BAB I
INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG
A. UMUM
1. LINGKUP PEKERJAAN
1.1 Pengguna jasa sesuai ketentuan dalam data lelang, mengundang penyedia jasa untuk melaksanakan
pekerjaan. Nama paket pekerjaan ditentukan dalam data lelang.
1.2 Pemenang lelang Wajib menyelesaikan pekerjaan dalam jangka waktu yang ditentukan dalam data lelang
dan syarat – syarat yang ditentukan dalam data lelang dan syarat – syarat khusus kontrak dengan mutu
sesuai spesifikasi teknis dan biaya sesuai kontrak.
2. SUMBER DANA
2.1 Pekerjaan ini dibiayai dengan dana sesuai dengan ketentuan dalam data lelang
6. BIAYA PENAWARAN
6.1 Semua biaya yang dikeluarkan oleh penyedia jasa untuk mengikuti pelelangan menjadi beban penyedia
jasa dan tidak mendapat penggantian dari pengguna jasa.
7.3 Pertanyaan dari peserta lelang, jawaban dari panitia pengadaan, keterangan lain termasuk perubahanya,
dan hasil peninjauan lapangan dituangkan dalam Berita Acara Penjelasan ( BAP ). BAP ditanda tangani
oleh panitia pengadaan dan minimal 1 ( satu ) wakil peserta yang hadir.
7.4 Apabila dalam BAP terdapat hal-hal / ketentuan baru atau perubahan penting yang perlu ditampung, maka
panitia pengadaan harus menuangkan kedalam addendum dokumn lelang yang menjadi bagian tak
terpisahkan dari dokumen lelang dan harus disampaikan dalam waktu bersamaan kepada semua
peserta lelang secara tertulis setelah disahkan oleh pengguna jasa.
7.5 Dalam acara penjelasan lelang, diumumkan nilai total harga perkiraan ( HPS ). Rincian HPS tidak dibuka
dan bersifat rahasia.
7.6 Peserta lelang yang tidak hadir pada saat penjelasan lelang tidak dapat dijadikan dasar untuk menolak /
menggugurkan penawarannya.
8. PENINJAUAN LAPANGAN
8.1 Bila dipandang perlu, panitia pengadaan dapat memberikan penjelasan lanjutan dengan melakukan
peninjauan lapangan.
8.2 Peserta lelang dengan resiko dan biaya sendiri dianjurkan untuk meninjau lapangan pekerjaan dengan
seksama untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan guna menyiapkan penawaran.
B. DOKUMEN LELANG
C. PENYIAPAN PENAWARAN
12. BAHASA PENAWARAN
12.1. Semua dokumen penawaran harus menggunakan Bahasa Indonesia.
13.2. Dalam hal ini pelelangan dilakukan dengan pascakualifikasi, data kualifikasi disampaikan bersamaan dengan
dokumen penawaran.
D. PENYAMPAIAN PENAWARAN
20. SAMPUL DAN TANDA PENAWARAN
20.1 Peserta lelang harus memasukan dokumen penawaran asli dan seluruh rekamannya kedalam 1 (satu )
sampul ditandai “ASLI dan “ REKAMAN “ kemudian direkat untuk menjaga kerahasian.
20.1 Pada sampulnya harus ditulis :
a) Alamat pengguna jasa,sesuai dengan ketentuan dalam data lelang, pada bagian tengah,
b) Jenis pekerjaan, tempat, hari,tanggal,bulan,tahun,jam pemasukkan,sesuai ketentuan dalam data lelang,
pada sudut kiri atas.
c) JANGAN DIBUKA SEBELUM WAKTU PEMBUKAAN PENAWARAN, pada sudut kanan atas.
20.3. Bila sampul tidak direkat panitia pengadaan tidak bertanggungjawab atas resiko yang mungkin timbul
terhadap dokumen penawaran.
b) Telah dibubuhi materai, tanggal, tanda tangani oleh yang berhak dan dicap.
c) Dilampiri jaminan penawaran,dan
d) Memenuhi ketentuan dokumen lelang
28.2 Penawaran yang memenuhi syarat adalah penawaran yang sesuai ketentuan dokumen lelang,tanpa adanya
penyimpangan yang bersifat penting/pokok atau penawaran bersyarat. Penawaran dengan penyimpangan
yang bersifat penting/pokok atau penawaran bersyarat adalah :
a)Jenis penyimpangan yang berpengaruhi terhadap hal – hal yang sangat subtantif dan akan mempengaruhi
lingkup, kuantitas, dan hasil/kinerja/performace pekerjaan.
b)Subtansi kegiatan tidak konsisten dengan dokumen lelang.
c)Persyaratan tambahan diluar ketentuan dokumen lelang yang akan menimbulkan persaingan tidak sehat
dan/ atau adil diantara peserta lelang yang memenuhi syarat.
28.3 Apabila penawaran tidak memenuhi ketentuan dokumen lelang, akan ditolak oleh panitia pengadaan dan
tidak dapat diperbaiki ( post bidding ) sehingga menjadi memenuhi syarat.
31.5 Dampak yang diperkirakan dari ketentuan penyesuaian harga yang diterapkan selama masa pelaksanaan
pekerjaan,tidak diperhitungkan dalam evaluasi penawaran.
F. PEMENANG LELANG
40.2. Pengguna jasa, panitia pengadan dan penyedia jasa dilarang melakukan persekongkolan untuk menaikkan
dari nilai pekerjaan (Mark Up).
40.3. Pengguna jasa, panitia pengadaan dan penyedia jasa yang melakukan persekongkolan dikenakan sanksi
sesuai dengan peraturan yang berlaku, yaitu undang-undang Jasa Konstruksi jo Undang-Undang Tentang
Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.
BAB II
DATA LELANG
1. LINGKUP PEKERJAAN
1.1 Nama pengguna jasa Dinas Pendidikan Nasional Provinsi Sumatera Selatan
Pemb.Gudang & Bengkel Kerja (Worshop) Graha Teknologi.
2. SUMBER DANA
2.1 Pekerjaan ini dibiayai dengan dana APBD.
6. JAMINAN PENAWARAN
6.1 Besarnya jaminan penawaran sekurang-kurangnya adalah Rp. …….……. ( ……………...……… )
Masa berlaku jaminan penawaran harus 28 hari kalender lebih lama dari masa laku penawaran.
9. PEMBUKAAN PENAWARAN
9.1 Pembukaan Penawaran :
Hari / Tanggal :
Bulan :
Tahun : 2007
Jam : Wib.
BAB III
BENTUK PENAWARAN, LAMPIRAN
SURAT PENAWARAN DAN SURAT PERJANJIAN
KOP PERUSAHAAN
Kepada Yth,
Kepala Kantor Satuan Kerja
Kegiatan ………………………….
…………………………………….
di-
………………………………
Sehubungan dengan Pengumuman Pelelangan Nomor : ……………….. tanggal …………… setelah kami mempelajari dengan
seksama dokumen lelang termasuk berita acara penjelasan dan adendumnya, dengan ini kami mengajukan penawaran untuk
pekerjaan : ……………… sebesar Rp …………… ( ……………. )
Dalam penawaran ini sudah termasuk pengadaan tenaga kerja, bahan, peralatan, biaya umum dan keuntungan dan semua
kewajiban pajak untuk melaksanakan pekerjaan tersebut diatas.
Jangka waktu pelaksanaan selama ……… ( ……………………. ) hari kalender sesuai dengan yang tercantum dalam Surat
Perintah Mulai Kerja.
Penawaran ini berlaku selama ………….. ( ……………………... ) hari kalender sejak pembukaan penawaran.
Kami akan tunduk pada semua ketentuan yang tercantum dalam dokumen lelang.
Sesuai dengan persyaratan dokumen lelang, bersama surat penawaran ini kami lampirkan:
1. Surat Kuasa (Bila diperlukan) asli dan 2 (dua) copy.
2. Jaminan Penawaran asli dan 2 (dua) copy.
3. Rencana Anggaran Biaya asli dan 2 (dua) copy.
4. Analisa Harga Satuan Pekerjaan asli dan 2 (dua) copy.
5. Daftar Upah dan Bahan asli dan 2 (dua) copy.
6. Daftar Peralatan asli dan 2 (dua) copy.
7. Jadwal Waktu Pelaksanaan asli dan 2 (dua) copy.
8. Metode Pelaksanaan asli dan 2 (dua) copy.
9. Daftar Personil Inti, asli dan 2 (dua) copy.
10. Daftar Pengalaman Perusahaan asli dan 2 (dua) copy.
11. Formulir Isian Kualifikasi
12. Fotocopy SKT
Penawar,
Materai,
Tanggal,
T. Tangan dan
Cap
Nama Pimpinan
Jabatan
MENIMBANG
BAHWA,
Sehubungan dengan pelelangan pekerjaan: ………………………… yang pembukaan penawarannya akan dilakukan di
………………. Pada tanggal ………..200…, maka ………. (nama penyedia jasa 1) dan ……………… (nama penyedia jasa 2)
dan …………………… (nama penyedia jasa 3) bermaksud untuk mengikuti pelelangan dan pelaksanaan kontrak secara
bersama-sama dalam bentuk Kerja Sama Operasi (KSO).
Secara bersama-sama : MENYETUJUI DAN MEMUTUSKAN:
BAHWA,
1.
a. Menunjuk ………………… (nama penyedia jasa 1) sebagai perusahaan utama (leading firm) untuk KSO dan
mewakili serta bertindak untuk dan atas nama KSO dan menandatangani semua dokumen termasuk dokumen
penawaran dan dokumen kontrak.
b. ……………………………………………… (nama penyedia jasa 1)
dan ……………………………………………… (nama penyedia jasa 2)
dan ………………………………………… (nama penyedia jasa 3)
menyetujui apabila ditunjuk sebagai pemegang, wajib bertanggung jawab baik secara bersama-sama atas semua
kewajiban sesuai ketentuan dokumen kontrak.
2. Keikutsertaan modal (sharing) setiap perusahaan dalam KSO adalah :
Penyedia jasa 1 ……… % ( ……………………………………………….. persen)
Penyedia jasa 2 ……… % ( ……………………………………………….. persen)
Penyedia jasa 3 ……… % ( ……………………………………………….. persen)
3. Masing-masing penyedia jasa anggota KSO, akan mengambil bagian sesuai sharing tersebut pada butir 2, dalam hal
pengeluaran, keuntungan, dan kerugian dari KSO. Pembagian sharing dalam KSO ini tidak akan diubah baik selama
masa penawaran maupun sepanjang masa kontrak, kecuali dengan persetujuan dari masing-masing anggota KSO.
Terlepas dari sharing yang ditetapkan diatas, masing-masing anggota KSO akan melakukan pengawasan penuh
terhadap semua aspek pelaksanaan dari perjanjian ini, termasuk hak untuk memeriksa keuangan, perintah pembelian,
tanda terima, daftar peralatan dan tenaga kerja, perjajian subkontrak, surat-menyurat, teleks, dan lain-lain.
