Anda di halaman 1dari 114

-1-

Model Dokumen Pemilihan


(DOKUMEN SELEKSI)

Pengadaan
Jasa Konsultansi Konstruksi
Badan Usaha

Metode Seleksi, Prakualifikasi, Dua File, Kualitas dan Biaya,


Kontrak Lumsum

Paraf I Paraf II Paraf III


-2-

DOKUMEN SELEKSI

Nomor : 086.2/02/PA-CEMPAE/PokjaBPBJ/2021

Tanggal : 11 Juni 2021

untuk

Pengadaan Jasa Konsultansi Konstruksi

Pengawasan teknis Pembangunan Anjungan Cempae

Kelompok Kerja Pemilihan: Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Setdako

Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah: Pemerintah Daerah Kota Parepare

Tahun Anggaran 2021

Paraf I Paraf II Paraf III


3

DAFTAR ISI
BAB. I UNDANGAN............................................................................................................... - 4 -
BAB. II UMUM ...................................................................................................................... - 5 -
BAB III. INSTRUKSI KEPADA PESERTA (IKP) ...................................................................... - 8 -
BAB IV. LEMBAR DATA PEMILIHAN (LDP) ...................................................................... - 37 -
BAB V. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)......................................................................... - 38 -
BAB VI. LEMBAR KRITERIA EVALUASI .............................................................................. - 41 -
BAB VII. BENTUK DOKUMEN PENAWARAN ................................................................... - 47 -
BAB VIII. RANCANGAN KONTRAK ................................................................................... - 61 -
BAB IX. SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK .................................................................. - 68 -
BAB X. SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK ................................................................ - 101 -
BAB XI. BENTUK DOKUMEN LAIN ................................................................................. - 107 -
BAB XII. KETENTUAN LAIN-LAIN ................................................................................... - 113 -

Paraf I Paraf II Paraf III


-4-

BAB I. UNDANGAN

Peserta yang diundang adalah peserta yang masuk dalam Daftar Pendek (Shortlist)
melalui SPSE

Paraf I Paraf II Paraf III


-5-

BAB II. UMUM

A. Dokumen Seleksi ini disusun berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018
tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah beserta perubahannya dan aturan
turunannya, untuk membantu peserta dalam menyiapkan Dokumen Penawaran.

B. Pokja Pemilihan dapat menyesuaikan Dokumen Seleksi ini sesuai dengan kebutuhan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.

C. Dalam hal terdapat pertentangan persyaratan yang tertulis pada Dokumen Seleksi
dengan yang tertulis pada Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE), maka yang
digunakan adalah persyaratan yang tertulis pada Dokumen Seleksi.

D. Dalam hal terdapat pertentangan ketentuan yang tertulis pada Lembar Data Pemilihan
(LDP) dengan Instruksi Kepada Peserta (IKP), maka yang digunakan adalah ketentuan
pada Lembar data Pemilihan (LDP).

E. Dalam Dokumen Seleksi ini digunakan pengertian, istilah, dan singkatan sebagai
berikut:

- Seleksi : adalah metode pemilihan untuk mendapatkan Penyedia


Jasa Konsultansi Konstruksi;

- Jasa Konsultansi : adalah layanan keseluruhan atau sebagian kegiatan yang


Konstruksi meliputi pengkajian, perencanaan, perancangan,
pengawasan, dan manajemen penyelenggaraan konstruksi
suatu bangunan;

- Kontrak Lumsum : merupakan kontrak dengan Ruang lingkup, waktu


pelaksanaan pekerjaan, dan produk/keluaran dapat
didefinisikan dengan jelas dengan pembayaran senilai
harga yang dicantumkan dalam Kontrak tanpa
memperhatikan rincian biaya;

- Harga Perkiraan : yang selanjutnya disingkat HPS adalah perkiraan harga


Sendiri (HPS) barang/jasa yang ditetapkan oleh PPK yang telah
memperhitungkan biaya tidak langsung, keuntungan, dan
Pajak Pertambahan Nilai;

- Kerangka Acuan : yang selanjutnya disingkat KAK adalah uraian kegiatan


Kerja (KAK) yang akan dilaksanakan antara lain meliputi latar belakang,
maksud dan tujuan, sumber pendanaan, serta jumlah
tenaga yang diperlukan;

- Kerja Sama : yang selanjutnya disingkat KSO adalah kerja sama usaha
Operasi (KSO) antar pelaku usaha yang masing-masing pihak mempunyai
hak, kewajiban dan tanggung jawab yang jelas berdasarkan
perjanjian tertulis;

- Lembar Data : yang selanjutnya disingkat LDP adalah Lembar Data


Pemilihan (LDP) Pemilihan yang memuat ketentuan dan informasi yang
spesifik sesuai dengan jenis pekerjaan;

Paraf I Paraf II Paraf III


-6-

- Keselamatan : adalah segala kegiatan keteknikan untuk mendukung


Konstruksi Pekerjaan Konstruksi dalam mewujudkan pemenuhan
standar keamanan, keselamatan, kesehatan dan
keberlanjutan yang menjamin keselamatan keteknikan
konstruksi, keselamatan dan kesehatan tenaga kerja,
keselamatan publik dan lingkungan;

- Sistem : yang selanjutnya disebut SMKK adalah bagian dari sistem


Manajemen manajemen pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi dalam
Keselamatan rangka menjamin terwujudnya Keselamatan Konstruksi;
Konstruksi

- Rencana : yang selanjutnya disingkat RKK adalah dokumen lengkap


Keselamatan rencana penerapan SMKK dan merupakan satu kesatuan
Konstruksi dengan dokumen kontrak;

- Ahli K3 : adalah tenaga ahli yang mempunyai kompetensi khusus di


Konstruksi/Ahli bidang K3 Konstruksi dalam merencanakan, melaksanakan
Keselamatan dan mengevaluasi SMKK yang dibuktikan dengan sertifikat
Konstruksi pelatihan dan kompetensi yang diterbitkan oleh lembaga
sertifikasi profesi atau instansi yang berwenang yang
mengacu Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
(SKKNI) dan ketentuan peraturan perundang-undangan;

- Biaya Penerapan : biaya SMKK yang diperlukan untuk menerapkan SMKK


SMKK dalam setiap Pekerjaan Konstruksi;

- Pengguna : yang selanjutnya disingkat PA adalah pejabat pemegang


Anggaran (PA) kewenangan penggunaan anggaran Kementerian
Negara/Lembaga/Perangkat Daerah;

- Kuasa Pengguna : yang selanjutnya disingkat KPA:


Anggaran (KPA) 1. pada Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara adalah adalah pejabat yang memperoleh kuasa
dari PA untuk melaksanakan sebagian kewenangan dan
tanggung jawab penggunaan anggaran pada
Kementerian Negara/Lembaga yang bersangkutan;
2. pada Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah adalah pejabat yang diberi kuasa untuk
melaksanakan sebagian kewenangan pengguna
anggaran dalam melaksanakan sebagian tugas dan
fungsi perangkat daerah.

- Unit Kerja : yang selanjutnya disingkat UKPBJ adalah Unit Kerja


Pengadaan Pengadaan Barang/Jasa di Kementerian/Lembaga/
Barang Jasa Pemerintah Daerah yang menjadi pusat keunggulan
(UKPBJ) Pengadaan Barang/Jasa;

- Pokja Pemilihan : sumber daya manusia yang ditetapkan oleh kepala UKPBJ
untuk mengelola pemilihan Penyedia;

- Pejabat Pembuat : yang selanjutnya disingkat PPK adalah pejabat yang diberi
Komitmen (PPK) kewenangan oleh PA/ KPA untuk mengambil keputusan
dan/ atau melakukan tindakan yang dapat mengakibatkan
pengeluaran anggaran belanja negara/daerah;

Paraf I Paraf II Paraf III


-7-

- Pejabat yang : yang selanjutnya disebut Pejabat Penandatangan Kontrak


berwenang untuk adalah pejabat yang memiliki kewenangan untuk mengikat
menandatangani perjanjian atau menandatangani Kontrak dengan Penyedia,
Kontrak dapat berasal dari PA, KPA, atau PPK.

- Pelaku Usaha : badan usaha atau perseorangan yang melakukan usaha


dan/atau kegiatan pada bidang tertentu;

- Penyedia : Pelaku Usaha yang menyediakan barang/jasa berdasarkan


kontrak;

- Subpenyedia : penyedia yang mengadakan perjanjian kerja dengan


penyedia penanggung jawab kontrak, untuk melaksanakan
sebagian pekerjaan (subkontrak);

- Aparat : yang selanjutnya disingkat APIP adalah aparat yang


Pengawasan melakukan pengawasan melalui audit, reviu, evaluasi,
Intern pemantauan, dan kegiatan pengawasan lain terhadap
Pemerintah penyelenggaraan tugas dan fungsi Pemerintah;
(APIP)

- Surat Penunjukan : yang selanjutnya disingkat SPPBJ adalah Surat Penunjukan


Penyedia Penyedia Barang/Jasa yang diterbitkan oleh Pejabat
Barang/Jasa Penandatangan Kontrak kepada penyedia barang/jasa
(SPPBJ) untuk melaksanakan pekerjaan;

- Layanan : yang selanjutnya disingkat LPSE adalah layanan


Pengadaan Secara pengelolaan teknologi informasi untuk memfasilitasi
Elektronik (LPSE) pelaksanaan Pengadaan jasa konsultansi konstruksi secara
elektronik;

- SPSE : Perangkat lunak Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE)


berbasis web yang terpasang di server LPSE yang dapat
diakses melalui website LPSE;

F. Seleksi ini dapat diikuti oleh Peserta yang ditetapkan dalam daftar pendek peserta
Seleksi.

Paraf I Paraf II Paraf III


-8-

BAB III. INSTRUKSI KEPADA PESERTA (IKP)

A. UMUM

1. Identitas Pokja 1.1 Identitas pokja pemilihan sebagaimana tercantum dalam


dan Lingkup LDP.
Pekerjaan
1.2 Nama paket, uraian singkat dan ruang lingkup pekerjaan,
dan lokasi pekerjaan sebagaimana lingkup pekerjaan yang
tercantum dalam LDP.

1.3 Peserta yang ditunjuk berkewajiban untuk menyelesaikan


pekerjaan dalam jangka waktu yang telah ditentukan,
berdasarkan syarat umum dan syarat khusus kontrak
dengan mutu sesuai Kerangka Acuan Kerja dan biaya sesuai
kontrak.

2. Sumber Dana Pengadaan ini dibiayai dari sumber pendanaan sebagaimana


tercantum dalam LDP.

3. Peserta Seleksi 3.1 Seleksi ini dapat diikuti oleh semua pelaku usaha yang
tercantum dalam Daftar Pendek.

3.2 Peserta KSO dilarang untuk mengubah Keanggotaan KSO


Perjanjian Kerjasama Operasi sampai dengan kontrak
berakhir apabila ditunjuk sebagai Penyedia.

3.3 Perjanjian KSO dapat mengubah Pembagian hak, kewajiban


dan tanggung jawab dalam Perjanjian KSO setelah kontrak
ditandatangani dengan terlebih dahulu mendapat
persetujuan dari Pejabat Penandatangan Kontrak dan
persetujuan bersama dari masing-masing anggota KSO.

4. Pelanggaran 4.1 Peserta berkewajiban untuk mematuhi aturan pengadaan


terhadap dengan tidak melakukan perbuatan sebagai berikut:
Aturan a. menyampaikan dokumen atau keterangan palsu/tidak
Pengadaan benar untuk memenuhi persyaratan yang ditentukan
dalam Dokumen Pemilihan;
b. berusaha mempengaruhi Pokja Pemilihan dalam bentuk
dan cara apapun, untuk memenuhi keinginan peserta
yang bertentangan dengan Dokumen Pemilihan
dan/atau peraturan perundang-undangan;
c. terindikasi melakukan persekongkolan dengan peserta
lain untuk mengatur harga penawaran;
d. terindikasi melakukan korupsi, kolusi, dan/atau
nepotisme dalam pemilihan Penyedia; dan/atau
e. mengundurkan diri dengan alasan yang tidak dapat
diterima oleh Pokja Pemilihan.

4.2 Peserta yang terbukti melakukan perbuatan sebagaimana


dimaksud pada klausul 4.1 dikenakan sanksi sebagai
berikut:
a. sanksi digugurkan dari proses pemilihan atau
pembatalan penetapan pemenang; dan/atau
b. Sanksi Daftar Hitam;

Paraf I Paraf II Paraf III


-9-

4.3 Pengenaan Sanksi dilaporkan oleh Pokja Pemilihan kepada


PA/KPA.

4.4 Pengenaan Sanksi Daftar Hitam oleh PA/KPA atas usulan


Pokja Pemilihan.

5. Larangan 5.1 Para pihak dalam melaksanakan tugas, fungsi dan


Pertentangan perannya, menghindari dan mencegah pertentangan
Kepentingan kepentingan para pihak yang terkait, baik secara langsung
maupun tidak langsung.

5.2 Pertentangan kepentingan sebagaimana dimaksud pada


klausul 5.1 antara lain meliputi:
a. Direksi, Dewan Komisaris, atau personel inti/tenaga
tetap pada suatu badan usaha merangkap sebagai
Direksi, Dewan Komisaris, atau tenaga tetap pada badan
usaha lain yang mengikuti seleksi yang sama;
b. Pengurus/manajer koperasi merangkap sebagai
PPK/Pokja Pemilihan pada pelaksanaan pengadaan di
Kementerian/Lembaga/ Perangkat Daerah;
c. Penyedia yang telah ditunjuk sebagai Konsultan
perancang/pengawas/manajemen konstruksi
bertindak sebagai pelaksana Pekerjaan Konstruksi yang
dirancang/diawasinya;
d. Konsultan manajemen konstruksi berperan sebagai
Konsultan Perancang dan/atau Konsultan Pengawas;
e. Pejabat Penandatangan Kontrak/Pokja Pemilihan, baik
langsung maupun tidak langsung mengendalikan atau
menjalankan badan usaha peserta;
f. Beberapa badan usaha yang mengikuti Seleksi yang
sama, dikendalikan baik langsung maupun tidak
langsung oleh pihak yang sama, dan/atau kepemilikan
sahamnya lebih dari 50% (lima puluh persen) dikuasai
oleh pemegang saham yang sama.

5.3 Peserta dilarang melibatkan pegawai


Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah sebagai
pimpinan/pengurus badan usaha dan/atau tenaga kerja
kecuali cuti di luar tanggungan Negara.

5.4 Peserta yang terbukti melanggar ketentuan pertentangan


kepentingan, maka digugurkan sebagai peserta.

6. Peserta Sanksi daftar hitam diberikan kepada peserta


Pemilihan/ pemilihan/Penyedia apabila:
Penyedia Yang a. peserta pemilihan menyampaikan dokumen atau
Dikenakan keterangan palsu/tidak benar untuk memenuhi
Sanksi Daftar persyaratan yang ditentukan dalam Dokumen Pemilihan;
Hitam b. peserta pemilihan terindikasi melakukan persekongkolan
dengan peserta lain untuk mengatur harga penawaran;
c. peserta pemilihan terindikasi melakukan korupsi, kolusi,
dan/atau nepotisme dalam pemilihan Penyedia;
d. peserta pemilihan yang mengundurkan diri dengan alasan
yang tidak dapat diterima Pokja Pemilihan;
e. Pemenang Pemilihan mengundurkan diri sebelum
penandatanganan Kontrak dengan alasan yang tidak dapat
diterima oleh PPK/Pejabat Penandatangan Kontrak; atau

Paraf I Paraf II Paraf III


- 10 -

f. Penyedia yang tidak melaksanakan kontrak, tidak


menyelesaikan pekerjaan, atau dilakukan pemutusan
kontrak secara sepihak oleh Pejabat Penandatangan Kontrak
yang disebabkan oleh kesalahan Penyedia Barang/Jasa;

7. Pendayagunaan 7.1 Peserta berkewajiban untuk menyampaikan penawaran


Tenaga Ahli yang mengutamakan tenaga ahli dalam negeri.
dan Produksi
Dalam Negeri 7.2 Dalam pelaksanaan pekerjaan jasa konsultansi
dimungkinkan menggunakan komponen berupa tenaga
ahli dan perangkat lunak yang berasal dari luar negeri
(impor) dengan ketentuan:
a. penggunaan tenaga ahli asing dilakukan semata-mata
untuk mencukupi kebutuhan jenis keahlian yang
belum dapat diperoleh di Indonesia, disusun
berdasarkan keperluan yang nyata, dan diusahakan
secara terencana untuk semaksimal mungkin
terjadinya alih pengalaman/keahlian dari tenaga ahli
asing tersebut ke tenaga Indonesia;
b. komponen berupa perangkat lunak yang diproduksi di
dalam negeri belum memenuhi persyaratan; dan/atau
c. semaksimal mungkin menggunakan jasa pelayanan
yang ada di dalam negeri, seperti jasa asuransi,
angkutan, ekspedisi, perbankan, dan pemeliharaan.

8. Sertifikat 8.1 Setiap tenaga ahli yang akan melaksanakan pekerjaan


Kompetensi wajib memiliki sertifikat kompetensi kerja.
Kerja
8.2 Sertifikat Kompetensi Kerja untuk personel inti Tenaga Ahli
yang ditawarkan dalam dokumen penawaran dibuktikan
saat penyerahan personel setelah penandatanganan
Kontrak.

8.3 Dalam hal Sertifikat Kompetensi Kerja tidak dapat


dibuktikan sesuai yang disyaratkan dalam KAK untuk
personel inti Tenaga Ahli yang diusulkan dalam Dokumen
Penawaran maka:
a. Pejabat Penandatangan Kontrak meminta Penyedia
untuk mengganti dengan personel inti Tenaga Ahli yang
memenuhi persyaratan yang sudah ditentukan.
b. Penyedia wajib mengganti dengan personel inti Tenaga
Ahli yang memenuhi persyaratan yang sudah
ditentukan.

9. Satu Penawaran Setiap peserta, tunggal/atas nama sendiri maupun sebagai


Tiap Peserta anggota KSO hanya boleh menyampaikan satu penawaran untuk
satu paket pekerjaan.

B. DOKUMEN SELEKSI

10. Isi Dokumen 10.1 Dokumen Seleksi terdiri dari:


Seleksi a. Undangan
b. Umum;
c. Instruksi Kepada Peserta;
d. Lembar Data Pemilihan;
e. Kerangka Acuan Kerja (KAK);
f. Bentuk Dokumen Penawaran;
a) Penawaran Administrasi dan Teknis (file I);
Paraf I Paraf II Paraf III
- 11 -

a) Dokumen Penawaran Administrasi; dan


b) Dokumen Penawaran Teknis.
b) Dokumen Penawaran Biaya (file II).
g. Bentuk Rancangan Kontrak; (sudah dilengkapi isiannya
oleh PPK)
a) Surat Perjanjian;
b) Syarat-Syarat Umum Kontrak;
c) Syarat-Syarat Khusus Kontrak.
h. Daftar Keluaran dan Harga;
i. Contoh Bentuk Dokumen lain:
1) SPPBJ;
2) SPMK;
3) Jaminan Uang Muka (apabila dipersyaratkan).

10.2 Peserta berkewajiban memeriksa keseluruhan isi Dokumen


Seleksi ini. Kelalaian menyampaikan Dokumen Penawaran
yang tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam
Dokumen Seleksi merupakan risiko peserta.

11. Bahasa Dokumen Seleksi beserta seluruh korespondensi tertulis dalam


Dokumen proses pemilihan menggunakan Bahasa Indonesia.
Seleksi

12. Pemberian 12.1 Pemberian penjelasan dilakukan melalui SPSE sesuai


Penjelasan jadwal dalam SPSE.

12.2 Peserta yang tidak aktif/membuka SPSE dan/atau tidak


bertanya pada saat pemberian penjelasan tidak dapat
dijadikan dasar untuk menolak/menggugurkan
penawaran.

12.3 Pokja Pemilihan memberikan informasi yang dianggap


penting terkait dengan Dokumen Seleksi .

12.4 Pokja Pemilihan dapat didampingi PA/KPA/PPK/Tim


Teknis dalam pemberian penjelasan.

12.5 Apabila diperlukan, Pokja Pemilihan melalui tim atau


tenaga ahli pemberi penjelasan teknis yang ditunjuk dapat
memberikan penjelasan lanjutan dengan cara melakukan
peninjauan lapangan. Biaya yang diperlukan peserta dalam
rangka peninjauan lapangan ditanggung oleh masing-
masing peserta.

12.6 Pokja Pemilihan segera menjawab setiap pertanyaan yang


masuk, kecuali untuk substansi pertanyaan yang telah
dijawab.

12.7 Apabila diperlukan, Pokja Pemilihan dapat memberikan


penjelasan ulang.

12.8 Apabila diperlukan, Pokja Pemilihan pada saat


berlangsungnya pemberian penjelasan dapat menambah
waktu batas akhir tahapan tersebut sesuai dengan
kebutuhan.

Paraf I Paraf II Paraf III


- 12 -

12.9 Dalam hal waktu tahap penjelasan telah berakhir, peserta


tidak dapat mengajukan pertanyaan namun Pokja
Pemilihan masih mempunyai tambahan waktu untuk
menjawab pertanyaan yang masuk pada akhir jadwal.

12.10 Kumpulan tanya jawab pada saat pemberian penjelasan


dalam SPSE merupakan Berita Acara Pemberian Penjelasan
(BAPP).

12.11 Jika dilaksanakan peninjauan lapangan dapat dibuat Berita


Acara Pemberian Penjelasan Lanjutan dan diunggah
melalui SPSE.

12.12 Berita` Acara Pemberian Penjelasan Lapangan menjadi


bagian Berita Acara Pemberian Penjelasan (BAPP).

13. Perubahan 13.1 Apabila pada saat pemberian penjelasan terdapat hal-
Dokumen hal/ketentuan baru atau perubahan yang perlu ditampung,
Seleksi maka Pokja Pemilihan menuangkan ke dalam Adendum
Dokumen Seleksi yang menjadi bagian tidak terpisahkan
dari Dokumen Seleksi.

13.2 Perubahan rancangan kontrak, KAK, gambar dan/atau HPS,


harus mendapatkan persetujuan PPK atau PA/KPA (dalam
hal tidak ditunjuk PPK) sebelum dituangkan dalam
Adendum Dokumen Seleksi.

13.3 Apabila ketentuan baru atau perubahan penting tersebut


tidak dituangkan dalam Adendum Dokumen Seleksi maka
ketentuan baru atau perubahan tersebut dianggap tidak ada
dan ketentuan yang berlaku adalah yang tercantum dalam
Dokumen Seleksi yang awal.

13.4 Setelah Pemberian Penjelasan dan sebelum batas akhir


waktu penyampaian penawaran, Pokja Pemilihan dapat
menetapkan Adendum Dokumen Seleksi, berdasarkan
informasi baru yang mempengaruhi substansi Dokumen
Seleksi.

13.5 Setiap Adendum yang ditetapkan merupakan bagian yang


tidak terpisahkan dari Dokumen Seleksi.

13.6 Pokja Pemilihan mengumumkan Adendum Dokumen Seleksi


dengan cara mengunggah (upload) adendum Dokumen
Seleksi melalui SPSE paling lambat 3 (tiga) hari kalender
diakhiri pada hari kerja dan jam kerja sebelum batas akhir
penyampaian penawaran.

13.7 Peserta mengunduh (download) Adendum Dokumen Seleksi


yang diunggah (upload) Pokja Pemilihan pada SPSE (apabila
ada).

14. Tambahan Apabila adendum Dokumen Seleksi mengakibatkan kebutuhan


Waktu penambahan waktu penyiapan dokumen penawaran maka Pokja
Penyampaian Pemilihan memperpanjang batas akhir penyampaian penawaran.
Dokumen
Penawaran

Paraf I Paraf II Paraf III


- 13 -

C. PENYIAPAN DOKUMEN PENAWARAN

15. Biaya dalam 15.1 Peserta menanggung semua biaya dalam penyiapan dan
Penyiapan penyampaian penawaran.
Penawaran
15.2 Pokja Pemilihan tidak bertanggungjawab atas kerugian
apapun yang ditanggung oleh peserta.

16. Bahasa 16.1 Semua Dokumen Penawaran harus menggunakan Bahasa


Dokumen Indonesia.
Penawaran
16.2 Dokumen penunjang yang terkait dengan Dokumen
Penawaran dapat menggunakan Bahasa Indonesia atau
bahasa asing.

16.3 Dokumen penunjang yang berbahasa asing perlu disertai


terjemahan dalam Bahasa Indonesia. Dalam hal terjadi
perbedaan penafsiran, maka yang berlaku adalah dokumen
penunjang yang berbahasa asing.

17. Dokumen 17.1 Dokumen Penawaran meliputi:


Penawaran a. Penawaran Administrasi dan Teknis (file I); dan
b. Penawaran Biaya (file II).
17.2 Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis meliputi:
a. Dokumen penawaran administrasi, berupa surat
penawaran sesuai pada SPSE;
b. Dokumen Penawaran Teknis yang terdiri atas:
1) Data pengalaman perusahaan, terdiri dari:
a) Pengalaman kerja sejenis 10 (sepuluh) tahun
terakhir;
b) pengalaman kerja di lokasi pekerjaan 10
(sepuluh) tahun terakhir;
Dengan ketentuan:
a) Pengalaman perusahaan yang telah dibuktikan
pada saat pembuktian kualifikasi, maka tetap
diperhitungkan meskipun tidak disampaikan
kembali dalam dokumen penawaran;
b) Peserta dapat menyampaikan tambahan
pengalaman perusahaan selain dari yang
sudah dibuktikan pada saat pembuktian
kualifikasi. Tambahan pengalaman
perusahaan harus dilampiri dengan bukti
kontrak dan bukti serah terima
pekerjaan/referensi dari pemberi kerja/bukti
pembayaran terakhir/bukti potong pajak
pembayaran terakhir. Apabila tidak disertai
bukti kontrak dan/atau bukti serah terima
pekerjaan/referensi dari pemberi kerja/bukti
pembayaran terakhir/bukti potong pajak
pembayaran terakhir maka tidak dinilai.
2) Proposal Teknis, terdiri dari :
a) Pemahaman atas jasa layanan yang tercantum
dalam KAK;
b) Metodologi pelaksanaan pekerjaan;
c) Penyajian Hasil Kerja; dan
d) Gagasan Baru.
3) Kualifikasi tenaga ahli, terdiri dari :
Paraf I Paraf II Paraf III
- 14 -

a) Daftar Riwayat Hidup personel yang diusulkan;


b) Kontrak/Referensi dari Pengguna jasa;
c) Surat pernyataan kesediaan untuk ditugaskan;
d) Pindaian (scan) ijazah asli atau legalisir dan
sertifikat profesional; dan
e) Bukti potong/lapor pajak PPh Pasal 21 Form
1721 atau Form 1721-A1 apabila tenaga ahli
yang diusulkan adalah tenaga ahli tetap.

17.3 Dokumen Penawaran Biaya terdiri atas:


a. Penawaran biaya sesuai pada SPSE;
b. Daftar Keluaran dan Harga;
c. Rincian Komponen Remunerasi Personel.

18. Biaya 18.1 Total biaya penawaran ditulis dalam angka dan huruf,
Penawaran dengan ketentuan:
a. Apabila ada perbedaan penulisan antara angka dan
huruf maka yang diakui adalah tulisan huruf;
b. Apabila nilai yang tertulis dalam angka jelas
sedangkan nilai dalam huruf tidak jelas dan/atau
tidak bermakna dan/atau salah maka yang diakui
adalah yang tertulis dalam angka;
c. Apabila nilai yang tertulis dalam angka dan yang
tertulis dalam huruf tidak jelas dan/atau tidak
bermakna dan/atau salah maka penawaran
dinyatakan gugur.

18.2 Peserta mencantumkan biaya keluaran/output dan biaya


total untuk setiap keluaran/output pekerjaan dalam Daftar
Keluaran dan Harga. Jika harga keluaran/output ditulis nol
atau tidak dicantumkan maka keluaran/output tersebut
dianggap telah termasuk dalam biaya total dan
keluaran/output tersebut tetap harus dilaksanakan.

18.3 Biaya tidak langsung (overhead cost) dan keuntungan serta


semua pajak, bea, retribusi, dan pungutan lain yang sah
harus dibayar oleh penyedia untuk pelaksanaan paket
pekerjaan jasa konsultansi konstruksi ini diperhitungkan
dalam total biaya penawaran.

19. Mata Uang 19.1 Semua biaya dalam penawaran harus dalam bentuk mata
Penawaran uang sebagaimana tercantum dalam LDP.
dan Cara
Pembayaran 19.2 Pembayaran atas prestasi pekerjaan jasa konsultansi
konstruksi ini dilakukan sesuai dengan cara sebagaimana
tercantum dalam LDP dan diuraikan dalam Syarat-Syarat
Umum Kontrak/Syarat-Syarat Khusus Kontrak.

20. Masa Berlaku 20.1 Masa berlaku penawaran dan Jangka waktu pelaksanaan
Penawaran sesuai dengan ketentuan sebagaimana tercantum dalam
dan Jangka LDP.
Waktu
Pelaksanaan 20.2 Apabila evaluasi penawaran belum selesai dilaksanakan,
sebelum akhir masa berlakunya penawaran, Pokja
Pemilihan meminta kepada seluruh peserta secara tertulis
untuk memperpanjang masa berlakunya penawaran dalam
jangka waktu tertentu dan diperhitungkan paling kurang
sampai perkiraan tanggal penandatanganan kontrak.
Paraf I Paraf II Paraf III
- 15 -

20.3 Apabila penetapan pemenang telah disampaikan dan tidak


ada sanggah, tetapi DIPA/DPA belum disahkan/ditetapkan,
Pokja Pemilihan meminta secara tertulis kepada pemenang
seleksi untuk memperpanjang masa berlakunya penawaran
dalam jangka waktu tertentu dan diperhitungkan paling
kurang sampai perkiraan tanggal penandatanganan
kontrak.

20.4 Berkaitan dengan klausul 20.2 dan 20.3, maka peserta


dapat:
a. menyetujui permintaan tersebut tanpa mengubah
penawaran;
b. menolak permintaan tersebut dan dapat
mengundurkan diri secara tertulis dengan tidak
dikenakan sanksi.

D. PENYAMPAIAN DOKUMEN PENAWARAN

21. Penyampaian 21.1 Peserta menyampaikan Dokumen Penawaran kepada Pokja


Dokumen Pemilihan, dengan jadwal sebagaimana tercantum dalam
Penawaran SPSE, dengan ketentuan:
a. Peserta Seleksi menyampaikan penawaran file I dan
melampirkan dokumen pendukung. Dokumen
penawaran file I dienkripsi dan dikirim.
b. Selanjutnya, peserta Seleksi menyampaikan penawaran
file II dan melampirkan dokumen pendukung.
Dokumen penawaran file II dienkripsi dan dikirim.

21.2 Peserta dapat mengunggah Dokumen Penawaran secara


berulang sebelum batas akhir waktu pemasukan Dokumen
Penawaran. Dokumen Penawaran terakhir akan
menggantikan Dokumen Penawaran yang telah terkirim
sebelumnya.

21.3 Surat Penawaran dan/atau Dokumen lain sebagai bagian


dari Dokumen Penawaran yang diunggah (upload) ke
dalam SPSE dianggap sah sebagai dokumen elektronik dan
dianggap telah disetujui dan ditandatangani secara
elektronik oleh pemimpin/direktur perusahaan atau kepala
cabang perusahaan yang diangkat oleh kantor pusat yang
dibuktikan dengan dokumen otentik atau pejabat yang
menurut perjanjian kerja sama adalah yang berhak
mewakili perusahaan yang bekerja sama atau pihak yang
diberi kuasa oleh pemimpin atau direktur perusahaan yang
nama pemberi kuasanya tercantum dalam akta
pendirian/perubahan.

21.4 Peserta wajib mengetahui dan melaksanakan ketentuan


penggunaan sistem pengaman dokumen yang melekat pada
SPSE.

21.5 Untuk Peserta yang berbentuk KSO, penyampaian


penawaran dilakukan oleh badan usaha yang ditunjuk
mewakili KSO/leadfirm KSO.

