1
ABSTRAK
Pemilihan calon kontraktor dalam pengadaan barang/jasa pemborongan di bidang
konstruksi pada prinsipnya dilakukan dengan metode pelelangan umum pascakualifikasi,
terutama pada proyek pemerintah. Namun, yang sering menjadi kendala dalam proses
pelelangan tersebut adalah sistem evaluasi penawaran kontraktor yang kurang memadai baik
dari segi teknis maupun biaya sehingga dapat mengurangi kualitas pekerjaan yang
dilaksanakan.
Sistem dalam pengadaan barang dan jasa terbagi menjadi 5 tahapan yaitu metode
pelelangan terbatas, pelelangan terbuka, penunjukan langsung, pengadaan pola open books,
dan pembelian langsung.
ABSTRACT
The selection of prospective contractors in the procurement of goods / services in the field of
construction is in principle carried out by the method of general auction of postqualification,
especially on government projects. However, what is often an obstacle in the auction process
is an inadequate contractor offer evaluation system both in terms of technical and cost so as
to reduce the quality of work carried out.
The system in the procurement of goods and services is divided into 5 stages, namely limited
auction methods, open auctions, direct appointments, procurement of open books patterns,
and direct purchases.
2
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dalam upaya mendapatkan pekerjaan penyedia barang (pengadaan) dan penyedia jasa
konstruksi (proyek) hampir selalu melalui proses yang dinamakan pelelangan/tender. Proses
ini menjadi sangat penting bagi pengusaha jasa konstruksi (kontraktor), karena kebutuhan
hidupnya tergantung dari berhasilnya proses ini. Penetapan harga pelelangan/tender
ditentukan oleh berbagai pertimbangan. Hal ini sangat menentukan besar/kecilnya
keuntungan yang masih mungkin diperoleh kontraktor (pengusaha). Pengadaan barang/jasa
atau lebih dikenal dengan pelelangan merupakan salah satu proses atau prosedur dari
pemerintah untuk memberikan pekerjaan kepada pengusaha (kontraktor). Pengadaan
barang/jasa yang dilakukan dari pengadaan barang seperti pengadaan fasilitas kantor pada
suatu instansi hingga pengadaan jasa seperti tenaga kerja pada suatu pekerjaan konstruksi.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Pengadaan barang dan jasa merupakan kegiatan yang penting dalam mempertahankan
kelangsungan hidup perusahaan. Istilah Pengadaan atau dalam bahasa inggrisnya disebut
procurement, mengandung pengertian sebagai proses untuk mendapatkan barang dan jasa
dengan kemungkinan pengeluaran yang terbaik, dalam kualitas dan kuantitas yang tepat,
waktu yang tepat, dan pada tempat yang tepat untuk menghasilkan keuntungan atau kegunaan
secara langsung bagi perusahaan.
1. Pengadaan Barang
Pengadaan barang adalah kegiatan sistematik dan strategis untuk memperoleh barang
berdasarkan prinsip, tujuan, dan ketentuan yang berlaku mulai dari sumber pengadaaan
sampai tempat tujuan berdasarkan tepat kualitas (quality), jumlah (quantity), biaya (cost),
waktu (delivery), sumber (source), dan tempat (place) untuk memenuhi kebutuhan pelanggan
(costumer).
2. Pengadaan Jasa
Pengadaan jasa adalah kegiatan sistematik dan strategis untuk melaksanakan pekerjaan dan
jasa dimana perencanaan teknis dan spesifikasi sesuai kebutuhan, berdasarkan prinsip, tujuan
dan ketentuan untuk memenuhi kebutuhan lembaga/pengguna/pelanggan.
1. Efisien
Pengadaan barang dan jasa harus diusahakan untuk mendapatkan hasil yang optimal dan
terbaik dalam waktu yang cepat dengan menggunakan dana dan kemampuan seminimal
mungkin secara wajar dan bukan hanya didasarkan pada harga terendah
2. Efektif
Pengadaan barang/jasa harus sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan memberikan
manfaat yang sebesar-besarnya sesuai dengan sasaran yang ditetapkan.
