Nomor : PL.102/K-129/II/P.SG-ULP.PU/2017
Tanggal : 10 Maret 2017
untuk
Pengadaan
A. Dokumen Pengadaan ini disusun berdasarkan Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010
tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah beserta perubahannya dan aturan
turunannya.
D. Pelelangan Umum ini terbuka dan dapat diikuti oleh semua peserta yang berbentuk
badan usaha atau kemitraan/KSO serta perorangan.
A. UMUM
4. Larangan 4.1 Peserta dan pihak yang terkait dengan pengadaan ini
Korupsi, berkewajiban untuk mematuhi etika pengadaan dengan
Kolusi, dan tidak melakukan tindakan sebagai berikut:
Nepotisme a. berusaha mempengaruhi anggota Pokja ULP dalam
(KKN) serta bentuk dan cara apapun, untuk memenuhi keinginan
Penipuan peserta yang bertentangan dengan Dokumen
Pengadaan, dan/atau peraturan perundang-undangan;
b. melakukan persekongkolan dengan peserta lain untuk
mengatur hasil pelelangan sehingga
mengurangi/menghambat/memperkecil/ meniadakan
persaingan yang sehat dan/atau merugikan pihak lain;
c. membuat dan/atau menyampaikan dokumen dan/atau
keterangan lain yang tidak benar untuk memenuhi
persyaratan dalam Dokumen Pengadaan ini.
7. Satu Setiap peserta, baik atas nama sendiri maupun sebagai anggota
Penawaran kemitraan/KSO hanya boleh memasukkan satu penawaran untuk
Tiap Peserta satu paket pekerjaan.
B. DOKUMEN PENGADAAN
8. Isi Dokumen 8.1 Dokumen Pengadaan terdiri dari Dokumen Pemilihan dan
Pengadaan Dokumen Kualifikasi.
13. Biaya dalam 13.1 Peserta menanggung semua biaya dalam penyiapan dan
Penyiapan penyampaian penawaran.
Penawaran
13.2 Pokja ULP tidak bertanggung jawab atas kerugian apapun
yang ditanggung oleh peserta.
16. Harga 16.1 Harga penawaran ditulis dengan jelas dalam angka dan
Penawaran huruf.
17. Mata Uang 17.1 Semua harga dalam penawaran harus dalam bentuk mata
Penawaran uang sebagaimana tercantum dalam LDP.
dan Cara
Pembayaran 17.2 Pembayaran atas pelaksanaan pekerjaan dilakukan sesuai
dengan cara sebagaimana tercantum dalam LDP dan
diuraikan dalam Syarat-Syarat Umum/Khusus Kontrak.
18. Masa Berlaku 18.1 Masa berlaku penawaran sesuai sebagaimana tercantum
Penawaran dalam LDP.
dan Jangka
Waktu 18.2 Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan
Pelaksanaan tidak melebihi jangka waktu sebagaimana tercantum
dalam LDP.
20. Pakta 20.1 Pakta Integritas berisi ikrar untuk mencegah dan tidak
Integritas melakukan kolusi, korupsi, dan nepotisme (KKN.
24. Penawaran Aplikasi SPSE menolak setiap file penawaran yang dikirimkan setelah
Terlambat batas akhir waktu pemasukan penawaran kirim.
25. Pembukaan 25.1 Pada tahap pembukaan penawaran, Pokja ULP mengunduh
Penawaran (download) dan melakukan dekripsi file penawaran dengan
menggunakan Apendo sesuai waktu yang telah ditetapkan.
26. Evaluasi 26.1 Dalam hal dokumen penawaran dengan 1 (satu) file
Penawaran (sampul)Sistem Gugur:
28. Evaluasi 28.1 Dalam hal satu file Evaluasi kualifikasi dilakukan terhadap
Kualifikasi calon pemenang lelang serta calon pemenang cadangan 1
dan 2 (apabila ada).
29. Pembuktian 29.1 Pembuktian kualifikasi terhadap calon pemenang serta calon
Kualifikasi pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila ada).
30. Berita Acara Pokja ULP membuat dan menandatangani Berita Acara Hasil
Hasil Pelelangan (BAHP) yang paling sedikit memuat:
Pelelangan a. Nama seluruh peserta;
b. Harga penawaran atau harga penawaran terkoreksi dari masing-
masing peserta;
c. Metode evaluasi yang digunakan;
d. Unsur-unsur yang dievaluasi;
e. Rumus yang dipergunakan;
f. Keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu hal ikhwal
pelaksanaan pelelangan;
g. Jumlah peserta yang lulus dan tidak lulus pada setiap tahapan
evaluasi;
h. Tanggal dibuatnya Berita Acara; dan
i. Pernyataan bahwa pelelangan gagal apabila tidak ada
penawaran yang memenuhi syarat.
F. PENETAPAN PEMENANG
31. Penetapan 31.1 Pokja ULP melakukan penetapan pemenang melalui aplikasi
Pemenang SPSEsetelah melalui pembahasan internal seluruh anggota
Pokja ULP, atau setelah ditetapkan PA secara offline untuk
nilai paket di atas Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar
rupiah). Pokja ULP dapat menetapkan pemenang lebih dari 1
(satu) penyedia sesuai ketentuan yang terdapat dalam pada
informasi paket dalam aplikasi SPSE.
32. Pengumuman Pokja ULP mengumumkan pemenang dan pemenang cadangan 1 dan
Pemenang 2 (apabila ada) melalui aplikasi SPSE, di website sebagaimana
tercantum dalam LDP.
G. PENUNJUKAN PEMENANG
34. Penunjukan 34.1 Pokja ULP menyampaikan Berita Acara Hasil Pelelangan
Penyedia (BAHP) kepada PPK dengan tembusan kepada Kepala ULP
Barang/Jasa sebagai dasar untuk menerbitkan Surat Penunjukan
Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ).
I. JAMINAN PELAKSANAAN
J. PENANDATANGANAN KONTRAK
3. Website:
www.dephub.go.id
4. Website LPSE :
www.lpse.dephub.go.id
B. SUMBER DANA Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan: APBN Tahun
Anggaran 2017
Jumlah 20
KENDALA
1. Pengadaan bahan & mobilisasi peralatan
- Network Planing 0,75
- Barchart 0,75
- Kurva "S" 0,75
2. Keadaan alam yang kurang bersahabat
terhadap pelaksanaan pekerjaan
- Network Planing 0,75
- Barchart 0,75
- Kurva "S" 0,75
SOLUSI
1. Pengadaan bahan & mobilisasi peralatan
- Penjelasan 0,50
- Network Planing 0,75
- Barchart 0,75
- Kurva "S" 0,75
2. Keadaan alam yang kurang bersahabat
terhadap pelaksanaan pekerjaan
- Penjelasan 0,50
- Network Planing 0,75
- Barchart 0,75
- Kurva "S" 0,75
JUMLAH 10,00
Kriteria evaluasi :
1) Penilaian cash-in dan cash-out dalam S-Curve normal,
dengan penjelasan ;
- Jika dapat menyajikan hubungan cash-in dan
cash-out untuk setiap termint dalam bentuk S-
Curve normal, mendapat nilai = 6,5
- Jika tidak dapat menyajikan hubungan cash-in
dan cash-out untuk setiap termint dalam bentuk
S-Curve normal, mendapat nilai = 0;
- Penilaian dilakukan terhadap :
Kebenaran parameter Cash-In dan
penggunaan Cash-Out.
Kebenaran Cash-Flow sejalan dengan durasi
pekerjaan sesuai dengan progres yang
diperoleh sebagai akibat Cash-In yang didapat.
h. Pengalaman Perusahaan
Dinilai terhadap pengalaman pekerjaan yang pernah
dikerjakan selama 10 (sepuluh) tahun terakhir.
Tiga unsur yang dinilai, yaitu :
1) a. pengalaman pekerjaan yang bidangnya sama dan
pengalaman pekerjaannya sama dengan pekerjaan
yang dilelangkan mendapat bobot nilai 100%;
b. pengalaman pekerjaan yang bidangnya sama tetapi
pengalaman pekerjaannya berbeda dengan
pekerjaan yang akan dilelangkan tidak mendapat
nilai;
2) Penilaian besarnya nilai kontrak
Bila nilai pekerjaan yang akan dilelangkan sebesar x,
maka untuk :
- Nilai Kontrak x, mendapat bobot nilai 100%;
- 0,5 x nilai kontrak < x, mandapat nilai 50%;
- Nilai kontrak < 0,5 x, tidak mendapat bobot nilai.
3) Status Penyedia Jasa
- Sebagai penyedia Jasa Utama mendapat bobot
100%;
- Sebagai sub penyedia/jasa J.O mendapat bobot
nilai 50%.
Nilai (score) maksimal 10 (sepuluh) dan minimal 7,5
(tujuh koma lima).
Nilai (score) < 7,5 (tujuh koma lima) dinyatakan gugur,
sehingga tidak dievaluasi ketahap evaluasi berikutnya.
Bagi peserta lelang yang memenuhi syarat kelulusan dalam
3. tahap-tahap evaluasi teknis sebagaimana uraian di atas, maka
jumlah nilai (score) keseluruhan 75 (tujuh puluh lima).
Apabila jumlah nilai (score) keseluruhan < 75 (tujuh puluh
lima) maka dinyatakan gugur.
Dokumen Harga
A. Lingkup Nama Pokja ULP : Pokja ULP pada Satker Hubdat Prov.
Kualifikasi Sultra
Alamat Pokja ULP : Jl.Sultan Hasanuddin No 120 Kendari
Website : www.dephub.go.id
Website LPSE : www.lpse.dephub.go.id
Nama Paket Pekerjaan : Pembangunan Dermaga
Penyeberangan Bombana Tahap III
Lintas Bombana - Tj. Phising
B. Persyaratan 1. peserta yang berbadan usaha harus memiliki surat izin usaha:
Kualifikasi a. Surat Izin Usaha Konstruksi (SIUJK) diterbitkan oleh
Pemerintah Kab./Kota yang telah diregistrasi masa
berlakunya;
b. Sertifikat Badan Usaha (SBU) Jasa Pelaksana Konstruksi
untuk Konstruksi Saluran Air, Pelabuhan, Dam dan
Prasarana Sumber Daya Air Lainnya yang masih berlaku
yang diterbitkan oleh LPJK;
c. Surat izin Tempat Usaha (SITU) yang diterbitkan oleh
pemerintah kab./Kota tempat domisili penyedia jasa;
d. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) yang diterbitkan oleh
pemerintah Kab./Kota;
e. Kartu Tanda Anggota (KTA) dari asosiasi;
f. memiliki Sertifikat Manajemen Mutu ISO 9001 : 2015;
g. memiliki Sertifikat Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3)/OHSAS 18001 : 2007;
No URAIAN JUMLAH
1 Crane 25 ton 1 buah
2 Hammer Diesel 1 buah
3 Ponton Pancang & Ponton Angkut 1 buah
4 Dump truck 3 buah
5 Tandem roller 1 buah
6 Excavator 1 buah
7 Vibrator Roller 1 buah
8 Tire Roller 1 buah
9 Bulldozer 1 buah
10 Motor Greader 1 buah
11 Whell Loader 1 buah
12 Water Tank 1 buah
13 Genset 2 buah
14 Mesin las 2 buah
15 Concrete mixer 2 buah
16 Vibrator 2 buah
17 Compressor 1 buah
18 Pompa air 1 buah
BAB VI. BENTUK DOKUMEN PENAWARAN
Kepada Yth.:
Kelompok Kerja Unit Layanan Pengadaan
pada Satker Perhubungan Darat Provinsi Sulawesi Tenggara TA. 2017
di -
Kendari
Penawaran ini berlaku sejak batas akhir pemasukan Dokumen Penawaran sampai
dengan tanggal 31 Maret 2017.
Dengan disampaikannya Surat Penawaran ini, maka kami menyatakan sanggup dan
akan tunduk pada semua ketentuan yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan.
B. BENTUK PERJANJIAN KEMITRAAN/KERJA SAMA OPERASI (KSO)
4. Pembagian sharing dalam kemitraan/KSO ini tidak akan diubah baik selama masa
penawaran maupun sepanjang masa kontrak, kecuali dengan persetujuan tertulis
terlebih dahulu dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan persetujuan bersama
secara tertulis dari masing-masing anggota kemitraan/KSO.
