Anda di halaman 1dari 18

PERBAIKAN KERUSAKAN BETON DENGAN MENGGUNAKAN

METODE INJEKSI BETON

Disusun Oleh:
Herlina Nindi Eli Saputri
K1519032

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2022
DAFTAR ISI

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Adapun judul dari makalah ini adalah “Perbaikan Kerusakan Beton Dengan
Menggunakan Metode Injeksi Beton”.

Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-


besarnya kepada dosen pengampu mata kuliah Pemeriksaan dan Perbaikan
Konstruksi yang telah memberikan tugas terhadap kami. Saya juga ingin
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam
pembuatan makalah ini.

Makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun masih diharapkan untuk penyempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat berguna bagi saya pada khususnya dan pihak lain yang
berkepentingan pada umumnya.

Surakarta, 12 Mei 2022


Penulis

Herlina Nindi Eli Saputri

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada proyek-proyek konstruksi di lapangan saat proses konstruksi
maupun pasca konstruksi seringkali dapat kita jumpai beragam
permasalahan, salah satunya adalah kerusakan pada beton. Kerusakan
beton dapat ditemukan pada beberapa titik diantaranya pada balok,
kolom, pelat, dan dinding beton. Hal tersebut menyebabkan pemilik
proyek khawatir, karena dampak kerusakan beton dapat menyebabkan
melemahnya struktur jika terjadi pada elemen struktural (Saputra dkk.,
2014). Kerusakan pada beton disebabkan oleh salah perhitungan atau
salah dalam perencanaan awal, dan karena kesalahan dalam pengerjaan
atau pelaksanaan pengecoran beton dan maintenance yang kurang
diperhatikan (Alfredo dkk., 2014).
Seperti yang telah diketahui, Beton telah menjadi bahan konstruksi
populer di seluruh dunia untuk 180 tahun terakhir atau lebih. Beton telah
dikenal sebagai bahan pilihan utama bahan bangunan karena
mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan. Sifat-sifat tersebut antara
lain harganya relatif murah, berkekuatan tekan tinggi, mudah dibentuk,
tahan aus, tahan kebakaran, tahan cuaca, tidak berkarat, dan hampir
tidak memerlukan perawatan khusus selama masa pemakaian struktur
(Lianasari dan Linggo, 2014). Namun, beton memiliki beberapa
kelemahan seperti pengerasan yang lama, berat jenis yang besar,
kekuatan tarik yang rendah, ketahanan kimia yang rendah dan
penyusutan ketika proses pengeringan yang besar (Alfredo dkk., 2014).
Disamping kelemahan beton tersebut, banyak proyek konstruksi tetap
menggunakan beton sebagai bahan bangunannya.
Kerusakan pada beton yang sering dijumpai di lapangan ada
bermacam-macam seperti retak pada beton, dan voids atau honeycomb.
Karena itulah, diperlukan berbagai metode perbaikan yang tepat untuk

1
mengatasi berbagai masalah kerusakan yang mungkin terjadi pada
beton. Tetapi diperlukan juga metode yang baik dalam memperbaiki
beton. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dibahas mengenai salah
satu metode perbaikan kerusakan beton yaitu dengan injeksi beton.
Injeksi ini diharapkan dapat mengisi celah-celah kosong atau keretakan
pada beton hingga tertutup keseluruhan dan menyatukan bagian-bagian
beton yang terpisah.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dapat dirumuskan
permasalahan yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan metode injeksi beton?
2. Apa saja fungsi perbaikan beton dengan metode injeksi?
3. Apa saja jenis-jenis metode injeksi beton?
4. Bagaimana cara menentukan jenis injeksi yang tepat sesuai dengan
kondisi bangunan yang mengalami kerusakan?
5. Bagimana cara kerja injeksi beton dalam memperbaiki struktur?
6. Apa saja tahapan dalam proses injeksi beton?

C. Tujuan
Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui apa itu metode injeksi beton.
2. Untuk mengetahui fungsi perbaikan beton dengan metode injeksi.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis metode injeksi beton.
4. Untuk mengetahui cara menentukan jenis injeksi yang tepat sesuai
dengan kondisi bangunan yang mengalami kerusakan.
5. Untuk mengetahui cara kerja injeksi beton dalam memperbaiki
struktur.
6. Untuk mengetahui tahapan dalam proses injeksi beton.

