Introduction Procurement Strategy Supplier selection Supplier monitoring Criteria to evaluate offers Cost estimating Total cost of ownership ( Life cycle cost analysis) Purchasing Performance measurement
2 Pendahuluan:Procurement Merupakan salah satu proses kunci dalam supply Chain management Dalam arti yang sempit, pembelian itu adalah semua kegiatan yang berkaitan dengan membeli barang (a process of purchasing). Kegiatan untuk mendapatkan bahan ketika dibutuhkan dalam proses suply chain produk Kegiatan mencakup menentukan kebutuhan, memilih rekanan, mendapatkan harga dan syarat-syarat pembelian yang wajar, menerbitkan surat pembelian dan menjamin delivery Pertimbangan penting meliputi harga, kualitas, lead times, dan reliability. Industri manufaktur rata-rata membelanjakan 50-60 % dari pendapatannya untuk bahan dan jasa dari luar. 3 4 Apakah Suatu Internal Supply Chain? Internal Supply Chain suatu perusahaan terbentuk dari aliran material, informasi and finansial antara perusahaan itu dengan partner business langsungnya (supplier).
SUPPLIER MANUFACTURER CUSTOMER Material flows Financial flows Information flows Internal Supply Chain process 5
6
Supply Chain Terintegrasi/ Diperluas
Supply chain yang melibatkan seluruh pelaku dalam jaringan rantai supply dari suppliernya supplier supplier - manufacturer distributor retailer sampai konsumen. Material flows Financial flows 2nd tier suppliers 1st tier suppliers Manufacturer Wholesaler Retailer End-customer Information flows Preparing the contract Managing the contract & supplier relationships Managing inbound logistics Managing inventory Analysing supply markets Developing supply srategies Appraising & shortlisting suppliers Obtaining & selecting offers Negotiating Specifying requirements & supply planning Measuring Performan ce Procurement & Logistic Sub Process 7 Proses Pengadaan
Procurement
Proses Pembayaran Penentuan Kebutuhan / PR Proses PO
Monitor PO
Custom clearance Good Receipt
Verifikasi Invoice
1 5 6 7 8 9 Sourcing Pemilihan Vendor 3 4 Membuat RKS & OE 2 5 Tanggung jawab secara umum Menentukan harga Pemilihan suppliers Negosiasi kontrak pembelian Melakukan pemesanan Menjaga hubungan dengan supplier Mengontrol performansi supplier Menjaga supplier database Melakukan keputusan make or buy Berpartisipasi dalam proyek value analysis (aktivitas yang memberi nilai tambah ; studi pasar, alternatif material sourcing, riset procurement,dll)
9 Specific Responsibilities or Activities of a Typical procurement and Purchasing Department
Records, Data, and Basic Information Maintaining general purchase records Maintaining price records Maintaining parts history records Maintaining stock and consumption records Maintaining records of vendors performance on price, quality and service Maintaining spesification files Maintaining catalogs file. 10 continue..
Purchasing Research, Analysis and studies Conducting market studies and trends Conducting materials studies Conducting make or buy studies Conducting price-cost analysis Investigating supply sources Conducting supplier-plant visits and inspections Developing new supply sources Developing alternate materials and sources Participating in value analysis studies Developing computer-oriented purchasing systems
11
PROCUREMENT STRATEGY
elisa Kusrini elisa_kusrini@yahoo.com 12 Kebutuhan Untuk Pengadaan 9 Cara Pengadaan 1. Beli, 2. Buat, 3. Sewa, 4. Bantuan Antar Unit, 5. .
