Anda di halaman 1dari 90

LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA

PEMERINTAH
(LKPP)






MATERI PELATIHAN
PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH






UNIT KOMPETENSI : PP 06

EVALUASI DOKUMEN KUALIFIKASI PENYEDIA
BARANG/JASA








DIREKTORAT BINA PELATIHAN KOMPETENSI

TAHUN 2013



BAB I
PENDAHULUAN


1.1. Pengertian dan Ketentuan Evaluasi Kualifikasi
Sesuai Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kualifikasi adalah keahlian yang
diperlukan untuk melakukan sesuatu pekerjaan tertentu. Hubungannya dengan
pengadaan barang/jasa pemerintah, kualifikasi merupakan proses penilaian kompetensi
dan kemampuan usaha serta pemenuhan persyaratan tertentu lainnya dari penyedia
barang/jasa. Tujuannya untuk mendapatkan penyedia yang memiliki kemampuan untuk
melaksanakan pengadaan barang/jasa sesuai persyaratan yang ditetapkan. Penyedia
yang mengikuti proses penilaian kualifikasi ada beberapa jenis yaitu :
1. Penyedia tunggal adalah badan usaha atau perorangan yang kegiatan usahanya
menyediakan/melaksanakan pekerjaan pengadaan barang/jasa.
2. Kemitraan/Kerjasama Operasi (KSO) adalah kerjasama antar penyedia yang
masing-masing pihak mempunyai hak, kewajiban dan tanggungjawab yang jelas
berdasarkan perjanjian tertulis
3. Subpenyedia adalah penyedia yang mengadakan perjanjian kerja dengan penyedia
penanggungjawab kontrak untuk melaksanakan sebagian pekerjaan (subkontrak)
Sebelum menentukan metode penilaian kualifikasi yang akan digunakan, Pokja
ULP/panitia pengadaan harus memahami dahulu rencana pelaksanaan pengadaan yang
telah ditetapkan oleh pejabat pembuat komitmen (PPK) yang berupa spesifikasi teknis,
HPS dan rancangan kontrak. Dari data HPS dan Rancangan kontrak tersebut dapat
diketahui proses pengadaannya memerlukan penilaian kualifikasi atau tidak, contohnya :
1. Untuk bukti pembelian/kuitansi barang tidak perlu proses kualifikasi
2. Untuk pengadaaan langsung dengan SPK, barang/J asa lainnya dengan
pascakualifikasi, konstruksi dengan prakualifikasi
3. Untuk penunjukkan langsung darurat, penilaian kualifikasi dilakukan bersamaan
dengan pemasukan dokumen penawaran.
Penilaian kualifikasi dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara, yaitu:
1. Prakualifikasi merupakan proses penilaian kualifikasi yang dilakukan sebelum
pemasukan penawaran.
2. Pascakualifikasi merupakan proses penilaian kualifikasi yang dilakukan setelah
pemasukan penawaran.


Metode prakualifikasi maupun pascakualifikasi digunakan pada metode pemilihan berikut
ini, dapat dilihat pada tabel 1 dibawah ini :
Prakualifikasi Pascakualifikasi
Pelelangan Umum pekerjaan
kompleks
Pelelangan Umum
Pelelangan Terbatas untuk
penyedia barang dan pekerjaan
konstruksi
Pelelangan Sederhana untuk
Penyedia Barang/J asa Lainnya
Pemilihan Langsung untuk
penyedia pekerjaan konstruksi

Penunjukan Langsung non darurat
Pengadaan langsung konstruksi Pengadaan langsung barang/jasa
lainnya
J asa Konsultansi Badan Usaha J asa Konsultansi Perorangan
Tabel 1. Metode pra dan pascakualifikasi pada metode pemilihan.
Penjelasan lengkap tentang penetapan metode kualifikasi dapat dilihat pada modul
PP01.

1.2. Dasar Hukum/Ketentuan Terkait
1. Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/J asa
Pemerintah yang terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No. 70 Tahun 2012
beserta petunjuk teknisnya :
a. Pasal 19,20 dan 21 tentang penyedia barang/jasa.
b. Pasal 56 tentang Penetapan Metode Penilaian Kualifikasi.
c. Pasal 57 tentang Tahapan Pemilihan Penyedia Barang/Pekerjaan
Konstruksi/J asa Lainnya.
d. Pasal 58 tentang Tahapan Pemilihan Penyedia J asa Konsultansi.
e. Pasal 75 tentang penilaian kualifikasi.
2. Perka LKPP No. 14 Tahun 2012 tentang tentang Petunjuk Teknis Perpres No.
70 Tahun 2012 Tentang Perubahan Kedua atas Perpres No. 54 Tahun 2010
Tentang Pengadaan Barang/J asa Pemerintah.
3. Perka No. 7 Tahun 2011 tentang petunjuk operasional daftar hitam.
4. Perka LKPP No. 18 tahun 2012 tentang tentang E-Tendering beserta
lampirannya.
5. UU No. 18 Tahun 1999 tentang J asa Konstruksi.


6. Permen PU No. 8 tahun 2011 tentang pembagian subklasifikasi dan
subkualifikasi usaha jasa konstruksi.

1.3. Para Pihak dal am eval uasi kualifikasi
1. PPK berperan melakukan tinjauan kembali atas hasil evaluasi kualifikasi yang
telah dilakukan oleh Pokja ULP/Panitia Pengadaan, jika sudah sesuai
ketentuan yang berlaku maka PPK akan menerima dengan mengeluarkan
surat penunjukkan penyedia barang/jasa (SPPBJ ), jika tidak sesuai maka
diserahkan kepada PA/KPA untuk diputuskan.

2. Peranan Pokja ULP/Paniti a Pengadaan dalam evaluasi kualifikasi :
a. Meneliti dan menilai/mengevaluasi kualifikasi penyedia, dengan cara
menilai kesesuaian antara persyaratan-persyaratan kualifikasi yang
ditetapkan dalam dokumen kualifikasi dengan form isian kualifikasi/tabel
kualifikasi yang disampaikan oleh penyedia serta melakukan klarifikasi
jika ada data-data yang kurang jelas tanpa mengubah substansi isian
kualifikasi.
b. Menentukan penyedia yang lulus dan tidak lulus kualifikasi.
c. Menentukan penyedia yang masuk daftar urutan pendek (short list).
d. Menyampaikan hasil evaluasi kualifikasi ke PPK dalam bentuk Berita
Acara hasil evaluasi kualifikasi.
3. Pejabat pengadaan berperan menilai kualifikasi penyedia pada metode
pemilihan pengadaan langsung yang menggunakan bukti perjanjian berupa
surat perintah kerja (SPK), untuk pengadaan barang/jasa lainnya dengan
pascakualifikasi sedangkan untuk jasa konstruksi dan konsultansi dengan
prakualifikasi

4. Peranan penyedia dalam evaluasi kualifi kasi :
a. Penyedia menyampaikan form isian kualifikasi yang telah diisi sesuai
dengan mengikuti ketentuan yang ditetapkan dalam dokumen kualifikasi.
b. Mengikuti proses tahapan evaluasi kualifikasi (administrasi dan teknis)
c. Melakukan sanggahan jika tidak puas/dirugikan terhadap hasil evaluasi
kualifikasi yang dilakukan oleh Pokja ULP/Panitia Pengadaan.




1.4. Ruang lingkup

Pembahasan ini mencakup evaluasi kualifikasi untuk pengadaan barang/konstruksi/jasa
lainnya yang menggunakan sistem gugur dan evaluasi kualifikasi jasa konsultan yang
menggunakan sistem nilai baik yang menggunakan metode prakualifikasi dan
pascakualifikasi.

Sistematika Modul
a. Pemeriksaan dokumen kualifikasi.
Membahas tentang identifikasi dokumen kualifikasi yang harus dipersiapkan sebelum
melakukan evaluasi termasuk metode dan penjelasan unsur-unsur yang ada di tata
cara evaluasi kualifikasi.
b. Evaluasi dokumen kualifikasi.
Membahas tentang tata cara evaluasi kualifikasi yang meliputi evaluasi administrasi
dan teknis.
c. Menyusun berita acara.
Membahas tentang penggabungan hasil evaluasi dan penyusunan berita acara hasil
evaluasi kualifikasi.



















BAB 2
PEMERIKSAAN DOKUMEN KUALIFIKASI

2.1. Identifikasi Dokumen Kual ifikasi

Dokumen kualifikasi adalah dokumen yang memuat persyaratan-persyaratan yang harus
dipenuhi untuk lulus kualifikasi dan tata cara penilaian kualifikasi. Pada sistem manual,
dokumen yang disampaikan ke Pokja ULP/Panitia Pengadaan hanya berupa form
kualifikasi yang sudah terisi dengan lengkap dan benar, sedangkan pada sistem eproc
berupa Tabel Kualifikasi yang ada di SPSE dan hasil pemindaian persyaratan tambahan
yang tidak ada di tabel kualifikasi. Contoh formulir kualifikasi dapat dilihat pada lampiran
6.

2.2 Perbedaan Prakualifikasi dan Pascakualifikasi
Pada prakualifikasi belum menjadi menjadi ajang kompetisi, jika hasil evaluasi
kualifikasi Pokja ULP/Panitia Pengadaan menganggap ada kekurangan data kualifikasi
maka Pokja ULP/Panitia Pengadaan meminta kepada peserta untuk melengkapi
kekurangan data tersebut dan peserta memenuhi permintaan Pokja ULP/panitia
pengadan tersebut paling lambat sebelum batas akhir pemasukan data kualifikasi.
Sedangkan pada pascakualifikasi sudah merupakan ajang kompetisi, jika hasil evaluasi
kualifikasi ada kekurangan data kualifikasi maka penyedia tidak dapat menambah
kekurangan data kualifikasi, sehingga akan gugur pada evaluasi kualifikasi.

2.3 Unsur dan Kriteria Evaluasi Kualifikasi
Pada dasarnya unsur yang dievaluasi atau yang dinilai dalam melaksanakan
evaluasi kualifikasi untuk pemilihan penyedia barang, pekerjaan konstruksi, jasa lainnya,
dan jasa konsultansi, tidak berbeda jauh, baik dilaksanakan secara prakualifikasi
maupun pascakualifikasi. Perbedaannya terletak pada kriteria yang digunakan untuk
masing-masing pemilihan penyedia barang/jasa dan khusus untuk jasa konsultansi
badan, unsur yang dinilai ditambah dengan unsur kualifikasi teknis dalam rangka
menyusun daftar pendek.
Evaluasi terhadap semua unsur dilakukan dengan penilaian secara kualitatif
dengan sistem gugur kecuali untuk unsur kualifikasi teknis pada pemilihan penyedia jasa
konsultansi badan dilakukan penilaian secara kuantitatif.
Pada Tabel 2, disajikan unsur-unsur dan kriteria umum yang digunakan dalam
evaluasi kualifikasi pemilihan penyedia barang, pekerjaan konstruksi, jasa lainnya dan


jasa konsultansi sesuai ketentuan dalam Perpres nomor 54 tahun 2010 beserta
perubahannya.
Untuk memperjelas masing-masing unsur dan kriteria evaluasi, berikut ini akan
diuraikan unsur-unsur yang dianggap perlu penjelasan lebih lanjut:
No Unsur Kriteria Digunakan untuk pemilihan penyedia
Barang Konstru
ksi
J asa
Lainnya
Kons.
Badan
Usaha
Kons.
Perora
ngan
Kualifikasi Administrasi
1 Pakta Integritas Menyampaikan pakta
integritas

2 Formulir isian
kualifikasi
Secara hukum
mempunyai kapasitas

3 Surat Pernyataan
Tertulis
Surat Pernyataan Bukan
pegawai K/L/D/I (PNS)
atau sedang CTDN (cuti
diluar tanggungan
negara).

Menyatakan bahwa tidak
sedang menjalani sanksi
pidana

Menyatakan bahwa tidak
sedang dan tidak akan
terlibat pertentangan
kepentingan dengan para
pihak baik langsung
maupun tidak langsung

Menyatakan bahwa tidak
masuk dalam daftar
hitam, tidak dalam
pengawsan pengadilan,
tidak pailit dan kegiatan
usahanya tidak sedang
dihentikan.

Menyatakan bahwa salah
satu dan/atau semua
pengurus tidak masuk
dalam daftar hitam

4 Data administrasi Nama (badan usaha),
status (pusat/cabang),
alamat penyedia

5 Landasan hukum Mengisi data akte -


pendirian badan
usaha
pendirian perusahaan
antara lain : nomor,
tanggal, akte pendirian,
nama notaris dan nomor
pengesahan beserta
perubahannya (jika ada)
6 Pengurus badan
usaha
Mengisi data pengurus
perusahan (direksi)
-
7 Ijin Usaha yang
dimiliki
Memiliki ijin usaha yang
sesuai dengan bidang/sub
bidang
-
8 Susunan
kepemilikan
saham
Mengisi data susunan
kepemilikan saham
(Komisaris)
-
9 Kewajiban
perpajakan
Mempunyai NPWP
Laporan tahunan terakhir
Laporan bulanan (3 bulan
terakhir)
1) PPh 21
2) PPh 23
3) PPh pasal 25/29
4) PPN
-
10 Data personalia
(tenaga ahli tetap
badan usaha)
Mempunyai tenaga ahli
sesuai kebutuhan minimal
-
11 Data
fasilitas/peralatan/
perlengkapan
yang mendukung
Mempunyai
fasilitas/peralatan/perleng
kapan sesuai kebutuhan
-
12 Data pengalaman
sejenis dalam 10
tahun terakhir
Mempunyai data
pengalaman sejenis
dalam 10 tahun terakhir
-
13 Pekerjaan dalam
4 terakhir
Paling sedikit ada 1
pekerjaan
-
14 Data Pekerjaan
yang sedang
dikerjakan
Menyampaikan data
pekerjaan yang sedang
dikerjakan
- - -
15 Dukungan bank Dukungan keuangan dari
bank sebesar 10 % dari
nilai paket (hps)
- - - -


16 Untuk peserta
bermitra
(konsorsium)
Mempunyai perjanjian
kerjasama kemitraan
-
17 KD Nilai KD minimal sama
dengan HPS
- - -
18 SKP Untuk usaha kecil 5 dan
usaha non kecil minimal 6
- - -
19 Manajemen mutu
(ISO)
Apabila diperlukan -
20 Manajemen K3 Apabila diperlukan - -
Kual ifikasi Teknis
1 Pengalaman
Sejenis
Mepunyai pengalaman
yang sejenis
- - - -
2 Kesesuaian
besaran nilai
pekerjaan
Mempunyai pekerjaan
senilai paket pekerjaan
yang dikompetisikan
- - - -
3 Pengalaman
dilokasi yang
sama
Mempunyai pengalaman
di lokasi yang sama
- - - -
4 Domisili
perusahaan
Memiliki domisili di lokasi
pekerjaan
- - - -
Tabel 2. Unsur dan kriteria yang dievaluasi


2.4 Kualifikasi Administrasi
Baik untuk penyedia tunggal dan yang berbentuk kemitraan/KSO, masing masing
anggota kemitraan/KSO wajib mengisi formulir isian kualifikasi untuk masing masing
kualifikasi badan usahanya. form isian dievaluasi pada setiap anggota kemitraan/KSO
kecuali untuk kemampuan dasar/KD (khusus kontruksi dan jasa lainnya) di evaluasi pada
penyedia yang ditunjuk sebagai leadfirm (wakil kemitraan).
Berikut ini dijelaskan unsur-unsur evaluasi administrasi :
a. Pakta Integritas
Pakta integritas adalah pernyataan yang dibuat dan ditandatangani oleh penyedia
sebagai peserta pelelangan/seleksi yang berisi pernyataan :
1) Tidak akan melakukan praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).
2) Akan mengikuti proses pengadaan secara bersih, transparan, dan profesional
untuk memberikan hasil kerja terbaik sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.


3) Apabila melanggar hal-hal yang dinyatakan dalam PAKTA INTEGRITAS ini,
bersedia menerima sanksi administratif, menerima sanksi pencantuman
dalam daftar hitam, digugat secara perdata dan/atau dilaporkan secara
pidana.
Khusus untuk sistem eproc, penyedia tidak perlu mengirimkan dan menandatangani
pakta integritas, jika sudah mengisi dan menyetujui tabel kualifikasi di SPSE berarti
sudah menyetujui pakta integritas, ini sesuai dengan Perka LKPP No. 18/2012
tentang e-tendering.

b. Formulir Isian Kualifi kasi
Formulir isian kualifikasi merupakan media yang digunakan untuk menyampaikan
data, informasi dan pernyataan dari peserta pemilihan barang/jasa yang
mengandung konsekuensi hukum bila data, informasi dan pernyataan yang
disampaikan terbukti tidak benar. Dengan demikian yang menandatangani formulir
isian kualifikasi, secara hukum harus mempunyai kapasitas untuk
menandatanganinya dan bertanggung jawab atas pernyataan, data, dan informasi
yang disampaikan.

Maka penandatangan formulir isian yang mempunyai kapasitas hukum untuk
menandatanganinya adalah :
Satu penyedia berbentuk badan hukum :
1) Direksi yang disebutkan namanya dalam Akta Pendirian/Anggaran Dasar
Penyedia Barang/J asa, yang telah didaftarkan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
2) Pihak lain yang bukan direksi atau yang namanya disebutkan dalam Akta
Pendirian/Anggaran Dasar.
3) Pengurus/karyawan perusahaan yang berstatus sebagai tenaga kerja tetap dan
mendapat kuasa atau pendelegasian wewenang yang sah dari direksi atau pihak
yang sah berdasarkan Akta Pendirian/Anggaran Dasar untuk menandatangani
Kontrak Pengadaan Barang/J asa.
4) Kepala cabang yang diangkat oleh kantor pusat yang dibuktikan dengan
dokumen otentik.
5) Pejabat yang menurut perjanjian kemitraan/kerjasama operasi berhak mewakili
kemitraan/KSO



Selain berisi surat pernyataan memiliki kapasitas secara hukum untuk
menandatanganinya juga berisi pernyatan tertulis lainnya, yaitu:
1) Pimpinan dan pengurus badan usaha bukan sebagai pegawai K/L/D/I atau
pengurus badan usaha atau sedang cuti diluar tanggungan negara (CTDN).
2) Tidak terlibat pertentangan kepentingan dengan pihak terkait, langsung maupun
tidak langsung dalam proses pengadaan ini.
3) Perorangan/yang bertindak yang bertindak untuk dan atas nama badan usaha
tidak sedang menjalani sanksi pidana.
4) Perusahaan yang bersangkutan dan manajemennya ataupun peserta
perorangan tidak dalam pengawasan, tidak pailit, kegiatan usahanya tidak
sedang dihentikan.
5) Tidak masuk dalam daftar hitam.

Untuk memastikan penyedia yang ikut proses kualifikasi termasuk dalam
pengawasan pengadilan atau tidak, pokja ULP/panitia pengadaan secara proaktif
melihat di website pengadilan negeri setempat.

Daftar hitam adalah daftar yang memuat identitas penyedia barang/jasa dan /atau
penerbit jaminan yang dikenakan sanksi oleh pengguna anggaran/kuasa
pengguna anggaran berupa larangan ikut serta dalam proses pengadaan
barang/jasa diseluruh kementrian/lembaga/satuan kerja perangkat daerah/institusi
lainnya.

