Anda di halaman 1dari 37

Republik Indonesia

Standar Dokumen Pemilihan

Pengadaan
Jasa Konsultansi
Perorangan

- Pengadaan Langsung -
[Untuk yang menggunakan Surat Perintah Kerja (SPK)]

Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah


DOKUMEN PEMILIHAN

Pengadaan Langsung

untuk

Pengadaan

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI CIPTA KARYA, TATA RUANG DAN PERTANAHAN

Pejabat Pengadaan pada


Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan Provinsi DKI Jakarta

Tahun Anggaran 2019


DAFTAR ISI

BAB I Instruksi Kepada Peserta (IKP) .............................................................................. 4


A. Umum
B. Persyaratan Kualifikasi
C. Dokumen Pengadaan Langsung
D. Penyiapan Dokumen Penawaran
E. Penyampaian Dokumen Penawaran
F. Pembukaan Penawaran, Evaluasi, Klarifikasi dan Negosiasi
G. Penerbitan SPPBJ dan Penandatanganan SPK
BAB II Lembar Data Pemilihan ..................................................................................... 9
A. Lingkup Pekerjaan
B. Sumber Dana
C. Dokumen Penawaran Dan Kualifikasi
BAB III KAK ..................................................................................... 10
A. Latar Belakang
B. Maksud dan Tujuan
C. Target / Sasaran
D. Dasar Hukum
E. Nama Dan Organisasi Pengadaan Barang
F. Sumber Dana Dan Perkiraan Biaya
G. Ruang Lingkup Pengadaan / Lokasi Dan Fasilitas Penunjang
H. Produk Yang Dihasilkan
I. Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan
J. Tenaga Terampil Yang Dibutuhkan
K. Metode Kerja
L. Spesifikasi Teknis
M. Laporan Kemajuan Pekerjaan
BAB IV Bentuk Dokumen Penawaran ..................................................................................... 27
A. Bentuk Surat Penawaran
B. Bentuk Dokumen Penawaran Harga
BAB V Pakta Integritas ......................................................................... 36
BAB VI Formulir Isian Kualifikasi Peserta Perorangan ......................................................................... 37

BAB I. INSTRUKSI KEPADA PESERTA (IKP)

A. UMUM
1. Lingkup Pekerjaan 1.1 Peserta menyampaikan penawaran atas paket Pengadaan Jasa lainnya dengan
kode Rencana Umum Pengadan (RUP) sebagaimana tercantum dalam LDP.
1.2 Nama paket pengadaan sebagaimana tercantum dalam LDP
1.3 Uraian singkat paket pengadaan sebagaimana tercantum dalam LDP
1.4 Jenis Kontrak sebagaimana tercantum dalam LDP
1.5 Peserta yang ditunjuk berkewajiban untuk menyelesaikan pekerjaan dalam jangka waktu
berdasarkan ketentuan yang terdapat dalam kontrak dengan mutu sesuai spesifikasi
teknis dan harga sesuai kontrak
1.6 Nama Satuan Kerja/Perangkat Daerah sebagaimana tercantum dalam LDP
1.7 Nama Pejabat Pengadaan sebagaimana tercantum dalam LDP.
1.8 Alamat Pejabat Pengadaan sebagaimana tercantum dalam LDP.
1.9 Website Satuan Kerja/Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah sebagaimana
tercantum dalam LDP.
1.10 Website Aplikasi SPSE sebagaimana tercantum dalam LDP
2. Sumber Dana Pengadaan ini dibiayai dari sumber pendanaan sebagaimana tercantum dalam LDP.
3. Perbuatan yang dilarang dan sanksi :
Penyedia dan pihak yang terkait dengan pengadaan ini berkewajiban untuk mematuhi
etika pengadaan dengan tidak melakukan tindakan sebagai berikut :
a. berusaha mempengaruhi Pejabat Pengadaan dalam bentuk dan cara apapun, untuk
memenuhi keinginan penyedia yang bertentangan dengan Dokumen Pengadaan Langsung,
dan/atau peraturan perundang-undangan;
b. membuat dan/atau menyampaikan dokumen dan/atau keterangan lain yang tidak benar
untuk memenuhi persyaratan dalam Dokumen Pengadaan Langsung ini.
4. Larangan Pertentangan kepentingan
4.1 Para pihak dalam melaksanakan tugas, fungsi, dan perannya, menghindari dan
mencegah pertentangan kepentingan baik secara langsung maupun tidak langsung
4.2 Pertentangan kepentingan sebagaimana dimaksud pada klausul 4.1 antara lain meliputi :
a. Pengurus/manajer koperasi merangkap sebagai Pejabat Penandatangan
Kontrak/PPK/Pejabat Pengadaan pada pelaksanaan pengadaan di
Kementerian/Lembaga/ Perangkat Daerah.
b. Pejabat Penandatangan Kontrak/PPK/Pejabat Pengadaan baik langsung maupun
tidak langsung mengendalikan atau menjalankan badan usaha Penyedia.
4.3 Peserta dilarang melibatkan pegawai Kementerian/Lembaga/ Perangkat Daerah
sebagai pimpinan dan/atau pengurus badan usaha dan/atau tenaga kerja kecuali cuti
diluar tanggungan Negara.

B. PERSYARATAN KUALIFIKASI
5. Persyaratan kualifikasi Untuk peserta perseorangan, persyaratan kualifikasi administrasi/legalitas meliputi :
a. Memiliki identitas kewarganegaraan Indonesia seperti Kartu Tanda Penduduk
(KTP/Paspor/Surat Keterangan Domisili Tinggal);
b. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan telah memenuhi kewajiban
perpajakan tahun pajak terakhir;
c. Surat Pernyataan Pakta Integritas.
d. Surat pernyataan yang ditandatangani Peserta yang berisi :
1) Tidak dikenakan Sanksi Daftar Hitam;
2) Keikutsertaannya tidak menimbulkan pertentangan kepentingan pihak yang
terkait;
3) Tidak dalam pengawasan pengadilan dan/atau sedang menjalani sanksi pidana;
dan
4) Tidak berstatus Aparatur Sipil Negara, kecuali yang bersangkutan mengambil
cuti diluar tanggungan Negara.

6. Persyaratan kualifikasi teknis peserta


Persyaratan kualifikasi teknis untuk Penyedia Jasa Konsultansi, meliputi :
a. Memiliki pengalaman :
1) Pekerjaan sejenis (jenis pekerjaan, kompleksitas pekerjaan, metodologi, teknologi,
atau karakteristik lainnya yang bisa menggambarkan kesamaan); dan
2) Nilai pekerjaan sejenis tertinggi dalam kurun waktu 10 (sepuluh) tahun terakhir paling
kurang sama dengan 50% (lima puluh persen) nilai total HPS.
b. Jenjang pendidikan;
c. Memiliki sertifikat keahlian/teknis;
d. Pernah mengikuti pelatihan/kursus; dan/atau
e. Memiliki kompetensi sesuai bidangnya.

C. DOKUMEN PENGADAAN LANGSUNG


7. Isi Dokumen Langsung
Dokumen Pengadaan Langsung terdiri dari :
a. Undangan Pengadaan Langsung;
b. Instruksi Kepada Peserta (IKP);
c. Lembar Data Pemilihan (LDP);
d. Kerangka Acuan Kerja (KAK);
e. Bentuk Dokumen Penawaran:
f. Pakta Integritas;
g. Formulir Isian Kualifikasi; dan
h. Bentuk Surat Perintah Kerja (SPK);

D. PENYIAPAN DOKUMEN PENAWARAN


8. Dokumen Penawaran dan Kualifikasi
8.1 Dokumen Penawaran terdiri dari Penawaran Administrasi, Penawaran Teknis,
Penawaran Harga, Pakta Integritas, dan Formulir Isian Kualifikasi, sebanyak 1 (satu)
rangkap dokumen asli.

8.2 Dokumen Penawaran Administrasi yang terdiri dari:


a. Surat Penawaran, yang didalamnya mencantumkan :
1) tanggal;
2) masa berlaku penawaran sebagaimana tercantum dalam LDP;
3) harga penawaran (dalam angka dan huruf); dan
4) tanda tangan oleh penyedia jasa konsultansi/Tenaga Ahli

8.3 Dokumen Penawaran Teknis untuk peserta yang berbentuk badan usaha terdiri dari:
a. unsur pengalaman, yang terdiri dari sub unsur:
1) pengalaman dalam melaksanakan pekerjaan sejenis;
2) pengalaman bekerja di lokasi pekerjaan yang sama;
3) Nilai pengalaman mengelola kontrak; dan
4) Kemampuan menyediakan fasilitas utama (apabila diperlukan).
b. Unsur Proposal Teknis, yang terdiri dari sub unsur :
1) Pendekatan teknis dan metodologi:
a) Pemahaman atas lingkup pekerjaan yang tercantum dalam KAK;
b) Kualitas metodologi yang menggambarkan:
(1) Ketepatan Analisa yang disampaikan dan langkah pemecahan yang
diusulkan
(2) Inovasi
(3) Dukungan data
2) Rencana kerja:
a) Program kerja,
b) jadwal kerja, dan
c) jangka waktu pelaksanaan;
c. Unsur Kualifikasi tenaga ahli, yang terdiri dari sub unsur :
1) Tingkat pendidikan;
2) Pengalaman profesional;
3) Sertifikasi profesional (apabila diperlukan);
4) Penguasaan bahasa asing (apabila diperlukan);
5) Penguasaan bahasa setempat (apabila diperlukan); dan
6) Pengenalan situasi dan kondisi setempat (apabila diperlukan)

8.4 Dokumen Penawaran Harga berupa Rincian harga penawaran yang terdiri dari:
a. Rekapitulasi penawaran biaya;
b. Rincian biaya langung personel;
c. Rincian biaya langsung non-personel.

8.5 Dokumen kualifikasi terdiri dari Pakta Integritas dan Formulir Isian Kualifikasi harus diisi
lengkap dan ditandatangani oleh pihak sebagaimana tercantum pada klausul 8.2 huruf a
butir 4).

E. PENYAMPAIAN DOKUMEN PENAWARAN


9. Penyampaian Dokumen Penawaran
Penyedia menyampaikan langsung Dokumen Penawaran kepada Pejabat Pengadaan sesuai
jadwal dalam Undangan Pengadaan Langsung

F. PEMBUKAAN PENAWARAN, EVALUASI, KLARIFIKASI DAN NEGOSIASI


10. Pembukaan Penawaran
10.1 Dokumen Penawaran dibuka pada saat penyerahan dokumen penawaran sesuai jadwal
dalam Undangan Pengadaan Langsung.

10.2 Pejabat Pengadaan memeriksa kelengkapan Dokumen Penawaran, yang meliputi :


a. Surat penawaran;
b. Dokumen penawaran teknis;
c. Dokumen penawaran harga;
d. Pakta Integritas; dan
e. Formulir Isian Kualifikasi.

11. Evaluasi dan Negosiasi Penawaran


11.1 Pejabat Pengadaan melakukan evaluasi penawaran yang meliputi:
a. evaluasi administrasi dan kualifikasi;
b. evaluasi teknis; dan
c. klarifikasi dan negosiasi teknis dan harga.

