PEKERJAAN
1. UMUM
a. tnstruksi Umum kepada peserta lelang berisi informasi yang diperlukan aich peserta
lelang untuk menyiapkan penawarannya sesua dengan ketentuan yang berlaku di
Iingkungan PT Angkasa Pura II (Persero).
b. lnstruksi Umum adaah bagian dan dokumen lelang, namun tidak menjadi bagian dan
kontrak.
c. Hal-hal yang berkaitan dengan kontrak, termasuk hak, kewajiban, dan risiko dimuat di
dalam Bagan Kedua (Syarat Umum Kontrak).
2. LINGKIJP PEKERJAAN
Lingkup pekerjaan sebagaimana thmaksud daam dokumen lelang ini adalah Pekerjaan
Lanjutan Elektronika Bandara Kualanamu, sebagairnana dirinci lebih lanjut dalam Rencana
Kerja dan Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan (RKST) dan Dartar Kuantitas Pekerjaan (BQ).
3. PEMBERI TUGAS
Pemberi tugas adalah PT Angkasa Pura II (Persero) Kantor Pusat.
4. SUMBER DANA
Sumber dana berasal dari anggaran, PT Angkasa Pura II (Persero) yang tertampung dalam
Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Tahun 2012 dengan pagu anggaran sebesar Rp
18.000.000.000,00 (delapan belas miliar rupiah)
5. PERATURAN PELELANGAN
Ketentuan yang berlaku adalah Peraturan Perusahaan Nornor 20 tahur 2009 dan
Perubahannya Tentang Pengadaan Barang dan/atau Jasa di Lingkungan PT Angkasa Pura
11 (Persero).
6. PROSES PENGADAAN BERSIFAT TIDAK MENGIKAT
Proses pengadaan tersebut diatas bersifat tidak rnengikat. PT. Angkasa Pura II (Persero)
berhak untuk mengubah, melakukan penyesuaian persyaratan atau pembatalan dalam hal
terjadi perubahan anggaran atau Rencana Kerja dan Syarat-Syarat pekerjaan.
7. JENIS/SISTEM KONTRAK
Jenis/sistem kontrak yang digunakan untuk pekerjaan ni ad&ah sistem kontrak terima Jadi
(turn key contract) yaitu kontrak pengadaan barang dan/atau jasa atas penyelesaian
sekjruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu dengan juiniah harga pasti dan tetap sampal
seluruh bangunan/konstruksi, peraiatan dan jaringan utama maupun penunjangnya dapat
berfungsi dengan baik sesuai kriteria kinerja yang telah ditetapkan.
9. DOKUMEN LELANG
Dokumen Lelang terdiri dan:
a. Instruksi Umum;
b. Kriteria dan Tata Cara Evaluasi;
c. Syarat Umum Kontrak;
d. Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis (RKST);
e. Gambar-Gambar Teknis;
f. Daftar Kuantitas Pekerjaan (BQ);
g. Lampran yang berisi contoh-contoh forniulir;
h. Berita Acara Penjelasan Umum.
Peserta lelang diminta meneliti si dokumen lelang secara seksama. Kegagatan peserta
lelang dalam memenuh seluruh persyaratan/ketentuan yang diwajibkan clalam dokumen
lelang, menjadi resiko peserta lelang dan dapat mengakibatkan penawarannya gugur.
10. RAPAT PENJELASAN LELANG
a. Rapat penjetasan lelang (aanwijzing) diadakan oJeh Panitia Pengadasn (Kantor Pusat)
pada tempat dan waktu yang ditetapkan oleh Panitia Pengadaan;
b. Peserta lelang wajb menghadiri dan mengisi daftar hadir Rapat penjelasan lelang
(aanwijzing). Peserta lelang yang tidak mengikuti rapat penjelasan dianggap
mengundurkan din dan tidak diperkenankan rnengajukan penaWaran;
c. Rapat penjelasan elang wajib dihadiri oleh pimpinan/direksi perusahaan atau
penerima kuasa yang dibuktikan dengan surat kuasa pimpinan/direksi perusahaan dan
bermeterai Rp 6.000,- dHengkapi fotokopi KTP atau identitas diri para pihak;
d. Apabila peserta elang yang hadir pada rapat penjelasan kurang dan 3 (tiga) peserta,
maka acara penjelasan pekerjaan ditunda dan dilaksanakan paling lambat dalam waktu
3 (tiga) hari kerja;
e. Apabila setelah diadakan penundaan acara penjelasan, peserta yang hadir tetap
kurang dan 3 (tiga) peserta, maka Panitia Pengadaan membuat Berita Acara dan
Pengumuman Pembatalan pelelangan, dan melakukan pelelangan ulang;
f. Apabila dipandang perlu, panitia pengadaan dapat memberikan penjelasan
lanjutan/tambahan dan melakukan peninjauan lapangan.
g. Hasil Rapat penjelasan lelang dituangkan dalam berita acara rapat penjelasan lelang.
h. Berita Acara Rapat Penjelasan Lelang dibuat dan ditandatangani oleh Panitia
Pengadaan dan wakil peserta lelang, yaitu :
1. ______________________________________________________
2. _______________________________________________________
1) Apabila harga penawaran calon pemenang kedua melebihi HPS atau dianggap
tidak wajar, naka dilaksanakan negosiasi;
2) Penunjukkan calon pernenang kedua tersebut harus terlebih dahulu mendapat
persetujuan/perietapan dan Pejabat yang berwenang.
f. Apabila calon pemenang kedua juga mengundurkan din, penetapan dapat dHakukan
kepada calon pemenang urutan ketiga sesual dengan harga yang ditawarkan calon
pemenang ketiga tersebut, dengan ketentuan:
1) Apabija harga penawaran calon pemenang ketiga melebihi HPS atau dianggap
tidak wajar, maka dilaksanakan negosiasi;
2) Penunjukkan calon pemenang ketiga tersebut harus terlebih dahulu mendapat
persetujuan/penetapan dan Pejabat yang berwenang.
g. Apabila calon pemenang ketiga juga mengundurkan diri, maka dilakukan Penunjukkan
Langsung dengan Justifikasi atau dasar pertFmbangan penunjukkan calon penyedia
barang dan/atau jasa.
2. EVALUASI TEKNIS
EvaIuasi teknis dilaksanakan dengan metode evaluasi sistem Pembobotan Akan tetap
untuk spesifikasi teknis yang bersifat mandatory harus sesuai dengan yang ditetapkan
dalam dokumen clang, dan apabila tidak dipenuhi akan mengakibatkan penawaran
menjadi gugur.
a. Panitia pengadaan melakukan evaluasi teknis terhadap semua penawaran yang telah
memenuhi persyaratan administrasi.
b. Faktor-faktor yang dinilai pada evaluasi teknis harus sesuai dengan yang ditetapkan
dalam dokumen letang, tidak boleh mengubah, menambah dan atau mengurangi
faktor-faktor yang ditetapkan, antara lain:
1) Metode Pelaksanaan Pekerjaan (bobot nilai 10,00)
a) Diyakini menggambarkan penguasaan terhadap penyelesaian pekejaan dengan
jadwal pelaksanaan pekerjaan (barchart dan/atau curva 5) yang disampaikan
peserta lelang;
b) Unsur yang dinilai meluputi alur lintasan pelaksanaan pekerjaan (detail
planning);
c) Pemetaan Untasan kritis (network planning) yang berkaitan dengan pekerjaan
lainnya yang harus dianUspasi den diprioritaskan;
d) Upaya pengendalian mutu, keselamatan kerja, dan manajemeri risi
/contigency.
e) Waktu peiaksanaan pekerjaan yang ditawarkan tidak melampui batas waktu
yang ditetapkan dalam dokumen lelang yakn selama 210 (dua ratus sepuluh)
hari kalender.
f) Waktu pemeliharaan selama 180 (seratus delapan puluh) hari kalender.
g) Item urian mencakup semua major item yang merupakan pekerjaan utama.
h) Material serta teknologi yang dipergunakan, terurar dan konsisten;
i) Waktu pelaksanaan masing-masing item sesuai dengan analisa volume,
kapasitas produksi.
j) Urutan pekejaan sesua dengan tahapan-tahapan pekerjaan
2) Struktur Qrganisas (bobot nilai 5,00)
a) Struktur organisasi proyek;
b) Urajan tugas masing-masing personil (Job description);
c) Kesesuaiar, Nama pada daftar personil inti dan struktur organisas
d) Pengorganisasian tenaga kerja;
3) Peraatan Keja (bobot nflai 10,00)
Jenis, kapasitas, komposisi, dan juiniah peralatan minimal yang disediakan sesuai
dengan dokumen elang. Evaluasi dilakukan atas jenis, kapasitas alat, juiniah
peraiatan yang digunakan, konsistens dan kondisi peralatan serta status
kepernuikan (milik atau sewn didukung bukti).