21.6 Dengan menyampaikan penawaran dalam SPSE, maka


peserta menyatakan:
Paraf I Paraf II Paraf III
- 16 -

a. telah mematuhi ketentuan terkait standar remunerasi


minimal untuk setiap personel Tenaga Ahli yang
diusulkan. Apabila di kemudian hari ditemukan data
lain/keterangan yang berbeda bersedia dikenakan
sanksi administrasi dan sanksi sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan;
b. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan
tidak melebihi jangka waktu sebagaimana tercantum
dalam LDP.

22. Batas Akhir 22.1 Penawaran disampaikan melalui SPSE sesuai jadwal pada
Waktu SPSE.
Penyampaian
Penawaran 22.2 Pokja Pemilihan tidak diperkenankan mengubah waktu
batas akhir penyampaian penawaran kecuali:
a. keadaan kahar;
b. terjadi gangguan teknis SPSE;
c. perubahan Dokumen Seleksi yang mengakibatkan
kebutuhan penambahan waktu penyiapan Dokumen
Penawaran; atau
d. tidak ada peserta yang menyampaikan penawaran
sampai dengan batas akhir penyampaian penawaran.

22.3 Dalam hal Pokja Pemilihan mengubah waktu batas akhir


penyampaian penawaran maka harus
menyampaikan/menginformasikan alasan yang dapat
dipertanggungjawabkan kepada peserta melalui SPSE.

22.4 Dalam hal setelah batas akhir penyampaian penawaran


tidak ada peserta yang menyampaikan penawaran, Pokja
Pemilihan dapat memperpanjang batas akhir jadwal
penyampaian penawaran.

22.5 Perpanjangan batas akhir jadwal penyampaian penawaran


jangka waktu sebagaimana dimaksud pada klausul 22.4
dilakukan pada hari yang sama dengan batas akhir
penyampaian penawaran.

23. Dokumen Dokumen Penawaran yang disampaikan setelah batas akhir


Penawaran waktu penyampaian penawaran tidak diterima.
Terlambat

E. PEMBUKAAN, EVALUASI PENAWARAN, DAN PENGUMUMAN PERINGKAT TEKNIS

24. Pembukaan 24.1 Ketentuan umum pembukaan dokumen penawaran sebagai


Dokumen berikut:
Penawaran a. Jadwal pembukaan penawaran sebagaimana tercantum
Administrasi dalam SPSE.
dan Teknis b. Pokja Pemilihan mengunduh (download) dan melakukan
(File I) dekripsi file penawaran dengan menggunakan sistem
pengaman dokumen.
c. Pokja Pemilihan menyampaikan file penawaran yang
tidak dapat didekripsi, tidak dapat dibuka, atau rusak
(corrupt) kepada unit kerja yang melaksanakan fungsi
layanan pengadaan secara elektronik untuk mendapat
keterangan dan bila dianggap perlu unit kerja yang
melaksanakan fungsi layanan pengadaan secara

Paraf I Paraf II Paraf III


- 17 -

elektronik dapat menyampaikan file penawaran tersebut


kepada LKPP.
d. Apabila berdasarkan keterangan dari unit kerja yang
melaksanakan fungsi layanan pengadaan secara
elektronik atau LKPP file penawaran tidak dapat
didekripsi, tidak dapat dibuka, atau rusak (corrupt) maka
Pokja Pemilihan dapat menetapkan bahwa file penawaran
tersebut tidak memenuhi syarat. Namun apabila
berdasarkan unit kerja yang melaksanakan fungsi
layanan pengadaan secara elektronik atau LKPP file
penawaran dapat dibuka, maka Pokja Pemilihan
melanjutkan proses evaluasi atas dokumen penawaran
tersebut.

24.2 Pokja Pemilihan tidak boleh menggurkan penawaran pada


waktu pembukaan penawaran, kecuali untuk file
penawaran yang sudah dipastikan tidak dapat dibuka
berdasarkan keterangan unit kerja yang melaksanakan
fungsi layanan pengadaan secara elektronik atau LKPP.

24.3 Apabila penawaran yang masuk kurang dari 3 (tiga) peserta


maka proses pemilihan penyedia tetap dilanjutkan.

25. Evaluasi 25.1 Ketentuan umum dalam melakukan evaluasi sebagai berikut:
Administrasi a. Pokja Pemilihan dilarang menambah, mengurangi,
dan Teknis mengganti, dan/atau mengubah kriteria dan persyaratan
(File I) yang telah ditetapkan dalam Dokumen Seleksi ini;
b. Pokja Pemilihan dan/atau peserta dilarang menambah,
mengurangi, mengganti, dan/atau mengubah isi
Dokumen Penawaran;
c. Penawaran yang memenuhi syarat adalah penawaran
yang sesuai dengan ketentuan, syarat-syarat, dan ruang
lingkup serta kualifikasi tenaga ahli yang ditetapkan
dalam Dokumen Seleksi, tanpa ada penyimpangan yang
bersifat penting/pokok atau penawaran bersyarat;
d. Penyimpangan yang bersifat penting/pokok atau
penawaran bersyarat adalah:
1) Penyimpangan Dokumen Penawaran dari Dokumen
Seleksi yang mempengaruhi lingkup, kualitas, dan
hasil/kinerja pekerjaan; dan/atau
2) Penawaran dari peserta dengan persyaratan
tambahan di luar ketentuan Dokumen Seleksi yang
akan menimbulkan persaingan usaha tidak sehat
dan/atau tidak adil di antara peserta yang memenuhi
syarat.
e. Pokja Pemilihan dilarang menggugurkan penawaran
dengan alasan kesalahan yang tidak substansial, misalnya
kesalahan pengetikan, penyebutan sebagian nama atau
keterangan, surat penawaran tidak berkop perusahaan,
dan/atau tidak berstempel.
f. Para pihak dilarang mempengaruhi atau melakukan
intervensi kepada Pokja Pemilihan selama proses evaluasi.
g. Pokja Pemilihan melakukan pemeriksaan terkait
persaingan usaha yang tidak sehat dan pengaturan
bersama/kolusi/tindakan yang terindikasi
persekongkolan antar peserta pada setiap tahap evaluasi.

Paraf I Paraf II Paraf III


- 18 -

h. Indikasi persekongkolan antar peserta sebagaimana


dimaksud pada klausul 25.1 huruf g harus dipenuhi
sekurang-kurangnya 2 (dua) indikasi di bawah ini:
1) Terdapat kesamaan dokumen teknis, antara lain:
metode kerja, bahan, alat, analisa pendekatan
teknis, harga satuan, spesifikasi barang yang
ditawarkan (merk/tipe/jenis) dan/atau dukungan
teknis.
2) seluruh penawaran dari peserta mendekati HPS.
3) adanya keikutsertaan beberapa Peserta yang berada
dalam 1 (satu) kendali.
4) adanya kesamaan/kesalahan isi dokumen
penawaran, antara lain kesamaan/kesalahan
pengetikan, susunan, dan format penulisan.
i. Apabila dalam evaluasi ditemukan bukti adanya
persaingan usaha yang tidak sehat dan/atau terjadi
pengaturan bersama (kolusi/persekongkolan) antara
peserta, Pokja Pemilihan, UKPBJ, PPK dan/atau pihak lain
yang terlibat, dengan tujuan untuk memenangkan salah
satu peserta, maka:
1) peserta yang ditunjuk sebagai calon pemenang dan
peserta lain yang terlibat dikenakan Sanksi Daftar
Hitam;
2) anggota Pokja Pemilihan, PPK dan/atau pihak yang
terlibat persekongkolan dikenakan sanksi sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
3) proses evaluasi tetap dilanjutkan dengan menetapkan
peserta lainnya yang tidak terlibat (apabila ada); dan
4) apabila tidak ada peserta lain sebagaimana dimaksud
pada angka 3), maka seleksi dinyatakan gagal.

25.2 Evaluasi penawaran dilakukan dengan metode Kualitas dan


Biaya.

25.3 Pokja melakukan evaluasi Dokumen Penawaran


berdasarkan data yang diunggah (upload) dalam SPSE.

25.4 Pokja Pemilihan melakukan evaluasi penawaran file I yang


meliputi:
a. evaluasi administrasi; dan
b. evaluasi teknis.

25.5 Evaluasi Administrasi:


a. evaluasi administrasi meliputi pemeriksaan kelengkapan
dokumen penawaran administrasi dan dokumen
penawaran teknis;
b. penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan
administrasi, apabila Penawaran lengkap sesuai yang
diminta/dipersyaratkan;
c. Pokja Pemilihan dapat melakukan klarifikasi terhadap
hal-hal yang kurang jelas dan meragukan namun tidak
boleh mengubah substansi;
d. Evaluasi administrasi menghasilkan dua kesimpulan,
yaitu memenuhi syarat administrasi atau tidak memenuhi
syarat administrasi;

Paraf I Paraf II Paraf III


- 19 -

e. Apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua) peserta yang


memenuhi persyaratan administrasi maka evaluasi tetap
dilanjutkan dengan evaluasi teknis;
f. Apabila tidak ada peserta yang memenuhi persyaratan
administrasi maka seleksi dinyatakan gagal.

25.6 Evaluasi Teknis:


a. Evaluasi teknis dilakukan terhadap peserta yang
memenuhi persyaratan administrasi.
b. Unsur-unsur yang dievaluasi berdasarkan KAK dan
kriteria evaluasi yang ditetapkan dalam Lembar Kriteria
Evaluasi;
c. Evaluasi teknis dilakukan dengan cara memberikan nilai
angka tertentu pada setiap kriteria yang dinilai
berdasarkan bobot yang telah ditetapkan sebagaimana
tercantum dalam Lembar Kriteria Evaluasi, kemudian
membandingkan jumlah perolehan nilai dari para
peserta, dengan ketentuan:
1) unsur-unsur pokok yang dinilai adalah:
a) pengalaman perusahaan (bobot nilai antara 15%
- 30%);
b) proposal teknis (bobot nilai antara 20% - 35%);
c) kualifikasi tenaga ahli (bobot nilai antara 50-
65%).
d) jumlah pembobotan a)+b)+c) =100%.
2) bobot masing-masing unsur ditetapkan oleh Pokja
Pemilihan berdasarkan jenis pekerjaan yang akan
dilaksanakan.
3) Pokja Pemilihan menentukan ambang batas nilai
teknis (passing grade) untuk masing-masing unsur
kecuali unsur pengalaman perusahaan;
4) Pokja Pemilihan menentukan ambang batas nilai
teknis (passing grade) dari nilai total;
5) Kriteria evaluasi, nilai ambang batas (passing grade)
sebagaimana tercantum dalam Lembar Kriteria
Evaluasi.
d. Penilaian terhadap unsur Pengalaman Perusahaan
dilakukan dengan ketentuan:
1) Pengalaman perusahaan yang telah dibuktikan pada
saat pembuktian kualifikasi, digunakan dalam
penilaian terhadap pengalaman perusahaan;
2) Apabila terdapat data pengalaman tambahan yang
belum dibuktikan saat pembuktian kualifikasi, maka
harus dilampiri dengan bukti kontrak beserta
adendumnya (apabila ada) dan bukti serah terima
pekerjaan dan/atau bukti serah terima
pekerjaan/referensi dari pemberi kerja/bukti
pembayaran terakhir/bukti potong pajak
pembayaran terakhir. Apabila tidak disertai bukti
kontrak beserta adendumnya (apabila ada) dan/atau
bukti serah terima pekerjaan/referensi dari pemberi
kerja/bukti pembayaran terakhir/bukti potong pajak
pembayaran terakhir maka tidak dinilai;
3) sub unsur Pengalaman Perusahaan yang dinilai
adalah:
a) pengalaman melaksanakan pekerjaan sejenis
(Bobot 7-12%);
Paraf I Paraf II Paraf III
- 20 -

b) pengalaman melaksanakan pekerjaan di provinsi


lokasi kegiatan (Bobot 3-8%);
c) nilai pekerjaan sejenis tertinggi (Bobot 5-10%).
4) bobot masing-masing sub unsur ditetapkan oleh
Pokja Pemilihan berdasarkan jenis pekerjaan yang
akan dilaksanakan sebagaimana tercantum dalam
Lembaga Kriteria Evaluasi.
e. Penilaian terhadap unsur Proposal Teknis dilakukan atas:
1) pemahaman perusahaan peserta atas lingkup
pekerjaan/jasa layanan yang diminta dalam KAK,
pemahaman atas sasaran/tujuan, kualitas
metodologi, dan hasil kerja;
2) sub unsur Proposal teknis yang dinilai adalah:
a) pemahaman atas jasa layanan yang tercantum
dalam KAK dan pemahaman atas
sasaran/tujuan, penilaian terutama meliputi:
pengertian terhadap sasaran/tujuan kegiatan,
lingkup serta jasa konsultansi yang diperlukan
(aspek-aspek utama yang diindikasikan dalam
KAK), dan pengenalan lapangan (bobot 4-9%);
b) kualitas metodologi, penilaian terutama
meliputi: ketepatan menganalisis masalah dan
langkah pemecahan yang diusulkan dengan
tetap mengacu kepada persyaratan KAK,
konsistensi antara metodologi dengan rencana
kerja, tanggapan terhadap KAK khususnya
mengenai data yang tersedia, uraian penugasan
tenaga ahli, jangka waktu pelaksanaan, laporan-
laporan yang disyaratkan, program kerja, jadwal
pekerjaan, jadwal penugasan, organisasi, dan
kebutuhan fasilitas penunjang (bobot 10-18%);
c) hasil kerja (deliverable), penilaian meliputi
antara lain: analisis, gambar-gambar kerja,
spesifikasi teknis, perhitungan teknis, dan
laporan-laporan (bobot 4-8%);
d) Peserta yang mengajukan gagasan baru yang
meningkatkan kualitas keluaran yang
diinginkan dalam KAK diberikan nilai lebih
(bobot 2%)
3) bobot masing-masing sub unsur ditetapkan oleh
Pokja Pemilihan berdasarkan jenis pekerjaan sesuai
dengan yang tercantum dalam Lembar Kriteria
Evaluasi.
f. Penilaian unsur Kualifikasi Tenaga Ahli dilakukan dengan
ketentuan:
1) penilaian dilakukan terhadap tenaga ahli yang
diusulkan untuk melaksanakan pekerjaan dengan
memperhatikan persyaratan di dalam KAK;
2) seorang Tenaga Ahli hanya dinilai untuk satu jabatan
tertentu yang berkesesuaian dengan karakteristik
pekerjaan dalam periode waktu yang sama;
3) tenaga ahli yang ditawarkan harus dilengkapi
dengan Surat Pernyataan Kesediaan untuk tenaga
ahli yang ditandatangani di atas meterai oleh Tenaga
Ahli yang bersangkutan. Apabila tidak dilengkapi
dan/atau tidak ditandatangani, maka penilaian
tenaga ahli yang bersangkutan diberi nilai 0 (nol).

Paraf I Paraf II Paraf III


- 21 -

4) surat pernyataan yang tidak diberi meterai tidak


digugurkan, peserta diminta untuk membayar denda
Bea Meterai pada tahap Klarifikasi dan Negosiasi
apabila telah ditetapkan sebagai pemenang.
5) apabila ditemukan pemalsuan terhadap surat
pernyataan dan/atau dokumen pendukung tenaga
ahli lainnya, maka penawaran dinyatakan gugur,
dan peserta dikenakan Sanksi Daftar Hitam.
6) tenaga Ahli yang ditawarkan tidak boleh berstatus
sebagai ASN aktif (kecuali sedang cuti di luar
tanggungan negara). Apabila Tenaga Ahli tersebut
berstatus sebagai ASN maka Tenaga Ahli yang
bersangkutan diberi nilai 0 (nol);
7) sub unsur yang dinilai pada Tenaga Ahli adalah:
a) tingkat dan jurusan pendidikan, yaitu lulusan
perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi
swasta yang telah diakreditasi, atau perguruan
tinggi luar negeri yang telah diakreditasi, disertai
dengan pindaian ijazah asli atau legalisir (bobot
10-15%).
Apabila tingkat dan jurusan pendidikan Tenaga
Ahli kurang dari yang dipersyaratkan dalam KAK
maka nilai Tenaga Ahli yang bersangkutan diberi
nilai 0 (nol);
b) pengalaman kerja profesional seperti yang
disyaratkan dalam KAK, didukung dengan
referensi/kontrak sebelumnya. (bobot 30-40%)
Bagi Tenaga Ahli yang diusulkan sebagai
pemimpin/wakil pemimpin pelaksana pekerjaan
(team leader/co team leader) dinilai pula
pengalaman sebagai pemimpin/ wakil
pemimpin tim. Ketentuan penghitungan
pengalaman kerja profesional dilakukan sebagai
berikut:
(1) Khusus untuk pengalaman yang
menggunakan kontrak harga
satuan/waktu penugasan (time based)
tidak boleh terjadi tumpang tindih
(overlap), bila terjadi overlap yang
dihitung hanya salah satu (yang terbaik
berdasarkan Kesesuaian lingkup pekerjaan
dan posisi pengalaman kerja profesional);
(2) apabila terdapat perhitungan bulan
menurut Pokja Pemilihan lebih kecil dari
yang tertulis dalam penawaran, maka yang
diambil adalah perhitungan Pokja
Pemilihan. Apabila perhitungan Pokja
Pemilihan lebih besar dibandingkan
dengan yang tertulis dalam penawaran,
maka yang diambil adalah yang tertulis
dalam penawaran;
(3) apabila jangka waktu pengalaman kerja
profesional ditulis secara lengkap tanggal,
bulan, dan tahunnya maka pengalaman
kerja akan dihitung secara penuh (kecuali
bila terjadi overlap, maka bulan yang
overlap dihitung satu kali (khusus untuk
pengalaman yang menggunakan kontrak
Paraf I Paraf II Paraf III
- 22 -

harga satuan/waktu penugasan (time


based);
(4) apabila jangka waktu pengalaman kerja
profesional ditulis bulan dan tahunnya saja
(tanpa tanggal) maka pengalaman kerja
yang dihitung adalah total bulannya
dikurangi 1 (satu) bulan;
(5) apabila jangka waktu pengalaman kerja
profesional ditulis tahunnya saja (tanpa
tanggal dan bulan) maka pengalaman
kerja yang dihitung hanya 25 % dari total
bulannya;
(6) Kesesuaian lingkup pekerjaan, dan posisi
pengalaman kerja profesional
dibandingkan dengan yang dipersyaratkan
dalam KAK, dinilai dengan kriteria sebagai
berikut:
(a) lingkup pekerjaan:
i. sesuai (nilai 1);
ii. menunjang (nilai 0,75);
iii. terkait (nilai 0,5).
(b) posisi:
i. sesuai (nilai 1);
ii. tidak sesuai (nilai 0,5).
(c) nilai masing-masing kriteria
ditetapkan oleh Pokja dalam Lembar
Kriteria Evaluasi.
(7) Bulan kerja profesional yang didapatkan
dari angka (2), (3), (4), dan (5) dikalikan
dengan nilai kesesuaian lingkup pekerjaan
dan posisi yang didapatkan dari angka (6);
(8) Total seluruh bulan kerja profesional
dibagi dengan angka 12 (dua belas)
sehingga didapatkan jangka waktu
pengalaman kerja profesional seorang
Tenaga Ahli;
(9) Nilai jangka waktu pengalaman kerja
profesional Tenaga Ahli dicantumkan
dalam Lembar Kriteria Evaluasi;
(10) Dalam hal Tenaga Ahli yang diusulkan
pernah menjabat sebagai ASN, maka
pengalaman kerja semasa menjabat
sebagai ASN yang sesuai dengan lingkup
pekerjaan yang akan dilaksanakan dapat
diperhitungkan, dan dinilai kesesuaiannya
dengan lingkup pekerjaan “MENUNJANG”
dan posisi “TIDAK SESUAI”.
c) Status tenaga ahli yang diusulkan adalah tenaga
ahli tetap atau tenaga ahli tidak tetap, dengan
nilai sesuai dengan yang tercantum pada Lembar
Kriteria Evaluasi (bobot 5%) dengan ketentuan:
(1) Peserta menyampaikan bukti potong/lapor
pajak PPh Pasal 21 Form 1721 atau Form
1721-A1 yang mencantumkan nama jelas
serta nama perusahaan yang sama dengan
nama perusahaan peserta;

Paraf I Paraf II Paraf III


- 23 -

(2) Apabila bukti potong/lapor pajak PPh Pasal


21 Form 1721 atau Form 1721-A1 tidak
disampaikan atau tidak sesuai, maka status
tenaga ahli dinilai sebagai tenaga ahli tidak
tetap.
d) lain-lain: penguasaan Bahasa Inggris, Bahasa
Indonesia (bagi konsultan Asing), bahasa
setempat, aspek pengenalan (familiarity) atas
tata-cara, aturan, situasi, dan kondisi ( custom)
setempat. Personel yang menguasai/memahami
aspek-aspek tersebut di atas diberikan nilai
secara proporsional (bobot 5%);
8) Bobot masing-masing sub unsur ditetapkan oleh
Pokja Pemilihan berdasarkan jenis pekerjaan yang
akan dilaksanakan sesuai dengan yang tercantum
dalam Lembar Kerja Evaluasi;
9) Kualifikasi dari tenaga ahli yang melebihi dari
kualifikasi yang dipersyaratkan dalam KAK tidak
mendapat tambahan nilai;
g. Penawaran dinyatakan lulus evaluasi teknis apabila
masing-masing unsur dan nilai total keseluruhan unsur
memenuhi ambang batas (passing grade) yang
ditentukan dalam Lembar Kerja Evaluasi;
h. Apabila dalam evaluasi teknis terdapat hal-hal yang
kurang jelas atau meragukan, Pokja Pemilihan
melakukan klarifikasi kepada peserta. Apabila
diperlukan, Pokja Pemilihan dapat meminta Peserta untuk
memperlihatkan dokumen asli pendukung penawaran
teknis. Dalam klarifikasi peserta tidak diperkenankan
mengubah substansi penawaran. Hasil klarifikasi dapat
menggugurkan penawaran;
i. Dalam hal klarifikasi dilakukan kepada peserta, peserta
yang tidak hadir atau tidak memberikan tanggapan atas
permintaan klarifkasi, maka menggugurkan penawaran;
j. Apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua) peserta yang lulus
evaluasi teknis, maka proses seleksi tetap dilanjutkan; dan
k. Apabila tidak ada peserta yang lulus evaluasi teknis maka
seleksi dinyatakan gagal.

25.7 Pokja Pemilihan membuat Berita Acara Hasil Evaluasi File I


yang paling sedikit memuat:
a. Tanggal dibuatnya berita acara;
b. Nama seluruh peserta;
c. Hasil evaluasi penawaran administrasi dan teknis
termasuk alasan ketidaklulusan peserta;
d. Nilai evaluasi teknis diurutkan mulai dari nilai tertinggi;
e. Ambang batas masing-masing unsur dan nilai total
teknis;
f. Jumlah peserta yang lulus dan tidak lulus pada setiap
tahapan evaluasi;
g. Keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu
mengenai pelaksanaan Seleksi; dan
h. Pernyataan bahwa Seleksi gagal apabila tidak ada
penawaran yang memenuhi syarat.

26. Pengumuman 26.1 Pokja Pemilihan menetapkan peringkat teknis dan


Hasil evaluasi menayangkan hasil evaluasi file I pada SPSE.
File I
Paraf I Paraf II Paraf III
- 24 -

26.2 Pengumuman peringkat teknis atau hasil evaluasi


administrasi dan teknis sekurang-kurangnya memuat:
a. nama paket pekerjaan;
b. nama dan alamat peserta;
c. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
d. nilai teknis masing – masing peserta seleksi;
e. Ambang batas masing – masing unsur dan nilai total
teknis; dan
f. hasil evaluasi (kelulusan/ketidaklulusan).

27. Pembukaan 27.1 Pokja Pemilihan membuka penawaran file II milik peserta
Dokumen yang memenuhi persyaratan administrasi dan teknis.
Penawaran File
II 27.2 Pokja Pemilihan tidak boleh menggugurkan penawaran
pada waktu pembukaan Dokumen Penawaran file II, kecuali
penawaran file II tersebut berdasarkan keterangan dari LPSE
atau LKPP tidak dapat dibuka (didekripsi).
28. Evaluasi Biaya 28.1 Total penawaran biaya yang melebihi pagu anggaran tidak
(File II) menggugurkan penawaran sebelum dilakukan negosiasi
biaya.

28.2 Pokja Pemilihan melakukan perhitungan nilai penawaran


biaya terendah diberikan nilai tertinggi, sementara itu untuk
nilai penawaran biaya yang lain secara proporsional. Rumus
yang digunakan adalah sebagai berikut:

Keterangan :
NPi :Nilai Penawaran Biaya PTi
Biayai :Biaya Penawaran masing-masing peserta

28.3 Pokja Pemilihan menghitung nilai kombinasi antara nilai


penawaran teknis dan nilai penawaran biaya dengan cara
perhitungan sebagai berikut:

NKi = (NTi x bobot teknis) + (NBi x bobot biaya)


Keterangan:
NK = Nilai Kombinasi
NT = Nilai Teknis
NB = Nilai Biaya
28.4 Bobot masing-masing unsur ditetapkan oleh Pokja Pemilihan
berdasarkan jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai
dengan yang tercantum dalam LDP, dengan ketentuan
rentang pembobotan sebagai berikut:
a. bobot penawaran teknis sebesar 60% sampai 80%; atau
b. bobot penawaran biaya sebesar 20% sampai 40%.

28.5 Apabila terdapat 2 (dua) atau lebih peserta mendapatkan


nilai gabungan penawaran teknis dan penawaran biaya
yang sama maka penentuan peringkat peserta didasarkan
pada perolehan nilai teknis yang lebih tinggi dan hal ini
dicatat dalam Berita Acara.

28.6 Apabila berdasarkan perolehan nilai teknis sebagaimana


dimaksud pada klausul 28.6 masih terdapat 2 (dua) atau
lebih peserta mendapatkan nilai teknis yang sama, maka
Paraf I Paraf II Paraf III
- 25 -

penentuan peringkat peserta diantara peserta tersebut


selanjutnya didasarkan pada nilai pekerjaan sejenis yang
lebih tinggi dan hal ini dicatat dalam Berita Acara.

28.7 Pokja Pemilihan membuat dan menandatangani Berita Acara


Hasil Evaluasi File II yang paling sedikit memuat:
a. Nama dan alamat seluruh peserta;
b. Besaran penawaran biaya;
c. Hasil evaluasi penawaran biaya;
d. Jumlah peserta yang lulus dan tidak lulus pada evaluasi
biaya;
e. Tanggal dibuatnya berita acara;
f. Keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu; dan
g. Pernyataan bahwa Seleksi gagal apabila tidak ada
penawaran yang memenuhi syarat.

F. PENETAPAN PEMENANG

29. Penetapan 29.1 Penetapan pemenang terdiri dari pemenang, pemenang


Pemenang cadangan 1 (satu), dan pemenang cadangan 2 (dua).
Pemenang cadangan ditetapkan apabila ada.

29.2 Dalam hal peserta mengikuti seleksi beberapa paket


pekerjaan dalam waktu penetapan pemenang bersamaan
dan/atau sedang melaksanakan pekerjaan jasa konsultansi
lain/yang sedang berjalan, maka:
a. Apabila menawarkan Tenaga Ahli yang sama pada paket
pekerjaan lain/yang sedang berjalan, maka hanya dapat
ditetapkan sebagai pemenang, apabila setelah dilakukan
klarifikasi Tenaga Ahli tersebut tidak terikat/sudah
selesai melaksanakan pekerjaan pada paket tersebut saat
memulai pelaksanaan pekerjaan pada paket yang
sedang diseleksi;
b. Apabila menawarkan Tenaga Ahli yang sama untuk
beberapa seleksi yang diikuti dan dalam evaluasi
memenuhi persyaratan pada masing-masing paket
pekerjaan, maka hanya dapat ditetapkan sebagai
pemenang pada 1 (satu) paket pekerjaan setelah
dilakukan klarifikasi untuk menentukan Tenaga Ahli
tersebut akan ditempatkan, sedangkan untuk paket
pekerjaan lainnya dinyatakan tidak ada Tenaga Ahlinya
dan dinyatakan gugur;
c. ketentuan pada huruf b hanya dapat ditetapkan sebagai
pemenang pada 1 (satu) paket jasa konsultansi,
dikecualikan:
1) apabila Tenaga Ahli yang diusulkan berdasarkan
metode pelaksanaan pekerjaan tidak mengharuskan
untuk hadir setiap saat di lokasi pekerjaan, tidak
tumpang tindih (overlap) dengan kegiatan/paket
pekerjaan lain berdasarkan jadwal pelaksanaan
pekerjaan atau jadwal penugasan;
2) apabila ada personel cadangan yang diusulkan
dalam dokumen penawaran yang memenuhi syarat;
3) pada pekerjaan jasa konsultansi yang
menggunakan kontrak lumsum (paling banyak tiga
paket);

Paraf I Paraf II Paraf III


- 26 -

4) pada pekerjaan jasa konsultansi yang


menggunakan kontrak harga satuan/waktu
penugasan dengan ketentuan personel yang
diusulkan penugasannya tidak tumpang tindih
(overlap).

29.3 Penetapan pemenang dengan nilai pagu anggaran paling


banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah)
dilakukan oleh Pokja Pemilihan.

29.4 Untuk penetapan pemenang dengan nilai Pagu Anggaran


paling sedikit di atas Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar
rupiah) dilakukan dilakukan oleh PA/KPA untuk pengadaan
yang dibiayai APBN atau PA untuk pengadaan yang dibiayai
APBD, dengan tata cara sebagai berikut :
a. Pokja Pemilihan mengusulkan pemenang pemilihan
kepada PA/KPA untuk ditetapkan melalui UKPBJ yang
ditembuskan kepada PPK dan APIP
Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah yang
bersangkutan.
b. PA/KPA menetapkan pemenang pemilihan berdasarkan
usulan Pokja Pemilihan. Apabila PA/KPA tidak
sependapat dengan usulan Pokja Pemilihan, maka
PA/KPA menolak untuk menetapkan Pemenang
pemilihan dan menyatakan Seleksi gagal.
c. PA/KPA menyampaikan surat penetapan Pemenang
atau penolakan kepada UKPBJ paling lambat 14 (empat
belas) hari kerja setelah usulan penetapan pemenang
diterima. Dalam hal PA/KPA tidak memberikan
keputusan (penetapan atau penolakan) maka PA/KPA
dianggap menyetujui usulan Pokja Pemilihan.
d. Dalam hal PA/KPA tidak sependapat selanjutnya UKPBJ
memerintahkan Pokja Pemilihan bersangkutan untuk
menindaklanjuti penolakan tersebut.

29.5 Apabila terjadi keterlambatan dalam menetapkan pemenang


dan akan mengakibatkan Surat Penawaran habis masa
berlakunya maka dilakukan konfirmasi kepada calon
pemenang, calon pemenang cadangan 1 dan calon
pemenang cadangan 2 (apabila ada) untuk memperpanjang
masa berlaku surat penawaran secara tertulis sampai
dengan perkiraan jadwal penandatanganan kontrak.

29.6 Calon pemenang, calon pemenang cadangan 1 atau calon


pemenang cadangan 2 (apabila ada) yang tidak bersedia
memperpanjang surat penawaran dianggap mengundurkan
diri dan tidak dikenakan sanksi.

30. Pengumuman Pokja Pemilihan mengumumkan pemenang dan pemenang


Pemenang cadangan 1 dan pemenang cadangan 2 (apabila ada) melalui
SPSE.

31. Sanggah 31.1 Sanggah hanya dari Peserta yang menyampaikan


penawaran.

31.2 Sanggah disampaikan melalui SPSE kepada Pokja Pemilihan


disertai bukti terjadinya penyimpangan sesuai jadwal pada
SPSE.

