Anda di halaman 1dari 129

BAB I

INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG

Keterangan:
1. Instruksi kepada peserta lelang berisi informasi yang diperlukan oleh
peserta lelang untuk menyiapkan penawarannya sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen. Informasi
tersebut berkaitan dengan penyusunan, penyampaian, pembukaan,
evaluasi penawaran dan penunjukan penyedia jasa.
2. Hal-hal berkaitan dengan pelaksanaan kontrak oleh penyedia jasa,
termasuk hak, kewajiban, dan risiko dimuat dalam syarat-syarat umum
kontrak. Apabila terjadi perbedaan penafsiran/pengaturan pada
dokumen lelang, penyedia jasa harus mempelajari dengan saksama
untuk menghindari pertentangan pengertian.
3. Data lelang memuat ketentuan, informasi tambahan, atau perubahan
atas instruksi kepada peserta lelang sesuai dengan kebutuhan paket
pekerjaan yang akan dilelangkan.
4. lnstruksi kepada peserta lelang adalah bagian dari dokumen lelang
untuk pelelangan umum dengan pasca kualifikasi
5. Instruksi kepada peserta lelang tidak menjadi bagian dari dokumen
kontrak.

A. UMUM

PASAL 1. LINGKUP PEKERJAAN


1.1. Pejabat Pembuat Komitmensesuai ketentuan dalam data lelang, mengundang penyedia jasa untuk mengikuti kegitaan pelelangan.
Nama paket pekerjaan ditentukan dalam data lelang.
1.2. Pemenang lelang wajib menyelesaikan pekerjaan dalam jangka waktu yang ditentukan dalam data lelang dan syarat-syarat khusus
kontrak dengan mutu sesuai spesifikasi teknis dan biaya sesuai kontrak.

PASAL 2. SUMBER DANA


Pekerjaan ini dibiayai dengan dana sesuai ketentuan dalam data lelang.
DIPA NO : ………………………………..
Tanggal : ……………………………….

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
PASAL 3. PERSYARATAN PESERTA LELANG
3.1. Pelelangan ini dapat diikuti oleh semua penyedia jasa pelaksana konstruksi (pemborong) yang memenuhi persyaratan pelelangan umum
dengan pasca kualifikasi.
3.2. Peserta lelang harus mengutamakan penggunaan bahan, peralatan, dan jasa produksi dalam negeri.
3.3. Peserta lelang harus menyerahkan dokumen penawaran sesuai bentuk yang ditentukan dalam bentuk surat penawaran dan lampiran.
3.4. Penyedia jasa yang ditunjuk oleh Pejabat Pembuat Komitmenuntuk melaksanakan Iayanan jasa konsultasi dalam perencanaan atau yang
akan mengawasi pelaksanaan pekerjaan atau yang berafiliasi dengan peserta lelang tidak diperkenankan menjadi peserta lelang.

PASAL 4. KUALIFIKASI PESERTA LELANG


4.1. Dalam hal pelelangan dilakukan dengan pascakualifikasi, dokumen kualifikasi disampaikan bersamaan dengan dokumen penawaran.
4.2. Dalam hal pelelangan dilakukan dengan prakualifikasi dokumen kualifikasi disampaikan dan dinilai sebelum penyampaian dokumen
penawaran.
4.3. Persyaratan kualifikasi peserta lelang tercantum dalam dokumen kualifikasi.

PASAL 5. SATU PENAWARAN TIAP PESERTA LELANG


5.1. Setiap peserta lelang atas nama sendiri atau sebagai anggota kemitraan hanya boleh menyerahkan satu penawaran untuk satu paket
pelelangan pekerjaan.
5.2. Peserta lelang yang menyerahkan Iebih dari satu penawaran untuk satu paket pelelangan pekerjaan selain penawaran alternatif (bila
diminta) akan digugurkan.
5.3. Jumlah dokumen penawaran yang harus disampaikan oleh peserta lelang sesuai dengan Pasal 19.( BENTUK DAN PENANDAAN
PENAWARAN )

PASAL 6. BIAYA PENAWARAN


6.1. Semua biaya yang dikeluarkan oleh penyedia jasa untuk mengikuti pelelangan menjadi beban penyedia jasa dan tidak mendapat
penggantian dari Pejabat Pembuat Komitmen.