15 11 SUMBER PEMBELIAN Pabrik. Agen / Distributor Toko Supplier I II II I I V BUYER P
a
s
a
r
Sistem perdagangan Import Lokal 16 12 METODE & BATASAN NILAI PENGADAAN Note: Kewenangan menentukan metode pemilihan penyedia barang/jasa diberikan kepada Fungsi Pengadaan untuk dilakukan secara profesional disertai penjelasan secara tertulis dengan mempertimbangkan masukan dari Fungsi Terkait. Panitia Pelelangan Fungsi Pengadaan Pelelangan Pemilihan Langsung Penunjukan Langsung Pembelian Langsung Melalui Kriteria (tidak ada batasan nilai) s.d. Rp 50 juta Peraturan 17 13 LSj - 18 Proses Lelang PENGUMUMAN & PENDAFTARAN PRAKUALIFIKASI & UNDANGAN AANWIJZING PENYAMPAIAN DOK. PENAWARAN EVALUASI NEGOSIASI PENETAPAN CALON PEMENANG & KEPUTUSAN PENGUMUMAN PEMENANG MASA SANGGAH PERSIAPAN (JADWAL, RKS, OE) PENUNJUKAN PEMENANG PEMBUKAAN PENAWARAN PENYAMPAIAN DOK. LELANG 18 14 PELELANGAN PEMILIHAN LANGSUNG KRITERIA PENGADAAN BARANG /JASA
PENUNJUKAN LANGSUNG 1. Dilakukan untuk: a. Pengadaan jasa konstruksi kompleks (teknologi baru dan Penyedia Jasanya sangat terbatas); b. Pengadaan jasa konstruksi yang tidak bersifat kompleks; c. Pengadaan jasa konsultan dan jasa lainnya; d. Pengadaan barang; e. Pengadaan barang/jasa terkait brand preference dalam rangka standarisasi 2. Dilakukan dengan cara: a. Mengundang min. 5 peserta, bila mungkin sebanyak-banyaknya (terdaftar dan belum terdaftar) atau semua yang terdaftar bila menggunakan aplikasi e-Procurement;
KRITERIA PENGADAAN BARANG/JASA 1. Dilakukan untuk: a. Pengadaan jasa konstruksi kompleks (teknologi tinggi/risiko tinggi) b. Pengadaan lainnya apabila dibutuhkan untuk dilakukan melalui pelelangan 2. Dilakukan oleh Panitia Pelelangan (Ketua dan Sekretaris dari Fungsi Pengadaan) 3. Wajib dilakukan prakualifikasi (konstruksi kompleks) dan pekerjaan lainnya apabila diperlukan. Dilakukan untuk: Keadaan darurat; Business critical asset; Spesifik atau sole sources; Hak paten/OEM; Knowledge insentive; Pekerjaan lanjutan/tambahan Gagal lelang/pilsung; BUMN/Anak Perusahaan Perguruan tinggi atau Lembaga Penelitian; Repeat order; Konsultan perseorangan s.d. Rp200 juta 19 15 Cash & Carry Dpt dilaksanakan melalui online buying, toko, supermarket, website belanja, dll. Batasan nilai s.d. Rp50 jt Dilakukan oleh Fungsi Pengadaan Ketentuan lebih detail mengenai PPh dan PPN MATERI Kriteria pengadaan Barang / Jasa
KRITERIA PENGADAAN BARANG/JASA 20 16 Metode Penyampaian Dokumen Penawaran Satu sampul : Administrasi, teknis dan harga Dievaluasi sekaligus. Dua sampul Sampul I : Administrasi dan teknis Sampul II : harga Sampul I + II dimasukkan kedalam satu sampul penutup Sampul II dibuka jika sampul I lulus evaluasi. Dua tahap Tahap I : Sampul I berisi Administrasi dan Teknis Tahap II : sampul II berisi harga Penawaran Sampul II pada tahap II dimasukkan jika sampul I pada tahap I lulus evaluasi. 21 17 Evaluasi Penawaran : Dilakukan thd : Mendapatkan penawaran yang Syah dan memenuhi persyaratan pada dokumen lelang Unsur : Administrasi Teknis Harga Tujuan : Metode : Metode Evaluasi Scoring/ Passing Grade Non-Scoring/ Gugur Kualitas Harga Kualitas & Harga Harga Kualitas 22 18
