(HSBB-704)
BAB II
TINJAUAN PROYEK
Gambar 2.1 Peta Lokasi Proyek Pembangunan Gedung Tower Bandar Udara
Syamsudin Noor
Waktu : Sabtu, 29 Februari 2020
Sumber: Data Google Maps
a. Pelelangan Umum
Pelelangan umum adalah metode pemilihan penyedia barang/jasa pekerjaan
konstruksi untuk semua pekerjaan yang dapat diikuti oleh semua penyedia
barang/jasa pekerjaan konstruksi yang memenuhi syarat. Pelelangan yang
dilakukan secara terbuka artinya dapat diikuti oleh rekanan yang tercantum dalam
Daftar Rekanan Mampu (DRM) sesuai dengan bidang usaha, ruang lingkup, atau
kualifikasi kemampuannya. Rencana kegiatan pelelangan diumumkan secara luas
di media massa atau media cetak, biasanya berupa papan pengumuman resmi
sehingga masyarakat luas yang berminat dan memenuhi kualifikasi dapat
mengikutinya.
Pemilihan penyedia barang/jasa pekerjaan konstruksi pada prinsipnya
dilakukan melalui metode pelelangan umum dengan pascakualifikasi.
Pascakualifikasi merupakan proses penilaian kualifikasi yang dilakukan setelah
pemasukan penawaran. Pemilihan penyedia barang/jasa pekerjaan konstruksi
melalui metode pelelangan umum diumumkan paling kurang di website
Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Institusi, papan pengumuman resmi
untuk masyarakat, dan portal pengadaan nasional melalui LPSE, sehingga
masyarakat luas dan dunia usaha yang berminat dan memenuhi kualifikasi dapat
mengikutinya. Dalam pelelangan umum tidak ada negosiasi teknis dan harga.
b. Pelelangan Terbatas
Pelelangan terbatas adalah metode pemilihan penyedia barang/pekerjaan
konstruksi dengan jumlah penyedia yang mampu melaksanakan diyakini terbatas
dan untuk pekerjaan yang kompleks. Karakteristik jasa lainnya adalah jasa yang
mengutamakan skillware. Penyedia untuk pekerjaan ini relatif cukup banyak dan
pada umumnya tidak kompleks maka dari itu pada jasa lainnya tidak perlu
menggunakan pelelangan terbatas. Barang/jasa yang kompleks yaitu pekerjaan
yang memerlukan teknologi tinggi, mempunyai risiko tinggi, menggunakan
peralatan yang didesain khusus dan/atau pekerjaan yang bernilai di atas
Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah).
Pekerjaan yang memiliki teknologi tinggi antara lain pekerjaan yang
pengoperasian atau pemeliharaannya memerlukan keahlian khusus atau peralatan
yang didesain khusus. Risiko tinggi antara lain pekerjaan yang apabila mengalami
kegagalan memiliki efek fatal bagi organisasi. Di samping itu, melalui penelitian
yang memadai oleh personil yang memiliki kompetensi yang cukup, ternyata
disimpulkan jumlah penyedianya terbatas maka digunakan metode pelelangan
terbatas. Apabila jumlah penyedianya diyakini cukup banyak meskipun temasuk
barang/jasa kompleks maka digunakan metode pelelangan umum. Mengingat
tingkat kompleksitas dan jumlah penyedia seperti telah diuraikan di atas, maka
dengan pelelangan terbatas proses pemilihan bisa lebih fokus dan efisien untuk
menghasilkan penyedia terbaik dibanding dengan pelelangan umum.
c. Pemilihan Langsung
Pemilihan langsung adalah metode pemilihan Penyedia Pekerjaan
Konstruksi untuk pekerjaan yang bernilai paling tinggi Rp5.000.000.000,00 (lima
miliar rupiah). Pemilihan langsung dalam pelaksanaannya mirip dengan proses
pelelangan, bahkan secara substansi. Pemilihan langsung adalah pelaksanaan
pengadaan barang dan jasa tanpa melalui pelelangan umum dan pelelangan
terbatas yang dilakukan dengan membandingkan sekurang-kurangnya tiga
penawar dan melakukan negosiasi. Baik negosiasi teknis maupun harga sehingga
mendapatkan harga yang wajar dan dapat dipertanggungjawabkan, dari rekanan
yang tercatat di DRM sesuai dengan bidang usaha, ruang lingkup, serta kualifikasi
d. Pengadaan Langsung
Pengadaan langsung adalah pengadaan barang/jasa langsung kepada
penyedia barang/jasa, tanpa melalui pelelangan/seleksi/penunjukan langsung.
Pengadaan langsung adalah pelaksanaan pengadaan barang dan jasa yang
dilakukan di antara rekanan yang termasuk golongan perusahaan ekonomi lemah
tanpa melalui pelelangan umum, pelelangan terbatas, atau pemilihan langsung.