2
D. Manfaat
Adapun manfaat penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Dapat mengetahui apa itu metode injeksi beton.
2. Dapat mengetahui fungsi perbaikan beton dengan metode injeksi.
3. Dapat mengetahui jenis-jenis metode injeksi beton.
4. Dapat mengetahui cara menentukan jenis injeksi yang tepat sesuai
dengan kondisi bangunan yang mengalami kerusakan.
5. Dapat mengetahui cara kerja injeksi beton dalam memperbaiki
struktur.
6. Dapat mengetahui tahapan dalam proses injeksi beton.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Injeksi Beton


Secara umum, injeksi beton adalah proses pekerjaan memasukkan
sejumlah material untuk mengisi celah kosong dalam beton. Tujuannya
adalah untuk memperbaiki area beton yang rusak dengan cara
menggantinya dengan material baru. Baik berupa semen atau jenis
material lainnya.
Injeksi beton adalah upaya penyuntikan bahan berbasis
polyurethane, berbasis semen, berbasis resin atau berbasis akrilat ke
dalam struktur yang rusak atau retak untuk menutup kebocoran dengan
aman, memperbaiki struktur beton yang bocor dan membuatnya kedap
air lagi untuk jangka panjang.

B. Fungsi Perbaikan Beton dengan Metode Injeksi


Berikut merupakan fungsi dari perbaikan beton dengan metode
injeksi beton:
1. Dapat menutup area pada lantai, dinding, atap beton serta elemen
struktur beton lainya yang mengalami kebocoran, keretakan, kropos
dan mengembalikan struktur beton secara sempurna.
2. Material yang digunkan umumnya mempunyai karakteristik yang
lengket serta kuat sehingga mampu membuat sambungan beton
lebih baik.
3. Dapat menghentikan penetrasi air atau material sejenis yang dapat
masuk ke celah-celah beton.
4. Mudah dan efektif pada pengaplikasian di beberapa jenis bangunan
lain.

C. Jenis-Jenis Injeksi Beton


Terdapat 3 jenis injeksi pada beton, yaitu:

4
a. Metode High Pressure Injection
Injeksi beton dengan menggunakan perangkat tekanan tinggi
dan menggunakan material polyurethane yang mana material ini
dapat mengembang seperti busa ketika bersentuhan dengan air
sehingga memberikan hasil maksimal yang menembus celah
terkecil.
Injeksi polyurethane menggunakan bor untuk membuat
lobang tempat pemasangan nepel. Dan nepelnya tidak memerlukan
lem untuk merekatkannya. Nepel ini dilengkapi karet khusus yang
berfungsi sebagai pengikat nepel sehingga bisa merekat kuat dalam
lubang beton. Cukup dengan mengencangkan baut nepel, maka
nepel akan terikat kuat. Sehingga dapat langsung melakukan
penyuntikan material untuk mengatasi masalah beton bocor.
Karena nepel tidak menggunakan bahan perekat, pekerjaan
injeksi polyurethane dapat dikerjakan dengan cepat. Sangat cocok
untuk proyek yang membutuhkan penanganan masalah bocor
secepat mungkin.
Namun, jenis injeksi beton bocor yang satu ini juga memiliki
kekurangan dibandingkan kedua jenis injeksi yang lainnya. Seperti
sudah dibahas tadi, material utama pekerjaan ini adalah
polyurethane. Tentu saja material ini kurang kuat jika dibandingkan
dengan kedua jenis material yang digunakan pada injeksi semen dan
injeksi epoxy.
Walupun material kurang kuat, polyurethane cukup ampuh
untuk mengatasi masalah bocor pada beton. Dengan sifat material
yang bisa mengembang, membuat material ini dapat mendorong air
yang ada dalam celah beton keluar. Sehingga sangat
direkomendasikan jika tujuaan melakukan pekerjaan injeksi hanya
untuk mengatasi masalah beton bocor.
b. Cement Based Waterplug
Perbaikan beton Cement Based Waterplug adalah metode