Berdasarkan Perpres 54/2010, Perpres 70/2012 tentang perubahan kedua atas
Perpres 54/2010 Pasal 118 Ayat 2 dan 4, pengenaan sanksi daftar hitam
dilakukan oleh PA/KPA setelah mendapat masukan dari PPK/Pokja ULP/pejabat
pengadaan. Perbuatan atau tindak penyedia penyedia barang/jasa yang
dikenakan sanksi sebagaimana diatur dalam pasal 118 ayat 1 adalah:
a. Berusaha mempengaruhi Pokja ULP/Pejabat Pengadaan/pihak lain yang
berwenang dalam bentuk dan cara apapun, baik langsung maupun tidak
langsung guna memenuhi keinginannya yang bertentangan dengan ketentuan
dan prosedur yang telah ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan/Kontrak,
dan/atau ketentuan Peraturan Perundang-undangan.


b. Melakukan persekongkolan dengan Penyedia Barang/J asa lain untuk mengatur
Harga Penawaran diluar prosedur pelaksanaan Pengadaan Barang/
J asa, sehingga mengurangi/menghambat/memperkecil dan/atau meniadakan
persaingan yang sehat dan/atau merugikan orang lain.
c. Membuat dan/atau menyampaikan dokumen dan/atau keterangan lain yang
tidak benar untuk memenuhi persyaratan Pengadaan Barang/J asa yang
ditentukan dalam Dokumen Pengadaan.
d. Mengundurkan diri setelah batas akhir pemasukan penawaran atau
mengundurkan diri dari pelaksanaan kontrak dengan alasan yang tidak dapat
dipertanggungjawabkan dan/atau tidak dapat diterima oleh Kelompok Kerja
Pokja ULP/Pejabat Pengadaan.
e. Tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan kontrak secara
bertanggung jawab; dan/atau
f. Berdasarkan hasil pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 99 Ayat
(3), ditemukan adanya ketidaksesuaian dalam penggunaan Barang/J asa
produksi dalam negeri.
Sesuai dengan uraian diatas, penyedia yang telah dikenakan sanksi daftar hitam
oleh PA/KPA tidak dapat mengikuti pemilihan penyedia barang/jasa yang dibiayai
oleh APBN/APBD di seluruh Indonesia selama dua tahun sejak keputusan daftar
hitam keluar.
Sesuai dengan Perka No. 7 Tahun 2011 tentang petunjuk operasional daftar
hitam, sanksi daftar hitam dikenakan terhadap perusahaan/perseorangan,
penerbit jaminan dan individu yang menanda tangani surat penawaran/surat
perjanjian atau surat jaminan.
Bilamana sanksi daftar hitam dikenakan kepada penyedia yang menyampaikan
penawaran atas nama cabang perusahaan, maka pengenaan daftar hitam kepada
cabang perusahaan tersebut hanya berlaku untuk cabang yang dimaksud dan
tidak berlaku untuk pusat dan cabang lainnya. Namun bilamana yang dikenakan
sanksi adalah perusahaan pusat, maka pengenaan sanksi daftar hitam dikenakan
terhadap perusahaan pusat termasuk cabangnya.
Untuk mengetahui penyedia barang/jasa sedang dikenakan sanksi daftar hitam
atau tidak dapat dilihat di portal pengadaan nasional/LPSE atau
www.i naproc.lkpp.go.id/y3/daftar_hitam.




Gambar 3. Tampilan daftar hitam di portal pengadaan nasional

Selain melihat daftar hitam di web inaproc, pokja ULP dapat mencari daftar hitam
lainnya antara lain web lpse instansi lain, lembaga donor, atau informasi dari
pihak lain. Informasi yang diperoleh harus diklarifikasi dulu ke pihak terkait. J ika
hasil klarifikasi ternyata benar maka penyedia yang bersangkutan dinyatakan
gugur oleh Pokja ULP.

1. Data Administrasi
Sesuai dengan Perpres 70 Pasal 19 Ayat 1 (o) bahwa setiap penyedia harus
memiliki alamat tetap dan jelas serta dapat dijangkau dengan jasa pengiriman.
Sesuai dengan peraturan diatas maka setiap penyedia wajib mengisi data
administrasi di form kualifikasi yang berisi nama penyedia, status penyedia sebagai
kantor pusat atau cabang, serta alamat kantor pusat/cabang serta nomor
telepon/fax penyedia tersebut. Tujuannya adalah untuk memudahkan komunikasi
dengan penyedia pada saat ada pemeriksaan kelengkapan form isian (khusus
prakualifikasi), jika ada data-data yang kurang maka Pokja ULP/Panitia Pengadaan
dapat meminta data tambahan dan pada saat klarifikasi dan pembuktian
persyaratan kualifikasi.

2. Landasan Hukum Pendirian Badan Usaha
Penyedia barang dan jasa ada 2 jenis, yaitu perseorangan dan badan usaha. Untuk
penyedia perseorangan tidak memerlukan akte pendirian perusahaan (akte notaris),


untuk penyedia badan usaha wajib memiliki akte pendirian/anggaran dasar
koperasi. Badan usaha dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Badan usaha yang berbentuk badan hukum seperti Perseroan Terbatas (PT)
dan Koperasi
b. Badan usaha bukan berbentuk badan hukum seperti firma dan Persekutuan
Komanditer (CV).
Badan usaha yang menjadi penyedia wajib mengisi Akte Pendirian/Anggaran Dasar
Koperasi dengan mengisi nomor akte, tanggal pendirian, nama notaris dan nomor
pengesahan Kementerian Hukum dan HAM (khusus untuk PT).
Data landasan hukum ini digunakan oleh Pokja ULP/Panitia Pengadaan untuk
melihat tanggal pendirian perusahaan dan melihat daftar pengurus (direksi) serta
daftar pemegang saham (komisaris).

3. Pengurus Badan Usaha
Sesuai dengan Undang-Undang No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
(PT), pengurus perusahaan yaitu direksi adalah pihak yang mewakili perusahaan
dan memiliki kapasitas untuk mengikatkan diri pada kontrak.
Data pengurus badan usaha digunakan:
a. Untuk melihat daftar pengurus perusahaan dan pihak yang berwenang untuk
menandatangani form isian kualifikasi.
b. Memeriksa apakah direksi tersebut dikenakan sanksi daftar hitam atau tidak.
c. Memeriksa adanya kepengurusan ganda yaitu menjadi pengurus di penyedia
lainnya yang juga ikut proses pelelangan/seleksi.

4. Izin Usaha yang Dimiliki
Sesuai dengan Perpres 70 Pasal 19 Ayat 1a. Penyedia barang/jasa dalam
melaksanakan pengadaan barang/jasa wajib memenuhi persyaratan sebagai
berikut, guna memenuhi ketentuan Peraturan Perundang-undangan untuk
menjalankan kegiatan/usaha.

Dalam menentukan jenis ijin usaha yang diperlukan perlu diperhatikan bidang
pekerjaan tersebut, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Untuk setiap perusahaan yang melakukan usaha perdagangan wajib untuk
memiliki SIUP yang diatur dalam Permendag No. 46/M-DAG/PER/9/2009. Usaha


perdagangan sendiri adalah kegiatan usaha transaksi barang atau jasa seperti
jual beli, sewa beli, sewa menyewa yang dilakukan secara berkelanjutan dengan
tujuan pengalihan hak atas barang atau jasa dengan disertai imbalan atau
kompensasi.
Selanjutnya sesuai dengan kewenangan K/L pembina sektor terkait maka SIUP
untuk sektor sektor tertentu telah digantikan oleh berbagai perijinan tertentu
(bukan SIUP lagi), sedangkan yang sifatnya perdagangan masih menggunakan
SIUP.
2. Untuk pekerjaan konstruksi harus dilihat jenis pekerjaan konstruksinya, konstruksi
bangunan atau non bangunan (misalnya pesawat terbang/kapal laut). Untuk
konstruksi bangunan diperlukan kepemilikan Surat Ijin Usaha J asa Konstruksi
(SIUJ K) sesuai dengan UU J asa Konstruksi No. 18 tahun 1999 tentang jasa
konstruksi pasal 8; dinyatakan bahwa perencana konstruksi, pelaksana konstruksi
dan pengawas konstruksi yang berbentuk badan usaha harus memenuhi
perizinan usaha dibidang jasa konstruksi dan memiliki sertifikat klasifikasi dan
kualifikasi perusahaan jasa konstruksi.
Mengacu pada ketentuan butir 1 dan 2, diatas penyedia jasa konstruksi berbentuk
badan usaha yang mengikuti pelelangan harus memiliki SIUJ K (Surat Ijin Usaha
J asa Konstruksi). Sesuai dengan Permen PU No. 8 tahun 2011, pemberian ijin
usaha jasa konstruksi diberi kewenangan ke setiap Pemerintah Daerah (Pemda).
Sedangkan untuk kontruksi non bangunan misalnya pembuatan kapal laut
diperlukan surat ijin usaha pembuatan kapal.
3. Untuk pekerjaan jasa konsultasi dibedakan menjadi jasa konsultan konstruksi dan
non konstruksi, jika konsultan konstruksi bangunan diperlukan SIUJ K sedangkan
konsultan non konstruksi diperlukan SIUP.
4. Untuk jasa lainnya diperlukan surat ijin usaha sesuai dengan jenis pekerjaannya
contohnya :
a. Untuk pengadaan jasa keamanan dapat disyaratkan memiliki ijin jasa
keamanan dari kepolisian sesuai dengan Undang-Undang Kepolisian No. 2
tahun 2002 .
b. Untuk jasa hotel harus memiliki ITUP (Ijin Tetap Usaha Pariwisata)/SIUK
(Surat Ijin Kepariwisataan) yang dikeluarkan oleh Dinas Pariwisata pemda
setempat.



Contoh surat ijin usaha berbagai jenis pekerjaan dapat dilihat pada tabel 3 dibawah ini.

No Usaha Nama Ijin Usaha Instan Pemberi Ijin
1 Perdagangan barang SIUP Dinas Perindustrian dan
Perdagangan
2 J asa Konstruksi SIUJ K Pemda Setempat
3 Bibit Tanaman Ijin pengadaan dan
pengedaran bibit
Dinas Pertanian
4 J asa Katering Ijin penyehatan jasa boga Dinas Kesehatan
5 J asa transportasi
dan akomodasi
Ijin usaha biro perjalanan
wisata
Dinas Pariwisata
6 J asa keamanan Ijin jasa keamanan Mabes Polri/Polda setempat
7 J asa Hotel ITUP/SIUK (Surat ijin
kepariwisataan)
Dinas Pariwisata
8 J asa Sewa Gedung Surat Ijin Pengelola
Gedung
Dinas Perindustrian dan
Perdagangan
(diolah dari berbagai sumber pustaka)
Tabel 3. Contoh surat ijin usaha

Untuk beberapa Pemerintah Daerah yang telah memiliki Badan Pelayanan
Perizinan Terpadu maka pengurusan ijin usaha dapat dilakukan di badan tersebut.

Kemampuan Pada Bidang/Sub Bidang Pekerjaan
Unsur ini dievaluasi untuk menilai apakah keahlian yang dimiliki oleh penyedia
barang/jasa ini sesuai dengan yang dibutuhkan atau tidak. Untuk itu perlu dinilai
spesialisasi keahlian dari penyedia barang/jasa yang bersangkutan berdasarkan
bidang dan sub bidang. Pembagian bidang dan sub bidang dapat dilihat pada
berbagai sumber informasi tergantung pada jenis pekerjaan.
Bidang keahlian atau sub bidang keahlian yang dievaluasi adalah :
1. Untuk usaha non-kecil yang dinilai adalah sub bidang keahlian yang dimiliki.
2. Untuk usaha mikro, usaha kecil dan koperasi kecil yang dinilai adalah bidang
keahlian yang dimiliki.
Penjelasannya adalah untuk usaha non-kecil, karena perusahaannya sudah besar
maka perusahaan tersebut sudah harus mempunyai keahlian yang lebih spesifik
dibandingkan dengan perusahaan kecil. Sehingga perusahaan non-kecil sudah


harus mempunyai sub bidang keahlian, yaitu keahlian yang merupakan spesifikasi
daripada bidang keahlian.

Sebagai contoh pembagian bidang dan sub bidang untuk pekerjaan konstruksi dan
konsultan konstruksi diatur dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum (PU) No. 8
Tahun 2011 mengenai pembagian klasifikasi dan sub klasifikasi usaha jasa
konstruksi. Untuk data lengkapnya dapat diunduh di www.pu.go.i d.
Klasifikasi adalah bagian kegiatan registrasi untuk menetapkan penggolongan usaha di
bidang jasa konstruksi menurut bidang dan subbidang usaha.

Contoh bidang (klasifikasi) dan sub bidang (subklasifikasi) untuk pekerjaan
pelaksana konstruksi dapat dilihat pada tabel 4 dibawah ini.

No Klasifikasi Kode Sub klasifikasi
1 Bangunan
Gedung
BG001 J asa pelaksana konstruksi bangunan hunian
tunggal dan kopel
BG002 J asa pelaksana konstruksi bangunan multi
atau banyak hunian
BG003 J asa pelaksana konstruksi gudang dan
industri
BG004 J asa pelaksana konstruksi bangunan
komersial
BG005 J asa pelaksana konstruksi bangunan
hiburan publik
BG006 J asa pelaksana konstruksi bangunan hotel,
restoran dan bangunan serupa lainnya
BG007 J asa pelaksana konstruksi bangunan
pendidikan
BG008 J asa pelaksana konstruksi bangunan
kesehatan
BG009 J asa pelaksana konstruksi bangunan
gedung lainnya
(Sumber : Permen PU No. 8 tahun 2011 lampiran 1).
Tabel 4. Bidang dan sub bidang pekerjaan pelaksana konstruksi



Klasifikasi yang lain dapat dilihat di Klasifikasi Baku Lapangan Usaha di Indonesia
(KBLI) yang merupakan peraturan kepala Badan Pusat Statistik (BPS) No. 57
Tahun 2009. Contoh pengelompokkan dapat dilihat pada tabel 5 dibawah ini. Untuk
data lengkapnya dapat diunduh di www.bps.go.id.

No Gol ongan Kode Sub Golongan
1 J asa Kegiatan
lainnya
9620 J asa Binatu
9611 J asa pangkas rambut dan salon kecantikan
9691 J asa pemakaman
4520 Reparasi dan perawatan mobil
4540 Perdagangan, reparasi dan perawatan sepeda
motor dan perdagangan suku cadang dan
aksesoriesnya
9512 J asa reparasi peralatan komunikasi
9521 J asa reparasi alat-alat elektronik konsumen
9522 J asa reparasi peralatan rumah tangga dan
peralatan rumah dan kebun
9523 J asa reparasi alas kaki dan barang dari kulit
9524 J asa reparasi furniture dan perlengkapan rumah
9529 J asa reparasi barang keperluan pribadi dan
perlengkapan rumah tangga lainnya
1412 J asa peenpatan tenaga kerja
9612 J asa kebugaran
9699 J asa perorangan lainnya
(Sumber : www.bps.go.id, KBLI 2009, 2013)

Cara mengetahui kualifikasi kecil/non-kecil, untuk bidang perdagangan barang/jasa
di SIUP dan konstruksi di SBU (sertifikat Badan Usaha).
Sesuai Undang-undang No. 20 Tahun 2008 tentang usaha mikro, kecil dan
menengah (UKM) menyatakan bahwa usaha kecil adalah memiliki hasil penjualan
tahunan dibawah Rp. 2,5 milyar.
Serta Perpres 54 Pasal 100 Ayat 3 : nilai paket pekerjaan pengadaan
barang/konstruksi/jasa lainnya sampai dengan Rp. 2,5 milyar diperuntukkan bagi
usaha mikro dan kecil serta koperasi kecil, kecuali untuk paket pekerjaan yang


menuntut kompetensi teknis yang tidak dapat dipenuhi oleh usaha mikro dan usaha
kecil serta koperasi kecil.
Untuk membedakan kualifikasi penyedia (kecil dan non kecil), yaitu:
Untuk bidang usaha perdagangan dengan melihat SIUP kecil dan SIUP non-kecil
(menengah dan besar).
Untuk jasa pelaksanaan konstruksi dengan melihat SIUJ K dan SBU (Sertifikat
Badan Usaha) untuk grade 2 - 4 termasuk usaha kecil, sedangkan grade 5 - 7
termasuk usaha non-kecil (sesuai SE Men-PU : 16/SE/M/2010). Dalam Permen
PU No. 8 Tahun 2011, kualifikasi usaha jasa konstruksi dibagi menjadi
perseorangan, K1, K2,K3 termasuk usaha kecil; sedangkan M1,M2, B1 dan B2
termasuk usaha non-kecil.
Untuk pekerjaan jasa konsultan tidak dibatasi usaha kecil dan non-kecil, artinya
bebas bersaing.
5. Susunan Kepemilikan Saham
Sesuai dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
(PT), pemilik saham atau komisaris adalah organ perusahaan yang bertugas
melakukan melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai dengan
anggaran dasar serta memberi nasihat kepada direksi.
Susunan kepemilikan saham (komisaris) digunakan oleh Pokja ULP/Panitia
Pengadaan untuk :
1. Informasi dalam mengevaluasi pihak yang berwenang untuk mewakili
penyedia.
2. Dasar untuk mengevaluasi form isian kualifikasi, dimana setiap penyedia
menyatakan tidak adanya pertentangan kepentingan (conflict of interest),
komisaris tidak masuk daftar hitam dan pernyataan bukan pegawai K/L/D/I.
3. Dasar untuk memeriksa adanya kepemilikan ganda yaitu lebih dari 50 %
kepemilikan saham.
6. Kewajiban Perpajakan
Unsur ini dievaluasi dalam rangka mendukung program pemerintah untuk
meningkatkan penghasilan pemerintah di sektor pajak. Dengan demikian setiap
peserta pemilihan penyedia barang/jasa pemerintah harus sudah menyelesaikan
kewajiban perpajakannya yang sudah jatuh tempo pada saat mengikuti pemilihan
ini sesuai dengan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku.


Sesuai dengan Perpres 70 Tahun 2012 Pasal 19 Huruf l, kewajiban perpajakan
sesuai undang-undang adalah sebagai berikut :
1. Badan hukum atau perorangan sebagai pengusaha kena pajak.
Memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban perpajakan tahun pajak
terakhir (SPT tahunan).
Memiliki laporan bulanan PPh Pasal 21, PPh Pasal 23, PPh Pasal 25/Pasal
29 dan PPN Masa paling kurang 3 (tiga) bulan terakhir dalam tahun
berjalan.
2. Badan hukum atau perorangan sebagai bukan Pengusaha Kena Pajak.
Memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban perpajakan tahun pajak
terakhir (SPT tahunan).
3. Penyedia yang bermitra, anggota mitranya juga harus sudah memenuhi
kewajiban perpajakannya.
Persyaratan pemenuhan kewajiban pajak tahun terakhir dengan penyampaian SPT
tahunan dan SPT masa dapat diganti oleh penyedia barang/jasa dengan
penyampaian Surat Keterangan Fiskal (SKF) yang dikeluarkan oleh kantor
pelayanan pajak.
Dalam proses pelelangan, pemenuhan persyaratan perpajakan dapat dilihat dalam
form isian kualifikasi yang disampaikan oleh penyedia, dan menjadi tugas Pokja
ULP/Panitia Pengadaan dalam melakukan evaluasi dan klarifikasi atas dokumen
kualifikasi yang disampaikan oleh peserta. Pemahaman Pokja ULP/Panitia
Pengadaan yang keliru dapat mengakibatkan permasalahan dalam proses evaluasi
terhadap dokumen kualifikasi, sehingga potensial menimbulkan permasalahan yang
dapat berakibat merugikan penyedia barang/jasa dan dapat dijadikan materi
sanggah.

Contoh Kasus Pengenaan Kewajiban Perpajakan Pada Proses Pengadaan.
Pokja ULP/Panitia Pengadaan pada tanggal 4 April 2013 mengumumkan
pelelangan pengadaan komputer dengan jadwal batas pemasukan penawaran
terakhir tanggal 14 April 2013. Panitia mensyaratkan agar penyedia menyampaikan
SPT tahunan 2013, serta SPT masa ppH pasal 21, 23, 25 dan PPN bulan J anuari,
Februari dan Maret 2013.
Sekilas tidak ada yang janggal dari contoh diatas. Pokja ULP/Panitia Pengadaan
sudah mencantumkan persyaratan sebagaimana Perpres 70 Pasal 19.


