Anda di halaman 1dari 23

HUKUM PRANATA

PELELANGAN
KELOMPOK 1

Balqis Abiyyah A D51115001


Andi Mujiburrahman D51115007
Fikran Asman D51115013
Muhammad Irsyad D51115015
Muliyadi D51115017
Dinul Citra H D51115019
Nurul Hasanah D51115027
Islamiyah Tamrin D51115011
Lili Natalia P D511150
PENGERTIAN
Pelelangan

Yaitu kegiatan yang dilakukan untuk


menjaring pemberi jasa konstruksi
dengan tujuan untuk mendapatkan
jasa konstruksi yang terbaik dalam
melakukan pelaksanaan pembangunan
proyek konstruksi.
JENIS-JENIS
Jenis-jenis pelelangan

1. Pelelangan umum
2. Pelelangan terbatas
3. Pelelangan dibawah tangan
atau penunjukkan langsung
4. Pelelangan Langsung
DASAR HUKUM
Dasar Hukum Lelang
• Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor: 93/PMK.06/2010
Tanggal 23 April 2010 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang.
• Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor:
176/PMK.06/2010 Tanggal 30 September 2010 Tentang Balai Lelang.
• Peraturan Direktur Jenderal Kekayaan Negara Nomor: PER-03/KN/2010
Tanggal 05 Oktober 2010 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Lelang
• Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 45/PMK.06/2013 Tentang Penerapan
Prinsip Mengenali Pengguna Jasa bagi Balai Lelang.
• Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2013 tanggal 1
Februari 2013 Tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan
Pajak.
• Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 106/PMK.06/2013 tanggal 26 Juli
2013 tentang perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor:
93/PMK.06/2010 dan mulai berlaku tanggal 06 Oktober 2013.
TATA CARA
Kegiatan pelelangan

Urutan kegiatan pelelangan secara garis besar dapat


digambarkan sbb :

1. Prakualifikasi

2. Pengumuman lelang

3. Penjelasan pekerjaan

4. Pembukaan lelang

5. Proses evaluasi lelang

6. Penetapan dan penunjukan pemenang


Prakualifikasi
Tahap untuk
mengidentifikasi kemampuan dan
ruang lingkup pekerjaan para
rekanan (Konsultan Perencana,
Konsultan Pengawas, dan
Kontraktor) yang ikutserta dalam
pelelangan.

