Anda di halaman 1dari 149

UNIT KERJA PENGADAAN BARANG/JASA MABESAL

KELOMPOK KERJA PEMILIHAN

BAB I
UMUM

1. Dokumen Pemilihan ini disusun untuk membantu peserta dalam menyiapkan data
kualifikasi pelaku usaha.
2. Pokja Pemilihan dapat menyesuaikan Dokumen Pemilihan ini sesuai dengan kebutuhan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.
3. Dalam hal terdapat pertentangan persyaratan yang tertulis pada Dokumen Pemilihan
dengan yang tertulis pada Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE), maka yang digunakan
adalah persyaratan yang tertulis pada Dokumen Pemilihan

4. Dalam hal terdapat pertentangan ketentuan yang tertulis pada Lembar Data Pemilihan
(LDP) atau Lembar Data Kualifikasi (LDK) dengan Instruksi Kepada Peserta (IKP), maka yang
digunakan adalah ketentuan pada Lembar data Pemilihan (LDP) atau Lembar Data Kualifikasi
(LDK).

5. Dalam dokumen ini dipergunakan pengertian, istilah, dan singkatan sebagai berikut:
a. Tender adalah Metode pemilihan untuk mendapatkan Penyedia Pekerjaan Konstruksi.
b. Pekerjaan Konstruksi. Adalah Keseluruhan atau sebagian kegiatan yang meliputi
pembangunan, pengoperasian, pemeliharaan, pembongkaran, dan pembangunan kembali
suatu bangunan
c. Kontrak Gabungan Lumsum dan Harga Satuan adalah kontrak yang merupakan
gabungan lumsum dan harga satuan dalam 1 (satu) pekerjaan yang diperjanjikan.
d. Harga Perkiraan Sendiri (HPS) yang selanjutnya disingkat HPS adalah perkiraan harga
barang/jasa yang ditetapkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
e. Harga Evaluasi Akhir (HEA) yang selanjutnya disingkat HEA adalah merupakan
penyesuaian atau normalisasi harga terhadap harga penawaran dalam proses pengadaan
dimana unsur preferensi harga telah diperhitungkan berdasarkan capaian TKDN dan status
perusahaan.
f. Kerja Sama Operasi (KSO) yang selanjutnya disingkat KSO adalah kerja sama usaha
antar penyedia yang masing- masing pihak mempunyai hak, kewajiban dan tanggung
jawab yang jelas berdasarkan perjanjian tertulis.
g. Lembar Data Pemilihan (LDP) yang selanjutnya disingkat LDP adalah lembar data
pemilihan yang memuat ketentuan dan informasi yang spesifik sesuai dengan jenis
pekerjaan antara lain meliputi penyiapan, penyampaian, pembukaan, kriteria dan tata cara
penilaian Dokumen Penawaran, pengumuman pemenang, sanggahan, dan sanggahan
banding.
h. Lembar Data Kualifikasi (LDK) yang selanjutnya disingkat LDK adalah lembar data
kualifikasi yang memuat ketentuan dan informasi yang spesifik sesuai dengan kualifikasi
yang diperlukan.
2

i. Pengguna Anggaran (PA) yang selanjutnya disingkat PA adalah pejabat pemegang


kewenangan penggunaan anggaran kementerian/lembaga/perangkat daerah.
j. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yang selanjutnya disingkat KPA: bersangkutan; 2.
Pada pelaksanaan APBD, KPA adalah pejabat yang diberi kuasa untuk melaksanakan
sebagian kewenangan pengguna anggaran dalam melaksanakan tugas dan fungsi
perangkat daerah.
k. Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa (UKPBJ) yang selanjutnya disingkat UKPBJ
adalah unit kerja pengadaan barang/jasa di kementerian/lembaga/pemerintah daerah.
l. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Penyedia.
m. Pejabat Penandatangan Kontrak adalah Pejabat yang memiliki kewenangan untuk
mengikat perjanjian atau menandatangani Kontrak dengan Penyedia, dapat berasal dari
PA, KPA, atau PPK.
n. Pelaku Usaha adalah Badan usaha atau perseorangan yang melakukan usaha
dan/atau kegiatan pada bidang tertentu.
o. Pelaku Usaha Orang Asli Papua adalah Calon penyedia yang merupakan/dimiliki
orang asli Papua dan berdomisili/berkedudukan di Provinsi Papua dan Provinsi Papua
Barat.
p. Peserta adalah Pelaku Usaha yang mendaftar untuk mengikuti Tender.
q. Penyedia adalah Pelaku Usaha yang menyediakan barang/jasa berdasarkan kontrak.
r. Subkontraktor adalah Penyedia yang mengadakan perjanjian kerja dengan penyedia
penanggung jawab kontrak, untuk melaksanakan sebagian pekerjaan (subkontrak).
s. Penyedia Jasa Spesialis adalah Penyedia Jasa yang memberikan layanan usaha
Pekerjaan Konstruksi yang bersifat spesialis yang mampu mengerjakan bagian tertentu dari
bangunan konstruksi atau bentuk fisik lain.
t. Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) adalah aparat yang melakukan
pengawasan melalui audit, reviu, pemantauan, evaluasi, dan kegiatan pengawasan lain
terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi pemerintah.
u. Surat Penunjukan Penyedia Barang/jasa (SPPBJ) yang selanjutnya disingkat SPPBJ
adalah surat penunjukan penyedia barang/jasa kepada penyedia barang/jasa untuk
melaksanakan pekerjaan.
v. Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang selanjutnya disingkat TKDN adalah
besarnya komponen dalam negeri pada barang, jasa, dan gabungan antara barang dengan
jasa.
w. Surat Jaminan adalah Jaminan tertulis yang dikeluarkan oleh penerbit penjaminan.
x. Daftar Kuantitas dan Harga/Daftar Keluaran dan Harga adalah Daftar
kuantitas/keluaran yang telah diisi harga satuan kuantitas/keluaran dan jumlah biaya
keseluruhannya yang merupakan bagian dari penawaran
y. Pekerjaan Utama adalah Jenis pekerjaan yang secara langsung menunjang
terwujudnya dan berfungsinya suatu konstruksi sesuai peruntukannya yang ditetapkan
sebagaimana tercantum dalam Dokumen Pemilihan.
z. Mata Pembayaran Utama adalah Mata pembayaran yang pokok dan penting yang nilai
bobot kumulatifnya minimal 80% (delapan puluh per seratus) dari seluruh nilai pekerjaan,
dihitung mulai dari mata pembayaran yang nilai bobotnya terbesar.
3

aa. Harga Satuan Pekerjaan yang selanjutnya disingkat HSP adalah harga satu jenis
pekerjaan tertentu per satu satuan tertentu.
bb. Harga Satuan Dasar yang selanjutnya disingkat HSD adalah harga satuan komponen
dari harga satuan pekerjaan (HSP) per satu satuan tertentu, misalnya: Upah tenaga kerja
(per jam, per hari); Bahan (per m, per m2, per m3, per kg, per ton); Peralatan (per jam,
per hari).
cc. Metode Pelaksanaan Pekerjaan adalah Metode yang menggambarkan penguasaan
penyelesaian pekerjaan yang sistematis dari awal sampai akhir meliputi tahapan/urutan
pekerjaan utama dan uraian/cara kerja dari masing-masing jenis kegiatan pekerjaan utama
yang dapat dipertanggungjawabkan secara teknis.
dd. Personel Manajerial adalah Tenaga ahli atau tenaga teknis yang ditempatkan sesuai
penugasan pada organisasi pelaksanaan pekerjaan.
ee. Bagian Pekerjaan yang disubkontrakkan adalah Bagian pekerjaan bukan pekerjaan
utama atau pekerjaan spesialis yang ditetapkan sebagaimana tercantum dalam Dokumen
Pemilihan, yang pelaksanaannya diserahkan kepada penyedia barang/jasa dan disetujui
oleh PPK
ff. Masa Pelaksanaan Pekerjaan (Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan) adalah jangka
waktu untuk melaksanakan pekerjaan dihitung berdasarkan SPMK sampai dengan serah
terima pertama pekerjaan.
gg. Keselamatan Konstruksi adalah Segala kegiatan keteknikan untuk mendukung
Pekerjaan Konstruksi dalam mewujudkan pemenuhan standar keamanan, keselamatan,
kesehatan dan keberlanjutan yang menjamin keselamatan keteknikan konstruksi,
keselamatan dan kesehatan tenaga kerja, keselamatan publik dan lingkungan.
hh. Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi yang selanjutnya disingkat SMKK adalah
bagian dari sistem manajemen pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi dalam rangka menjamin
terwujudnya Keselamatan Konstruksi
ii. Rencana Keselamatan Konstruksi yang selanjutnya disingkat RKK adalah dokumen
lengkap rencana penerapan SMKK dan merupakan satu kesatuan dengan dokumen
kontrak
jj. Ahli K3 Konstruksi/Ahli Keselamatan Konstruksi Tenaga ahli yang mempunyai
kompetensi khusus di bidang K3 Konstruksi/Keselamatan Konstruksi dalam merencanakan,
melaksanakan dan mengevaluasi SMKK yang dibuktikan dengan sertifikat pelatihan dan
kompetensi yang diterbitkan oleh lembaga sertifikasi profesi atau instansi yang berwenang
yang mengacu Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) dan ketentuan
peraturan perundang-undangan
kk. Petugas Keselamatan Konstruksi adalah Orang atau petugas K3 Konstruksi yang
memiliki sertifikat yang diterbitkan oleh unit kerja yang menangani Keselamatan Konstruksi
di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan/atau yang diterbitkan oleh
lembaga atau instansi yang berwenang yang mengacu Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia (SKKNI) dan ketentuan peraturan perundang-undangan
ll. Biaya Penerapan SMKK adalah Biaya SMKK yang diperlukan untuk menerapkan
SMKK dalam setiap Pekerjaan Konstruksi
mm.Harga Terendah Metode evaluasi dalam hal harga menjadi dasar penetapan
pemenang di antara penawaran yang memenuhi persyaratan administrasi, teknis, dan
kualifikasi
nn. LPSE Layanan Pengadaan Secara Elektronik
4

oo. SPSE adalah Perangkat lunak Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE) berbasis
web yang dapat diakses melalui laman unit kerja yang melaksanakan fungsi layanan
pengadaan secara elektronik
pp. Satu File adalah Metode penyampaian Dokumen Penawaran yang terdiri atas
persyaratan administrasi, teknis dan penawaran harga yang dimasukkan dalam 1 (satu) file
qq. Isian Elektronik adalah Tampilan/antarmuka pemakai berbentuk grafis berisi
komponen isian yang dapat diinput atau diunggah (upload) oleh pengguna aplikasi.
rr. Formulir Isian Elektronik Data Kualifikasi adalah Formulir isian elektronik pada SPSE
yang digunakan peserta untuk memasukan dan mengirimkan data kualifikasi.
5

BAB II
PENGUMUMAN SELEKSI DENGAN PASCAKUALIFIKASI

UNIT KERJA PENGADAAN BARANG/JASA MABESAL


KELOMPOK KERJA PEMILIHAN

Pengumuman tercantum pada aplikasi SPSE dan dapat ditambahkan di situs web
Kementerian/Lembaga /Pemerintah Daerah , papan pengumuman resmi untuk masyarakat,
surat kabar, dan/atau media lainnya

BAB III
INSTRUKSI KEPADA PESERTA (IKP)
6

A. Umum.

1. Identitas Pokja dan Lingkup Pekerjaan


a. Identitas pokja pemilihan sebagaimana tercantum dalam LDP.
b. Nama paket, lingkup pekerjaan, dan lokasi pekerjaan sebagaimana tercantum
dalam LDP.
c. Peserta yang ditunjuk berkewajiban untuk menyelesaikan pekerjaan dalam jangka
waktu sebagaimana tercantum dalam LDP, berdasarkan syarat umum dan syarat
khusus kontrak dengan mutu sesuai spesifikasi teknis dan harga yang tercantum dalam
kontra.
2. Sumber Dana Pengadaan ini dibiayai dari sumber pendanaan sebagaimana tercantum
dalam LDP
3. Peserta Tender
a. Tender ini terbuka dan dapat diikuti oleh semua peserta yang berbentuk badan
usaha tunggal atau KSO yang memenuhi kualifikasi.
b. Kualifikasi Penyedia sebagaimana tercantum dalam LDK
c. Dalam hal peserta melakukan KSO, maka KSO dilakukan sebelum memasukkan
Dokumen Penawaran.
d. Dalam hal peserta melakukan KSO, maka peserta harus memiliki Perjanjian Kerja
Sama Operasi yang:
1) Mencantumkan nama KSO sesuai dengan dokumen isian kualifikasi
2) Mencantumkan nama perusahaan leadfirm KSO dan anggota KSO
3) Mencantumkan pembagian modal (sharing) dari setiap perusahaan
4) Mencantumkan nama individu dari leadfirm KSO sebagai pihak yang mewakili
KSO
5) Ditandatangani oleh setiap perusahaan yang tergabung dalam KSO
e. Badan usaha yang mewakili KSO dalam proses pengadaan pekerjaan konstruksi
adalah leadfirm yang telah dicantumkan dalam Perjanjian Kerja Sama Operasi.
f. KSO harus terdiri atas perusahaan nasional.
g. KSO dapat dilakukan antar pelaku usaha yang:
1) Memiliki Kualifikasi usaha besar dengan Kualifikasi usaha besar
2) Memiliki Kualifikasi usaha menengah dengan Kualifikasi usaha menengah
3) Memiliki Kualifikasi usaha besar dengan Kualifikasi usaha menengah
4) Memiliki Kualifikasi usaha menengah dengan Kualifikasi usaha kecil
h. Dalam melaksanakan KSO salah satu badan usaha anggota KSO harus menjadi
pimpinan KSO (leadfirm).
i. Leadfirm KSO harus memiliki kualifikasi setingkat atau lebih tinggi dari badan usaha
anggota KSO.

j. Dalam hal paket pekerjaan konstruksi yang diperuntukkan bagi percepatan


pembangunan kesejahteraan di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat, maka:
7

1) Untuk HPS paling sedikit bernilai diatas Rp2.500.000.000,- (dua miliar lima ratus
juta rupiah) pelaksanaan tender diikuti oleh Pelaku Usaha dengan kewajiban
melakukan pemberdayaan kepada Pelaku Usaha Papua dalam bentuk KSO
dan/atau subkontrak, kecuali apabila peserta adalah Pelaku Usaha Papua
2) Pelaku Usaha dilarang melakukan KSO dan/atau subkontrak dengan Pelaku
Usaha Papua yang tidak aktif
3) Dalam hal Pelaku Usaha melakukan KSO, maka KSO dipimpin oleh Pelaku
Usaha Papua sepanjang ada Pelaku Usaha Papua yang memenuhi kualifikasi
k. Jumlah anggota KSO dapat dilakukan dengan batasan paling banyak 3 (tiga)
perusahaan dalam 1 (satu) KSO.
l. Peserta KSO dilarang untuk mengubah Perjanjian Kerja Sama Operasi selama
proses tender, pelaksanaan sampai dengan pengakhiran Pekerjaan Konstruksi.
m. Penyedia jasa yang akan melakukan KSO untuk memenuhi jenis pekerjaan yang
ditenderkan dapat terdiri atas penyedia jasa konstruksi umum (general), spesialis,
mekanikal/ elektrikal, dan/atau keterampilan tertentu.
n. Perjanjian KSO yang berakhir sebelum penyelesaian pekerjaan, maka tanggung
jawab penyelesaian pekerjaan dibebankan pada perusahaan yang menjadi leadfirm
KSO atau mengacu pada ketentuan yang tercantum dalam perjanjian KSO

4. Pelanggaran terhadap Aturan Pengadaan


a. Peserta dan pihak yang terkait dengan pengadaan ini berkewajiban untuk mematuhi
aturan pengadaan dengan tidak melakukan tindakan sebagai berikut:
1) Menyampaikan dokumen atau keterangan palsu/tidak benar untuk memenuhi
persyaratan yang ditentukan dalam Dokumen Pemilihan.
2) Berusaha mempengaruhi Pokja Pemilihan dalam bentuk dan cara apapun,
untuk memenuhi keinginan peserta yang bertentangan dengan Dokumen Pemilihan
dan/atau peraturan perundang-undangan.
3) Melakukan persekongkolan dengan peserta lain untuk mengatur harga
penawaran.
4) Melakukan korupsi, kolusi, dan/atau nepotisme dalam proses pemilihan.
5) Mengundurkan diri dengan alasan yang tidak dapat diterima oleh Pokja
Pemilihan
b. Peserta yang terbukti melakukan tindakan sebagaimana dimaksud pada angka 4.1
dikenakan sanksi sebagai berikut:
1) Digugurkan dari proses pemilihan atau pembatalan penetapan pemenang.
2) Jaminan Penawaran dicairkan (jika ada)
3) Sanksi Daftar Hitam.
c. Pengenaan Sanksi dilaporkan oleh Pokja Pemilihan kepada PA/KPA.
d. Pengenaan Sanksi Daftar Hitam oleh PA/KPA atas usulan Pokja Pemilihan.
e. Peserta dilarang melibatkan pegawai Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah
sebagai pimpinan dan/atau pengurus badan usaha dan/atau tenaga kerja kecuali cuti di
luar tanggungan negara.
5. Larangan Pertentangan.
8

a. Para pihak dalam melaksanakan tugas, fungsi dan perannya, menghindari dan
mencegah pertentangan kepentingan para pihak yang terkait, baik secara langsung
maupun tidak langsung.
b. Pertentangan kepentingan sebagaimana dimaksud pada angka 5.1 antara lain
meliputi:
1) Direksi, Dewan Komisaris, atau tenaga tetap suatu Badan Usaha merangkap
sebagai Direksi, Dewan Komisaris, atau tenaga tetap pada Badan Usaha lain yang
mengikuti tender yang sama
2) Penyedia yang telah ditunjuk sebagai konsultan perancang/pengawas/
manajemen konstruksi bertindak sebagai pelaksana Pekerjaan Konstruksi yang
didesain/diawasinya
3) PPK/Pokja Pemilihan baik langsung maupun tidak langsung mengendalikan
atau menjalankan badan usaha peserta
4) Beberapa badan usaha yang mengikuti Tender yang sama, dikendalikan baik
langsung maupun tidak langsung oleh pihak yang sama, dan/atau kepemilikan
sahamnya lebih dari 50% (lima puluh persen) dikuasai oleh pemegang saham yang
sama
c. Pegawai Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah dilarang menjadi peserta
kecuali cuti di luar tanggungan negara
d. Peserta yang terbukti melanggar ketentuan pertentangan kepentingan, maka
digugurkan sebagai peserta

6. Peserta Pemilihan/ Penyedia Yang Dikenakan Sanksi Daftar. Hitam Sanksi daftar
hitam dikenakan kepada peserta pemilihan/Penyedia apabila:
a. Peserta pemilihan menyampaikan dokumen atau keterangan palsu/tidak benar
untuk memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam Dokumen Pemilihan.
b. Peserta pemilihan terindikasi melakukan persekongkolan dengan peserta lain untuk
mengatur harga penawaran
c. Peserta pemilihan terindikasi melakukan Korupsi, Kolusi, dan/atau Nepotisme
(KKN) dalam pemilihan Penyedia.
d. Peserta pemilihan yang mengundurkan diri dengan alasan yang tidak dapat
diterima Pokja Pemilihan.
e. peserta pemilihan dengan harga penawaran dibawah nilai nominal 80% (delapan
puluh persen) HPS yang tidak bersedia menaikkan nilai Jaminan Pelaksanaan menjadi
sebesar 5% (lima persen) HPS
f. pemenang Pemilihan mengundurkan diri sebelum penandatanganan Kontrak
dengan alasan yang tidak dapat diterima oleh PPK.
g. Penyedia yang tidak melaksanakan kontrak, tidak menyelesaikan pekerjaan, atau
dilakukan pemutusan kontrak secara sepihak oleh PPK yang disebabkan oleh
kesalahan Penyedia Barang/Jasa; atau
h. Penyedia tidak melaksanakan kewajiban dalam masa pemeliharaan sebagaimana
mestinya.

7. Alih Pengalaman dan Pendayagunaan Produksi Dalam Negeri.


9

a. Dalam hal pelaksanaan paket pekerjaan konstruksi dengan nilai pagu anggaran di
atas Rp 50.000.000.000,00 (lima puluh miliar rupiah), penyedia jasa pelaksana
konstruksi diwajibkan memberikan alih pengalaman/ keahlian melalui sistem kerja
praktik/magang.
b. Peserta berkewajiban menyampaikan penawaran yang mengutamakan material/
bahan produksi dalam negeri dan tenaga kerja Indonesia untuk pekerjaan konstruksi
yang dilaksanakan di Indonesia.
c. Dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi dimungkinkan menggunakan bahan
baku, tenaga ahli, dan perangkat lunak yang berasal dari luar negeri (impor) dengan
ketentuan:
1) Pemilahan atau pembagian komponen harus benar-benar mencerminkan
bagian atau komponen yang telah dapat diproduksi di dalam negeri dan bagian atau
komponen yang masih harus diimpor.
2) Komponen berupa bahan baku belum diproduksi di dalam negeri dan/atau
spesifikasi teknis bahan baku yang diproduksi di dalam negeri belum memenuhi
persyaratan.
3) Pekerjaan pemasangan, pabrikasi, pengujian dan lainnya sedapat mungkin
dilakukan di dalam negeri.
4) Semaksimal mungkin menggunakan jasa pelayanan yang ada di dalam negeri,
seperti jasa asuransi, angkutan, ekspedisi, perbankan, dan pemeliharaan.
5) Penggunaan tenaga ahli asing dilakukan semata-mata untuk mencukupi
kebutuhan jenis keahlian yang belum dapat diperoleh di Indonesia, disusun
berdasarkan keperluan yang nyata, dan diusahakan secara terencana untuk
semaksimal mungkin terjadinya alih pengalaman/keahlian dari tenaga ahli asing
tersebut ke tenaga Indonesia dan
6) Peserta diwajibkan membuat daftar Barang yang diimpor yang dilengkapi
dengan spesifikasi teknis, jumlah dan harga yang dilampirkan pada Dokumen
Penawaran.
d. Pengadaan barang/jasa impor dimungkinkan dalam hal:
1) Barang/jasa tersebut belum dapat diproduksi/dihasilkan di dalam negeri.
2) Spesifikasi teknis barang yang diproduksi dan/atau kualifikasi teknis tenaga ahli
dalam negeri belum memenuhi persyaratan dan/atau
3) Volume produksi dalam negeri tidak mampu memenuhi kebutuhan.
8. Sertifikat Kompetensi Kerja:
a. Setiap tenaga ahli, teknisi/analis, dan operator yang akan melaksanakan pekerjaan
wajib memiliki sertifikat kompetensi kerja.
b. Sertifikat Kompetensi Kerja untuk personel manajerial yang ditawarkan dalam
dokumen penawaran dibuktikan pada saat penyerahan lokasi kerja dan personel
9. Satu Penawaran Tiap Peserta:
a. Setiap peserta, baik tunggal/atas nama sendiri maupun sebagai anggota KSO
hanya boleh memasukkan satu penawaran.
b. Data kualifikasi untuk anggota KSO disampaikan oleh peserta yang mewakili KSO
(leadfirm KSO).
c. Setiap peserta yang termasuk dalam KSO dilarang menjadi peserta baik secara
sendiri maupun sebagai anggota KSO yang lain pada paket pekerjaan yang sama
10

B. Dokumen Pemilihan

10. Isi Dokumen Pemilihan:


a. Dokumen Pemilihan terdiri atas Dokumen Tender dan Dokumen Kualifikasi.
b. Dokumen Pemilihan terdiri atas:
1) Umum.
2) Pengumuman.
3) Instruksi Kepada Peserta.
4) Lembar Data Pemilihan.
5) Bentuk Dokumen Penawaran.
a) Dokumen Administrasi
(1) Surat Penawaran.
(2) Jaminan Penawaran Asli (apabila disyaratkan)
(3) Surat perjanjian Kerja Sama Operasi. (apabila peserta berbentuk
KSO).
b) Dokumen Penawaran Teknis
(1) Metode pelaksanaan pekerjaan.
(2) Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan.
(3) Daftar Peralatan Utama.
(4) Daftar Personel Manajerial dan disertai Surat pernyataan kepemilikan
sertifikat kompetensi kerja.
(5) Formulir Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK).
(6) Daftar Bagian Pekerjaan yang disubkontrakkan (apabila disyaratkan).
c) Dokumen Penawaran Harga.
(1) Harga Penawaran sesuai dengan Surat Penawaran.
(2) Daftar Kuantitas dan Harga (untuk bagian pekerjaan Harga
Satuan)
serta Daftar Keluaran dan Harga (untuk bagian pekerjaan Lumsum).
(3) Khusus apabila ada evaluasi kewajaran harga di bawah 80% HPS.
(a) Formulir Analisa Harga Satuan Pekerjaan (untuk bagian
pekerjaan harga satuan).
(b) Formulir Rincian Keluaran dan Harga (untuk bagian
pekerjaan lumsum).
Peserta pemilihan akan memenuhi Dokumen Penawaran Harga
pada huruf c)(1), dan c)(2), pada saat klarifikasi kewajaran harga. Analisa
Harga Satuan Pekerjaan (untuk bagian pekerjaan harga satuan) dan
Rincian Keluaran dan Harga (untuk bagian pekerjaan lumsum) bukan
merupakan bagian dari Dokumen Kontrak.
6) Rancangan Kontrak (sudah dilengkapi isiannya oleh PPK):
(a) Surat Perjanjian.
(b) Syarat-Syarat Umum Kontrak.
11

(c) Syarat-Syarat Khusus Kontrak.


7) Spesifikasi Teknis dan/atau Gambar.
8) Contoh Bentuk Dokumen Lain.
(a) SPPBJ.
(b) SPMK.
(c) Jaminan Pelaksanaan.
(d) Jaminan Uang Muka (apabila diberikan uang muka).
(e) Jaminan Pemeliharaan.
(f) Formulir Rekapitulasi Perhitungan TKDN (apabila diberikan preferensi
harga).
(g) Formulir Daftar Barang yang diimpor. (apabila ada barang yang diimpor).
c. Bentuk Dokumen Kualifikasi meliputi
1) Lembar Data Kualifikasi.
2) Pakta Integritas, (Diatur dalam SPSE. Dalam hal KSO, maka Dokumen
Kualifikasi dilengkapi dengan Pakta Integritas anggota KSO-nya yang disampaikan
oleh leadfirm ).
3) Formulir Isian Kualifikasi; (Diatur dalam SPSE. Dalam hal KSO, maka
Dokumen Kualifikasi dilengkapi dengan Formulir Isian Kualifikasi anggota KSO-nya
yang disampaikan oleh leadfirm ).
4) Petunjuk Pengisian Formulir Isian Kualifikasi bagi peserta KSO.
5) Tata Cara Evaluasi Kualifikasi.
d. Peserta berkewajiban memeriksa keseluruhan isi Dokumen Pemilihan. Kelalaian
menyampaikan Dokumen Penawaran dan Dokumen Kualifikasi yang tidak memenuhi
persyaratan dalam Dokumen Pemilihan merupakan risiko peserta.

11. Bahasa Dokumen Pemilihan, Dokumen Pemilihan beserta seluruh korespondensi


tertulis dalam proses pemilihan menggunakan Bahasa Indonesia.

12. Pemberian Penjelasan:


a. Pemberian penjelasan dilakukan secara online melalui aplikasi SPSE sesuai jadwal
dalam aplikasi SPSE.
b. Peserta yang tidak aktif/membuka SPSE dan/atau tidak bertanya pada saat
pemberian penjelasan, tidak dapat dijadikan dasar untuk menolak/menggugurkan
penawaran.
c. Apabila diperlukan, Pokja Pemilihan dapat memberikan informasi yang dianggap
penting terkait dengan Dokumen Pemilihan.
d. Apabila diperlukan, Pokja Pemilihan dapat memberikan penjelasan lanjutan dengan
cara melakukan peninjauan lapangan sesuai jadwal yang ditetapkan dalam LDP. Biaya
yang diperlukan peserta dalam rangka peninjauan lapangan ditanggung oleh masing-
masing peserta.
e. Pokja Pemilihan menjawab setiap pertanyaan yang masuk, kecuali untuk substansi
pertanyaan yang telah dijawab.
12

f. Apabila diperlukan, Pokja Pemilihan dapat memberikan penjelasan (ulang).


g. Apabila diperlukan, Pokja Pemilihan pada saat berlangsungnya pemberian
penjelasan dapat menambah waktu batas akhir tahapan tersebut sesuai dengan
kebutuhan.
h. Dalam hal waktu tahap penjelasan telah berakhir, peserta tidak dapat mengajukan
pertanyaan namun Pokja Pemilihan masih mempunyai tambahan waktu untuk
menjawab pertanyaan yang masuk pada akhir jadwal.
i. Kumpulan tanya jawab pada saat pemberian penjelasan dalam SPSE merupakan
Berita Acara Pemberian Penjelasan (BAPP)
j. Jika dilaksanakan peninjauan lapangan dapat dibuat Berita Acara Pemberian
Penjelasan Lanjutan dan diunggah melalui aplikasi SPSE.
k. Berita Acara Pemberian Penjelasan Lapangan menjadi bagian dari Berita Acara
Pemberian Penjelasan (BAPP).

13. Perubahan Dokumen Pemilihan.


a. Apabila pada saat pemberian penjelasan terdapat hal-hal/ketentuan baru atau
perubahan penting yang perlu ditampung, maka Pokja Pemilihan menuangkan ke dalam
Adendum Dokumen Pemilihan yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari Dokumen
Pemilihan.
b. Perubahan rancangan kontrak, spesifikasi teknis, gambar, dan/atau nilai total HPS,
harus mendapatkan persetujuan PPK sebelum dituangkan dalam Adendum Dokumen
Pemilihan.
c. Apabila ketentuan baru atau perubahan penting tersebut tidak dituangkan dalam
Adendum Dokumen Pemilihan, maka ketentuan baru atau perubahan tersebut dianggap
tidak ada dan ketentuan yang berlaku adalah Dokumen Pemilihan awal.
d. Setelah Pemberian Penjelasan dan sebelum batas akhir waktu pemasukan
penawaran, Pokja Pemilihan dapat menetapkan Adendum Dokumen Pemilihan,
berdasarkan informasi baru yang mempengaruhi substansi Dokumen Pemilihan.
e. Setiap Adendum yang ditetapkan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Dokumen Pemilihan.
f. Pokja Pemilihan mengumumkan Adendum Dokumen Pemilihan dengan cara
mengunggah (upload) adendum Dokumen Pemilihan melalui aplikasi SPSE paling
lambat 3 (tiga) hari kerja sebelum batas akhir pemasukan penawaran.
g. Peserta dapat mengunduh (download) Adendum Dokumen Pemilihan yang
diunggah (upload) Pokja Pemilihan pada aplikasi SPSE (apabila ada).
14. Tambahan Waktu Pemasukan Dokumen Penawaran.
a. Apabila pokja pemilihan akan menerbitkan adendum Dokumen Tender yang
mengakibatkan kebutuhan penambahan waktu penyiapan kembali Dokumen
Penawaran, Pokja Pemilihan memperpanjang batas akhir penyampaian penawaran.
b. Perpanjangan batas akhir penyampaian penawaran mempertimbangkan
kecukupan waktu bagi peserta untuk menyiapkan dokumen penawaran dengan batas
akhir pemasukan penawaran pada hari kerja dan jam kerja.
13

C. Penyiapan Dokumen Penawaran.


15. Biaya dalam Penyiapan Penawaran
a. Peserta menanggung semua biaya dalam penyiapan dan penyampaian
penawaran.
b. Pokja Pemilihan tidak bertanggung jawab atas kerugian apapun yang ditanggung
oleh peserta.

16. Bahasa Penawaran.


a. Semua Dokumen Penawaran dan Kualifikasi harus menggunakan Bahasa
Indonesia.
b. Dokumen penunjang yang terkait dengan Dokumen Penawaran dan Kualifikasi
dapat menggunakan Bahasa Indonesia atau bahasa asing.
c. Dokumen penunjang yang berbahasa Inggris perlu disertai penjelasan dalam
Bahasa Indonesia. Dalam hal terjadi perbedaan penafsiran, maka yang berlaku adalah
penjelasan dalam yang berbahasa asing.

17. Dokumen Penawaran


a. Dokumen Penawaran paling kurang terdiri atas:
1) Penawaran Administrasi.
2) Penawaran Teknis.
3) Penawaran Harga.
b. Dokumen Penawaran meliputi
1) Dokumen Penawaran Administrasi terdiri atas
(a) Surat Penawaran
(b) Jaminan Penawaran asli; (apabila disyaratkan)
(c) Surat Perjanjian Kerja Sama Operasi (apabila peserta berbentuk KSO)
2) Dokumen Penawaran Teknis terdiri atas:
(a) Metode pelaksanaan pekerjaan.
(b) Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan.
(c) Daftar isian peralatan utama.
(d) Daftar isian personel manajerial beserta Surat pernyataan kepemilikan
sertifikat kompetensi kerja.
(e) Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK).
(f) Daftar isian bagian pekerjaan yang akan disubkontrakkan, dan/atau
nominasi subpenyedia jasa spesialis, dan/atau nominasi subpenyedia kecil
provinsi setempat (apabila disyaratkan); dan
(g) Dokumen lain yang disyaratkan (apabila ada)
3) Dokumen Penawaran Harga terdiri atas
(a) Penawaran harga, tercantum dalam Surat Penawaran.
(b) Daftar Kuantitas dan Harga (untuk bagian kontrak Harga Satuan) serta
Daftar Keluaran dan Harga (untuk bagian kontrak Lumsum).
14

(c) Khusus apabila ada evaluasi kewajaran harga di bawah 80% HPS (akan
dipenuhi pada saat acara klarifikasi kewajaran harga) yaitu
(1) Analisa Harga Satuan Pekerjaan (untuk bagian pekerjaan harga
satuan).
(2) Rincian Keluaran dan Harga (untuk bagian pekerjaan lumsum)
Analisa Harga Satuan Pekerjaan (untuk bagian pekerjaan harga satuan)
dan Rincian Keluaran dan Harga (untuk bagian pekerjaan lumsum) bukan
merupakan bagian dari dokumen kontrak.
(d) Dokumen lain:
(1) Form/ulir rekapitulasi perhitungan TKDN (apabila memenuhi syarat
untuk diberikan preferensi harga)
(2) Daftar barang yang diimpor (Apabila ada).
18. Harga Penawaran
a. Total Harga penawaran ditulis dalam angka dan huruf.
b. Peserta:
1) Untuk bagian pekerjaan harga satuan, mencantumkan harga satuan dan harga
total untuk tiap mata pembayaran/pekerjaan dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
2) Untuk bagian pekerjaan lumsum, mencantumkan harga keluaran/ output dan
harga total untuk setiap keluaran/ output pekerjaan dalam Daftar Keluaran dan
Harga.
3) Total harga penawaran adalah penjumlahan harga dari bagian pekerjaan harga
satuan dan bagian pekerjaan lumsum.
c. Biaya Overhead (biaya umum) dan keuntungan termasuk untuk penyelenggaraan
biaya pengawasan dan staf lapangan/tenaga ahli lapangan, administrasi kantor
lapangan, konstruksi dan fasilitas sementara, transportasi, konsumsi, keamanan, kontrol
kualitas dan pengujian, serta semua pajak, bea, retribusi, tenaga kerja, praktik/magang,
dan pungutan lain yang sah serta yang harus dibayar oleh penyedia untuk pelaksanaan
paket Pekerjaan Konstruksi ini telah diperhitungkan dalam total harga penawaran.
d. Komponen/ Item pekerjaan penyelenggaraan keamanan dan kesehatan kerja serta
Keselamatan Konstruksi dimasukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga dengan
besaran biaya berkisar antara 1.0% sampai 2.5% dari nilai pekerjaan atau sesuai
dengan kebutuhan.
e. Perkiraan biaya penyelenggaraan keamanan dan kesehatan kerja serta
Keselamatan Konstruksi minimal mencakup penyiapan RKK, sosialisasi dan promosi
K3, alat pelindung kerja/diri, asuransi dan perijinan, personel K3, fasilitas prasarana
kesehatan, rambu-rambu yang diperlukan, konsultasi dengan ahli keselamatan
konstruksi, dan lain-lain terkait pengendalian risiko K3 dan Keselamatan Konstruksi.
f. Penyesuaian harga diberlakukan sebagaimana diatur dalam Syarat-Syarat Umum
Kontrak/Syarat-Syarat Khusus Kontrak. Hanya untuk pekerjaan harga satuan dan masa
pelaksanaannya lebih dari 18 (delapan belas) bulan sebagaimana tercantum dalam
LDP.
19. Mata Uang Penawaran dan Cara Pembayaran
a. Semua harga dalam penawaran harus dalam bentuk mata uang sebagaimana
tercantum dalam LDP.
15

b. Pembayaran atas pelaksanaan pekerjaan dilakukan sesuai dengan cara


sebagaimana tercantum dalam LDP dan diuraikan dalam Syarat-Syarat Umum
Kontrak/Syarat-Syarat Khusus Kontrak

20. Masa Berlaku Penawaran dan Jangka Waktu Pelaksanaan.


a. Masa berlaku penawaran sesuai dengan ketentuan sebagaimana tercantum dalam
LDP.
b. Apabila evaluasi penawaran belum selesai dilaksanakan, sebelum akhir masa
berlakunya penawaran, Pokja Pemilihan meminta kepada seluruh peserta secara tertulis
untuk memperpanjang masa berlakunya surat penawaran dan/atau Jaminan
Penawaran dalam jangka waktu tertentu dan diperhitungkan paling kurang sampai
perkiraan tanggal penandatanganan kontrak.
c. Apabila penetapan pemenang telah disampaikan dan tidak ada sanggah/sanggah
banding, tetapi DIPA/DPA belum disahkan, Pokja Pemilihan meminta secara tertulis
kepada pemenang tender untuk memperpanjang masa berlakunya penawaran dalam
jangka waktu tertentu dan diperhitungkan paling kurang sampai perkiraan tanggal
penandatanganan kontrak
d. Berkaitan dengan 20.b dan 20.c, maka peserta dapat: a. menyetujui permintaan
tersebut tanpa mengubah penawaran; atau b. menolak permintaan tersebut dan dapat
mengundurkan diri secara tertulis dengan tidak dikenakan sanksi.
e. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan tidak melebihi jangka waktu
sebagaimana tercantum dalam LDP.

21. Pengisian Data Kualifikasi


a. Peserta berkewajiban untuk mengisi formulir isian elektronik data kualifikasi dalam
aplikasi SPSE atau mengisi data penyedia pada aplikasi Sistem Informasi Kinerja
Penyedia (SIKaP).
b. Jika Form Isian Elektronik Kualifikasi yang tersedia pada SPSE belum
mengakomodir data kualifikasi yang disyaratkan Pokja Pemilihan, maka data kualifikasi
tersebut diunggah (upload) pada fasilitas pengunggahan lain yang tersedia pada SPSE.
c. Peserta tidak perlu mengunggah hasil pemindaian ( scan ) dokumen administrasi
kualifikasi pada fasilitas unggahan Dokumen Penawaran.
d. Dengan mengirimkan data kualifikasi melalui SPSE:
1) Dalam hal peserta tunggal, Data Kualifikasi dan pernyataan yang menjadi
bagian kualifikasi dianggap telah ditandatangani dan disetujui.
2) Dalam hal peserta pemilihan ber-KSO, data Kualifikasi dan pernyataan yang
menjadi bagian kualifikasi dianggap telah ditandatangani dan disetujui oleh pejabat
yang menurut perjanjian KSO berhak mewakili/ leadfirm KSO.
22. Pakta Integritas.
a. Pakta Integritas berisi ikrar untuk mencegah dan tidak melakukan kolusi, korupsi,
dan nepotisme (KKN), serta akan mengikuti proses pemilihan secara bersih, transparan,
dan profesional.
b. Dengan mendaftar sebagai peserta tender melalui aplikasi SPSE, maka peserta
telah menandatangani Pakta Integritas, kecuali untuk peserta yang melakukan Kerja
Sama Operasi (KSO), maka badan usaha yang ditunjuk mewakili/ leadfirm KSO wajib
16

menyampaikan pakta integritas anggota KSO-nya melalui fasilitas unggahan lainnya


pada formulir isian elektronik data kualifikasi di aplikasi SPSE.

23. Jaminan Penawaran Asli


a. Dalam hal HPS di atas Rp. 10.000.000.000 (sepuluh miliar rupiah), Jaminan
Penawaran asli disampaikan sebagai bagian dari dokumen administrasi, atau ditentukan
lain sebagaimana yang tercantum dalam LDP
b. Besaran nilai nominal, masa berlaku, dan pencairan Jaminan Penawaran
sebagaimana tercantum dalam LDP.
c. Peserta harus menyampaikan Jaminan penawaran asli secara langsung atau
melalui pos/jasa pengiriman diterima Pokja Pemilihan paling lambat sebelum batas akhir
penyampaian penawaran.
d. Dalam hal Jaminan Penawaran asli tidak diterima Pokja Pemilihan sampai dengan
batas waktu yang ditentukan, maka penawaran dinyatakan gugur.
e. Segala risiko keterlambatan dan kerusakan pengiriman Jaminan Penawaran asli
menjadi risiko peserta.
f. Penerbit Jaminan Penawaran: a. Untuk Pekerjaan Konstruksi dengan nilai HPS di
atas Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah) sampai dengan
Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah), diterbitkan oleh:
1) Bank Umum.
2) Perusahaan Penjaminan.
3) Perusahaan Asuransi.
4) Lembaga khusus yang menjalankan usaha di bidang pembiayaan,
penjaminan, dan asuransi untuk mendorong ekspor Indonesia sesuai.
5) Atau ditentukan lain sebagaimana tercantum dalam LDP.