4) Spesifikasi Teknis (bobot niiai 40,00)
Penilaian spesifikasi teknis dilakukan terhadap kesesuaian spesfikasi teknis dalam
dokumen lelang dengan yang ditawarkan dalam dokumen;
a) Lingkup pekerjaan, spesifikasi bahanfmaterial yang ditawarkan dibandingkan
dengan yang ditetapkan dalam dokumen Ielang;
b) Semua aspek teknis dthandingkan dengan spesilikasi teknis yang terdapat
dalarn brosur yang ditawarkan peserta eiang;
5) Personil (bobot nilai 15,00)
Penilaian Personil inti yang akan ditempatkan secara penuh sesuai dengan
persyaratan yang ditentukan dalan, dokumen lelang serta posisinya dalam
rnanajemen pelaksanaan yang diajukan.
6) Pengalaman Perusahaan (bobot niai 15,00)
a) Evaluasi dilakukan atas pengalaman peserta dalam bidang dan sub bidang
pekejaan sejenis, yang sudah pernan dikerjakan perusahaan dalam kurun
waktu 10 (sepuluh 3 tahun terakhir;
b) Pekerjaan yang sedang dilaksanakan tahun 2011-2012;
c) Data Teknis Iainnya dinilai sesuai dengan kriteria penilaian teknis na
ditetapkan dalam RKST;
d) Dalam hal terdapat bagian pekejaan yang akan disubkontrakkar, harus sesuai
dengan persyaratan yang dicantunikan dajam dokumen lelang;
7) Daftar Reference Site Produk (bobot niai 5,00)
Daftar reference site produk dan peraatan yang ditawarkan yang telah disyahkan
meliputi kamera CCTV, soft ware CCTV, switch, work station dan server. ,
c. Bobot Penilaian Teknis
Nilai kelulusan evaluasi teknis (passing-grade) adalah minimal 70 (tujuh puluh) dan
penilaian teknis yang dievaluasi.
d. Unsur-unsur yang dinilai di atas dirinci menjadi sub-sub unsur.
e. Terhadap penawaran yang memenuhi persyaratan teknis akan dilanjutkan dengan
evaluasi kewajaran harga, sedangkan terhadap penawaran yang tidak memenuhi
persyaratan teknis dinyatakan gugur
f. Hasil evaluasi lelang dituangkan dalam Berita Acara yang ditandatangani oleh Panitia
Pengadaan.
g. Panitia Pengadaan mengumumkan hasil evaluasi administrasi dan teknis serta
mengundang peserta l&ang yang ulus untuk menghadiri acara pembukaan sampul II
(penawararl harga).
h. Peserta yang tidak lulus evaluasi sampul I dapat menghubungi Panitia Pengadaan
untuk mendapatkan fotokopi pengumuman untuk mengambil jaminan penawaran.
i. Panitia Pengadaan tidak bertanggungjawab terhadap dokumen penawaran sampul II
yang tidak diambil.
Kami setuju harga yang kami tawarkan adalah harga tetap dan pasti serta tidak berubah,
disertai dengan jaminan penawaran sebesar Rp. 540.000.000,00,- (lima ratus empat pufuh juta
rupiah).
Penawaran ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan bertanggung jawab sepenuhnya atas
penawaran yang diajukan beserta Iampiran-Iampirannya.
Demikian penawaran ini disampaikan untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Hormat kami,
Penawar,
Meterai
Rp.
6.00000
Jabatan
Lampiran 2
CONTOH SURAT PENAWARAN SAMPUL I
--------------------------------------------------------------------------------------
KOP PERtJSAHAAN
---------------------------------------------------------------------------------------
.........(nama kota) ...............................(tanggal surat)
Nomor :.....................
Lampiran : ................... ..
Perihal :Surat Penawaran
Kepada Yth.
AuctionCommittee
PT Angkasa Pura II (Persero)
di
TANGERANG
Dengan hormat,
Menunjuk surat penawaran kam Nomor tanggal untuk pekerjaan Lanjutan Elektronika
Bandara Kualanamu dengan ini kami mengajukan penawaran harga sebesar Rp.....................
(....................................................................... ).termasuk PPN.
Harga penawaran tersebut adalah untuk keseluruhan spesifikasi teknis Bill of Quantity barang
dan pekerjaan sebagaimana yang disampaikan pada dokumen penawaran sampul I.
Meterai
Rp.
6.00000
Jabatan
Lampiran 3
SURAT PERNYATAAN KEBENARAN DAN KEABSAHAN
DOKUMEN PENAWARAN
PEKERJAAN
LANJUTAN ELEKTRONIKA BANDARA KUALANAMU
Hormat kami,
Penawar,
Meterai
Rp.
6.0000
Jabatan
Lampiran 4
Hormat kami,
Penawar,
Meterai
Rp.
6.0000
Jabatan
Lampiran 5
DAFTAR PERSONIL INTl
YANG AKAN DITUGASKAN PADA
Pekerjaan :
Lokasi :
Tahun Anggaran :
Dari Penawaran Kami No :
Tanggal
Jabatan
Pengalaman Profesi/ Sertifikat/
No Nama Pendidikan dalam
kerja (tahun) Keahlian Ijazah
proyek
1 2 3 4 5 6 7
Nama kota............................
Jabatan
Catatan:
Ditandatangani pimpinan perusahaan, nama jelas dan dibuat pada kertas bekas atau diberi
stempel perusahaan.
Lampiran 6
DAFTAR PENGALAMAN KERJC
Pekerjaan
Lokasi
Tahun Anggaran .
Dan Penwaran Kami No
Tanggal
Nama ota
Jaba tan
Catatan:
Ditandatangani pfrnpinan perusahaan, narrm jelas dan dibuat pada kertas berkop atau diberi
sternpe perusahaan.
Lampiran 9
KETENTUAN KHUSUS JAMINAN BANK (BANK GUARANTEE) PENAWARAN DALAM PROSES
PELELANGAN PADA PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
1. Dasar diterbitkannya jaminan penawaran, yaitu Berita Acara Penjelasan
Pekejaari (Aanwijzing) Nomor:... tanggal
2. Narna pekerjaan sama dengan pekerjaan yang dilelangkan.
3. Para Pihak dalarn jaminan bank:
a. Pemberiiaminan, yaitu bank urnurn penerbit (tidak termasuk BPR);
b. Penerima Jam/nan, yaitu PT Angkasa Pura II (Persero) Kantor Pusat;
c. Yang Dif am/n, yaitu peserta elang.
4 Penyebutan nilai jaminan:
a. Nilai jaminan ditulis dalan, angka dan huruf, yaitu:
Rp.540.000.000,00,- (lima ratus empat puluh jute rupiah).
b. Tidak menggunakan kata atau kahn-jet yang bersifat tidak pasti (conditional), misalnya:
setinggi-tingginya, maksimal/maksimum, sam pal dengan, Iebih kurang, dli.
5. Jarninan bank dapat dicairkan diantaranya apabila pihak Yang Dijamin:
a. mengundurkan din dan kepesertoan lelang/tender sebelurri masa penawaran berakhir; atau
b. mengundurkan diri/tidak bersedia rnelaksanakan pekerjaan setelah ditunjuk sebagai
p&aksana pekerjaar; atau
c. tidak rnenyerahkan jaminan pelaksanaan dan atau tidak nienandatangani surat perjanjian
dalarn batas waktu yang telah ditentukan, setelah ditunjuk sebagai pelaksana pekerjaan.
6, Nasa benlaku jarninan bank sekurang-kurannya setama 60 (enam puluh) han kalender
terhitung mulai tangg& penyampaian/pemasukan dokumen penawaran.
7, Janninan bank diterbitkan dan diserahkan ke Unit Kas PT Angkasa Pura II (Persero) sebelum
pemasukan dokumen penawaran.