11.2 Evaluasi Administrasi dan Kualifikasi :


a. Penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan administrasi, apabila surat penawaran
memenuhi ketentuan sebagai berikut :
1) ditandatangani oleh pihak sebagaimana klausul 8.2 huruf a butir 4);
2) mencantumkan penawaran harga;
3) jangka waktu berlakunya surat penawaran tidak kurang dari waktu
sebagaimana tercantum dalam LDP; dan
4) jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan tidak melebihi jangka
waktu sebagaimana tercantum dalam LDP.
b. Jika peserta tidak memenuhi persyaratan administrasi, Pejabat Pengadaan
menyatakan Pengadaan Langsung gagal, dan mengundang Pelaku Usaha lain.
c. Evaluasi Kualifikasi dengan ketentuan:
1) Evaluasi Kualifikasi dilakukan dengan sistem gugur;
2) Evaluasi kelengkapan dan keabsahan Pakta Integritas dan Formulir Isian
Kualifikasi, sesuai dengan persyaratan kualifikasi pada klausul 5 dan 6.
3) Apabila penyedia tidak memenuhi persyaratan kualifikasi, Pejabat engadaan
menyatakan Pengadaan Langsung gagal, dan mengundang Pelaku Usaha lain.

11.3 Evaluasi Teknis:


a. evaluasi teknis dilakukan terhadap peserta yang memenuhi persyaratan administrasi
dan kualifikasi;
b. unsur-unsur yang dievaluasi teknis sesuai dengan yang ditetapkan sebagaimana
yang tercantum di spesifikasi;
c. evaluasi teknis dilakukan dengan menggunakan sistem gugur (pass and fail);
d. Pejabat Pengadaan menilai persyaratan teknis minimal yang harus dipenuhi
sebagaimana tercantum di spesifikasi;
e. Penilaian syarat teknis minimal dilakukan terhadap Dokumen Penawaran Teknis
sebagaimana terdapat pada klausul 8.3.
f. Jika peserta tidak memenuhi persyaratan teknis, Pejabat Pengadaan menyatakan
Pengadaan Langsung gagal, dan mengundang Pelaku Usaha lain

11.4 Klarifikasi dan negosiasi teknis dan harga:


a. Pejabat Pengadaan melakukan klarifikasi dan negosiasi teknis dan harga.
b. Pejabat Pengadaan bersama dengan peserta membuat Berita Acara Hasil
Klarifikasi dan Negosiasi.
c. Apabila klarifikasi dan negosiasi tidak mencapai kesepakatan, maka Pejabat
Pengadaan menyatakan Pengadaan Langsung gagal, dan dilakukan Pengadaan
Langsung ulang mengundang Pelaku Usaha lain.

12. Pembuatan Berita Acara Hasil Pengadaan Langsung


12.1 Pejabat Pengadaan membuat Berita Acara Hasil Pengadaan Langsung.

12.2 Berita Acara Hasil Pengadaan Langsung harus memuat hal-hal sebagai berikut :
a. tanggal dibuatnya Berita Acara
b. Nama dan alamat peserta;
c. harga penawaran dan harga hasil negosiasi;
d. unsur-unsur yang dievaluasi (apabila ada); dan
e. keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu (apabila ada).

G. PENERBITAN SPPBJ DAN PENANDATANGANAN SPK


13. Penerbitan SPPBJ
13.1 Pejabat Pengadaan menyampaikan laporan hasil Pengadaan Langsung kepada PPK
dengan melampirkan Berita Acara Hasil Pengadaan Langsung.
13.2 PPK sebelum menerbitkan SPPBJ melakukan review atas laporan hasil Pengadaan
Langsung untuk memastikan :
a. bahwa proses Pengadaan Langsung sudah dilaksanakan sesuai prosedur
b. bahwa calon Penyedia memiliki kemampuan untuk melaksanakan Kontrak.

13.3 Dalam hal PPK menyetujui hasil Pengadaan Langsung, maka PPK menerbitkan SPPBJ.

13.4 PPK mengirimkan SPPBJ kepada calon Penyedia dan memasukkan data SPPBJ pada
Aplikasi SPSE.
13.5 Dalam hal PPK tidak menyetujui hasil Pengadaan Langsung, maka PPK menyampaikan
penolakan kepada Pejabat Pengadaan dengan disertai alasan dan bukti. Selanjutnya
PPK dan Pejabat Pengadaan melakukan pembahasan bersama terkait perbedaan
pendapat atas hasil Pengadaan Langsung.

13.6 Dalam hal tidak tercapai kesepakatan, maka pengambilan keputusan atas hasil
pemilihan diserahkan kepada PA/KPA paling lambat 6 (enam) hari kerja setelah tidak
tercapai kesepakatan.

14. Penandatangan SPK


14.1 PPK dan penyedia wajib memeriksa konsep SPK yang meliputi substansi, bahasa,
redaksional, angka dan huruf serta membubuhkan paraf pada setiap lembar SPK.

14.2 Banyaknya rangkap SPK dibuat sesuai kebutuhan, yaitu :


a. sekurang-kurangnya 2 (dua) SPK asli, terdiri dari :
1) SPK asli pertama untuk PPK dibubuhi meterai pada bagian yang
ditandatangani oleh penyedia; dan
2) SPK asli kedua untuk penyedia dibubuhi meterai pada bagian yang
ditandatangani oleh PPK;
b. rangkap SPK lainnya tanpa dibubuhi meterai, apabila diperlukan.

14.3 Pihak yang berwenang menandatangani SPK atas nama Penyedia adalah sebagaimana
dimaksud pada klausul 8.2.

BAB II. LEMBAR DATA PEMILIHAN (LDP)

Bagian IKP No. IKP Isian Ketentuan

1. Lingkup Pekerjaan 1.1 Kode RUP : 20570424


1.2 Nama paket pengadaan : Pengembangan Sistem Informasi Cipta Karya, Tata Ruang
dan Pertanahan
1.3 Uraian singkat paket pengadaan : tersedianya Sistem Informasi terpadu Jakarta Satu
yang mendukung tugas pokok dan fungsi Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan
Pertanahan Provinsi DKI Jakarta khususnya serta SKPD di lingkungan Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta pada umumnya.
1.4 Jenis Kontrak yang digunakan LUMPSUM
1.5 Nama Satuan Kerja/Perangkat Daerah : Pusat Data dan Informasi Cipta Karya, Tata
Ruang dan Pertanahan
1.6 Nama Pejabat Pengadaan : Ridho Masruri Irsal
1.7 Alamat Pejabat Pengadaan : Kompleks Dinas Teknis (Lantai 6) Jl. Jatibaru No. 1,
Cideng Gambir Jakarta Pusat
1.8 Website : http://dcktrp.jakarta.go.id
1.9 Website Aplikasi SPSE : lpse.lkpp.go.id

2. Sumber Dana Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan: DIPA/DPA Pusat Data dan Informasi
Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan Tahun Anggaran 2019.

3. Dokumen Penawaran dan Kualifikasi


3.1 Masa berlaku surat penawaran 30 (tiga puluh) hari kalender
3.2 Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan 4 (empat) bulan
BAB III. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
Pekerjaan : Pengembangan Sistem Informasi Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan

A. LATAR BELAKANG Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan Provinsi DKI Jakarta merupakan
unsur pelaksana pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang memiliki tugas pokok untuk
melaksanakan perencanaan dan evaluasi ruang kota, pengendalian pemanfataan
ruang, penyelenggaraan bangunan gedung, pembinaan teknis bangunan gedung
pemerintah dareah serta perencanaan pertanahan. Untuk meningkatkan kinerja dan
pelayanan kepada masyarakat di Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan
maka perlu dikembangkannya sistem informasi dan aplikasi Dinas Cipta Karya, Tata
Ruang dan Pertanahan yang dapat menunjang/mengakomodir kinerja dan tugas-
tugas kedinasan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat menjadi lebih
cepat, efisien, dan realtime.

Untuk mendukung pengembangan sistem informasi Dinas Cipta Karya, Tata Ruang
dan Pertanahan dengan berlandaskan kebijakan “Satu Peta, Satu Data dan Satu
Kebijakan”, maka diperlukan pengembangan sistem informasi yang akan
dipergunakan sebagai media dalam mengimplementasikan penggunaan satu peta
dasar bersama dan mengintegrasikan data di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta.

Sesuai Instruksi Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 34 Tahun
2018 Tentang Integrasi Sistem Peta dan Data Dalam Program Jakarta Satu, dimana
salah satu nya Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan Provinsi DKI Jakarta
diinstruksikan untuk membuat modelling sistem peta dan data untuk Program Jakarta
Satu, maka diperlukan dan dipersiapkan pengembangan system informasi dalam
rangka menjalankan program Jakarta satu.
Bahwa pengembangan sistem informasi melingkupi 10 aspek yang diprioritaskan
dalam program Jakarta Satu yaitu, tata ruang, perizinan, asset, pajak, kependudukan,
air tanah, lingkungan hidup, pendidikan, sosial, dan kesehatan

Sistem Informasi Geografis (SIG) yang akan diimplementasikan harus mampu


melakukan visualisasi data sendiri dan kolaborasi data dengan beberapa instansi
terkait secara real time. Data spasial ini harus dapat diakses dan divisualisasikan
kapan saja dan dimana saja dengan mudah dan terjaga kerahasiaannya. Hal ini
diperlukan untuk memastikan keakuratan, kebaruan dan kelengkapan data yang
dijadikan dasar pengambilan keputusan atau pengawasan.

Bahwa dalam pengembangan Sistem Informasi Geografis yang saat ini menggunakan
platform ArcGis, perlu dikembangkan Sistem Informasi Manajemen yang terintegrasi
dengan Sistem Informasi Geografis agar kebutuhan pendataan dan bisnis proses
dapat terpenuhi.

B. MAKSUD DAN TUJUAN 1. MAKSUD


Kegiatan Pengembangan Sistem Informasi Cipta Karya, Tata Ruang dan
Pertanahan ini adalah dimaksudkan untuk :
a. Pengembangan aplikasi berbasis web dalam menunjang
pemanfaatan data spasial dan kolaborasi data spasial antar Bidang, Suku
Dinas dan Kecamatan di lingkungan Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan
Pertanahan;
b. Integrasi Data dengan SKPD di dalam lingkungan Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta;
c. Pengembangan Sistem Informasi Geografis dalam rangka
implementasi program Jakarta Satu.

2. TUJUAN
Tujuan yang ingin dicapai dari Kegiatan Pengembangan Sistem Informasi Cipta
Karya, Tata Ruang dan Pertanahan adalah untuk :
a. Menyediakan pengembangan sistem Dinas Cipta Karya, Tata
Ruang dan Pertanahan yaitu Sistem Informasi Permohonan Perencanaan
Pembangunan dan Perawatan Bangunan Gedung Pemda, Aplikasi Mobile
Survey Bangunan Gedung Pemda, Sistem Informasi Permohonan Struktur
Ruang (Trase), Sistem Informasi Pengawasan Ruang dan Bangunan,
Pengembangan WebGIS Sipraja (Sistem Informasi Penataan Ruang
Jakarta), dan Sistem Informasi Pengaduan Ruang dan Bangunan;
b. Menyediakan pengembangan sistem untuk Jakarta Satu yaitu
Pengembangan Sistem Informasi SIPPT dan pengembangan Portal Jakarta
Satu.

