Anda di halaman 1dari 3

ASPEK HUKUM KECURANGAN DALAM PELELANGAN

Mata Kuliah : ASPEK HUKUM DALAM PEMBANGUNAN


Dosen Pengampu : M. Afif Salim, ST,. MT.

DISUSUN OLEH :

NAMA : BAYU SETYO WIDODO

N.I.M. : 16.4110.5089

KELAS : C

TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS TUJUH BELAS AGUSTUS

SEMARANG

2019/2020
Aspek Hukum Kecurangan Dalam Pelelangan

Pelelangan atau tender adalah suatu proses kegiatan penawaran pekerjaan yang ditawarkan oleh pemilik
proyek (owner) kepada rekanan (kontraktor), yang bertujuan untuk memilih salah satu pelaksana
pekerjaan yang memenuhi syarat. Pelelangan dapat didefinisikan sebagai serangkaian kegiatan untuk
menyediakan barang/ jasa dengan cara menciptakan persaingan yang sehat diantara penyediaan barang/
jasa yang setara dan memenuhi syarat, berdasarkan metode dan tata cara tertentu yang telah ditetapkan
dan diikuti oleh pihak-pihak yang terkait secara taat sehingga terpilih penyedia terbaik.

1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang 1.2 Jenis Pelelangan


Pada masa yang terjadi sekarang ini, kita Jenis pelelangan proses pengadaan
dapat melihat bagaimana proses pelaksanaan barang atau jasa dalam proyek konstruksi yang
konstruksi yang dijalankan oleh pihak-pihak menggunakan pelelangan dapat dibedakan
terkait. Khusus pada batasan ini kita melihat menjadi 2 macam, yaitu pelelangan langsung dan
perihal proses pelelangan yang kerap kali pelelangan terbatas. Pada prinsipnya, kedua
menjadi masalah, akibat adanya kelemahan macam pelelangan tersebut sama, hanya ada
dalam prosedur pelaksanaan pengaadaanbarang sedikit perbedaan dalam hal peserta lelang.
dan jasa konstruksi, rencana mutu proyek Dalam pelelangan umum, semua penyedia jasa
menjadikan bagian yang amat penting dalam yang memenuhi syarat dapat ikut dalam
kegiatan satuan Kerja di lingkungan tentang pelelangan, sedangkan dalam pelelangan terbatas
Penerapan sistem manajemen mutu di yang diizinkan ikut adalah penyedia barang/ jasa
Lingkungan sebagaimana yang didefnisikan yang diundang oleh pengguna jasa. Pemilihan
dalam standar, bahwa proyek adalah suatu proses macam pelelangan pada umumnya tergantung
yang terdiri dari suatu kegiatan yang pada besar kecilnya bangunan, tingkat
terkoordinasi dan terkendali, demikian proses kompleksitas bangunan, besar/ kecilnya biaya
penyelenggaraan proyek harus dilaksanakan bangunan, dan jangka waktu pelaksanaan
secara teliti. pekerjaan.
2. LANDASAN TEORI 3. KESIMPULAN

Perkembangan pembangunan ini sangat Pelaksanaan dalam pelelangan harus


begitu cepat, setiap negara dituntut untuk melalui proses dan persyaratan yang ketat
menyelengarakan sistem penyelengaraan sehingga tidak mudah untuk didintervasi dengan
pengadaan lelang dengan transparan, maka untuk berbagi kepentingan para pihak sehingga arah
terlaksananya pembangunan infrastruktur harus dan tujuan untuk mencapai pembangunan dapat
dengan tertib dan tidak ada kecurangan sehingga tercapai.
mengakibatkan pelanggaran hukum, pemerintah
telah membuat peraturan dan ketentuan dalam
proses penyelengara pengadaan barang dan jasa,
pengadaan pelelangan harus dilakukan secara
kredibel melalui pengaturan yang baik,
independen (tidak berpihak) serta menjamin
terjadinya interaksi ekonomi dan sosial
akuntabel. Penegakan hukum dalam penyalahan
wewenang timbul dari pengadaan barang dan
jasa harus dilakukan secara tegas dan tanpa
diskriminasi serta harus dilakukan secara terus
menerus, sehingga dapat diharapkan bagi
penyalagunaan kecurangan dalam proses
pelelangan tersebut, selain itu masih sulit untuk
menghilangkan kebiasaan bagi okmum – oknum
yg berbuat curang sehingga dapat menghambat
proses pelelangan berjalan dengan baik, dalam
upaya dalam menghilangkan kebiasaan tersebut
penerapan hukum pidana akan lebih efektif
membuat perbuatan tersebut karena hukum
pidana mempunyai saksi berupa kurungan dan
denda yang dapat diterapkan secara sendiri –
sendiri maupun secara bersama – sama .

Anda mungkin juga menyukai