8. Ketentuan lain dapat dibuat sesuai standar Pernberi Jamnan, sepanjang tidak bertentangan
dengan ketentuan yang berlaku.
rrD
AUCTION COMMITtEE
SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Pengertian Peristilahan
Dalam Syarat Umum Kontrak ini pengertian perlstilaiian yang digunakan harus diartikan
sebagai berikut:
a. Kontrak adalah surat perjanjian yang dibuat dan ditandatangani oleh pemberi tugas dan
kontraktor, termasuk semua lampiran yang tidak terpisahkan.
b. Sifat Kontrak yang digunakan untuk pekejaan mi adalah sistem kontrak adalab sistem
kontrak Terima Jadi (tun key contract) yaitu kontrak pengadaan barang dan/atau jasa atas
penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu dengan jumah harga pasti dan
tetap sampai seluruh bangunan/konstruksi, peralatan dan jaringan utama maupun
penunjangnya dapat berfungsi dengan baik sesuBi kriteria kinerja yang telah ditetapkan.
c. Harga Kontrak adalah harga yang harus dibayarkan oteh pembert tugas kepada kontraktor
sesuai kcntrak. NiIai akhir keseluruhan pekerjaan tidak melebihi harga kontrak awal.
d. Pemberi tugas adalah PT Angkasa Pura II (Persero).
e. Kontraktor adaiah Penyedia barang/jasa yang rnempero)eh pekerjaan pengadaan
baran/jasa dan Pemberi tugas.
f. Pekerjaan tambah/kurang adalah suatu pekerjaan yang terjadi karena kondisi lapangan
dan pelaksanaan pekerjaan yang tidak diperhitungkan (tak terduga) akan terjadi, dan tidak
dapat dieiakkan daam rangka penyelesaian pekerjaan pemborongan sernula, sehingga
mengakibatkan bertambah/ berkurangnya volume dan jenis pekehaan yang tercantum
dalani Kontrak.
g. Keadaan Kahar (Force MaJeure) ad&ah kondisi di luar kemampuan para pihak, yang
rn.engakbatkan para pihak tidak dapat rnelaksanakan kewaiibannya termasuk bada, barjr,
gernpa burnt, perang, huru hara aktbat poktik, peniberontakan, pernogokan, dan
kebakaran.
BAB II
KWA3IBAN, FlAK, DAN TANC-GtJNG JAWAB
Pasal 2
Pelaksanaan Pekerjaan
(1) Kontraktor harus melaksanakan pekeriaan sasual dengan Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Teknis pekerjaan yang ditetapkan da)am Kontrak.
(2) Penyedia jasa wajth bekeja sarna dengan penyedia jasa usaha keci:/koperas kecil, dengan
rnensubkontrakkan sebagiar. pekerlaan.
(3) Bentuk kerjasama tersebut hanya untuk sebagian pekerjaan, dilarang mensubkontrakkan
seluruh pekerjaan.
(4) Penyedia jasa yang ditunjuk tetap bertanggungjawab penuh atas pelaksanaan kes&uruhan
pekerjaan.
Pasal 3
Jaminan Pelaksanaan
(1) Apabila terjadi perpanjarigan waktu pekerjaan, maka kontraktor wajib untuk
memperpanjang masa berlaku jaminan pdaksanaan,
(2) Jamnan pelaksanaan nienjadi milik Pemberi Tugas, apabila peijanjian dibata{kan atau
diputuskan oleh Pemberi Tugas karena kontraktor rnelakukan cidera janj atau
wanprestasi.
(3) Jaminan p&aksanaan dapat diambil deh kontraktor setelah prestasi fisik mencapai 100%
(seratus persen) dan te:ah dilaksanakan serah terima pekerjaan.
Pasal 4
Project Manager
(1) Kontraktor wajib menunjuk project manager yang bertindak mewakili kontraktor daiam
pelaksanaan pekerjaan.
(2) Project manager harus rnenquasa bidangnya dan telah berpengalaman sekurangkurangnya
sesuai yang tersebut daarn dokumen lelang yang harus dapat dibuktkan oleh kontraktor.
(3) Petunjuk dan perintah pengawas pekejaan thsampaikan Iangsun kepada kontraktor atau
kepada project manager.
Pasal 5
Rencana Kerja
(1) Kontraktor harus mengajukan rencana pelaksanaan pekerjaan yang disetujui oleh
pengawas pekerjaan berupa barchart dan/atau kurva S selambatiambatnya 7 (tujuh) had
kalender setelah tangg& yang ditetapkan dalam Surat Perjanjian Pe rn bo ronga n/Kontrak.
(2) Kontraktor wajib melaksanakan pekerjaan sesuai rencana kerja. Penyimpangan dar
rencana kerja hanya dibenarkan set&ah mendapat persetujuan tertufls dan pengawas
pekerjaan.
Pasal 6
Personil Inti/Ahli dan/atau Peralatan
Pasal 7
Pembagan Halaman Untuk Bekerja
Sebelum memulai pekerjaan, kontraktor wajib merundingkan dengan pengawas pekerjaan
mer,Qenai pembagiari halaman untuk bekerja1 penempatan bahan-bahan, los direksi, os kerja.
dan sebagainya agar pekerjaan dapat berjalan dengan lancar.
Pasa 8
Los Direksi, Los Kerja, Gudang, dan Ranter Peaksana
1) Kontraktor wajib membuat as Direksi secukupnya dengan menggunakan bahanbahan
sederhana yang dapat dikunci dengan ba(k dan diengkap denigan peralatari/ kebutuhan
yang muUak diperlukan
2) .Kontraktor wajib membuat los atau ruang untuk bekerja, penempatan bahan atau alat-
alat Iainnya, dan untuk kantor pelaksana.
Pasal 9
Permulaan Pekerjaan
Kontraktor wajib memuai peJaksanaan pekejaan sejak tanggal yang ditetapkan dalam Saat
Perjanjian Pernborongan/Kontrak.
Pasal 10
Jangka Waktu PeaRsanaan
Kontraktor hams menyeesaikan pekerjaan seluruhnya selama 210 (dua ratus sepoluh) ban
kalender terhitung sejak tanggal yang ditetapkan da)am Kontrak.
Pasal 11
Serah Terima Hasli Pekerjaan
(1) Atas penyelesaian semua pekerjaan, make dilakukan serah terima Hasi Pekerjaan dengan
ketentuan sebaga( berikut:
(2) Seteah pekerjaan selesal 100% (seratus persen) Kontraktor rnengajukan permntaan $ecara
tertulis kepada Pengawas pekerjaan meIalui Pengawas pekejaan untuk penyerahan Hasil
pekerjaan.
a. Pengawas pekerjaan atau pthak an yang thtunjuk deh Pemimpin melakukan penilaian
terhadap hasli pekerjaan. Jika terdapat kekurarigan-kekorangan dan/atau Cacat Mutu,
maka kontraktor berkewajban untuk memperbaiki/menyelesaikannya.
b. Pengawas pekerjaan inenerima penyerahan hasil pekerjaan hanya jka hasli pekejaai
diselesaikan sesuai dengan ketentuan Kontrak. Atas penerimaan tersebut dbuat Berita
Acara penycrahan awaL
c. Setelah penyerahan hasli pekerjaan awal, berlaku masa pemellharaan yang rnengatur
kewajiban kontraktor untuk memeIihara hasil pekerjaan sehngga kondiisinya tetap
seperti pada saat penyerahan awal.
(3) Setelah mass emeIiharaan berakhhr, make dilakukan penyerahan akNr dengan ketentuan
sebagai berikut
a. Kontraktor mengajukan permintaan secara tertujis kepada Pengawas pekerjaan untuk
melakukan penyerahan akhir.
b. Pengawas pekerjaan menedma penyerahan akhr jka semua kewajban kontraktor
selama masa pemeliiharaan telah di(aksanakan dengan baik, Atas penerimaan
tersebut dibuat berita acara penyerahan akhir.
(4) Jika selama masa perneuharsan kontraktor tidak melaksanakan kewajban pemeliharaan
sebagaimana mestnya, maka pember) tugas berhak menahan sisa
pembayaran/mencairkan jaminan pemeliharaan atas rekomendasi dari pengawas
pekerjaan.
Pasal 12
Cara Pembayaran
PASAL 13
PENGEPAKAN DAN PEMBUNGKUSAN
(1) Kontraktor wajW mengepak dan membungkus barang untuk mencegab kerusakan sewaktu
pengangkutan sampai tempat tujuan akhir sebagaimana yang ditetapkan dalam kontrk.
(2) Pengepakan den pembungkusan harus cukup tahan terhadap pekerjaan kasar dan suhu
yang tidak terduga, garam maupun hujan pada waktu pengangkutan dan penyimpanan
sementara ditempat terbuka. Apabila perlu penentuan volume den berat kemasan harus
memperhitungkan jaub dekatny alat angkat untuk hongkar muat danjatau pemindahan
barang.