8. Perjanjian ini secara otomatis menjadi batal dan tidak berlaku lagi bila pelelangan
tidak dimenangkan oleh perusahaan kemitraan/KSO.
9. Perjanjian ini dibuat dalam rangkap ____ (_______) yang masing-masing mempunyai
kekuatan hukum yang sama.
DENGAN KESEPAKATAN INI semua anggota kemitraan/KSO membubuhkan tanda tangan di
_________ pada hari __________ tanggal __________ bulan ____________, tahun
________________________
[Peserta 1] [Peserta 2]
(_______________) (________________)
[Peserta 3] [dst
(________________) (________________)]
Catatan:
Surat Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi ini harus dibuat diatas kertas
segel/bermaterai
C. BENTUK DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS (UNTUK 1 (SATU) FILE)
2. Kendala dan Solusi lapangan diyakini menggambarkan penguasaan apabila ada kendala
dan mendapatkan solusinya sebagaimana tercantum dalam LDP;
5. Jenis, kapasitas, komposisi, dan jumlah peralatan utama minimal yang dibutuhkan
Status Umur
No. Nama Peralatan dan Perlengkapan Jumlah Ket.
Alat (Tahun)
1.
.,.2017
Pimpinan Perusahaan
Jabatan
Keterangan untuk peserta lelang :
- Pada kolom status alat diisi :
Milik sendiri atau sewa (bukti dilampirkan).
6. Pengalaman Perusahaan
.,.2017
Pimpinan Perusahaan
Jabatan
Keterangan :
Pada kolom status penyedia diisi sebagai : Penyedia Jasa Utama/Lead Firm J.O atau
Sub Penyedia / Jasa J.O
7. Daftar Personil Inti
Penga- SKA
Nama Pendi-
No. Posisi Jmlh laman / Ket.
Personil dikan
(Thn) SKK
1. Kepala Proyek/Project Manager
2. Site Manager
3. Site Engineer/Quality Control
4. Pelaksana I
5. Pelaksana II
6. Surveyor
7. Juru Gambar
8. Elektrikal
9. Mekanik
10. Tukang Las
11. TukangPancang
12. Tukang Cor Beton
13. Tukang Pondasi
14. Tukang Pasang Perancah
15. Tukang Taman
16. Tukang Besi
17. Tukang Bangunan
18. Tukang Batu
19. Tukang Kayu
20. Tukang Plafon/Gypsum
21. Tukang Keramik
22. Tukang Bata
23. Operator Grader
24. Operator Mesin Exavator
25. Operator Vibrator Roller
26. Staff Logistik
27. Tenaga Administrasi
.,.2017
Pimpinan Perusahaan
Jabatan
Keterangan :
No. Urut 1 - 5 melampirkan Ijasah, KTP, NPWP, SKA, CV & Surat Penugasan;
No. Urut 6 - 9 melampirkan Ijasah, KTP & SKK;
No. Urut 10 - 25 melampirkan SKK;
No. Urut 26 - 27 melampirkan Ijasah
D. BENTUK PAKTA INTEGRITAS
Dengan mendaftar sebagai peserta pemilihan pada aplikasi SPSE maka peserta
telah menyetujui dan menandatangani pakta integritas
[Contoh Pakta Integritas Badan Usaha Dengan Kemitraan/KSO]
PAKTA INTEGRITAS
Jabatan : __________________________
Jabatan : __________________________
dalam rangka pengadaan _________ [isi nama paket] pada ________ [isi sesuai dengan
K/L/D/I] dengan ini menyatakan bahwa:
2. akan mengikuti proses pengadaan secara bersih, transparan, dan profesional untuk
memberikan hasil kerja terbaik sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;
3. apabila melanggar hal-hal yang dinyatakan dalam PAKTA INTEGRITAS ini, bersedia
menerima sanksi administratif, menerima sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam,
digugat secara perdata dan/atau dilaporkan secara pidana.
Isian Data Kualifikasi bagi Peserta selain anggota Kemitraan/KSO berbentuk Form
Isian Elektronik Data Kualifikasi yang tersedia pada aplikasi SPSE
[FORMULIR ISIAN KUALIFIKASI UNTUK KEMITRAAN/KSO]
Alamat : ___________________________________
Telepon/Fax : ___________________________________
Email : ___________________________________
A. Data Administrasi
D. Izin Usaha
1. No. Surat Izin Usaha ________ : _______Tanggal ______
2. Masa berlaku izin usaha : __________
3. Instansi pemberi izin usaha : __________
4. Kualifikasi Usaha : ___________
5. Klasifikasi Usaha : ___________
F. Data Keuangan
2. Pajak
a. Nomor Pokok Wajib Pajak : _______________
b. Bukti Laporan Pajak Tahun
: No. _______ Tanggal _______
terakhir
c. Bukti Laporan Bulanan (tiga
bulan terakhir):
1) PPh Pasal 21 : No. _______ Tanggal _______
2) PPh Pasal 23 : No. _______ Tanggal _______
3) PPh Pasal 25/Pasal29 : No. _______ Tanggal _______
4) PPN : No. _______ Tanggal _______
d. Surat Keterangan Fiskal
: No. _______ Tanggal _______
(sebagai pengganti huruf b dan
c)
H. Data Fasilitas/Peralatan/Perlengkapan
[cantumkan jika disyaratkan oleh Pokja ULP]
Kapasitas
Jenis atau Merk Status
Tahun Kondisi Lokasi
No. Fasilitas/Peralata Jumlah output dan Kepemilikan/Dukung
pembuatan (%) Sekarang
n/ Perlengkapan pada tipe an Sewa
saat ini
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Pemberi Tugas /
Tanggal Selesai
Pejabat
Kontrak Pekerjaan
Pembuat
Nama Sub Ringkasan Berdasarkan
Komitmen
No. Paket Bidang Lingkup Lokasi
Pekerjaan Pekerjaan Pekerjaan BA
Alamat/ No /
Nama Nilai Kontrak Serah
Telepon Tanggal
Terima
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
J. Data Pengalaman Perusahaan Dalam Kurun Waktu 4 Tahun Terakhir
(untuk perusahaan yang telah berdiri 3 tahun atau lebih. Untuk perusahaan yang baru
berdiri kurang dari 3 tahun tidak wajib mengisi tabel ini)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Pemberi Tugas
/ Pejabat
Kontrak Progres Terakhir
Nama Bidang/Sub Pembuat
No. Paket Bidang Lokasi Komitmen
Pekerjaan Pekerjaan Kontrak Prestasi
Alamat/ No /
Nama Nilai (rencana) Kerja
Telepon Tanggal
% %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
L. Modal Kerja
Nomor : __________
Tanggal : __________
Nama Bank : __________
Nilai : __________
Demikian Formulir Isian Kualifikasi ini saya buat dengan sebenarnya dan penuh rasa
tanggung jawab. Jika dikemudian hari ditemui bahwa data/dokumen yang saya sampaikan
tidak benar dan ada pemalsuan, maka saya dan badan usaha yang saya wakili bersedia
dikenakan sanksi berupa sanksi administratif, sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam,
gugatan secara perdata, dan/ataupelaporan secara pidana kepada pihak berwenang sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PT/CV/Firma/Koperasi
__________[pilih yang sesuai dan cantumkan nama]
A. Data Administrasi
1. Diisi dengan nama badan usaha (perusahaan/koperasi) peserta.
2. Pilih status badan usaha (Pusat/Cabang).
3. Diisi dengan alamat, nomor telepon, nomor fax dan email kantor pusat yang dapat
dihubungi.
4. Diisi dengan alamat, nomor telepon, nomor fax dan email kantor cabang yang
dapat dihubungi, apabila peserta berstatus kantor cabang.
D. Izin Usaha
(Jenis izin usaha disesuaikan dengan bidang usaha dan peraturan perundang-undangan,
contohnya : Izin Usaha di bidang Konstruksi adalah Izin Usaha Jasa Kontruksi (IUJK).
Untuk persyaratan perizinan bagi Penyedia Asing disesuaikan dengan praktek bisnis
internasional dan/atau ketentuan negara asal Penyedia)
F. Data Keuangan
1. Diisi dengan nama, nomor KTP/SIM/Paspor, alamat pemilik saham/pesero, dan
persentase kepemilikan saham/pesero.
2. Pajak:
a. Diisi dengan NPWP badan usaha.
b. Diisi dengan nomor dan tanggal bukti laporan pajak tahun terakhir berupa SPT
Tahunan.
c. Persyaratan pemenuhan kewajiban pajak tahun terakhir dengan penyampaian
SPT Tahunan.
3. [Persyaratan perpajakan sebagaimana dimaksud pada angka 2 dikecualikan untuk
Penyedia Asing (khusus untuk International Competitive Biding)]
G. Data Personalia
Diisi dengan nama, tanggal/bulan/tahun lahir, tingkat pendidikan
(SLTP/SLTA/S1/S2/S3), jabatan dalam pekerjaan yang pernah dilaksanakan, lama
pengalaman kerja, profesi/keahlian sesuai dengan Surat Keterangan Ahli/Surat
Keterangan Terampil dan tahun penerbitan sertifikat/ijazah dari setiap tenaga
ahli/teknis/terampil yang diperlukan.
H. Data Fasilitas/Peralatan/Perlengkapan
Diisi dengan jenis, jumlah, kapasitas atau output yang dapat dicapai pada saat ini,
merek dan tipe, tahun pembuatan, kondisi (dalam persentase), lokasi keberadaan saat
ini dan status kepemilikan (milik sendiri/sewa beli/dukungan sewa)dari masing-masing
fasilitas/peralatan/perlengkapan yang diperlukan. Bukti status kepemilikan harus
dapat ditunjukkan pada waktu Pembuktian Kualifikasi.
L. Modal Kerja
Diisi dengan nomor, tanggal, dan nama bank yang mengeluarkan surat dukungan
keuangan serta nilai dukungan paling kurang 10% (sepuluh perseratus) dari nilai paket
(HPS).
Kemitraan/KSO
Untuk peserta yang berbentuk kemitraan/KSO masing-masing anggota kemitraan/KSO
wajib mengisi formulir isian kualifikasi untuk masing-masing kualifikasi badan
usahanya.
BAB VIII. TATA CARA EVALUASI KUALIFIKASI
4. salah satu dan/atau semua pengurus dan badan usahanya atau peserta
perorangan tidak masuk dalam Daftar Hitam;
5. memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban perpajakan tahun pajak terakhir
(SPT Tahunan);
7. memiliki kemampuan pada bidang pekerjaan yang sesuai untuk Usaha Mikro,
Usaha Kecil dan koperasi kecil serta kemampuan pada subbidang pekerjaan yang
sesuai untuk usaha non-kecil;
12. untuk usaha non-kecil, memiliki Kemampuan Dasar (KD) pada pekerjaan yang
sejenis dan kompleksitas yang setara, dengan ketentuan:
a. KD = 3 NPt
NPt = Nilai pengalaman tertinggi pada sub bidang pekerjaan yang sesuai
dalam 10 (sepuluh) tahun terakhir;
b. dalam hal kemitraan/KSO yang diperhitungkan adalah KD dari perusahaan
yang mewakili kemitraan/KSO;
c. KD sekurang-kurangnya sama dengan nilai total HPS;
d. pengalaman perusahaan dinilai dari sub bidang pada pekerjaan yang sama,
nilai kontrak dan status peserta pada saat menyelesaikan kontrak
sebelumnya;
e. nilai pengalaman pekerjaan dapat dikonversi menjadi nilai pekerjaan
sekarang (present value) menggunakan perhitungan sebagai berikut:
NPs = Nilai pekerjaan sekarang
Npo = Nilai pekerjaan keseluruhan termasuk eskalasi (apabila ada)
saat serah terima pertama
Io = Indeks dari Biro Pusat Statistik (BPS) pada bulan serah terima
pertama
Is = Indeks dari BPS pada bulan penilaian prakualifikasi (apabila
belum ada, dapat dihitung dengan regresi linier berdasarkan
indeks bulan-bulan sebelumnya)
Indeks BPS yang dipakai adalahindeks yang merupakan komponen terbesar
dari pekerjaan;
B. Pokja ULP memeriksa dan membandingkan persyaratan dan data isian peserta dalam
Dokumen Kualifikasi dengan data kualifikasi peserta yang tercantum pada aplikasi
SPSEdalam hal:
1. kelengkapan Data Kualifikasi; dan
2. pemenuhan persyaratan kualifikasi.
