Anda di halaman 1dari 74

Dokumen Lelang Ta. .

2005

BAB I
INSTRUKSI KEPADA PESERTA

A. Instruksi Umum
1. Lingkup Pelelangan
1.1. Pemerintah Republik Indonesia yang diwakili oleh Satuan Kerja Sementara Irigasi
Daerah Perbatasan Timor Barat (NTT) akan melaksanakan Pelelangan Umum Paket
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
---
1.2. Peserta Lelang yang akan ditunjuk sebagai Pemenang Lelang harus menyelesaikan
Pekerjaan tersebut di atas dengan jangka waktu pelaksanaan --- ( ---------------------)
hari kalender, sejak dikeluarkan Surat Perintah Mulai Kerja.
2. Sumber Dana
Dana untuk Paket Pekerjaan tersebut di atas bersumber dari APBN Murni yang
teralokasi dalam Daftar Isian Proyek (DIP) Satkers Irigasi Daerah Perbatasan
Timor Barat (NTT) Nomor SP-DIP : ---/-------/---/---/2005 tanggal ------------- 2005
Kode Proyek : ------------------------------- Tahun Anggaran 2005.
3. Peserta Lelang
Peserta Lelang adalah Badan Usaha / Perorangan yang kegiatan usahanya menyediakan
barang/jasa pemborongan dengan ketentuan telah mendaftar dan mengambil Dokumen
Pengadaan untuk paket pekerjaan tersebut diatas sesuai pengumuman Nomor :
--------------------/----------/2005 tanggal ---------- 2005 dimedia ------------- dan
-----------------.
4. Persyaratan Kualifikasi Peserta Lelang
4.1 Peserta Lelang yang berminat mengikuti pelelangan ini harus :
a. Memiliki Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK) atau Surat Keterangan Ijin
Usaha Jasa Konstruksi yang diterbitkan oleh Instansi Pemerintah domisili
Peserta, yang masih berlaku.
b. Memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) atau Surat Keterangan Badan Usaha
yang diterbitkan oleh Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi yang masih
berlaku.
c. Secara Hukum mempunyai kapasitas menandatangani kontrak pengadaan.
d. Tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak bangkrut, kegiatan usahanya tidak
sedang dihentikan, dan/atau tidak sedang menjalani sanksi pidana.
e. Jika Peserta melakukan Kerjasama / Kemitraan, maka Peserta wajib memiliki
Surat Perjanjian Kerjasama / Kemitraan yang memuat persentase masing-
masing Badan Usaha dalam Kerjasama / Kemitraan tersebut serta Badan Usaha
mana yang mewakili Kerjasama / Kemitraan ini.
f. Telah melunasi kewajiban pajak tahun terakhir (SPT/PPh) serta memiliki
laporan bulanan PPh Pasal 25 atu Pasal 21/Pasal 23 atau PPN sekurang-
kurangnya 3 (tiga) bulan yang lalu.
g. Selama 4 (empat) tahun terakhir pernah memiliki pengalaman menyediakan
barang/jasa baik di lingkungan pemerintah atau swasta, kecuali penyedia
Halaman. 1
Dokumen Lelang Ta. .2005

barang/jasa yang baru berdiri kurang dari 3 (tiga) tahun.


h. Memiliki kinerja baik dan tidak masuk dalam daftar sanksi atau daftar hitam di
suatu instansi.
i. Memiliki kemampuan pada bidang dan sub bidang pekerjaan yang sesuai untuk
bukan usaha kecil : dalam kurun waktu 7 (tujuh) tahun terakhir.
j. Dalam hal bermitra, kemampuan dasar yang diperhitungkan adalah
kemampuan dasar dari perusahaan yang mewakili kemitraan tersebut.
k. Rekanan harus memiliki sertifikat tenaga ahli/terampil yang diterbitkan oleh
Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK).
l. Memiliki surat keterangan dukungan keuangan dari Bank Pemerintah/Swasta
untuk mengikuti pengadaan barang/jasa sekurang-kurangnya 10% (sepuluh
persen) dari nilai paket untuk pekerjaan jasa pemborongan.
m. Memiliki kemampuan menyediakan fasilitas dan peralatan serta personil yang
diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan.
n. Termasuk dalam penyedia barang/jasa yang sesuai dengan nilai paket
pekerjaan.
o. Menyampaikan daftar perolehan pekerjaan yang sedang dilaksanakan (khusus
untuk jasa pemborongan).
p. Tidak membuat pernyataan yang tidak benar tentang kompetensi dan
kemampuan usaha yang dimilikinya.
q. Untuk pekerjaan jasa pemborongann memiliki Sisa Kemampuan Keuangan
(SKK) yang cukup dan Sisa Kemampuan Paket (SKP).
4.2 (Ayat ini hanya berlaku untuk penawaran yang diserahkan oleh kemitraan dua
atau lebih perusahaan)
Penawaran yang diserahkan oleh Kerjasama / Kemitraan dari dua perusahaan
atau lebih yang bekerjasama / bermitra, harus mengikuti ketentuan-ketentuan
sebagai berikut :
a. Penawaran harus memenuhi semua persyaratan seperti termuat dalam
Dokumen Pengadaan, baik untuk masing-masing anggota dalam
Kerjasama / Kemitraan tersebut, maupun untuk Kerjasama / Kemitraan
itu sendiri.

b. Penawaran (dan bentuk perjanjian bagi pemenang lelang) harus


ditandatangani sedemikian rupa sehingga secara hukum mengikat semua
anggota Kerjasama / Kemitraan.

c. Kerjasama / Kemitraan harus dilakukan sejak saat proses awal kegiatan


pelelangan (mulai saat pendaftaran/pengambilan dokumen pengadaan).

d. Anggota Kerjasama / Kemitraan harus terdiri dari Badan Usaha /


Perorangan yang mempunyai kualifikasi dan klasifikasi yang sama.

e. Semua anggota Kerjasama / Kemitraan harus bertanggung jawab baik


secara bersama-sama ataupun masing-masing untuk pelaksanaan
kontrak.

f. Salah satu anggota harus ditunjuk untuk mewakili kemitraan; dan


penunjukan ini harus dibuktikan dengan menyerahkan surat kuasa yang
ditandatangani oleh penanda tangan yang disahkan secara hukum dari
Halaman. 2
Dokumen Lelang Ta. .2005

semua anggota kemitraan.


g. Anggota Kerjasama / Kemitraan yang ditunjuk untuk mewakili
Kerjasama / Kemitraan ini, harus diberi kuasa untuk memikul tanggung
jawab dan menerima semua instruksi untuk dan atas nama setiap atau
semua anggota Kerjasama / Kemitraan dalam pelaksanaan keseluruhan
dari kontrak termasuk pembayarannya.
h. Semua anggota Kerjasama / Kemitraan harus bertanggung jawab secara
bersama-sama atau masing-masing untuk pelaksanaan kontrak.
Daftar isian kualifikasi dan lampiran-lampiran pendukung kualifikasi dapat dilihat
pada formulir 1a s/d 1e.
5. Satu Penawaran Tiap Peserta Lelang
5.1. Setiap Peserta Lelang hanya boleh menyerahkan satu Penawaran untuk satu Paket
Pekerjaan yang dilelangkan, atas nama Badan Usaha / Perorangan.
5.2. Jika Peserta sebagai Badan Usaha / Perorangan yang mewakili Kerjasama / Kemitraan,
maka penawaran yang diajukan harus atas nama Badan Usaha / Perorangan yang
mewakili Kerjasama / Kemitraan dengan mencantumkan nama anggota Badan Usaha /
Perorangan dalam Kerjasama / Kemitraan ini.
5.3. Jika dalam pembukaan penawaran, terdapat Peserta Lelang yang memasukan lebih dari
satu penawaran untuk satu Paket Pekerjaan yang dilelangkan, maka seluruh
Penawarannya akan didiskualifikasi.
5.4. Jika Perserta Lelang sebagai anggota Kerjasama / Kemitraan, memasukan
penawarannya secara terpisah dari penawaran yang diajukan oleh Badan Usaha /
Perorangan wakil dari Kerjasama / Kemitraannya, maka seluruh Penawaran yang
diajukan dari Kerjasama / Kemitraan dan penawaran dari anggota Kerjasama /
Kemitraan tersebut, kedua-duanya akan didiskualifikasi.
6. Biaya Pembuatan Dokumen Penawaran Setiap Peserta Lelang.
6.1. Peserta Lelang harus menanggung semua biaya yang berkenaan dengan penyiapan,
pembuatan dan pemasukan Penawarannya.
6.2. Pengguna Barang/Jasa, Panitia/Pejabat Pengadaan, dalam hal apapun tidak
bertanggung jawab atau menanggung biaya-biaya tersebut.
7. Penjelasan Dokumen Lelang

7.1. Panitia pelelangan memberikan penjelasan menegenai Dokumen lelang


pada waktu yang telah ditentukan dalam Instruksi Khusus kepada peserta
pelelangan
7.2. Pemberian penjelasan Dokumen Lelang berupa pembinaan penjelasan atas
ketentuan Dokumen pelelangan/penjelasan mengenai pekerjaan, serta
informasi dan keterangan lain termasuk jawaban atau pertanyaan dari
peserta lelang.
7.3. Apabila tercapai beberapa hal / ketentuan baru atau perubahan yang telah
dimuat dalam dokumen lelang yang terdahulu maka panitia lelang harus
menerangkan kedalam bentuk Amandemen dokumen lelang yang menjadi
bagain tak terpisahkan dari dokumen lelang
7.4 Peninjauan lapangan
Bila dipandang perlu panitia/pejabat pengadaan dapat memberikan penjalasa
dengan cara melakukan peninjauan lapangan.

Halaman. 3
Dokumen Lelang Ta. .2005

8. Pakta Integritas
Pengguna Barang/Jasa, Panitia/Pejabat Pengadaan, Penyedia Barang/Jasa harus
membuat dan menandatangani Pakta Integritas pada saat pengambilan Dokumen
Lelang.
9. Surat Pernyataan Kebenaran Informasi Dokumen Penawaran
Peserta Lelang harus membuat Surat Pernyataan Kebenaran Informasi Dokumen
Penawaran sesuai formulir isian yang telah disiapkan dalam Dokumen Pengadaan.
10. Surat Pernyataan Minat Untuk Mengikuti Pengadaan Jasa Konstruksi
Peserta Lelang harus membuat Surat Pernyataan Minat Untuk Mengikuti Pengadaan
Jasa Konstruksi sesuai formulir isian yang telah disiapkan dalam Dokumen Pengadaan.
“Asli Surat Pernyataan Minat diserahkan kepada Panitia paling lambat satu hari
sebelum pembukaan penawaran sedangkan copyannya di jilid menjadi satu dengan
dokumen penawaran.
11. Isi Dokumen Pengadaan
Isi Dokumen Pengadaan sebagai berikut :
BAB I. Instruksi Kepada Peserta Lelang.
A. Instruksi Umum Kepada Peserta Lelang.
B. Instruksi Khusus Kepada Peserta Lelang dan Data
Lelang.
BAB II. Format Surat Penawaran, Format kualifikasi dan Format
Lampirannya.
BAB III. Syarat-Syarat Kontrak.
A. Syarat Umum Kontrak.
B. Syarat Khusus Kontrak.
BAB IV. Data Kontrak.
BAB V. Spesifikasi.
BAB VI. Daftar Kuantitas dan Harga.
BAB VII. Bentuk – Bentuk Jaminan.
BAB VIII. Gambar – Gambar Pelelangan.
12. Klarifikasi Dokumen Pengadaan
12.1. Calon Peserta Lelang yang memerlukan klarifikasi Dokumen Pengadaan dapat
memberitahukan Pengguna Jasa dan atau Panitia Pengadaan pada saat aanwizjing
sehingga dapat dituangkan dalam Lampiran Berita Acara Aanwizjing.
12.1. Jika jawaban dari Pengguna Jasa dan atau Panitia Pengadaan akan menyebabkan
perubahan Dokumen Pengadaan, maka hal tersebut akan dimasukan ke dalam
Addendum Dokumen Pengadaan (pasal 13 Bab ini).
13. Addendum Dokumen Pengadaan
13.1. Sebelum batas waktu pemasukan Penawaran, Pemilik dapat mengubah Dokumen
Pengadaan dengan mengeluarkan Addendum Dokumen Pengadaan.
13.2. Setiap Addendum Dokumen Pengadaan yang dikeluarkan merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari Dokumen Pengadaan, yang harus diambil oleh setiap Peserta
Lelang Pada Kantor Pengguna Jasa atau pada Sekretariat Pantia Pengadaan selambat-
lambatnya satu hari sebelum Pemasukan Penawaran dengan menandatangani bukti
pengambilan.
Halaman. 4
Dokumen Lelang Ta. .2005

13.3. Pengguna Jasa dan atau Pantia Pengadaan akan memberitahukan kepada setiap Peserta
Pelelangan secara tertulis atau dengan facsimile kepada semua Peserta Lelang.
13.4. Untuk memberikan waktu yang cukup kepada Peserta Lelang dalam mempelajari
Addendum dalam menyiapkan Penawaran, Pantia Pengadaan akan mengundurkan
secukupnya batas akhir untuk pemasukan Penawaran sehubungan dengan Ayat 22.2 di
bawah ini.
13.5. Peserta Lelang diwajibkan untuk selalu mencari informasi tentang ada tidaknya
Addendum dan perubahan–perubahan jadwal pemasukan penawaran pada panitia
lelang.
14. Bahasa Penawaran
Semua Dokumen yang berkaitan dengan penawaran paket pekerjaan ini harus
mempergunakan Bahasa Indonesia.
15. Dokumen Penawaran
Dokumen penawaran yang harus diserahkan oleh Peserta Lelang adalah
sebagai berikut :
a. Dokumen Penawaran.
b. Dokumen Kualifikasi.
15.1 Dokumen penawaran terdiri dari :
a. Surat penawaran dibuat di atas kertas berkop nama perusahaan dan
harus bermeterai, bertanggal dan ditanda tangani oleh yang berhak.
b. Lampiran-lampiran surat penawaran yaitu :
1) Jaminan penawaran asli
2) Rekapitulasi harga
3) Daftar kuantitas & harga
4) Daftar upah & harga bahan
5) Analisa harga satuan pekerjaan
6) Jadwal pelaksanaan pekerjaan
7) Metoda pelaksanaan dan Analisa Teknik
8) Bagan Alir Kegiatan Pokok
9) Type Rencana Mutu Kontrak/ Sertifikat Manajemen Mutu ISO.
10) Daftar dan schedule personil inti untuk pelaksanaan pekerjaan
11) Daftar dan schedule peralatan untuk pelaksanaan pekerjaan
12) Surat pernyataan menggunakan produksi dalam negeri
13) Surat perjanjian kerja sama (bila ada)
14) Formulir isian kualifikasi
15.2 Dokumen kualifikasi terdiri dari :
a. Formulir penilaian kualifikasi, meliputi :
1) Formulir 1.a. Surat Pernyataan Minat Untuk Mengikuti
Pengadaan
2) Formulir 1.b. Pakta Integritas
3) Formulir 1.c. Formulir Isian Penilaian Kualifikasi, yang berisi :
 Data Administrasi
 Ijin Usaha
 Landasan Hukum Pendirian Perusahaan
 Susunan Pengurus
 Data Keuangan
 Data Peralatan/Perlengkapan
 Data Pengalaman Perusahaan
 Data Pekerjaan Yang Sedang Dikerjakan
 Modal Kerja
Halaman. 5
Dokumen Lelang Ta. .2005

b. Lampiran-lampiran pendukung kualifikasi, yaitu :


1) Copy sertifikat badan usaha dengan Kualifikasi dan Klasifikasi
yang sesuai dengan Instruksi Khusus Kepada Peserta Lelang dan
Data Lelang;
2) Copy Surat Ijin Usaha Jasa Konstruksi;
3) Copy Akte pendirian perusahaan dan perubahannya;
4) Copy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
5) Bukti pelunasan pajak tahun terakhir (SPT/PPh) serta laporan
bulanan PPh pasal 25 atau pasal 21/pasal 23 atau PPN sekurang-
kurangnya 3 (tiga) bulan yang lalu;
6) Daftar riwayat hidup, curriculum vitae, foto copy ijasah, sertifikat
keahlian serta pengalaman kerja khusus untuk tenaga ahli/terampil
yang diperlukan;
7) Bukti kepemilikan peralatan atau bukti sewa peralatan (jika
menyewa);
8) Copy kontrak (kontrak yang pernah diperoleh dalam kurun waktu
7 tahun terakhir) sesuai dengan data yang telah diisi pada Format
Data Pengalaman Perusahaan;
9) Surat keterangan dukungan keuangan dari bank pemerintah/swasta
untuk mengikuti pengadaan barang/jasa sekurang-kurang nya
10% (sepuluh per seratus) dari nilai proyek.
10) Copy perjanjian kerjasama operasi/ kemitraan yang memuat
persentase kemitraan dan perusahaan yang mewakili kemitraan
(jika ada);
16. Harga Penawaran
16.1 Kecuali dinyatakan lain dalam Dokumen Pengadaan, Harga Penawaran adalah Harga
untuk seluruh pekerjaan yang ditawarkan berdasarkan daftar harga satuan dan harga
yang diserahkan oleh Peserta Lelang.
16.2 Peserta Lelang harus mengisi harga satuan dan harga untuk semua item pekerjaan
yang kuantitasnya tercantum dalam Daftar Kuantitas. Apabila mata pembayaran yang
harga satuannya nol atau tidak ditulis dilakukan klarifikasi dan kegiatan tersebut harus
tetap dilaksanakan, Pemilik tidak akan membayar dan dianggap termasuk dalam harga
satuan pekerjaan lainnya.
16.3 Semua bea-bea, pajak-pajak (termasuk PPn) dan retribusi lainnya yang harus dibayar
oleh Kontraktor dalam melaksanakan kontrak, serta pengeluaran lainnya yang berlaku
28 (dua puiluh delapan) hari sebelum batas akhir pemasukan penawaran tersebut pada
Pasal 21 Bab ini, harus termasuk dalam Harga Penawaran Total yang diserahkan oleh
Peserta Lelang.
16.4 Harga Satuan dan Harga yang dicantum peserta lelang adalah tetap selama masa
pelaksanaan Kontrak,
17. Mata Uang Penawaran dan Pembayaran
Harga satuan dan harga harus dicantumkan oleh Peserta Lelang dalam mata uang
“Rupiah” sebagaimana tercantum dalam Dokumen Pengadaan.
18. Masa Laku Penawaran
18.1 Penawaran harus tetap berlaku sebagaimana dijelaskan dalam Instruksi khusus.
18.2 Dalam keadaan khusus, sebelum habisnya masa laku Penawaran, Panitia lelang dapat
meminta Peserta Lelang untuk memperpanjang masa laku tersebut untuk jangka waktu
Halaman. 6
Dokumen Lelang Ta. .2005

tertentu. Permintaan maupun tanggapanya harus secara tertulis atau dengan facsimile.
Peserta Lelang dapat menolak permintaan tersebut tanpa disita Jaminan
Penawarannya, Peserta Lelang yang menyetujui permintaan tersebut tidak
diperbolehkan untuk mengubah penawarannya, tetapi diminta hanya untuk
memperpanjang masa laku jaminan Penawarannya untuk jangka waktu perpanjangan
yang ditentukan, dan sejalan dengan Pasal 19 Bab ini
19. Jaminan Penawaran
19.1 Peserta Lelang harus menyediakan Jaminan Penawaran dengan nilai sebagimana
tercantum dalam Instruksi khusus. Jaminan Penawaran hanya dapat dinyatakan dalam
mata uang Rupiah.
19.2 Jaminan Penawaran diterbitkan oleh bank umum ( tidak termasuk Bank Perkreditan
Rakyat ) atau oleh perusahaan asuransi yang mempunyai program asuransi kerugian
(surety bond) yang mempunyai dukungan reasuransi sebagimana persyaratan yang
ditetapkan oleh Menteri keuangan.
19.3 Jaminan penawaran dari KSO harus merupakan Jaminan dari seluruh anggota KSO
tersebut dan ditulis semua anggota KSO sebagai berikut : Kerjasama Operasional
tesebut terdiri dari “………….”, “…………..” dan “……………….”
19.4 Jaminan Penawaran dari Peserta Lelang selain Pemenang Lelang akan dikembalikan
selambat-lambatnya 28 (dua puluh delapan) hari setelah berakhirnya masa laku
penawaran.
19.5 Bila pelelangan ini dinyatakan “gagal” maka Jaminan Penawaran akan dikembalikan
kepada Penawar.
19.6 Jaminan Penawaran akan disita dan menjadi milik Negara jika:
a. Peserta Lelang menarik Penawarannya selama masa laku penawaran;
b. Peserta Lelang menolak koreksi atas Harga Penawarannya sehubungan dengan
Pasal 25.8. bab ini; atau
c. Dalam hal Pemenang Lelang gagal dalam batas waktu yang ditentukan untuk
menandatangani perjanjian atau menyediakan jaminan pelaksanaan yang
diperlukan.
19.7 Bentuk surat jaminan penawaran : harus memuat nama dan alamat penggunan barang/
jasa, penyedia barang / jasa, pihak penjamin, nama paket pekerjaan yang dilelangkan,
besar jumlah jaminan penawaran dalam angka dan huruf, pernyataan pihak penjamin
bahwa jaminan penawaran dapat dicairkan dengan segera sesuai ketentuan dalam
jaminan penawaran, masa berlaku surat jaminan penawaran, batas akhir waktu
pengajuan tuntutan pencairan surat jaminan penawaran oleh pengguna barang/jasa
kepada pihak penjamin, mengacu kepada kitab undang-undang hukum perdata,
khususnya pasal 1831 dan 1832 dan tandatangan penjamin.
20. Bentuk dan Penandatanganan Penawaran
20.1 Peserta Lelang harus menyiapkan 1 (satu) dokumen asli sebagaimana tertuang pada
pasal 12 yang merupakan bagian dari Penawaran yang menjadi satu kesatuan dengan
Surat Penawaran dan diberi tanda secara jelas “ASLI”. Disamping itu Penawar juga
harus memasukan sejumlah rekaman sesuai yang tercantum dalam Dokumen Lelang,
dan jelas-jelas diberi tanda “COPY”. Apabila terdapat perbedaan antara kedua
Dokumen tersebut, maka dokumen asli yang berlaku.
20.2 Penawaran asli harus diketik dan ditandatangani oleh yang berhak sesuai dengan akte
pendirian perusahaan dan perubahannya, dan yang mewakili kemitraaan dalam
perjanjian KSO.

