Penunjukan Langsung
BAB I
SYARAT-SYARAT UMUM
PASAL 1
NAMA KEGIATAN LINGKUP PEKERJAAN, DAN PIHAK - PIHAK YANG
BERSANGKUTAN
1.7. Kontraktor :
Kontraktor pekerjaan ini adalah peserta pelelangan yang oleh pejabat berwenang
telah diletapkan sebagai pemenang lelang dengan Surat Keputusan Pengguna
Anggaran ditunjuk sebagai pelaksana Pekerjaan.
PASAL 2
DOKUMEN PEKERJAAN
PASAL 3
DOKUMEN KONTRAK
3.1. Kontrak atau Surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan akan berisi ketentuan
ketentuan seperti tersebut dalam RKS ini.
3.2. Kontrak akan segera ditanda tangani setelah konsep kontrak disetujui oleh kedua
pihak.
Lampiran - lampiran kontrak adalah :
a. Surat keputusan Pemenang Pelelangan
b. Surat Keputusan Penunjukan.
c. Surat Kesanggupan Kerja.
d. Berita Acara Penjelasan Pekerjaan.
e. Berita Acara Pembukaan Surat Penawaran Harga
f. Surat Penawaran beserta lampiran-lampirannya.
g. Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pekerjaan.
h. Gambar Bestek
3.3. Kontrak tersebut dibuat dalam rangkap 4 ( empat ). Semua Kontrak serta lampirannya
dijilid dan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
3.4. Kontrak harus ditanda tangani diatas materai Rp. 6.000,- ( Enam Ribu rupiah).
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Penunjukan Langsung
PASAL 4
MACAM PELELANGAN
Pelelangan ini dilakukan dengan cara Penunjukan Langsung dengan metode Prakualifikasi
sesuai dengan Keppres Republik Indonesia No. 80 Tahun 2003 serta Perpres. No. 08 Tahun
2006 [ Perubahan Keempat ] tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
Instansi Pemerintah dan Peraturan-peraturan Pernerintah yang masih berlaku.
PASAL 5
KETENTUAN ADMINISTRASI PENAWARAN
5.1. Tata cara Prakualifikasi adalah penyampaian dokumen kualifikasi tidak bersamaan
(terpisah) dengan dokumen penawaran.
5.2. Evaluasi dokumen kualifikasi dilaksanakan sebelum evaluasi dokumen penawaran.
5.3. Pengambilan Dokumen Penawaran :
Rekanan yang berminat mengikuti Pelelangan ini dapat memperoleh Dokumen
Pelelangan di Panitia Pengadaan :
Penawaran dan lampiran-lampiranya:
a. Surat Penawaran harus diketik diatas kertas Kop Perusahaan yang
bersangkutan diberi tanggal di cap dan ditanda tangani oleh Direktur atau
penanggung jawab perusahaan yang tercantum didalam Akte pendirian
perusahaan atau perubahannya.
b. Tandatangan pada Surat Penawaran asli dilakukan diatas materai Rp.
6.000,- (Enam ribu rupiah) dan ditandatangani oleh Direktur dan tanda tangan
tersebut harus melitasi meterai.
c. Bila Direktur atau Penanggung jawab Perusahaan yang bersangkutan
berhalangan menandatangani Surat Penawaran, maka yang bersangkutan harus
memberi Surat Kuasa bermeterai Rp. 6.000,- (Enam ribu rupiah) kepada kuasanya
yang ditunjuk untuk menandatangani Surat Penawaran tersebut dan harus ada
dalam Akte Perusahaan.
(Untuk mengetahui keabsahan materai stempel perusahaan tidak diperkenankan
diatas meterai) contoh terlampir surat penawaran.
d. Jumlah harga Penawaran harus ditulis dengan angka dan huruf yang sama
bunyinya.
e. Syarat - syarat penyerahan sampul penawaran :
Sebelum Rekanan Pemborong memasukkan sampul penawaran kedalam kotak
tertutup dan terkunci serta disegel yang disediakan oleh Panitia, Rekanan terlebih
dahulu diharuskan mengisi daftar hadir peserta pernbukaan pelelangan. Pada
waktu pembukaan surat penawaran, asli surat - surat tersebut dibawah ini yang
disiapkan pada map tersendiri diserahkan pada Panitia Lelang untuk diteliti.
Surat asli antara lain :
1). Surat Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) + Pengukuhan Pengusaha Kena
Pajak (PKP) terbaru.
2). Surat Ijin Usaha Jasa Kontruksi (SIUJK) yang rnasih berlaku sampai hari
pelelangan.
3). Bank Garansi asli sebagai Jarninan Penawaran pekerjaan sebesar 1% s/d
3% dari HPS, dari Bank Umum/Perusahaan Asuransi Kerugian/Bank
Permerinlah/Lembaga keuangan lain yang ditetapkan oteh Menteri
Keuangan
4). Surat Kuasa bagi yang mewakili perusahaan dan tercantum dalam struktur
organisasi perusahaan asli bermaterai Rp. 6.000,- (Enam ribu rupiah)
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Penunjukan Langsung
tanggal dengan catatan : surat kuasa tidak boleh dijadikan satu antara
Aanwijing dan Tender (dibuat sendiri - sendiri).
Surat-surat asli tersebut setelah diteliti oleh Panitia Lelang, dikembalikan lagi
kepada Rekanan/Pemborong pada saat itu juga kecuali Bank Garansi (Asli)/
Jaminan Penawaran (asli) dan Surat kuasa.
