Anda di halaman 1dari 31

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Pengertian Dokumen Penawaran


Dokumen penawaran adalah dokumen yang disampaikan oleh penyedia
barang / jasa sebagai pemenuhan persyaratan sebagaimana diterapkan dalam
dokumen pengadaan atas suatu kegiatan pemilihan penyedia barang / jasa.
Dalam pekerjaan konstruksi dokumen penawaran dibuat oleh kontraktor untuk
melakukan penawaran pada sebuah proyek. Dokumen ini memuat harga
pekerjaan yang bersifat mengikat atas dasar dokumen kontrak lainnya (gambar
rencana, spesifikasi, syarat umum kontrak, dan risalah penjelasan pekerjaan).
Proses penyusunan dokumen penawaran membutuhkan dasar-dasar yang jelas
dan rasional. Oleh karena itu, sangat diperlukan ketekunan, ketelitian dalam
menyelesaikannya.

Tahap-tahap penyusunan dokumen penawaran meliputi mempelajari rencana


kerja dan syarat-syarat, mengikuti aanwijzing, mempelajari aanvouling,
membuat jadwal kerja penyusunan dokumen penawaran, membagi tugas,
membuat surat permohonan, menghitung rencana anggaran biaya,
mengumpulkan dokumen-dokumen perusahaan, menyusun dokumen
penawaran, melakuan pengecekan kelengkapan dokumen penawaran,
melengkapi kekurangan dokumen penawaran, melakukan pengecekan ulang
dokumen penawaran, dan menggandakan serta menjilid dokumen penawaran.

Adapun bentuk surat dokumen penawaran yaitu surat penawaran, surat kuasa,
surat perjanjian kemitraan/ kerja sama operasi, dokumen penawaran teknis,
formulir rekapitulasi perhitungan TKDN (Tingkat Komponen dalam Negeri),
dokumen pendukung seperti (daftar barang yang diimpor, pra RK3K (Rencana
Kesehatan dan Keselamatan Kerja), bentuk analisa teknis satuan pekerjaan,
bentuk analisa harga satuan pekerjaan), surat jaminan penawaran, pakta
integritas, dan formulir isian kualifikasi.

1
2

1.2 Unit Kerja Pengadaaan Barang dan Jasa


Pengadaan Barang / Jasa adalah kegiatan pengadaan barang / jasa oleh
Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah yang dibiayai oleh APBN/APBD
yang prosesnya sejak identifikasi kebutuhan, sampai dengan serah terima hasil
pekerjaan. Unit Kerja Pengadaan Barang / Jasa yang disingkat sebagai UKPBJ
sebagai pusat keunggulan Pengadaan Barang / Jasa adalah unit kerja yang
memiliki karakter strategis, kolaboratif, berorientasi pada kinerja, proaktif dan
mampu melakukan perbaikan berkelanjutan sehingga merupakan pendorong
dalam penciptaan nilai tambah dan manfaat dalam kegiatan pengadaan
barang / jasa di Indonesia. UKPBJ memilih Kelompok Kerja Pemilihan
sebagai sumber daya manusia yang mengelola pemilihan penyedia.
Pembentukan UKPBJ memiliki tugas menyelenggarakan dukungan pengadaan
barang / jasa pada Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah. Berikut
merupakan fungsi UKPBJ:
a. pengelolaan Pengadaan Barang/Jasa;
b. pengelolaan layanan pengadaan secara elektronik;
c. pembinaan Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan Pengadaan
Barang/Jasa;
d. pelaksanaan pendampingan, konsultasi dan/atau bimbingan teknis
pengadaan barang/jasa; dan
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh menteri/kepala
lembaga/kepala daerah yang berkaitan dengan tugas dan fungsinya.
(Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Nomor 14 Tahun 2018)

1.3 Sistem Pengadaan Secara Elektronik


Layanan pengadaan secara elektronik adalah layanan pengelolaan teknologi
informasi untuk memfasilitasi pelaksanaan pengadaan barang / jasa secara
elektronik. Layanan yang tersedia dalam Sistem Pengadaan Secara Elektronik
saat ini adalah tender yang ketentuan teknis operasionalnya diatur dengan
Peraturan Lembaga LKPP Nomor 9 Tahun 2018 tentang Tata Cara E-
Tendering. LKPP adalah Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang / Jasa
3

Pemerintah yang mempunyai tugas melaksanakan pengembangan dan


perumusan kebijakan pengadaan barang / jasa pemerintah.

Adapun tujuan pengadaan barang / jasa pemerintah secara elektronik adalah


sebagai berikut:
a. Meningkatkan tranparansi dan akuntabilitas;
b. Meningkatkan akses pasar dan persaingan usaha yang sehat;
c. Memperbaiki tingkat efisiensi proses pengadaan;
d. Mendukung proses monitoring dan audit;
e. Memenuhi kebutuhan akses informasi yang real time.

UKPBJ / Pejabat Pengadaan pada Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah


yang tidak memiliki Layanan Pengadaan Secara Elektronik dapat
menggunakan fasilitas Layanan Pengadaan Secara Elektronik yang terdekat
dengan tempat kedudukannya untuk melaksanakan pengadaan secara
elektronik. Selain memfasilitasi UKPBJ / Pejabat Pengadaan dalam
melaksanakan pengadaan barang / jasa secara elektronik, Layanan Pengadaan
Secara Elektronik juga melayani registrasi penyedia barang dan jasa yang
berdomisili di wilayah kerja Layanan Pengadaan Secara Elektronik yang
bersangkutan.

Adapun LPSE dalam rangka pengadaan barang/jasa melaksanakan tugas-tugas


sebagai berikut:
a. Memfasilitasi PA/KPA mengumumkan rencana umum pengadaan;
b. Memfasilitasi ULP menayangkan pengumuman pelaksanaan
pengadaan;
c. Memfasilitasi ULP/Pejabat Pengadaan melaksanakan pemilihan
penyedia barang/jasa secara elektronik;
d. Memfasilitasi Penyedia Barang/Jasa dan pihak-pihak yang
berkepentingan menjadi pengguna SPSE;
e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan K/L/D/I.
4

1.4 Sistem Pemasukan Dokumen Penawaran


Metode pemasukan dokumen penawaran dalam pemilihan Penyedia
Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya dilakukan dengan:
1. Satu file
Metode satu file digunakan untuk Pengadaan Barang/Pekerjaan
Konstruksi/Jasa Lainnya yang menggunakan metode evaluasi Harga
Terendah.
2. Dua file
Metode dua file digunakan untuk Pengadaan Barang/Pekerjaan
Konstruksi/Jasa Lainnya yang memerlukan penilaian teknis terlebih
dahulu.
3. Dua tahap
Metode dua tahap digunakan untuk Pengadaan Barang/ Pekerjaan
Konstruksi/Jasa. Lainnya yang memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Spesifikasi teknisnya belum bisa ditentukan dengan pasti;
b. Mempunyai beberapa alternatif penggunaan sistem dan desain
penerapan teknologi yang berbeda;
c. Dimungkinkan perubahan spesifikasi teknis berdasarkan
klarifikasi penawaran teknis yang diajukan; dan/atau
d. Membutuhkan penyetaraan teknis.