Halaman. 7
Dokumen Lelang Ta. .2005

21. Penyampaian Dokumen Penawaran


21.1 Peserta lelang dapat memasukkan penawaran asli dan seluruh rekamannya
kedalam 1 (satu) sampul dan direkat/dilem/Lak untuk menjaga kerahasiaan.
Cara penyampaian dokumen penawaran dengan sistem satu sampul adalah
sebagai berikut :
a. Keseluruhan dokumen penawaran (1 asli dan 2 copy) dimasukkan ke
dalam satu sampul, yang mencakup semua persyaratan yang telah
ditentukan;
b. Dokumen penawaran mencakup surat penawaran yang dilengkapi
dengan persyaratan administrasi, teknis, perhitungan harga dan
persyaratan kualifikasi yang ditandatangani oleh penyedia barang/jasa;
c. Pada sampul luar hanya dicantumkan alamat Panitia Pengadaan yang
mengadakan pengadaan barang/jasa dan kata-kata “dokumen penawaran
pengadaan barang/jasa … (yang mencantumkan : jenis pekerjaan,
tempat, hari, tanggal, bulan, tahun, jam pemasukan)”;
d. Apabila penawaran disampaikan melalui pos, sampul tersebut diatas
dimasukkan ke dalam sampul luar yang hanya mencantumkan alamat
Panitia Pengadaan serta tempat, hari, tanggal, bulan, tahun, dan jam
pemasukan;
e. Harga penawaran dalam dokumen penawaran dicantumkan dengan jelas
dalam angka dan huruf;
f. Dokumen penawaran bersifat rahasia. Oleh sebab itu, dilarang dikirim
kepada anggota panitia atau perseorangan, melainkan kepada alamat
sebagaimana disebutkan diatas;
g. Jika disampaikan secara langsung, maka dokumen penawaran harus
dimasukkan oleh peserta yang bersangkutan ke dalam tempat/kotak
yang telah disediakan oleh panitia;
h. Jika dokumen penawaran disampaikan melalui pos, panitia mencatat
tanggal dan jam penerimaannya pada sampul luar, serta
memasukkannya ke tempat/kotak yang telah ditentukan. Dokumen
penawaran yang diterima setelah batas waktu pemasukan penawaran
tidak diikutsertakan.
21.2 Jika sampul tidak direkat/dilem/Lak seperti di atas, Panitia tidak bertanggung jawab
21.3 Setiap Penawaran yang diterima oleh Panitia lelang sesudah batas akhir Pemasukan
Penawaran, akan dikembalikan dalam keadaan tertutup kepada Peserta Lelang dan
disertai bukti tanda terima.
22. Batas Akhir Pemasukan Penawaran
22.1 Penawaran harus disampaikan kepada Panitia lelang pada alamat diatas paling lambat
pada tanggal dan waktu yang tertera pada Instruksi khusus.
22.2 Panitia dapat mengundurkan batas akhir Pemasukan Penawaran dengan mengeluarkan
Addendum Dokumen Lelang sesuai dengan pasal 13 Bab ini, dan sehubungan dengan
itu semua hak dan kewajiban Panitia dan Peserta Lelang akan mengikuti batas akhir
tersebut.
23. Perubahan dan Penarikan Penawaran
Peserta Lelang tidak boleh melakukan perubahan atau menarik penawarannya setelah
memasukkan Dokumen Penawarannya.
Halaman. 8
Dokumen Lelang Ta. .2005

24. Pembukaan Penawaran


24.1 Panitia lelang akan membuka Penawaran di hadapan wakil-wakil Peserta Lelang, pada
waktu dan tempat yang ditentukan dalam Instruksi Khusus Bab ini.
24.2 Metoda penyampaian dan cara pembukaan dokumen penawaran dilakukan
sesuai dengan ketentuan yang telah dipersyaratkan.
24.3 Panitia Pengadaan mencatat waktu, tanggal dan tempat penerimaan dokumen
penawaran yang diterima melalui pos pada sampul luar penawaran dan memasukkan
ke dalam kotak/tempat pelelangan.
24.4 Pada akhir batas waktu penyampaian dokumen penawaran, panitia pengadaan
membuka rapat pembukaan dokumen penawaran, menyatakan dihadapan para
peserta pelelangan bahwa saat pemasukan dokumen penawaran telah ditutup
sesuai waktunya, menolak dokumen penawaran yang terlambat dan/atau
tambahan dokumen penawaran, kemudian membuka dokumen penawaran yang
masuk.
24.5 Bagi penawaran yang disampaikan melalui pos dan diterima terlambat, panitia
pengadaan membuka sampul luar dokumen penawaran untuk mengetahui
alamat peserta lelang. Panitia pengadaan segera memberitahukan kepada
penyedia barang/jasa yang bersangkutan untuk mengambil kembali seluruh
dokumen penawaran. Pengembalian dokumen penawaran disertai dengan bukti
serah terima.
24.6 Pembukaan dokumen penawaran yang masuk dilaksanakan sebagai berikut :
a. Panitia pengadaan meminta kesediaan sekurang-kurangnya 2 (dua) wakil
dari peserta pelelangan yang hadir sebagai saksi. Apabila tidak terdapat
saksi dari peserta pelelangan yang hadir, panitia pengadaan menunda
pembukaan kotak/tempat pemasukan dokumen penawaran sampai dengan
waktu tertentu yang telah ditentukan panitia pengadaan sekurang-
kurangnya 2 (dua) jam. Setelah sampai batas waktu yang telah ditentukan,
wakil peserta lelang tetap tidak ada yang hadir, acara pembukaan
kotak/tempat pemasukan dokumen penawaran dilakukan dengan
disaksikan oleh 2 (dua) orang saksi di luar panitia pengadaan yang
ditunjuk secara tertulis oleh panitia pengadaan.
b. Panitia pengadaan meneliti isi kotak/tempat pemasukan dokumen
penawaran dan menghitung jumlah sampul penawaran yang masuk (tidak
dihitung surat pengunduran diri) dan bila penawaran yang masuk kurang
dari 3 (tiga) peserta, pelelangan tidak dapat dilanjutkan dan harus
diulang, kemudian mengumumkan kembali dengan mengundang calon
peserta lelang yang baru.
24.7 Panitia pengadaan memeriksa, menunjukan dan/atau membacakan di hadapan
para peserta pelelangan mengenai kelengkapan dokumen penawaran (dilakukan
cek list terhadap kelengkapan penawaran dari peserta lelang).
24.8 Panitia pengadaan tidak boleh menggugurkan penawaran pada waktu
pembukaan penawaran kecuali untuk penawaran yang terlambat
memasukkan/menyampaikan penawarannya.
24.9 Panitia pengadaan segera membuat berita acara pembukaan dokumen
penawaran terhadap semua penawaran yang masuk.
24.10 Setelah dibacakan dengan jelas, berita acara ditandatangani oleh panitia
pengadaan yang hadir dan dua orang wakil peserta lelang yang sah yang
ditunjuk oleh para peserta lelang yang hadir.

Halaman. 9
Dokumen Lelang Ta. .2005

24.11 Dalam hal terjadi penundaan waktu pembukaan penawaran, maka penyebab
penundaan tersebut harus dimuat dengan jelas di dalam berita acara pembukaan
penawaran (BAPP).
24.12 BAPP dibagikan kepada wakil peserta pelelangan yang hadir tanpa dilampiri
dokumen penawaran.
25. Evaluasi Penawaran
25.1 Pelaksanaan evaluasi penawaran dilakukan oleh panitia pengadaan terhadap
semua penawaran yang masuk. Evaluasi tersebut meliputi evaluasi
administrasi, teknis, dan harga berdasarkan kriteria, metoda dan tatacara
evaluasi yang telah ditetapkan.
25.2 Metode evaluasi penawaran adalah menggunakan sistim gugur.
25.3 Pada tahap awal, panitia pengadaan dapat melakukan koreksi aritmatik
terhadap semua penawaran yang masuk dan melakukan evaluasi sekurang-
kurangnya 3 (tiga) penawaran terendah setelah koreksi aritmatik. Koreksi
aritmatik dilakukan sebagai berikut :
a. Volume pekerjaan yang tercantum dalam dokumen penawaran
disesuaikan dengan yang tercantum dalam dokumen lelang;

b. Apabila terjadi kesalahan hasil pengkalian antara volume dengan harga


satuan pekerjaan, maka dilakukan pembetulan, dengan ketentuan harga
satuan pekerjaan yang ditawarkan tidak boleh diubah;

c. Jenis pekerjaan yang tidak diberi harga satuan dianggap sudah termasuk
dalam harga satuan pekerjaan yang lain dan harga satuan pada surat
penawaran tetap dibiarkan kosong.

d. Hasil koreksi aritmatik dapat mengubah nilai atau urutan penawaran


menjadi lebih tinggi atau lebih rendah terhadap urutan penawaran
semula.

25.4 Penawaran yang memenuhi syarat adalah penawaran yang sesuai dengan
ketentuan, syarat-syarat, dan spesifikasi yang ditetapkan dalam dokumen
lelang, tanpa ada penyimpangan yang bersifat penting/pokok atau penawaran
bersyarat.
25.5 Penyimpangan yang bersifat penting/pokok atau penawaran bersyarat adalah :
a. Jenis penyimpangan yang berpengaruh terhadap hal-hal yang
sangat substantif dan akan mempengaruhi lingkup, kualitas, dan
hasil/kinerja/ performance pekerjaan;
b. Substansi kegiatan tidak konsisten dengan dokumen lelang;
c. adanya penawaran dari penyedia barang/jasa dengan
persyaratan tambahan di luar ketentuan dokumen lelang yang akan
menimbulkan persaingan tidak sehat dan/atau tidak adil di antara peserta
lelang yang memenuhi syarat.
25.6 Evaluasi administrasi
Dilakukan terhadap penawaran yang memenuhi syarat pada pembukaan
penawaran. Penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan administrasi,
apabila :

Halaman. 10
Dokumen Lelang Ta. .2005

a. Syarat-syarat yang diminta berdasarkan dokumen lelang


dipenuhi/dilengkapi dan isi setiap dokumen benar serta dapat dipastikan
bahwa dokumen penawaran ditanda-tangani oleh orang yang berwenang;
b. Dokumen penawaran yang masuk menunjukkan adanya persaingan yang
sehat, tidak terjadi pengaturan bersama (kolusi) di antara para peserta
dan/atau dengan panitia pengadaan lelang yang dapat merugikan negara
dan/atau peserta lainnya;
c. Surat jaminan penawaran memenuhi ketentuan sebagai berikut :
1) Diterbitkan oleh bank umum (tidak termasuk bank perkreditan
rakyat) atau oleh perusahaan asuransi yang mempunyai program
asuransi kerugian (surety bond) yang mempunyai dukungan
reasuransi sebagaimana persyaratan yang ditetapkan oleh Menteri
Keuangan.
2) Masa berlaku jaminan penawaran tidak kurang dari jangka waktu
yang ditetapkan dalam dokumen lelang.
3) Nama peserta lelang sama dengan nama yang tercantum dalam
surat jaminan penawaran.
4) Besar jaminan penawaran tidak kurang dari nilai nominal yang
ditetapkan dalam dokumen lelang.
5) Besar jaminan penawaran dicantumkan dalam angka dan huruf.
6) Nama pengguna barang/jasa yang menerima jaminan penawaran
sama dengan nama pengguna barang/jasa yang mengadakan
pelelangan.
7) Paket pekerjaan yang dijamin sama dengan paket pekerjaan yang
dilelang.
8) Isi surat jaminan penawaran harus sesuai dengan ketentuan dalam
dokumen lelang.
Apabila ada hal-hal yang kurang jelas dan/atau meragukan dalam surat
jaminan penawaran perlu diklarifikasi dengan pihak yang terkait tanpa
mengubah substansi dari jaminan penawaran.
d. Surat Penawaran :
1) Ditandatangani oleh pemimpin/direktur utama perusahaan atau
penerima kuasa dari direktur utama yang nama penerima kuasanya
tercantum dalam akte pendirian atau perubahannya, atau kepala
cabang perusahaan yang diangkat oleh kantor pusat yang
dibuktikan dengan dokumen otentik, atau pejabat yang menurut
perjanjian kerjasama adalah yang berhak mewakili perusahaan
yang bekerjasama.
2) Jangka waktu berlakunya surat penawaran tidak kurang dari waktu
yang ditetapkan dalam dokumen lelang.
3) Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan tidak
melebihi jangka waktu yang ditetapkan dalam dokumen lelang.
4) Bermaterai, dan bertanggal.
5) Daftar kuantitas dan harga satuan setiap jenis/item pekerjaan untuk
kontrak harga satuan diisi dengan lengkap kecuali ditentukan lain
dalam dokumen lelang. Sedangkan untuk kontrak lumpsum, bila
diperlukan, daftar kuantitas dan harga hanya sebagai pelengkap.
Halaman. 11
Dokumen Lelang Ta. .2005

Daftar rincian kuantitas dan harga satuan dalam sistem kontrak


lumpsum tidak dapat dijadikan dasar untuk menggugurkan
penawaran dan perhitungan prestasi kerja berkaitan dengan
persyaratan pembayaran;
25.7 Evaluasi teknis
Dilakukan oleh Panitia pengadaan terhadap semua penawaran yang
memenuhi persyaratan administrasi. Faktor-faktor yang dinilai pada evaluasi
teknis harus sesuai dengan yang ditetapkan dalam dokumen lelang. Panitia
pengadaan tidak diperkenankan menambah dan/atau mengurangi faktor-faktor
yang dinilai dan tatacara penilaian yang ditetapkan. Penawaran dinyatakan
memenuhi persyaratan teknis, apabila :
1) Metode pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan memenuhi
persyaratan substantif yang ditetapkan dalam dokumen lelang dan
diyakini menggambarkan penguasaan dalam penyelesaian pekerjaan;
2) Jadual waktu pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan tidak
melampaui batas waktu yang sudah ditetapkan dalam dokumen
lelang;
3) Jenis, kapasitas, komposisi, dan jumlah peralatan minimal yang
disediakan sesuai dengan dokumen lelang;
4) Spesifikasi teknis memenuhi persyaratan yang sudah ditetapkan;
5) Personil inti yang akan ditempatkan secara penuh sesuai dengan
persyaratan yang ditentukan dalam dokumen lelang serta posisinya
dalam manajemen pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan organisasi
pelaksanaan yang diajukan;
6) Bagian pekerjaan yang akan disubkontrakkan sesuai dengan
persyaratan yang dicantumkan dalam dokumen lelang;
7) Memenuhi syarat teknis lainnya yang ditetapkan dalam dokumen
lelang (antara lain menyampaikan program mutu untuk BU
Menengah dan Sertifikat Manajemen Mutu ISO untuk BU Besar).
Panitia pengadaan tidak diperkenankan menggugurkan teknis
berdasarkan analisa harga satuan. Apabila dalam evaluasi teknis
tersebut diatas terdapat hal-hal yang kurang jelas atau meragukan,
panitia pengadaan melakukan klarifikasi dengan pihak penawar.
Hasil evaluasi teknis adalah memenuhi syarat teknis (lulus) atau tidak
memenuhi syarat teknis (gugur).
25.8 Evaluasi harga
Dilakukan oleh panitia pengadaan hanya terhadap penawaran yang
dinyatakan lulus / memenuhi persyaratan administrasi dan teknis. Panitia
pengadaan dapat langsung melakukan evaluasi kewajaran harga secara rinci
bagi penawaran yang memenuhi persyaratan administrasi dan teknis tersebut.
Unsur-unsur yang perlu diteliti dan dinilai dalam evaluasi kewajaran harga
adalah hal-hal yang pokok atau penting, meliputi :
a. Total harga penawaran terhadap pagu anggaran :
 Apabila total harga penawaran melebihi pagu anggaran dinyatakan
gugur;
 Apabila semua harga penawaran di atas pagu anggaran dilakukan
lelang ulang;
b. Unsur-unsur yang mempengaruhi substansi/lingkup/kualitas pekerjaan
untuk kontrak harga satuan, apabila mata pembayaran utama di bawah
persyaratan/spesifikasi yang ditentukan dalam dokumen lelang dan akan
mempengaruhi substansi/kualitas pekerjaan, maka penawaran dinyatakan
Halaman. 12
Dokumen Lelang Ta. .2005

gugur.
c. Harga satuan timpang yang nilainya lebih besar dari 110% (seratus
sepuluh per seratus) dari HPS dilakukan klarifikasi. Apabila setelah
dilakukan klarifikasi ternyata harga satuan tersebut timpang, maka
harga satuan timpang hanya berlaku untuk volume sesuai dengan
dokumen lelang;
d. Mata pembayaran yang harga satuannya nol atau tidak ditulis dilakukan
klarifikasi dan kegiatan tersebut harus tetap dilaksanakan, dianggap termasuk
dalam harga satuan pekerjaan lainnya;
e. Untuk kontrak lump sum atau kontrak harga satuan yang harga satuannya
ditulis dalam angka dan huruf, apabila terdapat perbedaan antara penulisan nilai
dalam angka dan huruf maka nilai penawaran yang diakui adalah nilai dalam
tulisan huruf.
f. Koreksi aritmatik dilakukan sebgai berikut:
 Volume pekerjaan yang tercantum dalam dokumen penawaran
disesuaikan dengan yang tercantum dalam dokumen lelang
 Apabila terjadi kesalahan hasil pengkalian antara volume dengan harga
satuan pekerjaan, maka dilakukan pembetulan, dengan ketentuan harga
satuan pekerjaan yang ditawarkan tidak boleh diubah;
 Jenis pekerjaan yang tidak diberi harga satuan dianggap sudah termasuk
dalam harga satuan pekerjaan yang lain, dan harga satuan pada surat
penawaran tetap dibiarkan kosong.
g. Hasil koreksi aritmatik dapat mengubah nilai atau urutan penawaran menjadi
lebih tinggi atau lebih rendah terhadap urutan penawaran semula. Jika Peserta
Lelang tidak dapat menerima jumlah Penawaran hasil koreksi aritmatik,
jaminan Penawarannya akan disita sesuai dengan ayat 19.7).
h. Memperhitungkan preferensi harga atas penggunaan produksi dalam negeri.
i. Dalam mengevaluasi kewajaran harga penawaran dapat dilakukan :
klarifikasi kewajaran harga apabila harga penawaran dinilai terlalu
rendah. Apabila dari hasil klarifikasi terbukti nilai harganya terlampau
rendah, dan peserta lelang tetap menyatakan mampu melaksanakan
pekerjaan sesuai dokumen lelang, maka peserta lelang tersebut harus
bersedia untuk menaikkan jaminan pelaksanaannya menjadi sekurang-
kurangnya persentase jaminan pelaksanaan yang ditetapkan dalam
dokumen lelang dikalikan 80% (delapan puluh per seratus) HPS,
bilamana ditunjuk sebagai pemenang lelang. Dalam hal peserta lelang
yang bersangkutan tidak bersedia menambah nilai jaminan
pelaksanaannya, maka penawarannya dapat digugurkan dan jaminan
penawarannya disita untuk negara, sedangkan penyedia barang/jasa itu
sendiri, di black list (didaftar hitamkan) selama 1 (satu) tahun dan tidak
diperkenankan ikut serta dalam pengadaan barang/jasa pada instansi
pemerintah.
26. Penyusunan Urutan/Rangking Penawaran
Berdasarkan hasil evaluasi dokumen penawaran, Panitia Lelang menyusun rangking
Peserta Lelang sesuai urutan Total Harga Penawaran dari terendah sampai dengan
tertinggi.
27. Evaluasi kualifikasi
27.1 Panitia pengadaan akan melakukan penilaian kualifikasi terhadap 3 (tiga)
penawaran terendah yang responsif.
27.2 Penilaian kualifikasi tersebut meliputi penelitian administrasi, perhitungan
kemampuan dasar, penilaian keuangan, penilaian pengalaman, penilaian
Halaman. 13
Dokumen Lelang Ta. .2005

kemampuan teknis, ambang lulus dan penilaian sisa kemampuan paket.


27.3 Sistim penilaian kualifikasi yang digunakan adalah :
Sistim gugur untuk penelitian administrasi, dan sistim score/nilai untuk
penilaian keuangan, penilaian pengalaman dan penilaian kemampuan teknis.
a. Penelitian Administrasi (lulus/gugur)
Penelitian administrasi dalam penilaian kualifikasi ini, dilakukan
terhadap keabsahan data kualifikasi yang disampaikan oleh penyedia
barang/jasa, seperti yang disyaratkan dalam pasal 4. bab ini. Bila data
kualifikasi lengkap dan sah maka penyedia jasa dinyatakan lulus
kualifikasi, bila tidak dinyatakan gugur/tidak lulus kualifikasi.
Pemenuhan kelengkapan administrasi meliputi :
1) Memiliki Ijin Usaha Jasa Konstruksi yang diterbitkan oleh Pemerintah
Kabupaten/Kota tempat domisili penyedia jasa
2) Memiliki kompetensi yang ditunjukkan dengan Sertifikat Badan Usaha
yang diterbitkan oleh Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi
3) Secara hukum mempunyai kapasitas menandatangani kontrak pengadaan
4) Tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak bangkrut, kegiatan usahanya
tidak sedang dihentikan, dan/atau sedang menjalani sanksi pidana
5) Dalam hal penyedi jasa akan melakukan kemitraan, penyedia barang/jasa
wajib mempunyai perjanjian kerjasama operasi/kemitraan yang memuat
persentase kemitraan dan perusahaan yang mewakili kemitraan tersebut
6) Telah melunasi kewajiban pajak tahun terakhir (SPT/PPh) serta memiliki
laporan bulanan PPh pasal 25 atau pasal 21/pasal 23 atau PPN sekurang-
kurangnya 3 (tiga) bulan yang lalu
7) Selama 4 (empat) tahun terakhir pernah memiliki pengalaman menyediakan
jasa baik dilingkungan pemerintah atau swasta termasuk pengalaman
sebagai sub penyedia jasa baik dilingkungan pemerintah/swasta, kecuali
penyedia jasa pelaksanaan pekerjaan konstruksi (pemborongan) yang baru
beridiri kurang dari 3 (tiga) tahun ;
8) Memiliki kinerja baik dan tidak masuk dalam daftar sanksi atau daftar
hitam di suatu instansi dan kewajiban menyelesaikan tunggakan LHP.
9) Memiliki kemampuan :
 Pada bidang/sub bidang pekerjaan yang sesuai
 Memenuhi KD = 2 NPt pada sub bidang pekerjaan yang sesuai
dalam kurun waktu 7 (tujuh) tahun terakhir, dimana KD =
Kemampuan dasar dan NPT = Nilai Pengalaman tertinggi.
10) Dalam hal bermitra, yang diperhitungkan adalah kemampuan dasar dari
perusahaan yang mewakili kemitraan (lead firm);
11) Memiliki sertifikat tenaga ahli/terampil yang diterbitkan oleh Lembaga
Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK);
12) Memiliki surat keterangan dukungan keuangan dari bank
pemerintah/swasta untuk mengikuti pelelangan barang/jasa sekurang-
kurangnya 10 % dari nilai paket pekerjaan yang dilelang khusus untuk
klasifikasi bukan kecil.
13) Memiliki kemampuan minimum menyediakan fasilitas dan peralatan serta
personil yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan (lihat lampiran
instruksi khusus).
14) Menyampaikan daftar perolehan pekerjaan yang sedang dilaksanakan
15) Tidak membuat pernyataan yang tidak benar tentang kompetensi dan
kemampuan usaha yang dimilikinya.
16) Memiliki sisa kemampuan keuangan (SKK) yang cukup dan sisa
kemampuan paket (SKP).