Penyerahan surat-surat asli tersebut diatas pada waktu pembukaan surat
penawaran, apabila waktu memang bersarnaan dengan tempat lain, maka sehari
sebelumnya berkas-berkas asli tersebut harus ditujukan kepada Panitia untuk
diadakan legalisir foto copynya.
f. Isi Sampul :
1. Surat Penawaran
Surat Penawaran yang asli beserta turunan (Duplikat) Surat Penawaran
rangkap 4 ( empat ) diisi nama lengkap nama Direktur, Alamat, Tanggal,
besarnya penawaran dan sebagainya. Surat Penawaran Asli sesuai dengan
contoh dan meterai Rp. 6.000,- (Enam ribu rupiah). Surat Penawaran dibuat
dalam rangkap 4 ( empat ) dengan lampiran sebagi berikut :
a). Perincian Rencana Anggaran Biaya (RAB) masing-masing
pekerjaan.
b). Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya Keseluruhan .
c). Harga Satuan Bahan dan Upah serta Analisa versi Pemborong
d). Analisa Harga Satuan Bahan dan Upah serta Analisa versi
Pemborong
e). Time Scedhule (Rencana Kernajuan Pekerjaan)
f). Foto Copy faktur pajak.
g). Referensi Bank, baik dari Bank Pemerintah atau Lembaga
Keuangan yang di setujui, untuk proyek ini.
h). Foto Copy NPWP terbaru dan Pengukuhan Pengusaha Kena
Pajak.(PKP).
i). Jaminan Penawaran oleh Bank Umum/ Perusahaan Asuransi
Kerugian/Bank Permerintah Lembaga keuangan lain yang ditetapkan o1eh
Menteri Keuangan.
j). Surat Pernyataan mengikuti program astek, membayar IMB, galian
C asli bermaterai Rp. 6.000,- (Enam ribu rupiah).
k). Foto Copy Akte Notaris/Akte pendirian perusahaan.
l). Metode Pelaksanaan
Surat Penawaran beserta turunannya harus dibuat sesuai
dengan contoh.
Surat penawaran maupun lampiran-lampirannya boleh memakai
kertas dorslagh putih / kertas dengan kop perusahaan warna putih.
Foto copy harus jelas / terang.
Surat penawaran beserta lampiran-lampirannya disusun
menjadi 5 (lima) set.
KOP PERUSAHAAN
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Penunjukan Langsung
Setelah mempelajari dan memahami isi dokumen pelelangan berita acara penjelasan untuk
Pekerjaan ………………………………………………………………………………………
Menyatakan :
1. Bersedia dan sanggup melaksanakan pekerjaan seperti tersebut diatas sesuai dengan
gambar. Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS). Berita Acara Aanwijzing. Petunjuk /
Perintah Direksi beserta peraturan-peraturan lainnya mengenai pekerjaan ini.
2. Sanggup menyerahkan pekerjaan tersebut diatas dengan memuaskan kepada Pengguna
Anggaran untuk Pertama kalinya dalam jangka waktu : (………………………………) hari
dengan masa pemeliharaan (………………………) hari kalender.
3. Mengakui dan tunduk kepada Pengguna Anggaran, Pejabat / Panitia Pengadaan
mengenai pelulusan pekerjaan kepada pemborong.
4. Penawaran tersebut mengikat dalam waktu : (……………………..) semenjak penawaran
ini.
5. Menyerahkan jaminan penawaran sebesar Rp. Terbilang ( …………………..) sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
Sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah tercantum dalam Dokumen Pelelangan
dengan Harga Borongan sebesar Rp. Terbilang : (…………………………………..).
6. Dalam pelelangan ini kami tunduk pada ketentuan – ketentuan dan persyaratan yang
ditentukan oleh Pejabat / Panitia pengadaan dan Pengguna Anggaran
Direktur
2. Harga Penawaran :
a). Penawaran dilakukan berdasarkan syarat-syarat yang
memuat uraian lengkap mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan serta
ketentuan-ketentuan lainnya yang akan dipenuhi dalam pelaksanaan.
b). Harga penawaran yang dimaksud adalah harga bangunan
sesuai dengan RKS/gambar-gambar dan Berita Acara Aanwijzing, termasuk
Jasa Pemborong dan Pajak-pajak sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Yang merupakan harga pasti dan tetap untuk menyelesaikan pekerjaan.
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Penunjukan Langsung
Kepada :
Pejabat Pengadaan dilingkungan
Bagian Umum Setda Kabupaten Sumenep
Di
SUMENEP
--Bagian Depan--
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Penunjukan Langsung
--Bagian Belakang--
b. Bila Penawaran disampaikan melalui Pos, pada sistem Satu Sampul, Sampul yang
berisi Dokumen Penawaran dimaksud dimasukkan dalam satu sampul (disebut
sampul penutup atau sampul luar). Sampul luar hanya memuat alamat dan sampul
memenuhi syarat tersebut diatas. Pada dokumen penawaran yang diterima melalui
pos, sampul luarnya diambil dengan diberi catatan tanggal dan jam penerimaan.
Dokumen penawaran yang diterima setelah pelelangan dilaksanakan, tidak diikut
sertakan dan dikembalikan kepada Pengirim.
Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan klarifikasi/ negosiasi antara l
lain alasan untuk mendapatkan harga satuan dasar disertai rincian komponen
terkait atau sesuai dengan ketentuan dalam Keppres RI No. 80 Tahun 2003 .
Hasil klarifikasi dibuat kesimpulan gugur / tidak gugur.
PASAL 6
RAPAT PENJELASAN
PASAL 7
PEMBUKAAN SURAT PENAWARAN
PASAL 8
PENILAIAN HASIL PELELANGAN
8.1. Kriteria
Panitia dalam sebuah rapat akan menilai Surat Penawaran yang masuk dan yang
dinyatakan sah berdasarkan kriteria administrasi dan teknis.
8.2. Setelah Rapat Penilaian hasil lelang tersebut usai, dibuat Berita Acara yang ditanda
tangani oleh semua anggota yang hadir sebagaimana diatur dalam Keppres 80 Tahun
2003 beserta lampirannya.