5
dengan teknik injeksi beton yang menggunakan semen dengan
memiliki sifat tahan air. Penggunaan cara ini dapat membuat rongga
beton mampu dipadatkan lagi serta mempunyai ketahanan terhadap
air.
Jenis injeksi ini sebagian besar dilakukan untuk
memperbaiki kerusakaan beton yang menimbulkan masalah bocor.
Baik itu bocor karena keropos ataupun retak yang cukup besar.
Injeksi semen banyak dilakukan pada area besement, ruang
penyimpanan air dan dinding. Dengan material yang sejenis dengan
beton, diharapkan material ini mampu mengganti dan memperbaiki
area beton yang rusak. Sekaligus mengatasi masalah bocor.
Kekurangannya adalah proses pekerjaan yang memakan
waktu cukup lama. Harus membobok dan membuang area beton
yang rusak sampai menemukan sumber atau arah kebocoran agar
dapat memasang nepel tepat mengarah ke sumber bocor. Selain itu,
menimbulkan banyak sampah sisa beton. Area kerja akan terlihat
berantakan karena banyak sisa beton bobokan dan aliran air dari
sumber bocor akan menambah area kerja terlihat berantakan.
Disisi lain, injeksi semen memiliki kelebihan karena
materialnya berjenis sama dengan beton. Sama-sama dari semen.
Jadi sangat tepat jika menggunakan semen untuk memperbaiki area
beton bocor karena keropos atau pada area sambungan beton.
Injeksi semen tidak direkomendasikan untuk memperbaiki
area beton yang retaknya tidak terlalu besar. Karena material tidak
akan masuk sampai kebagian dalam beton tersebut. Ukuran area
retak kecil, dapat menggunakan metode yang ketiga.
c. Cement Admixture Injection
Merupakan injeksi beton dengan menggunakan material
berbahan epoxy resin grout yang mana material tersebut tidak
mudah menyusut. Pengaplikasian menggunakan teknik slow
pressure ke dalam retakan, sehingga dapat mengikat struktur beton

6
yang mengalami retak dengan baik.
Injeksi epoxy tidak memerlukan pembobokan beton karena
menggunakan nepel injeksi epoxy khusus yang direkatkan langsung
pada area yang dikerjakan menggunakan lem epoxy.
Injeksi epoxy digunakan untuk memperbaiki area beton yang
retak struktur. Dengan tingkat keretakan tidak terlalu besar. Retakan
berkisar antara 3 mm sampai dengan 6 mm. Jika terlalu besar bisa
menggunakan injeksi semen.
Pekerjaan injeksi epoxy sangat banyak dikerjakan pada
proyek jalan tol, jembatan, lantai pabrik dan juga apartemen.
Disesuaikan dengan jenis kerusakan betonnya.

D. Penempatan Injeksi Beton


Pada poin sebelumnya sudah dibahas jenis injeksi beton yang sering
digunakan pada proyek konstruksi. Selanjutnya akan dibahas bagaimana
cara menentukan jenis injeksi yang tepat sesuai dengaan kondisi
bangunan yang mengalami kerusakan. Karena ini sangat penting, jika
salah menentukannya dapat menyebabkan hasil yang kurang maksimal.
a. Injeksi Beton Retak Struktur
Pada proyek konstruksi baik itu jalan ataupun gedung
bertingkat sering mengalami kerusakan beton berupa retak. Untuk
jenis retak rambut, mungkin tidak terlalu berbahaya karena retaknya
hanya dipermukaan saja.
Berbeda dengan retak struktur, jenis kerusakan seperti ini
berbahaya karena mengurangi kekuatan struktur bangunan. Bukan
itu saja, jika retak struktur terjadi pada area yang terhubung dengan
air, maka akan menimbulkan masalah baru yaitu beton menjadi
bocor. Jika sudah seperti ini, akan memperburuk kondisi bangunan.
Retak struktur mungkin akan bertambah luas jika tidak
segera diperbaiki. Untuk cara memperbaikinya bisa menggunakan
injeksi epoxy. Dengan jenis material dengan partikel yang kecil