C. Formulir Isian Kualifikasi untuk KSO yang tidak dibubuhi materai tidak digugurkan,
peserta diminta untuk membayar denda materai sesuai ketentuan peraturan
perundangan-perundangan.
D. Apabila ditemukan hal-hal dan/atau data yang kurang jelas maka Pokja ULP dapat
meminta peserta untuk menyampaikan klarifikasi secara tertulis namun tidak boleh
mengubah substansi Data Kualifikasi yang telah dikirmkan melalui aplikasi SPSE.
E. Evaluasi kualifikasi sudah merupakan kompetisi, maka data kualifikasi yang kurang
tidak dapat dilengkapi.
BAB IX. BENTUK KONTRAK
SURAT PERJANJIAN
untuk melaksanakan
Paket Pekerjaan Konstruksi:
__________
Nomor: __________
MENGINGAT BAHWA:
(a) PPK telah meminta Penyedia untuk menyediakan Pekerjaan Konstruksi sebagaimana
diterangkan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak yang terlampir dalam Kontrak ini
(selanjutnya disebut Pekerjaan Konstruksi);
(c) PPK dan Penyedia menyatakan memiliki kewenangan untuk menandatangani Kontrak
ini, dan mengikat pihak yang diwakili;
(d) PPK dan Penyedia mengakui dan menyatakan bahwa sehubungan dengan
penandatanganan Kontrak ini masing-masing pihak:
1) telah dan senantiasa diberikan kesempatan untuk didampingi oleh advokat;
2) menandatangani Kontrak ini setelah meneliti secara patut;
3) telah membaca dan memahami secara penuh ketentuan Kontrak ini;
4) telah mendapatkan kesempatan yang memadai untuk memeriksa dan
mengkonfirmasikan semua ketentuan dalam Kontrak ini beserta semua fakta dan
kondisi yang terkait.
MAKA OLEH KARENA ITU, PPK dan Penyedia dengan ini bersepakat dan menyetujui hal-hal
sebagai berikut:
1. [untuk kontrak harga satuan atau kontrak gabungan harga satuan dan lump sum,
ditulis sebagai berikut:
total harga Kontrak atau Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang
diperoleh berdasarkan kuantitas dan harga satuan pekerjaan sebagaimana tercantum
dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah sebesar Rp________________
(_______________________ rupiah);]
2. peristilahan dan ungkapan dalam Surat Perjanjian ini memiliki arti dan makna yang
sama seperti yang tercantum dalam lampiran Surat Perjanjian ini;
4. Dokumen Kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama lain, dan jika terjadi
pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan ketentuan dalam
dokumen yang lain maka yang berlaku adalah ketentuan dalam dokumen yang lebih
tinggi berdasarkan urutan hierarki pada angka 3 di atas;
5. Hak dan kewajiban timbal-balik PPK dan Penyedia dinyatakan dalam Kontrak yang
meliputi khususnya:
6. Kontrak ini mulai berlaku efektif terhitung sejak tanggal yang ditetapkan, dengan
tanggal mulai dan penyelesaian keseluruhan pekerjaan sebagaimana diatur dalam
Syarat-Syarat Umum/Khusus Kontrak.
DENGAN DEMIKIAN, PPK dan Penyedia telah bersepakat untuk menandatangani Kontrak ini
pada tanggal tersebut di atas dan melaksanakan Kontrak sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan di Republik Indonesia.
Untuk dan atas nama __________ Untuk dan atas nama Penyedia/Kemitraan
PPK (KSO)
__________
[tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini [tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini
untuk Penyedia maka rekatkan materai Rp untuk satuan kerja PPK maka rekatkan
6.000,- )] materai Rp 6.000,- )]
A. Ketentuan Umum
3. Bahasa dan
Hukum
3.1 Bahasa kontrak harus dalam Bahasa Indonesia.
3.2 Hukum yang digunakan adalah hukum yang berlaku di
Indonesia.
7. Wakil Sah Para Setiap tindakan yang disyaratkan atau diperbolehkan untuk
Pihak dilakukan, dan setiap dokumen yang disyaratkan atau
diperbolehkan untuk dibuat berdasarkan Kontrak ini oleh PPK atau
Penyedia hanya dapat dilakukan atau dibuat oleh pejabat yang
disebutkan dalam SSKK. Khusus untuk penyedia perseorangan,
Penyedia tidak boleh diwakilkan.
10. Pengalihan 10.1 Pengalihan seluruh Kontrak hanya diperbolehkan dalam hal
dan/atau pergantian nama Penyedia, baik sebagai akibat peleburan
Subkontrak (merger), konsolidasi, pemisahan, maupun akibat lainnya.
11. Pengabaian Jika terjadi pengabaian oleh satu Pihak terhadap pelanggaran
ketentuan tertentu Kontrak oleh Pihak yang lain maka pengabaian
tersebut tidak menjadi pengabaian yang terus-menerus selama
Masa Kontrak atau seketika menjadi pengabaian terhadap
pelanggaran ketentuan yang lain. Pengabaian hanya dapat
mengikat jika dapat dibuktikan secara tertulis dan ditandatangani
oleh Wakil Sah Pihak yang melakukan pengabaian.
13. Kemitraan/KSO Kemitraan/KSO memberi kuasa kepada salah satu anggota yang
disebut dalam Surat Perjanjian untuk bertindak atas nama
Kemitraan/KSO dalam pelaksanaan hak dan kewajiban terhadap
PPK berdasarkan Kontrak.
14. Penemuan- Penyedia wajib memberitahukan kepada PPK dan kepada pihak
penemuan yang berwenang semuapenemuan benda/barang yang mempunyai
nilai sejarah atau penemuan kekayaan di lokasi pekerjaan yang
menurut peraturan perundang-undangan dikuasai oleh negara .
15. Jadwal 15.1 Kontrak ini berlaku efektif pada tanggal penandatanganan
Pelaksanaan Surat Perjanjian oleh Para Pihak atau pada tanggal yang
Pekerjaan ditetapkan dalam SSKK.
18. Program Mutu 18.1 Penyedia berkewajiban untuk menyerahkan program mutu
pada rapat persiapan pelaksanaan kontrak untuk disetujui
oleh PPK.
19. Rapat Persiapan 19.1 PPK bersama dengan penyedia, unsur perencanaan, dan
Pelaksanaan unsur pengawasan, harus sudah menyelenggarakan rapat
Kontrak persiapan pelaksanaan kontrak.
19.2 Dalam rapat persiapan, PPK dapat mengikutsertakan Tim
Teknis dan/atau Tim Pendukung.
20. Mobilisasi 20.1 Penyedia melakukan mobilisasi paling lambat harus sudah
Peralatan, mulai dilaksanakan dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak
Fasilitas dan diterbitkan SPMK.
Personil
20.2 Mobilisasi dilakukan sesuai dengan lingkup pekerjaan,
yaitu:
a. mendatangkan peralatan-peralatan terkait yang
diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan;
b. mempersiapkan fasilitas seperti kantor, rumah, gedung
laboratorium, bengkel, gudang, dan sebagainya;
dan/atau
c. mendatangkan personil-personil.
22. Persetujuan 22.1 Semua gambar yang digunakan untuk mendapatkan Hasil
Pengawas Pekerjaan baik yang permanen maupun sementara harus
Pekerjaan mendapatkan persetujuan Pengawas Pekerjaan.
24. Akses ke Lokasi Penyedia berkewajiban untuk menjamin akses PPK, Wakil Sah PPK
Kerja dan/atau Pengawas Pekerjaan ke lokasi kerja dan lokasi lainnya
dimana pekerjaan ini sedang atau akan dilaksanakan.
25. Pemeriksaan 25.1 Apabila diperlukan, pada tahap awal pelaksanaan Kontrak,
Bersama PPK bersama-sama dengan penyedia melakukan
pemeriksaan lokasi pekerjaan dengan melakukan
pengukuran dan pemeriksaan detail kondisi lokasi
pekerjaan untuk setiap rencana mata pembayaran.
31. Serah Terima 31.1 Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus perseratus),
Pekerjaan penyedia mengajukan permintaan secara tertulis kepada
PPK untuk penyerahan pekerjaan.
32. Pengambilalihan PPK akan mengambil alih lokasi dan hasil pekerjaan dalam jangka
waktu tertentu setelah dikeluarkan surat keterangan
selesai/pengakhiran pekerjaan.
35. Perubahan 35.1 Untuk pekerjaan yang menggunakan Kontrak Harga Satuan
Lingkup atau Kotrak Gabungan Lump Sum dan Harga Satuan pada
Pekerjaan bagian harga satuan, apabila terdapat perbedaan yang
signifikan antara kondisi lokasi pekerjaan/lapangan pada
saat pelaksanaan dengan gambar dan spesifikasi yang
ditentukan dalam Kontrak, maka:
a. PPK bersama penyedia dapat melakukan perubahan
kontrak yang meliputi antara lain :
1) menambah atau mengurangi volume pekerjaan
yang tercantum dalam kontrak;
2) mengurangi atau menambah jenis pekerjaan;
3) mengubah spesifikasi teknis dan gambar pekerjaan
sesuai dengan kebutuhan lokasi pekerjaan;
dan/atau
4) melaksanakan pekerjaan tambah yang belum
tercantum dalam kontrak yang diperlukan untuk
menyelesaikan seluruh pekerjaan.
b. Pekerjaan tambah harus mempertimbangkan
tersedianya anggaran dan paling tinggi 10% (sepuluh
perseratus) dari nilai kontrak awal.
c. Apabila dari hasil evaluasi penawaran terdapat harga
satuan timpang maka harga satuan timpang tersebut
berlaku untuk kuantitas pekerjaan yang tercantum
dalam dokumen pengadaan. Untuk kuantitas
pekerjaan tambahan digunakan harga satuan
berdasarkan hasil negosiasi.
d. Perintah perubahan pekerjaan dibuat oleh PPK secara
tertulis kepada penyedia kemudian dilanjutkan
dengan negosiasi teknis dan harga dengan tetap
mengacu pada ketentuan yang tercantum dalam
kontrak awal.
e. Hasil negosiasi tersebut dituangkan dalam Berita
Acara sebagai dasar penyusunan adendum kontrak.
37. Keadaan Kahar 37.1 suatu keadaan yang terjadi diluar kehendak para pihak
dan tidak dapat diperkirakan sebelumnya, sehingga
kewajiban yang ditentukan dalam Kontrak menjadi tidak
dapat dipenuhi.
39. Pemutusan 39.1 Pemutusan kontrak dapat dilakukan olehpihak PPK atau
Kontrak pihak Penyedia.
41. Pemutusan 41.1 Mengesampingkan dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-
Kontrak oleh Undang Hukum Perdata,Penyedia dapat memutuskan
Penyedia Kontrak melalui pemberitahuan tertulis kepada PPK
apabila PPK tidak memenuhi kewajibannya sesuai dengan
ketentuan dalam kontrak.
(Untuk
42.2 Kontrak dinyatakan kritis apabila:
Pekerjaan
Konstruksi a. dalam periode I (rencana fisik pelaksanaan 0% - 70%
Bangunan)] dari Kontrak), realisasi fisik pelaksanaan terlambat
lebih besar 10% dari rencana;
b. dalam periode II (rencana fisik pelaksanaan 70% -
100% dari Kontrak), realisasi fisik pelaksanaan
terlambat lebih besar 5% dari rencana.
c. rencana fisik pelaksanaan 70% - 100% dari Kontrak,
realisasi fisik pelaksanaan terlambat kurang dari 5%
dari rencana dan akan melampaui tahun anggaran
berjalan.
43. Pemutusan Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan karena PPK/Pokja ULP
Kontrak akibat terlibat penyimpangan prosedur, melakukan KKN dan/atau
lainnya pelanggararan persaingan sehat dalam pelaksanaan pengadaan,
maka PPK/Pokja ULP dikenakan sanksi berdasarkan peraturan
perundang-undangan.