8.3. Penetapan Calon Pelaksana Pekerjaan
a. Apabila harga dalam penawaran telah dianggap wajar dan dalam batas
ketentuan mengenai harga satuan (harga standard) yang telah ditetapkan, serta
telah sesuai dengan ketentuan, maka Panitia pelelangan menetapkan 1 (satu)
calon peserta / pelaksana pekerjaan yang telah memasukkan penawaran yang
paling menguntungkan bagi negara kepada Pengguna Anggaran dalam arti :
1). Penawaran secara teknis dapat dipertanggung jawabkan
2). Perhitungan harga yang ditawarkan dapat dipertanggung jawabkan.
3). Penawaran tersebut adalah penawaran yang memenuhi syarat sebagaimana
dimaksud dalam rangkap 1) dan 2).
4). Telah memperhatikan penggunaan semaksimal mungkin hasil produksi dalam
negeri.
b. Pengguna Anggaran apabila tidak ada hal-hal lain segera menetapkan
Pemenang.
PASAL 9
PENGADUAN
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Penunjukan Langsung
BAB II
SYARAT-SYARAT ADMINISTRASI
PASAL 1
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN
1.1. Pekerjaan Pembangunan ini harus dilaksanakan dan diselesaikan dalam jangka waktu
sebagai berikut :
Jangka waktu pelaksaanan 3 ( tiga puluh ) hari kalender terhitung dari tanggal
dikeluarkan Surat Perintah Kerja (SPK) atau SPMK oleh Pengguna Anggaran.
Sesudah habis jangka waktu tersebut. Kontraktor harus menyerahkan hasil kerjanya
untuk pertama kalinya sesuai dengan RKS dan Gambar serta perubahannya.
1.2. Bila Kontraktor menghendaki perpanjangan waktu pelaksanaan, kontraktor diwajibkan
mengajukan surat tertulis kepada Pengguna Anggaran selambat-lambatnya 2 (dua)
minggu sebelum waktu penyerahan ke I (pertama) yang telah ditentukan dengan
disertai alasan-alasan yang mendapat persetujuan dari pengawas dan Pengguna
Anggaran.
PASAL 2
JANGKA WAKTU PEMELIHARAAN
2.1. Jangka Waktu pemeliharaan adalah 180 ( Seratus delapan puluh ) hari kalender
terhitung dari tanggal Penyerahan Pekerjaan Pertama atau ST-I ( Pekerjaan selesai
100% ). Dalam jangka waktu tersebut Kontraktor wajib memperbaiki pekerjaan yang
tidak baik dan melengkapi kekurangan-kekurangannya seperti yang tertulis dalan
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) ini atas biaya kontraktor sendiri.
2.2. Bila dalam jangka waktu Pemeliharaan atas Perintah Pengawas. Kontraktor tidak
melaksanakan pekerjaan perbaikan tersebut, maka Penggunan Anggaran berhak
menyuruh Pihak Ketiga (Kontraktor) lainya untuk mengerjakan atas biaya kontraktor
(Pihak kedua).
2.3. Penyerahan pekerjaan kedua kalinya atau ST-II (terakhir) harus dilakukan sesudah
habis jangka waktu pemeliharaan.
PASAL 3
PENGUNDURAN WAKTU / KETERLAMBATAN
PASAL 4
JAMINAN PENAWARAN
b. Bila rekanan pemborong pada saat sebelum kotak pelelangan ditutup oleh
Panitia Lelang tidak menyerahkan jaminan penawaran. Maka penawaran dianggap
tidak syah.
c. Jaminan Penawaran dikehendaki berlaku minimal 60 (enam puluh) hari
terhitung sejak tanggal pembukaan penawaran.
4.3. Pengembalian Jaminan Penawaran
a. Pada hari pemasukan surat Penawaran harga untuk / bagi rekanan yang
Surat Penawaran harganya dinyatakan tidak syah.
b. Jaminan Penawaran (Bank Garansi dikembalikan kepada penawar yang
menang setelah kontrak ditandatangani dan telah menyerahkan jaminan
pelaksanaannya kepada Pengguna Anggaran
c. Jika rekanan setelah memasukan Penawaran kedalam kotak lelang
menyatakan mengundurkan diri, maka jaminan penawaran menjadi milik negara.
d. Jika rekanan pemborong telah dinyatakan menang oleh panitia,
kemudian mengundurkan diri atau tidak sanggup melaksanakan pekerjaan. Maka
uang Bank Garansi (Jaminan Penawaran) menjadi milik negara.
e. Pengambilan Jaminan Penawaran harus menggunakan surat kuasa
bermaterai Rp. 6000,- (Enam Ribu Rupiah) dari pimpinan perusanaan
PASAL 5
JAMINAN PELAKSANAAN
PASAL 6
SURAT KEPUTUSAN PENUNJUKAN/SURAT PERINTAH KERJA
PASAL 7
KONTRAK
7.1. Kontrak akan ditanda tangani setelah konsep kontrak disetujui oleh kedua belah pihak
dan bersifat Unit Price.
7.2 Kontrak akan di tandatangani oleh Pengguna Anggaran dan kontraktor yang
bersangkutan.
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Penunjukan Langsung
PASAL 8
PEMBAYARAN
8.1 Sumber biaya pelaksanaan pekerjaan ini berasal dari dana APBD.
8.2 Peraturan Pembayaran :
a. Pembayaran harga borongan diatur kemudian dalam kontrak
pelaksanaan.
b. Apabila dikehendaki, kontraktor dapat mengajukan permohonan uang
muka yang besarnya tidak melebihi 20% dari nilai kontrak sesuai dengan
ketentuan peraturan yang berlaku, dengan menyerahkan Jaminan Bank sebesar
sama dengan uang muka yang diminta dari Bank Umum/Perusahaan Asuransi
Kerugian/Bank Pemerintah atau lembaga keuangan lainnya yang ditunjuk Menteri
Keuangan.
c. Uang muka tersebut dapat diperhitungkan berangsur-angsur secara
merata pada tahap-tahap pembayaran. Dengan ketentuan bahwa uang muka telah
lunas diperhitungkan pada saat Penyerahan Pertama/pekerjaan telah mencapai
100 (seratus) persen.