D. Penyampaian Data Kualifikasi dan Dokumen Penawaran


24. Persiapan Dokumen Penawaran.
a. Dokumen Penawaran disampaikan oleh peserta terdiri atas 1 (satu) Dokumen
Penawaran yang telah disandikan/dienkripsi dan terdiri atas
1) Penawaran administrasi.
2) Penawaran teknis.
3) Penawaran harga.
b. Dokumen Penawaran disandikan/dienkripsi dengan sistem pengaman dokumen.
c. Peserta mengirimkan Dokumen Penawaran yang telah disandikan/dienkripsi
sesuai jadwal yang ditetapkan.
d. Peserta menyampaikan Data Kualifikasi melalui form isian elektronik Data Kualifikasi
yang tersedia pada SPSE bersamaan dengan penyampaian Dokumen Penawaran

25. Penyampaian Dokumen Penawaran.


a. Peserta menyampaikan Dokumen Penawaran kepada Pokja Pemilihan, dengan
jadwal sebagaimana tercantum dalam SPSE, dengan ketentuan peserta mengunggah
Dokumen Penawaran terenkripsi hanya melalui SPSE sesuai jadwal yang ditetapkan.
17

b. Dokumen penawaran yang disampaikan melalui isian kualifikasi atau fasilitas


unggah data kualifikasi lainnya tidak dapat dianggap sebagai dokumen penawaran.
c. Peserta menyampaikan Data Kualifikasi melalui SPSE kepada Pokja Pemilihan
sesuai jadwal yang telah ditetapkan pada SPSE, dengan ketentuan:
1) Dalam hal peserta tunggal/atas nama sendiri, disampaikan melalui isian
elektronik kualifikasi yang tersedia pada SPSE
2) Dalam hal KSO, leadfirm KSO menyampaikan data kualifikasi dengan
dilengkapi formulir isian kualifikasi seluruh anggota KSO-nya
d. Peserta menyampaikan Data Kualifikasi kepada Pokja Pemilihan, dengan jadwal
sebagaimana yang telah ditetapkan pada SPSE, dengan ketentuan:
1) Data Kualifikasi disampaikan melalui formulir isian elektronik kualifikasi yang
tersedia pada SPSE.
2) Peserta dapat mengirimkan data kualifikasi secara berulang sebelum batas
akhir waktu pemasukan Dokumen Penawaran. Data kualifikasi yang dikirimkan
terakhir akan menggantikan data kualifikasi yang telah terkirim sebelumnya
3) Jika formulir isian elektronik kualifikasi yang tersedia pada SPSE belum
mengakomodir data kualifikasi yang disyaratkan Pokja Pemilihan, maka data
kualifikasi tersebut diunggah (upload) oleh yang mewakili/leadfirm KSO pada
fasilitas pengunggahan lain yang tersedia pada SPSE.
4) Dengan mengirimkan data kualifikasi secara elektronik, peserta telah
menyetujui pernyataan sebagai berikut:
a) badan usaha yang bersangkutan tidak dalam pengawasan pengadilan,
tidak pailit, dan kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan.
b) badan usaha tidak masuk dalam daftar hitam.
c) perorangan yang bertindak untuk dan atas nama badan usaha tidak
sedang dalam menjalani sanksi pidana.
d) keikutsertaannya tidak menimbulkan pertentangan kepentingan para
pihak yang terkait baik secara langsung maupun tidak langsung
e) data kualifikasi yang diisikan benar dan jika dikemudian hari ditemukan
bahwa data/dokumen yang disampaikan tidak benar dan ada pemalsuan,
maka direktur utama/pimpinan perusahaan, atau kepala cabang, atau pejabat
yang menurut perjanjian kerja sama berhak mewakili badan usaha yang
bekerja sama dan badan usaha yang diwakili bersedia dikenakan sanksi
administratif, sanksi pencantuman dalam daftar hitam, gugatan secara perdata,
dan/atau pelaporan secara pidana kepada pihak berwenang sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang- undangan.
f) pimpinan dan pengurus badan usaha bukan sebagai pegawai K/L/PD
atau pimpinan dan pengurus badan usaha sebagai pegawai K/L/PD yang
sedang mengambil cuti diluar tanggungan K/L/PD.
e. Dokumen Penawaran administrasi, teknis, dan harga dienkripsi menggunakan
sistem pengaman dokumen.
f. Peserta mengunggah (upload) Dokumen Penawaran administrasi, teknis, dan
harga yang telah terenkripsi sesuai jadwal yang ditetapkan.
g. Peserta dapat mengunggah Dokumen Penawaran secara berulang sebelum batas
akhir waktu pemasukan Dokumen Penawaran. Dokumen Penawaran terakhir akan
menggantikan Dokumen Penawaran yang telah terkirim sebelumnya.
18

h. Dengan mengirimkan dokumen penawaran secara elektronik peserta telah


menyatakan:
1) melaksanakan metode pelaksanaan sesuai spesifikasi teknis yang disyaratkan
2) melaksanakan pekerjaan sesuai dengan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan
yang ditentukan dalam LDP
i. Surat Penawaran, Pakta Komitmen Keselamatan Konstruksi, dan/atau Dokumen
lain sebagai bagian dari Dokumen Penawaran yang diunggah (upload) ke dalam SPSE
dianggap sah sebagai dokumen elektronik dan dianggap telah disetujui dan
ditandatangani secara elektronik oleh pemimpin/direktur perusahaan atau kepala cabang
perusahaan yang diangkat oleh kantor pusat yang dibuktikan dengan dokumen autentik
atau pejabat yang menurut perjanjian kerja sama adalah yang berhak mewakili
perusahaan yang bekerja sama atau pihak yang diberi kuasa oleh pemimpin atau
direktur perusahaan yang nama pemberi kuasanya tercantum dalam akta
pendirian/perubahan.
j. Peserta tidak perlu mengunggah (upload) hasil pemindaian dokumen asli yang
bertanda tangan basah dan berstempel, kecuali surat lain yang memerlukan tanda
tangan basah dari pihak lain.
k. Peserta dapat mengunggah (upload) ulang Dokumen Penawaran untuk mengganti
atau menimpa Dokumen Penawaran sebelumnya, sampai dengan batas akhir
pemasukan penawaran.
l. Peserta wajib mengetahui dan melaksanakan ketentuan penggunaan sistem
pengaman dokumen yang melekat pada SPSE.
m. Untuk Peserta yang berbentuk KSO, pemasukan penawaran dilakukan oleh badan
usaha yang ditunjuk mewakili KSO/ leadfirm KSO.

26. Batas Akhir Waktu Pemasukan Penawaran


a. Penawaran harus disampaikan melalui SPSE sesuai jadwal pada SPSE.
b. Pokja Pemilihan tidak diperkenankan mengubah waktu batas akhir pemasukan
penawaran kecuali:
1) Keadaan kahar.
2) Terjadi gangguan teknis.
3) Perubahan dokumen pemilihan yang mengakibatkan kebutuhan penambahan
waktu penyiapan Dokumen Penawaran, atau
4) Tidak ada peserta yang memasukkan penawaran sampai dengan batas akhir
penyampaian penawaran.
c. Dalam hal Pokja Pemilihan mengubah waktu batas akhir pemasukan penawaran
maka harus menyampaikan/menginformasikan pada SPSE alasan yang dapat
dipertanggungjawabkan.
d. Dalam hal setelah batas akhir pemasukan penawaran tidak ada peserta yang
memasukkan penawaran, Pokja Pemilihan dapat memperpanjang batas akhir jadwal
pemasukan penawaran.
e. Perpanjangan jangka waktu sebagaimana dimaksud pada angka 26.d dilakukan
pada hari yang sama dengan batas akhir pemasukan penawaran.
19

E. Pembukaan Dan Evaluasi Penawaran dan Kualifikasi.

27. Pembukaan Penawaran.


a. Jadwal pembukaan penawaran sebagaimana tercantum dalam SPSE.
b. Pada tahap pembukaan penawaran, Pokja Pemilihan mengunduh (download) dan
melakukan dekripsi file Dokumen Penawaran dengan menggunakan sistem pengaman
dokumen sesuai waktu yang telah ditetapkan.
c. Terhadap Dokumen Penawaran yang tidak dapat dibuka (didekripsi), Pokja
Pemilihan menyampaikan Dokumen Penawaran tersebut kepada LPSE untuk
mendapat keterangan bahwa Dokumen yang bersangkutan tidak dapat dibuka dan bila
dianggap perlu LPSE dapat menyampaikan Dokumen Penawaran tersebut kepada
LKPP.
d. Berdasarkan keterangan dari LPSE, apabila Dokumen Penawaran tidak dapat
dibuka/didekripsi maka Pokja Pemilihan dapat menetapkan bahwa Dokumen
Penawaran tersebut tidak memenuhi syarat sebagai penawaran dan peserta yang
mengirimkan Dokumen Penawaran tersebut dianggap tidak memasukkan penawaran.
Apabila dapat dibuka, maka Pokja Pemilihan akan melanjutkan proses atas penawaran
yang bersangkutan.
e. Dinyatakan sebagai penawaran yang masuk apabila Dokumen Penawaran
sebagaimana dimaksud pada IKP 17.a terpenuhi. Surat pengunduran diri (misalnya)
tidak termasuk sebagai penawaran.
f. Apabila penawaran yang masuk hanya 1 (satu), maka tender dilanjutkan dengan
evaluasi administrasi, teknis, dan kualifikasi serta apabila memenuhi persyaratan, maka
dilanjutkan dengan klarifikasi dan negosiasi teknis dan harga

28. Evaluasi Dokumen Penawaran.


a. Evaluasi penawaran dilakukan dengan sistem harga terendah sistem gugur.
b. Pokja melakukan evaluasi Dokumen Penawaran berdasarkan data yang diunggah
(upload) dalam SPSE, dikecualikan untuk evaluasi Jaminan Penawaran dilakukan
berdasarkan dokumen Jaminan penawaran yang disampaikan.
c. Sebelum evaluasi penawaran, dilakukan koreksi aritmatik berdasarkan dokumen
yang diunggah dengan ketentuan:
1) Pada item/bagian Pekerjaan dengan Lumsum tidak dilakukan koreksi aritmatik
2) Pada item/bagian pekerjaan dengan Harga Satuan:
a) Volume dan/atau jenis pekerjaan yang tercantum dalam Daftar Kuantitas
dan Harga disesuaikan dengan yang tercantum dalam Dokumen Tender.
b) Apabila terjadi kesalahan hasil perkalian antara volume dengan harga
satuan pekerjaan, dilakukan pembetulan, dengan ketentuan harga satuan
pekerjaan yang ditawarkan tidak boleh diubah.
c) Jenis pekerjaan yang tidak diberi harga satuan dianggap sudah termasuk
dalam harga satuan pekerjaan yang lain dan harga satuan pada Daftar
Kuantitas dan Harga tetap dibiarkan kosong.
20

d) Jenis pekerjaan yang tidak tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga
disesuaikan dengan jenis pekerjaan yang tercantum dalam Dokumen Tender
dan harga satuan pekerjaan dimaksud dianggap nol.
d. Hasil koreksi aritmatik dapat mengubah nilai total harga penawaran sehingga urutan
peringkat dapat menjadi lebih tinggi atau lebih rendah dari urutan peringkat semula.
e. Penawaran setelah koreksi aritmatik yang melebihi nilai HPS dinyatakan gugur.
f. Apabila semua harga penawaran setelah koreksi aritmatik di atas nilai HPS, tender
dinyatakan gagal.
g. Berdasarkan hasil koreksi aritmatik Pokja Pemilihan menyusun urutan dari
penawaran terendah.
h. Apabila setelah koreksi aritmatik terdapat kurang dari 3 (tiga) penawar yang
menawar di bawah dari nilai HPS maka proses tender tetap dilanjutkan dengan
melakukan evaluasi penawaran.
i. Pokja Pemilihan melakukan evaluasi penawaran yang meliputi: a. evaluasi
administrasi; b. evaluasi teknis; dan c. evaluasi harga.
j. Ketentuan umum dalam melakukan evaluasi sebagai berikut:
1) Pokja Pemilihan dilarang menambah, mengurangi, mengganti, dan/atau
mengubah kriteria dan persyaratan yang telah ditetapkan dalam Dokumen
Pemilihan ini.
2) Pokja Pemilihan dan/atau peserta dilarang menambah, mengurangi,
mengganti, dan/atau mengubah isi Dokumen Penawaran.
3) Penawaran yang memenuhi syarat adalah penawaran yang sesuai dengan
ketentuan, syarat-syarat, dan spesifikasi teknis yang ditetapkan dalam Dokumen
Pemilihan ini, tanpa ada penyimpangan yang bersifat penting/pokok atau
penawaran bersyarat.
4) Penyimpangan yang bersifat penting/pokok atau penawaran bersyarat adalah:
a) Penyimpangan Dokumen Penawaran dari Dokumen Pemilihan yang
mempengaruhi lingkup, kualitas dan hasil/kinerja pekerjaan; dan/atau
b) Penawaran dari peserta dengan persyaratan tambahan diluar ketentuan
dan syarat-syarat yang akan menimbulkan persaingan usaha tidak sehat
dan/atau tidak adil.
5) Pokja Pemilihan dilarang menggugurkan penawaran dengan alasan:
a) Peserta tidak aktif/tidak membuka SPSE dan/atau tidak bertanya pada
saat pemberian penjelasan; dan/atau
b) Kesalahan yang tidak substansial, adalah kesalahan-kesalahan yang tidak
mempengaruhi hasil evaluasi.
c) Dokumen metode pelaksanaan peserta tidak menjelaskan peralatan
utama, namun peralatan utama yang ditawarkan oleh peserta sesuai dengan
persyaratan peralatan dalam LDP; dan/atau
d) Metode pelaksanaan peserta tidak mencantumkan spesifikasi/ volume
pekerjaan, kecuali terdapat ketidaksesuaian terhadap penggunaan peralatan
atau spesifikasi/volume pekerjaan
6) Para pihak dilarang mempengaruhi atau melakukan intervensi kepada Pokja
Pemilihan selama proses evaluasi.
7) Apabila dalam evaluasi ditemukan bukti adanya persaingan usaha yang tidak
sehat dan/atau terjadi pengaturan bersama (indikasi kolusi/persekongkolan) antara
21

peserta, Pokja Pemilihan, UKPBJ, PPK dan/atau pihak lain yang terlibat, dengan
tujuan untuk memenangkan salah satu peserta, maka:
a) Peserta yang ditunjuk sebagai calon pemenang dan peserta lain yang
terlibat dikenakan sanksi dalam Daftar Hitam.
b) Anggota Pokja Pemilihan, PPK dan/atau pihak lain yang terlibat
persekongkolan dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
c) Proses evaluasi tetap dilanjutkan dengan menetapkan peserta lainnya
yang tidak terlibat (apabila ada); dan
d) Apabila tidak ada peserta lain sebagaimana dimaksud pada angka 3),
maka tender dinyatakan gagal.
8) Indikasi persekongkolan antar peserta memenuhi sekurang-kurangnya 2 (dua)
indikasi di bawah ini:
a) Kesamaan dalam Dokumen Penawaran, antara lain pada metode kerja,
bahan, alat, analisa pendekatan teknis, koefisien, harga satuan dasar upah,
bahan dan alat, harga satuan pekerjaan, dan/atau dukungan teknis.
b) Para peserta yang terindikasi persekongkolan memasukkan penawaran
dengan nilai penawaran mendekati HPS dan/atau hampir sama.
c) Adanya keikutsertaan beberapa Penyedia Barang/Jasa yang berada
dalam 1 (satu) kendali.
d) Adanya kesamaan/kesalahan isi Dokumen Penawaran, antara lain
kesamaan/kesalahan pengetikan, susunan, dan format penulisan; dan/atau
e) Jaminan penawaran diterbitkan dari penerbit penjaminan yang sama dan
nomornya berurutan.
k. Evaluasi Administrasi
1) Evaluasi terhadap data administrasi dilakukan terhadap hal-hal yang
tidak/belum dinilai pada saat penilaian kualifikasi
2) Penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan administrasi, apabila:
a) Syarat-syarat substansial yang diminta berdasarkan Dokumen Pemilihan
terpenuhi, yaitu dengan dilampirkannya:
(1) Surat Penawaran.
(2) Jaminan Penawaran Asli (apabila disyaratkan).
(3) Surat Perjanjian Kerja Sama Operasi (apabila ber-KSO).
(4) Dokumen Penawaran Teknis.
(5) Dokumen Penawaran Harga.
b) Surat Penawaran memenuhi ketentuan sebagai berikut:
(1) Bertanggal.
(2) Jangka waktu berlakunya Surat Penawaran tidak kurang dari waktu
sebagaimana tercantum dalam LDP, dengan ketentuan:
(a) Apabila ada perbedaan penulisan antara angka dan huruf maka
jangka waktu yang diakui adalah tulisan huruf;
22

(b) Apabila yang tertulis dalam angka jelas sedangkan nilai dalam
huruf tidak jelas/tidak bermakna/salah, maka jangka waktu yang
diakui adalah yang tertulis dalam angka; atau
(c) Apabila yang tertulis dalam angka dan dalam huruf tidak
jelas/tidak bermakna/salah, maka penawaran dinyatakan gugur.
(3) Dalam hal terdapat kesalahan pengetikan dalam penulisan nama
Pokja dan/atau nama paket, maka tidak dapat dinyatakan gugur; dan
(4) Dalam hal terdapat kesalahan tanggal, maka apabila kesalahan
tersebut tidak menyebabkan masa berlaku surat penawaran menjadi
kurang dari waktu sebagaimana tercantum dalam LDP maka tidak dapat
dinyatakan gugur.
c) Jaminan Penawaran Asli (apabila disyaratkan) memenuhi ketentuan
sebagai berikut:
(1) Dalam hal pekerjaan Konstruksi dengan nilai HPS di atas
Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah) sampai dengan
Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah), diterbitkan oleh:
(a) Bank Umum.
(b) Perusahaan Penjaminan.
(c) Perusahaan Asuransi
(d) Lembaga khusus yang menjalankan usaha di bidang
pembiayaan, penjaminan, dan asuransi untuk mendorong ekspor
Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan
di bidang Lembaga pembiayaan ekspor Indonesia; atau
(e) Konsorsium perusahaan asuransi umum/ konsorsium Lembaga
penjaminan/ konsorsium perusahaan penjaminan yang mempunyai
program asuransi kerugian (suretyship). angka (1)(a) sampai dengan
(1)(5) telah ditetapkan/mendapatkan rekomendasi dari Otoritas Jasa
Keuangan (OJK)
(2) Dalam hal pekerjaan Konstruksi dengan nilai HPS di atas
Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah) diterbitkan oleh:
(a) Bank Umum.
(b) Konsorsium perusahaan asuransi umum/konsorsium Lembaga
penjaminan/konsorsium perusahaan penjaminan yang mempunyai
program asuransi kerugian ( suretyship ); angka (2)(b) telah
ditetapkan/ mendapatkan rekomendasi dari Otoritas Jasa Keuangan
(OJK).
(c) Masa berlaku tidak kurang dari yang ditetapkan dalam Dokumen
Pemilihan.
(d) Masa berlaku dicantumkan dalam angka dan huruf, dengan
ketentuan:
i. Apabila ada perbedaan penulisan antara angka dan huruf maka
masa berlaku yang diakui adalah tulisan huruf.
ii. Apabila yang tertulis dalam angka jelas sedangkan dalam huruf
tidak jelas/tidak bermakna/salah, maka yang diakui adalah masa
berlaku yang tertulis dalam angka atau
23

iii. Apabila yang tertulis dalam angka dan dalam huruf tidak
jelas/tidak bermakna/salah, maka dinyatakan gugur.
(e) Nama yang tercantum dalam surat Jaminan Penawaran sama
dengan nama peserta.
(f) Besaran nilai Jaminan Penawaran tidak kurang dari nilai jaminan
yang ditetapkan dalam Dokumen Pemilihan.
(g) Besaran nilai Jaminan Penawaran dicantumkan dalam angka
dan huruf, dengan ketentuan:
i. Apabila ada perbedaan penulisan antara angka dan huruf maka
nilai yang diakui adalah tulisan huruf.
ii. Apabila yang tertulis dalam angka jelas sedangkan dalam huruf
tidak jelas/tidak bermakna/salah, maka yang diakui adalah nilai
yang tertulis dalam angka; atau
iii. Apabila yang tertulis dalam angka dan dalam huruf tidak
jelas/tidak bermakna/salah, maka penawaran dinyatakan gugur.
(h) Nama Pokja Pemilihan yang menerima Jaminan Penawaran
sama dengan nama Pokja Pemilihan yang mengadakan Tender.
(i) Paket pekerjaan yang dijamin sama dengan paket pekerjaan
yang ditenderkan.
(j) Jaminan Penawaran harus dapat dicairkan tanpa syarat
(unconditional) sebesar nilai Jaminan dalam waktu paling lambat
14 (empat belas) hari kerja, setelah surat pernyataan wanprestasi dari
Pokja Pemilihan diterima oleh Penerbit Jaminan.
(k) Jaminan Penawaran atas nama KSO harus ditulis atas nama
KSO; dan l) Substansi dan keabsahan/keaslian Jaminan Penawaran
telah dikonfirmasi dan diklarifikasi secara tertulis oleh Pokja Pemilihan
kepada penerbit jaminan apabila kurang jelas dan meragukan.
d) Surat Perjanjian Kerja Sama Operasi memenuhi persyaratan sebagai
berikut:
(1) Mencantumkan nama KSO sesuai dengan dokumen isian kualifikasi.
(2) Mencantumkan nama perusahaan leadfirm dan anggota KSO.
(3) Mencantumkan pembagian modal (sharing) dari setiap perusahaan.
(4) Mencantumkan nama individu pihak yang mewakili KSO; dan
(5) Ditandatangani para calon peserta KSO.
3) Pokja Pemilihan dapat melakukan klarifikasi/konfirmasi secara tertulis terhadap
hal-hal yang kurang jelas dan meragukan namun tidak boleh mengubah substansi.
4) Evaluasi administrasi menghasilkan dua kesimpulan, yaitu memenuhi syarat
administrasi atau tidak memenuhi syarat administras.
5) Peserta yang memenuhi persyaratan administrasi dilanjutkan dengan evaluasi
teknis.
6) Apabila dari 3 (tiga) penawaran terendah ada yang tidak memenuhi
persyaratan administrasi maka Pokja Pemilihan melakukan evaluasi administrasi
terhadap penawar terendah berikutnya (apabila ada).
24

7) Apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua) peserta yang memenuhi persyaratan
administrasi, maka evaluasi tetap dilanjutkan dengan evaluasi teknis; dan.
8) Apabila tidak ada peserta yang memenuhi persyaratan administrasi, maka
tender dinyatakan gagal.

l. Evaluasi Teknis:
1) Evaluasi teknis dilakukan terhadap peserta yang memenuhi persyaratan
administrasi.
2) Unsur-unsur yang dievaluasi teknis sesuai dengan yang ditetapkan
sebagaimana tercantum dalam LDP.
3) Evaluasi teknis dilakukan dengan sistem gugur dengan ketentuan:
a) Pokja Pemilihan menilai persyaratan teknis minimal yang harus dipenuhi
dengan membandingkan pemenuhan persyaratan teknis sebagaimana
tercantum dalam LDP.
b) Penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan teknis sebagaimana
tercantum dalam LDP apabila:
(1) Metode pelaksanaan pekerjaan memenuhi persyaratan substantif
yang ditetapkan dalam Dokumen Pemilihan dan diyakini menggambarkan
penguasaan dalam menyelesaikan pekerjaan, meliputi:
(a) Tahapan/urutan pekerjaan dari awal sampai akhir secara garis
besar dan uraian/cara kerja dari masing-masing jenis pekerjaan
utama.
(b) Kesesuaian antara metode kerja dengan peralatan utama yang
ditawarkan/diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan.
(c) Kesesuaian antara metode kerja dengan spesifikasi/volume
pekerjaan yang disyaratkan. Penilaian metode pelaksanaan tidak
mengevaluasi jobmix/rincian/campuran/komposisi material dari jenis
pekerjaan.
Dalam melakukan evaluasi terhadap metode pelaksanaan pekerjaan,
Pokja Pemilihan membandingkan antara metode kerja yang ditawarkan
oleh peserta dengan metode kerja yang menjadi bagian persyaratan teknis
yang telah ditetapkan oleh PPK dengan cara menilai kesesuaian metode
tersebut. Apabila tidak sesuai, Pokja melakukan evaluasi berdasarkan
kesesuaian metode kerja yang ditawarkan dengan peralatan utama, serta
personel berdasarkan keahlian yang dapat dipertanggungjawabkan.
(2) Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan tidak
melampaui batas waktu sebagaimana tercantum dalam LDP.
(3) Peralatan utama yang ditawarkan sesuai dengan yang ditetapkan
dalam Dokumen Pemilihan, dengan ketentuan:
(a) Yang dimaksud dengan peralatan utama adalah peralatan yang
mendukung langsung dan sesuai kebutuhan untuk melaksanakan
pekerjaan pekerjaan utama (major item).
(b) Jenis, kapasitas, dan jumlah yang disediakan untuk
pelaksanaan pekerjaan.
(c) Kepemilikan peralatan utama adalah milik sendiri, sewa beli,
dan/atau milik pihak lain dengan perjanjian Sewa bersyarat (bukan
surat dukungan).
25

(d) Khusus pekerjaan dengan nilai HPS di atas


Rp 200.000.000.000,00 (dua ratus miliar rupiah), maka peralatan
utama wajib milik sendiri atau dalam status Sewa Beli dengan
ketentuan peralatan sudah dalam penguasaan peserta dan sudah
ada bukti perjanjian sewa beli dengan tanggal perjanjian sebelum
pemasukan penawaran.
(e) Evaluasi terhadap peralatan utama yang bersumber dari:
i. Milik sendiri, dilakukan terhadap bukti kepemilikan peralatan
(contoh STNK, BPKB, invoice ).
ii. Sewa Beli, dilakukan terhadap bukti pembayaran Sewa Beli
(contoh invoice uang muka, angsuran).
iii. Sewa, cukup terhadap kebenaran surat perjanjian sewa.
(f) Dalam hal jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah peralatan
minimal yang ditawarkan berbeda dengan yang tercantum dalam
Dokumen Pemilihan, maka Pokja Pemilihan akan membandingkan
produktivitas alat tersebut berdasarkan metode pelaksanaan
pekerjaan yang ditawarkan. Apabila perbedaan peralatan
menyebabkan metode tidak dapat dilaksanakan atau produktivitas
yang diinginkan tidak tercapai sesuai dengan target serta waktu yang
dibutuhkan, maka dinyatakan tidak memenuhi persyaratan dan dapat
digugurkan pada tahap evaluasi teknis.
(4) Personel manajerial yang ditawarkan sesuai dengan yang diperlukan
dalam pelaksanaan pekerjaan, dengan ketentuan:
(a) Personel manajerial yang disyaratkan meliputi jabatan: Manajer
Pelaksanaan/Proyek, Manajer Teknik, Manajer Keuangan, dan
Ahli/Petugas K3.
(b) Untuk pekerjaan yang diperuntukkan bagi:
i. Usaha Kecil tidak mensyaratkan Tenaga Ahli.
ii. Usaha Menengah dan Usaha Besar tidak mensyaratkan
Tenaga Teknisi atau Analis dan Operator.
(c) Untuk pekerjaan yang memiliki tingkat risiko kecil, maka dapat
mensyaratkan Petugas K3 atau Ahli K3 sedangkan untuk pekerjaan
yang masuk dalam kategori risiko besar maka mensyaratkan Ahli K3.
(d) Kompetensi personel manajerial meliputi tingkat pendidikan dan
pengalaman bekerja sesuai jenis pekerjaan yang ditenderkan.
(e) Sertifikat Kompetensi Kerja tidak dievaluasi pada saat
pemilihan, dibuktikan saat rapat persiapan penunjukan penyedia.
(f) Pengalaman kerja yang dihitung adalah pengalaman sesuai
dengan jenis pekerjaan yang ditenderkan (bukan berdasarkan jabatan
yang ditawarkan).
(g) Pengalaman kerja dihitung per tahun tanpa memperhatikan
lamanya pelaksanaan konstruksi (dihitung berdasarkan Tahun
Anggaran).
(5) Bagian pekerjaan yang akan disubkontrakkan memenuhi ketentuan
sebagai berikut:
26

(a) Paket pekerjaan dengan nilai pagu anggaran di atas


Rp25.000.000.000,00 (dua puluh lima miliar rupiah) sampai dengan
Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar rupiah) wajib
mensubkontrakkan sebagian pekerjaan utama kepada penyedia jasa
spesialis (apabila telah tersedia penyedia jasa spesialis), dan
sebagian pekerjaan yang bukan pekerjaan utama kepada sub
penyedia jasa Usaha Kecil; dan/atau.
(b) Paket pekerjaan dengan nilai pagu anggaran di atas
Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar rupiah) wajib
mensubkontrakkan sebagian pekerjaan utama kepada penyedia jasa
spesialis (apabila telah tersedia penyedia jasa spesialis) dan sebagian
pekerjaan yang bukan pekerjaan utama kepada sub penyedia jasa
Usaha Kecil. Peserta dalam penawarannya sudah menominasikan
subpenyedia jasa spesialis (apabila telah tersedia penyedia jasa
spesialis) dan subpenyedia jasa Usaha Kecil dari lokasi pekerjaan
provinsi setempat, kecuali tidak tersedia subpenyedia jasa dari
provinsi setempat yang dimaksud, dengan cara memilih perkerjaan
yang disubkontrakkan sesuai yang tercantum dalam lembar Data
Pemilihan (LDP).
(c) Penyedia tidak mensubkontrakkan seluruh pekerjaan utama.
(d) Penyedia Usaha Kecil tidak mensubkontrakkan pekerjaan
yang diperoleh.
(6) Dokumen Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK) memenuhi
persyaratan sebagaimana tercantum dalam LDP, yang memuat:
(a) Manajemen risiko dan rencana tindakan (minimal sesuai
identifikasi bahaya yang ditentukan PPK), meliputi:
i. Penjelasan manajemen risiko meliputi mengidentifikasi
bahaya, menilai tingkat risiko, dan mengendalikan tingkat risiko.
ii. Penjelasan rencana tindakan meliputi sasaran umum,
sasaran khusus, dan Program K3.
(b) Tanda tangan wakil sah badan usaha.
(7) Dokumen lain yang disyaratkan (apabila ada) sebagaimana
tercantum dalam LDP, dengan ketentuan:
(a) Kriteria evaluasi diuraikan secara rinci dan terukur.
(b) Persyaratan harus mempertimbangkan persaingan usaha yang
sehat dan jangka waktu pemenuhan persyaratan.
4) Pokja Pemilihan dapat melakukan verifikasi lapangan dan/atau klarifikasi,
khususnya kepada pabrikan/produsen/agen/ distributor material/alat untuk
menjamin konsistensi jenis material/alat serta kemampuan untuk menyediakan
material/peralatan sesuai jadwal yang telah ditetapkan serta kebenaran penyewaan
terhadap pelaksanaan pekerjaan.
5) Apabila dalam evaluasi teknis terdapat hal- hal yang tidak jelas atau
meragukan, Pokja Pemilihan melakukan klarifikasi dengan peserta. Dalam
klarifikasi, peserta tidak diperkenankan mengubah substansi penawaran. Hasil
verifikasi lapangan dan/atau klarifikasi dapat menggugurkan penawaran.
6) Peserta yang dinyatakan lulus evaluasi teknis dilanjutkan dengan evaluasi
harga.
27

7) Apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua) peserta yang lulus evaluasi teknis,
maka evaluasi tetap dilanjutkan dengan evaluasi harga.
8) Apabila dari 3 (tiga) penawaran terendah setelah koreksi aritmatik tidak ada
yang memenuhi persyaratan teknis maka Pokja Pemilihan dapat melakukan
evaluasi penawaran terhadap penawar terendah berikutnya (apabila ada) dimulai
dari evaluasi administrasi.
9) Apabila tidak ada peserta yang lulus evaluasi teknis maka tender dinyatakan
gagal.
10) Pokja Pemilihan memasukkan hasil evaluasi teknis pada aplikasi SPSE,
termasuk alasan ketidaklulusan peserta dalam evaluasi teknis.
m. Evaluasi Harga:
1) Unsur-unsur yang perlu dievaluasi adalah hal-hal yang pokok atau penting,
dengan ketentuan:
a) Total harga penawaran terkoreksi dibandingkan dengan nilai total HPS:
(1) Apabila total harga penawaran terkoreksi melebihi nilai total HPS,
dinyatakan gugur; dan
(2) apabila semua harga penawaran terkoreksi di atas nilai total HPS,
tender dinyatakan gagal.
b) Dalam hal bagian pekerjaan harga satuan maka harga satuan penawaran
yang nilainya lebih besar dari 110% (seratus sepuluh perseratus) dari harga
satuan yang tercantum dalam HPS, dilakukan klarifikasi dengan ketentuan:
(1) apabila setelah dilakukan klarifikasi, ternyata harga satuan tersebut
dapat dipertanggungjawabkan/ sesuai dengan harga pasar maka harga
satuan tersebut dinyatakan tidak timpang.
(2) apabila setelah dilakukan klarifikasi, ternyata harga satuan tersebut
dinyatakan timpang maka harga satuan timpang hanya berlaku untuk
volume sesuai dengan Daftar Kuantitas dan Harga
(3) Pokja Pemilihan menyampaikan daftar harga satuan yang dinyatakan
timpang kepada PPK dalam bentuk berita acara klarifikasi harga timpang.
c) Apabila terdapat mata pembayaran yang harganya nol atau tidak ditulis
maka dilakukan klarifikasi, kegiatan tersebut harus tetap dilaksanakan.
Harganya dianggap termasuk dalam harga pekerjaan lainnya.
d) Khusus untuk mata pembayaran perkiraan biaya penerapan sistem
manajemen Keselamatan Konstruksi, apabila peserta tidak menyampaikan
atau nilai perkiraan biaya penerapan sistem manajemen Keselamatan
Konstruksi sebesar Rp0,- (nol rupiah) maka dinyatakan gugur
e) Peserta yang tidak menyampaikan rincian komponen biaya penerapan
SMKK secara lengkap tidak digugurkan; dan
f) Peserta yang memenangkan tender dan tidak menyampaikan rincian
komponen biaya penerapan SMKK secara lengkap, maka pada saat
pelaksanaan pekerjaan harus melaksanakan semua komponen biaya
penerapan SMKK
2) Dilakukan evaluasi kewajaran harga dengan ketentuan sebagai berikut:
a) Klarifikasi terhadap hasil koreksi aritmatik, apabila ada koreksi/ perubahan.
28

b) Klarifikasi dalam hal penawaran Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN)


berbeda dibandingkan dengan perkiraan Pokja Pemilihan (apabila
mensyaratkan TKDN).

c) Klarifikasi/evaluasi kewajaran harga apabila harga penawaran dibawah


nilai nominal 80% (delapan puluh persen) HPS dengan ketentuan:
(1) Untuk bagian pekerjaan lumsum:
i. Peserta menyampaikan Rincian Keluaran dan Harga dan bukti
pendukung
ii. Rincian Keluaran dan Harga dan bukti pendukung hanya
digunakan untuk evaluasi kewajaran harga penawaran dan tidak
dapat digunakan sebagai dasar pengukuran dan pembayaran
pekerjaan
iii. Pokja melakukan klarifikasi terhadap rincian keluaran dan harga
dan bukti pendukung yang disampaikan peserta dengan meneliti dan
menilai kewajaran harga satuan keluaran pekerjaan berdasarkan
harga satuan keluaran pekerjaan kontrak sejenis sekurang-
kurangnya pada setiap mata pembayaran utama
iv. Hasil penelitian digunakan untuk menghitung kewajaran harga
tanpa memperhitungkan keuntungan yang ditawarkan; dan
v. Harga dalam rincian keluaran pekerjaan yang dinilai wajar dan
dapat dipertanggungjawabkan digunakan untuk menghitung total
harga penawaran
(2) Untuk bagian harga satuan:
i. Peserta menyampaikan Analisa Harga Satuan Pekerjaan dan
bukti pendukung
ii. Rincian Analisa Harga Satuan Pekerjaan dan bukti pendukung
hanya digunakan untuk evaluasi kewajaran harga penawaran dan
tidak dapat digunakan sebagai dasar pengukuran dan pembayaran
pekerjaan
iii. Pokja melakukan klarifikasi terhadap Analisa Harga Satuan
Pekerjaan dan bukti pendukung yang disampaikan peserta dengan
meneliti dan menilai kewajaran kuantitas/koefisien, harga satuan
dasar meliputi harga upah, bahan, dan peralatan dari harga satuan
penawaran sekurang-kurangnya pada setiap mata pembayaran
utama
iv. Hasil penelitian digunakan untuk menghitung kewajaran harga
tanpa memperhitungkan keuntungan yang ditawarkan; dan
v. Harga dalam Analisa Harga Satuan dan bukti harga satuan dasar
yang dinilai wajar dan dapat dipertanggungjawabkan digunakan untuk
menghitung total harga penawaran
(3) Dalam hal peserta tidak hadir atau tidak memberikan tanggapan atas
permintaan klarifikasi/evaluasi kewajaran harga, maka peserta dinyatakan
gugur
(4) Tahapan evaluasi kewajaran harga dilakukan sebagaimana diatur
dalam Bab XIII Petunjuk Evaluasi Kewajaran Harga
29

(5) Apabila peserta tersebut ditunjuk sebagai pemenang tender, harus


bersedia untuk menaikkan Jaminan Pelaksanaan menjadi 5% (lima
persen) dari nilai HPS; dan
(6) Apabila peserta yang bersangkutan tidak bersedia menaikkan nilai
Jaminan Pelaksanaan menjadi sebesar 5% (lima persen) HPS,
penawarannya digugurkan serta dikenakan sanksi Daftar Hitam
3) Memperhitungkan preferensi harga atas penggunaan produksi dalam negeri
(apabila memenuhi persyaratan diberlakukannya preferensi harga) dengan
ketentuan:
a) Nilai TKDN Komponen Barang berdasarkan daftar inventaris barang/jasa
produksi dalam negeri yang diterbitkan oleh kementerian yang
menyelenggarakan urusan pemerintah di bidang perindustrian
b) Preferensi Harga diberikan pada tiap kompomembarang yang memiliki
nolai total paling sedikit di atas Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah)
c) Preferensi Harga diberikan terhadap Barang yang memiliki TKDN paling
rendah 25% (dua puluh lima persen). Nilai preferensi yang diberikan paling
tinggi 25% (dua puluh lima persen)
d) Apabila peserta tidak menyampaikan Formulir Penyampaian TKDN maka
peserta dianggap tidak menginginkan diberlakukan preferensi harga bagi
penawarannya dan tidak menggugurkan
e) Rumus penghitungan sebagai berikut:

𝐻𝐸𝐴komponen barang = (1 − 𝐾𝑃) x H𝑃

𝐻𝐸𝐴komponen barang = Harga Evaluasi Akhir Tiap Komponen Barang


KP = TKDN x Prefensi Tertinggi
HP = Harga Penawaran
f) Pemberian Preferensi Harga tidak mengubah Harga Penawaran dan
hanya digunakan oleh Pokja Pemilihan untuk keperluan perhitungan HEA
komponen barang

g) Perhitungan HEA komponen barang dalam total penawaran digunakan


untuk menetapkan peringkat pemenang
4) Apabila dalam evaluasi ditemukan bukti harga tidak wajar akibat terjadinya
persaingan usaha tidak sehat dan/atau terjadi pengaturan bersama
(kolusi/persekongkolan) sebagaimana ketentuan peraturan dan perundang-
undangan, maka tender dinyatakan gagal dan peserta yang terlibat dikenakan
sanksi Daftar Hitam.
5) Apabila dalam evaluasi harga terdapat hal-hal yang kurang jelas atau
meragukan, Pokja Pemilihan dapat melakukan klarifikasi dengan peserta. Dalam
klarifikasi, peserta tidak diperkenankan mengubah substansi penawaran. Hasil
verifikasi lapangan dan/atau klarifikasi dapat menggugurkan penawaran.
6) Apabila dalam evaluasi kewajaran harga (apabila ada) dalam hal klarifikasi,
peserta tidak hadir dan/atau tidak bersedia dilakukan klarifikasi sehingga tahapan-
tahapan Evaluasi Kewajaran Harga tidak dapat dilaksanakan atau harga dinyatakan
tidak wajar, maka peserta dinyatakan gugur.
30

7) Undangan klarifikasi evaluasi kewajaran harga (apabila ada) disampaikan


tertulis secara elektronik dan/atau non elektronik kepada data kontak peserta yang
terdapat pada daftar isian kualifikasi.
8) Dalam hal peserta tidak hadir karena tidak dapat mengakses data kontak
(misal akun email atau nomor telepon), tidak dapat dibuka/dihubungi, tidak sempat
mengakses atau alasan teknis apapun dari sisi peserta, maka risiko sepenuhnya
ada pada peserta.
9) Apabila dari 3 (tiga) penawaran terendah setelah koreksi aritmatik ada yang
tidak memenuhi evaluasi harga maka Pokja Pemilihan melakukan evaluasi terhadap
penawar terendah berikutnya (apabila ada) dimulai dari evaluasi administrasi.
10) Apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua) peserta yang lulus evaluasi harga,
maka evaluasi dilanjutkan dengan evaluasi kualifikasi; dan.
11) Apabila tidak ada peserta yang lulus evaluasi harga maka tender dinyatakan
gagal
n. Pokja Pemilihan menyusun urutan 3 (tiga) penawaran sebagai calon pemenang
dan calon pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila ada).

