis, dan sifat
pemberitahuannya dapat terdiri dari dua hal yaitu: - Dengan memakai SPK
(Surat Perintah Kerja). - Dengan memakai Surat Pemberitahuan (Letter of
Award) yang isinya menjelaskan bahwa calon kontraktor telah menang.

Anda mungkin juga menyukai