4. Wewenang menandatangani ini untuk dan atas nama KSO diberikan kepada ………… (nama wakil penyedia jasa yang
diberi kuasa) dalam kedudukannya sebagai direktur utama/direktur pelaksana ……………….. (nama pen yedia jasa 1)
berdasarkan persetujuan tertulis dari ………... (nama penyedia jasa2) dan ………………… (nama penyedia jasa 3)
sehubungan dengan substansi dan semua ketentuan dalam semua dokumen yang akan di tanda tangani.
5. Perjanjian ini akan berlaku sejak tanggal di tanda tangani.
6. Perjanjian ini secara otomatis menjadi batal atau tidak berlaku lagi bila pelelangan tidak dimenangkan oleh perusahaan
KSO.
7. Perjanjian ini dibuat dalam rangkap …….. ( …………………. ) bermaterai cukup yang masing-masing mempunyai
kekuatan hukum yang sama.
DENGAN KESAKSIAN INI semua anggota KSO membubuhkan tanda tangan dan cap perusahaan di…………….….. Pada
hari …………. tanggal ……….. bulan ………… tahun…………
( ……………………….)
(tanda tangan dan cap)
KOP PERUSAHAAN
Pemb.Gudang & Bengkel Kerja (Worshop) Graha Teknologi.
Untuk dan atas semua Pemberi Kuasa diberi wewenang untuk menandatangai surat penawaran pekerjaan
……………………… beserta lampirannya.
Surat kuasa ini tidak dapat dilimpahkan lagi kepada orang lain.
…………….., ………..200….
Materai
Rp 6000,-
Bertanggal,
tanda tangan
cap
perusahaan
………………….. …………………..
(nama dan jabatan) (nama dan jabatan)
Kepada Yth.
……………………………..
(nama penyedia jasa)
di
…………………………
(alamat penyedia jasa)
Dengan ini diberitahukan bahwa penawaran Saudara nomor ……..……… tanggal……..…….200….. perihal
………………………………. Untuk pelaksanaan pekerjaan ……………. (nama pekerjaan) dengan nilai penawaran terkoreksi
sebesar Rp……….. ( ………………………. ) kami nyatakan diterima/disetujui.
Kami setuju bahwa ………………… (nama mediator/konsiliator yang diusulkan) ditunjuk sebagai mediator/konsiliator.
Kami tidak setuju bahwa …………….. (nama mediator/konsiliator yang diusulkan) ditunjuk sebagai mediator/konsiliator,
dengan ini kami minta ………………… (nama mediator/konsiliator) untuk menjadi mediator/konsiliator sesuai dengan pasal
38.1. Instruksi Kepada Peserta Lelang.
Dengan ini Saudara diminta untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan ketentuan kontrak.
Nama Pengguna Jasa : …………………………………………….
Jabatan : …………………………………………….
Kantor/satuan kerja/proyek : …………………………………………….
Bagian proyek : …………………………………………….
Tanggal : …………………………………………….
SURAT PERJANJIAN
Nomor : ………………………………
Pemb.Gudang & Bengkel Kerja (Worshop) Graha Teknologi.
ANTARA
DAN
…………………………………………………………………
(nama perusahaan)
UNTUK
MELAKSANAKAN PEKERJAAN JASA PEMBORONG
……………………………………………………………..
(nama pekerjaan yang akan dilaksanakan)
Surat Perjanjian ini dibuat di …………………… Pada hari …………. Tanggal ……….. Bulan ……. Tahun ………….. (tempat,
tanggal, bulan, dan tahun penandatanganan Surat Perjanjian) antara …….. (nama kepala kantor/satuan kerja/pemimpin
proyek/bagian proyek), selanjutnya disebut PIHAK KESATU, dan …………. (nama pemimpin perusahaan yang mengikat
perjanjian), selanjutnya disebut PIHAK KEDUA, termasuk semua lampiran yang merupakan satu kesatuan yang tidak
terpisahkan yang selanjutnya disebut KONTRAK tertanggal ……………… 200…
MAKA DENGAN INI Kedua Belah Pihak menyetujuai semua ketentuan yang tercantum dalam pasal-pasal berikut:
1. Kata-kata dan ungkapan-ungkapan dalam surat perjanjian ini mempunyai arti yang sama sebagaimana yang dituangkan
di dalam syarat-syarat surat perjanjian di bawah ini.
2. PIHAK KEDUA harus melaksanakan, menyelesaikan, dan memperbaiki pekerjaan, yaitu ………….. (nama pekerjaan)
sesuai dengan surat perjanjian ini dan lampirannya (kontrak).
Waktu penyelesaian pekerjaan dihitung sejak tanggal mulai kerja adalah ……………………. ( …………… ) hari
kalender.
3. Dokumen Kontrak yang ditentukan di bawah ini harus dibaca serta merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
kontrak, yaitu:
a. Surat Perjanjian;
b. Surat Penunjukan Penyedia Jasa;
c. Surat Penawaran;
d. Adendum Dokumen Lelang (bila ada);
e. Syarat-syarat Khusus Kontrak;
f. Syarat-syarat Umum Kontrak;
g. Spesifikasi Teknis;
h. Gambar-gambar;
i. Daftar Kuantitas dan Harga;
j. Dokumen lain yang tercantum dalam lampiran kontrak;
4. Syarat-syarat Dokumen Kontrak mengikat Kedua Belah Pihak, kecuali diubah dengan kesepakatan bersama.
segala pekerjaan permanen maupun sementara yang diperlukan untuk pelaksanaan, penyelesaian dan perbaikan
pekerjaan yang dirinci dalam kontrak.
b. PIHAK KEDUA wajib melaksanakan, menyelesaikan, dan memperbaiki seluruh pekerjaan sesuai ketentuan kontrak,
sampai diterima dengan baik oleh PIHAK KESATU.
7. Harga Kontrak termasuk Pajak Pertambaha Nilai (PPN) diperoleh dari perkiraan kuantitas pekerjaan dan harga satuan
pekerjaan yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah Rp ………. (……… )
8. Surat Perjanjian ini berlaku dan mengikat Kedua Belah Pihak sejak tanggal ditandatangani. Surat Perintah Mulai Kerja
diterbitkan setelah Surat Perjanjian ditandatangani.
9. Kecuali jika disepakati lain oleh Kedua Belah Pihak, alamat PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA adalah :
Alamat IHAK KESATU…………………………………………………………………….
(nama dan alamat kantor/satuan kerja/proyek/bagian proyek)
Alamat PIHAK KEDUA ………………………………………………………………………………….
(nama dan alamat kantor penyedia jasa)
10. Dengan tidak mengurangi kekuatan Pasal 43. Syarat-syarat Umum Kontrk dan Syarat-syarat Khusus Kontrak, Kedua
Belah Pihak setuju bahwa untuk perjanjian ini memilih tempat kediaman yang tetap dan seandainya perselisihan yang
tidak dapat dimusyawarahkan (melalui mediasi, konsiliasi, dan arbitrase), maka Kedua Belah Pihak sepakat untuk
menyelesaikan perselisihan melalui kantor Panitera Pengadilan Negeri ……………….. di ………………… (Pengadilan
Negeri Lokasi Kantor/Satuan Kerja/Proyek/Bagian Proyek).
DENGAN DEMIKIAN, Kedua Belah Pihak telah sepakat untuk menandatangani Surat Perjanjian ini pada tanggal tersebut di
atas.
Materai Materai
Rp 6000,- Rp 6000,-
Bertanggal, Bertanggal,
tanda tangan tanda tangan
cap cap
(……………………… ) ( …………………………)
(nama jelas) (nama jelas)
BAB IV
SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK
A. KETENTUAN UMUM
1. DEFINISI
Pemb.Gudang & Bengkel Kerja (Worshop) Graha Teknologi.
1.1. Dalam syarat-syarat umum kontrak ini kata-kata dan ungkapan-ungkapan harus mempunyai arti seperti
yang dimaksudkan atau didefinisikan disini.
a. Jasa Pemborongan adalah layanan pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang perencanaan teknis dan
spesifikasinya ditetapkan pengguna jasa dan proses serta pelaksanaannya diawasi oleh pengguna jasa
atau pengawas konstruksi yang ditugasi.
b. Pengguna Jasa adalah kepala kantor/satuan kerja/pemimpin proyek/pemimpin bagian proyek sebagai
pemilik pekerjaan yang bertanggung jawab atas pengadaan jasa dalam lingkungan kantor / satuan
kerja/proyek/bagian proyek tertentu. Nama, jabatan dan alamat pengguna jasa tercantum dalam syarat-
syarat khusus kontrak.
c. Kepala Kantor/Satuan Kerja adalah pejabat struktur Departemen yang bertanggung jawab atas
pelaksanaan pengadaan jasa yang dibiayai dari dana anggaran belanja daerah APBD.
d. Pemimpin Proyek/Pemimpin Bagian Proyek adalah pejabat yang diangkat oleh Menteri/Pejabat yang
diberi kuasa, yang bertanggung jawab atas pelaksanaan pengadaan jasa yang dibiayai dari dana
anggaran rutin pembangunan APBD.
e. Penyedia Jasa adalah Badan usaha yang kegiatan usahanya menyediakan layanan jasa.
f. Sub Penyedia Jasa adalah penyedia jasa yang mengadakan perjanjian kerja denga penyedia jasa
penanggung jawab kontrak, untuk melaksanakan sebagian pekerjaan setelah disetujui oleh Direksi
pekerjaan.
g. Panitia Pengadaan adalah tim yang dianggap oleh penguna jasa untuk melaksanakan pemilihan
penyedia jasa.
h. Kontrak adalah perikatan hukum antara pengguna jasa dengan penyedia jasa dalam pelaksanaan
pengadaan jasa.
i. Lumpsum adalah kontrak pengadaan barang dan jasa, pelaksanaan konstruksi dengan jumlah harga
yang pasti dan tetap dan resiko yang mungkin terjadi.
j. Dokumen Kontrak adalah keseluruhan dokumen yang mengatur hubungan hukum antara pengguna
jasa dan penyedia jasa untuk melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan yang terdiri dari :
1. Surat Perjanjian
2. Surat Penunjukan penyedia jasa.
3. Surat Penawaran.
4. Addendum dokumen lelang (bila ada)
5. Syarat-syarat khusus kontrak.
6. Syarat-syarat umum kontrak.
7. Spesfikasi teknis.
8. Gambar-gambar.
9. Rencana Anggaran Biaya
10. Dokumen lain yang tercantum dalam lampiran kontrak.
k. Harga Kontrak adalah harga yang tercantum dalam surat penunjukan penyedia jasa yang selanjutnya
disesuaikan menurut ketentuan kontrak.
l. Hari adalah hari kalender, bulan adalah bulan kalender.