47. Hak Atas Penyedia wajib melindungiPPK dari segala tuntutan atau klaim
Kekayaan dari pihak ketiga yang disebabkan penggunaan Hak Atas Kekayaan
Intelektual Intelektual (HAKI) oleh penyedia.
49. Perlindungan 49.1 Penyedia dan Subpenyedia berkewajiban atas biaya sendiri
Tenaga Kerja untuk mengikutsertakan Personilnya pada program
Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) sebagaimana
diatur dalam peraturan perundang-undangan.
51. Asuransi 51.1 Penyedia wajib menyediakan asuransi sejak SPMK sampai
dengan tanggal selesainya pemeliharaan untuk:
a. semua barang dan peralatan yang mempunyai risiko
tinggi terjadinya kecelakaan, pelaksanaan pekerjaan,
serta pekerja untuk pelaksanaan pekerjaan, atas segala
risiko terhadap kecelakaan, kerusakan, kehilangan,
serta risiko lain yang tidak dapat diduga;
b. pihak ketiga sebagai akibat kecelakaan di tempat
kerjanya; dan
c. perlindungan terhadap kegagalan bangunan.
56. Usaha Mikro, 56.1 Penyedia dapat bekerja sama dengan Usaha Mikro, Usaha
Usaha Kecil dan Kecil dan koperasi kecil, antra lain dengan
Koperasi Kecil mensubkontrakkan sebagian pekerjaanya.
62. Fasilitas PPK dapat memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana atau
kemudahan lainnya (jika ada) yang tercantum dalam SSKK untuk
kelancaran pelaksanan pekerjaan ini.
64. Personil Inti 64.1 Personil inti dan/atau peralatan yang ditempatkan harus
dan/atau sesuai dengan yang tercantum dalam Dokumen
Peralatan Penawaran.
65. Harga Kontrak 65.1 PPK membayar kepada penyedia atas pelaksanaan
pekerjaan dalam kontrak sebesar harga kontrak.
67. Hari Kerja 67.1 Semua pekerja dibayar selama hari kerja dan datanya
disimpan oleh penyedia. Daftar pembayaran
ditandatangani oleh masing-masing pekerja dan dapat
diperiksa oleh PPK.
70. Penyesuaian 70.1 Hargayang tercantum dalam kontrak dapat berubah akibat
Harga (Untuk adanya penyesuaian harga sesuai dengan peraturan yang
Kontrak Harga berlaku.
Satuan atau
Kontrak 70.2 Penyesuaian harga diberlakukan pada Kontrak Tahun
Gabungan Lump Jamak yang masa pelaksanaannya lebih dari 12 (dua belas)
Sum dan Harga bulan dan diberlakukan mulai bulan ke-13 (tiga belas)
Satuan) sejak pelaksanaan pekerjaan.
G. PENGAWASAN MUTU
72. Penilaian 72.1 PPK dalam masa pelaksanaan pekerjaan dapat melakukan
Pekerjaan penilaian atas hasil pekerjaan yang dilakukan oleh
Sementara oleh penyedia.
PPK
72.2 Penilaian atas hasil pekerjaan dilakukan terhadap mutu
dan kemajuan fisik pekerjaan.
73. Cacat Mutu PPK atau Pengawas Pekerjaan akan memeriksa setiap Hasil
Pekerjaan dan memberitahukan penyedia secara tertulis atas
setiap Cacat Mutu yang ditemukan. PPK atau Pengawas Pekerjaan
dapat memerintahkan penyedia untuk menemukan dan
mengungkapkan Cacat Mutu, serta menguji Hasil Pekerjaan yang
dianggap oleh PPK atau Pengawas Pekerjaan mengandung Cacat
Mutu. Penyedia bertanggung jawab atas perbaikan Cacat Mutu
selama Masa Kontrak dan Masa Pemeliharaan.
75. Perbaikan Cacat 75.1 PPK atau Pengawas Pekerjaan akan menyampaikan
Mutu pemberitahuan Cacat Mutu kepada penyedia segera
setelah ditemukan Cacat Mutu tersebut. Penyedia
bertanggung jawab atas cacat mutu selama Masa Kontrak
dan Masa Pemeliharaan.
H. PENYELESAIAN PERSELISIHAN
78. Itikad Baik 78.1 Para pihak bertindak berdasarkan asas saling percaya yang
disesuaikan dengan hak-hak yang terdapat dalam kontrak.
Penyedia:
Nama :__________
Alamat :____________________
Telepon :____________________
Website :____________________
Faksimili :____________________
e-mail :__________
H. Pembayaran Batas akhir waktu yang disepakati untuk penerbitan SPP oleh PPK
Tagihan untuk pembayaran tagihan angsuran adalah ______ hari kalender
terhitung sejak tagihan dan kelengkapan dokumen penunjang yang
tidak diperselisihkan diterima oleh PPK.
R. Denda dan ganti 1. Besaran denda dibayarkan oleh penyedia apabila PPK
rugi memutuskan kontrak secara sepihak adalah:
__________________
- Personil Inti yang ditugaskan: [cantumkan nama, uraian detil tanggung jawab kerja,
minimum kualifikasi, dan jumlah orang bulan]
- Subpenyedia yang ditunjuk: [cantumkan nama Subpenyedia (jika ada) berikut uraian
personilnya seperti uraian personil Penyedia di atas]
- Peralatan yang digunakan: [cantumkan jenis peralatan khusus yang disyaratkan untuk
pelaksanaan pekerjaan]
BAB XII. SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR
SYARAT-SYARAT TEKNIS
A. URAIAN UMUM
Pasal I
Gambar-gambar dan Bench Mark (BM)
I.1. Satuan ukuran yang dipergunakan dalam syarat-syarat teknis, daftar volume
pekerjaan (Bill of Quantity, BoQ), dan gambar-gambar tender adalah satuan metrik.
Datum untuk pekerjaan ini adalah Chart Datum (CD) yang ditentukan sebagai pasang
surut terendah (Lowest Low Water Spring, LLWS) pada peta-peta survey topografi dan
gambar-gambar yang diterbitkan oleh Pemilik Proyek dan Direksi. Pada setiap gambar
konstruksi paling tidak sebuah ketinggian utama harus dikaitkan dengan keseluruhan
data.
I.2. Bench Mark (BM) yang disediakan di lapangan selama survey terdahulu harus
digunakan oleh Kontraktor untuk Kontrak ini, semua jalur dan ketinggian yang
ditunjukkan pada gambar-gambar harus dihubungkan dengan titik ini. Sebelum
dimulainya pekerjaan seperti yang disyaratkan dalam Kontrak ini, pemeriksaan
seluruh lokasi dan ketinggian dari titik ini harus secara bersama-sama dilaksanakan
oleh Direksi dan Kontraktor dan harus disetujui tempat dan ketinggian dari setiap
titik.
Bila pada saat pelaksanaan ternyata BM tersebut karena disebabkan oleh sesuatu
telah hilang maka untuk ketinggian dapat digunakan muka air rata-rata (Mean Sea
Level, MSL) yang dapat ditentukan dari pengukuran pasang surut selama 36 jam.
Chart Datum (CD) kemudian dapat ditentukan sebagai MSL - x tunggang pasang.
Sebagai koordinat horisontal dapat digunakan bangunan-bangunan atau tanda-tanda
yang ada. Titik-titik selanjutnya harus dibuat oleh Kontraktor sebagaimana yang
disyaratkan oleh Direksi. BM dibuat dari beton berpenampang sekurang-kurangnya 20
x 20 cm2, tertancap kuat ke dalam tanah sedalam 1 m dengan bagian yang menonjol
di atas muka tanah secukupnya untuk memudahkan pengukuran selanjutnya dan
sekurang-kurangnya setinggi 40 cm di atas permukaan tanah. BM dibuat permanen,
tidak bisa diubah, diberi tanda yang jelas, dan dijaga keutuhannya sampai ada
instruksi tertulis dari Direksi untuk membongkarnya. BM ini harus didirikan dengan
tingkat ketelitian paling tinggi dan sesuai dengan kebiasaan yang berlaku. Pada BM
harus ditulis nama dan ketinggiannya. Kontraktor harus melindungi semua BM dari
kerusakan atau salah pemindahan. Apabila suatu BM pindah atau rusak, Kontraktor
harus membetulkan, mengganti, dan atau menempatkan kembali hingga memuaskan
Direksi. Suatu pemeriksaan bersama secara periodik atas semua lokasi BM dan
ketinggiannya harus dilaksanakan oleh Kontraktor dan Direksi. Tanpa pemeriksaan
semacam itu Kontraktor harus bertanggungjawab menjamin ketelitian pelaksanaan
pekerjaan tahap permanen.
Pasal II
Daerah Operasi bagi Kontraktor
Kontraktor harus menentukan daerah operasinya sendiri, antara lain untuk penyimpanan
bahan-bahan bangunan, peralatan konstruksi, peralatan pengadukan beton, kantor-kantor
sementara, dan lain-lain. Areal yang dipilih Kontraktor harus mendapat persetujuan
Direksi. Kontraktor harus menjaga kebersihan dan keteraturan daerah operasinya selama
pelaksanaan pembangunan. Kontraktor harus mengatur sendiri pengaturan untuk air bersih,
tenaga listrik, alat komunikasi, dan keperluan-keperluan lainnya selama pelaksanaan
pembangunan atas biaya sendiri. Pada akhir pembangunan, Kontraktor harus
membersihkan daerah operasinya dan harus dapat diterima dengan baik oleh Direksi.
Pasal III
Pagar Sementara Pengamanan Proyek
Apabila diperlukan, Kontraktor atas biaya sendiri membuat serta memelihara pagar
sementara agar tetap dalam keadaan baik termasuk pintu-pintunya, sepanjang batas
ditentukan untuk daerah operasinya. Pagar sementara tersebut harus dibongkar pada akhir
pembangunan.
Pasal IV
Bahan-bahan Bangunan dan Kualitas Pekerjaan
Pasal VI
Patok-patok Pembantu Pengukuran
Kontraktor harus memasang dan memelihara patok-patok pembantu pengukuran,
menentukan lokasi/koordinat, dan memasang beacons (pelampung) yang diperlukan untuk
pelaksanaan pekerjaan dan pada akhir pekerjaan harus dibersihkan kembali oleh
Kontraktor
Pasal VII
Survey dan Pengukuran serta Pemasangan Tanda-Tanda
Pasal VIII
Alat-Alat untuk Survey
Kontraktor harus menyediakan peralatan survey, antara lain untuk pengukuran topografi
(theodolite T2 & T0, waterpass, rambu ukur, geodeticmeter dari pita dan rantai),
pengukuran batimetri (echosounder, sextant, station pointer) yang dapat digunakan Direksi
setiap saat untuk pemeriksaan pemasangan tanda-tanda, penentuan elevasi, dan lain-lain
kegiatan pengukuran yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan. Kontraktor harus
memelihara alat-alat survey ini secara baik sehingga selama pelaksanaan pekerjaan dapat
tetap digunakan secara baik. Kontraktor harus menyediakan, atas biaya sendiri, patok-
patok beton, patok-patok kayu, bagan template, penampang kedalaman laut yang diminta
Direksi untuk pemeriksaan atau pengukuran bagian dari pekerjaan.
Pasal IX
Persetujuan Direksi
Kecuali dinyatakan lain, semua gambar-gambar, dokumen-dokumen, contoh-contoh bahan
bangunan, dan hal-hal lain yang memerlukan persetujuan Direksi harus diserahkan dalam 3
(tiga) rangkap, dan apabila disetujui 1 (satu) rangkap dari padanya akan dikembalikan pada
Kontraktor dan yang lainnya disimpan oleh Direksi.
Pasal X
Buku Harian
X.1. Kontraktor wajib menyediakan buku harian di tempat pekerjaan. Segala kejadian
yang menyangkut pekerjaan harus dicatat setiap harinya oleh Kontraktor. Catatan
tersebut meliputi antara lain :
a. Banyaknya pekerjaan yang dikerjakan setiap harinya.
b. Hari-hari kerja, hari-hari tidak bekerja, dan lain-lain.
c. Bahan-bahan bangunan yang datang, yang telah dipergunakan, dan yang ditolak
atau diterima.
d. Kemajuan dari pekerjaan.
e. Kejadian-kejadian di tempat pekerjaan yang menyangkut pelaksanaan pekerjaan.
