PELAKSANAAN PEKERJAAN
Sesuai dengan waktu kerja praktek yang ditentukan, kerja praktek ini dimulai
pada tanggal 26 juli sampai 26 oktober 2013 , pelaksanaan pekerjaan proyek
antara lain adalah sebagai berikut :
a. Pekerjaan Jalan
1. Pembersihan lahan (Land Clearing)
Pelaksanaan pembersihan lahan dilakukan di segmen 1 sampai segmen 5
yaitu STA 0+00 hingga STA 2+100 untuk mempermudah proses
pelebaran jalan. Pekerjaan pembersihan lahan dilakukan seperti relokasi
tiang listrik yang ada, relokasi utilitas pipa PDAM, kabel optik, relokasi
perumahan warga yang terkena pelebaran, pembersihan area dari rumput,
batu batu besar dan pembongkaran drainase untuk upaya pelebaran
lahan. Pembersihan lahan ini menggunakan excavator sebagai alat bantu.
2. Pengaturan Arus Lalu Lintas
Pengaturan arus lalu lintas bertujuan untuk tetap memberikan keamanan
dan kenyamanan pengguna jalan agar arus lalu lintas tidak mengganggu
pelaksanaan pelebaran jalan selama proyek berlangsung.
Pada segmen 1 hingga segmen 2 pengaturan lalu lintas pada proyek ini
menyediakan rambu lalu
lintas, barikade,
lampu
sinyal, serta
menyediakan bendera dan petunjuk lalu lintas sepanjang zona kerja pada
setiap saat selama periode pelaksanaan. Sebelum jalan dibuka untuk lalu
lintas umum dibuat marka sementara atau pre marking setelah pekerjaan
penghamparan aspal selesai.
elevasi yang berbeda, penimbunan selebar 3,5 meter dengan tinggi 3,5
meter panjang 50 meter.
Dump truck ditempatkan pada posisi lintasan excavator agar mudah
dimuati. Gerakan excavator dari posisi asal terus maju ke tempat
material, mengambil material lalu mundur kembali meletakkan material
kerukan ke tempat dump truck berada (maju mundur mendekati
excavator di posisi lintasan) atau mengeruk tanah kemudian memutar
badan excavator untuk menumpahkan muatannya ke dalam dump truck
lalu kembali ke tempat/posisi asal untuk siap mengambil material lagi.
Adapun pengerjaan pemindahan tanah ini seperti pada Gambar 4.3.
berikut.
wall, tanah diangkut oleh excavator dan diletakkan pada sisi kanan
dinding penahan, tanah timbunan ini setinggi + 7 meter yaitu setinggi
dinding penahan.
Untuk bahu jalan, tanah yang telah dikeruk sampai kedalaman yang
ditentukan (existing pavement jalan sebelumnya) + 30 cm kemudian
dipadatkan dengan vibro roller sebanyak 8 passing (16 kali bolak-balik),
pemadatan ini dimulai dari pinggir ke tengah.
Pemadatan timbunan kecil atau pada pekerjaan timbunan lubang-lubang
atau kerusakan kerusakan kecil pada permukaan jalan baik permukaan
tanah, kerikil, atau bagian yang tidak dapat di jangkau dengan vibro
roller dipadatkan dengan stamper. Adapun pengerjaan pemadatan tanah
ini seperti pada Gambar 4.4. berikut.
Drum
(vibro
roller)
lalu
pemadatan
terakhir
12
passing.
Pengerjaan
pemadatan
Hot
Mix
Pembersihan lahan dari sampah atau material yang ada disekitar lokasi
bakal pengecoran dilakukan dengan memindahkan sampah dan material
tersebut ketempat yang aman, sehingga tidak menganggu selama proses
pengerjaan proyek.
b. Galian
Setelah melakukan pembersihan lahan, maka tahap selanjutnya yaitu
melakukan galian. Proses penggalian sendiri dilakukan oleh sebuah
excavator. Galian dilakukan pada dua titik yang akan dibuat abutment
dengan selisih jarak antar kedua titik yaitu 35 meter. Pada galian pertama
dilakukan galian sampai menemui lapisan tanah keras untuk fondasi
sedalam 5 meter. Sedangkan pada titik kedua, dilakukan galian hingga
tanah keras sampai kedalaman 7 meter.
Pekerjaan pembersihan lahan pada Retaining Wall P9-2 s/d P10 seperti
pembersihan area dari rumput dan batu batu besar, pelaksanaa
pembersihan lahan dilakukan untuk mempermudah proses pengerjaan
Retaining Wall. pembersihan lahan ini menggunakan alat excavator.