C. TARGET/SASARAN Target/sasaran yang ingin dicapai dalam Kegiatan Pengembangan Sistem Informasi
Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan ini adalah :
1. Tersedianya Sistem Informasi Permohonan Perencanaan Pembangunan dan
Perawatan Bangunan Gedung Pemda, Aplikasi Mobile Survey Bangunan Gedung
Pemda, Sistem Informasi Permohonan Struktur Ruang (Trase), Sistem Informasi
Pengawasan Ruang dan Bangunan, Pengembangan WebGIS Sipraja (Sistem
Informasi Penataan Ruang Jakarta), dan Sistem Informasi Pengaduan Ruang dan
Bangunan yang mendukung tugas pokok dan fungsi Dinas Cipta Karya, Tata
Ruang dan Pertanahan Provinsi DKI Jakarta;
2. Tersedianya Pengembangan Sistem Informasi SIPPT dan pengembangan Portal
Jakarta Satu untuk mendukung program Jakarta Satu.

D. DASAR HUKUM 1. Undang-undang No. 4 Tahun 2011 Tentang Informasi Geospasial;


2. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan
Presiden Nomor 4 Tahun 2015 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan
Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
3. Peraturan Presiden Nomor 27 Tahun 2014 mengenai Jaringan Informasi
Geospasial Nasional (JIGN);
4. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan
Kebijakan Satu Peta;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah;
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan keuangan Daerah, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 tahun 2011;
7. Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Nomor 1 Tahun 2015 tentang E-Tendering;
8. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 5 Tahun 2007
tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah;
9. Peraturan daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 12 Tahun 2014
tentang Organisasi Perangkat Daerah;
10. Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 142 Tahun
2013 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah;
11. Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 279 Tahun
2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan
Pertanahan;
12. Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 403 Tahun
2016 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Pusat Data dan Informasi
Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan;
13. Instruksi Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Nomor 34 Tahun 2018 Tentang Integrasi
Sistem Peta dan Data Dalam Program Jakarta Satu;
14. Keputusan Kepala Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan Provinsi DKI
Jakarta nomor 41/2017 tanggal 11 Desember 2017 tentang Penetapan Pejabat
Penatausahaan Keuangan SKDP, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan
Pertanahan Provinsi DKI Jakarta Tahun Anggaran 2018;
15. Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA-SKPD)
Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan Tahun Anggaran 2018 Nomor
762/DPA/2017 Tanggal 2 Januari 2018.

E. NAMA DAN ORGANISASI Nama organisasi yang menyelenggarakan / melaksanakan pengadaan barang:
PENGADAAN BARANG  K/L/D/I : Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
 SKPD : Pusat Data dan Informasi Cipta Karya, Tata Ruang dan
Pertanahan
 KPA : Kepala Pusat Data dan Informasi Cipta Karya, Tata Ruang dan
Pertanahan
 PPK : Kepala Pusat Data dan Informasi

F. SUMBER DANA DAN Sumber dana yang diperlukan untuk membiayai pelaksanaan Kegiatan
PERKIRAAN BIAYA Pengembangan Sistem Informasi Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan
dibebankan pada Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah
(DPA-SKPD) Pusat Data dan Informasi Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan
Tahun Anggaran 2019 dengan nilai pagu Rp 3.179.800.000,00 (Tiga Miliar Seratus
Tujuh Puluh Sembilan Juta Delapan Ratus Ribu Rupiah).
G. RUANG LINGKUP a) Ruang Lingkup Pengadaan Jasa Lainnya :
PENGADAAN/ LOKASI DAN Ruang lingkup pekerjaan Kegiatan Pengembangan Sistem Informasi Ruang,
FASILITAS PENUNJANG Bangunan Gedung Pemda dan Pertanahan adalah sebagai berikut :
- Analisa dan perancangan sistem informasi
- Perancangan dan pembuatan database
- Pembangunan sistem informasi
- Ujicoba sistem informasi
- Pembuatan Laporan Hasil Pekerjaan
- Sosialisasi / Bimbingan Teknis

Adapun rincian sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut:

1) Sistem Informasi Permohonan Perencanaan Pembangunan dan Perawatan


Bangunan Gedung Pemda
Sistem informasi ini dibangun untuk mendukung pelaksaanaan tugas
pokok dan fungsi dari Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan
Provinsi DKI Jakarta sebagai berikut :
a) Pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait dalam perencanaan,
pengawasan, pembangunan serta perawatan dan pemeliharaan
bangunan gedung pemerintah daerah;
b) Pemberian pertimbangan teknis perencanaan dan perawatan dan
pemeliharaan bangunan gedung pemerintah daerah;
c) Pemberian persetujuan teknis pembangunan gedung pemerintah daerah.
Sistem informasi akan digunakan oleh seluruh SKPD di lingkungan
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang akan mengajukan permohonaan
rekomendasi teknis terhadap perencanaan pembangunan atau perawatan
bangunan Gedung Pemda.
Tujuan dari sistem informasi ini adalah agar bisnis proses dari
permohonan setiap SKPD dapat termonitoring dengan mudah dan online, dan
juga agar riwayat pembangunan atau perawatan setiap bangunan gedung
pemda dapat terdokumentasi dengan baik dalam sistem ( paperless) sebagai
salah satu bagian dai pengendalian asset.

Adapun rancangan awal sistem digambarkan sebagai berikut:


Sistem Informasi Permohonan Perencanaan Pembangunan dan Perawatan
Bangunan Gedung Pemda

SKPD Bidang Bangunan Gedung Bidang Pertanahan dan


Pemohon Pemda Pemetaan

Verifikasi
Registrasi / Log In Pengukuran
Permohonan

Mengajukan
Permohonan
Permohonan
diproses?
Kegiatan

Informasikan
Survey
kepada pemohon

Asistensi RAB

Riwayat Konsultasi Penilaian Gambar


Teknis

Asistensi RKS

Form Survey Form Atribut Form Atribut Form Atribut Photo /


Bangunan Gedung Pemda Bangunan LantaiRekomedasi
1 Ruang 1 Attachment
Teknis

Photo / Form Atribut Photo /


Attachment Ruang 2 Attachment

Form
2) Aplikasi Mobile Survey Bangunan Gedung Pemda
Pengelola
Form Atribut Photo /
Ruang 3 Attachment
Bangunan Aplikasi mobile survey bangunan gedung pemda, merupakan bagian
dari/ Sistem
Photo Informasi Perencanaan Pembangunan dan Perawatan Gedung
Form Atribut Photo /
Attachment
Pemda atau juga dapat digunakan secara terpisah atau
Ruang dstberdiri sendiri sebagai
Attachment

aplikasi survey yang dapat digunakan kapan saja oleh tim survey.
Rancangan awal form/modul
Form Atribut untuk Form
aplikasi mobile survey
Atribut adalah
Photo /
Form Lantai 2 Ruang 1 Attachment
Petugassebagai berikut:
Survey
Form Atribut Photo /
Photo / Ruang 2 Attachment
Attachment

Form Atribut Photo /


Ruang 3 Attachment

Form Atribut Photo /


Ruang dst Attachment

Form Atribut
Lantai 3

Form Atribut
Lantai dst
3) Sistem Informasi Permohonan Struktur Ruang (Trase)
Sistem informasi ini dibangun untuk mendukung pelaksaanaan tugas
pokok dan fungsiPELAKU
dari Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan
Pelaksana

NO
Provinsi DKI Jakarta sebagai berikut:Kepala
SKPD/Badan/ Sekretaris
BIDANG PPSR BIDANG PP

Instansi DCKTRP DCKTRP Kepala Kepala Seksi Kepala Seksi

URAIAN KEGIATAN
a) Penyusunan trase transportasi,
Terkait tata air danBidang
utilitas TAU
sesuai Pengukuran
dengan
rencana kota;
Pemohon memasukan permohonan dan kelengkapan berkas permohonan MULAI

1 Mengecek administrasi, terdiri dari : b) Pelaksanaan monitoring pemanfaatan prasarana transportasi dan tata
1. Kelengkapan berkas
2. Verifikasi kesesuaian setiap item berkas dengan persyaratan administrasi
permohonan air, utilitas, prasarana dan sarana kota.
1
3. Berkas yang belum memenuhi kelengkapan persyaratan dikembalikan kepada
SKPD untuk dilengkapi Sistem informasi akan digunakan oleh seluruh SKPD di lingkungan
4. Mendisposisi permohonan ke Bidang Perencanaan dan Pemanfaatan
Struktur Ruang (PPSR) untuk diteliti
2 Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan instansi terkait struktur ruang yang akan
Menerima dan mendisposisi untuk di teliti oleh Kepala Seksi
2

3 Kepala Seksi mengajukan permohonaan trase di wilayah Provinsi DKI Jakarta.


1. Menerima surat/ berkas yang sudah dicatat oleh staf Seksi
2. Meneliti surat/ berkas surat
3. Mengecek kelengkapan berkas
Tujuan dari sistem informasi ini adalah agar bisnis proses dari setiap
4. Survey lokasi untuk mengetahui kondisi eksisting (Jika diperlukan) 3

permohonan dapat termonitoring dengan mudah dan online, dan juga agar
Tindak lanjut penelitian berkas permohonan :
1. Ditolak karena ada kekurangan kelengkapan persyaratan
riwayat struktur ruang dapat terdokumentasi dengan baik dalam sistem
2. Dikembalikan karena ada ketidak sesuaian berkas
4 Bidang PP Kepala Seksi Pengukuran melakukan pengukuran lapangan dan memberikan
(paperless) sebagai salah satu bagian dari pengendalian pemanfaatan ruang.
gambar hasil ukur kepada Kepala Seksi TAU dengan cakupan sebagai berikut :
- Luas Area <2 Ha
- Bidang : 3 hari/Ha 4
- Jalur : 3 hari/Km Sistem juga dijalankan dalam bentuk spasial untuk kemudahan analisa
- 6 Lokasi/hari

5 perencanaan dan pemanfaatan ruang.


Menerima gambar hasil ukur yang dilengkapi dengan peta dasar dan mendisposisi untuk
dilakukan penggambaran Peta Informasi atau Peta Penetapan Lokasi oleh Kepala Seksi 5
TAU Adapun rancangan awal sistem digambarkan sebagai berikut:
6 Kepala Seksi TAU menerima gambar hasil ukur lalu mempersiapkan dan meneliti
kemudian memaraf Peta Informasi atau Peta Penetapan Lokasi, lalu mengirimkan berkas
Peta Perencanaan kepada Kabid PPSR melalui Sekpeng PPSR dengan tahapan :
a. Mengecek kesesuaian hasil ukur dengan berkas permohonan
b. Survey lokasi (Jika diperlukan)
b. Penggambaran Peta Informasi atau Peta Penetapan Lokasi 6
c. Mengecek lokasi yg dimohon dengan rencana kota
d. Mengecek lokasi yg dimohon dengan permohonan yang pernah terbit
sebelumnya pada lokasi tersebut (SIPPT, Trace, dll)
e. Memaraf Peta Informasi atau Peta Penetapan Lokasi serta pencetakan Surat
Pengantar Rekomendasi Teknis untuk SKPD/Badan/Instansi Terkait kemudian
mengirimkan berkas kepada Kabid PPSR

7 Kepala Bidang PPSR meneliti dan mengkoreksi, memaraf Peta Informasi atau Peta
Penetapan Lokasi serta Surat Pengantar, selanjutnya mengirimkan berkas kepada Kepala
7
Bidang PP untuk pemaraf serta

8 Kepala Bidang PPSR menerima Peta Informasi atau Peta Penetapan Lokasi serta Surat
Pengantar yang sudah diparaf serta Kepala Bidang PP, selanjutnya mengirimkan berkas
8
kepada Sekretaris Dinas

