Anda di halaman 1dari 19

Hasil Diskusi Pembahasan Dokumen Pengadaan Kelas A

Nama : Salsabil Nabilah Setyaningrum

NIM : K1519065

1. menurut teman-teman bagaimana proses menyusun dokumen pengadaan barang/jasa?


(Ridlya R. Fillah)
Jawaban :
a. (Zalza Mega)Pengadaan barang/jasa sebagaimana yang diatur di dalam Pasal 1
ayat 1 Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah dan beserta aturan perubahannya adalah proses mendapatkan
barang/jasa yang dimulai sejak perencanaan kebutuhan hingga didapatkannya
barang/jasa. Proses ini kemudian dibagi atas Proses Persiapan, Pelaksanaan
Pemilihan Penyedia, serta Penandatanganan, Pelaksanaan, dan Pengendalian
Kontrak. Pelatihan tingkat dasar yang telah sering dilaksanakan selama ini telah
mencakup seluruh proses, namun dirasakan masih kurang ketika berhadapan
dengan kondisi implementasi di lapangan, utamanya pada Proses Evaluasi
Pemilihan Penyedia, yang dimulai dari Penyusunan Rancangan Metode Pemilihan
Penyedia, Koreksi Aritmatik, Evaluasi Kualifikasi, Evaluasi Penawaran hingga
Penetapan Pemenang. Sehingga kadang tak heran sering ditemukan adanya
permasalahan-permasalahan di kemudian hari.
b. (laily amelia nim K1519043) ijin menjawab secara umum, pengadaan dimulai
dari perencanaan, persiapan pengadaan, melakukan pengadaan (melalui swakelola
atau pemilihan penyedia), pelaksanaan kontrak dan serah terima barang/jasa.
Aktifitas-aktifitas yang termasuk dalam proses di atas, di antaranya identifikasi
kebutuhan, melakukan analisa pasar, melakukan kualifikasi terhadap penyedia,
melakukan tender, mengevaluasi penyedia, menetapkan pemenang, melaksanakan
kontrak dan melakukan serah terima.
Jenis pengadaan barang/jasa pemerintah sesuai dengan Perpres 16/2018 dibagi
menjadi 4 kelompok besar : Barang, Pekerjaan Konstruksi, Jasa Konsultasi, Jasa
lainnya
c. Diva Jaira K1519022 izin menjawab:
proses menyusun dokumen pengadaan barang dan jasa yaitu:
- Persiapan pemilihan penyedia.
- Perencanaan pemilihan penyedia.
- Melakukan pemilihan penyedia.
- Pelaksanaan kontrak pengadaan.
- Pengawasan dan pengendalian pengadaan.
- Penyerahan hasil pengadaan
d. (Ibnu Mahareza)Langkah menyusun dokumen pengadaan adalah :
1. Menentukan ruang lingkup kegiatan pengadaan barang/jasa
2. Analisis kebutuhan barang/jasa
3. Analisis pasar penyedia barang/jasa
4. Identifikasi resiko
5. Menentukan metode pengadaan
e. Nurfatona Dyah Pramusiwi K1519052 izin menjawab PP No 54 Th 2010 proses
penyusunan dokumen pengadaan terdiri dari: Proses Persiapan, Pelaksanaan
Pemilihan Penyedia, Penandatanganan, Pelaksanaan, dan Pengendalian Kontrak.
f. Wiji Mugiarti K1519077 ijin menanggapi dokumen pengadaan dimulai dari :
perencanaan (ruang lingkup kegiatan pengadaan barang/jasa), persiapan
pengadaan (menganalisis kebutuhan), melakukan pengadaan (melalui swakelola
atau pemilihan penyedia), pelaksanaan kontrak, pengawasan barang/ jasa dan
serah terima barang/jasa.
g. carissima ima Prosedur Pengadaan Barang & Jasa :

