Anda di halaman 1dari 14

METODE PELAKSANAAN

KONSTRUKSI JEMBATAN
RICHARD LUNTUNGAN
19209015
Teknik Sipil
Metode Pelaksanaan Konstruksi
Metode Pelaksanaan Konstruksi Metode konstruksi adalah suatu
rangkaian kegiatan pelaksanaan konstruksi yang mengikuti prosedur dan
telah dirancang sesuai dengan pengetahuan maupun standar yang telah
diujicobakan.
Jembatan
Jembatan menurut fungsinya merupakan suatu konstruksi yang dapat
meneruskan jalan untuk melewati suatu rintangan yang berada lebih rendah,
sehingga jembatan dapat dikatakan sebagai alat penghubung suatu daerah ke
daerah lain yang terpisah akibat rintangan seperti sungai, selat, dan bahkan
jalan lain yang memotong jalan yang dimaksud.
1. Bangunan Struktur Bawah (Substructure)
Bangunan struktur bawah berfungsi untuk menerima atau menahan
bebanbeban yang disalurkan dari beban struktur atas, dan kemudian beban –
beban tersebut disalurkan ke pondasi.

Struktur bawah ini terdiri dari :


1. Pondasi
Pondasi pada jembatan memiliki fungsi yang sama dengan pondasi yang ada
pada struktur bangunan gedung, dimana fungsi dari pondasi itu sendiri
adalah menyalurkan beban-beban yang di tahan ke tanah. Pondasi memiliki
2 bagian yaitu :
a. Tiang Pancang / Bore Pile / Sumuran
b. Pile Cap
2. Kolom Pier
a. Pier
b. Pier Head
3. Abutment
Abutment mempunyai bagian sebagai berikut :
- Abutment
- Wing Wall
- Pelat Injak
- Back Wall
4. Oprit
Oprit adalah akses penghubung antara jembatan dengan jalan yang ada.
Perencanaan konstruksi oprit ini sangat perlu diperhatikan agar design oprit
yang dihasilkan nantinya dapat aman dan awet sesuai dengan umur rencana
yang telah ditentukan.
2. Bangunan Struktur Atas (Upper Structure)
Bangunan struktur atas berfungsi untuk menampung beban-beban yang
ditimbulkan oleh lalu lintas orang, kendaraan, dan lain sebagainya.
Bangunan atas biasanya terdiri dari pelat, lapisan permukaan jalan, dan
gelagar dari jembatan.
Struktur Atas (Upper Structure) terdiri dari :
1. Komponen
a. Deck Jembatan
b. Bearing
c. Expansion Joint
d. Pembagian Span (Bentang)
Dalam pembagian bentang dibedakan menjadi 2 bagian yaitu :
a. Approach Span
b. Main Span
KLASIFIKASI JEMBATAN
1. Jembatan gelagar
Jembatan gelagar terdiri dari :
a. I Girder,
b. Box Girder, dan
c. U / V Girder.
2. Jembatan pelengkung/busur (arch bridge)
3. Jembatan rangka (truss bridge)
4. Jembatan portal (rigid frame bridge)
5. Jembatan gantung (suspension bridge)
6. Jembatan kabel (cable-stayed bridge)
Metode Jembatan Beton
Metode Cast insitu terdiri dari :
a) MSS (Movable Scaffolding System)
b) ILM (Increamental Launching Method)
c) Balanced Cantilever dengan FormTraveller
d) Cable Stayed dengan FormTraveller
Metode Precast Segmental terdiri dari :
a) Balanced Cantilever Erection With Launching Gantry
b) Balanced Cantilever Erection With Lifting Frames
c) Span by Span Erection With Launching Gantry
d) Balanced Cantilever Erection With Cranes
e) Precast Beam
Metode Jembatan Rangka
Metode pelaksanaan Jembatan rangka dapat dibedakan menjadi 2 yaitu
Temporary Support dan Cantilever. Dimana secara lebih rinci adalah sebagai berikut.
a) Full Temporary Support
b) Semi Temporary Support
c) Full Cantilever
d) Semi Cantilever

Anda mungkin juga menyukai