9 Sekretaris DCKTRP memaraf Surat Pengantar , selanjutnya mengirimkan berkas


permohonan kepada Kepala Dinas DCKTRP
9

10 Kepala DCKTRP menandatangani Peta Informasi atau Peta Penetapan Lokasi serta Surat
Pengantar, selanjutnya mengirimkan berkas permohonan kepada SKPD melalui Sub bag
Umum 10

11 Menerima Surat Pengantar dan Peta informasi atau Peta Penetapan Lokasi atau
Rekomendasi Teknis
SELESAI
4) Sistem Informasi Pengawasan Ruang dan Bangunan
Adalah aplikasi yang digunakan untuk melakukan pelaporan patroli
pengawasan terhadap bangunan dan ruang dari lingkup Kecamatan, Suku
Dinas dan Dinas . Patroli pengawasan bangunan dan ruang yang di lakukan di
lapangan meliputi pengawasan bangunan yang sedang berkegiatan
membangunan baik yang berizin maupun yang tidak berizin (patroli on spot)
dan patroli pengawasan rutin atau patroli pengawasan pengal jalan yang
dilakukan setia hari oleh petugas sebagai monitoring kegiatan pembangunan
di lapangan dan memastikan pembagunan sesuai dengan peraturan.
Aplikasi ini juga memudahkan monitoring mana bangunan yang
berkegiatan dengan izin juga dapat mendata dan monitoring bangunan mana
yang tidak memiliki izin dan melangar ketentuan, selain monitoring

LINGKUP URAIAN TUGAS


pengawasan aplikasi ini melakukan pendataan dan monitoring tidakkan
PETUGAS LAPANGAN PETUGAS ADMINISTRASI KA. SETOR KECAMATAN KASUDIN SATPOL PP PEMILIK BANGUNAN
Petugas Lapangan melakuan

penertiban seperti Surat Peringatan (SP), Surata Segel (SS), Surat Perintah
pengecekan dan penginputan
pemeri kasaan lapangan
pengan jalan.
Petugas Lapangan melakukan
pengecekan pemeriksaan

Bongkar (SPB), Surat Rekomendasi Bongkar (SRB) terhadap bangunan yang


bangunan perobjek bangunan
Petugas admini strasi
kecamatan melakukan
penginputan data tambahan
KECAM A TA N

seperti data bangunan, data


peri zinan
petugas admini strasi
kecamatan mengusulkan
tindakan penertiban, di saat
hasi l pemeriksaan lapangan di
melanggar ketetuan teknis bangunan dan ruang sesuai peraturan.
temukan pelanggaran

Rancangan pengembangan adalah sebagai berikut:


KA. Sektor Kecamatan
Melakukan persetujuan
terhapat Hasil Pemeriksaan
Lapangan dari petugas
lapangan
Dokumen Hasil Pemeriksaan
Lapangan (HPL)

KA. Sektor Kecamatan


Melakukan Pengecekan Hasil
Temuan pelanggaran terhadap
suatu objek bangunan dari
Hasil Pemeriksaan Lapangan
dan persetujuan usul an
tindakan penertiban ke
kasudi n
Surat Usulan Tidakan
Penertiban dari kecamatan A

Terbit Surat Peri ngatan


B
Pembangunan Berhenti atau
mengajukan izin

Surat Usulan Tidakan


Penertiban Segel dari C
kecamatan
Terbit Surat Segel
D

Pembangunan Berhenti atau


mengajukan izin

Surat Usulan Tidakan


Penertiban Perintah Bongkar E
dari kecamatan
Terbit Surat Peri ntah Bongkar
F
Pembangunan Berhenti atau
mengajukan izin

Surat Usulan Rekomendasi


Bongkar Paksa dari kecamatan G

Terbit Surat Rekomendasi


Bongkar Paksa H

Kirim Ke Satpol PP
S U D IN

Meneri ma Usulan Tindakan


Penertiban SP Dari Kecamatan
A

Meneri ma Usulan Tindakan


Penertiban Surat Segel Dari
Kecamatan C

Meneri ma Usulan Tindakan


Penertiban Surat Perintah E
Bongkar Dari Kecamatan

F
Meneri ma Usulan Tindakan
Penertiban Surat G
Rekomendasi Bongkar Dari
Kecamatan

H
LINGKUP URAIAN TUGAS PETUGAS LAPANGAN PETUGAS ADMINISTRASI KA. PENGAWASAN SUDIN KA. PENINDAKAN SUDIN KASUDIN SATPOL PP PEMILIK BANGUNAN
Petugas Lapangan melakuan
pengecekan dan penginputan
pemerikasaan lapangan
pengan jalan.
Petugas Lapangan melakukan
pengecekan pemeriksaan
bangunan perobjek bangunan
Petugas administrasi SUDIN
melakukan penginputan data
tambahan seperti data
LINGKUP URAIAN TUGAS PTSP/DISPOSISI KEPALA DINAS PETUGAS LAPANGAN PETUGAS ADMINISTRASI KA. PENGAWASAN KEPALA BIDANG PENGAWASAN KEPALA BIDANG PENERTIBAN KA. PENERTIBAN SATPOL PP PEMILIK BANGUNAN
bangunan, data perizinan
PERENCANAAN BANGUNAN
petugas administrasi SUDIN
mengusulkan tindakan
penertiban, disaat hasil
PTSPpemeriksaan lapangan di
melakukan permohonan
temukanterhadap
rekomendasi pelanggaran
KA. Pengawasan
bangunan SUDIN
berkaitan dengan
Melakukan
perizinan SLF ataupersetujuan
DIPOSISI
terhapat Hasil Pemeriksaan
dari kepala dinas ke Bidang
Lapangan
Pengawasan dari petugas
bangunan terkait
lapanganbangunan
pemeriksaan
Dokumen Hasil Pemeriksaan
Lapangan (HPL)
Petugas Lapangan melakuan
pengecekan dan penginputan
KA. Pengawasan SUDIN
pemerikasaan lapangan
Melakukan Pengecekan Hasil
pengan jalan. Berdasrkan
Temuan pelanggaran terhadap
permohonan PTSP dan
suatu objek bangunan dari
disposisi kepala kepala dinas
Hasil Pemeriksaan Lapangan
CKTRP
dan persetujuan usulan
tindakan
Petugas penertiban
Lapangan melakukanke
kasudinpemeriksaan
pengecekan
Surat perobjek
bangunan Usulan Tidakan
bangunan
Penertiban
Berdasarkan permohonan A
PTSP dan disposisi kepala
kepala dinasSurat
Terbit CKTRPPeringatan
B
Petugas administrasi Dinas
Pembangunan
melakukan penginputanBerhenti
data atau
ASAN

mengajukan
tambahan izin
seperti data
bangunan, data perizinan
BIDANGPENGAW

Surat Usulan Tidakan


Penertiban
petugas Segel
administrasi Dinas C
mengusulkan tindakan
penertiban, disaat Segel
Terbit Surat hasil
pemeriksaan lapangan di D
temukan pelanggaran
Pembangunan Berhenti atau
KA. mengajukan
Pengawasan Perencanaan
izin
Dinas Melakukan persetujuan
terhapat Hasil Pemeriksaan
Surat Usulan Tidakan
Lapangan dari petugas
Penertiban Perintah Bongkar E
lapangan
Terbit Surat Perintah Bongkar
Dokumen Hasil Pemeriksaan
Lapangan (HPL) F
SUDIN

Pembangunan Berhenti atau


KA. mengajukan
Pengawasan Perencanaan
izin
Dinas Melakukan Pengecekan
Hasil Temuan pelanggaran
Surat Usulan Rekomendasi
terhadap suatu objek G
Bongkar Paksa
bangunan dari Hasil
Pemeriksaan Lapangan
Terbit Surat dan
Rekomendasi
persetujuan
Bongkarusulan
Paksatindakan H
penertiban ke kasudin
Kirim Ke Satpol PP
Surat Usulan Tidakan
Penertiban

Persetujuan Usulan Tindakan


Menerima Surat Usulan
Penertiban SP Surat
Peringatan dan disposisi ke
A
KA. Seksi Penertiban

melakukan pengecekan
usulan dan membuat surat
peringatan
B
Persetujuan Usulan Tindakan
Penertiban SP
Persetujuan Usulan Tindakan
Penertiban Surat Segel
C
Terbit Surat Peringatan

Pembangunan Berhenti atau


mengajukan izin

Surat Usulan Tidakan


Penertiban Segel
D

Persetujuan UsulanUsulan
Persetujuan TindakanTindakan
Penertiban Surat Segel
Penertiban SuratDari
Perintah E
Kecamatan
Bongkar
Terbit Surat Segel
BIDANGPENERTIBAN

Pembangunan Berhenti atau


mengajukan izin
F
Persetujuan Usulan Tindakan
Penertiban Surat G
SuratRekomendasi
Usulan Tidakan Bongkar
Penertiban Perintah Bongkar
Persetujuan Usulan Tindakan
Penertiban Surat Perintah
Bongkar

Terbit Surat Perintah Bongkar


H

Pembangunan Berhenti atau


mengajukan izin

Surat Usulan Rekomendasi


Bongkar Paksa

Persetujuan Usulan Tindakan


Penertiban Surat
Rekomendasi Bongkar
Terbit Surat Rekomendasi
Bongkar Paksa

Kirim Ke Satpol PP
5) Pengembangan Sistem Informasi SIPPT
Sistem Informasi SIPPT (Surat izin Penunjukkan Penggunaan Tanah)
merupakah salah satu aplikasi dalam menunjang program Jakarta Satu
karena melakukan kolaborasi data tabular dan data spasial antar SKPD di
lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam rangka pengendalian
asset.
SIPPT adalah salah satu jenis perizinan yang berkaitan erat dengan
asset dan fasos fasum.
Alur sistem informasi SIPPT secara garis besar adalah sebagai berikut:

Rencana pengembangan sistem SIPPT adalah sebagai berikut :


u lE
d
o
M xistn g g w
n
P
e
K g S
m
n
jib
a d u
o
M
n
a
T
IP l
m In
iste
S rm
foSao
e
siG
Tg
P fis
ra
t tp
H s:/a ta g .ja
n
ru krt .g /sp ra
id
o j

Pengembangan Modul
Pemeriksaan Fisik
SIPPT

Modul Input
Pemeriksaan Fisik

Modul Riwayat
Pemeriksaan Fisik

Modul Pembuatan
Berita Acara
Pemeriksaan Fisik

Modul Laporan
Pemeriksaan Fisik

6) Pengembangan Portal Jakarta Satu


Pengembangan Portal Jakarta Satu pada alamat
https://jakartasatu.jakarta.go.id. Rencana pengembangan adalah sebagai
berikut:
a. Pembuatan Content Management System (CMS) untuk portal
b. Pengembangan WebGis untuk Peta Tematik
c. Pengembangan WebGis untuk Peta Struktur Jakarta (One Map
Policy).

b) Lokasi Pengadaan Jasa Lainnya adalah di Pusat Data dan Informasi Cipta
Karya, Tata Ruang dan Pertanahan Provinsi DKI Jakarta, Jalan Taman Jatibaru
No. 1, Cideng, Gambir, Jakarta Pusat.

c) Fasilitas yang dapat disediakan oleh PA/KPA/PPK adalah tempat kerja dan
yang harus disediakan sendiri oleh Penyedia Jasa Lainnya adalah Komputer /
Laptop, Modem / Koneksi internet dan aplikasi pemrograman.

