Anda di halaman 1dari 10

NAMA : AMELIA PUTRI

KELAS : XII GEOMATIKA 2

MATA PELAJARAN STS (SURVEY TEKNIK SIPIL)

TUGAS!

Slide 5

Jelaskan secara rinci dari masing-masing tahapan detil proyek pada Teknik Sipil

Tahapan Detil Proyek

1. Perencanaan
Tahap ini merupakan tahapan munculnya ide atau gagasan tentang proyek yang
dimulai dari penemuan masalah dan gagasan atau rencana yang dibangun berdasarkan
kebutuhan. Selanjutnya masalah yang ditemukan perlu dirumuskan dengan jelas serta
tujuan pemecahan masalah tersebut.

2. Tahap Study Kelayakan


Meyakinkan pemilik proyek bahwa layak dilaksanakan, baik dari aspek perencanaan
dan perancangan, aspek ekonomi (biaya dan seumber pendanaan), maupun aspek
lingkungan. Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap studi kelayakan ini adalah :
 Menyusun rancangan proyek secara kasar dan mengestimasi biaya yang
diperlukan untuk menyelesaikan proyek tersebut.
 Meramalkan manfaat yang akan diperoleh jika proyek tersebut dilaksanakan,
baik manfaat langsung (manfaat ekonomis) maupun manfaat tidak langsung
(fungsi sosial).
 Menyusun analisis kelayakan proyek, baik secara ekonomis maupun finansial.
 Menganalisis dampak lingkungan yang mungkin terjadi apabila proyek
tersebut dilaksanakan.

3. Tahap Penjelasan
Melakukan perancangan sesuai dengan keinginan. Tujuan dari tahap ini adalah untuk
memungkinkan pemilik proyek menjelaskan fungsi proyek dan biaya yang diijinkan,
sehingga konsultan perencana dapat secara tepat menafsirkan keinginan pemilik
proyek dan membuat taksiran biaya yang diperlukan.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap ini, yaitu :
 Menyusun rencana kerja dan menunjuk para perencana dan tenaga ahli.
 Mempertimbangkan kebutuhan prmakai, keadaan lokasi dan lapangan,
merencana rancangan, taksiran biaya, dan persyaratan mutu.
 Mempersiapkan ruang lingkup kerja, jadwal waktu, taksiran biaya dan
implimekasinya, serta rencana pelaksanaan.
 Mempersiapkan sketsa dengan skala tertentu yang menggambarkan denah dan
batas-batas proyek.

4. Tahap Pengadaan/Pelelangan
Untuk menunjuk kontraktor sebagai pelaksana atau sejumlah kontraktor sebagai sub-
kontraktor yang melaksanakan kontruksi dilapangan.

5. Tahap Pelaksanaan
Tujuan dari tahap pelaksanaan adalah untuk mewujudkan bangunan yang dibutuhkan
oleh pemilik proyek dan sudah dirancang oleh Konsultan Perencana dalam batasan
biaya dan waktu yang telah disepakati, serta dengan kualitas yang telah disyaratkan.
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah merencanakan, mengkoordinasikan,
dan mengendalikan semua operasional dilapangan.
Perencanaan dan pengendalian proyek secara umum meliputi :
 Perencanaan dan pengendalian jadwal waktu pelaksanaan
 Perencanaan dan pengendalian organisasi
 Perencanaan dan pengendalian tenaga kerja
 Perencanaan dan pengendalian peralatan dan material

Sedangkan koordinasi seluruh operasi dilapangan meliputi :

 Mengkoordinasi seluruh kegiatan pembangunan, baik untuk bangunan


sementara maupun bangunan
 Mengkoordinasi para Sub-Kontraktor
 Penyediaan umum
Pada pekerjaan konstruksi, ada 4 target yang harus dicapai oleh kontraktor,
diantaranya :

 Selesai dengan mutu/kualitas paling tidak sama dengan yang ditentukan dalam
perencanaan
 Selesai dengan waktu lebih atau sama dengan waktu perencanaan
 Selesai dengan biaya paling tidak sama dengan biaya yang direncanakan
 Selesai dengan tidak menimbulkan dampak lingkungan (sosial, fisik, dan
administrasi)