1. Menganalisis Kebutuhan Perusahaan

2. Persetujuan dari Manajemen

3. Melakukan Tender

4. Menganalisis Supplier dan Vendor

5. Meminta Penawaran atau Quotation

6. Melakukan Negosiasi dan Pemilihan Vendor

7. Membuat Purchase Order Maupun Kontrak

8. Penerimaan Barang & Pengecekan Kualitas


9. Pembayaran Pengadaan Barang dan Jasa
2. Menurut teman-teman, bagaimana proses atau langkah-langkah pada persiapan
pengadaan barang dan jasa? (Salsabil Nabilah Setyaningrum)
Jawaban :
a. Diva Jaira K1519022 izin menjawab: proses menyusun dokumen pengadaan
barang dan jasa yaitu:
- Persiapan pemilihan penyedia.
- Perencanaan pemilihan penyedia.
- Melakukan pemilihan penyedia.
- Pelaksanaan kontrak pengadaan.
- Pengawasan dan pengendalian pengadaan.
- Penyerahan hasil pengadaan
b. Ambar cahyaningrum (K1519010) izin menjawab pertanyaan dari mbak salsabil
langkah-langkah persiapan terdiri dari :
1. Rencana Umum Pengadaan
2. Pengkajian Ulang Rencana Umum Pengadaan
3. Penyusunan dan Penetapan Rencana Pelaksanaan Pengadaan
4. Pemilihan Sistem Pengadaan
5. Pemilihan Metode Penilaian Kualifikasi Pengadaan
6. Pemilihan Metode Penyampaian Dokumen
7. Pemilihan Metode Evaluasi
8. Penyusunan Tahapan dan Jadwal Seleksi
9. Pemilihan Jenis Kontrak
10.Penyusunan Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi
c. Nurfatona Dyah Pramusiwi K1519052 setuju dengan pendapat mba diva dan
mba ambar, persiapan pengadaan barang dan jasa meliputi:
1. Rencana Umum Pengadaan
2. Pengkajian Ulang Rencana Umum Pengadaan
3. Penyusunan dan Penetapan Rencana Pelaksanaan Pengadaan
4. Pemilihan Sistem Pengadaan
5. Pemilihan Metode Penilaian Kualifikasi Pengadaan
6. Pemilihan Metode Penyampaian Dokumen
7. Pemilihan Metode Evaluasi
8. Penyusunan Tahapan dan Jadwal Seleksi
9. Pemilihan Jenis Kontrak
10.Penyusunan Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi
d. Ibnu Mahareza (K1519034) izin menjawab, langkah - langkah menyusun
dokumen pengadaan adalah :
1. Menentukan ruang lingkup kegiatan pengadaan barang/jasa
2. Analisis kebutuhan barang/jasa
3. Analisis pasar penyedia barang/jasa
4. Identifikasi resiko
5. Menentukan metode pengadaan
e. Wiji Mugiarti K1519077 ijin menanggapi dokumen pengadaan dimulai dari :
perencanaan (ruang lingkup kegiatan pengadaan barang/jasa), persiapan
pengadaan (menganalisis kebutuhan), melakukan pengadaan (melalui swakelola
atau pemilihan penyedia), pelaksanaan kontrak, pengawasan barang/ jasa dan
serah terima barang/jasa.
f. Wiji Arum S. (K1519076) izin menjawab. Langkah-langkah persiapan
pengadaan barang dan jasa yaitu terdiri dari persiapan pemilihan penyedia,
perencanaan pemilihan penyedia, melakukan pemilihan penyedia, pelaksanaan
kontrak pengadaan, pengawasan dan pengendalian pengadaan,dan penyerahan
hasil pengadaan.
g. Ihda Azkia Iklima prosedur pengadaan barang dilakukan dengan langkah-
langkah berikut ini:

1. Menganalisis kebutuhan perusahaan

2. Mendapatkan persetujuan dari pihak manajemen

3. Melakukan tender

4. Menganalisis supplier atau vendor yang sesuai dengan kriteria

5. Meminta penawaran (quotation)

6. Melakukan negosiasi dengan supplier atau vendor

7. Membuat kontrak atau purchase order

8. Proses penerimaan barang/jasa dan pemeriksaan kualitas barang/jasa

9. Pembayaran pengadaan barang/jasa


h. carissima ima Cara Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Cara Pengadaan barang/jasa pada PBJP secara garis besar dibagi menjadi dua
kelompok yaitu melalui swakelola dan melalui pemilihan penyedia.

1. Swakelola

Pengadaan Barang/Jasa melalui swakelola adalah cara memperoleh barang/jasa


yang dikerjakan sendiri oleh Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah,
Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah lain, organisasi kemasyarakatan atau
kelompok masyarakat.

2. Pemilihan Penyedia

Pengadaan Barang/Jasa melalui penyedia adalah cara memperoleh barang/jasa


yang disediakan oleh Pelaku Usaha. Dalam hal ini K/L/PD memilih penyedia
untuk mendapatkan barang/jasa yang diinginkan. Proses pengadaan dimulai dari
pemilihan penyedia dengan melalui proses berikut :