H. PRODUK YANG Hasil/produk yang dihasilkan dari Kegiatan Pengembangan Sistem Informasi Ruang,
DIHASILKAN Bangunan Gedung Pemda dan Pertanahan antara lain menyangkut :
a. Terbangun dan terujinya pengembangan Sistem Informasi Ruang, Bangunan
Gedung Pemda dan Pertanahan;
b. Software (Source Code) aplikasi dan dokumen pendukung lainnya diserahkan
kepada pihak Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan Provinsi DKI
Jakarta yang menjadi sepenuhnya milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta;
c. Target yang harus dipenuhi sesuai ketentuan yang ditetapkan;
d. Kualitas hasil produksi sesuai yang ditetapkan;
e. Laporan kegiatan.

I. JANGKA WAKTU Jangka Waktu pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Sistem Informasi Ruang,
PELAKSANAAN Bangunan Gedung Pemda dan Pertanahan adalah 10 bulan.
PEKERJAAN

J. TENAGA TERAMPIL YANG Adapun tenaga ahli yang dibutuhkan dari Pengembangan Sistem Informasi Ruang,
DIBUTUHKAN Bangunan dan Pertanahan ini adalah sebagai berikut:

NO KOMPONEN/KUALIFIKASI VOLUME
1 Assistant Professional Staff
16 orang x 10 bulan
S1 (0-3 Tahun)
2 Tenaga Ahli Muda Golongan II-A
Spesifikasi : S1 Pengalaman 5 Tahun 12 orang x 5 bulan

3 Tenaga Ahli Muda Golongan II-D


Spesifikasi : S1 Pengalaman 8 Tahun 8 orang x 4 bulan

Komponen Assistant Professional Staff, dengan kualifikasi S1 (0-3 Tahun) :


No. Komponen
1. Data Analyst
  Tugas :
1. Melakukan proses pengolahan data.
2. Menganalisa data menjadi informasi yang dapat digunakan sebagai bahan untuk
mengambil keputusan dalam penyelesaian masalah.
3. Mampu berkoordinasi dengan team untuk mengupdate masalah-masalah yang terjadi
dalam sistem terkait data.
4. Membuat dokumentasi hasil analisa data.

2.  Software Developer
  Tugas :
1. Menyusun dan menulis dokumentasi pengembangan program.
2. Melakukan percobaan menjalankan program dan aplikasi software untuk memastikan
bahwa program akan menghasilkan informasi yang dikehendaki.
3. Memperbaiki kesalahan dengan membuat perubahan yang sesuai dan memeriksa kembali
program untuk memastikan bahwa hasil yang diinginkan telah berhasil.
4. Membuat pemprograman sistem sesuai panduan teknis.

Komponen Tenaga Ahli Muda Golongan II A, dengan kualifikasi S1 (5 Tahun) :

No. Komponen
1. Database Administrator
  Tugas :
1. Berkoordinasi dengan team untuk melakukan proses analisa terhadap kondisi existing dari
system yang sedang / telah berjalan.
2. Berkoordinasi dengan team melakukan proses design database.
3. Melakukan perhitungan terhadap jumlah table space, congestion, dll dari database yang di
rancang.
4. Menyiapkan proses backup dan recovey database.
5. Melakukan installasi database pada server yang telah disediakan.
6. Membuat dokumentasi database design.
7. Melakukan pemetaan terhadap distribusi database pada infrastruktur jaringan komunikasi
data.
2. System/Network Administrator
  Tugas :
1. Melakukan proses identifikasi / analisa terhadap kondisi eksisting jaringan.
2. Membuat design infrastruktur jaringan.
3. Membuat dokumentasi infrastruktur jaringan.
4. Membuat design rules untuk setiap user yang tergabung dalam network.
5. Memastikan setting yang benar terhadap switch, wireless, workstation, server, dan
perangkat jaringan lainnya.
6. Melakukan optimasi konfigurasi jaringan.

3. UI & UX Programmer
  Tugas :
1. Meninjau dan menganalisa sistem informasi untuk menemukan permasalahan
pemrograman dan memberikan solusi untuk penanganan masalah tersebut.
2. Membantu memecahkan masalah komputer terkait, seperti malfungsi dan masalah
program.
3. Menguji, memelihara, dan memantau program komputer dan sistem, termasuk koordinasi
instalasi program komputer dan sistem.
4. Mengembangkan, dokumen dan merevisi prosedur desain sistem, prosedur pengujian, dan
standar kualitas.
5. Memperluas atau memodifikasi sistem untuk melayani tujuan baru atau meningkatkan alur
kerja.
6. Menentukan software atau hardware komputer yang diperlukan untuk mengatur atau
mengubah sistem.
4. Software Developer
  Tugas :
1. Menyusun dan menulis dokumentasi pengembangan program.
2. Melakukan percobaan menjalankan program dan aplikasi software untuk memastikan
bahwa program akan menghasilkan informasi yang dikehendaki.
3. Melakukan atau revisi langsung, perbaikan, atau perluasan program yang ada untuk
meningkatkan efisiensi operasi.
4. Menganalisis, meninjau, dan menulis ulang program, menggunakan grafik dan diagram alur
kerja, dan menerapkan pengetahuan tentang kemampuan komputer, materi pelajaran, dan
logika simbolik.
5. Memperbaiki kesalahan dengan membuat perubahan yang sesuai dan memeriksa kembali
program untuk memastikan bahwa hasil yang diinginkan telah berhasil.
6. Berkonsultasi dengan tim untuk mengidentifikasi masalah, dan menyarankan perubahan.
7. Berkonsultasi dengan dan membantu tenaga ahli software programmer mendefinisikan dan
menyelesaikan masalah dalam menjalankan program-program komputer.
8. Melakukan analisis sistem dan pemrograman tugas untuk memelihara dan mengontrol
penggunaan perangkat lunak komputer sistem sebagai programmer sistem.

Komponen Tenaga Ahli Muda Golongan II D, dengan kualifikasi S1 (8 Tahun) :

No. Komponen
1. Project Manager

  Tugas :
1. Memimpin tim dalam pembuatan, pengembangan dan pengelolaan Sistem Informasi.
2. Melakukan koordinasi dengan dengan teknis, menganalisa bisnis proses yang berjalan
sekarang untuk penyempurnaan selanjutnya.
3. Melakukan pengawasan kerja dalam penyelenggaraan Sistem Informasi agar dapat
terselesaikan sesuai jadwal.
4. Menguasai segala proses bisnis yang ada pada aplikasi baik yang dalam tahap
perencanaan maupun dalam tahap pengembangan dan Pengembangan.
5. Membuat laporan hasil pekerjaan.

2. System Analyst
  Tugas :
1. Meninjau dan menganalisa sistem informasi untuk menemukan permasalahan
pemrograman dan memberikan solusi untuk penanganan masalah tersebut.
2. Membantu memecahkan masalah komputer terkait, seperti malfungsi dan masalah
program.
3. Menguji, memelihara, dan memantau program komputer dan sistem, termasuk koordinasi
instalasi program komputer dan sistem.
4. Mengembangkan, dokumen dan merevisi prosedur desain sistem, prosedur pengujian, dan
standar kualitas.
5. Memperluas atau memodifikasi sistem untuk melayani tujuan baru atau meningkatkan alur
kerja.
6. Menentukan software atau hardware komputer yang diperlukan untuk mengatur atau
mengubah sistem.

K. METODA KERJA Metoda kerja yang harus dilakukan oleh Penyedia Jasa Lainnya dalam
melaksanakan pekerjaan, sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan, antara lain
meliputi:

a) Kemajuan/hasil pekerjaan yang harus dapat diselesaikan sesuai target yang


ditetapkan;
b) Persyaratan dalam menggunakan bahan/material, peralatan yang diperlukan
terkait dengan target yang ditetapkan;
c) Seluruh pembuatan sistem informasi terintegrasi dengan database Oracle yang
digunakan dalam sistem informasi Geografis Tata Ruang Jakarta yang dibangun
menggunakan Platform ArcGis.

L. SPESIFIKASI TEKNIS Spesifikasi teknis yang diperlukan, meliputi:


a) Aplikasi yang terbangun harus mudah digunakan (user friendly);
b) Mendukung penggunaan Mobile Phone;
c) Dapat diakses melalui web browser.
M. LAPORAN KEMAJUAN Laporan yang harus dibuat oleh tenaga ahli, meliputi :
PEKERJAAN a) Laporan Bulanan
b) Laporan Akhir
c) Isi laporan menyangkut tentang kemajuan pekerjaan yang telah dilaksakan,
penggunaan bahan/material serta peralatan yang digunakan dan kendala dan
pemecahan masalah yang dilakukan.

BAB IV. BENTUK DOKUMEN PENAWARAN (CONTOH)

A. BENTUK SURAT PENAWARAN

Nomor : - Jakarta, Mei 2019


Lampiran : 1 (satu) berkas

Kepada Yth.:
Pejabat Pengadaan Barang/Jasa
Pusat Data dan Informasi
Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan Provinsi DKI Jakarta
di
JAKARTA

Perihal : Penawaran Pengadaan Pengembangan Sistem Informasi Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan

Sehubungan dengan pengumuman Pengadaan Langsung nomor 459/SISTEM_PPBJ/PUSDATIN/V/2019 tanggal


23 Mei 2019 dengan ini kami mengajukan penawaran untuk pengadaan __________ sebesar Rp____________
(_________________).

Penawaran ini sudah memperhatikan ketentuan dan persyaratan yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan
Langsung untuk melaksanakan pekerjaan tersebut di atas.

Kami akan melaksanakan pekerjaan tersebut dengan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama 4 (empat)
bulan.

Penawaran ini berlaku selama 30 (tiga puluh) hari kalender sejak tanggal surat penawaran ini.

Dengan disampaikannya Surat Penawaran ini, maka kami menyatakan sanggup dan akan tunduk pada semua
ketentuan yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan Langsung

Penyedia Jasa Konsultansi Perorangan,

..........................
Nama Lengkap
B. BENTUK DOKUMEN PENAWARAN HARGA

Daftar Kuantitas dan Harga

Daftar Kuantitas dan Harga (isi sesuai dengan posisi yang dipilih)
Database Administrator
Harga Jumlah
N Volume
Uraian Pekerjaan Satuan Harga
o. (bulan)
( Rp ) ( Rp )
1. Berkoordinasi dengan team untuk melakukan proses
analisa terhadap kondisi existing dari system yang sedang
/ telah berjalan.
2. Berkoordinasi dengan team melakukan proses design
database.
3. Melakukan perhitungan terhadap jumlah table space,
congestion, dll dari database yang di rancang. 4
4. Menyiapkan proses backup dan recovey database.
5. Melakukan installasi database pada server yang telah
disediakan.
6. Membuat dokumentasi database design.
7. Melakukan pemetaan terhadap distribusi database pada
infrastruktur jaringan komunikasi data.