29. Evaluasi Kualifikasi.


a. Pokja Pemilihan melakukan evaluasi kualifikasi terhadap dokumen kualifikasi yang
disampaikan (diunggah) oleh peserta melalui form elektronik isian kualifikasi dalam
SPSE atau pada fasilitas upload data kualifikasi lainnya.
b. Data kualifikasi pada form elektronik isian kualifikasi dalam SPSE atau pada fasilitas
upload data kualifikasi lainnya merupakan bagian yang saling melengkapi.
c. Dalam hal dijumpai perbedaan mengenai isian data kualifikasi dengan data yang
diunggah (upload), maka data yang digunakan adalah data yang sesuai persyaratan
kualifikasi.
d. Evaluasi kualifikasi dapat dilakukan bersamaan dengan tahapan Evaluasi
Penawaran.
e. Evaluasi kualifikasi menggunakan sistem gugur.
f. Tata cara evaluasi kualifikasi dilakukan sesuai dengan Bab VIII Tata Cara Evaluasi
Kualifikasi
g. Apabila ditemukan hal-hal dan/atau data yang kurang jelas maka dilakukan
klarifikasi secara tertulis namun tidak boleh mengubah substansi formulir isian kualifikasi.
h. Dalam hal peserta tidak hadir atau tidak memberikan tanggapan atas permintaan
klarifikasi, maka menggugurkan penawaran.
i. Hasil klarifikasi/konfirmasi dapat menggugurkan peserta.
j. Evaluasi kualifikasi dalam proses pascakualifikasi sudah merupakan ajang
kompetisi, maka data yang kurang tidak dapat dilengkapi setelah batas akhir pemasukan
dokumen.
k. Selain ketentuan di atas, Peserta dinyatakan lulus kualifikasi apabila memenuhi
persyaratan kualifikasi yang ditetapkan.
l. Pokja Pemilihan menetapkan persyaratan kualifikasi sebagaimana dimaksud pada
ketentuan 29.k dalam LDK yang terdiri atas:
1) Persyaratan kepemilikan perizinan berusaha di bidang Jasa Konstruksi
2) Persyaratan kepemilikan Sertifikat Badan Usaha (SBU), dengan ketentuan:
31

(a) Pekerjaan untuk usaha kualifikasi kecil mensyaratkan paling banyak 1


(satu) SBU
(b) Pekerjaan untuk usaha kualifikasi Menengah atau Besar mensyaratkan
paling banyak 2 (dua) SBU
3) Persyaratan Kemampuan Dasar, bagi Kualifikasi Usaha Menengah dan
Besar, dengan ketentuan:
(a) Pengalaman pekerjaan yang digunakan adalah pengalaman dalam
kurun waktu 15 (lima belas) tahun terakhir
(b) Untuk kualifikasi Usaha Besar, pengalaman pekerjaan pada sub bidang
klasifikasi/layanan dan lingkup pekerjaan SBU yang disyaratkan
(c) Untuk kualifikasi Usaha Besar, pengalaman pekerjaan pada sub bidang
klasifikasi/layanan dan lingkup pekerjaan SBU yang disyaratkan
(d) Dalam hal mensyaratkan lebih dari satu SBU:
(1) Untuk pekerjaan kualifikasi Usaha Menengah, pengalaman
pekerjaan yang dapat dihitung sebagai KD adalah pengalaman yang
sesuai dengan salah satu sub bidang klasifikasi SBU yang disyaratkan;
atau
(2) Untuk pekerjaan kualifikasi Usaha Besar, pengalaman pekerjaan
yang dapat dihitung sebagai KD adalah pengalaman yang sesuai
dengan salah satu lingkup pekerjaan yang disyaratkan
4) Memiliki Sertifikat Manajemen Mutu, Sertifikat Manajemen Lingkungan, serta
Sertifikat Keselamatan dan Kesehatan Kerja, hanya disyaratkan untuk Pekerjaan
Konstruksi yang bersifat Kompleks/Berisiko Tinggi dan/atau diperuntukkan bagi
Kualifikasi Usaha Besar
5) Memiliki status valid keterangan Wajib Pajak berdasarkan hasil Konfirmasi
Status Wajib Pajak
6) Memiliki akta pendirian perusahaan dan akta perubahan perusahaan (apabila
ada perubahan)
7) Tidak masuk dalam Daftar Hitam, keikutsertaannya tidak menimbulkan
pertentangan kepentingan pihak yang terkait, tidak dalam pengawasan pengadilan,
tidak pailit, kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan dan/atau yang bertindak
untuk dan atas nama Badan Usaha tidak sedang dalam menjalani sanksi pidana,
dan pengurus/pegawai tidak berstatus Aparatur Sipil Negara, kecuali yang
bersangkutan mengambil cuti diluar tanggungan negara
8) Memiliki pengalaman paling kurang 1 (satu) pekerjaan konstruksi dalam kurun
waktu 4 (empat) tahun terakhir, baik di lingkungan pemerintah maupun swasta
termasuk pengalaman subkontrak
9) Untuk kualifikasi Usaha Kecil yang baru berdiri kurang dari 3 (tiga) tahun:
(a) Dalam hal Penyedia belum memiliki pengalaman, dikecualikan dari
ketentuan huruf h untuk pengadaan dengan nilai paket sampai dengan paling
banyak Rp2.500.000.000,00 (dua miliar lima ratus juta rupiah).
(b) Harus mempunyai 1 (satu) pengalaman pada bidang yang sama, untuk
pengadaan dengan nilai paket pekerjaan paling sedikit di atas
Rp2.500.000.000,00 (dua miliar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling
banyak Rp15.000.000.000,00 (lima belas miliar rupiah)
10) Memenuhi Sisa Kemampuan Paket (SKP)
32

SKP = KP – P
KP adalah nilai Kemampuan Paket, dengan ketentuan:
(a) Untuk Usaha Kecil, nilai Kemampuan Paket (KP) ditentukan
sebanyak 5 (lima) paket pekerjaan; dan
(b) Untuk usaha non kecil, nilai Kemampuan Paket (KP) ditentukan
sebanyak 6 (enam) atau 1,2 (satu koma dua) N
P adalah jumlah paket yang sedang dikerjakan
N adalah jumlah paket pekerjaan terbanyak yang dapat ditangani pada
saat bersamaan selama kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir.

30. Pembuktian Kualifikasi.


a. Pembuktian kualifikasi dilakukan terhadap peserta yang memenuhi persyaratan
kualifikasi.
b. Pokja pemilihan melaksanakan pembuktian kualifikasi dengan ketentuan:
1) Sekurang-kurangnya 3 (tiga) peserta dengan penawaran terendah yang
memenuhi persyaratan penawaran dan persyaratan kualifikasi.
2) Dalam hal terdapat peserta pada angka 1) yang tidak lulus pembuktian
kualifikasi, maka pokja mengundang penawar terendah berikutnya yang
memenuhi persyaratan penawaran dan persyaratan kualifikasi sehingga
mendapatkan 3 (tiga) peserta yang lulus pembuktian (apabila ada)
3) Dalam hal peserta yang memenuhi persyaratan penawaran dan persyaratan
kualifikasi kurang dari 3 (tiga), maka Pokja mengundang semua peserta yang
memenuhi persyaratan penawaran dan persyaratan kualifikasi
c. Pembuktian kualifikasi dilakukan secara daring atau tatap muka.
d. Pokja Pemilihan menyampaikan undangan pembuktian kualifikasi dengan
mencantumkan pemberitahuan mekanisme pelaksanaan pembuktian kualifikasi.
e. Dalam undangan pembuktian kualifikasi sudah menyebutkan dokumen yang wajib
dibawa oleh peserta pada saat pembuktian kualifikasi.
f. Pembuktian kualifikasi secara daring dilakukan dengan cara:
1) Calon pemenang mengirimkan foto dokumen asli yang diperlukan secara
elektronik kepada akun resmi Pokja Pemilihan
2) Foto dokumen asli merupakan foto langsung dari kamera/telepon genggam
tanpa proses edit
3) Pertemuan pembuktian kualifikasi dilakukan melalui media video call dan
didokumentasikan dalam format video dan/atau foto
4) Pokja Pemilihan mencocokan data pada Form Isian Elektronik Data kualifikasi
pada SPSE dengan foto dokumen asli pada poin b dan dokumen asli yang
ditunjukan secara langsung saat pertemuan pembuktian kualifikasi pada poin 3)
g. Pembuktian kualifikasi dilakukan secara tatap muka dengan memperhitungkan
waktu yang dibutuhkan untuk kehadiran peserta dan penyiapan dokumen yang akan
dibuktikan.
h. Pembuktian kualifikasi secara tatap muka dilakukan dengan cara mengundang
dan mencocokan data pada Form Isian Elektronik Data Kualifikasi pada SPSE dengan
dokumen asli dan meminta rekaman dokumennya
33

i. Pokja Pemilihan memverifikasi data kualifikasi calon pemenang melalui Aplikasi


Sistem Informasi Kinerja Penyedia (SIKaP).
j. Dalam pembuktian kualifikasi, Pokja Pemilihan tidak perlu meminta seluruh
dokumen kualifikasi apabila data kualifikasi peserta dengan peringkat terbaik sudah
terverifikasi oleh 2 (dua) Pokja Pemilihan dalam Sistem Informasi Kinerja Penyedia
(SIKaP)
k. Dalam hal data kualifikasi belum terdapat dalam SIKaP maka calon pemenang
dapat melengkapi data kualifikasi pada SIKaP tersebut
l. Apabila diperlukan Pokja Pemilihan melakukan verifikasi dan/atau klarifikasi
kepada penerbit dokumen asli, kunjungan lapangan untuk memastikan kebenaran lokasi
(kantor, pabrik, gudang, dan/atau fasilitas lainnya), tenaga kerja, dan/atau peralatan
m. Apabila peserta tidak dapat menghadiri pembuktian kualifikasi dengan alasan yang
dapat diterima, maka Pokja Pemilihan memperpanjang waktu pembuktian kualifikasi
sekurang- kurangnya 1 (satu) hari kerja.
n. Dalam hal peserta tidak hadir karena tidak dapat mengakses data kontak (misal
akun email atau no telepon) tidak dapat dibuka/dihubungi, tidak sempat mengakses atau
alasan teknis apapun dari sisi peserta, maka risiko sepenuhnya ada pada peserta.
o. Wakil peserta yang hadir pada saat pembuktian kualifikasi adalah:
1) Direksi yang namanya ada dalam akta pendirian/perubahan atau pihak yang
sah menurut akta pendirian/perubahan.
2) Penerima kuasa dari direksi yang nama penerima kuasanya tercantum dalam
akta pendirian/perubahan.
3) Pihak lain yang bukan direksi dapat menghadiri pembuktian kualifikasi selama
berstatus sebagai tenaga kerja tetap (yang dibuktikan dengan bukti setor pajak
PPH Pasal 21 Form 1721 atau Form 1721-I atau kepesertaan BPJS
Ketenagakerjaan) dan memperoleh kuasa dari Direksi yang namanya ada dalam
akta pendirian/perubahan atau pihak yang sah menurut akta pendirian/perubahan.
4) Kepala Cabang perusahaan yang diangkat oleh kantor pusat yang dibuktikan
dengan dokumen otentik
5) Pejabat yang menurut Perjanjian Kerja Sama Operasi (KSO) berhak mewakili
KSO.
p. Pembuktian kualifikasi dilakukan dengan memverifikasi kesesuaian data pada
informasi Formulir elektonik isian kualifikasi pada SPSE atau fasilitas lain yang
disediakan dengan dokumen asli, salinan dokumen yang sudah dilegalisir oleh pejabat
yang berwenang dan meminta salinan dokumen tersebut, dan/atau melalui fasilitas
elektronik yang disediakan oleh penerbit dokumen. Pembuktian kualifikasi terhadap
alamat penyedia, peralatan, dan/atau sumber daya manusia serta persyaratan kualifikasi
lainnya dapat dilakukan dengan klarifikasi/verifikasi lapangan apabila dibutuhkan.
q. Pembuktian kualifikasi untuk memeriksa/ meneliti keabsahan pengalaman
pekerjaan sejenis, dievaluasi dengan cara melihat dokumen kontrak asli dan Berita
Acara Serah Terima Pekerjaan dari pekerjaan yang telah diselesaikan sebelumnya
r. Apabila peserta tidak hadir dalam pembuktian kualifikasi dan/atau telah diberikan
kesempatan namun tetap tidak dapat menghadiri pembuktian kualifikasi sesuai dengan
30.m, maka peserta dinyatakan gugur dan Jaminan Penawaran (apabila disyaratkan)
dicairkan ke Kas Negara/Daerah.
34

s. Apabila hasil pembuktian kualifikasi ditemukan pemalsuan data, maka peserta


digugurkan, dikenakan sanksi Daftar Hitam, Jaminan Penawaran (apabila disyaratkan)
dicairkan ke Kas Negara/Daerah.
t. Dalam hal tidak ada peserta yang lulus pembuktian kualifikasi, maka tender
dinyatakan gagal.

31. Klarifikasi dan Negosiasi Teknis dan Harga.


a. Dalam hal hanya 1 (satu) peserta yang memenuhi persyaratan administrasi, teknis,
dan kualifikasi, dilakukan:
1) Klarifikasi dan negosiasi teknis dan harga.
2) Pada saat acara klarifikasi, peserta menyampaikan metode pelaksanaan dan
analisa harga satuan/rincian harga satuan keluaran
b. Hal yang diklarifikasi adalah metode pelaksanaan pekerjaan yang dapat
mempengaruhi harga untuk dilakukan negosiasi.
c. Klarifikasi dan negosiasi harga tidak harus mengakibatkan turunnya harga
penawaran.
d. Hasil klarifikasi dan negosiasi teknis dan harga dituangkan dalam berita acara
klarifikasi dan negosiasi teknis dan harga

F. Penetapan Pemenang

32. Penetapan Pemenang


a. Pokja Pemilihan menetapkan pemenang apabila isian yang disampaikan peserta
pada formulir isian kualifikasi benar dan masih berlaku/valid.
b. Dalam hal terdapat calon pemenang memiliki harga penawaran yang sama maka:
1) Untuk segmentasi pemaketan usaha kecil, Pokja Pemilihan memilih peserta
yang mempunyai nilai pengalaman sejenis lebih besar dan hal ini dicatat dalam
Berita Acara Hasil Pemilihan (BAHP)
2) Untuk segmentasi pemaketan usaha menengah dan usaha besar, Pokja
Pemilihan memilih peserta yang mempunyai Kemampuan Dasar (KD) lebih besar
dan hal ini dicatat dalam Berita Acara Hasil Pemilihan (BAHP)
c. Dalam hal peserta diketahui mengikuti beberapa paket pekerjaan yang ditenderkan
oleh beberapa Pokja Pemilihan dalam waktu yang bersamaan dan telah ditetapkan
menjadi pemenang pada beberapa paket tersebut, dilakukan perhitungan ulang sisa
kemampuan menangani paket (SKP) (untuk usaha kecil)/sisa kemampuan nyata
(SKN) (untuk usaha menengah dan besar).
d. Dalam hal peserta mengikuti tender beberapa paket pekerjaan konstruksi dalam
waktu penetapan pemenang bersamaan dan/atau sedang melaksanakan pekerjaan
konstruksi lain/yang sedang berjalan, maka:
1) Apabila menawarkan peralatan yang sama untuk beberapa tender yang diikuti
dan dalam evaluasi memenuhi persyaratan pada masing-masing tender, maka
hanya dapat ditetapkan sebagai pemenang pada 1 (satu) tender paket pekerjaan
setelah dilakukan klarifikasi untuk menentukan peralatan tersebut akan
35

ditempatkan, sedangkan untuk tender lainnya dinyatakan peralatan tidak ada dan
dinyatakan gugur.
2) Apabila peserta menawarkan peralatan yang sama pada paket pekerjaan
lain/yang sedang berjalan, maka hanya dapat ditetapkan sebagai pemenang,
apabila setelah dilakukan klarifikasi peralatan tersebut tidak terikat pada paket lain.
3) Ketentuan hanya dapat ditetapkan sebagai pemenang pada 1 (satu) paket
pekerjaan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b, dikecualikan dengan
syarat:
a) Waktu penggunaan alat tidak tumpang tindih (overlap)
b) Ada peralatan cadangan yang diusulkan dalam Dokumen Penawaran
yang memenuhi syarat
c) Lokasi peralatan yang berdekatan dalam pelaksanaan pekerjaan
sehingga dapat digunakan sesuai dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan; atau
d) Kapasitas dan produktivitas peralatan secara teknis dapat menyelesaikan
lebih dari 1 (satu) paket pekerjaan
4) Apabila menawarkan personel yang sama untuk beberapa tender yang diikuti
dan dalam evaluasi memenuhi persyaratan pada masing-masing tender, maka
hanya dapat ditetapkan sebagai pemenang pada 1 (satu) tender paket pekerjaan
setelah dilakukan klarifikasi untuk menentukan personel tersebut akan
ditempatkan, sedangkan untuk tender lainnya dinyatakan personel tidak ada dan
dinyatakan gugur.
5) Apabila peserta menawarkan personel manajerial yang sedang bekerja pada
paket pekerjaan lain/yang sedang berjalan, maka hanya dapat ditetapkan sebagai
pemenang, apabila setelah dilakukan klarifikasi personel tersebut sudah tidak
terikat pada paket lain
6) Ketentuan hanya dapat ditetapkan sebagai pemenang pada 1 (satu) paket
pekerjaan konstruksi sebagaimana dimaksud pada angka 4) dan angka 5),
dikecualikan dengan syarat:
a) Personel yang diusulkan penugasannya sebagai Kepala Proyek/ General
Superintendent (GS) dengan ketentuan maksimal 3 (tiga) paket bersamaan.
b) Jadwal penugasan personel tidak tumpang tindih (overlap) dengan
kegiatan lain berdasarkan jadwal pelaksanaan pekerjaan atau jadwal
penugasan; atau.
c) Terdapat personel cadangan yang diusulkan dalam Dokumen Penawaran
yang memenuhi syarat.
e. Pokja Pemilihan membuat dan menandatangani Berita Acara Hasil Pemilihan
(BAHP) yang paling sedikit memuat:
1) Tanggal dibuatnya Berita Acara Hasil Pemilihan.
2) Nama seluruh peserta.
3) Harga penawaran atau harga penawaran terkoreksi dari masing-masing
peserta
4) Metode evaluasi yang digunakan.
5) Kriteria dan Unsur yang dievaluasi.
6) Rumus yang dipergunakan.
7) Hasil evaluasi dan jumlah peserta yang lulus dan tidak lulus pada setiap
tahapan evaluasi.
8) Berita acara-berita acara yang berkaitan dengan proses pemilihan.
36

9) Dokumen penawaran dan data kualifikasi pemenang serta pemenang


cadangan.
10) Keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu hal Ikhwal pelaksanaan
tender, seperti surat sanggah/sanggah banding beserta jawabannya (apabila ada);
dan
11) Pernyataan bahwa tender gagal apabila tidak ada penawaran yang memenuhi
syarat (apabila tender gagal)
f. Dalam hal nilai pagu anggaran paling banyak Rp 100.000.000.000,00
(seratus miliar rupiah) maka penetapan pemenang dilakukan oleh Pokja Pemilihan.
g. Dalam hal nilai pagu anggaran paling sedikit di atas Rp 100.000.000.000,00
(seratus miliar rupiah) maka penetapan pemenang dilakukan oleh Pengguna Anggaran
(PA).
h. Apabila terjadi keterlambatan dalam menetapkan pemenang dan akan
mengakibatkan Surat Penawaran dan/atau Jaminan Penawaran (apabila disyaratkan)
habis masa berlakunya, maka dilakukan konfirmasi kepada semua peserta yang lulus
evaluasi penawaran dan evaluasi kualifikasi untuk memperpanjang masa berlaku surat
penawaran dan/atau Jaminan Penawaran (apabila disyaratkan) secara tertulis sampai
dengan perkiraan jadwal penandatanganan kontrak.
i. Dalam hal peserta yang lulus evaluasi penawaran dan evaluasi kualifikasi tidak
bersedia memperpanjang surat penawaran dan/atau Jaminan Penawaran (apabila
disyaratkan) dianggap mengundurkan diri dan tidak dikenakan sanksi.

33. Pengumuman Pemenang Pokja Pemilihan mengumumkan pemenang, pemenang


cadangan 1 dan 2 (apabila ada) melalui aplikasi SPSE.

34. Sanggah dari Peserta Tender


a. Sanggahan dari Peserta yang memasukkan penawaran yang namanya tertera
dalam surat penawaran dan/atau tertera dalam akta pendirian perusahaan.
b. Sanggahan disampaikan secara elektronik melalui aplikasi SPSE disertai bukti
terjadinya penyimpangan.
c. Sanggahan diajukan oleh peserta apabila terjadi penyimpangan prosedur meliputi:
1) Kesalahan dalam melakukan evaluasi.
2) Penyimpangan terhadap ketentuan dan prosedur yang diatur dalam Peraturan
Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
beserta perubahannya dan ketentuan yang telah ditetapkan dalam Dokumen
Pemilihan.
3) Persekongkolan sehingga menghalangi terjadinya persaingan usaha yang
sehat; dan/atau
4) Penyalahgunaan wewenang oleh Pokja Pemilihan, kepala UKPBJ, PPK,
PA/KPA, dan/atau kepala daerah.
d. Sanggahan disampaikan dalam waktu 5 (lima) hari kalender setelah pengumuman
pemenang, diakhiri pada hari kerja dan jam kerja.
e. Pokja Pemilihan memberikan jawaban secara elektronik melalui SPSE atas semua
sanggahan paling lambat 3 (tiga) hari kalender setelah akhir masa sanggah, diakhiri
pada hari kerja dan jam kerja.
f. Apabila sanggahan dinyatakan benar maka Pokja Pemilihan menyatakan tender
gagal.
37

g. Sanggahan dianggap sebagai pengaduan, dalam hal:


1) Sanggahan disampaikan tidak melalui aplikasi SPSE (offline), kecuali keadaan
kahar atau gangguan teknis.
2) Sanggahan ditujukan bukan kepada Pokja Pemilihan; atau
3) Sanggahan disampaikan diluar masa sanggah.
h. Sanggahan yang dianggap sebagai pengaduan tetap harus diproses
sebagaimana penanganan pengaduan.

35. Sanggah Banding dari Peserta Tender:


a. Peserta dapat mengajukan sanggah banding apabila tidak setuju atas jawaban
sanggah.
b. Penyanggah menyampaikan sanggah banding secara tertulis kepada KPA
sebagaimana tercantum dalam LDP
c. Sanggah banding disampaikan paling lambat 5 (lima) hari kalender setelah
jawaban sanggah dimuat dalam SPSE
d. Penyanggah banding harus menyerahkan Jaminan Sanggah Banding asli yang
ditujukan kepada Pokja Pemilihan sebagaimana tercantum dalam LDP.
e. Nilai nominal jaminan sanggah banding paling kurang sebesar 1% (satu persen)
dari nilai HPS sebagaimana tercantum dalam LDP.
f. Masa berlaku Jaminan Sanggah Banding paling kurang 30 (tiga puluh) hari
kalender sejak tanggal pengajuan sanggah banding sebagaimana tercantum dalam
LDP
g. Peserta harus menyampaikan Jaminan Sanggah Banding asli secara langsung
atau melalui pos/jasa pengiriman diterima Pokja Pemilihan sebelum batas akhir masa
sanggah banding
h. Dalam hal Jaminan Sanggah Banding asli tidak diterima Pokja Pemilihan sampai
dengan batas akhir masa sanggah banding, maka sanggah banding dinyatakan tidak
diterima
i. Segala risiko keterlambatan dan kerusakan pengiriman Jaminan Sanggah Banding
asli menjadi risiko peserta
j. Penerbit Jaminan Sanggah Banding oleh: Bank Umum; Perusahaan Penjaminan;
Perusahaan Asuransi; Lembaga khusus yang menjalankan usaha di bidang
pembiayaan, penjaminan, dan asuransi untuk mendorong ekspor Indonesia sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang Lembaga pembiayaan
ekspor Indonesia. Penerbit Jaminan Sanggah Banding telah ditetapkan/ mendapatkan
rekomendasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
k. Pokja pemilihan mengklarifikasi atas kebenaran Jaminan Sanggah Banding asli
kepada penerbit jaminan dan KPA tidak akan menindaklanjuti Sanggah Banding
sebelum mendapatkan hasil klarifikasi Pokja Pemilihan.
l. KPA menyampaikan jawaban Sanggah Banding, dengan tembusan kepada
UKPBJ paling lambat 14 (empat belas) hari kalender diakhiri pada hari kerja dan jam
kerja, setelah menerima klarifikasi dari Pokja Pemilihan. Dalam hal KPA tidak
memberikan jawaban Sanggah Banding, maka KPA dianggap menerima Sanggah
Banding.
38

m. Apabila Sanggah Banding dinyatakan benar/diterima, UKPBJ memerintahkan


Pokja Pemilihan melakukan evaluasi ulang atau pemilihan penyedia ulang.
n. Apabila Sanggah Banding dinyatakan salah/tidak diterima, maka:
1) Pokja Pemilihan melanjutkan proses pemilihan dengan menyampaikan hasil
pemilihan kepada Pejabat Pembuat Komitmen.
2) UKPBJ mencairkan Jaminan Sanggah Banding dan disetorkan ke Kas
Negara/Daerah.
o. Sanggah Banding menghentikan proses Tender.
p. Sanggah Banding yang disampaikan bukan kepada KPA, atau disampaikan diluar
masa sanggah banding, dianggap sebagai pengaduan dan diproses sebagaimana
penanganan pengaduan.
36. Pengaduan. Peserta yang memasukkan penawaran hanya dapat mengajukan
pengaduan dalam hal jawaban atas sanggah banding telah diterima oleh perserta

G. Penunjukan Pemenang.

37. Penunjukan Penyedia Barang/Jasa:


a. Pokja Pemilihan menyampaikan Berita Acara Hasil Tender (BAHT) kepada Pejabat
Pembuat Komitmen dengan tembusan kepada Kepala UKPBJ sebagai dasar untuk
menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ).
b. Sebelum menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ), Pejabat
Pembuat Komitmen, Pokja Pemilihan dan pemenang melaksanakan Rapat Persiapan
Penunjukan Penyedia.
c. PPK, Pokja Pemilihan dan Pemenang wajib melaksanakan Rapat Persiapan
Penunjukan Penyedia dengan ketentuan paling lambat 3 (tiga) hari kerja setelah:
1) Masa sanggah berakhir (apabila tidak ada sanggahan).
2) Pokja pemilihan menjawab semua sanggahan dari peserta dan masa
sanggah banding telah berakhir (apabila tidak ada sanggah banding); atau
3) KPA menyatakan sanggah banding salah/tidak diterima (apabila ada sanggah
banding).
e. Rapat persiapan penunjukan Penyedia dilaksanakan untuk memastikan
pemenang memenuhi ketentuan sebagai berikut:
1) Keberlakuan data isian kualifikasi.
2) Bukti sertifikat kompetensi personel manajerial.
3) Kewajiban melakukan sertifikasi bagi operator, teknisi atau analis yang belum
bersertifikat pada saat pelaksanaan pekerjaan; dan
4) Pelaksanaan alih pengalaman/keahlian bidang konstruksi melalui sistem kerja
praktik/magang, paling sedikit pembahasan terkait jumlah peserta, durasi
pelaksanaan, dan jenis keahlian.
f. Dalam hal Pemenang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada
38.d di atas, maka PPK bersama Pokja Pemilihan melaksanakan rapat persiapan
penunjukan penyedia bersama Pemenang Cadangan 1 (apabila ada).
39

g. Dalam hal pemenang cadangan 1 tidak memenuhi, maka PPK bersama Pokja
Pemilihan melaksanakan rapat persiapan penunjukan penyedia bersama pemenang
cadangan 2 (apabila ada).
h. Dalam hal pemenang cadangan 2 tidak memenuhi, maka PPK bersama Pokja
Pemilihan melaksanakan rapat persiapan penunjukan penyedia bersama peserta yang
memenuhi persyaratan penawaran dan kualifikasi (apabila ada).
i. Pejabat Pembuat Komitmen menerbitkan SPPBJ apabila pernyataan peserta pada
formulir isian kualifikasi masih berlaku, dengan ketentuan:
1) Berdasarkan hasil rapat persiapan penunjukan penyedia, peserta mampu
memenuhi semua persyaratan pekerjaan.
2) Tidak ada sanggah/sanggah banding dari peserta.
3) Sanggah/sanggah banding terbukti tidak benar; atau
4) Masa sanggah berakhir.
j. Proses SPPBJ pada angka 38.h dilakukan dengan ketentuan:
1) Dilakukan terhadap pemenang.
2) Dalam hal pemenang tidak memenuhi, maka proses SPPBJ dilakukan
kepada pemenang cadangan 1 (apabila ada)
3) Dalam hal pemenang cadangan 1 tidak memenuhi, maka proses SPPBJ
dilakukan kepada pemenang cadangan 2 (apabila ada); selama masa surat
penawaran dan jaminan penawaran (apabila disyaratkan) masih berlaku atau
sudah diperpanjang masa berlakunya.
k. Proses sebagaimana tercantum pada angka 38.i dengan persetujuan KPA, kecuali
angka 38.i angka 1).
l. Dalam hal tidak ada pemenang, pemenang cadangan 1, dan pemenang
cadangan 2 yang memenuhi maka SPPBJ tidak dapat diterbitkan.
m. Pejabat Pembuat Komitmen menginputkan data SPPBJ dan mengunggah hasil
pemindaian SPPBJ yang telah diterbitkan pada aplikasi SPSE dan mengirimkan
SPPBJ tersebut melalui aplikasi SPSE kepada Penyedia yang ditunjuk.
n. SPPBJ diterbitkan paling lambat 6 (enam) hari kerja setelah pengumuman
penetapan pemenang apabila tidak ada sanggahan atau 2 (dua) hari kerja setelah
semua sanggahan dijawab.
o. Dalam hal DIPA/DPA belum terbit, SPPBJ dapat ditunda diterbitkan sampai batas
waktu penerbitan oleh otoritas yang berwenang.
p. Dalam SPPBJ dicantumkan bahwa penyedia harus menyiapkan Jaminan
Pelaksanaan sebelum penandatanganan kontrak.
q. SPPBJ ditembuskan kepada APIP.
r. Dalam hal Pejabat Pembuat Komitmen tidak bersedia menerbitkan SPPBJ karena
tidak sependapat atas penetapan pemenang, maka:
1) Pejabat Pembuat Komitmen menyampaikan penolakan tersebut kepada
Pokja Pemilihan diserta alasan dan bukti.
2) Pejabat Pembuat Komitmen melakukan pembahasan bersama terkait
perbedaan pendapat atas hasil pemilihan penyedia.
40

3) Dalam hal tidak tercapai kesepakatan, maka pengambilan keputusan


diserahkan kepada PA/KPA paling lambat 6 (enam) hari kerja setelah tidak
tercapai kesepakatan.
4) PA/KPA dapat memutuskan:
(a) Menyetujui penolakan Pejabat Pembuat Komitmen, PA/KPA
memerintahkan Pokja Pemilihan untuk melakukan evaluasi ulang,
pemasukan penawaran ulang atau tender ulang; atau
(b) Menyetujui hasil pemilihan penyedia, PA/KPA memerintahkan Pejabat
Pembuat Komitmen untuk menerbitkan SPPBJ paling lambat 5 (lima) hari
kerja.
(c) Putusan PA/KPA bersifat final.
5) Dalam hal PA/KPA yang bertindak sebagai Pejabat Pembuat Komitmen tidak
menyetujui hasil pemilihan penyedia, PA/KPA menyampaikan penolakan tersebut
kepada Pokja Pemilihan diserta alasan dan bukti dan memerintahkan Pokja
Pemilihan untuk melakukan evaluasi ulang, pemasukan penawaran ulang atau
tender ulang paling lambat 6 (enam) hari kerja setelah hasil pemilihan penyedia
diterima.
s. Kontrak ditandatangani paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah
diterbitkannya SPPBJ.
t. PPK dan Penyedia wajib melaksanakan Rapat Persiapan Penandatanganan
Kontrak setelah diterbitkan SPPBJ.
u. Dalam Rapat Persiapan Penandatanganan Kontrak, paling sedikit dibahas hal-hal
sebagai berikut:
1) Dokumen Kontrak dan kelengkapan.
2) Kelengkapan Rencana Keselamatan Konstruksi.
3) Rencana penandatanganan Kontrak.
4) Jaminan Uang Muka (ketentuan, bentuk, isi, waktu penyerahan)
5) Jaminan Pelaksanaan (ketentuan, bentuk, isi, waktu penyerahan)
6) Asuransi; dan/atau
7) Hal yang telah diklarifikasi dan dikonfirmasi pada saat evaluasi penawaran.
v. Pejabat Pembuat Komitmen menginputkan data kontrak dan mengunggah hasil
pemindaian dokumen kontrak yang telah ditandatangani pada aplikasi SPSE.
w. Penyedia yang ditunjuk wajib menerima keputusan tersebut, dengan ketentuan:
1) Apabila yang bersangkutan mengundurkan diri dan masa penawarannya
masih berlaku dengan alasan yang dapat diterima secara obyektif oleh Pokja
Pemilihan, maka peserta yang bersangkutan tidak dikenakan sanksi apapun.
2) Apabila yang bersangkutan mengundurkan diri dan masa penawarannya
masih berlaku dengan alasan yang tidak dapat diterima secara obyektif oleh Pokja
Pemilihan, maka peserta dikenakan sanksi Daftar Hitam dan Jaminan Penawaran
(apabila disyaratkan) dicairkan dan disetorkan ke Kas Negara/Daerah; atau
3) apabila yang bersangkutan tidak bersedia ditunjuk karena masa
penawarannya sudah tidak berlaku, maka peserta yang bersangkutan tidak
dikenakan sanksi apapun.
41

x. Apabila pemenang yang ditunjuk mengundurkan diri, maka penunjukan pemenang


dapat dilakukan kepada pemenang cadangan sesuai dengan urutan peringkat (apabila
ada), selama masa surat penawaran dan jaminan penawaran (apabila disyaratkan)
pemenang cadangan masih berlaku atau sudah diperpanjang masa berlakunya.
y. Apabila semua pemenang yang ditunjuk mengundurkan diri, maka tender
dinyatakan gagal oleh PA/KPA setelah mendapat laporan dari Pejabat Pembuat
Komitmen.

38. BAHT, Berita Acara Lainnya, dan Kerahasiaan Proses


a. Pokja Pemilihan menuangkan ke dalam BAHT atau Berita Acara tambahan
lainnya segala hal terkait proses pemilihan penyedia secara elektronik yang tidak dapat
diakomodir atau difasilitasi aplikasi SPSE.
b. Berita Acara Tambahan lainnya sebagaimana dimaksud pada angka 39.1
diunggah (upload) oleh Pokja Pemilihan menggunakan menu upload informasi lainnya
pada aplikasi SPSE.
c. Proses evaluasi Dokumen Penawaran bersifat rahasia dan dilaksanakan oleh
Pokja Pemilihan secara independen.
d. Informasi yang berhubungan dengan penelitian, evaluasi, klarifikasi, konfirmasi,
dan usulan calon pemenang tidak boleh diberitahukan kepada peserta, atau orang lain
yang tidak berkepentingan sampai keputusan pemenang diumumkan.
e. Setiap usaha peserta tender mencampuri proses evaluasi Dokumen Penawaran
atau keputusan pemenang akan mengakibatkan ditolaknya penawaran yang
bersangkutan.
f. Evaluasi penawaran yang disimpulkan dalam Berita Acara Hasil Tender (BAHT)
oleh Pokja Pemilihan bersifat rahasia sampai dengan saat pengumuman pemenang.

H. Tender Gagal dan Tindak Lanjut Tender Gagal

39. Tender Gagal


a. Pokja Pemilihan menyatakan tender gagal, apabila:
1) Terdapat kesalahan yang substansial dalam proses evaluasi.
2) Tidak ada peserta yang menyampaikan Dokumen Penawaran setelah ada
pemberian waktu perpanjangan.
3) Tidak ada peserta yang lulus evaluasi penawaran.
4) Dalam Dokumen Pemilihan ditemukan kesalahan atau Dokumen Pemilihan
tidak sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Perundang-undangan terkait
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
5) Seluruh peserta terlibat Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN)
6) Seluruh peserta terlibat persaingan usaha tidak sehat.
7) Seluruh penawaran harga terkoreksi di atas HPS; atau
8) Calon pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2, setelah dilakukan
evaluasi dengan sengaja tidak hadir dalam klarifikasi dan/atau pembuktian
kualifikasi.
42

b. PA/KPA menyatakan Tender gagal, apabila KKN melibatkan Pokja


Pemilihan/PPK/Peserta.
c. Setelah tender dinyatakan gagal, diumumkan kepada seluruh peserta

40. Tindak Lanjut Tender Gagal


a. Setelah pengumuman adanya tender gagal, Pokja Pemilihan atau Pokja Pemilihan
pengganti (apabila diganti) meneliti dan menganalisis penyebab terjadinya tender
gagal, menentukan pilihan langkah selanjutnya, yaitu antara lain melakukan:
1) Evaluasi ulang terhadap Dokumen Penawaran yang telah masuk.
2) Penyampaian ulang Dokumen Penawaran hanya untuk peserta yang
memasukkan penawaran.
3) Tender ulang; atau
4) Penghentian proses tender.
b. PA/KPA, PPK, dan/atau Pokja Pemilihan dilarang memberikan ganti rugi kepada
peserta tender apabila penawarannya ditolak atau tender dinyatakan gagal.
c. Pokja pemilihan melakukan evaluasi penawaran ulang apabila terdapat kesalahan
dalam evaluasi.
d. Pokja pemilihan mengundang peserta untuk menyampaikan penawaran ulang,
apabila ditemukan kesalahan dalam Dokumen Pemilihan atau tidak sesuai dengan
ketentuan dalam Peraturan Perundang-undangan terkait Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah, dengan terlebih dahulu melakukan perbaikan Dokumen Pemilihan.
e. Pokja pemilihan melakukan tender ulang apabila:
1) Tidak ada peserta yang menyampaikan Dokumen Penawaran setelah ada
pemberian waktu perpanjangan.
2) Tidak ada peserta yang lulus evaluasi penawaran.
3) Seluruh peserta terlibat Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).
4) Seluruh peserta terlibat persaingan usaha tidak sehat.
5) Seluruh penawaran harga di atas HPS; dan/atau
6) KKN melibatkan Pokja Pemilihan/PPK.
f. Dalam hal tender ulang yang disebabkan oleh KKN yang melibatkan Pokja
Pemilihan/PPK.