Namun sekarang marilah kita analisa contoh kasus di atas. Berdasarkan UU No. 28
Tahun 2007 tentang perubahan ketiga atas UU No. 6 Tahun 1983 tentang
ketentuan umum dan tata cara perpajakan pasal 3 angka (3) disebutkan bahwa
batas waktu penyampaian surat pemberi tahunan adalah :
1. Untuk SPT masa, paling lama 20 hari setelah batas akhir masa pajak .
2. Untuk SPT tahunan PPh WP orang pribadi, paling lama 3 bulan setelah akhir
tahun pajak; atau
3. Untuk SPT tahunan PPh WP badan, paling lama 4 bulan setelah akhir tahun
pajak.
Berdasarkan ketentuan diatas, penyedia barang/jasa (badan) memiliki kesepakatan
untuk menyampaikan SPT tahunan 2012 ke KPP hingga akhir 30 April 2013, dan
menyampaikan SPT masa hingga 20 April 2013, sehingga sampai dengan batas
waktu pemasukan penawaran 14 April 2013, sangat dimungkinkan penyedia belum
dapat memenuhi ketentuan yang dipersyaratkan. J ika hal tersebut terjadi, maka
Pokja ULP/Panitia Pengadaan tidak dapat menggugurkan penawaran dari
penyedia.
Berdasarkan UU No. 10 Tahun 2004 tentang pembentukan Peraturan Perundang-
Undangan, UU No. 28 Tahun 2007 memiliki hirarki dan kekuatan hukum yang lebih
tinggi dibandingkan Perpres 70 Tahun 2012. Dengan demikian ketentuan yang
dipersyaratkan Pokja ULP/Panitia Pengadaan mengandung kekeliruan dan masuk
ke dalam materi sanggah sebagaimana diatur dalam pasal 81 (1) dan pasal 24 (3)
di Perpres 54 Tahun 2010 serta Perpres 70 Tahun 2012.
Pokja ULP/Panitia Pengadaan seharusnya mensyaratkan penyampaian SPT
Tahunan 2011 dan SPT masa bulan Desember 2012, J anuari, Februari 2013.
Namun bila ada penyedia yang menyampaikan SPT tahunan dan SPT masa lebih
awal ke KPP sehingga dapat menyampaikan SPT tahun 2012 dan SPT masa bulan
Desember, J anuari, dan Februari 2013 maka hal tersebut akan lebih baik dan tidak
dapat menggugurkan penawaran. (MT Hadisaputra dalam Mudjisantosa, 2013).

Surat Keterangan Fiskal (SKF)
Surat Keterangan Fiskal (SKF) adalah surat yang diterbitkan oleh Direktorat J endral
Pajak yang berisi data pemenuhan kewajiban perpajakan wajib pajak untuk masa
dan tahun pajak tertentu.


Wajib pajak yang mengajukan permohonan surat keterangan fiskal wajib memenuhi
persyaratan :
a. Tidak sedang dilakukan penyidikan tidak pidana dibidang perpajakan.
b. Mengisi formulir dan koreksi positif dan negatif untuk perlindungan fiskal
dengan dilampiri dokumen sebagai berikut :
a. Fotokopi Surat Pemberitahuan Tahunan pajak penghasilan (SPT PPh) untuk
tahun terakhir beserta tanda terima penyerahan surat pemberitahuan
tersebut.
b. Fotokopi Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) dan Surat Tanda
Terima Setoran (STTS) Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tahun terakhir ;
dan
c. Fotokopi Surat Setoran Bea (SSB), Bea Perolehan Atas Tanah dan
Bangunan (BPHTB), khusus untuk wajib pajak yang baru memperoleh hak
atas tanah dan/atau bangunan baik, karena pemindahan hal (antara lain jual
beli, tukar menukar, hibah, pemasukan ke dalam perseroan atau badan
hukum lainnya), maupun pemberian hak baru.
Misalnya ada pelelangan di bulan Mei 2013, untuk bukti pajak penyedia hanya
melampirkan SKF tertanggal 16 Mei 2013 dan tidak melampirkan bukti pajak
bulanan lainnnya, maka penyedia tersebut telah memenuhi persyaratan
kualifikasi dalam perpaj akan untuk mengi kuti pelelangan/seleksi. Masa
berlaku SKF selama 1 tahun sesuai dengan Surat Edaran Dirjen Pajak SE -
29/PJ .44/1999 tentang masa berlaku surat keterangan Fiskal.

7. Data Personalia (Tenaga Ahli Tetap Badan Usaha)

Unsur ini tidak digunakan untuk pemilihan penyedia barang. Dievaluasi dengan
tujuan untuk menilai seberapa jauh calon penyedia mampu menyediakan tenaga
ahli yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pengadaan pekerjaan konstruksi, jasa
lainnya dan jasa konsultansi kecuali untuk jasa konsultansi perorangan tanpa unsur
kemampuan menyediakan personel.
Kemampuan menyediakan bisa diartikan sebagai mampu menyediakan karena
memiliki pegawai tetap sesuai kualifikasi yang dibutuhkan.
Pada saat pembuktian kualifikasi, calon penyedia harus dapat menunjukkan bukti
kepemilikan tenaga ahli misalnyaberupa Surat Pengangkatan (SK).



8. Kemampuan Menyediakan Fasil itas/Peralatan/Perl engkapan Pendukung

Dievaluasi dengan tujuan untuk menilai seberapa jauh calon penyedia mampu
menyediakan fasilitas, peralatan, maupun perlengkapan yang dibutuhkan untuk
pelaksanaan pengadaan pekerjaan konstruksi, jasa lainnya dan jasa konsultansi.
Pada saat pembuktian kualifikasi, calon penyedia harus dapat menunjukkan bukti
kepemilikan fasiltas/peralatan/tenaga ahli. Bukti kepemilikan dapat dibuktikan
dengan cara sewa atau bekerja sama dengan pihak lain yang dilakukan sebelum
proses prakualifikasi.


9. Data Pengalaman Penyedi a Dalam Kurun Waktu 10 Tahun Terakhir

Daftar pengalaman sejenis perusahaan dalam sepuluh tahun terakhir
dipersyaratkan untuk pekerjaan konstruksi, jasa lainnya dan jasa konsultansi.
Pengalaman sejenis di sini ada yang sesuai dengan bidang dan sub bidang
pekerjaaan. Pada pekerjaan konstruksi dan jasa lainnya digunakan untuk
menghitung persyaratan Kemampuan Dasar (KD) dan jumlah paket terbanyak yang
dapat ditangani pada saat bersamaan (N) pada perhitungan sisa kemampuan paket
(SKP).

10. Pekerjaan Dalam 4 Tahun Terakhir
Kriteria untuk unsur ini adalah mempunyai paling tidak 1 (satu) pekerjaan sebagai
penyedia jasa/barang pada 4 tahun terakhir, baik dari pemerintah maupun swasta,
termasuk pengalaman sub kontrak. Hal ini hanya berlaku bagi penyedia
barang/jasa yang sudah berusia lebih dari atau sama dengan 4 tahun. Bila
penyedia bermitra, penilaian ini juga berlaku bagi anggota mitranya. Sedangkan
untuk badan usaha baru yang berdiri kurang dari 3 tahun, tidak disyaratkan.

Unsur ini dievaluasi untuk menilai bahwa penyedia barang/jasa yang bersangkutan
mampu menyediakan barang/jasa. Bila dalam jangka waktu 4 tahun penyedia
barang/jasa tidak mempunyai pekerjaan sama sekali,maka penyedia barang/jasa
tersebut dinilai tidak mampu melaksanakan pekerjaan.



Oleh karena itu pengalaman yang dinilai tidak terkait dengan bidang yang sedang
dilelang. Sepanjang mempunyai minimal 1 (satu) pekerjaan, apapun bidangnya
termasuk pengalaman sub kontrak, maka unsur ini dinilai telah memenuhi.

11. Daftar Perolehan Pekerjaan yang Sedang Di laksanakan
Unsur ini tidak digunakan untuk pemilihan penyedia barang dan jasa konsultansi
(lihat Tabel 2). Dievaluasi dengan tujuan untuk menilai Sisa Kemampuan Paket
(SKP) yang mencerminkan kapasitas yang masih ada untuk dapat menerima dan
menyelesaikan pekerjaan baru. Dengan demikian pekerjaan yang sedang
dikerjakan tidak harus terkait dengan pekerjaan konstruksi/jasa lainnya yang akan
dilaksanakan.

12. Dukungan Bank (khusus pekerjaan konstruksi)
Sesuai dengan Perpres 70 Tahun 2012 Pasal 19 Huruf ayat (i) : Khusus
pekerjaan pelelangan dan pemilihan langsung pengadaan pekerjaan konstruksi
memiliki dukungan keuangan dari bank.
Serta Perka LKPP No. 14 tahun 2012, Bab III.B.g
Memiliki surat keterangan dukungan keuangan dari bank pemerintah/swasta untuk
mengikuti pengadaan pekerjaan konstruksi paling kurang 10% (sepuluh perseratus)
dari nilai paket. Dalam hal kemitraan yang menyampaikan surat dukungan
keuangan hanya lead firm .
Unsur ini digunakan hanya untuk pemilihan penyedia pekerjaan konstruksi dan
dievaluasi untuk menilai seberapa jauh penyedia pekerjaan konstruksi mampu
menyiapkan dana awal untuk melaksanakan pekerjaan. Dana awal yang harus
mampu disediakan minimal sebesar 10 % dari nilai HPS. Surat dukungan keuangan
dari bank harus ada pernyataan dari bank yang menjamin bahwa bank akan
memberi minimal sebesar 10 % dari nilai HPS sebagai dana awal pelaksanaan bila
pekerjaan sudah diperoleh.
J ika HPS untuk pekerjaan konstruksi senilai 1 milyar, maka dapat ditetapkan
dukungan keuangan dari bank sebesar Rp. 100 juta. Penyedia yang menyampaikan
nilai dukungan lebih dari yang ditetapkan oleh Pokja ULP/Panitia Pengadaan tidak
digugurkan, sedangkan yang memberikan dibawah nilai yang ditetapkan oleh Pokja
ULP/Panitia Pengadaan dapat digugurkan.




13. Peserta Bermitra /Kerjasama Operasi (KSO)
Dalam hal penyedia melakukan kemitraan, perjanjian yang mengatur kemitraan
tersebut memuat antara lain :
a. Persentase kemitraaan
b. Pemimpin kemitraan (lead firm)
Surat perjanjian kemitraan/kerjasama operasi (KSO) harus dibuat diatas kertas
bersegel atau bermaterai.
Perjanjian kerja sama untuk penyedia yang melakukan kemitraan disampaikan
dalam dokumen penawaran. Dengan demikian calon peserta tidak harus mendaftar
bersama sama sebagai KSO pada saat pendaftaran, namun cukup perusahaannya
saja yang menjadi lead firm yang mendaftar.

14. Kemampuan Dasar (KD)

Dalam Perpres 54/2010 dan Perpres 70 Tahun 2012 Pasal 19 Ayat 1 (h) : Memiliki
kemampuan dasar (KD) untuk usaha non-kecil, kecuali untuk pengadaan barang
dan jasa konsultansi.
Serta pada Pasal 20 :
(1) KD sebagaimana dimaksud Pasal 19 Ayat 1 Huruf h pada sub bidang
pekerjaan sejenis untuk usaha non-kecil dihitung dengan ketentuan, sebagai
berikut :
a. Untuk Pekerjaan Konstruksi, KD sama dengan 3 NPt (Nilai Pengalaman
Tertinggi dalam kurun waktu 10 tahun terakhir); dan
b. Untuk Pengadaan J asa Lainnya, KD sama dengan 5 NPt (Nilai Pengalaman
Tertinggi dalam kurun waktu 10 tahun terakhir).
(2) KD paling kurang sama dengan nilai total HPS dari pekerjaan yang akan
dilelangkan.
(3) Ketentuan ayat 1 dikecualikan dalam hal pengadaan barang/jasa tidak dapat
diikuti oleh perusahaan nasional karena belum ada perusahaan nasional yang
mampu memenuhi KD.
(4) Dalam hal bermitra, yang diperhitungkan adalah KD dari perusahaan yang
mewakili kemitraan (lead firm).
Sesuai dengan penjelasan Pasal 20 Perpres 54/2010 :
Nil ai Pengalaman tertinggi (NPt) adalah nilai kontrak tertinggi yang pernah
dilakukan oleh penyedia pekerjaan konstruksi /jasa lainnya pada sub bidang


yang sejeni s. KD untuk pangadaan jasa lainnya menjadi persyaratan penyedia
jasa lainnya bila diperlukan.
J adi Kemampuan dasar (KD) merupakan unsur yang dievaluasi dengan maksud
untuk menilai kemampuan peserta pemilihan penyedia jasa dalam menyediakan
jasa yang dibutuhkan. Penilaian dilakukan dengan melihat nilai kontrak atau nilai
pekerjaan yang pernah diterima selama sepuluh tahun terakhir untuk pekerjaan
yang sejenis dan mempunyai kompleksitas setara dengan jasa yang dibutuhkan.
Penilaian ini dilakukan dengan asumsi bahwa nilai kontrak yang pernah diterima
mencerminkan tingkat kemampuan penyedia jasa dalam menyediakan jasa. Nilai
pekerjaan pada tahun-tahun sebelumnya dapat dikonversi dengan nilai sekarang.
Hal ini dilakukan apabila nilai uang pada tahun-tahun sebelumnya dengan nilai
tahun sekarang dianggap berbeda secara signifikan dengan present value
menggunakan perhitungan sebagai berikut :

NPs = NPO x (Is/Io)

NPS =Nilai pekerjaan sekarang
Io =indeks dari biro pusat statistik (BPS) pada bulan serah terima pertama
Is =Indeks dari BPS pada bulan penilaian kualifikasi
(bila belum ada, dapat dihitung dengan regresi linear berdasarkan indeks bulan
bulan sebelumnya).
Indeks BPS yang dipakai adalah indeks yang merupakan komponen terbesar dari
pekerjaan.
Contoh :
Ada pekerjaan konstruksi pembangunan gedung Rp. 4,5 milyar (pengumuman
pelelangan dilakukan di bulan April 2013).
KD =3 NPt maka Rp. 4,5 M =3 NPt
NPt = Rp. 4,5 M/3 =Rp. 1,5 M
J adi penyedia yang pernah mempunyai 1 paket tertinggi sama dengan atau lebih
dari Rp. 1,5 milyar dalam kurun waktu 10 tahun terakhir pada sub bidang yang
sama, lulus persyaratan KD. Sedangkan untuk para penyedia yang mempunyai
nilai paket tertinggi dibawah Rp. 1,5 milyar ditindak lanjuti dengan perhitungan
seperti yang terjadi pada contoh dibawah ini:


PT. Rindu Tender, dalam dokumen formulir isian kualifikasi, terdaftar pekerjaan
yang pernah dilakukan dan diserahterimakan pertama kali bulan April 2007
dengan nilai kontrak Rp. 1,4 milyar (berdasarkan nilai addendum terakhir).
Untuk mengetahui PT. Rindu Tender memenuhi syarat KD atau tidak, maka
POKJ A ULP/Panitia Pengadaan harus menghitung NPS (Rp. 1,4 milyar pada April
2007), bisa sama atau lebih tinggi dari NPt (Rp. 1,5 milyar pada April 2013).
Data indeks BPS dapat diperoleh di http://www.bps.go.id
Indeks harga perdagangan besar bahan bangunan/konstruksi, Indonesia 2002-
2013.
Io =211, di bulan April 2013 untuk jenis bangunan, konstruksi Indonesia.
Is =227, di bulan April 2007 untuk jenis bangunan, konstruksi Indonesia.
Npo =Rp. 1,4 milyar
NPS =Npo x (Is /Io)
=Rp. 1,4 milyar x (227/211)
=Rp. 1,506 milyar
NPs NPt
KD =3 NPt
=3 x Rp. Rp. 1,506 milyar
= Rp. 4,518 milyar
Karena KD sama dengan atau lebih besar dari HPS maka penyedia PT. Rindu
Tender memenuhi persyaratan KD (Mudjisantosa, 2012).
Indeks Harga Perdagangan Besar Bahan Bangunan / Konstruksi (2000=100), Indonesia,
2007
Jenis
Bangunan
2007
Rata
-rata
Jan Feb Mar Apr Mey Jun Jul Agt Sept Oct Nov Des
Bangunan
Tempat Tinggal
dan Bukan
Tempat Tinggal
(23)
209 210 212 214 216 218 219 220 223 225 228 233 219
Bangunan
Pekerjaan
Umum untuk
Pertanian (19)
231 233 234 236 239 240 241 242 244 247 249 256 241
Pekerjaan
Umum untuk
J alan,
J embatan dan
Pelabuhan (19)
239 241 242 245 248 250 251 252 255 259 262 269 251
Bangunan dan
Instalasi Listrik,
Gas, Air Minum
dan Komunikasi
(23)
195 197 198 200 201 202 204 204 207 209 212 217 204
Bangunan
Lainnya (23)
219 221 222 225 227 229 230 231 233 236 239 244 230
Konstruksi
22 22 22 22 23 23 23 23 23 23 24 24 23


Indonesia
(23)
2 3 5 7 0 1 3 4 6 9 2 8 2

Jenis
Bangunan
2013
Rata-
rata
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Bangunan
Tempat Tinggal
dan Bukan
Tempat Tinggal
(24)
203 203 204 204 204
Bangunan
Pekerjaan Umum
untuk Pertanian
(23)
223 223 224 224 224
Pekerjaan Umum
untuk J alan,
J embatan dan
Pelabuhan (24)
220 221 221 222 221
Bangunan dan
Instalasi Listrik,
Gas, Air Minum
dan Komunikasi
(25)
197 198 198 198 198
Bangunan
Lainnya (25)
210 211 211 211 211
Konstruksi
Indonesia
(25)
210 210 211 211 211

(www.bps.go.id, 2013).

Penggunaan :
Penilaian kemampuan dasar digunakan pada :
1. Hanya untuk pemilihan penyedia pekerjaan konstruksi dan jasa lainnya.
2. Hanya untuk pemilihan usaha non-kecil.
3. Tidak diberlakukan untuk pemilihan penyedia jasa lainnya dengan metode
pelelangan sederhana dan pemilihan penyedia pekerjaan konstruksi dengan
metode pemilihan langsung.
4. Tidak diberlakukan untuk pemilihan penyedia dengan metode penunjukan
langsung, pengadaan langsung dan sayembara.

KD Perusahaan Bermitra
Penyedia yang menjadi anggota kemitraan/Kerjasama Operasi (KSO) harus
mengisi formulir isian kualifikasi sesuai dengan kualifikasi usahanya. Khusus untuk
pekerjaan konstruksi dan jasa lainnya yang bernilai diatas Rp. 2,5 milyar, maka
lead firm dari suatu kemitraan harus memenuhi Kemampuan Dasar (KD) yang
cukup sesuai dengan sub bidang pekerjaan yang dikompetisikan.



15. Sisa Kemampuan Paket (SKP) :
Sisa Kemampuan Paket merupakan unsur yang dievaluasi dengan maksud untuk
menilai kemampuan penyelesaian pekerjaan yang masih tersisa atau kapasitas
yang masih tersisa untuk menyelesaikan suatu pekerjaan pada tahun pelaksanaan
pengadaan jasa. Penilaian kapasitas yang masih tersisa dilakukan dengan melihat
kemampuan jumlah paket pekerjaan yang bisa ditangani dalam satu tahun
dikurangi dengan jumlah paket yang sedang dikerjakan pada tahun tersebut.