7
memungkinkan material injeksi masuk ke dalam retakan yang
sangat kecil.
Kekuatan material injeksi epoxy mampu menjadi perekat
yang baik antara kedua beton yang terpisah sekaligus mengisi celah
beton yang kosong karena retak. Oleh sebab itulah, sebaiknya beton
retak struktur diperbaiki dengan metode injeksi epoxy.
b. Injeksi Beton Bocor dan Keropos
Pada bangunan juga sering ditemukan kerusakan beton yang
keropos dan bocor. Terutama pada area basement dan ruang
penampungan air seperti GWT dan STP. Karena terhubung
langsung dengan sumber air, beton yang keropos akan mengalami
masalah bocor.
Untuk memperbaiki kerusakaan seperti ini,
direkomendasikan melakukan perbaikan dengan metode injeksi
semen. Dengan bahan dasar material yang senyawa dengan beton,
injeksi semen sangat baik untuk mengisi rongga-rongga kosong
beton yang keropos.
Saat melakukaan pekerjaan injeksi semen, sebaiknya
dilakukan pembuangan area beton yang keropos sampai
menemukan beton yang benar-benar sehat untuk mencegah
perpindahan jalur air yang mengalir dalam beton.
c. Injeksi Beton Lembab
Berbeda dengan kondisi beton yang retak atau keropos,
beton lembab biasanya tidak kelihatan area yang menjadi penyebab
masalah bocornya. Untuk beton yang keropos atau retaknya
kelihatan, maka dengan mudah melakukan penyuntikan.
Jika beton yang hanya lembab tanpa kelihatan air yang
mengalir, tentu saja akan mempersulit pekerja injeksi untuk
menentukan tempat pemasangan titik injeksi agar tepat berada pada
sumber bocor.

8
Karena kondisi seperti ini, lebih disaraankaan menggunakan
metode injeksi polyurethane. Karena jenis injeksi ini bisa dilakukan
dengan cepat dan pembuatan titik injeksi menggunakan bor.
Sehingga memungkinkan pemasangaan nepel injeksi secara cepat
dengan kedalaman yang bisa disesuaikan.
Selain itu, material injeksi PU bisa mengembang sampai
1000 persen. Sehingga saat material sedang mengembang akan
mencari celah yang lemah. Material akan mengikuti jalur kebocoran
sehingga memungkinkan akan dengan cepat mengisi setiap bagian
beton yang kosong sebagai penyebab masalah bocor.
d. Injeksi Sambungan Beton yang Mengalami Masalah Bocor
Area yang paling rentan mengalami masalah bocor adalah
bagian setiap sambungan beton yang terhubung dengan tanah
maupun air. Biasanya area atap dak ataupun basement sangat banyak
ditemui kasus seperti ini. Beton mengalami masalah bocor pada
setiap sambungan beton.
Untuk perbaikan bocor pada sambungan beton, dapat
menggunakan injeksi semen ataupun Polyurethane. Jika
membutuhkan kecepatan, sebaiknya gunakan injeksi PU.
Jika menginginkan hasil yang lebih kuat dan tahan lama bisa
menggunakan injeksi semen. Namun waktu pekerjaan akan menjadi
lama jika menggunakan metode injeksi semen.
Untuk mencegah masalah bocor pada setiap sambungan
beton, sebaiknya memasang waterstop saat proses pengerjaan.
Waterstop inilah yang akan mencegah masalah bocor pada setiap
sambungan beton.
e. Injeksi Bocor Area Instalasi Pipa
Pada instalasi pipa terutama area toilet, kolam renang dan
atap dak sangat sering mengalami masalah bocor. Bisa
menggunakan injeksi semen ataupun injeksi PU untuk memperbaiki
jenis kerusakan beton pada area sekitar pipa instalasi.

9
Untuk mencegah masalah bocor pada area sekitar pipa,
sebaiknya pasang waterproofing yang lebih kuat atau lebih tebal.
Jika menggunakan waterproofing coating, sebaiknya gunakan
material tambahan seperti kain kasa atau serat fiber. Tujuannya
adalah untuk memberikan perlindungan yang lebih maksimal untuk
area ini.
Selain dengan kasus seperti di atas, dapat
mengkombinasikan beberapa kerusakan beton dan menentukan jenis
injeksi yang akan digunakan. Misalnya pada area beton retak bocor.
Harus bisa memastikan jenis material yang akan digunakan.
Sebelum menentukan material injeksi yang akan digunakan,
sebaiknya tentukan dahulu tujuan utama dari injeksi tersebut. Pada
beton retak bocor, dapat menggunakan injeksi polyurethane jika
tujuan injeksi hanya untuk mengatasi masalah beton bocor saja.
Tetapi, jika tujuan dilakukan pekerjaan injeksi sekaligus untuk
memperbaiki struktur beton yang mengalami retak, maka bisa
menggunakan injeksi epoxy. Tetapi, injeksi epoxy akan lebih sulit
untuk diterapkan pada area beton retak bocor. Walaupun saat ini
sudah ada material injeksi epoxy yang dapat diterapkan pada area
bocor.
Bukan itu saja, sering ditemukan area beton keropos yang
bocor. Dapat menggunakan injeksi polyurethane untuk mengatasi
masalah bocor ini dengan cepat. Sama seperti kasus di atas, injeksi
PU hanya untuk menghentikan masalah bocor dan tentu saja tidak
memperbaiki struktur area yang keropos.
Jika tujuan injeksi menginginkan mengatasi masalah bocor
sekaligus ingin memperbaiki kerusakan struktur, maka bisa
menggunakan injeksi semen sebagai solusi. Tetapi proses
pekerjaanya akan menjadi lebih lama.