Paraf I Paraf II Paraf III


- 27 -

31.3 Sanggah diajukan oleh peserta apabila terjadi


penyimpangan prosedur meliputi:
a. kesalahan dalam melakukan evaluasi;
b. penyimpangan terhadap ketentuan dan prosedur yang
diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018
tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah beserta
perubahannya dan aturan turunannya serta ketentuan
yang telah ditetapkan dalam Dokumen Seleksi;
c. persekongkolan sehingga menghalangi terjadinya
persaingan usaha yang sehat; dan/atau
d. penyalahgunaan wewenang oleh Pokja Pemilihan,
pimpinan UKPBJ, PPK, PA/KPA, dan/atau kepala daerah.

31.4 Sanggah disampaikan dalam waktu 5 (lima) hari kalender


setelah pengumuman pemenang, diakhiri pada hari kerja
dan jam kerja.

31.5 Pokja Pemilihan wajib memberikan jawaban secara


elektronik atas semua sanggahan paling lambat 3 (tiga) hari
kalender setelah akhir masa sanggah, diakhiri pada hari
kerja dan jam kerja.

31.6 Apabila sanggah dinyatakan benar dan secara substansial


mempengaruhi hasil evaluasi, maka Pokja Pemilihan
menyatakan seleksi gagal.

31.7 Sanggah dianggap sebagai pengaduan, dalam hal:


a. sanggah disampaikan tidak melalui SPSE, kecuali keadaan
kahar atau gangguan teknis;
b. sanggah ditujukan bukan kepada Pokja Pemilihan; atau
c. sanggah disampaikan diluar masa sanggah.

31.8 Sanggah yang dianggap sebagai pengaduan tetap harus


diproses sebagaimana penanganan pengaduan.

32. Undangan 32.1 Klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya dapat dilakukan
Klarifikasi dan secara daring atau tatap muka.
Negosiasi
Teknis dan 32.2 Pokja Pemilihan menyampaikan undangan klarifikasi dan
Biaya negosiasi teknis dan biaya dengan mencantumkan
pemberitahuan mekanisme pelaksanaan klarifikasi dan
negosiasi teknis dan biaya kepada peserta yang ditetapkan
sebagai pemenang segera setelah masa sanggah berakhir
(apabila tidak ada sanggah) atau setelah sanggah dijawab.

32.3 Tujuan Klarifikasi dan Negosiasi teknis dan biaya dilakukan


untuk:
a. meyakinkan kejelasan teknis dan biaya, dengan
memperhatikan kesesuaian antara bobot pekerjaan
dengan Tenaga Ahli dan/atau tenaga pendukung yang
ditugaskan, serta mempertimbangkan kebutuhan
perangkat/fasilitas pendukung yang proporsional guna
pencapaian hasil kerja yang optimal; dan
b. memperoleh kesepakatan biaya yang efisien dan efektif
dengan tetap mempertahankan hasil yang ingin dicapai
sesuai dengan penawaran teknis yang diajukan peserta

Paraf I Paraf II Paraf III


- 28 -

32.4 Undangan mencantumkan tempat, hari, tanggal, dan waktu


klarifikasi teknis.

32.5 Peserta yang hadir adalah:


a. Direksi yang namanya ada dalam akta
pendirian/perubahan atau pihak yang sah menurut akta
pendirian/perubahan;
b. Penerima kuasa dari direksi yang nama penerima
kuasanya tercantum dalam akta pendirian/perubahan;
c. Pihak lain yang bukan direksi dapat menghadiri selama
berstatus sebagai tenaga kerja tetap (yang dibuktikan
dengan bukti potong/lapor pajak PPh Pasal 21 Form 1721
atau Form 1721-A1) dan memperoleh kuasa dari Direksi
yang namanya ada dalam akta pendirian/perubahan atau
pihak yang sah menurut akta pendirian/perubahan;
d. Kepala Cabang perusahaan yang diangkat oleh kantor
pusat yang dibuktikan dengan dokumen otentik; atau
e. pejabat yang menurut Perjanjian KSO berhak mewakili
KSO.

33. Klarifikasi dan 33.1 Peserta menyampaikan Rincian Komponen Remunerasi


Negosiasi Personel sebagaimana pada klausul 17.3 huruf c.
Teknis dan
Biaya 33.2 Aspek-aspek teknis yang perlu diklarifikasi dan dinegosiasi
terutama mencerminkan kesesuaian dengan KAK:
a. lingkup dan sasaran jasa konsultansi;
b. metodologi pelaksanaan pekerjaan;
c. kualifikasi Tenaga Ahli, terutama Kualifikasi Tenaga
Ahli inti harus dipastikan ketersediaannya oleh
peserta;
d. organisasi pelaksanaan;
e. program alih pengetahuan;
f. jadwal pelaksanaan pekerjaan;
g. jadwal penugasan personel; dan/atau
h. fasilitas penunjang.

33.3 Aspek-aspek biaya yang perlu diklarifikasi dan dinegosiasi


terutama:
a. Tenaga ahli;
b. kesesuaian rencana kerja, metodologi, dengan jenis
pengeluaran;
c. volume kegiatan dan jenis pengeluaran; dan
d. biaya langsung personel.

33.4 Klarifikasi dan negosiasi terhadap unit biaya personel


(Tenaga Ahli) dilakukan dengan ketentuan:
a. Klarifikasi biaya pada Rincian Komponen Remunerasi
Personel dan Rincian Biaya Langsung Personel
didasarkan pada peraturan perundang-undangan
yang terkait dengan standar remunerasi tenaga ahli.
b. Apabila biaya tenaga ahli lebih rendah dari standar
remunerasi minimal berdasarkan pada peraturan
perundang-undangan yang terkait standar remunerasi
tenaga ahli maka:
1) dilakukan negosiasi sehingga remunerasi tenaga
ahli tersebut sama dengan remunerasi minimal;
2) negosiasi tersebut tanpa menambah nilai
penawaran.
Paraf I Paraf II Paraf III
- 29 -

c. Apabila biaya tenaga ahli lebih tinggi dari standar


remunerasi minimal berdasarkan pada peraturan
perundang-undangan yang terkait dengan standar
remunerasi tenaga ahli maka harus dapat dibuktikan
dengan:
1) daftar gaji yang telah diaudit dan/atau bukti setor
pajak penghasilan Tenaga Ahli konsultan yang
bersangkutan, dengan ketentuan: biaya satuan dari
biaya langsung personel, maksimum 4,0 (empat
koma nol) kali gaji dasar yang diterima oleh tenaga
ahli tetap dan/atau maksimum 2,5 (dua koma
lima) kali penghasilan yang diterima oleh Tenaga
Ahli tidak tetap berdasarkan perhitungan dari
daftar gaji yang telah diaudit dan/atau bukti setor
pajak penghasilan tenaga ahli konsultan yang
bersangkutan;
2) indeks/koefisien pengali tenaga kerja terhadap
Upah Minimum Provinsi atau Upah Minimum
Kabupaten/Kota yang ditetapkan oleh Gubernur;
atau
3) kontrak pekerjaan sejenis yang pernah
dilaksanakan sebelumnya.
d. Apabila tidak dapat membuktikan maka dilakukan
negosiasi dengan cara menurunkan nilai biaya tenaga
ahli senilai standar remunerasi minimal tenaga ahli
berdasarkan pada peraturan perundang-undangan
yang terkait dengan standar remunerasi tenaga ahli.
e. Unit biaya personel dihitung berdasarkan satuan
waktu yang dihitung berdasarkan tingkat kehadiran
dengan ketentuan sebagai berikut:
1) 1 (satu) bulan dihitung minimal 22 (dua puluh
dua) hari kerja; dan
2) 1 (satu) hari kerja dihitung minimal 8 (delapan)
jam kerja.

33.5 Biaya Langsung Non Personel pada prinsipnya tidak


melebihi 40% (empat puluh persen) dari total biaya,
kecuali untuk jenis pekerjaan konsultansi yang bersifat
khusus, seperti: pekerjaan penilaian aset, survei untuk
pemetaan, pemetaan udara, survei lapangan, pengukuran,
penyelidikan tanah, dan lain-lain.

33.6 Negosiasi biaya dilakukan terhadap penawaran biaya yang


melebihi pagu anggaran dengan menggunakan acuan HPS
tanpa mengurangi kualitas penawaran teknis.

33.7 Apabila hasil klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya


tidak ditemukan hal-hal yang tidak wajar, maka total
penawaran biaya dapat diterima sepanjang tidak melebihi
pagu anggaran.

33.8 Klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya tidak harus


mengakibatkan turunnya harga penawaran.

33.9 Apabila klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya tidak


menghasilkan kesepakatan, Pokja Pemilihan melanjutkan
dengan mengundang calon pemenang peringkat kedua

Paraf I Paraf II Paraf III


- 30 -

(cadangan pertama) untuk melaksanakan klarifikasi dan


negosiasi teknis dan biaya, dan seterusnya;

33.10 Apabila klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya dengan


calon pemenang dan seluruh calon pemenang cadangan
tidak menghasilkan/tercapai kesepakatan maka Seleksi
dinyatakan gagal.

33.11 Apabila terjadi keterlambatan jadwal sampai dengan


tahapan klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya yang
akan mengakibatkan surat penawaran habis masa
berlakunya maka dilakukan konfirmasi kepada peserta
untuk memperpanjang masa berlaku surat penawaran
secara tertulis sampai dengan perkiraan jadwal
penandatanganan kontrak.

33.12 Apabila peserta tidak bersedia memperpanjang masa


berlaku surat penawaran maka dianggap mengundurkan
diri dan tidak dikenakan sanksi.

33.13 Dalam hal Pertemuan klarifikasi dan negosiasi dilakukan


secara daring melalui media video call, Pokja Pemilihan
mendokumentasikan pertemuan dalam format video
dan/atau foto.

33.14 Hasil klarifikasi negosiasi teknis dan biaya, termasuk


apabila klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya tidak
menghasilkan kesepakatan sebagaimana dimaksud pada
butir 33.9 dituangkan dalam Berita Acara.

G. SELEKSI GAGAL DAN TINDAK LANJUT SELEKSI GAGAL

34. Seleksi Gagal 34.1 Pokja Pemilihan menyatakan Seleksi gagal, apabila:
a. terdapat kesalahan dalam proses evaluasi;
b. tidak ada peserta yang menyampaikan dokumen
penawaran setelah ada pemberian waktu perpanjangan;
c. tidak ada peserta yang lulus evaluasi penawaran;
d. ditemukan kesalahan dalam Dokumen Pemilihan atau
Dokumen Pemilihan tidak sesuai dengan ketentuan
dalam Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018
beserta perubahannya dan aturan turunannya;
e. seluruh peserta terlibat korupsi, kolusi, dan/atau
nepotisme;
f. seluruh peserta terlibat persaingan usaha tidak sehat;
g. negosiasi biaya pada Seleksi tidak tercapai;
h. tidak menjalankan prosedur berdasarkan dokumen
pemilihan;
i. Pokja Pemilihan/PPK terlibat korupsi, kolusi, dan/atau
nepotisme;
j. PA/KPA menyetujui penolakan oleh PPK atas hasil
pemilihan dan/atau:
k. PA/KPA menolak untuk menetapkan pemenang
pemilihan untuk Pengadaan Jasa Konsultansi Konstruksi
dengan nilai Pagu Anggaran paling sedikit diatas
Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah).

Paraf I Paraf II Paraf III


- 31 -

34.2 PA/KPA menyatakan Seleksi gagal, apabila Korupsi, Kolusi


dan/atau Nepotisme melibatkan Pokja
Pemilihan/PPK/Peserta.

34.3 Setelah Seleksi dinyatakan gagal, Pokja Pemilihan


memberitahukan kepada seluruh peserta melalui SPSE.

35. Tindak Lanjut 35.1 Setelah pengumuman adanya seleksi gagal, Pokja Pemilihan
Seleksi Gagal atau Pokja Pemilihan pengganti (apabila diganti) meneliti
dan menganalisis penyebab terjadinya seleksi gagal,
menentukan pilihan langkah selanjutnya, yaitu antara lain
melakukan:
a. evaluasi ulang atau;
b. seleksi ulang.

35.2 Sebelum melaksanakan tindak lanjut Seleksi gagal, Pokja


Pemilihan atau Pokja Pemilihan pengganti (apabila diganti)
melakukan reviu atas penyebab Seleksi gagal. Hasil reviu
atas penyebab Seleksi gagal menjadi dasar untuk melakukan
perbaikan dalam melaksanakan tindak lanjut Seleksi gagal.

35.3 Pokja pemilihan melakukan evaluasi ulang apabila terdapat


kesalahan dalam evaluasi sebagaimana dimaksud pada
klausul 34.1 huruf a, huruf j, dan huruf k.

35.4 Pokja Pemilihan melakukan Seleksi ulang dalam hal Seleksi


gagal sebagaimana dimaksud pada klausul 34.1 huruf b
sampai dengan huruf k.

35.5 Dalam hal Seleksi ulang yang disebabkan oleh Korupsi,


kolusi, dan/atau nepotisme yang melibatkan Pokja
Pemilihan/PPK, Seleksi ulang dilakukan oleh Pokja
Pemilihan/PPK yang baru.

35.6 Dalam hal tindak lanjut Seleksi gagal sebagaimana dimaksud


pada klausul 35.1 tidak dapat dilaksanakan, maka Pokja
Pemilihan membatalkan proses Seleksi.

35.7 Dalam hal seleksi ulang gagal, Pokja Pemilihan dapat


melakukan penunjukan langsung dengan kriteria:
a. Persetujuan PA/KPA;
b. Kebutuhan tidak dapat ditunda; dan
c. Tidak cukup waktu untuk melaksanakan seleksi.

35.8 PA/KPA, PPK, dan/atau Pokja Pemilihan dilarang


memberikan ganti rugi kepada peserta seleksi apabila
penawarannya ditolak atau seleksi dinyatakan gagal.

H. PENUNJUKAN PENYEDIA

36. Laporan Hasil 36.1 Pokja Pemilihan membuat Berita Acara Hasil Pemilihan
Pemilihan (BAHP) yang paling sedikit memuat:
a. nama seluruh peserta Seleksi yang ikut prakualifikasi;
b. nama peserta Seleksi yang masuk Daftar Pendek;
c. hasil evaluasi penawaran administrasi dan nilai evaluasi
teknis;
d. biaya penawaran dari peserta seleksi yang lulus ambang
batas nilai teknis (passing grade);
Paraf I Paraf II Paraf III
- 32 -

e. hasil klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya;


f. pagu anggaran dan HPS;
g. metode evaluasi yang digunakan;
h. unsur-unsur yang dievaluasi;
i. rumus yang dipergunakan;
j. keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu
mengenai hal ikhwal pelaksanaan Seleksi;
k. jumlah peserta yang lulus dan tidak lulus pada setiap
tahapan evaluasi;
l. Berita acara-berita acara yang berkaitan dengan proses
pemilihan;
m. Dokumen penawaran dan data kualifikasi pemenang
serta pemenang cadangan;
n. tanggal dibuatnya Berita Acara; dan
o. Pernyataan bahwa seleksi gagal apabila tidak ada
penawaran yang memenuhi syarat.

36.2 Pokja Pemilihan menyampaikan laporan hasil pemilihan


kepada PPK dengan tembusan kepada Kepala UKPBJ dengan
melampirkan BAHP, Surat Sanggah dan Jawaban Sanggah,
serta Berita Acara/informasi tambahan lainnya (jika ada).

36.3 Berita Acara/informasi tambahan lainnya sebagaimana


dimaksud pada klausul 36.2 memuat hal-hal yang tidak
difasilitasi SPSE.

36.4 Laporan sebagaimana dimaksud pada klausul 36.2


disampaikan setelah tahapan klarifikasi dan negosiasi teknis
dan biaya.

36.5 PPK melakukan reviu atas laporan hasil pemilihan Penyedia


dari Pokja Pemilihan untuk memastikan:
a. bahwa proses pemilihan Penyedia sudah dilaksanakan
berdasarkan prosedur yang ditetapkan; dan
b. bahwa pemenang pemilihan/calon Penyedia memiliki
kemampuan untuk melaksanakan Kontrak.
36.6 Berdasarkan hasil reviu, PPK memutuskan untuk menerima
atau menolak hasil pemilihan Penyedia tersebut.

36.7 Apabila PPK menerima hasil pemilihan Penyedia,


dilanjutkan dengan SPPBJ sebagaimana klausul 38.

37. Perselisihan 37.1 Dalam hal PPK tidak menyetujui hasil pemilihan, maka:
Pendapat atas a. PPK dapat menyampaikan penolakan apabila:
Hasil 1) dalam Dokumen Pemilihan ditemukan kesalahan
Pemilihan atau Dokumen Pemilihan tidak sesuai dengan
ketentuan dalam Peraturan Perundang-undangan
terkait Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
2) proses pelaksanaan pemilihan tidak sesuai ketentuan
dalam Dokumen Pemilihan; dan/atau
3) dokumen penawaran dan data kualifikasi pemenang
dan/atau pemenang cadangan tidak memenuhi
persyaratan sesuai yang disyaratkan dalam
Dokumen Pemilihan.
b. PPK menyampaikan penolakan tersebut kepada Pokja
Pemilihan disertai alasan dan bukti.

Paraf I Paraf II Paraf III


- 33 -

c. PPK melakukan pembahasan bersama Pokja Pemilihan


terkait perbedaan pendapat atas hasil pemilihan
penyedia.
d. Dalam hal tidak tercapai kesepakatan, maka
pengambilan keputusan diserahkan kepada PA/KPA
paling lambat 6 (enam) hari kerja setelah tidak tercapai
kesepakatan.
e. PA/KPA dapat memutuskan:
1) menyetujui penolakan PPK, PA/KPA memerintahkan
Pokja Pemilihan untuk melakukan evaluasi ulang
atau seleksi ulang; atau
2) menyetujui hasil pemilihan penyedia, PA/KPA
memerintahkan PPK untuk menerbitkan SPPBJ
paling lambat 5 (lima) hari kerja.
3) Putusan PA/KPA bersifat final.

37.2 Dalam hal PA/KPA yang merangkap sebagai PPK tidak


menyetujui hasil pemilihan penyedia, PA/KPA
menyampaikan penolakan tersebut kepada Pokja Pemilihan
disertai alasan dan bukti dan memerintahkan Pokja
Pemilihan untuk melakukan evaluasi ulang atau seleksi
ulang paling lambat 6 (enam) hari kerja setelah hasil
pemilihan penyedia diterima.
38. SPPBJ 38.1 Pejabat Penandatangan Kontrak menerbitkan SPPBJ paling
lambat 5 (lima) hari kerja setelah Pejabat Penandatangan
Kontrak menerima laporan hasil pelaksanaan pemilihan.

38.2 Pejabat Penandatangan Kontrak menginputkan data SPPBJ


dan mengunggah hasil pemindaian SPPBJ yang telah
diterbitkan pada SPSE dan mengirimkan SPPBJ tersebut
melalui SPSE kepada Penyedia yang ditunjuk.

38.3 Penyedia wajib menerima penunjukan tersebut, dengan


ketentuan:
a. apabila yang bersangkutan mengundurkan diri dengan
alasan yang dapat diterima secara obyektif oleh Pejabat
Penandatangan Kontrak dan masa penawarannya masih
berlaku, maka peserta yang bersangkutan tidak
dikenakan sanksi apapun;
b. apabila yang bersangkutan mengundurkan diri dengan
alasan yang tidak dapat diterima secara obyektif oleh
Pejabat Penandatangan Kontrak dan masa
penawarannya masih berlaku, maka peserta dikenakan
sanksi Daftar Hitam; atau
c. apabila yang bersangkutan tidak bersedia ditunjuk
karena masa penawarannya sudah tidak berlaku, maka
peserta yang bersangkutan tidak dikenakan sanksi
apapun.

38.4 Apabila pemenang yang ditunjuk mengundurkan diri, maka


dilakukan kembali proses sebagaimana dimaksud pada 33.9.

38.5 Dalam hal DIPA/DPA atau perubahannya belum terbit,


SPPBJ dapat ditunda diterbitkan sampai batas waktu
penerbitan oleh otoritas yang berwenang.

38.6 SPPBJ ditembuskan kepada APIP.

Paraf I Paraf II Paraf III


- 34 -

39. Kerahasiaan 39.1 Proses evaluasi dokumen penawaran bersifat rahasia dan
Proses dilaksanakan oleh Pokja Pemilihan secara independen.

39.2 Informasi yang berhubungan dengan penelitian, evaluasi,


klarifikasi, konfirmasi, dan usulan calon pemenang tidak
boleh diberitahukan kepada peserta, atau orang lain yang
tidak berkepentingan sampai keputusan pemenang
diumumkan.

39.3 Setiap usaha peserta seleksi mencampuri proses evaluasi


dokumen penawaran atau keputusan pemenang akan
mengakibatkan ditolaknya penawaran yang bersangkutan.

39.4 Evaluasi penawaran yang disimpulkan dalam Berita Acara


Hasil Pemilihan (BAHP) oleh Pokja Pemilihan bersifat rahasia
sampai dengan saat pengumuman pemenang.

I. PENANDATANGANAN KONTRAK

40. Rapat 40.1 Pejabat Penandatangan Kontrak dan Penyedia melaksanakan


Persiapan Rapat Persiapan Penandatanganan Kontrak setelah
Penandatangan diterbitkan SPPBJ.
-an Kontrak
40.2 Kontrak ditandatangani paling lambat 14 (empat belas) hari
kerja setelah diterbitkannya SPPBJ.

40.3 Dalam Rapat Persiapan Penandatanganan Kontrak, paling


sedikit dibahas hal-hal sebagai berikut:
a. Finalisasi rancangan kontrak;
b. Perubahan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan
dikarenakan jadwal pelaksanaan pekerjaan yang
ditetapkan sebelumnya akan melewati batas tahun
anggaran;
c. Rencanan penandatanganan Kontrak;
d. Dokumen Kontrak dan kelengkapan;
e. Kelengkapan Rencana Keselamatan Konstruksi;
f. Rencana penandatanganan Kontrak;
g. Jaminan Uang Muka (ketentuan, bentuk, isi, waktu
penyerahan);
h. Asuransi; dan
i. hal-hal yang telah diklarifikasi dan dikonfirmasi pada
saat evaluasi penawaran

40.4 Dalam Rapat Persiapan Penandatanganan Kontrak, Pejabat


Penandatangan Kontrak dan Penyedia mengisi substansi
rancangan kontrak dengan informasi yang diperoleh dari
dokumen penawaran penyedia dan perubahannya yang
dinyatakan dalam berita acara hasil pemilihan dengan tidak
mengubah substansi yang ditetapkan dalam dokumen
pemilihan.

40.5 Rapat Persiapan Penandatanganan Kontrak dinyatakan gagal


oleh Pejabat Penandatangan Kontrak, dalam hal:
a. Penyedia tidak menyepakati dengan alasan yang objektif
dan dapat diterima oleh Pejabat Penandatangan
Kontrak, maka Penyedia tidak dikenakan sanksi apapun;
dan
Paraf I Paraf II Paraf III
- 35 -

b. Penyedia tidak menyepakati dengan alasan yang tidak


objektif dan tidak dapat diterima oleh Pejabat
Penandatangan Kontrak, maka dikenakan Sanksi Daftar
Hitam.

40.6 Dalam hal Rapat Persiapan Penandatanganan Kontrak


dinyatakan gagal sebagaimana dimaksud pada klausul 40.5,
maka SPPBJ dan penandatanganan kontrak dibatalkan, maka
dilakukan kembali proses sebagaimana dimaksud pada
klausul 33.9.

41. Penanda- 41.1 Penandatanganan Kontrak dilakukan setelah DIPA/DPA


tanganan ditetapkan.
Kontrak
41.2 Sebelum penandatanganan kontrak, Pejabat Penandatangan
Kontrak wajib memeriksa apakah pernyataan dalam Data
Isian Kualifikasi masih berlaku. Apabila salah satu
pernyataan tersebut sudah tidak terpenuhi, maka
penandatanganan kontrak tidak dapat dilakukan.

41.3 Pejabat Penandatangan Kontrak dan penyedia tidak


diperkenankan mengubah substansi Dokumen Seleksi
sampai dengan penandatanganan Kontrak, kecuali
mempersingkat waktu pelaksanaan pekerjaan dikarenakan
jadwal pelaksanaan pekerjaan yang ditetapkan sebelumnya
akan melewati batas tahun anggaran.

41.4 Pejabat Penandatangan Kontrak dan Penyedia yang


memenuhi ketentuan Rapat Persiapan Penandatanganan
Kontrak mengisi substansi rancangan kontrak dengan
informasi yang diperoleh dari dokumen penawaran
penyedia dan perubahannya yang dinyatakan berita acara
hasil pemilihan dengan tidak mengubah substansi yang
ditetapkan dalam dokumen pemilihan.

41.5 Pejabat Penandatangan Kontrak dan Penyedia yang


memenuhi ketentuan Rapat Persiapan Penandatanganan
Kontrak wajib memeriksa konsep Kontrak meliputi
substansi, bahasa, redaksional, angka dan huruf serta
membubuhkan paraf pada setiap lembar Dokumen Kontrak.

41.6 Banyaknya rangkap kontrak dibuat sesuai kebutuhan, yaitu:


a. paling kurang 2 (dua) Kontrak asli, terdiri dari:
1) kontrak asli pertama untuk Pejabat Penandatangan
Kontrak dibubuhi meterai pada bagian yang
ditandatangani oleh penyedia; dan
2) kontrak asli kedua untuk penyedia dibubuhi
meterai pada bagian yang ditandatangani oleh
Pejabat Penandatangan Kontrak.
b. rangkap kontrak lainnya (apabila diperlukan) tanpa
dibubuhi meterai.

41.7 Pihak yang berwenang menandatangani kontrak atas nama


penyedia adalah direktur utama/pimpinan perusahaan atau
yang disebutkan namanya dalam Akta Pendirian/Anggaran
Dasar, yang telah didaftarkan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.

Paraf I Paraf II Paraf III


- 36 -

41.8 Pejabat Penandatangan Kontrak memasukkan data kontrak


dan mengunggah hasil pemindaian dokumen kontrak yang
telah ditandatangani pada SPSE.

Paraf I Paraf II Paraf III


- 37 -

BAB IV. LEMBAR DATA PEMILIHAN (LDP)

HAL NOMOR IKP KETENTUAN DAN INFORMASI SPESIFIK


A. Identitas 1.1 Identitas Pokja Pemilihan:
Pokja
1. Pokja Pemilihan : Pokja Paket Pengawasan
teknis Pembangunan Anjungan Cempae

2. Alamat Pokja Pemilihan: Jalan Jend. Sudirman


No. 78 Parepare

3. Alamat website LPSE : lpse.pareparekota.go.id

B. Lingkup 1.2 Lingkup Pekerjaan:


Pekerjaan Nama paket pekerjaan: Pengawasan teknis
Pembangunan Anjungan Cempae

1. Uraian singkat dan lingkup pekerjaan:


Pengawasan pekerjaan pembangunan
anjungan Cempae

2. Lokasi pekerjaan: Kecamatan Soreang, Kota


Parepare

C. Sumber Dana 2 1. Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan


DAU Tahun Anggaran 2021

2. Pagu Anggaran: Rp. 400.000.000,00

3. Harga Perkiraan Sendiri (HPS):


Rp. 396.660.000,00

D. Mata Uang 19.1 Mata uang yang digunakan: Rupiah


Penawaran

E. Cara 19.2 Pembayaran dilakukan dengan cara bulanan


Pembayaran (monthly certificate)

F. Masa Berlaku 20.1 1. Masa berlaku penawaran selama 25 (Dua


Penawaran dan Puluh Lima) hari kalender sejak batas akhir
Jangka Waktu penyampaian Dokumen Penawaran
Pelaksanaan
2. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan: 150
(Seratus Lima Puluh) hari kalender.

G. Bobot 28.5 Bobot kombinasi teknis dan biaya ditetapkan:


Penawaran 1. Bobot penawaran teknis sebesar 80%
2. Bobot penawaran biaya sebesar 20%

Paraf I Paraf II Paraf III


KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
PEKERJAAN PENGAWASAN TEKNIS PEMBANGUNAN ANJUNGAN CEMPAE
TAHUN ANGGARAN 2021

Uraian Pendahuluan1
1. Latar Belakang Kawasan perkotaan di Indonesia cenderung mengalami permasalahan
yang tipikal, yaitu tingginya tingkat pertumbuhan penduduk terutama
akibat arus urbanisasi sehingga menyebabkan pengelolaan ruang kota
makin berat. Jumlah penduduk perkotaan yang tinggi dan terus
meningkat dari waktu ke waktu tersebut akan memberikan implikasi
pada tingginya tekanan terhadap pemanfaatan ruang kota, sehingga
penataan ruang kawasan perkotaan perlu mendapat perhatian yang
khusus, terutama yang terkait dengan penyediaan kawasan hunian,
fasilitas umum dan sosial serta ruang-ruang terbuka public (open
spaces) di perkotaan.

Kualitas ruang terbuka publik, terutama ruang terbuka hijau (RTH)


pada 30 tahun terakhir, mengalami penurunan yang sangat signifikan.
Menurunnya kuantitas dan kualitas ruang terbuka publik tersebut, baik
berupa Ruang terbuka hijau (RTH) dan ruang terbuka non-hijau, telah
mengakibatkan menurunnya kualitas lingkungan perkotaan seperti
seringnya terjadi banjir di perkotaan, tingginya polusi udara, dan
meningkatnya kerawanan sosial (kriminalitas, tawuran antar warga),
serta menurunnya produktivitas masyarakat akibat stress karena
terbatasnya ruang yang tersedia untuk interaksi sosial.

Salah satu satu alternatif yang dipilih untuk mengembangkan kota dan
menambah Ruang Terbuka Hijau (RTH) perkotaan adalah dengan
melakukan reklamasi perairan pantai sebagai upaya untuk menangani
keterbatasan wilayah.Setiap kebijakan dalam rangka pembangunan
dan pengembangan wilayah pasti akan membawa dampak positif
(manfaat) dan dampak negatif (kerugian) dari aspek sosial budaya,
ekonomi dan ekologi. Peranan ketiga aspek tersebut dalam suatu
pembangunan mulai dari tahap perencanaan sampai pada pelaksanaan
dan dampaknya, sangat menentukan keberhasilan dari pembangunan
tersebut. Oleh karena itu, perlu adanya suatu perencanaan dan
pengawasan yang matang dan terpadu serta pelaksanaan kebijakan
pengelolaan pantai hasil reklamasi yang cermat, agar tujuan utama
memperbaiki dan meningkatkan kualitas pantai tercapai, dan
menghindari terjadinya penurunan kualitas lingkungan perairan atau
bahkan menimbulkan konflik sosial dan permasalahan penataan ruang
lainnya.

Kota Parepare yang terletak di pesisir selat Makassar dan berada pada
bagian tengah provinsi Sulawesi Selatan, secara geografis berada pada
posisi 03°57’39” - 04°04’49” LS dan 119°36’24” -119°34’40” BT
dengan luas Wilayah 99.33 Ha. Luas Wilayah Parepare tersebut
dirasakan kurdang memadai dalam upaya mewujudkan ruang kota
yang nyaman, produktif dan berkelanjutan, maka Pemerintah kota
Parpare memberikan perhatian yang cukup terhadap keberadaan ruang
terbuka publik untuk melaksanakan pembangunan secara optimal
melalui kegiatan reklamasi pantai salah satunya adalah melakukan
penataan pada pesisir Pantai Cempae yang diberi nama Anjungan
Cempae.

Adanya Anjungan Cempae sebagai tempat wisata akan memberikan


dampak yang luas pada pertumbuhan ekonomi daerah. Pengembangan
wisata juga dapat mengoptimalkan pemanfaatan lahan sesuai dengan
1 Uraian Pendahuluan memuat gambaran secara garis besar mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan.
penataan ruang, pengelolaan lingkungan dan memperkecil potensi
gejolak sosial sebagai akibat dari kegiatan pembangunan yang
dilaksanakan. Pengembangan Anjungan cempae diharapkan akan
dapat mendorong peningkatan perkembangan sektor-sektor ekonomi
lainnya di sekitar lokasi dan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru.