PASAL 7. PENJELASANDOKUMEN LELANG


7.1. Panitia pengadaan memberikan penjelasan mengenai dokumen lelang pada waktu dan tempat sesuai ketentuan dalam data lelang.
7.2. Dalam acara penjelasan lelang, dijelaskan mengenai:
a. Metoda penyelenggaraan pelelangan;
b. Cara penyampaian penawaran (satu sampul atau dua sampul atau dua tahap);
c. Dokumen yang harus dilampirkan dalam dokumen penawaran;
d. Acara pembukaan dokumen penawaran;
e. Metoda evaluasi;
f. Hal-hal yang menggugurkan penawaran;

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
g. Jenis kontrak yang akan digunakan;
h. Ketentuan dan cara evaluasi berkenaan dengan preferensi harga atas penggunaan produksi dalam negeri;
i. Ketentuan dan cara sub kontrak sebagian pekerjaan kepada usaha kecil termasuk koperasi kecil;
j. Besaran, masa berlaku dan penjamin yang dapat mengeluarkan jaminan penawaran.
7.3. Pertanyaan dari peserta lelang, jawaban dari panitia pengadaan, keterangan lain termasuk perubahannya, dari hasil peninjauan lapangan
dituangkan dalam Berita Acara Penjelasan (BAP). BAP ditandatangani oleh panitia pengadaan dan minimal 1 (satu) wakil peserta yang
hadir.
7.4. Apabila dalam BAP terdapat hal-hal/ketentuan baru atau perubahan penting yang perlu ditampung, maka panitia pengadaan harus
menuangkan ke dalam addendum dokumen lelang yang menjadi bagian tak terpisahkan dan dokumen lelang dan harus disampaikan
dalam waktu bersamaan kepada semua peserta lelang secara tertulis setelah disahkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen.
7.5. Peserta lelang yang tidak hadir pada saat penjelasan dokumen lelang tidak dapat dijadikan dasar untuk menolak/menggugurkan
penawarannya.
7.6. Berita Acara Rapat Penielasan Pekerjaan merupakan lampiran yang mengikat dalam pelaksanaan pekeriaan untuk itu dua orang wakil
rekanan peserta Pelelangan dituniuk untuk menandatangani Berita Acara tersebut. yaitu :
1. Nama : ...........................................
Perusahaan : .......................................
2. Nama : ...........................................
Perusahaan : .......................................

PASAL 8. PENINJAUAN LAPANGAN


8.1. Bila dipandang perlu, panitia pengadaan dapat memberikan penjelasan lanjutan dengan melakukan peninjauan lapangan.
8.2. Peserta lelang dengan risiko dan biaya sendiri dianjurkan untuk meninjau lapangan pekerjaan dengan saksama untuk memperoleh data
dan informasi yang diperlukan guna menyiapkan penawaran.

B. DOKUMEN LELANG

PASAL 9. ISI DOKUMEN LELANG


9.1. Dokumen lelang terdiri dan:
BAB I Instruksi Kepada Peserta Lelang;
BAB II Data Lelang;
BAB III Bentuk Surat Penawaran, Lampiran, Surat Penunjukan dan Surat Perjanjian;
BAB IV Syarat-Syarat Umum Kontrak;
BAB V Syarat-Syarat Khusus Kontrak;
BAB VI Spesifikasi Teknis;
BAB VII Gambar-Gambar;
BAB VIII Daftar Kuantitas, Analisa Harga Satuan danMetoda Pelaksanaan;

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
BAB IX Bentuk-Bentuk Jaminan.
BAB X Penutup

PASAL 10. KLARIFIKASI DOKUMEN LELANG


10.1. Calon peserta lelang yang memerlukan klarifikasi atas isi dokumen lelang dapat memberitahukan kepada panitia pengadaan secara
tertulis dan diterima oleh panitia pengadaan seIambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja sebelum batas akhir pemasukan penawaran sesuai
Pasal 21.1.(BATAS AKHIR WAKTU PEMASUKAN PENAWARAN)
10.2. Panitia pengadaan wajib menanggapi setiap klarifikasi secara tertulis, sebelum addendum dokumen Ielang diterbitkan.