6. Tahap Pemeliharaan dan Persiapan Penggunaan


Tahap ini merupakan proses serah terima proyek dari kontraktor kepada pemilik
proyek, dan ini menjadi akhir dari proses pelaksanaan. Pemilik proyek bisa
mengoperasikan sesuai dengan tujuan yang telah dibuat.
Slide 6

TUGAS ESSAY

Salah satu tahapan detil proyek pada Teknik Sipil adalah tahap pelelangan atau biasa disebut
tender. Untuk mengenal lebih jauh tentang tender, maka anda diminta untuk membuat essay,
yang memuat poin poin seperti di bawah ini :

1. Tujuan pelelangan
Pelelangan atau tender adalah suatu proses kegiatan penawaran pekerjaan yang
ditawarkan oleh pemilik proyek (owner) kepada rekanan (kontraktor), yang bertujuan
untuk memilih salah satu pelaksana pekerjaan yang memenuhi syarat.

2. Kegiatan yang dilakukan pada tahap pelelangan


 Tahap pertama, undangan untuk mengikuti tender. Umumnya, perusahaan atau
vendor yang mendapat undangan tersebut adalah mereka yang sudah biasa
mengikuti tender. Dalam beberapa kasus, bisa saja perusahaan mengundang
pula perusahaan lain yang belum pernah mengikuti tender sebelumnya.
 Tahap kedua, penjelasan tender. Pada tahap ini, seluruh peserta yang diundang
diberi penjelasan secara terbuka tentang proyek yang ditenderkan, cara
penilaian, serta persyaratan legal teknisnya. Untuk bisa masuk ke tahap
berikutnya, perusahaan yang baru diundang harus bisa memenuhi syarat
legalnya.
 Tahap ketiga adalah pengajuan proposal teknis. Untuk proyek yang dianggap
kecil nilainya, perusahaan biasanya tidak mengisyaratkan biaya tender.
 Keempat, undangan presentasi proposal. Perusahaan akan memilih dari sekian
banyak yang memasukkan, mana yang akan dipanggil untuk presentasi
berdasarkan penilaian proposal teknis.
 Tahap kelima, presentasi proposal. Masing-masing perusahaan atau vendor
diberi kesempatan untuk melakukan presentasi di hadapan tim penilai.
 Tahap keenam adalah pengumuman hasil presentasi.
 Tahap terakhir auction. Kesempatan perusahaan pemberi tender untuk mencari
pemenang dengan solusi paling bagus dengan harga paling bagus.
3. Pengertian dan tujuan adanya dokumen kontrak

Elemen yang paling penting dalam suatu proses kerjasama antara berbagai pihak
untuk mewujudkan suatu tujuan tertentu yang telah disepakati bersama adalah
kontrak. Dalam proyek konstruksi, kontrak merupakan dokumen yang harus dipenuhi
dan dilaksanakan bersama antara pihak yang telah sepakat untuk saling terikat. Tahap
awal yang harus dipahami lebih dahulu adalah dasar-dasar pengertian kontrak serta
konsep kontrak konstruksi.

Dasar-dasar pengertian mengenai kontrak dalam konteks kontrak pekerjaan konstruksi


mencakup pengetahuan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan :
 Proses pembentukan kontrak
 Proses dan prosedur pelaksanaan kontrak
 Pelanggaran kontrak
 Analisis kerugian akibat pelanggaran kontrak
 Hubungan kontraktual

4. Tahapan kegiatan penyusunan kontrak


Proses pembentukan kontrak (contract formation) diawali dengan adanya dua pihak
atau lebih yang telah saling menyetujui untuk mengadakan suatu transaksi, umumnya
berupa kesanggupan oleh satu pihak untuk melakukan sesuatu bagi pihak lainnya
dengan sejumlah imbalan (monetary value) yang telah disepakai bersama. Namun
demikian, tidak semua persetujuan dan transaksi akan dilanjutkan dalam bentuk
kontrak. Persetujuan hanya dapat dilanjutkan dalam bentuk kontrak. Persetujuan
hanya dapat dilanjutkan dalam bentuk kontrak bila memenuhi dua aspek utama, yaitu
saling menyetujui (mutual consent) serta ada penawaran dan penerimaan (offer and
acceptance)

5. Komponen yang ada dalam kontrak

 Bagian pembuka (description of instrument).