Pada dasarnya metode pengadaan langsung ini untuk pekerjaan yang memang
nilainya sampai dengan 200 juta rupiah untuk barang, pekerjaan konstruksi dan
jasa lainnya, serta untuk pekerjaan konsultansi dengan nilai sampai dengan 50 juta
rupiah. Dengan adanya pembatasan nilai, metode pengadaan langsung memang
diarahkan untuk pekerjaan yang memang sederhana, nilainya kecil dan/atau untuk
kejadian yang insidental tapi tidak berisiko tinggi, misalnya:
Perbaikan atap gedung yang bocor.
Pengadaan ATK.
Pengadaan jamuan rapat.
Dalam pelaksanaannya, proses pengadaan langsung cukup sederhana.
Pejabat pengadaan cukup mengumpulkan dua informasi harga kemudian
memanggil penyedia barang/jasa yang mampu untuk memberikan penawaran
harga. Berdasarkan informasi harga yang dikumpulkan dan HPS dari PPK (jika
ada), pejabat pengadaan melakukan negosiasi dan jika dicapai kesepakatan, maka
penyedia barang/jasa bisa bekerja. Mirip seperti jual beli pada umumnya, ada
perkiraan harga, kita memilih penjual yang mampu, kita tanya harga, kita tawar,
kesepakatan dicapai, kemudian dilakukan transaksi. Dalam pengadaan langsung
tidak seperti proses pelelangan yang ada persaingan harga antar penyedia
barang/jasa. Disini pejabat pengadaan cukup memilih penyedia yang mampu dan
melakukan negosiasi lalu penyedia bekerja dan dibayar.
e. Penunjukan Langsung
Jika pengadaan langsung dibatasi oleh harga, maka penunjukan langsung
tidak ada batasan maksimal nilai paket pengadaan. Namun yang membatasi adalah
karakter barang/jasa yang khusus dan keadaan tertentu. Jika suatu barang/jasa
memiliki kekhususan, atau dalam keadaan tertentu, maka bisa menggunakan
metode penunjukan langsung berapapun nilainya. Penunjukan langsung ini bukan
metode yang umum, dan dapat dilakukan dalam keadaan tertentu dan atau apabila
pengadaan barang/jasa pekerjaan konstruksinya bersifat khusus.
Penunjukan langsung dilakukan dengan mengundang satu penyedia
barang/jasa pekerjaan konstruksi yang dinilai mampu melaksanakan pekerjaan
dan/atau memenuhi kualifikasi. Penunjukan langsung dilakukan dengan negosiasi
baik teknis maupun harga sehingga diperoleh harga yang sesuai dengan harga
pasar yang berlaku dan secara teknis dapat dipertanggungjawabkan. Kriteria
keadaan tertentu yang memungkinkan dilakukan penunjukan langsung terhadap
penyedia barang/jasa pekerjaan konstruksi meliputi penanganan darurat yang
tidak bisa direncanakan sebelumnya dan waktu penyelesaian pekerjaannya harus
segera/tidak dapat ditunda untuk pertahanan negara, keamanan dan ketertiban
masyarakat, keselamatan/perlindungan masyarakat yang pelaksanaan
pekerjaannya tidak dapat ditunda/harus dilakukan segera, termasuk akibat bencana
alam dan/atau bencana non alam dan/atau bencana sosial dalam rangka
pencegahan bencana dan/atau akibat kerusakan sarana/prasarana yang dapat
menghentikan kegiatan pelayanan publik. Kriteria barang khusus/pekerjaan
konstruksi khusus/jasa lainnya yang bersifat khusus yang memungkinkan
dilakukan penunjukan langsung, meliputi barang/jasa lainnya berdasarkan tarif
resmi yang ditetapkan pemerintah.
f. Swakelola
Swakelola adalah pengadaan barang/jasa di mana pekerjaannya
direncanakan, dikerjakan, dan/atau diawasi sendiri oleh
Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/Institusi (K/L/D/I) sebagai
penanggung jawab anggaran, instansi pemerintah lain dan/atau kelompok
masyarakat. Swakelola dalam pengadaan barang jasa dapat dilakukan dengan 3
(tiga) tipe swakelola, yaitu:
Swakelola oleh pengguna anggaran sendiri.
Swakelola oleh instansi pemerintah lain.
Swakelola oleh kelompok masyarakat.
wewenang yang disepakati oleh pihak PERUM LPPNPI (AirNav Indonesia) dan
pihak penyedia jasa.
2. Konsultan Perencana
Konsultan perencana adalah pihak yang membuat perencanaan bangunan
secara lengkap, baik pada bidang struktur, arsitektur, MEP (Mekanikal, Elektrikal,
Plumbing) serta bidang lain yang membentuk suatu sistem bangunan. Pada proyek
ini, PT. Arkonin bertindak sebagai konsultan perencana. Data dari konsultan
perencana yaitu meliputi gambar rencana, syarat-syarat hitungan struktur,
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) serta Rencana Anggaran Biaya (RAB).