PASAL 11. ADDENDUMDOKUMEN LELANG


11.1. Sebelum batas waktu penyampaian penawaran berakhir, Pejabat Pembuat Komitmendapat mengubah ketentuan dokumen lelang
dengan menerbitkan addendum.
11.2. Setiap adendum yang diterbitkan merupakan bagian yang tak terpisahkan dan dokumen lelang dan harus disampaikan secara tertulis
dalam waktu bersamaan kepada semua peserta lelang.
11.3. Apabila addendum diterbitkan oleh Pejabat Pembuat Komitmenkurang dari 7(tujuh) hari kerja dan batas akhir pemasukan penawaran,
maka untuk memberi waktu yang cukup kepada peserta lelang dalam menyiapkan penawaran, Pejabat Pembuat Komitmenwajib
mengundurkan batas akhir pemasukan penawaran sesuai Pasal 21.2..(BATAS AKHIR WAKTU PEMASUKAN PENAWARAN)

C. PENYIAPAN PENAWARAN

PASAL 12. BAHASA PENAWARAN


Semua dokumen penawaran harus menggunakan Bahasa Indonesia.

PASAL 13. DOKUMEN PENAWARAN


13.1. Syarat menghadiri pelelangan.
a. Menyerahkan Jaminan Penawaran asli (Tender Bond ) dari Bank Umum bukan BPR (Bank Perkreditan Rakyat) atau oleh
perusahaan asuransi yang mempunyai program asuransi kerugian ( surety bond) yang mempunyai dukungan reasuransi
sebagaimana yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan. Jaminan Penawaran ini harus berlaku sekurang-kurangnya 60 (Enam
puluh) hari kalender terhitung mulai tanggal pemasukan Penawaran.
b. Menyerahkan Surat Kuasa Bermaterai Rp: 6.000.00 bila yang hadir da!am pemasukan/pembukaan penawaran bukan pimpinan
perusahaan (ditanda tangani kedua belah pihak yaitu pimpinan perusahaan dan staf yang mewakili).
13.2. Persyaratan Kualifikasi Penyedia Barang/Jasa
Rekanan yang mengikuti dalam pelelangan harus mempunyai :
a. Memiliki Ijin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) pada bidang usahanya yang dikeluarkan o!eh Instansi Pemerintah yang berwenang
(Pemerintah Kabupaten/Kota tempat domisili Penyedia Jasa) dan yang masih berlaku.
b. Secara hukum mempunyai kapasitas menanda tangani kontrak pengadaan.