X.2. Buku harian tersebut harus ditanda-tangani bersama antara Pelaksana Harian
Kontraktor dan Pengawas Harian sebagai tanda pesetujuan. Apabila terjadi
perbedaan pendapat, maka masing-masing dapat mengajukan persoalan kepada
Direksi atau Kepala Pelaksana Kontraktor untuk mendapat penjelasan.
X.3. Disamping buku harian, Kontraktor juga harus menyediakan Buku Direksi, dimana
dicatat semua instruksi Direksi yang ditanda-tangani oleh Direksi.
Pasal XI
Keamanan Proyek
Kontraktor diwajibkan :
a. Menjaga keamanan dan tata-tertib di tempat pekerjaan.
b. Mengambil tindakan yang perlu demi untuk kepentingan keselamatan para pekerja.
c. Mentaati peraturan-peraturan setempat dan mengusahakan perijinan penggunaan
jalan, bangsal, dan sebagainya.
d. Mentaati semua kewajiban yang dibebankan kepadanya berhubungan dengan
peraturan-peraturan pelaksanaan serta peraturan yang diadakan selama pelaksanaan
pekerjaan.
Pasal XII
Bangunan/Kantor Direksi
Kontraktor harus membuat bangunan sementara untuk Kantor Direksi (Direksi Keet) dengan
luas sesuai BoQ dan lokasinya akan ditentukan oleh Direksi. Bahan-bahan untuk bangunan
Kantor Direksi tersebut harus dari kualitas yang cukup baik sehingga tidak akan rusak
selama masa pelaksanaan pekerjaan. Kontraktor diwajibkan memelihara Kantor Direksi
tersebut agar layak dipakai untuk bekerja sampai pelaksanaan pekerjaan selesai. Apabila
tidak ditentukan lain oleh Pemilik Proyek, maka Kontraktor wajib membongkar kembali
Kantor Direksi tersebut pada saat pelaksanaan pekerjaan selesai.
Pasal XIII
Keselamatan Kerja
Kontraktor berkewajiban :
1. Menyediakan segala alat penolong untuk menghindari bahaya dan memberikan
pertolongan jika terjadi kecelakaan di tempat pekerjaan, biaya perawatan menjadi
tanggungjawab Kontraktor.
2. Segera memberitahukan secara tertulis kepada Direksi mengenai terjadinya kecelakaan
dengan disertai keterangan seperlunya.
3. Menyediakan peralatan yang sesuai dengan peraturan kesehatan di tempat pekerjaan.
4. Membuat pengaturan dengan rumah sakit terdekat dan dengan dokter setempat
sehingga bagi para pegawai/pekerjanya yang sakit atau mengalami kecelakaan segera
dapat menerima pengobatan yang baik, pada setiap saat baik siang maupun malam.
5. Menyediakan air minum dan memenuhi syarat-syarat kesehatan bagi para pekerja, yang
semuanya jadi beban Kontraktor.
Pasal XIV
Konstruksi Pembantu/Sementara
XIV.1. Kontraktor bertanggungjawab atas kekuatan dan penggunaan secara tepat alat
pembantu (konstruksi penolong). Dalam hal ini Direksi akan memberikan petunjuk
dan Kontraktor bertanggungjawab pada pelaksanaan dan pemeliharaannya,
misalnya profil dari kayu, bouwplank, bekisting, jalan masuk, jembatan darurat,
bedeng, dan lain sebagainya.
XIV.2. Apabila Direksi kurang lengkap memberikan petunjuk-petunjuk maka Kontraktor
wajib mengajukan cara-cara penyempurnaan tanpa mengurangi tanggungjawabnya.
Pasal XV
Jam Kerja
XV.1. Kontraktor leluasa mengatur jam kerjanya sendiri.
XV.2. Untuk pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan malam hari, Kontraktor harus
menyediakan/ menyiapkan yang diperlukan, misalnya lampu penerangan dan
sebagainya demi kesempurnaan pekerjaan atas tanggungan biaya Kontraktor serta
atas persetujuan dan pengawasan Direksi.
Pasal XVI
Pekerjaan yang Tidak Memenuhi Syarat
Untuk pekerjaan-pekerjaan yang tidak memenuhi syarat-syarat karena tidak sesuai dengan
gambar atau RKS, atas perintah Direksi maka Kontraktor harus membongkarnya dalam
jangka waktu yang ditetapkan oleh Direksi dan memperbaiki kembali atas biaya Kontraktor
Pasal XVII
Mobilisasi dan Demobilisasi
Yang dimaksud dengan mobilisasi dan demobilisasi dalam Bill of Quantity adalah mencakup
antar jemput/mendatangkan pekerja, pegawai, bahan-bahan bangunan, peralatan, dan
keperluan-keperluan insidental untuk melaksanakan seluruh pekerjaan, untuk pindah di
dalam lokasi pekerjaan, serta pemindahan/pembongkaran seluruh instalasi pada saat
berakhirnya pekerjaan, termasuk :
Dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah Kontraktor menerima surat penunjukan, Kontraktor
harus menyerahkan rencana detail kepada Direksi mengenai prosedur mobilisasi. Hal ini
harus menjamin selesainya mobilisasi menurut pasal butir a dan b tersebut di atas dalam
waktu maksimum 20 (dua puluh) hari kalender setelah Direksi memberikan nota mulainya
pekerjaan.
Pasal XVII
Informasi Meteorologi
Sifat-sifat mekanis :
Kekuatan tarik : 40 kg/mm2 atau lebih/KHI : Grade X - 46
2
Yield point : 32 kg/mm atau lebih
Perpanjangan : 15 % atau lebih.
Toleransi pada bentuk dan dimensi dari profil baja :
a. Dimensi luar Toleransi
Ujung-ujung profil + 0,5 %
Batang-batang profil + 1,0 %
b. Tebal + tidak terbatas
0,7 mm
c. Panjang profil + tidak terbatas
0,0 mm
d. Lenturan Maksimum 0,1 % dari panjang
profil
Toleransi tidak mulusnya sambungan-sambungan :
a. Dimensi luar Toleransi
Kurang dari 700 mm Kurang dari 2 mm
Lebih dari 700 mm Kurang dari 3 mm
Jika dianggap perlu, Direksi dapat mengirim contoh-contoh plat dan profil baja
tersebut ke laboratorium yang diakui untuk dilakukan analisis mekanis dan
kimiawinya.
II.4. Pengangkutan dan Penyimpanan Plat dan Profil Baja
Dalam pengangkutan plat dan profil baja, harus diambil langkah-langkah yang tepat
untuk melindungi plat dan profil baja tersebut agar tidak menjadi bengkok atau
cacat-cacat permanen. Pada waktu pemuatan dan pembongkaran, semua plat dan
profil baja harus diperlakukan sedemikian rupa sehingga tidak terjadi pelengkungan-
pelengkungan yang besar.
Plat dan profil baja tidak boleh ditumpuk lebih tinggi dari 3,5 m dan balok-balok
penumpunya harus ditempatkan diantara lapisan dengan jarak antara sebesar 4,0 m.
Ukuran standar balok kayu penumpu adalah 10 x 10 cm2. Dimana ada kemungkinan
plat atau profil baja melendut, maka harus segera dilakukan
penumpukan/pengaturan kembali. Kontraktor harus mendapatkan sertifikat dari
pabrik baja yang memproduksinya dan sertifikat tersebut harus disetujui Direksi.
II.5. Baja Tulangan dan Bindraad
Batang-batang besi untuk tulangan beton harus sesuai dengan persyaratan JIS
tersebut di bawah ini atau SII dan NI-2.
Baja-baja deformed : JIS G 3112 Hot rolled deformed bar, NI-2 SD-30 U-39
(dia.>16 mm)
Baja bulat : JIS G 3112 Hot Rolled bar, SR-24 U-24 (dia. < 16 mm)
Bindraad : JIS G 3532 SWM-A diameter 0,9 mm atau lebih
Sertifikat pabrik harus diberikan untuk deformed bars, round bars, dan bindraad.
II.6. Penyimpanan Baja Tulangan
Baja untuk tulangan tidak boleh ditempatkan langsung di atas tanah tapi harus di
atas penumpu atau rak-rak dan harus di bawah atap untuk melindungi dari hujan.
Baja tulangan harus disimpan terpisah-pisah menurut diameter dan panjangnya.
II.7. Baut-baut, Paku-paku, dan Mur-mur
Kecuali ditentukan lain pada gambar, maka baut-baut (termasuk baut angker dalam
beton) dan paku-paku harus mengikuti persyaratan dalam JIS G 3101, JIS B 1181, atau
BS 4190.
Pasal III
Semen
III.1. Umum
Semen yang dipakai untuk beton harus dari merk/pabrik yang disetujui Direksi dan
harus Portland Cement (PC) tahan sulfat atau Portland Cement Type 1 ditambah
bahan additive yang sesuai dengan JIS R 5210, ASTM C-150, dan atau SII 0013-81,
kecuali ditentukan lain. Jika Kontraktor menginginkan, maka PC yang cepat mengeras
boleh dipakai sebagai pengganti PC tahan sulfat asal mendapat persetujuan terlebih
dahulu dari Direksi.
III.2. Sertifikat Pengujian
Setiap pengiriman semen harus disertai pengiriman sertifikat dari pabrik yang
menunjukkan bahwa semen tersebut telah diuji dan telah dianalisis komposisi
kimianya dan bahwa pengujian dan analisis tersebut dalam segala-galanya sesuai
dengan persyaratan-persyaratan yang relevan dengan JIS, BS, atau NI. Setiap
pengiriman semen ke lokasi pekerjaan harus diuji dan dianalisis menurut persyaratan
yang relevan dengan JIS, BS, atau NI. Contoh akan dikumpulkan sebagaimana
ditentukan oleh Direksi dan pengujian harus dilaksanakan pada laboratorium yang
telah disetujuinya. Semen yang telah dipakai untuk contoh-contoh tidak boleh
dipakai pada pekerjaan apapun sebelum pengujian dan analisisnya selesai dan
hasilnya telah diterima dengan baik oleh Direksi. Sebagai tambahan dari pengujian
dan analisis tersebut di atas, Direksi dapat menguji semen yang belum dipakai yang
telah disimpan di lokasi pekerjaan untuk menentukan apakah semen yang yang
didatangkan mengalami kerusakan selama pengangkutan atau selama disimpan. Tidak
boleh ada semen yang dipakai sebelum diterima dan dinyatakan baik oleh Direksi.
Banyaknya semen untuk pengujian tidak ditentukan dan biaya pengujiannya harus
sudah termasuk dalam harga satuan untuk masing-masing pekerjaan. Direksi dapat
menolak semen yang didatangkan/yang ada, berdasarkan hasil pengujian yang telah
dilakukan, meskipun semen itu telah mendapat sertifikat pabrik. Semua semen yang
ditolak harus segera dipindahkan dari lokasi pekerjaan atas biaya Kontraktor.
III.3. Pengangkutan dan Penyimpanan Semen
Umur semen pada waktu tiba di lokasi pekerjaan tidak boleh lebih dari 2 (dua) bulan
dan semen harus dipakai dalam waktu 3 (tiga) bulan setelah tiba di lokasi pekerjaan.
Semen harus diangkut ke lokasi pekerjaan dalam kendaraan yang tertutup, terlindung
dengan baik terhadap cuaca, dan harus disimpan dengan baik di dalam gudang-
gudang yang mempunyai cukup ventilasi, tahan terhadap cuaca, dan tahan air untuk
mencegah kerusakan karena lembab. Lantai gudang semen harus terbuat dari kayu
setinggi paling sedikit 30 cm di atas tanah dan diberi ventilasi. Setiap pengiriman
semen harus dipisah-pisahkan agar dapat dengan mudah diidentifikasi, diperiksa,
diuji, dan dicatat tanggal pengeluarannya. Semen yang disimpan dalam kantong (zak)
tidak boleh ditumpuk lebih tinggi dari 13 zak. Semen yang didatangkan di lokasi
pekerjaan harus segera ditempatkan di gudang-gudang tersebut di atas dan dipakai
pada pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan urutan datangnya. Penggunaan semen
dalam jumlah besar tidak dilarang. Bagaimanapun juga, pengiriman semen,
penyimpanan, dan penggunaan semen harus mendapat persetujuan Direksi terlebih
dahulu. Kontraktor harus menyampaikan laporan mingguan kepada Direksi mengenai
pengiriman semen, penyimpanannya, dan menjelaskan berapa banyak yang telah
diterima dan dikeluarkan selama minggu tersebut, dari siapa/dari mana dibeli, serta
di bagian-bagian pekerjaan apa saja semen tersebut telah dipergunakan.