1) Persiapan pemilihan penyedia

2) Perencanaan pemilihan penyedia

3) Melakukan pemilihan penyedia

4) Pelaksanaan kontrak pengadaan

5) Pengawasan dan pengendalian pengadaan

6) Penyerahan hasil pengadaan

3. Menurut teman - teman apa prinsip - prinsip yang harus ada dalam melaksanakan
pengadaan ? (laily amelia)
Jawaban :
a. Diva Jaira izin menjawab.
prinsip yang harus ada dalam pengadaan yaitu adalah:
1. efisien : sumber daya yang digunakan memiliki jumlah, kualitas yang
diharapkan dalam waktu yg optimal.
2. efektif : sumber daya barang dan jasa memiliki nilai manfaat yang optimal
3. persaingan sehat : persaingan yang ada pada lingkungan dengan etika dan
norma yang baik
4. terbuka : memberikan kesempatan kepada semua penedia barang dan jasa
5. transparansi : informasi yang disampaikan lengkap tentang aturan main
pelaksanaan pengadaan barang dan jasa.
6. tidak deskriminatif : pemberian perlakuan yang sama kepada semua calon
pengadaan barang dan jasa
7. akuntabilitas : pertanggungjawaban pelaksanaan pengadaan barang dan jasa
kepada para pihak yang terkait
b. Rachmijanti Anggreana
1.Efisien
Prinsip pertama yang harus diperhatikan adalah soal efisiensi. Tentunya saat
melakukan pengadaan barang, perusahaan sebaiknya memakai dana yang
seminimal mungkin supaya bisa menndapatkan harga yang murah namun tetap
berkualitas. Efisiensi juga ternyata tidak hanya berhubungan dengan harga yang
murah saja.
Efisiensi juga ada hubungannya dengan jangka panjang. Misalnya apakah produk
tersebut benar bisa-bisa awet dipakai dalam jangka panjang. Anda juga perlu
memperhatikan biaya operasional hingga biaya pemeliharaan yang perlu
diperhatikan untuk kemudian hari. Hal-hal ini menjadi sangat penting untuk
tercapainya nilai efisien.
2.Efektif
Prinsip berikutnya yang wajib diperhatian adalah harus bisa mencapai tujuan
perusahaan yaitu efektif. Agar bisa mencapai tujuan tersebut, apa kira-kira yang
dibutuhkan oleh perusahaan? Pastinya yang utama adalah kualitas dari barang dan
jasa yang akan dipakai. Ini merupakan prinsip dasar yang perlu diketahui oleh
bagian procurement management.
3.Terbuka dan Bersaing
Pengadaan barang atau jasa harus memiliki syarat yang jelas dan transparan
supaya persaingan bisa sehat. Dengan prinsip yang terbuka maka setiap supplier
atau vendor memiliki kesempatan yang sama untuk memenangkan lelang. Hal ini
juga mencegah terjadinya tindakan curang berupa suap misalnya.
c. Riska Nurhayati dan Nurfatona Dyah Pramusiwi K1519052 izin menjawab
terkait prinsip pelaksanaan pengadaan adalah sbb:
1. efisien
2. efektif
3. persaingan sehat
4. terbuka
5. transparansi
6. tidak deskriminatif
7. Akuntabilitas
d. Wiji Mugiarti K1519077 ijin menjawab Prinsip dalam pengadaan barang/jasa
adalah efisien, efektif, terbuka dan bersaing, transparan, adil dan tidak
diskriminatif, serta akuntabel. Oleh karena itu, prinsip dasar menjadi dasar hukum
bagi para pihak (penyedia dan pengguna), dan apabila tidak mengikuti prinsip
dasar dimaksud akan berhadapan dengan penegak hukum.
e. Saya Herlina Nindi NIM K1519031 izin menjawab. Prinsip-prinsip yang harus
ada dalam melaksanakan pengadaan yaitu adalah:

1. EFISIEN

Efisien maksudnya adalah pengadaan barang/jasa harus diusahakan dengan


menggunakan dana dan daya yang terbatas untuk mencapai sasaran yang
ditetapkan dalam waktu sesingkat-singkatnya dan dapat dipertanggungjawabkan.

2. EFEKTIF

Efektif artinya dengan sumber daya yang tersedia diperoleh barang/jasa yang
mempunyai nilai manfaat setinggi-tingginya.

3. TERBUKA DAN BERSAING

Terbuka dan bersaing artinya pengadaan barang/jasa harus terbuka bagi penyedia
barang/jasa yang memenuhi persyaratan dan dilakukan melalui persaingan yang
sehat di antara penyedia barang/jasa yang setara dan memenuhi syarat/kriteria
tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur yang jelas dan transparan.

4. TRANSPARAN

Transparan adalah pemberian informasi yang lengkap kepada seluruh calon


peserta yang disampaikan melalui media informasi yang dapat menjangkau
seluas-luasnya dunia usaha yang diperkirakan akan ikut dalam proses pengadaan
barang/jasa.