Halaman. 14
Dokumen Lelang Ta. .2005

b. Penelitian sistim score/nilai untuk penilaian keuangan, penilaian pengalaman


dan penilaian kemampuan teknis.
1) Penilaian Keuangan (nilai maksimum 10 minimum 5) terdiri dari :
 Sisa Kemampuan Keuangan/SKK.
 Dukungan Bank
 Bila total nilai sisa kemampuan keuangan dan dukungan bank
< nilai minimum perusahaan yang bersangkutan dinyatakan
gugur/tidak lulus.
2) Penilaian Pengalaman (nilai maksimum 50 nilai minimum 35).
 Pengalaman dilakukan terhadap pekerjaan yang pernah
dikerjakan selama 7 (tujuh) tahun terakhir. Pengalaman
pekerjaan yang dinilai adalah pengalaman yang disertai bukti
pengalaman.
 Cara penilaian pengalaman dimulai dari pekerjaan yang
mempunyai bidang dan sub bidang yang sama dengan
pekerjaan yang akan dilelangkan.
 Bila masih belum mencapai nilai minimum, penilaian
dilanjutkan dengan pekerjaan dengan bidang yang sama,
tetapi sub bidang yang berbeda.
Pekerjaan dengan bidang yang berbeda dinilai nol.
Tiga unsur yang dinilai, yaitu :
 Bidang Pekerjaan
 Penilaian besarnya nilai kontrak
 Status badan usaha dalam pelaksanaan pekerjaan.
 Bila total nilai pengalaman yang diperoleh < nilai minimum,
perusahaan yang bersangkutan gugur/tidak lulus kualifikasi.
3) Penilaian kemampuan teknis (nilai maksimum 40 nilai minimum
30).
 Penilaian peralatan.
Kondisi alat yang diperhitungkan hanya kondisinya tidak
kurang dari 70% atau kondisi baik. Kepemilikan peralatan
dinilai sebagai berikut :
a. Milik sendiri dengan bukti.
b. Sewa beli dengan bukti
c. Sewa jangka panjang dengan bukti,
d. Sewa jangka pendek dengan bukti,
e. Milik, sewa maupun beli tanpa bukti, Kebutuhan peralatan
minimum yang diperlukan seperti yang disyaratkan dalam
Instruksi Khusus Kepada Peserta Lelang dan Data Lelang.
 Penilaian personil
Bila total nilai kemampuan teknis yang diperoleh < nilai
minimum, perusahaan yang bersangkutan gugur/tidak lulus.

 Manajemen Mutu
Badan Usaha yang tidak menyampaikan program mutu/sertifikat
manajemen mutu ISO akan diberi nilai 0.

4) Ambang lulus (passing grade)


Nilai ambang lulus untuk penilaian kualifikasi ini adalah Nilai 70

Halaman. 15
Dokumen Lelang Ta. .2005

Bagi penyedia jasa yang memenuhi ambang lulus, masih harus


dilakukan penilaian terhadap kemampuan untuk melaksanakan paket
pekerjaan dengan menilai sisa kemampuan paket.
5) Penilaian sisa kemamapuan paket (SKP).
SKP = KP – (jumlah paket yang sedang dikerjakan)
Bagi penyedia jasa yang nilai SKP lebih kecil atau sama dengan nol
rekanan dinyatakan gugur/tidak lulus kualifikasi.
27.4 Jika salah satu peserta lelang dari 3 penawaran terendah yang evaluasi dokumen
kualifikasi dinyatakan “gugur”, maka akan dilakukan evaluasi dokumen kualifikasi
terhadap rangking 4 (empat) dan seterusnya.
28. Pembuktian Kualifikasi
Terhadap penyedia barang/jasa yang akan diusulkan sebagai pemenang dan
pemenang cadangan, dilakukan verifikasi terhadap semua data dan informasi yang
ada dalam formulir isian kualifikasi dengan meminta rekaman atau asli dokumen
yang sah dan bila diperlukan dilakukan konfirmasi dengan instansi terkait.
29. Kerahasiaan Proses
Informasi yang berhubungan dengan pemeriksaan, klarifikasi, evaluasi dan
perbandingan Penawaran, dan rekomendasi Pemenang Lelang tidak boleh
diberitahukan kepada Peserta Lelang atau orang lain yang tidak secara resmi
berkepentingan dengan proses tersebut sampai keputusan pemenang diumumkan.
Setiap usaha Peserta Lelang untuk mencampuri proses atau keputusan pemenang
oleh pemilik akan mengakibatkan ditolaknya penawaran yang bersangkutan.
30. Klarifikasi Penawaran
Untuk menunjang pemeriksaan, evaluasi dan perbandingan Penawaran, Pemilik
dapat atas pertimbangannya meminta untuk klarifikasi, dan Peserta Lelang
memberikan tanggapan klarifikasi atas penawarannya, temasuk analisa harga satuan.
Permintaan untuk klarifikasi dan tanggapannya harus tertulis atau melalui facsimile.
Klarifikasi tidak mencari, menawarkan atau mengijinkan perubahan harga atau
substansi Penawaran, kecuali jika dibutuhkan untuk konfirmasi perbaikan dari
kesalahan aritmatik yang ditentukan oleh panitia dalam evaluasi Penawaran sesuai
dengan Pasal 25.9.f
31. Berita Acara Hasil Pelelangan (BAHP)
31.1 Panitia pengadaan membuat kesimpulan dari hasil evaluasi administrasi,
teknis, dan harga serta kualifikasi dituangkan dalam berita acara hasil
pelelangan (BAHP). BAHP memuat hasil pelaksanaan pelelangan, termasuk
cara penilaian, rumus-rumus yang digunakan, sampai dengan penetapan
urutan pemenangnya berupa daftar peserta pelelangan yang dimulai dari
harga penawaran terendah. BAHP ditandatangani oleh ketua dan semua
anggota panitia pengadaan atau sekurang-kurangnya dua pertiga dari jumlah
anggota panitia.
31.2 BAHP bersifat rahasia sampai dengan saat penandatangan kontrak.
31.3 BAHP harus memuat hal-hal sebagai berikut :
a. Nama semua peserta lelang dan harga penawaran dan/atau harga
penawaran terkoreksi, dari masing-masing peserta lelang;
b. Metoda evaluasi yang digunakan;
c. Unsur-unsur yang dievaluasi
d. Rumus yang dipergunakan;

Halaman. 16
Dokumen Lelang Ta. .2005

e. Keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu mengenai hal ikhwal


pelaksanaan pelelangan;
f. Tanggal dibuatnya berita acara serta jumlah peserta yang lulus dan tidak
lulus pada setiap tahapan evaluasi;
Penetapan urutan dari 1 (satu) calon pemenang dan 2 (dua) cadangan.
Apabila tidak ada penawaran yang memenuhi syarat, BAHP harus
mencantumkan pernyataan bahwa pelelangan dinyatakan gagal, dan
harus segera dilakukan pelelangan ulang. Apabila peserta lelang yang
memenuhi syarat kurang dari 3 (tiga), maka penyedia barang/jasa
tersebut tetap diusulkan sebagai calon pemenang lelang.
32. Kriteria Pemenang
Pengguna barang/jasa akan menunjuk pemenang lelang dari peserta lelang
yang penawarannya memenuhi syarat sesuai dengan ketentuan dokumen
lelang dan menawarkan harga penawaran terevaluasi adalah terendah serta
memenuhi persyaratan termasuk persyaratan kualifikasi.
33. Wewenang pengguna barang/jasa untuk menerima dan menolak
penawaran
Pengguna barang/jasa mempunyai wewenang untuk menerima atau menolak
setiap penawaran dan membatalkan proses lelang serta menolak semua
penawaran; setiap saat sebelum penetapan pemenang lelang tanpa tuntutan
dari peserta lelang yang bersangkutan atau tanpa keharusan memberikan
alasan apapun kepada peserta lelang, apabila dipandang seluruh penawaran
tidak menghasilkan kompetisi yang efektif atau seluruh penawaran tidak
cukup tanggap terhadap dokumen lelang.
34. Penetapan Pemenang Lelang
34.1 Panitia pengadaan menetapkan calon pemenang lelang yang menguntungkan
bagi negara dalam arti :
a. Penawaran memenuhi syarat administratif dan teknis yang ditentukan
dalam dokumen lelang;
b. Perhitungan harga yang ditawarkan adalah terendah yang responsif;
c. Telah memperhatikan penggunaan semaksimal mungkin hasil produksi
dalam negeri;
d. Penawaran tersebut adalah terendah di antara penawaran yang
memenuhi syarat;
34.2 Calon pemenang lelang harus sudah ditetapkan oleh panitia pengadaan
selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja setelah pembukaan penawaran.
34.3 Dalam hal terdapat 2 (dua) calon pemenang lelang mengajukan harga
penawaran yang sama, maka panitia pengadaan meneliti kembali data
kualifikasi peserta yang bersangkutan dan memilih peserta yang menurut
pertimbangannya mempunyai kemampuan yang lebih besar, dan hal ini
dicatat dalam berita acara.
34.4 Panitia pengadaan membuat dan menyampaikan laporan kepada pengguna
barang/jasa untuk menetapkan pemenang lelang. Laporan tersebut disertai
usulan calon pemenang dan penjelasan atau keterangan lain yang dianggap
perlu sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil keputusan.
34.5 Panitia pengadaan membuat dan menyampaikan laporan kepada pengguna
barang/jasa untuk menetapkan pemenang lelang. Laporan tersebut disertai
usulan calon pemenang dan penjelasan atau keterangan lain yang dianggap
perlu sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil keputusan.
Halaman. 17
Dokumen Lelang Ta. .2005

34.6 Apabila pengguna barang/jasa tidak sependapat dengan usulan panitia


pengadaan, maka pengguna barang/jasa membahas hal tersebut dengan
panitia pengadaan untuk mengambil keputusan sebagai berikut :
a. Menyetujui usulan panitia pengadaan, atau
b. Menetapkan keputusan yang disepakati bersama untuk melakukan
evaluasi ulang atau lelang ulang atau menetapkan pemenang lelang, dan
dituangkan dalam berita acara yang memuat keberatan dan kesepakatan
masing-masing pihak, atau
c. Bila akhirnya tidak tercapai kesepakatan, maka akan diputuskan oleh
atasan pengguna barang/jasa dan bersifat final.
Usulan penetapan pemenang lelang disusun sesuai dengan urutannya dan
harus memuat :
a. Nama dan alamat penyedia barang/jasa;
b. Harga penawaran setelah dikoreksi aritmatik;
c. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
34.7 Pemenang lelang ditetapkan oleh pengguna barang/jasa berdasarkan usulan
panitia pengadaan. Pengguna barang/jasa segera menetapkan pemenang lelang
dan mengeluarkan Surat Penetapan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ), serta
menyampaikannya kepada panitia pengadaan selambat-lambatnya 5 (lima) hari
kerja terhitung sejak surat usulan penetapan pemenang lelang tersebut diterima
oleh pengguna barang/jasa.
34.8 Data pendukung yang diperlukan untuk menetapkan pemenang lelang adalah :
a. Dokumen lelang beserta adendum (bila ada);
b. Berita acara pembukaan penawaran (BAPP);
c. Berita acara hasil pelelangan (BAHP);
d. Ringkasan proses pelelangan dan hasil pelelangan;
e. Dokumen penawaran dari calon pemenang pelelangan dan cadangan
calon pemenang yang telah diparaf panitia pengadaan dan 2 (dua) wakil
peserta lelang;
f. Apabila terjadi keterlambatan dalam menetapkan pemenang lelang dan
mengakibatkan penawaran/jaminan penawaran habis masa berlakunya,
maka dilakukan konfirmasi kepada seluruh peserta lelang untuk
memperpanjang surat penawaran dan jaminan penawaran. Calon
pemenang lelang dapat mengundurkan diri tanpa dikenakan sanksi.
35. Pengumuman Pemenang Lelang
Pemenang lelang diumumkan dan diberitahukan oleh panitia Lelang kepada para
peserta selambat-lambatnya 2 (dua) hari kerja setelah diterimanya surat penetapan
pemenang dari Pejabat yang berwenang.
36. Sanggahan Peserta Lelalang
36.1 Peserta lelang yang berkeberatan atas penetapan pemenang lelang diberikan
kesempatan untuk mengajukan sanggahan secara tertulis selambat-lambatnya dalam
waktu 5 (lima) hari kerja setelah pengumuman pemenang lelang
36.2 Sanggahan disampaikan kepada pejabat yang berwenang menetapkan pemenang
lelang disertai bukti terjadinya penyimpangan, dengan tembusan disampaikan
sekurang-kurangnya kepada unit pengawasan internal. Sanggahan yang disampaikan
kepada bukan Pejabat yang berwenang menetapkan pemenang lelang dianggap
sebagai pengaduan dan tetap harus ditindaklanjuti.
36.3 Sanggahan wajib diajukan oleh Peserta Lelang baik secara sendiri-sendiri maupun
bersama dengan Peserta Lelang lain apabila terjadi penyimpangan prosedur yang
Halaman. 18
Dokumen Lelang Ta. .2005

merugikan Negara dan atau masyarakat dirugikan, meliputi :


a. Panitia Lelang dan atau Pejabat yang berwenang menyalahgunakan
wewenangnya
b. Pelaksanaan lelang menyimpang dari ketentuan yang telah ditetapkan dalam
Dokumen Lelang
c. Terjadi praktek KKN diantara Peserta Lelang dan atau dengan anggota
panitia/Pejabat yang berwenang
d. Terdapat rekayasa pihak-pihak tertentu yang mengakibatkan lelang tidak
adil, tidak transparan, dan tidak terjadi persaingan yang sehat.
36.4 Panitia Lelang wajib menyampaikan bahan-bahan yang berkaitan dengan sanggahan
Peserta Lelang baik secara tertulis maupun lisan kepada pejabat yang berwenang
memberikan jawaban terhadap sanggahan tersebut.
36.5 Pejabat yang berwenang memberikan jawaban tertulis selambat-lambatnya dalam 5
(lima) hari kerja terhadap sanggahan tersebut secara proporsional sesuai dengan
masalahnya dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Apabila pelaksanaan evaluasi tidak sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan
dalam dokumen lelang karena kesalahan atau kelalaian Panitia Lelang,
Pejabat yang berwenang memerintahkan Panitia melakukan evaluasi ulang.
b. Apabila terbukti terjadi KKN antara Pejabat yang berwenang, anggota
Panitia Lelang dengan Peserta Lelang tertentu yang merugikan Peserta
lainnya, diambil tindakan dengan memberhentikan Pejabat/Anggota Panitia
dari jabatannya dan menggugurkan penawaran Peserta yang terlibat KKN
tersebut. Kemudian Pejabat yang berwenang mengganti Panitia /Pejabat
pengadaan dengan Pejabat lain untuk melakukan evaluasi.
c. Peserta Lelang yang terlibat KKN dan rekayasa sebagaimana butir 63.c dan
63.d dikenakan sanksi berupa pencairan jaminan penawaran dan dilarang
mengikuti kegiatan pengadaan barang/jasa di instansi Pemerintah selama 1
(satu) tahun.
d. Apabila pelaksanaan lelang tidak sesuai dengan prosedur yang ditetapkan
dalam dokumen lelang, dilakukan lelang ulang dimulai dari pengumumam
kembali oleh Panitia Lelang yang baru.
36.6 Apabila Peserta lelang yang menyanggah tidak dapat menerima jawaban atas
sanggahan dari pengguna jasa, Peserta Lelang tersebut dapat mengajukan sanggahan
banding kepada Menteri Kimpraswil Republik Indonesia/Gubernur selambat-
lambatnya 5 (lima) hari sejak diterimanya jawaban sanggahan tersebut. Sedangkan
proses pengadaan dapat dilanjutkan tanpa harus menunggu hasil keputusan tersebut
37. Penunjukan Pemenang Lelang
37.1 Pengguna barang/jasa mengeluarkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa
(SPPBJ) sebagai pelaksana pekerjaan yang dilelangkan, dengan ketentuan :
a. Tidak ada sanggahan dari Peserta Lelang
b. Sanggahan yang diterima Pejabat yang berwenang menetapkan dalam masa
sanggah ternyata tidak benar atau sanggahan diterima melewati waktu
sanggahan.
37.2 Peserta Lelang yang ditetapkan sebagai Penyedia Barang/Jasa wajib menerima
keputusan tersebut. Apabila yang bersangkutan mengundurkan diri dan masa
penawarannya masih berlaku, pengunduran diri tersebut hanya dapat dilakukan
berdasarkan alasan yang dapat diterima secara obyektif dengan ketentuan bahwa
jaminan penawaran Peserta Lelang yang bersangkutan dicairkan dan disetorkan
kepada Kas Negara/Daerah serta yang bersangkutan dikenakan sanksi berupa
larangan untuk mengikuti kegiatan pengadaan barang/jasa di instansi pemerintah
selama 2 (dua) tahun.

Halaman. 19
Dokumen Lelang Ta. .2005

37.3 Apabila Pemenang Lelang urutan pertama yang ditetapkan sebagai Penyedia Barang/
Jasa mengundurkan diri, penetapan Penyedia barang/jasa dapat dilakukan kepada
calon pemenang lelang urutan kedua (jika ada) sesuai dengan harga penawarannya,
dengan ketentuan :
a. Penetapan pemenang lelang urutan kedua tersebut harus terlebih dahulu
mendapat persetujuan/penetapan Pejabat yang berwenang menetapkan
pemenang lelang.
b. Masa berlakunya penawaran calon pemenang lelang urutan kedua masih
berlaku atau sudah diperpanjang.
c. Jaminan penawaran Pemenang Lelang urutan kedua dicairkan dan disetorkan
ke Kas Negara/Daerah dan dikenakan sanksi dilarang mengikuti kegiatan
pengadaan barang/jasa di instansi pemerintah selama 2 (dua) tahun.
37.5 Apabila calon pemenang kedua mengundurkan diri dengan alasan yang tidak dapat
diterima, jaminan penawaran yang bersangkutan dicairkan dan disetor ke Kas
Negara/Daerah, serta dikenakan sanksi berupa larangan untuk mengikuti kegiatan
pengadaan barang/jasa di instansi pemerintah selama 2 (dua) tahun.
37.6 SPPBJ harus dibuat paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah pengumuman penetapan
lelang dan segera disampaikan kepada Pemenang Lelang.
38. Penandatangan Kontrak dan Jaminan Pelaksanaan
Setelah SPPBJ diterbitkan, pengguna barang/jasa menyiapkan dan
menandatangani kontrak pelaksanaan pekerjaan apabila dananya telah cukup
tersedia dalam dokumen anggaran, dengan ketentuan sebagai berikut:
38.1 Penandatanganan kontrak dilakukan paling lambat 14 (empat belas) hari
setelah diterbitkan SPPBJ dan setelah penyedia barang/jasa menyerahkan
jaminan pelaksanaan dengan ketentuan:
a. Nilai jaminan pelaksanaan dengan jaminan bank 5% (lima per seratus)
dari nilai kontrak;
b. Masa berlakunya jaminan pelaksanaan sekurang-kurangnya sejak
tanggal penandatanganan kontrak sampai dengan 14 (empat belas)
hari setelah tanggal masa pemeliharaan berakhir berdasarkan kontrak.
38.2 Apabila penyedia barang/jasa yang ditunjuk menolak/mengundurkan diri
dengan alasan yang tidak dapat diterima atau gagal untuk menandatangani
kontrak, maka pengguna barang/jasa membatalkan SPPBJ, mencairkan
jaminan penawaran, dan penyedia barang/jasa dikenakan sanksi dilarang
mengikuti pengadaan barang/jasa instansi pemerintah selama 2 (dua) tahun;
38.3 Pengguna dan penyedia barang/jasa tdk diperkenankan mengubah dokumen
pengadaan secara sepihak s/d penandatanganan kontrak;
38.4 Pengguna dan penyedia barang/jasa wajib memeriksa konsep kontrak
meliputi substansi, bahasa/redaksional, angka, dan huruf serta membubuhkan
paraf pada lembar demi lembar dokumen kontrak;
38.5 Menetapkan urutan hirarki bagian-bagian dokumen kontrak di dalam surat
perjanjian dengan maksud apabila terjadi pertentangan ketentuan antara
bagian satu dengan bagian yang lain, maka yang berlaku adalah ketentuan
berdasarkan urutan yang ditetapkan sebagai berikut:
a. Surat perjanjian;
b. Surat penawaran berikut kuantitas dan harga;
c. Amandemen kontrak;
d. Ketentuan khusus kontrak;
e. Ketentuan umum kontrak;
f. Spesifikasi khusus;
g. Spesifikasi umum;
Halaman. 20
Dokumen Lelang Ta. .2005