Untuk menjamin pelaksanaan pekerjaan tersebut sesuai dengan


rencana mutu, biaya, volume dan waktu yang telah ditetapkan di
dalam kontrak jasa konstruksi, maka diperlukan adanya suatu
team yang akan bertugas sebagai pengawas yang
bertanggungjawab secara profesional atas jasa pengawasan yang
dilakukan sesuai ketentuan dan kode tata laku profesi yang
berlaku.

Kinerja pengawasan lapangan sangat ditentukan oleh kualitas,


integritas, dan intensitas pengawasan, yang secara menyeluruh
dapat melakukan kegiatannya berdasarkan Kerangka Acuan Kerja
(KAK) yang telah disepakati. Team pengawas teknis dimaksud,
adalah Penyedia Jasa Konsultansi pekerjaan pengawasan
teknis/supervisi pada pekerjaan Pembangunan Anjungan Cempae
Tahun Anggaran 2021.

2. Maksud dan Agar pelaksanaan konstruksi dapat berlangsung sesuai dengan


Tujuan dokumen perencanaan teknis serta terwujudnya keselamatan dan
kenyamanan gedung bagi penggunanya.

3. Sasaran Menjamin pengendalian mutu pekerjaan di lapangan.

4. Lokasi Pekerjaan Lokasi pengadaan pekerjaan konstruksi terletak di Kelurahan Wattang


Soreang, Kecamatan Soreang Kota Parepare.

5. Sumber Khusus untuk Pekerjaan Pengawasan Teknis Pembangunan


Pendanaan Anjungan Cempae dengan pagu anggaran sebesar Rp.400.000.000,- (
Empat Ratus Juta Rupiah) yang berasal dari Dana Alokasi Umum
(DAU) Kota Parepare.

6. Nama dan Nama Pejabat Pembuat Komitmen: H. SUHANDI, ST


Organisasi Satuan Kerja: Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota
Pejabat Pembuat Parepare
Komitmen

Data Penunjang2

7. Data Dasar 1. Peraturan Pembangunan secara umum.


2. Harga bahan bangunan serta material dan daftar upah yang
ditetapkan oleh Pemerintah Kota Parepare Tahun 2021 beserta
hasil revisinya.

8. Standar Teknis A. Kriteria Umum


Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh konsultan pengawas
seperti yang dimaksud dalam KAK harus memperhatikan
ketentuan – ketentuan umum bangunan berdasarkan fungsi dan
kompleksitas bangunan, yaitu ;
1) Persyaratan Peruntukan dan Intensitas;
a. Menjamin bangunan dimanfaatkan sesuai fungsinya.

2 Data penunjang terdiri dari data yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan.
b. Menjamin keselamatan pengguna, masyarakat dan
lingkungan.
2) Persyaratan Arsitektur dan Lingkungan;
a. Menjamin terwujudnya tata ruang yang dapat memberikan
keseimbangan dan keserasian terhadap lingkungan.
b. Menjamin bangunan gedung dibangunan dan
dimanfaatkan dengan baik.
3) Persyaratan Struktur bangunan;
a. Menjamin terwujudnya bangunan yang dapat mendukung
beban yang timbul akibat perilaku manusia dan alam.
b. Menjamin keselamatan manusia dari kemungkinan
kecelakaan atau luka yang disebabkan oleh kegagalan
arsitektur bangunan.
c. Menjamin kepentingan manusia dari kehilangan atau
kerusakan benda akibat perilaku struktur.
d. Menjamin perlindungan property lainnya dari kerusakan
lainnya yang disebabkan kegagalan struktur.
B. Kriteria Khusus
Kriteria ini dimaksudkan untuk memberikan syarat – syarat
yang lebih spesifik berkenaan dengan bangunan yang akan
dikerjakan, baik dari segi fungsi khusus maupun segi teknis
lainnya :
a. Kesatuan pepelaksanaan interior/eksterior dengan
lingkungan yang ada.
b. Penataan ruang yang akan dikerjakan diupayakan
mematuhi kaidah – kaidah teknis perencanaan arsitektural,
struktural dan lingkungan

9. Studi-Studi Pengawasan Teknis Pembangunan Anjungan.


Terdahulu

10. Referensi Hukum Dalam hal melaksanakan kegiatan Pengawasan Teknis Pembangunan
Anjungan Cempae, daftar referensi seperti tersebut di bawah ini
ditetapkan dan dipakai sebagai dasar pelaksanaan, referensi dimaksud
adalah :
 Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang;
 Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang
Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
sebagaimana telah diubah dengan UndangUndang Nomor
1 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang
Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah
Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil;
 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
 Peraturan Presiden Nomor 122 Tahun 2012 tentang
Reklamasi di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil;
 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor :
06/PRT/M/2007 Tentang Pedoman Umum Rencana Tata
Bangunan dan Lingkungan;
 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 40
/PRT/M/2007 Tentang Pedoman Perencanaan Tata Ruang
Kawasan Reklamasi Pantai;
 Peraturan Daerah Kota Parepare Nomor 10 Tahun 2011
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Parepare
Tahun 2011 – 2031.
 Peraturan Daerah Kota Parepare Nomor 1 Tahun 2019
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kota Parepare Tahun 2018-2023.
 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002, Tentang
Bangunan Gedung.
 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomr 36 Tahun
2005, tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 28 Tahun 2003, Tentang Bangunan Gedung.
 Peraturan Daerah Kota Parepare Nomor 5 Tahun 2014,
tentang Bangunan Gedung.
 SNI – 1278, tentang Tata Cara Pelaksanaan Mendirikan
Bangunan Gedung.
 Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) Tahun 1987 yang
diterbitkan oleh Dewan Normalisasi Nasional.
 Petunjuk / Tata Cara Standar lainnya yang berhubungan.

Ruang Lingkup

A. Tahap Evaluasi
1) Mengevaluasi pelaksanaan perencanaan yang dilaksanakan
konsultan perencanaan.
2) Memberikan konsultasi pra-pelaksanaan meliputi penelitian
dan pemeriksaan dari sisi efisiensi biaya dan bahan serta
kemungkinan keterlaksanaan konstruksi.
3) Mengendalikan pelaksanaan konstruksi melalui evaluasi
perencanaan, kemungkinan penyimpangan teknis dan atau
persoalan yang berpotensi muncul.
4) Pengusulan koreksi perencanaan.
5) Melakukan evaluasi dan revisi gambar, RAB, dan spesifikasi
teknis
6) Melakukan koordinasi dengan tim teknis yang dilibatkan dari
unsur Dinas PUPR
7) Menyusun laporan pengawasan
B. Tahap Pelaksanaan
1) Membantu pengelola kegiatan dalam mempersiapkan
pelaksanaan konstruksi.
2) Membantu memberikan penjelasan teknis dalam hal
Anwijzing (rapat penjelasan pekerjaan)
3) Membantu pejabat pembuat komitmen pengawasan /
direksi langsung pada pekerjaan konstruksi
C. Tahap Pelaksanaan Fisik
1) Membantu Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) memberikan
arahan teknis gambar perencanaan pada saat fisik akan
dikerjakan.
2) Membantu menyusun justifikasi teknis jika dimungkinkan
ada perubahan gambar yang berpengaruh pada
struktur/arsitektur bangunan.

12. Keluaran3 Dengan adanya pekerjaan ini diharapkan adanya hasil pengawasan
teknis yang baik dan tepat guna sehingga mendukung tercapainya
pelaksanaan fisik yang tepat waktu, konstruksi yang baik dan dapat
dipertanggung jawabkan serta dapat dirasakan manfaatnya bagi
masyarakat khususnya masyarakat kota Parepare

3 Dijelaskan pula keterkaitan antara suatu keluaran dengan keluaran lain.


13. Peralatan, Pejabat Pembuat Komitmen menyediakan Tenaga Pendamping untuk
Material, Personil kelancaran pekerjaan berupa Pengawas Teknis Dinas Pekerjaan
dan Fasilitas dari Umum Dan Penataan Ruang Kota Parepare.
Pejabat Pembuat
Komitmen
14. Peralatan dan Semua fasilitas penunjang seperti kantor,alat kantor, alat ukur,
Material dari komputer,kendaraan, dll yang dibutuhkan konsultan dimasukkan
Penyedia Jasa dalam usulan biaya yang diajukan oleh konsultan
Konsultansi

15. Lingkup • Konsultan akan secara langsung bertanggung jawab kepada


Kewenangan Pemilik Proyek / Klien, yaitu Dinas Pekerjaan Umum dan
Penyedia Jasa Penataan Ruang Kota Parepare, pekerjaan Pembangunan
Anjungan Cempae.
• Konsultan akan bekerja sama erat dan dalam koordinasi Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Parepare.
• Pemilik Proyek / Klien akan memberikan semua data /
informasi yang dibutuhkan untuk proyek ini, menyediakan
akses ke instansi terkait, dukungan dan menerbitkan surat-
surat yang diperlukan.
• Konsultan akan harus bekerja di tempat di Kota Parepare dan
memiliki kantor di Kota Parepare dengan staf pendukung yang
diperlukan.

16. Jangka Waktu 150 ( Seratus Lima Puluh ) Hari Kalender


Penyelesaian
Pekerjaan

17. Personil Posisi Kualifikasi Pengalaman Jumlah


Personil
Tenaga Ahli:
Team Leader S1 (Teknik Sipil)- 5Tahun 1 org
SKA Ahli Muda
Sumber Daya Air

Arsitek S1(Teknik 3 Tahun 1 org


Arsitektur) -SKA
Ahli Muda Arsitek

Quality dan Quantity S1(Teknik Sipil) - 3Tahun 1 org


Engineer SKA Ahli Muda
Tenaga Pendukung
Inspector SMA/SMK 3Tahun 1 org

Operator Komputer
(Administrasi) SMA/SMK 3Tahun 1 org

 Subklasifikasi Bidang Usaha Pengawasan Konstruksi : kode RE203


(Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi Teknik Sipil Air)
18. Pendekatan dan Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan berikut:
Metodologi Konsultan Pengawas harus membuat uraian kegiatan secara terinci
yang sesuai dengan setiap bagian pekerjaan pengawasan pelaksanaan
yang dihadapi dilapangan yang secara garis besar adalah sebagai
berikut:
A. Pekerjaan persiapan
1) Menyusun program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi
pekerjaan pengawasan
2) Memeriksa dan menyetujui Time Schedule / Bar Chart, S-
Curve / Network Planning yang diajukan oleh penyedia untuk
selanjutnya diteruskan kepada pihak proyek untuk mendapat
persetujuan.
B. Pekerjaan Teknis Pengawasan Lapangan
1) Melaksanakan pekerjaan pengawasan secara umum,
pengawasan lapangan, koordinasi dan inpeksi kegiatan-kegiatan
pembangunan agar pelaksanaan teknis maupun administrasi
teknis yang dilakukan dapat secara terus menerus sampai dengan
pekerjaan diserahkan.
2) Mengawasi kebenaran metode pelaksanaan, ukuran kualitas dan
kuantitas dari bahan atau komponen bangunan, komposisi
campuran, peralatan dan perlengkapan selama pekerjaan
pelaksanaan dilapangan atau ditempat kerja lainnya.
3) Mengawasi kemajuan pelaksanaan dan mengambil tindakan
yang tepat dan cepat agar batas waktu pelaksanaan minimal
sesuai dengan jadual yang ditetapkan
4) Memberikan masukan pendapat teknis tentang
penambahan atau pengurangan pekerjaan yang dapat
mempengaruhi biaya dan waktu pekerjaan serta berpengaruh
pada ketentuan kontrak untuk mendapatkan persetujuan dari
Pemimpin Kegiatan.
5) Memberikan petunjuk, perintah sejauh tidak mengenai
pengurangan dan penambahan biaya dan waktu pekerjaan
serta tidak menyimpang dari kontrak, setelah mendapat
persetujuan Pihak direksi pekerjaan.
6) Memberhentikan pelaksanaan pekerjaan yang tidak sesuai
dengan spesifikasi dalam dokumen kontrak, menolak bahan yang
tidak memenuhi spesifikasi.
7) Memberikan bantuan dan petunjuk kepada Penyedia dalam
melakukan sosialisasi dengan masyarakat dan aparat
pemerintah serta mengusahakan perijinan sehubungan dengan
pelaksanaan pembangunan.
8) Memberikan bimbingan / petunjuk kepada Penyedia dalam hal
tahapan / metoda pelaksanaan agar hasil pelaksanaan memenuhi
spesifikasi yang ditentukan oleh Direksi Pekerjaan.

Laporan
19. Laporan Laporan memuat:
• Laporan Teknis Pengawasan:
Konsultan akan menyerahkan Laporan Teknis setelah
disetujui Oleh Pengawas Lapangan Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang Kota Parepare dan diserahkan
dalam rangkap 4 (empat).
• Spesifikasi Teknis Pekerjaan:
Konsultan menyerahkan Spesifikasi Teknis Pekerjaan
dalam rangkap 3 (tiga).
• Membuat Laporan Progres Kemajuan Pekerjaan (Laporan
Mingguan,Laporan Bulanan) dalam rangkap 4 (empat).
• Dokumentasi Foto–foto Kemajuan Pekerjaaan
0%,25%,50%,75%,100% dan pengukuran.
- 41 -

BAB VI. LEMBAR KRITERIA EVALUASI

A. Evaluasi Administrasi
Penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan administrasi, apabila:
1. Penawaran lengkap sesuai yang diminta/dipersyaratkan.
2. Tidak terdapat bukti/indikasi persaingan usaha yang tidak sehat dan/atau terjadi
pengaturan bersama/kolusi/persekongkolan antarpeserta.

B. Evaluasi Teknis
Tabel di bawah ini merupakan contoh kriteria evaluasi teknis.
Pokja Pemilihan menetapkan uraian evaluasi, nilai bobot, ambang batas, dan kriteria
penilaian yang disesuaikan dengan jenis pekerjaan.
Ambang Nilai Akhir
Batas (Bobot *
No. Uraian Evaluasi Bobot Kriteria Penilaian
Nilai yang
didapatkan)
Dihitung dengan
menjumlahkan seluruh nilai
yang diperoleh untuk setiap
1. Unsur Pengalaman Perusahaan 25 % 35
subunsur dari unsur
Pengalaman Perusahaan

a. Pengalaman 10 % - pekerjaan sejenis adalah


melaksanakan pekerjaan Pekerjaan Jasa Pengawas
sejenis dalam kurun Pekerjaan Konstruksi
waktu 10 (sepuluh) tahun bangunan Gedung;
terakhir
Jumlah Pengalaman pekerjaan
sejenis:
1) Memiliki ≥ 25
pengalaman diberi nilai
100 ;
2) Memiliki 10 s/d 24
pengalaman diberi nilai
60 ;
3) Memiliki ≤ 9 pengalaman
diberi nilai 20 ;

b. Pengalaman bekerja di 8% - Jumlah Pengalaman di


provinsi lokasi kegiatan provinsi lokasi kegiatan:
dalam kurun waktu 10 1) Memiliki ≥ 25
(sepuluh) tahun terakhir pengalaman diberi nilai
100 ;
2) Memiliki 10 s/d 24
pengalaman diberi nilai
60 ;
3) Memiliki ≤ 9 pengalaman
diberi nilai 20 ;

c. Nilai pekerjaan sejenis 7% Rumusan penghitungan


tertinggi dalam kurun sebagai berikut:
waktu 10 (sepuluh) tahun
terakhir NPT X
Nilai X = × 100
NPT Tertinggi

Keterangan:
X : Nama perusahaan
NPT : Nilai Paket Tertinggi
NPT Tertinggi = Nilai Paket
tertinggi

Paraf I Paraf II Paraf III


- 42 -

2. Unsur Proposal Teknis 25 % 17,5

a. Pemahaman atas jasa 7% - ketentuan penilaian:


layanan yang tercantum 1) apabila memberikan
dalam KAK tanggapan dengan sangat
baik yang
menggambarkan
pemahaman peserta atas
jasa layanan yang
tercantum dalam KAK,
diberi nilai 100 (seratus);
(deskripsikan yang
dimaksud dengan sangat
baik)
2) apabila memberikan
tanggapan dengan cukup
baik yang
menggambarkan
pemahaman peserta atas
jasa layanan yang
tercantum dalam KAK,
diberi nilai 60 (enam
puluh); (deskripsikan
yang dimaksud dengan
cukup baik)
3) apabila memberikan
tanggapan yang kurang
menggambarkan
pemahaman peserta atas
jasa layanan yang
tercantum dalam KAK,
diberi nilai 20 (dua
puluh); (deskripsikan
yang dimaksud kurang)
4) kriteria penilaian selain
“sangat baik”, “cukup
baik”, dan “kurang”
dapat ditambahkan
beserta nilainya.
5) Apabila peserta tidak
memberikan tanggapan
atas jasa layanan yang
tercantum dalam KAK,
maka diberikan nilai 0.

b. Kualitas metodologi yang 12 % - Nilai Subunsur Kualitas


menggambarkan : Metodologi dihitung dengan
cara nilai rata-rata
komponen sub unsur dikali
bobot subunsur.

1) Ketepatan analisa - -
yang disampaikan dan Kriteria penilaian:
langkah pemecahan 1) sangat baik diberi nilai
yang diusulkan 100;
2) konsistensi antara - - 2) cukup baik diberi nilai
metodologi dengan 60;
rencana kerja 3) kurang diberi nilai 20;
4) tidak menyajikan diberi
3) apresiasi terhadap - - nilai 0.
inovasi
4) dukungan data yang - - deskripsikan secara jelas
tersedia terhadap KAK untuk setiap kriteria sesuai
5) uraian tugas - -

Paraf I Paraf II Paraf III


- 43 -

6) program kerja, jadwal - - dengan tujuan yang akan


pekerjaan, dan jadwal dicapai.
penugasan
7) organisasi - -
8) fasilitas penunjang - -
c. hasil kerja (deliverable), 4% - Nilai Subunsur hasil kerja
terdiri atas: (deliverable) dihitung
dengan cara nilai rata-rata
komponen subunsur dikali
bobot subunsur.

1) penyajian analisis dan - - Kriteria penilaian:


gambar-gambar kerja 1) sangat baik diberi nilai
2) penyajian spesifikasi - - 100;
teknis dan 2) cukup baik diberi nilai
perhitungan teknis 60;
3) penyajian laporan- - - 3) kurang diberi nilai 20;
laporan 4) tidak menyajikan diberi
nilai 0.

deskripsikan secara jelas


untuk setiap kriteria sesuai
dengan tujuan yang akan
dicapai.

d. gagasan baru yang 2% - Kriteria penilaian:


diajukan oleh peserta 1) sangat baik diberi nilai
untuk meningkatkan 100;
kualitas keluaran yang 2) cukup baik diberi nilai
diinginkan 60;
3) kurang diberi nilai 20;
4) tidak menyajikan diberi
nilai 0.

deskripsikan secara jelas


untuk setiap kriteria sesuai
dengan tujuan yang akan
dicapai.

Unsur Kualifikasi Tenaga Ahli3.


3. Masing-masing tenaga ahli 50 % 35
dihitung dengan subunsur:
a. Tingkat dan jurusan 10 % - Kriteria penilaian:
pendidikan 1) tingkat dan jurusan
pendidikan peserta yang
lebih besar atau sama
dengan yang disyaratkan
dalam KAK, diberi nilai
maksimal;
2) tingkat dan/atau jurusan
pendidikan peserta yang
berbeda atau lebih kecil
dari yang disyaratkan
dalam KAK, diberi nilai :
0 (nol).

b. pengalaman kerja 30% - Nilai subunsur pengalaman


professional, terdiri atas: kerja profesional dihitung
dengan Nilai Jangka Waktu

3
Dalam hal tenaga ahli yang dinilai lebih dari 1 (satu) maka setiap tenaga ahli harus diberi bobot
tenaga ahli:
1) Tenaga Ahli 1 (Team Leader), diberi bobot = 50
2) Tenaga Ahli 2 (Arsitek), diberi bobot =25
3) Tenaga Ahli 3 (Quality & Quantity Enginer), diberi bobot = 25

Paraf I Paraf II Paraf III


- 44 -

Pengalaman Kerja Profesional


dikali Bobot subunsur.

Kriteria penilaian dukungan


referensi/kontrak
sebelumnya:
1) melampirkan
referensi/kontrak
sebelumnya dan dapat
diklarifikasi/
dikonfirmasi dengan
menghubungi penerbit
referensi/ kontrak
sebelumnya, maka
pengalaman kerja diberi
nilai 100 (seratus);
2) melampirkan
referensi/kontrak
sebelumnya namun
setelah
diklarifikasi/konfirmasi
tidak sesuai maka diberi
nilai 0 (nol).
3) tidak dilengkapi
referensi/kontrak
sebelumnya maka tidak
diberi nilai 0 (nol).

perhitungan bulan kerja


Tenaga Ahli, yang dihitung
berdasarkan ketentuan yang
tercantum dalam IKP.
1) lingkup pekerjaan :
a) sesuai, diberi nilai 1
b) menunjang, diberi
nilai 0,75
c) terkait, diberi nilai
0,5
d) lingkup pekerjaan
yang :
(1) sesuai adalah:
Pengawasan
sesuai dengan
sub bidang
klasifikasi yang
dipersyaratkan.
(2) menunjang
adalah:
Pengawasan
sesuai dengan
bidang
klasifikasi yang
dipersyaratkan.
(3) terkait adalah:
Pengawasan
Teknis
2) posisi :
a) sesuai, diberi nilai 1
b) tidak sesuai, diberi
nilai 0,5
c) posisi yang :
(1) sesuai adalah:
Team Leader,
Arsitek, dan
Quality dan
Quantity
Enginer
(2) tidak sesuai
adalah : bukan

Paraf I Paraf II Paraf III


- 45 -

sebagai Team
Leader, Arsitek,
dan Quality dan
Quantity
Enginer
3) Dalam hal Tenaga Ahli
yang diusulkan pernah
menjabat sebagai ASN,
maka pengalaman
semasa menjabat sebagai
ASN yang sesuai dengan
lingkup pekerjaan yang
akan dilaksanakan dapat
diperhitungkan, dan
dinilai kesesuaiannya
dengan lingkup
pekerjaan
“MENUNJANG” dan
posisi “TIDAK SESUAI”.
4) perhitungan bulan kerja
DIKALI nilai lingkup
pekerjaan DIKALI nilai
posisi = jumlah bulan
kerja profesional.
5) nilai total seluruh jumlah
bulan kerja profesional
dibagi angka 12 =
jangka waktu
pengalaman kerja
profesional.
6) nilai jangka waktu
pengalaman kerja
profesional :
a) memiliki ≥ sesuai
rincian pada KAK
tahun pengalaman
kerja profesional,
diberi nilai 100
(seratus);
b) memiliki < sesuai
rincian pada KAK
tahun pengalaman
kerja profesional,
diberi nilai 50 (lima
puluh).

c. status tenaga ahli yang 5% - Kriteria penilaian:


diusulkan 1) Berstatus sebagai tenaga
ahli tetap, diberi nilai
100;
2) Berstatus sebagai tenaga
ahli tidak tetap, diberi
nilai 50;

d. Subunsur lain-lain: 5% -
1) penguasaan bahasa - -
Inggris (apabila
dibutuhkan)

2) penguasaan bahasa - - Penilaian diberikan paling


setempat (apabila banyak 100 (seratus), dinilai
dibutuhkan) secara proporsional sesuai
dengan banyaknya subunsur
3) penguasaan Bahasa - - lain yang dinilai.
Indonesia bagi
konsultan asing
(apabila dibutuhkan)

Paraf I Paraf II Paraf III


- 46 -

4) aspek pengenalan - -
(familiarity) atas tata-
cara, aturan, situasi,
dan kondisi (custom)
setempat (apabila
diperlukan)
Peserta Seleksi dinyatakan
lulus evaluasi teknis apabila
Jumlah 100% 70 ____
nilai masing-masing unsur
diatas ambang batas.

Paraf I Paraf II Paraf III


- 47 -

BAB VII. BENTUK DOKUMEN PENAWARAN

LAMPIRAN A : DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS (File I)

(i) BENTUK DATA ORGANISASI PERUSAHAAN

CONTOH

DATA ORGANISASI _____________[ PT/CV/Firma/KSO]

[cantumkan uraian ringkas mengenai latar belakang dan organisasi peserta dan
penanggung jawab yang ditugaskan untuk mengelola pekerjaan jasa konsultansi
konstruksi ini].

Paraf I Paraf II Paraf III


- 48 -

(ii) BENTUK DAFTAR PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR


(PENGALAMAN PERUSAHAAN)

CONTOH
DAFTAR PENGALAMAN KERJA SEJENIS
10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR

Pemberi
Pekerjaan/ Nama Paket Lingkup Orang Nilai Mitra
No. Periode
Sumber Pekerjaan Pekerjaan Bulan Kontrak Kerja
Dana
1 2 3 4 5 6 7 8

Keterangan isi kolom :


1. Nomor urut
2. Nama instansi pengguna jasa dan sumber dana
3. Nama paket pekerjaan
4. Jenis lingkup pekerjaan jasa konsultansi
5. Jangka waktu pekerjaan
6. Jumlah orang bulan yang digunakan
7. Nilai kontrak pekerjaan
8. Mitra kerja dan posisinya dalam KSO

Paraf I Paraf II Paraf III


- 49 -

(iii) BENTUK DAFTAR PENGALAMAN KERJA DI PROVINSI LOKASI KEGIATAN 10


(SEPULUH) TAHUN TERAKHIR (PENGALAMAN PERUSAHAAN)

CONTOH

DAFTAR PENGALAMAN KERJA DI PROVINSI LOKASI KEGIATAN


10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR

Pemberi
Nama
Pekerjaan/ Lingkup Orang Nilai Mitra
No. Paket Lokasi Periode
Sumber Pekerjaan Bulan Kontrak Kerja
Pekerjaan
Dana
1 2 3 4 5 6 7 8 9

Keterangan isi kolom :


1. Nomor urut
2. Nama instansi pengguna jasa dan sumber dana
3. Nama paket pekerjaan
4. Jenis lingkup pekerjaan jasa konsultansi
5. Lokasi kegiatan
6. Jangka waktu pekerjaan
7. Jumlah orang bulan yang digunakan
8. Nilai kontrak pekerjaan
9. Mitra kerja dan posisinya dalam KSO

Paraf I Paraf II Paraf III


- 50 -

(iv)BENTUK URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS ATAU PENGALAMAN KERJA DI


PROVINSI LOKASI KEGIATAN 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR (PENGALAMAN
PERUSAHAAN)

CONTOH

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS ATAU PENGALAMAN KERJA DI PROVINSI LOKASI


KEGIATAN 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR

1. Pemberi Pekerjaan :

2. Nama Paket Pekerjaan :

3. Lingkup Produk Utama :

4. Lokasi Kegiatan :

5. Nilai Kontrak :

6. No. Kontrak :

7. Waktu Pelaksanaan :

8. Nama Pemimpin KSO (jika ada) :


Alamat :
Negara Asal :

9. Jumlah tenaga ahli : Tenaga Ahli Asing ___ Orang Bulan


Tenaga Ahli Indonesia ___ Orang Bulan

10. Perusahaan Mitra Kerja Jumlah tenaga ahli


Asing Indonesia
a. (nama perusahaan) ____ Orang Bulan ____ Orang Bulan
b. (nama perusahaan) ____ Orang Bulan ____ Orang Bulan
c. (nama perusahaan) ____ Orang Bulan ____ Orang Bulan
d. (nama perusahaan) ____ Orang Bulan ____ Orang Bulan
dst.

11. Tenaga ahli tetap yang terlibat:


Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan
a. _________________ ___________________ _________________
b. _________________ ___________________ _________________
c. _________________ ___________________ _________________
d. _________________ ___________________ _________________
e. _________________ ___________________ _________________
dst.

Paraf I Paraf II Paraf III


- 51 -

(v) BENTUK PEMAHAMAN DAN SARAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA DAN
PERSONEL/FASILITAS PENDUKUNG DARI PPK

CONTOH

A. PEMAHAMAN DAN SARAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA

[cantumkan dan jelaskan modifikasi atau inovasi yang peserta usulkan terhadap
Kerangka Acuan Kerja untuk meningkatkan kinerja dalam melaksanakan pekerjaan
jasa konsultansi ini, misalnya meniadakan kegiatan yang dianggap tidak perlu, atau
menambahkan kegiatan lain, atau mengusulkan pentahapan kegiatan yang
berbeda. Saran tersebut di atas harus disampaikan secara singkat dan padat.]

B. PEMAHAMAN DAN SARAN TERHADAP PERSONEL/FASILITAS PENDUKUNG DARI


PPK

[tanggapi perihal penyediaan peralatan/material/personel/fasilitas pendukung


oleh PPK sesuai dengan Dokumen seleksi ini meliputi antara lain (jika ada):
dukungan administrasi, ruang kerja, transportasi lokal, peralatan, data, dan lain-
lain]

Paraf I Paraf II Paraf III


- 52 -

(vi)BENTUK URAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI DAN PROGRAM KERJA

CONTOH

[Pendekatan teknis, metodologi dan program kerja adalah kriteria pokok dari Penawaran
Teknis. Peserta disarankan untuk menyajikan detail penawaran teknis, (termasuk gambar
kerja dan diagram) yang dibagi menjadi tiga bab berikut:

a) Pendekatan Teknis dan Metodologi,


b) Program Kerja, dan
c) Organisasi dan Personel

a) Pendekatan Teknis. Dalam bab ini jelaskan pemahaman peserta terhadap tujuan
kegiatan, lingkup serta jasa konsultansi yang diperlukan, metodologi kerja dan uraian
detail mengenai keluaran. Peserta harus menyoroti permasalahan yang sedang
dicarikan jalan keluarnya, dan menjelaskan pendekatan teknis yang akan diadopsi
untuk menyelesaikan permasalahan. Peserta juga harus menjelaskan metodologi yang
diusulkan dan kesesuaian metodologi tersebut dengan pendekatan yang digunakan.
b) Program Kerja. Dalam bab ini usulkan Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK), kegiatan
utama dari pelaksanaan pekerjaan, substansinya dan jangka waktu, pentahapan dan
keterkaitannya, target (termasuk persetujuan sementara dari PPK), dan tanggal jatuh
tempo penyerahan laporan-laporan. Program kerja yang diusulkan harus konsisten
dengan pendekatan teknis dan metodologi, dan menunjukkan pemahaman terhadap
Kerangka Acuan Kerja dan kemampuan untuk menerjemahkannya ke dalam rencana
kerja. Daftar hasil kerja, termasuk laporan, gambar kerja, tabel, harus dicantumkan.
Program kerja ini harus konsisten dengan Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan.
c) Organisasi dan Personel. Dalam bab ini usulkan struktur dan komposisi tim. Peserta
harus menyusun bidang-bidang pokok dari pekerjaan, tenaga ahli inti sebagai
penanggung jawab, dan tenaga pendukung.

Paraf I Paraf II Paraf III


- 53 -

(vii) BENTUK JADWAL WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN

CONTOH

JADWAL WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN

Bulan ke-
No. Kegiatan Keterangan
I II III IV V dst.
1 2 3 4 5 6 7 8 9

Catatan:
1) Kegiatan : Cantumkan semua kegiatan, termasuk penyerahan laporan (misalnya laporan pendahuluan,
laporan antara, dan laporan akhir), dan kegiatan lain yang memerlukan persetujuan PPK. Untuk paket
pekerjaan yang ditahapkan maka kegiatan seperti penyerahan laporan, dan kegiatan lain yang
memerlukan persetujuan dicantumkan secara terpisah berdasarkan tahapannya
2) Bulan ke: Jangka waktu kegiatan dicantumkan dalam bentuk diagram balok.

Paraf I Paraf II Paraf III


- 54 -

(viii) BENTUK KOMPOSISI TIM DAN PENUGASAN

CONTOH
KOMPOSISI TIM DAN PENUGASAN
(DAFTAR PERSONEL)

Tenaga Ahli
(Personel Inti)

Tenaga Ahli Jumlah


Nama Tenaga Ahli Uraian
Tetap/Tidak Posisi Diusulkan Orang
Personel Lokal/Asing Pekerjaan
Tetap Bulan

Tenaga Pendukung
(Personel lainnya)

Tenaga Ahli Jumlah


Nama Tenaga Ahli Uraian
Tetap/Tidak Posisi Diusulkan Orang
Personel Lokal/Asing Pekerjaan
Tetap Bulan

Paraf I Paraf II Paraf III


- 55 -

(ix) BENTUK JADWAL PENUGASAN TENAGA AHLI

CONTOH
JADWAL PENUGASAN TENAGA AHLI

Jabatan/Posisi Masukan Personel (dalam bentuk diagram balok) Orang


No.
Personel 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 n Bulan
Nasional
1
2
n
Subtotal
Asing
1
2
n
Subtotal
Total
Masukan Masukan Paruh-
Penuh- Waktu
Waktu
Keterangan:
Masukan personel dihitung dalam bulan dimulai sejak penugasan.