PORTOFOLIO SUPPLIER
elisa Kusrini elisa_kusrini@yahoo.com 23 Kolaborasi dengan Supplier 24
Source: Cohen & Roussel Number of Relationships E x t e n t
o f
C o l l a b o r a t i o n
Many Few Limited Extensive Transactional Collaboration Synchronized Collaboration Cooperative Collaboration Coordinated Collaboration Not Viable Low Return 19
Tingkat kesulitan
Rendah
Rendah Tingkat kepentingan Tinggi 25 Bottleneck supplier Sulit mencari substitusi Pasar monopoli Supplier baru sulit masuk
Critical Strategiic supplier Penting/strategis Substitusi sulit Non critical Supplier Ketersediaan cukup Item standar Substitusi dimungkinkan Nilai relatif rendah Leverage supplier Ketersediaan cukup Substitusi dimungkinkan Spesifikasi standar Nilainya relatif tinggi Portofolio Hubungan Dengan Supplier Tinggi 20
Penanganan Supplier
Tinggi
Tingkat kesulitan
Rendah Tingkat kepentingan Tinggi 26 Bottleneck supplier Penyederhanaan Standarisai item
Critical Strategiic supplier Hubungan jangka panjang Kemitraan Bantuan teknis/ manajemen Kerjasama IT Non critical Supplier Penyederhanaan proses Pembelian Standarisasi item Pemilihan cost dan kualitas Leverage supplier Mempertahankan posisi tawar peerusahaan Hubungan kemitraan bila potensial untuk dikembangkan 21 Tinggi Strategi Pengadaan Barang & Jasa STRATEGIC SECURITY TACTICAL PROFIT TACTICAL ACOUISITION STRATEGIC CRITICAL Strategi : 1. Kontrak jangka panjang 2. Konsinyasi Strategi : 1. Kontrak jangka panjang 2. Total supply management 3. Aliansi Strategi : 1. Pembelian langsung 2. Konsinyasi 3. Blanket order 4. Kontrak jangka pendek Strategi : 1. Kontrak jangka pendek / menengah 2. Konsinyasi 3. Aliansi Nilai pemakaian material Rendah Tinggi T i n g g i
R e s i k o
t e r h a d a p
o p e r a s i
27 22 Hal. 28 Price agreement : Suatu bentuk perjanjian/perikatan antara perusahaan dengan pemasok untuk pengadaan dan penyerahan material tertentu dengan harga satuan dan waktu penyerahan yang telah disepakati bersama untuk jangka waktu tertentu.
Total Supply management : Merupakan kontrak yang meliputi penyediaan material termasuk jasa pemasangan atau jasa lainnya yang dilakukan oleh perusahaan pemasok yang sama. Dalam perjanjian tersebut harus ada klausul yang mentargetkan keamanan dan kehandalan operasi unit bersangkutan (garansi). Material yang dapat dilaukan dengan kontrak semacam ini adalah material yang termasuk dalam kategori vital dan nilainya tinggi, seperti compressor dan turbine. 23 Hal. 29 Aliansi : Suatu bentuk perikatan yang berdasar pada prinsip kemitraan antara pihak pembeli dan penjual, masing-masing pihak menyumbangkan resources dan competitive advantage yang dimiliki untuk menghasilkan nilai baru yang paling menguntungkan bagi perusahaan.