h. Gambar-gambar;
i. Dokumen lainnya seperti : jaminan-jaminan, SPPBJ, Berita Acara
Hasil Pelelangan, Berita Acara Penjelasan dokumen lelang.
38.6 Banyaknya rangkap kontrak dibuat sesuai kebutuhan, yaitu :
a. Sekurang-kurangnya 2 (dua) kontrak asli, kontrak asli pertama untuk
pengguna barang/jasa dibubuhi materai pada bagian yang
ditandatangani oleh penyedia barang/jasa, dan kontrak asli kedua
untuk penyedia barang/jasa dibubuhi materai pada bagian yang
ditandatangani oleh pengguna barang/jasa;
b. Rangkap kontrak lainnya tanpa dibubuhi materai.
39. Juru Penengah
Apabila diperlukan, pemilik mengusulkan orang yang namanya tertera dalam
Dokumen Lelang yang akan diusulkan sebagai adjudicator untuk pelaksanaan
kontrak dengan bayaran tiap jam tertuang dalam Dokumen Lelang ditambah biaya
langsung yang perlu diganti.
Apabila Penawar tidak setuju terhadap usulan tersebut, Penawar harus menyatakan
dalam dokumen penawaran. Apabila dalam surat penetapan Pemilik tidak
menyetujui usulan penunjukan adjudicator, adjudicator harus ditunjuk oleh pejabat
yang ditunjuk didalam data kontrak atas permintaan oleh kedua belah pihak.
40. Praktek Korupsi, Penipuan, dan Penggelapan
Pengguna jasa mensyaratkan Kontraktor memperhatikan dan menerapkan etika yang
tinggi pada waktu melakukan pengadaan dan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
ikatan kontrak kerja.
Untuk melaksanakan kebijaksanaan ini Pengguna akan melakukan :
40.1 Memberi batasan arti istilah-istilah yang akan digunakan di dalam pasal-pasal ini :
a. “Praktek Korupsi”, artinya perilaku menawarkan, memberikan, menerima
atau pengupayakan segala sesuatu yang terencana sedemikian rupa sehingga
dapat mempengaruhi suatu keputusan Pejabat negara sedang terlibat di dalam
proses pengadaan atau sedang terlibat dalam pelaksanaan kontrak kerja; dan
b. “Praktek Penipuan dan Penggelapan” artinya suatu upaya memalsukan fakta
dengan tujuan mempengaruhi suatu proses pengadaan atau proses
pelaksanaan kontrak kerja yang dapat berakibat merugikan pihak Pengguna
jasa, dan praktek penipuan dan penggelapan artinya termasuk pula upaya
praktek kolusi diantara para Peserta Lelang (yang dilakukan sebelum atau
setelah pemasukan dokumen penawaran pelelangan) dengan tujuan yang
telah direncanakan untuk menciptakan harga penawaran pelelangan yang
tidak lagi mengandung unsur persaingan murni dan melenyapkan makna dari
suatu pelelangan yang terbuka bebas dan sehat sehingga dapat merugikan
pihak Pengguna jasa.
40.2 Pengguna jasa menolak suatu usulan penetapan pemenang jika terbukti calon
pemenang yang direkomendasikan telah melakukan perbuatan praktek korupsi atau
praktek penipuan dan penggelapan didalam usaha mendapatkan kontrak kerja.
40.3 Pengguna jasa menyatakan secara resmi bahwa penetapan rekanan menjadi tidak sah
ketika setelah dinyatakan sebagai pemenang pelelangan jika terbukti telah terlibat
dalam praktek korupsi atau penipuan dan penggelapan, baik disaat proses pengadaan
maupun disaat proses pelaksanaan kontrak kerja.

Halaman. 21
Dokumen Lelang Ta. .2005

B. INSTRUKSI KHUSUS KEPADA PESERTA LELANG

Instruksi khusus ini harus dibaca dan ditafsirkan bersama-sama dengan Instruksi
Umum. Apabila ada perbedaan antara Instruksi Khusus dan Instruksi Umum maka
Instruksi Khusus yang lebih mengikat.
Pasal 1. Lingkup Pelelangan
1.1 Nama paket pekerjaan :
---------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------.
1.2 Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan adalah : ---- (-----------------------) hari
kalender sejak dikeluarkannya SPMK, dengan masa pemeliharaan
pekerjaan 180 (seratus delapan puluh) hari kalender.
Pasal 2. Sumber Dana
2.1 Sumber dana berasal dari APBN murni
2.2 Nomor DIP : ------------------------------/2005 tanggal ----------------- 2005
2.3 Nama Satkers : Irigasi Daerah Perbatasan Timor Barat (NTT)
Pasal 3. Peserta lelang
Peserta lelang harus mendaftar dan mengambil dokumen lelang untuk paket
pekerjaan ------------------------------------------------- sesuai dengan
pengumuman Nomor : -----------------------/2005 tanggal -------------- 2005
dimedia ---------------- dan ---------------.
Pasal 4. Persyaratan Kualifikasi
b Sertifikat Badan Usaha (SBU) adalah sertifikat yang diterbitkan oleh LPJK
dan masih berlaku atau surat keterangan dengan Kualifikasi
Menengah,/Besar Klasifikasi Bidang Sipil Sub Bidang Bendung dan
Bendungan (SP 004).
e Orang yang secara hukum mempunyai kapasitas menandatangani kontrak
adalah :
a. Pimpinan / direktur utama perusahaan
b. Penerima kuasa dari pimpinan/direktur utama serta nama penerima kuasa
tersebut harus tercantum dalam akte pendirian perusahaan atau
perubahannya
c. Kepala cabang/perwakilan yang diangkat oleh kantor pusat dan
dibuktikan dengan dokumen otentik
d. Pejabat yang menurut perjanjian kerjasama adalah yang berhak mewakili
perusahaan yang bekerja sama.
h Surat Keterangan Kinerja baik dikeluarkan oleh LPJK tahun 2005
Pasal 7. Jadwal lelang
a. Pendaftaran/Pengambilan Dokumen Lelang
Tanggal : ------------- 2005 s/d. ------------- 2005
Jam : setiap jam kerja
Tempat : Satkers Irigasi Daerah Perbatasan Timor Barat (NTT)
Jln. El Tari II, Bundaran PU-Kupang
b. Penjelasan Pekerjaan / Aanwijzing
Hari / Tanggal : ------, --------- 2005
Jam : ----- s/d. ------- Wita
Tempat : Satkers Irigasi Daerah Perbatasan Timor Barat (NTT)
Halaman. 22
Dokumen Lelang Ta. .2005

Jln. El Tari II, Bundaran PU-Kupang

Halaman. 23
Dokumen Lelang Ta. .2005

c. Batas Penyampaian Addendum Dokumen Lelang


Hari / Tanggal : --------, ---------- 2005
Jam : ----- s/d. ------ Wita
Tempat : Satkers Irigasi Daerah Perbatasan Timor Barat (NTT)
Jln. El Tari II, Bundaran PU-Kupang
d. Batas akhir pemasukan penawaran dilanjutkan pembukaan penawaran
Hari / Tanggal : --------------, ------------------- 2005
Jam : s/d. -- Wita dilanjutkan dengan pembukaan penawaran
Tempat : Satkers Irigasi Daerah Perbatasan Timor Barat (NTT)
Jln. El Tari II, Bundaran PU-Kupang
Pasal 15 Dokumen Penawaran
Penawaran dinyatakan tidak sah atau gugur apabila tidak
menyertakan/melampirkan dokumen penawaran sebagai berikut :
1. Surat Penawaran
2. Jaminan Penawaran
3. Daftar Kuantitas dan Harga
4. Daftar Upah dan Harga Satuan bahan
5. Analisa Harga Satuan Item Pekerjaan
6. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
7. Metode Pelaksanaan dan Analisa Teknik
8. Bagan alir kegiatan pokok
9. Type Rencana Mutu Kontrak/Sertifikat Manajemen Mutu ISO.
10 Daftar dan schedule Personil untuk pelaksanaan pekerjaan
11 Daftar dan schedule Peralatan untuk pelaksanaan pekerjaan
12 Schedule Penggunaan Material/Bahan
13 Surat pernyataan penggunaan produk dalam negeri
14 Surat perjanjian kerja sama (bila ada)
15 Surat pernyataan minat untuk mengikuti pelelangan
16 Surat pernyataan pakta integritas
17 Formulir isian kualifikasi dan lampirannya.
Type Rencana Mutu Kontrak
BU Besar menyampaikan sertifikat manajemen mutu ISO sedangkan BU
Menengah membuat type rencana mutu kontrak minimal memuat hal – hal
sebagai berikut :
a. Struktur organisasi pelaksanaan pekerjaan termasuk rincian / uraian tugas
(job description) masing-masing personil yang ada dalam struktur
organisasi tersebut
b. Bagan alir pelaksanaan pekerjaan termasuk uraian prosedur setiap item
pekerjaan pokok
c. Schedule inspeksi dan tes yang diperlukan untuk mencapai mutu yang
diharapkan (tepat waktu, tepat biaya, dan tepat kwalitas)
d. Surat pernyataan sanggup dan akan melaksanakan Quality Assurance
sesuai Rencana Mutu Kontrak yang dibuat.
Pasal 18 Masa Laku Penawaran
Penawaran berlaku selama --- (--------------------------) hari kerja terhitung
sejak tanggal pemasukan penawaran.
Pasal 19 Jaminan Penawaran
Besarnya Jaminan Penawaran adalah atau Rp. -----------------
(------------------------------ rupiah) yang diterbitkan oleh Bank
Pemerintah/Umum (tidak termasuk Bank Perkreditan Rakyat) atau oleh
Perusahaan asuransi yang mempunyai program asuransi kerugian (surety
Halaman. 24
Dokumen Lelang Ta. .2005

bond) yang mempunyai dukungan reasuransi sebagaimana yang ditetapkan


oleh menteri keuangan.
Jaminan harus terdiri dari 1 (satu) Asli dan 2 (dua) Rekaman. Rekaman
Jaminan Penawaran tersebut dijilid menjadi satu dengan Rekaman Dokumen
Penawaran , sedangkan yang Asli boleh dimasukkan ke dalam Dokumen
Penawaran Asli atau dibawa dan ditunjukkan kepada Panitia dan Peserta lain
ketika berlangsung pembukaan penawaran.
Masa belaku Jaminan Penawaran --- (-----------------------) hari kerja.
Pasal 25 Evaluasi Penawaran
Evaluasi Penawaran dilakukan terhadap aspek Administrasi, Teknis, dan
Harga dengan berpedoman kepada Keputusan Presiden Republik Indonesia
Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah Tahun 2003 dan Keputusan Menteri Permukiman
dan Prasarana Wilayah nomor : 339/KPTS/M/2003 tanggal 31 Desember
2003 tentang Petunjuk pelaksanaan Pengadaan Jasa Konstruksi oleh Instansi
Pemerintah..
Pasal 30 Klarifikasi selama Evaluasi Penawaran
a. Panitia Lelang berhak meminta data/keterangan selama evaluasi jika
dianggap perlu.
b. Peserta lelang wajib memberikan informasi sesuai formulir 1.e
menyangkut kontak personil.
Pasal 35 Pengumuman Ranking dan Pemenang Lelang
Pengumuman Rangking Peserta Lelang dan Calon Pemenang Lelang akan
diterbitkan oleh Pejabat yang berwenang dan dipasang di Kantor Proyek
serta Dinas Kimpraswil Provinsi NTT.

Halaman. 25
Dokumen Lelang Ta. .2005

BAB II
BENTUK-BENTUK FORMULIR

A. BENTUK SURAT PENAWARAN

Kop Perusahaan

…… , ...………....…….. 2004
Nomor :
Lampiran :

Kepada Yth.
Penitia Lelang Lelang/Pemilihan Langsung/Penunjukan Langsung Pengadaan
Jasa Pemborongan/Jasa Konsultansi dan Pengadaan Barang/Jasa Lainnya
Satuan Kerja Sementara Irigasi Daerah Perbatasan Timor Barat (NTT) T.A. 2004
Jl. El Tari II Bundaran PU - Kupang
Telp/Fax (0380) 824170 dan 824169

di -

KUPANG

Perihal : Penawaran …………………………. (nama pekerjaan) …..


………………

Sehubungan dengan adanya Undangan Lelang Umum Nomor : ……………. tanggal


………….. dan setelah kami mempelajari Dokumen Lelang termasuk Berita Acara Penjelasan
Pekerjaan dan Addendanya, dengan ini mengajukan penawaran untuk pekerjaan…………
(nama pekerjaan) ………….. sebesar Rp. ……diisi dengan angka……….. (…………..diisi
dengan huruf yang jelas…….).
Dalam penawaran ini sudah termasuk pengadaan bahan, tenaga kerja, peralatan, biaya umum
kontraktor dan semua jenis pajak yang dikenakan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut di
atas dengan jangka waktu pelaksanaan selama ……diisi dengan angka… (…………….diisi
dengan huruf) hari kalender terhitung sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja.
Penawaran ini berlaku selama ………diisi dengan angka… (………………diisi dengan huruf)
hari kerja sejak pembukaan penawaran. Kami akan tunduk pada ketentuan-ketentuan yang
termuat dalam Dokumen Lelang.

Sesuai dengan persyaratan yang diminta, bersama ini kami lampirkan :

1. Surat Penawaran
2. Jaminan Penawaran
3. Daftar Kuantitas dan Harga
4. Daftar Upah dan Harga Satuan Bahan
5. Analisa Harga Satuan Item Pekerjaan
6. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
7. Metode Pelaksanaan dan Analisa Teknik
8. Bagan Alir Kegiatan Pokok
Halaman. 26
Dokumen Lelang Ta. .2005

9. Type Rencana Mutu Kontrak/Sertifikat Manajemen Mutu ISO


10. Daftar dan Schedule Personil Inti untuk Pelaksanaan Pekerjaan
11. Daftar dan Schedule Peralatan untuk Pelaksanaan Pekerjaan
12. Schedule Penggunaan Material / Bahan
13. Surat Pernyataan Penggunakan Produk Dalam Negeri
14. Surat Perjanjian Kerja Sama (bila ada)
15. Surat Pernyataan Mengikuti Pelelangan
16. Surat Pernyataan Pakta Integritas
17. Formulir Isian Kualifikasi dan Lampirannya

Penawar

Tanda tangan, cap & meterai Rp. 6.000,00

………………………..…
Jabatan *)

Catatan : * harus disertai dengan Surat Kuasa yang dilampirkan kedalam Dokumen Lelang
apabila yang menandatangani bukan pimpinan perusahaan

Halaman. 27
Dokumen Lelang Ta. .2005

B. BENTUK SURAT KUASA

Kop Perusahaan

SURAT KUASA
No. …………….

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : …………………………………………………………………………………
…………
Jabatan : Direktur Utama / Direktur PT/CV/FA ………………… dalam hal ini bertindak
untuk dan atas………….…….. berdasarkan Akte Notaris Nomor ………….
Tanggal ………………. beserta perusahaannya atau Surat Keputusan yang
berkedudukan di …………(alamat perusahaan.

Memberikan kuasa kepada :

Nama : …………………………………………………………………………………
………
Jabatan : ……………………………………….
(nama perusahaan yang sama dengan tersebut diatas) berdasarkan Akte
Notaris Nomor ……………. Tanggal ……………. yang beserta
perubahannya atau Surat Keputusan yang berkedudukan di …………(alamat
perusahaan).

Untuk dan atas nama Pemberi Kuasa diberi wewenang untuk menandatangani Surat Penawaran
Pekerjaan …………………………..……(nama pekerjaan) beserta lampiran-lampirannya.
Kuasa ini tidak dapat dilimpahkan lagi kepada orang lain (subsitusi).

………….., …………………..

Penerima Kuasa Pemberi Kuasa

…….. nama perusahaan


(tanda tangan, cap & meterai Rp. 6000

…………………………………………….. ……………………………………………..
Jabatan Jabatan

Halaman. 28
Dokumen Lelang Ta. .2005

C. SURAT PERNYATAAN PENGGUNAKAN PRODUKSI DALAM NEGERI

Kop Perusahaan

SURAT PERNYATAAN
PENGGUNAKAN PRODUKSI DALAM NEGERI

Nomor : ……………………………….

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : ………………………………………………………………………………
Jabatan : ………………………………………………………………………………
Nama : ………………………………………………………………………………
Perusahaan
Alamat : ………………………………………………………………………………
Perusahaan
NPWP : ………………………………………………………………………………

Dengan ini menyatakan bahwa Perusahaan kami seperti tersebut di atas, akan
MENGGUNAKAN PRODUKSI DALAM NEGERI. Apabila Perusahaan kami dipercayakan
untuk melaksanakan Proyek tersebut.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya untuk dipergunakan sebagaimana


mestinya.

……………………….

Yang menyatakan
… Nama Perusahaan ...

Tanda Tangan, Cap dan


Meterai Rp. 6000,00

…………………………..
Jabatan

D. BENTUK JADWAL PELAKSANAAN


Halaman. 29
Dokumen Lelang Ta. .2005

Kop Perusahaan

JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN


(TIME SCHEDULE)

Pekerjaan : …………………………………………………………………………….
Bagian Proyek : …………………………………………………………………………….
Proyek : …………………………………………………………………………….
Tahun Anggaran : …………………………………………………………………………….

Bulan
No Uraian Pekerjaan Bobot I II III …. dst Ket.
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1.

2.

3.

….

Dst

………………………………………..

PT/CV .………..……………………..

Tanda tangan, cap perusahaan,

Nama Terang
Jabatan

Halaman. 30
Dokumen Lelang Ta. .2005

E. BENTUK DAFTAR DAN JADWAL PERSONIL INTI

Kop Perusahaan

DAFTAR DAN JADWAL PERSONIL INTI

Pekerjaan : …………………………………………………………………………….
Bagian Proyek : …………………………………………………………………………….
Proyek : …………………………………………………………………………….
Tahun Anggaran : …………………………………………………………………………….

Bulan
No Uraian I II III …. dst Ket.
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

………………………………………..

PT/CV .………..……………………..

Tanda tangan, cap perusahaan,

Nama Terang
Jabatan

Halaman. 31
Dokumen Lelang Ta. .2005

F. BENTUK DAFTAR DAN JADWAL PERALATAN

Kop Perusahaan

DAFTAR DAN JADWAL PERALATAN

Pekerjaan : …………………………………………………………………………….
Bagian Proyek : …………………………………………………………………………….
Proyek : …………………………………………………………………………….
Tahun Anggaran : …………………………………………………………………………….

Bulan
Jenis Jenis
No Lokasi Ket.
Peralatan Kegiatan I II III ... dst
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 ……

2 ……

3 ……

………………………………………..

PT/CV .………..……………………..

Tanda tangan, cap perusahaan,

Nama Terang
Jabatan

Halaman. 32
Dokumen Lelang Ta. .2005

G. BENTUK JADWAL PENGGUNAAN MATERIAL/BAHAN

Kop Perusahaan

JADWAL PENGGUNAAN MATERIAL/BAHAN

Pekerjaan : …………………………………………………………………………….
Bagian Proyek : …………………………………………………………………………….
Proyek : …………………………………………………………………………….
Tahun Anggaran : …………………………………………………………………………….

Bulan
No BAHAN SAT VOLUME I II III KET
..…
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 dst

………………………………………..
PT/CV .………..……………………..

Tanda tangan, cap perusahaan,

Nama Terang
Jabatan

Halaman. 33
Dokumen Lelang Ta. .2005

Formulir 1.a KEPPRES NO. 80 THN. 2003

SURAT PERNYATAAN MINAT UNTUK


MENGIKUTI PENGADAAN …………………………

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : ……………………………………
Jabatan : ……………………………………
Bertindak untuk dan atas nama : ……………………………………
PT/CV/Firma
/Koperasi ……Alamat
Telpon/Fax : ……………………………………
Email : ……………………………………

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa setelah mengetahui pengadaan yang akan dilaksanakan
oleh Proyek ……………..…… tahun anggaran ………. , maka dengan ini saya menyatakan
berminat untuk mengikuti proses pengadaan paket pekerjaan/kegiatan ………………… (nama
pekerjaan/kegiatan) sampai selesai.

Demikian pernyataan ini kami buat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung
jawab.

………….., …………………..