8.3 Pembayaran :
a. Pembayaran dalam rangka pelaksanaan Anggaran Pembayaran
disalurkan melalui Bank yang ditunjuk oleh Dinas Perhubungan.
b. Dalam pembayaran disalurkan melalui bank yang telah ditetapkan oleh
Menteri Keuangan, maka Pemegang Kas atas perintah Pengguna Anggaran
mengajukan SPP kepada Bank Jatim.
8.4 Syarat Pengajuan Pembayaran :
a. Pembayaran mengenai pelaksanaan pekerjaan pemborongan dengan
Surat Perjanjian dilakukan atas dasar Berita Acara yang menyatakan bahwa
penyerahan prestasi pekerjaan telah benar-benar diselesaikan sesuai dengan
Surat Perjanjian Pekerjaan Pelaksanaan yang bersangkutan.
b. Berita Acara harus disahkan oleh Instansi yang kompeten dan harus
dilampirkan SPP yang diajukan ke Pemegang Kas.
c. Kontrak akan dibayarkan sesuai angsuran dalam kontrak.
Berita Acara tentang penyelesaian pekerjaan diselesaikan selambat-lambatnya
dalam waktu 6 (enam) hari kerja setelah diterimanya permintaan untuk
pemeriksaan dari Pemborong/rekanan yang bersangkutan.
PASAL 9
KENAIKAN HARGA
9.1. Apabila selama pelaksanaan pekerjaan terjadi kenaikan harga bahan bangunan dan
upah kerja tidak akan diadakan peninjauan perhitungan tambahan biaya, kecuali bila
ada ketentuan resmi dari Pemerintah yang mengaturnya.
9.2. Kontrak dalam mengajukan penawarannya dianggap telah memperhitung-kan faktor-
faktor dalam pasal ini sampai pekerjaan selesai.
PASAL 10
KEADAAN MEMAKSA
10.1 Yang dianggap keadaan memaksa ( Force majeure ) adalah keadaan atau kejadian
yang nyata-nyata diluar kekuasaan dan kemampuan kedua belah pihak untuk
mengatasinya, misalnya : gempa bumi, banjir besar, angin ribut, petir, kebakaran,
peperangan, kerusuhan, pemogokan, revolusi.
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Penunjukan Langsung
10.2 Atas kejadian/akibat tersebut pada ayat 1 pasal ini yang timbul selama
berlangsungnya pekerjaan Kontrak harus melaporkan kepada Pengawas dalam waktu
3 x 24 jam dari saat kejadian dengan pengesahan pejabat setempat yang berwenang.
10.3 Bila waktu tersebut pada ayat 2 pasal ini dilampaui kontraktor yang bersangkutan
akan kehilangan haknya untuk mendapatkan ganti rugi dan sebagaimanan yang
berhubungan dengan pekerjaan tersebut.
10.4 Penggantian rugi terhadap keadaan/kejadian tersebut tidak akan bertentangan
dengan Peraturan Pemerintah yang berlaku.
10.5 Sangsi dan Denda terhadap pelanggaran
a. Dalam hal pemenang pertama mengundurkan diri setelah memasukan
penawaran apabila rekanan telah memasukan penawaran atau rekanan yang telah
ditunjuk mengundurkan diri atau pemenang urutan kedua dengan persyaratan
yang sama tidak tersedia untuk ditunjuk sebagai pelaksana, maka panitia atas
perintah Pengguna Anggaran bersangkutan mengadakan pelelangan ulang.
b. Pengunduran diri setelah SPK atau SPMK, apabila rekanan/pemborong
yang telah ditunjuk dan menerima SPKatau SPMK karena sesuatu hal
mengundurkan diri, maka untuk kegiatan proyek selanjutnya tidak akan diundang
lagi.
c. Pengunduran diri setelah penandatanganan kontrak, apabila rekanan/
pemborong yang telah ditunjuk dan tidak menandatangani kontrak karena sesuatu
hal mengundurkan diri, maka Pengguna Anggaran akan mengadakan opname
pekerjaan fisik yang telah dilaksanakan sesuai kontrak dan untuk kegiatan
selanjutnya tidak akan diundang lagi.
10.6 Kelambatan Penyerahan Pekerjaan
a. Jika dalam waktu pelaksanaan tsb pada pasal 10 Rencana Kerja dan
Syarat-Syarat (RKS) ini dilampaui tanpa adanya alasan yang diterima oleh
Pengawas dan Pemberi Tugas, Kontraktor akan dikenakan denda sebesar : Untuk
sumber dana APBD adalah sebesar 1/ 00 (satu permil) dari jumlah nilai kontrak
untuk jumlah nilai kontrak untuk tiap-tiap kelambatan (tiap hari kelambatan),
dengan denda maksimum 5 (lima) persen dari nilai kontrak.
b. Kontraktor akan dikenakan denda sebesar 1/ 00 (satu permil) dari nilai
kontrak untuk setiap kali kontraktor melalaikan perintah Pengawas, sesudah
Pengawas memberikan perintah tertulis 3x (tiga kali) berturut-turut.
Bila denda ini terjadi tidak berarti ketentuan huruf a ayat ini dapat diabaikan.
PASAL 11
PENGAWASAN
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Penunjukan Langsung
12.1. Segala perselisihan yang menyangkut bidang teknis pelaksanaan yang tidak
diselesaikan oleh suatu Dewan Arbitrase Teknis yang terdiri dari 3 (tiga) orang,
seorang ditunjuk oleh Pemberi Tugas Kontraktor Pengawas, seorang lainnya ditunjuk
oleh kontraktor dan orang ketiga ditunjuk oleh 2 (dua) orang wakil yang ditunjuk
terlebih dahulu.
12.2. Perselisihan yang bersifat umum yang tidak dapat diselesaikan dengan
jalan musyawarah akan diselesaikan melalui Panitia/Panitera Pengadilan tempat
kedudukan proyek. Oleh karena itu Pemberi Tugas dan Kontraktor akan memilih
tempat kedudukan yang syah dan tidak berubah pada kantor Panitera Pengadilan
Negeri Sumenep.