Pasal IV
Agregat untuk Beton
IV.1. Umum
Agregat untuk beton harus diambil dari sumber-sumber yang disetujui dan memenuhi
syarat-syarat dalam NI atau BS 882, 2201, Part 2, atau standar lain yang disetujui
Direksi. Apabila agregat dari sumber yang telah disetujui ternyata menyimpang dari
contoh-contoh yang telah disetujui dan tidak memenuhi syarat tersebut di atas, maka
sumber ini dapat ditolak. Suatu jumlah stok agregat yang telah disetujui Direksi harus
selalu ada di lokasi pekerjaan untuk memungkinkan pembuatan beton secara terus
menerus untuk suatu jangka waktu 2 minggu tanpa berhenti.
IV.2. Agregat Kasar
Agregat kasar terdiri dari kerikil (gravel) yang telah disetujui atau pecahan batu
dengan ukuran butir maksimum tidak melebihi daftar di bawah ini. Untuk seluruh
pekerjaan beton, agregat kasar harus memenuhi persyaratan gradasi yang ditentukan
dalam BS 882, 1201, Part 2, Table 1, untuk saringan 40 mm 5 mm, 20 mm 5 mm
ukuran nominal atau syarat dalam NI atau dalam tabel berikut ini dari JIS.
Apabila dari analisis gradasi menunjukkan kekurangan ukuran agregat tertentu yang
dapat mempengaruhi kerapatan beton, Direksi dapat memberi petunjuk kepada
Kontraktor untuk menambah kekurangan ukuran agregat tertentu tersebut di atas.
Ketepatan berbagai kelas beton akan ditentukan oleh Direksi setelah dilakukan
pengujian. Agregat kasar dari batu pecah haruslah keras, tidak lapuk, bersih, dan
tidak mengandung lempung (clay) atau pelapukan batuan. Batuan tersebut harus
dipecah untuk mendapat ukuran yang diisyaratkan dengan jenis pemecah batu
(crusher) yang disetujui Direksi. Bubuk atau partikel halus lolos saringan 5 mm
harus dipisahkan dan kalau dikehendaki Direksi, harus dicuci secara seksama.
IV.3. Agregat Halus
Pasir untuk beton harus bersih dan bebas dari lempung (clay) atau zat-zat organik,
dan harus mempunyai gradasi sedemikian rupa sehingga apabila dicampur dengan
agregat kasar akan menghasilkan beton dengan kerapatan maksimum. Gradasi dari
agregat halus harus masuk dalam batasan yang ditentukan dalam BS 1198-1200 atau
dalam NI atau dalam tabel berikut ini dari JIS.
Pasir dari pecahan batu dapat ditambahkan pada pasir alam untuk memperoleh pasir
dengan gradasi yang memenuhi syarat. Pasir dari pecahan batu saja dapat dipakai
hanya atas persetujuan Direksi.
IV.4. Pengambilan Contoh dan Pengujian untuk Agregat
Direksi dapat memerintahkan Kontraktor pada setiap saat untuk mengambil contoh
agregat dari lokasi pekerjaan atau sumber agregat untuk dilakukan pengujian
menurut cara yang diuraikan dalam BS 812, JIS A 1102 atau NI. Agregat yang tidak
memenuhi syarat harus diganti atau dicuci sampai pengujian lebih lanjut untuk
membuktikan bahwa dapat memenuhi persyaratan untuk dipakai. Semua biaya yang
dikeluarkan untuk dipenuhinya persyaratan ini menjadi tanggungan Kontraktor.
IV.5. Penyimpanan Agregat
Pasir dan agregat kasar untuk bahan beton harus disimpan dalam bak atau lantai
papan yang direncanakan khusus untuk mencegah terpisahnya suatu komposisi
agregat tertentu atau tercampurnya agregat dari ukuran yang berbeda-beda dan
menghindarkan tercampurnya agregat dengan debu, zat-zat organik, atau bahan-
bahan pencemar lainnya. Agregat dengan ukuran tertentu harus disimpan secara
terpisah kecuali disetujui lain oleh Direksi.
Pasal V
Air
Air yang akan digunakan untuk pembuatan beton harus bersih, tawar, dan bebas dari zat-
zat organik atau anorganik yang larut, melayang, atau mengapung dalam suatu jumlah
yang dapat mengurangi kekuatan atau keawetan beton. Apabila mungkin, air harus
diperoleh dari sumber air minum, apabila dari sumber lain harus mendapat persetujuan
Direksi. Hanya air dengan kualitas yang telah disetujui yang dapat digunakan untuk
pembuatan beton, penyemprotan beton, membasahi bekisting/acuan/form work, dan
pengeringan beton. Kontraktor harus melakukan pengaturan untuk memperoleh atau
menyimpan air yang cukup di lokasi pekerjaan untuk mengaduk, mengeringkan beton,
menyemprot, dan membasahi bekisting. Apabila ada, air ini dapat diperoleh dari sumur
dalam (deep well) di lokasi pekerjaan. Apabila Kontraktor menggunakan sumber ini maka
seluruh biaya pengadaan, pemeliharaan, sumber tenaga listrik, dan biaya lainnya untuk
memperoleh air ini harus ditanggung Kontraktor sendiri.
Pasal VI
Batu
Batu yang akan digunakan dalam pekerjaan ini harus dari kualitas terbaik. Batu yang
digunakan harus keras, tahan lama, liat, tahan terhadap goresan dan cuaca, serta bebas
dari tanah, sampah-sampah, dan cacat-cacat lain. Batu pecah tidak boleh mengandung
lempung (clay), bagian-bagian yang pipih atau panjang, dan cadas yang lapuk. Untuk batu
yang tidak pecah harus digunakan batu kali. Sumber tempat pengambilan batu harus
disetujui Direksi. Kontraktor harus mengatur sedemikian rupa sehingga persediaan dari
batu yang disyaratkan untuk pekerjaan dapat terjamin.
Pasal VII
Elektroda
Elektroda yang dipakai untuk mengelas baja lunak (kecuali tiang pipa baja) harus
mengikuti persyaratan D 4301 dari JIS Z 3311. Elektroda yang dipakai mesin las semi
otomatis haruslah kawat komposit yang mempunyai diameter 2,4 mm sampai 3,2 mm,
sesuai dengan JIS Z 3311. Contoh-contoh elektroda dan rata-rata pengujiannya harus
disampaikan kepada Direksi sebelum pelaksanaan untuk mendapat persetujuan.
Pasal VIII
Tanah Timbunan
Material untuk timbunan yang digunakan adalah campuran material tanah, pasir, dan batu
serta harus memenuhi salah satu persyaratan berikut ini :
a. Material yang diklasifikasikan dalam kelompok A-1, A-2-4, A-2-5, atau A-3 seperti dalam
AASHTO M-145 dan harus dipadatkan sampai 90 % dari berat jenis kering maksimum
menurut AASHTO T-99.
b. Material yang diklasifikasikan dalam kelompok A-2-6, A-2-7, A-4, A-5, A-6, A-7 boleh
digunakan dengan perhatian khusus diberikan pada waktu pemadatan tanah untuk
mencapai 95 % dari berat jenis kering maksimum menurut AASHTO T-99.
Pasal IX
Bollard
Bollard harus mampu menahan beban kerja sebesar 30 ton. Dimensi dan bentuk bollard
adalah seperti yang tertera dalam gambar, tetapi Kontraktor dapat menyampaikan detail
lain kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuannya sebelum melakukan pemasangan.
Baut angker dan kelengkapan bollard harus sesuai dengan standar berikut ini :
a. Baut Angker : Kelas 2-SS.41 (JIS G 3101)
b. Nut : Kelas 2-SS.41 (JIS G 3101)
c. Ring : JIS B1256
d. Plat Angker : Kelas 2-SS.41 (JIS G 3101)
Pasal X
Fender
Fender yang digunakan untuk breasting dolphin dan pelindung plengsengan adalah fender
karet (rubber fender) yang mempunyai reaksi maksimum sebesar 36,10 ton/unit serta
mampu menyerap energi benturan kapal sebesar 5,40 ton/unit untuk 50 % defleksi. Sifat-
sifat fisik fender karet harus memenuhi standar seperti di bawah ini yaitu pengujian fisik
sesuai dengan JIS K-6301. Kontraktor harus menyerahkan hasil pengujian dari pabrik
kepada Direksi untuk memperoleh persetujuan pemakaian fender yang diusulkannya.
Pasal XI
Resin Penahan Baut
Pengangkeran fender dilakukan dengan baut galvanis dan resin sintetis pengisi yang
dipasok oleh pabrik secara khusus. Penahan baut tersebut dari resin dan bahan gelas atau
serat sintetis, permukaan luarnya dibuat bergelombang untuk memberikan tahanan yang
cukup terhadap setiap gaya luar. Penahan baut ini mempunyai diameter dalam 50 mm,
panjang 360 mm, dan female screw dengan ulir 38 mm. Baut dan ring mempunyai kualitas
SS-41 menurut JIS G 3103 dan sesudah dibuat harus digalvanis sesuai dengan BS 729 atau
standar lain. Baut berdiameter luar 50 mm, diameter dalam 40 mm, dan jarak ulir 39,9
mm.
Pasal XII
Rantai Penahan Frontal Frame
Rantai penahan frontal frame fender adalah rantai yang dibuat dari baja berdiameter 32
mm dengan kualitas baja sesuai SS-41 menurut JIS G 3101 dan sesudah dibuat harus
digalvanis sesuai dengan S-729 atau standar lain. Rantai penahan dilengkapi dengan D-
Shackle yang dibuat dari baja dengan mutu bahan yang sama dan digalvanis dengan standar
yang sama seperti di atas.
Pasal XIII
Material untuk Perkerasan Jalan/Parkir
Material sub base harus dipadatkan sehingga mencapai kepadatan kering maksimum
100 % berdasarkan pemeriksaan menurut AASHTO T-180 metoda D. Kepadatan harus
pada seluruh permukaan.
XIII.2. Base Course
Material untuk base course harus dari material pilihan yang termasuk kelas B
standar Bina Marga yang terdiri dari campuran kerikil dan kerikil pecah atau batu
pecah dengan berat jenis yang seragam serta nilai CBR minimum adalah 80. Gradasi
dari material harus sesuai dengan AASHTO M-147 yaitu :
Prosentase agregat yang mempunyai paling sedikit satu bidang pecah harus paling
tidak berjumlah 80 % dari berat material yang teringgal pada ayakan No. 4.
Material base course harus dipadatkan hingga mencapai 100 % dari kepadatan
maksimum yang disyaratkan pada pemeriksaan menurut AASHTO T-180. Kepadatan
harus dicapai pada seluruh lapisan.
Pasal XIV
Kayu
Kayu untuk untuk pelindung frontal frame harus kayu kelas I. Kayu harus cukup kering agar
tidak berubah bentuk akibat cuaca maupun kelembaban udara. Kelurusan batang kayu
tidak boleh melebihi 5 mm serta tidak berlobang atau cacat-cacat lain.
Pasal I
Beton
Waktu minimum pembukaan bekisting untuk beton dengan semen Portland yang
mengandung bahan pengeras cepat adalah separuh dari waktu yang tertulis dalam
daftar di atas apabila penggunaan semen seperti itu mendapat persetujuan Direksi.
Konstruksi beton tidak boleh diberi beban atau tekanan sebelum mendapat ijin dari
Direksi. Pekerjaan akan diperiksa oleh Direksi setelah bekisting dibuka dan sebelum
dilakukan perbaikan-perbaikan atas pekerjaan tersebut.