Luasnya 105 m, dengan panjang 25 meter dan lebar 4,2 meter .
2. Pekerjaan Galian
Pekerjaan galian pada Retaining Wall P9-2 s/d P10 ini dengan volume
147 m. Pekerjaan galian tanah pada Retaining Wall ini dilaksanakan
dengan menggunakan alat excavator. Excavator berfungsi mengeruk tanah
dengan panjang 25 meter, lebar 4,2 meter dan tinggi 1,4 m.
3. Pekerjaan Lantai Kerja (lean concrete)
Pekerjaan Retaining wall P9-2 s/d P10 ini akan dikerjakan diatas lantai
kerja (lean concrete) bahan dasar semen K125 dengan ketebalan 10 cm
dengan volume perkerjaan 10 m. Pekerjaan lantai kerja retaining wall
P9-2 s/d P10 ini seperti pada Gambar 4.25 berikut:
Gambar 4.26 Pekerjaan Lantai Kerja Retaining wall P9-2 s/d P10
4. Pekerjaan Pembesian Retaining Wall P9-2 s/d P10
a. Section Footing Retaining Wall :
Gambar 4.29 Pengecoran Wall pada Retaining Wall P9-2 s/d P10
7. Timbunan
Pekerjaan timbunan yang dilakukan pada Retaining Wall ini menggunakan
timbunan biasa. Pekerjaan menggunakan excavator dengan volume
621,625 m. Adapun pekerjaan timbunan ini seperti pada Gambar 4.30
berikut:
Uji sand cone ini biasanya dilakukan pada pekerjaan fondasi bawah dan
fondasi atas jalan yang dilaksanakan pada seluruh pekerjaan base dan
subbase. Pengujian kepadatan dengan menggunakan alat sand cone
(kerucut pasir) yang berjarak maksimal 200 meter antar titik.
Pengujian sand cone bertujuan untuk mengetahui nilai kepadatan dan
kadar air dilapangan.
Peralatan yang digunakan pada pengujian ini antara lain :
a. Plat berlubang yang berukuran 12 x 12 x inchi dengan diameter
lubang 4 inchi.
b. Tabung berisi pasir yang bagian atasnya ditutup corong kalibrasi
(lubang aliran pasir) berdiameter 4 inchi.
c. Peralatan sederhana yang digunakan antara lain palu, paku, pahat,
sendok, kuas dan plastik bening.
d. Baja pelurus 2 inchi.
e. Timbangan manual kapasitas 1 kg dan 10 kg.
Langkah pelaksanaan pengujian sand cone dilapangan adalah
sebagai berikut :
a. Suatu lapisan yang telah dipadatkan (lapis base dan subbase)
dibuat lubang dengan diameter 12cm dengan kedalaman
10 12 cm menyeluruh melalui lapisan tetapi diusahakan
sedapat mungkin jangan mengganggu lapisan yang dibawahnya.
b. Material yang dari dalam lubang dikumpulkan dengan hati-hati,
kemudian ditimbang beratnya.
c. Setelah itu material tersebut diayak dengan menggunakan
saringan No.4 sehingga antara batu dan tanah terpisah, baru
ditimbang.
d. Tanah hasil ayakan tersebut diambil sedikit untuk dilakukan
pengecekan kadar airnya.
e. Sedangkan volume lubang diukur dengan mengisikan pasir
kuarsa dengan menggunakan alat tabung yang diletakkan diatas
Description
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Hole No.
8+600
R
7455
3325
1632,7
2497,3
1,439
1736
3979
2,292
310,9
296,5
62,5
14,4
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
(gr)
234
(%)
6,14
2,16
(%)
(%)
2,124
2,18
(%)
(%)
7,35
101,67
99,06
karena
pengaruh
penumbuk
kemudian
dengan
a. Letakkan alat DCP pada titik uji di atas lapisan yang akan
diuji.
b. Pegang alat yang sudah terpasang pada posisi tegak lurus di
atas dasar yang rata dan stabil, kemudian catat pembacaan
awal pada mistar pengukur kedalaman.
c. Mencatat jumlah tumbukan :
1. Angkat penumbuk pada tangkai bagian atas dengan hatihati sehingga menyentuh batas pegangan
2. Lepaskan penumbuk sehingga jatuh bebas dan tertahan
pada landasan.
3. Catat jumlah tumbukan dan kedalaman setiap tumbukan.
3. Uji Core Drill
Uji core drill adalah sebuah uji yang akan membuktikan tebal
dan kepadatan perkerasan yang terdapat dilapangan. Uji ini
dilakukan
dengan
mengambil
beberapa
sampel
dengan
AASHTO
mengisyaratkan
pengujian
UCS