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
c. Tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak bangkrut, kegiatan usahanya tidak sedang menjalani sanksi pidana.
d. Dalam hal penyedia jasa akan melakukan kemitraan, penyedia barang,/jasa wajib mempunyai perjanjian kerjasama
operasi,/kemitraan yang memuat persentase kemitraan dan perusahaan yang mewakili kemitraan tersebut.
e. Telah melunasi kewajiban pajak tahun terakhir Tahun ...........(SPT/PPh) serta memiliki laporan bulanan PPh pasal 25 atau pasal 21 ,
pasal 23 atau PPN sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan terakhir. ( bulan .................., ..............,..............)
f. Selama 4 (empat) tahun terakhir pernah memiliki pengalaman menyediakan barang/jasa baik dilingkungan pemerintah atau swasta
termasuk pengalaman sub kontrak baik dilingkungan pemerintah atau swasta, kecuali penyedia barang/jasa yang baru berdiri kurang
dari 3 (tiga) tahun.
g. Memiliki kinerja baik dan tidak masuk dafam daftar sanksi atau daftar hitam disuatu instansi . ( dibuktikan dengan Surat Pernyataan
Kinerja Baik)
h. Memiliki kemampuan pada bidang dan sub bidang pekerjaan yang sesuai.
i. Memiliki surat keterangan dukungan keuangan dari Bank Pemerintah/Swasta untuk mengikuti pengadaan barang/jasa sekurang-
kurangnya 10 % (sepuluh prosen) dari nilai Kegiatan.
j. Memenuhi KD = 2 x NPt (KD : Kemampuan Dasar, NPt : Nilai '' Pengalaman tertinggi ) pada sub bidang pekerjaan yang sesuai dalam
kurun waktu 7 (tujuh) tahun terakhir.
k. Memiliki kemampuan menyediakan fasilitas dan peralatan serta personil yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan.
l. Termasuk dalam daftar penyedia barang/jasa yang sesuai dengan nilai paket pekerjaan.
m. Menyampaikan daftar perolehan pekejaan yang sedang dilaksanakan.
n. Tidak membuat pernyataan yang tidak benar tentang kompetensi dan kemampuan usaha yang dimiliki.
o. Mempunyai Sisa Kemampuan Keuangan (SKK) yang cukup dan Sisa Kemampuan Paket (SKP
13.3. Dokumen penawaran terdiri dari 4 (empat) jenis data yaitu :
a. Data harga penawaran berisi :
1. Surat penawaran rangkap 3 (tiga) dengan kertas berkop perusahaan, yang asli bermaterai Rp.6000,- ditandangani pimpinan
perusahaan , bertanggal yang benar, ada cap perusahaan, tanda tangan Penanggung Jawab perusahaan atau yang mewakili
dan tercantum dalam akte Perusahaan dengan surat kuasa bermeterai Rp.6000,- harga penawaran tercantum dalam angka
dan huruf, bila ada perbedaan penulisan maka dipakai jumlah yang tertera pada huruf.
2. Rekapitulasi Biaya rangkap 3 (tiga) dengan kertas putih tanpa kop perusahaan.
3. Daftar Perincian Biaya (Kuantitas dan Harga) rangkap 3 (tiga) dengan kertas putih tanpa kop perusahaan.
4. Daftar harga satuan bahan dan upah tenaga rangkap 3 (tiga) dengan kertas putih tanpa kop perusahaan .
5. Daftar analisis harga satuan pekerjaan rangkap 3 (tiga) dengan kertas putih tanpa kop perusahaan,
Sesuai pekerjaan yang dianalisa dalam Bill of Quantity (BQ)
6. Format kertas mengunakan kwarto/folio

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
b. Data Adminstrasi berisi :
1. Foto copy Jaminan Penawaran.
Jaminan Penawaran diterbitkan oleh Bank Umum (bukan bank BPR) atau perusahaan asuransi kerugian (surety bond) yang
mempunyai dukungan reasuransi sebagaimana yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan RI, rangkap 3 (tiga), aslinya
diserahkan langsung kepada panitia lelang sebelum memasukan dokumen pernawaran.
Jaminan penawaran berlaku 60 (enam puluh) hari kalender ditujukan kepada :

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

PEKERJAAN PEMBUATAN DED OBYEK DAYA TARIK WISATA


BUKIT SIGUNTANG PALEMBANG

2. Surat penyataan kesanggupan membayar mengikuti Program Jamsostek (Jamaninan Sosial Tenaga Kerja), dan
Kesanggupan Membayar Retribusi Bahan Galian golongan C rangkap 3 (tiga), 1 (satu) asli dan foto copy rangkap 2(dua) ,
yang asli bermetarai Rp. 6000,- (enam ribu rupiah).
3. Surat Keterangan Dukungan dari Bank, rangkap 3 (tiga)
4. Surat Undangan Pemasukan Penawaran, rangkap 3 (tiga)
5. Soft Copy Data Penawaran (Data Biaya) dalam bentuk CD 1 (satu) buah.

c. Data Teknis berisi :


a. Jadwal Rencana Pelaksanaan 3 (tiga) rangkap
Berupa : Kurve S, Bar Chard dan Network Planning, merupakan rencana kerja yang saling berkaitan antara pekerjaan-
pekerjaan sehingga dapat menggambarkan rencana kerja yang dapat dipertanggungjawabkan
b. Proposal teknis / metode pelaksanaan secara rinci dan lengkap 3 (tiga) rangkap
Menjelaskan Metode Pelaksanaan secara keseluruhan dan bagian-bagian pekerjaan yang dikerjakan mulai dari pekerjaan
awal/pendahuluan, pekerjaan utama dan pekerjaan akhir yang secara simultan sesuai dengan Jadwal Rencana
Pelaksanaan
c. Daftar peralatan yang digunakan (jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah alat) rangkap 3 (tiga)
Peralatan-peralatan yang digunakan dalam menyelesaikan pekerjaan, meliputi tahapan-tahapan pekerjan yang ada dalam Bill
of Quantity (BoQ). Peralatan minimal yang digunakan adalah Alat Ukur Theodolith, Bar Bender, Bar Cutter, Beton
Molen,Vibrator,Matrial Lift, Schafolding, Dump truk, Pompa Air dan peralatan lain yang dapat mendukung pekerjaan.
d. Daftar Kualitas Bahan / Spesifikasi Teknis rangkap 3 (tiga)