Kemampuan meliputi :
- modal kerja
- jumlah tenaga ahli
- jumlah peralatan
- pengalaman kerja
- fasilitas kerja, dll.
Pengumuman lelang
• Pengumuman lelang pada tender terbuka biasanya melalui media massa baik
cetak maupun media elektronik. Bila proyeknya bersifat internasional maka
pengumuman dibuat dalam bahasa inggris dan media internasional, ataupun
melalui bantuan kedutaan asing yang ada.
• Penayangan pengumuman lelang/seleksi dilaksanakan paling kurang 7 (tujuh)
hari kerja
• Pada pengumuman lelang dimuat, antara lain :
1. Nama instansi
2. Uraian singkat pekerjaan
3. Syarat-syarat peserta lelang
4. Tempat, hari, dan waktu pendaftaran, pengambilan dokumen
lelang, penyampaian surat penawaran.
5. Alamat dimana surat penawaran harus disampaikan.
• Apabila tender tertutup pemberitahuannya melaui surat undangan.
Penjelasan Pekerjaan
• Penjelasan pekerjaan dilaksanakan pada suatu
pertemuan / rapat yang dimasudkan untuk tatap
muka antara pihak pemilik dengan pihak
rekanan/peserta lelang. Pada proyek pemerintah
pemilik proyek diwakili oleh panitia lelang dan
konsultan.
• Penjelasan pekerjaan meliputi penjelasan
administrasi dan penjelasan teknis.
• Pemberian penjelasan dilaksanakan paling cepat 4
(empat) hari kerja sejak tanggal undangan
lelang/seleksi
• Hasil rapat penjelasan pekerjaan ini dibuatkan
Berita Acara Penjelasan (Aanwyzing) yang ditanda-
tangani oleh panitia lelang, konsultan dan wakil
dari rekanan peserta lelang. Biasanya dilanjutkan
dengan kunjungan kelapangan/ lokasi dimana
pekerjaan akan dilaksanakan, dan jika pada rapat
tersebut belum menyelesaikan semua masalah,
maka akan dilanjutkan dengan rapat kedua.
Pembukaan lelang
• Pada hari, jam, dan tempat yang telah ditentukan semua peserta lelang membawa
penawarannya dan dimasukan kotak pelelangan yang telah disediakan sampai batas
waktu pemasukan penawaran yang ditentukan. Kemudian setelah batas waktu
pemasukan penawaran ditutup dan pada jam/waktu pembukaan penawaran tiba maka
masing-masing amplop dibuka satu persatu disaksikan para peserta yang hadir.
• Harga penawaran dan kelengkapan administrasi dan teknis dibaca keras-keras dan
dituliskan dipapan tulis. Jika ada kelalaian pada salah satu persyaratan administratifnya,
maka calon peserta tersebut dinyatakan gugur/ didiskualifikasi.
• Rekanan yang ikut pada penawaran pekerjaan pemborongan ini diharuskan untuk
memberikan jaminan tender (Tender/Bid – Bond) kepada pihak pemilik, hal ini
dimaksudkan sebagai tanda kesungguhan rekanan dalam pekerjaan ini dan bilamana
meraka mengundurkan diri, maka jaminan tersebut menjadi milik pemilik pekerjaan.
• Besar dari jaminan penawaran ini diatur dalam dokumen tender, pada proyek
pemerintah biasanya berkisar 1% sampai 5% dari biaya fisik proyek.
Proses evaluasi lelang/ penawaran
• Pada proyek-proyek besar kadang-kadang
terdapat data penawaran yang meragukan dan
umumnya calon kontraktor dimintai keterangan
secara tertulis (Clarification Letters).
• Jangka waktu evaluasi bisa memakan waktu
beberapa hari / watu tertentu sesuai
kebutuhan. Sistim yang dipakai biasanya secara
skoring dan sistim bobot.
• Adapun aspek yang dievaluasi/dinilai dari
rekanan ini, antara lain :
a) metode kerja
b) peralatan yang akan digunakan
c) kualifikasi personal
d) bonafiditas perusahaan
e) harga penawaran dan kelengkapan
administrasinya
f) dan lain-lain.
(pasal 48. Pepres no 54 tahun 2010,)
Penetapan dan Penunjukan
Pemenang
• Pada proyek pemerintah, berdasarkan hasil evaluasi diatas panitia
pelelangan menetapkan calon-calon pemenang yang diusulkan kepada
instansi berwenang, yang kemudian menetapkan pemenangnya.

• Dari hasil penetapan tersebut kemudian panitia mengumumkan hasilnya.


Pokja ULP mengumumkan pemenang dan pemenang cadangan 1 dan 2
(apabila ada) di website sebagaimana tercantum dalam LDP dan papan
pengumuman resmi untuk masyarakat yang memuat sekurang-kurangnya:

a) Nama paket pekerjaan dan nilai total HPS;


b) Nama dan alamat penyedia
c) Harga penawaran atau harga penawaran terkoreksi;
d) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); dan
e) Hasil evaluasi pelelangan untuk seluruh peserta yang dievaluasi.
Penetapan dan Penunjukan
Pemenang
• Kemudian jika tidak ada
sanggahan dan atau
apabila sanggahan
telah dijawab maka
tugas panitia
pelelangan telah
selesai.
• Kemudian Pimpinan
Proyek mengeluarkan
Surat Perintah Kerja
(SPK)/ Letter to
Proceed.
Sanggahan