5. ADIL/TIDAK DISKRIMINATIF
Adil/tidak diskriminatif maksudnya adalah pemberian perlakuan yang sama
terhadap semua calon yang berminat sehingga terwujud adanya persaingan yang
sehat dan tidak mengarah untuk memberikan keuntungan kepada pihak tertentu
dengan dan atau alasan apapun.

6. AKUNTABEL

Akuntabel berarti harus mencapai sasaran baik fisik, keuangan maupun manfaat
bagi kelancaran pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pelayanan
masyarakat sesuai dengan prinsip-prinsip serta ketentuan yang berlaku dalam
pengadaan barang dan jasa.

f. Ihda Azkia Iklima Proyek Modernisasi Pengadaan dirancang dengan tujuan


untuk memberikan bantuan kepada Pemerintah Indonesia dalam melakukan
penghematan pengeluaran pemerintah secara signifikan dengan tidak mengurangi
- atau dengan meningkatkan - kualitas barang dan jasa yang diperoleh dari proses
pengadaan.

Prinsip-Prinsip Dasar Pengadaan Barang/Jasa

Pengelola pengadaan harus:

1. Memahami prinsip-prinsip dasar pengadaan barang/jasa dengan jelas

2. Mengetahui cara menerapkan prinsip-prinsip dasar tersebut dalam bertindak


dan mengambil keputusan

3. Memastikan keputusan tidak hanya didasari oleh peraturan dan perundang-


undangan pengadaan barang/jasa, tetapi juga prinsip-prinsip dasar tersebut

4. Memahami hubungan antara prinsip-prinsip tersebut dengan peraturan dan


perundang-undangan yang berlaku

5. Memahami penerapan prinsip-prinsip dasar tersebut dalam peraturan dan


perundang-undangan yang berlaku.