Paraf I Paraf II Paraf III


- 56 -

(x) BENTUK DAFTAR RIWAYAT HIDUP PERSONEL YANG DIUSULKAN

CONTOH
Daftar Riwayat Hidup

1. Posisi yang diusulkan : __________


2. Nama Perusahaan : __________
3. Nama Personel : __________
4. Tempat/Tanggal Lahir : __________
5. Pendidikan (Lembaga pendidikan,
tempat dan tahun tamat belajar,
dilampirkan rekaman ijazah ) : __________
6. Pendidikan Non Formal : __________
7. Penguasaan Bahasa Inggris
dan bahasa Indonesia : __________
8. Pengalaman Kerja
Tahun ini ____
a. Nama Kegiatan : __________
b. Lokasi Kegiatan : __________
c. Pengguna Jasa : __________
d. Nama Perusahaan : __________
e. Uraian Tugas : __________
f. Waktu Pelaksanaan : __________
g. Posisi Penugasan : __________
h. Status Kepegawaian pada Perusahaan : __________
i. Surat Referensi dari Pengguna Jasa : __________
Tahun sebelumnya
a. Nama Kegiatan : __________
b. Lokasi Kegiatan : __________
c. Pengguna Jasa : __________
d. Nama Perusahaan : __________
e. Uraian Tugas : __________
f. Waktu Pelaksanaan : __________
g. Posisi Penugasan : __________
h. Status Kepegawaian pada Perusahaan : __________
i. Surat Referensi dari Pengguna Jasa : __________
dst.
9. Status kepegawaian pada perusahaan ini : __________

Daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan penuh rasa tanggung jawab. Jika
terdapat pengungkapan keterangan yang tidak benar secara sengaja atau sepatutnya diduga maka
saya siap untuk digugurkan dari proses seleksi atau dikeluarkan jika sudah dipekerjakan.
____________,_____20__

Yang membuat pernyataan,

(__________)
[nama jelas]

Catatan: Setiap pengalaman kerja yang dicantumkan harus disertai dengan referensi dari
pengguna jasa yang bersangkutan

Paraf I Paraf II Paraf III


- 57 -

(xi) BENTUK SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN UNTUK DITUGASKAN

CONTOH

PERNYATAAN KESEDIAAN UNTUK DITUGASKAN

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : __________________________________________
Alamat : __________________________________________
No. KTP : __________________________________________
No. NPWP : __________________________________________

Dengan ini menyatakan bahwa saya bersedia untuk melaksanakan paket pekerjaan
jasa konsultansi _____________ untuk Penyedia Jasa Konsultansi _____________
sesuai dengan usulan jadwal penugasan saya dari bulan __________ tahun
__________ sampai dengan bulan__________ tahun __________ dengan posisi
sebagai tenaga ahli _________________.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan penuh rasa
tanggung jawab, apabila di kemudian hari ditemukan data lain/keterangan yang
berbeda dengan surat pernyataan ini, saya bersedia dikenakan sanksi perdata/pidana
sesuai dengan peraturan perudang-undangan.

____________,_____20__

Yang membuat pernyataan,

(__________)
[nama jelas]

Paraf I Paraf II Paraf III


- 58 -

LAMPIRAN B : DOKUMEN PENAWARAN BIAYA (File II)

CONTOH

A. BENTUK SURAT PENAWARAN BIAYA

[KOP SURAT BADAN USAHA]


______________,_____________20__
Nomor : _____________________
Lampiran : _____________________

Kepada Yth.
Pokja_______________UKPBJ_____________________ [K/L]
[diisi oleh Pokja Pemilihan]
di
_______________________________

Perihal : Penawaran Biaya untuk pekerjaan ________________ [nama pekerjaan


diisi oleh Pokja Pemilihan]
Sehubungan dengan Undangan pengambilan Dokumen Seleksi
Nomor_____________tanggal_____________ dan setelah kami pelajari dengan
saksama Dokumen seleksi, Berita Acara Pemberian Penjelasan [dan Adendum
Dokumen seleksi], serta menunjuk Surat Penawaran Administrasi dan Teknis kami
nomor _____________ tanggal _____________ perihal Penawaran Administrasi
dan Teknis_____________________ [nama pekerjaan diisi oleh Pokja Pemilihan],
dengan ini kami mengajukan Penawaran Biaya untuk
pekerjaan_____________________[diisi oleh Pokja Pemilihan] sebesar
Rp______________(____________________________).

Penawaran Biaya ini sudah memperhatikan ketentuan dan persyaratan yang


tercantum dalam Dokumen seleksi untuk melaksanakan pekerjaan tersebut di atas.

Sesuai dengan persyaratan Dokumen seleksi, bersama Surat Penawaran Biaya ini
kami lampirkan:
1. Daftar Keluaran dan Harga;
2. [Dokumen lain yang dipersyaratkan]

Dengan disampaikannya Surat Penawaran ini, maka kami menyatakan sanggup dan
akan tunduk pada semua ketentuan yang tercantum dalam Dokumen seleksi. Apabila
dana dalam dokumen anggaran yang telah disahkan tidak tersedia atau tidak cukup
tersedia dalam DIPA Tahun Anggaran maka Pengadaan Barang/Jasa dapat
dibatalkan dan kami tidak akan menuntut ganti rugi dalam bentuk apapun.

PT/CV/Fa/KSO_________________
[pilih yang sesuai dan cantumkan nama]

…………………….
Jabatan

Paraf I Paraf II Paraf III


- 59 -

B. BENTUK DAFTAR KELUARAN DAN HARGA

CONTOH

REKAPITULASI PENAWARAN BIAYA

Total Harga
No. Uraian Keluaran/Output Satuan Keluaran
(Rp)

I Output 1.........

II Output ......(dst)

Sub-total

PPN 10%

Total

Paraf I Paraf II Paraf III


- 60 -

C. BENTUK RINCIAN KOMPONEN REMUNERASI PERSONEL

CONTOH

RINCIAN KOMPONEN REMUNERASI PERSONEL

Personel Komponen Remunerasi


Jumlah
Gaji Dasar
Beban Beban Waktu Total
(perbulan/ Keuntungan Total Penugasan (Rp)
Nama Posisi Biaya Biaya
minggu/ Perusahaan Remunerasi (OB)
Sosial Umum
hari)
Personel Tenaga Ahli

Personel Tenaga Pendukung

Catatan:
1. Pada isian Nama Personel, untuk Tenaga Ahli pengisian masukan harus mencantumkan nama personel; untuk
Tenaga Subprofesional dan Tenaga Pendukung cukup dicantumkan posisi, misalnya juru gambar, staf
administrasi, dan sebagainya.
2. Rincian Komponen Remunerasi Personel hanya disampaikan pada saat klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya.

Paraf I Paraf II Paraf III


- 816 -

B A B VII. R A NCA NGA N K ONTR A K


I. SUR A T P E R JA NJIA N
C O NTO H 1 - PENYEDIA TUNGGAL

SURAT PERJANJIAN
Kontrak Lumpsum

Paket Pekerjaan Jasa Konsultansi Konstruksi


Pengawasan Teknis Pembangunan Anjungan Cempae
Nomor : ........................ [dii si nomor Kontrak]

SURAT PERJANJIAN ini berikut semua lampirannya adalah Kontrak Kerja


Konstruksi Waktu Penugasan, yang selanjutnya disebut “ K ontr a k ” dibuat dan
ditandatangani di ........... pada hari .......... tanggal ….... bulan ................. tahun
.............. [tanggal, bulan dan tahun diisi dengan huruf] , berdasarkan Surat
Penetapan Pemenang Nomor.…… tanggal ……., Surat Penunjukan Penyedia
Barang/Jasa (SPPBJ) Nomor ……. tanggal ……., [jika kontrak tahun jamak
ditambahkan surat persetujuan pejabat yang berwenang, misal: “dan Surat Menteri
Keuangan (untuk sumber dana APBN) Nomor ....., tanggal:....., perihal: .....”], antara:

Nama :
NIP : 19860316 201903 1 002
Jabatan :
Berkedudukan di :

yang bertindak untuk dan atas nama *) Pemerintah Indonesia c.q. Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat c.q. Direktorat Jenderal ……. c.q.
Satuan Kerja ……. berdasarkan Surat Keputusan ……. Nomor ……. tanggal …….
tentang ……. [SK pengangkat an PA/KPA/PPK] [jika ditandatangani oleh PPK
ditambahkan surat tugas dari PA/KPA] selanjutnya disebut “ Pe ng g una Ja sa” ,
dengan:

Nama : ………….. [nama wakil Penyedia]


Jabatan : ………….. [sesuai akta notaris]
Berkedudukan di : ………….. [alamat Penyedia]
Akta Notaris Nomor : ………….. [sesuai akta notaris]
Tanggal : ………….. [tanggal penerbitan akta]
Notaris : ………….. [nama notaris penerbit akta]

yang bertindak untuk dan atas nama ………….. [nama badan usaha] selanjutnya
disebut “Pe ny e d ia ”.

Dan dengan memperhatikan:


1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;
2. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Buku III tentang Perikatan);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang – Undang Nomor 2 tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;
4. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah;
5. Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2019 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah untuk Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua
dan Provinsi Papua Barat;
6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor ………
tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi melalui Penyedia.

PARA PIHAK MENERANGKAN TERLEBIH DAHULU BAHWA:

*) Disesuaikan dengan nama K/L/PD

jdih.pu.go.id
- 817 -

(a) Telah dilakukan proses pemilihan Penyedia yang telah sesuai dengan Dokumen
Pemilihan;
(b) Pengguna Jasa telah menunjuk Penyedia menjadi pihak dalam kontrak ini
melalui Surat Penunjukan Penyediaan Barang/ Jasa (SPPBJ) untuk
melaksanakan Pekerjaan Ja sa K onsultansi Konstruksi ............ [diisi nama paket
pekerjaan] sebagaimana diterangkan dalam dokumen Kontrak ini selanjutnya
disebut “Pe k e r j a a n Ja sa K onsulta nsi K onstr uk si ”;
(c) Penyedia telah menyatakan kepada Pengguna Jasa, memiliki keahlian
profesional, personel, dan sumber daya teknis, serta telah menyetujui untuk
melaksanakan Jasa Konsultansi Konstruksi sesuai dengan persyaratan dan
ketentuan dalam Kontrak ini;
(d) Pengguna Jasa dan Penyedia menyatakan memiliki kewenangan untuk
menandatangani Kontrak ini, dan mengikat pihak yang diwakili;
(e) Pengguna Jasa dan Penyedia mengakui dan menyatakan bahwa sehubungan
dengan Penandatanganan Kontrak ini masing -masing pihak :
1) telah dan senantiasa diberikan kesempatan untuk didampingi oleh
advokat;
2) menandatangani Kontrak ini setelah meneliti secara patut;
3) telah membaca dan memahami secara penuh ketentuan Kontrak ini;
4) telah mendapatkan kesempatan yang memadai untuk memeriksa dan
mengkonfirmasikan semua ketentuan dalam Kontrak ini beserta semua
fakta dan kondisi yang terkait.

Maka oleh karena itu, Pengguna Jasa dan Penyedia dengan ini bersepakat dan
menyetujui untuk membuat perjanjian pelaksanaan paket Pekerjaan Jasa
Konsultansi Konstruksi dengan
syarat dan ketentuan sebagai berikut:

Pasal 1
ISTILAH DAN UNGKAPAN

Peristilahan dan ungkapan dalam Surat Perjanjian ini memiliki arti dan makna
yang sama seperti yang tercantum dalam lampiran Surat Perjanjian ini;

Pasal 2
RUANG LINGKUP PEKERJAAN UTAMA

Ruang lingkup pekerjaan utama terdiri dari:


1. ................
2. ................
3. dst.
[Catatan: ruang lingkup pekerjaan utama diisi dengan output dari pekerjaan
tersebut sesuai dengan dokumen identifikasi kebutuhan dalam Renstra]

Pasal 3
HARGA KONTRAK, SUMBER PEMBIAYAAN DAN PEMBAYARAN

(1) Harga Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang diperoleh
berdasarkan total harga penawaran terkoreksi sebagaimana tercantum dalam
Rincian Biaya adalah sebesar Rp. ……….. (……….. ditulis dalam huruf ……..)
dengan kode akun kegiatan ……….
(2) Kontrak ini dibiayai dari ……….. [diisi sumber pembiayaannya]
(3) Pembayaran untuk kontrak ini dilakukan ke Bank ..... rekening nomor : .............
atas nama Penyedia : ...............;
[Catatan : untuk kontrak tahun jamak agar dicantumkan rincian pendanaan untuk
masing-masing Tahun Anggarannya]

Pasal 4
DOKUMEN KONTRAK

(1) Dokumen-dokumen berikut merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak
terpisahkan dari Kontrak ini:
a. adendum Kontrak (apabila ada);

jdih.pu.go.id
- 818 -

b. surat perjanjian;
c. Rincian Komponen Remunerasi Personel dan Rincian Biaya Langsung Non
Personel hasil negosiasi dan koreksi aritmatik;
d. surat penawaran;
e. syarat-syarat khusus Kontrak berikut lampirannya yang terdiri atas Daftar
Personel, Daftar SubKontrak, Jadwal Penugasan Personel
f. syarat-syarat umum Kontrak;
g. Kerangka Acuan Kerja;
h. Data Teknis selain KAK (contoh; Dokumen Pengkajian, Dokumen
Feasibility Study/Pra Feasibility Study , dll); dan
i. dokumen lainnya seperti: SPPBJ, Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan, Berita
Acara Rapat Persiapan Penandatanganan Kontrak, Berita Acara Rapat
Persiapan Pelaksanaan Kontrak;
(2) Dokumen Kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama lain, dan jika
terjadi pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan ketentuan
dalam dokumen yang lain maka yang berlaku adalah ketentuan dalam
dokumen yang lebih tinggi berdasarkan urutan hierarki sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf a sampai dengan huruf g

Pasal 5
MASA KONTRAK

(1) Masa kontrak adalah jangka waktu berlakunya Kontrak ini terhitung sejak
tanggal penandatanganan kontrak sampai dengan selesainya pekerjaan dan
terpenuhinya seluruh hak dan kewajiban para pihak.
(2) Masa Pelaksanaan Kontrak ditentukan dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak,
dihitung sejak Tanggal Mulai Kerja yang tercantum dalam SPMK sampai
dengan Tanggal Penyerahan Pekerjaan

Dengan demikian, Pengguna Jasa dan Penyedia telah bersepakat untuk


menandatangani Kontrak ini pada tanggal tersebut di atas dan melaksanakan
Kontrak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang -undangan di Republik
Indonesia dan dibuat dalam 2 (dua) rangkap, masing -masing dibubuhi dengan
meterai, mempunyai kekuatan hukum yang sama dan mengikat bagi para pihak,
rangkap yang lain dapat diperbanyak sesuai kebutuhan tanpa dibubuhi meterai.
Untuk dan atas nama Untuk dan atas nama
Penyedia............. [diisi nama badan
usaha]

[tanda tangan dan cap (jika salinan asli


[tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini untuk Penyedia maka rekatkan
ini untuk Pengguna Jasa maka rekatkan meterai Rp 10. 000, 00 )]
meterai Rp 10. 000,00 )]

[nama lengkap]
[jabatan]

jdih.pu.go.id
- 822 -

B A B VIII. SY A R A T-SY A R A T UMUM K ONTR A K

A. K ET ENT UAN UMUM


1. D e finisi Istilah-istilah yang digunakan dalam Syarat-
Syarat Umum Kontrak selanjutnya disebut SSUK
harus mempunyai arti atau tafsiran seperti yang
dimaksudkan sebagai berikut:
1.1 Ap a rat Pengawas I nte r n Pe m e r inta h yang
selanjutnya disingkat API P adalah aparat
yang melakukan pengawasan melalui audit,
reviu, pemantauan, evaluasi, dan kegiatan
pengawasan lain terhadap penyelenggaraan
tugas dan fungsi Pemerintah.
1.2 Ba g ian pekerja a n y a ng d isub k ontr a k k a n
adalah bagian pekerjaan utama yang
pelaksanaannya diserahkan kepada
Penyedia lain (Subpenyedia) dan disetujui
terlebih dahulu oleh Pengguna Jasa.
1.3 D ireksi T e k nis adalah tim pendukung yang
ditunjuk/ditetapkan oleh Pengguna Jasa
yang bertugas untuk mengawasi
pelaksanaan pekerjaan.
1.4 Ha r g a K ontr a k adalah total harga
pelaksanaan pekerjaan yang tercantum
dalam Kontrak.
1.5 Ha r ga Per k ir a a n S e nd ir i yang selanjutnya
disingkat HPS adalah perkiraan harga
barang/jasa yang ditetapkan oleh Pengguna
Jasa.
1.6 Ja d wa l Pelaksanaan Pekerjaan adalah jadwal
yang menunjukkan kebutuhan waktu yang
diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan,
terdiri atas tahap pelaksanaan yang disusun
secara logis, realistis dan dapat dilaksanakan
dan dirincikan sampai ke satuan hari kerja.
Jadwal Pelaksanaan digunakan untuk untuk
menghitung kesesuaian Rincian Komponen
Remunerasi Personel dan Biaya Langsung
Non Personel.
1.7 K e r a ng k a Ac ua n K e r j a yang selanjutnya
disebut KAK adalah yang disusun oleh
Pengguna Jasa untuk menjelaskan tujuan,
lingkup jasa konsultansi, produk/output
serta input/keahlian yang diperlukan untuk
pelaksanaan pekerjaan berdasarkan Kontrak
ini
1.8 K e adaan K a ha r adalah suatu keadaan yang
terjadi di luar kehendak para pihak dalam
kontrak dan tidak dapat diperkirakan
sebelumnya, sehingga kewajiban yang
ditentukan dalam Kontrak menjadi tidak
dapat dipenuhi.
1.9 K e r j a S a m a O p e r a si yang selanjutnya
disingkat K S O adalah kerja sama usaha
antar Penyedia yang masing-masing pihak
mempunyai hak, kewajiban dan tanggung
jawab yang jelas berdasarkan perjanjian
tertulis;

jdih.pu.go.id
- 823 -

1.10 K ontr a k K e r j a K onstr uk si selanjutnya


disebut K ontr a k adalah keseluruhan
dokumen yang mengatur hubungan hukum
antara Pengguna Jasa dengan Penyedia
dalam pelaksanaan jasa konsultansi
konstruksi atau pekerjaan konstruksi.
1.11 K ontrak W aktu Pe nug a sa n adalah Kontrak
Jasa Konsultansi untuk pekerjaan yang
ruang lingkupnya belum bisa didefinisikan
dengan rinci dan/atau waktu yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan
belum bisa dipastikan.
1.12 K ua sa Pe ng g una Ang g a r a n pada
pelaksanaan APBN yang selanjutnya
disingkat K PA adalah pejabat yang
memperoleh kuasa dari PA untuk
melaksanakan sebagian kewenangan dan
tanggung jawab penggunaan anggaran
pada Kementerian Negara/Lembaga yang
bersangkutan.
1.13 K ua sa Pe ng g una Ang g a r a n pada
Pelaksanaan APBD yang selanjutnya disebut
K PA , adalah pejabat yang diberi kuasa untuk
melaksanakan sebagian kewenangan PA
dalam melaksanakan sebagian tugas dan
fungsi perangkat daerah;
1.14 Ma sa K ontr a k adalah jangka waktu
berlakunya Kontrak ini terhitung sejak
tanggal penandatanganan Kontrak sampai
dengan selesainya pekerjaan dan
terpenuhinya hak dan kewajiban para
pihak.
1.15 Ma sa Pela k sa na a n K ontr a k adalah jangka
waktu untuk melaksanakan Kontrak,
dihitung sejak Tanggal Mulai Kerja yang
tercantum dalam SPMK sampai dengan
Tanggal Penyerahan Pekerjaan
1.16 Pa nitia Pe m e r ik sa Ha sil Pe k e r j a a n yang
selanjutnya disingkat PPHP adalah tim yang
bertugas memeriksa administrasi hasil
pekerjaan Pengadaan Barang/Jasa.
1.17 Pe la k u Usa ha adalah setiap orang
perorangan atau badan usaha, baik yang
berbentuk badan hukum maupun bukan
badan hukum yang didirikan dan
berkedudukan atau melakukan kegiatan
dalam wilayah hukum negara Republik
Indonesia, baik sendiri maupun bersama-
sama melalui perjanjian menyelenggarakan
kegiatan usaha dalam berbagai bidang
ekonomi.
1.18 Pe ngguna Jasa adalah pemilik atau pemberi
pekerjaan yang menggunakan layanan Jasa
Konstruksi yang dapat berupa Pengguna
Anggaran, Kuasa Pengguna Anggaran, atau
Pejabat Pembuat Komitmen.
1.19 Pe ng g una Ang g a r a n yang selanjutnya
disingkat PA adalah pejabat pemegang
kewenangan penggunaan anggaran
Kementerian Negara/Lembaga/perangkat
daerah.
1.20 Pe ny e d ia adalah Pelaku Usaha yang

jdih.pu.go.id
- 824 -

menyediakan barang/jasa berdasarkan


Kontrak.
1.21 Pe r sone l I nti adalah orang yang akan
ditempatkan secara penuh sesuai dengan
persyaratan yang ditetapkan dalam
Dokumen Pemilihan serta posisinya dalam
manajemen pelaksanaan pekerjaan sesuai
dengan organisasi pelaksanaan yang
diajukan untuk melaksanakan pekerjaan.
1.22 Pe r sone l Pe nd uk ung adalah orang yang
akan ditempatkan secara penuh sesuai
dengan persyaratan yang ditetapkan dalam
Dokumen Pemilihan serta posisinya dalam
manajemen pelaksanaan pekerjaan sesuai
dengan organisasi pelaksanaan yang
diajukan untuk melaksanakan pekerjaan,
namun tidak dievaluasi dalam proses
pemilihan.
1.23 Rinc ia n Bia y a L a ng sung Non Pe r sone l
adalah rincian biaya langsung yang
diperlukan untuk menunjang pelaksanaan
Kontrak yang dibuat dengan
mempertimbangkan dan berdasarkan harga
pasar yang wajar dan dapat
dipertanggungjawabkan serta sesuai dengan
perkiraan kegiatan. Biaya Non Personel
dapat dibayarkan secara Lumsum, Harga
Satuan dan/atau penggantian biaya sesuai
yang dikeluarkan (at cost).
1.24 Rincian Kom pone n Re m une r a si Pe r sone l
adalah rincian biaya langsung yang
diperlukan untuk membayar remunerasi
personel berdasarkan Kontrak. Komponen
Remunerasi Personel telah
memperhitungkan gaji dasar (basic salary),
beban biaya sosial (social charge ), beban
biaya umum (overhead cost), dan
keuntungan (profit/fee ). Biaya Langsung
Personel dapat dihitung menurut jumlah
satuan waktu tertentu (bulan (SBOB),
minggu (SBOM), hari (SBOH), atau jam
(SBOJ))
1.25 S a nk si D a f ta r Hita m adalah sanksi yang
diberikan kepada Peserta
pemilihan/Penyedia berupa larangan
mengikuti Pengadaan Barang/Jasa di
seluruh Kementerian/Lembaga dalam
jangka waktu tertentu.
1.26 S ub p e ny e d ia adalah Penyedia yang
mengadakan perjanjian kerja tertulis
dengan Penyedia penanggung jawab
kontrak, untuk melaksanakan sebagian
pekerjaan (subkontrak).
1.27 S ur a t Ja m ina n yang selanjutnya disebut
Ja m ina n adalah jaminan tertulis yang
dikeluarkan oleh Bank Umum/ Perusahaan
Penjaminan/Perusahaan Asuransi/lembaga
keuangan khusus yang menjalankan usaha
di bidang pembiayaan, penjaminan, dan
asuransi untuk mendorong ekspor
Indonesia/konsorsium Perusahaan Asuransi
Umum/konsorsium Lembaga
Penjaminan/konsorsium Perusahaan

jdih.pu.go.id
- 825 -

Penjaminan sesuai dengan ketentuan dalam


peraturan perundang-undangan.
1.28 S ur at Perintah Mulai K erja yang selanjutnya
disingkat S PMK adalah surat yang
diterbitkan oleh Pengguna Jasa kepada
Penyedia untuk memulai melaksanakan
pekerjaan.
1.29 T a ng g a l Mula i K e r j a adalah tanggal yang
dinyatakan pada SPMK yang diterbitkan
oleh Pengguna Jasa untuk memulai
melaksanakan pekerjaan.
1.30 T a ng g a l Pe ny e r a ha n Pe k e r j a a n adalah
tanggal penyelesaian pekerjaan Jasa
Konsultansi ini oleh Penyedia dan
dinyatakan dalam Berita Acara Serah Terima
Pekerjaan yang diterbitkan oleh Pengguna
Jasa.
2. Pe nerapan SSUK diterapkan secara luas dalam pelaksanaan
Pekerjaan Jasa Konsultansi Konstruksi ini tetapi
tidak dapat bertentangan dengan ketentuan-
ketentuan dalam Dokumen Kontrak lain yang lebih
tinggi berdasarkan urutan hierarki dalam Surat
Perjanjian.
3. Pe m isahan Jika salah satu atau beberapa ketentuan dalam
Kontrak ini berdasarkan Hukum yang Berlaku
menjadi tidak sah, tidak berlaku, atau tidak dapat
dilaksanakan maka ketentuan-ketentuan lain tetap
berlaku secara penuh.
4. Ba hasa d an Hukum 4.1 Bahasa Kontrak harus dalam Bahasa
Indonesia
4.2 Dalam hal Kontrak dilakukan dengan pihak
asing harus dibuat dalam bahasa Indonesia
dan bahasa Inggris. Dalam hal terjadi
perselisihan dengan pihak asing digunakan
Kontrak dalam bahasa Indonesia.
4.3 Hukum yang digunakan adalah hukum
yang berlaku di Indonesia.
5. K or espondensi 5.1 Semua korespondensi dapat berbentuk
surat, e-mail dan/atau faksimili dengan
alamat tujuan para pihak yang tercantum
dalam SSKK.
5.2 Semua pemberitahuan, permohonan, atau
persetujuan berdasarkan Kontrak ini harus
dibuat secara tertulis dalam Bahasa
Indonesia, dan dianggap telah
diberitahukan jika telah disampaikan secara
langsung kepada Wakil Sah Para Pihak
dalam SSKK, atau jika disampaikan melalui
surat tercatat dan/atau faksimili ditujukan
ke alamat yang tercantum dalam SSKK.
6. W a kil S ah Para Pihak 6.1 Setiap tindakan yang disyaratkan atau
diperbolehkan untuk dilakukan, dan
setiap dokumen yang disyaratkan atau
diperbolehkan untuk dibuat berdasarkan
Kontrak ini oleh Pengguna Jasa atau
Penyedia hanya dapat dilakukan atau
dibuat oleh Wakil Sah Para Pihak atau
pejabat yang disebutkan dalam SSKK
kecuali untuk melakukan perubahan
kontrak.
6.2 Kewenangan Wakil Sah Para Pihak diatur

jdih.pu.go.id
- 826 -

dalam Surat Keputusan dari Para Pihak


dan harus disampaikan kepada masing -
masing pihak.
7. L a r angan K orupsi, 7.1 Berdasarkan etika pengadaan barang/jasa
K olusi d an Nepotisme pemerintah, para pihak dilarang untuk :
(K K N), Penyalahgunaan a. menawarkan, menerima atau
W e wenang serta menjanjikan untuk memberi atau
Pe nipuan menerima hadiah atau imbalan berupa
apa saja atau melakukan tindakan
lainnya untuk mempengaruhi siapapun
yang diketahui atau patut dapat diduga
berkaitan dengan pengadaan ini;
b. mendorong terjadinya persaingan tidak
sehat; dan/atau
c. membuat dan/atau menyampaikan
secara tidak benar dokumen dan/atau
keterangan lain yang disyaratkan untuk
penyusunan dan pelaksanaan Kontrak
ini.
7.2 Penyedia menjamin bahwa yang
bersangkutan (termasuk semua anggota
KSO apabila berbentuk KSO) dan
Subpenyedianya (jika ada) tidak pernah dan
tidak akan melakukan tindakan yang
dilarang di atas.
7.3 Penyedia yang menurut penilaian Pengguna
Jasa terbukti melakukan larangan-larangan
di atas dapat dikenakan sanksi-sanksi
administratif oleh Pengguna Jasa sebagai
berikut:
a. pemutusan Kontrak;
b. sisa uang muka harus dilunasi oleh
Penyedia atau Jaminan Uang Muka
dicairkan dan disetorkan sebagaimana
ditetapkan dalam SSKK; dan
c. pengenaan sanksi daftar hitam.
[catatan: pengenaan sanksi daftar hitam
ditetapkan oleh PA/KPA atas PPK]
PA/KPA menyampaikan dokumen
penetapan sanksi daftar hitam kepada:
1) Penyedia yang dikenakan sanksi
daftar hitam; dan
2) Unit kerja yang melaksanakan
fungsi layanan pengadaan secara
elektronik, untuk ditayangkan
dalam Daftar Hitam Nasional]
7.4 Pengenaan sanksi administratif di atas
dilaporkan oleh Pengguna Jasa kepada
PA/KPA
7.5 Pengguna Jasa yang terlibat dalam KKN dan
penipuan dikenakan sanksi berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
8. Pe mbukuan Penyedia diharapkan untuk melakukan pencatatan
keuangan yang akurat dan sistematis sehubungan
dengan pelaksanaan pekerjaan ini berdasarkan
standar akuntansi yang berlaku.
9. Pe r pajakan Penyedia, Subpenyedia (jika ada) dan personel,
yang bersangkutan berkewajiban untuk membayar
semua pajak, bea, retribusi, dan pungutan lain yang
dibebankan oleh peraturan perpajakan atas
pelaksanaan Kontrak ini. Semua pengeluaran
perpajakan ini dianggap telah termasuk dalam

jdih.pu.go.id
- 827 -

Harga Kontrak.
10. Pe ngalihan Seluruh 10.1 Pengalihan seluruh Kontrak hanya
K ontrak diperbolehkan dalam hal pergantian nama
Penyedia, baik sebagai akibat peleburan
(merger) maupun akibat lainnya.
10.2 Jika ketentuan di atas dilanggar maka
Kontrak diputuskan sepihak oleh Pengguna
Jasa dan Penyedia dikenakan sanksi
sebagaimana diatur dalam pasal 34.2.
11. Pe ngabaian Jika terjadi pengabaian oleh satu Pihak terhadap
pelanggaran ketentuan tertentu Kontrak oleh Pihak
yang lain maka pengabaian tersebut tidak menjadi
pengabaian yang terus-menerus selama Masa
Kontrak atau seketika menjadi pengabaian terhadap
pelanggaran ketentuan yang lain. Pengabaian
hanya dapat mengikat jika dapat dibuktikan secara
tertulis dan ditandatangani oleh Wakil Sah Pihak
yang melakukan pengabaian.
12. Pe nyedia Mandiri Penyedia berdasarkan Kontrak ini bertanggung
jawab penuh terhadap personel dan
Subpenyedianya (jika ada) serta pekerjaan yang
dilakukan oleh mereka.
13. K S O KSO memberi kuasa kepada salah satu anggota
yang disebut dalam Surat Perjanjian untuk
bertindak atas nama KSO dalam pelaksanaan hak
dan kewajiban terhadap Pengguna Jasa
berdasarkan Kontrak ini.
14. Pe ngawasan 14.1 Pengguna Jasa dapat mengangkat Direksi
Pe laksanaan Pekerjaan Teknis untuk melakukan pengawasan
pelaksanaan pekerjaan sesuai Kontrak ini.
14.2 Direksi Teknis dapat menggunakan
wewenang yang diberikan kepadanya oleh
Pengguna Jasa untuk bertindak sesuai
ketentuan Kontrak.
14.3 Dalam melaksanakan kewajibannya, Direksi
Teknis selalu bertindak profesional. Jika
tercantum dalam SSKK, Direksi Teknis dapat
bertindak sebagai Wakil Sah Pengguna Jasa.