PT/CV/Firma/Koperasi

Tanda tangan, cap & materai Rp. 6.000,00

Nama Terang
Jabatan

Halaman. 34
Dokumen Lelang Ta. .2005

Formulir 1.b KEPPRES NO. 80 THN. 2003

PAKTA INTEGRITAS

Saya yang bertandatangan di bawah ini, dalam rangka pengadaan ………………. (nama
pekerjaan/kegiatan) pada Proyek …………………………… (nama proyek) dengan ini menyatakan
bahwa saya :

1. Tidak akan melakukan praktek KKN;


2. Akan melaporkan kepada pihak yang berwajib/berwenang apabila mengetahui indikasi KKN di
dalam proses pengadaan ini;
3. Dalam proses pengadaan ini, berjanji akan melaksanakan tugas secara bersih, transparan, dan
professional dalam arti akan mengerahkan segala kemampuan dan sumber daya secara optimal
untuk memberikan hasil kerja terbaik mulai dari penyiapan penawaran, pelaksanaan, dan
penyelesaian pekerjaan/kegiatan ini;
4. Apabila saya melanggar hal-hal yang telah saya nyatakan dalam PAKTA INTEGRITAS ini,
saya bersedia dikenakan sanksi moral, sanksi administrasi serta dituntut ganti rugi dan pidana
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

1. Pengguna Barang/Jasa : …………. (tandatangan), ………..…..…. (nama jelas)

2. Panitia/Pejabat Pengadaan : a. ……….. (tandatangan), ………………. (nama jelas)


b. ……….. (tandatangan), ……………….. (nama jelas
c. ………... (tandatangan), ……………….. (nama jelas
d. ……….. (tandatangan), ………………... (nama jelas
e. ……….. (tandatangan), ………………… (nama jelas
3. Penyedia Barang/Jasa : ……………. (tandatangan), ………..………. (nama
jelas)

Halaman. 35
Dokumen Lelang Ta. .2005

Formulir 1.c KEPPRES NO. 80 THN. 2003

FORMULIR ISIAN PENILAIAN KUALIFIKASI

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : ……………………………………
Jabatan : ……………………………………
Bertindak untuk dan atas nama : ……………………………………
PT/CV/Firma
/Koperasi ……Alamat
Telpon/Fax : ……………………………………
Email : ……………………………………

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa :

1. Saya secara hokum mempunyai kapasitas menandatangani kontrak berdasarkan Surat


…………………….. (sesuai akta pendirian/perubahannya/surat kuasa, disebutkan secara
jelas nomor akta pendirian/perubahan/surat kuasa dan tanggalnya);
2. Saya/Perusahaan saya tidak sedang dinyatakan pailit atau kegiatan usahanya tidak sedang
dihentikan atau tidak sedang menjalani sanksi pidana atau sedang dalam pengawasan
pengadilan;
3. Saya tidak pernah dihukum berdasarkan putusan pengadilan atas tindakan yang berkaitan
dengan kondite professional saya;
4. Data saya/perusahaan saya adalah sebagai berikut :

A. DATA ADMINISTRASI

1. Nama (PT/CV/Firma/
Koperasi/Perorangan) :

2. Status (PT/CV/irma/ Pusat Cabang


Koperasi Perorangan :

3. Alamat (PT/CV/Firma/
Koperasi/Perorangan) :
No. Telpon :
No. Fax. Email :

4. Alamat Kantor Pusat : (diisi dalam hal yang menawar cabang


No. Telpon : perusahaan/bukan persuahaan pusatnya)
No. Fax :

Halaman. 36
Dokumen Lelang Ta. .2005

B. IJIN USAHA

No. IUJK : ………………………… Tanggal …………………


Masa Laku Ijin Usaha : ………………………………………………………
Instansi Pemberi Ijin Usaha : ……………………………………………………….

C. LANDASAN HUKUM PENDIRIAN PERUSAHAAN

1. Akta Pendirian
PT/CV/Firma/Koperasi

a. Nomor Akta :
b. Tanggal :
c. Nama Notaris :

2.
Akta Perubahan Terakhir

a. Nomor Akta :
b. Tanggal :
c. Nama Notaris :

D. PENGURUS

1. Komisaris (untuk PT)

Jabatan dalam
No. Nama No. KTP
Perusahaan

Halaman. 37
Dokumen Lelang Ta. .2005

2. Direksi/Penanggung Jawab/Pengurus Perusahaan

Jabatan dalam
No. Nama No. KTP
Perusahaan

E. DATA KEUANGAN

1. Susunan Kepemilikan Saham (untuk PT) / Susunan Persero (CV/Firma)

No. Nama No. KTP Alamat Persentase

2. Pajak

1. Nomor Pokok Wajib Pajak :

2. Bukti Pelunasan Pajak Tahun :


Terakhir Nomor / Tanggal

3. Laporan Bulanan PPH/PPN :


Tiga Bulan Terakhir Nomor/Tanggal

Halaman. 38
Dokumen Lelang Ta. .2005

3. Neraca Perusahaan Terakhir per Tanggal …… Bulan …… Tahun ……


(hanya untuk jasa pemborongan)

AKTIVA
PASIVA
I. Aktiva Lancar : Rp. …….. IV. Utang Jangka Pendek
Kas : Rp. …….. Utang Dagang : Rp. ……..
Bank : Rp. …….. Utang Pajak : Rp. ……..
Piutang *) : Rp. …….. Utang lainnya : Rp. ……..
Persediaan Barang : Rp. ……..
Rp. …...
Pekerjaan dalam Proses : Rp. ……. Jumlah (d)
Jumlah (a) Rp. …...
Rp. …...
II. Aktiva Tetap : Rp. …….. V. Utang Jangka Panjang ( e )
Peralatan dan Mesin : Rp. ……..
Inventaris : Rp. ……..
Gedung-gedung : Rp. …….
Jumlah (b) Rp. …...
Kekayaaan Bersih (a+b+c) – (d+e) Rp. …...
III. Aktiva Lainnya ( c ) Rp. …... VI.

Jumlah Rp. …... Jumlah Rp. …...

*) Piutang Jangka Pendek (sampai dengan enam bulan) : Rp. ……….


Piutang Jangka Panjang (lebih dari enam bulan) : Rp. ………..

Jumlah : Rp. ………..

………………… , ……………………………………..

PT/CV. ………………………………………………..
Direktur Utama/Penanggung Jawab Perusahaan

Meterai Rp. 6.000,00

Nama Terang
Jabatan

Halaman. 39
Dokumen Lelang Ta. .2005

F. DATA PERSONALIA

Tenaga Ahli/Teknis yang Diperlukan


Jabatan
Tgl/Bln/Thn Pengalaman Kerja Profesi/ Sertifikat /
No. Nama Pendidikan dalam
Lahir (tahun) Keahlian Ijazah
“Proyek”
1 2 3 4 5 6 7 8

PT/CV.
…………………………………………
……..
Direktur Utama/Penanggung Jawab
Perusahaan

Nama Terang
Jabatan

Halaman. 40
Dokumen Lelang Ta. .2005

G. DATA PERALATAN/PERLENGKAPAN

Jenis Kapasitas atau


Merk Tahun Kondisi Lokasi Bukti
No. Peralatan/ Jumlah output pada
dan Tipe Pembuatan Baik/Rusak Sekarang Kepemilikan
Perlengkapan saat ini
1 2 3 4 5 6 7 8 9

PT/CV.
…………………………………………
……..
Direktur Utama/Penanggung Jawab
Perusahaan

Nama Terang
Jabatan

Catatan : bila diperlukan dapat dibuat rincian tersendiri untuk setiap jenis dan bukti-bukti surat Pemilikan harus dapat ditunjukkan pada
waktu diperlukan.

Halaman. 41
Dokumen Lelang Ta. .2005

H. DATA PENGALAMAN PERUSAHAAN

Pemberi Tugas / Kontrak *) Tanggal Selesai


Nama Bidang / Sub
Pengguna Jasa Menurut
No. Paket Bidang Lokasi
Nama Alamat / Nomor / Nilai Kontrak B.A Serah
Pekerjaan Pekerjaan
Telpon Tanggal (Rp) Terima
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

PT/CV.
…………………………………………
……..
Direktur Utama/Penanggung Jawab
Perusahaan

Nama Terang
Jabatan

Halaman. 42
Dokumen Lelang Ta. .2005

I. DATA PEKERJAAN YANG SEDANG DILAKSANAKAN

Pemberi Tugas / Kontrak *) Progres Terakhir


Nama Bidang / Sub
Pengguna Jasa
No. Paket Bidang Lokasi
Nama Alamat / Nomor / Nilai Tanggal Prsetasi
Pekerjaan Pekerjaan
Telpon Tanggal (Rp) Kerja (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

PT/CV.
…………………………………………
……..
Direktur Utama/Penanggung Jawab
Perusahaan

Nama Terang
Jabatan

Halaman. 43
Dokumen Lelang Ta. .2005

J. MODAL KERJA

Surat Dukungan Keuangan dari Bank :

Nomor : ……………………………
Tanggal : ……………………………
Nama Bank : ……………………………
Nilai : Rp. …………………………… (…………………………………………….)

Demikian pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya dan penuh rasa tanggung jawab.
Apabila di kemudian hari, ditemui bahwa data/dokumen yang kami sampaikan tidak benar dan
ada pemalsuan, kami bersedia dikenakan sanksi administrasi yaitu dimasukkan dalam daftar
hitam perusahaan dalam jangka waktu selama 2 (dua) tahun dan sanksi perdata dan pidana
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

…………… , …………………..

PT/CV/Firma/Koperasi ……….

Tanggal, Tandatangan, dan


Cap Perusahaan

Nama Terang
Jabatan

Halaman. 44
Dokumen Lelang Ta. .2005

Formulir 1.d

DAFTAR ISIAN KUALIFIKASI

NO URAIAN DOKUMEN ASLI ADA


1 2 3
1. Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK)

2. Surat Perjanjian Kerjasama Operasi (Kemitraan)

3. Akta Pendirian Perusahaan dan Perubahannya

4. Surat Bukti Pengurus Perusahaan (Komisaris, Direksi, Penanggung


Jawab dll)

5. Susunan Kepemilikan Saham

6. Neraca Perusahaan

7. Surat Bukti Pelunasan Pajak Tahun Terakhir (SPT PPn/PPh)

8. Laporan Bulanan PPh Pasal 25 atau Pasal 21/23 atau PPN sekurang-
kurangnya3 (tiga) bulang yang lalu

9. Data Personil untuk Paket Pekerjaan yang dilelangkan

10. Data Peralatan untuk Paket Pekerjaan yang dilelangkan beserta bukti
kepemilikan

11. Pengalaman kerja termasuk subkontrak selama 4 (empat) tahun terakhir


di lingkungan Pemerintah maupun swasta, 3 (tiga) paket tertinggi
bidang/sub bidang yang sesuai

12. Surat dukungan keuangan dari Bank Pemerintah/Swasta untuk


mengikuti Pengadaan Barang/Jasa minimal 10 % (sepuluh persen) dari
nilai pekerjaan yang dilelangkan

13. Data pekerjaan yang sedang dilaksanakan

Catatan : Data tersebut akan diminta oleh Panitia Lelang


melalui pemberitahuan tertulis kepada Peserta
Lelang Ranking I, II, dan III.
…………… , …………………..

PT/CV/Firma/Koperasi ……….

Tanggal, Tandatangan, dan


Cap Perusahaan

Nama Terang
Jabatan

Halaman. 45
Dokumen Lelang Ta. .2005

Formulir 1.e

KONTAK PERSONIL

Untuk memperlancar proses klarifikasi terhadap dokumen perusahaan kami, dengan ini kami
sampaikan daftar personil yang dapat dimintai keterangan taupun data sebagai berikut :

No Uraian Nama Nomor telpon


(Kantor/Rumah/HP)
1 Dokumen administrasi ………………………. ………………………
2 Dokumen teknis ………………………. ………………………
3 Dokumen harga dan biaya ………………………. ………………………
4 Klarifikasi ………………………. ………………………

…………… , …………………..

PT/CV/Firma/Koperasi ……….

Tanggal, Tandatangan, dan


Cap Perusahaan

Nama Terang
Jabatan

Halaman. 46
Dokumen Lelang Ta. .2005

BAB III
SYARAT – SYARAT KONTRAK

A. SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK

1. Definisi 1.1. Dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak ini kata-kata dan


ungkapan-ungkapan harus mempunyai arti seperti yang
dimaksudkan atau didifinisikan disini.

 Mediator adalah orang yang ditunjuk bersama oleh Pihak


Pengguna Barang/Jasa dan oleh Penyedia Barang/Jasa
untuk memecahkan perselisihan pada kesempatan
pertama, sebagai mana termuat dalam 24 dan 25.

 Konsiliator adalah orang yang ditunjuk atas kesepakatan


bersama oleh Pengguna Barang/Jasa dan oleh Penyedia
Barang/Jasa untuk menyelesaikan perselisihan pada
kesempatan kedua, sebagai mana termuat dalam 24
dan 25.

 Daftar Kuantitas dan Harga adalah daftar kuantitas yang


telah diisi harga satuan dan jumlah biaya keseluruhannya
yang merupakan bagian dari penawaran.

 Peristiwa Kompensasi adalah yang didefinisikan dalam


pasal 44

 Tanggal mulai kerja adalah tanggal mulai kerja Penyedia


Barang/Jasa yang dicantumkan Surat Perintah Mulai
Kerja (SPMK), yang dikeluarkan oleh Pengguna
Barang/Jasa (Pimpro/Pimbagpro).

 Tanggal Penyelesaian Pekerjaan adalah tanggal


penyerahan pekerjaan selesai (penyerahan pertama) yang
dinyatakan dalam Berita Acara Pekerjaan Selesai yang
diterbitkan oleh Direksi Pekerjaan.

 Masa Pemeliharaan adalah kurun Kontrak yang


ditentukan dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak dan Data
Kontrak dan dihitung mulai dari tanggal penyelesaian
pekerjaan (penyerahan pertama (PHO).

 Dokumen Kontrak adalah keseluruhan Dokumen yang


mengatur hubungan hukum antara Pengguna Barang/Jasa
dan Penyedia Barang/Jasa untuk melaksanakan,
menyelesai kan dan melakukan pemeliharaan pekerjaan.
Dokumen Kontrak terdiri dari dokumen–dokumen
tersebut pada pasal 2.3 Bab ini.

 Syarat-Syarat Khusus Kontrak dan Data Kontrak adalah


data dan informasi lainnya yang merupakan kelengkapan
Halaman. 47
Dokumen Lelang Ta. .2005

dan perubahan dari Syarat-syarat Umum Kontrak. Dalam


hal terjadi perbedaan antara Syarat-syarat Umum Kontrak
dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak dan Data Kontrak
maka Syarat-Syarat Khusus Kontrak dan Data Kontrak
yang berlaku.

 Penyedia Barang/Jasa adalah penyedia jasa pelaksanaan


pekerjaan konstruksi/penyedia jasa pekerjaan
pemborongan konstruksi yang penawarannya untuk
melaksanakan pekerjaan telah disetujui oleh Pengguna
Barang/Jasa.

 Penawaran Penyedia Barang/Jasa adalah Surat Penawaran


beserta dokumen kelengkapan lainnya yang
dipersyaratkan dalam dokumen lelang yang diajukan
Penyedia Barang/Jasa kepada Pengguna Barang/Jasa.

 Harga Kontrak adalah harga yang tercantum dalam Surat


Penunjukan Penyedia Barang/Jasa yang selanjutnya
disesuaikan menurut ketentuan-ketentuan Kontrak.

 Hari adalah hari kalender; bulan adalah bulan kalender.

 Pekerjaan Harian, adalah berbagai input pekerjaan yang


pembayarannya berdasarkan waktu penggunaan peralatan
dan tenaga kerja serta kualitas material kantraktor.
Sebagai pembayaran pekerjaan di luar mata pembayaran
yang tercantum dalam daftar kuantitas harga.

 Cacat Mutu adalah bagian Pekerjaan yang tidak mengikuti


ketentuan dan spesifikasi yang terdapat di dalam
Dokumen Kontrak.
 Gambar Kerja adalah gambar rencana termasuk
perhitungannya dan keterangan lain yang disediakan oleh
direksi atau dibuat oleh Penyedia Barang/Jasa dan telah
disetujui oleh Direksi Pekerjaan untuk pelaksanaan
Pekerjaan.
 Pengguna Barang/Jasa adalah Departemen Permukiman
dan Prasarana Wilayah c/q Pemimpin Proyek Irigasi
Daerah Perbatasan Timur Barat NTT, bertindak untuk dan
atas nama Pemerintah Republik Indonesia.
 Pemimpin Bagian Proyek adalah pejabat atau orang
sebagaimana disebutkan dalam Syarat-Syarat Khusus
Kontrak dan Data Kontrak mewakili Pengguna
Barang/Jasa, yang dltetapkan Pengguna Barang/Jasa
untuk menandatangani kontrak dan melakukan
pembayaran kepada Penyedia Barang/Jasa serta bertindak
sebagai Direksi Pekerjaan.

 Direksi Pekerjaan adalah pejabat atau orang sebagaimana


disebut dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak dan Data
Halaman. 48
Dokumen Lelang Ta. .2005

Kontrak yang ditetapkan oleh Pengguna Barang/Jasa,


bertindak sebagai pengendali pekerjaan, mengelola dan
mengadministrasikan kontrak dan menyetujui permintaan
pembayaran oleh Penyedia Barang/Jasa, menilai
pekerjaan tambah/kurang (variasi kontrak), menilai
perpanjangan waktu, menilai peristiwa kompensasi.
 Direksi Teknis adalah pejabat atau orang yang ditunjuk
oleh Direksi Pekerjaan, bertugas untuk mengawasi
pekerjaan. Direksi Teknis tersebut harus tetap
berkonsultasi dan memberikan saran teknis kepada
Direksi Pekerjaan dan bertanggung jawab terhadap hasil
pelaksanaan pekerjaan yang diawasi.
 Peralatan adalah permesinan dan kendaraan dan
kendaraan Penyedia Barang/Jasa yang dibawa sementara
ke lapangan untuk rnelaksanakan pekerjaan.
 Harga Kontrak Awal adalah Harga Kontrak yang
tercantum dalam Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa.
 Peralatan Instalasi adalah bagian yang tidak terpisahkan
dari pekerjaan yang mempunyai komponen perlistrikan,
mekanikal, kimia dan/atau biologi.

 Rencana Tanggal Penyelesaian adalah tanggal yang


tercantum dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak dan Data
Kontrak yang direncanakan bagi Penyedia Barang/Jasa
untuk menyelesaikan Pekerjaan.

 Mata Pembayaran Utama adalah mata pembayaran pokok


dan penting yang nilai bobot kumulatifnya sekitar 80%
(delapan puluh persen) dari seluruh nilai pekerjaan
dimulai dari mata pembayaran yang nilai bobatnya
terbesar, dari atau jenis pekerjaan yang telah ditentukan
dalam dokumen lelang.
 Lapangan adalah lokas-lokasi yang oleh Pengguna
Barang/Jasa ditetapkan sebagai tempat pelaksanaan
pekerjaan atau lokasi-lokasi lain yang ditetapkan secara
khusus dalam Kontrak sebagai bagian dari Lapangan.

 Data Investigasi Lapangan adalah data dalam Dokumen


Kontrak yang memberikan gambaran tentang kondisi di
atas dan di bawah permukaan tanah di Lapangan sebagai
referensi.
 Subkontraktor adalah perusahaan yang mengadakan
perjanjian dengan Penyedia Barang/Jasa yang disetujui
oleh direksi pekerjaan untuk melaksanakan sebagian
pekerjaan dari Kontrak, termasuk pelaksanaan pekerjaan
dilapangan.

 Pekerjaan adalah hal-hal yang ditentukan dalam Kontrak


yang mewajibkan Penyedia Barang/Jasa untuk
Halaman. 49
Dokumen Lelang Ta. .2005

melaksanakan, memasang, memperbaiki bila ada yang


rusak dan setelah selesai menyerahkannya kepada
Pengguna Barang/Jasa.

 Pekerjaan Sementara adalah pekerjaan yang dirancang,


dibangun, dipasang, dan dibongkar oleh Penyedia
Barang/Jasa yang diperlukan untuk pelaksanaan
Pekerjaan.

 Perintah Perubahan adalah perintah yang diberikan oleh


Pemimpin Proyek untuk melakukan perubahan Pekerjaan.

 Kegagalan Bangunan adalah keadaan bangunan yang


setelah diserahterimakan oleh Penyedia Barang/Jasa
kepada Pengguna Barang/Jasa menjadi tidak berfungsi,
baik secara keseluruhan maupun sebagian dan/atau tidak
sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam kontrak,
dari segi teknis, manfaat, keselamatan dan kesehatan
kerja, dan/atau keselamatan umum.

 Profesional Hand Over (PHO) adalah Penyerahan Pertama


Hasil Pekerjaan phisik konstruksi selesai 100% pada saat
sebelum masa pemeliharaan.

 Final Hand Over (FHO) adalah Penyerahan Kedua Hasil


Pekerjaan phisik konstruksi selesai 100% pada saat
setelah masa pemeliharaan selesai.

2. Interpretasi 2.1. Dalam menafsirkan syarat–syarat kontrak ini, kata-kata


yang bersifat tunggal juga berarti majemuk dan sebaliknya.
Judul-judul serta acuan–silang antara pasal-pasal tidak
memiliki arti yang menetukan. Kata-kata yang digunakan
dalam kontrak mempunyai arti yang lasim kecuali diuraikan
khusus. Pengguna Barang/Jasa akan memberikan penjelasan
mengenai pertanyaan-pertanyaan terhadap syarat-syarat
kontrak ini.

2.2. Jika penyelesaian sebagian pekerjaan ditetapkan dalam


data kontrak, maka acuan–acuan dalam syarat-syarat
kontrak, tanggal penyelesaian dan Rencana Tanggal
penyelesaian ditentukan untuk setiap bagian pekerjaan
tersebut (jika tidak mengacu pada tanggal penyelesaian dan
rencana tanggal penyelesaian untuk seluruh pekerjaan).

2.3. Dokumen kontrak harus diinterpretasikan dalam urutan


prioritas sebagai berikut:
(a) Surat Perjanjian termasuk
Addendum kontrak (bila ada)
(b) Surat Penunjukan Pemenang
Lelang
(c) Surat Penawaran
(d) Addendum Dokumen lelang
Halaman. 50
Dokumen Lelang Ta. .2005

(jika ada)
(e) Data Kontrak
(f) Syarat–syarat kontrak
(g) Spesifikasi
(h) Gambar–gambar
(i) Daftar Kuantitas yang telah
diisi harga penawaran
(j) Dokumen lain yang
tercantum dalam data kontrak pembentuk bagian
kontrak

3. Bahasa dan Undang– 3.1. Kontrak ini dibuat dalam bahasa Indonesia serta tunduk
Undang pada Undang-undang Negara Republik Indonesia.

4. Wewenang dan 4.1. Kecuali ditentukan lain, Direksi Pekerjaan memutuskan


Keputusan Direksi hal-hal yang bersifat kontraktual antara Pengguna
Pekerjaan Barang/Jasa dan Penyedia Barang/Jasa dalam kapasitas
sebagai wakil Pengguna Barang/Jasa.

5. Delegasi 5.1. Direksi Pekerjaan dapat mendelegasikan sebagian tugas


dan tanggung jawabnya kepada wakil Direksi Pekerjaan dan
dapat pula membatalkan mendelegasian tersebut setelah
memberitahukan Penyedia Barang/Jasa.

6. Komunikasi 6.1. Komunikasi antara pihak–pihak yang disebutkan dalam


syarat–syarat kontrak hanya berlaku bila dibuat secara
tertulis. Pemberitahuan hanya berlaku jika telah diterima
oleh yang bersangkutan.