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Penunjukan Langsung
PASAL 1
LINGKUP PEKERJAAN
1. Lingkup pekerjaan yang dimaksud dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat ini adalah
PEKERJAAN REHABILITASI GEDUNG TK NURUL HIKMAH KEC. BATANG-BATANG
KAB. SUMENEP.
PASAL 2
JENIS DAN MUTU BAHAN
1. Jenis dan mutu bahan yang akan dilaksanakan harus diutamakan bahan - bahan
produksi dalam negeri.
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Penunjukan Langsung
2. Bila bahan - bahan bangunan yang telah memenuhi spesifikasi teknis terdapat
beberapa / bermacam - macam jenis (merk) diharuskan untuk memakai jenis dan mutu
bahan satu jenis.
3. Bahan - bahan yang telah ditetapkan jenisnya, dimana bahan - bahan bangunan tersebut
mempunyai beberapa macam mutu, maka harus ditetapkan untuk dilaksanakan dengan
mutu 1 (satu) untuk dipergunakan.
4. Bila rekanan telah menanda tangani / melaksanakan jenis dan mutu bahan untuk
pekerjaan atau bagian pekerjaan tidak sesuai dengan yang telah ditetapkan, bahan -
bahan harus ditolak dan dikeluarkan dari lokasi pekerjaan paling lambat 24 jam setelah
ditolak dengan biaya dari rekanan.
5. Contoh - contoh yang dikehendaki oleh pemberi tugas atau wakilnya harus segera
disediakan tanpa kelambatan.
6. Bila dalam uraian dan syarat - syarat disebutkan nama pabrik pembuatan dari suatu
barang, maka ini hanya dimaksudkan untuk menunjukkan kualitas dan type dari barang -
barang yang memuaskan pemberi tugas.
PASAL 3
URAIAN PEKERJAAN
3.1. PENYEDIAAN :
Pemborong harus menyediakan segala yang diperlukan untuk melaksanakan
pekerjaan secara sempurna dan efisien dengan urutan yang teratur termasuk semua
alat - alat pembantu yang dipergunakan seperti andang - andang, alat -alat
pengangkat, mesin - mesin alat - alat penarik dan sebagainya yang diperlukan oleh
rekanan dan untuk semua alat - alat tersebut pada waktu pekerjaan selesai karena
sudah tidak berguna lagi dan untuk memperbaiki kerusakan yang dilaksanakan.
3.2. KUANTITAS DAN KUALITAS PEKERJAAN :
a. Kualitas dan kuantitas dari pekerjaan yang termasuk dalam harga kontrak harus
dianggap seperti apa yang tertera dalam gambar kontrak atau diuraikan dalam
uraian dan syarat - syarat dalam kontrak itu bagaimanapun tidak boleh menolak
merubah atau mempengaruhi penerapan atau interprestasi dari apa yang tercantum
dalam syarat - syarat ini.
b. Kekeliruan dalam uraian pekerjaan atau kuantitas atau pengurangan bagian -
bagian dari gambar dan uraian syarat - syarat tidak boleh merusak atau
membatalkan kontrak ini, tetapi hendaknya diperbaiki dan dianggap suatu perubahan
yang dikehendaki oleh pemberi tugas.
Segala pernyataan mengenai kuantitas pekerjaan yang mungkin sewaktu - waktu
diberikan kepada pemborong dianggap merupakan bagian dari kontrak ini, harga -
harga yang dimuat dalam daftar harga tetap digunakan meskipun ada ketidak
sesuaian antara harga - harga itu dengan apa yang tercantum.
Harga kontrak tidak boleh dirubah dan harus mentaati ketetapan - ketetapan dari
syarat - syarat ini, segala kekeliruan baik mengenai hitungan atau bukan perhitungan
harga kontrak harus dianggap telah diterima oleh kedua belah pihak yang
bersangkutan.
PASAL 4
GAMBAR - GAMBAR PEKERJAAN
1. Gambar - gambar rencana pekerjaan yang terdiri dari gambar, bestek, gambar detail
konstruksi, gambar situasi dan sebagainya yang telah dilaksanakan oleh Perencana
Proyek telah disampaikan kepada rekanan beserta dokumen - dokumen lainnya.
Rekanan tidak boleh mengubah dan menambah tanpa mendapat persetujuan tertulis dari
Pengguna Anggaran/Direksi.
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Penunjukan Langsung
Gambar - gambar tersebut tidak boleh diberikan kepada pihak lain yang tidak ada
hubungannya dengan pekerjaan pemborongan ini atau dipergunakan untuk maksud
tertentu.
2. Gambar - gambar tambahan :
Bila direksi menganggap perlu maka pemborong harus membuat tambahan detail
(gambar penjelasan) yang disahkan oleh Direksi, gambar - gambar tersebut menjadi
milik Direksi.
3. As Builit Drawing :
Untuk semua pekerjaan yang belum terdapat gambar - gambar baik penyimpangan atas
perintah pemberi tugas atau tidak, pemborong harus membuat gambar - gambar yang
sesuai dengan apa yang telah dilaksanakan (as builit drawing) yang jelas memperhatikan
perbedaan antara gambar - gambar kontrak dan pekerjaan yang dilaksanakan. Gambar-
gambar tersebut harus diserahkan dalam rangkap 3 (tiga) dan semua biaya
pembuatannya ditanggung oleh rekanan.
4. Gambar - gambar ditempat pekerjaan pada Direksi Keet :
Rekanan harus menyiapkan satu rangkap gambar - gambar kontrak lengkap termasuk
Rencana Kerja dan Syarat - syarat, Berita Acara Aanwijzing, Time Schedule dalam
keadaan baik (dapat dibaca dengan jelas) termasuk perubahan - perubahan terakhir
dalam masa pelaksanaan pekerjaan agar tersedia jika pemberi tugas atau wakilnya
sewaktu - waktu memerlukan.
