PELELANGAN
KELOMPOK 1
1. Pelelangan umum
2. Pelelangan terbatas
3. Pelelangan dibawah tangan
atau penunjukkan langsung
4. Pelelangan Langsung
DASAR HUKUM
Dasar Hukum Lelang
• Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor: 93/PMK.06/2010
Tanggal 23 April 2010 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang.
• Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor:
176/PMK.06/2010 Tanggal 30 September 2010 Tentang Balai Lelang.
• Peraturan Direktur Jenderal Kekayaan Negara Nomor: PER-03/KN/2010
Tanggal 05 Oktober 2010 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Lelang
• Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 45/PMK.06/2013 Tentang Penerapan
Prinsip Mengenali Pengguna Jasa bagi Balai Lelang.
• Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2013 tanggal 1
Februari 2013 Tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan
Pajak.
• Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 106/PMK.06/2013 tanggal 26 Juli
2013 tentang perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor:
93/PMK.06/2010 dan mulai berlaku tanggal 06 Oktober 2013.
TATA CARA
Kegiatan pelelangan
1. Prakualifikasi
2. Pengumuman lelang
3. Penjelasan pekerjaan
4. Pembukaan lelang
Kemampuan meliputi :
- modal kerja
- jumlah tenaga ahli
- jumlah peralatan
- pengalaman kerja
- fasilitas kerja, dll.
Pengumuman lelang
• Pengumuman lelang pada tender terbuka biasanya melalui media massa baik
cetak maupun media elektronik. Bila proyeknya bersifat internasional maka
pengumuman dibuat dalam bahasa inggris dan media internasional, ataupun
melalui bantuan kedutaan asing yang ada.
• Penayangan pengumuman lelang/seleksi dilaksanakan paling kurang 7 (tujuh)
hari kerja
• Pada pengumuman lelang dimuat, antara lain :
1. Nama instansi
2. Uraian singkat pekerjaan
3. Syarat-syarat peserta lelang
4. Tempat, hari, dan waktu pendaftaran, pengambilan dokumen
lelang, penyampaian surat penawaran.
5. Alamat dimana surat penawaran harus disampaikan.
• Apabila tender tertutup pemberitahuannya melaui surat undangan.
Penjelasan Pekerjaan
• Penjelasan pekerjaan dilaksanakan pada suatu
pertemuan / rapat yang dimasudkan untuk tatap
muka antara pihak pemilik dengan pihak
rekanan/peserta lelang. Pada proyek pemerintah
pemilik proyek diwakili oleh panitia lelang dan
konsultan.
• Penjelasan pekerjaan meliputi penjelasan
administrasi dan penjelasan teknis.
• Pemberian penjelasan dilaksanakan paling cepat 4
(empat) hari kerja sejak tanggal undangan
lelang/seleksi
• Hasil rapat penjelasan pekerjaan ini dibuatkan
Berita Acara Penjelasan (Aanwyzing) yang ditanda-
tangani oleh panitia lelang, konsultan dan wakil
dari rekanan peserta lelang. Biasanya dilanjutkan
dengan kunjungan kelapangan/ lokasi dimana
pekerjaan akan dilaksanakan, dan jika pada rapat
tersebut belum menyelesaikan semua masalah,
maka akan dilanjutkan dengan rapat kedua.
Pembukaan lelang
• Pada hari, jam, dan tempat yang telah ditentukan semua peserta lelang membawa
penawarannya dan dimasukan kotak pelelangan yang telah disediakan sampai batas
waktu pemasukan penawaran yang ditentukan. Kemudian setelah batas waktu
pemasukan penawaran ditutup dan pada jam/waktu pembukaan penawaran tiba maka
masing-masing amplop dibuka satu persatu disaksikan para peserta yang hadir.
• Harga penawaran dan kelengkapan administrasi dan teknis dibaca keras-keras dan
dituliskan dipapan tulis. Jika ada kelalaian pada salah satu persyaratan administratifnya,
maka calon peserta tersebut dinyatakan gugur/ didiskualifikasi.
• Rekanan yang ikut pada penawaran pekerjaan pemborongan ini diharuskan untuk
memberikan jaminan tender (Tender/Bid – Bond) kepada pihak pemilik, hal ini
dimaksudkan sebagai tanda kesungguhan rekanan dalam pekerjaan ini dan bilamana
meraka mengundurkan diri, maka jaminan tersebut menjadi milik pemilik pekerjaan.
• Besar dari jaminan penawaran ini diatur dalam dokumen tender, pada proyek
pemerintah biasanya berkisar 1% sampai 5% dari biaya fisik proyek.
Proses evaluasi lelang/ penawaran
• Pada proyek-proyek besar kadang-kadang
terdapat data penawaran yang meragukan dan
umumnya calon kontraktor dimintai keterangan
secara tertulis (Clarification Letters).
• Jangka waktu evaluasi bisa memakan waktu
beberapa hari / watu tertentu sesuai
kebutuhan. Sistim yang dipakai biasanya secara
skoring dan sistim bobot.
• Adapun aspek yang dievaluasi/dinilai dari
rekanan ini, antara lain :
a) metode kerja
b) peralatan yang akan digunakan
c) kualifikasi personal
d) bonafiditas perusahaan
e) harga penawaran dan kelengkapan
administrasinya
f) dan lain-lain.
(pasal 48. Pepres no 54 tahun 2010,)
Penetapan dan Penunjukan
Pemenang
• Pada proyek pemerintah, berdasarkan hasil evaluasi diatas panitia
pelelangan menetapkan calon-calon pemenang yang diusulkan kepada
instansi berwenang, yang kemudian menetapkan pemenangnya.