.
4. Manfaat SCM
Apabila SCM diterapkan maka dapat memberi manfaat antara lain :
1. Kepuasan pelanggan.
Konsumen atau pengguna produk merupakan target utama ,untuk menjadikan
konsumen setia, harus puas dengan pelayanan yang disampaikan oleh
perusahaan.
2. Meningkatkan pendapatan.
Semakin banyak konsumen yang setia dan menjadi mitra perusahaan berarti
akan turut pula meningkatkan pendapatan perusahaan.
3. Menurunnya biaya.
Pengintegrasian aliran produk dari perusahan kepada konsumen akhir berarti
pula mengurangi biaya-biaya pada jalur distribusi.
4. Pemanfaatan asset semakin tinggi.
Aset terutama faktor manusia akan semakin terlatih dan terampil baik dari segi
pengetahuan ,keterampilan mampu penggunaan teknologi tinggi
5. Peningkatan laba.
Dengan semakinkonsumen yang setia dan menjadi pengguna produk, pada
gilirannya akan meningkatkan laba perusahaan.
6. Perusahaan semakin besar.
Perusahaan yang mendapat keuntungan dari segi proses distribusi produknya
lambat laun akan menjadi besar, dan tumbuh lebih kuat.
5. SISTEM RANTAI PASOK INDUSTRI KONSTRUKSI
Obyek utama Sistem Rantai Pasok Konstruksi adalah produk konstruksi baik
untuk kepentingan publik maupun privat dimana menurut UU Nomor 18
Tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi yang dimaksud dengan produk konstruksi
tersebut berupa suatu bangunan atau bentuk fisik lain, sedangkan ruang
lingkup aktivitas rantai pasok konstruksi meliputi perancangan, perencanaan,
pelaksanaan dan pengawasan
Adapun pemangku kepentingan rantai pasok konstruksi terdiri atas:
a) Konsumen
Merupakan pengguna bangunan konstruksi yang memanfatkannya baik untuk
proses produksi, dagang maupun untuk konsumsi.
b) Pemilik
Merupakan orang atau institusi yang memiliki dan menguasai obyek
konstruksi. Pemilik inilah yang menentukan jenis, jumlah, dan pemanfaatan
bangunan yang akan dikonstruksi, siapa yang akan mengkonstruksi dan
tempat dimana bangunan konstruksi tersebut dilaksanakan.
c) Penyandang Dana
Merupakan orang atau institusi baik pemilik maupun bukan pemilik yang
mendanai pekerjaan konstruksi.
d) Pelaku rantai pasok konstruksi
Badan atau perorangan pemilik barang yang dibutuhkan untuk melakukan
kegiatan konstruksi
e) Penyedia Jasa Konstruksi
Yaitu perancang, kontraktor, dan pengawas pekerjaan konstruksi
f) Penyedia Jasa logistik (Logistics Service Provider)
g) Penyedia jasa pengiriman barang atau material dari tempat asal
barang ke tempat tujuannya, dan jasa penyimpanan barang.
g) Pendukung rantai pasok konstruksi
h) Dalam kategori ini diantaranya adalah asosiasi, konsultan institusi
pendidikan dan pelatihan serta lembaga penelitian.
h) Pemerintah
Yang bertindak sebagai regulator yang menyiapkan peraturan
perundangan dan kebijakan, fasilitator yang meyediakan dan membangun
infrastruktur rantai pasok konstruksi yang diperlukan untuk terlaksananya
proses rantai pasok konstruksi, dan integrator yang mengkoordinasikan
dan mensinkronkan.
6. PERAN RANTAI PASOK DALAM PROYEK
Rantai pasok berperan sangat penting sejak awal dimulainya suatu proyek konstruksi.
Kelancaran rantai pasok konstruksi mempengaruhi kinerja kontraktor dan menjadi kunci
utama apakah proyek konstruksi dapat selesai tepat waktu atau tidak, sesuai anggaran
atau tidak, dan sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan atau tidak.
Kendala dilapangan
Pada praktek di lapangan, keterlambatan proyek sering kali terjadi karena
gangguan pada rantai pasok, dan tidak jarang terjadi berulang. Berikut
beberapa hal yang kerap menjadi penyebab keterlambatan suatu proyek yang
berkaitan dengan rantai pasok:
PERENCANAAN (PLANNING)
Dalam tahap perencanaan ini akan banyak dilakukan forecasting. Perkiraan merupakan
kegiatan yang bertujuan untuk memprediksi segala hal yang terkait dengan produksi,
penawaran, permintaan, penggunaan teknologi dalam sebuah industri, rencana penga
-daan hingga ke tahap perekrutan tenaga kerja.Dengan adanya perkiraan permintaan,
maka akan didapatkan gambaran bagaimana kebutuhan pasar, apa saja yang harus
disediakan selama tahap pengerjaan hingga proses pengerjaan rampung. Pada tahap
perencanaan juga harus memperhatikan tren pasar dan menginventarisasi hal-hal lain
yang perlu menjadi perhatian dan pertimbangan untuk mendapatkan metode
pengelolaan SCM yang paling optimal dan efisien.