E. Cara Kerja Injeksi Beton Dalam Memperbaiki Struktur

10
Prosedur injeksi dilakukan dengan tujuan untuk mengisi atau
menambal retakan dari depan sampai belakang dengan material yang
digunakan dalam proses injeksi beton ini. Metode terbaik dalam
melakukan prosedur injeksi beton adalah melakukannya dalam tekanan
rendah dan secara perlahan.
Dengan demikian, material injeksi pun akan dapat masuk ke dalam
jalur retakan dengan baik serta mengisi ruang yang ada di sela-sela
retakan. Apabila dilakukan dengan baik dan benar, prosedur injeksi
beton ini bisa kembali “mengikat” struktur beton pada bangunan dan
mengembalikan kekuatannya agar tidak mengalami kerusakan yang
lebih parah.

F. Tahapan Dalam Proses Injeksi Beton

Secara umum, terdapat 3 (tiga) tahapan dalam proses injeksi beton.


Berikut ini penjelasannya.

1. Persiapan Tempat
Pada dasarnya, apapun pekerjaan konstruksi yang akan
dilakukan, tahapan ini pasti tidak akan pernah terlewat. Dalam tahap
persiapan tempat atau area ini, pada dasarnya perlu membersihkan
area tempat injeksi beton akan dilakukan dari objek atau benda
apapun yang dirasa akan dapat menghalangi atau mempersulit
pekerjaan injeksi beton nantinya.
Selain itu, pada tahap ini juga perlu mengondisikan beton,
terutama permukaan di sekeliling retakan. Bersihkan area tersebut
agar nanti material yang diinjeksikan dapat merekat dengan baik
pada beton. Misalnya dengan menyingkirkan lumut yang sudah
terlanjur tumbuh pada area retakan, dan sebagainya. Apabila sudah,
tandai garis retakan sebagai patokan.

2. Persiapan Alat
Jika tempat atau area yang akan diinjeksi sudah selesai

11
dikondisikan, tahapan berikutnya adalah mempersiapkan alat yang
akan digunakan untuk prosedur injeksi beton. Bahkan, penggunaan
alat yang tepat dan persiapan alat yang baik adalah salah satu kunci
sukses penting dalam proses injeksi beton ini, terutama untuk
menjamin kelancaran pekerjaan dan kualitas hasil injeksi nantinya.
Baik itu jenis alat yang berbentuk tembakan (gun) maupun pompa
(pump), pastikan dipersiapkan dengan baik agar retakan dapat segera
ditambal.