(3) Pengepakan dan pembungkusari, pemberian tanda dan dokumen-dokumen baik di dalam
maupun di luar peti harus benar-benar sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh Pembeli
daam Kontrak terrnasul< apabHa ada perrnintaan perubahan dan Pembeli.
PASAL 14
PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN
(1) Pembeli atau wakilnya yang ditunjuk berhak memeriksa dan atau menguj( barang yang
akan diserahkan, apakah sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak.
(2) Tempat perneriksaan dan pengujian yang diwajibkan oleh Peinbeli sert tempat dimana
perneriksaan dan pengujian itu akan diadakan, ditetapkan dalam syarat khusus kontrak
dan atau spesifikasi teknis.
(3) Pembeli harus rnemberitahukan secara tertulis kepada Kontraktor mengenal deotitas
wakflnya yang akan melaksanakan pemeriksaan dan pengujian tersebut.
(4) Pemeriksaan dan pengujian dapat diiakukan di tempat Kontraktor atau Sub kontraktor, di
tempat penyerahan dan atau di ternpat tujuan akhr barang.
(5) Apabila pemeriksaan dan pengujian dllaksanakan d tempat Kontraktor atau Sub kontraktor
atau di tempat penyerahan dan atau di tempat tujuan akhir barang, ,naka sernua lasilitas
yang diperiukan, gambar-gambar kerja dan data-data produksi, termasuk tenaga Kerja
harus disediakan untuk pemeriksaan tersebut dengan blaya sepenuhnya ditanggung oleh
Kontraktor.
PASAL 15
PENOLAKAN ATAS BARANG YANG DISERAHKAN
(1) Hak Pemberi untuk memeriksa, menguji atau meno(ak barang yang diserahkan di tempat
Pembeli, tidak dapat dibatasi atau dihapus dengan alasan bahwa barang tersebut telah
diperiksa, diuji dan diluluskan oleh Pernbefl atau wakil yang ditunjuknya seblurn barang
tersebut dikihm dan tern pat asalnya,
(2) Apabila hasil pemer:Lksaan dan pengujian barang tidak sesuai dengan spesifikas teknis
yang thtetapkan, PernbeI dapat rnenoak barang tersebut dan Kontraktor harus mengganti
barang yang tidak sesuai tersebut, atau mengadakan perba(kan yang diperlukan agar
mernenuhi persyaratan spesiftkas teknis dengan biaya sepenuhnya ditanggung Kontraktor.
PASAL 16
PENYERAHAN BARANG
Penyerahan barang harus dilaksanakan oleh Kontraktor sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan oleh Pembeli dalam daftar kuantitas dan harga dengan ketentuan:
a. Selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kalender sebelum barang tiba di tempat serah terima,
Kontraktor harus memberitahukan hal tu secara tertulis kepada Pembeli.
b. Barang yang diserahkan ditempat serab terima barang harus dserta dokumen-dokurnen:
1) Faktur yang berisi rincian, kuantitas, liarga satuan dan jumIah harga barang;
2) Sertifikat asal barang dan pembuat barang (Pabrikan/Certificate of Origin (CO);
3) Sertiflkat garansi clan Principal;
4) Sertifikat Jaminan Barang dart Oisthbutor di Indonesia;
5) Serita Acara Penieriksaan (SAP) yang dikeluarkan oleh pemeriksa atau yang ditunjuk
oleh Pembeli;
6) Surat Pernyataan Kontraktor yang menyatakan bahwa barang yang diserahkan adalah
asli dan sesuai dengan pesanan serta bersedia mengganti apabila tidak sesuai dengan
pesanan;
7) Dokumen-dokunien lain yang dianggap perlu.
c. Setelah barang dan semua dokumen tersebut diserahkan kepada Pembeli di tempat serah
terima barang, maka Pembeli menerbitkan Benita Acara Serah Tehma Barang;
d. Setelah Pembeli memeniksa barang clan kebenaran takvmen-dokurnen yang diserahkan,
dan Pembeli berpendapat bahwa banang dan dokurnen-dokumen tersebut memenuhi
persyaratan sesuai Kontrak, maka Pembeli menerbitkan Benita Acara Pemeriksaan dan
Penerimaan Barang (BAPPB) yang dftardatangani oeh Pembeli dan Kontraktor.
PASAL 17
KETERLAMBATAN PENYERAHAN
(1) ApabNa dalam jangka waktu pelaksanaan kontraktor mengalami gangguan atau hambatan
di luar kemampuannya yang bukan merupakan keadaan memaksa, sehingga tidak dapat
memenuhi jadwal waktu penyerahan barang sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan
dalarn kontrak, maka kontraktor harus membenitahukan secara tertuHs kepada Pembell
paling ama 3 (tiga) hari dan kejadian yang dikuatkan oleh tnstansi yang berwenang yang
menyatakan kebenaran adanya gangguan atau hambatan tersebut serta penyebabnya.
(2) Setelah Pembeli menyatakan secara resrni roenerima pemberitahuan tersebut dari
kontraktor, maka atas dasar pembenitahuan tersebut pembeli melakukan peneutian dan
evajuasi terhadap pembetahuan tersebut, dan memberikan jawaban diterima atau
ditolaknya alasan gangguan atau hambatan tersebut kepada Kontraktor selambat-
lambatnya 7 (tujuh) hari sejak diterimanya pemberitahuan tersebut,
(3) Adanya gangguan atau hambatan tersebut tdak mengurangi kewajiban Kontraktor unruk
berusaha menanggucanginya sehingga iadwa penyerahan bararig yang telah ditetapkan
daan, Kontrak, tetap dapat terpenuhi.
(4) Apabila alasan dari kontraktor tersebut dapat diterima maka jadwal waktu penyerahan
dapat diperpanjang pelaksanaannya dali senlua biaya untuk keperluan tersebut
dibebarikan kepada Kontraktor.
PASAL 18
JAMINAN KEAMANAN BARANG
Kontraktor harus bertanggung jawab atas keamanan semua barang yang harus diserahkan
berdasarkan Kontrak terhadap kehilangan dan kerusakan sampai barang diserahkan di tempat
penyetahan barang.
PASAL 19
JAMINAN BARANG DAN/ATAU PERALATAN
(1) Kontraktor wajib menyampaikan surat pernyataan jaminan secara tertulis bahwa barang
dan/atau peralatan yang diserahkan berdasarkan Pejanjan in adaiah dalam kondsi baik,
baru dan asli, serta memenuhi permintaan dan syarat-syarat spesifikasi teknis dan gambar-
gambar yang disertai dengan bukti tertuiis berupa:
i. Berita Acara Hasli Pengujian (testing) Barang dan/atau Peralatan yang ditandatangani
oleh Pembeli dan Kontraktor;
ii. Certificate of Origin (CO) dan Pabrik/principal.
(2) Pernyataan jaminan secara tertulis bahwa barang dan/atau peralatan yang diserahkan
tidak mengandung cacat yang timbul oleh karena desain, penggunan bahan, di dalam
proses pengerjaannya atau setelah bararig tersebut digunakan secara normal
PASAL 20
JAMINAN PELAYANAN PURNA JUAL
(1) Kontraktor wajib memberikan jaminan (garansi) barang sesuai kebijakan dan
prinsipal/Pabrikan/Dealer Utama sejak tangga diserah terimakan barang,
(2) Pembeli akari memberitahukan secara tertulis kepada Kontraktor apabUa ada tuntutan
yang Umbul berdasarkan jaminan barang dan/atau peralatan.
(3) Setelah menerima pemberithuan dan Pembeli sebagaimana dmaksud pada ayat
Pasal ini, Kontraktor wajib memperbaki atau mengganti barang dan/atau peralatan atau
bagian barang dan/atau peralatan yang mengalarni kerusakan selambat-Iambatnya 7
(tujuh) han kerja terhitung sejak diterimanya pemberitahuan tersebut oleh Kontraktor atas
biaya sepenuhnya dari Kontraktor.
(4) Dalam hal batas waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (3) Pasal ni Kontraktor tidak
dapat memperbaiki atau mengganti barang dan/atau peralatan atau bagian barang
dan/atau peralatan yang cacat, maka Pembeli dapat melakukan perb&kan atau
penggantian sendiri dengan biaya sepenuhnya ditanggung oleh Koritraktor.
(5) Kontraktor wajib menyerahkan jaminan pelayanan purna juai yang dikeluarkan oleh
agenJpabrikan atas tersedianya suku cadang terhadap barang yang diserahkan rnnima
selama 10 (sepuluh) tahun setelah masa pemeliharaan berakhir.