B. PEL AKSANAAN, PENYELESAIAN, AD END UM D AN PEMUT US AN K O NT RAK


15. Ma sa Kontrak Kontrak ini berlaku efektif sejak penandatanganan
Surat Perjanjian oleh Para Pihak sampai dengan
Tanggal Penyerahan Pekerjaan dan hak dan
kewajiban Para Pihak yang terdapat dalam Kontrak
sudah terpenuhi.
B.1 Pe la k sa na a n Pe k e r j a a n
16. Pe nyerahan/Pemberian 16.1 Sebelum penyerahan/pemberian akses
Ak ses L okasi Kerja lokasi kerja dilakukan peninjauan lapangan
(a p abila d iperlukan) bersama.
16.2 Pengguna Jasa berkewajiban untuk
menyerahkan/memberi akses lokasi kerja
sesuai dengan kebutuhan Penyedia dan
disepakati oleh para pihak dalam rapat
persiapan penandatanganan Kontrak, untuk
melaksanakan pekerjaan tanpa ada
hambatan kepada Penyedia sebelum SPMK
diterbitkan.
16.3 Hasil peninjauan dan penyerahan
dituangkan dalam berita acara penyerahan

jdih.pu.go.id
- 828 -

lokasi kerja.
16.4 Jika dalam peninjauan lapangan bersama
ditemukan hal-hal yang dapat
mengakibatkan perubahan isi Kontrak maka
perubahan tersebut harus dituangkan
dalam Berita Acara yang selanjutkan dapat
dituangkan dalam adendum Kontrak.
16.5 Jika Pengguna Jasa tidak dapat
menyerahkan lokasi kerja sesuai kebutuhan
Penyedia untuk mulai bekerja pada Tanggal
Mulai Kerja untuk melaksanakan pekerjaan
dan terbukti merupakan suatu hambatan
yang disebabkan oleh Pengguna Jasa, maka
kondisi ini ditetapkan sebagai Peristiwa
Kompensasi.
17. S ur at Perintah Mulai 17.1 Pengguna Jasa menerbitkan SPMK paling
K e rja (SPMK) lambat 14 (empat belas) hari kerja sejak
tanggal penandatanganan Kontrak atau 14
(empat belas) hari kerja sejak
penyerahan/pemberian akses lokasi kerja
(apabila ada).
17.2 Dalam SPMK dicantumkan Tanggal Mulai
Kerja.
18. Pr ogram Mutu 18.1 Penyedia berkewajiban untuk
mempresentasikan dan menyerahkan
Program Mutu sebagai penjaminan mutu
pelaksanaan pekerjaan pada rapat
persiapan pelaksanaan Kontrak, kemudian
dibahas dan disetujui oleh Pengguna Jasa.
18.2 Program Mutu disusun paling sedikit berisi:
a. informasi mengenai pekerjaan yang
akan dilaksanakan;
b. organisasi kerja Penyedia;
c. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan;
d. jadwal penugasan Personel Inti dan
Personel Pendukung;
e. prosedur pelaksanaan pekerjaan;
f. prosedur instruksi kerja; dan
g. pelaksana kerja.
18.3 Penyedia wajib menerapkan dan
mengendalikan pelaksanaan Program Mutu
secara konsisten untuk mencapai mutu
yang dipersyaratkan pada pelaksanaan
pekerjaan ini.
18.4 Program Mutu dapat direvisi sesuai dengan
kondisi pekerjaan
18.5 Penyedia berkewajiban untuk
memutakhirkan Program Mutu jika terjadi
Adendum Kontrak dan/atau Peristiwa
Kompensasi.
18.6 Pemutakhiran Program Mutu harus
menunjukkan perkembangan kemajuan
setiap pekerjaan dan dampaknya terhadap
penjadwalan sisa pekerjaan, termasuk
perubahan terhadap urutan pekerjaan.
Pemutakhiran Program Mutu harus
mendapatkan persetujuan Pengguna Jasa.
18.7 Persetujuan Pengguna Jasa terhadap
Program Mutu tidak mengubah kewajiban
kontraktual Penyedia.
19. Ra p at Persiapan 19.1 Paling lambat 7 (tujuh) hari kalender sejak
jdih.pu.go.id
- 829 -

Pe laksanaan Kontrak diterbitkannya SPMK dan sebelum


pelaksanaan pekerjaan, Pengguna Jasa,
Direksi Teknis (apabila ada), bersama
dengan Penyedia dan pihak lain yang
ditunjuk oleh Pengguna Jasa, harus sudah
menyelenggarakan rapat persiapan
pelaksanaan kontrak
19.2 Beberapa hal yang dibahas dan disepakati
dalam rapat persiapan pelaksanaan kontrak
meliputi:
a. Program Mutu;
b. organisasi kerja dan jadwal penugasan
personel;
c. kesesuaian personel dan peralatan
dengan persyaratan Kontrak;
d. tata cara pengaturan pelaksanaan
pekerjaan;
e. Rencana Kerja/ Jadwal Pelaksanaan
Pekerjaan yang memperhatikan
Keselamatan Konstruksi;
f. jadwal mobilisasi peralatan dan
personel;
g. rencana pelaksanaan pemeriksaan dan
pembayaran; dan
h. hal-hal lain yang dianggap perlu.
19.3 Hasil rapat persiapan pelaksanaan Kontrak
dituangkan dalam Berita Acara Rapat
Persiapan Pelaksanaan Kontrak dan apabila
mengakibatkan perubahan isi Kontrak,
maka harus dituangkan dalam adendum
Kontrak
19.4 Pada tahapan Rapat Persiapan Pelaksanaan
Kontrak, PA/KPA dapat membentuk
Pejabat/Panitia Peneliti Pelaksanaan
Kontrak.
19.5 Tindak lanjut hasil pemeriksaan bersama
personel, dan/atau peralatan mengikuti
ketentuan pasal 52.
20. Mob ilisasi 20.1 Mobilisasi paling lambat harus sudah mulai
dilaksanakan dalam waktu 30 (tiga puluh)
hari kalender sejak diterbitkan SPMK, atau
sesuai kebutuhan dan Rencana Kerja yang
disepakati saat Rapat Persiapan Pelaksanaan
Kontrak.
20.2 Mobilisasi dilakukan sesuai dengan lingkup
pekerjaan, yaitu :
a. mendatangkan Personel Inti;
b. mendatangkan Personel Pendukung;
c. mendatangkan peralatan-peralatan
terkait yang diperlukan dalam
pelaksanaan pekerjaan; dan/atau
d. mempersiapkan fasilitas seperti kantor,
rumah, dan sebagainya.
20.3 Mobilisasi peralatan dan personel dapat
dilakukan secara bertahap sesuai dengan
kebutuhan.
20.4 Kendala dalam mobilisasi dilaporkan
kepada Pengguna Jasa dalam waktu 7
(tujuh) hari kalender

jdih.pu.go.id
- 830 -

B. 2 Pe ngendalian Waktu
21. W a ktu Penyelesaian 21.1 Kecuali Kontrak diputuskan lebih awal,
Pe kerjaan Penyedia berkewajiban untuk memulai
pelaksanaan pekerjaan pada Tanggal Mulai
Kerja, dan melaksanakan pekerjaan sesuai
dengan Program Mutu, serta menyelesaikan
pekerjaan paling lambat selama Masa
Pelaksanaan Kontrak yang dinyatakan
dalam SSKK.
21.2 Apabila Penyedia berpendapat tidak dapat
menyelesaikan pekerjaan sesuai Masa
Pelaksanaan Kontrak karena di luar
pengendaliannya yang dapat dibuktikan
demikian, dan Penyedia telah melaporkan
kejadian tersebut kepada Pengguna Jasa,
dengan disertai bukti-bukti yang dapat
disetujui Pengguna Jasa, maka Pengguna
Jasa dapat memberlakukan peristiwa
kompensasi dan melakukan penjadwalan
kembali pelaksanaan tugas Penyedia dengan
membuat adendum Kontrak.
21.3 Jika pekerjaan tidak selesai sesuai Masa
Pelaksanaan Kontrak bukan akibat Keadaan
Kahar atau Peristiwa Kompensasi atau
karena kesalahan atau kelalaian Penyedia
maka Penyedia dikenakan denda.
22. Pe r ingatan D ini 22.1 Penyedia berkewajiban untuk
memperingatkan sedini mungkin Pengguna
Jasa atas peristiwa atau kondisi tertentu
yang dapat mempengaruhi mutu pekerjaan,
menaikkan Harga Kontrak atau menunda
penyelesaian pekerjaan. Pengguna Jasa
dapat memerintahkan Penyedia untuk
menyampaikan secara tertulis perkiraan
dampak peristiwa atau kondisi tersebut di
atas terhadap Harga Kontrak dan Tanggal
Penyerahan Pekerjaan. Pernyataan
perkiraan ini harus sesegera mungkin
disampaikan oleh Penyedia.
22.2 Penyedia berkewajiban untuk bekerja sama
dengan Pengguna Jasa untuk mencegah
atau mengurangi dampak peristiwa atau
kondisi tersebut.
23. K e terlambatan 23.1 Apabila Penyedia terlambat melaksanakan
Pe laksanaan Pekerjaan pekerjaan sesuai jadwal karena kesalahan
Penyedia, maka Pengguna Jasa harus
memberikan peringatan secara tertulis dan
dapat dilakukan pengenaan denda
keterlambatan.
23.2 Apabila Pengguna Jasa
mengakibatkan/akan mengakibatkan
keterlambatan pekerjaan sesuai jadwal,
maka Penyedia wajib mengingatkan
Pengguna Jasa ketika Penyedia menyadari
atau seharusnya menyadari timbulnya
keterlambatan tersebut.
23.3 Jika keterlambatan tersebut semata-mata
disebabkan oleh kesalahan atau kelalaian
Pengguna Jasa, maka diberlakukan
peristiwa Kompensasi.
24. Pe mberian Kesempatan 24.1 Dalam hal diperkirakan Penyedia gagal
menyelesaikan pekerjaan sampai Masa

jdih.pu.go.id
- 831 -

Kontrak berakhir, namun Pengguna Jasa


menilai bahwa Penyedia mampu
menyelesaikan pekerjaan, Pengguna Jasa
dapat memberikan kesempatan kepada
Penyedia untuk menyelesaikan pekerjaan.
24.2 Pemberian kesempatan kepada Penyedia
untuk menyelesaikan pekerjaan dimuat
dalam adendum Kontrak yang didalamnya
mengatur:
a. waktu pemberian kesempatan
penyelesaian pekerjaan;
b. pengenaan sanksi denda keterlambatan
kepada Penyedia; dan
c. sumber dana untuk membiayai
penyelesaian sisa pekerjaan yang akan
dilanjutkan ke Tahun Anggaran
Berikutnya dari DIPA Tahun Anggaran
Berikutnya apabila pemberian
kesempatan melampaui Tahun
Anggaran.
24.3 Pemberian kesempatan kepada Penyedia
menyelesaikan pekerjaan sampai dengan 50
(lima puluh) hari kalender, sejak Tanggal
Penyerahan Pekerjaan semula terlewati.
24.4 Pemberian kesempatan kepada Penyedia
untuk menyelesaikan pekerjaan dapat
melampaui Tahun Anggaran.
B. 3 Penyelesaian Kontrak
25. S e rah Terima Pekerjaan 25.1 Setelah pekerjaan selesai sesuai dengan
ketentuan dalam Kontrak, Penyedia
mengajukan permintaan secara tertulis
kepada Pengguna Jasa untuk serah terima
pekerjaan.
25.2 Pemeriksaan dilakukan oleh Direksi Teknis
terhadap kesesuaian hasil pekerjaan
terhadap Kerangka Acuan Kerja yang
tercantum dalam Kontrak. Apabila
memerlukan keahlian teknis khusus,
Direksi Teknis dapat dibantu oleh
Tim/Tenaga Ahli.
25.3 Hasil pemeriksaan dari Direksi Teknis
disampaikan kepada Pengguna Jasa, apabila
dalam pemeriksaan hasil pekerjaan tidak
sesuai dengan ketentuan yang tercantum
dalam Kontrak dan/atau cacat hasil
pekerjaan, Pengguna Jasa memerintahkan
Penyedia untuk memperbaiki dan/atau
melengkapi kekurangan pekerjaan.
25.4 Setelah pekerjaan selesai sesuai dengan
ketentuan yang tertuang dalam Kontrak
dan Berita Acara Pemeriksaan telah
diterbitkan oleh Direksi Teknis, Penyedia
mengajukan permintaan secara tertulis
kepada Pengguna Jasa untuk serah terima
pekerjaan.
25.5 Apabila dalam pemeriksaan hasil pekerjaan
telah sesuai dengan ketentuan yang
tercantum dalam Kontrak maka Pengguna
Jasa dan Penyedia menandatangani Berita
Acara Serah Terima Pekerjaan.
25.6 Setelah penandatanganan Berita Acara
Serah Terima Pekerjaan, Pengguna Jasa

jdih.pu.go.id
- 832 -

menyerahkan hasil pekerjaan kepada


PA/KPA.
25.7 PA/KPA meminta PPHP untuk melakukan
pemeriksaan administratif terhadap hasil
pekerjaan yang diserahterimakan.
25.8 PPHP melakukan pemeriksaan administratif
proses pengadaan barang/jasa sejak
perencanaan pengadaan sampai dengan
serah terima hasil pekerjaan, meliputi
dokumen program/penganggaran, surat
penetapan Pengguna Jasa, dokumen
perencanaan pengadaan, RUP/SIRUP,
dokumen persiapan pengadaan, dokumen
pemilihan Penyedia, dokumen Kontrak dan
perubahannya serta pengendaliannya, dan
dokumen serah terima hasil pekerjaan.
25.9 Apabila hasil pemeriksaan administrasi
ditemukan ketidaksesuaian/kekurangan,
PPHP melalui PA/KPA memerintahkan
Pengguna Jasa untuk memperbaiki
dan/atau melengkapi kekurangan dokumen
administratif.
25.10 Hasil pemeriksaan administratif dituangkan
dalam Berita Acara.
B. 4 Adendum
26. Pe r ubahan K ontrak 26.1 Kontrak hanya dapat diubah melalui
Adendum Kontrak.
26.2 Perubahan Kontrak dapat dilaksanakan
apabila disetujui oleh para pihak, yang
diakibatkan beberapa hal berikut meliputi:
a. perubahan pekerjaan
b. perubahan harga Kontrak
c. perubahan Jadwal Pelaksanaan
Pekerjaan;
d. perubahan Personel Inti; dan/atau
e. perubahan Kontrak yang disebabkan
masalah administrasi;
26.3 Untuk kepentingan perubahan Kontrak,
Pengguna Jasa dapat meminta
pertimbangan dari Direksi Teknis dan
Pejabat/Panitia Peneliti Pelaksanaan
Kontrak.
26.4 Pejabat/Panitia Peneliti Pelaksanaan
Kontrak meneliti kelayakan perubahan
kontrak.
27. Pe r ubahan Pekerjaan 27.1 Dalam hal terdapat perbedaan antara
kondisi pekerjaan pada saat pelaksanaan
dengan Kerangka Acuan Kerja yang
ditentukan dalam dokumen Kontrak,
Pengguna Jasa bersama Penyedia dapat
melakukan perubahan pekerjaan, yang
meliputi:
a. menambah atau mengurangi volume
waktu penugasan yang tercantum dalam
KAK/Kontrak;
b. mengubah lingkup yang tercantum
dalam KAK/ Kontrak;
c. mengurangi atau menambah jenis
pekerjaan yang tercantum dalam
KAK/Kontrak; dan/atau
d. perubahan Jadwal Pelaksanaan

jdih.pu.go.id
- 833 -

Pekerjaan.
27.2 Dalam hal tidak terjadi perubahan kondisi
lapangan seperti yang dimaksud pada pasal
27.1 namun ada perintah perubahan dari
Pengguna Jasa, Pengguna Jasa bersama
Penyedia dapat menyepakati perubahan
pekerjaan yang meliputi:
a. mengubah lingkup yang tercantum
dalam KAK/ Kontrak
b. mengurangi atau menambah jenis
pekerjaan yang tercantum dalam
KAK/Kontrak; dan/atau
c. perubahan Jadwal Pelaksanaan
Pekerjaan.
27.3 Perintah perubahan pekerjaan dibuat oleh
Pengguna Jasa secara tertulis kepada
Penyedia kemudian dilanjutkan dengan
negosiasi teknis dan harga dengan tetap
mengacu pada ketentuan yang tercantum
dalam Kontrak awal.
27.4 Hasil negosiasi tersebut dituangkan dalam
Berita Acara sebagai dasar penyusunan
adendum Kontrak.
27.5 Dalam hal perubahan pekerjaan
mengakibatkan perubahan personel maka
perubahan tersebut harus mengikuti
ketentuan dalam pasal 30.
27.6 Dalam hal perubahan pekerjaan
sebagaimana dimaksud pada pasal 27.1 dan
27.2 mengakibatkan penambahan harga
Kontrak, perubahan Kontrak dilaksanakan
dengan ketentuan penambahan harga
Kontrak akhir tidak melebihi 10% (sepuluh
persen) dari harga yang tercantum dalam
Kontrak awal dan tersedianya anggaran.

28. Pe r ubahan Harga 28.1 Perubahan harga Kontrak dapat diakibatkan


oleh:
a. perubahan pekerjaan;
b. penyesuaian harga; dan/atau
c. peristiwa kompensasi.
28.2 Setiap perubahan harga yang ditimbulkan
oleh perubahan pekerjaan harus terlebih
dahulu melalui pemeriksaan Direksi Teknis
dan dilengkapi dengan data-data
pendukung yang lengkap.
28.3 Perubahan harga diakibatkan
penambahan/pengurangan personel yang
tercantum dalam Kontrak diberlakukan
setelah disepakati para Pihak dan dapat
diberikan penyesuaian harga setelah bulan
ke-13 sejak personel tersebut mulai bekerja.
28.4 Ketentuan penggunaan rumusan
Penyesuaian Harga adalah sebagai berikut:
a) harga yang tercantum dalam kontrak
dapat berubah akibat adanya
penyesuaian harga sesuai dengan
peraturan yang berlaku apabila
diberlakukan dalam SSKK.
b) penyesuaian harga diberlakukan pada
Kontrak Tahun Jamak dengan yang
Masa Pelaksanaan Kontraknya lebih

jdih.pu.go.id
- 834 -

dari 18 (delapan belas) bulan;


c) penyesuaian Komponen Remunerasi
Personel dan Biaya Langsung Non
Personel diberlakukan mulai bulan ke -
13 (tiga belas) sejak pelaksanaan
pekerjaan;
d) penyesuaian Komponen Remunerasi
Personel dan Biaya Langsung Non
Personel berlaku bagi seluruh
kegiatan/mata pembayaran yang
berjenis Harga Satuan, kecuali
komponen keuntungan dan biaya tidak
langsung (overhead cost) sebagaimana
tercantum dalam penawaran;
e) penyesuaian Komponen Remunerasi
Personel dan Biaya Langsung Non
Personel diberlakukan sesuai dengan
jadwal pelaksanaan yang tercantum
dalam Kontrak awal/adendum Kontrak;
f) jenis pekerjaan baru dengan Komponen
Remunerasi Personel dan Biaya
Langsung Non Personel baru sebagai
akibat adanya adendum Kontrak dapat
diberikan penyesuaian harga mulai
bulan ke-13 (tiga belas) sejak adendum
Kontrak tersebut ditandatangani;
g) indeks yang digunakan dalam
pelaksanaan Kontrak terlambat
disebabkan oleh kesalahan Penyedia
adalah indeks terendah antara jadwal
Kontrak dan realisasi pekerjaan;
h) jenis pekerjaan yang lebih cepat
pelaksanaannya diberlakukan
penyesuaian harga berdasarkan indeks
harga pada saat pelaksanaan.
i) Koefisien komponen kontrak
berdasarkan koefisien yang digunakan
dalam analisis harga satuan; dan
j) Hasil perhitungan Penyesuaian Harga
dituangkan dalam Adendum Kontrak
setelah dilakukan audit sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-
undangan.
28.5 Ketentuan Penyesuaian Harga lebih lanjut
sebagaimana diatur dalam SSKK.
28.6 Ketentuan ganti rugi akibat peristiwa
kompensasi mengacu pada pasal Peristiwa
Kompensasi.
29. Pe r ubahan Jadwal 29.1 Perubahan Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
Pe laksanaan Pekerjaan dapat diakibatkan oleh:
a. perubahan pekerjaan;
b. perpanjangan Masa Pelaksanaan
Kontrak; dan/atau
c. peristiwa kompensasi
29.2 Perpanjangan Masa Pelaksanaan Kontrak
dapat diberikan oleh Pengguna Jasa atas
pertimbangan yang layak dan wajar untuk
hal-hal sebagai berikut:
a. perubahan pekerjaan;
b. peristiwa kompensasi; dan/atau
c. Keadaan Kahar.
29.3 Masa Pelaksanaan Kontrak dapat
diperpanjang paling kurang sama dengan
waktu terhentinya Kontrak akibat Keadaan

jdih.pu.go.id
- 835 -

Kahar atau waktu yang diperlukan untuk


menyelesaikan pekerjaan akibat dari
ketentuan pada pasal 29.2 huruf a dan b.
29.4 Pengguna Jasa dapat menyetujui
perpanjangan Masa Pelaksanaan Kontrak
setelah melakukan penelitian terhadap
usulan tertulis yang diajukan oleh Penyedia
sesuai pertimbangan yang wajar setelah
Penyedia meminta perpanjangan. Jika
Penyedia lalai untuk memberikan
peringatan dini atas keterlambatan atau
tidak dapat bekerja sama untuk mencegah
keterlambatan sesegera mungkin, maka
keterlambatan seperti ini tidak dapat
dijadikan alasan untuk memperpanjang
Masa Pelaksanaan Kontrak.
29.5 Pengguna Jasa berdasarkan pertimbangan
Direksi Teknis dan Pejabat/Panitia Peneliti
Pelaksanaan Kontrak harus telah
menetapkan ada tidaknya perpanjangan
dan untuk berapa lama.
29.6 Persetujuan perubahan Jadwal Pelaksanaan
Pekerjaan dan/atau perpanjangan Masa
Pelaksanaan Kontrak dituangkan dalam
Adendum Kontrak.
29.7 Jika terjadi Peristiwa Kompensasi sehingga
penyelesaian pekerjaan akan melampaui
Masa Pelaksanaan Kontrak maka Penyedia
berhak untuk meminta perpanjangan Masa
Pelaksanaan Kontrak berdasarkan data
penunjang. Pengguna Jasa berdasarkan
pertimbangan Direksi Teknis
memperpanjang Masa Pelaksanaan Kontrak
secara tertulis. Perpanjangan Masa
Pelaksanaan Kontrak harus dilakukan
melalui Adendum Kontrak.
30. Pe r ubahan Personel Inti 30.1 Jika Pengguna Jasa menilai bahwa Personel
inti :
1. tidak mampu atau tidak dapat melakukan
pekerjaan dengan baik;
2. berkelakuan tidak baik;
3. tidak menerapkan prosedur SMKK;
dan/atau
4. mengabaikan pekerjaan yang menjadi
tugasnya;
maka Penyedia berkewajiban untuk
menyediakan pengganti dan menjamin
Personel Inti tersebut meninggalkan lokasi
kerja dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender
sejak diminta oleh Pengguna Jasa.

30.2 Dalam hal penggantian Personel Inti akibat


ketentuan pada pasal 30.1 perlu dilakukan,
maka Penyedia berkewajiban untuk
menyediakan pengganti dengan kualifikasi
yang setara atau lebih baik dari tenaga kerja
konstruksi yang digantikan tanpa biaya
tambahan apapun.
30.3 Dalam hal penggantian/penambahan
Personel Inti diusulkan oleh Penyedia akibat
perubahan pekerjaan, Penyedia mengajukan

jdih.pu.go.id
- 836 -

permohonan terlebih dahulu kepada


Pengguna Jasa disertai alasan penambahan.
30.4 Penggantian dan/ atau penambahan Personel
Inti sebagaimana ketentuan pasal 30.3
diajukan dengan melampirkan riwayat
hidup/pengalaman kerja Personel Inti yang
diusulkan.
30.5 Pengguna Jasa dapat menyetujui penggantian
dan/atau penambahan Personel Inti
berdasarkan pemeriksaan terhadap
kualifikasi yang dibutuhkan dengan riwayat
hidup/pengalaman kerja Personel Inti yang
diusulkan.
30.6 Perubahan Personel Inti berupa
pengurangan, penambahan, dan/atau
penggantian harus mendapat persetujuan
terlebih dahulu dari Pengguna Jasa dan
dituangkan dalam adendum kontrak.
30.7 Perubahan Personel Inti yang dilakukan tidak
memengaruhi mutu pelaksanaan Kontrak.
30.8 Biaya mobilisasi/demobilisasi yang timbul
akibat perubahan Personel Inti menjadi
tanggung jawab Penyedia.

B. 5 K eadaan K ahar
31. K e adaan Kahar 31.1 Contoh Keadaan Kahar tidak terbatas pada:
bencana alam, bencana non alam, bencana
sosial, pemogokan, kebakaran, kondisi
cuaca ekstrem, dan gangguan industri
lainnya.
31.2 Tidak termasuk Keadaan Kahar adalah hal-
hal merugikan yang disebabkan oleh
perbuatan atau kelalaian para pihak.
31.3 Dalam hal terjadi keadaan kahar, Pengguna
Jasa atau Penyedia memberitahukan tentang
terjadinya Keadaan Kahar kepada salah satu
pihak secara tertulis dengan ketentuan :
a. dalam waktu paling lambat 14
(empat belas) hari kalender sejak
menyadari atau seharusnya
menyadari atas kejadian atau
terjadinya Keadaan Kahar;
b. menyertakan bukti keadaan kahar;
dan
c. menyerahkan hasil identifikasi
kewajiban dan kinerja pelaksanaan
yang terhambat dan/atau akan
terhambat akibat Keadaan Kahar
tersebut.
31.4 Bukti Keadaan Kahar dapat berupa :
a. pernyataan yang diterbitkan oleh
pihak/instansi yang berwenang sesuai
ketentuan peraturan perundang -
undangan; dan/atau
b. foto/video dokumentasi Keadaan Kahar
yang telah diverifikasi kebenarannya.
31.5 Hasil identifikasi kewajiban dan kinerja
pelaksanaan dapat berupa:
a. Foto/video dokumentasi pekerjaan yang

jdih.pu.go.id
- 837 -

terdampak;
b. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan; dan
c. Dokumen pendukung lainnya (apabila
ada).
31.6 Pengguna Jasa meminta Direksi Teknis
untuk melakukan penelitian terhadap
penyampaian pemberitahuan Keadaan
Kahar dan bukti serta hasil identifikasi
sebagaimana dimaksud dalam pasal 31.4
dan pasal 31.5
31.7 Dalam hal Keadaan Kahar terbukti,
kegagalan salah satu Pihak untuk
memenuhi kewajibannya yang ditentukan
dalam Kontrak bukan merupakan cidera
janji atau wanprestasi apabila telah
dilakukan sesuai pada pasal 31.3.
Kewajiban yang dimaksud adalah hanya
kewajiban dan kinerja pelaksanaan
terhadap pekerjaan/bagian pekerjaan yang
terdampak dan/atau akan terdampak akibat
dari Keadaan Kahar
31.8 Dalam hal terjadi Keadaan Kahar terbukti,
pelaksanaan pekerjaan dapat dihentikan.
Penghentian Pekerjaan karena Keadaan
Kahar dapat bersifat
a. sementara hingga Keadaan Kahar
berakhir apabila akibat Keadaan Kahar
masih memungkinkan
dilanjutkan/diselesaikannya pekerjaan ;
b. permanen apabila akibat Keadaan
Kahar tidak memungkinkan
dilanjutkan/diselesaikannya pekerjaan.
c. Sebagian apabila Keadaan Kahar hanya
berdampak pada bagian Pekerjaan;
dan/atau
d. Seluruhnya apabila Keadaan Kahar
berdampak terhadap keseluruhan
Pekerjaan;