 Identitas para pihak (caption).
 Peralihan / transisi (transition).
 Latar belakang (recital).
 Definisi (definition).
 Klausul transaksi (operative language).
 Penutup (closing).
Slide 7

TUGAS

Berdasarkan pihak-pihak yang terlibat, jelaskan hak dan kewajiban dari masing-masing pihak
yang terlibat dalam suatu proyek teknik sipil.

1. Pemilik (owner)
Pemilik proyek atau pengguna jasa adalah orang atau badan yang memiliki proyek
dan memberikan pekerjaan atau menyuruh memberikan pekerjaan kepada pihak
penyedia jasa dan yang membayar biaya pekerjaan tersebut. 
Hak pemilik proyek :

 Menunjuk penyedia jasa (konsultan dan kontraktor).

 Meminta laporan secara periodik mengenai pelaksanaan pekerjaan yang telah


dilakukan oleh penyedia jasa.

 Ikut mengawasi jalannya pelaksanaan pekerjaan yang direncanakan dengan


jalan menempatkan atau menunjuk suatu badan atau orang untuk bertindak
atas nama pemilik.

Kewajiban pemilik proyek :

 Membuat surat perintah kerja ( SPK )


 Mengesahkan atau menolak perubahan pekerjaan yang telah direncanakan.
 Meminta pertanggungjawaban kepada para pelaksana proyek atas hasil
pekerjaan konstruksi.

2. Konsultan
Konsultan adalah individu atau badan usaha yang memiliki keahlian dalam spesifikasi
pekerjaan tertentu serta memiliki kompetensi untuk memberi masukan teknis pada
suatu proyek.
Secara umum dalam pembangunan proyek teknik sipil atau fasilitas fisik, konsultan
dibedakan menjadi dua jenis yaitu sebagai berikut. 
1. Konsultan Perencana
Konsultan Perencana adalah pihak yang membuat perencanaan bangunan secara
lengkap dan mendetail. Konsultan perencana dapat dibedakan menjadi beberapa
macam berdasarkan spesialisasi pekerjaannya. 

Hak dan kewajiban Konsultan Perencana :

 Membuat perencanaan secara lengkap yang terdiri dari gambar rencana, rencana
kerja, syarat-syarat, hitungan struktur, dan rencana anggaran biaya.

 Memberikan usulan serta pertimbangan kepada pengguna jasa dan pihak


kontraktor tentang pelaksanaan pekerjaan.

 Memberikan jawaban dan penjelasan kepada kontraktor tentang hal–hal yang


kurang jelas dalam gambar rencana, rencana kerja, dan syarat–syarat.

 Membuat gambar revisi bila terjadi perubahan perencanaan.

 Menghadiri rapat koordinasi pengelolaan proyek.

2. Konsultan Pengawas
Konsultan ini adalah konsultan yang melakukan pengawasan terhadap pekerjaan yang
telah dilakukan oleh kontraktor. “Pengawas Konstruksi adalah penyedia jasa orang
perseorangan atau badan usaha yang dinyatakan ahli di bidang pengawasan jasa
konstruksi yang mampu melaksanakan pekerjaan pengawasan sejak awal pelaksanaan
pekerjaan konstruksi sampai selesai dan diserah terimakan.”
Undang – Undang Tentang Jasa Konstruksi, BAB I, Pasal 1, ayat 11. Konsultan
pengawas bertanggung jawab penuh untuk mengawasi pelaksanaan kerja kontraktor
serta mengusulkan, menyetujui, dan menolak pekerjaan yang diusulkan oleh
kontraktor.
Hak dan kewajiban Konsultan Pengawas antara lain:

 Menyelesaikan pelaksanaan pekerjaan dalam waktu yang telah ditetapkan.