m. Direksi Pekerjaan adalah pejabat atau orang yang ditentukan dalam syarat-syarat khusus kontrak
untuk mengelola administrasi kontrak dan mengendalikan pekerjaan. Pada umumnya direksi pekerjaan
dijabat oleh orang lain yang ditunjuk oleh pengguna jasa.
n. Direksi Teknis adalah tim yang ditunjukyang bertugas untuk mengawasi pekerjaan.
o. Pekerjaan sementara adalah pekerjaan penunjang yang diperlukan untuk pelaksanaan permanen.
p. Perintah perubahan adalah perintah yang diberikan oleh Direksi pekerjaan kepada penyedia jasa untuk
melakukan perubahan pekerjaan.
q. Tanggal mulai kerja adalah tanggal mulai kerja penyedia jasa yang dinyatakan pada Surat Perintah
Mulai Kerja (SPMK), yang dikeluarkan oleh pengguna jasa.
r. Tanggal Penyelesaian Pekerjaan adalah tanggal penyerahan pertama pekerjaan, dinyatakan dalam
berita acara penyerahan pertama pekerjaan yang diterbitkan oleh pengguna jasa.
s. Masa Pemeliharaan adalah kurun waktu kontrak yang ditentukan dalam syarat-syarat khusus kontrak,
dihitung sejak tanggal penyerahan pertama pekerjaan sampai dengan tanggal penyerahan akhir
pekerjaan.
t. Mediator adalah orang yang ditunjuk atau kesepakatan pengguna jasa dan penyedia jasa untuk
menyelesaikan perselisihan pada kesempatan kedua.
u. Arbiter adalah orang yang ditunjuk atas kesepakatan pengguna jasa dan penyedia jasa atau ditunjuk
oleh pengadilan negeri, atau ditunjuk oleh lembaga arbitrase untuk memberikan putusan mengenai
sengketa tertentu yang diserahkan penyelesainnya melalui arbitase.
Pemb.Gudang & Bengkel Kerja (Worshop) Graha Teknologi.
v. Kegagalan bangunan adalah keadaan bangunan, yang setelah diserahterimakan oleh penyedia jasa
kepada pangguna jasa menjadi tidak berfungsi, baik secara keseluruhan maupun sebagian dan / atau
tidak sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam kontrak, dari segi teknis, manfaat keselamatan
dan kesejahteraan kerja, dan/atau keselamatan umum.
2. PENERAPAN.
2.1. Ketentuan-ketentuan pada syarat-syarat umum kontrak harus diterapkan secara luas tanpa melanggar
ketentuan yang ada dalam dokumen kontrak keseluruhan dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
2.2. Dokumen kontrak harus diinterprestasikan dalam urutan kekuatan hukum sebagai berikut :
a. Surat perjanjian.
b. Surat penunjukan penyedia jasa.
c. Surat Penawaran.
d. Addendum Dokumen lelang.(Bila ada)
e. Syarat-syarat khusus.
f. Syarat-syarat umum kontrak.
g. Spesifikasi kontrak.
h. Gambar-gambar
i. Rencana anggaran biaya.
j. Dokumen lain yang tercantum dalam lampiran kontrak.
3. ASAL JASA
3.1. Jasa pemborongan untuk pekerjaan ini adalah merupakan layanan jasa dari penyedia jasa Nasional yang
berdomisili di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
3.2. Bagi penyedia jasa asing harus mempunyai kantor perwakilan di Wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
6. JAMINAN
6.1. Penyedia Jasa wajib menyerahkan jaminan pelaksanan kepada pengguna jasa selambat-lambatnya 14
(empat belas) hari kerja setelah diterbitkan surat penunjukan penyedia jasa, sebelum dilakukan
penandatangan kontrak. Besarnya jaminan pelaksanaan sesuai ketentuan dalam syarat-syarat khusus
kontrak. Masa berlakunya jaminan pelaksana sekurang-kurangnya sejak tanggal penandatangan kontrak
sampai dengan 14 (empat belas) hari setelah tanggal penyerahan akhir pekerjaan.
6.2. Pengguna jasa wajib membayar uang muka kepada penyedia jasa sejumlah jasa sesuai ketentuan dalam
syarat-syarat khusus kontrak, setelah penyedia jasa menyerahkan jaminan uang muka yang benilai
sekurang-kurangnya sama dengan jumlah uang muka. Masa belakunya jaminan uang muka sekurang-
kurangnya sejak tanggal permohonan pembayaran uang muka sampai dengan 14 (empat belas) hari
setelah tanggal penyerahan pertama perkerjaan.
6.3. Penyedia jasa dapat menyerahkan jaminan pemeliharaan kepada pengguna jasa setelah pekerjaan
dinyatakan selesai 100 % (seratus persen) dan pengguna jasa wajib mengembalikan uang retensi ( retention
mone). Besarnya jaminan pemeliharaan sesuai ketentuan dalam syarat-syarat khusus kontrak.
Masa berlakunya jaminan pemeliharaan sekurang-kurangnya sejak tanggal penyerahan pekerjaan sampai
dengan 14 (empat belas) hari setelah tanggal penyerahan akhir pekerjaan.
6.4. Jaminan pelaksanaan, jaminan uang muka dan jaminan pemeliharaan diserahkan dalam bentuk jaminan
Bank atau surety bond kepada pengguna jasa. Bentuk jaminan menggunakan bentuk yang tercantum dalam
dokumen lelang.
7. ASURANSI
7.1 Penyedia jasa harus menyediakan atas nama pengguna jasa dan penyedia jasa, asuransi yang mencakup
dari saat mulai pelaksanaan pekerjaan sampai dengan akhir masa pemeliharaan, yaitu :
a. Semua barang dan peralatan-peralatan yang mempunyai resiko tinggi terjadi kecelakaan, pelaksanaan
pekerjaan, serta personil untuk pelaksanaan pekerjaan atas segala resiko yaitu kecelakaan, kerusakan-
kerusakan, kehilangan, serta resiko lain yang dapat diduga :
Pemb.Gudang & Bengkel Kerja (Worshop) Graha Teknologi.
8. KESELAMATAN KERJA
8.1 Penyediaan jasa bertanggung jawab atas keselamatan kerja di lapangan sesuai dengan ketentuan
dalam syarat-syarat Umum Kontrak.
9. PEMBAYARAN
9.1 Cara Pembayaran
a. Uang Muka
1). Uang Muka dibayaruntuk membiayai penyedia fasilitas lapangan dan mobilisasi peralatan, personil,
dan bahan. Besarnya uang muka ditentukan dalam syarat-syarat khususu kontrak dan dibayar
setelah penyedia jasa menyerahkan jaminan uang muka sekurang-kurangnya sama dengan
besarnya uang muka.
2). Penyedia jasa harus mengajukan permohonan pembayaran uang muka secara tertulis kepada
pengguna jasa disertai dengan rencana penggunaan uang muka.
3). Pengguna jasa harus mengajukan surat permintaan pembayaran untuk permohonan tersebut
pada butir 2), paling lambat 7 tujuh) hari setelah jaminan uang muka diterima.
4). Jaminan uang muka harus diterbitkan oleh Bank mum atau perusahaan asuransi yang
mempunyai program asuransi kerugian ( surety bond) yang harus direasuransikan sesuai dengan
ketentuan Menteri Keuangan.
5). Pengembalian uang muka harus diperhitungkan berangsur-angsur secara proposional pada
setiap pembayaran prestasi pekerjaan dan paling lambat ars lunas pada saat pekerjaan mencapai
prestasi 100 % (seratus pesen).
b. Prestasi Pekerjaan
1). Pembayaran prestasi hasil pekerjaan yang disepakati dilakukan oleh penguna jasa, apabila
penyedia jasa telah mengajukan tagihan disertai laporan kemajuan hasil pekerjaan.
2). Pembayaran prestasi hasil pekerjaan hanya dapat dilakukan senilai pekerjaan yang telah
terpasang, tidak termasuk bahan-bahan, alat-alat yang ada dilapangan.
3). Pengguna jasa dalam kurung waktu 7 (tujuh) hari harus sudah mengajukan surat permintaan
pembayaran.
4). Sistem pembayaran prestasi pekerjaan sesuai dengan ketentuan dalam syarat-syarat khusus
kontrak.
5). Bila terdapat ketidak sesuaian dalam peritungan angsuran, tidak akan menjadi alasan untuk
menunda pembayaran. Pengguna jasa dapat meminta penyedia jasa untuk menyampaikan
perhitungan prestasi sementara dengan mengesampingkan hal-hal yang sedang menyadi
perselisihan dan besarnya tagihan yang dapat disetujui untuk dibayar setinggi-tingginya sebesar
sesuai ketentuan dalam syarat-syarat khusus kontrak.
6). Setiap pembayaran harus dipotong jaminan pemeliharaan, angsuran uang muka, denda (bila
ada), dan pajak.
7). Untuk kontrak yang mempunyai subkontrak, permintaan pembayaran kepada pengguna jasa
harus dilengkapi bukti pembayaran kepada seluruh subkontraktor sesuai dengan kemajuan
pekerjaan.
8). Pembayaran terakhir hanya dilakukan setelah pekerjaan selesai 100% (seratus persen) dan berita
acara penyerahan pertama pekerjaan diterbitkan
9.2 Pengguna jasa harus sudah membayar kepada penyedia jasa selambat-lambatnya dalam kurun waktu 14
(empat belas) hari sejak penyedia jasa telah mengajukan tagihan yang telah disetujui oleh direksi teknis dan
direksi pekerjaan.
10.3. Rincian harga kontrak sesuai dengan rincian yang tercantum dalam RAB.
13. DELEGASI
13.1. Direksi pekerjaan dapat mendelegasikan sebagian tugas dan tanggung jawab kepada direksi teknis dan
dapat membatalkan pendelegasian tersebut setelah memberitahukan kepada penyedia jasa.
19.1. Pada tahab awal pelaksanaan kontak, setelah penerbitan SPMK, direksi teknis bersama-sama dengan panitia
peneliti pelaksanaan kontrak dan penyedia jasa melaksanakan pemeriksaan lapangan bersama dengan
melakukan pengukuran dan pemeriksaan detail lapangan untuk setiap rencana mata pembayaran guna
menetapkan kuatitas awal
19.2. Hasil pemeriksaan lapangan besama dituangkan dalam berita acara. Apabila dalam pemeriksaan bersama
mengakibatkan perubahan isi kontrak maka harus dituangkan dalam bentuk amandemen kontrak.
19.3. Selanjutnya pemeriksaan lapangan bersama terhadap setiap mata pembayaran harus dilakukan oleh direksi
teknis dan penyedia jasa selama periode pelaksana kontrak untuk menetapkan kuantitas pekerjaan yang
telah dilaksanakan guna pembayaran hasil pekerjaan.
a. Pengguna jasa memberikan perintah tertulis kepada penyedia jasa untuk melaksanakan perubahan
kontrak, atau penyedia jasa mengusulkan perubahan kontrak.
b. Penyedia jasa harus memberikan tanggapan atas perintah perubahan dari pengguna jasa dan
mengusulkan perubahan harga (bila ada) selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari.
c. Atas usulan perubahan harga dilakukan negoisasi dan dibuat berita acara hasil negoisasi.
d. Berdasarkan berita acara hasil negoisasi dibuat amandemen kontrak
26.6. Untuk kelengkapan laporan, penyedia jasa dan direksi teknis wajib membuat foto-foto dokumentasi
pelaksanaan pekerjaan.