Metode pemasukan dokumen penawaran jasa konsultansi dilakukan dengan:


1. Metode penyampaian dokumen penawaran pada pemilihan Penyedia
Jasa Konsultansi melalui Pengadaan Langsung dan Penunjukan
Langsung menggunakan metode satu;
2. Metode penyampaian dokumen penawaran pada pemilihan Penyedia
Jasa Konsultansi melalui Seleksi menggunakan metode dua file.
5

1.5 Sistem Evaluasi Dokumen Penawaran


Evaluasi dokumen penawaran adalah kegiatan panitia pengadaan dalam
meneliti dan menilai semua dokumen penawaran yang disampaikan oleh calon
penyedia jasa. Proses evaluasi dokumen penawaran bersifat rahasia dan para
pihak dilarang mempengaruhi atau melakukan intervensi kepada ULP / Panitia
Pengadaan selama proses evaluasi.

Pelaksanaan evaluasi penawaran dilakukan oleh panitia terhadap semua


penawaran yang dinyatakan lulus pada saat pembukaan penawaran, meliputi:
a. Evaluasi Administrasi yaitu, terhadap data administrasi hanya
dilakukan terhadap hal-hal yang tidak dinilai pada saat penilaian
kualifikasi. Penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan administrasi,
Syarat-syarat substansial yang diminta berdasarkan Dokumen
Pengadaan ini dipenuhi/dilengkapi;
b. Evaluasi Dokumen Teknis, dilakukan dengan sistem gugur dengan
menilai persyaratan teknis minimal yang harus dipenuhi dengan
membandingkan pemenuhan persyaratan teknis sebagaimana
tercantum dalam Dokumen Pengadaan;
c. Evaluasi Penawaran Harga, sesuai dengan ketentuan penawaran
terkoreksi dibandingkan terhadap nilai total HPS, mata pembayaran,
hingga klarifikasi kewajaran harga.

Metode evaluasi penawaran Penyedia Jasa Konsultansi dilakukan dengan:


1. Kualitas dan Biaya
Metode evaluasi Kualitas dan Biaya digunakan untuk pekerjaan yang
ruang lingkup pekerjaan, jenis tenaga ahli, dan waktu penyelesaian
pekerjaan dapat diuraikan dengan pasti dalam KAK.
2. Kualitas
Metode evaluasi Kualitas digunakan untuk pekerjaan yang ruang
lingkup pekerjaan, jenis tenaga ahli, dan waktu penyelesaian pekerjaan
6

tidak dapat diuraikan dengan pasti dalam KAK atau untuk pekerjaan
Penyedia Jasa Konsultansi Perorangan.
3. Pagu Anggaran atau
Metode evaluasi Pagu Anggaran hanya digunakan untuk ruang lingkup
pekerjaan sederhana yang dapat diuraikan dengan pasti dalam KAK
dan penawaran tidak boleh melebihi Pagu Anggaran.
4. Biaya Terendah
Metode evaluasi Biaya Terendah hanya digunakan untuk pekerjaan
standar atau bersifat rutin yang praktik dan standar pelaksanaan
pekerjaannya sudah mapan.

Metode evaluasi penawaran Penyedia Barang / Pekerjaan Konstruksi / Jasa


Lainnya dilakukan dengan:
1. Sistem Nilai
Metode evaluasi Sistem Nilai digunakan untuk Pengadaan
Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang memperhitungkan
penilaian teknis dan harga.
2. Penilaian Biaya Selama Umur Ekonomis
Metode evaluasi Penilaian Biaya Selama Umur Ekonomis digunakan
untuk Pengadaan Barang yang memperhitungkan faktor umur
ekonomis, harga, biaya operasional, biaya pemeliharaan, dan nilai sisa
dalam jangka waktu operasi tertentu.
3. Harga Terendah
Metode evaluasi Harga Terendah digunakan untuk Pengadaan Barang
Pekerjaan Konstruksi Jasa Lainnya dalam hal harga menjadi dasar
penetapan pemenang di antara penawaran yang memenuhi persyaratan
teknis.

1.6 Isi Dokumen Penawaran dan Penjelasannya


Dokumen Penawaran terdiri dari beberapa bagian, yaitu:
a. Dokumen Penawaran Admistrasi;
b. Dokumen Penawaran Teknis;
7

c. Dokumen Penawaran Harga;


d. Dokumen Kualifikasi.
1.6.1 Dokumen Penawaran Administrasi
Dokumen Penawaran Administrasi terdiri dari:

1.6.1.1 Surat Penawaran Harga


Surat penawaran harga merupakan surat yang berisi kesanggupan dari
penyedia jasa untuk memberikan harga penawaran yang akan digunakan
untuk melaksanakan pekerjaan. Surat ini disertai dengan perjanjian yang
telah disepakati dengan owner pada kontrak pada awal pelelangan. Surat
ini ditandatangani oleh direktur utama dari penyedia jasa.

1.6.1.2 Jaminan Penawaran


Jaminan Penawaran merupakan jaminan yang diterbitkan oleh penjamin
kepada kontraktor atau pelaksana dengan maksud untuk menyatakan
kesungguhan dari pelaksana proyek dalam melaksanakan pekerjaannya
sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati dengan pemilik proyek.
Jaminan ini diterbitkan oleh Lembaga Keuangan non-bank seperti
perusahaan asuransi. Jaminan ini merupakan perjanjian tambahan dengan
pemilik proyek dan pelaksana proyek yang apabila pelaksana proyek gagal
memenuhi kewajibannya maka penjamin akan membayar kerugian yang
diderita pemilik proyek maksimal sebesar nilai pada surat jaminan
penawaran.

1.6.1.3 Surat Perjanjian Kemitraan Kerja Sama Operasi


Surat Perjanjian Kerja sama KSO merupakan surat yang berisi tentang
perjanjian antara dua atau lebih penyedia jasa dalam melaksanakan suatu
proyek. Surat ini berisikan kesepakatan tertulis mengenai ketentuan
ketentuan dalam pelaksanakan proyek. Ketentuan-ketentuan ini biasanya
berisi mengenai pembagian pekerjaan, pembagian modal dan lain lain.
8

1.6.1.4 Surat Referensi Bank


Surat referensi bank merupakan surat resmi yang diterbitkan oleh pihak
bank yang berisi tentang data data nasabah (perusahaan) seperti kondisi
keuangan, utang, dan lain-lain. Surat ini digunakan sebagai referensi
owner untuk melihat kompetensi dari penyedia jasa yang mengikuti tender.
Surat ini digunakan sebagai bahan pertimbangan owner dalam memilih
penyedia jasa.