31.9 Penghentian Pekerjaan sesuai pasal 31.8


akibat keadaan kahar dilakukan secara
tertulis oleh Pengguna Jasa dengan disertai
alasan penghentian pekerjaan dan
dituangkan dalam perubahan Rencana
Kerja penyedia.
31.10 Dalam hal penghentian pekerjaan
mencakup seluruh pekerjaan (baik
sementara ataupun permanen) karena
Keadaan Kahar, maka:
a. Kontrak dihentikan sementara hingga
keadaan kahar berakhir; atau
b. Kontrak dihentikan permanen apabila
akibat Keadaan Kahar tidak
memungkinkan dilanjutkan/
diselesaikannya pekerjaan.
31.11 Penghentian kontrak sebagaimana pasal
31.10 dilakukan melalui perintah tertulis
oleh Pengguna Jasa dengan disertai alasan
penghentian kontrak dan dituangkan dalam
adendum kontrak.
31.12 Dalam hal pelaksanaan Kontrak
dilanjutkan, para pihak dapat melakukan

jdih.pu.go.id
- 838 -

perubahan Kontrak. Masa Pelaksanaan


Kontrak dapat diperpanjang sekurang -
kurangnya sama dengan jangka waktu
terhentinya Kontrak akibat Keadaan Kahar.
Perpanjangan waktu untuk penyelesaian
Kontrak dapat melewati Tahun Anggaran.
31.13 Selama masa Keadaan Kahar, jika Pengguna
Jasa memerintahkan secara tertulis kepada
Penyedia untuk sedapat mungkin
meneruskan pekerjaan, maka Penyedia
berhak untuk menerima pembayaran
sebagaimana ditentukan dalam Kontrak dan
mendapat penggantian biaya yang wajar
sesuai dengan kondisi yang telah
dikeluarkan untuk bekerja dalam Keadaan
Kahar. Penggantian biaya ini harus diatur
dalam suatu adendum Kontrak.
31.14 Dalam hal pelaksanaan Kontrak dihentikan
permanen, para pihak melakukan
pengakhiran Pekerjaan, Pengakhiran
Kontrak dan menyelesaikan hak dan
kewajiban sesuai Kontrak. Penyedia berhak
untuk menerima pembayaran sesuai dengan
prestasi atau kemajuan hasil pekerjaan yang
telah dicapai setelah dilakukan pemeriksaan
bersama atau berdasarkan hasil audit.
B. 6 Penghentian, Pemutusan, dan Berakhirnya K ontrak
32. Pe nghentian K ontrak Penghentian Kontrak dapat dilakukan karena
terjadi Keadaan Kahar sebagaimana dimaksud pada
pasal 31.
33. Pe m utusan Kontrak 33.1 Pemutusan Kontrak dapat dilakukan oleh
Pengguna Jasa atau Penyedia.
33.2 Pemutusan kontrak dilakukan dengan
terlebih dahulu memberikan surat
peringatan dari salah satu pihak ke pihak
yang lain yang melakukan tindakan
wanprestasi kecuali telah ada putusan
pidana.
33.3 Surat peringatan diberikan 3 (tiga) kali
kecuali pelanggaran tersebut berdampak
terhadap kerugian atas konstruksi, jiwa
manusia, keselamatan publik, dan
lingkungan dan ditindaklanjuti dengan
surat pernyataan wanprestasi dari pihak
yang dirugikan.
33.4 Pemutusan kontrak dilakukan sekurang -
kurangnya 14 (empat belas) hari kalender
setelah Pengguna Jasa/Penyedia
menyampaikan pemberitahuan rencana
Pemutusan Kontrak secara tertulis kepada
Penyedia/Pengguna Jasa.
33.5 Dalam hal dilakukan pemutusan Kontrak
oleh salah satu pihak maka Pengguna Jasa
membayar kepada Penyedia sesuai dengan
pencapaian prestasi pekerjaan yang telah
diterima oleh Pengguna Jasa dikurangi
denda yang harus dibayar Penyedia
(apabila ada), serta Penyedia
menyerahkan semua hasil pelaksanaan
kepada Pengguna Jasa dan selanjutnya
menjadi hak milik Pengguna Jasa.
34. Pe m utusan Kontrak oleh 34.1 Mengesampingkan Pasal 1266 dan 1267
Pe ngguna Jasa Kitab Undang-Undang Hukum Perdata,
Pengguna Jasa dapat melakukan pemutusan

jdih.pu.go.id
- 839 -

Kontrak apabila:
a. Penyedia terbukti melakukan KKN,
kecurangan dan/atau pemalsuan
dalam proses pengadaan yang
diputuskan oleh Instansi yang
berwenang.
b. Pengaduan tentang penyimpangan
prosedur, dugaan KKN dan/atau
pelanggaran persaingan sehat dalam
pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
dinyatakan benar oleh Instansi yang
berwenang;
c. Penyedia berada dalam keadaan pailit
yang diputuskan oleh pengadilan;
d. Penyedia terbukti dikenakan Sanksi
Daftar Hitam sebelum
penandatanganan Kontrak;
e. Penyedia gagal memperbaiki kinerja;
f. Penyedia lalai/cidera janji dalam
melaksanakan kewajibannya dan tidak
memperbaiki kelalaiannya dalam
jangka waktu yang telah ditetapkan;
g. berdasarkan penelitian Pengguna Jasa,
Penyedia tidak akan mampu
menyelesaikan keseluruhan pekerjaan
walaupun diberikan kesempatan
sampai dengan 50 (lima puluh) hari
kalender sejak Tanggal Penyerahan
Pekerjaan semula untuk menyelesaikan
pekerjaan;
h. setelah diberikan kesempatan
menyelesaikan pekerjaan sampai
dengan 50 (lima puluh) hari kalender
sejak Tanggal Penyerahan Pekerjaan
semula, Penyedia tidak dapat
menyelesaikan pekerjaan;
i. Penyedia menghentikan pekerjaan
selama 28 (dua puluh delapan) hari
kalender dan penghentian ini tidak
tercantum dalam Jadwal Pelaksanaan
Pekerjaan serta tanpa persetujuan
Direksi Teknis; atau
j. Penyedia mengalihkan seluruh Kontrak
bukan dikarenakan pergantian nama.
34.2 Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan
pada Masa Kontrak karena kesalahan
Penyedia, maka:
a. Sisa uang muka harus dilunasi oleh
Penyedia atau Jaminan Uang Muka
terlebih dahulu dicairkan (apabila
diberikan);
b. Penyedia membayar denda (apabila
ada); dan
c. Penyedia dikenakan Sanksi Daftar
Hitam
34.3 Pencairan jaminan sebagaimana dimaksud
pada pasal 34.2 di atas, dicairkan senilai
uang muka yang belum dikembalikan dan
disetorkan sesuai ketentuan dalam SSKK.
34.4 Pencairan Jaminan sebagaimana dimaksud
pasal 34.2 disertai dengan:
a. bukti kesalahan penyedia sesuai dengan
ketentuan kontrak; dan

jdih.pu.go.id
- 840 -

b. dokumen pendukung.
35. Pe m utusan Kontrak oleh Mengesampingkan Pasal 1266 dan 1267 Kitab
Pe nyedia Undang-Undang Hukum Perdata, Penyedia dapat
melakukan pemutusan Kontrak apabila:
a. Pengguna Jasa menyetujui Direksi Teknis
untuk memerintahkan Penyedia menunda
pelaksanaan pekerjaan yang bukan disebabkan
oleh kesalahan Penyedia, dan perintah
penundaan tersebut tidak ditarik selama 28
(dua puluh delapan) hari kalender;
b. Pengguna Jasa tidak menerbitkan Surat
Permintaan Pembayaran (SPP) untuk
pembayaran tagihan angsuran sesuai dengan
yang disepakati sebagaimana tercantum dalam
SSKK.
36. Pe ngakhiran Pekerjaan
36.1 Para pihak dapat menyepakati pengakhiran
Pekerjaan dalam hal terjadi
a. penyimpangan prosedur yang diakibatkan
bukan oleh kesalahan para pihak;
b. pelaksanaan kontrak tidak dapat
dilanjutkan akibat keadaan kahar; atau
c. ruang lingkup kontrak sudah terwujud.
36.2 Pengakhiran pekerjaan sesuai pasal 36.1
dituangkan dalam adendum final yang berisi
perubahan akhir dari kontrak
37. Be r akhirnya Kontrak
37.1 Pengakhiran pelaksanaan Kontrak
dilakukan berdasarkan kesepakatan para
pihak
37.2 Kontrak berakhir apabila telah dilakukan
pengakhiran pekerjaan dan hak dan
kewajiban para pihak yang terdapat dalam
Kontrak sudah terpenuhi.
37.3 Terpenuhinya hak dan kewajiban para
pihak sebagaimana dimaksud pada pasal
37.2 adalah terkait dengan pembayaran
yang seharusnya dilakukan akibat dari
pelaksanaan kontrak.

38. Pe ninggalan Semua bahan, perlengkapan, peralatan, hasil


pekerjaan sementara yang masih berada di lokasi
kerja setelah pemutusan Kontrak akibat kelalaian
atau kesalahan Penyedia, dapat dimanfaatkan
sepenuhnya oleh Pengguna Jasa tanpa kewajiban
perawatan/pemeliharaan. Pengambilan kembali
semua peninggalan tersebut oleh Penyedia hanya
dapat dilakukan setelah mempertimbangkan
kepentingan Pengguna Jasa.
C. HAK D AN K EW AJI BAN PENY ED I A
39. Ha k dan Kewajiban Hak-hak yang dimiliki serta kewajiban-kewajiban
Pe nyedia yang harus dilaksanakan oleh Penyedia dalam
melaksanakan Kontrak, meliputi :
a. menerima pembayaran untuk pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan harga dan ketentuan
yang telah ditetapkan dalam Kontrak;
b. meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana
dan prasarana dari Pengguna Jasa untuk
kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai
ketentuan Kontrak;
c. melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara
periodik kepada Pengguna Jasa;

jdih.pu.go.id
- 841 -

d. melaksanakan, menyelesaikan dan


menyerahkan pekerjaan sesuai dengan Jadwal
Pelaksanaan Pekerjaan dan ketentuan yang
telah ditetapkan dalam Kontrak;
e. melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan
secara cermat, akurat dan penuh tanggung
jawab dengan menyediakan tenaga kerja,
bahan-bahan, peralatan, angkutan ke atau dari
lapangan, dan segala pekerjaan yang
diperlukan untuk pelaksanaan, penyelesaian
dan perbaikan pekerjaan yang dirinci dalam
Kontrak;
f. memberikan keterangan-keterangan yang
diperlukan untuk pemeriksaan pelaksanaan
yang dilakukan Pengguna Jasa;
g. mengambil langkah-langkah yang memadai
dalam rangka memberi perlindungan kepada
setiap orang yang berada di tempat kerja
maupun masyarakat dan lingkungan sekitar
yang berhubungan dengan pelaksanaan
pekerjaan;
h. melaksanakan semua perintah Direksi Teknis
yang sesuai dengan kewenangan Direksi
Teknis dalam Kontrak ini; dan
i. hak dan kewajiban lain yang timbul akibat
lingkup pekerjaan ditentukan di SSKK.
40. Pe nggunaan Dokumen- Penyedia tidak diperkenankan menggunakan dan
D okumen Kontrak dan menginformasikan dokumen Kontrak atau
I nf ormasi dokumen lainnya yang berhubungan dengan
Kontrak untuk kepentingan pihak lain, misalnya
KAK dan/atau gambar-gambar, serta informasi
lain yang berkaitan dengan Kontrak, kecuali
dengan izin tertulis dari Pengguna Jasa sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.
41. Ha k Kekayaan Penyedia wajib melindungi Pengguna Jasa dari
I ntelektual segala tuntutan atau klaim dari pihak ketiga yang
disebabkan penggunaan atau atas pelanggaran Hak
Kekayaan Intelektual oleh Penyedia.
42. Pe nanggunga n Risiko 42.1 Penyedia berkewajiban untuk melindungi,
membebaskan, dan menanggung tanpa
batas Pengguna Jasa beserta instansinya
terhadap semua bentuk tuntutan, tanggung
jawab, kewajiban, kehilangan, kerugian,
denda, gugatan atau tuntutan hukum,
proses pemeriksaan hukum, dan biaya yang
dikenakan terhadap Pengguna Jasa beserta
instansinya (kecuali kerugian yang
mendasari tuntutan tersebut disebabkan
kesalahan atau kelalaian berat Pengguna
Jasa) sehubungan dengan klaim yang
timbul dari hal-hal berikut terhitung sejak
Tanggal Mulai Kerja sampai dengan
Tanggal Penyerahan Pekerjaan :
a. kehilangan atau kerusakan peralatan
dan harta benda Penyedia, Subpenyedia
(jika ada), dan personel;
b. cidera tubuh, sakit atau kematian
personel; dan
c. kehilangan atau kerusakan harta
benda, dan cidera tubuh, sakit atau
kematian pihak ketiga.
42.2 Terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja sampai
dengan Tanggal Penyerahan Pekerjaan,

jdih.pu.go.id
- 842 -

semua risiko kehilangan atau kerusakan


hasil pekerjaan ini, bahan dan
perlengkapan merupakan risiko Penyedia,
kecuali kerugian atau kerusakan tersebut
diakibatkan oleh kesalahan atau kelalaian
Pengguna Jasa.
42.3 Pertanggungan asuransi yang dimiliki oleh
Penyedia tidak membatasi kewajiban
penanggungan dalam pasal ini. Dalam hal
pertanggungan asuransi tidak mencukupi
maka biaya yang timbul dan/atau selisih
biaya tetap ditanggung oleh Penyedia.
42.4 Kehilangan atau kerusakan terhadap hasil
pekerjaan sejak Tanggal Mulai Kerja sampai
dengan Tanggal Penyerahan Pekerjaan
harus diganti atau diperbaiki oleh Penyedia
atas tanggungannya sendiri jika kehilangan
atau kerusakan tersebut terjadi akibat
tindakan atau kelalaian Penyedia.
43. Pe r lindungan T enaga 43.1 Penyedia dan Subpenyedia berkewajiban
K e rja atas biaya sendiri untuk mengikutsertakan

personelnya pada program Badan


Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
Ketenagakerjaan serta melunasi kewajiban
pembayaran BPJS tersebut sebagaimana
diatur dalam peraturan perundang-
undangan.
43.2 Penyedia berkewajiban untuk mematuhi
dan memerintahkan personelnya untuk
mematuhi peraturan keselamatan
konstruksi. Pada waktu pelaksanaan
pekerjaan, Penyedia beserta personelnya
dianggap telah membaca dan memahami
peraturan keselamatan konstruksi tersebut.
43.3 Penyedia berkewajiban untuk menyediakan
kepada setiap personelnya (termasuk
personelnya Subpenyedia, jika ada)
perlengkapan keselamatan konstruksi yang
sesuai dan memadai.
43.4 Tanpa mengurangi kewajiban Penyedia
untuk melaporkan kecelakaan berdasarkan
hukum yang berlaku, Penyedia wajib
melaporkan kepada Pengguna Jasa
mengenai setiap kecelakaan yang timbul
sehubungan dengan pelaksanaan Kontrak
ini dalam waktu 24 (dua puluh empat) jam
setelah kejadian.
44. Pe meliharaan Penyedia berkewajiban untuk mengambil langkah-
L ingkungan langkah yang memadai untuk melindungi
lingkungan baik di dalam maupun di luar tempat
kerja dan membatasi gangguan lingkungan
terhadap pihak ketiga dan harta bendanya
sehubungan dengan pelaksanaan Kontrak ini,
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang -
undangan yang mengatur mengenai pengelolaan
lingkungan hidup.
45. Asur ansi 45.1 Apabila disyaratkan, Penyedia menyediakan
asuransi sejak SPMK sampai dengan
Tanggal Penyerahan Pekerjaan untuk
semua barang yang mempunyai risiko
tinggi terjadinya kecelakaan, pelaksanaan
pekerjaan, atas segala risiko terhadap
kecelakaan, kerusakan, kehilangan, serta
risiko lain yang tidak dapat diduga.
45.2 Penyedia wajib menyediakan asuransi bagi

jdih.pu.go.id
- 843 -

pihak ketiga sebagai akibat kecelakaan di


lokasi kerja.
45.3 Besarnya asuransi sudah diperhitungkan
dalam penawaran dan termasuk dalam
harga kontrak.
46. T indakan Penyedia y ang 46.1 Penyedia berkewajiban untuk mendapatkan
Me nsyaratkan lebih dahulu persetujuan tertulis Pengguna
Pe r setujuan Pengguna Jasa sebelum melakukan tindakan-tindakan
Ja sa berikut:
a. mensubkontrakkan sebagian pekerjaan
yang belum tercantum dalam Lampiran
SSKK (apabila ada);
b. menunjuk Personel Inti yang namanya
tidak tercantum dalam Lampiran SSKK;
c. mengubah atau memutakhirkan
Program Mutu; atau
d. tindakan lain selain yang diatur dalam
SSUK.
46.2 Tindakan lain dalam pasal 46.1 huruf d
dituangkan dalam SSKK
47. L a p oran Hasil Pekerjaan 47.1 Pemeriksaan pekerjaan dilakukan selama
pelaksanaan kontrak untuk menetapkan
volume pekerjaan atau kegiatan yang telah
dilaksanakan guna pembayaran hasil
pekerjaan. Hasil pemeriksaan pekerjaan
dituangkan dalam laporan kemajuan hasil
pekerjaan sesuai ketentuan dalam KAK.
47.2 Untuk kepentingan pengendalian dan
pengawasan pelaksanaan pekerjaan,
seluruh aktivitas kegiatan personel dan
pekerjaan di lokasi pekerjaan dicatat dalam
laporan rencana dan realisasi pekerjaan.
47.3 Laporan hasil pekerjaan dibuat oleh
Penyedia, diperiksa, dan disetujui oleh
Pengguna Jasa/ pihak Pengguna Jasa, dan
dapat dibantu oleh Direksi Teknis.
48. K e pemilikan Dokumen Semua rancangan, gambar, spesifikasi, desain,
laporan, dan/atau dokumen-dokumen lain serta
piranti lunak yang dipersiapkan oleh Penyedia
berdasarkan Kontrak ini sepenuhnya merupakan
hak milik Pengguna Jasa. Penyedia paling lambat
pada waktu pemutusan atau penghentian atau
akhir Masa Pelaksanaan Kontrak berkewajiban
untuk menyerahkan semua dokumen dan piranti
lunak tersebut beserta daftar rinciannya kepada
Pengguna Jasa. Penyedia dapat menyimpan 1 (satu)
buah salinan tiap dokumen dan piranti lunak
tersebut. Pembatasan (jika ada) mengenai
penggunaan dokumen dan piranti lunak tersebut di
atas di kemudian hari diatur dalam SSKK.
49. Pe nyedia Lain Penyedia berkewajiban untuk bekerjasama dan
menggunakan lokasi kerja bersama-sama dengan
Penyedia Lain (jika ada) dan pihak -pihak lainnya
yang berkepentingan atas lokasi kerja. Jika
dipandang perlu, Pengguna Jasa dapat memberikan
jadwal kerja Penyedia Lain di lokasi kerja.
50. Pe mba yaran Denda Penyedia berkewajiban untuk membayar sanksi
finansial berupa Denda sebagai akibat wanprestasi
atau cidera janji terhadap kewajiban-kewajiban
Penyedia dalam Kontrak ini. Pengguna Jasa
mengenakan Denda dengan memotong angsuran

jdih.pu.go.id
- 844 -

pembayaran prestasi pekerjaan Penyedia.


Pembayaran Denda tidak mengurangi tanggung
jawab kontraktual Penyedia.
51. Ja m inan 51.1 Jaminan yang digunakan dalam
pelaksanaan Kontrak ini dapat berupa bank
garansi atau surety bond. Jaminan bersifat
tidak bersyarat, mudah dicairkan, dan
harus dicairkan oleh penerbit jaminan
paling lambat 14 (empat belas) hari kerja
setelah surat perintah pencairan dari
Pengguna Jasa atau pihak yang diberi kuasa
oleh Pengguna Jasa diterima.
51.2 Penerbit jaminan selain Bank Umum harus
telah ditetapkan/mendapat rekomendasi
dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
51.3 Penggunaan Jaminan Uang Muka sebagai
berikut:
a. paket pekerjaan sampai dengan
Rp1.000.000.000,00 (satu miliar
rupiah) dapat diterbitkan oleh:
1) Bank Umum;
2) Perusahaan Asuransi;
3) Perusahaan Penjaminan;
4) Lembaga Keuangan Khusus yang
Menjalankan Usaha di Bidang
Pembiayaan, Penjaminan, dan
asuransi untuk mendorong ekspor
Indonesia sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan di
bidang lembaga pembiayaan
ekspor Indonesia; atau
5) Konsorsium Perusahaan Asuransi
Umum/Konsorsium Lembaga
Penjaminan/Konsorsium
Perusahaan Penjaminan yang
mempunyai program asuransi
kerugian (suretyship).
b. paket pekerjaan di atas
Rp1.000.000.000,00 (satu miliar
rupiah) dapat diterbitkan oleh:
1) Bank Umum; atau
2) Konsorsium Perusahaan Asuransi
Umum/Konsorsium Lembaga
Penjaminan/ Konsorsium
Perusahaan Penjaminan yang
mempunyai program asuransi
kerugian (suretyship).
51.4 Jaminan Uang Muka diberikan kepada
Pengguna Jasa dalam rangka pengambilan
uang muka p a ling k ur a ng sama dengan
besarnya uang muka.
51.5 Nilai Jaminan Uang Muka dapat dikurangi
secara proporsional sesuai dengan sisa uang
muka yang diterima.
51.6 Masa berlakunya Jaminan Uang Muka
paling kurang sejak tanggal persetujuan
pemberian uang muka sampai dengan
Tanggal Penyerahan Pekerjaan.

D. PERS O NEL PENY ED I A D AN S UBPENY ED I A


52. Pe r syaratan Personel 52.1 Personel Inti yang diperkerjakan harus

jdih.pu.go.id
- 845 -

sesuai dengan kualifikasi dan pengalaman


yang ditawarkan dalam Dokumen
Penawaran dan dibuktikan dalam Rapat
Persiapan Penandatanganan Kontrak serta
dituliskan dalam Lampiran SSKK
52.2 Penyesuaian terhadap perkiraan Waktu
Penugasan Personel akan dibuat oleh
Penyedia melalui pemberitahuan secara
tertulis kepada Pengguna Jasa dan dapat
dituangkan dalam perubahan Kontrak;
52.3 Jika terdapat pekerjaan tambah, maka
perkiraan Waktu Penugasan harus
ditentukan secara tertulis oleh para pihak
dan dituangkan dalam perubahan Kontrak.
53. Pe r sonel I nti 53.1 Nama Personel Inti, uraian pekerjaan,
kualifikasi, dan perkiraan Waktu Penugasan
dilampirkan dalam Lampiran SSKK;
53.2 Personel Inti berkewajiban untuk menjaga
kerahasiaan pekerjaannya. Jika diperlukan
oleh Pengguna Jasa, Personel Inti dapat
sewaktu-waktu disyaratkan untuk menjaga
kerahasiaan pekerjaan di bawah sumpah.
54. Ja m K erja d an L embur 54.1 Orang hari standar atau satu hari orang
bekerja adalah 8 (delapan) jam, terdiri atas
7 (tujuh) jam kerja (efektif) dan 1 (satu)
jam istirahat.
54.2 Pelaksanaan pekerjaan diluar ketentuan
pasal 54.1 dapat diberikan lembur sesuai
dengan ketentuan Menteri yang
membidangi ketenagakerjaan setelah
mendapatkan izin Pengguna Jasa.
54.3 Personel yang bekerja melebihi batas waktu
lembur yang diizinkan wajib diganti oleh
personel lain dan personel penggantinya
harus mendapatkan izin dari Pengguna Jasa
dan dapat dibantu diperiksa oleh Direksi
Teknis.
54.4 Waktu kerja tenaga kerja asing yang
dimobilisasi ke Indonesia dihitung sejak
kedatangannya di Indonesia sesuai dengan
surat perintah mobilisasi;
54.5 Personel tidak berhak untuk dibayar atas
sakit atau liburan, karena perhitungan upah
sudah mencakup hal tersebut.
55. Ha r i Kerja 55.1 Penyedia tidak diperkenankan melakukan
pekerjaan apapun di lokasi kerja pada
waktu yang secara ketentuan peraturan
perundang-undangan dinyatakan sebagai
hari libur atau di luar jam kerja normal,
kecuali:
a. dinyatakan lain di dalam Kontrak;
b. Pengguna Jasa memberikan izin; atau
c. pekerjaan tidak dapat ditunda, atau
untuk keselamatan/perlindungan
masyarakat, dimana Penyedia harus
segera memberitahukan urgensi
pekerjaan tersebut kepada Direksi
Teknis dan/atau Pengguna Jasa.
55.2 Semua personel dibayar selama hari kerja
dan datanya disimpan oleh Penyedia. Daftar
pembayaran masing-masing pekerja dapat

jdih.pu.go.id
- 846 -

diperiksa oleh Pengguna Jasa.


55.3 Untuk pekerjaan yang dilakukan di luar
hari kerja efektif dan jam kerja normal
harus mengikuti ketentuan Menteri yang
membidangi ketenagakerjaan.
55.4 Pelaksanaan pekerjaan di luar hari kerja
efektif dan/atau jam kerja normal harus
diawasi oleh Pengguna Jasa dan dapat
dibantu diperiksa oleh Direksi Teknis.
56. K e rjasama Antara 56.1 Penyedia hanya boleh melakukan
Pe nyedia dan subkontrak sebagian pekerjaan utama
S ub penyedia kepada Penyedia Spesialis.
56.2 Penyedia tetap bertanggung jawab atas
bagian pekerjaan yang disubkontrakkan
tersebut.
56.3 Subpenyedia dilarang mengalihkan atau
mensubkontrakkan pekerjaan.
56.4 Apabila Penyedia yang ditunjuk merupakan
Penyedia Usaha Kecil, maka pekerjaan
tersebut harus dilaksanakan sendiri oleh
Penyedia yang ditunjuk dan dilarang
dialihkan atau disubkontrakkan kepada
pihak lain.
56.5 Penyedia Usaha Non Kecil yang melakukan
kerjasama dengan Subpenyedia hanya boleh
melaksanakan sesuai dengan daftar bagian
pekerjaan yang disubkontrakkan (apabila
ada) yang dituangkan dalam Lampiran
SSKK.
56.6 Lampiran SSKK (Daftar Pekerjaan yang
Disubkontrakkan dan Subpenyedia) tidak
boleh diubah kecuali atas persetujuan
tertulis dari Pengguna Jasa dan dituangkan
dalam adendum Kontrak.
56.7 Pelaksanaan Kerjasama Antara Penyedia
dan Subpenyedia dilaporkan secara periodik
kepada Pengguna Jasa dan diawasi oleh
Pengguna Jasa serta dapat dibantu oleh
Direksi Teknis.
56.8 Apabila Penyedia melanggar ketentuan
sebagaimana diatur pada pasal 56.4 atau
56.5 maka akan dikenakan denda senilai
pekerjaan yang disubkontrakkan tersebut.

E. HAK D AN K EW AJI BAN PENG G UNA JAS A


57. Ha k dan Kewajiban Hak-hak yang dimiliki serta kewajiban-kewajiban
Pe ngguna Jasa yang harus dilaksanakan oleh Pengguna Jasa dalam
melaksanakan Kontrak, meliputi :
a. mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang
dilaksanakan oleh Penyedia;
b. menerima laporan-laporan secara periodik
mengenai pelaksanaan pekerjaan yang
dilaksanakan oleh Penyedia;
c. menerima hasil pekerjaan sesuai dengan
jadwal penyerahan pekerjaan dan ketentuan
yang telah ditetapkan dalam Kontrak.
d. membayar pekerjaan sesuai dengan Biaya
Langsung Personel dan Biaya Langsung Non
Personel yang tercantum dalam Kontrak yang
telah ditetapkan kepada Penyedia;
e. memberikan fasilitas berupa sarana dan

jdih.pu.go.id
- 847 -

prasarana yang dibutuhkan oleh Penyedia


untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan
sesuai ketentuan Kontrak; dan
f. menilai kinerja Penyedia.
58. Fa silitas Pengguna Jasa dapat memberikan fasilitas berupa
sarana dan prasarana atau kemudahan lainnya
(jika ada) yang tercantum dalam SSKK untuk
kelancaran pelaksanaan pekerjaan ini.
59. Pe r istiwa K ompensasi 59.1 Peristiwa Kompensasi dapat diberikan
kepada Penyedia yaitu:
a. Pengguna Jasa mengubah Jadwal
Pelaksanaan Pekerjaan yang dapat
mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan;
b. keterlambatan pembayaran kepada
Penyedia;
c. Pengguna Jasa tidak memberikan
gambar-gambar, spesifikasi dan/atau
instruksi sesuai jadwal yang
dibutuhkan;
d. Penyedia belum bisa masuk ke lokasi
sesuai jadwal dalam kontrak;
e. Pengguna Jasa memerintahkan
penundaan pelaksanaan pekerjaan;
f. Pengguna Jasa memerintahkan untuk
mengatasi kondisi tertentu yang tidak
dapat diduga sebelumnya yang
disebabkan/tidak disebabkan oleh
Pengguna Jasa; dan/atau
g. Ketentuan lain dalam SSKK.
59.2 Jika Peristiwa Kompensasi mengakibatkan
pengeluaran tambahan dan/atau
keterlambatan penyelesaian pekerjaan maka
Pengguna Jasa berkewajiban untuk
membayar ganti rugi dan/atau memberikan
perpanjangan Masa Pelaksanaan Kontrak.
59.3 Ganti rugi akibat Peristiwa Kompensasi
hanya dapat dibayarkan jika berdasarkan
data penunjang dan perhitungan
kompensasi yang diajukan oleh Penyedia
kepada Pengguna Jasa, dapat dibuktikan
kerugian nyata.
59.4 Perpanjangan Masa Pelaksanaan Kontrak
hanya dapat diberikan jika berdasarkan
data penunjang dan perhitungan
kompensasi yang diajukan oleh Penyedia
kepada Pengguna Jasa, dapat dibuktikan
perlunya tambahan waktu akibat Peristiwa
Kompensasi.
59.5
Penyedia tidak berhak atas ganti rugi
dan/atau perpanjangan Masa Pelaksanaan
Kontrak jika Penyedia gagal atau lalai untuk
memberikan peringatan dini dalam
mengantisipasi atau mengatasi dampak
Peristiwa Kompensasi.
F. PEMBAY ARAN K EPAD A PENY ED I A
60. Ha r ga Kontrak 60.1 Pengguna Jasa membayar kepada Penyedia
atas pelaksanaan pekerjaan dalam Kontrak
sebesar Harga Kontrak.
60.2 Harga Kontrak telah memperhitungkan
meliputi:
a. beban pajak,
b. keuntungan dan biaya overhead (biaya
umum); dan

jdih.pu.go.id
- 848 -

c. biaya pelaksanaan pekerjaan.


60.3 Rincian Harga Kontrak sesuai dengan
rincian yang tercantum dalam Rincian
Komponen Remunerasi Personel dan
Rincian Biaya Langsung Non Personel dan
dicantumkan di dalam Kontrak.
60.4 Besaran Harga Kontrak sesuai dengan
penawaran yang sebagaimana yang telah
diubah terakhir kali sesuai dengan
ketentuan dalam Kontrak.
61. Rincian Kom ponen 61.1 Pengguna Jasa membayar kepada Penyedia
Re m unerasi Personel Biaya Langsung Personel berupa remunerasi
d a n Biaya L angsung sesuai Waktu Penugasan aktual Personel
Non Personel dan Biaya Langsung Non Personel yang
timbul akibat pelaksanaan Kontrak.
61.2 Pembayaran berdasarkan Rincian
Komponen Remunerasi Personel harus
dilengkapi bukti pembayaran dari Penyedia
sebesar nominal yang diterima oleh
personelnya sesuai dengan Waktu
Penugasan.
61.3 Pembayaran berdasarkan Rincian Biaya
Langsung Non Personel harus dilengkapi
Penyedia dengan bukti pengeluaran yang
dapat dipertanggungjawabkan.
61.4 Pembayaran Biaya Langsung Non Personel
dapat dibayarkan secara lumsum, harga
satuan dan/atau penggantian biaya sesuai
yang dikeluarkan (at cost).
61.5 Rincian Komponen Remunerasi Personel
dan Biaya Langsung Non Personel dapat
diberikan Penyesuaian Harga apabila
ditentukan dalam SSKK;
62. Pe mba yaran 62.1 Uang Muka
a. Uang Muka dapat diberikan kepada
Penyedia sesuai ketentuan dalam SSKK
untuk:
1) Mobilisasi; dan/atau
2) pekerjaan teknis yang diperlukan
untuk persiapan pelaksanaan
pekerjaan
b. untuk kualifikasi usaha kecil, uang
muka dapat diberikan paling tinggi
30% (tiga puluh persen) dari harga
Kontrak;
c. untuk kualifikasi usaha menengah dan
besar, uang muka dapat diberikan
paling tinggi 20% (dua puluh persen)
dari harga Kontrak;
d. untuk Kontrak Tahun Jamak, uang
muka dapat diberikan paling tinggi
15% (lima belas persen) dari harga
Kontrak;
e. Besaran uang muka ditentukan dalam
SSKK dan dibayar setelah Penyedia
menyerahkan Jaminan Uang Muka
paling sedikit sebesar uang muka yang
diterima;
f. Dalam hal diberikan uang muka, maka
Penyedia harus mengajukan
permohonan pengambilan uang muka
secara tertulis kepada Pengguna Jasa
disertai dengan rencana penggunaan
uang muka untuk melaksanakan

jdih.pu.go.id
- 849 -

pekerjaan sesuai Kontrak;


g. Pengguna Jasa harus mengajukan Surat
Permintaan Pembayaran (SPP) kepada
Pejabat Penandatanganan Surat
Perintah Membayar (PPSPM) untuk
permohonan tersebut pada huruf f,
paling lambat 7 (tujuh) hari kerja
setelah Jaminan Uang Muka diterima;
h. Pengembalian uang muka
diperhitungkan berangsur-angsur
secara proporsional pada setiap
pembayaran prestasi pekerjaan dan
paling lambat harus lunas pada saat
pekerjaan mencapai prestasi 100 %
(seratus persen).
62.2 Prestasi pekerjaan
Pembayaran prestasi hasil pekerjaan yang
disepakati dilakukan oleh Pengguna Jasa,
dengan ketentuan:
a. Penyedia telah mengajukan tagihan
disertai laporan kemajuan hasil
pekerjaan;
b. Tagihan yang disampaikan Penyedia
dilampiri dengan Berita Acara
Pemeriksaan Pekerjaan sesuai dengan
KAK, bukti pembayaran, kuitansi, dan
bukti dukung pengeluaran lain sesuai
dengan SSKK
c. pembayaran dilakukan dengan sistem
bulanan sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan dalam SSKK.
d. pembayaran harus memperhitungkan
angsuran uang muka, denda (apabila
ada), dan pajak;
e. untuk Kontrak yang mempunyai
subkontrak, permintaan pembayaran
harus dilengkapi bukti pembayaran
kepada seluruh Subpenyedia sesuai
dengan prestasi pekerjaan. Pembayaran
kepada Subpenyedia dilakukan sesuai
prestasi pekerjaan yang selesai
dilaksanakan oleh Subpenyedia tanpa
harus menunggu pembayaran terlebih
dahulu dari Pengguna Jasa.
f. pembayaran terakhir hanya dilakukan
setelah pekerjaan selesai 100% (seratus
persen) dan Berita Acara Serah Terima
Pekerjaan ditandatangani oleh
Pengguna Jasa dan Penyedia;
g. Pengguna Jasa dalam kurun waktu 7
(tujuh) hari kerja setelah pengajuan
permintaan pembayaran dari Penyedia
diterima harus sudah mengajukan
Surat Permintaan Pembayaran kepada
Pejabat Penandatanganan Surat
Perintah Membayar (PPSPM); dan
h. Apabila terdapat ketidaksesuaian dalam
perhitungan tagihan, tidak akan
menjadi alasan untuk menunda
pembayaran. Pengguna Jasa dapat
meminta Penyedia untuk
menyampaikan perhitungan prestasi
sementara dengan mengesampingkan
hal-hal yang sedang menjadi

jdih.pu.go.id
- 850 -

perselisihan.
62.3 Denda dan Ganti Rugi
a. denda merupakan sanksi finansial yang
dikenakan kepada Penyedia, antara
lain: denda keterlambatan dalam
penyelesaian pelaksanaan pekerjaan
dan denda terkait pelanggaran
ketentuan subkontrak;
b. Ganti rugi merupakan sanksi finansial
yang dikenakan kepada Pengguna Jasa
maupun Penyedia karena terjadinya
cidera janji/wanprestasi. Besarnya
sanksi ganti rugi adalah sebesar nilai
kerugian yang ditimbulkan.
c. Besarnya denda keterlambatan yang
dikenakan kepada Penyedia atas
keterlambatan penyelesaian pekerjaan
adalah 1‰ (satu perseribu) dari harga
Kontrak (sebelum PPN) untuk setiap
hari keterlambatan.
d. Besaran denda pelanggaran subkontrak
sebesar nilai pekerjaan subkontrak
yang disubkontrakkan tidak sesuai
ketentuan.
e. besarnya ganti rugi sebagai akibat
peristiwa kompensasi yang dibayar oleh
Pengguna Jasa atas keterlambatan
pembayaran adalah sebesar bunga dari
nilai tagihan yang terlambat dibayar,
berdasarkan tingkat suku bunga yang
berlaku pada saat itu menurut
ketetapan Bank Indonesia;
f. pembayaran denda dan/atau ganti rugi
diperhitungkan dalam pembayaran
prestasi pekerjaan;
g. ganti rugi kepada Penyedia dapat
mengubah Harga Kontrak setelah
dituangkan dalam adendum kontrak;
h. pembayaran ganti rugi dilakukan oleh
Pengguna Jasa, apabila Penyedia telah
mengajukan tagihan disertai
perhitungan dan data-data.
63. Pe r hitungan Akhir 63.1 Perhitungan akhir nilai pekerjaan
berdasarkan jumlah waktu penugasan dan
ketentuan Kontrak, dilaksanakan setelah
selesai 100% (seratus persen) dan
dituangkan dalam Adendum Kontrak.
63.2 Pembayaran angsuran prestasi pekerjaan
terakhir dilakukan setelah pekerjaan selesai
100% (seratus persen) dan berita acara
serah terima pekerjaan telah ditandatangani
oleh kedua belah Pihak.
63.3 Sebelum pembayaran terakhir dilakukan,
Penyedia berkewajiban untuk menyerahkan
kepada Pengguna Jasa rincian perhitungan
nilai tagihan terakhir yang jatuh tempo.
Pengguna Jasa berdasarkan hasil penelitian
tagihan, berkewajiban untuk menerbitkan
SPP untuk pembayaran tagihan angsuran
terakhir p a ling la m b a t 7 (tujuh) hari kerja
terhitung sejak tagihan dan dokumen
penunjang dinyatakan lengkap dan
diterima oleh Pengguna Jasa.
64. Pe nangguhan 64.1 Pengguna Jasa dapat menangguhkan
pembayaran setiap angsuran prestasi

jdih.pu.go.id
- 851 -

Pe mba yaran pekerjaan Penyedia jika Penyedia gagal atau


lalai memenuhi kewajiban kontraktualnya,
termasuk penyerahan setiap Hasil Pekerjaan
sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan
dalam KAK.
64.2 Pengguna Jasa secara tertulis
memberitahukan kepada Penyedia tentang
penangguhan hak pembayaran, disertai
alasan-alasan yang jelas mengenai
penangguhan tersebut. Penyedia diberi
kesempatan untuk memperbaiki dalam
jangka waktu tertentu.
64.3 Pembayaran yang ditangguhkan harus
disesuaikan dengan proporsi kegagalan atau
kelalaian Penyedia.
64.4 Jika dipandang perlu oleh Pengguna Jasa,
penangguhan pembayaran akibat
keterlambatan penyerahan pekerjaan dapat
dilakukan bersamaan dengan pengenaan
denda kepada Penyedia.