3. Konsultan Pengawas
Konsultan Pengawas adalah badan usaha atau perorangan yang ditunjuk
oleh owner yang bertindak dalam mengawasi pelaksanaan proyek yang
dilaksanakan oleh kontraktor. PT. Ciriajasa Cipta Mandiri adalah konsultan
pengawas pada proyek ini. Seperti yang diketahui selama proses pelaksanaan
studi, konsultan pengawas bertindak mengawasi dan memberi ijin pada setiap
kegiatan dari pelaksana atau kontraktor. Mulai dari tahap pembuatan shop
drawing, metoda pelaksanaan yang akan dilakukan, tahap pelaksanaan di
lapangan, hingga pekerjaan tersebut mencapai finish. Hal tersebut dilakukan agar
pekerjaan dapat sesuai dengan yang tercantum dalam Rencana Kerja dan Syarat-
Syarat (RKS), sesuai dengan gambar rencana, dan selesai pada waktu yang telah
ditetapkan.
4. Kontraktor Utama
Kontraktor utama dalam Proyek Pembangunan Gedung Tower Beserta
Sarana Pendukungnya di AirNav Banjarmasin (Lanjutan) adalah PT. Candra
Adyalaksana, yakni merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang
konstruksi. Pemilihan kontraktor dilakukan dengan tender terbuka oleh pihak
pemilik proyek. Seperti kontraktor pada umumnya, PT. Candra Adyalaksana
melaksanakan tugas untuk mewujudkan secara fisik bangunan berdasarkan
gambar kerja dan dalam setiap pelaksanaannya selalu mendapat pengawasan dari
Gambar 2.3 Struktur Organisasi Kontraktor PT. Candra Adyalaksana Pada Proyek Pembangunan Gedung Tower Beserta Sarana
Pendukungnya di Airnav Banjarmasin (Lanjutan) Proyek Pengembangan Bandar Udara Syamsudin Noor-Banjarmasin
Sumber: PT. Candra Adyalaksana
Uraian secara garis besar mengenai tugas dan tanggung jawab struktur
organisasi diatas adalah seperti berikut ini:
a. Progress fisik
b. Biaya
c. Quality
d. Standard
e. Moral dan Maintenance
7. Membuat rencana tindak lanjut/corrective action terhadap penyimpangan
yang terjadi.
8. Membina SEM, SOM, SAM guna peningkatan kinerjanya dalam
mendukung visi perusahaan.
penambahan waktu sewa alat berat. Berikut adalah staff yang membantu
terealisasinya semua tujuan dari Engineer :
o SEM Teknik
SE STR dan ARS (Site Engineer Structure dan Arsitecture)
SE MEP (Site Engineer Mekanikal, Elektrikal, Plumbing)
SE ELBAN (Site Engineer Elektronika Bandara)
o SEM Biaya
Logistik : PenBar (Penerimaan Barang)
POP (Pengendalian Operasional Proyek)
QS (Quality Surveyor)
o UMUM
dibuat sebagai gambaran umum mengenai tata letak bangunan dan fasilitas ketika
bangunan telah selesai dibuat dan perencanaan area penting dan penempatan
mobile crane.
b. Mandor
Mandor dituntut untuk memiliki pengetahuan teknis dalam taraf tertentu,
misalnya: dapat membaca gambar konstruksi, dapat membuat perhitungan
ringan, dapat membedakan kualitas bahan-bahan yang akan digunakan,
dalam pengerjaan konstruksi. Selain itu juga menunjukkan area kerja dan fasilitas
umum yang secara langsung berdampak pada pekerjaan konstruksi di lapangan.
Gambar 2.7 merupakan penempatan sementara material scaffolding.
2.14 Peralatan
Agar pelaksanaan proyek berjalan lancar dan sesuai dengan rencana kerja,
perlu adanya peralatan atau alat-alat berat. Peralatan itu berdaya guna tinggi jika
peralatan tersebut dapat menghasilkan produksi yang maksimal tetapi
menggunakan biaya yang minimal. Untuk mendapat hasil tersebut perlu diadakan
survei lapangan secara cermat. Adapun alat-alat yang menunjang dalam
pelaksanaan proyek konstruksi Pembangunan Terminal dan Fasilitas
Penunjangnya (Paket 1) Proyek Pengembangan Bandar Udara Syamsudin Noor-
Banjarmasin adalah sebagai berikut:
2.14.5 Vibrator
Vibrator merupakan alat yang digunakan saat pengecoran di mana
fungsinya ialah untuk pemadatan beton yang dituangkan ke dalam bekisting. Hal
ini ditujukan agar kandungan udara yang terjebak dalam campuran beton dapat
keluar. Getaran yang dihasilkan oleh vibrator akan mengeluarkan gelembung
udara dari beton sehingga beton yang dihasilkan akan mendapatkan kekuatan
yang merata dan menghindari tejadinya honeycomb pada beton. Untuk gambar
alat vibrator dapat dilihat pada Gambar 2.12.