4
3. Kompetitif
Pengadaan barang/jasa harus terbuka bagi penyedia barang/jasa yang memenuhi persyaratan
dan dilakukan melalui persaingan yang sehat di antara penyedia barang/jasa yang setara dan
memenuhi syarat/kriteria tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur yang jelas dan
transparan.
4. Transparan
5. Adil
Memberikan perlakuan yang sama bagi semua calon penyedia barang/jasa yang memenuhi
syarat.
6. Akuntabel
Harus mencapai sasaran dan dapat dipertanggungjawabkan sehingga menjauhkan dari potensi
penyalahgunaan dan penyimpangan.
1. Melaksanakan tugas secara tertib, disertai rasa tanggungjawab untuk mencapai sasaran
kelancaran dan ketepatan tercapainya tujuan Pengadaan Barang/Jasa.
2. Bekerja secara profesional dan mandiri atas dasar kejujuran, serta menjaga kerahasiaan
Dokumen Pelelangan/RKS yang seharusnya dirahasiakan untuk mencegah terjadinya
penyimpangan dalam proses Pengadaan Barang/Jasa.
3. Tidak saling mempengaruhi baik langsung maupun tidak langsung untuk mencegah dan
menghindari terjadinya persaingan tidak sehat.
4. Menerima dan bertanggungjawab atas segala keputusan yang ditetapkan sesuai dengan
kesepakatan para pihak.
5
5. Menghindari dan mencegah terjadinya pertentangan kepentingan (conflict of interest) para
pihak yang terkait dalam proses Pengadaan Barang/Jasa, baik langsung maupun tidak
langsung, yang merugikan kepentingan Pengguna Barang/Jasa.
8. Tidak menerima, tidak menawarkan atau tidak menjanjikan untuk memberi atau menerima
hadiah, imbalan berupa apa saja kepada siapapun yang diketahui atau patut dapat diduga
berkaitan dengan Pengadaan Barang/Jasa
Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk
melaksanakan kegiatan pokok perusahaan (Mulyadi, 2008:5). Pengertian lain mengenai
sistem adalah suatu prosedur yang disusun dan dipergunakan untuk melaksanakan tugas dan
fungsi utama perusahaan.
a. Penentuan persyaratan
Pada tahap ini perusahaan membuat permohonan pembelian dengan menyertakan persyaratan
spesifikasi barang/jasa yang dibutuhkan.
b. Pemilihan sumber
c. Permintaan penawaran
Permintaan untuk penawaran dibuat untuk item atau jasa yang sangat mahal atau jasa yang
penawarannya diperlukan sebagai kebijakan perusahaan.
6
d. Pemilihan pemasok
Berdasarkan dokumen penawaran, maka perusahaan dengan menggunakan seorang ahli yang
mengerti mengenai barang atau jasa yang diminta bisa mengevaluasi dan memberikan penilai
terhadap pemasok.
f. Penerimaan barang
g. Verifikasi faktur
Faktur yang diterima harus diperiksa dan dicocokkan dengan dokumen penerimaan barang
dan pesanan pembelian.
Jika barang yang diterima sudah sesuai dengan pesanan, maka proses selanjutnya adalah
pembayaran kepada pemasok.
7
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pengadaan barang dan jasa merupakan kegiatan yang penting dalam mempertahankan
kelangsungan hidup perusahaan. Prinsip-prisip dalam pengadaaan barang dan jasa antara lain:
1. Efisien
2. Efektif
3. Kompetitif
4. Transparan
5. Adil
6. Akuntabel
a. Penentuan persyaratan
b. Pemilihan sumber
c. Permintaan penawaran
d. Pemilihan pemasok
f. Penerimaan barang
g. Verifikasi faktur