Konsinyasi : Suatu bentuk perikatan yang berdasar pada sistem pembelian material, pemasok berkewajiban menyediakan material di gudang perusahaan dengan jumlah tertentu dan harga satuan yang telah disepakati. Pemasok bekerjasama dengan fungsi kelogistikan secara berkelanjutan untuk memantau dan menganalisis posisi jumlah persediaan agar dapat memenuhi permintaan pemakai setiap saat. Penagihan dan pembayaran dilakukan sesuai dengan jumlah yang diambil dari persediaan. Status kepemilikan barang selama dalam persediaan adalah pada pemasok. 24 Hal. 30 PENGGOLONGAN MATERIAL STRATEGIC SECURITY STRATEGIC CRITICAL TACTICAL PROFIT TACTICAL ACQUISITION NILAI PEMAKAIAN MATERIAL R E S I K O
T E R H A D A P
O P E R A S I
MUTLAK DIPERLUKAN NILAI RENDAH CONTOH: Spare Parts; pompa, furnace, instrumentation, dll. MUTLAK DIPERLUKAN NILAI TINGGI CONTOH: Material Program & Proses; Katalis, Tel, Casing, Barite dll KURANG DIPERLUKAN NILAI TINGGI CONTOH: Additive, kemasan, octane booster dll KURANG PENTING NILAI RENDAH CONTOH: G Matl; K. las, fitting & Flanges Office supplies dll. RENDAH 25 Hal. 31 STRATEGI INVENTORY CONTROL STRATEGIC SECURITY STRATEGIC CRITICAL TACTICAL PROFIT TACTICAL ACQUISITION NILAI PEMAKAIAN P E R A N
P A D A
P R O S E S
P R O D U K S I
STOCK AKTIF MILIK SENDIRI ==> VENDOR SAFETY STOCK MILIK SENDIRI PENGENDALIAN KETAT STOCK AKTIF MILIK SENDIRI ==> VENDOR SAFETY STOCK MILIK SENDIRI PENGENDALIAN KETAT STOCK AKTIF MILIK VENDOR SAFETY STOCK MILIK VENDOR PENGENDALIAN SEDANG STOCK AKTIF MILIK VENDOR TANPA SAFETY STOCK PENGENDALIAN LONGGAR RENDAH 26 Hal. 32 EXELENT GOOD FAIR WEAK FAIL 125% 100% 75% 50% 0% 1. Aspek * Total biaya unit kerja % RKAP 5% < 90% 90-100%101-105%105-110%> 110% Finansial * Pengurangan nilai inventory % RKAP 10% < 90% 90-100%101-105%105-110%> 110% 2. Aspek * Keluhan unit kerja internal Minor 20% - 1 2 - 3 4 - 6 > 6 Pelanggan (kualitas, waktu, harga, manual, akses Major - - - 1 2 informasi pembelian & stock gudang) * Keluhan rekanan, supplier, Minor 10% - 1 - 10 11 - 20 21 - 30 > 30 vendor (waktu pembayaran, proses Major - - 1 2 - 3 > 4 tender, pungutan, QC dll.) 3. Proses * Kecepatan proses PP < 3 minggu 15% 99-100% 95-99% 90-95% 80-90% < 80% Bisnis menjadi PO 3-10 minggu - 1-5% 5-10% 10-20% > 20% * Temuan Audit (SPI, BPKP, BPK) Minor 20% - 1 2 - 3 4 - 5 > 5 (proses pengadaan, kewajaran harga, Major - - 1 2 >2 waktu, kualitas) * Jumlah PO yang bermasalah Minor 5% - 1 - 5 6 - 10 11 - 20 >20 Major - - 1 - 2 3 - 5 >4 4. Learn * Penerapan e-commerce & IT % PO 10% > 15% 10-15% 5-10% 2-5% < 2% Growth * Penyempurnaan POB, Sisdur, ea 5% > 15 10 - 15 6 - 9 3 - 5 < 3 Implementasi saran untuk penyempurnaan sistem kerja T O T A L 100% KEY PERFORMANCE INDICATOR (KPI) BAGIAN PENGADAAN K R I T E R I A BOBOT N I L A I FAKTOR PENILAIAN 27
SUPPLIER MONITORING & EVALUATION
elisa Kusrini elisa_kusrini@yahoo.com 33 Supplier Evaluation Proses pemilihan supplier dari sejumlah supplier potensial dengan mempertimbangkan berbagai kriteria untuk meningkatkan kualitas produk akhir 34 Sumber Informasi mendapatkan supplier : Web site supplier Data informasi supplier/katalog Yellow pages Dinas perdagangan Pameran dagang Personel perusahaan
3 Kriteria pemilihan Supplier Ray Carters 10 Cs to Supplier Selection Competency Capacity Consistency Control of process Cost/price Commitment to quality Cash/finances Clean Culture and relationship Communication 4 Metode Pemilihan Supplier Value Analisis MCDM Analitical Hierarcy Process (AHP) Promethee 1 Promethee 2 dll 5 The Value Analysis Model Step 1 identifikasi kriteria pemilihan