Penggunaan :
Penilaian sisa kemampuan paket digunakan pada :
1. Hanya untuk pemilihan penyedia pekerjaan konstruksi dan jasa lainnya.
2. Tidak diberlakukan untuk pemilihan penyedia dengan metode penunjukan
langsung, pengadaan langsung dan sayembara.

Cara menhi tung :
Cara menghitung sisa kemampuan paket menggunakan rumus:
SKP = KP Jumlah paket yang sedang dikerjakan

KP =Kemampuan menangani paket pekerjaan.
Untuk usaha kecil, KP =5.
Untuk usaha non-kecil, KP =6 atau KP =1,2 N, dimana :
N =jumlah paket pekerjaan terbanyak yang dapat ditangani pada saat bersamaan
selama kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir.
Dalam hal kemitraan, SKP yang diperhitungkan adalah SKP dari semua
perusahaan yang bermitra.

Contoh:
PT. ABC adalah perusahaan non-kecil di bidang konstruksi yang berpengalaman
dalam menangani pekerjaan konstruksi terutama di bidang infrastruktur. SKP
dihitung dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Untuk perhitungan ini dibutuhkan data
seluruh riwayat proyek yang dimiliki perusahaan selama 5 tahun terakhir yang
sudah berakhir atau sudah dikerjakan. Selain itu proyek-proyek yang masih
dikerjakan hingga sekarang harus dicatat dalam daftar juga.


Misalnya pada tahun 2009, PT. ABC mengerjakan 1 proyek, pada tahun 2010
mengerjakan 2 proyek sekaligus, pada tahun 2011 mengerjakan 3 proyek
sekaligus, dan pada tahun 2012 mengerjakan 7 proyek sekaligus. Dalam kasus ini,
N untuk PT. ABC adalah 7, karena 7 merupakan jumlah proyek terbanyak yang
dapat dilakukan sekaligus oleh perusahaan tersebut dalam 1 tahun.

Daftar pengalaman pekerjaan konstruksi selama 5 tahun terakhir :
No Nama Pekerjaan Tahun
Pelaksanaan
Nilai Pekerjaan
(Rp.)
1 Proyek pembangunan
Perumnas di Bekasi
2009 1.000.000.000
2 Proyek perluasan jalan di kota
Bogor
2010 2.750.000.000
3 Proyek pembangunan jalan tol
di Pejagan
2010 3.500.000.000
4 Proyek Perluasan jalan di
Surabaya
2011 2.000.000.000
5 Proyek pembangunan jembatan
sungai di Bekasi
2011 4.200.000.000
6 Proyek embangunan jembatan
layang di kota Bekasi
2011 1.650.000.000
7 Proyek pembangunan
perumahan rakyat di Tangerang
2012 5.500.000.000
8 Proyek pembangunan jembatan
sungai di Pemalang
2012 3.500.000.000
9 Proyek erluasan jalan raya di
Cirebon
2012 6.300.000.000
10 Proyek pembangunan jembatan
sungai di Kota Malang
2012 3.000.000.000
11 Proyek pembangunan jembatan
di Majalengka
2012 5.500.000.000
12 Proyek pembangunan jembatan
di Kulon Progo
2012 4.900.000.000


13 Proyek perluasan jalan di
Karawang
2012 6.200.000.000

Pada tahun 2013, perusahaan tersebut mengikuti pelelangan umum untuk paket-
paket pekerjaan konstruksi perbaikan jalan di Kota Bogor dengan nilai HPS Rp. 6
milyar, dengan informasi pekerjaan sebagai berikut :

No Nama Pekerjaan Tahun
Pelaksanaan
Nilai Pekerjaan
(Rp.)
1 Proyek pembangunan jembatan
di Sukoharjo
2013 4.500.000.000
2 Proyek perluasan jalan di
Rembang
2013 3.800.000.000
3 Proyek pembangunan jembatan
di Makasar
2013 2.800.000.000
4 Proyek pembangunan
pemukiman di Palembang
2013 4.000.000.000



Cara menghitung nilai N adal ah sebagai berikut :

Kontrak yang diperoleh PT. ABC pada tahun 2012 diurutkan berdasarkan masa
pelaksanaan kontrak, sehingga terlihat kemampuan melaksanakan pekerjaan
secara bersamaan (sekaligus).
Paket Jan Feb Mar Aprl Mei Juni Jul i Agt Sept Okt Nop Des
1
2
3
4
5
6

PT. ABC termasuk perusahaan konstruksi yang tergolong non-kecil. Sehingga nilai
KP ditentukan dengan rumus KP =1,2 N . Paket Sedang Dikerjakan (PSD) untuk


PT. ABC adalah 4, nilai ini merupakan jumlah proyek yang masih dikerjakan hingga
sekarang, sehingga:
N =7
KP =1,2 x N =1,2 x 7 =8,4

SKP = KP PSD

SKP =8,4 4 =4,4
Maka dapat disimpulkan bahwa kapasitas PT. ABC masih bisa mengerjakan 4,4
paket pekerjaan lagi.


19. Manajemen Mutu dan Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Keselamatan dan kesehatan kerja adalah segala kegiatan untuk menjamin dan
melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui upaya pencegahan
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
Dasar hukum yang menjadi acuan penerapan K3 adalah:
1. Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja.
2. Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan
3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No: Per.05/Men/1996 tentang sistem
manajemen keselamatan dan kesehatan kerja.
4. Peraturan Pemerintah (PP) No. 50 Tahun 2012 tentang penerapan sistem
manajemen keselamatan dan kesehatan kerja.
Sesuai dengan PP No. 50 /2012, Kewajiban menerapakan K3 berlaku bagi
perusahaan :
a. Memperkerjakan pekerja/buruh paling sedikit 100 orang; atau
b. Pekerjaan yang mempunyai potensi bahaya tinggi (ketentuan mengenai
tingkat potensi bahaya tinggi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan).
c. Penerapan K3 memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan
serta konvensi atau standar internasional.
Berdasarkan hal tersebut, maka bila pekerjaan yang akan dilakukan oleh penyedia
memenuhi minimal salah satu kategori tersebut maka persyaratan K3 ditetapkan
dalam dokumen kualifikasi (untuk barang dan jasa tertentu saja).
Sebagai contoh :


1. J asa cleaning service untuk gedung bertingkat tinggi, penyedia harus
mempunyai Sertifikat Manajemen K3.
2. Barang berbahaya seperti pengadaan bahan-bahan kimia yang mudah
terbakar, penyedia harus mempunyai Sertifikat Manajemen K3.
3. J asa konsultansi untuk pekerjaan yang bersifat kompleks, penyedia harus
mempunyai Sertifikat ISO.
4. Pekerjaan konstruksi yang bersifat kompleks, penyedia harus mempunyai
Sertifikat ISO dan Sertifikat Manajemen K3. Contoh sertifikat OHSAS
18001:2007 milik salah satu perusahaan BUMN Konstruksi.

Sumber : http://www.wika.co.id/corporate-awards/sucofindo-3/, 2013

2.1.3. Kualifi kasi Teknis
Kualifikasi teknis dilakukan hanya untuk kualifikasi pemilihan penyedia jasa konsultansi
badan usaha dan dilakukan secara kuantitatif, yaitu dengan memberikan nilai (bobot)
pada persyaratan teknis yang ditetapkan dalam dokumen kualifikasi. Penilaian teknis
dapat dilakukan dengan/tanpa ambang batas. Tanpa batas batas dengan menghitung


jumlah nilai yang diperoleh setiap penyedia, lalu diurutkan dari nilai tertinggi sampai
terendah, dan diambil 5-7 peringkat tertinggi yang dimasukkan dalam daftar urutan
pendek (short list). Sedangkan jika menggunakan ambang batas dengan memberikan
passing grad, minimal yang harus dipenuhi oleh setiap penyedia, kemudian diambil 5-7
peringkat tertinggi yang dimasukkan dalam daftar urutan pendek.

Dalam Perpres 54/2010 unsur yang dinilai ada 2 yaitu pengalaman perusahaan (40 50
%) dan kepemilikan tenaga ahli tetap (50-60%).
Pada Perpres 70/2012 dan Perka LKPP No. 14/2012, unsur yang dinilai berubah
menjadi pengalaman sejenis (40 55%), kesesuaian nilai paket sejenis (35-45%),
pengalaman di lokasi yang sama (5-15%) dan domisili perusahaan (5%). Perubahan
unsur bertujuan agar semakin banyak penyedia jasa konsultan yang lulus persyaratan
teknis dan masuk dalam daftar urutan pendek sehingga memperkecil kemungkinan
seleksi gagal.

Unsur yang dinilai untuk kualifikasi teknis ada 4 (empat), yaitu :
1. Pengalaman pada pekerjaan sejenis.
Dihitung jumlah paket pengalaman perusahaan pada pekerjaan yang sesuai dengan
yang dipersyaratkan dalam Lembar Data Kualifikasi (LDK), Huruf D No. 2, atau yang
sesuai dengan bidang dan sub bidang pekerjaan pekerjaan yang sedang
dikompetisikan. J umlah paket pengalaman perusahaan yang paling banyak dijadikan
pembanding untuk mendapatkan nilai. Nilai yang diperoleh dikali dengan bobot yang
ditentukan dalam LDK. Rumusan penghitungan sebagai berikut:
NP X =
]PP X
]PP
PP X= Bobot


Keterangan:
X =Nama perusahaan peserta kualifikasi
NP =Nilai Pengalaman
J PP =J umah Pengalaman Perusahaan

Contoh :
Nama
Perusahaan
Jumlah Paket
Pengalaman
Sej enis
Bobot
(40-55%)
Nilai Pengalaman
1 2 3 4



PT. A

20

40%

20
40
0% A Pcngolomo

PT. B

10

40%

10
50
0% B Pcngolomo


PT. C

50
(tertinggi)

40%

50
50
0%rtinggi)lomo

2. Kesesuaian besaran nilai pekerjaan sejenis yang pernah diselesaikan dengan nilai
pekerjaan yang akan dikompetisikan, dihitung berdasarkan nilai kontrak tertinggi.
Nilai kontrak kontrak tertinggi yang sama dengan atau lebih besar dari HPS diberi
nilai maksimal dan tetap (dapat dikonversi berdasarkan nilai pada saat pekerjaan
dilaksanakan). Nilai kontrak yang kurang dari HPS, diberi nilai dengan cara
membandingkan nilai kontrak tersebut dengan nilai HPS paket pekerjaan.
Rumusan perhitungan sebagai berikut:
a) Untuk nilai kontrak tertinggi lebih besar atau sama dengan HPS.
NKPS = (Bobot 100)
b) Untuk nilai kontrak kurang dari HPS.
NKPS =
Niloi Kontrok Icrtinggi
EPS
100 Bobot
Keterangan :
NKPS = Nilai Kesesuaian Pekerjaan Sejenis
Contoh :
HPS = Rp 500.000.000,-
Nama
Perusahaan
NPT
(Rp)
Bobot
(35-45%)
NKPS
1 2 3 4
PT. A 1.000.000.000 45% 45
PT. B 550.000.000 45% 45
PT. C 400.000.000 45% 36





3. Pengalaman pekerjaan pada lokasi yang sama pada tingkat kabupaten/kota:
Dihitung jumlah paket pengalaman perusahaan pada pekerjaan yang sesuai pada
tingkat Kabupaten/Kota. J umlah paket pengalaman perusahaan yang paling
banyak pada tingkat Kabupaten/Kota tersebut, dijadikan pembanding untuk
mendapatkan nilai. Nilai yang diperoleh dikali dengan bobot yang ditentukan
dalam LDK. Rumusan penghitungan sebagai berikut:
NPI X =
[PPI X
[PPI Icrtinggi
100 Bobot Sub unsur
Keterangan:
X = Nama perusahaan
NPL = Nilai Pengalaman di Lokasi
J PPL =J umlah Pengalaman Perusahaan di Lokasi

Contoh :
a) Lokasi pekerjaan di Kabupaten X, yang berada di Provinsi Y.
Nama
Perusahaan
Jumlah Paket
Pengalaman
Sej enis pada
Kabupaten/Kot
a
Bobot
(5-15%)
Nilai Pengal aman
Sejeni s pada
Kabupaten/Kota
(NPL)
1 2 3 4

PT. A

10
(tertinggi)

10%

10
10
0%rtinggi)lo


PT. B

6

10%

6
10
0% Binggi)l

PT. C 8

10%
8
10
0% Cinggi)l


b) Lokasi pekerjaan di wilayah Provinsi DKI J akarta
Untuk jumlah paket pengalaman sejenis di wilayah Provinsi DKI J akarta, tidak
dibedakan wilayah administrasi di bawahnya.




Nama
Perusahaan
Jumlah Paket
Pengalaman
Sejenis di
Provinsi DKI
Jakarta
Bobot
(5-15%)
Nilai Pengal aman
Sejeni s pada
Kabupaten/Kota
(NPL)
1 2 3 4

PT. A

10
(tertinggi)

10%

10
10
0%rtinggi)lo


PT. B

6

10%

6
10
0% Binggi)l


PT. C

8


10%

8
10
0% Cinggi)l


4. Domisili Perusahaan Induk (tingkat provinsi/kabupaten/kota, kecuali Provinsi DKI
J akarta).
Contoh:
c) Lokasi pekerjaan di Kabupaten X, Provinsi Y.

Nama
Perusahaan
Domisili
Perusahaan
Induk
Bobot
(5%)
Nilai Domisil i
(Bobot x 100)
1 2 3 4
PT. A Provinsi Y 5% 5
PT. B Kabupaten X 5% 5
PT. C Provinsi DKI 5% 0

d) Lokasi pekerjaan di kota J akarta Pusat, Provinsi DKI J akarta.

Nama
Perusahaan
Domisili
Perusahaan
Induk
Bobot
(5%)
Nilai Domisil i
(Bobot x 100)
1 2 3 4
PT. A Provinsi Y 5% 0
PT. B Kabupaten X 5% 0
PT. C Provinsi DKI 5% 0





5. J umlah bobot 1, 2, 3, dan 4 sama dengan 100%
Contoh:
Nama
Perusaha
an
Ni lai
Pengal am
an
NKPS Nil ai
Pengalaman
Sejeni s pada
kabupaten/kota
Nilai
Domisili*)
Total
Bobot 40% Bobot
45%
Bobot 10% Bobot 5% 100%
1 2 3 4 5 6
PT. A 20 45 10 5 80
PT. B 10 45 6 5 66
PT. C 40 36 8 0 84
*) Lihat contoh pada angka 4 huruf a)

2.2. Pemeriksaan Kelengkapan Form Isian Kualifikasi

Sebelum melakukan evaluasi kualifikasi, Pokja ULP/Panitia Pengadaan harus
menyiapkan kertas kerja untuk mencatat kelengkapan form isian kualifikasi yang
dipersyaratkan dalam dokumen kualifikasi. Bentuk Kertas Kerja berupa tabel atau
matriks antara nama peserta kualifikasi dengan kelengkapan administrasi dan teknis.
Kertas Kerja Evaluasi
Kertas Kerja Evaluasi adalah catatan- catatan yang dibuat berdasarkan data-data yang
dikumpulkan oleh Pokja ULP/Panitia Pengadaan yang disusun secara sistematis pada
saat melakukan evaluasi. Kertas Kerja mencerminkan langkah-langkah kerja yang
dilakukan, pemeriksaan/pengujian, informasi yang diperoleh dan kesimpulan yang
dibuat.

Fungsi Kertas Kerja :
1. Sebagai dasar penyusunan berita acara hasil evaluasi kualifikasi.
2. Sebagai alat pembuktian dari berita acara hasil evaluasi kualifikasi.
3. Sebagai alat bagi pihak terkait untuk mereview dan mengawasi pekerjaan Pokja
ULP/Panitia Pengadaan.

Manfaat Kertas Kerja:
1. Memudahkan dalam menyusun berita acara hasil evaluasi kualifikasi.
2. Meringkas informasi yang diperoleh dari dokumen kualifikasi.
3. Memudahkan menemukan kesalahan yang mungkin terjadi dalam proses evaluasi
kualifikasi.


Contoh kertas kerja persyaratan administrasi dapat lihat pada tabel dibawah ini.
Nama Paket :...................
No Unsur Kriteria Hasi l Evaluasi
Penyedia
1
Penyedia
2
Penyedia
3
1 Pakta Integritas Menyampaikan pakta integritas
2 Formulir isian
kualifikasi
Secara hukum mempunyai kapasitas
menandatangani kontrak

3 Pernyatan tertulis
calon penyedia
Surat Pernyataan Bukan pegawai
K/L/D/I (PNS)

Menyatakan bahwa tidak sedang
menjalani sanki pidana

Menyatakan bahwa tidak sedang dan
tidak akan terlibat pertentangan
kepentingan dengan para pihak baik
langsung maupun tidak langsung

Menyatakan bahwa tidak masuk dalam
daftar hitam, tidak dalam pengawsan
pengadilan, tidak pailit dan kegiatan
usahanya tidak sedang dihentikan.