(6) Apabila terjadi penghentian produksi suku cadang, maka Kontraktor berkewajiban:
a. Sebelum tenjadi penghentian produksi tersebut, Kontraktor wajib memberftahukan
kepada Pembeli dengan teoggang waktu yang wajar bagi Pemberi agar dapat membek
suku cadang yang diperlukannya.
b. Setelah terjadi penghentian itu, tanpa meminta biaya kepada Pembeli, Kontraktor
wajib mernberikan gambar rencana, gambar dan spesiflkasi suku cadang yang tidak
diproduks lagi dan menjamin pabrik yang membuat atau pabrik Iainnya untuk
memproduksi suku cadang tersebut dengan kualitas yang sama, minimal selama
jangka waktu umur teknis barang yang bersangkutan.
(7) Masa pemeliharaan barang selama 3 (tiga) bulan sejak tanggal diserabterimakan barang.
PASAL 21
BIAYA PENGANGKIJTAN
Semua baya yang diperlukan untuk pengangkutan barang sampai ke ternpat serah ternia
barang, menjadi tanggung jawab Kontraktor.
Pasal 22
Pajak-pajak dan Bea-bea
Pasal 23
Larangan Pengalihan
(1) Kontraktor dilarang mengalihkan (mensubkontrakkan) seluruh pekerjaan atau pekerjaan
utamanya kepada rekanan lain.
(2) Pengalihan (mensubkontrakkan) sebagian pekerjaan yang bukan merupakan pekerjaan
utama hanya dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan tertulis terlebih dahulu dar
pemberi tugas kecuali dalam rangka penyertaan Usaha/Koperasi Kecil atau Usaha/Koperasi
Menengah, hams mendapat persetujuan dan pmp)nan proyek dan pengalihan tersebut
tidak mengurangi tanggung jawah atau kewajiban kontraktor atas pelaksanaan s&uruh
pekerjaan berdasarkan kontrak.
Pasal 24
Kesepakatan Kerja Waktu tertentu
Kontraktor wajib membuat Kesepakatan Kerja Waktu Tertentu (KKWT) dengan setiap pekerja
tidak tetap/tenaga lapangan yang dpekerjakan oleh kontraktor sesuai ketentuan yang berlaku.
Pasal25
Kesehatan dan Keselamatan Kerla
Pasal 26
Jaminan Sosial Tenaga Kerja
Kontraktor wajib mengikutsertakan semua tenaga kerja lapangan yang dipekejakan dalam
program jaminan sosial tenaga kerja yang diselenggarakan oieh Perusahaan Perseroan
(Persero) PT Jaminan Sos3a Tenaga Kerja seSuai dengan ketentuan yang berlaku.
Pasal 27
Masa Pemeliharaan
(1) Dalam jangka waktu 180 (seratus delapan puluh) han kalender sejak dilaksanakannya
Serah Terirna Pertama, pemeliharaan hasil pekerjaan tetap menjadi tanggung jawab
Kontraktor.
(2) Selama masa pemeliharaan, Kontraktor wajib rn&akukan pemeliharaan dan memperbaiki
hasil pekenjaan yang diserahkan agar tetap berfungsi sebagaimana mestinya.
(3) Selama masa pemehharaan, Kontraktor atas perintab pemberi tugas wajib melakukan
perbaikan atas segala kerusakan, kekurangan dan/atau cacat tanpa tarnbahan biaya,
sehingga barang/hasil pekerjaan tersebut memenuh persyaratan dan dapat diterima oleh
pemberi tugas.
(4) Apabila Kontraktor tidak melaksanakan perintah sebagaimana yang dirnaksud pada ayat
(3) Pasal mi, maka pember tugas berhak rnemerintahkan PIHAK KETIGA untuk
melaksanakan pekerjaan tersebut dan biayanya dibebankan kepada Kontraktor
sepenuhnya.
(5) Apabila setelah masa pemeliharaan terdapat pekerjaan perbakan yang b&um
terselesaikan, pekerjaan tersebut harus tetap dHaksanakan sampa selesai oleh Kontraktor.
(6) Setelah semua perbaikan diselesaikan serta pekerjaan dapat diterima dengan baik oleh
pemberi tugas dan masa pemeliharaan terah berakhir, maka Kontraktor setelah mendapat
persetujuan Pengawas Pekerjaan, dapat menyerahkan hasli pekerjaan kepada pemberi
tugas yang dHaksanakan dengan Serita Acara Serah Terima Pekejaan.
(7) Jamnan Pemeliharaan menjadi miHk pemberi tugas apabfla Kontraktor nyata-nyata tidak
dapat mefaksanakan tugas-tugasnya sebagaimana tersebut daam ayat (2) Pasa mi dalam
masa pemeliharaan.
Pasal 28
Pemeliharaan Iingkungan
Pasal 29
Force Majeure
(1) Kegagalan PARA PIHAK melaksanakan kewajban berdasarkan Perjanjian tidak dianggap
sebagai kelalaian atau pelangggaran Perjanjan apabila kegagalan tersebut diakibatkan oleh
force majeure.
(2) Yang thmaksud dengan force majeure dalam hal mi adalah keadaan tidak terduga yang
terjad[ di luar kekuasaan PARA PIHAK, termasuk kebakaran, perang, pemogokan, sabotase,
epidemi, huru-hara akibat politik, dan bencana alarn, tetap hanya dalam batas dmana
keadaan tersebut secara langsung dan substansial mempengaruhi keman,puan pihak yang
terkena untuk melaksanakan kewajibannya sesuai dengan Perjanjian ini.
(3) Bila terjadj force majeure, maka pihak yang mengalami wajib memberitahukan kepada
pihak yang lainnya secara tertulis disertai dengan bukti-bukti dan konfirma& tertulis dan
Pemerintah yang berwenang di mans telah tenjadi force majeure.
(4) Dalam waktu 14 (empat belas) hari kalendar setelah menerima pengajuar, force majeure
seba9aimana tersebut pada ayat (3) Pasal ini, maka pihak yang rnenerma pengajuan force
majeure akan menentukan sikapnya mengenal hal tersebut.
(5) Dalam hal terjadi force majeure, maka PARA PIHAK dapat mempertimbangkan kembali
jangka waktu pelaksanaan pekerjaan tersebut.
Pasal 30
Hak Atas Kekayaan Intelektual
Kontraktor menjamin bahwa Jasa Konstruksi dan semua barangjjasa yang digunakan untuk
pekerjaan jasa konstruksi mi tidak melanggar Hak atas Kekayaan Intelektual (HAKI) pihak
manapun dan dalam bentuk apapun.
Pasal 31
Penanggungan dan Resiko
(1) Kontraktor berkewajiban untuk melmndungi, membebaskan dan menanggung tanpa batas
Pembeni Tugas dan Pengawas pekerjaan beserta Instansinya terhadap semua bentuk
tuntutan, tanggung jawab, kewajiban, kehilangan kerugian. denda, gugatan atau tuntutan
hukum, proses pemeriksaan hukum dan bmaya yang dikenakan terhadap pemberi tugas
beserta Instansi (kecuali kerugian yang mendasari tuntutan tersebut disebabkan kesalahan
atau kelalaian berat Pemberi Tugas atau Pengawas pekerjaan) sehubungan dengan klaim
yang timbul dan hal-hal benikut terhitung sejak tanggal mulal kerja sampai dengan tanggal
penandatangan berita acara penyerahan akhir ;
a. Kehjlangan atau kerusakan peralatan dan harta benda kontraktor, subkontraktor (jika
ada) dan personil.
b. Cidera tubuh, sakit atau kematian personil
c. Kehilangan atau kerusakan harta benda dan cidera tubuh, sakit atau kematian pihak
ketga
d. Pelanggaran HAKI dalam bentuk pelanggarani hak cipta, merk dagang, hak paten dan
bentuk HAKI lainnya yang dilakukan atsu dduga diakukan oleh kontraktor.
(2) Kehilangan atau kerusakan terhadap hasi[ pekerjaan atau bahan yang menyatu dengan
hasil pekerjaan selama tanggal mulai kerja dan batas akhir masa pemeliharaan harus
diganti atau diperbaiki oleh Kontraktor atas tanggungannya seridiri jika kehilangan atau
kerusakan tersebut terjadi akbat tindakan atau kelalaian kontraktor.