g. carissima ima prinsip dalam pengadaan barang/jasa adalah efisien, efektif,


terbuka dan bersaing, transparan, adil dan tidak diskriminatif, serta akuntabel.
Oleh karena itu, prinsip dasar menjadi dasar hukum bagi para pihak (penyedia dan
pengguna), dan apabila tidak mengikuti prinsip dasar dimaksud akan berhadapan
dengan penegak hukum.
h. Assyifa Amalia Prinsip-prinsip dasar yang harus ada dalam melaksanakan
pengadaan barang/jasa pemerintah adalah (1) efisien, (2) efektif, (3) terbuka dan
bersaing, (4) transparan, (5) adil/tidak diskriminatif, dan (6) akuntabel.
4. Menurut teman teman bagaimana etika yang baik dalam melaksanakan pengadaan
barang dan jasa? (Diva Jaira)
Jawaban :
a. laily amelia nim K1519043 ijin menjawab, etika yang baik ketika melaksanakan
pengadaan yaitu
 Melaksanakan pengadaan dengan menggunakan prinsip-prinsip dan nilai
moral yang baik
 Perilaku yang baik dari semua pihak yang terlibat dalam proses pengadaan :
 saling menghormati
 bertindak secara profesional,
 tidak saling mempengaruhi untuk maksud tercela atau untuk
kepentingan/keuntungan pribadi /kelompok
 Tidak melakukan praktek korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) secara sepihak
atau bersama-sama
b. Rachmijanti Anggreana K1519054 izin menjawab , etika yang baik dalam
melaksanakan pengadaan barang dan jasa adalah sebagai berikut:
Melaksanakan tugas secara tertib, disertai tanggung jawab untuk mencapai
sasaran kelancaran dan ketepatan tercapainya tujuan pengadaan barang dan jasa.
Bekerja secara professional dan mandiri atas dasar kejujuran, serta menjaga
kerahasiaan dokumen pengadaan barang dan jasa yang seharusnya dirahasiakan
untuk mencegah terjadinya penyimpangan dalam pengadaan barang dan jasa.
Tidak saling mempengaruhi baik langsung maupun tidak langsung untuk
mencegah dan menghindari terjadinya persaingan yang tidak sehat.
Menerima dan bertanggung jawab atas segala keputusan yang ditetapkan sesuai
dengan kesepakatan para pihak.
Menghindari dan mencegah terjadinya pertentangan kepentingan para pihak
terkait, langsung maupun tidak langsung dalam proses pengadaan barang dan
jasa.
Menghindari dan mencegah terjadinya pemborosan dan kebocoran keuangan
negara dalam pengadaan barang dan jasa.
Menghindari dan mencegah penyalahgunaan wewenang (seperti kolusi) dengan
tujuan untuk keuntungan pribadi, golongan atau pihak lain yang secara langsung
atau tidak langsung merugikan keuangan negara.
Tidak menerima, tidak menawarkan atau tidak menjanjikan untuk memberi atau
menerima hadiah, imbalan berupa apa saja kepada siapa pun yang diketahui atau
patut diduga berkaitan dengan pengadaan barang dan jasa.
c. Alkayyis Nur Ramadhan,  izin menjawab, Dalam melaksanakan pengadaan
barang dan jasa, perilaku etis akan menghindarkan masalah-masalah dibawah ini :
1. Pemalsuan : pengajuan fakta secara tidak benar dengan maksud untuk menipu
atau memungkinkan
oknum perorangan atau organisasi untuk
mendapatkan keuntungan yang tidak adil.
2. Pencurian : pencurian atau pengambilan uang atau
barang milik secara tidak jujur;
3. Korupsi : penerimaan hadiah atau pertimbangan
sebagai iming-iming atau imbalan.
Jadi, etika menjadi satu hal yang penting dalam melaksanakan pengadaan barang
dan jasa
d. Rizka Noer Aziza NIM K1519061 dan Nurfatona Dyah Pramusiwi K1519052
izin menjawab,
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah pada pasal 7 ayat 1 disebutkan semua pihak yang terlibat
dalam Pengadaan Barang/Jasa mematuhi etika sebagai berikut:
1. melaksanakan tugas secara tertib, disertai rasa tanggung jawab untuk mencapai
sasaran, kelancaran, dan ketepatan tujuan Pengadaan Barang/Jasa;
2. bekerja secara profesional, mandiri, dan menjaga kerahasiaan informasi yang
menurut sifatnya harus dirahasiakan untuk mencegah penyimpangan Pengadaan
Barang/Jasa;
3. tidak saling mempengaruhi baik langsung maupun tidak langsung yang
berakibat persaingan usaha tidak sehat;
4. menerima dan bertanggung jawab atas segala keputusan yang ditetapkan sesuai
dengan kesepakatan tertulis pihak yang terkait;
5. menghindari dan mencegah terjadinya pertentangan kepentingan pihak yang
terkait, baik secara langsung maupun tidak langsung, yang berakibat persaingan
usaha tidak sehat dalam Pengadaan Barang/Jasa;
6. menghindari dan mencegah pemborosan dan kebocoran keuangan negara;
7. menghindari dan mencegah penyalahgunaan wewenang dan/atau kolusi; dan
8. tidak menerima, tidak menawarkan, atau tidak menjanjikan untuk memberi
atau menerima hadiah, imbalan, komisi, rabat, dan apa saja dari atau kepada
siapapun yang diketahui atau patut diduga berkaitan dengan Pengadaan
Barang/Jasa.
e. (Riska Nurhayati) Delapan etika dasar dalam pengadaan barang/jasa adalah:
1. Tertib serta bertanggung jawab,
2. Profesional, Mandiri dan Menjaga Rahasia,
3. Tidak saling mempengaruhi,
4. Menerima dan Tanggung jawab,
5. Menghindari conflict of interes,
6. Mencegah pemborosan,
7. Meghindari penyalahgunaan wewenang,
8. Tidak menerima, menawarkan/menjanjikan
f. Wiji Mugiarti K1519077 ijin menjawab Etika yang baik dalam melakukan
pengadaan barang dan jasa mengacu pada prinsipnya. Prinsip dalam pengadaan
barang/jasa adalah efisien, efektif, terbuka dan bersaing, transparan, adil dan tidak
diskriminatif, serta akuntabel. Oleh karena itu, prinsip dasar menjadi dasar hukum
bagi para pihak (penyedia dan pengguna), dan apabila tidak mengikuti prinsip
dasar dimaksud akan berhadapan dengan penegak hukum.
g. carissima ima -Menurut Keputusan Presiden No.80 Tahun 2003 tentang
Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, etika pengadaan
barang dan jasa (procurement) adalah sebagai berikut :

1. Melaksanakan tugas secara tertib, disertai tanggung jawab untuk mencapai


sasaran kelancaran dan ketepatan tercapainya tujuan pengadaan barang dan
jasa.

2. Bekerja secara professional dan mandiri atas dasar kejujuran, serta menjaga
kerahasiaan dokumen pengadaan barang dan jasa yang seharusnya
dirahasiakan untuk mencegah terjadinya penyimpangan dalam pengadaan
barang dan jasa.
3. Tidak saling mempengaruhi baik langsung maupun tidak langsung untuk
mencegah dan menghindari terjadinya persaingan yang tidak sehat.

4. Menerima dan bertanggung jawab atas segala keputusan yang ditetapkan


sesuai dengan kesepakatan para pihak.

5. Menghindari dan mencegah terjadinya pertentangan kepentingan para pihak


terkait, langsung maupun tidak langsung dalam proses pengadaan barang dan
jasa.

6. Menghindari dan mencegah terjadinya pemborosan dan kebocoran


keuangan negara dalam pengadaan barang dan jasa.