JUMLAH

Terbilang :

Senior Software Developer


Harga Jumlah
N Volume
Uraian Pekerjaan Satuan Harga
o. (bulan)
( Rp ) ( Rp )
1. Menyusun dan menulis dokumentasi pengembangan 4
program.
2. Melakukan percobaan menjalankan program dan aplikasi
software untuk memastikan bahwa program akan
menghasilkan informasi yang dikehendaki.
3. Melakukan atau revisi langsung, perbaikan, atau perluasan
program yang ada untuk meningkatkan efisiensi operasi.
4. Menganalisis, meninjau, dan menulis ulang program,
menggunakan grafik dan diagram alur kerja, dan
menerapkan pengetahuan tentang kemampuan komputer,
materi pelajaran, dan logika simbolik.
5. Memperbaiki kesalahan dengan membuat perubahan yang
sesuai dan memeriksa kembali program untuk memastikan
bahwa hasil yang diinginkan telah berhasil.
6. Berkonsultasi dengan tim untuk mengidentifikasi masalah,
dan menyarankan perubahan.
7. Berkonsultasi dengan dan membantu tenaga ahli software
programmer mendefinisikan dan menyelesaikan masalah
dalam menjalankan program-program komputer.
8. Melakukan analisis sistem dan pemrograman tugas untuk
memelihara dan mengontrol penggunaan perangkat lunak
komputer sistem sebagai programmer sistem.

JUMLAH

Terbilang :

1. BENTUK DAFTAR PENGALAMAN KERJA SEJENIS 5 (LIMA) TAHUN TERAKHIR (Form T-1)
Form T-1 ini digunakan untuk mencantumkan pengalaman kerja sejenis 5 (lima) tahun terakhir.

DAFTAR PENGALAMAN KERJA SEJENIS


5 (LIMA) TAHUN TERKAHIR

No. Nama Paket Pekerjaan Tahun Nilai Instansi Pengguna

1 2 3 4 5

Keterangan isi kolom :


1. Nomor urut
2. Nama paket pekerjaan
3. Tahun
4. Nilai kontrak pekerjaan
5. Nama instansi pengguna jasa
2. BENTUK URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 5 (LIMA) TAHUN TERAKHIR (Form T-2)
Form T-2 ini digunakan untuk menguraikan masing-masing pengalaman yang dicantumkan dalam Form T-1.
URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS
5 (LIMA) TAHUN TERKAHIR

1. Pengguna Jasa :

2. Nama Perusahaan :

3. Nama Paket Pekerjaan :

4. Lingkup Pekerjaan :

5. Lokasi Kegiatan :

6. Nilai Kontrak :

7. No. Kontrak :

8. Waktu Pelaksanaan :

9. Posisi Penugasan :

10. Status Kepegawaian pada Perusahaan :

11. Surat Referensi dari Pengguna Jasa :

3. BENTUK TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA DAN PERSONEL/FASILITAS
PENDUKUNG DARI PPK (Form T-3)

A. TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA

[cantumkan dan jelaskan modifikasi atau inovasi yang peserta usulkan terhadap Kerangka Acuan Kerja
untuk meningkatkan kinerja dalam melaksanakan pekerjaan jasa konsultansi ini, misalnya meniadakan
kegiatan yang dianggap tidak perlu, atau menambahkan kegiatan lain, atau mengusulkan pentahapan
kegiatan yang berbeda. Saran tersebut di atas harus disampaikan secara singkat dan padat.]
B. TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP PERSONEL/FASILITAS PENDUKUNG DARI PPK

[tanggapi perihal penyediaan peralatan/material/personel/fasilitas pendukung oleh PPK sesuai dengan


Dokumen Seleksi ini meliputi antara lain (jika ada): dukungan administrasi, ruang kerja, transportasi
lokal, peralatan, data, dan lain-lain]

4. BENTUK URAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI DAN PROGRAM KERJA (Form T-4)

[Pendekatan teknis, metodologi dan program kerja adalah kriteria pokok dari Penawaran Teknis. Peserta
disarankan untuk menyajikan detil penawaran teknis (misalnya 50 (lima puluh) halaman, termasuk gambar
kerja dan diagram) yang dibagi menjadi tiga bab berikut:

a) Pendekatan Teknis dan Metodologi,


b) Rencana Kerja, dan

a) Pendekatan Teknis dan Metodologi. Dalam bab ini jelaskan pemahaman peserta terhadap tujuan
kegiatan, lingkup serta jasa konsultansi yang diperlukan, metodologi kerja dan uraian detil mengenai
keluaran. Peserta harus menyoroti permasalahan yang sedang dicarikan jalan keluarnya, dan
menjelaskan pendekatan teknis yang akan diadopsi untuk menyelesaikan permasalahan. Peserta juga
harus menjelaskan metodologi yang diusulkan dan kesesuaian metodologi tersebut dengan pendekatan
yang digunakan.

b) Rencana Kerja. Dalam bab ini usulkan kegiatan utama dari pelaksanaan pekerjaan, substansinya dan
jangka waktu, pentahapan dan keterkaitannya, target (termasuk persetujuan sementara dari Pejabat
Pembuat Komitmen), dan tanggal jatuh tempo penyerahan laporan-laporan. Program kerja yang diusulkan
harus konsisten dengan pendekatan teknis dan metodologi, dan menunjukkan pemahaman terhadap
Kerangka Acuan Kerja dan kemampuan untuk menerjemahkannya ke dalam rencana kerja. Daftar hasil
kerja, termasuk laporan, gambar kerja, tabel, harus dicantumkan. Program kerja ini harus konsisten
dengan Data Teknis-6 mengenai Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan.
5. BENTUK JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN (Form T-5)

JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN

Bulan ke-2
No. Kegiatan 1
1 2 3 4 5 n
1
2
3
4

Keterangan :
1. Cantumkan semua kegiatan, termasuk penyerahan laporan (misalnya laporan pendahuluan, laporan antara,
dan laporan akhir), dan kegiatan lain yang memerlukan persetujuan Pejabat Pembuat Komitmen. Untuk
paket pekerjaan yang ditahapkan maka kegiatan seperti penyerahan laporan, dan kegiatan lain yang
memerlukan persetujuan dicantumkan secara terpisah berdasarkan tahapannya
2. Jangka waktu kegiatan dicantumkan dalam bentuk diagram balok.
6. BENTUK DAFTAR RIWAYAT HIDUP TENAGA AHLI (Form T-6)

Daftar Riwayat Hidup

1. Posisi yang diusulkan :


2. Nama Personel :
3. Tempat / tanggal lahir :
4. Pendidikan formal :
5. Pendidikan non formal :
6. Penguasaan bahasa
a. Bahasa Indonesia :
b. Bahasa Inggris :
c. Bahasa setempat :
7. Pengalaman kerja
Tahun ini
a. Nama kegiatan :
b. Lokasi kegiatan :
c. Pengguna jasa :
d. Nama perusahaan :
e. Uraian tugas :
f. Waktu pelaksanaan :
g. Posisi penugasan :
h. Status kepegawaian pada perusahaan :
i. Surat referensi dari pengguna jasa :

Tahun ini
a. Nama kegiatan :
b. Lokasi kegiatan :
c. Pengguna jasa :
d. Nama perusahaan :
e. Uraian tugas :
f. Waktu pelaksanaan :
g. Posisi penugasan :
h. Status kepegawaian pada perusahaan :
i. Surat referensi dari pengguna jasa :

Pernyataan :
Saya yang bertandatangan di bawah ini, menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa:
a. Daftar riwayat hidup ini sesuai dengan kualifikasi dan pengalaman saya;
b. Saya akan melaksanakan penugasan sesuai dengan waktu yang telah dijadwalkan dalam proposal penawaran,
kecuali terdapat permasalahan kesehatan yang mengakibatkan saya tidak bisa melaksanakan tugas;
c. Saya berjanji melaksanakan semua penugasan;
d. Saya bukan merupakan bagian dari tim yang menyusun Kerangka Acuan Kerja;
e. Saya akan memenuhi semua ketentuan Klausul 4 dan 5 pada IKP.

Jika terdapat pengungkapan keterangan yang tidak benar secara sengaja atau sepatutnya diduga maka saya siap
untuk digugurkan dari proses seleksi atau dikeluarkan jika sudah dipekerjakan.

Jakarta, Mei 2019

Yang membuat pernyataan,

( Nama Jelas)

7. BENTUK SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN UNTUK DITUGASKAN (Form T-7)

PERNYATAAN KESEDIAAN UNTUK DITUGASKAN

Yang bertanda tangan dibawah ini:

N a m a : __________________________________________
Alamat : __________________________________________

Dengan ini menyatakan bahwa saya bersedia untuk melaksanakan paket pekerjaan jasa konsultansi
Pengembangan Sistem Informasi Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan untuk Penyedia Jasa Konsultansi
_____________ sesuai dengan usulan jadwal penugasan saya dari bulan __________ tahun __________
sampai dengan bulan__________ tahun __________ dengan posisi sebagai tenaga ahli
_________________.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan penuh rasa tanggung jawab.

Jakarta, Mei 2019

Yang membuat pernyataan,

( Nama Jelas)

BAB V. PAKTA INTEGRITAS

PAKTA INTEGRITAS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : __________

No. Identitas : __________ [diisi nomor KTP/SIM/Paspor]

Alamat : __________

Pekerjaan : __________

Bertindak untuk dan atas nama diri sendiri dalam rangka pengadaan Pengembangan Sistem Informasi Cipta Karya, Tata
Ruang dan Pertanahan dengan ini menyatakan bahwa:

1. Tidak akan melakukan praktik Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme;


2. Akan melaporkan kepada PA/KPA/APIP jika mengetahui terjadinya praktik Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme dalam
proses pengadaan ini;
3. Akan mengikuti proses pengadaan secara bersih, transparan, dan profesional untuk memberikan hasil kerja terbaik
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
4. Apabila melanggar hal-hal yang dinyatakan dalam angka 1, 2, dan 3 maka bersedia dikenakan sanksi administratif,
dikenakan sanksi Daftar Hitam, digugat secara perdata dan/atau dilaporkan secara pidana sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
Jakarta, Mei 2019

Penyedia Jasa Konsultansi Perorangan

Nama Peserta
BAB VI. FORMULIR ISIAN KUALIFIKASI PESERTA PERORANGAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : ..................
No. Identitas : . . . . . . . . . . . . . . . . . . (no. KTP/SIM/Paspor)
Alamat : ..................
Telepon/email : ..................

menyatakan dengan sesungguhnya bahwa :

1. saya secara hukum mempunyai kapasitas untuk menandatangani Kontrak.