Menyatakan bahwa salah satu
dan/atau semua pengurus tidak masuk
dalam daftar hitam

4 Data administrasi Nama (badan usaha), Status
(pusat/cabang), Alamat penyedia

5 Landasan hukum
pendirian
perusahaan
Mengisi data akte pendirian
perusahaan antara lain : nomor akte
pendirian, tanggal, nama notaris dan
nomor pengesahan

6 Pengurus badan
usaha
Mengisi daftar pengurus, identitas dan
jabatan dalam badan usaha

7 Ijin Usaha yang
dimiliki
Memiliki ijin usaha yang sesuai dengan
bidang/sub bidang

8 Susunan
kepemilikan
saham
Mengisi komisaris, identitas,
presentase saham

9 Kewajiban
perpajakan
Mempunyai NPWP
Laporan tahunan terakhir
Laporan bulanan (3 bulan terakhir)


1) PPh 21
2) PPh 23
3) PPh pasal 25/29
4) PPN
10 Data personalia
(tenaga ahli tetap)
Mempunyai tenaga ahli sesuai
kebutuhan minimal

11 Kemampuan
menyediakan
fasilitas/peralatan
Mempunyai fasilitas/peralatan sesuai
kebutuhan

12 Data pengalaman
sejenis
Mempunyai data pengalaman sejenis
dalam 10 tahun terakhir

13 Pekerjaan dalam
4 terakhir
Paling sedikit ada 1 pekerjaan
14 Data Pekerjaan
yang sedang
dikerjakan
Menyampaikan data pekerjaan yang
sedang dikerjakan

15 Dukungan bank Dukungan keuangan dari bank
sebesar 10 % dari nilai paket (HPS)

16 Untuk peserta
bermitra
(konsorsium)
Mempunyai perjanjian kerjasama
kemitraan

17 KD Nilai KD minimal sama dengan HPS
18 SKP Untuk usaha kecil 5 dan usaha non-
kecil minimal 6

19 Manajemen mutu
(ISO)
(Apabila diperlukan)
20 Manajemen K3 (Apabila diperlukan)
Tabel 6 . Contoh kertas kerja evaluasi kualifikasi

Bentuk Kertas Kerja eval uasi persyaratan teknis (khusus konsultansi) dapat dilihat
dalam tabel dibawah ini:
1. Pengalaman pada pekerjaan sejenis:
No Nama Penyedia J umlah Paket
Pengalaman
Sejenis
Bobot (40- 55
%)
Nilai
Pengalaman




2. Kesesuaian besaran nilai pekerjaan sejenis yang pernah diselesaikan dengan nilai
pekerjaan yang akan dikompetisikan, dihitung berdasarkan nilai kontrak tertinggi:

No Nama Penyedia NPT Bobot (35 - 45
%)
NKPS


3. Pengalaman pekerjaan pada lokasi yang sama pada tingkat kabupaten/kota:
No Nama Penyedia J umlah Paket
Pengalaman
Sejenis Pada
Kabupaten/Kota
Bobot (5 - 15
%)
Nilai
Pengalaman
Sejenis pada
Kabupaten/Kota
(NPL)


4. Domisili Perusahaan Induk (tingkat provinsi/kabupaten/kota, kecuali Provinsi DKI
J akarta).
No Nama Penyedia Domisili
Perusahaan Induk
Bobot (5 %) Nilai Domisili
(Bobot x 100)


5. J umlah bobot 1, 2, 3, dan 4 sama dengan 100%
No Nama
Penyedia
Pengalamanan
sejenis
NKPS Pengalaman
di lokasi
yang sama
Ni lai
Domisi li
Total
nilai
Peri ngkat













BAB III
EVALUASI DOKUMEN KUALIFIKASI

3.1. Identifikasi Metode Evaluasi Kualifikasi
Pelaksanaan penilaian kualifikasi calon penyedia dibedakan menjadi dua, yaitu
prakualifikasi dan pascakualifikasi. Pada prakualifikasi, waktu pelaksanaan evaluasi
kualifikasi dilakukan sebelum pemasukan penawaran dan evaluasi kualifikasi dilakukan
terhadap semua penyedia yang memasukkan form isian kualifikasi/tabel kualifikasi.
sedangkan pada pascakualifikasi, waktu pelaksanaan evaluasi kualifikasi dilakukan
setelah pemasukan penawaran atau lebih tepatnya dilakukan setelah evaluasi
penawaran terhadap calon pemenang dan cadangan pemenang (tidak semuanya
dievaluasi).
Penilaian kualifikasi dilakukan dengan metode :
a. Sistem Gugur untuk Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/J asa Lainnya;
Penilaian persyaratan administrasi dengan melihat kesesuaian antara persyaratan
kualifikasi yang ditetapkan dalam dokumen kualifikasi dengan form isian kualifikasi
secara manual maupun form isian elektronik diaplikasi SPSE yang disampaikan oleh
penyedia. J ika sesuai dengan semua persyaratan maka dinyatakan lulus, jika salah
satu/semua tidak sesuai maka dinyatakan gugur.

b. Sistem Nilai untuk Pengadaan J asa Konsultansi
Penilaian persyaratan administrasi dengan melihat kesesuaian antara persyaratan
kualifikasi yang ditetapkan dalam dokumen kualifikasi baik secara manual maupun
form kualifikasi elektronik diaplikasi SPSE yang disampaikan oleh penyedia,
persyaratan yang lengkap, dan sesuai dinyatakan lulus. Kemudian dilanjutkan
dengan sistem nilai dengan cara memberikan bobot tertentu terhadap unsur-unsur
yang ditetapkan dalam dokumen kualifikasi. Evaluasi persyaratan teknis
menghasilkan calon daftar pendek (short list).

3.2. Pelaksanaan Evaluasi Kualifikasi
3.2.1. Tahapan penil aian kualifikasi
Urutan proses penilaian kualifikasi dapat dilihat pada gambar 1 untuk pengadaan
barang/konstruksi/jasa lainnya, sedang gambar 2 untuk pengadaan jasa konsultansi
dibawah ini.


































Gambar 1. Evaluasi kualifikasi untuk pemilihan penyedia barang/pekerjaan
konstruksi/jasa lainnya






Gambar 2. Evaluasi kualifikasi untuk pemilihan penyedia jasa konsultansi badan dan
perorangan





Seleksi
Gagal



3.2.1. Cara Menghi tung dan Melakukan Evaluasi
A. Sistem manual
1. Eval uasi kualifikasi persyaratan admi nistrasi
Evaluasi administrasi dilakukan dengan cara memeriksa apakah peserta lelang/seleksi
memiliki seluruh unsur yang menjadi persyaratan. Apabila terdapat satu atau lebih
persyaratan yang tidak dimiliki maka peserta lelang/seleksi akan dinyatakan gugur.
1. Evaluasi kualifikasi administrasi dilakukan dengan memeriksa form isian
kualifikasi/tabel kualifikasi dengan menyatakan sesuai atau tidak sesuai dengan
persyaratan kualifikasi yang ditetapkan dalam dokumen kualifikasi.
2. Evaluasi kualifikasi pada pascakualifikasi dilakukan terhadap penyedia yang masuk
dalam daftar calon pemenang, cadangan 1 dan 2 (jika ada).
3. Langkah langkah detail melakukan evaluasi kualifikasi sebagai berikut :
a. Pakta Integritas, form isian kualifikasi dan surat pernyataan.
Untuk sistem manual dengan cara memeriksa ada/tidak adanya persyaratan
tersebut dan penandatangan harus pihak yang memiliki kapasitas mewakili
penyedia dengan melihat daftar direksi/komisaris di fom isian, serta surat kusa
(jika dikuasakan).
Untuk sistem eproc sesuai Perka LKPP No. 18/2012, jika sudah mengirim data
kualifikasi secara elektronik artinya sudah menyetujui pernyataan tersebut. J adi
tidak perlu diminta lagi pakta integritas, form isian dan surat pernyataan.
Memeriksa dan memastikan penyedia tidak masuk daftar hitam, baik badan
usaha dan pengurus, dengan melihat di
www.inaproc.lkpp.go.id/y3/daftar_hitam atau di LSPSE setiap K/L/D/I.
J ika persyaratan tersebut ada dan tidak ditemukan data masuk daftar hitam,
maka dinyatakan lulus. J ika persyaratan tidak ada atau ditemukan data masuk
daftar hitam, maka gugur.
b. Data administrasi.
Dengan cara memeriksa domisili (alamat) penyedia. J ika ada dinyatakan lulus, jika
tidak ada dinyatakan gugur.
c. Landasan hukum pendirian perusahaan.
Baik untuk sistem manual dan eproc dengan cara memeriksa landasan hukum
pendirian perusahaan atau data akte pendirian. J ika ada dinyatakan lulus, jika tidak
ada dinyatakan gugur.


d. Pengurus badan usaha (direksi).
Baik untuk sistem manual dan eproc, dengan cara memeriksa kelengkapan data
pengurus badan usaha atau daftar direksi perusahaan.
Melakukan pemeriksaan silang (cross check) dengan data kualifikasi penyedia
lain yang menjadi peserta, untuk memastikan tidak ada pengurus ganda (menjadi
direksi di penyedia lainnya).
J ika ada daftarnya dan tidak ada direksi yang menjadi pengurus ganda, maka
dinyatakan lulus. J ika tidak ada daftarnya atau tidak menjadi pengurus ganda,
maka dinyatakan gugur.
e. Ijin usaha yang dimi liki.
Baik untuk sistem manual dan eproc, dengan cara memeriksa kesesuaian ijin
usaha yang dimiliki dan masih berlaku untuk melihat klasifikasi usaha (bidang dan
subbidang) dan kualifikasi (kecil dan non kecil (menengah/besar)). J ika sesuai
dinyatakan lulus, jika tidak sesuai dinyatakan gugur.

f. Susunan kepemil ikan saham.
Baik untuk sistem manual dan eproc, dengan cara memeriksa kelengkapan data
pemilik saham (komisaris). J ika ada dinyatakan lulus, jika tidak ada dinyatakan
gugur.
Melakukan pemeriksaan silang (cross check) dengan data kualifikasi penyedia
lain yang menjadi peserta, untuk memastikan tidak ada kepemilikan ganda yaitu
lebih dari 50 % pemegang saham.
J ika ada daftar komisaris dan tidak ada kepemilikan ganda maka dinyatakan
lulus, jika tidak ada daftarnya atau ditemukan kepemilikan ganda maka
dinyatakan gugur.
g. Kewaj iban Perpajakan
Baik untuk sistem manual dan eproc, dengan cara memeriksa kewajiban
perpajakan antara lain NPWP, Laporan Tahunan dan 3 bulan terakhir. J ika ada dan
sesuai dengan mengisi nomor dan tanggal laporan pajak dinyatakan lulus, jika
tidak ada dinyatakan gugur. Contoh pengadaan alat pengolah data (komputer): di
dokumen kualifikasi ditetapkan penyedia wajib memiliki laporan pajak tahunan
2011, laporan pajak 3 bulan terakhir yaitu bulan Nopember dan Desember 2012,
serta J anuari 2013. J ika pada tabel kualifikasi penyedia sudah mengisi nomor dan


tanggal laporan pajak maka dinyatakan lulus, jika tidak ada data maka dinyatakan
gugur.
h. Data personalia (tenaga ahli tetap badan usaha).
Memeriksa daftar tenaga ahli tetap yang dimiliki dibandingkan dengan kebutuhan
tenaga ahli dalam KAK. Contoh pengadaan jasa konsultan MK, membutuhkan 4
orang tenaga ahli yang terdiri :
1 orang team leader (ahli arsitektur), pendidikan S2.
1 orang ahli arsitektur, pendidikan S1.
1 orang ahli struktur/sipil pendidikan S1; dan
1 orang ahli mekanikal dan elektrikal, pendidikan S1.
J ika penyedia memiliki minimal 1 orang tenaga ahli yang sesuai dinyatakan lulus,
jika tidak memiliki sama sekali maka dinyatakan gugur.
i. Data fasilitas/peralatan/perlengkapan pendukung.
Dengan cara memeriksa daftar peralatan yang dimiliki dibandingkan dengan
peralatan yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan yang ditentukan dalam
KAK. J ika penyedia memiliki minimal 1 peralatan yang dibutuhkan maka
dinyatakan lulus, jika tidak maka dinyatakan gugur.
Contoh pada pekerjaan konstruksi (fisik) pembangunan gedung membutuhkan 5
unit dump truck dengan kapasitas 5 M
3
yang masih berfungsi baik. Dalam form
isian kualifikasi penyedia menyampaikan memiliki 1 mobil dump truck dengan bukti
kepemilikan berupa BPKB, maka dinyatakan lulus.
j. Data pengalaman yang sej enis 10 tahun terakhir.
Dengan cara memeriksa daftar pengalaman sejenis yang sesuai dengan bidang
dan sub bidang pekerjaan yang sedang dikompetisikan. J ika tidak sesuai dengan
bidang/sub bidang tidak dihitung (dianggap tidak ada).
Untuk pekerjaan konstruksi/jasa lainnya digunakan untuk menghitung nilai
kemampuan dasar (KD) dan menentukan jumlah paket terbanyak yang ditangani
pada saat bersamaan (N) (digunakan pada perhitungan SKP).
Nilai KD dihitung seperti contoh bab II, jika memenuhi nilai KD maka dinyatakan
lulus, jika tidak memenuhi KD, maka dinyatakan gugur.
Untuk pekerjaan konsultan untuk menghitung bobot pada persyaratan teknis.
J ika memiliki pengalaman sejenis dinyatakan lulus, jka tidak memiliki dinyatakan
gugur.


Penyedia konsultan yang lulus evaluasi administrasi, dilanjutkan ke evaluasi
teknis.
k. Pekerjaan dalam 4 tahun terakhir.
Dengan cara memeriksa daftar pekerjaan yang pernah dikerjakan dalam 4 tahun
terakhir (khusus penyedia yang berdiri lebih dari 4 tahun). J ika ada dinyatakan
lulus, jika tidak ada dinyatakan gugur. Khusus penyedia yang berdiri kurang dari 3
tahun tidak wajib memiliki pengalaman.
l. Data pekerjaan yang sedang dilaksanakan.
Khusus pekerjaan konstruksi dan jasa lainnya, dengan memeriksa daftar pekerjaan
atau kontrak yang sedang dilaksanakan, kemudian dihitung nilai sisa kemampuan
paket (SKP) seperti contoh Bab II.
m. Syarat lainya (jika ada).
4. Hasil penilaian kualifikasi administrasi diatas, dicatat ke dalam kertas kerja dibawah
ini.

Berikut ini diberikan 2 contoh evaluasi administrasi :
1. Pekerjaan pengadaan alat pengolah data dengan pascakualifikasi; dan
2. Pekerjaan konsultan Manajemen Konstruksi (MK) dengan prakualifikasi

Contoh 1. Hasil Evaluasi kual ifikasi dengan Pascakualifikasi
Pengadaan alat pengolah data (Personal komputer, laptop dll) dengan nilai HPS : Rp.
245.000.000 di suatu lembaga pemerintah non kementrian dengan metode lelang
sederhana pascakualifikasi. Diumumkan tanggal 27 Pebuari 2013, Pemasukan
penawaran tanggal 8 Maret 2013, ada 5 penawaran yang masuk. Dari 5 penawaran yang
masuk, 2 gugur dievaluasi harga karena penawaran melebihi HPS, ada 3 penyedia yang
lulus evaluasi harga dan penawaran ketiga penyedia tersebut di bawah HPS. Pada
tanggal 11 Maret 2013, POKJ A ULP/Panitia Pengadaan melanjutkan ke evaluasi
kualifikasi sesuai dengan persyaratan kualifikasi yang sudah ditetapkan dalam dokumen
kualifikasi.
No Unsur Kriteria Hasil Evaluasi
PT. CMU CV.PC CV.BGI
1 Pakta Integritas Menyampaikan pakta
integritas

2 Formulir isian Secara hukum mempunyai
kapasitas menandatangani



kualifikasi kontrak
3 Pernyatan tertulis
calon penyedia
Surat Pernyataan Bukan
pegawai K/L/D/I (PNS)

Menyatakan bahwa tidak
sedang menjalani sanki
pidana

Menyatakan bahwa tidak
sedang dan tidak akan
terlibat pertentangan
kepentingan dengan para
pihak baik langsung maupun
tidak langsung

Menyatakan bahwa tidak
masuk dalam daftar hitam,
tidak dalam pengawsan
pengadilan, tidak pailit dan
kegiatan usahanya tidak
sedang dihentikan.

Menyatakan bahwa salah
satu dan/atau semua
pengurus tidak masuk dalam
daftar hitam

4 Data administrasi Nama (badan usaha), Status
(pusat/cabang), Alamat
penyedia

5 Landasan hukum
pendirian
perusahaan
Mengisi data akte pendirian
perusahaan antara lain :
nomor akte pendirian,
tanggal, nama notaris dan
nomor pengesahan

6 Pengurus badan
usaha
Mengisi data pengurus
perusahan (direksi)

7 Ijin Usaha yang
dimiliki
Memiliki SIUP Komputer,
kualifikasi kecil

8 Susunan
kepemilikan
saham
Mengisi data susunan
kepemilikan saham

9 Kewajiban
perpajakan
Mempunyai NPWP
Laporan tahunan 2011
Laporan bulanan (Nopember
dan desember 2012, J anuari
2013)



1) PPh 21
2) PPh 23
3) PPh pasal 25/29
4) PPN
10 Kemampuan
menyediakan
teknisi
Mempunyai tenaga teknisi
sesuai kebutuhan minimal

11 Pekerjaan dalam
4 terakhir
Paling sedikit ada 1
pekerjaan

Kesimpulan Lulus Lulus Lul us









Contoh 2. Eval uasi kual ifikasi pengadaan jasa konsultan MK dengan prakualifi kasi
Nama Paket : Pekerjaan konsultan Manajemen Konstruksi (MK) pekerjaaan pembangunan gedung kantor Kementrian di
J akarta
Nilai HPS : Rp. 463.000.000
Tanggal Evaluasi : 8 April 2013

No Unsur Kri teria Hasi l Evaluasi

PT. PD PT.
YK
PT.
AA
PT.
UTC
PT.
GM
PT. IK PT.
WCB
PT. IU PT.
PKP
PT.
TAG
1 Pakta Integritas Menyampaikan pakta integritas
2 Formulir isian
kualifikasi
Secara hukum mempunyai kapasitas
menandatangani kontrak

3 Pernyatan
tertulis calon
penyedia
Surat Pernyataan Bukan pegawai
K/L/D/I

Menyatakan bahwa tidak sedang
menjalani sanki pidana

Menyatakan bahwa tidak sedang dan
tidak akan terlibat pertentangan
kepentingan dengan para pihak baik
langsung maupun tidak langsung

Menyatakan bahwa tidak masuk
dalam daftar hitam, tidak dalam
pengawsan pengadilan, tidak pailit
dan kegiatan usahanya tidak sedang
dihentikan.

Menyatakan bahwa salah satu
dan/atau semua pengurus tidak



masuk dalam daftar hitam
4 Data
administrasi
Domisili perusahaan
5 Landasan
hukum pendirian
perusahaan
Mengisi data akte pendirian
perusahaan antara lain : nomor akte
pendirian, tanggal, nama notaris dan
nomor pengesahan

6 Pengurus badan
usaha
Mengisi data pengurus perusahan
(direksi)

7 Ijin Usaha yang
dimiliki
SBU dan SIUJ K bidang konsultan
lainnnya sub bidang Manajemen
proyek yang berhubungan dengan
konstruksi (MK)

8 Susunan
kepemilikan
saham
Mengisi data susunan kepemilikan
saham

10 Kewajiban
perpajakan
Mempunyai NPWP
Laporan tahunan 2011
Laporan bulanan (Desember 2012,
J anuari , Februari2013)
1) PPh 21
2) PPh 23
3) PPh pasal 25/29
4) PPN



11 Kemampuan
menyediakan
tenaga ahli
Mempunyai tenaga ahli minimal 1
orang sesuai kebutuhan

12 Kemampuan
menyediakan
fasilitas
Mempunyai fasilitas sesuai
kebutuhan

13 Data
pengalaman
sejenis
Mempunyai data pengalaman sejenis
dalam 10 tahun terakhir

14 Pekerjaan
dalam 4 terakhir
Paling sedikit ada 1 pekerjaan
Kesi mpul an Lulus Lul us Lulus Lulus Lul us Lulus Lulus Lul us Lulu
s
Lulus
Keterangan
= sesuai
- = ti dak sesuai

ya


5. Hasil evaluasi kualifikasi yang dilakukan secara manual, kemudian
dimasukkan/diinput ke dalam sistem eproc dengan cara mencentang () pada nama
penyedia yang dinyatakan lulus, untuk penyedia yang dinyatakan tidak lulus
diberikan alasannya.
6. Pada contoh pekerjaan konsultan diatas ada 10 penyedia jasa konsultan MK yang
menyampaikan form isian kualifikasi secara elektronik (tabel kualifikasi) dan hasil
evaluasi semuanya lulus evaluasi kualifikasi. selanjutnya dilakukan evaluasi
persyaratan teknis dengan cara memberikan nilai (bobot) pada unsur teknis yang
dipersyaratkan, sesuai ketentuan dalam dokumen kualifikasi.