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
Penjelasan tentang bahan-bahan yang digunakan sesuai spesifikasi dalam RKS meliputi bahan yang digunakan, produksi
bahan, dan type/jenis.
e. Daftar Pekerjaan yang disub kontrakkan rangkap 3 (tiga)
f. Struktur Organisasi Pelaksanaan di lapangan rangkap 3 (tiga)
g. Daftar personil inti yang ditempatkan, sesuai dengan Organisasi Pelaksanaan Kegiatan, rangkap 3 (tiga), yang bersifat
mengikat sampai dengan Peleksanaan Pekerjaan :
1. Dalam pelaksanaan Pekerjaan Penyedia Barang/Jasa Pemborongan harus menugaskan terus menerus (penuh waktu /
full time) pelaksana yang terampil dan ahli dan memenuhi syarat sesuai yang tersebut dalam lampiran surat
penawarannya, dan dipimpin oleh penanggungjawab pelaksana (Site Manager).
2. Penanggung jawab pelaksana (Site Manager)harus seorang ahli Teknik (Arsitek atau Sipil) dengan ijasah
minimal Sarjana (S1) dengan pengalaman 10 tahun serta harus selalu ada di lapangan dan dapat bertindak sebagai
wakil Penyedia Barang/Jasa Pemborongan di lapangan untuk menerima segala instruksi dari Pengguna Jasa/Pejabat
Pembuat Komitmen dan dapat memberikan keputusan-keputusan teknis dan tanggungjawab penuh di lapangan.
Semua keputusan dan tindakannya oleh Pengguna Jasa / Pejabat Pembuat Komitmen dianggap sebagai keputusan
dan tindakan Penyedia Barang/Jasa Pemborongan.
3. Pelaksana Proyekseorang ahli Teknik (Sipil) dengan ijasah minimal Sarjana (S1) pengalaman 8 tahun.
4. Pembantu Pelaksana Proyekyang terdiri dari 1 (satu) orang ahli Sipil, 1 (satu) orang ahli Arsitektur, dan 1 (satu)
orang ahli Mekanikal dan Elektrikal (ME) masing-masing dengan ijasah minimal Sarjana (S1) pengalaman 5
tahun.
5. Administrasi Proyek seorang dengan ijasah Sarjana (D3) dengan pengalaman 5 tahun.
6. Logistik seorang dengan ijasah SLA/SMU/SMK dengan pengalaman praktek minimal 3 tahun.
7. Pengukuran/Surveyor seorang ahli Teknik (Geodesi atau Sipil) dengan ijasah Sarjana (S1) pengalaman 3 tahun.
8. Seluruh Tenaga Ahli(Site Manager, Pelaksana dan Pembantu Proyek) dilampiri dengan foto copy Ijasah, foto
copy KTP, Surat Pernyataan Kesanggupan Untuk Ditempatkan, Curriculum Vitae (CV), Sertifikasi, SKA/SKT
yang masih berlaku.
9. Pengguna Jasa / Pejabat Pembuat Komitmen berhak meminta ganti petugas staf pelaksana Penyedia Barang/Jasa
Pemborongan bilamana staf tersebut dianggap tidak mampu atau kurang berpengalaman atau hal lain yang dapat
menyebabkan keterlambatan penyelesaian pekerjaan.