1.6.1.5 Surat Pernyataan Tidak Menuntut Apabila Terjadi Pembatalan pada


Pengadaan
Surat penyataan tidak menuntut apabila terjadi pembatalan merupakan
surat yang diterbitkan oleh penyedia jasa yang berisi tentang kesediaan
dari penyedia jasa apabila pemilik proyek membatalkan setelah penyedia
jasa dinyatakan sebagai pemenang dari tender.

1.6.1.6 Surat Kuasa


Surat kuasa merupakan surat yang berisi pelimpahan wewenang dari
seseorang atau pejabat tertentu kepada seseorang atau pejabat lain.
Pelimpahan wewenang ini dapat mewakili pihak yang memberi
kewenangan dalam urusan pelaksanaan proyek. Di dalam surat kuasa
terdapat bagian yang berisi tentang tugas tugas atau kewenangan yang
harus dilakukan oleh pihak yang dilimpahkan kewenangan.

1.6.1.7 Sertifikasi ISO 9001


Sertifikasi ISO 9001 2015 merupakan suatu standar bertaraf internasional
untuk Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu, atau bisa disebut juga sebagai
Sertifikasi Sistem Manajemen Kualitas. Sertifikasi ini menetapkan
berbagai persyaratan, pedoman, dan rekomendasi untuk desain dan
penilaian dari suatu Serifikasi Manajemen Kualitas. Tujuan sertifikasi ini
adalah untuk menjamin produk atau jasa yang dihasilkkan suatu
9

perusahaan memenuhi persyaratan yang ditetapkan badan standar dunia


yaitu, ISO. Ketika perusahaan telah berhasil lulus audit dan mendapatkan
ISO 9001 2015, artinya perusahaan tersebut telah memenuhi berbagai
persyaratan yang telah ditetapkan secara internasional. Hal tersebut dapat
membuat terpenuhinya kebutuhan konsumen secara spesifik, yaitu dimana
perusahaan bertanggung jawab atas jaminan kualitas produk-produk yang
dihasilkan.

1.6.1.8 Sertifikasi OHSAS 18001


OHSAS 18001:2007 adalah suatu standar internasional untuk Sistem
Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja. OHSAS 18001:2007
menyediakan kerangka bagi efektifitas manajemen K3 termasuk
kesesuaian dengan peraturan perundang-undangan yang diterapkan pada
aktivitas-aktivitas anda dan mengenali adanya bahaya-bahaya yang timbul.
Standar tersebut dapat diterapkan pada setiap organisasi yang berkemauan
untuk menghapuskan atau meminimalkan resiko bagi para karyawan dan
pemegang kepentingan lainnya yang berhubungan langsung dengan resiko
K3 menyertai aktivitas-aktivitas yang ada.

1.6.1.9 Sertifikasi ISO 14001


Sertifikasi atau registrasi ISO-14001 adalah suatu pengakuan berbentuk
sertifikat dari pihak ketiga (lembaga sertifikasi) atas kesesuaian penerapan
sistem manajemen lingkungan organisasi (perusahaan) terhadap standar
ISO-14001. Organisasi (perusahaan) yang telah memiliki dan menerapkan
seluruh persyaratan standar ISO-14001 dapat mengajukan permohonan
sertifikasi kepada lembaga sertifikasi sistem manajemen lingkungan.

1.6.2 Dokumen Penawaran Teknis


Dokumen Penawaran Teknis terdiri dari:
a. Metode Pelaksanaan Pekerjaan;
b. Jangka Waktu Pelaksanaan (Kurva);
c. Daftar Personel Manajerial;
10

d. Daftar Peralatan Utama;


e. Surat Dukungan Material;
f. Surat Dukungan Peralatan;
g. Bagian Pekerjaan yang disubkontrakkan;
h. Daftar Barang yang diimpor;
i. Spesifikasi Teknis + Lampiran;
j. TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri);
k. RKK (Rencana Kerja Keselamatan);
l. Pakta Komitmen Keselamatan Konstruksi.

1.6.2.1 Daftar Pengalaman Perusahaan


Berisi daftar pengalaman kerja sebuah perusahaan yang sejenis dengan
penawaran pekerjaan tersebut selama beberapa waktu terakhir (biasanya
10 tahun terakhir), umumnya terdiri dari:
1. Nama Paket Pekerjaan;
Berupa nama dan alamat proyek pekerjaan tersebut.
2. Pemberi Tugas;
Berupa pihak yang memberikan pekerjaan atau merupakan sumber
dana dari proyek pekerjaan tersebut.
3. Selang waktu atau Periode;
Berupa batas waktu akhir selesai pekerjaan tersebut.
4. Kontrak.
Berupa nilai, tanggal dan nomor dari kontrak tersebut.

1.6.2.2 Surat Referensi Proyek Sejenis


Surat Referensi Proyek Sejenis adalah surat yang menyatakan bahwa
perusahaan yang bersangkutan memiliki pengalaman dalam mengerjakan
proyek sejenis dalam pekerjaan penataan dan / atau penyediaan fasilitas
penunjang bangunan gedung kantor (sebagai main contractor) dalam
kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir, dibuktikan dengan Kontrak/SPK/PO
atau Berita Acara Serah Terima 100% atau referensi dari pemberi tugas
atau bukti lain yang menyatakan peserta memiliki pengalaman tersebut.
11

1.6.2.3 Metode Pelaksanaan Struktur, Arsitektur, dan Mekanikal dan


Elektrikal (ME)
Metode pelaksanaan konstruksi merupakan rangkaian langkah yang dibuat
secara teknis untuk menggambarkan proses penyelesaian pekerjaan secara
sistematis dari awal hingga akhir. Dalam metode ini terdapat tahapan dan
uraian cara kerja masing-masing pekerjaan. Metode pelaksanaan dibuat
untuk memenuhi persyaratan usulan teknis dalam pelaksanaan pekerjaan
yang disusun berdasaran aturan-aturan pelaskanaan pekerjaan yang
disyaratkan dalam bestek dan gambar kerja. Dalam metode pelaksanaan,
dijelaskan mengenai langkah kerja, tenaga kerja, material, peralatan, teknis
pelaksanaan, dan waktu pengerjaan suaatu pekerjaan. Adapun metode
pelaksanaan pada proyek konstruksi dapat diklasifikasikan menjadi 3
bagian utama, yaitu pekerjaan struktur, arsitektur, dan mekanikal dan
elektrikal (ME).

1.6.2.3.1 Metode Pelaksanaan Struktur


Metode pelaksanaan pekerjaan struktur menjadi langkah awal yang
dilaksanakan dalam proyek konstruksi. Pekerjaan struktur meliputi
struktur bawah dan struktur atas. Struktur atas adalah bagian dari
struktur gedung yang berada di atas muka tanah yang terdiri rangka
struktur bangunan. Struktur bawah adalah bagian dari struktur
bangunan yang terletak di bawah muka tanah yang berfungsi untuk
menjaga keseimbangan dan memikul beban di atasnya.