7. Subkontraktor 7.1. Penyedia Barang/Jasa dapat mensubkontrakkan pekerjaan


yang tidak termasuk dalam Mata Pembayaran Utama atau
Pekerjaan yang termasuk Mata Pembayaran Utama dengan
seijin Direksi Pekerjaan, tetapi tidak boleh mengalihkan
kontrak tanpa persetujuan secara tertulis dari Pengguna
Barang/Jasa. Pengsubkontrakkan tidak mengubah
kewajiban-kewajiban Penyedia Barang/Jasa.

8. Penyedia Barang/Jasa 8.1. Penyedia Barang/Jasa diharuskan bekerja sama dan


Lainnya menggunakan lapangan bersama-sama dengan Penyedia
Barang/Jasa lainnya, petugas-petugas Remerintah, petugas-
petugas utilitas dan Pengguna Barang/Jasa antara tanggal-
tanggal yang ditetapkan dalam jadwal pekerjaan
sebagaimana tertuang dalam Syarat-syarat Khusus Kontrak
dan Data Kontrak.
8.2. Penyedia Barang/Jasa harus pula menyediakan fasilitas
dan layanan sebagaimana tertuang dalam Syarat-Syarat
Khusus Kontrak dan Data Kontrak. Pengguna Barang/Jasa
dapat menyesuaikan jadwal pekerjaan Penyedia Barang/Jasa
lainnya dan perlu memberitahu kepada Penyedia Barang/Jasa
tentang penyesuaian tersebut.

9. Personil 9.1. Penyedia Barang/Jasa wajib menugaskan personil inti

Halaman. 51
Dokumen Lelang Ta. .2005

yang dicantumkan dalam daftar usulan staf inti proyek atau


menugaskan personil lainnya yang disetujui oleh direksi
pekerjaan. Direksi pekerjaan hanya akan mengusulkan
pergantian personil inti apabila kualifikasi, kemampuan dan
pengalamannya sama atau melebihi personil inti yang ada
dalam daftar usulan staf inti proyek.
Jika Direksi Pekerjaan meminta Penyedia Barang/Jasa untuk
memberhentikan orang atau regu (kelompok kerja) dan
menyatakan alasan atas permintaan tersebut, maka Penyedia
Barang/Jasa harus menjamin bahwa orang atau kelompok kerja
Penyedia Barang/Jasa tersebut sudah harus meninggalkan
lapangan pekerjaan dalam waktu 7 (tujuh) hari dan tidak
berhubungan lagi dengan pekerjaan dalam kontrak.

10. Resiko Pengguna 10.1. Pengguna Barang/Jasa bertanggung jawab atas resiko-
Barang/Jasa dan resiko yang dinyatakan dalam kontrak sebagai resiko
Penyedia Barang/Jasa Pengguna Barang/Jasa dan Penyedia Barang/Jasa
bertanggung jawab atas resiko-resiko yang dinyatakan
dalam kontrak sebagai resiko Penyedia Barang/Jasa.

11. Resiko Pengguna 11.1. Pengguna Barang/Jasa bertanggung jawab atas resiko-
Barang/Jasa resiko sepanjang berhubungan langsung dengan
pelaksanaan pekerjaan, yaitu:
b. Resiko kecelakaan, kematian, kerusakan atau
kehilangan harta benda (diluar peralatan untuk
melaksanakan pekerjaan, bahan dan alat-alat) yang
disebabkan oleh :
1) penggunaan atau penguasaan lapangan
dalam rangka pelaksanaan pekerjaan yang tidak
dapat dihindari sebagai akibat pekerjaan tersebut ;
atau
2) keteledoran, pengabaian kewajiban dan
tanggung jawab gangguan terhadap hak yang legal
oleh Pengguna Barang/Jasa atau orang yang
dipekerjakan oleh Pengguna Barang/Jasa atau
orang yang dikontrak oleh Pengguna Barang/Jasa,
kecuali oleh Penyedia Barang/Jasa ;
c. Resiko kerusakan terhadap pekerjaan, peralatan,
peralatan instalasi dan material sepanjang disebabkan
karena oleh disain pekerjaan atau disebabkan oleh
kesalahan Pengguna Barang/Jasa, peperangan,
permusuhan, serbuan tindakan musuh asing,
pemberontakan, revolusi, makar, perang saudara dan
pencemaran limbah radioaktif, limbah nuklir dan
terkontarninasi radioaktif/bahan kimia.
11.2. Risiko Pengguna Barang/Jasa yang terkait dengan
kerugian atau kerusakan dari pekerjaan, peralatan instalasi
dan bahan sejak saat pekerjaan selesai sampai berakhirnya
Masa Pemeliharaan kecuali apabila:
a. Kerusakan yang terjadi pada masa pemeliharaan;
b. Kejadian sebelum Tanggal Penyerahan Pertama Hasil
Pekerjaan (PHO) yang bukan tanggung jawab

Halaman. 52
Dokumen Lelang Ta. .2005

Pengguna Barang/Jasa, atau


Kegiatan Penyedia Barang/Jasa di lapangan setelah Tanggal
Penyerahan Kedua Hasil Pekerjaan (Final Hand Over).

12. Resiko Penyedia 12.1. Resiko terhadap kecelakaan, kematian dan kerugian atau
Barang/Jasa kehilangan hak milik (termasuk pembatasan pekerjaan,
peralatan, bahan dan alat-alat) yang bukan resiko
Pengguna Barang/Jasa, merupakan resiko Penyedia
Barang/Jasa.
13. A s u r a n s i. 13.1. Penyedia Barang/Jasa harus menyediakan, atas nama
Penyedia Barang/Jasa dan Pengguna Barang/Jasa, asuransi
yang mencakup dari saat mulai sampai akhir dari Masa
Pemeliharaan dalam jumlah tertentu dan dapat dikurangi
sesuai yang tercantum dalam Syarat-Syarat Khusus
Kontrak dan Data Kontrak untuk hal-hal sebagai berikut
yang merupakan risiko Penyedia Barang/Jasa :
a. kehilangan atau kerusakan pekerjaaan, peralatan dan
bahan;
b. kehilangan atau kerusakan hak milik sehubungan
dengan kontrak;
c. cidera, cacat atau kematian terhadap pihak ketiga;
d. jaminan sosial tenaga kerja sesuai
peraturan/perundang-undangan yang berlaku;
e. kegagalan bangunan, berlaku sesuai peraturan
perundang-undanang yang berlaku.
13.2. Sebelum Tanggal Mulai Kontrak yang tercantum pada
Syarat-Syarat Khusus Kontrak dan Data Kontrak dan pada
saat diminta, polis-polis asuransi wajib diserahkan
oleh Penyedia Barang/Jasa kepada Pemimpin Bagian
Proyek.
13.3. Apabila Penyedia Barang/Jasa gagal memenuhi ayat 13.2.
maka akan dilakukan pemutusan Kontrak sesuai Pasal 59.
13.4. Perubahan atas ketentuan suatu asuransi dapat dilakukan
baik berdasarkan persetujuan Pemimpin Proyek atau
sebagai akibat dari perubahan-perubahan umum yang
diterapkan oleh perusahaan asuransi yang mengeluarkan
polis asuransi yang bersangkutan.
13.5. Kedua pihak wajib mematuhi setiap ketentuan yang
ditetapkan dalam polis-polis asuransi.
14. Data Investigasi Untuk mempersiapakn penawaran, Penyedia Barang/Jasa dapat
Lapangan memperoleh Data Investigasi Lapangan, bila ada dan digunakan
sebagai refrensi yang tidak mengikat dalam pelaksanaan
pekerjaan.
15. Pertanyaan Mengenai 15.1. Direksi wajib memberi penjelasan atas pertanyaan data
Data Kontrak kontrak.
16. Pelaksanaan Peker- 16.1. Penyedia Barang/Jasa wajib melaksanakan pekerjaan
jaan Oleh Penyedia sesuai dengan spesifikasi dan gambar–gambar
Barang/Jasa. pelaksanaan dilapangan.

17. Pekerjaan Harus 17.1. Penyedia Barang/Jasa memulai pekerjaan pada tanggal
Selesai pada Rencana mulai kerja dan melaksanakannya sesuai dengan program
Halaman. 53
Dokumen Lelang Ta. .2005

Tanggal Penyelesaian yang telah diajukan, yang mutakhirkan dengan tanggal


penyelesaian dan persetujuan Direksi Pekerjaan serta
menyelesaikan pekerjaan pada rencana tanggal
penyelesaian.

18. Persetujuan atas 18.1. Penyedia Barang/Jasa wajib mengajukan gambar dan
Pekerjaan sementara spesifikasi yang menunjukan usulan Pekerjaan
Penyedia Barang/Jasa sementaranya kepada Direksi Pekerjaan yang akan
dan Gambar menyetujui bila usulan tersebut memenuhi spesifikasi dan
Pelaksanaan gambar-gambar.
18.2. Penyedia Barang/Jasa bertanggung jawab atas disain
Pekerjaan sementara yang diusulkannya.
18.3. Persetujuan Direksi Pekerjaan tidak mengubah tanggung
jawab Penyedia Barang/Jasa atas design pekerjaan
sementara yang diusulkannya.
18.4. Apabila dipandang perlu, Penyedia Barang/Jasa wajib
memperoleh persetujuan pihak ketiga yang
berkepentingan dengan disain Pekerjaan Sementara yang
diusulkannya.
18.5. Semua gambar yang dibuat oleh Penyedia Barang/Jasa
untuk pelaksanaan pekerjaan sementara maupun pekerjaan
permanen terlebih dahulu harus mendapat persetujuan
Direksi Pekerjaan sebelum dilaksanakan.

19. Keselamatan 19.1. Penyedia Barang/Jasa bertanggung jawab atas


Kerja keselamatan kerja di lapangan

20. Penemuan– 20.1. Semua benda yang memiliki nilai sejarah atau penemuan
penemuan. kepentingan lain atau nilai penting lainnya yang secara
sengaja ditemukan dilapangan adalah kepunyaan
Pengguna Barang/Jasa proyek. Penyedia Barang/Jasa
wajib memberitahukan kepada Direksi Pekerjaan bila
menemukan hal seperti itu dan melaksanakan petunjuk
Direksi Pekerjaan untuk mengamankannya.

21. Penyerahan 21.1. Pengguna Barang/Jasa Proyek wajib menyerahkan


lapangan lapangan kepada Penyedia Barang/Jasa. Jika lapangan
tidak diserahkan seperti tanggal yang ditentukan dalam
data kontrak, maka dianggap Pengguna Barang/Jasa
Proyek menunda dimulainya kegiatan–kegiatan yang
terkait dan hal ini termasuk dalam peristiwa kompensasi.

22. Memasuki 22.1. Penyedia Barang/Jasa wajib membolehkan Direksi


Lapangan/ Lokasi Pekerjaan dan Petugas yang ditunjuk oleh Direksi
Pekerjaan Pekerjaan untuk memasuki lapangan/lokasi lainnya tempat
pekerjaan yang berkaitan dengan kontrak yang sedang
dilaksanakan atau akan dilakasanakan.

23. Instruksi 23.1. Penyedia Barang/Jasa wajib melaksanakan semua


instruksi Direksi Pekerjaan yang mengacu kepada
ketentuan Undang-undang yang berlaku di Indonesia.
Halaman. 54
Dokumen Lelang Ta. .2005

24. Perselisihan 24.1. Apabila Penyedia Barang/Jasa merasa bahwa keputusan


yang diambil oleh Direksi Pekerjaan tidak sesuai dengan
otoritas Direksi Pekerjaan atau putusan tersebut ternyata
salah, keputusan tersebut harus ditujukan kepada
Mediator/Konsiliator dalam jangka waktu 14 hari
terhitung saat keputusan itu disampaikan oleh Direksi
Pekerjaan.

25. Penyelesaian 25.1. Penyelesaian perselisihan diluar pengadilan dapat


Perselisihan. dilakukan dengan cara :
a. Musyawarah;
b. Melalui pihak ketiga yaitu;
 Mediator (yang ditunjuk oleh para pihak atau oleh
Lembaga Arbitrase dan Lembaga Alternatif
Penyelesaian Sengketa)
 Konsiliator; atau
c. Arbitrase melalui Lembaga Arbitrase atau Arbitrase
Ad Hoc
25.2. Mediator/Konsiliator harus menyampaikan keputusan
tertulisnya dalam-waktu 28 (dua puluh delapan) hari sejak
diterimanya pemberitahuan perselisihan.
25.3. Penyelesaian sengketa secara mediasi atau konsiliasi
sebagaimana dimaksud dalam ayat 25.1 huruf b dapat
dibantu penilai ahli untuk, memberikan pertimbangan
profesional aspek tertentu sesuai kebutuhan.
25.4. Penyelesaian sengketa dengan menggunakan jasa mediasi
sebagaimana dimaksud dalam ayat 25.1. huruf b angka 1)
dilakukan dengan bantuan satu orang mediator.
Mediator sebagaimana dimaksud dalam ayat 25.1 ditunjuk
berdasarkan kesepakatan para pihak yang bersengketa.
25.5. Penyelesaian sengketa dengan menggunakan jasa
Konsiliasi sebagaimana dimaksud dalam ayat 25.1. huruf
b angka 2) dilakukan dengan bantuan seorang konsiliator.
Konsiliator ditunjuk berdasarkan kesepakatan para pihak
yang bersengketa.
25.6. Apabila tidak ada dari kedua belah pihak menyampaikan
ikhwal perselisihan tersabut kepada arbitrase dalam waktu
28 hari setelah diterimanya keputusan
Mediator/Konsiliator maka keputusan Mediator/
Konsiliator tersebut adalah final dan mengikat.
25.7. Penyelesaian sengketa dengan menggunakan jasa
arbitrase sebagaimana dimaksud dalam ayat 25.1.huruf c
dilakukan dengan melalui arbitrase sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Keputusan arbitrase
bersifat final dan mengikat.
25.8. Tata cara penyelesaian sengketa melalui mediasi
konsiliasi, dan arbitrase dilakukan berdasarkan ketentuan
dalam peraturan perundang-undangan yang mengatur
alternatif penyelesaian sengketa.
25.9. Penyelesaian perselisihan melaiui pengadilan sesuai

Halaman. 55
Dokumen Lelang Ta. .2005

dengan domisili hukum para pihak dan mengikuti hukum


sesuai ketentuan perundangan yang berlaku.

26. Penggantian 26.1. Dalam hal Mediator/Konsiliator mengundurkan diri atau


Mediator/Konsiliator meninggal atau dalam hal Pengguna Barang/Jasa dan
Penyedia Barang/Jasa menyetujui bahwa
Mediator/Konsiliator tidak dapat berfungsi sesuai dengan
ketentuan Kontrak, Mediator/Konsiliator baru akan
ditetapkan bersama. Dalam hal Pengguna Barang/Jasa dan
Penyedia Barang/Jasa tidak dapat mencapai kata sepakat
maka mediator/konsiliator akan ditetapkan oleh pejabat
yang berwenang sebagaimana tertuang dalam Syarat-
Syarat Khusus Kontrak dan Data Kontrak atas permintaan
Pengguna Barang/Jasa dan Penyedia Barang/Jasa dalam
waktu 14 hari setelah menerima permintaan tersebut.

27. Program. 27.1. Dalam jangka waktu yang telah ditetapkan pada Data
Kontrak, Penyedia Barang/Jasa wajib menyerahkan
kepada Direksi Pekerjaan untuk disetujui suatu program
yang menggambarkan metode umum, pengaturan urutan,
serta jadwal untuk semua kegiatan Pekerjaan.

27.2. Program yang dimutakhirkan adalah program yang


memperlihatkan kemajuan nyata yang dicapai dalam
setiap kegiatan serta pengaruh kegiatan yang dicapai
terhadap jadwal pekerjaan sisa, termasuk setiap perubahan
atas urutan kegiatan–kegiatan.

27.3. Penyedia Barang/Jasa wajib menyerahkan kepada Direksi


Pekerjaan untuk disetujui Program yang dimutakhirkan
data yang ditetapkan dalam Data Kontrak.
Apabila Penyedia Barang/Jasa tidak menyerahkan
Program tersebut pada waktu yang ditetapkan, maka
Direksi Pekerjaan dapat menahan sebagian pembayaran
yang ditetapkan dalam Data Kontrak untuk tagihan
berikutnya dan terus menahan pembayaran tersebut
sampai tagihan berikutnya dan baru dibayar setelah
tanggal saat program yang dimaksud diserahkan.
27.4. Persetujuan Direksi Pekerjaan atas program tersebut tidak
mengubah kewajiban–kewajiban Penyedia Barang/Jasa
-Penyedia Barang/Jasa dapat mengubah Program kerjanya
dan menyerahkan pada Direksi Pekerjaan setiap waktu.
Program yang diubah harus memperlihatkan pengaruh
dari Perintah Perubahan dan Peristiwa Kompensasi.

28. Pengunduran 28.1. Direksi Pekerjaan dengan persetujuan Pengguna


Rencana Tanggal Barang/Jasa dapat mengundur Rencana Tanggal
Penyelesaian Penyelesaian Pekerjaan bila Peristiwa Kompensasi atau
adanya Perintah Perubahan sehingga tidak mungkin bagi
Penyedia Barang/Jasa untuk menyelesaikan Pekerjaan
Halaman. 56
Dokumen Lelang Ta. .2005

pada Rencana Tanggal Penyelesaian tanpa langkah-


langkah percepatan untuk menyelesaikan sisa pekerjaan
yang tentunya akan mengakibatkan meningkatnya biaya
yang harus ditanggung oleh Penyedia Barang/Jasa.

28.2. Direksi Pekerjaan akan menetapkan pemberian jangka


waktu pengunduran Rencana Tanggal Penyelesaian.
Penetapan diberikan 21 hari setelah Penyedia Barang/Jasa
memintanya sebagai akibat dari suatu Peristiwa
Kompensasi atau Perintah Perubahan dan melampirkan
keterangan lengkap yang mendukung permintaannya.
Jika Penyedia Barang/Jasa tidak memberi peringatan dini
atau tidak bekerja sama dalam mengatasi suatu
keterlambatan yang disebabkan oleh kelalainya,
menetapkan Tanggal Penyelesaian yang baru tidak
dipertimbangkan.

29. Percepatan 29.1. Apabila Pengguna Barang/Jasa menginginkan agar


Penyedia Barang/Jasa menyelesaikan Pekerjaan sebelum
Rencana Tanggal Penyelesaian, maka Direksi Pekerjaan
akan memperoleh usulan biaya yang diperlukan oleh
Penyedia Barang/Jasa untuk mempercepat penyelesaian
tersebut. Bila Pengguna Barang/Jasa dapat menerima
usulan tersebut, maka Rencana Tanggal Penyelesaian akan
disesuaikan dan disahkan bersama oleh Pengguna
Barang/Jasa dan Penyedia Barang/Jasa.
29.2. Jika Pengguna Barang/Jasa dapat menerima usulan biaya
untuk percepatan Pekerjaan yang ditujukan oleh Penyedia
Barang/Jasa, maka usulan tersebut dimasukkan dalam
Harga Kontrak dan diperlakukan sebagai Perintah
Perubahan.

30. Penundaan Atas 30.1. Direksi Pekerjaan dapat menginstruksikan Penyedia


Perintah Direksi Barang/Jasa menunda dimulainya atau memperlambat
Pekerjaan. kemajuan suatu kegiatan pekerjaan.

31. Rapat 31.1. Baik Direksi Pekerjaan maupun Penyedia Barang/Jasa


Pelaksanaan. dapat meminta agar kedua belah pihak menghadiri rapat
pelaksanaan. Rapat tersebut diadakan untuk membahas
rencana–rencana pelaksanaan sisa pekerjaan dan untuk
memecahkan masalah-masalah yang timbul sehubungan
dengan prosedur pemberitahuan dini, sebagaimana tertera
dalam pasal 32.

31.2. Direksi Pekerjaan wajib membuat Risalah dari Rapat


pelaksanaan dan memberi salinan Risalah tersebut kepada
setiap peserta rapat dan diadakan untuk membahas
rencana-rencana pelaksanaan sisa pihak atas tindakan
yang harus diambil wajib ditetapkan oleh Direksi
Pekerjaan baik pada saat rapat atau sesudahnya dan
dunyatakan secara tertulis kepada semua peserta rapat.

Halaman. 57
Dokumen Lelang Ta. .2005

32. Peringatan Dini. 32.1. Penyedia Barang/Jasa wajib menyampaikan


peringatan dini kepada Direksi Pekerjaan mengenai
kemungkinan terjadinya peristiwa-peristiwa tertentu atau
keadaan-keadaan yang dapat berakibat buruk terhadap
mutu pekerjaan, kenaikan Harga Kontrak atau menunda
Rencana Tanggal Penyelesaian. Direksi Pekerjaan dapat
meminta Penyedia Barang/Jasa untuk membuat perkiraan
akibat yang akan timbul terhadap mutu Pekerjaan, Harga
Kontrak dan Tanggal Penyelesaian Pekerjaan. Perkiraan
tersebut wajib diserahkan Penyedia Barang/Jasa sesegera
mungkin.
32.2. Penyedia Barang/Jasa wajib bekerja sama dengan
Direksi Pekerja dalam menyusun metode dan pengaturan
untuk menghindari atau mengrangi akibat dari kejadian
atau keadaan tersebut dalam Pekerjaan, dan Penyedia
Barang/Jasa wajib melaksanakan setiap Instruksi Direksi
Pekerjaan berkenaan dengan itu.

33. Penemuan Cacat 33.1. Direksi Pekerjaan wajib memeriksa pekerjaan


Mutu Penyedia Barang/Jasa bila pihaknya menemukan Cacat
Mutu dalam pekerjaan Pemeriksaan, sedemikian tidak
mempengaruhi kewajiban-kewajiban Penyedia
Barang/Jasa. Direksi Pekerjaan dapat memerintahkan
Penyedia Barang/Jasa untuk menemukan suatu Cacat
Mutu dan untuk membuka serta menguji suatu pekerjaan
yang dianggapnya memiliki Cacat Mutu.