II.5. Toleransi dan Cacat pada Beton
Toleransi yang diijinkan untuk pekerjaan yang rata, tidak boleh melebihi
batas-batas yang disebut dalam daftar di bawah ini. Meskipun dalam daftar
dinyatakan batas-batas toleransi secara terinci, lebih diutamakan penggunaan
toleransi yang dinyatakan secara khusus dalam gambar. Jika perlu Direksi dapat
mengharuskan pemakaian toleransi yang lebih kecil. Jika menurut pandangan Direksi
bekisting pecah berlubang, bengkok, menekuk, tidak rata, atau rusak sehingga dapat
merusak penampilan beton, merusak kekokohan, atau lurusnya bekisting, maka
bekisting ini akan ditolak.
Pasal III
Penulangan
Pasal IV
Pekerjaan Las
IV.1. Umum
Pengelasan baja lunak harus dilakukan dengan las lengkung listrik dan harus
memenuhi persyaratan BS 1856 atau JIS Z 3801 dan Z 3841. Semua pekerjaan las
hanya boleh dikerjakan oleh tukang-tukang las yang berpengalaman yang sedikitnya
mempunyai pengalaman enam bulan termasuk dua bulan berturut-turut sebelum
bekerja pada pekerjaan ini. Kontraktor harus memberikan daftar kepada Direksi
mengenai tukang las yang dipekerjakan, nama-nama mereka, pengalaman kerja, dan
keterangan-keterangan lain yang diperlukan. Daftar ini harus mendapat persetujuan
Direksi. Tempat pembuatan las lengkung, peralatan-peralatan, dan kelengkapan-
kelengkapannya yang akan dipakai harus sesuai persyaratan BS 638 atau JIS C 9301.
IV.2. Pemotongan dan Pengelasan
Bahan-bahan baja harus dipotong dengan akurat dengan mempergunakan oxy-
acetylene. Pemotongan bahan-bahan yang panjang dan bahan-bahan yang bengkok
harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak terjadi perubahan bentuk lebih lanjut.
Cara pengelasan harus disetujui oleh Direksi sebelum pekerjaan dimulai.
Penyambungan tiang-tiang pipa baja harus dilakukan dengan las yang dilaksanakan
pada tempat pekerjaan las di lokasi pekerjaan dengan cara pengelasan semi otomatis
seperti ditentukan dalam JIS Z 3605 dan sesuai dengan gambar. Sebelum
pelaksanaan, seluruh permukaan yang akan dilas dan daerah-daerah sekitarnya harus
dibersihkan dari karat, cat, bahan-bahan sisa (slag), dan kotoran-kotoran lain, serta
harus dikeringkan terlebih dahulu. Selama pengelasan berlangsung, bahan-bahan
yang akan dilas harus dipegang kuat-kuat dalam posisi yang benar dengan cara
pengelasan jig atau tack. Penggunaan tack welding harus dibatasi sampai seminimum
mungkin. Pengelasan pada las tumpul harus dilakukan dengan hati-hati serta teliti
dan lubang antara bagian-bagian yang dilas harus dibuat tepat seperti dalam gambar.
Selama pengelasan, pemberian bahan las dan kecepatannya harus sedemikian rupa
sehingga las berbentuk V seluruhnya akan terisi dengan bahan-bahan isi. Kekurangan
bahan isi untuk las harus dicegah dan pelaksanaannya harus hati-hati, seperti
masuknya slag kedalam las, ketidaksempurnaan crater, dan retak-retak. Kontraktor
harus bertanggungjawab untuk memperbaiki las yang tidak memenuhi syarat seperti
kropos, tumpang tindih (overlap), miring, serta kelebihan atau kurang tebalnya
throat atau ukuran. Pengelasan tidak boleh dilakukan pada waktu hujan atau hujan
angin (storm) kecuali pengelasan dengan cara pengelasan dalam air. Pekerjaan las
dalam keadaan cuaca buruk dapat disetujui hanya bila Kontraktor dapat meyakinkan
Direksi bahwa akan diambil langkah-langkah pengamanan terhadap pengaruh cuaca
buruk tersebut.
IV.3. Penyelesaian Permukaan
Bagian yang telah selesai dilas harus bersih dari goresan-goresan, lekukan-lekukan,
sisa-sisa bahan las, dan cacat-cacat lain yang ada selama pelaksanaan. Setiap
pekerjaan perbaikan harus dilakukan pada tanah yang rata, bersih, dan baik.
Pekerjaan perbaikan las tidak boleh lebih pendek dari 5 cm termasuk random arc
strikes. Semua pengelasan harus mencapai sudut-sudut dari bagian-bagian yang dilas.
Jika menurut pandangan Direksi bagian-bagian yang dilas mempunyai kesalahan-
kesalahan geometrik yang akan menimbulkan penumpukan tegangan atau nocth
effect karena tidak tepatnya letak las, Kontraktor harus memperbaikinya dengan
cara digerinda. Perbaikan dengan cara mengulangi las di atasnya tidak diijinkan. Jika
untuk memperbaiki kesalahan tersebut dianggap perlu menambah las, maka
pelaksanaannya harus mendapat persetujuan Direksi.
IV.4. Pemeriksaan Pekerjaan Las
Pekerjaan las harus diperiksa atau disaksikan oleh Direksi atau wakilnya sesuai
dengan persyaratan dalam JIS Z 3146 dan harus mencakup, tapi tidak terbatas hanya
pada, pemeriksaan visual, pengujian ultrasonic, dan pengujian radigrafik.
Pemeriksaan visual harus tetap dilakukan meskipun pemeriksaan-pemeriksaan lain
dijalankan juga. Pemeriksaan visual mencakup pengecekan pemasangan sambungan
yang dilas (apakah sudah lurus dan mengikuti persyaratan pekerjaan las mengenai
sudut-sudut lekukan), permukaan-permukaan bagian yang dilas, dan bagian-bagian
yang terbuka. Direksi dapat memerintahkan setiap sambungan las untuk diperiksa
dan diuji dengan cara radigrafik atau ultrasonic yang disetujui, jika pengujian seperti
itu dianggap perlu. Dalam hal ini, Kontraktor harus mempersiapkan segala sesuatunya
agar pengujian bisa dilaksanakan.
Pasal V
Pengecatan Proteksi untuk Baja
V.1. Umum
Pengecatan proteksi yang akan diuraikan di sini menyangkut semua bahan dan
peralatan dari baja seperti bollard, rantai-rantai baja, tangga-tangga, dan peralatan
baja lain yang akan dipakai pada konstruksi dermaga dan peralatan navigasi.
V.2. Pembersihan
Sebelum dicat, benda-benda baja harus dibersihkan dari karat dengan sikat kawat
atau dengan alat-alat lain. Semua benda-benda yang akan dicat harus dipersiapkan
sesuai dengan petunjuk-petunjuk dari pabrik cat atau seperti yang dijelaskan dalam
syarat-syarat teknis ini. Benda-benda baja harus dibersihkan dari sisa-sisa dan
percikan-percikan las.
V.3. Pengecatan
Setelah bagian yang akan dicat diperiksa kebersihannya oleh Direksi, maka bagian
luar dari bahan-bahan baja tersebut dicat dengan cat anti karat sebagai berikut :
Jumlah lapis 1 2
Pengecatan harus dilakukan 3 kali dan tebal lapisan cat setelah kering minimum
adalah 0,3 mm. Sebelum pelaksanaan pekerjaan, contoh-contoh cat dan nama-nama
pabriknya harus disampaikan kepada Direksi untuk mendapat persetujuannya. Warna
dari lapisan harus sesuai dengan perintah Direksi.
Pasal VI
Pekerjaan Pemancangan Tiang Pipa Baja
VI.1. Umum
Pekerjaan yang tercakup oleh pasal ini meliputi penyediaan tenaga kerja, peralatan,
dan material, serta semua operasional yang berhubungan dengan pekerjaan
pemancangan tiang pipa baja.
VI.2. Metoda Pelaksanaan
Sebelum memulai pemancangan, Kontraktor harus menyerahkan metoda pelaksanaan
yang dilengkapi dengan gambar dan rencana pekerjaan yang terinci kepada Direksi
untuk mendapat persetujuan.
VI.3. Percobaan Pemancangan (Pile Test)
Sebelum memulai pemancangan, Kontraktor harus melakukan percobaan
pemancangan (pile test) pada salah satu titik sesuai dengan gambar rencana yang
ditunjuk oleh Direksi. Percobaan pemancangan ini harus dihadiri Pemilik Proyek atau
wakilnya dan Direksi. Seluruh data yang berkaitan dengan percobaan pemancangan
ini harus dicatat oleh Kontraktor dan salinannya harus diberikan pada Direksi.
VI.4. Peralatan Pancang
Untuk pemancangan tiang dari arah laut/sungai harus dipakai ponton khusus untuk
pekerjaan pancang atau harus dibuat bagan sementara apabila diperlukan. Apabila
digunakan ponton harus dijaga kestabilan dan ketepatan posisi pemancangannya.
Pemancangan di darat harus dilakukan dengan alat pancang yang dilengkapi dengan
pembimbing (leader), bak (trestle), dan alat-alat penumpu sehingga tiang-tiang
dapat dipancang dengan tepat dan aman. Kekhususan (detail) dari alat pancang harus
disetujui oleh Direksi. Jika memilih alat pancang, Kontraktor harus memperhitungkan
macam-macam faktor seperti macam tiang yang dipakai, lokasi untuk penempatan
alat pancang, keadaan tanah, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan pelaksanaan
pemancangan. Palu pancang macam apapun, termasuk palu uap (steam hammer)
harus memenuhi syarat untuk pelaksanaan pancang dan harus mendapat persetujuan
Direksi. Tiang-tiang pancang harus dilindungi selama dipancang yaitu dengan topi
tiang (pile cap) dan bantalan (cushion block) yang desainnya disetujui Direksi.
Bantalan harus terbuat dari bahan yang tidak banyak berubah sifat elastisitasnya
karena pukulan-pukulan hammer yang berulang-ulang.
VI.5. Pemancangan Tiang
Pemancangan, kemiringan, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan pelaksanaan
pemancangan harus mengikuti persyaratan yang berlaku.
VI.6. Pencatatan Pemancangan (Driving Record)
Untuk mengetahui besarnya penurunan tiang, harus dibuat catatan-catatan. Untuk
itu, pada seluruh panjang tiang harus diberi tanda-tanda dengan cat pada setiap
jarak 50 cm kecuali pada jarak 1 meter terakhir diberi tanda pada setiap 10 cm.
Catatan-catatan yang dibuat harus meliputi hal-hal seperti tersebut di bawah ini dan
disusun dalam formulir yang ditentukan oleh Direksi. Dari catatan yang didapat harus
dibuat grafik dan diberikan kepada Direksi. Catatan seperti itu harus dibuat untuk
semua tiang pancang baja. Hal-hal yang harus dibuat catatannya adalah :
a. Nomor tiang
b. Diameter luar atau ukuran tiang
c. Panjang unit
d. Tanggal dan waktu pemancangan
e. Nama petugas pencatat
f. Data-data dari peralatan pancang
g. Data-data dari bantalan (cushion)
h. Dalamnya penetrasi
i. Jumlah pukulan untuk setiap 10 cm penetrasi
j. Penetrasi rata-rata tiap pukulan
k. Tinggi jatuh (drop)
l. Besarnya rebound
m. Kemiringan tiang (jika ada)
n. Penyimpangan-penyimpangan pada waktu pemancangan
o. Besarnya penurunan sendiri tiang
p. Berat hammer 2,5, ton dengan tinggi jatuh 2,00 m
q. Kedalaman dasar laut/sungai.
Penetrasi akhir dari pemancangan harus mencapai 2,5 cm per 10 pukulan dan
minimum mencapai kedalaman 20 m dari dasar laut/sungai. Hasil pencatatan
kalendering pemancangan tiang pertama secepatnya disampaikan kepada Perencana
untuk dievaluasi. Catatan yang lengkap seperti disebutkan di atas harus dibuat untuk
satu dari tiap sepuluh tiang yang dipancang, tetapi catatan mengenai dalamnya
penetrasi dan jumlah pukulan harus dibuat untuk semua tiang yang dipancang.