41. Jaminan Pelaksanaan


a. Jaminan Pelaksanaan diberikan Penyedia setelah diterbitkannya SPPBJ dan
sebelum penandatanganan Kontrak.
b. Jaminan Pelaksanaan dikembalikan kepada Penyedia setelah:
1) Penyerahan seluruh pekerjaan.
2) Penyerahan Jaminan Pemeliharaan sebesar 5% (lima perseratus) dari nilai
Kontrak; atau
3) Pembayaran termin terakhir/bulan terakhir/sekaligus telah dikurangi uang
retensi sebesar 5% (lima perseratus) dari nilai Kontrak (apabila diperlukan).
c. Jaminan Pelaksanaan memenuhi ketentuan sebagai berikut:
43

1) Dapat diterbitkan oleh Bank Umum, Perusahaan Asuransi, Perusahaan


Penjaminan, konsorsium perusahaan asuransi umum/lembaga penjaminan/
perusahaan penjaminan yang mempunyai program asuransi kerugian (suretyship),
bersifat mudah dicairkan dan tidak bersyarat (unconditional) dimana konsorsium
tersebut telah ditetapkan/mendapat rekomendasi dari Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) dan diserahkan oleh penyedia jasa kepada Pejabat Penandatangan
Kontrak, atau ditentukan lain sebagaimana tercantum dalam LDP.
2) Masa berlaku Jaminan Pelaksanaan sejak tanggal penandatanganan Kontrak
sampai dengan serah terima pertama pekerjaan berdasarkan Kontrak (PHO)
sebagaimana tercantum dalam LDP
3) Nama Penyedia sama dengan nama yang tercantum dalam surat Jaminan
Pelaksanaan
4) Besaran nilai Jaminan Pelaksanaan tidak kurang dari nilai jaminan yang
ditetapkan
5) Besaran nilai Jaminan Pelaksanaan dicantumkan dalam angka dan huruf
6) Nama Pejabat Penandatangan Kontrak yang menerima Jaminan
Pelaksanaan sama dengan nama Pejabat Penandatangan Kontrak
7) Paket pekerjaan yang dijamin sama dengan paket pekerjaan yang tercantum
dalam SPPBJ
8) Jaminan Pelaksanaan harus dapat dicairkan tanpa syarat (unconditional)
sebesar nilai jaminan dalam jangka waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja
setelah surat pernyataan wanprestasi dari Pejabat Penandatangan
Kontrakditerima oleh penerbit Jaminan; dan
9) Memuat nama, alamat dan tanda tangan pihak penjamin
d. Pejabat Penandatangan Kontrakmengkonfirmasi dan mengklarifikasi secara
tertulis substansi dan keabsahan/keaslian Jaminan Pelaksanaan kepada penerbit
jaminan apabila ada hal yang meragukan dengan menyampaikan surat klarifikasi
kepada penerbit jaminan dengan tembusan kepada penyedia pemilik jaminan untuk
mendorong penerbit jaminan menjawab klarifikasi secara tertulis melalui jalur
komunikasi yang sama klarifikasi tertulis oleh Pejabat Penandatangan Kontrak
e. Kegagalan penyedia yang ditunjuk untuk menyerahkan Surat Jaminan
Pelaksanaan atau mendorong penerbit jaminan menjawab klarifikasi jaminan
dipersamakan dengan penolakan untuk menandatangani Kontrak atau tidak menerima
keputusan penunjukan sebagai penyedia barang/jasa, maka akan dikenakan sanksi
pencantuman dalam daftar hitam.
f. Ketentuan lebih lanjut mengenai pencairan Jaminan Pelaksanaan diatur dalam
Syarat-Syarat Umum Kontrak

I. Penandatanganan Kontrak

42. Penandatanganan Kontrak


a. Penandatanganan Kontrak dilakukan setelah tanganan Kontrak.
b. Sebelum penandatanganan kontrak Pejabat Pembuat Komitmen wajib memeriksa
apakah pernyataan dalam Data Isian Kualifikasi masih berlaku. Apabila salah satu
pernyataan tersebut sudah tidak terpenuhi, maka penandatanganan kontrak tidak
dapat dilakukan.
44

c. Penandatanganan kontrak dilakukan setelah diterbitkan SPPBJ, dan setelah


penyedia menyerahkan Jaminan Pelaksanaan, dengan ketentuan:
1) Nilai Jaminan Pelaksanaan untuk harga penawaran terkoreksi antara 80%
(delapan puluh perseratus) sampai dengan 100% (seratus perseratus) nilai total
HPS adalah sebesar 5% (lima perseratus) dari nilai Kontrak; atau
2) Nilai Jaminan Pelaksanaan untuk harga penawaran atau penawaran
terkoreksi dibawah 80% (delapan puluh perseratus) nilai total HPS adalah sebesar
5% (lima perseratus) dari nilai total HPS.
d. Pejabat Pembuat Komitmen dan penyedia tidak diperkenankan mengubah
substansi Dokumen Pemilihan sampai dengan penandatanganan Kontrak, kecuali
mempersingkat waktu pelaksanaan pekerjaan dikarenakan jadwal pelaksanaan
pekerjaan yang ditetapkan sebelumnya akan melewati batas tahun anggaran.
e. Dalam hal perubahan waktu pelaksanaan pekerjaan melewati batas tahun
anggaran, maka penandatanganan kontrak dilakukan setelah mendapat persetujuan
kontrak tahun jamak.
f. Pejabat Pembuat Komitmen dan Penyedia wajib memeriksa konsep Kontrak
meliputi substansi, bahasa, redaksional, angka dan huruf serta membubuhkan paraf
pada setiap lembar Dokumen Kontrak.
g. Menetapkan urutan hierarki kontrak sebagai berikut:
1) Adendum Surat Perjanjian (apabila ada).
2) Surat Perjanjian.
3) Surat Penawaran berikut Daftar Kuantitas dan Harga/ Daftar Keluaran dan
Harga.
4) Syarat-Syarat Khusus Kontrak.
5) Syarat-Syarat Umum Kontrak.
6) Spesifikasi teknis.
7) gambar-gambar, dengan maksud apabila terjadi pertentangan ketentuan
antara bagian satu dengan bagian yang lain, maka berlaku urutan hierarki hukum.
h. Banyaknya rangkap kontrak dibuat sesuai kebutuhan, yaitu:
1) Sekurang-kurangnya 2 (dua) Kontrak asli, terdiri atas:
a) Kontrak asli pertama untuk Pejabat Pembuat Komitmen dibubuhi materai
pada bagian yang ditandatangani oleh penyedia; dan
b) Kontrak asli kedua untuk penyedia dibubuhi materai pada bagian yang
ditandatangani oleh Pejabat Pembuat Komitmen.
2) Rangkap kontrak lainnya (apabila diperlukan) tanpa dibubuhi meterai.
j. Pihak yang berwenang menandatangani kontrak atas nama penyedia adalah
direktur utama/pimpinan perusahaan atau yang namanya tercantum dalam Akta
Pendirian/Anggaran Dasar, yang telah didaftarkan sesuai dengan peraturan
perundang- undangan.
k. Pihak lain yang bukan direktur utama/pimpinan perusahaan atau yang namanya
tidak disebutkan dalam Akta Pendirian/Anggaran Dasar, dapat menandatangani
Kontrak, sepanjang pihak tersebut adalah pengurus/karyawan perusahaan yang
berstatus sebagai tenaga kerja tetap dan mendapat kuasa atau pendelegasian
45

wewenang yang sah dari direktur utama/pimpinan perusahaan/ pengurus atau pihak
yang sah berdasarkan Akta Pendirian/Anggaran Dasar untuk menandatangani
Kontrak.
l. Pejabat Pembuat Komitmen menginputkan data kontrak dan mengunggah hasil
pemindaian dokumen kontrak yang telah ditandatangani pada aplikasi SPSE.

BAB IV
LEMBAR DATA PEMILIHAN (LDP)

1. Identitas Pokja.

a. Pokja Pemilihan : Pokja Pemilihan Satker Disfaslanal TA 2023.

b. Alamat Pokja Pemilihan : Kantor Disfaslanal Gedung B1 Lantai 3


Mabesal Cilangkap Jakarta Timur.
b. Website LPSE : http//lpse.tnial.mil.id

2. Nama paket pekerjaan : Pembangunan Mess Perwira Denjaka dan


Sarpras

3. Uraian singkat pekerjaan : Pekerjaan struktur dan arsitektur serta mekanikal


elektrikal bangunan 2 lantai dan sarpras.

4. Jangka waktu penyelesaian pekerjaan : 240 (dua ratus empat puluh) hari kalender

5. Sumber Dana.
a. Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan : SBSN Tahun Anggaran 2023.
b. Pagu Anggaran : Rp. 6.926.400.000,00 (enam miliar sembilan ratus dua puluh
enam juta empat ratus ribu rupiah).
c. Harga Perkiraan Sendiri (HPS) : Rp. 6.796.400.000,00 (enam miliar tujuh ratus
sembilan puluh enam juta empat ratus ribu rupiah)
6. Jenis kontrak : Kontrak berdasarkan jenis pekerjaan gabungan harga satuan dan
lumsum.
7. Jadwal Tahapan Pemilihan : Sebagaimana tercantum dalam aplikasi SPSE
8. Peninjauan Lapangan : -
9. Penyesuaian Harga : Penyesuaian harga Tidak diberikan
10. Mata Uang Penawaran dan Cara Pembayaran :
a. Mata uang yang digunakan Rupiah
b. Pembayaran dilakukan dengan cara angsuran (termijn).
46

11. Masa Berlaku Penawaran : Masa berlakunya penawaran selama 30 (tiga puluh) hari
kalender sejak batas akhir pemasukan Dokumen Penawaran, yaitu dari tanggal 6 April 2021 s.d
5 Juni 2021.
12. Jadwal Pemasukan Dokumen Penawaran : Lihat jadwal pemilihan dalam aplikasi SPSE
13. Batas Akhir Waktu Pemasukan Penawaran : Lihat jadwal pemilihan dalam aplikasi SPSE
14. Pembukaan Penawaran : Lihat jadwal pemilihan dalam aplikasi SPSE
15. Pengisian Dokumen Kualifikasi : Pengisian Dokumen Kualifikasi dalam aplikasi SPSE
16. Dokumen Penawaran
a. Dokumen Administrasi. Evaluasi admistrasi dilaksanakan dengan sistem gugur
dengan persyaratan sebagai berikut:
1) Surat penawaran, yang didalamnya mencantumkan:
a) Tanggal, bulan dan tahun.
b) Masa berlaku penawaran.
c) Harga penawaran.
d) Jangka waktu pelaksanaan.
e) Tanda tangan:
(1) Direktur utama/pimpinan perusahaan.
(2) Penerima kuasa dari direktur utama/pimpinan perusahaan yang
nama penerima kuasanya tercantum dalam akta pendirian atau
perubahannya.
(3) Kepala cabang perusahaan yang diangkat oleh kantor pusat
yang dibuktikan dengan dokumen otentik.
(4) Pejabat yang menurut perjanjian kerja sama berhak mewakili
perusahaan yang bekerja sama; atau
(5) Peserta perorangan.
2) Jaminan penawaran asli
3) Rekapitulasi harga dan rincian
4) Surat kuasa dari direktur utama/pimpinan perusahaan kepada penerima
kuasa yang namanya tercantum dalam akta pendirian atau perubahannya
(apabila dikuasakan).
5) Surat Perjanjian Kerja Sama Operasi, dalam hal peserta tender adalah
perusahaan dalam bentuk kerja sama operasi (KSO), makan dalam perjanjian
kerjasama tersebut harus mencantumkan secara jelas perusahaan utama
sebagai pemegang saham mayoritas yang bertanggungjawab secara
keseluruhan disertai dengan urutan presentase kemitraan dan urutan tugas
masing-masing pihak, dibuat dihadapan notaris.
Evaluasi administrasi menghasilkan dua kesimpulan yaitu : Memenuhi syarat
administrasi (LULUS) atau tidak memenuhi syarat administrasi (GUGUR).

b. Dokumen Teknis. Dokumen teknis menggunakan sistem nilai (scorring)


dengan nilai total minimum kelulusan (passing grade) 70,00 (tujuh puluh), dan
terdapat nilai minimum kelulusan masing-masing unsur sebagai berikut:

No Unsur Penilaian Nilai Nilai Min


47

1. Daftar personel inti 15,00 10,5

2. Jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah peralatan utama. 15,00 10,5

3. Pengalaman Perusahaan 20,00 14

4. Metode Pelaksanaan Pekerjaan. 25,00 17,5

5. Spesifikasi teknis 25,00 17,5

TOTAL 100,00 70,00

1) Daftar personel inti/tenaga ahli/teknis/terampil minimal yang diperlukan


untuk pelaksanaan pekerjaan :
a) Kepala Lapangan (Site Manager), satu orang berpendidikan minimal
S1 Teknik Sipil/Arsitektur, pengalaman minimal 5 tahun (3 tahun dalam
bidang teknik bangunan gedung), mempunyai SKK Ahli Muda Bidang
Keahlian Manajemen Konstruksi minimal Jenjang 7, yang dibuktikan
dengan ijazah, sertifikat, dan riwayat hidup serta memiliki NPWP. (Bobot
7,00).
b) Petugas K3, satu orang berpendidikan minimal S1 Teknik,
pengalaman 3 tahun, minimal mempunyai sertifikat Petugas Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3) Konstruksi Jenjang 4 yang dibuktikan dengan
ijazah, sertifikat, dan riwayat hidup serta memiliki NPWP. (Bobot 5,00)
c) Juru gambar/Operator, satu orang berpendidikan minimal D3 Teknik,
pengalaman minimal 3 tahun minimal mempunyai sertifikat Juru Gambar
Bangunna Gedung (Level_2) jenjang 2 yang dibuktikan dengan ijazah,
sertifikat, dan riwayat hidup serta memiliki NPWP. (Bobot 1,00)
d) Tenaga administrasi keuangan, satu orang berpendidikan minimal
S1 Ekonomi, pengalaman 3 tahun, dibuktikan dengan ijazah, sertifikat,
riwayat hidup dan memiliki NPWP SKA/SKT tidak dipersyaratkan.
(Bobot 1,00)
e) Staf logistik, satu orang berpendidikan minimal SMU/SMK,
pengalaman 3 tahun, dibuktikan dengan ijazah, sertifikat, riwayat hidup
dan memiliki NPWP, SKA/SKT tidak dipersyaratkan. (Bobot 1,00)

2. Daftar peralatan utama minimal yang diperlukan untuk pelaksanaan


pekerjaan:

No Jenis Alat Jumlah Bobot


1 Mobil Pick Up 1 unit 3,00
2 Mesin stemper 1 unit 3,00
3 Molen 2 unit 3,00
4 Teodolit 1 unit 3,00
5 Genset 1 unit 3,00
48

Penilaian dilakukan sebagai berikut:


a) Tanpa ada bukti kepemilikan alat atau bukti sewa atas nama
perusahaan maka akan diberikan nilai sama dengan nol.
b) Untuk alat yang dimiliki sendiri dan disertai bukti kepemilikan alat
dikalikan koefisien 1.
c) Untuk alat yang disewa, bukti kepemilikan dan atau surat dukungan
dari pemberi sewa akan dikalikan koefisien 0,50.
d) Jika sewa tanpa bukti atau tidak ada peralatan sama dengan nol.

3) Pengalaman perusahaan. Evaluasi dilakukan atas pengalaman pekerjaan


perusahaan dalam melaksanakan pekerjaan yang sama atau sejenis yang
telah dilaksanakan dalam waktu 4 (empat) tahun terakhir, baik sebagai
kontraktor utama maupun subkontraktor yang dibuktikan dengan bukti Kontrak
dan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK). Perhitungan penilaian dilakukan pada:

a) Memiliki minimal 2 pekerjaan dengan nilai paket pengalaman 3xNpt


sama dengan atau diatas dari HPS mendapat nilai 20,00 (dua puluh).
b) Memiliki 1 pekerjaan dengan nilai paket pengalaman 3xNpt sama
dengan atau diatas dari HPS mendapat nilai 15,00 (lima belas).
c) Tidak ada paket pengalaman 3xNpt diatas HPS, maka tidak dinilai
atau sama dengan nol.

4) Metode pelaksanaan pekerjaan.


PENJELASAN TATA
NO URAIAN PEKERJAAN
CARA PELAKSANAAN
A METODE PELAKSANAAN
1 Pekerjaan Persiapan 2,00
2 Pekerjaan Lantai 1 4,00
3 Pekerjaan Lantai 2 4,00
4 Pekerjaan Mekanikal Elektrikal 2,00
5 Pekerjaan R. Pompa & GWT 2,00
6 Pekerjaan Sarpras 2,00
7 Pekerjaan Penyambungan Listrik PLN 2,00
JADWAL PELAKSANAAN DENGAN SISTEM
B 7.00
BARCHART YANG DILENGKAPI DENGAN CURVA "S"

SUB TOTAL 25.00

5) Spesifikasi teknis. Evaluasi dilaksanakan dengan menjelaskan spesifikasi


material yang akan digunakan disertai dengan surat dukungan dari
supplier/produsen material.
17. Sanggah, Sanggah Banding dan Pengaduan
a. Sanggah disampaikan melalui aplikasi SPSE .
b. Tembusan sanggah dapat disampaikan di luar aplikasi SPSE (offline) ditujukan
kepada:
49

1) Pejabat Pembuat Komitmen : Kadisfaslanal.


2) PA/KPA : Menhan/Wakasal.
3) APIP : Inspektur Jendral TNI AL.
c. Sanggah Banding disampaikan di luar aplikasi SPSE (offline) ditujukan kepada:
PA/KPA dalam hal ini Menhan/Wakasal.
d. Pengaduan disampaikan di luar aplikasi SPSE (offline) ditujukan kepada APIP
Kotama Mabesal dalam hal ini Inspektur Jendral TNI AL.

18. Penyampaian Penawaran Berulang ( E-Reverse Auction ). Tidak diberlakukan e-


Reverse auction untuk pekerjaan konstruksi

19. Jaminan Penawaran Asli (Apabila Diisyaratkan)


a. Besarnya jaminan penawaran adalah; Rp. -
b. Jaminan penawaran harus diterbitkan oleh Bank yang telah ditentukan oleh TNI AL
yaitu BNI, BRI, BTN, atau Bank Mandiri
c. Jaminan penawaran di tujukan kepada Kelompok Kerja Pemilihan pembangunan
Mess Perwira Denjaka dan Sarpras.
d. Masa berlakunya jaminan penawaran 30 (tiga puluh) hari kalender.
e. Dalam hal Jaminan Penawaran dicairkan, maka dicairkan dan disetorkan pada Kas
Negara melalui Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar (PPSPM) satker
Mabes TNI Angkatan Laut.
20. Jaminan Sanggahan Banding
a. Besarnya nilai nominal Jaminan Sanggah Banding adalah Rp. 67.964.000,00 (enam
puluh tujuh juta sembilan ratus enam puluh empat ribu rupiah).
b. Jaminan sanggah banding harus diterbitkan oleh Bank yang telah ditentukan oleh TNI
AL yaitu BNI, BRI, BTN, atau Bank Mandiri.
c. Jaminan Sanggah Banding ditujukan kepada Kelompok Kerja Pemilihan
pembangunan Mess Perwira Denjaka dan Sarpras.
d. Masa berlaku Jaminan Sanggah Banding selama 30 (Tiga Puluh) hari kalender sejak
batas tanggal pengajuan sanggah banding
e. Dalam hal Jaminan Sanggah Banding dicairkan, maka dicairkan dan disetorkan pada
Kas Negara melalui Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar (PPSPM) satker
Mabes TNI Angkatan Laut.

21. Jaminan Pelaksanaan


a. Masa berlaku Jaminan Pelaksanaan selama 240 (dua ratus empat puluh) hari
kalender sejak serah terima pertama pekerjaan (PHO).
b. Jaminan pelaksanaan harus diterbitkan oleh Bank yang telah ditentukan oleh TNI AL
yaitu BNI, BRI, BTN, atau Bank Mandiri
b. Besarnya Jaminan Pelaksanaan adalah senilai Uang yang diterima untuk jaminan
pelaksanaan.
c. Jaminan Pelaksanaan ditujukan kepada Pejabat Pembuat Komitmen Kadisfaslanal
50

d. Dalam hal Jaminan Pelaksanaan dicairkan, maka dicairkan dan disetorkan pada Kas
Negara melalui Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar (PPSPM) satker
Mabes TNI Angkatan Laut.

22. Jaminan Uang Muka


a. Nilai Jaminan Uang Muka sebesar 20% (dua puluh persen) dari nilai kontrak
b. Jaminan uang muka harus diterbitkan oleh bank yang telah ditentukan oleh TNI AL
yaitu BNI, BRI, BTN, atau Bank Mandiri
c. Jaminan Uang Muka ditujukan kepada Kadisfaslanal Selaku Pejabat Pembuat
Komitmen.
d. Jaminan Uang Muka dicairkan dan disetorkan pada Kas Negara melalui Pejabat
Penandatangan Surat Perintah Membayar (PPSPM) satker Mabes TNI Angkatan Laut.

23. Jaminan Pemeliharaan


a. Masa berlakunya Jaminan Pemeliharaan selama 365 (tiga ratus enam puluh lima)
hari kalender sejak serah terima pertama pekerjaan (PHO).
b. Jaminan pemeliharaan harus diterbitkan oleh bank yang telah ditentukan oleh TNI AL
yaitu BNI, BRI, BTN, atau Bank Mandiri.
c. Jaminan Pemeliharaan ditujukan kepada Kadisfaslanal Selaku Pejabat Pembuat
Komitmen.
d. Jaminan Pemeliharaan dicairkan dan disetorkan pada Kas Negara melalui Pejabat
Penandatangan Surat Perintah Membayar (PPSPM) satker Mabes TNI Angkatan Laut.
51

BAB V
LEMBAR DATA KUALIFIKASI (LDK)

1. Lingkup Kualifikasi.
a. Nama Pokja Pemilihan : Pokja Pemilihan Satker Disfaslanal TA 2023.
b. Alamat Pokja Pemilihan : Kantor Disfaslanal Gedung B1 Lantai 3
Mabesal Cilangkap Jakarta Timur.
c. Website LPSE : www.lpse.tnial.mil.id
d. Nama paket pekerjaan : Pembangunan Mess Perwira Denjaka dan
Sarpras
2. Persyaratan Kualifikasi
a. Peserta yang melakukan Kerja Sama Operasi (KSO) maka jumlah anggota KSO
dapat dilakukan dengan batasan paling banyak 3 (tiga) perusahaan dalam 1 (satu)
kerjasama operasi.
b. Memilki Sertifikat Badan Usaha klasifikasi bidang usaha bangunan gedung dengan
subklasifikasi Konstruksi Gedung Hunian (BG 001) KBLI 2020 (41011) kualifikasi bidang
usaha Kecil (K) yang masih berlaku.
c. Memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban pelaporan perpajakan
(SPT Tahunan) tahun pajak 2021/2022.
d. Memiliki Akte pendirian perusahaan dan rekaman perubahannya.
e. Tidak masuk dalam Daftar Hitam, keikutsertaannya tidak menimbulkan
pertentangan kepentingan pihak yang terkait, tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak
pailit, kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan dan/atau yang bertindak untuk dan atas
nama Badan Usaha tidak sedang dalam menjalani sanksi pidana, dan pengurus/pegawai
tidak berstatus Aparatur Sipil Negara, kecuali yang bersangkutan mengambil cuti diluar
tanggungan Negara.
f. Memiliki pengalaman paling kurang 1 (satu) pekerjaan konstruksi dalam kurun waktu
4 (empat) tahun terakhir, baik di lingkungan pemerintah maupun swasta termasuk
pengalaman subkontrak, kecuali bagi pelaku usaha yang baru berdiri kurang dari 3 (tiga)
tahun.
52

g. Memenuhi Sisa Kemampuan Paket (SKP) dengan perhitungan SKP = 5 – P,


dimana P adalah Paket pekerjaan yang sedang dikerjakan.
h. Dalam hal peserta melakukan KSO:
1) Evaluasi persyaratan pada huruf b, h, i, j, dan k dilakukan untuk setiap
perusahaan yang tergabung dalam KSO.
2) Evaluasi pada huruf c, dilakukan secara saling melengkapi oleh anggota KSO
dan setiap anggota KSO harus memiliki salah satu SBU yang disyaratkan.
3) Evaluasi pada huruf e, f, dan g, dilakukan secara saling melengkapi oleh
anggota KSO.
4) Evaluasi pada huruf m, dilakukan dengan menjumlahkan SKN seluruh anggota
KSO dan setiap anggota KSO harus menyampaikan laporan keuangan dan daftar
pekerjaan yang sedang dilaksanakan.
5) Evaluasi pada huruf d hanya dilakukan kepada leadfirm KSO; dan
6) Dalam hal KSO dilakukan antara usaha kualifikasi menengah dengan usaha
kualifikasi kecil, maka evaluasi pada huruf l tetap dilakukan terhadap usaha kecil
tersebut
i. Perusahaan yang bersangkutan dan manajemennya tidak dalam pengawasan
pengadilan, tidak pailit, kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan dan/atau direksi yang
bertindak untuk dan atas nama perusahaan atau peserta perorangan tidak sedang dalam
menjalani sanksi pidana.
j. Salah satu dan/atau semua pengurus dan badan usahanya atau peserta
perorangan tidak masuk dalam Daftar Hitam.
k. Memiliki kemampuan menyediakan fasilitas dan peralatan serta personil yang
diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan.
l. Menyampaikan daftar perolehan pekerjaan yang sedang dikerjakan.
m. Mengasuransikan semua tenaga kerja dan peralatan yang digunakan yang
dibuktikan dengan surat pernyataan.
n. Tidak akan menuntut ganti rugi apabila tender dinyatakan gagal yang dibuktikan
dengan surat pernyataan.
o. Memiliki Tanda daftar perusahaan (TDP) atau Nomor Induk Berusaha
(NIB).
p. Surat keterangan Domisili perusahaan yang masih berlaku.
q. Memiliki surat keterangan dukungan keuangan dari bank pemerintah/swasta untuk
mengikuti pengadaan pekerjaan konstruksi paling kurang 10% (sepuluh perseratus) dari
nilai total HPS, atau minimal Rp 679.640.000,00 (enam ratus tujuh puluh sembilan juta
enam ratus empat puluh ribu rupiah).
r. Surat Keterangan Security Clearence (SC) dari Instansi TNI AL dalam hal ini di
keluarkan oleh ASINTEL KASAL untuk mengikuti kegiatan tender melalui layanan
pengadaan secara elektronik (LPSE) di Satker Disfaslanal.
53

Apabila salah satu dari persyaratan tidak ada/tidak lengkap maka dokumen penawaran tersebut
TIDAK MEMENUHI PERSYARATAN KUALIFIKASI DAN DINYATAKAN GUGUR.

BAB VI
BENTUK DOKUMEN PENAWARAN CONTOH

1. Bentuk Surat Penawaran Peserta Badan Usaha Tunggal/Kemitraan (KSO).

Kop Surat Badan Usaha/Kemitraan (KSO)

Nomor : ………………………….. ………………, ……………… 2023


Lampiran : Satu berkas
Perihal : Penawaran pekerjaan Kepada

Yth. Pokja Pemilihan Satker Disfaslanal


TA. 2023

di

Jakarta

1. Sehubungan dengan pengumuman Tender dengan Pascakualifikasi dan Dokumen


Pemilihan nomor: DP/17/III/2023 tanggal 22 Maret 2023 dan setelah kami pelajari dengan
saksama Dokumen Pengadaan dan Berita Acara Pemberian Penjelasan, dengan ini kami
mengajukan penawaran untuk pekerjaan pembangunan Mess Perwira Denjaka dan
Sarpras sebesar Rp_______________ (__________________________). termasuk PPN.
2. Penawaran ini sudah memperhatikan ketentuan dan persyaratan yang tercantum dalam
Dokumen Pemilihan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut.
54

3. Kami akan melaksanakan pekerjaan tersebut dengan jangka waktu pelaksanaan


pekerjaan selama ____ (________________) hari kalender.
4. Penawaran ini berlaku selama ____ (__________________) hari kalender sejak batas
akhir pemasukan penawaran.
5. Sesuai dengan persyaratan, bersama Surat Penawaran ini kami lampirkan:
a. Salinan Jaminan Penawaran.
b. Surat perjanjian kemitraan/Kerja Sama Operasi, (apabila ber-KSO).
c. Dokumen penawaran teknis, terdiri dari:
1) Metoda Pelaksanaan Pekerjaan.
2) Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan.
3) Daftar Isian Peralatan Utama
4) Daftar Isian Personel Manajerial.
5) Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK).
6) Daftar isian bagian pekerjaan yang akan disubkontrakkan (apabila
disyaratkan).
7) Dokumen lain yang disyaratkan (apabila ada)
d. Dokumen Penawaran Harga, terdiri dari:
1) Daftar Kuantitas dan Harga.
2) Daftar Keluaran dan Harga.
e. Dokumen lain, terdiri dari:
1) Formulir rekapitulasi perhitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri
(TKDN), (apabila memenuhi syarat untuk diberikan preferensi harga).
2) Daftar barang yang diimpor (apabila ada)..
6. Dengan disampaikannya Surat Penawaran ini, maka kami menyatakan sanggup dan
akan tunduk pada semua ketentuan yang tercantum dalam Dokumen Pemilihan serta Pokja
Pemilihan tidak terikat untuk menetapkan penawaran terendah sebagai pemenang.
7. Apabila dana dalam dokumen anggaran yang telah disahkan tidak tersedia atau tidak
cukup tersedia dalam DIPA/DPA Tahun Anggaran, maka Pengadaan Barang/Jasa dapat
dibatalkan dan kami tidak akan menuntut ganti rugi dalam bentuk apapun.

PT/CV/Firma/KSO ____________
[pilih yang sesuai dan cantumkan nama]

..........................
Jabatan
55

2. Bentuk Perjanjian Kerja Sama Operasi (KSO) – (apabila ber-KSO). CONTOH

SURAT PERJANJIAN
KERJA SAMA OPERASI (KSO)

Sehubungan dengan tender pekerjaan ___________________ maka kami:


______________________________ [nama perusahaan peserta 1]
______________________________ [nama perusahaan peserta 2]
______________________________ [nama perusahaan peserta 3]
______________________________ [dan seterusnya] bermaksud untuk mengikuti tender dan
pelaksanaan kontrak secara bersama-sama dalam bentuk Kerja Sama Operasi (KSO).

Kami menyetujui dan memutuskan bahwa:

1. Secara bersama-sama:
a. Membentuk KSO dengan nama KSO adalah ________________
b. Menunjuk ____________________________ [nama perusahaan dari
anggota KSO ini] sebagai perusahaan utama (leading firm) untuk KSO dan
mewakili serta bertindak untuk dan atas nama KSO.
c. Menyetujui apabila ditunjuk sebagai pemenang, wajib bertanggung jawab
baik secara bersama-sama atau masing-masing atas semua kewajiban sesuai
ketentuan dokumen kontrak.
2. Keikutsertaan modal (sharing) setiap perusahaan dalam KSO adalah:
a. __________ [nama perusahaan peserta 1] sebesar ___ % (______ persen)
b. __________ [nama perusahaan peserta 2] sebesar ___ % (______ persen)
56

c. __________ [nama perusahaan peserta 3] sebesar ___ % (______ persen)


d. ________________________ [dst]
3. Masing-masing peserta anggota KSO, akan mengambil bagian sesuai sharing
tersebut pada butir 2. dalam hal pengeluaran, keuntungan, dan kerugian dari KSO.
4. Pembagian sharing dalam KSO ini tidak akan diubah baik selama masa
penawaran maupun sepanjang masa kontrak, kecuali dengan persetujuan tertulis
terlebih dahulu dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan persetujuan bersama
secara tertulis dari masing-masing anggota KSO.
5. Terlepas dari sharing yang ditetapkan di atas, masing-masing anggota KSO akan
melakukan pengawasan penuh terhadap semua aspek pelaksanaan dari perjanjian ini,
termasuk hak untuk memeriksa keuangan, perintah pembelian, tanda terima, daftar
peralatan dan tenaga kerja, perjanjian subkontrak, surat-menyurat, dan lain-lain.

6. Wewenang menandatangani untuk dan atas nama KSO diberikan kepada


____________________ [nama individu dari perusahaan lead firm KSO] dalam
kedudukannya sebagai direktur utama/direktur pelaksana __________________ [nama
perusahaan dari lead firm KSO] berdasarkan perjanjian ini.
7. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal ditandatangani.
8. Perjanjian ini secara otomatis menjadi batal dan tidak berlaku lagi bila tender tidak
dimenangkan oleh perusahaan KSO.
9. Perjanjian ini dibuat dalam rangkap ____ (_______) yang masing-masing
mempunyai kekuatan hukum yang sama.

DENGAN KESEPAKATAN INI semua anggota KSO membubuhkan tanda tangan di


_________ pada hari __________ tanggal __________ bulan __________ tahun
________________________

[Peserta 1] [Peserta 2]

(_______________) (________________)

[Peserta 3] [dst

(________________) (________________)]
57

Catatan:
Apabila ditetapkan sebagai pemenang tender maka Surat Perjanjian Kerja Sama Operasi ini
harus dinotariatkan

3. Bentuk Jaminan Penawaran dari Bank. CONTOH

[Kop Bank Penerbit Jaminan]


GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN PENAWARAN
Nomor: ____________________

Yang bertanda tangan dibawah ini: __________________________________ dalam jabatan


selaku ____________________________ dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama
________________________ [nama bank] berkedudukan di
________________________________ [alamat] untuk selanjutnya disebut: PENJAMIN

dengan ini menyatakan akan membayar kepada:


Nama : Pokja Pemilihan Satker Disfaslanal TA 2023
Alamat : Kantor Disfaslanal Gedung B1 Lantai 3 Mabesal Cilangkap Jakarta Timur.

selanjutnya disebut: PENERIMA JAMINAN

sejumlah uang Rp _____________________________________


(terbilang ________________________________________________________) sebagai
Jaminan Penawaran dalam mengajukan penawaran untuk tender pekerjaan pembangunan
Mess Perwira Denjaka dan Sarpras dengan bentuk garansi bank, apabila:
Nama : _____________________________ [peserta tender]
Alamat : ______________________________________________

selanjutnya disebut: YANG DIJAMIN


58

ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas waktu
berlakunya Garansi Bank ini, tidak memenuhi ketentuan yaitu:
a. Terlibat Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN);
b. Menarik kembali penawaran selama dilaksanakannya tender;
c. Tidak bersedia menambah nilai jaminan pelaksanaan dalam hal sebagai calon pemenang
dan calon pemenang cadangan 1 dan 2 harga penawarannya dibawah 80% HPS;
d. Tidak hadir dalam klarifikasi dan/atau verifikasi kualifikasi dalam hal sebagai calon
pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2 dengan alasan yang tidak dapat diterima;
dan
e. Mengundurkan diri atau gagal tanda tangan kontrak.
sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Pemilihan yang diikuti oleh Yang Dijamin.
Garansi Bank ini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Garansi Bank berlaku selama __________ (____________) hari kalender, dan efektif mulai
dari tanggal _____________________ [diisi sesuai dengan tanggal batas akhir pemasukan
penawaran]
2. Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan melampirkan Surat
Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan paling lambat 14 (empat belas) hari kalender
setelah tanggal jatuh tempo Garansi Bank sebagaimana tercantum dalam butir 1.
3. Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai jaminan tersebut di
atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat (Unconditional) setelah
menerima tuntutan pencairan dari Penerima Jaminan berdasar Surat Pernyataan Wanprestasi
dari Penerima Jaminan mengenai pengenaan sanksi akibat Yang Dijamin cidera janji/lalai/tidak
memenuhi kewajibannya.
4. Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya benda-benda yang
diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual untuk melunasi hutang Yang Dijamin
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
5. Garansi Bank ini tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan kepada pihak lain.
6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini, masing-masing pihak
memilih domisili hukum yang umum dan tetap di Kantor Pengadilan Negeri ________.

Dikeluarkan di : _____________
Pada tanggal : _____________

[Bank]

Materai Rp 10000,00

________________
59

[Nama dan Jabatan]


Untuk keyakinan, pemegang Garansi
Bank disarankan untuk
mengkonfirmasi Garansi ini ke
_____[bank]

4. Bentuk Jaminan Sanggahan Banding dari Bank. CONTOH

[Kop Bank Penerbit Jaminan]


GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN SANGGAHAN BANDING
Nomor: ____________________

Yang bertanda tangan dibawah ini: __________________________________ dalam jabatan


selaku ____________________________ dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama
________________________ [nama bank] berkedudukan di
________________________________ [alamat] untuk selanjutnya disebut: PENJAMIN

dengan ini menyatakan akan membayar kepada:


Nama : Pokja ULP Satker Disfaslanal TA 2023
Alamat : Kantor Disfaslanal Gedung B1 Lantai 3 Mabesal Cilangkap Jakarta Timur.

selanjutnya disebut: PENERIMA JAMINAN

sejumlah uang Rp _____________________________________


(terbilang ________________________________________________________) sebagai
Jaminan Sanggahan Banding dalam mengajukan sanggahan banding untuk tender pekerjaan
pembangunan Mess Perwira Denjaka dan Sarpras dengan bentuk garansi bank, apabila:
Nama : _____________________________ [peserta tender]
Alamat : ______________________________________________

selanjutnya disebut: YANG DIJAMIN

ternyata Sanggahan Banding yang diajukan tidak benar. Garansi Bank ini dikeluarkan dengan
ketentuan sebagai berikut : :
60

a. Garansi Bank berlaku selama .................. (........dalam huruf ..........) hari kalender,
dari tanggal .................. s.d. ...................
b. Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan melampirkan
Surat Pernyataan Sanggahan Banding tidak benar dari Penerima Jaminan paling
lambat 14 (empat belas) hari kalender setelah tanggal jatuh tempo Garansi Bank
sebagaimana tercantum dalam butir 1.
c. Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai jaminan
tersebut di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat
setelah menerima tuntutan pencairan dari Penerima Jaminan berdasar Surat
Pernyataan Sanggahan Banding tidak benar dari Penerima Jaminan dan pengenaan
sanksi akibat Sanggahan Banding yang diajukan Yang Dijamin tidak benar.

d. Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya benda-benda


yang diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual untuk melunasi hutang Yang
Dijamin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata.
e. Garansi Bank ini tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan kepada
pihak lain.
f. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini, masing-
masing pihak memilih domisili hukum yang umum dan tetap di Kantor Pengadilan
Negeri ________.

Dikeluarkan di : _____________
Pada tanggal : _____________

[Bank]

Materai Rp 10000,00

____________
[Nama dan Jabatan

Untuk keyakinan, pemegang Garansi Bank


disarankan untuk mengkonfirmasi Garansi
ini ke _____[bank]
61

CONTOH
5. Bentuk Dokumen Penawaran Teknis
Dokumen Penawaran Teknis

[Cantumkan dan jelaskan sesuai dengan ketentuan dalam IKP dan LDP. Jika diperlukan,
keterangan dapat dicantumkan dalam lembar tersendiri/tambahan]
62

6. Data Peralatan CONTOH

No Jenis Merk dan tipe Lokasi Kapasitas Jumlah Kepemilikan/ Status

1 ………. ………. ………. ………. ………. ……….

2 ………. ………. ………. ………. ………. ……….

Dst ……….
63

7. Data Personel Manajerial CONTOH

Jabatan dalam Pengalaman


Tingkat Kerja Profesional
pekerjaan yang Sertifikat Kompetensi
No Nama Pendidikan/ (Tahun)
akan Kerja
Ijazah
dilaksanakan

1 ………. ………. ………. ………. ……….

2 ………. ………. ………. ………. ……….

Dst ……….
64

CONTOH

Daftar Riwayat Hidup Personel Manajerial

1. Jabatan dalam pekerjaan yang akan dilaksanakan : __________


2. Nama Perusahaan : __________
3. Nama Personel : __________
4. Tempat/Tanggal Lahir : __________
5. Riwayat Pendidikan (Lembaga pendidikan,
tempat dan tahun tamat belajar) : __________
6. Pengalaman Kerja
a) Tahun ____
1) Nama Kegiatan : __________
2) Lokasi Kegiatan : __________
3) Pengguna Jasa : __________
4) Nama Perusahaan : __________
5) Uraian Tugas : __________
6) Waktu Pelaksanaan : __________
7) Posisi Penugasan : __________
b) Dst…

Daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan penuh rasa tanggung
jawab. Jika terdapat pengungkapan keterangan yang tidak benar secara sengaja atau
sepatutnya diduga maka saya siap untuk digugurkan sebagai personel manajerial atau
dikeluarkan jika sudah diperkerjakan.
____________,_____20__

Yang membuat pernyataan,

(__________) [nama jelas]


65

Mengetahui: __________ [nama Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi ]

(__________) [nama jelas wakil sah]

8. Bentuk Surat Pernyataan Kepemilikan Sertifikat Kompentensi Kerja CONTOH

[KOP SURAT BADAN USAHA]


PERNYATAAN KEPEMILIKAN SERTIFIKAT KOMPETENSI KERJA
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : __________________________________________
Jabatan : __________________________________________
Alamat : __________________________________________
No. KTP : __________________________________________
Dengan ini menyatakan bahwa Personel Manajerial yang saya usulkan dalam Dokumen
Penawaran, sudah memiliki SERTIFIKAT KOMPETENSI KERJA sesuai dengan yang
disyaratkan dalam Dokumen Pemilihan dan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan penuh rasa tanggung jawab,
apabila di kemudian hari ditemukan data lain/keterangan yang berbeda dengan surat
pernyataan ini, saya tidak akan menuntut dan bersedia dikenakan sanksi sebagai berikut:
a. Sanksi administratif, berupa pembatalan sebagai pemenang.
b. Sanksi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

____________,_____20__

Yang membuat pernyataan,

(_____________)
66

[nama jelas]

9. Bagian Pekerjaan Yang Disubkontrakkan (Apabila Disyaratkan) CONTOH

No Jenis Pekerjaan yang disubkontrakkan Nama dan alamat sub penyedia

1. ……..
1 ………….. 2. ……..
3. Dst

1. ……..
2 ………….. 2. ……..
3. Dst

Dst Dst Dst

Subpenyedia Kecil Provinsi


B
Setempat

1. ……..
1 ………….. 2. ……..
3. Dst

1. ……..
2 ………….. 2. ……..
3. Dst

Dst Dst Dst


67

10. Bentuk Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK) CONTOH

BENTUK RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI

………….. RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI

[Logo & Nama Perusahaan] [digunakan untuk usulan penawaran]


68

DAFTAR ISI
A. Kepemimpinan dan Partisipasi Pekerja dalam Keselamatan Konstruksi:
1. Kepedulian pimpinan terhadap Isu eksternal dan internal.
2. Komitmen Keselamatan Konstruksi.
B. Perencanaan keselamatan konstruksi:
1. Identifikasi bahaya, Penilaian risiko, Pengendalian dan Peluang.
2. Rencana tindakan (sasaran & program) B.3. Standar dan peraturan
perundangan.
C. Dukungan Keselamatan Konstruksi
1. Sumber Daya.
2. Kompetensi
3. Kepedulian
4. Komunikasi
5. Informasi Terdokumentasi
D. Operasi Keselamatan Konstruksi
1. Perencanaan Operasi.
E. Evaluasi Kinerja Keselamatan Konstruksi:
1. Pemantauan dan evaluasi.
2. Tinjauan manajemen.
3. Peningkatan kinerja keselamatan konstruksi
69

A. Kepemimpinan dan Partisipasi Pekerja dalam Keselamatan Konstruksi

Penjelasan mengenai isi Komitmen Keselamatan Konstruksi poin (A.2) sesuai dengan format di
bawah ini:
[Contoh Pakta Integritas Badan Usaha Tanpa Kemitraan/KSO]
PAKTA KOMITMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : …………… [ nama wakil sah badan usaha ]
Jabatan : ............
Bertindak untuk : PT/CV/Firma/atau lainnya ………… [ pilih yang dan atas
nama sesuai dan cantumkan nama ]
dalam rangka tender pembangunan Mess Perwira Denjaka dan Sarpras pada Pokja
Pemilihan Satker Disfaslanal pembangunan Mess Perwira Denjaka dan Sarpras
berkomitmen melaksanakan konstruksi berkeselamatan demi terciptanya Zero Accident ,
dengan memastikan bahwa seluruh pelaksanaan konstruksi:
1. Memenuhi ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Konstruksi
2. Menggunakan tenaga kerja kompeten bersertifikat.
3. Menggunakan peralatan yang memenuhi standar kelaikan.
4. Menggunakan material yang memenuhi standar mutu.
5. Menggunakan teknologi yang memenuhi standar kelaikan; dan
6. Melaksanakan Standar Operasi dan Prosedur (SOP)
7. Memenuhi 9 (sembilan) komponen biaya penerapan SMKK

………… [ tempat ], ….. [ tanggal ] ………… [ bulan ] 20…. [ tahun ]

[ Nama Penyedia ]
70

[ tanda tangan ],
[ nama lengkap ]

Contoh Pakta Integritas Badan Usaha Dengan Kemitraan/KSO]


11. Pakta Komitmen Keselamatan Konstruksi CONTOH

Kami yang bertanda tangan di bawah ini:


1. Nama : …………… [ nama wakil sah badan usaha ]
Jabatan : ....................
Bertindak untuk : PT/CV/Firma/atau lainnya …………… [ pilih yang sesuai dan
cantumkan nama ]
2. Nama : …………… [ nama wakil sah badan usaha ]
Jabatan : ....................
Bertindak untuk : PT/CV/Firma/atau lainnya …………… [ pilih yang sesuai dan
cantumkan nama ]
3. …………. [dan seterusnya, diisi sesuai dengan jumlah anggota kemitraan/KSO]

Dalam rangka tender pembangunan Mess Perwira Denjaka dan Sarpras pada Pokja
Pemilihan Satker Disfaslanal pembangunan Mess Perwira Denjaka dan Sarpras
berkomitmen melaksanakan konstruksi berkeselamatan demi terciptanya Zero Accident ,
dengan memastikan bahwa seluruh pelaksanaan konstruksi:
1. Memenuhi ketentuan Keselamatan Konstruksi.
2. Menggunakan tenaga kerja kompeten bersertifikat.
3. Menggunakan peralatan yang memenuhi standar kelaikan.
4. Menggunakan material yang memenuhi standar mutu.
5. Menggunakan teknologi yang memenuhi standar kelaikan.
6. Melaksanakan Standar Operasi dan Prosedur (SOP).
7. Memenuhi 9 (sembilan) komponen biaya penerapan SMKK
71

………… [ tempat ], ….. [ tanggal ] ………… [ bulan ] 20…. [ tahun ]


[ Nama Penyedia ] [ Nama Penyedia ] [ Nama Penyedia ]

[ tanda tangan ], [ tanda tangan ], [ tanda tangan ],


[ nama lengkap ] [ nama lengkap ] [ nama lengkap ]

[ cantumkan tanda tangan dan nama setiap anggota Kemitraan /KSO ]

B.1. Identifikasi bahaya, Penilaian risiko, Pengendalian dan Peluang.