1.6.2.3.2 Metode Pelaksanaan Arsitektur


Pekerjaan arsitektur merupakan pekerjaan pada konstruksi bangunan
yang termasuk elemen non-struktural. Pekerjaan arsitektur dikerjakan
setelah pekerjaan struktur, namun tidak dikerjakan secara overlapping
dan dapat dikerjakan bersamaan jika struktur yang berkaitan telah
12

tersedia. Adapun pekerjaan arsitektur meliputi pemasangan bata ringan,


lantai keramik, kusen, pengecatan, render, acian, pemasangan aksesoris
bangunan, dan waterproofing.
1.6.2.3.3 Metode Pelaksanaan Mekanikal dan Elektrikal (ME)
Mekanikal dan Elektrikal merupakan suatu sistem yang ada di dalam
sebuah gedung / bangunan yang tidak dapat dipisahkan dari pemakaian
gedung. Mekanikal dan elektrikal memiliki cakupan pekerjaan listrik
dan mekanik. Pekerjaan mekanikal adalah pekerjaan yang berhubungan
dengan alat mesin besar, seperti lift dan eskalator untuk gedung besar,
AC, serta pemasangan pompa air, dan instalasi penunjang lainnya.
Pekerjaan elektrikal merupakan pekerjaan yang berhubungan dengan
instalasi listrik. Pekerjaan ini dilakukan setelah pekerjaan struktur dan
arsitektur.
1.6.2.4 Network Planning
Network planning merupakan sebuah alat manajemen yang
memungkinkan dapat lebih luas dan lengkapnya perencanaan dan
pengawasan suatu proyek. Network planning digunakan dalam
penyelanggaraan proyek yang berisi hubungan ketergantungan antara
bagian-bagian pekerjaan (variabel) yang digambarkan / divisualisasikan
dalam diagram network. Adapun kegunaan network planning adalah
memberikan perencanaan, penjadwalan, dan pengendalian kegiatan
menyeluruh, serta dokumentasi, alat komunikasi data, dan dokumentasi
proyek.

1.6.2.5 Kurva S
Kurva S merupakan jadwal pelaksanaan pekerjaan yang disajikan dalam
bentuk grafik dan memberikan ukuran kemajuan pekerjaan pada sumbu
tegak dikaitkan dengan satuan waktu pada sumbu mendatar. Kurva S
menggambarkan data kumulatif proyek, meliputi biaya atau durasi (man
hours) yang telah digunakan, maupun persentase (%) waktu pekerjaan
yang diselesaikan. Kurva S digunakan sebagai pedoman dalam melakukan
13

pekerjaan konstruksi agar dapat berjalan tepat waktu dan digunakan


sebagai acuan dalam merencanakan biaya proyek.

1.6.2.6 Daftar Peralatan Utama


Peralatan utama adalah peralatan yang mendukung langsung dan sesuai
kebutuhan untuk melaksanakan pekerjaan utama (major item). Perlu
tidaknya peralatan utama disyaratkan dalam tender pekerjaan konstruksi,
sangat tergantung dari jenis pekerjaan yang akan ditenderkan. Peralatan
utama tidak boleh disyaratkan berdasarkan asumsi PPK dan / atau Pokja
Pemilihan tapi harus berdasarkan spesifikasi teknis sesuai jenis pekerjaan
yang akan ditenderkan. Dalam hal jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah
peralatan minimal yang ditawarkan berbeda dengan yang tercantum dalam
Dokumen Pemilihan, maka Pokja Pemilihan akan membandingkan
produktivitas alat tersebut berdasarkan metode pelaksanaan pekerjaan
yang ditetapkan. Apabila perbedaan peralatan menyebabkan metode tidak
dapat dilaksanakan atau produktivitas yang diinginkan tidak tercapai
sesuai dengan target serta waktu yang dibutuhkan, maka dinyatakan tidak
memenuhi persyaratan dan dapat digugurkan pada tahap evaluasi teknis.
Selanjutnya, dari uraian spesifikasi teknis akan ditetapkan analisis harga
satuan pekerjaan (AHSP). AHSP harus disesuaikan dengan peralatan yang
ada dalam uraian spesifikasi teknis. Dalam Lampiran Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
28/PRT/M/2016 Tentang Pedoman Analisis Harga Satuan Pekerjaan
Bidang Pekerjaan Umum disebutkan:
a. Dalam penerapannya, perhitungan harga satuan pekerjaan harus
disesuaikan dengan spesifikasi teknis yang digunakan, asumsi-
asumsi yang secara teknis mendukung proses analisis, penggunaan
alat secara mekanis atau manual, peraturan-peraturan dan
ketentuan-ketentuan yang berlaku, serta pertimbangan teknis
(engineering judgment) terhadap situasi dan kondisi lapangan
14

setempat. Untuk pekerjaan bangunan jalan, jembatan, dan


bangunan air, pada umumnya memerlukan alat secara mekanis
terutama memproduksi bahan olahan dan proses pelaksanaan
pekerjaan di lapangan, sebagian kecil memerlukan pekerjaan
secara manual.
b. Untuk pekerjaan bangunan gedung, biasanya material diterima di
lokasi kerja dalam keadaan siap dicampur, siap dirakit, atau siap
dipasang, sehingga tidak ada tahap pekerjaan pengolahan, karena
itu analisis HSD bahan baku tidak diperlukan, kecuali analisis HSD
bahan jadi atau HSD bahan olahan. Koefisien bahan dan tenaga
kerja sudah tersedia dalam tabel yang dipergunakan untuk satu
satuan volume pekerjaan atau satu satuan pengukuran tertentu.

Gambar 1.1 Contoh Peralatan Utama

1.6.2.7 Spesifikasi Teknis


Spesifikasi teknis adalah suatu uraian atau ketentuan-ketentuan yang
disusun secara lengkap dan jelas mengenai suatu barang, metode atau hasil
akhir pekerjaan yang dapat dibeli, dibangun atau dikembangkan oleh pihak
lain sehingga dapat memenuhi keinginan semua pihak yang terkait.
Spesifikasi adalah bagian dari dokumen lelang proyek konstruksi yang
menjelaskan persyaratan teknik pekerjaan yang dilelangkan. Tujuan
spesifikasi yaitu untuk tercapainya produk akhir pekerjaan yang memenuhi
15

keinginan dari pemilik pekerjaan (owner). Terdapat jenis spesifikasi teknis


yaitu:

a. Spesifikasi produk akhir (End Result Specification / Performance


Specification)
Jenis spesifikasi dimana yang mempersyaratkan dimensi dan
kualitas produk akhir yang harus dicapai, tanpa mempersoalkan
metode kerja untuk mencapai hasil akhir tersebut.
b. Spesifikasi proses kerja (Process Specification)
Jenis spesifikasi yang mengatur semua ketentuan yang harus
dilaksanakan oleh penyedia selama proses pelaksanaan pekerjaan
sehingga hasil kerja yang diperoleh sesuai dengan yang
dibutuhkan.
c. Spesifikasi bertahap (Multi Step and Method Specification)
Jenis spesifikasi yang mengatur mulai dari langkah pelaksanaan,
material, metode kerja, hingga hasil kerja yang diharapkan.