34. Pengujian 34.1. Apabila Direksi Pekerjaan memerintahkan Penyedia


Barang/Jasa untuk mengadakan pengujian yang tidak
disebut dalam spesifikasi untuk menguji apakah suatu
pekerjaan memiliki Cacat Mutu atau tidak dan ternyata
pengujian memperlihatkan adanya Cacat Mutu, maka
Penyedia Barang/Jasa wajib membayar untuk pengujian
berikut contoh-contohnya. Jika tidak ditemukan
kekurangan maka biaya Pengujuan berikut contoh-
contohnya menjadi beban Pengguna Barang/Jasa.

35. Perbaikan Cacat 35.1. Direksi pekerjaan harus memberitahukan kepada


Mutu Penyedia Barang/Jasa tentang segala cacat mutu sebelum
masa pemeliharaan berakhir yang dimulai sejak pekerjaan
selesai sebagaimana tersebut pada Data Kontrak. Waktu
pemeliharaan diperpanjang sampai cacat mutu selesai
dibetulkan.
35.2. Setiap pemberitahuan kerusakan disampaikan,
Penyedia Barang/Jasa harus segera membetulkan
kerusakan tersebut dalam waktu sebagaimana tersebut
didalam pemberitahuan.

36. Cacat Mutu yang 36.1. Setelah tanggal penyelesaian, Direksi Pekerjaan dapat
tidak Diperbaiki meminta pihak ketiga untuk memperbaiki cacat mutu bila
Penyedia Barang/Jasa belum melaksanakannya selama
masa perbaikan cacat Mutu sebagaimana tersebut dalam

Halaman. 58
Dokumen Lelang Ta. .2005

ayat 35.2 Bab ini, dengan dibebankan kepada Penyedia


Barang/Jasa.

37. Daftar Kuantitas 37.1. Daftar kuantitas dan harga berisi semua mata pembayaran
dan Harga yang berkaitan dengan pekerjaan konstruksi, pemasangan,
pengujian dan penyiapan pengoperasian yang wajib
dilaksanakan oleh Penyedia Barang/Jasa.
37.2. Daftar kuantitas digunakan untuk menghitung Harga
Kontrak. Penyedia Barang/Jasa dibayar menurut kuantitas
dan jenis pekerjaan yang dilaksanakannya dan disetujui
Direksi Pekerjaan dengan harga satuan yang tercantum
dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

38. Perubahan 38.1. Apabila kuantitas akhir yang dilaksanakan dari


Kuantitas dan Harga suatu pekerjaan Mata Pembayaran Utama berbeda lebih
dari jumlah tertentu dari Kuantitas Awal atau Daftar
Kuantitas, maka Direksi Pekerjaan dapat menyesuaikan
harga suatu dari kuantitas pekerjaan itu untuk
menyesuaikan dengan perubahan kuantitas tersebut.
38.2. Direksi pekerjaan tidak boleh
mengubah/menyesuaikan harga sebagai akibat perubahan
volume, apabila harga kontrak awal berubah lebih besar
dari 10% kecuali disetujui oleh Pengguna Barang/Jasa.
38.3. Jika diminta, Penyedia Barang/Jasa wajib
menyerahkan rincian analisa harga satuan dari suatu Mata
Pembayaran yang tercantum pada Daftar Kuantitas kepada
Direksi Pekerjaan, seperti yang tercantum dalam ayat
38.1.

39. Perintah 39.1. Semua Perintah Perubahan harus dimasukkan dalam


Perubahan program yang dimutakhirkan yang disusun Penyedia
Barang/Jasa.

40. Pembayaran 40.1. Penyedia Barang/Jasa wajib memperkirakan pengaruh


untuk Perubahan biaya akibat perubahan pembayaran terhadap Harga
Kontrak dan mengajukan usulan biaya untuk
melaksanakan Perubahan Pembayaran tersebut jika
diminta untuk melakukannya oleh Direksi Pekerjaan.
Direksi Pekerjaan wajib menilai usulan biaya tersebut
dalam waktu 7 hari atau dalam waktu yang lebih lama
yang dinyatakan Direksi Pekerjaan dan sebelum Perintah
Perubahan dikeluarkan olehnya.
40.2. Jika pekerjaan dalam Perintah Perubahan berhubungan
dengan uraian pekerjaan dalam Daftar Kuantitas dan jika
menurut pendapat Direksi Pekerjaan kuantitas dari
pekerjaan berada diatas batas sebagaimana tersebut pada
pasal 38.1 atau waktu pelaksanaan tidak mengakibatkan
perubahan harga, maka harga tertera dalam Daftar
Kuantitas dipergunakan untuk menghitung nilai
perubahan. Apabila harga satuan berubah atau sifat

Halaman. 59
Dokumen Lelang Ta. .2005

pekerjaan dalam Pemerintahan tidak berhubungan dengan


pekerjaan dalam Daftar Kuantitas, jika dianggap wajar
oleh Direksi Pekerjaan, usulan biaya dari Penyedia
Barang/Jasa dapat diberlakukan sebagai harga satuan baru
untuk pekerjaan–pekerjaan yang terkait.

40.3. Jika usulan biaya dari Penyedia Barang/Jasa tidak wajar,


maka Direksi Pekerjaan mengeluarkan Perintah
Perubahan, dan dengan persetujuan Pengguna
Barang/Jasa, dapat mengubah Harga Kontrak akibat
Perintah Perubahan berdasarkan perkiraannya sendiri.

40.4. Jika Perintah Perubahan sedemikian mendesak sehingga


pembuatan usulan biaya serta pertimbangannya akan
menunda pekerjaan, maka Perintah Perubahan tersebut
harus dilaksanakan Penyedia Barang/Jasa dan pembayaran
akan dilaksanakan setelah dilakukan negosiasi terhadap
usulan biaya dari Penyedia Barang/Jasa.

40.5. Penyedia Barang/Jasa tidak berhak menberima


pembayaran tambahan untuk biaya-biaya yang
sesungguhnya dapat dihindari dengan memberikan
pemberitahuan dini.

41. Perkiraan Arus 41.1. Apabila suatu Program Kerja telah dimutakhirkan, maka
Uang Penyedia Barang/Jasa wajib menyerahkan suatu rencana
arus uang (cash flow) yang dimutakhirkan kepada Direksi
Pekerjaan.

42. Sertifikat 42.1. Penyedia Barang/Jasa wajib mengajukan kepada Direksi


Pembayaran. Pekerjaan suatu tagihan bulanan berupa sertifikat Tagihan
bulanan yang terdiri dari perkiraan nilai pekerjaan yang
telah diselesaikan dikurangi jumlah komulatif yang telah
disahkan sebelumnya.

42.2. Direksi Pekerjaan wajib memeriksa tagihan bulanan


Penyedia Barang/Jasa dan mengesahkan sejumlah tertentu
untuk dibayarkan.

42.3. Nilai pekerjaan yang telah diselesaikan harus ditentukan


oleh Direksi Pekerjaan.
42.4. Nilai pekerjaan yang telah diselesaikan terdiri dari nilai
pekerjaan dalam Daftar Kuantitas yang telah diselesaikan.
42.5. Nilai pekerjaan yang telah diselesaikan mencakup
penilaian Perintah Perubahan, Uang Muka, dan potongan
untuk retensi, termasuk Kopensasi.
42.6. Berdasarkan informasi terbaru yang diperolehnya, Direksi
Pekerjaan dapat membatalkan atau mengurangi bagian
suatu mata pekerjaan yang telah disahkan pada Sertifikat
sebelumnya.

Halaman. 60
Dokumen Lelang Ta. .2005

43. Pembayaran 43.1. Pengguna Barang/Jasa wajib membayar Penyedia


Barang/Jasa sejumlah tertentu yang telah disahkan oleh
Direksi Pekerjaan dalam waktu 28 hari sejak tanggal
disahkannya Sertifikat Pembayaran oleh Direksi
Pekerjaan.

43.2. Apabila besarnya yang disertifikasi bewrtambah pada


sertifikat terakhir, sebagai akibat pembayaran pada
Mediator/Konsiliator atau Arbitrator, Penyedia
Barang/Jasa harus dibayar tambahan biaya sebagai akibat
pembayaran terlambat Tambahan biaya harus
diperhitungkan sejak saat sebelum terjadi perselisihan.

43.3. Kecuali ditentukan lain, semua pembayaran pengurangan


yang akan dibayar, dilakukan sesuai dengan nilai kontrak.

43.4. Mata pembayaran pekerjaan yang tidak ada harga


satuannya, tidak akan dibayar oleh Pengguna Barang/Jasa
dan dianggap telah terpenuhi dari harga satuan dari mata
pembayaran lainnya dari kontrak.

44. Peristiwa 44.1. Peristiwa-peristiwa ini termasuk dalam peristiwa


Kompensasi kompensasi.
a. Pengguna Barang/Jasa tidak menyerahkan Lapangan
kepada Penyedia Barang/Jasa pada tanggal
Penyerahan Lapangan yang disebut dalam Data
Kontrak.
b. Direksi Pekerjaan memerintahkan Penyedia
Barang/Jasa untuk membuka kembali atau
melaksanakan pengujian tambahan pada suatu Mata
Pekerjaan yang kemudian ternyata tidak terdapat Cacat
Mutu.
c. Tanpa alasan yang wajar, Direksi Pekerjaan menolak
suatu pengsubkontrakkan.
d. Keadaan tanah ternyata lebih buruk dari perkiraan
wajar yang dapat dilakukan sebelum Penunjukan
Pemenang lelang dari informasi yang diberikan kepada
Peserta Lelang (termasuk Data Investigasi lapangan,
bila ada), dari informasi umum yang dapat diperoleh
dan dari pemeriksaan visual Lapangan.
e. Direksi Pekerjaan memerintahkan untuk menghadapi
keadaan yang tidak terduga, yang disebabkan oleh
Pengguna Barang/Jasa atau terdapat pekerjaan
tambahan yang diperlukan untuk alasan-alasan
keamanan atau lainnya.
f. Penyedia Barang/Jasa, petugas-petugas pemerintah,
petugas-petugas utilitas atau Pengguna Barang/Jasa
tidak menepati jadwal kerja dan kendala-kendala
lainnya yang disebutkan dalam kontrak dan semua itu
mengakibatkan keterlambatan atau biaya tambahan
bagi Penyedia Barang/Jasa.
g. Keterlambatan pembayaran Uang Muka.

Halaman. 61
Dokumen Lelang Ta. .2005

h. Peristiwa Kompensasi lainnya yang dicantumkan


dalam data kontrak atau diuaraikan dalam kontrak.
i. Pembayaran Uang Muka.
j. Dampak yang mengenai Penyedia Barang/Jasa dari
resiko Pengguna Barang/Jasa.
k. Direksi Pekerjaan menunda sertifikat pekerjaan
selesai.
l. Kompensasi lainya yang harus diterapkan atau yang
akan ditentukan oleh Direksi Pekerjaan.
44.2. Jika Peristiwa Kompensasi akan menyebabkan
tertundanya penyelesaian pekerjaan pada Rencana
Tanggal Penyelesaian, maka rencana tanggal penyelesaian
dapat diundurkan. Direksi Pekerjaan akan menetapkan
diberikannya jangka waktu pengunduran rencana tanggal
penyelesaian, setelah memperoleh persetujuan Pengguna
Barang/Jasa.
44.3. Kompensasi berupa tambahan biaya tidak diberikan
kecuali yang terkait dengan pasal 44.1b dan 44.1d tersebut
diatas.
44.4. Penyedia Barang/Jasa tidak berhak menerima Kompensasi
apabila kepentingan Pengguna Barang/Jasa sangat
dirugikan oleh Penyedia Barang/Jasa yang lalai
memberikan peringatan dini atau menolak bekerja sama
dengan Direksi Pekerjaan.

45. Pajak 45.1. Direksi Pekerjaan wajib menyesuaikan harga


kontrak apabila kontrak apabila jenis-jenis pajak yang
disebut dalam Data Kontrak berubah dalam jangka waktu
antara 28 hari sebelum Pemasukan Penawaran dan tanggal
sertifikat Akhir. Penyesuaian adalah sebesar jumlah
perubahan pajak yang dibayar oleh Penyedia Barang/Jasa,
asalkan perubahan tersebut belum termasuk dalam Harga
Kontrak.

46. Mata Uang 46.1. Apabila pembayaran dibuat dalam mata uang lain dari
mata uang rupiah, nilai tukar yang dipergunakan untuk
memperhitungkan pembayaran adalah nilai tukar yang
tersebut dalam penawaran Penyedia Barang/Jasa.

47. Penyesuaian 47.1. Apabila dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak dan Data
Harga. Kontrak, Pekerjaan ini mendapat penyesuaian untuk
fluktuasi harga, maka jumlah yang dibayarkan sesuai
Kontrak oleh Pengguna Barang/Jasa kepada Penyedia
Barang/Jasa untuk Mata Pembayaran Utama wajib
disesuaikan sehubungan dengan fluktuasi harga komponen
utama dari harga satuan Mata Pembayaran Utama.

1. FORMULA PERHITUNGAN PENYESUAIN


HARGA SATUAN

Hn = Ho(a+b.Bn/Bo + c.Cn/Co + d.Dn/Do+... )

Halaman. 62
Dokumen Lelang Ta. .2005

Hn = Harga satuan barang jasa pada saat


pekerjaan dilaksanakan
Ho = Harga satuan barang/jasa saat penyusunan
harga penawaran (28 hari sebelum tanggal
Pemasukan Penawaran)
a = koefisien tetap yang terdiri dari keuntungan
dan biaya umum (overhead) = 0,15
b.c.d= koefisien komponen kontrak seperti tenaga
kerja dsb. Penjumlahan a + b + c+ d +....
dst adalah 1,00
Bn,Cn,Dn = Indek harga komponen pada saat
pekerjaan dilaksanakan
Bo,Co,Do = Indek harga komponen pada saat
penyusunan harga penawaran (28
hari sebelum tanggal Pemasukan
Penawaran)
Catatan:
1) Indeks harga yang digunakan
bersumber dari penerbitan Badan Pusat Statistik
(BPS). Jika indeks harga tidak dimuat dalam
penerbitan BPS, maka digunakan indeks harga
yang disiapkan oleh departemen teknis atau
indeks asosiasi, yang disetujui departemen teknis
terkait.
2) Penetapan koefisien kompenen
kontrak pekerjaan dilakukan oleh Departemen
Kimpraswil/departemen teknis yang
bersangkutan.

2. RUMUS PENYESUAIAN NILAI KONTRAK

Pn = (Hn1 x V1)+(Hn2 x V2)+(Hn3 x V3)+...dst


Dimana :
Pn = Nilai pekerjaan yang dilaksanakan setelah
dilakukan penyesuaian harga satuan
barang/jasa.
Hn = Harga satuan baru setelah dilakukan
penyesuaian harga menggunakan
rumusan penyesuaian satuan harga.
V1 = Volume pekerjaan yang dilaksanakan.

3. PERSYARATAN PENGGUNAAN RUMUSAN


PENYESUAIAN HARGA.

a. Penyesuaian harga diberlakukan bagi kontrak yang


Halaman. 63
Dokumen Lelang Ta. .2005

masa pelaksanaannya lebih dari 12 (duabelas)


bulan.
b. Penyesuaian harga satuan berlaku bagi seluruh
kegiatan kecuali komponen keuntungan dan biaya
(umum overhead).

c. Penyesuaian harga satuan diberlakukan sesuai


dengan jadwal pelaksanaan yang tercantum dalam
kontrak, bagian kontrak atau pekerjaan yang
terlambat dilaksanakan karena kesalahan rekanan.
Penyesuaian harga satuan dan nilai kontrak
menggunakan indeks harga sesuai jadwal
pelaksanakan pekerjaan yang ditetapkan pada
kontrak awal.

48. Retensi. 48.1. Pengguna Barang/Jasa wajib menahan sejumlah tertentu


yang disebut dalam Data Kontrak dari setiap pembayaran
kepada Penyedia Barang/Jasa sampai diselesaikannya
seluruh Pekerjaan.
48.2. Setelah seluruh pekerjaan selesai, separuh dari jumlah
yang ditahan wajib dibayarkan kepada Penyedia
Barang/Jasa dan separuh lainnya dibayar pada saat Masa
Pemeliharaan telah berakhir dan setelah Direksi Pekerjaan
menyatakan bahwa semua Cacat Mutu yang diberitahukan
kepada Penyedia Barang/Jasa sebelum berakhirnya masa
tersebut telah diperbaiki.
48.3. Pada saat pernyataan pekerjaan selesai, Uang retensi dapat
diganti oleh Penyedia Barang/Jasa dalam bentuk Bank
Garansi yang bersifat “on demad “.

49. Denda 49.1. Penyedia Barang/Jasa wajib membayar denda


Keterlambatan. keterlambatan kepada Pengguna Barang/Jasa berdasarkan
besaran untuk setiap hari kalender yang tercantum dalam
Data Kontrak untuk setiap hari keterlambatan sejak
rencana tanggal penyelesaian. Pengguna Barang/Jasa
dapat memotong denda keterlambatan tersebut dari
pembayaran-pembayaran kepada Penyedia Barang/Jasa.
Pembayaran denda keterlambatan tidak mempengaruhi
kewajiban-kewajiban Penyedia Barang/Jasa.
49.2. Apabila rencana Tanggal Penyelesaian diundurkan setelah
denda keterlambatan dibayar, maka Direksi Pekerjaan
wajib melakukan koreksi atas kelebihan pembayaran
denda keterlambatan dengan menyesuaikan Sertikat
Pembayaran berikutnya. Penyedia Barang/Jasa harus
mendapat pembayaran bunga dari pembayaran lebih,
terhitung dari hari pembayaran sampai hari pembayaran
kembali dengan nilai sebesar yang tertuang dalam
pasal 49.1.

50. Bonus atas 50.1. Penyedia Barang/Jasa dapat menerima bonus dengan
Pekerjaan yang besaran nilai tiap harinya sebagaimana tertuang pada Data
Halaman. 64
Dokumen Lelang Ta. .2005

selesai sebelum Kontrak (dengan dikurangi hari-hari percepatan, apabila


waktunya Penyedia Barang/Jasa dibayar untuk keperluan tersebut)
untuk penyelesaian lebih awal dari rencana waktu
penyelesaian yang ditentukan. Direksi Pekerjaan harus
memberi spesikasi tentang pekerjaan selesai walau belum
masanya selesai.

51. Uang Muka dan 51.1. Pengguna Barang/Jasa wajib membayar uang muka
Jaminan Uang Muka kepada Penyedia Barang/Jasa sejumlah tertentu dalam
waktu yang disebut dalam data Kontrak asalkan Penyedia
Barang/Jasa telah menyerahkan jaminan uang muka tanpa
syarat yang bernilai sama dengan jumlah dalam bentuk
Bank Gurantee yang dikeluarkan oleh bank umum.
Jaminan tersebut harus berlaku sampai uang muka telah
dibayar kembali, namun demikian jumlah jaminan dapat
dikurangi sesuai dengan uang muka yang secara bertahap
dikembalikan oleh Penyedia Barang/Jasa Advance
payment tidak dikenakan biaya.

51.2. Penyedia Barang/Jasa wajib menggunakan uang muka


hanya untuk membayar biaya Peralatan, Peralatan
instalasi, material dan bahan, mobilisasi, dan biaya-biaya
yang diperlukan khusus untuk melaksanakan Pekerjaan.
Penyedia Barang/Jasa wajib membuktikan bahwa uang
muka telah dipergunakan sebagaimana mestinya dengan
menyerahkan salinan kuitansi-kuitansi atau dokumen lain
kepada Direksi Pekerjaan.

51.3. Uang Muka wajib dikembalikan dengan memotong


sejumlah tertrentu yang disebut dalam data kontrak dari
pembayaran-pembayaran kepada Penyedia Barang/Jasa,
mengikuti prosedur yang ada dalam data kontrak. Uang
Muka dan pengembaliannya tidak diperhitungkan dalam
penilaian pekerjaan yang telah diselesaikan, Instruksi
Perubahan, penyesuaian harga, peristiwa-peristiwa,
kopensasi, bonus atau denda keterlambatan.

52. Jaminan 52.1. Jaminan Pelaksanaan wajib diserahkan kepada Pengguna


pelaksanaan Barang/Jasa sebelum menandatangani Kontrak dan
jaminan uang muka wajib diserahkan kepada Pengguna
Barang/Jasa sebagaimana disebutkan dalam Data kontrak,
dalam bentuk Bank Guarente yang dikeluarkan oleh Bank
Umum.

53. Pekerjaan Harian 53.1. Harga Satuan untuk pekerjaan harian dalam
Penawaran Penyedia Barang/Jasa akan digunakan untuk
tambahan pekerjaan dalam jumlah kecil dan hanya bila
telah diperintahkan terlebih dahulu secara tertulis oleh
Direksi Pekerjaan Harian.

53.2. Semua pekerjaan yang dibayar sebagai Pekerjaan


Harian wajib dicatat oleh Penyedia Barang/Jasa pada

Halaman. 65
Dokumen Lelang Ta. .2005

bentuk-bentuk yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan.


Setiap bentuk yang telah diisi wajib diperiksa dan
ditandatangani oleh Direksi Pekerjaan dalam waktu 2 hari
kalender setelah pekerjaan selesai.

53.3. Penyedia Barang/Jasa dibayar untuk pekerjaan


harian hanya jika ia telah memperoleh bentuk-bentuk
Pekerjaan Harian tersebut dalam ayat 53.2 Bab ini yang
telah ditanda tangani.

54. Biaya Perbaikan. 54.1. Kerugian atau kerusakan atas Pekerjaan atau bahan-bahan
yang akan digunakan dalam pekerjaan, yang terjadi antara
tanggal Mulai Kerja hingga Akhir Masa Pemeliharaan,
wajib diperbaiki oleh Penyedia Barang/Jasa atas biayanya
sendiri bila kerugian atau kerusakan tersebut timbul akibat
tindakan atau kelalaian Penyedia Barang/Jasa.

55. Penyelesaian. 55.1. Pada saat pelaksanaan pekerjaan telah selesai Penyedia
Barang/Jasa harus mengajukan usulan kepada Direksi
Pekerjaan untuk menerbitkan Berita Acara Pekerjaan
Selesai.

56. Penyerahan. 56.1. Pengguna Barang/Jasa menerima penyerahan Lapangan


dan Pekerjaan dalam waktu 7 hari setelah selesai Direksi
Pekerjaan menyampaikan Berita Acara Selesai.