5. Contoh Barang / Bahan yang ditawar :
a. Dalam masa pelaksanaan pekerjaan pembangunan bahan - bahan / barang yang
akan dilaksanakan harus sesuai dengan RKS dan Berita Acara Aanwijzing.
b. Barang / bahan yang ditawar dalam harga satuan pekerjaan dan harga satuan
bahan/upah adalah mengikat, rekanan harus menawarkan harga - harga tersebut
sesuai dengan RKS dan Berita Acara Aanwijzing.
c. Contoh barang / bahan yang ditawarkan tidak dapat dipergunakan bila belum
mendapatkan persetujuan dari Direksi secara tertulis.
PASAL 5
PENJELASAN RKS DAN GAMBAR
1. Bila terdapat perbedaan antara gambar rencana dan gambar detail maka gambar detail
yang dipakai / diikuti.
2. Bila terdapat skala gambar dan ukuran dalam gambar tidak sesuai maka ukuran dengan
angka dalam gambar yang diikuti.
3. Bila ukuran - ukuran jumlah yang dipergunakan dan bahan - bahan / barang yang dipakai
dalam RKS tidak sesuai dengan gambar, maka RKS yang diikuti.
4. Bila rekanan meragukan tentang perbedaan antara gambar - gambar yang ada baik
mengenai mutu bahan yang dipakai maupun konstruksinya dengan RKS, maka rekanan
berkewajiban untuk menanyakan kepada pengawas / Direksi secara tertulis.
5. Rekanan berkewajiban untuk mengadakan penelitian tentang hal - hal tersebut di atas.
Setelah rekanan menerima dokumen dari Pengguna Anggaran dan hal tersebut akan
dibahas dalam rapat penjelasan.
6. Sebelum melaksanakan pekerjaan rekanan diharuskan meneliti kembali semua dokumen
yang ada untuk disesuaikan dengan Berita Acara Rapat Penjelasan.
PASAL 6
PERSYARATAN BAHAN BANGUNAN YANG DIPAKAI DALAM
PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI
6.1. Air :
Air yang digunakan sebagai media untuk adukan pasangan plesteran, beton, dan
penyiraman guna pemeliharaannya harus air tawar yang bersih, tidak mengandung
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Penunjukan Langsung
minyak, garam ( CL maksimum 15 g/l ), asam ( SO4 maksimum 5 g/l ) dan zat organik
lainnya.
6.2. Semen Portland ( Pc ) :
Semen yang digunakan adalah semen Pc ( Yang terdaftar dalam standart SNI ) dan
Type I yang sejenis satu merk dalam pelaksanaan dalam bangunan.
6.3. Pasir :
Pasir yang digunakan adalah pasir sungai, berbutir keras, bersih dari kotoran, lumpur,
asam, garam atau pasir lokal yang disetujui oleh Direksi.
- Pasir untuk urugan adalah pasir dengan butiran halus yang lazim disebut
dengan pasir urug.
- Pasir untuk pasangan adalah pasir dengan butiran ukuran sebagian terbesar
adalah terletak antara 0.75 – 1.25 mm yang lazim dipasarkan ( pasir lokal ).
- Pasir untuk pekerjaan beton yaitu pasir cor / pasir hitam.
- Untuk wilayah kepulauan Sapeken, Masalembu, Sakala, Masakambing,
Raas, Kangean, Talango, Gili genting menggunakan pasir lokal.
6.4. Kerikil :
Kerikil untuk beton harus menggunakan dari batu gunung, bersih dan bermutu baik
serta mempunyai gradasi dan kekerasan sesuai dengan syarat-syarat yang tercantum
dalam PBI 1971.
6.5. Batu Bata :
Batu bata untuk pekerjaan pasangan dinding dan lain-lain yang disebutkan di dalam
gambar, harus menggunakan batu bata yang memenuhi standart sebagai berikut :
- Berukuran standart warna putih sebagai hasil yang sempurna/baik.
- Sisinya bersudut , dan kuat tidak dapat dikorek dengan tangan, berpermukaan rata
dan tidak menampakkan retak-retak
- Maksimum pecah 20 %
-
6.6. Kayu Struktural :
Kayu struktural yang digunakan dalam pekerjaan untuk :
1. Kuda-kuda menggunakan kayu gelam
2. Gording menggunakan kayu gelam
3. Konsol menggunakan kayu gelam.
PASAL 7
ALAT – ALAT PELAKSANAAN / PENGUKURAN
PASAL 8
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Penunjukan Langsung
1. Pemborong harus selalu memegang teguh disiplin dan tidak akan mengerjakan tenaga
yang tidak sesuai atau tidak mempunyai keahlian dalam tugas yang diserahkan
kepadanya.
2. Pemborong menjamin bahwa semua bahan bangunan dan perlengkapan yang
disediakan menurut kontrak dalam keadaan baru dan semua pekerjaan akan berkualitas
baik dan bebas dari cacat. Semua pekerjaan yang tidak sesuai dengan standart ini dapat
dianggap ditolak. Dalam pengajuan penawaran pemborong harus mempertimbangkan
biaya - biaya pengujian / pemeriksaan berbagai bahan pekerjaan. Di luar jumlah tersebut
pemborong tetap bertanggung jawab atas biaya - biaya pengiriman yang tidak memenuhi
syarat yang dikehendaki.
PASAL 9
PEKERJAAN TIDAK BAIK
1. Pemberi tugas berhak mengeluarkan instruksi agar pekerjaan apa saja yang telah
ditutup, untuk diperiksa atau untuk mengadakan pengujian bahan - bahan baik yang
sudah maupun yang belum dilaksanakan. Ongkos untuk pengujian dan sebagainya
menjadi beban pemborong untuk disempurnakan sesuai kontrak.