31. PENGAWASAN
31.1. Untuk melakukan pengawasan dan pemeriksaan atas semua pelaksanaan pekerjaan di lapangan yang sedang
atau telah dilaksanakan oleh penyedia jasa pengguna jasa diwakili oleh direksi kritis.
34.3. Berdasarkan berita acara hasil penelitian dan evaluasi perpanjangan waktu pelaksanaan dan rekomendasi,
maka pengguna jasa dapat menyetujui/tidak menyetujui perpanjangan waktu pelaksanaan.
34.4. Apabila perpanjangan waktu pelaksanaan disetujui, maka harus dituangkan di dalam perpanjangan waktu
pelaksanaan.
36.1. Apabila penyedia jasa yang ditunjuk adalah penyedia jasa usaha kecil/koperasi kecil, maka pekerjaan tersebut
harus dilaksanakan sendiri oleh penyedia jasa yang ditunjuk dan dilarang diserahkan atau disubkontrakkan
36.2. Apabila penyedia jasa yang ditunjuk adalah penyedia jasa bukan usaha kecil/koperasi kecil maka ;
a. Penyedia jasa wajib bekerja sama dengan penyedia jasa usaha kecil/koperasi mensubkontrakkan
sebagian pekerjaan;
b. Bentuk kerjasama tersebut hanya untuk sebagian pekerjaan, dilarang pensubkontrakkan seluruh
pekerjaan;
c. Penyedia jasa yang ditunjuk tetap bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan keseluruhan pekerjaan;
d. Apabila ketentuan tersebut di atas dilanggar, maka kontrak akan batal dan penyedia jasa dimasukkan
dalam daftar hitam selama 2 (dua) tahun.
36.3. Penyedia jasa bukan usaha kecil yang terbukti menyalagunakan fasilitas dan kesempatan yang diperuntukan
bagi usaha kecil termasuk koperasi kecil dikenakan sanksi sesuai ketentuan dalam syarat-syarat khusus
kontrak.
39.1. Direksi pekerjaan, direksi teknis dan penyedia jasa dapat meminta dilakukan rapat pelaksanaan yang dihadiri
semua pihak, untuk membahas pelaksanaan pekerjaan dan memecahkan masalah yang timbul sehubungan
dengan peringatan dini Pasal 38.1.
39.2. Direksi teknik wajib membuat risalah rapat pelaksanaan Pasdal 39.1. tanggung jawab masing-masing pihak
atas tindakan yang harus diambil ditetapkan oleh direksi pekerjaan secara tertulis.
a. Sebagai akibat keadaan kahar, penyedia jasa tidak dapat melaksanakan pekerjaan sesuai dengan
Pasal 37.7.c;
b. Pengguna jasa gagal memenuhi keputusan akhir penyelesaian perselisihan.
Prosedur pemutusan kontrak;
a. Setelah salah satu pihak menyampaikan atau menerima pemberitahuan pemutusan
kontrak, sebelum tanggal berlakunya pemutusan tersebut penyedia jasa harus ;
b. Mengakhiri pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan yang ditetapkan dalam
pemberitahuan pemutusan kontrak;
c. Mengalihkan hak dan menyerahkan semua hasil pelaksanaan pekerjaan. Pengalihan
hak dan penyerahan tersebut harus dilakukan dengan cara dan pada waktu yang ditentukan oleh
pengguna jasa;
d. Menyerahkan semua fasilitas yang dibiayai oleh pengguna jasa.
Pemb.Gudang & Bengkel Kerja (Worshop) Graha Teknologi.
41.7. Dalam hal terjadi pemutusan kontrak sesuai dengan Pasal 41.5., Pengguna jasa tetap membayar hasil
pekerjaan sampai dengan batas tanggal pemutusan, dan jika terjadi pemutusan kontrak sesuai dengan Pasal
41.6., selain pembayaran tersebut diatas pengguna jasa harus membayar pengeluaran langsung yang
dikeluarkan oleh penyedia jasa sehubungan dengan pemutusan kontrak.
41.8. Sejak tanggal berlakunya pemutusan kontrak, penyedia jasa tidsak bertanggung jawab lagi atas pelaksanaan
kontrak.
45. PERPAJAKAN
45.1. Penyedia jasa harus mengetahui, mamahami dan patuh terhadap semua peraturan perundang-undangan
tantang pajak yang berlaku di Indonesia dan sudah diperhitungkan dalam penawaran.
45.2. Perubahan peraturan perundang-undangan tentang pajak yang terjadi setelah pembukaan penawaran harus
dilakukan penyesuaian.
46. KORESPONDENSI
46.1. Komunikasi antara para pihak hanya berlaku bila dibuat secara tertulis.
46.2. Korespondensi dapat dikirim langsung, atau melalui pos, telex, kawat.
46.3. Alamat para pihak ditetapkan sebelum tanda tangan kontrak.
46.4. Korespondensi harus menggunakan bahasa Indonesia.
49.3. Pengguna jasaa memerintahkan panitia penerima pekerjaan untuk melakukan penilaian terhadap hasil
pekerjaan yang telah diselesaikan oleh penyedia jasa selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah diterimanya
surat permintaan dari penyedia jasa. Apabila terdapat kekurangan dan/atau cacat hasil pekerjaan, penyedia
jasa wajib menyelesaikan/memperbaiki kemudian panitia penerima pekerjaan melakukan pemeriksaan
kembali dan apabila sudah sesuai dengan ketentuan kontrak, maka dibuat berita acara penyerahan pertama
pekerjaan.
49.4. Setelah penyerahan pertama pekerjaan pengguna jasa membayar sebesar 100% (seratus persen) dari nilai
kontrsk dan penyedia jasa haeus menyerahkan jaminan pemeliharaan sebesar 5% (lima persen) dari nilai
kontrak.
49.5. Penyedia jasa wajib memelihara hasil pekerjaan selama masa pemeliharaan sehingga kondisi tetap berada
seperti pada saat penyerahan pertama pekerjaan.
49.6. Setelah masa pemeliharaan berakhir penyedia jasa mengajukan permintaan secara tertulis kepad pengguna
jasa untuk penyerahan akhir pekerjaan.
Pemb.Gudang & Bengkel Kerja (Worshop) Graha Teknologi.
49.7. Pengguna jasa menerima penyerahan akhir pekerjaan setelah penyedia jasa malaksanakan semua
kewajibannya selama masa pemerliharaan dengan baik, setelah diperiksa oleh panitia penyerahan pekerjaan
dan telah dibuat berita acara penyerahan akhir pekerjaan.
49.8. Setelah penyerahan akhir pekerjaan pengguna jasa wajib mengembalikan jaminan pemeliharaan dan jaminan
pelaksanaan.
49.9. Apabila penyedia jasa tidak melaksanakan kewajiban pemeliharaan sesuai kontrak, maka pengguna jasa
berhak mencairkan jaminan pemeliharaan untuk membiayai pemeliharaan pekerjaan dan mencairkan jaminan
pelaksanaan dan disetor ke kas negara, penyedia jasa dikenakan sanksi masuk dalam daftar hitam selama 2
(dua) tahun.
B. KETENTUAN KHUSUS
53. PERSONIL
53.1. Penyedia jasa wajib menugaskan personil inti tercantum dalam daftar personil inti atau menugaskan personil
lainnya yang disetujui oleh direksi pekerjaan. Direksi pekerjaan hanya akan menyetujui usulan penggantian
personil inti apabila kualifikasi, kemampuan, dan pengalamannya sama atau melebihi personil inti yang ada
dalam daftar personil inti.
53.2. Apabila direksi pekerjaan meminta penyedia jasa untuk memberhentikan personilnya dengan alasan atas
permintaan tersebut, maka penyedia jasa harus menjamin bahwa personil tersebut sudah harus
meninggalkan lapangan dalam waktu 7 (tujuh) hari dan harus diganti selambat-lambatnya dalam waktu 14
(empat belas) hari.
55. PERCEPATAN
55.1. Apabila pengguna jasa menginginkan agar penyedia jasa menyelesaikan pekerjaan sebelum rencana tanggal
penyelesaian pekerjaan, maka direksi pekerjaan akan memintas usulan biaya yang diperlukan oleh penyedia
jasa untuk mempercepat penyelesaian pekerjaan bila pengguna jasa daapt menerima usulan biaya tersebut,
maka rencana tanggal penyelesaian pekerjaan dipercepat dan disahkan bersama oleh direksi pekerjaan dan
penyedia jasa.
55.2. Apabila pengguna jasa menerima usulan biaya untuk percepatan pelaksanaan pekerjaan, maka usulan
tersebut ditambah dalam harga kontrak dan diperlakukan sebagai perintah perubahan
56.1. Semua benda yang memiliki nilai sejarah atau kekayaan yang secara tidak sengaja ditemukan di lapangan
adalah menjadi hak milik negara.
56.2. Penyedia jasa wajib memberitahukan kepada direksi pekerjaan dan kepada pihak yang berwenang bila
menemukan benda Pasal 53.1.
57. KOMPENSASI
Pemb.Gudang & Bengkel Kerja (Worshop) Graha Teknologi.
57.1. Kompensasi dapat diberikan kepada penyedia jasa bila dapat dibuktikan merugikan penyedia jasa dalam hal
sebagai berikut :
a. Penyedia jasa belum bisa masuk ke lokasi pekerjaan, karena pengguna jasa tidak menyerahkan
seluruh/sebagian lapangan kepada penyedia jasa;
b. Pengguna jasa tidak memberikan gambar, sfesifikasi, atau instruksi sesuai jadual yang telah
ditetapkan.
c. Pengguna jasa memodifikasi atau mengubah jadual yang dapat mempengaruhi pelaksanaan
pekerjaan;
d. Pengguna jasa terlambat melakukan pembayaran;
e. Pengguna jasa menginstruksikan untuk melakukan pengujian ternyata tidak diketemukan
kerusakan/kegagalan/penyimpangan pekerjaan;
f. Pengguna jasa menolak sub penyedia jasa tanpa alasan yang wajar;
g. Keadaan tanah ternyata jauh lebih buruk dari informasi termasuk data penyelidikan tanah (bila ada)
yang diberikan kepada peserta lelang;
h. Penyedia jasa lain, petugas pemerintah, petugas utilitas atau pengguna jasa tidak bekerja sesuai
waktu yang ditentukan, sehingga mengakibatkan keterlambatan dan/atau biaya tambah bagi penyedia
jasa.
i. Dampak yang menimpa/membebani penyedia jasa diakibatkan oleh kejadian-kejadian yang menjadi
resiko pengguna jasa;
j. Pengguna jasa menunda berita acara penyerahan pertama pekerjaan dan/atau berita acara
penyerahan akhir pekerjaan.
k. Pengguna jasa memerintahkan penundaan pekerjaan.