TABEL 1. IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO, PENETAPAN
PENGENDALIAN RISIKO K3

Nama Perusahaan : .................


Kegiatan : .................
Lokasi : .................
Tanggal dibuat : .................
halaman : ….. / ….. \

PENILAIAN RISIKO SKALA


PRIORITAS
JENIS/TIPE IDENTIFIKASI
No DAMPAK
PEKERJAAN BAHAYA KEPARAHAN PENETAPAN
TINGKAT
KEKERAPAN PENGENDALIAN
RISIKO
RISIKO K3

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Keterangan:
Kolom (1), (2), (3) mengikuti tabel dalam LDP huruf M.6 Kolom (4), (5), (6), (7), (8), (9)
diisi oleh penyedia
72

Dibuat oleh,

PJT (Penanggung Jawab Teknis)

CONTOH
B.2. Rencana tindakan (sasaran & program)
TABEL PENYUSUNAN SASARAN DAN PROGRAM K3
Nama Perusahaan : .................
Kegiatan : .................
Lokasi : .................
Tanggal dibuat : .................

SASARAN KHUSUS PROGRAM

TIPE/JENIS
PENGENDALIAN RISIKO
No PEKERJAAN
SUMBER JANGKA INDIKATOR PENANGGUN
TOLAK DAYA WAKTU PENCAPAIAN MONITORIN G JAWAB
URAIAN
UKUR G

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Dibuat oleh,

PJT (Penanggung Jawab Teknis)


73

12. Bentuk Surat Perjanjian Sewa Peralatan CONTOH

[ Kop Perusahaan Lessor/ penyedia peralatan ]


SURAT PERJANJIAN SEWA PERALATAN
No. ……………………….

ANTARA
PT. ……… [diisi nama perusahaan Lessor/ penyedia peralatan]
DAN
PT. ……… [ diisi nama perusahaan Lessee/ penerima peralatan]

Pada hari ini …… tanggal ... bulan….. tahun ….., yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : ………………………
Jabatan : ………………………
Alamat : ………………………

Bertindak untuk dan atas nama PT. ……… [ diisi nama perusahaan Lessor / penyedia
peralatan],
selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA.
Nama : ………………………
Jabatan : ………………………
Alamat : ………………………
Bertindak untuk dan atas nama PT. ……… [ diisi nama perusahaan Lessee / penerima
peralatan], selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.
Kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan Perjanjian Sewa berupa:
74

No Peralatan Merk Tipe Spesifikasi Tahun Pembuatan

1 ………. ………. ………. ………. ……….

2 ………. ………. ………. ………. ……….

Dst ……….

Untuk selanjutnya disebut sebagai PERALATAN. Perjanjian Sewa antara PIHAK PERTAMA
dan PIHAK KEDUA ini dilangsungkan dan diterima berdasarkan kesepakatan yang termuat
secara tertulis dalam pasal-pasal berikut:

Pasal 1
PENERIMAAN PERALATAN
PIHAK KEDUA akan menerima hak guna dari apa yang disewanya dari PIHAK PERTAMA
dalam kondisi baik.
Pasal 2
NEGOSIASI HARGA SEWA PERALATAN
Harga Sewa Peralatan tersebut di atas akan diperoleh dari hasil negosiasi antara kedua belah
pihak yang akan disepakati bersama setelah PIHAK KEDUA dinyatakan sebagai Pemenang
dalam Paket Pekerjaan pembangunan Mess Perwira Denjaka dan Sarpras

Pasal 3
JANGKA WAKTU SEWA PERALATAN
Jangka waktu sewa antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA adalah selama berjalannya
Paket Pekerjaan pembangunan Mess Perwira Denjaka dan Sarpras terhitung setelah
PIHAK KEDUA dinyatakan sebagai pemenang dan telah keluar Surat Perintah Kerja dari
Pemberi Tugas.

Pasal 4
TANDA TERIMA PEMBAYARAN
1. Setiap kali PIHAK KEDUA melakukan pembayaran biaya sewa, akan diberikan
kepadanya kwitansi tanda terima dari PIHAK PERTAMA.
2. Kwitansi tanda terima sebagai bukti pembayaran yang sah adalah kwitansi yang
dikeluarkan oleh PIHAK PERTAMA.

Pasal 5
PEMBATALAN
75

1. Dengan tidak dilakukannya pembayaran biaya sewa oleh PIHAK KEDUA berturut- turut
sesuai dengan pasal dalam surat perjanjian ini maka tanpa memerlukan teguran terlebih dahulu
dari PIHAK PERTAMA, telah cukup bukti bahwa PIHAK KEDUA dalam keadaan lalai atau
wanprestasi.
2. Keadaan lalai atau wanprestasi tersebut mengakibatkan perjanjian sewa ini batal dengan
sendirinya tanpa diperlukan putusan dari pengadilan negeri yang berarti kedua belah pihak telah
menyetujui untuk melepaskan segala ketentuan yang telah termuat dalam pasal 1266 Kitab
Undang- Undang Hukum Perdata.
3. Selanjutnya PIHAK KEDUA memberi kuasa penuh kepada PIHAK PERTAMA yang atas
kuasanya dengan hak substitusi untuk mengambil PERALATAN milik PIHAK PERTAMA, baik
yang berada di tempat PIHAK KEDUA atau tempat pihak lain yang mendapati hak daripadanya.
4. Perjanjian ini secara otomatis menjadi batal dan tidak berlaku lagi apabila PIHAK KEDUA
tidak memenangkan tender Paket Pekerjaan pembangunan Mess Perwira Denjaka dan
Sarpras

Pasal 6
TANGGUNG JAWAB PIHAK PERTAMA
1. PIHAK PERTAMA bersedia menyiapkan alat yang disewa dalam keadaan siap operasi
dan akan memobilisasi ke Lokasi Pekerjaan sesuai petunjuk dari PIHAK KEDUA.
2. PIHAK PERTAMA bersedia menyiapkan operator yang berpengalaman, helper dan
mekanik sesuai dengan kebutuhan.
3. PIHAK PERTAMA bersedia menyiapkan operator yang berpengalaman, helper dan
mekanik sesuai dengan kebutuhan.
4. PIHAK PERTAMA tanpa persetujuan tertulis dari PIHAK KEDUA tidak dibenarkan
memindahkan atau mengoperasikan PERALATAN tersebut di tempat lain, selain dari yang
tertulis dalam surat perjanjian ini kecuali dalam keadaan kahar seperti: kebakaran, gempa bumi,
dan lainnya.

Pasal 7
TANGGUNG JAWAB PIHAK KEDUA
1. PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas keamanan alat yang disewanya.
2. PIHAK KEDUA tidak dibenarkan memindahkan atau mengalihkan tanggung jawab
terhadap PERALATAN kepada pihak lain dalam bentuk dan cara apapun, baik sebagian
maupun seluruhnya.

Pasal 8
LAIN-LAIN
Hal- hal yang belum tercantum dalam perjanjian ini akan diselesaikan secara musyawarah
untuk mufakat oleh kedua belah pihak.

Surat perjanjian ini dibuat rangkap 2 (dua) dengan dibubuhi materi secukupnya yang
berkekuatan hukum yang sama dan mulai berlaku sejak ditandatangani oleh kedua pihak
76

PIHAK PERTAMA PIHAK PERTAMA PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

PT. ……… PT. ………


[diisi nama perusahaan Lessor/ penyedia peralatan] [diisi nama perusahaan Lessor/ penyedia
peralatan]

13. Bentuk Formulir Rekapitulasi Perhitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN)
[apa bila diberikan preferensi harga] CONTOH

FORMULIR REKAPITULASI PERHITUNGAN TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI


(TKDN) GABUNGAN BARANG DAN JASA
Nama Penyedia :
Alamat :
Nama Gabungan barang dan jasa :
Pengguna Gabungan barang dan jasa :
No. Dokumen Gabungan barang dan jasa :

Nilai Gabungan Barang dan Jasa (Rp) TKDN Barang & Jasa (%)
Uraian
KDN KLN Total Barang/Jasa

1 2 3 4 5

BARANG

I. Material langsung (Bahan Baku) (1A) (1B) (1C=1A+1B) (1D=1A/3Cx100%)

II. Peralatan (Barang Jadi) (2A) (2B) (2C=2A+2B) (2D=2A/3Cx100%)

A. Sub Total Barang (3A) (3B) (3C=3A+3B) (3D=3A/3Cx100%)

JASA

- Manajemen Proyek dan Perekayasaan (4A) (5B) (4C=4A+4B) (4D=4A/8Cx100%)


77

- Alat/Fasilitas Kerja (5A) (5B) (5C=5A+5B) (5D=5A/8Cx100%)

- Konstruksi dan Fabrikasi (6A) (6B) (6C=6A+6B) (6D=6A/8Cx100%)

- Jasa Umum (7A) (7B) (7C=7A+7B) (7D=7A/8Cx100%)

B. Sub Total Jasa (8A) (8B) (8C=8A+8B) (8D=8A/8Cx100%)

C. Total Biasa (9A) (9B) (9C=9A+9B) (9D=9C/9Ax100%)

Penjelasan:
Kolom (1)
Barang:
Biaya material langsung (bahan baku) adalah biaya material terpakai yang digunakan
untuk membuat suatu produk jadi sehingga mempunyai fungsi tertentu contoh pelat, besi
beton, besi siku, H-Beam, tiang pancang, dan pipa.
Biaya peralatan terpasang (barang jadi) adalah biaya produk jadi yang sudah
mempunyai fungsi tertentu dan akan diintegrasikan atau dipasang pada suatu produk
akhir atau paket pekerjaan gabungan barang dan jasa, contoh pompa, compressor ,
electrical equipment.
Jasa:
Manajemen Proyek dan Perekayasaan adalah biaya seluruh tenaga kerja yang terlibat
dalam pelaksanaan proyek mulai dari manajerial sampai dengan tenaga kerja
pendukung langsung yang terlibat dalam kegiatan pelaksanaan proyek, contoh manajer
proyek, site manager, supervisor, drafter, dan engineer.
Alat Kerja/Fasilitas Kerja adalah biaya alat kerja/fasilitas kerja yang digunakan dalam
pelaksanaan pekerjaan jasa yang bersangkutan dan pada akhir pekerjaan tetap menjadi
milik dari penyedia barang/jasa, seperti biaya sewa alat berat, mobil dan sebagainya.
Biaya Konstruksi/Fabrikasi adalah biaya tenaga kerja yang terlibat langsung pada proses
pekerjaan dilapangan atau di workshop (pekerjaan fabrikasi) dan/atau biaya untuk
pekerjaan konstruksi yang diikat dalam suatu kontrak kerja yang merupakan fungsi
langsung pada suatu pekerjaan di lapangan, contoh tukang dan tenaga terampil lainnya,
contoh jenis pekerjaan teknis instalasi, perawatan, welder , operator, helper ,
subkontraktor konstruksi, subkontraktor pembersihan lahan, dan subkontraktor
pemasangan pondasi.
Biaya Jasa Umum dinilai berdasarkan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pengurusan
pekerjaan jasa atau yang berhubungan dengan kegiatan pekerjaan jasa, contoh biaya
kalibrasi, sertifikasi, mobilisasi dan demobilisasi, biaya listrik, biaya asuransi, biaya
penginapan, biaya perjalanan dinas, jasa pengiriman/kurir.
Kolom (2)
78

Biaya Komponen Dalam Negeri (KDN) adalah biaya material langsung (bahan baku),
peralatan (barang jadi), tenaga kerja dan konsultan, alat kerja/fasilitas kerja, dan jasa
umum yang berasal dari dalam negeri.
Kolom (3)
Biaya Komponen Luar Negeri (KDN) adalah biaya Material Langsung (Bahan Baku),
Peralatan (Barang Jadi), tenaga kerja dan konsultan, Alat/Fasilitas Kerja, dan jasa umum
yang berasal dari luar negeri.
Kolom (4)
Total biaya KDN dan KLN
Kolom (5)
% TKDN Gabungan = Total Biaya KDN (9A) X 100%
Barang & Jasa (9D) Total Biaya Gabungan Barang & Jasa (9C)

14. Bentuk Daftar Barang Yang Diimpor 1 CONTOH

DAFTAR BARANG YANG DIIMPOR 1

No NAMA BARANG/URAIAN SPESIFIKASI SATUAN JUMLAH HARGA NEGARA ASAL

TOTAL HARGA
79

Diisi dan dilampirkan dalam penawaran apabila ada barang yang diimpor

CONTOH
15. Bentuk Pakta Integritas
Dengan mendaftar sebagai peserta pemilihan pada aplikasi SPSE maka peserta telah
menyetujui dan menandatangani pakta integritas
[Contoh Pakta Integritas Badan Usaha anggota KSO]
PAKTA INTEGRITAS
Kami yang bertanda tangan di bawah ini:

1. Nama : _____________________ [nama wakil sah badan usaha]


No.Identitas : ___________ [diisi dengan no. KTP/SIM/Paspor]
Jabatan : __________________________
Bertindak untuk : PT/CV/Firma ______________ : [pilih yang sesuai dan cantumkan
nama]
dan atas nama

2. Nama : _____________________ [nama wakil sah badan usaha]


No.Identitas : ___________ [diisi dengan no. KTP/SIM/Paspor]
Jabatan : __________________________
Bertindak untuk : PT/CV/Firma ______________ : [pilih yang sesuai dan cantumkan
nama]
dan atas nama
dalam rangka tender pembangunan Mess Perwira Denjaka dan Sarpras pada Pokja
Pemilihan Satker Disfaslanal pembangunan Mess Perwira Denjaka dan Sarpras dengan ini
menyatakan bahwa:
1. Tidak akan melakukan praktik Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).
2. Akan mengikuti proses pengadaan secara bersih, transparan, dan profesional untuk
memberikan hasil kerja terbaik sesuai ketentuan peraturan perundang- undangan.
80

3. Apabila melanggar hal-hal yang dinyatakan dalam PAKTA INTEGRITAS ini, bersedia
menerima sanksi administratif, menerima sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam, digugat
secara perdata dan/atau dilaporkan secara pidana.

__________ [tempat] , __ [tanggal] __________ [bulan] 20__ [tahun]

[Nama Penyedia] [Nama Penyedia] [Nama Penyedia]

[tanda tangan] , [tanda tangan] , [tanda tangan]


[nama lengkap] [nama lengkap] [nama lengkap]
[cantumkan tanda tangan dan nama setiap anggota KSO] CONTOH
[Contoh Pakta Integritas Badan Usaha Tunggal]

PAKTA INTEGRITAS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : ______________ [nama wakil sah badan usaha]

No.Identitas : ___________ [diisi dengan no. KTP, SIM atau paspor]

Jabatan : ____________________________________

Bertindak untuk : PT/CV/Firma/Koperasi/ _____________ [pilih yang sesuai dan


dan atas nama cantumkan nama]
Bekerjasama dengan PT/CV/Firma/Koperasi ___________
[bagi Badan Usaha yang bermitra]

dalam rangka tender pekerjaan konstruksi pembangunan Mess Perwira Denjaka dan
Sarpras pada Satker Disfaslanal Kotama Mabesal dengan ini menyatakan bahwa:

1. Tidak akan melakukan praktek Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).

1. Akan melaporkan kepada APIP Kotama Mabesal dalam hal ini Irjenal dan/atau
LKPP apabila mengetahui ada indikasi KKN dalam proses pengadaan ini.

2. Akan mengikuti proses pengadaan secara bersih, transparan, dan profesional


untuk memberikan hasil kerja terbaik sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

3. Apabila melanggar hal-hal yang dinyatakan dalam PAKTA INTEGRITAS ini,


bersedia menerima sanksi administratif, menerima sanksi pencantuman dalam
Daftar Hitam, digugat secara perdata dan/atau dilaporkan secara pidana.

__________ [tempat], __ [tanggal] __________ [bulan] 20__ [tahun]


81

[Nama Penyedia]

[tanda tangan],
[nama lengkap]

16. Isian Data Kualifikasi CONTOH

Isian Data Kualifikasi bagi Peserta Tunggal atau Peserta sebagai Leadfirm KSO berbentuk Isian
Elektronik Data Kualifikasi yang tersedia pada aplikasi SPSE
FORMULIR ISIAN KUALIFIKASI UNTUK ANGGOTA KSO

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : _____________________ [nama wakil sah badan usaha]
Jabatan : __________________________
Bertindak untuk : PT/CV/Firma ______________ : [pilih yang sesuai dan cantumkan
nama]
dan atas nama
Alamat : ___________________________________
Telepon/Fax : ___________________________________
Email : ___________________________________

menyatakan dengan sesungguhnya bahwa:


1. Saya secara hukum bertindak untuk dan atas nama KSO
berdasarkan______________ [ akta pendirian/anggaran dasar/surat kuasa/Perjanjian Kerja
Sama Operasi, disebutkan secara jelas nomor dan tanggal akta pendirian/anggaran
dasar/surat kuasa/Perjanjian Kerja Sama Operasi].
2. Saya bukan sebagai pegawai K/L/PD [ bagi pegawai K/L/PD yang sedang cuti diluar
tanggungan K/L/PD ditulis sebagai berikut : “Saya merupakan pegawai K/L/PD yang sedang
cuti diluar tanggungan K/L/PD ”]
3. Saya tidak sedang menjalani sanksi pidana
4. Saya tidak sedang dan tidak akan terlibat pertentangan kepentingan dengan para pihak
yang terkait, langsung maupun tidak langsung dalam proses pengadaan ini
82

5. Badan usaha yang saya wakili tidak masuk dalam Daftar Hitam, tidak dalam
pengawasan pengadilan, tidak pailit, dan kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan
6. Badan usaha yang saya wakili tidak masuk dalam Daftar Hitam
7. Data-data badan usaha yang saya wakili adalah sebagai berikut:

a. Data Administrasi
1)
Nama Badan Usaha : __________________________________
2) Status
: Pusat Cabang

3) Alamat Kantor Pusat : __________________________________


__________________________________
No. Telepon : __________________________________
No. Fax : __________________________________
E-Mail : __________________________________

4) Alamat Kantor Cabang : __________________________________


__________________________________
No. Telepon : __________________________________
No. Fax : __________________________________
E-Mail : __________________________________

b. Landasan Hukum Pendirian Badan Usaha


1) Akta Pendirian Perusahaan/ Anggaran Dasar
a) Nomor : _______________
b) Tanggal : _______________
c) Nama Notaris : _______________
d) Nomor pengesahan Kementrian Hukum
dan Ham (untuk yang berbentuk PT)
2) Akta Pendirian Perusahaan/ Anggaran Dasar
a) Nomor : _______________
b) Tanggal : _______________
c) Nama Notaris : _______________
83

c. Pengurus Badan Usaha


No Nama No Identitas Jabatan dalam Badan Usaha

d. Izin Usaha
1. Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi : a. Nomor :…………………………
b. Tanggal : …………………………
2. Masa berlaku izin usaha : ……………………………................
3. Instansi penerbit : ……………………………...............

e. Sertifikat Badan Usaha


1. Sertifikat badan usaha : a. Nomor…………………….
b. Tanggal………………….
2. Masa berlaku : ………………..
3. Instansi penerbit : ………………..
4. Kualifikasi : ……………….
5. Klasifikasi : ……………….
6. Klasifikasi : ……………….

f. Sertifikat Lainnya (apabila disyaratkan)


1. Sertifikat ……………. a. Nomor ………………..
b. Tanggal ………………
2. Masa berlaku : ……………………….
3. Instansi penerbit : ……………………….

g. Data Keuangan
1. Susunan Kepeilikan saham (untuk PT)/susunan Persero (Untuk CV/Firma)

No Nama No Identitas Alamat Persentase

2. Pajak
a. Nomor Wajib Pajak : __________________
b. Bukti Laporan Pajak Tahun
: No. _______ Tanggal _______
terakhir
84

h. Data Tenaga Tetap (Tenaga ahli/terampil badan usaha)

Pengalaman Sertifikat No Bukti Setor Pajak


Tingkat
Kerja Kompetensi PPH Pasal
Pendidikan/
No Nama Jabatan profesional Kerja 1721/1721-I atau No
nomor dan
(tahun) BPJS
tahun Ijazah
Ketenagakerjaan

1 2 3 4 5 6 7

i. Data Fasilitas/ Peralatan/ Perlengkapan (cantumkan jika disyaratkan oleh Pokja


Pemilihan).
Kapasitas Merk Status
Jenis Fasilitas/
Jumlah padaoutput
atau Tahun Kondisi Lokasi Kepemilikan/
No Peralatan/ saat dan pembuatan (%) Sekarang Dukungan
Perlengkapan tipe
ini Sewa
1 2 3 4 5 6 7 8 9

j. Data Pengalaman Perusahaan


(nilai paket tertinggi pengalaman sesuai yang disyaratkan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir)
Pemberi Tugas / Pejabat
Tanggal Selesai
Pembuat
Pekerjaan/PHO
Nama Sub Komitmen/Pejabat Kontrak
Berdasarkan
Paket Klasifikasi Ringkasan Pembuat Komitmen
No Pekerjaan Pekerjaan Lingkup Lokasi
Pekerjaan Nama Alamat/ No / Nilai BA
Telepon Tanggal Serah
Kontrak
Terim
a

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

k. Data Pengalaman Perusahaan Dalam Kurun Waktu 4 Tahun Terakhir (untuk


perusahaan yang telah berdiri 3 tahun atau lebih. Untuk perusahaan yang baru berdiri kurang
dari 3 tahun tidak wajib mengisi tabel ini)
Pemberi Tugas / Pejabat Tanggal Selesai
Pembuat Komitmen/Pejabat Pekerjaan/PHO
Nama Ringkasan Pembuat Komitmen Kontrak Berdasarkan
No Paket Lingkup Lokasi
Pekerjaan Pekerjaan
Nama Alamat/ No / Nilai BA Serah
Kontrak
Telepon Tanggal Terima

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

l. Data Pekerjaan yang Sedang Dilaksanakan (Wajib diisi untuk menghitung SKP dan/atau
SKN)
85

Pemberi Tugas / Pejabat


Pembuat
Nama Klasifikasi/ Komitmen/Pejabat Kontrak Progres Terakhir
Paket Sub Pembuat Komitmen
No Pekerjaan Lokasi
Klasifikasi
Pekerjaan Nama Alamat/ No / Nilai Kontrak/
BA Serah Terima
Telepon Tanggal Rencana
%
%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

m. Kualifikasi Keuangan.

Laporan Keuangan/Neraca Tahun Terakhir (Terlampir)

Nomor : __________

Tanggal : __________

Nama Auditor : __________

Kekayaan Bersih : __________

Demikian Formulir Isian Kualifikasi ini saya buat dengan sebenarnya dan penuh rasa tanggung
jawab. Jika dikemudian hari ditemui bahwa data/dokumen yang saya sampaikan tidak benar
dan/atau ada pemalsuan, maka badan usaha yang saya wakili bersedia dikenakan sanksi
berupa sanksi administratif, sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam, gugatan secara perdata,
dan/atau pelaporan secara pidana kepada pihak berwenang sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

__________ [tempat] , __ [tanggal] __________ [bulan] 20__ [tahun]

PT/CV/Firma __________ [pilih yang sesuai dan cantumkan nama]


[rekatkan meterai Rp 10000,-
dan tanda tangan]
( nama lengkap wakil sah badan usaha )
[jabatan pada badan usaha]
86

Semua data di lengkapi dengan bukti salinannya

BAB VII
PETUNJUK PENGISIAN DATA KUALIFIKASI

Petunjuk Pengisian Untuk Peserta Bukan KSO mengikuti petunjuk dan penggunaan aplikasi
SPSE ( User Guide )

1. KSO (apabila ber-KSO)


Untuk peserta yang berbentuk KSO masing – masing anggota KSO wajib mengisi formulir
isian kualifikasi untuk masing – masing kualifikasi badan usahanya dengan petunjuk pengisian
formulir isian kualifikasi sebagai berikut:

a. Data Administrasi
1) Diisi dengan nama badan usaha peserta.
2) Pilih status badan usaha (Pusat/Cabang).
3) Diisi dengan alamat, nomor telepon, nomor fax dan email kantor pusat yang
dapat dihubungi.
4) Diisi dengan alamat, nomor telepon, nomor fax, dan email kantor cabang yang
dapat dihubungi, apabila peserta berstatus kantor cabang.

b. Landasan Hukum Pendirian Badan Usaha


1) Diiisi dengan nomor, tanggal dan nama notaris penerbit Akta Pendirian
perusahaan/Anggaran Dasar, serta untuk badan usaha yang berbentuk Perseroan
Terbatas diisi nomor pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM.
2) Diiisi dengan nomor, tanggal dan nama notaris penerbit akta perubahan
terakhir badan usaha, apabila ada. Khusus untuk Perseroan Terbatas, jika terdapat
perubahan nama anggota Direksi dan/atau Dewan Komisaris, pada Pembuktian
Kualifikasi peserta diminta menunjukkan asli dan memberikan salinan Bukti
Pemberitahuan dari Notaris selaku Kuasa Direksi yang telah diajukan melalui
Sisminbakum atas Akta Perubahan Terakhir.

c. Pengurus Badan Usaha Diisi dengan nama, nomor KTP/SIM/Paspor, dan jabatan
dalam badan usaha.

d. Izin Usaha Tabel izin usaha


1) Diisi dengan jenis surat izin usaha, nomor dan tanggal penerbitannya.
87

2) Diisi dengan masa berlaku surat izin usaha.


3) Diisi dengan nama instansi penerbit surat izin usaha.

e. Sertifikat Badan Usaha Tabel Sertifikat Badan usaha :


1) Diisi dengan jenis Sertifikat Badan usaha, nomor dan tanggal penerbitannya.
2) Diisi dengan masa berlaku Sertifikat Badan usaha.
3) Diisi dengan nama instansi penerbit Sertifikat Badan usaha.
4) Diisi dengan kualifikasi usaha.
5) Diisi dengan klasifikasi usaha.
6) Diisi dengan Subklasifikasi usaha.
f. Sertifikat Lainnya [apabila disyaratkan]
1) Diisi dengan jenis sertifikat, nomor dan tanggal penerbitannya.
2) Diisi dengan masa berlaku sertifikat.
3) Diisi dengan nama instansi penerbit sertifikat.

g. Data Keuangan
1) Diisi dengan nama, nomor identitas KTP/SIM/Paspor, alamat pemilik
saham/pesero dan persentase kepemilikan saham/persero.
2) Pajak:
a) Diisi NPWP badan usaha.
b) Diisi nomor dan tanggal bukti laporan pajak tahun terakhir berupa SPT
Tahunan.

h. Data Tenaga Tetap (Tenaga ahli/terampil badan usaha) Diisi dengan nama, tingkat
pendidikan (SLTP/SLTA/S1/S2/S3) dan nomor dan tahun penerbitan ijazah, jabatan, lama
pengalaman kerja profesional berdasarkan jenis pekerjaan, Sertifikat Kompetensi Kerja
dan nomor Bukti Setor Pajak PPH Pasal 1721/1721-I atau nomor keanggotaan BPJS
Ketenagakerjaan.

i. Data Pengalaman Perusahaan Diisi dengan nama paket pekerjaan, subklasifikasi


pekerjaan yang disyaratkan, ringkasan lingkup pekerjaan, lokasi tempat pelaksanaan
pekerjaan, nama dan alamat/telepon dari pemberi tugas/Pejabat Pembuat Komitmen/
Pejabat Pembuat Komitmen, nomor/tanggal dan nilai kontrak, tanggal selesai paket
pekerjaan/PHO berdasarkan kontrak, dan tanggal berita acara serah terima, untuk
masing-masing paket pekerjaan selama 10 (sepuluh) tahun terakhir. Data ini digunakan
untuk menghitung Kemampuan Dasar (KD) (Usaha Kecil tidak disyaratkan).

j. Data Pengalaman Perusahaan Dalam Kurun Waktu 4 Tahun Terakhir Diisi dengan
nama paket pekerjaan, ringkasan lingkup pekerjaan, lokasi tempat pelaksanaan
pekerjaan, nama dan alamat/telepon dari pemberi tugas/Pejabat Pembuat
Komitmen/Pejabat Pembuat Komitmen, nomor/tanggal dan nilai kontrak, tanggal selesai
paket pekerjaan/PHO berdasarkan kontrak, dan tanggal berita acara serah terima, untuk
perusahaan yang telah berdiri 3 tahun atau lebih. Untuk perusahaan yang baru berdiri
kurang dari 3 tahun tidak wajib mengisi tabel ini.
88

k. Data Pekerjaan yang sedang Dilaksanakan Diisi dengan nama paket pekerjaan,
klasifikasi/subklasifikasi pekerjaan, lokasi tempat pelaksanaan pekerjaan, nama dan
alamat/telepon dari pemberi tugas/Pejabat Pembuat Komitmen/Pejabat Pembuat
Komitmen, nomor/tanggal dan nilai kontrak, serta persentase progres menurut kontrak,
dan prestasi kerja terakhir. Data ini digunakan untuk menghitung Sisa Kemampuan Paket
(SKP) dan Sisa kemampuan nyata (SKN) (apabila disyaratkan).

l. Kualifikasi Keuangan Diisi dengan nomor dan tanggal laporan keuangan/neraca


tahun terakhir, nama auditor/konsultan akuntan publik yang menyiapkan laporan
keuangan/neraca tahun terakhir, dan kekayaan bersih perusahaan berdasarkan laporan
keuangan/neraca tahun terakhir. Penyedia menyampaikan Laporan Keuangan/Neraca
Tahun Terakhir.

BAB VIII
TATA CARA EVALUASI KUALIFIKASI

1. Dokumen Kualifikasi yang akan dievaluasi harus memenuhi persyaratan sesuai yang
tercantum dalam Lembar Data Kualifikasi.
2. Tata cara penilaian untuk setiap persyaratan kualifikasi:
a) Persyaratan Izin Usaha Jasa Konstruksi, Sertifikat Badan Usaha, Sertifikat lainnya
(apabila disyaratkan) dengan ketentuan:
1) Pokja pemilihan melihat kesesuaian antara persyaratan pada LDK dengan
Formulir Isian Kualifikasi yang telah diisi oleh peserta pada SPSE.
2) Pokja memeriksa masa berlaku izin/sertifikat dengan ketentuan:
(a) Izin/sertifikat wajib masih berlaku berdasarkan masa berlaku yang
tertera/tertulis pada izin/sertifikat tersebut.
(b) Izin/sertifikat yang habis masa berlakunya sebelum batas akhir
pemasukan Dokumen Penawaran tidak dapat diterima dan penyedia
dinyatakan gugur.
(c) Dalam hal masa berlaku izin/sertifikat habis setelah batas akhir
pemasukan Dokumen Penawaran, maka Peserta harus menyampaikan
izin/sertifikat yang sudah diperpanjang kepada Pejabat Pembuat Komitmen
sebelum penandatanganan kontrak.
3) Pokja Pemilihan dapat memeriksa kesesuaian izin/sertifikat dengan
menghubungi penerbit dokumen, dan/atau mengecek melalui layanan daring
( online ) milik penerbit dokumen yang tersedia.
b) Persyaratan Kemampuan Dasar (KD) (apabila disyaratkan), dengan ketentuan:
1) Perhitungan Kemampuan Dasar (KD)
KD = 3 NPt
NPt = Nilai pengalaman tertinggi pada pekerjaan sesuai yang disyaratkan
dalam 10 (sepuluh) tahun terakhir.
2) Dalam hal KSO, yang diperhitungkan adalah KD dari perusahaan yang
mewakili/ leadfirm KSO.
89

3) KD sekurang-kurangnya sama dengan nilai total HPS.


4) Pengalaman perusahaan dinilai dari pengalaman tertinggi pada pekerjaan
sesuai yang disyaratkan dalam 10 (sepuluh) tahun terakhir, nilai kontrak dan status
peserta pada saat menyelesaikan kontrak pekerjaan tersebut.
5) Nilai pengalaman pekerjaan dapat dikonversi menjadi nilai pekerjaan sekarang
(present value) menggunakan perhitungan sebagai berikut:

NPs = Nilai pekerjaan sekarang.


Npo = Nilai pekerjaan keseluruhan termasuk eskalasi (apabila ada) saat
serah terima pertama.
Io = Indeks dari Biro Pusat Statistik (BPS) pada bulan serah terima pertama.
Is = Indeks dari BPS pada bulan penilaian prakualifikasi (apabila belum ada,
dapat dihitung dengan regresi linier berdasarkan indeks bulan-bulan
sebelumnya) Indeks BPS yang dipakai adalah indeks yang merupakan
komponen terbesar dari pekerjaan.
c) Persyaratan NPWP dan kewajiban perpajakan tahun pajak terakhir (SPT Tahunan)
dapat dikecualikan untuk peserta yang secara peraturan perpajakan belum diwajibkan
memiliki laporan perpajakan tahun terakhir, misalnya baru berdiri sebelum batas waktu
laporan pajak tahun terakhir.
d) Persyaratan akta pendirian perusahaan disertai dengan akta perubahan
perusahaan (apabila ada perubahan). Akta asli/legalisir wajib dibawa pada saat
pembuktian kualifikasi.
e) Pernyataan Tidak masuk dalam Daftar Hitam, keikutsertaannya tidak menimbulkan
pertentangan kepentingan pihak yang terkait, tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak
pailit, kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan dan/atau yang bertindak untuk dan atas
nama Badan Usaha tidak sedang dalam menjalani sanksi pidana, dan pengurus/pegawai
tidak berstatus Aparatur Sipil Negara, kecuali yang bersangkutan mengambil cuti diluar
tanggungan Negara, dengan ketentuan:
1) Ketentuan ini berbentuk pernyataan oleh peserta pada aplikasi SPSE. Tidak
perlu dinyatakan dalam surat pernyataan, kecuali untuk KSO.
2) Apabila suatu saat ditemukan bukti bahwa peserta mengingkari pernyataan
ini/menyampaikan informasi yang tidak besar terhadap pernyataan ini, maka dapat
menjadi dasar untuk pengenaan sanksi daftar hitam.
f) Persyaratan pengalaman paling kurang 1 (satu) pekerjaan dalam kurun waktu 4
(empat) tahun terakhir, dengan ketentuan:
1) Pengalaman diambil dari daftar pengalaman pada isian kualifikasi yang
dibuktikan pada saat pembuktian kualifikasi dengan membawa Kontrak Asli dan
Berita Acara Serah Terima.
2) Khusus untuk pengalaman sebagai subkontraktor, maka selain membawa
dan memperlihatkan kontrak subkontrak, juga harus dilengkapi dengan surat
referensi dari PPK/Pemilik Pekerjaan yang menyatakan bahwa peserta memang
benar adalah subkontrak untuk pekerjaan dimaksud.
90

g) Persyaratan Sisa Kemampuan Paket (SKP) (apabila disyaratkan), dengan


ketentuan:
1) Rumusan SKP
SKP = KP – jumlah paket yang sedang dikerjakan.
KP = Kemampuan menangani paket pekerjaan
Untuk usaha kecil:
KP =5N
Untuk usaha non kecil:
KP = 6 atau KP = 1,2 N
N = Jumlah paket pekerjaan terbanyak yang dapat ditangani
pada saat bersamaan selama kurun waktu 5 (lima) tahun
terakhir.
2) Peserta wajib mengisi daftar pekerjaan yang sedang dikerjakan.
3) Apabila ditemukan bukti peserta tidak mengisi daftar pekerjaan yang sedang
dikerjakan walaupun sebenarnya ada pekerjaan yang sedang dikerjakan, maka
apabila pekerjaan tersebut menyebabkan SKP peserta tidak memenuhi, maka
dinyatakan gugur, dikenakan sanksi daftar hitam, dan pencairan jaminan penawaran
(apabila ada).
h) Persyaratan Tenaga Tetap, dengan ketentuan pembuktian Tenaga Tetap dilakukan
pada tahap pembuktian kualifikasi dengan meminta peserta membawa:
1) Bukti setor pajak PPH Pasal 21 Form 1721 atau Form 1721-I
2) Bukti kepersertaan BPJS Ketenagakerjaan yang mencantumkan nama jelas
serta nama perusahaan yang sama dengan nama perusahaan peserta tender.
SK, Susunan Organisasi, atau Daftar Gaji tidak dapat menjadi bukti tenaga
kerja tetap.
i) Persyaratan Sisa Kemampuan Nyata (SKN) (apabila disyaratkan), dengan
ketentuan:
1) Rumusan Sisa Kemampuan Nyata (SKN)
SKN = KN - Σnilai kontrak paket pekerjaan yang sedang dikerjakan
KN = fp x MK
MK = fl x KB
KN = Kemampuan Nyata
fp = Faktor perputaran modal (untuk usaha menengah dan besar,
fp = 7)
MK = Modal kerja
fl = Faktor likuiditas (untuk usaha menengah dan besar, fl = 0,6)
fl = Faktor likuiditas (untuk usaha menengah dan besar, fl = 0,6)
KB = Kekayaan Bersih/total ekuitas yang dilihat dari neraca keuangan
tahun terakhir.
91

2) Σnilai kontrak paket pekerjaan diambil dari daftar pekerjaan yang sedang
dikerjakan dalam Formulir Isian Kualifikasi.
3) SKN harus sama atau lebih besar dari 10% (sepuluh perseratus) nilai total
HPS.
4) Apabila ditemukan bukti peserta tidak mengisi daftar pekerjaan yang sedang
dikerjakan walaupun sebenarnya ada pekerjaan yang sedang dikerjakan, maka
apabila pekerjaan tersebut menyebabkan SKN peserta tidak memenuhi, maka
dinyatakan gugur, dikenakan sanksi daftar hitam, dan pencairan jaminan penawaran
(apabila ada).
10) Persyaratan surat keterangan dukungan keuangan (apabila disyaratkan) diterbitkan
dari bank pemerintah/swasta dengan nilai paling kurang 10% (sepuluh perseratus) dari
nilai total HPS.

3. Pokja Pemilihan memeriksa membandingkan/mengevaluasi/ membuktikan antara


persyaratan pada Dokumen Kualifikasi dengan data isian peserta dalam hal:
1) Kelengkapan Dokumen Kualifikasi.
2) Pemenuhan persyaratan kualifikasi.
4. Formulir Isian Kualifikasi untuk KSO yang tidak dibubuhi materai tidak digugurkan, peserta
diminta untuk membayar denda meterai sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
5. Apabila ditemukan hal-hal dan/atau data yang kurang jelas maka Pokja Pemilihan dapat
meminta peserta untuk menyampaikan klarifikasi/konfirmasi secara tertulis namun tidak boleh
mengubah substansi Formulir Isian Kualifikasi termasuk dapat melakukan peninjauan lapangan
pada pihak-pihak/instansi terkait.
6. Evaluasi kualifikasi (pascakualifikasi) sudah merupakan kompetisi, sehingga data yang
kurang tidak dapat dilengkapi.
92

BAB IX
RANCANGAN KONTRAK

MARKAS BESAR ANGKATAN LAUT


DINAS FASILITAS PANGKALAN

SURAT PERJANJIAN
Kontrak Gabungan Lumsum dan Harga Satuan

untuk melaksanakan Paket Pekerjaan Konstruksi:


PEMBANGUNAN MESS PERWIRA DENJAKA DAN SARPRAS
Nomor: KTR / / / KP / 2023 / DISFASLANAL

SURAT PERJANJIAN ini berikut semua lampirannya adalah Kontrak Kerja Konstruksi
Gabungan Lumsum dan Harga Satuan, yang selanjutnya disebut “Kontrak” dibuat dan
ditandatangani di Jakarta Timur pada hari __________ tanggal __ bulan __________ tahun
____________ [tanggal, bulan dan tahun diisi dengan huruf] antara:
1. Nama : EKO SUNARJANTO
Pangkat : LAKSAMANA PERTAMA TNI
Jabatan : KEPALA DINAS FASILITAS PANGKALAN TNI AL
Alamat : GEDUNG B1 LANTAI 3 MABESAL CILANGKAP JAKARTA TIMUR
93

selaku PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN, yang bertindak atas nama dan untuk kepentingan
Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL), berdasarkan Keputusan Kasal
Nomor KEP/4322/XII/2022 tanggal 29 Desember 2022 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Program dan Anggaran Unit Organisasi TNI Angkatan Laut Tahun Anggaran 2023,
(selanjutnya disebut “Pengguna Jasa”);

dengan

2. Nama : ......................................... (nama pemimpin perusahaan yang mengikat


perjanjian)
Jabatan : DIREKTUR UTAMA/PEMIMPIN PT. ...........................(nama perusahaan)
Alamat : JL. ........................................................... (alamat dan kota domisili perusahaan)
selaku PENYEDIA, yang bertindak atas nama dan untuk kepentingan PT
.................................................. (nama perusahaan), berdasarkan Akta Notaris Nomor ___
[No. Akta notaris] tanggal ____________ [tanggal penerbitan Akta] yang dikeluarkan oleh
Notaris ______________ [nama Notaris penerbit Akta], (selanjutnya disebut “Penyedia”);

MENGINGAT BAHWA:

1. PPK telah meminta Penyedia untuk menyediakan Pekerjaan Konstruksi sebagaimana


diterangkan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak yang terlampir dalam Kontrak ini (selanjutnya
disebut “Pekerjaan Konstruksi”).