Struktur spesifikasi teknis yang baku terdiri dari:


1. Umum (uraian);
Berisi tebal benda uji, toleransi, rujukan, batasan cuaca, dan lain
sebagainya.
2. Material;
Berisi spesifikasi, sumber pasokan, dan lain sebagainya
3. Peralatan dan metoda pelaksanaan;
4. Pembuatan dan produksi campuran;
5. Pengendalian dan pengujian mutu di lapangan;
6. Pengukuran dan pembayaran.

1.6.2.8 Daftar Personel Manajerial


Dalam Peraturan Menteri PUPR Nomor: 07/PRT/M/2019 tentang Standar
dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui Penyedia menyatakan
16

bahwa Personel Manajerial adalah tenaga ahli atau tenaga teknis yang
ditempatkan sesuai penugasan pada organisasi pelaksanaan pekerjaan.
Dalam tender pekerjaan konstruksi, personel manajerial merupakan salah
satu persyaratan teknis yang harus dipenuhi oleh peserta tender. Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) dalam menyusun persyaratan personel
manajerial harus disesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan konstruksi yang
akan ditenderkan dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut, antara
lain:

1. Personel manajerial yang disyaratkan meliputi jabatan: Manager


Pelaksanaan/ Proyek, Manager Teknik, Keuangan, dan/atau
Ahli/Petugas K3. Untuk pekerjaan yang memiliki tingkat resiko
kecil, maka dapat mensyaratkan Petugas K3 atau Ahli K3
sedangkan untuk pekerjaan yang masuk dalam kategori risiko besar
maka mensyaratkan Ahli K3.
2. Untuk pekerjaan yang diperuntukkan bagi usaha kecil (nilai HPS
sampai dengan Rp. 10.000.000.000) tidak mensyaratkan tenaga
ahli. Sedangkan bagi usaha menengah (nlai HPS diatas Rp.
10.000.000.000 – Rp. 100.000.000.000) dan usaha besar (nilai HPS
diatas Rp. 100.000.000.000) tidak mensyaratkan Tenaga Teknisi
atau Analis dan Operator.
3. Mempersyaratkan tingkat pendidikan personel manajerial yang
relevan. Misalnya untuk personel manajerial yang memiliki SKT,
dipersyaratkan memiliki tingkat pendidikan SMA/SMK/sederajat.
Sedangkan personel manajerial yang memiliki SKA,
dipersyaratkan memiliki tingkat pendidikan S1/S2/S3.
4. Mempersyaratkan lamanya pengalaman pekerjaan personel
manajerial. Pengalaman pekerjaan tersebut adalah pengalaman
yang sesuai dengan jenis pekerjaan yang ditenderkan. Misalnya
lamanya pengalaman pekerjaan personel manajerial yang
dipersyaratkan adalah 3 (tiga) tahun.
5. Hanya mensyaratkan 1 (satu) sertifikat kompetensi kerja untuk
setiap personel yang disyaratkan.
17

1.6.2.9 Struktur Organisasi


Struktur organisasi sebagai suatu garis hierarki yang mendeskripsikan
berbagai komponen yang menyusun perusahaan, dimana setiap individu
atau Sumber Daya Manusia pada lingkup perusahaan tersebut kemudian
memiliki posisi dan fungsinya masing-masing. Struktur organisasi sendiri
dibuat untuk kepentingan perusahaan dengan sebelumnya menempatkan
orang-orang yang kompeten sesuai dengan bidang dan keahliannya.

1.6.2.10 Formulis Isian Kualifikasi


Formulir Isian Kualifikasi merupakan salah satu bagian dari dokumen
kualifikasi. Formulir kualifikasi berisi pernyataan bahwa suatu
perusahaan telah memenuhi kualifikasi atau persyaratan yang telah
ditetapkan. Formulir Isian Kualifikasi ini diajukan oleh perusahaan
peserta lelang untuk menunjukkan kelayakannya dalam melaksanakan
tugas baik dari sisi administratif maupun dari sisi teknis.

1.6.2.11 Formulis KD dan SKP


Kemampuan Dasar (KD) merupakan salah satu persyaratan kualifikasi
yang harus dipenuhi oleh penyedia barang / jasa. Kemampuan Dasar
suatu penyedia barang/jasa dapat ditentukan dengan terlebih dahulu
menentukan Nilai Pekerjaan Tertinggi (NPt) penyedia barang/jasa
tersebut. Dalam sebuah proses pemilihan, nilai Kemampuan Dasar (KD)
sekurang-kurangnya harus sama dengan nilai Harga Perkiraan Sendiri
(HPS) paket yang bersangkutan. Sedangkan dalam Pekerjaan Konstruksi,
KD bernilai sama dengan 3 (tiga) kali NPt. Sementara itu, untuk Jasa
Lainnya nilai KD sama dengan 5 (lima) kali NPt.
18

Sisa Kemampuan Paket (SKP) adalah batas maksimal jumlah pekerjaan


yang boleh dilakukan oleh penyedia pekerjaan konstruksi dalam waktu
yang bersamaan dengan penandatanganan kontrak pengadaan. Khusus
untuk Pengadaan Pekerjaan Konstruksi, harus memperhitungkan nilai
SKP sebagai berikut:
SKP=KP−P
Keterangan:
KP : nilai kemampuan paket, dengan ketentuan:
Dimana,
Untuk usaha kecil, nilai kemampuan paket (KP) ditentukan
sebanyak 6 (enam) atau 1,2 (satu koma dua) N.
Untuk usaha non-kecil, nilai kemampuan paket (KP) ditentukan
sebanyak 6 (enam) atau 1,2 (satu koma dua) N.
P : jumlah paket yang sedang dikerjakan
N : jumlah paket pekerjaan terbanyak yang dapat ditangani pada saat
bersamaan selama kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir

1.6.2.12 SIUJK
SIUJK atau Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi merupakan izin yang wajib
dimiliki oleh setiap pelaku usaha di sektor konstruksi. Surat ijin ini
diberikan kepada badan usaha untuk menyelenggarakan kegiatan jasa
kontruksi baik di lingkungan Pemerintah, BUMN, maupun Non
Pemerintahan. SIUJK menandakan bahwa perusahaan kita telah layak
dan dianggap mampu untuk mengerjakan proyek sesuai dengan
kualifikasi perusahaannya.