57.2. Penyedia jasa dapat meminta kompensasi biaya dan/atau waktu pelaksanaan.
58.1 Apabila penyedia jasa tidak melakukan kewajiban sesuai ketentuan dalam kontrak, maka dikenakan sanksi
penangguhan pembayaran setelah pengguna jasa memberitahukan penangguhan pembayaran tersebut
secara tertulis.
58.2 Pemberitahuan penangguhan pembayaran menurut rincian keterlambatan disertai alasan-alasan yang jelas dan
keharusan penyedia jasa untuk memperbaiki dan menyelesaikan pekerjaan dalam jangka waktu sesuai yang
tercantum dalam surat pemberitahuan penangguhan pembayaran.
59.1. Semua pekerja dibayar selama hari kerja dan datanya disimpan oleh penyedia jasa. Daftar pembayaran
ditanda tangani oleh masing-masing pekerja dan dapat diepriksa oleh pengguna jasa.
59.2. Penyedia jasa harus membayar upah hari kerja kepada tenaga kerjanya setelah formulir upah ditanda tangani.
59.3. Jam kerja dan waktu cuti untuk karyawan harus dilampirkan .
59.4. Penyedia jasa harus memberitahukan kepda direksi teknis sebelum bekerja di luar jam kerja.
60.1 Pengguna jasa akan mengambil alih lokasi dan hasil pekerjaan dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari setelah
diterbitkan berita acara serah terima akhir pekerjaan.
64. INSTRUKSI
64.1. Penyedia jasa wajib melaksanakan semua instruksi direksi pekerjaan yang berkaitan dengan kontrak.
64.2. Semua instruksi harus dilakukan secara tertulis.
BAB V
SYARAT- SYARAT KHUSUS KONTRAK
A. KETENTUAN UMUM
1. DEFINISI
1.1. a. Pengguna Jasa adalah :
Nama : ………………………………………..
Jabatan : Kepala kantor / Satuan Kerja / Pemimpin Proyek / Bagian Proyek
………………………………………..
Alamat : ……………………………………….
b. Direksi pekerja adalah :
Nama : ………………………………………..
Jabatan : ………………………………………..
Pemb.Gudang & Bengkel Kerja (Worshop) Graha Teknologi.
Alamat : ………………………………………..
c. Masa pemeliharaan selama …………..( ………………………………………)
2. JAMINAN
2.1. Besarnya jaminan pelaksanaan adalah ………….% ( …………………… Persen)
2.2. Besarnya uang muka adalah ………….% ( …………………… Persen)
2.3. Besarnya jaminan pemeliharaan adalah ……….….% ( …………………… Persen)
3. KESELAMATAN KERJA
3.1. Peraturan tentang keselamatan kerja yang harus dipatuhi penyedia jasa sesuai Kepres Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Nomor ……………………………………… Tahun ………….Tentang ………………….
4. PEMBAYARAN
4.1.a.1).Besarnya uang muka adalah ……% (………………………….Persen) dari
nilai kontrak.
4.1.b.2) Pembayaran prestasi pekerjaan dilakukan dengan cara …………
angsuran (terminj) atau bulanan (monthly certificate) :
4.1.c.3) Bila terdapat ketidak sesuaian untuk dibayar perhitungan angsuran, besarnya tagihan
yang dapat disetujui untuk setingi-tingginya sebesar 80% (delapan puluh persen) dari
jumlah nilai tagihan.
5. JADUAL PELAKSANAAN
5.1. Waktu pelaksanaan kontrak selama ………….( ………………………) hari
6. PENGGUNAAN PENYEDIA JASA USAH KECIL TERMASUK KOPERASI KECIL
6.1. Kepada penyedia jasa bukan usaha kecil yang terbukti menyalahgunakan bagi usaha kecil termasuk
koperasi kecil sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 9 Tahun 1995, maka yang bersangkutan
dikenakan sanksi sebagaimana termaksud dalam pasal 34, Pasal 35 dan Pasal 36 undang-undang
tersebut yaitu sebagai berikut :
a. Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan
hukum dengan mengaku atau memakai nama usaha kecil sehingga memperoleh fasilitas kemudahan
dana, keringanan tarif, tempat usaha, bidang dan kegiatan usaha, atau pengadaan barang dan jasa
atau pemborongan pekerjaan Pemerintah yang diperuntukkan dan dicadangkan bagi usaha kecil yang
secara langsung atau tidak langsung menimbulkan kerugian bagi usaha kecil diancam dengan pidana
penjara paling lama lima tahun atau pidana denda paling banyak Rp. 2.000.000.000,- (dua miliar
rupiah).
b. Perbuatan sebagaimana dimaksud pada butir 1. diatas adalah tindak pidana kejahatan :
c. Jika tindak pidana sebagaimana dimaksud pada butir 1, dilakukan oleh atau atas nama badan usaha,
dapat dikenakan sanksi administrasi berupa pencabutan sementara atau pencabutan tetap ijin usaha
oleh instansi yang berwenang.
7. PENYELESAIAN PERSELISIHAN
7.1. Penyelesaian perselisihan melalui ………….( diluar pengadilan/pengadilan)
8. DENDA DAN GANTI RUGI
8.1. Kompensasi atas keterlambatan pembayaran adalah sebesar bunga terhadap nilai tagihan yang terlambat
dibayar berdasarkan tingkat suku bunga yang berlaku pada saat itu menurut ketetapan Bank Indonesia.
8.2. a. Denda langsung dipotong dari pembayaran kepada penyedia jasa
b. Ganti rugi dibayar kepada penyedia jasa setelah dibuat amandemen kontrak.
9. KEGAGALAN BANGUNAN
9.1. Jangka waktu pertanggung jawaban atas kegagalan bangunan selama 10 (sepuluh) tahun.
B. KETENTUAN KHUSUS
10. KOMPENSASI
10.1. Kompensasi lain adalah meliputi …………………………………………..
BAB VII
GAMBAR-GAMBAR
Keterangan :
Gambar-gambar untuk pelaksanaan pekerjaan harus disusun oleh panitia pengadaan secara terinci, lengkap dan
jelas.
Pemb.Gudang & Bengkel Kerja (Worshop) Graha Teknologi.
BAB VI
SPESIFIKASI TEKNIS
5.5. U k u r a n
5.5.1. Kontraktor wajib memberikan ukuran dan melaksanakan kecocokan ukuran satu sama lainnya serta
kecocokan dengan keadaan setempat, ia harus memberitahukan kepada Direksi bilamana terdapat
hal-hal yang tidak cocok, juga setiap dimulai sesuatu bagian pekerjaan, ia terlebih dahulu
memberitahukan kepada Direksi. Segala akibat dari kelalaian Kontraktor dalam melaksanakan
ketelitian ukuran ini menjadi tanggung jawab kontraktor.
dan merupakan bagian kelengkapan/kesatuan dari unit pekerjaan dimaksud. Unit-unit pekerjaan ini
merupakan bagian dari yang tak terpisahkan dalam suatu kesatuan jumlah borongan pekerjaan
sesuai dengan gambar bestek yang dilelangkan pada rapat pemberian petunjuk dan penjelasan
dengan semua penambahan serta pengurangan dalam arti yang seluas-luasnya.
5.6.2. Pekerjaan ini harus dilakukan oleh kontraktor agar penyelenggaraan pada umumnya pertimbangan
Direksi dapat dicapai secara sungguh-sungguh dan memuaskan.
5.7. Peraturan
Peraturan –peraturan yang mengikat selama yang terurai dalam bestek ini antara lain :
a. Peraturan pembangunan Nasional Indonesia 1971.
b. Peraturan Beton Indonesia (PBI) tahun 1971.
c. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PPKI)
d. Peraturan Umum untuk Pemeriksaan Bahan Bangunan (PUBB) tahun 1956.
e. Peraturan Bangunan Nasional Lembaga Penyelidikan Masalah Bangunan Direktorat Jenderal Cipta
Karya.
f. Peraturan Bangunan Nasional yang berlaku setempat dan khusus yang mengenai pemasangan
instalasi listrik dan air bersih.
b. Pada pelaksanaan pemasangan bekisting dan pembesian harus sesuai dengan gambar maupun
petunjuk Direksi.
c. Pada pelaksanaan pekerjaan ini berlaku AV. 1941 pasal 139 dan Peraturan Beton Bertulang untuk
Indonesia (PBI) 1971 yang disusun oleh Dewan Normalisasi, berlaku pula selanjutnya tambahan-
tambahan pada PBI 1971.
Ukuran dari semua bagian konstruksi beton telah dan akan ditentukan sebanyak
mungkin didalam gambar dan bertambah / berkurang adalah menjadi keuntungan / resiko kontraktor.
Kecuali kalau ada perubahan-perubahan ukuran bangunan yang ditentukan Direksi sehingga merubah
bentuk bangunan yang mengakibatkan volumenya bertambah / berkurang berdasarkan harga satuan
yang telah diajukan pada waktu pelelangan.
d. Tenaga-tenaga yang ditempatkan dalam proyek harus cakap dan berpengalaman baik secara teknis
maupun non teknis.
e. Dalam masa pemeliharaan / perawatan, kontraktor harus :
- Menyiapkan penjaga malam/keamanan dan kebersihan terus menerus.
- Semua biaya, ongkos-ongkos dalam masa pemeliharaan ini menjadi tanggung jawab kontraktor
dan harus diperhitungkan dalam penawaran.
Pasal 1. PEMBERSIHAN.
1.1. Selesai pekerjaan, maka pelaksana/kontraktor wajib membersihkan halaman dan didalam bangunan yang
telah dikerjakan sehingga bersih dari sisa-sisa bahan-bahan atau yang tidak diperlukan lagi. Seperti
bercak-bercak cat pada lantai.
Pasal 2. UKURAN.
2.1. Pada waktu penetapan ukuran file dan sudut-sudut harus siku dan dijaga sehingga akan mendapat
bidang-bidang yang rapi baik horizontal maupun vertikal.
2.2. Patok untuk mengadakan suatu sumbu, tinggi file suatu bangunan, jalan dan halaman tidak boleh
berukuran lebih dari 10 x 10 x 100 cm dan harus di buat pilar beton yang ditempatkan dilahan yang tidak
terganggu disekitar bangunan dan diberi dengan warna cat merah serta atas petunjuk Direksi.
Pemb.Gudang & Bengkel Kerja (Worshop) Graha Teknologi.
12.1. Semua alat penggantung dan kunci dipasang dengan sekrup yang baik dan rapi serta kuat
kedudukannya dan tidak boleh menggunakan paku. Pemasangan sekrup tidak boleh dipukul dan harus
menggunakan obeng.