2. Pemberi tugas berhak mengeluarkan instruksi untuk menyingkirkan dari tempat
pekerjaan, bahan - bahan atau barang apa saja yang tidak sesuai dengan kontrak.
Pemberi tugas boleh (tetapi tidak dengan secara tidak adil atau menyusahkan)
mengeluarkan perintah yang menghendaki pemecatan siapa saja dari pekerjaan.
PASAL 10
PEKERJAAN TAMBAH KURANG
PASAL 11
PEKERJAAN PERSIAPAN DAN PEMBONGKARAN
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Penunjukan Langsung
PASAL 12
PEKERJAAN PENGUKURAN
1. Duga ( Peil )
Sebagai dasar untuk menentukan Duga ( Peil ) adalah duga patok yang akan di
tunjukkan oleh direksi lapangan.
2.Pengukuran dan patok
Pekerjaan pengukuran dan pemasangan patok untuk mendapatkan titik duga patok
dilaksanakan oleh pemborong atau kontraktor .
PASAL 13
PEKERJAAN PONDASI
1. Galian Tanah
Galian Tanah dilakukan dengan ukuran kedalaman sesuai gambar bestek.
2.Pekerjaan Urugan Pasir dan Pasangan Aanstamping,
Pekerjaan urugan pasir dilakukan dengan ketebalan 10cm dari dasar galian pondasi.
Pasangan Aanstamping dilakukan diatas urugan pasir setebal 20 cm dari permukaan
atas urugan pasir.
3.Pasangan Batu Gunung 1Pc : 8Ps
Pasangan Batu gunung dengan volume sesuai dengan RAB dilakukan diatas permukaan
pasangan aanstamping yang diikat dengan campuran 1pc :8Pasir.
PASAL 14
PEKERJAAN PENULANGAN & BETON
PASAL 15
PEKERJAAN PASANGAN BATU PUTIH ( TEMBOK )
2. Pasangan dinding harus tegak lurus, siku – siku dan rata tidak boleh ada rengat atau
retak rambut , bata harus berukuran sama, sebelum dipasang bata putih harus
direndam dalam air hingga jenuh
3. Bata putih harus berkwalitas baik tidak boleh mamakai batu putih bekas bongkaran
4. Untuk pemasangan dinding bata putih hanya diparbolehkan maksimum setinggi 1 meter
untuk tiap harinya dan untuk pasangan yang luas bidangnya lebih dari 12 M2 harus
beton praktis.
5. Pemasangan batu putih diperbolehkan menembus dinding lainnya harus menggunakan
andang sebagai sarana diatasnya
PASAL 16
PEKERJAAN PLESTERAN
PASAL 17
PEKERJAAN PEMADATAN TANAH
1. Pemadatan tanah menggunakan serbuk batu putih dengan volume sesuai RAB.
2. Bahan yang digunakan adalah serbuk batu putih dan dipadatkan menggukan alat
pemadat
3. Seluruh pekerjaan harus dilaksanakan sesuai volume dalam RAB dan sesuai gambar
kerja.
PASAL 18
PEKERJAAN KUSEN, DAUN PINTU DAN JENDELA
1. Bahan yang dipakai untuk kusen adalah kayu kampas 6/12 dan atau sesuai dengan
RAB atau gambar kerja
4. Bahan yang dipakai untuk daun pintu adalah jenis kayu kampas atau sesuai RAB atau
gambar kerja.
5. Seluruh pekerjaan harus dilaksanakan sesuai gambar, baik perletakan untuk masing –
masing tipe serta ukurannnya. Bentuk profil kusen dapat berubah sepanjang Direksi
menyetujui
PASAL 19
PEKERJAAN ALAT PENGUNCI DAN PENGGANTUNG
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Penunjukan Langsung
1. Semua Kunci pintu yang dipasang ex. KODAI 2x putar, warna kuning komplit dengan
handle atau / pegangan, atau yang setara.
2. Daun pintu harus dipasang engsel buatan dalam negeri model engsel H, masing–
masing 3 ( tiga ) buah..
3. Semua jendela dipasang kaca 5mm dan dipasang engsel jendela masing-masing
sebanyak 2 buah.
6. Sebelum alat - alat tersebut dipasang, Rekanan/Pemborong harus mengajukan contoh
terlebih dahulu untuk mendapatkan persetujuan Pengawas.
PASAL 20
PEKERJAAN KAP / KUDA – KUDA DAN KONSOL
1. Uraian ini mencakup persyaratan teknis untuk pelaksanaan pekerjaan kayu untuk Kuda-
kuda, Gording, dan Konsol.
2. Ketentuan
a. Seluruh pekerjaan harus dilaksanakan sesuai gambar (lihat gambar detail kuda-
kuda)
b. Sesuai peraturan
c. Peralatan yang dipergunakan untuk teknis pengangkatan dan pemasangan
3. Penyerahan
Sebelum memulai pekerjaan ini, Rekanan/Kontraktor harus menyerahkan contoh kayu
kepada Pengawas.
4. Material
Kuda-kuda utama konstruksi kayu, gording, dan konsol memakai kayu Gelam dengan
ukuran sesuai gambar detail kuda-kuda.
7. Pelaksanaan
a. Kuda - kuda utama memakai kayu gelam seperti gambar detail kuda – kuda
dimensi 8/12. Cara pelaksanaannya harus sesuai dengan rencana gambar.
Pemasangan sambungan kayu dibaut sesuai dengan detail ikatan kuda – kuda.
b. Pekerjaan Gording
- Ukuran – ukuran Gording dilaksanakan dengan ukuran 6/12
- Jarak antar gording 90 cm atau sesuai gambar detail kuda - kuda.
- Gording harus dipasang lurus dan rapi. Agar gording tidak turun / bergerak
pada bagian bawah diberi klos terbuat dari kayu yang dipaku dengan kuda –
kuda.