1.6.2.13 SBU
SBU atau Sertifikat Badan Usaha adalah sebuah sertifikat yang telah
dikeluarkan secara resmi oleh LPJK (Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi). SBU bertujuan untuk menandakan kelayakan suatu badan
usaha dalam menjalankan usahanya. SBU merupakan syarat mutlak yang
19

harus dimiliki perusahaan jasa kontruksi atau perusahaan jasa konsultan


untuk mendapatkan SIUJK.

1.6.2.14 PKP dan NPWP


Pengusaha adalah orang pribadi atau badan dalam bentuk apa pun
yang dalam kegiatan usaha atau pekerjaannya menghasilkan barang,
mengimpor barang, mengekspor barang, melakukan usaha
perdagangan, memanfaatkan barang tidak berwujud dari luar daerah
pabean, melakukan usaha jasa, atau memanfaatkan jasa dari luar
daerah pabean. Pengusaha Kena Pajak (PKP) adalah Pengusaha yang
melakukan penyerahan Barang Kena Pajak dan atau penyerahan Jasa
Kena Pajak yang dikenakan pajak berdasarkan Undang-undang Pajak
Pertambahan Nilai (UU PPN) 1984 dan perubahannya, tidak termasuk
Pengusaha Kecil yang batasannya ditetapkan dengan Keputusan Menteri
Keuangan, kecuali Pengusaha Kecil yang memilih untuk dikukuhkan
sebagai Pengusaha Kena Pajak.

Nomor pengukuhan PKP (NPPKP) merupakan nomor identitas


Pengusaha Kena Pajak (PKP) yang disematkan saat pengusaha
dikukuhkan sebagai PKP lewat surat pengukuhan PKP. Jika pengusaha
sudah mendapat nomor pengukuhan PKP (NPPKP) berarti PKP tersebut
dinyatakan sudah resmi menjadi PKP dan dengan demikian terikat
kewajiban-kewajiban perpajakan yang diperuntukan bagi PKP.

Fungsi Pengukuhan PKP antara lain:


1. Sebagai identitas PKP yang bersangkutan;
2. Pengawasan dalam melaksanakan hak dan kewajiban di bidang
PPN dan PPnBM;
20

3. Sarana dalam pemenuhan kewajiban Pajak Pertambahan Nilai


& Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM).

Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) adalah nomor yang diberikan kepada
Wajib Pajak sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang
dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas Wajib Pajak
dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya.

Fungsi NPWP antara lain:


1. Sarana dalam administrasi perpajakan;
2. Tanda pengenal diri atau identitas WP dalam melaksanakan hak
dan kewajiban perpajakannya;
3. Menjaga ketertiban dalam pembayaran pajak dan pengawasan
administrasi perpajakan.

1.6.2.15 Surat Dukungan Keuangan dari Bank


Surat Dukungan Bank adalah Surat keterangan dukungan keuangan yang
diterbitkan oleh Bank kepada nasabah untuk tujuan tertentu dan tidak
bersifat mengikat, tidak menjanjikan dan tidak memberikan jaminan.
Surat Dukungan Bank bukan merupakan komitmen yang mengikat bagi
bank untuk merealisasikannya, mengingat realisasi dukungan tersebut
sepenuhnya didasarkan pada:

1. Hasil analisa Bank terhadap kelayakan nasabah dan proyek apabila


nasabah sudah ditetapkan sebagai pemenang tender / ditunjuk
sebagai pelaksana proyek;
2. Memperhatikan kebijakan & kinerja keuangan Bank.

1.6.2.16 Neraca Perusahaan


Neraca adalah salah satu jenis laporan keuangan yang dirancang untuk
mengomunikasikan berapa nilai perusahaan atau organisasi dengan tepat.
Laporan ini wajib dibuat oleh entitas bisnis atau perusahaan karena
menjadi panduan dalam memutuskan keputusan bisnis. Dalam neraca
21

tercantum beberapa komponen atau akun penting yakni aset, kewajiban,


dan ekuitas pemilik perusahaan pada periode tertentu. Neraca akan
disiapkan dan didistribusikan setiap sebulan, triwulan, atau satu tahun
sekali. Waktu penyiapannya tergantung pada frekuensi pelaporan
sebagaimana ditentukan oleh undang-undang atau kebijakan perusahaan.
Laporan neraca berisi mengenai ringkasan bisnis pada suatu periode
akuntansi tertentu untuk kemudian dilakukan peninjauan, baik secara
internal maupun eksternal.

1.6.2.17 Pajak Tahunan


Pajak Tahunan merupakan besaran pajak yang harus dibayarkan oleh
perusahaan setiap tahunnya. Pajak Tahunan perusahaan dilaporkan
melalui Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan (PPh)
oleh perusahaan terkait. Bagi Pengusaha Kena Pajak (PKP), SPT
berfungsi untuk mempertanggungjawabkan perhitungan jumlah PPN dan
PPnBM yang sebenarnya terutang dan untuk melaporkan tentang:

1. Pengkreditan Pajak Masukan terhadap Pajak Keluaran;

2. Pembayaran atau pelunasan pajak yang telah dilaksanakan sendiri


oleh Pengusaha Kena Pajak dan / atau melalui pihak lain dalam
satu masa pajak.

SPT yang disampaikan wajib ditandatangani oleh Wajib Pajak atau


Kuasa Wajib Pajak (WP). Dalam hal WP adalah Badan, SPT harus
ditandatangani oleh pengurus atau direksi. Jika SPT ditandatangani
oleh bukan WP, maka harus dilampiri Surat Kuasa Khusus.
Penandatanganan SPT sebagaimana dimaksud dapat dilakukan dengan
cara:
1. Tanda tangan biasa;
2. Tanda tangan stempel; atau
22

3. Tanda tangan elektronik atau digital (Sertifikat Elektronik, kode


verifikasi yang dikirimkan oleh Ditjen Pajak, atau tanda tangan
elektronik lainnya yang ditentukan Ditjen Pajak).

Tanda tangan stempel dan tanda tangan elektronik atau digital


mempunyai kekuatan hukum yang sama dengan tanda tangan biasa.
Batas waktu penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) untuk SPT
Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak badan, paling lama 4 (empat)
bulan setelah akhir Tahun Pajak.

1.6.2.18 Pajak 3 Bulan Terakhir


Pajak 3 Bulan Terakhir merupakan besaran pajak yang harus dibayarkan
perusahaan setiap bulannya. Pelaporan Pajak Bulanan menggunakan
media penyimpanan SPT Masa. Untuk setiap jenis pajak bulanan
memiliki format SPT Masa yang berbeda karena didasarkan pada objek
dan jenis pajak. Akan tetapi, semuanya memiliki kesamaan yaitu sama-
sama harus melampirkan bukti potong.

Pajak Bulanan (tiga bulan terakhir) terdiri dari:


1. PPh Pasal 21;
2. PPh Pasal 23;
3. PPh Pasal 25/Pasal 29;
4. Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

Batas waktu penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) untuk SPT Masa,


paling lama 20 (dua puluh) hari setelah akhir Masa Pajak.