Pasal 2. A I R.
2.1. Air untuk keperluan adukan pekerjaan pasangan/beton dan lain-lain harus bersih dan tidak
mengandung garam-garaman yang dapat merusak.
2.2. Bila pemberian air untuk bangunan tidak mungkin atau mencukupi dari perusahaan air
bersih/minum, maka pelaksana hendaknya wajib memeriksakan terlebih dahulu pada laboratorium
penyelidikan bahan-bahan untuk mendapatkan sertifikat dapat tidaknya air tersebut dipakai untuk
pembangunan. Biaya untuk pemeriksaan tersebut menjadi tanggungan kontraktor.
Pasal 5. P A S I R.
5.1. Untuk pekerjaan pasangan, lantai dipergunakan pasir yang bersih dari lumpur dan kotoran yang
lain.
5.2. Untuk pekerjaan pasangan , plesteran dan beton dipergunakan pasir yang bersih dari kotoran-
kotoran dan memenuhi syarat baik kehalusan maupun kekasaran.
5.3. Untuk pekerjaan plesteran hanya boleh dipergunakan pasir galian yang tajam.
Pemb.Gudang & Bengkel Kerja (Worshop) Graha Teknologi.
5.4. Penggunaan bahan-bahan dalam pasal ini harus dengan persetujuan Direksi.
Pasal 7. K A Y U.
7.1. Untuk semua pekerjaan kayu menggunakan semua kayu kering dengan mutu baik.
7.2. Kayu yang didatangkan dari tempat pekerjaan harus disusun rapi dengan jarak yang tepat sesuai
dengan kehendak Direksi serta dalam los-los yang tertutup atap yang baik.
Pasal 8. C A T.
8.1. Cat yang dipergunakan sesuai dengan merk yang telah/akan ditentukan. Dalam hal ini terlebih
dahulu mendapat persetujuan Direksi.
8.2. Cat yang didatangkan ditempat pekerjaan dalam kaleng-kaleng tertutup dan tersolder rapi.
Pasal 10. K A C A.
10.1. Kaca yang dipergunakan adalah kaca rayband 12 mm yang bersih tidak retak atau cacat lainnya
dan telah disetujui oleh Direksi.
Hal-hal lain yang belum dicantumkan dalam Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ini, akan dilaksanakan menurut ketentuan-
ketentuan / peraturan yang berlaku dan akan dijelaskan dalam rapat pemberian petunjuk dan penjelasan (Aanwijzing). Berita
acara rapat penjelasan merupakan bagian yang tiak terpisahkan dari rencana kerja dan syarat-syarat ini.
MENGETAHUI :
Kepala Graha Teknologi
Provinsi Sumatera Selatan
BAB VIII
DAFTAR KUANTITAS, ANALISA HARGA SATUAN DAN METODE PELAKSANAAN
Pemb.Gudang & Bengkel Kerja (Worshop) Graha Teknologi.
1. Oleh karena …………………………………….. (nama pengguna jasa) selanjutnya disebut “PENGGUNA JASA” telah
mengundang :
……………………………………………………. (nama peserta lelang)
……………………………………………………. (alamat peserta lelang)
Selanjutnya diseburt “Peserta Lelang” mengajukan penawaran untuk ………………………. (uraian singkat mengenai
pekerjaan)
Pemb.Gudang & Bengkel Kerja (Worshop) Graha Teknologi.
2. Dan oleh karena itu peserta lelang terkait pada instruksi kepada peserta lelang mengenai pekerjaan tersebut di atas yang
mewajibkan peserta lelang memberikan kepada pengguna jasa suatu jaminan penawaran sebesar Rp ……………..
(jumlah jaminan dalam rupiah) (terbilang …………………….. )
3. Maka kami “Penjamin” yang bertanggung jawab dan mewakili ……………….. (nama bank) berkantor resmi di …………….
(alamat bank selanjutnya disebut “BANK”, berwenang penuh untuk menandatangai dan melaksanakan kewajiban atas
nama Bank, dengan ini menyatakan bahwa Bank menjamin Pengguna Jasa atas seluruh nilai uang sebesar tersebut di
atas sebagai jaminan penawaran dari Peserta Lelang yang mengajukan penawaran untuk pekerjaan tersebut diatas
tertanggal …………………………….. (tanggal penawaran)
5. Jaminan ini berlaku sepenuhnya selama jangka waktu ……………. ( …………… ) (jumlah hari dalam angka dan huruf
yang sekurang-kurangnya 28 (dua puluh delapan) hari lebih lama dari jangka waktu berlakunya penawaran yang
ditetapkan dalam dokumen lelang) hari kalender sejak batas akhir pemasukan penawaran.
6. Setiap permintaan pembayaran atas jaminan ini harus telah diterima oleh Bank selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari
setelah tanggal terakhir berlakunya jaminan bank sebagaimana disebutkan dalam butir 5 di atas.
7. Menunjuk ketentuan Pasal 1832 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Bank mengesampingkan hak preferensinya atas
harta benda tersebut untuk melunasi hutangnya sebagaimana ditentukan dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang
Hukum Perdata.
Demikian itikad baik, kami Penjamin yang secara sah mewakili Bank, dengan ini membubuhkan tanda tangan serta cap dan
materai pada jaminan ini pada tanggal ……………………….
BANK
………………………… ……………………….
Saksi Penjamin
1. Oleh karena …………………………………….. (nama pengguna jasa) selanjutnya disebut “PENGGUNA JASA” telah
mengundang :
……………………………………………………. (nama peserta lelang)
……………………………………………………. (alamat peserta lelang)
Selanjutnya diseburt “Peserta Lelang” mengajukan penawaran untuk ………………………. (uraian singkat mengenai
pekerjaan)
2. Dan oleh karena itu Penyedia Jasa terikat oleh kontrak yang mewajibkan Penyedia Jasa memberikan jaminan
pelaksanaan kepada Pengguna Jasa sebesar ………. % (…..….….. persen)
3. Maka kami Penjamin yang bertanggung jawab dan mewakili ………….. (nama bank) berkantor resmi di …………………
(alamat bank) selanjutnya disebut “Bank” berwenang penuh untuk menandatangani dan melaksanakan kewajiban atas
Bank dengan ini menyatakan bahwa Bank menjamin Pengguna Jasa atas seluruh nilai uang sebesar Rp …………………
(jumlah jaminan dalam rupiah) (terbilang …………………………………………….. ) senilai dengan ………. %
Pemb.Gudang & Bengkel Kerja (Worshop) Graha Teknologi.
(………………………. Persen) (besarnya jaminan dalam persentase) dari harga kontrak, sebagaimana disebutkan di
atas.
4. Syarat-syarat kewajiban ini adalah :
i. Setelah Penyedia Jasa menandatangani kontrak tersebut diatas dengan Pengguna Jasa maka Bank wajib
membayar sejumlah uang kepada Pengguna Jasa sampai dengan sebesar nilai uang yang disebutkan di atas,
setelah mendapat perintah tertulis dari Pengguna Jasa atas kerugian yang diakibatkan oleh cacat maupun
kekurangan atau kegagalan Penyedia Jasa dalam pelaksanaan pekerjaan sebagaimana yang disyaratkan dalam
kontrak tersebut di atas;
ii. Bank harus menyerahkan uang yang diperlukan oleh Pengguna Jasa dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender setelah
ada permintaan pertama tanpa penundaan dan tanpa perlu ada pemberitahuan sebelumnya mengenai proses
hukum dan administrasi dan tanpa perlu pembuktian kepada Bank mengenai adanya cacat atau kekurangan atau
kegagalan pelaksanaan pada pihak Penyedia Jasa.
5. Jaminan ini berlaku sejak tanggal penandatanganan kontrak sampai dengan 14 (empat belas) hari setelah tanggal masa
pemeliharaan berakhir berdasarkan kontrak atau sampai Pengguna Jasa mengeluarkan suatu instruksi kepada Bank
yang menyatakan bahwa jaminan ini boleh diakhiri.
6. Permintaan pembayaran berkenaan dengan jaminan ini harus telah disampaikan kepada Bank selambat-lambatnya 30
(tiga puluh) hari kalender setelah tanggal berakhirnya bank ini dinyatakan pada butir 5 di atas.
7. Bank menyanggupi memperpanjang jangka waktu berlakunya jaminan ini berdasarkan syarat-syarat yang sama
sebagaimana disebutkan di atas sesuai dengan adanya perubahan atau perpanjangan waktu kontrak sebagaimana yang
selanjutnya dapat dilaksanakan sesuai ketentuan-ketentuan kontrak.
8. Menunjuk ketentuan Pasal 1832 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Bank mengabaikan hak preferensinya atas harta
benda milik Penyedia Jasa yang berkenaan dengan penyitaan dan penjualan harta benda tersebut untuk melunasi
hutangnya, sebagaimana ditentukan dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
Demikian itikad baik, kami Penjamin yang secara sah mewakili Bank, dengan ini membubuhkan tanda tangan serta cap dan
materai pada jaminan ini pada tanggal ……………………….
BANK
Tanda
tangan dan
cap, materai
Rp 6000,-
………………………… ……………………….
Saksi Penjamin
1. Oleh karena ……………………………….. (nama pengguna jasa) selanjutnya disebut “PENGGUNA JASA” telah
menandatangani kontrak dengan ……………………………
………………………………………………… (nama penyedia jasa)
Selanjutnya disebut “PENYEDIA JASA” untuk pekerjaan ………………….……………… (uraian singkat mengenai
pekerjaan) pada kontrak tanggal ……………… (tanggal kontrak) Nomor ………………. (nomor kontrak).
2. Dan oleh karena sesuai dengan kontrak tersebut, PENGGUNA JASA dapat membayar uang muka kepada PENYEDIA
JASA sebesar tidak lebih dari ………. % ( ……………… persen) (persentase yang ditentukan dalam syarat-syarat khusus
kontrak) harga kontrak.
Pemb.Gudang & Bengkel Kerja (Worshop) Graha Teknologi.
3. Maka kami PENJAMIN yang bertanggung jawab dan mewakili …………………… (nama bank) berkantor resmi di
…………………. (alamat bank) selanjutnya disebu “BANK” berwenang penuh untuk menandatangani dan melaksanakan
kewajiban atas nama BANK, dengan ini menyatakan bahwa BANK menjamin PENGGUNA JASA atas seluruh nilai uang
sebesar Rp…………………….. (jumlah nilai jaminan)
5. Jaminan ini berlaku selama masa berlakunya kontrak atau sampai pada tanggal uang muka telah dibayar kembali
seluruhnya.
6. Permintaan pembayaran berkenaan dengan jaminan ini harus telah disampaikan kepada BANK selambat-lambatnya 30
(tiga puluh) hari kalender setelah tanggal berakhirnya jaminan BANK ini.