57. Perhitungan Akhir 57.1. Penyedia Barang/Jasa wajib mengajukan kepada Direksi
Pekerjaan perhitungan terinci menganai jumlah yang
menurutnya wajib dibayarkan kepadanya menurut
Kontrak sebelum akhir Masa Pemeliharaan. Direksi
Pekerjaan wajib mengesahkan setiap pembayaran akhir
kepada Penyedia Barang/Jasa dalam waktu 56 hari setelah
diterimanya perhitungan yang lengkap dan benar dari
Penyedia Barang/Jasa. Jika perhitungan tersebut tidak
lengkap dan benar, maka Direksi Pekerjaan wajib
menerbitkan daftar yang menyatakan lingkup perbaikan
yang diperlukan.

57.2. Apabila Perhitungan Akhir masih tetap tidak memuaskan


setelah diajukan kembali, maka Direksi Pekerjaan wajib
menetapkan jumlah yang dibayarkan kepada Penyedia
Barang/Jasa dan menerbitkan sertifikat pembayaran.

58. Petunjuk 58.1. Apabila gambar terpasang (as build drawing) dan atau
Pengoperasian dan manual operasi dan pemeliharaan diperlukan, Penyedia
Pemeliharaan Barang/Jasa harus menyediakannya kepada Direksi
Pekerjaan pada tanggal sebagaimana tercantum dalam data
Kontrak.

58.2. Apabila Penyedia Barang/Jasa tidak menyerahkan gambar

Halaman. 66
Dokumen Lelang Ta. .2005

terpasangkan atau manual operasi dan pemeliharaan


tersebut pada tanggal sebagaimana tercantum dalam Data
Kontrak atau Direksi Pekerjaan tidak menyetujuinya,
Direksi Pekerjaan menahan sejumlah uang sebagaimana
tercantum dalam Data Kontrak dari pembayaran yang
seharusnya diberikan kepada Penyedia Barang/Jasa.

59. Pemutusan 59.1. Pengguna Barang/Jasa dapat memutuskan kontrak jika


Kontrak pihak lainnya melakukan pelanggaran mendasar atas
kontrak.

59.2. Pelanggaaran mendasar atas kontrak termasuk antara lain


(akan tetapi tidak terbatas pada) :
a. Penyedia Barang/Jasa menghentikan Pekerjaan selama
28 hari, sedangkan penghentian tersebut tidak
tercantum dalam Program kerja yang berlaku dan
penghentian sedemikian belum diijinkan oleh Direksi
Pekerjaan.
b. Direksi Pekerjaan memerintahkan Penyedia
Barang/Jasa untuk menunda kemajuan Pekerjaan dan
perintah tersebut tidak ditarik dalam waktu 28 hari.
c. Penyedia Barang/Jasa dinyatakan pailit atau
dilikuidasi yang bukan merupakan perombakan atau
penggabungan perusahaannya.
d. Sertifikat pembayaran yang telah disahkan oleh
Direksi Pekerjaan tidak dibayar oleh Pengguna
Barang/Jasa kepada Penyedia Barang/Jasa dalam
waktu 84 hari setelah tanggal disahkannya
sertifikatnya tersebut.
e. Direksi Pekerjaan memberitahu bahwa kegagalan
untuk suatu Cacat Mutu yang bersifat khusus
merupakan pelanggaran yang mendasar atas Kontrak
dan Penyedia Barang/Jasa ternyata gagal
memperbaikinya dalam waktu yang telah ditetapkan
oleh Direksi Pekerjaan.
f. Penyedia Barang/Jasa tidak menyerahkan jaminan
yang diperlukan.
g. Penyedia Barang/Jasa menunda pekerjaan yang
menyebabkan terlampauinya batas maksimum denda
sebagaimana tercantum dalam data kontrak.
h. Jika Penyedia Barang/Jasa mempengaruhi Pengguna
Barang/Jasa dalam rangka melakukan praktek-praktek
korupsi dan penggelapan dalam pelaksanaan Kontrak.
Pada paragraf ini yang dimaksud dengan :
3) “praktek korupsi” adalah perilaku
menawarkan, memberikan, menerima, atau
mengupayakan segala sesuatu yang terencana
sedemikian rupa yang dapat mempengaruhi
keputusan Pengguna Barang/Jasa yang sedang
terkait didalam proses pengadaan atau terkait
dalam pelaksanaan kontrak kerja, dan
4) “praktek penipuan dan
Halaman. 67
Dokumen Lelang Ta. .2005

penggelapan” artinya suatu upaya memalsukan


suatu fakta dengan tujuan mempengaruhi suatu
proses pengadaan atau proses pelaksanaan Kontrak
kerja yang dapat berakibat merugikan Pengguna
Barang/Jasa, dan praktek penipuan dan
penggelapan artinya termasuk pula upaya praktek
kolusi diantara para peserta pelelangan (yang
dilakukan sebelum atau setelah pemasukan
dokumen penawaran pelelangan) dengan tujuan
yang telah direncanakan untuk menciptakan harga
penawaran pelelangan yang tidak lagi mengandung
unsur persaingan murni dan melenyapkan makna
dari suatu pelelangan yang terbuka bebas dan sehat
sehingga dapat merugikan Pengguna Barang/Jasa.
59.3. Apabila salah satu pihak memberitahu Direksi Pekerjaan
akan suatu pelanggaran Kontrak. Untuk suatu sebab diluar
daftar tersebut pada pasal 59.2 Direksi Pekerjaan wajib
menetapkan apakah pelanggaran tersebut bersifat
mendasar atau tidak.
59.4. Terlepas dari ketentuan tersebut diatas, Pengguna
Barang/Jasa dapat memutuskan Kontrak bila dianggapnya
perlu.
59.5. Jika Kontrak diputuskan, maka Penyedia Barang/Jasa
Wajib untuk segera menghentikan pekerjaan,
mengamankan dan menyerahkan lapangan, dan
meninggalkannya.
60. Pembayaran dan 60.1. Jika Kontrak diputuskan karena pelanggaran kontrak yang
Pemutusan bersifat mendasar oleh Penyedia Barang/Jasa, maka
Direksi Pekerjaan wajib menerbitkan Sertifikat
Pembayaran untuk nilai pekerjaan yang telah diselesaikan
dan bahan-bahan yang telah dipesan dikurangi dengan
Uang Muka yang telah diterima hingga tanggal
diterbitkannya sertifikat tersebut. Jika jumlah yang harus
dibayar kepada Pengguna Barang/Jasa melebihi jumlah
pembayaran kepada Penyedia Barang/Jasa, maka
selisihnya merupakan hutang yang harus dibayar kepada
Pengguna Barang/Jasa.
60.2. Jika Kontrak diputuskan atas kehendak Pengguna
Barang/Jasa atau Pengguna Barang/Jasa melakukan
pelanggaran Kontrak yang bersifat mendasar, maka
Direksi Pekerjaan wajib menerbitkan sertifikat
pembayaran untuk nilai pekerjaan yang telah diselesaikan,
bahan-bahan yang telah dipesan, biaya yang wajar untuk
pemindahan peralatan, pemulangan karyawan dan pekerja
Penyedia Barang/Jasa, dan biaya pengamanan pekerjaan
dikurangi dengan sisa Uang Muka yang telah diterima
hingga tanggal diterbitkannya Sertifikat tersebut.

61. Pemanfaatan 61.1. Semua bahan-bahan dilapangan, peralatan instalasi,


Milik Peralatan Penyedia Barang/Jasa, Pekerjaan Sementara dan

Halaman. 68
Dokumen Lelang Ta. .2005

Penyedia Barang/Jasa Pekerjaan dapat dimanfaatkan oleh Pengguna Barang/Jasa


jika bersifat mandasar oleh Penyedia Barang/Jasa.

62. Penghentian 62.1. Jika kontrak tidak dapat dilanjutkan karena timbulnya
Kontrak karena perang atau oleh peristiwa lainnya yana berada di luar
keadaan Memaksa kemampuan Pengguna Barang/Jasa atau Penyedia
Barang/Jasa, maka Pengguna Barang/Jasa wajib
menyatakan bahwa Kontrak telah terhenti. Penyedia
Barang/Jasa wajib mengamankan Lapangan dan
menghentikan pekerjaan segera setelah menerima
pernyataan Pengguna Barang/Jasa ini. Penyedia
Barang/Jasa wajib dibayar untuk semua pekerjaan yang
telah dilaksanakan sebelum menerima pernyataan
Pengguna Barang/Jasa tersebut dan untuk pekerjaan yang
dilaksanakan kemudian, atas kesepakatan kedua belah
pihak.

63. Kegagalan 63.1. Kegagalan Bangunan yang menjadi tanggung jawab


bangunan Penyedia Barang/Jasa ditentukan terhitung sejak
Penyerahan Kedua Hasil Pekerjaan (FHO) sesuai dengan
umur konstruksi yang direncanakan dan secara tegas
dinyatakan dalam dokumen penawaran paling lama 10
tahun. Jangka waktu pertanggungjawaban atas Kegagalan
Bangunan ditetapkan dalarn Syarat-Syarat Khusus
Kontrak dan Data Kontrak.
63.2. Pelaksanaan ganti rugi atas Kegagalan Bangunan dapat
dilakukan melalui mekanisme pertanggungan (asuransi),
pemberlakuannya ditetapkan dalam Syarat-syarat Khusus
Kontrak an Data Kontrak.
63.3. Kegagalan Bangunan dinilai dan ditetapkan oleh satu atau
lebih penilai ahli yang professional dan kompeten dalam
bidangnya yang akan dipilih dan ditunjuk atas
kesepakatan bersama.

64. Keselamatan dan 64.1. Penyedia Barang/Jasa wajib menyediakan kotak P3K di
Kesehatan Pekerja. kantor lapangan dengan perlengkapan sesuai standar dinas
kesehatan. Perlengkapan yang telah terpakai harus segera
diganti sehingga selalu tersedia bila diperlukan

65. Penundaan 65.1. Berdasarkan perintah tertulis dari Direksi untuk menunda
Pekerjaan. pelaksanaan pekerjaan atau bagian pekerjaan harus ditaati
Penyedia Barang/Jasa. Segala akibat yang timbul akibat
yang ketidaktaatan terhadap perintah tertulis kepada
Direksi menjadi tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa.

66. Pengamanan 66.1. Ketentuan-ketentuan pekerjaan mengenai peminjaman


Kekayaan Milik peralatan milik Departemen KIMPRASWIL, berdasarkan
Negara. peraturan yang berlaku pada Departemen KIMPRASWIL.

67. Denda dan Ganti 67.1. Denda adalah sanksi finansial yang dikenakan kepada
Rugi penyedia barang/jasa sedangkan ganti rugi adalah sanksi
finansial yang dikenakan kepada pengguna barang/jasa,
Halaman. 69
Dokumen Lelang Ta. .2005

karena terjadinya cidera janji yang tercantum dalam


kontrak;
67.2. Besarnya denda kepada penyedia barang/jasa atas
keterlambatan penyelesaian pekerjaan adalah 1 0/00 (satu
per seribu) dari harga kontrak atau bagian kontrak untuk
setiap hari keterlambatan;

67.3. Besarnya ganti rugi yang dibayar oleh pengguna


barang/jasa atas keterlambatan pembayaran adalah sebesar
bunga terhadap nilai tagihan yang terlambat dibayar,
berdasarkan tingkat suku bunga yang berlaku pada saat itu
menurut ketetapan Bank Indonesia, atau dapat diberikan
kompensasi sesuai ketentuan dalam dokumen kontrak;
67.4. Tata cara pembayaran denda dan atau ganti rugi diatur di
dalam dokumen kontrak.

68. Masa 68.1. Penyedia barang/jasa wajib melakukan pemeliharaan atas


Pemeliharaan hasil pekerjaan selama masa yang ditetapkan dalam
kontrak, sehingga kondisinya tetap seperti pada saat
penyerahan pekerjaan dan dapat memperoleh pembayaran
uang retensi dengan menyerahkan jaminan pemeliharaan.

68.2. Masa pemeliharaan minimal untuk pekerjaan permanen 6


(enam) bulan dan masa pemeliharaan dapat melampaui
tahun anggaran.

69. Serah Terima 69.1. Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus per seratus),
Pekerjaan penyedia barang/jasa mengajukan permintaan secara
tertulis kepada pengguna barang/jasa untuk penyerahan
pekerjaan;

69.2. Pengguna barang/jasa melakukan penilaian terhadap hasil


pekerjaan yang telah diselesaikan oleh penyedia
barang/jasa. Bilamana terdapat kekurangan-kekurangan
dan atau cacat hasil pekerjaan, penyedia barang/jasa wajib
memperbaiki/ menyelesaikannya;

69.3. Pengguna barang/jasa menerima penyerahan pekerjaan


setelah seluruh hasil pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan kontrak;

69.4. Pembayaran dilakukan sebesar 95% (sembilan puluh lima


per seratus) dari nilai kontrak, sedangkan yang 5% (lima
per seratus) merupakan retensi selama masa pemeliharaan,
atau pembayaran dilakukan sebesar 100% (seratus per
seratus) dari nilai kontrak dan penyedia barang/jasa harus
menyerahkan jaminan bank sebesar 5% (lima per seratus)
dari nilai kontrak yang diterbitkan oleh Bank Umum atau
oleh perusahaan asuransi yang mempunyai program
asuransi kerugian (surety bond) dan direasuransikan sesuai
dengan ketentuan Menteri Keuangan;

Halaman. 70
Dokumen Lelang Ta. .2005

69.5. Penyedia barang/jasa wajib memelihara hasil pekerjaan


selama masa pemeliharaan sehingga kondisi tetap seperti
pada saat penyerahan pertama pekerjaan;

69.6. Setelah masa pemeliharaan berakhir, penyedia barang/jasa


mengajukan permintaan secara tertulis kepada pengguna
barang/jasa untuk penyerahan akhir pekerjaan;
69.7. Pengguna barang/jasa menerima penyerahan akhir
pekerjaan setelah penyedia barang/jasa melaksanakan
semua kewajibannya selama masa pemeliharaan dengan
baik dan wajib melakukan pembayaran sisa nilai kontrak
yang belum dibayar atau mengembalikan jaminan
pemeliharaan;

69.8. Apabila penyedia barang/jasa tidak melaksanakan


kewajiban pemeliharaan sebagaimana mestinya maka
pengguna barang/jasa berhak menggunakan uang retensi
untuk membiayai perbaikan/pemeliharaan atau
mencairkan jaminan pemeliharaan.

Halaman. 71
Dokumen Lelang Ta. .2005

B. SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK

KETERANGAN:
 Syarat-syarat Khusus Kontrak memuat semua perubahan dan/atau
penambahan ketentuan Syarat–Syarat Umum Kontrak.
 Bila terjadi perbedaan ketentuan antara Syarat–Syarat Umum Kontrak
dan Syarat-syarat Khusus Kontrak, maka ketentuan Syarat-syarat Khusus
Kontrak yang berlaku.

Referensi
Pasal
No Uraian Syarat- Data
Urut Syarat
Kontrak
1 Definisi 1.1 Pengguna Barang/Jasa adalah :
Nama : Satkers Irigasi Daerah Perbatasan Timor Barat NTT
Alamat: Jln. El Tari II, Bundaran PU-Kupang
Pemimpin Bagian Proyek adalah :
Nama : -------------------------------------------------
Alamat: Jln. El Tari II, Bundaran PU-Kupang

1.2 Nama Pekerjaan :


-----------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------
1.3 Rencana Tanggal penyelesaian untuk seluruh Pekerjaan
adalah maksimum ---- (------------------------------------)
hari kalender setelah Tanggal Mulai Kerja.

1.4 Lapangan pekerjaan meliputi pekerjaan Jaringan Irigasi


yang terletak di ---------------------- Kabupaten -------------.

1.5 Tanggal Mulal Kerja adalah tanggal yang tercantum dalam


Surat Perintah Mulai Kerja.
Pekerjaan-pekerjaan terdiri ..............
- Pekerjaan …………………
- Pekerjaan …………………
- Pekerjaan …………………, dst

2 Interprestasi 2.2. Bagian pekerjaan yang harus diserahkan adalah semua


item pekerjaan yang tercantum dalam kontrak.

2.3 Dokumen-dokumen terlampir juga merupakan bagian dari


kontrak yaitu semua dokumen yang terlampir dalam
penawaran.

Halaman. 72
Dokumen Lelang Ta. .2005

3 Penyedia 8.1 Tidak ada Penyedia Barang/Jasa lain yang bekerja


Barang/Jasa sama dalam Pekerjaan ini sehingga tidak ada fasilitas
Lainnya dan layanan yang harus disediakan.

4 Asuransi 13.1 Jumlah minimum pertanggungan untuk pihak ketiga:


cidera badan (termasuk kematian)
1,74% dari upah sebulan untuk cidera bandan
0,30% dari upah sebelun untuk kematian
kerusakan harta benda :
Rp.4.930.000, untuk satu kali peristiwa. Jumlah
peristiwa tidak terbatas, baik untuk (a)
maupun (b) pada Syarat-Syarat Umum Kontrak

13.2 Tanggal Mulai Kerja adalah tanggal yang tercantum


dalam Surat Perintah Mulai Kerja.

5 Keselamatan 19.1 Keselamatan kerja yang harus diperhatikan oleh


Kerja Penyedia Barang/Jasa adalah sesuai Kepmen Tenaga
Kerja & Transmigrasi No. KEP-196/MEN/1999
tanggal 19 September 1999.

6 Penyerahan 21.1 Tanggal Penyerahan Lapangan adalah sama dengan


Lapangan yang tercantum dalam Tanggal SPMK.

7 Penyelesaian 25.2 Upah perjam untuk Mediator/Konsiliator harus sesuai


Perselisihan dengan upah standar yang berlaku. Pengeluaran-
pengeluaran biaya untuk Mediator/Konsiliator sudah
termasuk semua biaya perjalanan dan akomodasi yang
sah menurut peraturan yang berlaku.

8 Penggantian 26.1 Penggantian Mediator/Konsiliator akan ditunjuk oleh


Mediator/ BANI
Konsiliator

9 Program 27.1 Penyedia Barang/Jasa dapat menyerahkan sebuah


program yang sudah direvisi untuk pekerjaan dalam
waktu 14 (empat belas) hari setelah diserahkan Surat
Penunjukkan Penyedia Barang/Jasa oleh Pemilik.

10 Perbaikan 35.1 Masa pemeliharaan adalah 6 (enam) bulan sejak


cacat mutu tanggal serah terima pertama pekerjaan.

11 Perubahan 38 Pekerjaan tambah tidak boleh melebihi 10% (sepuluh


Kuantitas dan per seratus) dari harga yang tercantum dalam
Harga perjanjian/kontrak awal dan dapat dilaksanakan
sepanjang dana tambahan tersebut tersedia.

12 Pembayaran 43.4 Rincian potongan uang retensi dan angsuran uang


muka adalah sebesar presentase fisik pekerjaan
dikalikan nilai uang muka (fisik 80% x potongan
uang muka = 80 x nilai uang muka).

Halaman. 73
Dokumen Lelang Ta. .2005

13 Peristiwa 44.1a Tanggal penyerahan lapangan adalah sama dengan


Kompensasi tanggal yang tercantum dalam Surat Perintah Mulai
Kerja.
14 Pajak 45.1 Jenis-jenis pajak dalam kontrak ini adalah PPN. Pajak-
pajak lainnya kecuali PPH, bea-bea materai serta
retribusi yang diperhitungkan didalam Analisa Harga
Satuan.
15 Penyesuaian 47 Hal-hal yang berkaitan dengan penerapan perhitungan
Harga penyesuaian harga diatur lebih lanjut sebagai berikut
dalam Keppres 80 Bab II.e tentang Tata Cara
Penyesuaian Harga.
16 Retensi 48.1 Besarnya uang retensi adalah 5% dari nilai kontrak.
17 Denda 49.1 Besarnya denda kepada penyedia barang/jasa atas
Keterlambatan keterlambatan penyelesaian pekerjaan adalah 1 0/00
(satu per seribu) dari harga kontrak atau bagian
kontrak untuk setiap hari keterlambatan.
18 Bonus 50.1 Tidak ada bonus dalam pekerjaan ini.
19 Pembayaran 51.1 Uang Muka adalah maksimum 20% (dua puluh
Uang Muka persen) dari Nilai Kontrak sesuai dengan rincian
penggunaannya.
51.4 Uang Muka akan dikembalikan secara berangsur-
angsur sesuai pembayaran bulanan yaitu besarnya nilai
yang dibayarkan dan harus lunas pada saat penyerahan
pekerjaan selesai pertama (PHO) dengan dipotong dari
setiap pembayaran.
20 Jaminan 52.1 Jaminan Pelaksanaan sebesar 5% dari Nilai Kontrak
Pelaksanaan harus berbentuk sebuah garansi bank yang dikeluarkan
oleh bank umum dengan bentuk-bentuk sebagaimana
tercantum dalam Bab VII dari Dokumen Lelang.
Masa berlakunya jaminan pelaksanaan sekurang-
kurangnya sejak tanggal penanda tanganan
kontrak s/d. 14 (empat belas) hari kalender setelah
tanggal masa pemeliharaan berakhir berdasarkan
kontrak.
Jika nilai penawaran dibawah 80% HPS, maka
nilai jaminan pelaksanaan harus dinaikan menjadi
5% dikalikan 80% HPS.
Bila mana ditunjuk sebagai pemenang lelang dan
tidak bersedia menambah nilai jaminan
pelaksanaannya, maka penawarannya dapat
digugurkan dan jaminan penawarannya disita
untuk Negara, perusahaan dapat di black list
selama 1 (satu) tahun.
21 Penyelesaian 55.1 Syarat-syarat diajukan PHO adalah setelah pekerjaan
Pekerjaan dan selesai 100% (seratus per seratus).
Bagian
Pekerjaan
23 Petunjuk 58.1 Gambar-gambar yang diminta hanya gambar-gambar
Pengoperasian "As-Built Drawing" dan harus diserahkan pada saat
dan Penyerahan Pekerjaan Selesai pertama (PHO).
pemeliharaan

Halaman. 74

Anda mungkin juga menyukai