2. Penyedia sebagaimana dinyatakan kepada PPK, memiliki keahlian profesional, personel,


dan sumber daya teknis, serta telah menyetujui untuk menyediakan Pekerjaan Konstruksi
sesuai dengan persyaratan dan ketentuan dalam Kontrak ini.

3. PPK dan Penyedia menyatakan memiliki kewenangan untuk menandatangani Kontrak ini,
dan mengikat pihak yang diwakili.

4. PPK dan Penyedia mengakui dan menyatakan bahwa sehubungan dengan


penandatanganan Kontrak ini masing-masing pihak:
a. Telah dan senantiasa diberikan kesempatan untuk didampingi oleh advokat.
b. Menandatangani Kontrak ini setelah meneliti secara patut.
c. Telah membaca dan memahami secara penuh ketentuan Kontrak ini.
d. Telah mendapatkan kesempatan yang memadai untuk memeriksa dan
mengkonfirmasikan semua ketentuan dalam Kontrak ini beserta semua fakta dan kondisi
yang terkait.

MAKA OLEH KARENA ITU, PPK dan Penyedia dengan ini bersepakat dan menyetujui hal-hal
sebagai berikut:

Pasal 1
94

ISTILAH DAN UNGKAPAN

Peristilahan dan ungkapan dalam Surat Perjanjian ini memiliki arti dan makna yang sama seperti
yang tercantum dalam lampiran Surat Perjanjian ini.

Pasal 2
RUANG LINGKUP PEKERJAAN UTAMA

Ruang lingkup pekerjaan utama terdiri dari:


1. Pekerjaan Persiapan
2. Pekerjaan Lantai 1
3. Pekerjaan Lantai 2
4. Pekerjaan Mekanikal Elektrikal
5. Pekerjaan R. Pompa & GWT
6. Pekerjaan Sarpras
7. Pekerjaan Penyambungan Listrik PLN

Pasal 3
HARGA KONTRAK, SUMBER PEMBIAYAAN DAN PEMBAYARAN

1. Total harga Kontrak atau Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang
diperoleh berdasarkan kuantitas dan harga satuan pekerjaan sebagaimana tercantum dalam
daftar kuantitas dan harga adalah sebesar Rp________________
(_______________________ rupiah), dengan waktu penyelesaian pekerjaan dihitung sejak
tanggal yang tercantum dalam Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK), adalah ..…… (………..
……….…………) hari kalender dan pekerjaan sudah harus selesai pada tanggal ..
……………………. 2023.

2. Anggaran didukung sesuai DIPA Induk U.O. TNI AL dan Keputusan Kasal:
a. Nomor : SP DIPA-012.23.1.579280/2023
b. Tanggal : 12 April 2023
c. Tentang : Revisi Ke 03 Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
(SP-DIPA) Induk Tahun Anggaran 2023 Unit Organisasi TNI AL.

3. Pembayaran.

a. Pembayaran untuk kontrak ini dilakukan ke Bank ..... rekening nomor : ............. atas
nama Penyedia : ...............

b. Cara Pembayaran
1) Pembayaran dengan uang muka.
a) PPK bersedia membayar uang muka sebesar 20% (dua puluh
persen) dari harga kontrak ini atau sebesar Rp ................ (0,2 x nilai
kontrak).................................................................. rupiah) dan Penyedia
harus menyerahkan jaminan uang muka berupa Surat Jaminan Bank
95

yang diterbitkan oleh bank pemerintah atau lembaga keuangan lainnya


yang ditentukan oleh TNI AL, sebesar uang muka yang akan
dibayarkan kepada Penyedia.
b) Pengembalian uang muka tersebut akan diperhitungkan pada
saat pembayaran angsuran dan harus lunas pada saat pekerjaan
mencapai 100% (seratus persen).
2) Pembayaran dengan angsuran. PPK bersedia membayar harga barang/jasa
tersebut secara berangsur-angsur sesuai dengan kemajuan pekerjaan sebagai
berikut:

a) Angsuran Kesatu sebesar 35% (tiga puluh lima persen) dari harga
kontrak atau sebesar Rp ...................................... dikurangi pengembalian uang
muka sebesar Rp ..................................... (0,35 x uang muka) =
Rp .......................................... (................................................................... rupiah),
jika prestasi pekerjaan telah mencapai 40% (empat puluh persen).

b) Angsuran Kedua sebesar 35% (tiga puluh lima persen) dari harga
kontrak atau sebesar Rp ...................................... dikurangi pengembalian uang
muka sebesar Rp ...................................... (0,35 x uang muka) =
Rp .......................................... (................................................................... rupiah),
jika prestasi pekerjaan telah mencapai 75% (tujuh puluh lima persen).
c) Angsuran Ketiga sebesar 30% (tiga puluh persen) dari harga kontrak
atau sebesar Rp ............................ dikurangi pengembalian uang muka
sebesar Rp .............................. (0,30 x uang muka) = Rp ...............................
(................................................................ rupiah) dan Penyedia menyerahkan
jaminan pemeliharaan berupa Surat Jaminan Bank Pemerintah yang ditunjuk
TNI AL kepada PPK, sebesar 5% (lima persen) dari harga kontrak atau
sebesar Rp .................................... (.......................................... rupiah), jika
prestasi pekerjaan telah mencapai 100% (seratus persen) dan telah diadakan
serah terima pertama pekerjaan (provisional hand over – PHO).

d) PPK mengembalikan jaminan pemeliharaan kepada Penyedia, jika


jangka waktu pemeliharaan telah terpenuhi dan telah diadakan serah terima
kedua/terakhir (final hand over – FHO).

c. Syarat Pembayaran. Pembayaran dilakukan oleh Pejabat Penandatangan


Surat Perintah Membayar (PPSPM) satker Mabes TNI Angkatan Laut atas dasar
penagihan dari Penyedia yang dilengkapi dengan bukti sesuai dengan ketentuan
dan peraturan yang berlaku di lingkungan TNI AL.

Pasal 4
DOKUMEN KONTRAK

1. Kelengkapan dokumen-dokumen berikut merupakan satu kesatuan dan bagian


yang tidak terpisahkan dari Kontrak ini terdiri dari adendum Kontrak (apabila ada),
Surat Perjanjian, Surat Penawaran, Daftar Kuantitas/Keluaran dan Harga, Syarat-
Syarat Umum Kontrak, Syarat-Syarat Khusus Kontrak, spesifikasi teknis, gambar-
gambar, dan dokumen lainnya seperti: Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa,
jaminan-jaminan, SPPBJ, BAHP, STL.
96

2. Jika terjadi pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan


ketentuan dalam dokumen yang lain maka yang berlaku adalah ketentuan dalam
dokumen yang lebih tinggi berdasarkan urutan hierarki sebagai berikut:
a. Adendum Kontrak (apabila ada)
b. Surat Perjanjian
c. Daftar Kuantitas/Keluaran dan Harga (Daftar Kuantitas/Keluaran dan Harga
hasil negosiasi apabila ada negosiasi).
d. Daftar Kuantitas/Keluaran dan Harga (Daftar Kuantitas/Keluaran dan Harga
Terkoreksi apabila ada koreksi aritmatik).
e. Surat Penawaran.
f. Syarat-Syarat Khusus Kontrak.
g. Syarat-Syarat Umum Kontrak.
h. Spesifikasi teknis
i. Gambar-gambar

3. Dokumen Kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama lain, dan jika terjadi
pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan ketentuan dalam dokumen yang
lain maka yang berlaku adalah ketentuan dalam dokumen yang lebih tinggi berdasarkan urutan
hierarki pada angka 2 di atas.

Pasal 5
MASA KONTRAK

1. Masa Kontrak adalah jangka waktu berlakunya Kontrak ini terhitung sejak tanggal
penandatanganan Kontrak sampai dengan Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan.

2. Masa Pelaksanaan ditentukan dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak, dihitung sejak


Tanggal Mulai Kerja yang tercantum dalam SPMK sampai dengan Tanggal Penyerahan
Pertama Pekerjaan selama …… (………………….……) Hari kalender atau selambat
lambatnya tanggal .. ………………….. ….

3. Masa Pemeliharaan ditentukan dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak dihitung sejak


Tanggal Penyerahan Pertama Pekerjaan sampai dengan Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan
selama 365 (tiga ratus enam puluh lima) hari Kalender

Pasal 6
HAK DAN KEWAJIBAN

Hak dan kewajiban timbal-balik PPK dan Penyedia dinyatakan dalam Kontrak yang meliputi
khususnya:
1. PPK mempunyai hak dan kewajiban untuk:
a) Mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia.
b) Meminta laporan-laporan secara periodik mengenai pelaksanaan pekerjaan yang
97

dilakukan oleh Penyedia.


c) Memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh Penyedia
untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak.
d) Membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum dalam Kontrak yang telah
ditetapkan kepada Penyedia.
2. Penyedia mempunyai hak dan kewajiban untuk:
a) Menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan harga yang
telah ditentukan dalam Kontrak.
b) Meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan prasarana dari PPK untuk
kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak.
c) Melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada PPK.
d) Melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal pelaksanaan
pekerjaan yang telah ditetapkan dalam Kontrak.
e) Melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara cermat, akurat dan penuh
tanggung jawab dengan menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan, angkutan ke
atau dari lapangan, dan segala pekerjaan permanen maupun sementara yang diperlukan
untuk pelaksanaan, penyelesaian dan perbaikan pekerjaan yang dirinci dalam Kontrak
f) Memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan
pelaksanaan yang dilakukan PPK.
g) Menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan pekerjaan yang
telah ditetapkan dalam Kontrak.
h) Mengambil langkah-langkah yang cukup memadai untuk melindungi lingkungan
tempat kerja dan membatasi perusakan dan gangguan kepada masyarakat maupun
miliknya akibat kegiatan Penyedia.

Kontrak ini mulai berlaku efektif terhitung sejak tanggal yang ditetapkan, dengan tanggal mulai
dan penyelesaian keseluruhan pekerjaan sebagaimana diatur dalam Syarat-Syarat
Umum/Khusus Kontrak.

Dengan demikian, Pengguna Jasa dan Penyedia telah bersepakat untuk menandatangani
Kontrak ini pada tanggal tersebut di atas dan melaksanakan Kontrak sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan di Republik Indonesia dan dibuat dalam 3 (tiga) rangkap,
masing-masing dibubuhi dengan meterai, mempunyai kekuatan hukum yang sama dan
mengikat bagi para pihak, rangkap yang lain dapat diperbanyak sesuai kebutuhan tanpa
dibubuhi meterai.

Untuk dan atas nama Penyedia Untuk dan atas nama TNI Angkatan Laut
Penyedia PT __________ Pengguna Jasa Kepala Disfaslanal
Selaku
Pejabat Pembuat Komitmen,

[tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini [tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini
untuk satuan kerja PPK maka rekatkan untuk Penyedia maka rekatkan meterai Rp
98

meterai Rp 10.000,- )] 10.000,- )]

[nama lengkap] [nama lengkap]


[jabatan] Laksamana Pertama TNI

Rancangan surat perjanjian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Dokumen Pengadaan. Demikian panduan ini dibuat
dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya
SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK (SSUK)
PEMBANGUNAN MESS PERWIRA DENJAKA DAN SARPRAS

A. Ketentuan Umum

1. Definisi. Istilah-istilah yang digunakan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK) ini
harus mempunyai arti atau tafsiran seperti yang dimaksudkan sebagai berikut:
a. Pekerjaan Konstruksi adalah seluruh pekerjaan yang berhubungan dengan
pelaksanaan konstruksi bangunan atau pembuatan wujud fisik lainnya.
b. Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut PA adalah pejabat pemegang
kewenangan penggunaan anggaran Kementerian Pertahanan (Kemhan) dan Tentara
Nasional Indonesia (TNI) dalam hal ini Menteri Petahanan (Menhan).
c. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut KPA adalah pejabat yang
ditetapkan oleh PA untuk menggunakan APBN.
d. Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disebut PPK adalah pejabat yang
bertanggung jawab atas pelaksanaan Pengadaan Pekerjaan Konstruksi.
e. Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan yang selanjutnya disebut PPHP adalah
panitia/pejabat yang ditetapkan oleh PA/KPA yang bertugas memeriksa dan menerima
hasil pekerjaan.
f. Aparat Pengawas Intern Pemerintah atau pengawas intern pada Institusi lain yang
selanjutnya disebut APIP adalah aparat yang melakukan pengawasan melalui audit,
reviu, evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan lain terhadap penyelenggaraan
tugas dan fungsi organisasi.
g. Penyedia adalah badan usaha atau orang perseorangan yang menyediakan
Pekerjaan Konstruksi.
99

h. Subpenyedia adalah penyedia yang mengadakan perjanjian kerja dengan


penyedia penanggung jawab kontrak, untuk melaksanakan sebagian pekerjaan
(subkontrak).
i. Kemitraan/KSO adalah kerja sama usaha antar penyedia baik penyedia nasional
maupun penyedia asing, yang masing-masing pihak mempunyai hak, kewajiban dan
tanggung jawab yang jelas berdasarkan perjanjian tertulis.
j. Surat Jaminan yang selanjutnya disebut Jaminan, adalah jaminan tertulis yang
bersifat mudah dicairkan dan tidak bersyarat (unconditional), yang dikeluarkan oleh
Bank Umum/Perusahaan Penjaminan/Perusahaan Asuransi atau ditentukan lain oleh
Pokja Pemilihan yang diserahkan oleh penyedia kepada PPK/Pokja Pemilihan untuk
menjamin terpenuhinya kewajiban penyedia.
k. Kontrak Pengadaan Barang/Jasa yang selanjutnya disebut Kontrak adalah
perjanjian tertulis antara PPK dengan penyedia yang mencakup Syarat-Syarat Umum
Kontrak (SSUK) ini dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK) serta dokumen lain
yang merupakan bagian dari kontrak.
l. Nilai Kontrak adalah total harga yang tercantum dalam Kontrak.
m. Hari adalah hari kalender.
n. Direksi lapangan adalah tim pendukung yang dibentuk/ditetapkan oleh PPK, terdiri
dari 1 (satu) orang atau lebih, yang ditentukan dalam syarat-syarat khusus kontrak
untuk mengendalikan pelaksanaan pekerjaan.
o. Direksi teknis adalah tim pendukung yang ditunjuk/ditetapkan oleh PPK untuk
mengawasi pelaksanaan pekerjaan.
p. Daftar kuantitas dan harga (rincian harga penawaran) adalah daftar kuantitas yang
telah diisi harga satuan dan jumlah biaya keseluruhannya yang merupakan bagian dari
penawaran.
q. Harga Perkiraan Sendiri (HPS) adalah perhitungan perkiraan biaya pekerjaan yang
disusun oleh PPK, dikalkulasikan secara keahlian berdasarkan data yang dapat
dipertanggungjawabkan serta digunakan oleh Pokja Pemilihan untuk menilai kewajaran
penawaran termasuk rinciannya.
r. Pekerjaan utama adalah jenis pekerjaan yang secara langsung menunjang
terwujudnya dan berfungsinya suatu konstruksi sesuai peruntukannya yang ditetapkan
sebagaimana tercantum dalam LDP.
s. Harga Satuan Pekerjaan (HSP) adalah harga satu jenis pekerjaan tertentu per satu
satuan tertentu.
t. Metoda pelaksanaan pekerjaan adalah cara kerja yang layak, realistik dan dapat
dilaksanakan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan dan diyakini menggambarkan
penguasaan dalam penyelesaian pekerjaan dengan tahap pelaksanaan yang sistimatis
berdasarkan sumber daya yang dimiliki penawar.
u. Jadwal waktu pelaksanaan adalah jadwal yang menunjukkan kebutuhan waktu
yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan, terdiri atas tahap pelaksanaan yang
disusun secara logis, realistik dan dapat dilaksanakan.
v. Personel inti adalah tenaga yang akan ditempatkan secara penuh sesuai dengan
persyaratan yang ditetapkan sebagaimana tercantum dalam LDP serta posisinya
100

dalam manajemen pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan organisasi pelaksanaan


yang diajukan untuk melaksanakan pekerjaan.
w. Bagian pekerjaan yang disubkontrakkan adalah bagian pekerjaan bukan pekerjaan
utama yang ditetapkan sebagaimana tercantum dalam LDP, yang pelaksanaannya
diserahkan kepada penyedia lain dan disetujui terlebih dahulu oleh PPK.
x. Masa Kontrak adalah jangka waktu berlakunya Kontrak ini terhitung sejak tanggal
penandatanganan kontrak sampai dengan masa pemeliharaan berakhir.
y. Tanggal mulai kerja adalah tanggal mulai kerja penyedia yang dinyatakan pada
Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK), yang diterbitkan oleh PPK.
z. Tanggal penyelesaian pekerjaan adalah tanggal penyerahan pertama pekerjaan
selesai, dinyatakan dalam Berita Acara penyerahan pertama pekerjaan yang
diterbitkan oleh PPK.
aa. Masa pemeliharaan adalah kurun waktu kontrak yang ditentukan dalam syarat-
syarat khusus kontrak, dihitung sejak tanggal penyerahan pertama pekerjaan sampai
dengan tanggal penyerahan akhir pekerjaan.
bb. Kegagalan Konstruksi adalah keadaan hasil pekerjaan yang tidak sesuai dengan
spesifikasi pekerjaan sebagaimana disepakati dalam kontrak baik sebagian maupun
keseluruhan sebagai akibat kesalahan pengguna atau penyedia.
cc. Kegagalan Bangunan adalah keadaan bangunan, yang setelah diserahterimakan
oleh penyedia kepada PPK dan terlebih dahulu diperiksa serta diterima oleh
Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan, menjadi tidak berfungsi, baik secara
keseluruhan maupun sebagian dan/atau tidak sesuai dengan ketentuan yang
tercantum dalam kontrak, dari segi teknis, manfaat, keselamatan dan kesehatan kerja,
dan/atau keselamatan umum.
2. Penerapan. SSUK diterapkan secara luas dalam pelaksanaan Pekerjaan
Konstruksi ini tetapi tidak dapat bertentangan dengan ketentuan-ketentuan dalam
Dokumen Kontrak lain yang lebih tinggi berdasarkan urutan hierarki dalam Surat
Perjanjian.
3. Bahasa dan Hukum.
a. Bahasa kontrak harus dalam Bahasa Indonesia kecuali dalam rangka
pinjaman/hibah luar negeri menggunakan Bahasa Indonesia dan bahasa nasional
pemberi pinjaman/hibah tersebut dan/atau bahasa Inggris.
b. Hukum yang digunakan adalah hukum yang berlaku di Indonesia, kecuali dalam
rangka pinjaman/hibah luar negeri menggunakan hukum yang berlaku di Indonesia
atau hukum yang berlaku di negara pemberi pinjaman/hibah (tergantung kesepakatan
antara Pemerintah dan negara pemberi pinjaman/hibah).
4. Larangan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) serta Penipuan.
a. Berdasarkan etika pengadaan barang/jasa pemerintah, dilarang untuk:
1) Menawarkan, menerima atau menjanjikan untuk memberi atau menerima
hadiah atau imbalan berupa apa saja atau melakukan tindakan lainnya untuk
mempengaruhi siapapun yang diketahui atau patut dapat diduga berkaitan dengan
pengadaan ini.
2) Melakukan persekongkolan dengan peserta lain untuk mengatur hasil tender,
sehingga mengurangi/menghambat/ memperkecil/meniadakan persaiangan yang
101

sehat dan/atau merugikan pihak lain; dan/atau.


3) Membuat dan/atau menyampaikan secara tidak benar dokumen dan/atau
keterangan lain yang disyaratkan untuk penyusunan dan pelaksanaan Kontrak ini.
b. Penyedia menjamin bahwa yang bersangkutan (termasuk semua anggota
Kemitraan/KSO apabila berbentuk Kemitraan/KSO) dan Sub penyedianya (jika ada)
tidak pernah dan tidak akan melakukan tindakan yang dilarang di atas.
c. Penyedia yang menurut penilaian PPK terbukti melakukan larangan-larangan di atas
dapat dikenakan sanksi-sanksi administratif oleh PPK sebagai berikut:
1) Pemutusan Kontrak.
2) Jaminan Pelaksanaan dicairkan dan disetorkan sebagaimana ditetapkan
dalam SSKK.
3) Sisa uang muka harus dilunasi oleh Penyedia.
4) Pengenaan daftar hitam.
d. Pengenaan sanksi administratif di atas dilaporkan oleh PPK kepada
Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/Pimpinan Institusi lainnya.
e. PPK yang terlibat dalam KKN dan penipuan dikenakan sanksi berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
5. Asal Material/ Bahan.
a. Penyedia harus menyampaikan asal material/bahan yang terdiri dari rincian
komponen dalam negeri dan komponen impor.
b. Asal material/bahan merupakan tempat material/bahan diperoleh, antara lain
tempat material/bahan ditambang, tumbuh, atau diproduksi.
c. Material/bahan harus diutamakan yang manufaktur, pabrikasi, perakitan, dan
penyelesaian akhir pekerjaannya dilakukan di Indonesia (produksi dalam negeri).
d. Jika dalam material/bahan digunakan komponen berupa barang, jasa, atau
gabungan keduanya yang tidak berasal dari dalam negeri (impor) maka penggunaan
komponen impor harus sesuai dengan besaran TKDN dalam formulir rekapitulasi
perhitungan TKDN (apabila diberikan preferensi harga) yang merupakan bagian dari
penawaran penyedia, dengan nilai TKDN ≥ 25%.

6. Korespondensi.
a. Semua korespondensi dapat berbentuk surat, e-mail dan/atau faksimili dengan
alamat tujuan para pihak yang tercantum dalam SSKK.
b. Semua pemberitahuan, permohonan, atau persetujuan berdasarkan Kontrak ini
harus dibuat secara tertulis dalam Bahasa Indonesia, dan dianggap telah diberitahukan
jika telah disampaikan secara langsung kepada wakil sah Para Pihak dalam SSUK,
atau jika disampaikan melalui surat tercatat dan/atau faksimili ditujukan ke alamat yang
tercantum dalam SSKK.

7. Wakil Sah Para Pihak. Setiap tindakan yang disyaratkan atau diperbolehkan untuk
dilakukan, dan setiap dokumen yang disyaratkan atau diperbolehkan untuk dibuat
berdasarkan Kontrak ini oleh PPK atau Penyedia hanya dapat dilakukan atau dibuat oleh
pejabat yang disebutkan dalam SSKK. Khusus untuk penyedia perseorangan, Penyedia
tidak boleh diwakilkan.
102

8. Pembukuan. Penyedia diharapkan untuk melakukan pencatatan keuangan yang


akurat dan sistematis sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan ini berdasarkan standar
akuntansi yang berlaku.

9. Perpajakan. Penyedia, Subpenyedia (jika ada), dan Personel yang bersangkutan


berkewajiban untuk membayar semua pajak, bea, retribusi, dan pungutan lain yang
dibebankan oleh peraturan perpajakan atas pelaksanaan Kontrak ini. Semua pengeluaran
perpajakan ini dianggap telah termasuk dalam Nilai Kontrak.

10. Pengalihan dan/atau Subkontrak.


a. Pengalihan seluruh Kontrak hanya diperbolehkan dalam hal pergantian nama
Penyedia, baik sebagai akibat peleburan (merger), konsolidasi, pemisahan, maupun
akibat lainnya.
b. Penyedia dapat bekerjasama dengan penyedia lain dengan mensubkontrakkan
sebagian pekerjaan.
c. Penyedia hanya boleh mensubkontrakkan sebagian pekerjaan dan dilarang
mensubkontrakkan seluruh pekerjaan.
d. Penyedia hanya boleh mensubkontrakkan pekerjaan apabila pekerjaan tersebut
sejak awal di dalam Dokumen Pengadaan dan dalam Kontrak diijinkan untuk
disubkontrakkan.
e. Subkontrak sebagian pekerjaan utama hanya diperbolehkan kepada Penyedia
spesialis.
f. Subkontrak sebagian pekerjaan utama hanya diperbolehkan kepada Penyedia
spesialis.
g. Penyedia hanya boleh mensubkontrakkan pekerjaan setelah persetujuan tertulis
dari PPK. Penyedia tetap bertanggung jawab atas bagian pekerjaan yang
disubkontrakkan.
h. Jika ketentuan di atas dilanggar maka Kontrak diputuskan dan Penyedia
dikenakan sanksi sebagaimana diatur dalam SSKK.

11. Pengabaian. Jika terjadi pengabaian oleh satu Pihak terhadap pelanggaran
ketentuan tertentu Kontrak oleh Pihak yang lain maka pengabaian tersebut tidak menjadi
pengabaian yang terus-menerus selama Masa Kontrak atau seketika menjadi pengabaian
terhadap pelanggaran ketentuan yang lain. Pengabaian hanya dapat mengikat jika dapat
dibuktikan secara tertulis dan ditandatangani oleh Wakil Sah Pihak yang melakukan
pengabaian.

12. Penyedia Mandiri. Penyedia berdasarkan Kontrak ini bertanggung jawab penuh
terhadap personel dan subpenyedianya (jika ada) serta pekerjaan yang dilakukan oleh
mereka.

13. Kemitraan/KSO. Kemitraan/KSO memberi kuasa kepada salah satu anggota yang
disebut dalam Surat Perjanjian untuk bertindak atas nama Kemitraan/KSO dalam
pelaksanaan hak dan kewajiban terhadap PPK berdasarkan Kontrak ini.

14. Penemuan-penemuan. Penyedia wajib memberitahukan kepada PPK dan kepada


pihak yang berwenang semua penemuan benda/barang yang mempunyai nilai sejarah
atau penemuan kekayaan di lokasi pekerjaan yang menurut peraturan perundang-
undangan dikuasai oleh negara.
103

B. Pelaksanaan, Penyelesaian, Adendum dan Pemutusan Kontrak.


B.1. Pelaksanaan Kontrak
15. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan.
a. Kontrak ini berlaku efektif pada tanggal penandatanganan Surat Perjanjian oleh
Para Pihak atau pada tanggal yang ditetapkan dalam SSKK.
b. Waktu pelaksanaan kontrak adalah jangka waktu yang ditentukan dalam syarat-
syarat khusus kontrak dihitung sejak tanggal mulai kerja yang tercantum dalam SPMK.
c. Penyedia harus menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal yang ditentukan dalam
SSKK.
d. Apabila penyedia berpendapat tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal
karena keadaan diluar pengendaliannya dan penyedia telah melaporkan kejadian
tersebut kepada PPK, maka PPK dapat melakukan penjadwalan kembali
pelaksanaan tugas penyedia dengan adendum kontrak

16. Pelaksanaan Pekerjaan.


Penyerahan Lokasi Kerja.
a. PPK berkewajiban untuk menyerahkan keseluruhan lokasi kerja kepada penyedia
sebelum SPMK diterbitkan. Penyerahan dilakukan setelah sebelumnya dilakukan
pemeriksaan lapangan bersama. Hasil pemeriksaan dan penyerahan dituangkan
dalam berita acara penyerahan lokasi kerja.
104

b. Jika dalam pemeriksaan lapangan bersama ditemukan hal-hal yang dapat


mengakibatkan perubahan isi Kontrak maka perubahan tersebut harus dituangkan
dalam adendum Kontrak.
c. Jika penyerahan hanya dilakukan pada bagian tertentu dari lokasi kerja maka PPK
dapat dianggap telah menunda pelaksanaan pekerjaan tertentu yang terkait dengan
bagian lokasi kerja tersebut, dan kondisi ini ditetapkan sebagai Peristiwa Kompensasi.

17. Surat Perintah Mulai Kerja.


a. PPK menerbitkan SPMK selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sejak tanggal
penanda-tanganan kontrak.
b. Dalam SPMK dicantumkan saat paling lambat dimulainya pelaksanaan kontrak
oleh penyedia.

18. Program Mutu.


a. Penyedia berkewajiban untuk menyerahkan program mutu pada rapat persiapan
pelaksanaan kontrak untuk disetujui oleh PPK.
b. Program mutu disusun paling sedikit berisi:
1) Informasi mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan.
2) Organisasi kerja penyedia.
3) Jadwal pelaksanaan pekerjaan.
4) Prosedur pelaksanaan pekerjaan.
5) Prosedur instruksi kerja, dan
6) Pelaksana kerja
c. Program mutu dapat direvisi sesuai dengan kondisi lokasi pekerjaan.
d. Penyedia berkewajiban untuk memutakhirkan program mutu jika terjadi adendum
Kontrak dan Peristiwa Kompensasi.
e. Pemutakhiran program mutu harus menunjukkan perkembangan kemajuan setiap
pekerjaan dan dampaknya terhadap penjadwalan sisa pekerjaan, termasuk
perubahan terhadap urutan pekerjaan. Pemutakhiran program mutu harus
mendapatkan persetujuan PPK.
f. Persetujuan PPK terhadap program mutu tidak mengubah kewajiban kontraktual
penyedia.

19. Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak.


a. PPK bersama dengan penyedia, unsur perencanaan, dan unsur pengawasan,
harus sudah menyelenggarakan rapat persiapan pelaksanaan kontrak.
b. Dalam rapat persiapan, PPK dapat mengikutsertakan Tim Teknis dan/atau Tim
Pendukung.
c. Beberapa hal yang dibahas dan disepakati dalam rapat persiapan pelaksanaan
kontrak meliputi:
1) Program mutu disusun oleh Penyedia, yang paling sedikit berisi :
a) Informasi mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan;
b) Organisasi kerja Penyedia;
c) Jadwal pelaksanaan pekerjaan;
d) Tata cara pengaturan pelaksanaan pekerjaan;
105

e) Prosedur instruksi kerja;


f) Jadwal pengadaan bahan/material, mobilisasi peralatan dan personil; dan
g) Penyusunan rencana dan pelaksanaan pemeriksaan lokasi pekerjaan.
2) Program mutu dapat direvisi sesuai kondisi lokasi pekerjaan.
d. Hasil rapat persiapan pelaksanaan kontrak dituangkan dalam Berita Acara Rapat
Persiapan Pelaksanaan Kontrak yang ditandatangani oleh selutuh peserta rapat.

20. Mobilisasi Peralatan, Fasilitas dan Personil.


a. Penyedia melakukan mobilisasi paling lambat harus sudah mulai dilaksanakan
dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak diterbitkan SPMK.
b. Mobilisasi dilakukan sesuai dengan lingkup pekerjaan, yaitu:
1) Mendatangkan peralatan-peralatan terkait yang diperlukan dalam
pelaksanaan pekerjaan.
2) Mempersiapkan fasilitas seperti kantor, rumah, gedung laboratorium, bengkel,
gudang, dan sebagainya; dan/atau
3) Mendatangkan personil-personil.
c. Mobilisasi peralatan dan personil dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan
kebutuhan

21. Pengawasan Pelaksanaan Pekerjaan.


a. Selama berlangsungnya pelaksanaan pekerjaan, PPK jika dipandang perlu dapat
mengangkat Pengawas Pekerjaan yang berasal dari personel PPK atau konsultan
pengawas. Pengawas Pekerjaan berkewajiban untuk mengawasi pelaksanaan
pekerjaan.
b. Dalam melaksanakan kewajibannya, Pengawas Pekerjaan selalu bertindak untuk
kepentingan PPK. Jika tercantum dalam SSKK, Pengawas Pekerjaan dapat bertindak
sebagai Wakil Sah PPK..

22. Persetujuan Pengawas Pekerjaan.


a. Semua gambar yang digunakan untuk mendapatkan Hasil Pekerjaan baik yang
permanen maupun sementara harus mendapatkan persetujuan Pengawas
Pekerjaan.
b. Jika dalam pelaksanaan pekerjaan ini diperlukan terlebih dahulu adanya Hasil
Pekerjaan Sementara maka penyedia berkewajiban untuk menyerahkan spesifikasi
dan gambar usulan Hasil Pekerjaan Sementara tersebut untuk disetujui oleh
Pengawas Pekerjaan. Terlepas dari ada tidaknya persetujuan Pengawas Pekerjaan,
penyedia bertanggung jawab secara penuh atas rancangan Hasil Pekerjaan
Sementara.

23. Perintah. Penyedia berkewajiban untuk melaksanakan semua perintah Pengawas


Pekerjaan yang sesuai dengan kewenangan Pengawas Pekerjaan dalam Kontrak ini.

24. Akses ke Lokasi Kerja. Penyedia berkewajiban untuk menjamin akses PPK, Wakil
Sah PPK dan/atau Pengawas Pekerjaan ke lokasi kerja dan lokasi lainnya dimana
pekerjaan ini sedang atau akan dilaksanakan.
106

25. Pemeriksaan Bersama.


a. Apabila diperlukan, pada tahap awal pelaksanaan Kontrak, PPK bersama-sama
dengan penyedia melakukan pemeriksaan lokasi pekerjaan dengan melakukan
pengukuran dan pemeriksaan detail kondisi lokasi pekerjaan untuk setiap rencana
mata pembayaran.
b. Untuk pemeriksaan bersama ini, PA/KPA dapat membentuk Panitia/Pejabat
Peneliti Pelaksana-an Kontrak atas usul PPK.
c. Hasil pemeriksaan bersama dituangkan dalam Berita Acara. Apabila dalam
pemeriksaan bersama mengakibatkan perubahan isi Kontrak, maka harus dituangkan
dalam adendum Kontrak.
d. Jika hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa Personil dan/atau Peralatan ternyata
belum memenuhi persyaratan Kontrak maka penyedia tetap dapat melanjutkan
pekerjaan dengan syarat Personil dan/atau Peralatan yang belum memenuhi syarat
harus segera diganti dalam jangka waktu yang disepakati bersama

26. Waktu Penyelesaian Pekerjaan.


a. Kecuali Kontrak diputuskan lebih awal, penyedia berkewajiban untuk memulai
pelaksanaan pekerjaan pada Tanggal Mulai Kerja, dan melaksanakan pekerjaan
sesuai dengan program mutu, serta menyelesaikan pekerjaan selambat-lambatnya
pada Tanggal Penyelesaian yang ditetapkan dalam SPMK.
b. Jika pekerjaan tidak selesai pada Tanggal Penyelesaian bukan akibat Keadaan
Kahar atau bukan Peristiwa Kompensasi atau karena kesalahan atau kelalaian
penyedia maka penyedia dikenakan denda.
c. Jika keterlambatan tersebut semata-mata disebabkan oleh Peristiwa Kompensasi
maka PPK dikenakan kewajiban pembayaran ganti rugi. Denda atau ganti rugi tidak
dikenakan jika Tanggal Penyelesaian disepakati oleh Para Pihak untuk diperpanjang.
d. Tanggal Penyelesaian yang dimaksud dalam angka 26 ini adalah tanggal
penyelesaian semua pekerjaan.

27. Perpanjangan Waktu.


a. Jika terjadi Peristiwa Kompensasi sehingga penyelesaian pekerjaan akan
melampaui Tanggal Penyelesaian maka penyedia berhak untuk meminta
perpanjangan Tanggal Penyelesaian berdasarkan data penunjang. PPK berdasarkan
pertimbangan Pengawas Pekerjaan memperpanjang Tanggal Penyelesaian
Pekerjaan secara tertulis. Perpanjangan Tanggal Penyelesaian harus dilakukan
melalui adendum Kontrak jika perpanjangan tersebut mengubah Masa Kontrak.
b. PPK berdasarkan pertimbangan Pengawas Pekerjaan harus telah menetapkan
ada tidaknya perpanjangan dan untuk berapa lama, dalam jangka waktu 14 (empat
belas) hari setelah penyedia meminta perpanjangan. Jika penyedia lalai untuk
memberikan peringatan dini atas keterlambatan atau tidak dapat bekerja sama untuk
mencegah keterlambatan maka keterlambatan seperti ini tidak dapat dijadikan alasan
untuk memperpanjang Tanggal Penyelesaian.

28. Penundaan Oleh Pengawas Pekerjaan. Pengawas Pekerjaan dapat memerintahkan


secara tertulis penyedia untuk menunda pelaksanaan pekerjaan. Setiap perintah
penundaan ini harus segera ditembuskan kepada PPK.
107

29. Rapat Pemantauan.


a. Pengawas Pekerjaan atau penyedia dapat menyelenggarakan rapat pemantauan,
dan meminta satu sama lain untuk menghadiri rapat tersebut. Rapat pemantauan
diselenggarakan untuk membahas perkembangan pekerjaan dan perencanaaan atas
sisa pekerjaan serta untuk menindaklanjuti peringatan dini.
b. Hasil rapat pemantauan akan dituangkan oleh Pengawas Pekerjaan dalam berita
acara rapat, dan dokumennya diserahkan kepada PPK dan pihak-pihak yang
menghadiri rapat.
c. Mengenai hal-hal dalam rapat yang perlu diputuskan, Pengawas Pekerjaan dapat
memutuskan baik dalam rapat atau setelah rapat melalui pernyataan tertulis kepada
semua pihak yang menghadiri rapat.

30. Peringatan Dini.


a. Penyedia berkewajiban untuk memperingatkan sedini mungkin Pengawas
Pekerjaan atas peristiwa atau kondisi tertentu yang dapat mempengaruhi mutu
pekerjaan, menaikkan Nilai Kontrak atau menunda penyelesaian pekerjaan.
Pengawas Pekerjaan dapat memerintahkan penyedia untuk menyampaikan secara
tertulis perkiraan dampak peristiwa atau kondisi tersebut di atas terhadap Nilai Kontrak
dan Tanggal Penyelesaian. Pernyataan perkiraan ini harus sesegera mungkin
disampaikan oleh penyedia.
b. Penyedia berkewajiban untuk bekerja sama dengan Pengawas Pekerjaan untuk
mencegah atau mengurangi dampak peristiwa atau kondisi tersebut.

B.2. Penyelesaian Kontrak.

31. Serah Terima Pekerjaan.


a. Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus perseratus), penyedia mengajukan
permintaan secara tertulis kepada PPK untuk penyerahan pekerjaan.
b. Dalam rangka penilaian hasil pekerjaan, PPK menugaskan Panitia/Pejabat
Penerima Hasil Pekerjaan. Apabila memerlukan keahlian teknis khusus dapat dibantu
oleh Tim/ Tenaga Ahli untuk membantu tugas Panitia/ Pejabat Penerima Hasil
Pekerjaan.
c. Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan melakukan penilaian terhadap hasil
pekerjaan yang telah diselesaikan oleh penyedia. Apabila terdapat kekurangan-
kekurangan dan/atau cacat hasil pekerjaan, penyedia wajib
memperbaiki/menyelesaikannya, atas perintah PPK.
d. PPK menerima penyerahan pertama pekerjaan setelah seluruh hasil pekerjaan
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Kontrak dan diterima oleh Panitia/Pejabat
Penerima Hasil Pekerjaan.
e. Jika pekerjaan tidak dapat diselesaikan oleh penyedia sesuai dengan ketentuan
dalam kontrak bukan akibat Keadaan Kahar atau karena kesalahan atau kelalaian
Penyedia maka Penyedia dikenakan denda keterlambatan.
f. Pembayaran dilakukan sebesar 95% (sembilan puluh lima perseratus) dari nilai
kontrak, sedangkan yang 5% (lima perseratus) merupakan retensi selama masa
pemeliharaan, atau pembayaran dilakukan sebesar 100% (seratus perseratus) dari
nilai kontrak dan penyedia harus menyerahkan Jaminan Pemeliharaan sebesar 5%
(lima perseratus) dari nilai kontrak.
108

g. Penyedia wajib memelihara hasil pekerjaan selama masa pemeliharaan sehingga


kondisi tetap seperti pada saat penyerahan pertama pekerjaan.
h. Setelah masa pemeliharaan berakhir, penyedia mengajukan permintaan secara
tertulis kepada PPK untuk penyerahan akhir pekerjaan.
i. PPK menerima penyerahan akhir pekerjaan setelah penyedia melaksanakan
semua kewajibannya selama masa pemeliharaan dengan baik. PPK wajib melakukan
pembayaran sisa nilai kontrak yang belum dibayar atau mengembalikan Jaminan
Pemeliharaan.
j. Apabila penyedia tidak melaksanakan kewajiban pemeliharaan sebagaimana
mestinya, maka PPK berhak menggunakan uang retensi untuk membiayai
perbaikan/pemeliharaan atau mencairkan Jaminan Pemeliharaan.
k. Jika Hasil Pekerjaan berupa bangunan maka umur konstruksi bangunan
ditetapkan dalam SSKK

32. Pengambilalihan. PPK akan mengambil alih lokasi dan hasil pekerjaan dalam jangka
waktu tertentu setelah dikeluarkan surat keterangan selesai/pengakhiran pekerjaan.