2. Eval uasi kualifikasi persyaratan tekni s
Evaluasi persyaratan teknis hanya dilakukan pada pemilihan penyedia jasa konsultansi
badan usaha dengan kriteria :
No Kriteria Bobot
1 Pengalaman sejenis 40 55%
2 Kesesuaian nilai pekerjaan
sejenis
35 45%
3 Pengalaman dilokasi yang sama 5-15%
4 Domisili perusahaan induk 5%

Contoh :
Paket pekerjaan konsultan Manajemen Konstruksi (MK) Gedung Kantor di suatu
kementrian Pusat dengan nilai HPS Rp. 463.000.000 (Empat ratus enam puluh tiga juta
rupiah), lokasi di Kota Depok, Jawa Barat.
Dari keterangan diatas sesuai dengan permen PU No. 8/2011 untuk pekerjaan MK
dengan masuk pada bidang pekerjaan : jasa konsultan lainnya, sub bidang : Jasa
manajemen proyek terkait konstruksi bangunan. J adi bidang/sub bidang yang
dihitung sebagai pengalaman sejenis setiap penyedia adalah yang sesuai dengan
bidang dan subbidang tersebut, sedangkan pengalaman penyedia dibidang yang
lainnya tidak dihitung.
1. Pengalaman pada pekerj aan sejenis dengan bobot 40 % (dari dok kulifikasi)
Langkah-langkah detail melakukan evaluasi pengalaman sejenis :
a. Menghitung jumlah pengalaman yang sesuai bidang dan subbidang pekerjaan
pada setiap penawaran yang masuk, pengalaman yang tidak sesuai
ya

bidang/subbidang tidak dihitung. Hasil perhitungan dimasukkan kedalam kertas
kerja.
b. Menentukan jumlah pengalaman sejenis yang tertinggi yang akan menjadi
pembanding pengalaman sejenis penyedia yang lain
c. Menghitung nilai pengalaman (NP) setiap penyedia dengan rumus dibawah ini.
Rumusan penghitungan sebagai berikut:
NP X =
]PP X
]PP
PP X= Bobot


Keterangan:
X =Nama perusahaan peserta kualifikasi
NP =Nilai Pengalaman
J PP =J umah Pengalaman Perusahaan

Contoh Perhitungan :
J umlah Pengalam sejenis PT. PD : 36 Paket
J umlah Pengalaman sejenis tertinggi diantara peserta seleksi adalah PT. YK
sebanyak 57 paket
Maka nil ai pengal aman (NP) PT. PD = (36/57) x 100 x 40 % = 25
d. Dengan cara yang sama dapat dihitung untuk penyedia yang lain, kemudian hasil
perhitungan dimasukkan dalam kertas kerja di bawah ini.

No Nama
Penyedia
Jumlah Paket
Pengalaman
Sejenis
Bobot
(40 %)
Ni lai Pengalaman
1 PT. PD 36 40 % 25
2 PT. YK 57
40 %
40
3 PT. AA 56
40 %
39
4 PT. UTC 20
40 %
14
5 PT. GM 18
40 %
13
6 PT. IK 36
40 %
25
7 PT. WCB 30
40 %
21
8 PT. IU 3
40 %
2
9 PT. PKP 9
40 %
6
10 PT. TAG 4
40 %
3


2. Kesesuaian besaran nilai pekerjaan sej enis yang pernah diselesaikan dengan
nilai pekerj aan yang akan dikompetisikan, dihitung berdasarkan nilai kontrak
tertinggi dengan bobot 45 % (dari dok kualifikasi)
Langkah-langkah detail melakukan evaluasi Nilai Kesesuaian pekerjaan sejenis :
ya

a. Menghitung nilai kontrak pekerjaan sejenis yang pernah diperoleh pada setiap
penawaran yang masuk, nilai kontrak yang tidak sejenis tidak dihitung. Hasil
perhitungan dimasukkan kedalam kertas kerja.
b. Menentukan nilai kontrak pekerjaan sejenis tertinggi yang akan menjadi
pembanding bagi penyedia yang lain
c. Menghitung nilai kesesuaian pekerjaan sejenis (NKPS) setiap penyedia dengan
rumus dibawah ini.

1) Untuk nilai kontrak tertinggi lebih besar atau sama dengan HPS.
1. NKPS = (Bobot 100)
2.
2) Untuk nilai kontrak kurang dari HPS.
3. NKPS =
NIu Kontuk 1ctngg
HPS
100 Bobot
Keterangan :
NKPS = Nilai Kesesuaian Pekerjaan Sejenis
Contoh Perhitungan :
Dari data NPT semua penyedia memiliki nilai kontrak diatas HPS paket yang
sedang dikompetisikan maka NKPS dihitung:
NKPS PT. PD = (45 % x 100 ) = 45
d. Dengan cara yang sama dapat dihitung untuk penyedia yang lain, kemudian hasil
perhitungan dimasukkan dalam kertas kerja di bawah ini.
Nil ai HPS : Rp. 463.000.000
No Nama Penyedia NPT Bobot ( 45 %) NKPS
1 PT. PD
19.166.400.00
0 45% 45
2 PT. YK 6.132.503.000 45% 45
3 PT. AA 6.108.190.000 45%
45
4 PT. UTC 3.430.000.000 45%
45
5 PT. GM 2.105.405.000 45%
45
6 PT. IK 6.491.210.000 45% 45
7 PT. WCB 2.790.480.000 45% 45
8 PT. IU 615.470.000 45% 45
9 PT. PKP 884.000.000 45%
45
10 PT. TAG 650.000.000 45%
45




ya

3. Pengalaman Pekerj aan pada lokasi yang sama pada tingkat Kabupaten/Kota
dengan bobot 10% (dari dokumen kualifikasi)
Langkah-langkah detail melakukan evaluasi Nilai Pengalaman di Lokasi (NPL) :
a. Menghitung jumlah paket pekerjaan sejenis yang pernah diperoleh dilokasi yang
sama dengan lokasi pekerjaan yang sedang dikompetisikan pada setiap
penawaran yang masuk, jika dilokasi yang berbeda maka tidak dihitung. Hasil
perhitungan dimasukkan kedalam kertas kerja.
b. Menentukan jumlah pengalaman dilokasi yang sama tertinggi yang akan
menjadi pembanding bagi penyedia yang lain
c. Menghitung nilai pengalaman sejenis dilokasi (NPL) setiap penyedia dengan
rumus dibawah ini.

Rumusan penghitungan sebagai berikut:
NPI X =
[PPI X
[PPI Icrtinggi
100 Bobot Sub unsur
Keterangan:
X = Nama perusahaan
NPL = Nilai Pengalaman di Lokasi
J PPL =J umlah Pengalaman Perusahaan di Lokasi

Contoh Perhitungan :
Pengalaman dilokasi yang sama PT. PD =15 paket
Pengalaman dilokasi yang sama tertinggi diantara peserta seleksi adalah PT. YK
sebanyak 33 Paket
maka NPL PT. PD = (15/33) x 100 x 10 % = 5
d. Dengan cara yang sama dapat dihitung untuk penyedia yang lain, kemudian hasil
perhitungan dimasukkan dalam kertas kerja di bawah ini.

No Nama
Penyedia
J umlah Paket
Pengalaman Sejenis
Pada Kabupaten/Kota
Bobot
(10 %)
Nilai Pengalaman
Sejenis pada
Kabupaten/Kota
(NPL)
1 PT. PD 15 10% 5
2 PT. YK 33 10% 10
3 PT. AA 32 10% 10
4 PT. UTC 13 10% 4
5 PT. GM 8 10% 2
6 PT. IK 8 10% 2
7 PT. WCB 19 10% 6
ya

8 PT. IU 0 10% 0
9 PT. PKP 7 10% 2
10 PT. TAG 4 10% 1

3. Domisili Perusahaan Induk (tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota, kecuali Provinsi DKI
J akarta) dengan bobot 5 % ( dari dok kualifikasi).
Langkah-langkah detail melakukan evaluasi Nilai Pengalaman di Lokasi (NPL) :
a. Memeriksa domisili (alamat) penyedia di data administrasi dalam form isian
kualifikasi.
b. Membandingkan dengan lokasi pekerjaan yang sedang dikompetesikan, jika
domisli perusahan induk di Provinsi yang sama dapat nilai penuh (100), jika di
provinsi yang berbeda dapat nilai nol.
Contoh perhitungan :
Domisili pekerjaan yang sedang : J akarta Selatan, DKI J akarta
PT. PD memiliki domisili perusahaan induk di DKI J akarta
Maka PT. PD memperoleh nilai : 0
Sedangkan PT. IU memperoleh nilai : 100 x 5 % = 5
Dengan cara yang dapat dihitung untuk penyedia yang lain, hasil perhitungan
c. Dengan cara yang dapat dihitung untuk penyedia yang lain, hasil perhitungan
dimasukkan ke dalam kertas kerja dibawah ini.

No Nama Penyedia Domisili
Perusahaan Induk
Bobot
(5 %)
Nilai Domisili
(Bobot x 100)
1 PT. PD DKI Jakarta 5% 0
2 PT. YK DKI J akarta 5%
0
3 PT. AA DKI J akarta 5%
0
4 PT. UTC DKI J akarta 5%
0
5 PT. GM DKI J akarta 5%
0
6 PT. IK Bandung 5% 0
7 PT. WCB DKI J akarta 5% 0
8 PT. IU Depok 5% 5
9 PT. PKP DKI J akarta 5%
0
10 PT. TAG DKI J akarta 5%
0

4. J umlah bobot 1, 2, 3, dan 4 sama dengan 100%
Langkah-langkah detail melakukan merekapituasi nilai persyaratan teknis :
a. Hasil penilaian persyaratan teknis diatas digabungkan untuk memperoleh nilai
total.

ya

Contoh Perhitungan :
Untuk penyedia PT. YK
Nilai pengalaman sejenis (NP) : 40
NKPS : 45
Pengalaman dilokasi yg sama (NPL) : 10
Domisili perusahaan : 0
Maka nil ai total PT. YK = NP + NKPS + NPL + Nilai Domisili = 40 + 45 + 10
+ 0 = 95
b. Dengan cara yang sama dapat dihitung untuk penyedia yang lain, hasil
perhitungan dimasukkan ke dalam kertas kerja dibawah ini.
c. Hasil perhitungan diurutkan dari nilai tertinggi sampai terendah kemudian
diberikan peringkat I,II, II dan seterusnya sesuai jumlah penyedia.

No Nama
Perusahaa
n
Pengalamana
n sejenis
(NP)
Nilai
kesesuaia
n
pekerjaan
sejenis
(NKPS)
Pengalama
n dilokasi
yang sama
(NPL)
Nil ai
Domisil
i
Total
nilai
Peringkat
1 PT. YK 40 45 10
0
95 I
2 PT. AA 39 45 10
0
94 II
5 PT. IK 25 45 2
5
77 III
3 PT. PD 25 45 5
0
75 IV
4 PT. WCB 21 45 6
0
72 V
6 PT. UTC 14 45 4
0
63 VI
7 PT. GM 13 45 2
0
60 VII
8 PT. PKP 6
45
2
0
53 VIII
9 PT. TAG 3
45
1
0
49 IX
10 PT. IU 2
45
0 0 47 X

Penyedia yang dinyatakan masuk dalam daftar urutan pendek (short list), kemudian
diundang untuk pembuktian kualifikasi. jika penyedia yang bersangkutan dapat
membuktikan maka dinyatakan lulus, jika tidak dapat membuktikan dinyatakan gugur.
Hasil evaluasi kualifikasi yang dilakukan secara manual, kemudian dimasukkan/dinput
ke dalam sistem eproc dengan cara mencentang () pada nama penyedia diserta nilai
(bobot) yang diperoleh, untuk penyedia yang dinyatakan tidak lulus (tidak masuk short
list) diberikan alasannya.


ya


Sistem eproc
Pada tahap evaluasi dokumen kualifikasi dan pembuktian kualifikasi Pokja ULP/Panitia
Pengadaan mulai mengisi form evaluasi kualifikasi pada SPSE


Gambar 5. Halaman evaluasi kualifikasi


Untuk mengisi form isian kualifikasi, klik nama perusahaan, maka Pokja ULP/Panitia
Pengadaan akan diarahkan ke halaman checklist evaluasi kualifikasi.

itia
Gambar 6. Halaman evaluasi kualifikasi


Untuk memeriksa apakah data kualifikasi yang dikirimkan oleh penyedia barang/jasa
sesuai dengan syarat kualifikasi yang dibuat oleh Pokja ULP/Panitia Pengadaan, klik link
ya

lihat data kualifikasi. Selanjutnya akan tampil window baru dimana data kualifikasi yang
dikirimkan oleh penyedia dapat dilihat oleh Pokja ULP/Panitia Pengadaan.
J ika data kualifikasi sesuai dengan syarat kualifikasi yang dibuat oleh Pokja
ULP/Panitia Pengadaan, maka Panitia Pengadaan memberikan centang pada
formulir check list kualifikasi. J ika semua syarat kualifikasi terpenuhi maka pada
kolom lulus akan muncul tanda yang berarti peserta tersebut lulus evaluasi
kualifikasi
J ika data yang dikirimkan oleh penyedia barang/jasa tidak sesuai dengan syarat
kualifikasi yang dibuat oleh Pokja ULP/Panitia Pengadaan, maka form check list
kualifikasi dikosongkan. Sehingga pada halaman evaluasi kualifikasi, pada bagian
kolom lulus tidak muncul centang atau kosong, dimana artinya peserta
tersebut tidak lulus evaluasi kualifikasi. J ika penyedia barang/jasa tidak lulus
evaluasi kualifikasi, maka Pokja ULP/Panitia Pengadaan wajib mengisikan kolom
keterangan untuk alasan mengapa penyedia tersebut lulus evaluasi.
Klik tombol jika telah mengisi check list peserta dan dilanjutkan untuk
mengevaluasi data kualifikasi peserta lainnya dengan melakukan prosedur yang
sama. J ika semua data kualifikasi peserta telah selesai dievaluasi klik tombol .
J ika data evaluasi kualifikasi sudah disimpan, namun terjadi kesalahan dalam
melakukan evaluasi, data tersebut masih dapat diubah selama tahap evaluasi
kualifikasi belum selesai. Ubah data tersebut dengan klik nama peserta, lalu lakukan
prosedur evaluasi.
Untuk undangan pembuktian kualifikasi dapat dikirimkan oleh Pokja ULP/Panitia
Pengadaan melalui menu berita di aplikasi SPSE. Tampilan undangan pembuktian
kualifikasi dapat dilihat pada gambar dibawah ini.












ya


Gambar 7. Undangan pembuktian kualifikasi

3.3. Pembuktian dan Klari fikasi Dokumen Kualifikasi

Langkah langkah melakukan pembuktian kualifikasi:
1. Pokja ULP/Panitia Pengadaan mengundang penyedia yang lulus evaluasi kualifikasi
untuk pembuktian kualifikasi, dengan ketentuan sbb :
untuk sistem pascakualifikasi dilakukan terhadap calon pemenang, cadangan
pemenang 1 dan 2 (jika ada).
2. Untuk sistem prakualifikasi dilakukan terhadap penyedia lulus evaluasi kualifikasi.
3. Untuk pekerjaan konsultan badan usaha dengan prakualifikasi, pembuktian kualifikasi
dilakukan terhadap penyedia yang masuk daftar pendek (short list)
Undangan yang disampaikan tidak boleh dilakukan secara mendadak, untuk sistem
manual undangan dikirimkan ke alamat penyedia via email, fax atau surat, sedangkan
untuk sistem eproc dilakukan melalui SPSE.
4. Pembuktian kualifikasi dilakukan dengan cara melihat keaslian dokumen dan meminta
salinannya.
5. Meminta penyedia menunjukkan dokumen asli antara lain :
d. Akte pendi ri an perusahaan/Anggaran dasar koperasi beserta perubahannya
(ji ka ada), Surat pengangkatan kepala cabang (jika perusahan cabang), Surat
perjanjian Kerjasama operasi (jika KSO) kepada Pokja ULP/Panitia Pengadaan
Dari akte pendirian perusahaan diperoleh informasi :
Daftar pengurus badan usaha (direksi)
Daftar Kepemilikan saham (komisaris)
ya

Tanggal pendirian perusahaan.
Dari surat kuasa direktur kepada pegawai tetap/surat pengangkatan sebagai
kepala cabang perusahaan/Surat perjanjian KSO di peroleh informasi pihak yang
berwenang mewakili perusahaan.
Dari data tersebut, Pokja ULP/Panitia Pengadaan dapat melakukan pemeriksaan
ulang (recheck) terhadap :
1. Pihak yang memiliki kapasitas untuk mewakili penyedia, jika namanya ada
dalam akte pendirian perusahaan/Surat kuasa/SK kepala cabang maka
dinyatakan lulus, jika tidak ada maka dinyatakan gugur.
2. Kesesuaian antara data direksi dan komisaris di form isian kualifikasi dengan
data direksi dan komisaris di akte pendirian perusahaan, jika datanya sama
maka dinyatakan lulus, jika tidak sama maka dinyatakan gugur.
3. Tanggal pendirian perusahaan untuk melihat apakah perusahaan baru berdiri
? atau sudah lama ?, jika perusahaan baru dibawah 3 tahun maka tidak wajib
memiliki pengalaman, jika berdiri lebih dari 4 tahun maka wajib memiliki
minimal 1 pengalaman.
4. Melakukan pembuktian kualifikasi silang dengan akte pendirian penyedia yang
lain untuk memastikan tidak ada pengurus ganda (direksi) dan kepemilikan
ganda (komisaris)
5. J ika ditemukan ada pengurus ganda dan kepemilikan ganda maka kedua/lebih
penyedia tersebut dinyatakan gugur.
e. Surat ijin usaha (SIUP/SIUJK/ITUP dan lain-l ain) kepada Pokja ULP/Panitia
Pengadaan untuk melihat kualifikasi (bidang/sub bidang usaha) dan klasifikasi
penyedia (kecil/non kecil).
Misalnya paket yang sedang dilelang/seleksi adalah
1. Alat pengolah data (komputer) dengan nilai paket Rp. 245.000.000,-,(Dua ratus
empat puluh lima juta rupiah) maka penyedia wajib memiliki SIUP bi dang
komputer kualifikasi keci l yang masih berlaku karena nilai paket dibawah
RP. 2,5 miliar. J ika memiliki surat ijin usaha sesuai yang dipersyaratkan maka
dinyatakan lulus, jika tidak dinyatakan gugur.
2. Konsultansi manajemen konstruksi (MK) dengan nilai paket Rp. 463.000.000,-,
maka penyedia wajib memiliki SIUJK bidang konsultansi lai nnya, Subbidang
Manajemen proyek terkait konstruksi bangunan (MK) yang masih berlaku,
khusus pekerjaan konsultansi tidak ada pembatasan kualifikasi kecil dan non
ya

kecil, artinya semua kualifikasi bisa ikut seleksi. J ika memiliki ijin usaha yang
sesuai maka dinyatakan lulus, jika tidak dinyatakan gugur.
f. Surat Domisili Penyedia yang dikeluarkan oleh kelurahan setempat untuk
melihat alamat resmi penyedia, jika sesuai dengan alamat dalam form isian
kualifikasi maka dinyatakan lulus, jika tidak sesuai form isian dinyatakan gugur.
g. NPWP, Surat Bukti Lapor pajak tahunan dan ti ga bulan terakhir/Surat
Keterangan Fiskal (SKF). J ika dapat menunjukkan NPWP dan bukti lapor pajak
asli maka dinyatakan lulus, jika tidak dapat menunjukkan makan dinyatakan
gugur.
h. Bukti kepemi likan peralatan/fasilitas/perl engkapan pendukung. Misalnya
BPKB, bukti pembelian/kuitansi/bukti sewa/Sertifikat Hak milik (SHM). J ika dapat
menunjukkan bukti kepemilikan/sewa maka dinyatakan lulus, jika tidak maka
dinyatakan gugur.
i. Daftar tenaga ahli tetap asli, dengan menunjukkan bukti Surat Pengangkatan
(SK)/bukti lapor pajak pph 21. J ika dapat menunjukkan maka dinyatakan lulus, jika
tidak dinyatakan gugur.
j. Surat perjanjian/kontrak yang pernah diperoleh dan yang sedang dikerjakan,
jika dapat menunjukkan bukti kontrak asli yang sesuai dengan form isian
kualifikasi maka dinyatakan lulus, jika tidak dapat menunjukkan dinyatakan gugur.
k. Surat dukungan bank (khusus pekerjaan konstruksi) yang dikeluarkan oleh
bank umum pemerintah/swasta. J ika dapat menunjukkan surat dukungan asli
maka dinyatakan lulus, jika tidak maka gugur.
l. Dokumen lainnya yang dipersyaratkan misalnya Sertifikat ISO
9000/14000/17025 dan Serti fikat K3/OHSAS, jika dapat menunjukkan Sertifikat
asli, maka dinyatakan lulus, jika tidak maka gugur.
m. J ika ditemukan dokumen yang diragukan keasliannya, maka Pokja ULP/Panitia
Pengadaan dapat melakukan klarifikasi ke lembaga penerbit surat tersebut.
Misalnya klarifikasi bukti laporan pajak ke kantor pajak terkait atau klarifikasi SIUP
ke dinas perdagangan dan perindustrian terkait.
n. J ika hasil klarifikasi ada pemalsuan data maka penyedia digugurkan.
6. Pokja ULP/Panitia Pengadaan menyimpan copy dokumen tersebut sebagai arsip
pembuktian kualifikasi.
ya

7. Hasil penilaian keaslian dokumen kualifikasi dicatat ke dalam kertas kerja yang telah
disiapkan dan dibuat berita acara pembuktian kualifikasi terhadap setiap penyedia
yang diundang untuk pembuktian kualifikasi.
8. Apabila hasil pembuktian kualifikasi ditemukan pemalsuan data, maka :
a. Penyedia tersebut digugurkan
b. J aminan penawaran dicairkan dan setor ke kas negara/daerah (khusus
pengadaan barang/konstruksi/jasa lainnya pascakualifikasi).
c. Dimasukkan dalam daftar hitam (black list)
d. Dilaporkan ke pihak berwajib (kepolisian) atas perbuatan pemalsuan dokumen.
9. Apabila tidak hadir saat pembuktian kualifikasi maka peserta dinyatakan gugur.
10. Apabila tidak ada penyedia yang lulus pembuktian kualifikasi, untuk prakualifikasi
maka kualifikasi dinyatakan gagal, sedangkan untuk paskakualifikasi maka
pelelangan dinyatakan gagal.