7. Menghindari dan mencegah penyalahgunaan wewenang (seperti kolusi)


dengan tujuan untuk keuntungan pribadi, golongan atau pihak lain yang secara
langsung atau tidak langsung merugikan keuangan negara.

8. Tidak menerima, tidak menawarkan atau tidak menjanjikan untuk memberi


atau menerima hadiah, imbalan berupa apa saja kepada siapa pun yang
diketahui atau patut diduga berkaitan dengan pengadaan barang dan jasa.

5. Menurut teman-teman, apa saja isi dokumen pemilihan penyedia jasa konsultansi?
Ivana Aida
Jawaban :
a. Sabrina Aliefia Azhar Ijin menjawab mbak ivana, isi dokumen pemilihan
penyediaan jasa konsultasi antara lain:
a. Pengumuman
b. Undangan kepada penyedia jasa
c. Kerangka Acuan Kerja/Terms of References
d. Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
e. Konsep kontrak
b. Wiji Mugiarti K1519077 ijin menjawab Dokumen pengadaan mencantumkan
semua materi penawaran/proposal yang relevan yang perlu disiapkan dan
diserahkan oleh penawar
• Dokumen pengadaan memuat:
1. Instruksi, Persyaratan dan Pemberitahuan kepada penawar
2. Kriteria kualifikasi dan kriteria evaluasi
3. Syarat dan ketentuan kontrak
4. Rancangan perjanjian/kontrak
5. Lampiran/dokumen pendukung
6. Kerangka Acuan Kerja (mencakup informasi biaya/harga), Pernyataan
Pekerjaan (Statement of Work), spesifikasi, Gambar Kerja (Drawing), Hasil Kerja
(Deliverables), dan Formulir Isian (Response Form)
c. Herlina Nindi NIM K1519032 ijin menjawab Mba Ivana, isi dokumen pemilihan
penyedia jasa konsultansi antara lain:

1. Undangan Pengambilan Dokumen Pemilihan

2. Instruksi Kepada Peserta (IKP)

3. Lembar Data Pemilihan (LDP)

4. Kerangka Acuan Kerja (KAK)

5. Bentuk Dokumen Penawaran

6. Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) dan Surat Perintah Mulai


Kerja (SPMK)

7. Bentuk Kontrak

8. Bentuk Jaminan

6. menurut teman-teman dokumen apa saja yang diperlukan dalam pengadaan? Ambar
Cahyaningrum
Jawaban :
a. Saya zalza mega izin menjawab untuk dokumen apa saja yang diperlukan dalam
pengadaan antara lain
Surat Perintah Kerja (SPK);
Surat Pesanan (SP) dan
Syarat Umum SPK.
b. Fath Fithrotu Zahrotuddina Arrif'aniy (K1519001) izin menjawab mengenai
dokumen-dokumen yang diperlukan dalam pengadaan yaitu :
1. Dokumen Kebutuhan,
2. Dokumen Riset Pasar,
3. Anggaran / Harga Perkiraan,
4. Dokumen Pengadaan / KAK,
5. Kriteria Evaluasi,
6. Dokumen Penetapan Pemenang Dokumen-dokumen dalam proses pengadaan
barang/jasa termasuk dokumen APAPUN yang dibuat atau digunakan selama
berlangsungnya proses pengadaan barang/jasa.
c. Nurfatona Dyah Pramusiwi K1519052 setuju degan pendapat mba zalza dan
mba zahro terkait dokumen prasyarat pengadaan meliputi:
1. Dokumen Kebutuhan,
2. Dokumen Riset Pasar,
3. Anggaran / Harga Perkiraan,
4. Dokumen Pengadaan / KAK,
5. Kriteria Evaluasi,
6. Dokumen Penetapan Pemenang
7. Surat Perintah Kerja (SPK)
8.Surat Pesanan (SP), dan
9.Syarat Umum SPK
7. Menurut teman-teman, apa saja hal yang harus dipertimbangkan dalam tahap
penyusunan dokumen pengadaan? (Nur Khotibul Umam)
Jawaban :
a. sri pawitha (k1519068) izin menjawab pertanyaan mas umam.Jadi,berdasarkan
literatur yang saya baca hal -hal yang harus dipertimbangkan dalam tahap
penyusunan dokumen pengadaan adalah sebagai berikut.
- Ketaatan pada prinsip, peraturan dan kebijakan terkait dengan pengadaan
sangatlah penting.
- Pengelola pengadaan mengelola dan memberi panduan dalam penyusunan
dokumen pengadaan.
-Tahap ini rentan risiko yang tinggi terhadap korupsi dan penyimpangan.
- Ada kemungkinan informasi pengadaan yang sensitif dibocorkan oleh staf yang
tidak bertanggung jawab, sehingga merugikan proses pengadaan.
- Ketidakpatuhan terhadap peraturan menghasilkan hasil pengadaan yang tidak
baik, keterlambatan dalam pemberian kontrak, sanggahan,atau bahkan pembatalan
pengadaan.
- Komunikasi dengan penawar harus dilakukan dengan komunikasi yang diizinkan
dan sah.
b. Carissima ima