33. Pedoman Pengoperasian dan Perawatan.


a. Penyedia diwajibkan memberikan petunjuk kepada PPK tentang pedoman
pengoperasian dan perawatan sesuai dengan SSKK.
b. Apabila penyedia tidak memberikan pedoman pengoperasian dan perawatan,
PPK berhak menahan uang retensi atau Jaminan Pemeliharaan.

B.3. Perubahan Kontrak.

34. Perubahan Kontrak.


a. Kontrak hanya dapat diubah melalui adendum kontrak.
b. Perubahan Kontrak bisa dilaksanakan apabila disetujui oleh para pihak, meliputi:
1) Perubahan pekerjaan disebabkan oleh sesuatu hal yang dilakukan oleh para
pihak dalam kontrak sehingga mengubah lingkup pekerjaan dalam kontrak.
2) Perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan akibat adanya perubahan
pekerjaan.
3) Perubahan harga kontrak akibat adanya perubahan pekerjaan, perubahan
pelaksanaan pekerjaan dan/atau penyesuaian harga.
c. Perubahan kontrak sebagaimana dimaksud pada subpasal 34.b tidak dapat
dilakukan untuk kontrak lump sum dan kontrak gabungan lump sum dan harga
satuan pada bagian lump sum.
d. Untuk kepentingan perubahan kontrak, PA/KPA dapat membentuk Panitia/Pejabat
Peneliti Pelaksanaan Kontrak atas usul PPK.

35. Perubahan Lingkup Pekerjaan.


a. Untuk pekerjaan yang menggunakan Kontrak Harga Satuan atau kontrak
Gabungan Lumsum dan Harga Satuan, apabila terdapat perbedaan yang signifikan
antara kondisi lokasi pekerjaan/ lapangan pada saat pelaksanaan dengan gambar
dan spesifikasi yang ditentukan dalam Dokumen Kontrak, maka:
1) PPK bersama penyedia dapat melakukan perubahan kontrak yang meliputi
antara lain:
109

a) Menambah atau mengurangi volume pekerjaan yang tercantum dalam


kontrak.
b) Mengurangi atau menambah jenis pekerjaan.
c) Mengubah spesifikasi teknis dan gambar pekerjaan sesuai dengan
kebutuhan lokasi pekerjaan; dan/atau
d) Melaksanakan pekerjaan tambah yang belum tercantum dalam kontrak
yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan.
2) Pekerjaan tambah harus mempertimbangkan tersedianya anggaran dan
paling tinggi 10% (sepuluh perseratus) dari nilai kontrak awal.
3) Perintah perubahan pekerjaan dibuat oleh PPK secara tertulis kepada
penyedia kemudian dilanjutkan dengan negosiasi teknis dan harga dengan tetap
mengacu pada ketentuan yang tercantum dalam kontrak awal.
4) Hasil negosiasi tersebut dituangkan dalam Berita Acara sebagai dasar
penyusunan adendum kontrak.
b. Untuk kepentingan perubahan kontrak, PA/KPA dapat membentuk Panitia/Pejabat
Peneliti Pelaksanaan Kontrak atas usul PPK.

36. Perubahan Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan.


a. Untuk pekerjaan yang menggunakan Kontrak Harga Satuan atau Kontrak
Gabungan Lumsum dan Harga Satuan pada bagian harga satuan, perubahan jadwal
dalam hal terjadi perpanjangan waktu pelaksanaan dapat diberikan oleh PPK atas
pertimbangan yang layak dan wajar untuk hal-hal sebagai berikut:
1) Pekerjaan tambah.
2) Perubahan disain.
3) Keterlambatan yang disebabkan oleh PPK.
4) Masalah yang timbul di luar kendali penyedia; dan/atau
5) Keadaan kahar.
b. Waktu penyelesaian pekerjaan dapat diperpanjang sekurang-kurangnya sama
dengan waktu terhentinya kontrak akibat keadaan kahar atau waktu yang diperlukan
untuk menyelesaikan pekerjaan pada subpasal 23.a.
c. PPK dapat menyetujui perpanjangan waktu pelaksanaan atas kontrak setelah
melakukan penelitian terhadap usulan tertulis yang diajukan oleh penyedia.
d. PPK dapat menugaskan Panitia/Pejabat Peneliti Pelaksanaan Kontrak untuk
meneliti kelayakan usulan perpanjangan waktu pelaksanaan.
e. Persetujuan perpanjangan waktu pelaksanaan dituangkan dalam adendum
kontrak.

B.4. Keadaan Kahar.

37. Keadaan Kahar.


a. Keadaan kahar adalah suatu keadaan yang terjadi diluar kehendak para pihak dan
tidak dapat diperkirakan sebelumnya, sehingga kewajiban yang ditentukan dalam
Kontrak menjadi tidak dapat dipenuhi.
b. Yang termasuk Keadaan Kahar antara lain:
1) Bencana alam.
110

2) Bencana non alam.


3) Bencana sosial.
4) Pemogokan.
5) Kebakaran; dan/atau
6) Gangguan industri lainnya sebagaimana dinyatakan melalui keputusan
bersama Menteri Keuangan dan menteri teknis terkait.
c. Apabila terjadi Keadaan Kahar, maka penyedia memberitahukan kepada PPK
paling lambat 14 (empat belas) hari sejak terjadinya Keadaan Kahar, dengan
menyertakan pernyataan Keadaan Kahar dari pejabat yang berwenang, sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.
d. Tidak termasuk Keadaan Kahar adalah hal-hal merugikan disebabkan oleh
perbuatan atau kelalaian para pihak.
e. Jangka waktu yang ditetapkan dalam Kontrak untuk pemenuhan kewajiban Pihak
yang tertimpa Keadaan Kahar harus diperpanjang sekurang-kurangnya sama dengan
jangka waktu terhentinya Kontrak akibat Keadaan Kahar.
f. Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan akibat Keadaan Kahar yang dilaporkan
paling lambat 14 (empat belas) hari sejak terjadinya Keadaan Kahar, tidak dikenakan
sanksi.
g. Pada saat terjadinya Keadaan Kahar, Kontrak ini akan dihentikan sementara
hingga Keadaan Kahar berakhir dengan ketentuan, Penyedia berhak untuk menerima
pembayaran sesuai dengan prestasi atau kemajuan pelaksanaan pekerjaan yang
telah dicapai. Jika selama masa Keadaan Kahar PPK memerintahkan secara tertulis
kepada Penyedia untuk meneruskan pekerjaan sedapat mungkin maka Penyedia
berhak untuk menerima pembayaran sebagaimana ditentukan dalam Kontrak dan
mendapat penggantian biaya yang wajar sesuai dengan yang telah dikeluarkan untuk
bekerja dalam situasi demikian. Penggantian biaya ini harus diatur dalam suatu
adendum Kontrak.

B.5. Penghentian dan Pemutusan Kontrak.

38. Penghentian dan Pemutusan Kontrak


a. Penghentian kontrak dapat dilakukan karena pekerjaan sudah selesai atau terjadi
Keadaan Kahar.
b. Penghentian Kontrak karena keadaan kahar dilakukan secara tertulis oleh PPK
dengan disertai alasan penghentian pekerjaan.
c. Penghentian kontrak karena kedaankahar dapat bersifat:
1) Sementara hingga Keadaan Kahar berakhir; atau
2) Permanen apabila akibat keadaan kahar tidak memungkinkan dilanjutkan/
diselesaikannya pekerjaan.
d. Penghentian pekerjaan akibat keadaan kahar tetap mempertimbangkan efektifitas
tahun anggaran.
e. Penyedia berhak untuk menerima pembayaran sesuai dengan prestasi atau
kemajuan pelaksanaan pekerjaan yang telah dicapai dan diterima PPK.
111

39. Pemutusan Kontrak.


a. Pemutusan kontrak dapat dilakukan oleh pihak PPK atau pihak Penyedia.
b. PPK dapat memutuskan kontrak secara sepihak apabila Penyedia tidak memenuhi
kewajibannnya sesuai ketentuan dalam kontrak.
c. Penyedia dapat meemutuskan kontrak secara sepihak apabila PPK tidak
memenuhi kewajibannya sesuai ketentuan dalam kontrak.
d. Pemutusan kontrak dilakukan sekurang-kurangnya 14 (empat belas) hari setelah
PPK/penyedia menyampaikan pemberitahuan rencana Pemutusan Kontrak secara
tertulis kepada penyedia/PPK.

40. Pemutusan Kontrak Oleh PPK.


a. Mengesampingkan dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata, PPK dapat memutuskan Kontrak melalui pemberitahuan tertulis kepada
Penyedia setelah terjadi hal-hal sebagai berikut:
1) Penyedia tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sampai dengan batas akhir
pelaksanaan pekerjaan dan kebutuhan barang/jasa tidak dapat ditunda melebihi
batas berakhirnya kontrak.
2) Berdasarkan penelitian PPK, Penyedia tidak akan mampu menyelesaikan
keseluruhan pekerjaan walaupun diberikan kesempatan sampai dengan 50 (lima
puluh) hari kalender sejak masa berakhirnya pelaksanaan pekerjaan untuk
menyelesaikan pekerjaan.
3) Setelah diberikan kesempatan menyelesaikan pekerjaan sampai dengan 50
(lima puluh) hari kalender sejak masa berakhirnya pelaksanaan pekerjaan,
Penyedia tidak dapat menyelesaikan pekerjaan.
4) Penyedia lalai/cidera janji dalam melaksanakan kewajibannya dan tidak
memperbaiki kelalaiannya dalam jangka waktu yang telah ditetapkan.
5) Penyedia tanpa persetujuan Pengawas Pekerjaan, tidak memulai
pelaksanaan pekerjaan.
6) Penyedia menghentikan pekerjaan selama 28 (dua puluh delapan) hari dan
penghentian ini tidak tercantum dalam program mutu serta tanpa persetujuan
Pengawas Pekerjaan.
7) Penyedia berada dalam keadaan pailit.
8) Penyedia selama Masa Kontrak gagal memperbaiki Cacat Mutu dalam jangka
waktu yang ditetapkan oleh PPK.
9) Penyedia tidak mempertahankan keberlakuan Jaminan Pelaksanaan.
10) Pengawas Pekerjaan memerintahkan Penyedia untuk menunda pelaksanaan
atau kelanjutan pekerjaan, dan perintah tersebut tidak ditarik selama 28 (dua puluh
delapan) hari.
11) Penyedia terbukti melakukan KKN, kecurangan dan/atau pemalsuan dalam
proses Pengadaan yang diputuskan oleh instansi yang berwenang; dan/atau
12) Pengaduan tentang penyimpangan prosedur, dugaan KKN dan/atau
pelanggaran persaingan sehat dalam pelaksanaan pengadaan dinyatakan benar
oleh instansi yang berwenang.
b. Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan karena kesalahan Penyedia:
1) Jaminan Pelaksanaan dicairkan (untuk nilai paket di atas Rp200.000.000,00
(dua ratus juta rupiah)).
112

2) Sisa Uang Muka harus dilunasi oleh penyedia atau Jaminan Uang Muka
dicairkan (apabila ada).
3) Penyedia membayar denda keterlambatan (apabila sebelumnya penyedia
diberikan kesempatan untuk menyelesaiakn pekerjaan)
4) Penyedia membayar denda sebesar kerugian yang diderita PPK sebagaiman
yang tercantum dalam SSKK; dan
5) Penyedia dimasukkan dalam Daftar Hitam.
c. PPK membayar kepada Penyedia sesuai dengan pencapaian prestasi pekerjaan
yang telah diterima oleh PPK sampai dengan tanggal berlakunya pemutusan Kontrak
dikurangi dengan denda keterlambatan yang harus dibayar Penyedia (apabila ada),
serta Penyedia menyerahkan semua hasil pelaksanaan pekerjaan kepada PPK dan
selanjutnya menjadi hak milik PPK.

41. Pemutusan Kontrak Oleh Penyedia.


a. Mengesampingkan dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata, Penyedia dapat memutuskan Kontrak melalui pemberitahuan tertulis
kepada PPK apabila PPK tidak memenuhi kewajibannya sesuai dengan ketentuan
dalam kontrak.
b. Dalam hal terjadi pemutusan Kontrak, PPK membayar kepada Penyedia sesuai
dengan pencapaian prestasi pekerjaan yang telah diterima oleh PPK sampai dengan
tanggal berlakunya pemutusan Kontrak dikurangi dengan denda keterlambatan yang
harus dibayar Penyedia (apabila ada), serta Penyedia menyerahkan semua hasil
pelaksanaan kepada PPK dan selanjutnya menjadi hak milik PPK.

42. Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan dan Kontrak Kritis (Untuk Pekerjaan


Konstruksi Bangunan).
a. Apabila Penyedia terlambat melaksanakan pekerjaan sesuai jadwal, maka PPK
harus memberikan peringatan secara tertulis atau dikenakan ketentuan tentang
kontrak kritis.
b. Kontrak dinyatakan kritis apabila:
1) Dalam periode I (rencana fisik pelaksanaan 0% - 70% dari Kontrak), realisasi
fisik pelaksanaan terlambat lebih besar 10% dari rencana.
2) Dalam periode II (rencana fisik pelaksanaan 70% - 100% dari Kontrak),
realisasi fisik pelaksanaan terlambat lebih besar 5% dari rencana
3) Rencana fisik pelaksanaan 70% - 100% dari Kontrak, realisasi fisik
pelaksanaan terlambat kurang dari 5% dari rencana dan akan melampaui tahun
anggaran berjalan.
c. Penanganan kontrak kritis.
1) Dalam hal keterlambatan pada subpasal 42.b.1 dan penanganan Kontrak
pada subpasal kritis 42.b.2 penanganan Kontrak Kritis dilakukan dengan Rapat
Pembuktikan (show cause meeting/SCM).
a) Pada saat Kontrak dinyatakan krisis, direksi pekerjaan menerbitkan surat
peringatan kepada Penyedia dan selanjutnya menyelenggarakan SCM.
b) Dalam SCM PPK, direksi pekerjaan, direksi teknis dan penyedia
membahas dan menyepakati besaran kemajuan fisik yang harus dicapai oleh
Penyedia dalam periode waktu tertentu (uji coba pertama) yang dituangkan
dalam Berita Acara SCM I.
113

c) Apabila Penyedia gagal pada uji coba pertama, maka dilaksanakan SCM
II yang membahas dan menyepakati besaran kemajuan fisik yang harus
dicapai oleh Penyedia dalam periode waktu tertentu (uji coba kedua) yang
dituangkan dalam Berita Acara SCM II.
d) Apabila Penyedia gagal pada uji coba tahap kedua, maka
diselenggarakan SCM III yang membahas dan menyepakati besaran
kemajuan fisik yang harus dicapai oleh Penyedia dalam periode waktu tertentu
(uji coba ketiga) yang dituangkan dalam Berita Acara SCM III.
e) Pada setiap uji coba yang gagal, PPK harus menerbitkan surat perigatan
kepada Penyedia atas keterlambatan realisasi fisik pelaksanaan pekerjaan.
2) Dalam hal setelah diberikan SCM III dan Penyedia tidak mampu memenuhi
kemajuan fisik yang sudah ditetapkan, PPK melakukan rapat bersama atasan
PPK sebelum tahun anggaran berakhir, dengan ketentuan:
a) PPK dapat memberikan kesempatan untuk menyelesaikan sisa pekerjaan
paling lama 50 (lima puluh) hari kalender dengan ketentuan:
b) Penyedia secara teknis mampu menyelesaikan sisa pekerjaan paling
paling lama 50 (lima puluh) hari kalender; dan
c) Penyedia dikenakan denda keterlambatan sesuai dengan SSKK apabila
pemberian kesempatan melampaui masa pelaksanaan pekerjaan dalam
kontrak.
d) PPK dapat langsung memutuskan Kontrak secara sepihak dengan
mengesampingkan pasal 1266 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata; atau
e) PPK dapat menunjuk pihak lain untuk melaksanakan pekerjaan. Pihak
lain tersebut selanjutnya dapat menggunakan bahan/peralatan, Dokumen
Kontraktor dan dokumen desain lainnya yang dibuat oleh atau atas nama
penyedia. Seluruh biaya yang timbul dalam pelaksanaan pekerjaan pihak lain
sepenuhnya menjadi tanggung jawab penyedia berdasarkan kontrak awal.

43. Pemutusan Kontrak Akibat Lainnya. Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan
karena PPK terlibat penyimpangan prosedur, melakukan KKN dan/atau pelanggararan
persaingan sehat dalam pelaksanaan pengadaan, maka PPK dikenakan sanksi
berdasarkan peraturan perundang-undangan.

44. Peninggalan. Semua Bahan, Perlengkapan, Peralatan, Hasil Pekerjaan Sementara


yang masih berada di lokasi kerja setelah pemutusan Kontrak akibat kelalaian atau
kesalahan penyedia, dapat dimanfaatkan sepenuhnya oleh PPK tanpa kewajiban
perawatan. Pengambilan kembali semua peninggalan tersebut oleh penyedia hanya
dapat dilakukan setelah mempertimbangkan kepentingan PPK.

C. Hak dan Kewajiban Penyedia.

45. Hak dan Kewajiban Penyedia.


a. Penyedia memiliki hak dan kewajiban:
1) Menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan harga
yang telah ditentukan dalam kontrak;
2) Berhak meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan prasarana dari
PPK untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan kontrak;
3) Melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada PPK;
114

4) Melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal


pelaksanaan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam kontrak;
5) Melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara cermat, akurat dan
penuh tanggung jawab dengan menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan, angkutan ke atau dari lapangan, dan segala pekerjaan permanen
maupun sementara yang diperlukan untuk pelaksanaan, penyelesaian dan
perbaikan pekerjaan yang dirinci dalam kontrak;
6) Memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan
pelaksanaan yang dilakukan PPK;
7) Menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan pekerjaan
yang telah ditetapkan dalam kontrak; dan
8) Mengambil langkah-langkah yang cukup memadai untuk melindungi
lingkungan tempat kerja dan membatasi perusakan dan gangguan kepada
masyarakat maupun miliknya akibat kegiatan penyedia.
b. Penyedia dilarang baik secara langsung atau tidak langsung melakukan kegiatan
yang akan menimbulkan pertentangan kepentingan (conflict of interest) dengan
kegiatan yang merupakan tugas penyedia.

46. Penggunaan Dokumen Kontrak dan Informasi. Penyedia tidak diperkenankan


menggunakan dan menginformasikan dokumen kontrak atau dokumen lainnya yang
berhubungan dengan kontrak untuk kepentingan pihak lain, misalnya spesifikasi teknis
dan/atau gambar-gambar, kecuali dengan ijin tertulis dari PPK.

47. Hak Kekayaan Intelektual. Penyedia wajib melindungi PPK dari segala tuntutan
atau klaim dari pihak ketiga yang disebabkan penggunaan Hak Kekayaan Intelektual
(HAKI) oleh penyedia.

48. Penanggungan dan Risiko.


a. Penyedia berkewajiban untuk melindungi, membebaskan, dan menanggung tanpa
batas PPK beserta instansinya terhadap semua bentuk tuntutan, tanggung jawab,
kewajiban, kehilangan, kerugian, denda, gugatan atau tuntutan hukum, proses
pemeriksaan hukum, dan biaya yang dikenakan terhadap PPK beserta instansinya
(kecuali kerugian yang mendasari tuntutan tersebut disebabkan kesalahan atau
kelalaian berat PPK) sehubungan dengan klaim yang timbul dari hal-hal berikut
terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja sampai dengan tanggal penandatanganan berita
acara penyerahan akhir:
1) Kehilangan atau kerusakan peralatan dan harta benda penyedia,
Subpenyedia (jika ada), dan Personel.
2) Cidera tubuh, sakit atau kematian Personel.
3) Kehilangan atau kerusakan harta benda, dan cidera tubuh, sakit atau kematian
pihak ketiga.
b. Terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja sampai dengan tanggal penandatanganan
berita acara penyerahan awal, semua risiko kehilangan atau kerusakan Hasil
Pekerjaan ini, Bahan dan Perlengkapan merupakan risiko penyedia, kecuali kerugian
atau kerusakan tersebut diakibatkan oleh kesalahan atau kelalaian PPK.
c. Pertanggungan asuransi yang dimiliki oleh penyedia tidak membatasi kewajiban
penanggungan dalam Pasal ini.
115

d. Kehilangan atau kerusakan terhadap Hasil Pekerjaan atau Bahan yang menyatu
dengan Hasil Pekerjaan selama Tanggal Mulai Kerja dan batas akhir Masa
Pemeliharaan harus diganti atau diperbaiki oleh penyedia atas tanggungannya sendiri
jika kehilangan atau kerusakan tersebut terjadi akibat tindakan atau kelalaian
penyedia.

49. Perlindungan Tenaga Kerja.


a. Penyedia dan Subpenyedia berkewajiban atas biaya sendiri untuk
mengikutsertakan Personelnya pada program Jaminan Sosial Tenaga Kerja
(Jamsostek) sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan.
b. Penyedia berkewajiban untuk mematuhi dan memerintahkan Personelnya untuk
mematuhi peraturan keselamatan kerja. Pada waktu pelaksanaan pekerjaan,
penyedia beserta Personelnya dianggap telah membaca dan memahami peraturan
keselamatan kerja tersebut.
c. Penyedia berkewajiban atas biaya sendiri untuk menyediakan kepada setiap
Personelnya (termasuk Personel Subpenyedia, jika ada) perlengkapan keselamatan
kerja yang sesuai dan memadai.
d. Tanpa mengurangi kewajiban penyedia untuk melaporkan kecelakaan
berdasarkan hukum yang berlaku, penyedia akan melaporkan kepada PPK
mengenai setiap kecelakaan yang timbul sehubungan dengan pelaksanaan Kontrak
ini dalam waktu 24 (dua puluh empat) jam setelah kejadian.

50. Pemeliharaan Lingkungan. Penyedia berkewajiban untuk mengambil langkah-


langkah yang memadai untuk melindungi lingkungan baik di dalam maupun di luar tempat
kerja dan membatasi gangguan lingkungan terhadap pihak ketiga dan harta bendanya
sehubungan dengan pelaksanaan Kontrak ini.

51. Asuransi.
a. Penyedia wajib menyediakan asuransi sejak SPMK sampai dengan tanggal
selesainya pemeliharaan untuk:
b. Semua barang dan peralatan yang mempunyai risiko tinggi terjadinya kecelakaan,
pelaksanaan pekerjaan, serta pekerja untuk pelaksanaan pekerjaan, atas segala
risiko terhadap kecelakaan, kerusakan, kehilangan, serta risiko lain yang tidak dapat
diduga.
c. Pihak ketiga sebagai akibat kecelakaan di tempat kerjanya.
d. Perlindungan terhadap kegagalan bangunan.
e. Besarnya asuransi sudah diperhitungkan dalam penawaran dan termasuk dalam
nilai kontrak.

52. Tindakan Penyedia yang Mensyaratkan Persetujuan PPK atau Pengawas Pekerjaan.
a. Penyedia berkewajiban untuk mendapatkan lebih dahulu persetujuan tertulis PPK
sebelum melakukan tindakan-tindakan berikut:
1) Mensubkontrakkan sebagian pekerjaan.
2) Menunjuk Personel yang namanya tidak tercantum dalam Daftar Personel.
3) Mengubah atau memutakhirkan program mutu.
4) Tindakan lain yang diatur dalam SSKK.
116

b. Penyedia berkewajiban untuk mendapatkan lebih dahulu persetujuan tertulis


Pengawas Pekerjaan sebelum melakukan tindakan-tindakan berikut:
1) Menggunakan spesifikasi dan gambar dalam Pasal 22 SSUK.
2) Mengubah syarat dan ketentuan polis asuransi.
3) Mengubah Personel Inti dan/atau Peralatan.
4) Tindakan lain yang diatur dalam SSKK.

53. Laporan Hasil Pekerjaan.


a. Pemeriksaan pekerjaan dilakukan selama pelaksanaan kontrak untuk menetapkan
volume pekerjaan atau kegiatan yang telah dilaksanakan guna pembayaran hasil
pekerjaan. Hasil pemeriksaan pekerjaan dituangkan dalam laporan kemajuan hasil
pekerjaan.
b. Untuk kepentingan pengendalian dan pengawasan pelaksanaan pekerjaan,
seluruh aktivitas kegiatan pekerjaan di lokasi pekerjaan dicatat dalam buku harian
sebagai bahan laporan harian pekerjaan yang berisi rencana dan realisasi pekerjaan
harian.
c. Laporan harian berisi:
1) Jenis dan kuantitas bahan yang berada di lokasi pekerjaan.
2) Penempatan tenaga kerja untuk tiap macam tugasnya.
3) Jenis, jumlah dan kondisi peralatan.
4) Jenis dan kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan.
5) Keadaan cuaca termasuk hujan, banjir dan peristiwa alam lainnya yang
berpengaruh terhadap kelancaran pekerjaan.
6) Catatan-catatan lain yang berkenaan dengan pelaksanaan.
d. Laporan harian dibuat oleh penyedia, apabila diperlukan diperiksa oleh konsultan
dan disetujui oleh wakil PPK.
e. Laporan mingguan terdiri dari rangkuman laporan harian dan berisi hasil kemajuan
fisik pekerjaan dalam periode satu minggu, serta hal-hal penting yang perlu
ditonjolkan.
f. Laporan bulanan terdiri dari rangkuman laporan mingguan dan berisi hasil
kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu bulan, serta hal-hal penting yang perlu
ditonjolkan.
g. Untuk merekam kegiatan pelaksanaan proyek, penyedia dan/atau PPK membuat
foto-foto dokumentasi pelaksanaan pekerjaan di lokasi pekerjaan.

54. Kepemilikan Dokumen. Semua rancangan, gambar, spesifikasi, desain, laporan,


dan dokumen-dokumen lain serta piranti lunak yang dipersiapkan oleh penyedia
berdasarkan Kontrak ini sepenuhnya merupakan hak milik PPK. Penyedia paling lambat
pada waktu pemutusan atau akhir Masa Kontrak berkewajiban untuk menyerahkan
semua dokumen dan piranti lunak tersebut beserta daftar rinciannya kepada PPK.
Penyedia dapat menyimpan 1 (satu) buah salinan tiap dokumen dan piranti lunak tersebut.
Pembatasan (jika ada) mengenai penggunaan dokumen dan piranti lunak tersebut di atas
di kemudian hari diatur dalam SSKK.
117

55. Kerjasama Antara Penyedia dan Sub Penyedia.


a. Bagian pekerjaan yang disubkontrakkan tersebut harus diatur dalam Kontrak dan
disetujui terlebih dahulu oleh PPK.
b. Penyedia tetap bertanggung jawab atas bagian pekerjaan yang disubkontrakkan
tersebut.
c. Ketentuan-ketentuan dalam subkontrak harus mengacu kepada Kontrak serta
menganut prinsip kesetaraan.

56. Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Koperasi Kecil.


a. Penyedia dapat bekerja sama dengan Usaha Mikro, Usaha Kecil dan koperasi
kecil, antra lain dengan mensubkontrakkan sebagian pekerjaanya.
b. Dalam melaksanakan kewajiban di atas penyedia terpilih tetap bertanggungjawab
penuh atas keseluruhan pekerjaan tersebut.
c. Bentuk kerjasama tersebut hanya untuk sebagian pekerjaan yang bukan
pekerjaan utama.
d. Membuat laporan periodik mengenai pelaksanaan ketetapan di atas.
e. Apabila ketentuan tersebut di atas dilanggar, maka penyedia dikenakan sanksi
yang diatur dalam SSKK.

57. Penyedia Lain. Penyedia berkewajiban untuk bekerjasama dan menggunakan


lokasi kerja bersama-sama dengan penyedia yang lain (jika ada) dan pihak-pihak lainnya
yang berkepentingan atas lokasi kerja. Jika dipandang perlu, PPK dapat memberikan
jadwal kerja penyedia yang lain di lokasi kerja.

58. Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Penyedia bertanggung jawab atas


keselamatan dan kesehatan semua pihak di lokasi kerja.

59. Pembayaran Denda. Penyedia berkewajiban untuk membayar sanksi finansial


berupa Denda sebagai akibat wanprestasi atau cidera janji terhadap kewajiban-kewajiban
penyedia dalam Kontrak ini. PPK mengenakan Denda dengan memotong angsuran
pembayaran prestasi pekerjaan penyedia. Pembayaran Denda tidak mengurangi
tanggung jawab kontraktual penyedia.

60. Jaminan.
a. Jaminan Pelaksanaan diberikan kepada PPK sebelum dilakukan
penandatanganan kontrak dengan besar:
1) 5% (lima perseratus) dari nilai kontrak; atau
2) 5% (lima perseratus) dari nilai total Harga Perkiraan Sendiri (HPS) bagi
penawaran yang lebih kecil dari 80% (delapan puluh perseratus) HPS.
b. Masa berlakunya Jaminan Pelaksanaan paling kurang sejak tanggal penanda-
tanganan kontrak sampai dengan serah terima pertama pekerjaan (Provisional Hand
Over/PHO).
c. Jaminan Pelaksanaan dikembalikan setelah pekerjaan dinyatakan selesai 100%
(seratus perseratus) dan diganti dengan Jaminan Pemeliharaan atau menahan uang
retensi sebesar 5% (lima perseratus) dari nilai kontrak.
d. Jaminan Uang Muka diberikan kepada PPK dalam rangka pengambilan uang
muka dengan nilai 100% (seratus perseratus) dari besarnya uang muka.
118

e. Nilai Jaminan Uang Muka dapat dikurangi secara proporsional sesuai dengan
pencapaian prestasi pekerjaan.
f. Masa berlakunya Jaminan Uang Muka sekurang-kurangnya sejak tanggal
persetujuan pemberian uang muka sampai dengan tanggal penyerahan pertama
pekerjaan (PHO).
g. Jaminan Pemeliharaan diberikan kepada PPK setelah pekerjaan dinyatakan
selesai 100% (seratus perseratus).
h. Pengembalian Jaminan Pemeliharan dilakukan paling lambat 14 (empat belas)
hari kerja setelah masa pemeliharaan selesai dan pekerjaan diterima dengan baik
sesuai dengan ketentuan kontrak.
i. Masa berlakunya Jaminan Pemeliharaan sekurang-kurangnya sejak tanggal serah
terima pertama pekerjaan (Provisional Hand Over/PHO) sampai dengan tanggal
penyerahan akhir pekerjaan (Final Hand Over/FHO).

D. Hak dan Kewajiban PPK.

61. Hak dan Kewajiban PPK. PPK memiliki hak dan kewajiban:
a. Mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh penyedia;
b. Meminta laporan-laporan secara periodik mengenai pelaksanaan pekerjaan yang
dilakukan oleh penyedia;
c. Membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum dalam kontrak yang
telah ditetapkan kepada penyedia;
d. Memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh pihak
penyedia untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan kontrak;
e. Mengenakan denda keterlambatan (apabila ada);
f. Membayar uang muka (apabila diberikan);
g. Memberikan instruksi sesuai jadwal;
h. Membayar ganti rugi karena kesalahan yang dilakukan PPK; dan
i. Mengusulkan penetapan sanksi Daftar Hitam kepada PA/KPA (apabila ada).

62. Fasilitas.PPK dapat memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana atau
kemudahan lainnya (jika ada) yang tercantum dalam SSKK untuk kelancaran pelaksanan
pekerjaan ini.

63. Peristiwa Kompensasi.


a. Peristiwa Kompensasi dapat diberikan kepada penyedia dalam hal sebagai
berikut:
1) PPK mengubah jadwal yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan;
2) Keterlambatan pembayaran kepada penyedia;
3) PPK tidak memberikan gambar-gambar, spesifikasi dan/atau instruksi sesuai
jadwal yang dibutuhkan;
4) Penyedia belum bisa masuk ke lokasi sesuai jadwal dalam kontrak;
5) PPK menginstruksikan kepada pihak penyedia untuk melakukan pengujian
tambahan yang setelah dilaksanakan pengujian ternyata tidak ditemukan
kerusakan/kegagalan/penyimpangan;
119

6) PPK memerintahkan penundaan pelaksanaan pekerjaan;


7) PPK memerintahkan untuk mengatasi kondisi tertentu yang tidak dapat diduga
sebelumnya dan disebabkan oleh PPK;
8) Ketentuan lain dalam SSKK.
b. Jika Peristiwa Kompensasi mengakibatkan pengeluaran tambahan dan/atau
keterlambatan penyelesaian pekerjaan maka PPK berkewajiban untuk membayar
ganti rugi atau memberikan perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan.
c. Ganti rugi hanya dapat dibayarkan jika berdasarkan data penunjang dan
perhitungan kompensasi yang diajukan oleh penyedia kepada PPK, dapat dibuktikan
kerugian nyata akibat Peristiwa Kompensasi.
d. Perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan dapat diberikan jika berdasarkan
data penunjang dapat dibuktikan terjadi gangguan penyelesaian pekerjaan akibat
peristiwa kompensasi.
e. Dalam hal akibat adanya peristiwa kompensasi dan penyedia telah diberikan
perpanjangan waktu pelaksanaan maka penyedia tidak berhak meminta ganti rugi.
f. Jika terjadi Peristiwa Kompensasi sehingga penyelesaian pekerjaan akan
melampaui Tanggal Penyelesaian maka penyedia berhak untuk meminta
perpanjangan waktu Penyelesaian berdasarkan data penunjang dan perhitungan
kompensasi yang diajukan oleh Penyedia kepada PPK. Perpanjangan Tanggal
Penyelesaian harus dilakukan melalui adendum Kontrak jika perpanjangan tersebut
mengubah Masa Kontrak.
g. Penyedia tidak berhak atas ganti rugi dan/atau perpanjangan waktu penyelesaian
pekerjaan jika penyedia gagal atau lalai untuk memberikan peringatan dini dalam
mengantisipasi atau mengatasi dampak Peristiwa Kompensasi.

E. Personel dan/atau Peralatan Penyedia.

64. Personel Inti dan/atau Peralatan.


a. Personel inti dan/atau peralatan yang ditempatkan harus sesuai dengan yang
tercantum dalam Dokumen Penawaran.
b. Penggantian personel inti dan/atau peralatan tidak boleh dilakukan kecuali atas
persetujuan tertulis PPK.
c. Penggantian personel inti dilakukan oleh penyedia dengan mengajukan
permohonan terlebih dahulu kepada PPK dengan melampirkan riwayat
hidup/pengalaman kerja personel inti yang diusulkan beserta alasan penggantian.
d. PPK dapat menilai dan menyetujui penempatan/penggantian personel inti dan/atau
peralatan menurut kualifikasi yang dibutuhkan.
e. Jika PPK menilai bahwa personel inti:
1) Tidak mampu atau tidak dapat melakukan pekerjaan dengan baik.
2) Berkelakuan tidak baik; atau
3) Mengabaikan pekerjaan yang menjadi tugasnya.
maka penyedia berkewajiban untuk menyediakan pengganti dan menjamin
personel inti tersebut meninggalkan lokasi kerja dalam waktu 7 (tujuh) hari sejak
diminta oleh PPK.
f. Jika penggantian personel inti dan/atau peralatan perlu dilakukan, maka penyedia
berkewajiban untuk menyediakan pengganti dengan kualifikasi yang setara atau lebih
baik dari personel inti dan/atau peralatan yang digantikan tanpa biaya tambahan
120

apapun.
g. Personel inti berkewajiban untuk menjaga kerahasiaan pekerjaannya. Jika
diperlukan oleh PPK, Personel inti dapat sewaktu-waktu disyaratkan untuk menjaga
kerahasiaan pekerjaan di bawah sumpah.

F. Pembayaran kepada Penyedia.

65. Harga Kontrak.


a. PPK membayar kepada penyedia atas pelaksanaan pekerjaan dalam kontrak
sebesar harga kontrak
b. Harga kontrak telah memperhitungkan keuntungan, beban pajak dan biaya
overhead serta biaya asuransi yang meliputi juga biaya keselamatan dan kesehatan
kerja.
c. Rincian harga kontrak sesuai dengan rincian yang tercantum dalam daftar
kuantitas dan harga (untuk kontrak harga satuan atau kontrak gabungan harga
satuan dan lump sum).

66. Pembayaran.
a. Uang Muka.
1) Uang muka dibayar untuk membiayai mobilisasi peralatan, personel,
pembayaran uang tanda jadi kepada pemasok bahan/material dan persiapan
teknis lain.
2) Besaran uang muka ditentukan dalam SSKK dan dibayar setelah penyedia
menyerahkan Jaminan Uang Muka senilai uang muka yang diterima.
3) Dalam hal PPK menyediakan uang muka maka Penyedia harus mengajukan
permohonan pengambilan uang muka secara tertulis kepada PPK disertai dengan
rencana penggunaan uang muka untuk melaksanakan pekerjaan sesuai Kontrak.
4) PPK harus mengajukan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) kepada
Pajabat Penandatangan Surat Perintah Membayar (PPSPM) untuk permohonan
tersebut pada subsubpasal 3), paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah
Jaminan Uang Muka diterima.
5) Jaminan Uang Muka diterbitkan oleh bank umum, perusahaan penjaminan,
atau Perusahaan Asuransi Umum yang memiliki izin untuk menjual produk
jaminan (suretyship) yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan atau lembaga yang
berwenang.
6) Pengembalian uang muka harus diperhitungkan berangsur-angsur secara
proporsional pada setiap pembayaran prestasi pekerjaan dan paling lambat harus
lunas pada saat pekerjaan mencapai prestasi 100% (seratus perseratus)
b. Prestasi Pekerjaan.
1) Pembayaran prestasi hasil pekerjaan yang disepakati dilakukan oleh PPK,
dengan ketentuan:
a) Penyedia telah mengajukan tagihan disertai laporan kemajuan hasil
pekerjaan.
b) Pembayaran dilakukan dengan sistem bulanan, sistem termin atau
pembayaran secara sekaligus, sesuai ketentuan dalam SSKK.
121

c) Pembayaran dilakukan senilai pekerjaan yang telah terpasang, kecuali


peralatan dan/ atau bahan yang menjadi bagian dari hasil pekerjaan yang
akan diserahterimakan sebagaimana diatur dalam SSKK.
d) Pembayaran harus dipotong angsuran uang muka, denda (apabila ada),
pajak dan uang retensi..
e) Untuk kontrak yang mempunyai sub kontrak, permintaan pembayaran
harus dilengkapi bukti pembayaran kepada seluruh sub penyedia sesuai
dengan prestasi pekerjaan.
2) Untuk kontrak yang mempunyai sub kontrak, permintaan pembayaran harus
dilengkapi bukti pembayaran kepada seluruh sub penyedia sesuai dengan prestasi
pekerjaan.
3) PPK dalam kurun waktu 14 (empat belas) hari kerja setelah pengajuan
permintaan pembayaran dari penyedia harus sudah mengajukan surat permintaan
pembayaran (SPP) kepada Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar
(PPSPM).
4) Bila terdapat ketidaksesuaian dalam perhitungan angsuran, tidak akan
menjadi alasan untuk menunda pembayaran. PPK dapat meminta penyedia untuk
menyampaikan perhitungan prestasi sementara dengan mengesampingkan hal-
hal yang sedang menjadi perselisihan.
c. Denda dan ganti rugi.
1) Denda merupakan sanksi finansial yang dikenakan kepada penyedia.
2) Ganti rugi merupakan sanksi finansial yang dikenakan kepada PPK karena
terjadinya cidera janji/wanprestasi.
3) Besarnya denda yang dikenakan kepada penyedia atas keterlambatan
penyelesaian pekerjaan untuk setiap hari keterlambatan adalah:
a) 1/1000 (satu perseribu) dari sisa harga bagian kontrak yang belum
dikerjakan, apabila bagian pekerjaan yang sudah dilaksanakan dapat
berfungsi; atau
b) 1/1000 (satu perseribu) dari harga kontrak, apabila bagian pekerjaan yang
sudah dilaksanakan belum berfungsi.
c) Pilihan denda pada subsubpasal a) atau b) ditetapkan dalam SSKK.
4) Besarnya ganti rugi yang dibayar oleh PPK atas keterlambatan pembayaran
adalah sebesar bunga dari nilai tagihan yang terlambat dibayar, berdasarkan
tingkat suku bunga yang berlaku pada saat itu menurut ketetapan Bank Indonesia,
atau dapat diberikan kompensasi.
5) Pembayaran denda dan/atau ganti rugi diperhitungkan dalam pembayaran
prestasi pekerjaan.
6) Ganti rugi dan kompensasi kepada peserta dituangkan dalam adendum
kontrak.
7) Pembayaran ganti rugi dan kompensasi dilakukan oleh PPK, apabila penyedia
telah mengajukan tagihan disertai perhitungan dan data-data.
122

67. Hari Kerja.


a. Semua pekerja dibayar selama hari kerja dan datanya disimpan oleh penyedia.
Daftar pembayaran ditandatangani oleh masing-masing pekerja dan dapat diperiksa
oleh PPK.
b. Penyedia harus membayar upah hari kerja kepada tenaga kerjanya setelah
formulir upah ditandatangani.
c. Jam kerja dan waktu cuti untuk pekerja harus dilampirkan.

68. Perhitungan Akhir.


a. Pembayaran angsuran prestasi pekerjaan terakhir dilakukan setelah pekerjaan
selesai 100% (seratus persen) dan berita acara penyerahan awal berdasarkan telah
ditandatangani oleh kedua belah Pihak.
b. Sebelum pembayaran terakhir dilakukan, penyedia berkewajiban untuk
menyerahkan kepada Pengawas Pekerjaan rincian perhitungan nilai tagihan terakhir
yang jatuh tempo. PPK berdasarkan hasil penelitian tagihan oleh Pengawas
Pekerjaan berkewajiban untuk menerbitkan SPP untuk pembayaran tagihan
angsuran terakhir selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja terhitung sejak
tagihan dan kelengkapan dokumen penunjang diterima oleh Pengawas Pekerjaan.