3.3.1. Penyusunan beri ta acara hasil evaluasi dan pembukti an kualifi kasi

Berita acara hasil evaluasi dan pembuktian kualifikasi dibuat oleh Pokja ULP/Panitia
Pengadaan dan merupakan kesimpulan dari Pokja ULP/Panitia Pengadaan atas
kelengkapan dan keaslian dokumen kualifikasi yang dimiliki oleh penyedia. Berita acara
ini perlu dibuat dan ditanda tangani oleh anggota Pokja ULP yang hadir dan penyedia
yang diundang untuk pembuktian kualifikasi.
Contoh format berita acara pembukaan penawaran dapat dilihat pada lampiran 1.



















ya

BAB IV
HASIL EVALUASI KUALIFIKASI


4.1. Penetapan Hasi l Kuali fikasi
1. Untuk Prakualifikasi
a. Semua peserta yang lulus pembuktian kualifikasi dimasukkan oleh Pokja
ULP/Panitia Pengadaan ke dalam peserta yang lulus kualifikasi
b. Apabila peserta yang lulus pembuktian kualifikasi kurang dari 3 (tiga) pada
pelelangan umum maka pelelangan dinyatakan gagal.
c. Khusus pekerjaan konsultansi badan usaha, dari penyedia yang lulus
kualifikasi hanya 5-7 penyedia yang dimasukkan dalam daftar urutan
pendek untuk seleksi umum dan 3-5 penyedia untuk seleksi sederhana.
d. Apabila peserta yang lulus pembuktian kualifikasi kurang dari 3 (tiga) untuk
seleksi sederhana dan 5 (lima) untuk seleksi umum maka seleksi
dinyatakan gagal.

2. Untuk sistem pascakualifikasi
a. Calon pemenang dan cadangan pemenang 1 dan 2 (jika ada) yang lulus
kualifikasi dimasukkan kedalam peserta yang lulus kualifikasi.
b. J ika calon pemenang tidak lulus kualifikasi maka digantikan oleh peringkat
berikutnya.
c. Apabila tidak ada peserta yang lulus kualifikasi maka pelelangan
dinyatakan gagal

4.2. Pengumuman Hasil Evaluasi Kualifikasi
Pokja ULP/Panitia Pengadaan memberitahukan/menyampaikan kepada seluruh
peserta kualifikasi dan mengumumkan hasil kualifikasi diwebsite K/L/D/I dan papan
pengumuman resmi untuk masyarakat yang memuat paling sedikit :
a. Nama dan nilai paket pekerjaan
b. Nama dan alamat peserta baik yang lulus maupun tidak lulus kualifikasi beserta
alasannya
c. NPWP (nomor pokok wajib pajak).
d. Nilai teknis kualifikasi dan peringkatnya (khusus pekerjaan konsultansi)
Format pengumuman hasil kualifikasi dapat dilihat pada lampiran 2.

ya

Sanggahan kualifikasi
Sanggahan hanya dapat dilakukan oleh penyedia mendaftar dan memasukkan form
isian kualifikasi. Penyedia yang tidak mendaftar dan memasukan form isian
kualifikasi tidak berhak mengajukan sanggahan.
Prinsipnya sama antara sistem non peroc dan eproc, bedanya pada sistem non
eproc peserta yang tidak puas atas hasil evaluasi kualifikasi dapat mengajukan
sanggahan ke Pokja ULP/Panitia Pengadaan secara manual (offline) dan Pokja
ULP/Panitia Pengadaan menjawab secara offline. Sedangkan untuk sistem eproc,
sanggahan dilakukan via aplikasi spse.
Prosedur sanggahan kualifikasi sebagai berikut :
a. Peserta seleksi dapat menyampaikan sanggahan secara tertulis atas
penetapan hasil kualifikasi kepada Pokja ULP/Panitia Pengadaan dalam waktu
5 (lima) hari untuk leleng/seleksi umum, dan 3 (tiga) untuk lelang/seleksi
sederhana setelah pengumuman hasil kualifikasi disertai bukti terjadinya
penyimpangan, dengan tembusan kepada PPK, PA/KPA dan APIP K/L/D/I
b. Sanggahan diajukan oleh peserta baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-
sama dengan peserta lain apabila terjadi penyimpangan prosedur meliputi:
Penyimpangan terhadap ketentuan dan prosedur yang diatur dalam
peraturan presiden ini dan yang telah ditetapkan dalam dokumen kualifikasi
Rekayasa tertentu sehingga menghalangi terjadinya persaiangan usaha
yang sehat; dan/atau
Penyalahgunaan wewenang oleh Pokja ULP /atau pejabat yang berwenang
lainnya
c. Pokja ULP/Panitia Pengadaan wajib memberikan jawaban tertulis atas nama
sanggaha kualifikasi selambat-lambatnya 5 (lima) hari untuk lelang/seleksi
umum atau 3 (tiga) hari untuk lelang/seleksi sederhana setelah menerima surat
sanggahan.
d. Apabila sanggahan dinyatakan benar maka Pokja ULP/Panitia Pengadaan
menyatakan proses kualifikasi gagal
e. Sanggahan yang disampaikan bukan kepada Pokja ULP/Panitia Pengadaan
atau disampaikan diluar masa sanggah, dianggap sebagai pengaduan dan
tetap harus ditindaklanjuti
f. Tidak ada sanggah banding dalam proses kualifikasi


ya

4.3. Penyusunan Berita Acara Hasil Evaluasi Kualifikasi
Setelah proses evaluasi kualifikasi selesai dilaksanakan, selanjutnya Pokja
ULP/Panitia Pengadaan harus menyusun berita acara hasil evaluasi kualifikasi. Berita
acara hasil evaluasi kualifikasi minimal berisi informasi :
a. Unsur-unsur yang dinilai.
b. Pelaksanaan pembuktian kualifikasi.
c. Klarifikasi dan/atau verifikasi yang dilakukan kepada penerbit dokumen bila hal
ini dilakukan.
d. Hasil pembuktian kualifikasi.
e. Hasil evaluasi kualifikasi, yaitu peserta yang lulus dan tidak lulus evaluasi
kualifikasi, termasuk alasan ketidaklulusan peserta.
f. Untuk jasa konsultansi, hasil kualifikasi diurutkan mulai dari nilai kualifikasi teknis
tertinggi dan mencantumkan nilai ambang batas kualifikasi teknis yang
dipersyaratkan.
Contoh format berita acara hasil evaluasi kualifikasi dapat dilihat pada lampiran 3.




























ya

Lampiran 1. Contoh Format beri ta acara eval uasi kual ifikasi

Berita Acara Evaluasi kualifikasi
Nama Pekerjaan : ............................
No. ......................

Pada hari ini : ........; tanggal :............; Bulan ............; Tahun : ..................; dimulai pukul
..........WIB, bertempat di ................, oleh Pokja ULP, telah diadakan Rapat untuk
Penilaian Kualifikasi penyedia pada pekerjaan tersebut di atas.

Rapat dihadiri oleh :
Pokja ULP/Panitia Pengadaan :
1. (Nama anggota pokja)
2. (Nama anggota pokja)
3. (Nama anggota pokja)

Acara / hasil rapat :
1. Rapat dilaksanakan untuk menilai kualifikasi dengan cara memeriksa dan
membandingkan data isian dan pernyataan yang bersangkutan dalam formulir isian
penilaian kualifikasi terhadap pemenuhan persyaratan kualifikasi. Evaluasi dilakukan
terhadap penyedia sebagai berikut :
2.
No Nama Penyedia Hasil Evaluasi Keterangan
1 (lulus/tidak lulus) Alasannya :
2
3

3. Rekapitulasi hasil Penilaian Kualifikasi dapat dilihat pada Lampiran Berita Acara ini.
4. Penyedia yang lulus kualifikasi akan diundang untuk pembuktian kualifikasi.
5. Rapat Penilaian Kualifikasi ini ditutup oleh Ketua Panitia Pengadaan Barang dan J asa
pada pukul .... WIB.

Demikian Berita Acara Evaluasi Kualifikasi ini dibuat dengan sebenar-benarnya.
Pokja ULP/Panitia Pengadaan
1. [nama ] : 1. ..........
2. [nama ] : 2. ........
3. [nama ] : 3. .........

Catatan :
Berita acara dianggap sah minimal ditandatangani dari jumlah anggota.




ya


Berdasarkan Berita acara evaluasi kualifikasi diatas di atas, hal-hal yang harus
diperhatikan Pokja ULP/Panitia Pangadaan dalam menyusun Berita acara evaluasi
kualifikasi ialah:

1. Kop surat
Kop surat merupakan kop surat dari Satuan Kerja Pokja ULP/Panitia Pengadaan yang
sedangkan melakukan pelelangan/seleksi

2. Nama Paket pekerjaan
Nama paket pekerjaan adalah nama pekerjaan yang sedang dikompetisikan

3. Nomor surat
Nomor surat adalah nomor persuratan pada organisasi Pokja ULP/Panitia Pengadaan,

4. Nomor, Tanggal, bul an dan tempat penandatanganan berita cara
Tanggal, , Tanggal, bulan dan tempat penanda tanganan Berita Acara evaluasi
kualifikasi merupakan hal yang perlu diperhatikan karena berkaitan dengan aspek
hukum berita acara itu sendiri. Dimana berdasarkan peraturan Perpres 54 tahun 2010
beserta perubahannya, Pokja ULP/Panitia Pengadaan harus melakukan evaluasi
kualifikasi segera setelah pemasukan dokumen kualifikasi sesuai dengan pemilihan
yang sudah dipublikasikan di SPSE.

5. Nama, Nomor Sk dan Tanggal SK pengangkatan Pokj a ULP/Panitia Pengadaan.
Nama Pokja adalah nama pokja yang sedang melakukan proses pelelangan/seleksi
yang diangkat sesuai dengan nomor surat dan tanggal pengangjatan oleh kepala
Pokja ULP/Panitia Pengadaan.

6. Penyedia yang lulus dan tidak lulus kualifikasi serta alasannya
Penyedia yang lulus kualifikasi adalah penyedia yang dapat memenuhi semua
persyaratan kualifikasi yang ditetapkan dalam dokumen kualifikasi. bagi penyedia
yang tidak lulus diberi keterangan alasannya.

7. Penutupan rapat evaluasi kualifi kasi
Penutupan rapat adalah waktu dimana rapat yang membahas pemeriksaan
kelengkapan kualifikasi dinyatakan berakhir dan ditutup oleh Pokja ULP/Panitia
Pengadaan di lokasi dan waktu pembuatan berita acara evaluasi kualifikasi.

8. Pokja ULP/peni tia pengadaan

Pokja ULP/Panitia Pengadaan adalah tim yang melaksanan proses pemilihan yang
diangkat sesuai SK Kepala Pokja ULP.









ya


Contoh Surat undangan pembuktian kualifikasi
J akarta , ...............2013

Nomor : .....................................
Perihal : Undangan Klarifikasi dan Pembuktian
Kualifikasi.
Lamp. : -
Kepada Yth :
Direktur Utama
PT/CV. .......................
Di Tempat
Dengan hormat,
Berdasarkan hasil evaluasi kualifikasi nomor : .......................untuk paket
pekerjaan ......................di Satuan kerja ................... , maka dengan ini kami
mengundang Saudara untuk menghadiri acara Klarifikasi dan Pembuktian
Kualifikasi dengan ketentuan sbb :

1. Acara dilaksanakan pada :
Hari/Tanggal : ......................
Waktu : .......................
Tempat : .......................
2. Penyedia wajib membawa semua kelengkapan dokumen asli/dilegalisir
oleh pihak berwenang dan foto copy dokumen rangkap 2 (dua).
3. Dokumen asli yang harus dibawa dan ditunjukkan kepada Pokja
ULP/Panitia Pengadaan adalah :
1. Akte Pendirian Perusahaan/Anggaran dasar koperasi
2. Surat Pengangkatan Kepala Cabang (jika perusahaan cabang)
3. Surat Penjanjian KSO (jika perusahaan KSO)
4. Surat ijin usaha (SIUP/SIUJ K/ITUP dll)
5. Surat Domilisi dari kelurahan setempat
6. NPWP, Bukti lapor pajak tahun dan 3 bulan terakhir/Surat
keterangan fiskal (SKF)
7. Bukti Kepemilikan fasilitas/peralatan (kuitansi/bpkb/stnk/bukti
sewa/SHM dll)
8. Daftar Tenaga ahli tetap
9. Surat kontrak/perjanjian yang pernah diperoleh
10. Surat Dukungan Bank (khusus konstruksi)
11. Syarat lainnya (jika ada)

4. Klarifikasi dan Pembuktian Kualifikasi dihadiri oleh direktur atau dapat
diwakilkan dengan membawa surat kuasa dari direktur perusahaan.

Demikian untuk dimaklumi.
Ketua Pokja ULP/Panitia
Pengadaan

(Nama)
Catatan :
Undangan wajib disampaikan ke penyedia yang lulus kualifikasi
Untuk sistem manual via email/fax/surat, untuk sistem eproc dengan upload di SPSE



ya

Lampiran 1. Contoh Format beri ta acara pembuktian kualifikasi

Beri ta Acara Pembuktian Kual ifikasi
Nama pekerjaan : ....................
No. ......................

Pada hari ini ........ tanggal ...... bulan ..... tahun ........ dimulai pukul ...... WIB, bertempat
di ..........................oleh Pokja ULP/Panitia Pengadaan .............., telah diadakan
pembuktian kualifikasi terhadap peserta lulus kualifikasi dan diundang oleh Pokja
ULP/Panitia Pengadaan.

Rapat dihadiri oleh :
Pokja ULP/Panitia Pengadaan :
1. ......................
2. .....................
3......................

Penyedi a :
[nama wakil perusahaan] : PT/CV...................

Acara / hasil rapat :
A. Pembuktian kualifikasi dilakukan di luar aplikasi SPSE (offline) dan dilakukan
terhadap peserta yang lulus evaluasi kualifikasi.
B. Pembuktian kualifikasi dilakukan dengan cara melihat dokumen asli atau rekaman
yang sudah dilegalisir oleh pihak yang berwenang dan meminta rekamannya.
C. Dari hasil pembuktian kualifikasi penyedia (dapat/tidak dapat) memperlihatkan
dokumen asli/legalisir yang diminta dan penyedia dinyatakan (lul us/gugur).
D. Rincian hasil pembuktian kualifikasi dapat dilihat pada lampiran berita acara ini.
Demikian Berita Acara Pembuktian Kualifikasi ini dibuat dengan sebenar-benarnya.
POKJA ULP/Paniti a Pengadaan
1. [Nama ] : 1. ..........
2. [Nama ] : 2. ........
3. [Nama ] : 3. .........

Nama Wakil Penyedia 1........................................


Catatan :
Berita acara pembuktian kualifikasi dibuat untuk setiap penyedia yang diundang.





ya

Lampiran 2. Daftar hadir pembuktian kualifikasi


DAFTAR HADIR PEMBUKTIAN KUALIFIKASI
Pekerjaan : ...........................

No. Nama Perusahaan Nama Wakil
Perusahaan
Tanggal Tanda Tangan
1
2
3

POKJA ULP/Panitia Pengadaan
1. [Nama ] : 1. ..........
2. [Nama ] : 2. ........
3. [Nama ] : 3. .........












ya

Lampiran 3. Rekapi tuasi hasi l evaluasi dan pembuktian kuali fikasi

Hasil Eval uasi dan Pembuktian Kualifi kasi
Pekerjaaan : ....................

Nama Penyedia :................................
Tanggal :................................

No Unsur Kriteria Dokumen asli
yang diminta
Hasil
Pembuktian
kualifikasi
1 Pakta Integritas Menandatangani pakta integritas Akte pendirian
perusahaan

2 Formulir isian
kualifikasi
Secara hukum mempunyai
kapasitas menandatangani
kontrak
3 Pernyatan
tertulis calon
penyedia
Surat Pernyataan Bukan pegawai
K/L/D/I (PNS) atau CTDN
Menyatakan bahwa tidak sedang
menjalani sanki pidana
Menyatakan bahwa tidak sedang
dan tidak akan terlibat
pertentangan kepentingan
dengan para pihak baik langsung
maupun tidak langsung
Menyatakan bahwa tidak masuk
dalam daftar hitam, tidak dalam
pengawsan pengadilan, tidak
pailit dan kegiatan usahanya tidak
sedang dihentikan.
Menyatakan bahwa salah satu
dan/atau semua pengurus tidak
masuk dalam daftar hitam
4 Data
administrasi
Mengisi nama (badan usaha),
status kantor (pusat/cabang),
alamat penyedia
Surat domisili
perusahaan dari
kelurahan
setempat

5 Landasan
hukum pendirian
perusahaan
Mengisi data akte pendirian
perusahaan antara lain : nomor
akte pendirian, tanggal, nama
notaris dan nomor pengesahan
Akte pendirian
perusahaan

6 Pengurus badan
usaha
Mengisi nama pengurus badan
usaha, identitas dan jabatannya
Akte pendirian
perusahaan

7 Ijin Usaha yang
dimiliki
Surat ijin yang sesuai dengan
peraturan yang berlaku
surat ijin asli
(SIUP/SIUJ K dll)

ya

8 Susunan
kepemilikan
saham
Mengisi data susunan
kepemilikan saham, identitas,
alamat dan prosentase saham
Akte pendirian
perusahaan

9 Kewajiban
perpajakan
Mempunyai NPWP NPWP
Laporan tahunan terakhir Bukti lapor pajak
Laporan bulanan (3 bulan
terakhir)
1) PPh 21
2) PPh 23
3) PPh pasal 25/29
4) PPN
Bukti lapor pajak
10 Data personali
(tenaga ahli
tetap badan
usaha)
Mempunyai tenaga ahli sesuai
kebutuhan minimal
surat
pengangkatan
(SK)

11 Data
fasilitas/peralata
n/perlengkapan
yang
mendukung
Mempunyai fasilitas sesuai
kebutuhan
bukti kepemilikian
(kuitansi/SHM/
BPKB dll)

12 Data
pengalaman
sejenis
Mempunyai data pengalaman
sejenis dalam 10 tahun terakhir
Surat Kontrak
13 Pekerjaan
dalam 4 terakhir
Paling sedikit ada 1 pekerjaan Surat Kontrak
14 Data Pekerjaan
yang sedang
dikerjakan
Menyampaikan data pekerjaan
yang sedang dikerjakan
Surat Kontrak
15 Dukungan bank
(khusus
konstruksi)
Dukungan keuangan dari bank
sebesar 10 % dari nilai paket
(hps)
surat dukungan
bank

16 Untuk peserta
bermitra
(konsorsium)
Mempunyai perjanjian kerjasama
kemitraan
Surat Perjanjian
KSO

17 KD (Khusus
konstruksi dan
jasa lainnya)
Nilai KD minimal sama dengan
HPS
Surat Kontrak
18 SKP (khusus
konstruksi dan
Untuk usaha kecil 5 dan usaha
non kecil minimal 6 (1,2 x N)
Surat Kontrak
ya

jasa lainnya)
19 Manajemen
mutu (ISO)
Apabila diperlukan Sertifikat ISO
20 Manajemen K3 Apabila diperlukan Sertifikat
K3/OHSAS 18000


Catatan :
= Sesuai dgn persyaratan
= tidak sesuai

Pokja ULP/Panitia Pengadaan
1. [Nama ] : 1. ..........
2. [Nama ] : 2. ........
3. [Nama ] : 3. .........