G. PENY EL ES AI AN PERS EL I S I HAN


65. Pe nyelesaian 65.1 Para Pihak berkewajiban untuk berupaya
Pe r selisihan/Sengketa sungguh-sungguh menyelesaikan secara
damai semua perselisihan yang timbul dari
atau berhubungan dengan Kontrak ini atau
interpretasinya selama atau setelah
pelaksanaan pekerjaan ini dengan prinsip
dasar musyawarah untuk mencapai
kemufakatan.
65.2 Dalam hal musyawarah para pihak
sebagaimana dimaksud pada pasal 65.1
tidak dapat mencapai suatu kemufakatan,
maka penyelesaian perselisihan atau
sengketa antara para pihak ditempuh
melalui tahapan mediasi, konsiliasi, dan
arbitrase.
65.3 Selain ketentuan pada pasal 65.2 para pihak
dapat membentuk dewan sengketa (untuk
menggantikan mediasi dan konsiliasi).
65.4 Dalam hal pilihan yang digunakan dewan
sengketa untuk menggantikan mediasi dan
konsiliasi maka nama anggota dewan
sengketa yang dipilih dan ditetapkan oleh
para pihak sebelum penandatanganan
Kontrak.
66. I tikad Baik 66.1 Para pihak bertindak berdasarkan asas
saling percaya yang disesuaikan dengan
hak-hak yang terdapat dalam Kontrak.
66.2 Para pihak setuju untuk melaksanakan
perjanjian dengan jujur tanpa menonjolkan
kepentingan masing-masing pihak. Apabila
selama Kontrak, salah satu pihak merasa
dirugikan, maka diupayakan tindakan yang
terbaik untuk mengatasi keadaan tersebut.

jdih.pu.go.id
- 852 -

B A B IX . S Y A R A T -S Y A R A T K HUS US K ONTR A K
Pa sa l K e te ntua n D a ta
5. 1 & 5.2 K orespondensi Alamat Para Pihak sebagai berikut:
Satuan Kerja Pengguna Jasa :

Nama : H. SUHANDI, ST
Alamat : Jl. Ganggawa No. 12

Website :

E-mai l : suhandizainuddin@gmail.com

Faksimili :

Penyedia: ........................ [di i si nama badan


usaha/nama KSO]
Nama : ............... [diisi nama yang ttd
surat perjanjian]
Alamat : ............... [diisi alamat Penyedia]
E-mail : ............... [diisi email Penyedia]
Faksimili : ............... [diisi nomor faksimili
Penyedia]
6 W a k il S a h Wakil Sah Para Pihak sebagai berikut:
Pa r a Piha k
Untuk Pengguna Jasa:
Nama : H. Suhandi, ST

Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen


berdasarkan Surat Keputusan
Walikota Parepare Nomor 01
tanggal 04 Januari Tahun 2021

Untuk Penyedia:
Nama : …………………………………

Jabatan : ……………………………..
berdasarkan
Surat Keputusan …… nomor
7. 3.b & Pe nc a ir a n Jaminan dicairkan.….
dantanggal
disetorkan
…….pada Kas Daerah
34. 3 Ja m ina n Kota Parepare

21. 1 W a k tu Masa Pelaksanaan Kontrak selama 150 (Seratus Lima


Pe ny e le sa ia n Puluh) Hari Kalender terhitung sejak tanggal mulai kerja
Pe k e r j a a n yang tercantum dalam SPMK.

28. 5 Pe ny e sua ia n Penyesuaian harga …………….. [dipilih:


Ha r g a diberikan/tidak diberikan]

[Dalam hal diberikan maka rumusannya sebagai


berikut:
a. Untuk penyesuaian biaya personel
(remunerasi)
�𝑛
𝑅 𝑛= 𝑅 0(� + �. )
�0

Rn = Remunerasi setelah penyesuaian


harga;
R0 = Remunerasi saat penawaran biaya;
a = Koefisien tetap yang terdiri atas

jdih.pu.go.id
- 853 -

keuntungan dan overhead;


Dalam hal penawaran tidak
mencantumkan besaran
komponen keuntungan dan
overhead maka
a = 0,15.
b = Koefisien remunerasi. (b = 1 - a)
I 0 = Indeks upah nominal pada bulan
penyampaian penawaran biaya.
I n = Indeks upah nominal pada saat
pekerjaan dilaksanakan.

b. Untuk penyesuaian biaya untuk komponen


non-personel yang bersifat Harga Satuan

� = � (� + �.

����
𝑛 0 )
��0

Hn = Harga Satuan komponen non-


personel setelah penyesuaian
harga;
H0 = Harga Satuan komponen non-
personel saat penawaran biaya;
a = Koefisien tetap yang terdiri atas
keuntungan dan overhead;
Dalam hal penawaran tidak
mencantumkan besaran
komponen keuntungan dan
overhead maka
a = 0,15.
b = Koefisien biaya non-personel.
(b = 1 - a)
B0 = Indeks harga komponen non-
personel pada bulan penyampaian
penawaran biaya.
Bn = Indeks harga komponen non-
personel pada saat pekerjaan
dilaksanakan.
c. Indeks upah nominal dan indeks harga yang
digunakan bersumber dari penerbitan BPS.

d. Dalam hal indeks harga tidak dimuat dalam


penerbitan BPS, digunakan indeks harga atau
ketentuan yang dikeluarkan oleh instansi
teknis.]
35. b Pe m b a y a r a n Batas akhir waktu yang disepakati untuk penerbitan
T a g iha n SPP oleh Pengguna Jasa untuk pembayaran tagihan
angsuran adalah ........... (...... dalam huruf .........) hari
kerja terhitung sejak tagihan dan kelengkapan
dokumen penunjang yang tidak diperselisihkan
diterima oleh Pengguna Jasa.
39. i Ha k d a n Hak dan Kewajiban lain yang timbul akibat dari
K e wa j ib a n lingkup pekerjaan adalah :
Pe ny e d ia 1. Sesuai SSUK
2. Menyerahkan alat keselamatan kerja sesuai yang
diwajibkan dalam peraturan untuk menjaga
keselamatan pekerja dan masyarakat.
3. Pelaksanaan pekerjaan konstruksi mengikuti
protocol Kesehatan COVID-19
46. 2 T ind a k a n Tindakan lain oleh Penyedia yang memerlukan
Pe nyedia yang persetujuan Pengguna Jasa adalah: Sesuai SSUK.
Me nsyaratkan
Pe r se tuj ua n
Pe ngguna Jasa
48 K e p e m ilik a n Penyedia diperbolehkan menggunakan salinan
D ok um e n dokumen dan piranti lunak yang dihasilkan dari

jdih.pu.go.id
- 854 -

Pekerjaan Jasa Konsultansi Konstruksi ini dengan


pembatasan sebagai berikut: .................... [diisi
batasan/ketentuan yang dibolehkan dalam
penggunaannya, misalnya: untuk penelitian/riset
setelah mendapat persetujuan tertulis dari Pengguna
Jasa]
58 Fa silita s Pengguna Jasa akan memberikan fasilitas berupa :
Ruang Rapat Dinas PUPR Parepare

Pe r istiwa Termasuk peristiwa kompensasi yang dapat


59. 1. g K om p e nsa si diberikan kepada Penyedia adalah: Sesuai SSUK

62. 1 Be saran Uang Uang muka diberikan paling tinggi sebesar 30%
Muk a (Tiga Puluh Persen) dari Harga Kontrak.

62. 2. c Pe m b a y a r a n Pembayaran prestasi pekerjaan dilakukan dengan


Pr e sta si cara Monthly Certificate (MC)
Pe k e r j a a n
Dokumen penunjang yang disyaratkan untuk
mengajukan tagihan pembayaran prestasi pekerjaan:
1. ……….
2. ……….
3. Dst
[diisi dokumen yang disyaratkan]

jdih.pu.go.id
- 855 -

LA MPIRAN SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK

D AFTAR PEKERJAAN UTAMA Y ANG DIS UBK O NT RAK K AN D AN S UBPENY ED I A


(Ap a b ila Ad a )

No Bagian Pekerjaan Nama Alamat Kualifikasi Keterangan


yang Subpenyedia **) Subpenyedia **) Subpenyedia **)

Disubkontrakkan*)
1 ……….. ……….. ……….. ……….. ………..
2 ……….. ……….. ……….. ……….. ………..
3 Dst
Catatan:
*) Wajib diisi oleh PPK sewaktu penyusunan rancangan kontrak

**) Wajib diisi saat rapat persiapan penandatanganan kontrak berdasarkan dokumen penawaran

D AFT AR K O MPO S I S I T I M D AN PENUG AS AN

I n put Personel (dalam orang/bulan) untuk tiap K e g i a t a n T otal Waktu


s e s u a i J a d w a l Pe l a k s a n a a n Pe k e r ja a n Pe nugasan
No N a ma
K egi
Pos i s i K egiat K egiatan- Kegiatan a t an K egiatan- Bulan/Minggu/Jam
an -1 2 -3 n
-4
PERSONEL AHLI
[Team
K-1 [nama Personel Inti] Leader]
K-2
n
S u btotal
PERSONEL SUB PROFESSIONAL
K-1
K-2
n
S u btotal
PERSONEL PENDUKUNG
N-1
N-2
n
S u btotal
T otal
Catatan:
Wajib diisi saat rapat persiapan penandatanganan kontrak berdasarkan dokumen penawaran

D AFT AR PERAL AT AN (a p a b ila d ip e r sy a r a tk a n)

No Nama Merk Kapasitas Jumlah Kondisi Status Keterangan


Peralatan dan Kepemilikan
Utama Tipe
1 ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ………..
2 ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ………..
3 Dst
Catatan:
Wajib diisi saat rapat persiapan penandatanganan kontrak berdasarkan dokumen penawaran

jdih.pu.go.id
- 856 -

JAD W AL PENUG AS AN PERS O NEL


Ma sukan Personel (dala m be n t u k di a g r a m ba l o k )
Jabatan/Posisi Or a n g
No. B u l a n Ke -
Per sonel B ula n
I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII n
Na s ional
1
2
n
Su btotal
As i ng (apabila ada)
1
2
n
Su btotal
To tal

Full time input


Part time input

R I N C I A N K OM PON EN R EM U N ER A S I PER S ON EL
(Dalam Ribu Rupiah)*

Pers onel 1 2 3 4 5 6 7
Bes aran
Gaji Das ar Beban Beban Remuneras i Jumlah Waktu
Keuntungan (per
Nama Pos is i (per Biaya Biaya Penugas an Total
Perus ahaan bulan/minggu/
bulan/minggu Sos ial Umum (OB)
/hari) hari)
Pers onel Tenaga Ahli

Pers onel Pendukung

1. Pada isian Nama Personel, untuk Tenaga Ahli dan Sub Profesional pengisian masukan harus mencantumkan nama personel; untuk
Tenaga Pendukung cukup dicantumkan posisi, misalnya, staf administrasi, driver dan sebagainya.
2. Ketentuan pada kolom 1 sampai dengan 5 diisi sesuai Peraturan Menteri yang membidangi Jasa Konstruksi.

jdih.pu.go.id
- 857 -

RI NCI AN BI AY A L ANG S UNG NO N PERS O NEL


Ke t eranga n
Sa t u a n (Lumsum/A
J e nis Biay a Ur aian Bi a y a H a r ga J u ml a h t
( hari/kali
( R p) ( R p)
) C o st/Harga
Sa t u a n )
Biaya Biaya Sewa Harga
Ka n t o r Kantor Satuan
Biaya
Pemeliharaan Harga
Kantor Satuan
Biaya Harga
Komunikasi Satuan
Biaya Harga
Peralatan Satuan
Kantor
Biaya Kantor Harga
Lainnya Satuan
Biaya At Cost
P e rjalan a n Biaya Tiket
Dina s
Lumsum
Uang Harian
Perjalanan At Cost
Darat
Biaya At Cost
Perjalanan
Dinas Lainnya
Biaya Laporan Harga
L a po r a n Pendahuluan Satuan
Laporan Harga
Antara Satuan
Harga
Laporan Akhir Satuan
Laporan Harga
Penyelenggara Satuan
an Seminar
Biaya Laporan Harga
Lainnya Satuan
Alat Harga
Pelindung Satuan
Biaya Diri
P e nerapa n
SMKK* Alat Harga
Pelindung Satuan
Kerja
Biaya
L a inny a …….
To t a l B i a y a

Keterangan:
Biaya keuntungan (profit) dan biaya umum ( overhead cost) hanya diperhitungkan dalam Biaya Langsung
Personel
Biaya langsung non-personel adalah biaya yang diperlukan dalam menunjang pelaksanaan pekerjaan.
Biaya langsung non-personel dapat berupa harga satuan tetap atau penggantian biaya atas bukti tagihan
dengan lumsum.
Peserta dapat menambah atau mengurangi kolom Jenis Biaya sesuai kebutuhan.
Biaya penerapan SMKK digunakan sesuai kebut uhan

jdih.pu.go.id
- 858 -

J A DW A L PEL A K S A N A A N PEK ER J A A N

B ul a n ke-
No . Ke g i a t a n I II III IV V ds t . Ke t e r a n g a n
1 2 3 4 5 6 7 8 9

Catatan:
1) Kegiatan : Cantumkan semua kegiatan, termasuk penyerahan laporan (misalnya laporan pendahuluan,
laporan antara, dan laporan akhir), dan kegiatan lain yang memerlukan persetujuan Pejabat Pembuat
Komitmen. Untuk paket pekerjaan yang ditahapkan maka kegiatan seperti penyerahan laporan, dan
kegiatan lain yang memerlukan persetujuan dicantumkan secara terpisah berdasarkan tahapannya
2) Bulan ke: Jangka waktu kegiatan dicantumkan dalam bentuk diagram balok.

jdih.pu.go.id
104

LAMPIRAN SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK

DAFTAR PEKERJAAN UTAMA YANG DISUBKONTRAKKAN DAN SUBPENYEDIA


(Apabila Ada)

No Bagian Pekerjaan Nama Alamat Kualifikasi Keterangan


yang Subpenyedia**) Subpenyedia**) Subpenyedia**)
Disubkontrakkan*)
1 ……….. ……….. ……….. ……….. ………..
2 ……….. ……….. ……….. ……….. ………..
3 Dst
Catatan:
*) Wajib diisi oleh PPK sewaktu penyusunan rancangan kontrak
**)Wajib diisi saat rapat persiapan penandatanganan kontrak berdasarkan dokumen penawaran

DAFTAR PERALATAN UTAMA (apabila dipersyaratkan)

No Nama Merk Kapasitas Jumlah Kondisi Status Keterangan


Peralatan dan Kepemilikan
Utama Tipe
1 ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ………..
2 ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ………..
3 Dst
Catatan:
Wajib diisi saat rapat persiapan penandatanganan kontrak berdasarkan dokumen penawaran

REKAP PENUGASAN TENAGA AHLI

Penugasan Personel (dalam bentuk diagram balok)


No Jabatan/Posis Bulan Ke- Orang
. i Personel Inti II I V VI VII XI Bulan
I II V IX X XI n
I V I I I I
Nasional
1
2
n
Subtotal
Asing (apabila ada)
1
2
n
Subtotal
Total

Full time input


Part time input

Paraf I Paraf II Paraf III


105

JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN

No Bulan ke-
Kegiatan Keterangan
. I II III IV V dst.
1 2 3 4 5 6 7 8 9

Catatan:
1) Kegiatan : Cantumkan semua kegiatan, termasuk penyerahan laporan (misalnya laporan pendahuluan,
laporan antara, dan laporan akhir), dan kegiatan lain yang memerlukan persetujuan PPK. Untuk paket
pekerjaan yang ditahapkan maka kegiatan seperti penyerahan laporan, dan kegiatan lain yang memerlukan
persetujuan dicantumkan secara terpisah berdasarkan tahapannya
2) Bulan ke: Jangka waktu kegiatan dicantumkan dalam bentuk diagram balok.

Paraf I Paraf II Paraf III


- 106 -

DAFTAR KELUARAN DAN HARGA

No Total Harga
Keluaran Satuan
. (Rp)

DED 1 dokumen …
1

2 DED 2 dokumen …


2 Dokumen Tender dokumen

3 UKL-UPL dokumen …

4 Spesifikasi Teknis dokumen …

Sub-total …


PPN 10%

Total …

Terbilang:

Paraf I Paraf II Paraf III


- 107 -

BAB XI. BENTUK DOKUMEN LAIN

CONTOH
LAMPIRAN 1 : SURAT PENUNJUKAN PENYEDIA BARANG/JASA (SPPBJ)

[kop surat satuan kerja/KPA]


Nomor : __________ __________, __ __________ 20__
Lampiran : __________

Kepada Yth.
____________
di __________

Perihal : Penunjukan Penyedia Barang/Jasa untuk pelaksanaan


Pekerjaan _______________________________________________

Dengan ini kami beritahukan bahwa penawaran Saudara nomor ____________


tanggal _____________ perihal _____________________ dengan nilai penawaran
setelah dilakukan klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya oleh Pokja ____________
UKPBJ ____________ sebesar Rp__________ (_____________________) termasuk
PPN, telah ditetapkan sebagai pemenang oleh Pokja ____________ UKPBJ
____________.

Selanjutnya kami menunjuk Saudara untuk melaksanakan pekerjaan


______________________________, dan meminta Saudara untuk menandatangani
Surat Perjanjian paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah dikeluarkannya
SPPBJ ini sesuai dengan ketentuan dalam Dokumen Pemilihan.
Kegagalan Saudara untuk menerima penunjukan ini yang disusun berdasarkan
evaluasi terhadap penawaran Saudara akan dikenakan sanksi sesuai dengan
ketentuan yang tercantum dalam Dokumen Pemilihan.

Kegiatan/Satuan Kerja __________


Pejabat Penandatangan Kontrak

[tanda tangan]
Meterai Rp. 10.000,00

[nama lengkap]
[jabatan]
NIP. __________

Paraf I Paraf II Paraf III


- 108 -

LAMPIRAN 2 : SURAT PERINTAH MULAI KERJA


CONTOH
[kop surat satuan kerja/KPA]

SURAT PERINTAH MULAI KERJA (SPMK)

Nomor: __________
Paket Pekerjaan: __________

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : __________[nama Pejabat Penandatangan Kontrak]


Jabatan :__________[jabatan Pejabat Penandatangan Kontrak]
Alamat :__________[alamat kegiatan/satuan kerja Pejabat Penandatangan Kontrak]
selanjutnya disebut sebagai Pejabat Penandatangan Kontrak;

berdasarkan Surat Perjanjian __________ nomor __________ tanggal __________, bersama


ini memerintahkan:

Nama penyedia: __________[nama penyedia]


Alamat :__________[alamat penyedia]
yang dalam hal ini diwakili oleh: __________
selanjutnya disebut sebagai Penyedia Jasa Konsultansi;

untuk segera memulai pelaksanaan pekerjaan dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan


sebagai berikut:
1. Macam pekerjaan: __________;
2. Tanggal mulai kerja: __________;
3. Syarat-syarat pekerjaan: sesuai dengan persyaratan dan ketentuan Kontrak;
4. Waktu penyelesaian: selama ___ (__________) hari kalender/bulan/tahun [pilih
salah satu] dan pekerjaan harus sudah selesai pada tanggal __________
5. Hasil Pekerjaan: __________
6. Sanksi: Terhadap keterlambatan penyerahan hasil kerja dan laporan akhir, Kontrak
Pengadaan Jasa Konsultansi dan pembayaran kepada penyedia dapat dihentikan
sesuai dengan ketentuan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak.
__________, __ __________ 20__

Untuk dan atas nama __________


Pejabat Penandatangan Kontrak

[tanda tangan]
Meterai Rp. 10.000,00
[nama lengkap]
[jabatan]
NIP: __________

Menerima dan menyetujui:


Untuk dan atas nama __________[nama penyedia]

[tanda tangan]
Meterai Rp. 10.000,00
[nama lengkap wakil sah badan usaha]
[jabatan]

Keterangan:
Arsip I (satu) disimpan oleh Badan Usaha, Arsip II disimpan oleh Pejabat Penandatangan
Kontrak.
Paraf I Paraf II Paraf III
109

LAMPIRAN 3 : JAMINAN UANG MUKA

CONTOH
[Kop Bank Penerbit Jaminan]

GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN UANG MUKA
No. ........................................

Yang bertanda tangan dibawah ini .................................................................. dalam


jabatan selaku .......................................................................................... dalam hal ini
bertindak untuk dan atas nama ............................ [nama bank] berkedudukan
di .................................................................................. [alamat]

untuk selanjutnya disebut : PENJAMIN

dengan ini menyatakan akan membayar kepada:


Nama : ..........................................................[Pejabat Penandatangan Kontrak]
Alamat : ........................................................................................

selanjutnya disebut : PENERIMA JAMINAN

sejumlah uang Rp ......................................................................................


(terbilang ..........................................................................................) sebagai jaminan
Uang Muka
apabila:
Nama : .......................................................... [penyedia Jasa Konsultansi]
Alamat : ...........................................................................................................

selanjutnya disebut : YANG DIJAMIN

ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas
waktu berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya kepada
Penerima Jaminan berupa:
Yang Dijamin tidak memenuhi kewajibannya melakukan pembayaran kembali Uang
Muka yang sudah diterima Yang Dijamin kepada Penerima Jaminan sebagaimana
ditentukan dalam Dokumen Kontrak.

Garansi Bank ini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut:


1. Garansi Bank berlaku selama …………. (…….…dalam huruf……....) hari
kalender, dari tanggal …………. s.d. …………. untuk
pekerjaan .........................
2. Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan
melampirkan Surat Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan paling
lambat 14 (empat belas) hari kalender setelah tanggal jatuh tempo Garansi
Bank sebagaimana tercantum dalam butir 1.
3. Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai jaminan
tersebut di atas atau sisa Uang Muka yang belum dikembalikan Yang Dijamin
dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat setelah
menerima tuntutan pencairan dari Penerima Jaminan berdasar Surat
Paraf I Paraf II Paraf III
110

Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan mengenai pengenaan sanksi


akibat Yang Dijamin cidera janji/lalai/tidak memenuhi kewajibannya.
4. Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya benda-
benda yang diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual untuk
melunasi hutang Yang Dijamin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata.
5. Garansi Bank ini tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan
kepada pihak lain.
6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini, masing-
masing pihak memilih domisili hukum yang umum dan tetap di Kantor
Pengadilan Negeri …………..

Dikeluarkan di : ........................

Pada tanggal
: ......................

Untuk keyakinan, Penerima [Bank]


Jaminan disarankan untuk
mencocokkan Jaminan ini ke
Bank ................ [bank] ........................
Pemimpin

Paraf I Paraf II Paraf III


- 111 -

CONTOH

[Kop Perusahaan Penjaminan/Perusahaan Asuransi, konsorsium perusahaan


asuransi umum/lembaga penjaminan/perusahaan penjaminan]

SURAT JAMINAN UANG MUKA

Nomor Jaminan : ……………………… Nilai : Rp …………………….

1. Dengan ini dinyatakan, bahwa kami : ........................................


[nama], ........................................ [alamat] sebagai Penyedia, selanjutnya disebut
TERJAMIN, dan ........................................ [nama penerbit
jaminan], ........................................ [alamat] sebagai Penjamin, selanjutnya disebut
sebagai PENJAMIN, bertanggung jawab dan dengan tegas terikat
pada ...................................... [nama Pejabat Penandatangan
Kontrak], ........................................ [alamat] sebagai Pemilik Pekerjaan, selanjutnya
disebut PENERIMA JAMINAN atas uang sejumlah
Rp .................................................................. (terbilang ................................. )

2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk
melakukan pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar bilamana
TERJAMIN tidak memenuhi kewajiban dalam melaksanakan
pekerjaan .................. yang telah dipercayakan kepadanya atas dasar Surat
Penunjukan Pemenang Barang/Jasa (SPPBJ) dari PENERIMA JAMINAN
No. ................... tanggal .................................

3. Surat Jaminan ini berlaku selama …….. (............dalam huruf.................) hari


kalender dan efektif mulai dari tanggal ................... sampai dengan
tanggal ........................................

4. Jaminan ini berlaku apabila :


TERJAMIN tidak memenuhi kewajibannya melakukan pembayaran kembali
kepada PENERIMA JAMINAN senilai Uang Muka yang wajib dibayar menurut
Dokumen Kontrak.

5. PENJAMIN akan membayar kepada PENERIMA JAMINAN sejumlah nilai jaminan


tersebut di atas atau sisa Uang Muka yang belum dikembalikan TERJAMIN dalam
waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat setelah menerima
tuntutan pencairan secara tertulis dari PENERIMA JAMINAN berdasar Keputusan
PENERIMA JAMINAN mengenai pengenaan sanksi akibat TERJAMIN cidera janji.

6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali bahwa
PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya harta benda
TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi hutangnya
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 KUH Perdata.

Paraf I Paraf II Paraf III


- 112 -

7. Tuntutan pencairan terhadap PENJAMIN berdasarkan Jaminan ini harus sudah


diajukan selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender
sesudah berakhirnya masa berlaku Jaminan ini.

TERJAMIN PENJAMIN

(..........................................) (..........................................)
Nama Jelas Nama Jelas
Untuk keyakinan, pemegang
Jaminan disarankan untuk
mengkonfirmasi Jaminan ini
ke ………[Penerbit Jaminan]

Paraf I Paraf II Paraf III


- 113 -

BAB XII. KETENTUAN LAIN-LAIN

Para pihak yang terkait dalam pelaksanaan pengadaan Jasa Konsultansi Konstruksi
harus mematuhi ketentuan sebagai berikut:
a. jasa konsultan pengkajian bertanggung jawab menghasilkan data pengkajian
yang aktual dan akurat;
b. jasa konsultan perencanaan bertanggung jawab menghasilkan dokumen
perencanaan yang aktual dan akurat;
c. jasa konsultan perancang bertanggung jawab terhadap hasil perancangan
sekurang-kurangnya sampai produk rancangan tersebut selesai dilaksanakan
pembangunannya, sepanjang lingkup dan/atau kondisi lingkungan masih sesuai
dengan kriteria desain awal;
d. lingkup perancangan konstruksi harus meliputi:
1) penetapan standar perancangan;
2) penetapan metode perancangan, pelaksanaan perancangan dan
perhitungan;
3) penyajian hasil rancangan konstruksi;
4) metode pelaksanaan;
5) kebutuhan sumber daya konstruksi beserta rantai pasoknya;
6) metode pengoperasian dan pemeliharaan bangunan; dan
7) identifikasi dan penetapan pengendalian risiko keselamatan konstruksi
sesuai metode pelaksanaan, metode pengoperasian dan pemeliharaan
bangunan.
e. konsultan perancang yang tidak cermat sehingga hasil desain tidak dapat
dilaksanakan, dikenakan sanksi berupa:
1) keharusan menyusun kembali perancangan dengan beban biaya dari
konsultan perancang yang bersangkutan; atau
2) masuk dalam daftar hitam sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.
f. Penunjukan Langsung dapat dilakukan untuk:
1) pemilihan penyedia jasa konsultansi perencana dan/atau pengawas
konstruksi untuk pekerjaan lanjutan yang secara teknis merupakan kesatuan
konstruksi yang sifat pertanggungannya terhadap kegagalan bangunan
tidak dapat dipecah-pecah dari pekerjaan yang sudah dilaksanakan
sebelumnya;
2) pemilihan Penyedia pengganti yang mampu dan memenuhi syarat untuk
kontrak yang dilakukan pemutusan sepihak oleh Pejabat Penandatangan
Kontrak.

Paraf I Paraf II Paraf III

Anda mungkin juga menyukai