69. Penangguhan Pembayaran.


a. PPK dapat menangguhkan pembayaran setiap angsuran prestasi pekerjaan
penyedia jika penyedia gagal atau lalai memenuhi kewajiban kontraktualnya,
termasuk penyerahan setiap Hasil Pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah
ditetapkan.
b. PPK secara tertulis memberitahukan kepada penyedia tentang penangguhan hak
pembayaran, disertai alasan-alasan yang jelas mengenai penangguhan tersebut.
Penyedia diberi kesempatan untuk memperbaiki dalam jangka waktu tertentu.
c. Pembayaran yang ditangguhkan harus disesuaikan dengan proporsi kegagalan
atau kelalaian penyedia.
d. Jika dipandang perlu oleh PPK, penangguhan pembayaran akibat keterlambatan
penyerahan pekerjaan dapat dilakukan bersamaan dengan pengenaan denda
kepada penyedia.

70. Penyesuaian Harga (Untuk Kontrak Harga Satuan atau Kontrak Gabungan Lumsum
dan Harga Satuan).
a. Harga yang tercantum dalam kontrak dapat berubah akibat adanya penyesuaian
harga sesuai dengan peraturan yang berlaku.
b. Penyesuaian harga diberlakukan pada Kontrak Tahun Jamak yang masa
pelaksanaannya lebih dari 12 (dua belas) bulan dan diberlakukan mulai bulan ke-13
(tiga belas) sejak pelaksanaan pekerjaan.
c. Penyesuaian Harga Satuan berlaku bagi seluruh kegiatan/mata pembayaran,
kecuali komponen keuntungan dan biaya operasional sebagaimana tercantum dalam
penawaran.
d. Penyesuaian Harga Satuan diberlakukan sesuai dengan jadwal pelaksanaan yang
tercantum dalam kontrak awal/adendum kontrak.
e. Penyesuaian Harga Satuan bagi komponen pekerjaan yang berasal dari luar
negeri, menggunakan indeks penyesuaian harga dari negara asal barang tersebut.
123

f. Jenis pekerjaan baru dengan Harga Satuan baru sebagai akibat adanya adendum
kontrak dapat diberikan penyesuaian harga mulai bulan ke-13 (tiga belas) sejak
adendum kontrak tersebut ditandatangani.
g. Kontrak yang terlambat pelaksanaannya disebabkan oleh kesalahan Penyedia
diberlakukan penyesuaian harga berdasarkan indeks harga terendah antara jadwal
awal dengan jadwal realisasi pekerjaan.
h. Penyesuaian Harga Satuan, ditetapkan dengan rumus sebagai berikut:
Hn = Ho (a+b.Bn/Bo+c.Cn/Co+d.Dn/Do+.....)
Hn = Harga Satuan pada saat pekerjaan dilaksanakan.
Ho = Harga Satuan pada saat harga penawaran.
a = Koefisien tetap yang terdiri atas keuntungan dan
overhead. Dalam hal penawaran tidak mencantumkan
besaran komponen keuntungan dan overhead maka
a = 0,15.
b, c, d = Koefisien komponen kontrak seperti tenaga kerja,
bahan, alat kerja, dsb. Penjumlahan a+b+c+d+....dst adalah
1,00.
Bn, Cn, Dn = ndeks harga komponen pada saat pekerjaan
dilaksanakan (mulai bulan ke-13 setelah penandatanganan
kontrak).
Bo, Co, Do = Indeks harga komponen pada bulan ke-12 setelah
penanda- tanganan kontrak.
i. Penetapan koefisien bahan, tenaga kerja dan alat kerja ditetapkan dalam rapat
persiapan pelaksanaan kontrak.
j. Indeks harga yang digunakan bersumber dari penerbitan BPS.
k. Dalam hal indeks harga tidak dimuat dalam penerbitan BPS, digunakan indeks
harga yang dikeluarkan oleh instansi teknis.
l. Rumusan penyesuaian nilai kontrak ditetapkan sebagai berikut:
Pn = (Hn1xV1)+(Hn2xV2)+(Hn3xV3)+.... dst
Pn = Nilai Kontrak setelah dilakukan penyesuaian Harga
Satuan.
Hn = Harga Satuan baru setiap jenis komponen pekerjaan
setelah dilakukan penyesuaian harga menggunakan
rumusan penyesuaian Harga Satuan.
V = Volume setiap jenis komponen pekerjaan yang
dilaksanakan.

m. Pembayaran penyesuaian harga dilakukan oleh PPK, apabila penyedia telah


mengajukan tagihan disertai perhitungan dan data-data.
n. Penyedia dapat mengajukan secara berkala selambat-lambatnya setiap 6 (enam)
bulan.

G. Pengawasan Mutu.

71. Pengawasan dan Pemeriksaan. PPK berwenang melakukan pengawasan dan


pemeriksaan terhadap pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh penyedia. Apabila
124

diperlukan, PPK dapat memerintahkan kepada pihak ketiga untuk melakukan


pengawasan dan pemeriksaan atas semua pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan
oleh penyedia.

72. Penilaian Pekerjaan Sementara oleh PPK.

a. PPK dalam masa pelaksanaan pekerjaan dapat melakukan penilaian atas hasil
pekerjaan yang dilakukan oleh penyedia.
b. Penilaian atas hasil pekerjaan dilakukan terhadap mutu dan kemajuan fisik
pekerjaan.

73. Cacat Mutu. PPK atau Pengawas Pekerjaan akan memeriksa setiap Hasil
Pekerjaan dan memberitahukan penyedia secara tertulis atas setiap Cacat Mutu yang
ditemukan. PPK atau Pengawas Pekerjaan dapat memerintahkan penyedia untuk
menemukan dan mengungkapkan Cacat Mutu, serta menguji Hasil Pekerjaan yang
dianggap oleh PPK atau Pengawas Pekerjaan mengandung Cacat Mutu. Penyedia
bertanggung jawab atas perbaikan Cacat Mutu selama Masa Kontrak dan Masa
Pemeliharaan.

74. Pengujian. Jika PPK atau Pengawas Pekerjaan memerintahkan penyedia untuk
melakukan pengujian Cacat Mutu yang tidak tercantum dalam Spesifikasi Teknis dan
Gambar, dan hasil uji coba menunjukkan adanya Cacat Mutu maka penyedia
berkewajiban untuk menanggung biaya pengujian tersebut. Jika tidak ditemukan adanya
Cacat Mutu maka uji coba tersebut dianggap sebagai Peristiwa Kompensasi.

75. Perbaikan Cacat Mutu.


a. PPK atau Pengawas Pekerjaan akan menyampaikan pemberitahuan Cacat Mutu
kepada penyedia segera setelah ditemukan Cacat Mutu tersebut. Penyedia
bertanggung jawab atas cacat mutu selama Masa Kontrak dan Masa Pemeliharaan.
b. Terhadap pemberitahuan Cacat Mutu tersebut, penyedia berkewajiban untuk
memperbaiki Cacat Mutu dalam jangka waktu yang ditetapkan dalam pemberitahuan.
c. Jika penyedia tidak memperbaiki Cacat Mutu dalam jangka waktu yang ditentukan
maka PPK, berdasarkan pertimbangan Pengawas Pekerjaan, berhak untuk secara
langsung atau melalui pihak ketiga yang ditunjuk oleh PPK melakukan perbaikan
tersebut. Penyedia segera setelah menerima klaim PPK secara tertulis berkewajiban
untuk mengganti biaya perbaikan tersebut. PPK dapat memperoleh penggantian
biaya dengan memotong pembayaran atas tagihan penyedia yang jatuh tempo (jika
ada) atau uang retensi atau pencairan Surat Jaminan Pemeliharaan atau jika tidak
ada maka biaya penggantian akan diperhitungkan sebagai utang penyedia kepada
PPK yang telah jatuh tempo.
d. PPK dapat mengenakan Denda Keterlambatan untuk setiap keterlambatan
perbaikan Cacat Mutu, dan mendaftarhitamkan penyedia.

76. Kegagalan Konstruksi dan Kegagalan Bangunan.


a. Jika terjadi kegagalan konstruksi pada pelaksanaan pekerjaan maka PPK,
pengawas pekerjaan dan/atau Penyedia bertanggung jawab atas kegagalan
konstruksi sesuai dengan kesalahan masing-masing.
b. Jika Hasil Pekerjaan sebagaimana ditetapkan dalam SSKK berupa
bangunan maka PPK dan/atau penyedia terhitung sejak tanggal
125

penandatanganan berita acara penyerahan akhir bertanggung jawab atas


kegagalan bangunan sesuai dengan kesalahan masing-masing selama umur
konstruksi yang tercantum dalam SSKK tetapi tidak lebih dari 10 (sepuluh)
tahun.
c. Penyedia berkewajiban untuk melindungi, membebaskan, dan
menanggung tanpa batas PPK beserta instansinya terhadap semua bentuk
tuntutan, tanggung jawab, kewajiban, kehilangan, kerugian, denda, gugatan
atau tuntutan hukum, proses pemeriksaan hukum, dan biaya yang dikenakan
terhadap PPK beserta instansinya (kecuali kerugian yang mendasari tuntutan
tersebut disebabkan kesalahan atau kelalaian PPK) sehubungan dengan
klaim kehilangan atau kerusakan harta benda, dan cidera tubuh, sakit atau
kematian pihak ketiga yang timbul dari kegagalan bangunan.
d. Pertanggungan asuransi yang dimiliki oleh penyedia tidak membatasi
kewajiban penanggungan penyedia dalam pasal 70 ini.
e. Penyedia berkewajiban untuk menyimpan dan memelihara semua
dokumen yang digunakan dan terkait dengan pelaksanaan ini selama umur
konstruksi yang tercantum dalam SSKK tetapi tidak lebih dari 10 (sepuluh)
tahun

H. Penyelesaian Perselisihan.

77. Penyelesaian Perselisihan.


a. Para Pihak berkewajiban untuk berupaya sungguh-sungguh menyelesaikan
secara damai semua perselisihan yang timbul dari atau berhubungan dengan Kontrak
ini atau interpretasinya selama atau setelah pelaksanaan pekerjaan ini.
b. Penyelesaian perselisihan atau sengketa antara para pihak dalam Kontrak dapat
dilakukan melalui musyawarah, arbitrase, mediasi, konsiliasi atau pengadilan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

78. Itikad Baik.


a. Para pihak bertindak berdasarkan asas saling percaya yang disesuaikan dengan
hak-hak yang terdapat dalam kontrak.
b. Para pihak setuju untuk melaksanakan perjanjian dengan jujur tanpa menonjolkan
kepentingan masing-masing pihak.
c. Apabila selama kontrak, salah satu pihak merasa dirugikan, maka diupayakan
tindakan yang terbaik untuk mengatasi keadaan tersebut.
d. Masing-masing Pihak dalam Kontrak berkewajiban untuk bertindak dengan itikad
baik sehubungan dengan hak-hak Pihak lain, dan mengambil semua langkah yang
diperlukan untuk memastikan terpenuhinya tujuan Kontrak ini.
126

SSUK ini merupakan bagian dari Dokumen Pengadaan yang akan menjadi satu-kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari Kontrak.
SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK (SSKK)
PEMBANGUNAN MESS PERWIRA DENJAKA DAN SARPRAS

1. Korespondensi. Penambahan ketentuan SSUK Pasal 6: Alamat Para Pihak


sebagai berikut:
a. Satuan Kerja PPK:
Nama : DINAS FASILITAS PANGKALAN TNI AL
Alamat : KANTOR DISFASLANAL GEDUNG B1 LANTAI 3 MABESAL
CILANGKAP JAKARTA TIMUR
Website : www.tnial.mil.id
Email : disfaslanal_faswatpers@yahoo.co.id
Faksimili : 021-8711983
b. Penyedia: sebagaimana dimaksud dalam Surat Perjanjian.

2. Wakil Sah Para Pihak. Wakil Sah Para Pihak sebagai berikut:
a. Untuk PPK:
1) PPK : Kadisfaslanal
2) Direksi Lapangan : Kasubdisfaswatpers

b. Untuk Penyedia : Project Manager yang ditunjuk.

3. Jenis Kontrak. Kontrak berdasarkan cara pembayaran: Kontrak Gabungan Lumsum dan
Harga Satuan.

4. Tanggal Berlaku Kontrak. Kontrak mulai berlaku sejak tanggal penandatanganan kontrak
sampai dengan masa pemeliharaan berakhir.

5. Jadwal Pelaksanaan. Penyedia harus menyelesaikan pekerjaan selama 240 (dua ratus
empat puluh) hari kalender.

6. Masa Pemeliharaan. Penambahan ketentuan SSUK subpasal 1.aa.: Masa Pemeliharaan


berlaku selama: 365 (tiga ratus enam puluh lima) hari.

7. Umur Konstruksi. Bangunan hasil pekerjaan memiliki umur konstruksi: 10 (sepuluh) tahun
sejak tanggal penandatanganan Berita Acara penyerahan akhir.

8. Pedoman Pengoperasian dan Perawatan. Gambar ”As built” dan/atau pedoman


pengoperasian dan perawatan harus diserahkan selambat-lambatnya: 30 (tiga puluh) hari
kalender setelah tanggal penandatanganan Berita Acara penyerahan awal.

9. Pembayaran Tagihan. Batas akhir waktu yang disepakati untuk penerbitan SPP oleh PPK
untuk pembayaran tagihan angsuran adalah 7 (tujuh) hari kalender terhitung sejak tagihan dan
kelengkapan dokumen penunjang yang tidak diperselisihkan diterima oleh PPK.
127

10. Pencairan Jaminan. Jaminan dicairkan dan disetorkan pada Kas Negara melalui Pejabat
Penandatangan Surat Perintah Membayar (PPSPM) satker Mabes TNI Angkatan Laut.

11. Tindakan Penyedia yang Mensyaratkan Persetujuan PPK atau Pengawas Pekerjaan.
a. Tindakan lain oleh Penyedia yang memerlukan persetujuan PPK adalah: Tidak Ada.
b. Tindakan lain oleh Penyedia yang memerlukan persetujuan Pengawas Pekerjaan
adalah: tidak ada.

12. Kepemilikan Dokumen. Penyedia diperbolehkan menggunakan salinan dokumen dan


piranti lunak yang dihasilkan dari Pekerjaan Konstruksi ini dengan pembatasan sebagai berikut:
tidak diperkenankan menggunakan dan menginformasikan dokumen kontrak atau dokumen
lainnya untuk kepentingan pihak lain.

13. Fasilitas. PPK akan memberikan fasilitas berupa: tidak ada.

14. Sumber Pembiayaan. Kontrak Pengadaan Pekerjaan Konstruksi ini dibiayai dari SBSN
TA 2024.

15. Pembayaran Uang Muka.


a. Pekerjaan Konstruksi ini dapat diberikan uang muka.
b. Uang muka diberikan sebesar 20% (dua puluh persen) dari Nilai Kontrak

16. Pembayaran Prestasi Pekerjaan.


a. Pembayaran prestasi pekerjaan dilakukan dengan cara: Termin.
b. Pembayaran berdasarkan cara tersebut di atas dilakukan dengan ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Surat Perjanjian.
c. Dokumen penunjang yang disyaratkan untuk mengajukan tagihan pembayaran
prestasi pekerjaan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku di lingkungan
TNI AL.

17. Penyesuaian Harga. Untuk Penyesuaian Harga digunakan indeks yang dikeluarkan oleh
: untuk pekerjaan ini tidak ada penyesuaian harga.

18. Denda dan ganti rugi.


a. Besaran denda dibayarkan oleh penyedia apabila PPK memutuskan kontrak secara
sepihak adalah: 5/100 (lima perseratus) dari total nilai kontrak/ senilai jaminan
pelaksanaan.
b. Denda akibat penyedia diputus kontrak secara sepihak oleh PPK yang dibayarkan
oleh penyedia dalam jangka waktu : 14 (empat belas) hari sejak tanggal pemutusan
kontrak, dengan cara: dipotong dari tagihan.
c. Besarnya denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan sebesar: 1/1000 (satu per
seribu) dari sisa harga bagian kontrak yang belum dikerjakan, apa bila bagian pekerjaan
128

yang sudah dilaksanakan dapat berfungsi sebelum PPN setiap hari kalender
keterlambatan

19. Penyelesaian Perselisihan. Jika perselisihan Para Pihak mengenai pelaksanaan Kontrak
tidak dapat diselesaikan secara damai maka Para Pihak menetapkan lembaga penyelesaian
perselesihan tersebut kedua belah pihak setuju bahwa untuk perjanjian ini memilih tempat
kediaman tetap dan seandainya perselisihan yang tidak dapat dimusyawarahkan (melalui
mediasi, konsiliasi dan arbitrase), maka Kedua Belah Pihak sepakat untuk menyelesaikan
perselesihan melalui Kantor Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Timur Jl. A. Yani No. 1
Pulomas Jakarta Timur 13210.
129

SSKK ini merupakan bagian dari Dokumen Pengadaan yang akan menjadi satu-kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari Kontrak.
Lampiran A – Syarat-Syarat Khusus Kontrak
Personil Inti, Subpenyedia dan Peralatan

1. Personil Inti yang ditugaskan: [cantumkan nama, uraian detil tanggung jawab kerja,
minimum kualifikasi, dan jumlah orang bulan]

2. Subpenyedia yang ditunjuk: [cantumkan nama Subpenyedia (jika ada) berikut uraian
personilnya seperti uraian personil Penyedia di atas]

3. Peralatan yang digunakan: [cantumkan jenis peralatan khusus yang disyaratkan untuk
pelaksanaan pekerjaan]
130

BAB X
SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

Keterangan

Pokja Pemilihan menguraikan Spesifikasi Teknis dan Gambar yang diperlukan dalam
pelaksanaan pekerjaan.

Spesifikasi Teknis dan Gambar sesuai dengan Spesifikasi Teknis dan Gambar Rencana Teknis
yang telah dibuat oleh Staf Disfaslanal dan ditetapkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen yang
merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari dokumen pengadaan ini.
131

BAB XI
DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

Keterangan (Untuk Kontrak Harga Satuan atau Kontrak Gabungan Harga Satuan dan
Lumsum)

1. Daftar Kuantitas dan Harga harus dibaca sesuai dengan Instruksi Kepada Peserta (IKP),
Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK) dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK),
Spesifikasi Teknis dan Gambar.

2. Pembayaran terhadap prestasi pekerjaan dilakukan berdasarkan kuantitas pekerjaan


aktual yang dimintakan dan dikerjakan sebagaimana diukur oleh Penyedia dan diverifikasi
oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), serta dinilai sesuai dengan harga yang tercantum
dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

3. Harga dalam Daftar Kuantitas dan Harga telah mencakup semua biaya pekerjaan,
personel, pengawasan, bahan-bahan, perawatan, asuransi, laba, pajak, bea, keuntungan,
overhead dan semua risiko, tanggung jawab, dan kewajiban yang diatur dalam Kontrak.

4. Harga harus dicantumkan untuk setiap mata pembayaran, terlepas dari apakah kuantitas
dicantumkan atau tidak. Jika Penyedia lalai untuk mencantumkan harga untuk suatu
pekerjaan maka pekerjaan tersebut dianggap telah termasuk dalam harga mata pembayaran
lain dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

5. Semua biaya yang dikeluarkan untuk memenuhi ketentuan Kontrak harus dianggap telah
termasuk dalam setiap mata pembayaran, dan jika mata pembayaran terkait tidak ada maka
biaya dimaksud harus dianggap telah termasuk dalam harga mata pembayaran yang terkait.

6. Pokja Pemilihan akan melakukan koreksi aritmatik atas kesalahan penghitungan dengan
ketentuan sebagai berikut:

a. Jika terdapat perbedaan antara penulisan nilai dalam angka dan huruf pada Surat
Penawaran maka yang dicatat nilai dalam huruf.

b. Jika terjadi kesalahan hasil pengalian antara volume dengan harga satuan pekerjaan
maka dilakukan pembetulan, dengan ketentuan volume pekerjaan sesuai dengan yang
tercantum dalam Dokumen Pengadaan dan harga satuan tidak boleh diubah.
132

Keterangan (Untuk Kontrak Lumsum)

1. Daftar Kuantitas dan Harga harus dibaca sesuai dengan Instruksi Kepada Peserta (IKP),
Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK) dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK), Spesifikasi
Teknis dan Gambar.

2. Pembayaran prestasi pekerjaan dilakukan terhadap pekerjaan yang telah dilaksanakan


sesuai dengan ketentuan dalam SSUK dan SSKK.

3. Harga dalam Daftar Kuantitas dan Harga telah mencakup semua biaya pekerjaan,
personel, pengawasan, bahan-bahan, perawatan, asuransi, laba, pajak, bea, keuntungan,
overhead dan semua risiko, tanggung jawab, dan kewajiban yang diatur dalam Kontrak.

4. Harga harus dicantumkan untuk setiap mata pembayaran, terlepas dari apakah kuantitas
dicantumkan atau tidak. Jika Penyedia lalai untuk mencantumkan harga untuk suatu pekerjaan
maka pekerjaan tersebut dianggap telah termasuk dalam harga mata pembayaran lain dalam
Daftar Kuantitas dan Harga.

5. Semua biaya yang dikeluarkan untuk memenuhi ketentuan Kontrak harus dianggap telah
termasuk dalam setiap mata pembayaran, dan jika mata pembayaran terkait tidak ada maka
biaya dimaksud harus dianggap telah termasuk dalam harga mata pembayaran yang terkait.

6. Pokja Pemilihan akan melakukan koreksi aritmatik terhadap volume pekerjaan sesuai
dengan yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan.
133

BAB XII
BENTUK DOKUMEN LAIN

Bentuk Surat Penunjukan Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi (SPPJPK).


............................................................
................ [kop satker PPK] ……………., ................... 20...
................
____________________________
_
Nomor : B / / / 20...
Klasifikasi : Biasa
Lampiran : -
Perihal : Penunjukan penyedia jasa
pekerjaan konstruksi Kepada
_____________________
Yth. Direktur
PT..................................
Jl....................................

di
…………….…………..

1. Sehubungan dengan pelaksanaan tender pekerjaan konstruksi pembangunan Mess


Perwira Denjaka dan Sarpras, dengan ini kami beritahukan bahwa penawaran saudara
Nomor _______________ tanggal ______________ tentang Penawaran
pekerjaan pembangunan Mess Perwira Denjaka dan Sarpras dengan [nilai
penawaran/penawaran terkoreksi] sebesar Rp______________
(_________________________) kami nyatakan diterima/disetujui.
2. Sebagai tindak lanjut dari Surat Penunjukan Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi
(SPPJPK) ini saudara diharuskan untuk menyerahkan jaminan pelaksanaan sebesar 5% (lima
persen) dari harga kontrak atau sebesar
Rp______________ (_____________________________) dengan masa berlaku paling
singkat ____ (____________________ hari sejak diterbitkannya SPMK (sampai dengan
penyerahan pertama pekerjaan (PHO)) yang dikeluarkan oleh bank pemerintah atau lembaga
keuangan lainnya yang ditentukan oleh TNI AL yaitu BNI, BRI, BTN, atau Bank Mandiri.
3. Penandatanganan surat perjanjian dilaksanakan paling lambat 14 (empat belas) hari
kerja setelah diterbitkannya SPPJPK. Kegagalan saudara untuk menerima penunjukan ini yang
disusun berdasarkan evaluasi terhadap penawaran saudara, akan dikenakan sanksi sesuai
ketentuan dalam Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah.
4. Terima kasih atas perhatian.
Kepala Disfaslanal
Selaku
Pejabat Pembuat Komitmen,
(tanda tangan & cap kegiatan)
Tembusan:
...Nama Jelas...
1. ……….. Pejabat KPA ...Pangkat/Korps/NRP...
2. ……….. Pejabat Ir Kotama
3. ……….. Pejabat Dallakgiat
4. ……….. Pejabat Waslakgiat, dll
134

Bentuk Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).


............................................................
................ [kop satker PPK]
................
____________________________
_

SURAT PERINTAH MULAI KERJA (SPMK)


Nomor: SPMK / / / 20..
Paket Pekerjaan: __________

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : ................................................. (nama PPK)


Pangkat : ......................................
Jabatan : .......................................
Alamat : ..............................................
yang dalam hal ini bertindak atas nama dan untuk kepentingan
……………………………………. selanjutnya disebut PPK;

berdasarkan Surat Perjanjian __________ nomor __________ tanggal __________, bersama


ini memerintahkan:

Nama : ....................... (nama pemimpin perusahaan yang mengikat perjanjian)


Jabatan : DIREKTUR UTAMA/DIREKTUR/PEMIMPIN PT/CV
................. .......................................................................... (nama perusahaan)
Alamat : JL. ............................................. (alamat dan kota domisili perusahaan)
yang dalam hal ini bertindak atas nama dan untuk kepentingan PT
.................... ....................... (nama perusahaan), selanjutnya disebut PENYEDIA;

untuk segera memulai pelaksanaan pekerjaan dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan


sebagai berikut:

1. Macam pekerjaan: __________.


1. Tanggal mulai kerja: __________.
2. Syarat-syarat pekerjaan: sesuai dengan persyaratan dan ketentuan Kontrak.
3. Waktu penyelesaian: selama ___ (__________) hari kalender/bulan/tahun dan pekerjaan
harus sudah selesai pada tanggal __________
4. Denda: Terhadap setiap hari keterlambatan pelaksanaan/penyelesaian pekerjaan
Penyedia akan dikenakan Denda Keterlambatan sebesar 1/1000 (satu per seribu) dari Nilai
Kontrak atau bagian tertentu dari Nilai Kontrak sebelum PPN sesuai dengan Syarat-Syarat
Umum Kontrak.

Menerima dan menyetujui, __________, __ __________ 20__

Untuk dan atas nama Untuk dan atas nama


PT ..................................................... …..[Kemhan/TNI AD/TNI AL/TNI AU]…..
…nama jabatan…
Selaku Selaku
Penyedia, Pejabat Pembuat Komitmen,

tanda tangan tanda tangan


135

Nama Jelas wakil sah badan usaha Nama Jelas


Jabatan Pangkat/Korps/NRP
Bentuk Surat-Surat Jaminan.
Jaminan Pelaksanaan dari Bank.
[Kop Bank Penerbit Jaminan]

GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN PELAKSANAAN
No. ____________________

Yang bertanda tangan dibawah ini: __________________________________ dalam jabatan


selaku ____________________________ dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama
______________________ [nama bank] berkedudukan di
_________________________________________ [alamat]

untuk selanjutnya disebut: PENJAMIN

dengan ini menyatakan akan membayar kepada:


Nama : __________________________________ [nama PPK]
Alamat : _______________________________________________

selanjutnya disebut: PENERIMA JAMINAN

sejumlah uang Rp _____________________________________


(terbilang ________________________________________________________) dalam
bentuk garansi bank sebagai Jaminan Pelaksanaan atas pekerjaan pembangunan Mess
Perwira Denjaka dan Sarpras berdasarkan Surat Penunjukan Pemenang Barang/Jasa
(SPPBJ) No. _______________ tanggal______________, apabila:
Nama : _____________________________ [nama penyedia]
Alamat : _______________________________________________

selanjutnya disebut: YANG DIJAMIN

ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas waktu
berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya kepada Penerima Jaminan
berupa:

a. Yang dijamin tidak menyelesaikan pekerjaan tersebut pada waktunya dengan baik dan
benar sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak.

b. Pemutusan kontrak akibat kesalahan Yang Dijamin.


sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Pemilihan yang diikuti oleh Yang Dijamin.

Garansi Bank ini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Garansi Bank sebagai Jaminan Pelaksanaan berlaku selama __________


(____________) hari kalender, dari tanggal _____________________ s.d.
____________________

2. Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan melampirkan Surat
Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan paling lambat 14 (empat belas) hari kalender
136

setelah tanggal jatuh tempo Garansi Bank sebagai Jaminan Pelaksanaan sebagaimana
tercantum dalam butir 1.

3. Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai jaminan tersebut di
atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat setelah menerima
tuntutan pencairan dari Penerima Jaminan berdasar Surat Pernyataan Wanprestasi dari
Penerima Jaminan mengenai pengenaan sanksi akibat Yang Dijamin cidera janji/lalai/tidak
memenuhi kewajibannya.

4. Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya benda-benda yang


diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual untuk melunasi hutang Yang Dijamin
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

5. Garansi Bank sebagai Jaminan Pelaksanaan ini tidak dapat dipindahtangankan atau
dijadikan jaminan kepada pihak lain.

6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini, masing-masing pihak
memilih domisili hukum yang umum dan tetap di Kantor Pengadilan Negeri ________.

Dikeluarkan di : _____________
Pada tanggal : _____________

[Bank]
Untuk keyakinan, pemegang Garansi
Bank disarankan untuk Materai Rp 10.000,00
mengkonfirmasi Garansi ini ke
_____[bank] ________________
[Nama dan Jabatan]
137

Jaminan Uang Muka dari Bank.


[Kop Bank Penerbit Jaminan]

GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN UANG MUKA
No. ____________________

Yang bertanda tangan dibawah ini: __________________________________ dalam jabatan


selaku ____________________________ dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama
______________________ [nama bank] berkedudukan di
_________________________________________ [alamat]

untuk selanjutnya disebut: PENJAMIN

dengan ini menyatakan akan membayar kepada:


Nama : __________________________________ [nama PPK]
Alamat : _______________________________________________

selanjutnya disebut: PENERIMA JAMINAN

sejumlah uang Rp _____________________________________


(terbilang ________________________________________________________) dalam
bentuk garansi bank sebagai Jaminan Uang Muka atas pekerjaan pembangunan Mess
Perwira Denjaka dan Sarpras berdasarkan Dokumen Kontrak No.
________________ tanggal _______________, apabila:
Nama : _____________________________ [nama penyedia]
Alamat : _______________________________________________

selanjutnya disebut: YANG DIJAMIN

ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas waktu
berlakunya Garansi Bank ini, YANG DIJAMIN lalai/ tidak memenuhi kewajibannya dalam
melakukan pembayaran kembali kepada PENERIMA JAMINAN atas uang muka yang
diterimanya, sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Pengadaan yang diikuti oleh Yang
Dijamin.

Garansi Bank ini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Garansi Bank sebagai Jaminan Uang Muka berlaku selama __________ (____________)
hari kalender, dari tanggal _____________________ s.d. ____________________

2. Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan melampirkan Surat
Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan paling lambat 14 (empat belas) hari kalender
setelah tanggal jatuh tempo Garansi Bank sebagai Jaminan Uang Muka sebagaimana
tercantum dalam butir 1.

3. Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai jaminan tersebut di
atas atau sisa Uang Muka yang belum dikembalikan Yang Dijamin dalam waktu paling lambat
30 (tiga puluh) hari kerja tanpa syarat setelah menerima tuntutan pencairan dari Penerima
Jaminan berdasar Surat Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan mengenai
pengenaan sanksi akibat Yang Dijamin cidera janji/lalai/tidak memenuhi kewajibannya.
138

4. Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya benda-benda yang


diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual untuk melunasi hutang Yang Dijamin
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

5. Garansi Bank sebagai Jaminan Uang Muka ini tidak dapat dipindahtangankan atau
dijadikan jaminan kepada pihak lain.

6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini, masing-masing pihak
memilih domisili hukum yang umum dan tetap di Kantor Pengadilan Negeri ________.

Dikeluarkan di : _____________
Pada tanggal : _____________

[Bank]
Untuk keyakinan, pemegang Garansi
Bank disarankan untuk Materai Rp 10.000,00
mengkonfirmasi Garansi ini ke
_____[bank] ________________
[Nama dan Jabatan]
139

Jaminan Pemeliharaan dari Bank.


[Kop Bank Penerbit Jaminan]

GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN PEMELIHARAAN
No. ____________________

Yang bertanda tangan dibawah ini: __________________________________ dalam jabatan


selaku ____________________________ dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama
______________________ [nama bank] berkedudukan di
_________________________________________ [alamat]

untuk selanjutnya disebut: PENJAMIN

dengan ini menyatakan akan membayar kepada:


Nama : ________________________ [nama PPK]
Alamat : _______________________________________________

selanjutnya disebut: PENERIMA JAMINAN

sejumlah uang Rp _____________________________________


(terbilang ________________________________________________________) sebagai
Jaminan Pemeliharaan dalam bentuk garansi bank atas pekerjaan pembangunan Mess
Perwira Denjaka dan Sarpras berdasarkan Dokumen Kontrak No. ________________
tanggal _________________, apabila:
Nama : _____________________________ [nama penyedia]
Alamat : _______________________________________________

selanjutnya disebut: YANG DIJAMIN

ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas waktu
berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya kepada Penerima Jaminan
berupa:
Yang Dijamin tidak memenuhi kewajibannya melakukan pemeliharaan sebagaimana ditentukan
dalam Dokumen Kontrak.

Garansi Bank ini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Garansi Bank berlaku selama __________ (____________) hari kalender, dari tanggal
_____________________ s.d. ____________________

2. Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan melampirkan Surat
Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan paling lambat 14 (empat belas) hari kalender
setelah tanggal jatuh tempo Garansi Bank sebagaimana tercantum dalam butir 1.

3. Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai jaminan tersebut di
atas dalam waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja tanpa syarat setelah menerima
tuntutan pencairan dari Penerima Jaminan berdasar Surat Pernyataan Wanprestasi dari
Penerima Jaminan mengenai pengenaan sanksi akibat Yang Dijamin cidera janji/lalai/tidak
memenuhi kewajibannya.
140

4. Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya benda-benda yang


diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual untuk melunasi hutang Yang Dijamin
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

5. Garansi Bank sebagai Jaminan Pemeliharaan ini tidak dapat dipindahtangankan atau
dijadikan jaminan kepada pihak lain.

6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini, masing-masing pihak
memilih domisili hukum yang umum dan tetap di Kantor Pengadilan Negeri ________.

Dikeluarkan di : _____________
Pada tanggal : _____________

[Bank]
Untuk keyakinan, pemegang Garansi
Bank disarankan untuk Materai Rp 10.000,00
mengkonfirmasi Garansi ini ke
_____[bank] ________________
[Nama dan Jabatan]
141

Contoh Lampiran Surat Pernyataan


Surat Pernyataan Tunduk Kepada Perpres No. 12 Th. 2021

[Kop Surat Perusahaan]


SURAT PERNYATAAN
TUNDUK KEPADA PERPRES N0. 12 Th. 2021
Nomor : ……………………………………

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : .........................
Jabatan dalam Perusahaan : .........................
Nama Perusahaan : .........................
Alamat Perusahaan : .........................
Selaku peserta pada tender pekerjaan pembangunan Mess Perwira Denjaka dan
Sarpras, dengan ini kami menyatakan dengan sesungguhnya akan selalu tunduk dan
patuh kepada semua peraturan/ketentuan yang tercantum didalam PERPRES RI No. 12
tahun 2021 beserta peraturan – peraturan perubahan lainnya.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan penuh rasa tanggung jawab.

............., …… 2024
Hormat kami
PT/CV........................

Nama Jelas
Jabatan
142

Surat Pernyataan Tidak akan Meng–subkontrakkan Pekerjaan Utama.

[Kop Surat Perusahaan]


SURAT PERNYATAAN
TIDAK AKAN MENG – SUBKONTRAKKAN PEKERJAAN UTAMA
Nomor : ……………………………………

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : .............................
Jabatan dalam Perusahaan : .............................
Nama Perusahaan : .............................
Alamat Perusahaan : .............................

Bersama ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa apabila kami ditunjuk sebagai
pelaksana pekerjaan pada pekerjaan konstruksi pembangunan Mess Perwira Denjaka
dan Sarpras, kami sanggup melaksanakan seluruh pekerjaan tersebut dan tidak akan
meng-subkontrakkan/memindah tangankan kepada pihak lain baik secara keseluruhan
maupun kesatuan/sebagian dari pekerjaan tersebut, serta bersedia dicabut pekerjaan
tersebut bilamana terbukti melakukan pelanggaran.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan penuh rasa tanggung jawab.

............., …… 2024

Hormat kami
PT/CV........................

Nama Jelas
Jabatan
143

Surat Pernyataan Kebenaran Dokumen.

[Kop Surat Perusahaan]


SURAT PERNYATAAN
KEBENARAN DOKUMEN
Nomor : ……………………………………

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : ..............................
Jabatan Dalam Perusahaan : .............................
Nama Perusahaan : ..............................
Alamat Perusahaan : ..............................
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa :
1. Dokumen tender yang kami sampaikan pada tender pekerjaan konstruksi
pembangunan Mess Perwira Denjaka dan Sarpras adalah benar dan sah adanya.
2. Apabila dikemudian hari ditemui bahwa dokumen-dokumen yang telah kami berikan
tidak benar, maka kami bersedia dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan dan
perundangundangan yang berlaku serta dimasukkan pada Daftar Sanksi Perusahaan dan
atau dikeluarkan dari Daftar Registrasi Perusahaan dan atau Penawaran kami dinyatakan
gugur oleh pokja pemilihan.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan penuh rasa tanggung jawab.

............., …… 2024

Hormat kami
PT/CV........................

Nama Jelas
Jabatan
144

Surat Pernyataan Mengasuransikan Pekerjaan dan Peralatan.

[Kop Surat Perusahaan]


SURAT PERNYATAAN
MENGASURANSIKAN PEKERJAAN DAN PERALATAN
Nomor : ……………………………………

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : .............................
Jabatan dalam Perusahaan : .............................
Nama Perusahaan : .............................
Alamat Perusahaan : .............................
Bersama ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa seluruh pekerjaan dan peralatan
yang digunakan pada pekerjaan konstruksi pembangunan Mess Perwira Denjaka dan
Sarpras telah diasuransikan .
Demikian pernyataan ini dibuat dengan penuh rasa tanggung jawab.

............., …… 2024
Hormat kami
PT/CV........................

Nama Jelas
Jabatan
145

Surat Pernyataan Tenaga Ahli Perusahaan.

[Kop Surat Perusahaan]

SURAT PERNYATAAN
TENAGA AHLI PERUSAHAAN
Nomor : ……………………………………

Yang bertandatangan dibawah ini :


Nama Tenaga Inti/Ahli : .......................................................
Tempat dan Tanggal Lahir : .......................................................
Alamat Tempat Tinggal : .......................................................
Pendidikan Terakhir : .......................................................
Keahlian : .......................................................
Adalah benar-benar Tenaga Inti/Ahli dan saya bekerja penuh waktu pada perusahaan :
Nama Perusahaan : .......................................................
Alamat Perusahaan : .......................................................
Telepon : .......................................................
Surat pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan saya sanggup dituntut di muka
pengadilan apabila semua keterangan yang diberikan tidak benar.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan penuh rasa tanggung jawab.

............., …… 2024
Mengetahui : Yang menyatakan
Pimpinan Perusahaan
(materai Rp. 10.000,-, tanggal
dan t.tangan)

Nama Jelas Nama jelas


Jabatan
146

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama (tulis lengkap/gelar) : ....................................


Alamat Tempat Tinggal : ....................................
Tempat dan Tanggal Lahir : .....................................
Agama : ....................................
Status Perkawinan : ....................................
Keahlian : ....................................
Pendidikan Terakhir : ....................................
Training dan Kursus : ....................................
Pengalaman Profesional *) : ....................................
Lain-lain : ....................................
....................................
....................................

............., …… 2024
Hormat kami

Nama Jelas

Catatan :
*) tahun sampai dengan tahun proyek,
lokasi,besar nilai proyek, nama
perusahaan tempat bekerja, jabatan
ditempat kerja
147

Surat Pernyataan Tidak Menuntut Ganti Rugi.

[Kop Surat Perusahaan]


SURAT PERNYATAAN
TIDAK MENUNTUT GANTI RUGI
Nomor : ……………………………………

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : .............................
Jabatan dalam Perusahaan : .............................
Nama Perusahaan : .............................
Alamat Perusahaan : .............................
Bersama ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa kami tidak menuntut ganti rugi
biaya atas keikutsertaan kami dalam tender dan tidak menuntut suatu apapun apabila
dokumen anggaran (Revisi DIPA) tidak disetujui / disyahkan oleh Menteri Keuangan yang
mengakibatkan tender batal.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan penuh rasa tanggung jawab.

............., …… 2024
Hormat kami
PT/CV........................

Nama Jelas
Jabatan
148

Surat Pernyataan Mengikuti Program Asuransi Tenaga Kerja.

[Kop Surat Perusahaan]


SURAT PERNYATAAN
MENGIKUTI PROGRAM ASURANSI TENAGA KERJA
Nomor : ……………………………………

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : .............................
Jabatan dalam Perusahaan : .............................
Nama Perusahaan : .............................
Alamat Perusahaan : .............................
Bersama ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa perusahaan kami
mengikutsertakan Tenaga Kerja Kami dalam Program JAMSOSTEK
Demikian pernyataan ini dibuat dengan penuh rasa tanggung jawab.

............., …… 2024

Hormat kami
PT/CV........................

Nama Jelas
Jabatan
149

Surat Pernyataan Menggunakan Produksi Dalam Negeri Semaksimal Mungkin.

[Kop Surat Perusahaan]


SURAT PERNYATAAN
MENGGUNAKAN PRODUKSI DALAM NEGERI SEMAKSIMAL MUNGKIN
Nomor : ……………………………………

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : .............................
Jabatan dalam Perusahaan : .............................
Nama Perusahaan : .............................
Alamat Perusahaan : .............................

Bersama ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa kami bersedia menggunakan


produksi dalam negeri semaksimal mungkin pada pekerjaan konstruksi pembangunan
Mess Perwira Denjaka dan Sarpras.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan penuh rasa tanggung jawab.

............., …… 2024

Hormat kami
PT/CV........................

Nama Jelas
Jabatan

Anda mungkin juga menyukai