1. Aspek harga

2. Aspek kualitas

3. Aspek kuantitas

4. Aspek efektifitas waktu

5. Aspek metode pengerjaan

c. Zulfikar Auliyya’ Dokumen pengadaan setidaknya mencakup bagian yang


mencantumkan tentang:
● Undangan Lelang atau Permohonan Proposal
● Instruksi, persyaratan, dan pemberitahuan untuk penawar
● Kriteria kualifikasi dan kriteria evaluasi
● Syarat dan ketentuan dalam kontrak
● Rancangan perjanjian/kontrak
● Lampiran, dokumen pendukung
● Kerangka Acuan Kerja (mencakup informasi harga/biaya)/ Pernyataan
Pekerjaan (Statement of Work), Ruang lingkup Pekerjaan (Scope of Work),
Tujuan, Rincian teknis barang/pekerjaan konstruksi/jasa, spesifikasi, Gambar
kerja (Drawing), Hasil Kerja (Deliverables), dan Formulir Isian (Response
Forms)

Kesimpulan :

1. Pasal 1 ayat 1 Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan


Barang/Jasa Pemerintah dan beserta aturan perubahannya adalah proses mendapatkan
barang/jasa yang dimulai sejak perencanaan kebutuhan hingga didapatkannya
barang/jasa. Proses ini kemudian dibagi atas Proses Persiapan, Pelaksanaan Pemilihan
Penyedia, serta Penandatanganan, Pelaksanaan, dan Pengendalian Kontrak. Pelatihan
tingkat dasar yang telah sering dilaksanakan selama ini telah mencakup seluruh
proses, namun dirasakan masih kurang ketika berhadapan dengan kondisi
implementasi di lapangan, utamanya pada Proses Evaluasi Pemilihan Penyedia, yang
dimulai dari Penyusunan Rancangan Metode Pemilihan Penyedia, Koreksi Aritmatik,
Evaluasi Kualifikasi, Evaluasi Penawaran hingga Penetapan Pemenang. Sehingga
kadang tak heran sering ditemukan adanya permasalahan-permasalahan di kemudian
hari.
2. Cara Pengadaan barang/jasa pada PBJP secara garis besar dibagi menjadi dua
kelompok yaitu melalui swakelola dan melalui pemilihan penyedia.
a. Swakelola

Pengadaan Barang/Jasa melalui swakelola adalah cara memperoleh barang/jasa yang


dikerjakan sendiri oleh Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah,
Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah lain, organisasi kemasyarakatan atau
kelompok masyarakat.

b. Pemilihan Penyedia

Pengadaan Barang/Jasa melalui penyedia adalah cara memperoleh barang/jasa yang


disediakan oleh Pelaku Usaha. Dalam hal ini K/L/PD memilih penyedia untuk
mendapatkan barang/jasa yang diinginkan. Proses pengadaan dimulai dari pemilihan
penyedia dengan melalui proses berikut :

1) Persiapan pemilihan penyedia

2) Perencanaan pemilihan penyedia

3) Melakukan pemilihan penyedia

4) Pelaksanaan kontrak pengadaan

5) Pengawasan dan pengendalian pengadaan

6) Penyerahan hasil pengadaan

persiapan pengadaan barang dan jasa meliputi:


1. Rencana Umum Pengadaan
2. Pengkajian Ulang Rencana Umum Pengadaan
3. Penyusunan dan Penetapan Rencana Pelaksanaan Pengadaan
4. Pemilihan Sistem Pengadaan
5. Pemilihan Metode Penilaian Kualifikasi Pengadaan
6. Pemilihan Metode Penyampaian Dokumen
7. Pemilihan Metode Evaluasi
8. Penyusunan Tahapan dan Jadwal Seleksi
9. Pemilihan Jenis Kontrak
10.Penyusunan Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi

3. Prinsip yang harus ada dalam pengadaan yaitu adalah:


1. efisien : sumber daya yang digunakan memiliki jumlah, kualitas yang diharapkan
dalam waktu yg optimal.
2. efektif : sumber daya barang dan jasa memiliki nilai manfaat yang optimal
3. persaingan sehat : persaingan yang ada pada lingkungan dengan etika dan norma
yang baik
4. terbuka : memberikan kesempatan kepada semua penedia barang dan jasa
5. transparansi : informasi yang disampaikan lengkap tentang aturan main
pelaksanaan pengadaan barang dan jasa.
6. tidak deskriminatif : pemberian perlakuan yang sama kepada semua calon
pengadaan barang dan jasa
7. akuntabilitas : pertanggungjawaban pelaksanaan pengadaan barang dan jasa kepada
para pihak yang terkait
4. Etika yang baik dalam melakukan pengadaan barang dan jasa mengacu pada
prinsipnya. Prinsip dalam pengadaan barang/jasa adalah efisien, efektif, terbuka dan
bersaing, transparan, adil dan tidak diskriminatif, serta akuntabel. Oleh karena itu,
prinsip dasar menjadi dasar hukum bagi para pihak (penyedia dan pengguna), dan
apabila tidak mengikuti prinsip dasar dimaksud akan berhadapan dengan penegak
hukum.
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah pada pasal 7 ayat 1 disebutkan semua pihak yang terlibat
dalam Pengadaan Barang/Jasa mematuhi etika sebagai berikut:
1. melaksanakan tugas secara tertib, disertai rasa tanggung jawab untuk mencapai
sasaran, kelancaran, dan ketepatan tujuan Pengadaan Barang/Jasa;
2. bekerja secara profesional, mandiri, dan menjaga kerahasiaan informasi yang
menurut sifatnya harus dirahasiakan untuk mencegah penyimpangan Pengadaan
Barang/Jasa;
3. tidak saling mempengaruhi baik langsung maupun tidak langsung yang berakibat
persaingan usaha tidak sehat;
4. menerima dan bertanggung jawab atas segala keputusan yang ditetapkan sesuai
dengan kesepakatan tertulis pihak yang terkait;
5. menghindari dan mencegah terjadinya pertentangan kepentingan pihak yang terkait,
baik secara langsung maupun tidak langsung, yang berakibat persaingan usaha tidak
sehat dalam Pengadaan Barang/Jasa;
6. menghindari dan mencegah pemborosan dan kebocoran keuangan negara;
7. menghindari dan mencegah penyalahgunaan wewenang dan/atau kolusi; dan
8. tidak menerima, tidak menawarkan, atau tidak menjanjikan untuk memberi atau
menerima hadiah, imbalan, komisi, rabat, dan apa saja dari atau kepada siapapun yang
diketahui atau patut diduga berkaitan dengan Pengadaan Barang/Jasa.
5. Isi dokumen pemilihan penyediaan jasa konsultasi antara lain:
a. Pengumuman
b. Undangan kepada penyedia jasa
c. Kerangka Acuan Kerja/Terms of References
d. Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
e. Konsep kontrak
diantaranya memuat:
1. Instruksi, Persyaratan dan Pemberitahuan kepada penawar
2. Kriteria kualifikasi dan kriteria evaluasi
3. Syarat dan ketentuan kontrak
4. Rancangan perjanjian/kontrak
5. Lampiran/dokumen pendukung
6. Kerangka Acuan Kerja (mencakup informasi biaya/harga), Pernyataan Pekerjaan
(Statement of Work), spesifikasi, Gambar Kerja (Drawing), Hasil Kerja
(Deliverables), dan Formulir Isian (Response Form)
6. Dokumen prasyarat pengadaan meliputi:
1. Dokumen Kebutuhan,
2. Dokumen Riset Pasar,
3. Anggaran / Harga Perkiraan,
4. Dokumen Pengadaan / KAK,
5. Kriteria Evaluasi,
6. Dokumen Penetapan Pemenang
7. Surat Perintah Kerja (SPK)
8.Surat Pesanan (SP), dan
9.Syarat Umum SPK
7. Hal -hal yang harus dipertimbangkan dalam tahap penyusunan dokumen pengadaan
adalah sebagai berikut.
a. Ketaatan pada prinsip, peraturan dan kebijakan terkait dengan pengadaan
sangatlah penting.
b. Pengelola pengadaan mengelola dan memberi panduan dalam penyusunan
dokumen pengadaan.
c. Tahap ini rentan risiko yang tinggi terhadap korupsi dan penyimpangan.
d. Ada kemungkinan informasi pengadaan yang sensitif dibocorkan oleh staf yang
tidak bertanggung jawab, sehingga merugikan proses pengadaan.
e. Ketidakpatuhan terhadap peraturan menghasilkan hasil pengadaan yang tidak
baik, keterlambatan dalam pemberian kontrak, sanggahan,atau bahkan
pembatalan pengadaan.
f. Komunikasi dengan penawar harus dilakukan dengan komunikasi yang diizinkan
dan sah.

Anda mungkin juga menyukai