• Peserta dapat menyampaikan sanggahan secara tertulis atas penetapan pemenang


kepada Pokja ULP dalam waktu 5 (lima) hari kerja setelah pengumuman pemenang,
disertai bukti terjadinya penyimpangan, dengan tembusan kepada PPK, PA/KPA dan
APIP K/L/D/I sebagaimana tercantum dalam LDP.
• Sanggahan diajukan oleh peserta baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama
dengan peserta lain apabila terjadi penyimpangan prosedur meliputi:
a) penyimpangan terhadap ketentuan dan prosedur yang diatur dalam Peraturan Presiden
No. 54 Tahun 2010 dan yang telah ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan;
b) rekayasa tertentu sehingga menghalangi terjadinya persaingan usaha yang sehat;
dan/atau
c) penyalahgunaan wewenang oleh Pokja ULP dan/atau pejabat yang berwenang lainnya.
• Apabila sanggahan dinyatakan benar maka Pokja ULP menyatakan pelelangan gagal.
• Sanggahan yang disampaikan bukan kepada Pokja ULP atau disampaikan diluar masa
sanggah, dianggap sebagai pengaduan dan tetap harus ditindaklanjuti .
Pelelangan Gagal

Pokja ULP menyatakan pelelangan gagal, apabila:


• Jumlah peserta yang memasukan Dokumen Penawaran kurang dari 3 (tiga) peserta
• Tidak ada penawaran yang lulus evaluasi penawaran
• Dalam evaluasi penawaran ditemukan bukti/indikasi terjadi persaingan tidak sehat
• Harga penawaran terendah terkoreksi untuk Kontrak Harga Satuan atau Kontrak
gabungan Lump Sum dan Harga Satuan lebih tinggi dari HPS [seluruh harga penawaran
yang masuk untuk Kontrak Lump Sum di atas HPS]
• Sanggahan dari peserta atas pelaksanaan pelelangan yang tidak sesuai dengan
ketentuan Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 dan Dokumen Pengadaan ternyata
benar
• Sanggahan dari peserta atas kesalahan substansi Dokumen Pengadaan ternyata benar;
atau
• Calon pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2, setelah dilakukan evaluasi
dengan sengaja tidak hadir dalam klarifikasi dan/atau pembuktian kualifikasi.
Pemberitahuan dalam pelelangan

Untuk proyek-proyek non pemerintah


pemberitahuan secara tertulis dan sifat pemberitahuannya
dapat terdiri dari dua hal :
• Dengan memakai SPK, dimana dalam surat tersebut calon
pemenangnya dinyatakan menang dan diminta dalam tempo
sekian hari kedepan sudah harus memulai pelaksanaan
fisiknya. SPK ini sifatnya mengikat dan diberikan terlebih
dahulu untuk mempercepat pelaksanaan administratifnya,
meskipun kontrak kerja belum ditanda-tangani oleh kedua
belah pihak.
• Dengan memakai surat pemberitahuan (Letter of Award)
yang isinya menjelaskan bahwa calon kontraktor telah
menang dan sekaligus merupakan tanda bagi calon
kontraktor tersebut untuk mulai melakukan persiapan
persiapan administratif. Letter of Award dibuat karena ada
keterkaitan pihak ketiga, misalnya untuk kontrak-kontrak
internasional yang sifatnya antar pemerintah ( G to G ), atau
bila dananya diperoleh dari bank-bank internasional
JAMINAN
DAN
DOKUMEN YANG ADA
Ruang Lingkup Penjaminan

Perjanjian Pemberi Jaminan


melibatkan 3 pihak:

• Pemilik Proyek (Owner)


• Kontraktor (Principal)
• Penjamin (Surety Company)
Macam-macam Surety Bond
(jaminan) dalam pelelangan

• Jaminan Penawaran (Bid


Bond)
• Jaminan Pelaksanaan
(Performance Bond)
• Jaminan Uang Muka
(Advance Payment
Bond)
• Jaminan Pemeliharaan
(Maintenance Bond)
Dokumen Lelang

Dokumen lelang ini terdiri dari:

1. Instruksi Kepada Peserta Lelang;


2. Data Lelang;
3. Bentuk Surat Penawaran, Lampiran, Surat
Penunjukan dan Surat Perjanjian;
4. Syarat-syarat Umum Kontrak;
5. Syarat-syarat Khusus Kontrak;
6. Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik

Anda mungkin juga menyukai