Step 2 Beri Bobot kriteria tersebut Step 3 Beri Nilai masing-msing supplier berdasar pada kriteria Step 4 Hitung Nilai akhir (nilai kriteria dikalikan bobot kriteria) Step 5 Pilih Supplier dengan Nilai tertinggi 6
7 40 PT.TEKNIKA IND Vendor Performance Assesment Penilaian kinerja penyedia barang dan jasa perlu dilakukan untuk menjamin bahwa hanya vendor yang berkualitas yang bisa ikut dalam penyediaan barang/jasa. Dilakukan dengan memberi penghargaan dan sanksi. Penghargaan adalah apresiasi kepada penyedia barang/jasa sesuai prestasi yang dilakukan. Sanksi adalah pemberian tindakan kepada penyedia barang/jasa atas pelanggaran yang dilakukan. 41 Pelanggaran dan sanksi dihitung dalam bentuk point penghargaan dan point pelanggaran yang bersifat akumulatif. Pengelompokan supplier : (contoh nilai akumulasi poit) Hijau : positif sampai -30. Kuning : -31 sampai 60 Merah : - 61 sampai -120 Hitam : kurang atau sama dengan -121 42 Contoh penilaian penghargaan Mendaftar dalam kegiatan pengadaan dan lulus prakualifikasi ( point 1) Mengajukan penawaran secara lengkap dan lulus seleksi administrasi (point 1) Ditunjuk sebagai pemenang (point 5) Spesifikasi dan deliver time sesuai dengan persyaratan (point 5) Implementasi safety management sesuai dengan ketentuan (point 10)
43 Contoh point pelanggaran Mendaftar sebagai peserta dan mengambil dokumen tetapi tidak mengajukan penawaran (point -5) Tidak hadir dalam memberikan tanggapan secara tertulis pada waktu klarifikasi administrasi dan teknis tanpa penjelasan (point -10) Terlambat menyampaikan dokumen penawaran setelah proses negosiasi (point 10) 44 Lanjutan Terlambat menandatangai kontrak tanpa alasan yang dapat diterima (-15) Terlambat menyelesaikanpekerjaan (-15) Melaksanakan pekerjaan yang performancenya tidak sesuai tetapi masih dapat diterima (-30) Tidak memasok barang seluruhnya sesuai perjanjian (GR) (-60) Mengajukan sanggahan yang terbukti tidak benar (-30)
45 Membatalkan penawaran sebelum ditunjuk sebagai pemenang (-30) Membatalkan penawaran setelah ditunjuk sebagai pemenang (-60) Tidak bersedia menyerahkan jaminan pelaksanaan/perpanjangan jaminan pelaksanaan (-30) Tidak memenuhi syarat safety dan menyebabkan insident pencemaran lingkungan/kebakaran dll (-60) 46 Pelanggaran yang langsung mengelompokkan ke dalam Merah atau Hitam Sedang dalam sengketa dengan perusahaan di pengadilan (merah) Pengurus /pemilik saham ditetapkan sebagai tersangka tindak pidana berkaitan dengan pengadaan perusahaan (merah) Terbukti mengakibatkan kecelakaan fatal dengan nilai kerugian tertentu (hitam) Terbukti melakukan persekongkolan harga dengan pihak penyedia barang/jasa lain (hitam) 47 Mengalihkan pekerjaan utama kepada pihak lain (hitam) Memalsukan data atau menyampaikan keterangan palsu (hitam) Berdasarkan komite sanksi,Melakuan kolusi, korupsi, gratifikasi ,suap dalam bentuk dan cara apapun kepada pejabat/keluarga pemberi kerja.(hitam) Memasok barang palsu/ rekondisi(hitam) Dinyatakan bangkrut/pailit (hitam)
48 Konsekuensi Hijau : Prioritas dalam pengadaan barang/jasa Kuning : tetap diperbolehkan tetapi tidak menjadi prioritas. Merah : Tidak boleh mengikuti kegiatan pengadaan selama satu tahun sejak sanksi dimasukkan ke dalam sistem. Hitam : Harus dikeluarkan selamanya dari daftar penyedia barang jasa (berlaku untk perusahaan,pemilik atau pengurusnya) 49 Contoh lain dalam evaluasi supplier 50 PT. TEKNIKA INDONESIA Terimakasih 51