7. Menunjuk ketentuan Pasal 1832 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Bank mengabaikan hak preferensinya atas harta
benda milik Penyedia Jasa yang berkenaan dengan penyitaan dan penjualan harta benda tersebut untuk melunasi
hutangnya, sebagaimana ditentukan dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
Demikian itikad baik, kami Penjamin yang secara sah mewakili Bank, dengan ini membubuhkan tanda tangan serta cap dan
materai pada jaminan ini pada tanggal ……………………….
BANK
………………………… ……………………….
Saksi Penjamin
1. Oleh karena ……………………………….. (nama pengguna jasa) selanjutnya disebut “PENGGUNA JASA” telah
menandatangani kontrak dengan ……………………….
………………………………………………… (nama penyedia jasa)
Selanjutnya disebut “PENYEDIA JASA” untuk pekerjaan ………………….……………… (uraian singkat mengenai
pekerjaan) pada kontrak tanggal ……………… (tanggal kontrak) Nomor ………………. (nomor kontrak).
2. Dan oleh karena itu PENYEDIA JASA terikat oleh kontrak yang mewajibkan PENYEDIA JASA memberikan jaminan
pemeliharaan kepada PENGGUNA JASA sebesar …….. % (……………. Persen)
3. Maka kami PENJAMIN yang bertanggung jawab dan mewakili ………….. (nama bank) berkantor di ……………………
(alamat bank) selanjutnya disebut “BANK” berwenang penuh untuk menandatangani dan melaksanakan kewajiban atas
nama BANK, dengan ini menyatakan bahwa BANK menjamin PENGGUNA JASA atas seluruh nilai uang sebesar
Pemb.Gudang & Bengkel Kerja (Worshop) Graha Teknologi.
Rp ………………... (jumlah jaminan dalam rupiah) (terbilang ……………………….. ) senilai dengan ………….. %
(…………………………. Persen) (besarnya jaminan dalam persentase) dari harga kontrak, sebagaimana disebutkan di
atas.
4. Syarat-syarat kewajiban ini adalah :
a. Setelah PENYEDIA JASA menandatangani kontrak tersebut di atas dengan PENGGUNA JASA, maka BANK wajib
membayar sejumlah uang kepada PENGGUNA JASA sampai dengan sebesar nilai uang yang disebutkan di atas,
setelah mendapat perintah tertulis dari PENGGUNA JASA untuk membayar ganti rugi kepada PENGGUNA JASA
atas kerugian yang diakibatkan oleh cacat maupun kekurangan atau kegagalan PENYEDIA JASA dalam memelihara
pekerjaan sebagaimana yang disyaratkan dalam kontrak tersebut di atas;
b. BANK harus menyerahkan uang yang diperlukan oleh PENGGUNA JASA dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender
setelah ada permintaan pertama tanpa penundaan dan tanpa perlu ada pemberitahuan sebelumnya mengenai
proses hukum dan administrasi dan tanpa perlu pembuktian kepada BANK mengenai adanya cacat atau kekurangan
atau kegagalan pemeliharaan pekerjaan pada pihak PENYEDIA JASA.
5. Jaminan ini berlaku sejak tanggal penyerahan pertama pekerjaan sampai dengan 14 (empat belas) hari setelah tanggal
penyerahan akhir pekerjaan berdasarkan kontrak atau sampai PENGGUNA JASA mengeluarkan suatu instruksi kepada
BANK yang menyatakan bahwa jaminan ini boleh diakhiri.
6. Permintaan pembayaran berkenaan dengan jaminan ini harus telah disampaikan kepada BANK selambat-lambatnya 30
(tiga puluh) hari kalender setelah tanggal berakhirnya jaminan BANK ini yang dinyatakan pada butir 5 di atas.
7. BANK menyanggupi perpanjangan jangka waktu berlakunya jaminan ini berdasarkan syarat-syarat yang sama
sebagaimana disebutkan di atas sesuai dengan adanya perubahan atau perpanjangan waktu kontrak sebagaimana yang
selanjutnya dapat dilakukan sesuai ketentuan-ketentuan kontrak.
8. Menunjuk ketentuan Pasal 1832 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, BANK mengabaikan hak preferensinya atas
harta benda tersebut milik PENYEDIA JASA yang berkenaan dengan penyitaan dan penjualan harta benda tersebut
untuk melunasi hutangnya sebagaimana ditentukan dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
Demikian itikad baik, kami Penjamin yang secara sah mewakili Bank, dengan ini membubuhkan tanda tangan serta cap dan
materai pada jaminan ini pada tanggal ……………………….
BANK
Tanda
tangan dan
cap, materai
Rp 6000,-
………………………… ……………………….
Saksi Penjamin
1. Dengan ini dinyatakan, bahwa kami ……………………………………….. (nama dan alamat peserta lelang) sebagai
peserta lelang, selanjutnya disebut “PRINCIPAL”, dan ……………………. (nama dan alamat perusahaan asuransi atau
penjamin) sebagai penjamin, selanjutnya disini disebut “SURETY”, bertanggung jawab dan dengan tegas terikat
pada…………………….. (nama pengguna jasa) sebagai pengguna jasa, selanjutnya disini disebut “OBLIGEE”, atas uang
sejumlah Rp ………….. (……………………………. ) (jumlah nilai jaminan angka dan huruf).
2. Maka kami, PRINCIPAL dan SURETY dengan ini mengikatkan diri untuk melakukan pembayaran jumlah tersebut di atas
dengan baik dan benar bilamana PRINCIPAL tidak memenuhi kewajiban sebagaimana ditetapkan dalam instruksi kepada
Pemb.Gudang & Bengkel Kerja (Worshop) Graha Teknologi.
peserta lelang untuk pekerjaan ………………………………. (uraian singkat pekerjaan) yang diselenggarakan oleh
OBLIGEE pada tanggal …………………. di ……………….. (tanggal dan tempat pelelangan).
4. Tuntutan penagihan (klaim) atas surat jaminan ini dilaksanakan oleh OBLIGEE secara tertulis kepada SURETY segera
setelah timbul cidera janji (wanprestasi/default) oleh pihak PRINCIPAL sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam
dokumen lelang.
5. Menunjuk pada Pasal 1832 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dengan ini ditegaskan kembali bahwa SURETY
melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya harta benda pihak yang dijamin lebih dahulu disita dan dijual
guna melunasi hutangnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
6. Setiap pengajuan ganti rugi terhadap SURETY berdasarkan jaminan ini harus sudah diajukan selambat-lambatnya dalam
waktu 3 (tiga) bulan sesudah berakhirnya masa laku jaminan ini.
Ditandatangani serta dibubuhi cap dan materai di ……………..…. pada tanggal ………………..……
………………………… ……………………….
Saksi Penjamin
1. Dengan ini dinyatakan, bahwa kami ……………………………………….. (nama dan alamat peserta lelang) sebagai
“PENYEDIA JASA”, selanjutnya disebut “PRINCIPAL”, dan ……………………. (nama dan alamat perusahaan asuransi
atau penjamin) sebagai “PENJAMIN”, selanjutnya disini disebut “SURETY”, bertanggung jawab dan dengan tegas terikat
pada………………….. (nama pengguna jasa) sebagai PENGGUNA JASA, selanjutnya disini disebut “OBLIGEE”, atas
uang sejumlah Rp ……...….. (terbilang………………………. )
2. Maka kami, PRINCIPAL dan SURETY dengan ini mengikatkan diri untuk melakukan pembayaran jumlah tersebut di atas
dengan baik dan benar bilamana PRINCIPAL tidak memenuhi kewajiban dalam melaksanakan pekerjaan yang telah
dipercayakan kepadanya atas dasar surat penunjukan penyedia jasa dari OBLIGEE No …………. tanggal …………….
(nomor dan tanggal surat penunjukan penyedia jasa) yang selanjutnya dikukuhkan dalam kontrak ………. (uraian singkat
Pemb.Gudang & Bengkel Kerja (Worshop) Graha Teknologi.
pekerjaan) antara pihak PRINCIPAL dan OBLIGEE, dan jaminan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
kontrak tersebut.
4. Tuntutan penagihan (klaim) atas surat jaminan ini dilaksanakan oleh OBLIGEE secara tertulis kepada SURETY segera
setelah timbul cidera janji (wanprestasi/default) oleh pihak PRINCIPAL dalam melaksanakan kontrak dan bukan karena
resiko-resiko PENGGUNA JASA.
SURETY harus membayar kepada OBLIGEE sejumlah jaminan tersebut di atas selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari
kalender setelah menerima tuntutan penagihan dari pihak OBLIGEE berdasarkan keputusan OBLIGEE mengenai
pengenaan sanksi akibat tindakan cidera janji oleh pihak PRINCIPAL.
5. Menunjuk pada Pasal 1832 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dengan ini ditegaskan kembali bahwa SURETY
melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya harta benda pihak yang dijamin lebih dahulu disita dan dijual
guna melunasi hutangnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
6. Setiap pengajuan ganti rugi terhadap SURETY berdasarkan jaminan ini harus sudah diajukan selambat-lambatnya dalam
waktu 3 (tiga) bulan sesudah berakhirnya masa laku jaminan ini.
Ditandatangani serta dibubuhi cap dan materai di ……………..…. pada tanggal ………………..……
………………………… ……………………….
Saksi Penjamin
1. Dengan ini dinyatakan, bahwa kami ……………………………………….. (nama dan alamat peserta lelang) sebagai
penyedia jasa, selanjutnya disebut “PRINCIPAL”, dan ……………………. (nama dan alamat perusahaan asuransi atau
penjamin) sebagai “PENJAMIN”, selanjutnya disini disebut “SURETY”, bertanggung jawab dan dengan tegas terikat
pada………………….. (nama pengguna jasa) sebagai PEMILIK, selanjutnya disini disebut “OBLIGEE”, atas uang
sejumlah Rp ……...….. (………………………………………. ) (jumlah nilai jaminan dalam angka dan huruf)
2. Maka kami, PRINCIPAL dan SURETY dengan ini mengikatkan diri untuk melakukan pembayaran jumlah tersebut di atas
dengan baik dan benar.
Pemb.Gudang & Bengkel Kerja (Worshop) Graha Teknologi.
3. Bahwa PRINCIPAL dengan suatu perjanjian tertulis Nomor ………………. tanggal …………... (tanggal kontrak) telah
mengadakan kontrak dengan OBLIGEE untuk pekerjaan ………………... (uraian singkat mengenai pekerjaan) dengan
harga kontrak yang telah disetujui sebesar Rp ……... ( …………………………….. ) (harga kontrak) dan jaminan ini
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kontrak tersebut.
4. Bahwa untuk kontrak tersebut di atas, OBLIGEE setuju membayar kepada PRINCIPAL uang sebesar Rp ………………. (
………………………….. ) (jumlah nilai jaminan) sebagai pembayaran uang muka sebelum pekerjaan menurut kontrak di
atas dimulai. Sebagai jaminan terhadap pembayaran uang muka itu maka SURETY memberikan jaminan dengan
ketentuan tersebut di bawah ini.