VI.7. Toleransi pada Tiang yang Sudah Dipancang
Tiang-tiang harus dipancang dengan cara yang tepat dan toleransi deviasi kepala
tiang dengan elevasi yang telah ditentukan adalah sebagai berikut :
a. Untuk kepala tiang, deviasi maksimum yang diijinkan untuk sumbu tiang adalah 10
cm pada semua arah.
b. Deviasi maksimum yang diijinkan untuk tiang pancang tegak yang dipancang
terhadap arah vertikal adalah +1,5o.
c. Deviasi maksimum yang diijinkan untuk tiang pancang miring yang dipancang
terhadap kemiringan yang telah ditentukan adalah +3o.
d. Deviasi maksimum yang diijinkan untuk top level dari tiang yang sudah dipancang
adalah +5 cm.
Pasal VII
Pekerjaan Turap/Talud/Revetment/Retaining Wall
Pasal VIII
Pekerjaan Penimbunan dan Pemadatan
VIII.1. Umum
Dalam melaksanaan pekerjaan timbunan/urugan, Kontraktor berkewajiban untuk
menjaga agar tidak terjadi kerusakan pada lingkungan. Kerusakan pada jalan-jalan
umum yang diakibatkan oleh kendaraan berat untuk pekerjaan ini sepenuhnya
menjadi tanggungjawab Kontraktor dan Kontraktor berkewajiban untuk
memperbaikinya kembali. Kontraktor berkewajiban untuk membersihkan jalan-jalan
umum yang kotor akibat ceceran tanah dari truk pengangkut tanah timbunan.
VIII.2. Pelaksananaan Timbunan
Penimbunan harus dilaksanakan sampai mencapai elevasi seperti yang tertera pada
gambar. Penimbunan dilakukan lapis demi lapis secara merata untuk seluruh areal
penimbunan. Tebal maksimum tiap-tiap lapis pada tahap pelaksanaan pekerjaan
adalah 50 cm dan dipadatkan dengan mesin giling 8 10 ton dan selama pemadatan
harus selalu dilakukan penyiraman dengan air. Kepadatan tanah akan diuji di
beberapa tempat yang ditunjukkan oleh Direksi dengan menggunakan uji CBR dan
kepadatan tanah yang harus dicapai adalah kepadatan dengan hasil uji CBR 80. Pada
daerah lereng penimbunan yang tidak dilindungi talud, timbunan harus dipadatkan
sedemikian rupa untuk mencegah terjadinya longsor.
Pasal IX
Pekerjaan Perkerasan dengan Aspal
IX.1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang tercakup dalam pasal ini meliputi kelengkapan peralatan, tenaga
kerja, bahan, serta pelaksanaan seluruh pengoperasian dalam pembuatan jalan dan
perkerasan lahan parkir dengan aspal. Keseluruhan pekerjaan harus sesuai dengan
mutu dan ukuran yang terdapat dalam gambar atau petunjuk Direksi.
Pasal I
Pembetulan/Perbaikan Pekerjaan
Kontraktor wajib meneliti kembali pekerjaan-pekerjaan yang telah diselesaikan serta
mengerjakan pembetulan-pembetulan kekurangan, perbaikan-perbaikan, dan lain-lain yang
masih harus disempurnakan.
Pasal II
Pembersihan Daerah Kerja
Setelah selesai seluruh pekerjaan, Kontraktor harus membersihkan daerah kerja antara lain
membongkar konstruksi-konstruksi penolong, perlengkapan-perlengkapan pembantu,
bahan-bahan bekas yang tidak terpakai sampai bersih seluruhnya, sesuai petunjuk Direksi.
Pasal III
Sisa Bahan, Peralatan, dan Bangunan
Sisa-sisa bahan bangunan, peralatan, dan bangunan yang dibeli dengan biaya dari Proyek
menjadi millik Proyek.
E. PERATURAN PENUTUP
Pasal I
Pekerjaan yang Tidak Sesuai
Apabila terdapat pekerjaan yang tidak memenuhi ketentuan yang tercantum dalam
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), tidak sesuai dengan gambar, atau tidak sesuai
dengan petunjuk-petunjuk Direksi atau staf teknis atau Pejabat Pembuat Komitmen, maka
pekerjaan tersebut harus dibongkar dan pembuatannya kembali seluruhnya menjadi
tanggungan Kontraktor.
Pasal II
Pekerjaan dan Persyaratan yang Belum tercakup
Jika dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat ini belum tercakup beberapa jenis pekerjaan
maupun persyaratan lainnya, maka hal tersebut akan diatur dalam addenda-addenda RKS
dan Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Anwijzing) serta perintah tertulis dari Direksi atas
persetujuan Pejabat Pembuat Komitmen pada waktu pekerjaan berlangsung.
Demikian Rencana Kerja dan Syarat-syarat pekerjaan ini dibuat untuk dipatuhi dan
dilaksanakan.
GAMBAR TEKNIS
BAB XIII. DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA
Keterangan (Untuk Kontrak Harga Satuan atau Kontrak Gabungan Harga Satuan dan
Lump Sum)
1. Daftar Kuantitas dan Harga harus dibaca sesuai dengan Instruksi Kepada Peserta
(IKP), Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK) dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK),
Spesifikasi Teknis dan Gambar.
3. Harga dalam Daftar Kuantitas dan Harga telah mencakup semua biaya pekerjaan,
personil, pengawasan, bahan-bahan, perawatan, asuransi, laba, pajak, bea,
keuntungan, overhead dan semua risiko, tanggung jawab, dan kewajiban yang diatur
dalam Kontrak.
4. Harga harus dicantumkan untuk setiap mata pembayaran, terlepas dari apakah
kuantitas dicantumkan atau tidak. Jika Penyedia lalai untuk mencantumkan harga
untuk suatu pekerjaan maka pekerjaan tersebut dianggap telah termasuk dalam
harga mata pembayaran lain dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
5. Semua biaya yang dikeluarkan untuk memenuhi ketentuan Kontrak harus dianggap
telah termasuk dalam setiap mata pembayaran, dan jika mata pembayaran terkait
tidak ada maka biaya dimaksud harus dianggap telah termasuk dalam harga mata
pembayaran yang terkait.
6. Pokja ULP akan melakukan koreksi aritmatik atas kesalahan penghitungan dengan
ketentuan sebagai berikut:
(a) jika terdapat perbedaan antara penulisan nilai dalam angka dan huruf pada
Surat Penawaran maka yang dicatat nilai dalam huruf; dan
(b) jika terjadi kesalahan hasil pengalian antara volume dengan harga satuan
pekerjaan maka dilakukan pembetulan, dengan ketentuan volume pekerjaan
sesuai dengan yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan dan harga satuan
tidak boleh diubah.
KOP PERUSAHAAN
BAB XIV. BENTUK DOKUMEN LAIN
Dengan ini kami beritahukan bahwa penawaran Saudara nomor __________ tanggal
__________ perihal __________ dengan [nilai penawaran/penawaran terkoreksi] sebesar
Rp_____________ (____________________) kami nyatakan diterima/disetujui.
Sebagai tindak lanjut dari Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) ini Saudara
diharuskan untuk menyerahkan Jaminan Pelaksanaan dan menandatangani Surat Perjanjian
paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah diterbitkannya SPPBJ. Kegagalan Saudara
untuk menerima penunjukan ini yang disusun berdasarkan evaluasi terhadap penawaran
Saudara, akan dikenakan sanksi sesuai ketentuan dalam Peraturan Presiden No. 54 Tahun
2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah beserta perubahannya dan aturan
turunannya.
[tanda tangan]
[nama lengkap]
[jabatan]
NIP. __________
Tembusan Yth. :
1. ____________ [PA/KPA K/L/D/I]
2. ____________ [APIP K/L/D/I]
3. ____________ [Pokja ULP]
......... dst
B. BENTUK SURAT PERINTAH MULAI KERJA (SPMK)
Nomor: __________
Paket Pekerjaan: __________
[tanda tangan]
[nama lengkap]
[jabatan]
NIP: __________
[tanda tangan]
GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN PELAKSANAAN
No. ____________________
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas waktu
berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya kepada Penerima
Jaminan berupa:
a. Yang dijamin tidak menyelesaikan pekerjaan tersebut pada waktunya dengan baik dan
benar sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak;
b. Pemutusan kontrak akibat kesalahan Yang Dijamin.
sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Pengadaanyang diikuti oleh Yang Dijamin.
Dikeluarkan di : _____________
Pada tanggal : _____________
[Bank]
Materai Rp.6000,00
JAMINAN PELAKSANAAN
2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk melakukan
pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar bilamana TERJAMIN tidak
memenuhi kewajiban dalam melaksanakan pekerjaan __________________
sebagaimana ditetapkan berdasarkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ)
No. _______________ tanggal ________________untuk pelaksanaan pelelangan
pekerjaan ______________yang diselenggarakan oleh PENERIMA JAMINAN.
3. Surat Jaminan ini berlaku selama ____ (____________) hari kalender dan efektif mulai
dari tanggal ___________ sampai dengan tanggal__________
a. TERJAMIN tidak menyelesaikan pekerjaan tersebut pada waktunya dengan baik dan
benar sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak;
b. Pemutusan kontrak akibat kesalahan TERJAMIN.
5. PENJAMIN akan membayar kepada PENERIMA JAMINAN sejumlah nilai jaminan tersebut
di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat
(Unconditional)setelah menerima tuntutan pencairan secara tertulis dari PENERIMA
JAMINAN berdasar Keputusan PENERIMA JAMINAN mengenai pengenaan sanksi akibat
TERJAMIN cidera janji.
6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali bahwa
PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya harta benda
TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi hutangnya sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1831 KUH Perdata.
7. Tuntutan pencairan terhadap PENJAMIN berdasarkan Jaminan ini harus sudah diajukan
selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sesudah berakhirnya
masa berlaku Jaminan ini.
Dikeluarkan di _____________
pada tanggal _______________
TERJAMIN PENJAMIN
Materai Rp.6000,00
_____________________ __________________
[Nama dan Jabatan] [Nama dan Jabatan]
Untuk keyakinan, pemegang
Jaminan disarankan untuk
mengkonfirmasiJaminan ini ke
_____[Penerbit Jaminan]
Jaminan Uang Muka dari Bank
GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN UANG MUKA
No. ____________________
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas waktu
berlakunya Garansi Bank ini, Yang Dijamin lalai/tidak memenuhi kewajibannya dalam
melakukan pembayaran kembali kepada Penerima Jaminan atas uang muka yang
diterimanya, sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Kontrak.
[Bank]
Materai Rp.6000,00
2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk melakukan
pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar bilamana TERJAMIN tidak
memenuhi kewajiban dalam melaksanakan pekerjaan _______________________
sebagaimana ditetapkan berdasarkan Kontrak No. _______________
tanggal_____________________dari PENERIMA JAMINAN.
3. Surat Jaminan ini berlaku selama ____ (____________) hari kalender dan efektif mulai
dari tanggal ___________ sampai dengan tanggal__________
5. PENJAMIN akan membayar kepada PENERIMA JAMINAN sejumlah nilai jaminan tersebut
di atas atau sisa Uang Muka yang belum dikembalikan TERJAMIN dalam waktu paling
lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat (Unconditional)setelah menerima
tuntutan pencairan secara tertulis dari PENERIMA JAMINAN berdasar Keputusan
PENERIMA JAMINAN mengenai pengenaan sanksi akibat TERJAMIN cidera janji.
6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali bahwa
PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya harta benda
TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi hutangnya sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1831 KUH Perdata.
7. Tuntutan pencairan terhadap PENJAMIN berdasarkan Jaminan ini harus sudah diajukan
selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sesudah berakhirnya
masa berlaku Jaminan ini.
Dikeluarkan di _____________
pada tanggal _______________
TERJAMIN PENJAMIN
Materai Rp.6000,00
_____________________ __________________
[Nama dan Jabatan] [Nama dan Jabatan]
Untuk keyakinan, pemegang
Jaminan disarankan untuk
mengkonfirmasiJaminan ini ke
_____[Penerbit Jaminan]
Jaminan Pemeliharaan dari Bank
GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN PEMELIHARAAN
No. ____________________
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas waktu
berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya kepada Penerima
Jaminan berupa:
Yang Dijamin tidak memenuhi kewajibannya melakukan pemeliharaan sebagaimana
ditentukan dalam Dokumen Kontrak.
[Bank]
Materai Rp.6000,00
JAMINAN PEMELIHARAAN
TERJAMIN PENJAMIN
Materai Rp.6000,00
_____________________ __________________
[Nama &Jabatan] [Nama &Jabatan]