Pasal 32
Izin Masuk Bandara
Untuk pelaksanaan pekerjaan pada Non Public Area, kontraktor wajib mengajukan
permohonan izin masuk bandara, dengan meIamprkan rekaman (fotokopi SP3) dan daftar
karyawan yang akan bekerja serta membayar biaya masuk/pas bandara sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
BAB III
SANKSI
Pasal 34
Sanksi - Sanksi
(1) Dalam hal Kontraktor terbukti membuat dan atau menyampaikan dokumen dan atau
keterangan lain yang tidak benar untuk memenuhi persyaratan pengadaan barang/jasa
yang ditentukan dalam dokunien pengadaan dkenakan sanksi berupa tidak diperkenankan
mengikuti Pengadaan Barang/Jasa di lingkungan kerja Pemberi Tugas selama 1 (satu)
tahun;
(2) Dalam hal kontraktor mengalihkan pelaksanaan pekerjaan utamanya dan atau seluruh
pekerjaan kepada pihak lain tanpa persetujuan Pemberi Tugas, dikenakan sanksi berupa
tidak diperkenankan mengikuti Pengadaan Barang/Jasa cii lingkungan Pemberi Tugas
selania 1 (satu) tahiin dan pencairan jarninan pelaksanaan
(3) Apabila Kontraktor yang tidak melaksanakan ketentuan jaminan garansi yaitu dengan tidak
melaksanakan perbaikan melebihi 1 (satu) minggu sejak rnenerima perintah dan PT AP El,
maka Kontraktor dikenakan sanksi berupa tidak diperkenankan mengikuti Pengadaan
Barang/Jasa di lingkungan kerja Pemberi lugas setama 1 (satu) tahun;
(4) Dalam hal kontraktor tidak dapat melaksanakan atau menyelesaikan pekerjaannya sesual
dengan Ikatan Kerja tanpa alasan yang dapat diterima/dpertanggungjawabkan dikenakan
sanksi berupa tidak diperkenankan mengikuu Pengadaan Barang/Jasa di lingkungan kerja
Pemberi Tugas selama 1 (satu) tahun dan dikertakan denda keterlambatan serta pencairan
Janiinan pelaksanaan;
(5) Apabila dalam 1 (satu) tahun anggaran kontraktor diturijuk sebagai pelaksana pekerjaan di
lingkungan pembeni tugas ebib dan 1 (satu), maka dalam hal terjadi keterlambatan
pelaksanaan pekerjaan lebih dan 1 (satu) kali dalam kurun waktu tersebut karena kelalaian
Kontraktor dengan alasan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan /ditenima, maka
kontraktor yang bersangkutan thkenakan sanksi berupa tidak diperkenankan mengikuti
Pengadaan Barang/)asa di Hngkungan kerja Pembeni Tugas selarna 1 (satu) tahun;
(6) Dalam hal kontraktor cidera janji (wan prestasi) dan atau tidak memenuhi kewajiban dan
tanggung jawabnya sebagaimana diatur dalarn Kontrak, maka dapat dilakukan har-hai
sebagai benikut:
a. Pemutusan Kontrak;
b. Jaminan Pelaksanaan menjadi mflik Pemberi Tugas;
c. Membayar denda keterlambatan, dengan besaran maksimum 5% dan nilai kontrak
d. Tidak diperkenankan mengikuti Pengadaan Sarang/Jasa dalarn jangka waktu sekurang-
kurangnya 1 (satu) tahun dan selama-Iarnanya 3 (tiga) tahon.
(7) Kontrak dapat dibatalkan apabila penyedia barang/jasa terbukti rnelakukan kecurangan
baik dalam proses pengadaan maupun pelaksanaan kontrak;
(8) Dalam hal teijadi pemutusan sepihak sebagaimana dirnaksud pada aya (6) dan ayar (7)
pasal mi, rnaka sanksi tersebut tidak membebaskan kontraktor untuk menyeles&kan
semua kewajibannya sampai dengan saat diterimanya pemberitahuan pemutusan sepihak.
(9) Apabila Kontraktor terlambat melaksanakan pekerjaan akibat kesalahan kontraktor
meIebih 6 (enam) bulan sejak berakhirnya kontrak, mafra Kontraktor tidak dapat
mengikuti proses pelelangan dalam kurun waktu 1 (satu) tahun terhitung 6 (enam) bulari
sejak tangga berakhirnya jarigka waktu pelaksanaan.
Pasal 35
Teguran dan Denda
(1) Apabfla kontraktor tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal yang telah
ditetapkan dalam kontrak sehingga serah terima pekerjaan mengalami keterlambatan,
maka kontraktor dikenakan denda keterlambatan sebesar 1 0/00 (satu permil) dan harga
kontrak untuk setiap hari ketenlambatan, dengan ketentuan denda yang dikenakan
setinggi-tingginya 5% (lima persen) dan harga kontrak.
(2) Untuk setiap kela(aian terhadap ketentuan atau persyaratan kontrak, atau kereiaian
terhadap perintah/petunjuk tertulis dan pengawas pekerjaan, yacig dinyatakan dengan
swat teguran, maka kontraktor dikenakan denda sebesar Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah)
untuk setiap kelalaian, dan dengan ketentuan bahwa kontraktor tetap harus
rnelaksanakan pekerjaan yang telah dilalaikan.
(3) Apabila terjadi keterlambatan pekerjaan sebaqamana tersebut pada ayat (1) pasal mi atau
terjadi penundaan pelaksanaan pekenjaan yang disebabkan oleh kontraktor, sehingga
menirnbulkan biaya tambahan stau kerugian bagi pihak konsultan, maka kontraktor
bertanggung jawab atas semua biaya-biaya atau kerugian yang diaIam oieh konsultan.
(4) Denda-dencsa tersebut akan dipotong Iangsung pada waktu pembayaran.
BAB IV
PERSELISIHAN
Pasal 36
Penyelesaian Perselisihann
(1) Apabila terjadi perselisihan sehubungan dengan pelaksanaan kontrak ini, pemberi tugas
dan kontraktor akan menyelesaikannya melalui musyawarah.
(2) Apabila perselisihan tersebut tidak dapat diselesaikan secara musyawarah, maka pemberi
tugas dan kontraktor akan menyerahkan penyelesaiannya kepada pengadilan negeri
setempat.
(3) Setiap perselisihan tidak membebaskan pemberi tugas dan kontraktor untuk
menyelesaikan hak dan kewajibannya sesuai dengan kontrak.
BAB V
PENGAWAS
Pasal 37
Pengawas pekerjaan
(1) Untuk mengawasi pelaksanaan kontrak ini Pemberi Tugas dapat menunjuk pengawas
pekerjaan yang akan diberitahukan kepada kontraktor secara tertulis untuk bertindak
mewakili pemberi tugas sebagai pengawas pekerjaan.
(2) Pengawas pekerjaan hanya diberi wewenang untuk mengawasi pekerjaan sesuai dengan
spesifikasi teknis dan gambar yang telah ditetapkan.
(3) Pengawas pekerjaan dalam melaksanakan pekerjaannya apabila menimbulkan dampak
keuangan/pembiayaan maka hal tersebut harus terlebih dahulu mendapat persetujuan
pemberi tugas, sebelum dilaksanakan.
Pasal 38
Pelaporan
Kontraktor harus menyerahkan laporan sebagaimana diteapkan dalam RKST
BAB VI
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 39
Perubahan-Perubahan
(1) Setiap perubahan yang merupakan perubahan lingkup pekerjaan, perubahan jangka waktu
pelaksanaan, perubahan cara pembayaran, pekerjaan tambah, dan/atau pekerjaan kurang,
hanya dapat dilaksanakan atas dasar kesepakatan PARA PIHAK yang dituangkan secara
tertulis.
(2) Dalam hal terjadi pekerjaan tambah/pekerjaan kurang, maka yang dijadikan dasar
perhitungan biaya pekerjaan tambah atau pekerjaan kurang adalah harga satuan yang
tercantum dalam lampiran-lampiran perjanjian ini, atau dasar kesepakatan PARA PIHAK
apabila tidak tercantum dalam harga satuan pekerjaan dalam lampiran perjanjian ini.
(3) Untuk perubahan pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini harus
dituangkan dalam Berita Acara dan atau Perjanjian Tambahan (addendum) yang
ditandatangani PARA PIHAK.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
PEKERJAAN LANJUTAN ELEKTRONIKA KUALANAMU
1.1. Yang dimaksud dengan pekerjaan lanjutan elektronika ini adalah melaksanakan pengadaan
dan pernasangan CCTV-Surveillance System dan Perimeter System di Bandar Udara
International Medan Baru Kuafanamu.