1.6.2.19 Surat Pernyataan Tidak Masuk Daftar Hitam


Surat Pernyataan Tidak Masuk Daftar Hitam merupakan salah satu
dokumen yang menyatakan bahwasanya sebuah perusahaan tertentu tidak
termasuk dalam perusahaan yang masuk list sanksi daftar hitam. Sanksi
23

daftar hitam merupakan sanksi yang diberikan kepada peserta pemilihan/


penyedia berupa larangan untuk mengikuti pengadaan barang/atau jasa di
seluruh Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah dalam jangka waktu
tertentu. Penyebab pelaku usaha/penyedia pemilihan dikenakan sanksi
daftar hitam antara lain:
1. Peserta pemilihan menyampaikan dokumen atau keterangan palsu /
tidak benar untuk memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam
Dokumen Pemilihan;
2. Peserta pemilihan terindikasi melakukan persekongkolan dengan
peserta lain untuk mengatur harga penawaran;
3. Peserta pemilihan terindikasi melakukan Korupsi, Kolusi, dan /
atau Nepotisme (KKN) dalam pemilihan penyedia;
4. Peserta pemilihan yang mengundurkan diri dengan alasan yang
tidak dapat diterima Pejabat Pengadaan/Pokja Pemilihan / Agen
Pengadaan;
5. Hasil pembuktian kualifikasi ditemukan pemalsuan data;
6. Peserta Evaluasi Kewajaran Harga (EKH) tidak bersedia
menaikkan nilai Jaminan Pelaksanaan menjadi sebesar 5% (lima
persen) HPS;
7. Pemenang Pemilihan yang telah menerima Surat Penunjukan
Penyedia Barang Jasa (SPPBJ) mengundurkan diri sebelum
penandatanganan Kontrak dengan alasan yang tidak dapat diterima
oleh PPK;
8. Penyedia yang tidak melaksanakan kontrak, tidak menyelesaikan
pekerjaan, atau dilakukan pemutusan kontrak secara sepihak oleh
PPK yang disebabkan oleh kesalahan Penyedia Barang / Jasa;
9. Penyedia tidak melaksanakan kewajiban dalam masa pemeliharaan
sebagaimana mestinya.

Sanksi daftar hitam bagi peserta pemilihan bertujuan untuk memberikan


efek jera kepada penyedia jasa yang tidak kompeten. Selain itu, juga
24

sebagai bentuk upaya pemerintah dalam rangka melakukan perbaikan


dan penyempurnaan proses pengadaan barang dan jasa.

1.6.3 Dokumen Penawaran Harga


1.6.3.1 Harga Penawaran
Harga penawaran dapat diartikan sebagai harga yang bersedia dibayar oleh
pelaku pasar atas suatu produk sekuritas, seperti saham atau obligasi, pada
waktu tertentu. Di pasar real estat, harga penawaran adalah harga yang
ditawarkan pembeli untuk membayar suatu properti. Harga penawaran
dituangkan dalam bentuk surat penawaran harga, yaitu berupa dokumen
yang dibuat oleh bisnis untuk menyediakan pelanggan potensial dengan
perkiraan perhitungan harga barang atau menyelesaikan proyek tertentu
yang ingin mereka lakukan. Surat penawaran harga berisi harga semua
barang yang dijual atau layanan yang ditawarkan oleh suatu bisnis,
termasuk perincian harga, diskon, dan waktu implementasi ini. Harga
penawaran ini bisa diedit oleh bisnis dan tidak dapat berubah apabila
sudah terjadi kesepakatan dan diterima oleh pelanggan.

1.6.3.2 Daftar Kuantitas dan Harga


Daftar kuantitas dan harga merupakan dokumen yang berisi perincian
jumlah beserta harganya dari berbagai kesuluruhan peralatan dan
pekerjaan yang dibutuhkan di dalam suatu proyek konstruksi. Dokumen
ini mencakup tiga hal, yaitu deskripsi pekerjaan, kuantitas atau volume
dan unit, serta harga satuan pekerjaan. Dokumen ini memuat mengenai
kuantitas pekerjaan konstruksi, mulai dari persiapan, arsitektur, MEP
(Mechanical, Electrical, and Plumbing), lanskap, dan lain-lain. Dokumen
ini juga berisi rincian syarat dan ketentuan kontrak konstruksi, termasuk di
dalamnya perbaikan dan semua pekerjaan yang bertujuan agar peserta
tender ataupun klien dapat mempersiapkan harga pelaksanaan pekerjaan
konstruksi.
25

Dokumen ini umumnya berbentuk formulir yang menganalisa jenis


pekerjaan, koefisien upah tenaga kerja, bahan baku yang dibutuhkan,
peralatan yang digunakan, dan keuntungan pelaksana atau kontraktor.
Konsultan proyek yang akan mengisi daftar kuantitas dan harga ini
bertujuan sebagai syarat dalam keperluan pelaksanaan proses tender
proyek, sebagai perhitungan awal dalam penentuan jumlah biaya yang
harus dipersiapkan, menentukan nilai estimasi untuk mewujudkan proyek
konstruksi, sebagai acuan bagi peserta lelang untuk mengajukan
penawaran harga, dan sebagai acuan dalam pelaksanaan proyek ketika
kontraktor menang tender.

1.6.4 Dokumen Tambahan


1.6.4.1 Gambar Rencana Bangunan
Gambar rencana konstruksi bangunan adalah semua gambar yang
berkaitan dengan struktur dan konstruksi bangunan yang menyangkut
posisi atau letak struktur tersebut, konstruksinya, besaran ukuran, tulangan
baja dalam konstruksi beton, lengkap dengan jumlah dan ukurannya. Ada
beberapa macam atau jenis gambar konstruksi yang dibuat mulai dari
proses perencanaan hingga selesainya pekerjaan. Hal ini agar sesuai
dengan manfaat dan kebutuhannya dan supaya tidak terjadi miss
communication antara perencana maupun pelaksana.

1.6.4.2 Backup Volume


Dokumen Backup Volume adalah dokumen yang berisi mengenai data
hasil perhitungan volume dan harga satuan dalam kontrak pelaksanaan
pekerjaan kontraktor, baik sebagai rekaman output, maupun sebagai data
pendukung pengajuan pembayaran sesuai opname progress di lokasi
kegiatan.
26

1.6.4.3 Rekapitulasi Harga


Rekapitulasi harga merupakan bagian dari perhitungan rencana anggaran
biaya yang berfungsi untuk merekap hasil perhitungan analisa harga
satuan, sehingga mudah dibaca dan dipahami. Selain berisi jumlah harga
dari keseluruhan harga satuan, rekapitulasi harga juga terdapat Pajak
Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 10% dan jumlah total dari jumlah harga
keseluruhan dan nilai dari PPN. Total harga yang diperoleh, kemudian
dilakukan pembulatan.