 Membimbing dan mengadakan pengawasan secara periodik dalam


pelaksanaan pekerjaan.

 Melakukan penghitungan prestasi pekerjaan.

 Mengkoordinasi dan mengendalikan kegiatan konstruksi serta aliran informasi


antar berbagai bidang agar pelaksanaan pekerjaan berjalan lancar.
 Menghindari kesalahan yang mungkin terjadi sedini mungkin serta
menghindari pembengkakan biaya.

 Mengatasi dan memberikan solusi terhadap persoalan yang timbul di lapangan


agar dicapai hasil akhir sesuai dengan yang diharapkan dengan kualitas,
kuantitas, serta waktu pelaksanaan yang telah ditetapkan.

 Menerima atau menolak material/peralatan yang didatangkan kontraktor.

 Menghentikan sementara bila terjadi penyimpangan dari peraturan yang


berlaku.

 Menyusun laporan kemajuan pekerjaan (harian, mingguan, bulanan).

 Menyiapkan dan menghitung adanya kemungkinan bertambah atau


berkurangnya pekerjaan.

3. Kontraktor

Kontraktor adalah orang atau badan hukum yang menerima pekerjaan dan
menyelenggarakan pelaksanaan pekerjaan konstruksi sesuai dengan biaya yang telah
ditetapkan sebelumnya berdasarkan gambar rencana dan peraturan serta syarat-syarat.
Kontraktor dipilih setelah melalui proses tender yang diadakan oleh pihak pemilik
proyek untuk menjalankan proyek. Kontraktor bertanggung jawab langsung kepada
pemilik proyek, dan selama melaksanakan tugasnya diawasi langsung oleh Konsultan
MK. 

Hak dan kewajiban kontraktor antara lain:

 Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar rencana, peraturan, dan syarat-


syarat, risalah penjelasan pekerjaan (Aanwijzing) dan syarat-syarat tambahan
yang telah ditetapkan oleh pengguna jasa.

 Membuat gambar-gambar pelaksanaan yang disahkan oleh konsultan


pengawas sebagai wakil dari pengguna jasa.

 Menyediakan alat keselamatan kerja seperti yang diwajibkan dalam peraturan


untuk menjaga keselamatan pekerja dan masyarakat.

 Membuat laporan hasil pekerjaan berupa laporan harian, mingguan, dan


bulanan.
 Menyerahkan seluruh atau sebagian pekerjaan yang telah diselesaikannya
sesuai dengan ketetapan yang berlaku.

4. Sub kontraktor
Sub Kontraktor adalah pihak pelaksana konstruksi yang mempunyai spesialisasi
khusus yang dipilih oleh pihak yang membuka penawaran kerja terlebih dahulu.
Pihak Sub Kontraktor dapat langsung bertanggung jawab kepada pihak pemilik
proyek apabila dipilih langsung oleh pemilik proyek tapi tetap berkoordinasi dengan
pihak
Kontraktor Utama dan ada juga Sub Kontraktor yang bertanggung jawab langsung
kepada Kontraktor utama karena sebelumnya telah dipilih oleh Kontraktor Utama

Hak dan kewajiban Sub Kontraktor:

 Melaksanakan pekerjaan dari Pemilik Proyek / Kontraktor Utama yang telah


disanggupi untuk dapat dikerjakan sesuai dengan gambar rencana, peraturan-
peraturan, dan syarat–syarat yang ditetapkan.

 Mengkoordinasikan dan mengkonsultasikan hasil pekerjaan kepada pemberi


tugas.

 Bertanggung jawab langsung kepada Pemilik Proyek atau Kontraktor Utama.

 Menerima sejumlah biaya pelaksanaan pekerjaan dari kontraktor utama atau


pemilik proyek berdasarkan perjanjian yang telah disepakati.

Anda mungkin juga menyukai