1.2. CCTV Surveillance System mi mericakup area Outdoor dan Indoor, antara lain adalab
Perimeter, Gateway, SevieeRd, Parking Area, PK-PPK, Lingkungan Perkantoran, Tower,
Security Building dan Cargo seperti tertera dalam gambar teknis. CCTV Surveilance System
ni berbasis IP system sehingga diharapkan dapat inengadaptasi teknologi security system
hingga 5 (lima) tahun mendatang. Konfigurasi Sistem CCTV ni dirancang sebagai suatu
Intelligent P Based Security System, dengan kehandalan beroperasi 24 jam dalam 1 (satu)
han dan 7 (tujuh) hah dalam 1 (saW) minggu, memiliki kemampuan menghasilkan kualitas
gambar 25 fps (real time) / PAL atau 30 fps / NTSC dan programmable recording.
Pasai 2
NAMA PEKERJAAN
1.1. Nama Pekerjaan : Pekerjaan Lanjutan Elektronika Kualanamu
1.2. Tujuan : Mengadakan dan rnemasang CCTV-Surveillance dan Perimeter
System agar dapat mernantau situasi dan kondisi pada area area
tertentu, antara lain Perimeter, Gateway, Srzicgcaoa Parking Area,
Cargo, PK-PPK, Lingkungan Perkantoran, Tower dan Security
Suiichng.
1.3. Lokasi : Bandar Udara International Medan Baru Kualanamu.
Pasal 3
LINGKUP KEGIATAN
Lingkup pekerjaan area terbuka, tahan terhadap cuaca (tahan terhadap panas terik dan hujan),
surnber daya istrik, serta pembuatan tiang:
1.1 Pengadaan, Pernasangan dan Pengujian seiuruh sistem Cclv;
1.2 Pengadaan, Pemasangan dan Pengujian software aplikasi sistem Cclv;
1.3 Pengadaan, Pemasangan dan Pengujian Kabel-kabel untuk keperluan monitor dan kontrol;
1.4 Pernbuatan den Pemasangan tiang;
1.5 Pengadaan, Pembuatan dan Pemasangan sumber daya istrik dan pengaman dan petir
untuk peralatan yang ada serta UPS;
1.6 Melakukan integrasi dengan security sistem;
1.7 Melakukan testing den commissioning;
1.8 Melaksanakan training dan menyerahkan buku manual.
Pasal 4
PERSYARATAN OPERASIONAL
4.1. Umum
Persyaratan operasonai yang diuraikan dibawah ni merupakan persyaratan minimal, oleh
karenanya pelaksana pekerjaari dapat menambah maupun memberikan solusi operasional
yang lebih baik.
4.2. Kamera CCIV
Kamera CCTV mi untuk memonitoring pergerakan orang dan barang pada area tertentu
seperti Perimeter, Gateway, Service Road, Parking Area, Cargo, PK-PPK, Liiigkungan
Perkantoran, Tower dan Security Building.
Kamera Cclv yang dimaksud berada pada posisi area outdoor maupun indoor dan harus
dapat meminimalisirkari dan atau membuat tidak terdapat bInkspot sehingga sudut atau
arah pandang membentuk sudut serapat rnungkin antara satu kamera ke kamera Iainnya.
4.3. Sistem CCTV
4.3.1. Sistem Monitoring
Sistem CCTV ini untuk memonitoring pergerakan orang dan barang pada area tertentu
saat kondisi normal maupun tidak normal. Setiap terjadi alert maka sistem harus
mampu mernindahkan gambar lokasi alert ke mimic display.
4.3.2. Software control dan viewer
Software contro dan viewer harus mampu rnelakukan fungsi-fungsi analisa, grouping,
alert, PTZ, meliputi pengawasan semua area yang terjangkau oleh karnera terpasang
untuk memudahkan dan menunjangtugas pokok pengamanan Bandar Udara.
4.3.3. Perekaman data
Hasli perigawasan dah tiap kaniera harus dapat direkam secara otomatis maupun
secara manual pada sisteni mau pun media back-up.
4.3.4. Playback data rekaman
Hasli perekaman dan masing masng kamera dapat diputar kembali sesuai dengan
waktu yang diinginkan oleh operator.
4.4. Sistern Kabel Data ccrv
Sistem kabel data CCTV mi menggunakan jenis kabei UTP jika jaraknya < 100 meter,
namun jika jarak nya lebih dan 100 meter maka kabel yang digunakan adabh jenis Fiber
Optik, dimana sistem kabel data ni harus dapat terintegrasi dengan sistem yang teiah
dibangun sebelumnya.
Kabel data CCTV ni up menggunakan Kabei UP, dimana kabel UTP yang digunakan ad&ah
jenis Category 6 (Cat 6), yaitu kabel transrnisi data untuk jaringan komputer 1CBASE-
T/100BASE-TX dan 1000BASE-T/1000BASE-TX (Gigabit Ethernet). Panjang maksimum kabel
CAT6 adalah 100 meter bila digunakan untuk 10/100/l000baseT dan 37 meter bib
dgunakan untuk lQGbaseT. Kabe FTP CATS bHa gunakan untuk iOGbaseT rnarnpu sampai
lOOm.
Pasal 5
PERSYARATAN TERNIS
5.1. Umum
Persyaratan tekriis yang diuraikan dibawah rd merupakan persyaratan minimal, ofeh
karenanya peiaksana pekerjaan dapat rnengusulkan, menarnbah maupun memberikn
solusi teknis yang ebib baik.
5.2. Teknis
5.2.1. Perangkat keras
a. Kamera
Kamera menggunakan P Based CCTV Survellence System dengan kartu jaringan built
ini di dalam satu kesatuan unit kamera. Karnera hams tahan terhadap segala cuaca
(weather proofing), debt, dan anti vandalisme. Kamera harus mampu dioperasikan
selarna 241am terus merierus setiap harinya, sehingga harus mampu mengantisipasi
kondsi hngkungan pada slang dan malam hari
Seluruh data video yang dihasilkan o)eh karnera harus secara digital diubah ke dalam
format rate dan direkam secara simultan pada kecepatan bandwidth dari 8 Kbps-4
Mbps, dan frame rate dari 1 fps 30 fps (NTSC) / 25 fpbs (PAL)
b. Application Server
Application Server merupakan tempat apkkasi software kamera, terdiri dari aplikasi
fungsi control PTZ kamera, Capturing data Video, ntelIigence function, Recording and
Playback function, serta fungsi fungsi lainnya yang menunjang operasional
pemantauari dan pengontrolan kamera.
c. Storage Server
Storage Server berfungsi sebagai tempat penyimpanan keseluruhan hasli perekaman
kamera CCTV Kawasan Bandara Kualanamu, kurnpulan data tersebut harus dapat di
transfer otomatis ke Disk Back up keesokan harinya ( 1x24 jam) secara periodik.
Kapasitas storage server harus rnampu menampung data seluruh kamera minimal
selama 1 ( satu ) bulan kalender.
Sistem harus mampu menyimpan data perekaman menggunakan storage system yang
sudah ada dan dapat diakses oleh semua client clerigan batasan otentifikasi tertentu.
d. Console
Console berfungsi sebagai pusat pemantauan dari pengontrolan kamera dilokasi
terpasang pada areal kawasan Bandara Kualanamu seperti Perimeter, Gateway, service
Road, Parking Area, Cargo, PK-PPIK lingkungan Perkantoran, Tower dan Security
Building sesuai dengarf fungsi software aplikasi dan intelligent software kamera
terpasang.
e. Wall Display
Wall Display berfungsi sebagai On the Spot Display, dimana jika terjadi alert pada okasi
kamera dilapangan akan mentrigger tampilan pada Consle ke WaN Display. Tampilan
Wall Display 1-arus dapat di atur satu tarnpilan perkih pada 4 monitor seainiess,
ataupun satu Spot kamera pada tiap satu Monitor Wall Display.
f. Network
Jaringan backbone berbasis pada tekhologi Fiber Optic dengan kemampuan 10 Gb agar
mampu menienuhi kebutuhan jaringan back bone untuk sistern CcTV dengan
kemampuan 25 fps/ PAL atau 30 fps I NTSC untuk setiap kameranya. Kabel fiber optic
dan kabel istrik yang memWiki spesifikasi tanam langsung (direct burred) pada okasi
tanam langsung tidak peru menggunakan subduct, tetapi pada okasi borring,
menyeberang maupun iokasi terbuka ainnya harus menggunakan subduct.
g. Accessories
Accessories disini merupakan suatu kelengkapan perangkat ataupun material yang
dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan sehingga didapatkan suatu sistem yang
berjalan dan berfungsi sebagaimana mestinya.