2. saya bukan sebagai pegawai Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah [bagi pegawai Kementerian/Lembaga/


Perangkat Daerah yang sedang cuti diluar tanggungan Negara ditulis sebagai berikut : “Saya merupakan pegawai
Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah yang sedang cuti diluar tanggungan Negara”];

3. saya tidak sedang menjalani sanksi pidana;

4. saya tidak sedang dan tidak akan terlibat pertentangan kepentingan dengan para pihak yang terkait, langsung maupun
tidak langsung dalam proses pengadaan ini;

5. saya tidak sedang dikenakan sanksi Daftar Hitam, tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit atau kegiatan
usahanya tidak sedang dihentikan;

6. data-data yang saya sampaikan adalah sebagai berikut :

A. Data Administrasi
a) Nama :
b) Pekerjaan :
c) Alamat sesuai kartu identitas :
d) Alamat domisili :
e) No. Telp. / email :
f) No. Identitas (KTP/SIM/Paspor) :

B. Data Keuangan Pajak


a) NPWP :
b) Bukti Pajak tahun terakhir
no. dan tanggal terakhir SPT :

C. Data Fasilitas/Peralatan/Perlengkapan

Merk Tahun Bukti


N Kondisi
Jenis Jumlah Kapasitas / Pembuata Lokasi kepemilik
o. (%)
Tipe n an

D. Pengalaman :

Pemberi
Lingkup Kontrak Tgl selesai Pekerjaan
No Nama Paket Pekerjaan
Pekerja Lokasi
. Pekerjaan Nama Alamat No. & Nilai Kontrak BA serah
an
/ telp. Tgl. terima

E. Data Pekerjaan yang sedang dilaksanakan

No Nama Paket Lingkup Lokasi Pemberi Kontrak Tgl selesai Pekerjaan


. Pekerjaan Pekerja Pekerjaan
Nama Alamat No. & Nilai Kontrak BA serah
an
/ telp. Tgl. terima

Demikian Formulir Isian Kualifikasi ini saya buat dengan sebenarnya dan penuh rasa tanggung jawab. Jika dikemudian
hari ditemui bahwa data/dokumen yang saya sampaikan tidak benar dan ada pemalsuan, maka saya bersedia dikenakan
sanksi berupa sanksi administratif, sanksi Daftar Hitam Hitam, gugatan secara perdata, dan/atau pelaporan secara pidana
kepada pihak berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Jakarta, Mei 2019

Penyedia Jasa Konsultansi Perorangan

Materai Rp.6.000

( Nama Peserta )

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

DINAS CIPTA KARYA, TATA RUANG DAN PERTANAHAN


Jalan Taman Jatibaru no. 1, Telp.3510008 Faksimile 3512588
Website : http://dcktrp.jakarta.go.id Email: dinas_cktrp@jakarta.go.id
JAKARTA
Kode Pos : 10150

SATUAN KERJA :
DINAS CIPTA KARYA, TATA RUANG DAN PERTANAHAN PROVINSI
SURAT PERINTAH KERJA DKI JAKARTA
(SPK) Nomor :
Tanggal :

Nama PPK Jhonson Timbul Simanjuntak

Nama Penyedia

PAKET PENGADAAN : Pengumuman Pengadaan Langsung


Pengembangan Sistem Informasi Nomor :
Cipta Karya, Tata Ruang dan Tanggal :
Pertanahan Berita Acara Hasil Pengadaan Langsung
Nomor :
Tanggal :

Sumber Dana : Pusat Data dan Informasi Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan TA 2019
Kode Rekening : 5.2.2.27.01
Uraian Kode Rek. : (Belanja Tenaga Ahli/Instruktur/Nara Sumber)

Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPH) adalah sebesar Rp. . . . . . . . . . . . . . . ( . . . . . . . . . . . . .)

Jenis Kontrak LUMPSUM

WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN : bulan

Untuk dan atas nama DCKTRP Provinsi DKI Jakarta, Untuk dan atas nama penyedia,

Pejabat Pembuat Komitmen


Kepala Pusat Data Dan Informasi Cipta Karya, Tata Penyedia Jasa
Ruang dan Pertanahan

Jhonson Timbul Simanjuntak


NIP 196802221997031005 (................)

SYARAT UMUM
SURAT PERINTAH KERJA (SPK)

1. LINGKUP PEKERJAAN
Penyedia yang ditunjuk berkewajiban untuk menyelesaikan pekerjaan dalam jangka waktu yang ditentukan sesuai
dengan volume, spesifikasi teknis dan harga yang tercantum dalam SPK.

2. HUKUM YANG BERLAKU


Keabsahan, interpretasi, dan pelaksanaan SPK ini didasarkan kepada hukum Republik Indonesia.

3. HARGA SPK
a. Harga SPK telah memperhitungkan keuntungan, beban pajak dan biaya overhead serta biaya asuransi (apabila
dipersyaratkan).
b. Rincian harga SPK sesuai dengan rincian yang tercantum dalam daftar kuantitas dan harga.

4. HAK KEPEMILIKAN

a. PPK berhak atas kepemilikan semua barang/bahan yang terkait langsung atau disediakan sehubungan
dengan jasa yang diberikan oleh penyedia kepada PPK. Jika diminta oleh PPK maka penyedia berkewajiban
untuk membantu secara optimal pengalihan hak kepemilikan tersebut kepada PPK sesuai dengan hukum yang
berlaku.
b. Hak kepemilikan atas peralatan dan barang/bahan yang disediakan oleh PPK tetap pada PPK, dan semua
peralatan tersebut harus dikembalikan kepada PPK pada saat SPK berakhir atau jika tidak diperlukan lagi oleh
penyedia. Semua peralatan tersebut harus dikembalikan dalam kondisi yang sama pada saat diberikan kepada
penyedia dengan pengecualian keausan akibat pemakaian yang wajar.
c.Hak Cipta atas hasil Pekerjaan ini sepenuhnya menjadi milik Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan
Provinsi DKI Jakarta. Pihak penyedia jasa dilarang memberikan atau menggandakan hasil pekerjaan tersebut
kepada pihak lain tanpa izin tertulis dari Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan Provinsi DKI Jakarta

5. CACAT MUTU
PPK akan memeriksa setiap hasil pekerjaan penyedia dan memberitahukan secara tertulis penyedia atas setiap
cacat mutu yang ditemukan. PPK dapat memerintahkan penyedia untuk menguji pekerjaan yang dianggap oleh PPK
mengandung cacat mutu. Penyedia bertanggung jawab atas cacat mutu selama masa garansi.

6. PERPAJAKAN
Penyedia berkewajiban untuk membayar semua pajak, bea, retribusi, dan pungutan lain yang sah yang dibebankan
oleh hukum yang berlaku atas pelaksanaan SPK. Semua pengeluaran perpajakan ini dianggap telah termasuk dalam
harga SPK.

7. PENGALIHAN DAN/ATAU SUBKONTRAK


Penyedia dilarang untuk mengalihkan dan/atau mensubkontrakkan sebagian atau seluruh pekerjaan. Pengalihan
seluruh pekerjaan hanya diperbolehkan dalam hal pergantian nama penyedia, baik sebagai akibat peleburan
(merger) atau akibat lainnya.

8. JADWAL
a. SPK ini berlaku efektif pada tanggal penandatanganan oleh para pihak atau pada tanggal yang ditetapkan dalam
Surat Perintah Mulai Kerja.
b. Waktu pelaksanaan SPK adalah sejak tanggal mulai kerja yang tercantum dalam Surat Perintah Mulai Kerja.
c. Penyedia harus menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal yang ditentukan.
d. Apabila penyedia tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal karena keadaan diluar pengendaliannya
dan penyedia telah melaporkan kejadian tersebut kepada PPK, maka PPK dapat melakukan penjadwalan
kembali pelaksanaan tugas penyedia dengan adendum SPK.

9. ASURANSI
a. Apabila dipersyaratkan, penyedia wajib menyediakan asuransi sejak Surat Perintah Mulai Kerja sampai
dengan tanggal selesainya pemeliharaan untuk:
1) semua barang dan peralatan yang mempunyai risiko tinggi terjadinya kecelakaan, pelaksanaan pekerjaan,
serta pekerja untuk pelaksanaan pekerjaan, atas segala risiko terhadap kecelakaan, kerusakan, kehilangan,
serta risiko lain yang tidak dapat diduga;
2) pihak ketiga sebagai akibat kecelakaan di tempat kerjanya; dan
b. Besarnya asuransi sudah diperhitungkan dalam penawaran dan termasuk dalam harga SPK.

10. PENANGGUNGAN DAN RISIKO


a. Penyedia berkewajiban untuk melindungi, membebaskan, dan menanggung tanpa batas PPK beserta
instansinya terhadap semua bentuk tuntutan, tanggung jawab, kewajiban, kehilangan, kerugian, denda, gugatan
atau tuntutan hukum, proses pemeriksaan hukum, dan biaya yang dikenakan terhadap PPK beserta instansinya
(kecuali kerugian yang mendasari tuntutan tersebut disebabkan kesalahan atau kelalaian berat PPK)
sehubungan dengan klaim yang timbul dari hal-hal berikut terhitung sejak tanggal mulai kerja sampai dengan
tanggal penandatanganan berita acara penyerahan akhir:
1) kehilangan atau kerusakan peralatan dan harta benda penyedia dan Personel;
2) cidera tubuh, sakit atau kematian Personel; dan/atau
3) kehilangan atau kerusakan harta benda, cidera tubuh, sakit atau kematian pihak lain.
b. Terhitung sejak tanggal mulai kerja sampai dengan tanggal penandatanganan berita acara serah terima,
semua risiko kehilangan atau kerusakan hasil pekerjaan ini merupakan risiko penyedia, kecuali kerugian atau
kerusakan tersebut diakibatkan oleh kesalahan atau kelalaian PPK.
c. Pertanggungan asuransi yang dimiliki oleh penyedia tidak membatasi kewajiban penanggungan dalam syarat
ini.
d. Kehilangan atau kerusakan terhadap hasil pekerjaan sejak tanggal mulai kerja sampai batas akhir garansi,
harus diperbaiki, diganti atau dilengkapi oleh penyedia atas tanggungannya sendiri jika kehilangan atau
kerusakan tersebut terjadi akibat tindakan atau kelalaian penyedia.

11. PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN


PPK berwenang melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh
penyedia. PPK dapat memerintahkan kepada pihak lain untuk melakukan pengawasan dan pemeriksaan atas semua
pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh penyedia.

12. PENGUJIAN
Jika PPK atau Pengawas Pekerjaan memerintahkan penyedia untuk melakukan pengujian Cacat Mutu yang tidak
tercantum dalam Spesifikasi Teknis dan Gambar, dan hasil uji coba menunjukkan adanya Cacat Mutu maka
penyedia berkewajiban untuk menanggung biaya pengujian tersebut. Jika tidak ditemukan adanya Cacat Mutu maka
uji coba tersebut dianggap sebagai Peristiwa Kompensasi.

13. LAPORAN HASIL PEKERJAAN


a. Laporan harian
b. Laporan bulanan berisi :
- Print out peta kerja, hasil kompilasi peta bidang dengan peta batas RW
- Print out peta hasil digitasi

14. WAKTU PENYELESAIAN PEKERJAAN


a. Kecuali SPK diputuskan lebih awal, penyedia berkewajiban untuk memulai pelaksanaan pekerjaan pada
tanggal mulai kerja, dan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan program mutu, serta menyelesaikan pekerjaan
selambat-lambatnya pada tanggal penyelesaian yang ditetapkan dalam Surat Perintah Mulai Kerja.
b. Jika pekerjaan tidak selesai pada tanggal penyelesaian disebabkan karena kesalahan atau kelalaian penyedia
maka penyedia dikenakan sanksi berupa denda keterlambatan.
c. Jika keterlambatan tersebut disebabkan oleh Peristiwa Kompensasi maka PPK memberikan tambahan
perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan.
d. Tanggal penyelesaian yang dimaksud dalam ketentuan ini adalah tanggal penyelesaian semua pekerjaan.

15. SERAH TERIMA PEKERJAAN


a. Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus persen), penyedia mengajukan permintaan secara tertulis kepada PPK
untuk penyerahan pekerjaan.
b. Sebelum dilakukan serah terima, PPK melakukan pemeriksaan terhadap hasil pekerjaan.
c. PPK dalam melakukan pemeriksaan hasil pekerjaan dapat dibantu oleh pengawas pekerjaan dan/atau tim teknis.
d. Apabila terdapat kekurangan-kekurangan dan/atau cacat hasil pekerjaan, penyedia wajib
memperbaiki/menyelesaikannya, atas perintah PPK.
e. PPK menerima hasil pekerjaan setelah seluruh hasil pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan SPK.