5. Pihak PRINCIPAL telah melakukan pembayaran kembali kepada OBLIGEE, seluruh jumlah uang muka dimaksud (yang
dinyatakan dalam surat tanda bukti penerimaan olehnya), atau sisa uang muka yang wajib dibayar menurut kontrak
tersebut, maka surat jaminan ini menjadi batal dan tidak berlaku lagi; jika tidak, surat jaminan ini tetap berlaku dari
tanggal ……………. sampai dengan tanggal ……………….. (selama berlakunya kontrak atau sampai pada tanggal uang
muka telah dibayar kembali seluruhnya).
6. Tuntutan ganti rugi atas surat jaminan ini dilaksanakan oleh OBLIGEE secara tertulis kepada SURETY segera timbul
cidera janji (wanprestasi/default) oleh pihak PRINCIPAL karena tidak dapat membayar kembali uang muka atau sisa
uang muka tersebut sesuai dengan syarat kontrak.
7. SURETY akan membayar kepada OBLIGEE uang muka atau sisa uang muka yang berdasarkan kontrak belum
dikembalikan oleh PRINCIPAL, selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender setelah menerima tuntutan penagihan
(klaim) dari OBLIGEE.
8. Menunjuk pada Pasal 1832 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dengan ini ditegaskan kembali bahwa SURETY
melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya harta benda pihak yang dijamin lebih dahulu disita dan dijual
guna melunasi hutangnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
9. Setiap pengajuan ganti rugi terhadap SURETY berdasarkan jaminan ini harus sudah diajukan selambat-lambatnya dalam
waktu 3 (tiga) bulan sesudah berakhirnya masa laku jaminan ini.
Ditandatangani serta dibubuhi cap dan materai di ……………..…. pada tanggal ………………..……
………………………… ……………………….
Saksi Penjamin
1. Dengan ini dinyatakan, bahwa kami ……………………………………….. (nama dan alamat peserta lelang) sebagai
“PENYEDIA JASA”, selanjutnya disebut “PRINCIPAL”, dan ……………………. (nama dan alamat perusahaan asuransi
atau penjamin) sebagai “PENJAMIN”, selanjutnya disini disebut “SURETY”, bertanggung jawab dan dengan tegas terikat
pada………………….. (nama pengguna jasa) sebagai PENGGUNA JASA, selanjutnya disini disebut “OBLIGEE”, atas
uang sejumlah Rp ……...….. (terbilang………………………. )
2. Maka kami, PRINCIPAL dan SURETY dengan ini mengikatkan diri untuk melakukan pembayaran jumlah tersebut di atas
dengan baik dan benar bilamana PRINCIPAL tidak memenuhi kewajiban dalam melaksanakan pekerjaan yang telah
Pemb.Gudang & Bengkel Kerja (Worshop) Graha Teknologi.
dipercayakan kepadanya atas dasar surat penunjukan penyedia jasa dari OBLIGEE No …………. tanggal …………….
(nomor dan tanggal surat penunjukan penyedia jasa) yang selanjutnya dikukuhkan dalam kontrak ………. (uraian singkat
pekerjaan) antara pihak PRINCIPAL dan OBLIGEE, dan jaminan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
kontrak tersebut.
4. Tuntutan penagihan (klaim) atas surat jaminan ini dilaksanakan oleh OBLIGEE secara tertulis kepada SURETY segera
setelah timbul cidera janji (wanprestasi/default) oleh pihak PRINCIPAL dalam melaksanakan kontrak dan bukan karena
resiko-resiko PENGGUNA JASA.
SURETY harus membayar kepada OBLIGEE sejumlah jaminan tersebut di atas selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari
kalender setelah menerima tuntutan penagihan dari pihak OBLIGEE berdasarkan keputusan OBLIGEE mengenai
pengenaan sanksi akibat tindakan cidera janji oleh pihak PRINCIPAL.
5. Menunjuk pada Pasal 1832 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dengan ini ditegaskan kembali bahwa SURETY
melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya harta benda pihak yang dijamin lebih dahulu disita dan dijual
guna melunasi hutangnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
6. Setiap pengajuan ganti rugi terhadap SURETY berdasarkan jaminan ini harus sudah diajukan selambat-lambatnya dalam
waktu 3 (tiga) bulan sesudah berakhirnya masa laku jaminan ini.
Ditandatangani serta dibubuhi cap dan materai di ……………..…. pada tanggal ………………..……
………………………… ……………………….
Saksi Penjamin
DOKUMEN KUALIFIKASI
(PENGADAAN JASA KONSULTAN)
GRAHA TEKNOLOGI
Formulir 1.a
Nama :
Jabatan :
Bertindak untuk :
Dan atas nama :
Alamat :
Telepon / Fax :
Email :
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa setelah mengetahui pengadaan yang akan dilaksanakan oleh perwakilan DIKNAS
Provinsi Sumatera Selatan , tahun anggaran 2007. Maka dengan ini saya menyatakan berminat untuk mengikuti proses
pengadaan paket pekerjaan / kegiatan :…………………….(nama pekerjaan/kegiatan) sampai selesai.
Demikian pernyataan ini kami buat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab.
Palembang,……………………….
PT/CV/Firma/Koperasi
……………………….
Materai
Rp.6.000,-
Tanggal
Dan Cap
Perusahaan
(Nama Jelas)
Jabatan
Formulir 1.b
FAKTA INTEGRITAS
Saya yang bertanda tangan dibawah ini, dalam rangka pengadaan ………………………………. (nama pekerjaan / kegiatan)
pada proyek / satuan kerja …………………….., dengan ini menyatakan bahwa saya :
4. Apabila saya melanggar hal-hal yang telah saya nyatakan dalam FAKTA INTEGRITAS ini, saya bersedia dikenakan
sanksi moral, sanksi administrasi serta dituntut ganti rugi dan pidana sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Palembang, …………………………
3. Sam’un . ………………………….
Anggota
4. Darius, SE ……………………………
Anggota
6.Herwanuddin ……………………………
Anggota
Formulir 1.c
Nama :
Jabatan :
Bertindak Untuk :
Dan Atas Nama
Alamat :
Telp/Fax :
E-Mail :
2. Saya/Perusahaan saya tidak dinyatakn pailit atau kegiantan usahanya tidak sedang dihentikan atau tidak sedang
menjalani sanksi pidana atau sedang dalam pengawasan pengadilan;
3. Saya/Perusahaan saya tidak akan mengajukan tuntutan apabila terjadi perubahan kebijakan yang menyangkut
pendanaan maupun pembatalan pelaksanaan kegiatan
4. Saya tidak pernah dihukum berdasarkan putusan pengadilan atas kegiatan yang berkaitan dengan kondite
Profesional saya;
A. Data Administrasi
1.Umum
1. Nama (PT/CV/Firma/ :
Koperasi / Peorangan
2. Status (PT/CV/Firma/ : Pusat Cabang
Koperasi / Perorangan
3. Alamat (PT/CV/Firma/ :
Koperasi / Perorangan
No.Telp :
No.Fax :
E-Mail :
Alamta Kantor Pusat : ( diisi, dalam hal yang menawar cabang perusahaan / bukan
perusahaan pusatnya )
No.Telp :
No.Fax :
E-Mail :
B. Izin Usaha
No. IUJK/IUP/SIUI/TDP* :
Masa berlaku ijin Usaha :
Instansi pemberi ijin Usaha :
D. Pengurus
Pemb.Gudang & Bengkel Kerja (Worshop) Graha Teknologi.
1. Komisaris ( untuk PT )
no Nama No.KTP Jabatan Dalam Perusahaan
2. Pajak
AKTIVA PASIVA
I Aktiva Lancar : Rp…….. IV Utang
Jangka
Kas : Rp……. Pendek
Utang : Rp……
Bank : Rp……. Dagang
Utang Pajak : Rp…..
Piutang*) : Rp…….
Utang : Rp…..
Persediaan : Rp……. Lainnya
Barang
Pekerjaan dalam : Rp……. Jumlah (d) Rp……
Pemb.Gudang & Bengkel Kerja (Worshop) Graha Teknologi.
Proses
Jumlah (a) Rp……..
Inventaris : Rp…….
Gedung-gedung : Rp…….
F. Data Personalia
Catatan : Melampirkan Sertifikat Tenaga Ahli yang akan ditugaskan sebagai Penanggung Jawab Kegiatan
G. Data Peralatan / Perlengkapan (jenis dan jumlah peralatan minimal yang diperlukan)
Kapasitas
Merk
Jenis peralatan/ atau output Tahun Kondisi Lokasi Bukti
No Jumlah dan
Perlengkapaan pada saat pembuatan baik/rusak sekarang kepemilikkan
tipe
ini
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Pemb.Gudang & Bengkel Kerja (Worshop) Graha Teknologi.
Catatan : bila diperlukan dapat dibuat rincian tersendiri untuk setiap jenis dan bukti-bukti surat pemilikkan harus dapat
ditunjukkan pada waktu diperlukan.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
J. Modal Kerja
Demikian pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya dan penuh rasa tanggung jawab. Apabila dikekemudian hari, ditemui
bahwa data / dokumen yang kami sampaikan tidak benar dan ada pemalsuan, maka kami bersedia dikenakan sanksi
administrasi yaitu dimasukkan dalam daftar hitam perusahaan dalam jangka waktu selama 2 (dua) tahun dan sanksi perdata
dan pidana sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pemb.Gudang & Bengkel Kerja (Worshop) Graha Teknologi.
Palembang,………………
PT/CV/Firma/Koperasi
………………………..
Materai
Rp. 6.000
Tanggal
Dan Cap
Perusahaan
(Nama Jelas)
Jabatan
(KOP PERUSAHAAN)
SURAT PERNYATAAN
(Kebeneran Dokumen)
Nama : ………………………….
Alamat : ………………………….
Telepon : ………………………….
Jabatan : ………………………….
1. Semua Dokumen yang kami berikan untuk maksud mengikuti Proses PascaKualifikasi dalam rangka Pengadaan dan
Pembangunan UPTD Graha Teknologi Sumatera Selatan sumber dana APBD (DIPA) Tahun Anggaran 2007 pada
Diknas Pendidikan Nasional Provinsi Sumatera Selatan adalah BENAR.
2. Apabila dikemudian hari ditemui bahwa dokumen-dokumen yang telah kami berikan ternyata TIDAK BENAR, maka
kami bersedia dituntut dimuka pengadilan atau digugurkan dari Proses Pascakualifikasi dan dimasukkan dalam
Daftar Hitam Perusahaan.
Palembang, ……………….
PT/CV/Firma/Koperasi
Direktur Utama/Penanggung Jawab Perusahaan
Materai
Rp. 6.000
Tanggal
Dan Cap
Perusahaan
(Nama Jelas)
Jabatan