- Sambungan kayu pada gording atau nok menggunakan baut. Letak
sambungan harus memperhatikan posisi atau letak titik tumpuan, agar tidak
salah konstruksi.
c. Pekerjaan Konsol
- Ukuran Konsol Apit menggunakan kayu gelam ukuran 2x 6/12 dan tiang konsol
ukuran 8/12.
- Konsol dipasang menyambung dengan kaki kuda-kuda kayu dan ring gewel dan
tiang konsol dibaut kedalam tembok.
d. Lisplang papan mereng dengan ukuran sesuai gambar dan RAB. Sambungan
papan dengan teknik ekor burung sesuai gambar detail sambungan. Semua bidang
papan diserut/diselasar hingga rapi.
PASAL 21
PEKERJAAN PENUTUP ATAP
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Penunjukan Langsung
1. Penutup atap yang menggunakan Asbes Gelombang Kecil, ukuran harus sama.
Sebelumnya Pemborong harus mengajukan contoh terlebih dahulu kepada Pengawas
untuk mendapatkan persetujuan.
2. Pekerjaan penutup atap harus dikerjakan dengan baik dan rapi, sehingga mendapatkan
bidang atap yang rata, rapat dan tidak bocor
3. Pemasangan penutup atap dimulai dari bagian bawah menuju ke puncak/bubungan
4. Penutup atap baru boleh dipasang apabila semua pekerjaan rangka atap selesai
dikerjakan dan telah diperiksa oleh Direksi.
PASAL 22
PEKERJAAN NOK STEL ASBES GELOMBANG KECIL
Nok Stel Asbes Gelombang Kecil harus dipasang lurus, rapi, baik dan rata, agar hasil
akhir pasangan Nok Stel bisa diterima oleh Pengawas dan Direksi.
PASAL 23
PEKERJAAN LANGIT – LANGIT DAN LIST PLAFOND
1. Langit-langit bagian dalam dan luar pada bagian overstak atau teritisan
dipasang Eternit ex. Atrisco atau calsiboard tebal 4 mm.
2. Langit – langit menggunakan kayu kampas gergaji mesin berkualitas baik,
dengan rangka utama 6/12, rangka pembagi 4/6 serta penggantung atau hanger 4/6,
diketam rata permukaan bawahnya serta dipasang lurus dan rata.
3. Pola / bentuk plafond / langit-langit sesuai gambar denah dan detail
plafond.Untuk mendapatkan bidang langit-langit yang rapi dan rata, maka bagian bawah
kayu penggantung seluruhnya harus diserut/diselasar hingga rata dan tiap - tiap
sambungan persilangan harus menggunakan klos - klos tumpuan dari kayu
kampas ukuran 2/3 panjang 15 cm.
4. Pemborong tidak boleh memasang atap dan langit-langit ( plafond hanger ),
sebelum seluruh kelengkapan baut-baut, beugel kap atap selesai dilaksanakan
dengan baik dan sempurna serta mendapatakan persetujuan Pengawas.
5. Jika eternit pada langit - langit dipasang berhubungan dengan tembok atau
berhimpit, maka dapat dipasang list – list plafond dari kayu atau gypsum, dipasang rapi,
lurus dan dapat diterima oleh pihak Direksi.
6. Paku langit – langit dipasang dengan jarak masing-masing maksimum 20 cm
secara rapi dan teratur.
PASAL 24
PEKERJAAN PENGECATAN
PASAL 25
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Penunjukan Langsung
PASAL 26
PEMBERITAHUAN PENYERAHAN PEKERJAAN YANG PERTAMA
Apabila dalam waktu pelaksanaan dalam kontrak atau tanggal baru akibat perpanjangan
waktu sesuai dengan addendum kontrak telah berakhir, pemborong harus segera
menyerahkan hasil pekerjaannya dengan baik sesuai dengan kontrak kepada Pengguna
Anggaran secara tertulis dengan tembusan pengawas bangunan atau konsultan pengawas.
Dengan surat pemberitahuan penyerahan pekerjaan dari kontraktor tersebut, pengawas atau
konsultan pengawas berkewajiban :
1. Membuat evaluasi tentang seluruh pelaksanaan sesuai dengan kontrak pemborongan.
2. Menanggapi atau melaporkan kepada Pengguna Anggaran tentang hasil pekerjaan
pemborong tersebut secara tertulis.
PASAL 27
PEMELIHARAAN BANGUNAN SEBELUM PENYERAHAN PEKERJAAN YANG KEDUA
Terhitung mulai dari tanggal diterimanya penyerahaan pekerjaan yang pertama, hingga 180
(seratus delapan puluh) hari kalender adalah merupakan masa pemeliharaan yang masih
menjadi tanggung jawab pemborong sepenuhnya, antara lain
1. Keamanaan dan penjagaan.
2. Penyempurnaan dan pemeliharaan.
3. Pembersihan.
Apabila pemborong telah melaksanakan hal tersebut diatas sesuai dengan kontrak, maka
penyerahan pekerjaan yang kedua dapat dilaksanakan seperti pada tata cara penyerahan
pertama.
PASAL 28
PENUTUP
Apabila dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat kerja ( RKS ) ini untuk uraian bahan-
bahan , pekerjaan-pekerjaan yang tidak disebut perkataan atau kalimat “ diselenggarakan
oleh pemborong “ maka dalam hal ini harus dianggap seperti yang disebutkan.
Guna mendapatkan hasil pekerjaan yang baik, maka bagian-bagian yang nyata termasuk
didalam pekerjaan ini, tetapi tidak dimasukkan atau disebutkan kata demi kata dalam RKS
ini, haruslah diselenggarakan oleh pemborong yang diterima sebagai “ hal “ yang disebutkan.
Hal-hal yang tidak tercantum dalam peraturan ini akan ditentukan lebih lanjut oleh Pengguna
Anggaran, bilamana perlu diadakan perbaikan dalam RKS ini
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Penunjukan Langsung
KONSULTAN PERENCANA
CV. KHARISMA CIPTA INDAH
MAKSON, ST
Direktur