5.2.3. Converter
Converter yang dimaksud mempunyal spesifikasi minimal sebagai berikut:
- Media Converter UIP to Fiber SC Singie Mode
- FX Single Mode: 15km (full duplex operation)
- Dimensions: 10.5cm x 9.5cm x 2.5cm
- Weight: 2948
- Temperature:
Operating 0 to 50 C;
Storage = -20 to 80 C
Relative Humidity: 5% to 80% noncondensing
- TX to FX singie mode media converter with SC fiber connectors
5.5. Furniture
Furniture pada ruang kontrol harus menyesuaikan dengan design ruangan security
buiding di Bandara Kualanarnu. Dimana Monitor 60 akan dipasang didinding dengan
braketya, kemudian Monitor 20 akan disusun sedemikian rupa dengan workstationnya.
6.4. Server
Spesifikasi minimal CCTV Server, sebagai berikut
Form Factor: Rack (2U), (3.5-inch).
Number Of Processor: 1 processor Intel Quad Core.
Processor Type: 1 Quad-Core lntel Xeon E5606 (213 GHz, 1056 FSB. 8MB).
Memory : Mm. 4 GB FBD PC2-5300, Fully Buffer DIMMs (FOB), Online Spare
Memory Capabilities, Up to 192 GB of memory is available.
DVD ROM available.
DataStorage Internal Drive Support: 5FF hot swap hard drive, 2 x HP 146GB 3G
SAS 10K 5FF SP HDD - HOT Swap, Small Form Factor Harddisk (2.5).
Four available PD-Express slots for expansion.
Storage Controller: Integrated Storage SAS Controller
NEC : Two Embedded Multifunction Gigabit Server Adapters (10/100/1000 Base T
Ethernet).
RAID 0/1 support
VGA Adapter: Integrated Matrox G200eV with 16MB DDR2-25CMHz SDRAM
I/O: lx Serial Port, USB 2.0 Ports 5 total: 2 front1 2 back, 1 internal, 2 x Network RJ-45, lx
PS/2 Keyboard dan Mouse,
Power Supply Redundant Hot Swap Power Supply.
Fan System : Redundant Hot Swap Fan.
6.5. Kamera
Kamera CCTV rnempunyai minimal spesifikasi sebagai berikut:
a. IP PTZ Color Dome Outdoor Rousing ndal + Bracket (Outdoorl Perimeter); V
b. Outdoor Housing harus satu merek dengan kamera agar mendapatkan kemudahan pada
saat instalasi dan maintenance karena sudah dipersiapkan dengan benartanpa harus
melakukan modifikasi; V
c. Camera yang digunakan disarankan dan merek yang sudab terkeral di ingkungan video
surveillance yang berasal dan Amerika Serikat, j patidan atau Eropa;
d. lP PTZ Color Dome Indoor Housing + Bracket (Indoorl Cargo Buildng);
e. 1/4 ExViewHAD Progressive scan CCD;V
f. Lens 3.6-104.4mm/F1.43 auto iris, autofocus;
g. Zoom 29x optical zoom, 12x digital zoom;
h. Two way with multi connector cable;
i. 100 Preset 360 rotate, 180 tilt;
j. P66 outdoor housing;jf
k. AC/DC, High PoE IEEE 802.3at; cnluftrju
l. Heater dan Blower; * outdoor
m. Sensor 14.8 Inch, 3 Megapixel;
n. Horizontal Wide viwing angel mm 55 deg, HorzontaI T&e viwing angle 3 deg;
o. Resolution: 1920x 1080 pixel (Full HD);
p. Minimum lllmunitation :2 ux in color mode, 0.1 Lux in B/W mode;
q. Iris: Automatic I Manual, Focus: Manuall Auto;
r. White balance Auto-tracing / Manual/ One-push;
s. Min. 20 x optical zoom lens & lOx eiectronic zoom;
t. Pan 340 deg, 300 deg/sec, Tilt- 90 deg -/+15 Deg, 300deg/sec;
u. Present position >100, Tour >3 setting;
v. Day/Night, Wide-Dynamic;
w. Built-in Network Interfance (lOBase T/100 Base-Tx)l i Camera;
x. CODEC H.264/MPEG4/JPEG, Mempunyal AC adaptor.
6.6. Workstastion (Operator & Mimic Panel)
a. Processor Intel Core 7
b. Operating Original Windows Vista/ Windows 7/setara
c. Clock Speed Mm 3.0 GHz
d. Memory : Mm. 3 GB DDR3
e. Hard Drive :320GB
f. Network Interface 10/100/1000 Base T Ethernet
g. Removable Media DVD RW
h. I/O Slots USe 2.0, Serial. Audio, VGA, PCIe, PCI
i. Video Card 3D Graphic 256 MB (Not Shared), 2xDVI D/HDMJ
6.11. Workstation
- Processor : Intel i3
- Operating5ystem : Original Windows 7 Business
- Clock Speed : min . 2.5 Ghz
- Memory :Min2GB
BAB II
INSTALASI, TRAINING & PENUTIJP
Pasal 1
INSTALASI DAN TRAINING
1.1. INSTALASI
1. Pihak pelaksana pekerjaan harus menunjuk seorang penanggung jawab pekerjaan guna
berkoordinasi dengan pengawas pekerjaan dan pihak pihak terkait di perusahaan/ di
lapangan.
2. Dalam pelaksanaan pekerjaan ni, pelaksana pekerjaan diwajibkan untuk menjaga agar
tidak mengganggu operasional/kegiatan yang sedang berlangsung di lokasi pemasangan/
instaIas
3. Pelaksana pekerjaan wajib melakukan koordinasi dengan Pengawas Pekerjaan yang
ditunjuk &eh pemberi pekerjaan.
4. Dalarn pelaksanaan pekerjaan, tenaga-tenaga dan pelaksana wajib memakai identitas yang
dikeluarkan oeh pemberi pekerjaan. Untuk itu sebelum pelaksana melakukan pekerjaan,
wajib melapor kepada petugas yang ditunjuk oleh pemberi pekerjaan.
5. Seiuruh biaya penggantian/ perbaikan kerusakan yang terjadi pada hardware dan
perangkat lunak yang baru rnaupun yang terpasang selama pelaksanaan pekerjaan akibat
keIaaian pelaksanaan pekerjaan, menjadi tanggung jawab pelaksana pekerjaan.
6. Pelaksana harus menyediakari sendri ruang kerja (project office) dan gudang peralatan
bagi pelaksana yang berlok& di dalam Iingkungan bandara.
7. Kontraktor akari menyusun sistem konfigurasi seperti yang diuraikan benikut mi.
Persyaratan teknik yang diuraikan disini merupakan persyaratan minimum, apabila ada
hal-hal yang belum tercangkup di dalarnnya tetapi dianggap perlu untuk ditambahkan
atau direvisi, maka pemborong wajib untuk nielaksanakannya.
8. Sistem baru akan dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan untuk
suatu sistem fungsionalsepenuhnya. Kontraktor juga akan mensuplai semua aksesonis
seperti patch cables, connectors, adapters, termination equipments yang dibutuhkan
untuk interkoneksi semua peraiatan termasuk peralatan di Iokas dalam area yang telah
ditentukan sehingga sistem dapat berjalan dengan baik.
1.2. PELATIHAN (Training)
1.2.1. Materi Training
Untuk bagian pemeliharaan sistem jaringan dan CCTV yang telah ditunjuk dan PT
(Persero) Angkasa Pura II mendapatkan materi sebagai berikut iri basic desain sistem
CCTV, operasional dan maintenance, penanganan masalab, IT dan control system,
sistem jaringan, perbaikan dan pendeteksian kerusakan, instalasi, set up, dan
rnennelihara software sistem operasi dan aplikasi. Operator peralatan pemerharaan
sistem jaringan dan Cclv mertdapatkan meteri training pengoperasian, pencanian
kerusakan (Trouble shooting) dan pencarian data. Pelaksana pekenjaan harus terlebih
dahulu menyanipaikan secara tertulis materi dan jadwal pelatihan selambat-lambatnya
2 (dua) rninggu sebelun-i pelaksanaan pelatihan tersebut.
Pasal 2
PENUTUP
Apabila terdapat hal-hal yang belum tertuang dalam RKS ini dan dikemkudian hari ternyata
sangat dibutuhkan, maka pelaksanannya akan diatur dalam lembaran tambahan yang perlu
mendapat persetujuan dari kedua belah pihak.