Wakil Penyedia :
1[nama wakil penyedia] : 1 .................................










ya

Lampiran 4. Pengumuman hasi l kualifikasi
1. Barang/konstruksi/jasa lainnya
Kop Surat Satuan Kerja


Pengumuman Hasil Kualifikasi
No............................

Berdasarkan Hasil Evaluasi Dokumen Prakualifikasi No................. tanggal
.....bulan.......tahun ..........., maka bersama ini disampaikan hasil evaluasi kualifikasi
berdasarkan persyaratan teknis dengan hasil sbb :
Nama Pekerjaan : ............................................
Nilai HPS : Rp. ............................(terbilang :..................................)

No Nama dan
Alamat
Penyedia
NPWP Persyaratan Kualifikasi Pembuktian Kualifikasi
Lulus/Tidak Keterangan Lulus/Tidak Keterangan
1
2
3
Perusahaan yang lulus evaluasi kualifikasi diundang untuk mengambil dokumen
pemilihan/lelang.

Demikian disampaikan atas perhatiannya diucapkan terima kasih.
................., ....................201x
Pokja ULP




(..............................)

Catatan :
Khusus sistem eproc tidak perlu dibuat karena sudah ada di SPSE





ya


2. Jasa Konsultansi
Kop Surat Satuan Kerja


Pengumuman Hasi l Kuali fikasi
No............................

Berdasarkan Hasil Evaluasi Dokumen Prakualifikasi No................. tanggal
.....bulan.......tahun ..........., maka bersama ini disampaikan hasil evaluasi kualifikasi
berdasarkan persyaratan teknis dengan hasil sbb :
Nama Pekerjaan : ......................................................................
Nilai HPS : Rp. ............................(terbilang :.......................)

N
o
Nama
dan
Alamat
Penyed
ia
NPW
P
Persyaratan
Kualifikasi
Nilai
Teknis
Kualifika
si
Pembuktian
Kualifikasi
Peringk
at
Lulus/Tid
ak
Keterang
an
(alasan
gugur)
Lulus/Tid
ak
Keterang
an
(alasan
gugur)
1
2
3
4
5
6
7

Perusahaan yang masuk daftar urutan pendek (short list) peringkat 1 s/d 7 yang akan
diundang untuk mengambil dokumen pemilihan/seleksi.

Demikian disampaikan atas perhatiannya diucapkan terima kasih.
................., ....................201x
Pokja ULP


(..............................)


Catatan :
Khusus sistem eproc tidak perlu dibuat karena sudah ada di SPSE
ya

Lampiran 5. Contoh format berita acara hasil evaluasi kualifikasi

BERITA ACARA HASIL EVALUASI KUALIFIKASI
PEMILIHAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI
No...........................

Pada hari ini ............tanggal ..............bulan..............tahun.......... kami yang bertanda
tangan akh..............telah melaksanakan evaluasi kualifikasi pekerjaan...........dengan
hasil sbb :

1. Pengumuman kualifikasi
Pengumuman .....................No................tanggal..............melalui :
a. Website dan portal pengadaan tangal .............
b. Papan pengumuman resmi..........tangal..........s/d....................
2. Pendaftaran dan pengambilan dokumen kualifikasi
Pendaftaran dimulai tanggal..............s/d..................
Penyedia yang mendaftar dan mengambil dokumen kualifikasi sebanyak.......(.......)
perusahaan.

No Nama Perusahaan Alamat dan no telpon Keterangan




3. Pemberian penjelasan (jika diperlukan)
a. Pemberian penjelasan dilaksanakan pada tanggal.............bertempat di...........
b. J umlah peserta yang hadir sebanyak .................(..........)perusahaan
Berita acara penjelasan kualifikasi (BAPK) No............tanggal...............(jika
diperlukan)

4. Penyampaian BAPK termasuk addendum dokumen kualifikasi (jika diperlukan)
Salinan BAPK termasuk addendum dokumen kualifikasi (jika diperlukan) dapat
diambil oleh peserta pada tanggal...........melalui website K/L/D/I.

5. Penyampaian/pemasukan dokumen kualifikasi
a. Batas akhir pemasukan dokumen kualifikasi hari.............tanggal.........jam........
b. Tempat :....................
c. Peserta yang memasukkan dokumen kualifikasi :..........(......) perusahaan

No Nama Perusahaan Alamat dan no telpon Keterangan




ya

d. Peserta yang terlambat memasukkan dokumen kualifikasi : ...........(....) perusahaan

6. Pembukaan dan evaluasi dokumen kualifikasi
a. Evaluasi dilakukan terhadap dokumen kualifikasi, meliputi pakfta integritas dan
formulir isian kualifikasi
b. Penilaian persyaratan kaulifikasi dilakukan terhadap pemenuhan persyaratan
kualifikasi yaitu ............(diisi sesuai persyaratan kualifikasi yang ditetapkan dalam
dokumen kualifikasi).
1) J umlah dokumen kualifikasi yang dievaluasi : ............(...) dokumen kualifikasi,
yaitu dokumen kualifikasi :
PT. ............
PT...............
PT...............
2) J umlah Dokumen kualifikasi yang dinyatakan gugur :..........(...) dokumen
kualifikasi, yaitu dokumen kualifikasi,
PT. ............
PT...............
PT...............
3) Dokumen kualifikasi yang dinyatakan memenuhi syarat/lulus :.........(......)
dokumen kualifikasi, yaitu dokumen kualifikasi,
PT. ............
PT...............
PT...............

7. Pembuktian kualifikasi dan pembuatan berita acara pembuktian kualifikasi.
Pembuktian terhadap peserta yang memenuhi persyaratan kualifikasi dilakukan
dengan cara melihat keaslian dokumen atau legalisir dan meminta salinannya. Hasil
pembuktian kualifikasi untuk tiap peserta dituangkan dalam berita acara pembuktian
kualifikasi (terlampir). Alasan gugur/tidak lulus dan tidak masuk daftar pendek masing-
masing peserta adalah sbb :
a................
b.....................
c.........................
8. Penetapan daftar Pendek (short list).
Peserta yang dinyatakan masuk daftar pendek sebanyak : ..................(....) peserta
yaitu,

No Nama Perusahaan Alamat NPWP Keterangan
Seleksi umum
: 5 s/d 7
peserta

Seleksi
sederhana : 3
s/d 5 peserta



ya

9. Pengumuman kualifikasi
Pengumuman hasil kualifikasi ................nomor ...............tanggal......................
Melalui
a. Website K/L/D/I tanggal ...............
b. Portal pengadaan nasional
c. Papan pengumuman resmi..................tanggal..............s/d....................

10. Sanggahan kualifikasi (diisi jika ada sanggahan)
Masa sanggah hasil kualifikasi mulai tanggal ........... s/d tanggal.............
J umlah peserta yang keberatan atas penetapan hasil kualifikasi dan menyampaikan
Sanggahan ........(....) peserta.
Sanggahan yang dinyatakan benar :.............(..........) sanggahan
Sanggahan yang dinyatakan tidak benar : ............(.........) sanggahan
Ringkasan sanggahan sebagai berikut :

No Nama Perusahaan Materi
Sanggahan
J awaban
sanggahan
Keterangan




Selanjutnya penyedia yang dinyatakan lulus evaluasi kualifikasi yang akan diundang
untuk mengambil dokumen pemilihan.
Demikian berita acara hasil evaluasi kualifikasi ini dibuat dengan penuh tanggung jawab
untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

.............,..........2013

Pokja ULP/Panitia Pengadaan
1. [Nama ] : 1. ..........
2. [Nama ] : 2. ........
3. [Nama ] : 3. .........

Catatan :
Khusus untuk pengadaan dengan pascakualifikasi, berita acara hasil evaluasi kualifikasi
jadi satu dengan berita acara hasil pelelangan.









ya

Lampiran 6. Form kualifikasi

[Contoh Pakta Integritas Badan Usaha Dengan Kemitraan/KSO]
PAKTA INTEGRITAS

Kami yang bertanda tangan di bawah ini:
1. Nama : __________[nama wakil sah badan usaha]
No.Identitas : ___________ [diisi nomor KTP/SIM/Paspor]
J abatan : __________
Bertindak untuk
dan atas nama
: PT/CV/Firma/Koperasi____________________[p
ilih yang sesuai dan cantumkan nama]
2. Nama : __________[nama wakil sah badan usaha]
No.Identitas : ___________ [diisi nomor KTP/SIM/Paspor]
J abatan : __________
Bertindak untuk
dan atas nama
: PT/CV/Firma/Koperasi
____________________[pilih yang sesuai dan
cantumkan nama]
3. ......[dan seterusnya, diisi sesuai dengan jumlah anggota
kemitraan/KSO]
dalam rangka pengadaan _________ [isi nama paket] pada ________ [isi sesuai
dengan K/L/D/I] dengan ini menyatakan bahwa:

1. tidak akan melakukan praktek Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN);

2. akan mengikuti proses pengadaan secara bersih, transparan, dan profesional
untuk memberikan hasil kerja terbaik sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan;

3. apabila melanggar hal-hal yang dinyatakan dalam PAKTA INTEGRITAS ini,
bersedia menerima sanksi administratif, menerima sanksi pencantuman dalam
Daftar hitam, digugat secara perdata dan/atau dilaporkan secara pidana.

__________[tempat], __[tanggal] __________[bulan] 20_____[tahun]

[Nama Penyedia] [Nama Penyedia] [Nama Penyedia]




[tanda tangan], [tanda tangan], [tanda tangan],
[nama lengkap] [nama lengkap] [nama lengkap]

[cantumkan tanda tangan dan nama setiap anggota Kemitraan]

ya

PAKTA INTEGRITAS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : __________[nama peserta ]
No.Identitas : ___________ [diisi nomor KTP/SIM/Paspor]
Alamat : __________
Pekerjaan : __________
Bertindak untuk dan atas nama diri sendiri dalam rangka pengadaan
__________[isi nama paket] pada __________ [isi sesuai dengan
K/L/D/I] dengan ini menyatakan bahwa:

i. tidak akan melakukan praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN);

ii. akan mengikuti proses pengadaan secara bersih, transparan, dan profesional
untuk memberikan hasil kerja terbaik sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan;

iii. apabila melanggar hal-hal yang dinyatakan dalam PAKTA INTEGRITAS ini,
bersedia menerima sanksi administratif, menerima sanksi pencantuman dalam
Daftar hitam, digugat secara perdata dan/atau dilaporkan secara pidana.


__________[tempat], __[tanggal] __________[bulan] 20____[tahun]


[Nama Penyedia]

[tanda tangan],
____________
[nama lengkap]









ya

[FORMULIR ISIAN KUALIFIKASI ]

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : __________[diisi nama wakil sah badan usaha]
No. Identitas : __________[diisi dengan No.KTP/SIM/paspor]
J abatan : ____________[diisi sesuai jabatan]
Bertindak untuk
dan atas nama
: _______________[diisi nama badan usaha]
Alamat : ________________
Telepon/Fax : ________________
Email : ________________
menyatakan dengan sesungguhnya bahwa:
saya secara hukum untuk dan atas nama perusahaan/ koperasi/kemitraan/KSO
berdasarkan __________[akta pendirian/ anggaran dasar/surat kuasa, disebutkan
secara jelas nomor dan tanggal akta pendirian/anggaran dasar/surat
kuasa/Perjanjian Kerja Sama Operasi. Jika Kemitraan, maka ditambah Surat
Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi.];
saya bukan sebagai pegawai K/L/D/I [bagi pegawai K/L/D/I yang sedang cuti diluar
tanggungan K/L/D/I ditulis sebagai berikut : Saya merupakan pegawai K/L/D/I yang
sedang cuti diluar tanggungan K/L/D/I];

1. saya tidak sedang menjalani sanksi pidana;

2. saya tidak sedang dan tidak akan terlibat pertentangan kepentingan dengan para
pihak yang terkait, langsung maupun tidak langsung dalam proses pengadaan ini;

3. badan usaha yang saya wakili tidak masuk dalam Daftar hitam, tidak dalam
pengawasan pengadilan, tidak pailit, dan kegiatan usahanya tidak sedang
dihentikan;

4. salah satu dan/atau semua pengurus badan usaha yang saya wakili tidak masuk
dalam Daftar hitam;

5. data-data badan usaha yang saya wakili adalah sebagai berikut:












ya

A. Data Administrasi

1. Nama (Badan Usaha) :


_________
2. Status :
Pusat Cabang

3.
Alamat Kantor Pusat : __________
No. Telepon : __________
No. Fax : __________
E-Mail : __________
4.
Alamat Kantor Cabang : __________
__________
__________
__________
No. Telepon :
No. Fax :
E-Mail :


B. Landasan Hukum Pendi ri an Badan Usaha

1. Akte Pendirian Perusahaan/Anggaran Dasar Koperasi
a. Nomor : __________
b. Tanggal : __________
c. Nama Notaris : __________
d. Nomor Pengesahan
Kementerian Hukum dan
HAM
(untuk yang berbentuk
PT)
: __________
2. Perubahan Terakhir Akte
Pendirian/Anggaran Dasar

a. Nomor : __________
b. Tanggal : __________
c. Nama Notaris : __________
d. Nomor Persetujuan
Kementerian Hukum dan
HAM
(untuk yang berbentuk
PT)
: __________









C. Pengurus Badan Usaha

No. Nama No. Identitas
J abatan dalam Badan
Usaha



D. Izin Usaha

1. No. Surat Izin Usaha
______
:
________________ Tanggal
__________
2. Masa berlaku izin usaha
: __________
3. Instansi pemberi izin
usaha
4. Kualifikasi Usaha
5. Klasifikasi Usaha
:

____________________________
____________________________
____________

E. Izin Lainnya (apabila dipersyaratkan)

1. No. Surat Izin
____________
:
________________ Tanggal
__________
2. Masa berlaku izin
: __________
3. Instansi pemberi izin
: __________

F. Data Keuangan

1. Susunan Kepemil ikan Saham (untuk PT)/Susunan Pesero (untuk
CV/Fi rma)

No. Nama
No.
Identitas
Alamat
Persentase










2. Pajak
a. Nomor Pokok Wajib
Pajak
: __________
b. Bukti Laporan Pajak Tahun
terakhir
:
No.__________
tanggal__________
c. Bukti Laporan bulanan (tiga
bulan terakhir) :
1) PPh Pasal 21
2) PPh Pasal 23
3) PPh Pasal 25/Pasal 29
4) PPN
:
No.__________
tanggal__________
No.__________
tanggal__________
No.__________
tanggal__________
No.__________
tanggal__________
b. [Surat Keterangan Fiskal
(sebagai pengganti huruf b
dan c)]
: No. ________tanggal ______

G. Dat a Personalia (Tenaga ahli tetap badan usaha)

N
o
Nama
Tgl/bln/thn
lahir
Tingkat
Pendidik
an
Keahlian/
Spesialis
asi
Pengala
man
Kerja
(tahun)

Kemampuan
Manajerial

Tahun
Sertifikat/
Ijazah
1 2 3 4 5 6 7 8















H. Data Fasili tas/Peralatan/Perl engkapan yang mendukung
[apabila diperlukan]
No.
J enis
Fasilitas/Peralata
n/ Perlengkapan
J umlah Kapasitas
Merk
dan
tipe
Tahun
pembuatan
Kondisi
(%)
Lokasi
Sekarang
Bukti Status
Kepemilikan
1 2 3 4 5 6 7 8 9



I. Data Pengalaman Perusahaan yang Sama/Sejenis dalam Kurun Waktu 10
(Sepuluh) Tahun Terakhir

No.
Nama
Paket
Pekerj
aan
Bidang/
Sub
Bidang
Pekerja
an
*)

Ringkas
an
Lingkup
Pekerja
an
Lokasi
Pemberi
Tugas/Pejab
at Pembuat
Komitmen
Kontrak
Tanggal
Selesai
Pekerjaan
Berdasarka
n
Na
ma
Alamat
/
Telepo
n
No /
Tan
ggal
Nilai
Kontr
ak
BA
Ser
ah
Teri
ma
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

*) wajib diisi untuk konsultan konstruksi














J. Data Pengal aman Perusahaan Dalam Kurun Waktu 4 Tahun Terakhir
(untuk Penyedia yang telah berdiri lebih dari 3 tahun atau lebih).
(Untuk Penyedia yang baru berdiri kurang dari 3 tahun tidak wajib mengisi tabel ini)

N
o.
Nama
Paket
Pekerja
an
Ringkas
an
Lingkup
Pekerja
an
Lok
asi
Pemberi
Tugas/Pejabat
Pembuat
Komitmen
Kontrak
Tanggal
Selesai
Pekerjaan
Berdasarkan
Nam
a
Alamat
/
Telepo
n
No /
Tangg
al
Nilai
Kontra
k
BA
Sera
h
Terim
a
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10


K. Data Pekerjaan yang sedang dilaksanakan
No.
Nama
Pekerjaan
Bidang/
Sub
Bidang
Pekerjaan
Lokasi
Pemberi Tugas/
Pejabat Pembuat
Komitmen
Kontrak
Tanggal
Kontrak
berakhir
Nama
Alamat/
Telepon
No/
Tanggal
Nilai

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
100
Demikian Formulir Isian Kualifikasi ini saya buat dengan sebenarnya dan penuh rasa
tanggung jawab. J ika dikemudian hari ditemui bahwa data/dokumen yang saya
sampaikan tidak benar dan ada pemalsuan, maka saya bersedia dikenakan
sanksi berupa sanksi administratif, sanksi pencantuman dalam Daftar hitam, gugatan
secara perdata, dan/atau pelaporan secara pidana kepada pihak berwenang sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan.
_________[tempat], __[tanggal] __________[bulan] 20__[tahun]
Penyedia
[rekatkan materai Rp 6.000,- dan tanda tangan]
(nama lengkap)








Daftar Pustaka

1. Perpres 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Perpres 54 Tahun 2010.
2. Perka No. 14 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Perpres 70 Tahun 2012.
3. Perka 18 Tahun 2012 tentang E-tendering.
4. Undang-Undang No. 18 Tahun 1999 Tentang J asa Konstruksi.
5. Permen PU No. 8 Tahun 2011 tentang Pembagian Klasifikasi dan Subklasifikasi
pekerjaan Konstruksi.
6. Undang-Undang N0. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
7. Mudjisantosa, 2012. Mudah memahami PBJ , Simetris Grafika.
8. www.bps.go.id
9. www.pu.go.id
10. www.inproc.go.id
11. www.inaproc.lkpp.go.id/y3/daftar_hitam
12. http://www.wika.co.id/corporate-awards/sucofindo-3/

Anda mungkin juga menyukai