Gambar 1.3 Conntoh Rekapitulasi Perkiraan Harga Pekerjaan

1.6.4.4 Bill of Quantity


Bill of Quantity adalah perincian seluruh item pekerjaan yang ada pada
sebuah pekerjaan konstruksi. Terdiri dari pekerjaan persiapan, pekerjaan
struktur, pekerjaan arsitektur, pekerjaan MEP (Mekanikal, Elektrikal dan
Plumbing), pekerjaan utilitas, lanskap dan sebagainya. Bill of Quantity
adalah dokumen kontrak di biasanya disiapkan oleh quantity surveyor
27

yang merupakan daftar rancangan pekerjaan yang terdiri dari perhitungan


volume pekerjaan dan dapat memperinci biaya, baik dari segi material,
peralatan, maupun tenaga kerja. Pada sebuah proyek konstruksi umumnya
estimasi biaya disajikan dalam bentuk bill of quantity. Bill of Quantity
digunakan untuk mengajukan penawaran harga kontrak kerja pada industri
konstruksi, setelah itu digunakan sebagai pengontrol dari volume yang
diajukan oleh kontraktor dan memberi evaluasi atas kemajuan pekerjaan
yang dilakukan. Setelah melakukan perhitungan volume pekerjaan pada
lembar perhitungan data langkah selanjutnya adalah memindahkan volume
tiap volume pekerjaan dari lembar perhitungan data ke bill of quantity.

Bill of Quantity terdiri dari dua bagian yaitu, Preliminary Bill dan
Measured Bill. Preliminary Bill adalah daftar pekerjaan yang tidak dapat
diukur karena bukan merupakan luasan dan volume, melainkan berupa
pekerjaan atau hal lain yang harus ada dan diperhitungkan karena akan
memengaruhi nilai konstruksi, misalnya air kerja, penerangan, dan listrik
kerja, pembuatan jalan darurat, dan papan nama. Measured Bill adalah
daftar pekerjaan yang dapat diukur, berupa volume dan luasan, misalnya
pekerjaan pengecoran, pekerjaan tanah (Geddes, 1985).

Satuan yang dipergunakan dalam Bill of Quantity menurut Civil


Engineering Standarization Method of Measurement (CESMM) adalah:
a. Satuan volume : m kubik
b. Satuan luas : m persegi
c. Satuan panjang : meter lari
d. Satuan jumlah : buah
e. Satuan berat : kilogram atau ton

1.6.4.5 Daftar Harga Satuan


Harga satuan pekerjaan merupakan jumlah harga bahan dan upah tenaga
kerja berdasarkan perhitungan analisis. Harga bahan diperoleh dari pasaran
kemudian dijadikan satu dalam suatu daftar yang dinamakan daftar harga
28

satuan bahan. Upah tenaga kerja diperoleh dari lokasi kemudian


dikumpulkan dan dicatat dalam suatu daftar yang dinamakan daftar harga
satan upah. Harga satuan bahan dan tenaga kerja di setiap daerah dapat
berbeda-beda sehingga dalam menyusun anggaran biaya harus
berpedoman pada lokasi pekerjaan.

Skema harga satuan pekerjaan dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai


berikut:

Gambar 1.4 Skema Harga Satuan Pekerjaan

Menurut skema di atas, untuk mendapatkan harga satuan pekerjaan harus


diketahui terlebih dahulu harga satuan bahan, harga satuan tenaga, dan
harga satuan alat kemudian dikalikan dengan koefisien yang telah
ditentukan. Oleh karena itu, besarnya harga satuan pekerjaan tergantung
dari besarnya harga satuan bahan, harga satuan upah, dan harga satan alat.
Harga satuan bahan tergantung dari ketelitian dalam perhitungan
kebutuhan bahan untuk setiap jenis pekerjaan. Harga satuan upah
tergantung dari tingkat produktivitas pekerja dalam menyelesaikan
pekerjaan. Harga satuan alat tergantung dari kondisi alat, kondisi
lapangan, metode pelaksanaan, dan pemeliharaan alat tersebut.

1.6.4.6 Analisis Harga Satuan Pekerjaan


29

Analisis Harga Satuan Pekerjaan adalah perhitungan kebutuhan biaya


tenaga kerja, bahan, dan peralatan untuk mendapatkan harga satuan atau
satu jenis pekerjaan tertentu. Harga Satuan Pekerjaan sendiri merupakan
biaya yang dihitung dalam suatu analisis harga satuan suatu pekerjaan,
yang terdiri dari biaya langsung (tenaga kerja, bahan, dan alat), dan biaya
tidak langusng (biaya umum atau overhead, dan keuntungan) sebagai mata
pembayaran suatu jenis pekerjaan tertemtu, termasuk pajak-pajak yang
ada.
Fungsi dan kegunaan dari AHSP ini adalah sebagai suatu dasar untuk
menyusun perhitungan harga perkiraan sendiri (HPS) dan harga perkiraan
perencana (HPP) yang dituangkan sebagai mata pembayaran suatu
pekerjaan. Analisis HSP ini adalah sebagai bagian dari dokumen kontrak
harga satuan, dan harus disertakan dengan rinciannya sebagai lampiran
yang tidak terpisahkan, serta sebagai alat untuk menilai kewajaran
penawaran. Dalam gambar struktur dibawah ini diperlihatkan mengenai
komponen harga satuan pekerjaan, struktur dan komponen yang
membentuk interaksi harga satuan dasar (HSD) upah tenaga kerja, HSD
alat, dan HSD bahan.

Gambar 1.5 Struktur analisis harga satuan pekerjaan


Sumber: Pedoman Bahan Kontruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil,
Kementerian Pekerjaan Umum
30

Gambar 1.6 Struktur analisis harga satuan dasar upah


Sumber: Pedoman Bahan Kontruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil,
Kementerian Pekerjaan Umum

Gambar 1.7 Struktur analisis harga satuan dasar alat


Sumber: Pedoman Bahan Kontruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil,
Kementerian Pekerjaan Umum
31

Gambar 1.8 Struktur analisis harga satuan dasar bahan


Sumber: Pedoman Bahan Kontruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil,
Kementerian Pekerjaan Umum

1.6.4.7 Daftar Harga Upah Material dan Alat


Harga Upah Material dan Alat dapat diartikan sebagai harga yang dibayar
untuk membeli per satuan jenis bahan bangunan beserta alat-alat yang
akan digunakan pada proses kontruksi nantinya. Harga satuan bahan
bangunan pada dasarnya ditetapkan oleh pemerintah kabupaten / kota
melalui survei pasar, sehingga harga bahan bangunan yang berlaku
setempat sebagai harga pasar yang sifatnya murni merupakan harga
distributor / toko / pengecer / retail / depo tanpa memasukkan komponen
tambahan lainnya seperti, pajak-pajak, restribusi, keuntungan, maupun
indeks inflasi.

Anda mungkin juga menyukai