3. Penyuntikan beton.
Apabila tempat dan alatnya sudah siap, dapat langsung
melanjutkan ke tahapan inti, yaitu proses penyuntikan atau injeksi
beton itu sendiri. Di dalam tahapan ini, proses injeksi dilakukan
dengan memanfaatkan tekanan rendah yang berasal dari mesin
kompresor. Tekanan tersebut akan mengarah pada tabung adukan
material injeksi untuk mendorong material tersebut agar keluar dan
akhirnya masuk serta mengisi sela-sela atau celah retakan yang
terdapat pada struktur beton bangunan.
Dalam proses injeksi ini, justru tekanan yang rendah jauh
lebih bagus. Pasalnya, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya,
tekanan rendah akan membantu material injeksi beton agar dapat
mengisi ruang atau celah di sela-sela retakan dengan jauh lebih baik.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari makalah “Perbaikan Kerusakan Beton Dengan Menggunakan
Metode Injeksi Beton” ini dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu
sebagai berikut:
1. Injeksi beton adalah upaya penyuntikan bahan berbasis
polyurethane, berbasis semen, berbasis resin atau berbasis akrilat ke
dalam struktur yang rusak atau retak untuk menutup kebocoran
dengan aman, memperbaiki struktur beton yang bocor dan
membuatnya kedap air lagi untuk jangka panjang.
2. Jenis-jenis injeksi beton terdiri dari tiga jenis yaitu Metode High
Pressure Injection, Cement Based Waterplug dan Cement Admixture
Injection. Metode injeksi yang dipilih disesuaikan dengan kondisi
bangunan yang mengalami kerusakan. Jika salah
menentukannya dapat menyebabkan hasil yang kurang maksimal.
3. Metode terbaik dalam melakukan prosedur injeksi beton adalah
melakukannya dalam tekanan rendah dan secara perlahan. Dengan
demikian, material injeksi pun akan dapat masuk ke dalam jalur
retakan dengan baik serta mengisi ruang yang ada di sela-sela
retakan.
4. Tahapan dalam proses injeksi beton terdiri dari tiga tahapan yaitu
persiapan tempat, persiapan alat dan penyuntikan beton.

B. Saran
Dengan mengetahui apa itu injeksi beton, saya berharap rasa ingin
tahu akan seluk beluk dunia konstruksi khususnya metode perbaikan
kerusakan pada beton pada diri pembaca sekalian semakin bertambah.
Karena sangat disayangkan apabila pengetahuan kita khususnya
mahasiswa pendidikan teknik bangunan dan teknik sipil akan dunia

13
konstruksi yang salah satunya memuat material beton dan bagaimana
cara perbaikannya nihil atau kurang, karena pengetahuan ini akan
berguna kedepannya apabila kita memasuki dunia kerja.

14
DAFTAR PUSTAKA

Alfredo, D., Hutomo, K., Sudjarwo, P., & Buntoro, J. (2014). Analisa
Penyebab Dan Metode Perbaikan Yang Tepat Pada Beton Yang
Disebabkan Oleh Faktor Non-struktural. Jurnal Dimensi Pratama
Teknik Sipil, 3(2).

Herlambang, F. S., & Setyono, E. Y. (2019). Analisis Injeksi Epoxy


Pada Perbaikan Retak Beton Terhadap Beban Lentur. Wahana
Teknik Sipil: Jurnal Pengembangan Teknik Sipil, 23(2), 47-55.

ptatm.id (2020, 11 November). Perbaikan Beton Bocor Dengan Suntik


Beton. Diakses pada 12 Mei, dari Perbaikan Beton Bocor Dengan
Suntik Beton - PT Alpha Tunas Mandiri (ptatm.id)

pusatinjeksibeton.com (2021, 1 Mei). Perbaikan Beton Bocor Dengan


Metode Injeksi Beton. Diakses pada 12 Mei, dari Perbaikan Beton
Bocor Dengan Metode Injeksi Beton (pusatinjeksibeton.com)

putrakencanabarat.com (2021, 3 Februari). Injeksi Beton, Cara Kerja,


dan Proses Pengerjaannya. Diakses pada 12 Mei, dari Injeksi Beton,
Cara Kerja, dan Proses Pengerjaannya – PutraKencanaBarat.com |
Injeksi Beton

Saputra, A. G., Taran, R., Sudjarwo, P., & Buntoro, J. (2014).


Identifikasi Penyebab Kerusakan Pada Beton Dan
Pencegahannya. Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil, 3(2).

SATRIA, H. T. G. (2018). ANALISIS MENGENAI PENYEBAB, CARA


MEMPERBAIKI, DAN CARA MENCEGAH KERUSAKAN BETON
PADA PROYEK KONSTRUKSI (Doctoral dissertation, UAJY).

tahapan.id (2020, 5 Agustus). Jenis Injeksi Beton dan Cara


Penempatannya. Diakses pada 12 Mei, dari Jenis Injeksi Beton Dan
Cara Penempatannya - Tahapan ID

waterproofingproject.com (2020, 16 Desember). Waterproofing,


Injeksi Beton, Retak, Bocor, Kropos dll. Diakses pada 12 Mei, dari
Specialist WaterProofing, Beton Retak dll | CV. MANDIRI MITRA
SUKSES ABADI (waterproofingproject.com)

15

Anda mungkin juga menyukai