16. PERUBAHAN SPK


a. SPK hanya dapat diubah melalui adendum SPK.
b. Perubahan SPK dapat dilaksanakan dalam hal terdapat perbedaan antara kondisi lapangan pada saat
pelaksanaan dengan SPK dan disetujui oleh para pihak, meliputi:
1) menambah atau mengurangi volume yang tercantum dalam SPK;
2) menambah dan/atau mengurangi jenis kegiatan;
3) mengubah spesifikasi teknis sesuai dengan kondisi lapangan; dan/atau
4) mengubah jadwal pelaksanaan pekerjaan.
c. Untuk kepentingan perubahan SPK, PPK dapat dibantu Pejabat Peneliti Pelaksanaan Kontrak.

17. PERISTIWA KOMPENSASI


a. Peristiwa Kompensasi dapat diberikan kepada penyedia dalam hal sebagai berikut:
1) PPK mengubah jadwal yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan;
2) keterlambatan pembayaran kepada penyedia; 
3) PPK tidak memberikan gambar-gambar, spesifikasi dan/atau instruksi sesuai jadwal yang dibutuhkan;
4) penyedia belum bisa masuk ke lokasi sesuai jadwal;
5) PPK menginstruksikan kepada pihak penyedia untuk melakukan pengujian tambahan yang setelah
dilaksanakan pengujian ternyata tidak ditemukan kerusakan/kegagalan/penyimpangan;
6) PPK memerintahkan penundaan pelaksanaan pekerjaan;
7) PPK memerintahkan untuk mengatasi kondisi tertentu yang tidak dapat diduga sebelumnya dan disebabkan
oleh PPK;
8) ketentuan lain dalam SPK.
b. Jika Peristiwa Kompensasi mengakibatkan pengeluaran tambahan dan/atau keterlambatan penyelesaian
pekerjaan maka PPK berkewajiban untuk membayar ganti rugi dan/atau memberikan perpanjangan waktu
penyelesaian pekerjaan.
c. Ganti rugi hanya dapat dibayarkan jika berdasarkan data penunjang dan perhitungan kompensasi yang diajukan
oleh penyedia kepada PPK, dapat dibuktikan kerugian nyata akibat Peristiwa Kompensasi.
d. Perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan hanya dapat diberikan jika berdasarkan data penunjang dan
perhitungan kompensasi yang diajukan oleh penyedia kepada PPK, dapat dibuktikan perlunya tambahan waktu
akibat Peristiwa Kompensasi.
e. Penyedia tidak berhak atas ganti rugi dan/atau perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan jika penyedia gagal
atau lalai untuk memberikan peringatan dini dalam mengantisipasi atau mengatasi dampak Peristiwa
Kompensasi.

18. PERPANJANGAN WAKTU


a. Jika terjadi Peristiwa Kompensasi sehingga penyelesaian pekerjaan akan melampaui tanggal penyelesaian maka
penyedia berhak untuk meminta perpanjangan tanggal penyelesaian berdasarkan data penunjang. PPK
berdasarkan pertimbangan Pengawas Pekerjaan memperpanjang tanggal penyelesaian pekerjaan secara
tertulis. Perpanjangan tanggal penyelesaian harus dilakukan melalui adendum SPK.
b. PPK dapat menyetujui perpanjangan waktu pelaksanaan setelah melakukan penelitian terhadap usulan tertulis
yang diajukan oleh penyedia.

19. PENGHENTIAN DAN PEMUTUSAN SPK


a. Penghentian SPK dapat dilakukan karena terjadi Keadaan Kahar.
b. Dalam hal SPK dihentikan, PPK wajib membayar kepada penyedia sesuai dengan prestasi pekerjaan yang telah
dicapai, termasuk:
1) biaya langsung pengadaan bahan dan perlengkapan untuk pekerjaan ini. Bahan dan perlengkapan ini harus
diserahkan oleh Penyedia kepada PPK, dan selanjutnya menjadi hak milik PPK;
2) biaya langsung demobilisasi personel.
c. Pemutusan SPK dapat dilakukan oleh pihak PPK atau pihak penyedia.
d. Menyimpang dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, pemutusan SPK melalui
pemberitahuan tertulis dapat dilakukan apabila:
1) penyedia terbukti melakukan KKN, kecurangan dan/atau pemalsuan dalam proses Pengadaan yang
diputuskan oleh instansi yang berwenang;
2) pengaduan tentang penyimpangan prosedur, dugaan KKN dan/atau pelanggaran persaingan sehat dalam
pelaksanaan pengadaan dinyatakan benar oleh instansi yang berwenang;
3) penyedia lalai/cidera janji dalam melaksanakan kewajibannya dan tidak memperbaiki kelalaiannya dalam
jangka waktu yang telah ditetapkan;
4) penyedia tanpa persetujuan PPK, tidak memulai pelaksanaan pekerjaan;
5) penyedia menghentikan pekerjaan dan penghentian ini tidak tercantum dalam program mutu serta tanpa
persetujuan PPK;
6) penyedia berada dalam keadaan pailit;
7) Penyedia gagal memperbaiki kinerja setelah mendapat Surat Peringatan sebanyak 3 (tiga) kali;
8) penyedia selama Masa SPK gagal memperbaiki Cacat Mutu dalam jangka waktu yang ditetapkan oleh PPK;
9) PPK memerintahkan penyedia untuk menunda pelaksanaan atau kelanjutan pekerjaan, dan perintah
tersebut tidak ditarik selama 28 (dua puluh delapan) hari; dan/atau
10) PPK tidak menerbitkan surat perintah pembayaran untuk pembayaran tagihan angsuran sesuai dengan
yang disepakati sebagaimana tercantum dalam SPK.
e. Dalam hal pemutusan SPK dilakukan karena kesalahan penyedia:
1) penyedia membayar denda keterlambatan (apabila ada); dan/atau
2) penyedia dikenakan Sanksi Daftar Hitam.
f. Dalam hal pemutusan SPK dilakukan karena PPK terlibat penyimpangan prosedur, melakukan KKN dan/atau
pelanggaran persaingan sehat dalam pelaksanaan pengadaan, maka PPK dikenakan sanksi berdasarkan
peraturan perundang-undangan.

20. PEMBAYARAN
a. pembayaran dilakukan sekaligus apabila pekerjaan telah selesai
b. pembayaran dilakukan dengan cara transfer ke :
Bank DKI, no. Rekening 10123151883, atas nama Vidya Nabila Tyto Putri

21. DENDA
Penyedia berkewajiban untuk membayar sanksi finansial berupa Denda sebagai akibat wanprestasi atau cidera janji
terhadap kewajiban-kewajiban penyedia dalam SPK ini. PPK mengenakan denda dengan memotong nilai
SPKangsuran pembayaran prestasi pekerjaan penyedia. Pembayaran Denda tidak mengurangi tanggung jawab
kontraktual penyedia..

22. PENYELESAIAN PERSELISIHAN


PPK dan penyedia berkewajiban untuk berupaya sungguh-sungguh menyelesaikan secara damai semua
perselisihan yang timbul dari atau berhubungan dengan SPK ini atau interpretasinya selama atau setelah
pelaksanaan pekerjaan. Jika perselisihan tidak dapat diselesaikan secara musyawarah maka perselisihan akan
diselesaikan melalui Layanan Penyelesaian Sengketa, arbitrase atau Pengadilan Negeri.

23. LARANGAN PEMBERIAN KOMISI


Penyedia menjamin bahwa tidak satu pun personel satuan kerja PPK telah atau akan menerima komisi atau
keuntungan tidak sah lainnya baik langsung maupun tidak langsung dari SPK ini. Penyedia menyetujui bahwa
pelanggaran syarat ini merupakan pelanggaran yang mendasar terhadap SPK ini.
PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
DINAS CIPTA KARYA, TATA RUANG DAN PERTANAHAN
Jalan Taman Jatibaru no. 1, Telp.3510008 Faksimile 3512588
Website : http://dcktrp.jakarta.go.id Email: dinas_cktrp@jakarta.go.id
JAKARTA
Kode Pos : 10150

Nomor : Jakarta, Maret 2019


Lampiran :

Kepada Yth.

__________
di __________

Perihal : Penunjukan Penyedia Jasa Lainnya untuk Pengembangan Sistem Informasi Cipta Karya, Tata Ruang
dan Pertanahan

Dengan ini kami beritahukan bahwa penawaran Saudara nomor __________ tanggal __________ tentang __________
dengan hasil negosiasi harga sebesar Rp__________ (______________) kami nyatakan diterima/disetujui.

Sebagai tindak lanjut dari Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) ini Saudara diharuskan menandatangani SPK
paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah diterbitkannya SPPBJ. Kegagalan Saudara untuk menerima penunjukan
ini yang disusun berdasarkan evaluasi terhadap penawaran Saudara, akan dikenakan sanksi sesuai ketentuan dalam
Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa.

Kepala Pusat Data Dan Informasi Cipta Karya, Tata


Ruang dan Pertanahan

Pejabat Penandatangan Kontrak

Jhonson Timbul Simanjuntak


NIP 196802221997031005

Tembusan Yth. :
1. Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan Provinsi DKI Jakarta.
2. Inspektur Provinsi DKI Jakarta
3. Pejabat Pengadaan Barang/Jasa DCKTRP Provinsi DKI Jakarta.

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA


DINAS CIPTA KARYA, TATA RUANG DAN PERTANAHAN
Jalan Taman Jatibaru no. 1, Telp.3510008 Faksimile 3512588
Website :http://dcktrp.jakarta.go.id Email: dinas_cktrp@jakarta.go.id
JAKARTA
Kode Pos : 10150

SURAT PERINTAH MULAI KERJA (SPMK)

Nomor: __________
Paket Pekerjaan: __________

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Jhonson Timbul Simanjuntak


Jabatan : Kepala Pusat Data dan Informasi Cipta Karya,
Tata Ruang dan Pertanahan
Alamat : Jalan Taman Jatibaru no. 1, Gambir Jakarta Pusat

selanjutnya disebut sebagai Pejabat Penandatangan Kontrak;


berdasarkan SPK __________ nomor ________ tanggal ______, bersama ini memerintahkan :

Nama :
Alamat :

selanjutnya disebut sebagai Penyedia;


untuk segera memulai pelaksanaan pekerjaan dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

1. Paket pengadaan : Penyusunan Kajian Dokumen Pertanahan untuk Pengembangan Sistem Informasi Cipta
Karya, Tata Ruang dan Pertanahan
2. Tanggal mulai kerja : 00 Maret 2019
3. Syarat-syarat pekerjaan : sesuai dengan persyaratan dan ketentuan SPK;
4. Waktu penyelesaian : 4 (empat) bulan dan pekerjaan harus sudah selesai pada tanggal 00 Juli 2019
5. Denda : Terhadap setiap hari keterlambatan pelaksanaan/penyelesaian pekerjaan Penyedia
akan dikenakan Denda Keterlambatan sebesar 1/1000 (satu permil) dari nilai SPK atau
dari nilai bagian SPK (tidak termasuk PPN) sesuai ketentuan dalam SPK.

Jakarta, Maret 2019


Menerima dan menyetujui :

Untuk dan atas nama Dinas Cipta Karya, Tata Ruang Untuk dan atas nama
dan Pertanahan Provinsi DKI Jakarta. .................................

Pejabat Penandatangan Kontrak

Jhonson Timbul Simanjuntak Penyedia Jasa


NIP 196802221997031005 Tenaga Ahli

Anda mungkin juga menyukai