h. Formulir Isian Data Kualifikasi dibuat 1 (satu) asli

PASAL 14. HARGA PENAWARAN


14.1. Harga penawaran adalah harga yang tercantum dalam surat penawaran berdasarkan jumlah rincian dalam daftar kuantitas dan harga
untuk seluruh pekerjaan.
14.2. Harga penawaran harus ditulis dengan jelas dalam angka dan huruf. Dalam hal angka dan huruf berbeda. maka yang digunakan adalah
dalam huruf. Apabila harga penawaran dalam huruf tidak bisa diartikan/tidak bermakna, maka pada saat pembukaan penawaran ditulis

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
“TIDAK JELAS”, dalam evaluasi penawaran tidak boleh digugurkan dan harga penawaran yang berlaku adalah harga penawaran
terkoreksi.
14.3. Peserta lelang harus mengisi harga satuan dan jumlah harga untuk semua mata pembayaran dalam daftar kuantitas dan harga. Apabila
harga satuan dicantumkan nol/tidak diisi untuk mata pembayaran tertentu, maka dianggap sudah termasuk dalam harga satuan mata
pembayaran yang lain dan pekerjaan tersebut tetap harus dilaksanakan.
14.4. Biaya umum dan keuntungan dikenakan untuk seluruh mata pembayaran, kecuali untuk mata pembayaran pekerjaan persiapan non fisik.
14.5. Semua pajak dan retribusi yang harus dibayar oleh penyedia jasa dalam pelaksanaan kontrak, serta pengeluaran Iainnya sudah
termasuk dalam harga penawaran.
14.6. Harga satuan yang tercantum dalam daftar kuantitas dan harga adalah tetap.

PASAL 15. MATA UANG DAN CARA PEMBAYARAN


15.1. Harga satuan dasar, harga satuan pekerjaan dan jumlah harga penawaran harus menggunakan mata uang Rupiah.
15.2. Cara pembayaran dilakukan sesuai ketentuan dalam data lelang.(Bab II Pasal 4 )

PASAL 16. MASA BERLAKUNYA PENAWARAN

16.1. Masa berlakunya penawaran adalah sesuai ketentuan dalam data lelang.(Bab II Pasal 5)
16.2. Dalam keadaan khusus, sebelum akhir masa berlakunya penawaran, panitia pengadaan dapat meminta kepada peserta lelang secara
tertulis untuk memperpanjang masa berlakunya penawaran tersebut dalam jangka waktu tertentu.
16.3. Peserta lelang dapat:
a. Menyetujui permintaan tersebut tanpa mengubah penawaran, tetapi diminta memperpanjang masa berlakunya jaminan penawaran
untuk jangka waktu tertentu dan menyampaikan pemyataan perpanjangan masa berlakunya penawaran dan perpanjangan jaminan
penawaran kepada panitia pengadaan;
b. Menolak permintaan tersebut secara tertulis dan jaminan penawarannya tidak disita dan tidak dikenakan sanksi.

PASAL 17. JAMINAN PENAWARAN


17.1. Peserta lelang harus menyediakan jaminan penawaran dalam mata uang Rupiah dengan nominal sebesar antara 1% (satu persen)
sampai dengan 3% (tiga persen) dan nilai Harga Perkiraan Sendiri (HPS). Nilai dan masa berlakunya sesuai ketentuan dalam data
lelang.( Bab II Pasal 6)

17.2. Jaminan penawaran harus diterbitkan oleh bank umum (tidak termasuk bank perkreditan rakyat) atau oleh perusahaan asuransi yang
mempunyai program asuransi kerugian (surety bond) yang mempunyai dukungan reasuransi sebagaimana yang ditetapkan oleh Menteri
Keuangan.
17.3. Bentuk jaminan penawaran tidak harus sesuai dengan ketentuan dalam bentuk jaminan.( isi sesuai dari lembaga penjamin).
17.4. Penawaran yang tidak dilampiri jaminan penawaran sesuai ketentuan dinyatakan tidak lengkap.
17.5. Jaminan penawaran dan Kerja Sama Operasi (KSO) harus ditulis atas nama semua anggota KSO.

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
17.6. Jaminan penawaran dan peserta lelang yang tidak menang diambil sendiri oleh peserta setelah penetapan pemenang lelang.
17.7. Jaminan penawaran dikembalikan segera kepada pemenang lelang setelah pemenang lelang menyerahkan jaminan pelaksanaan.
17.8. Jaminan penawaran akan disita apabila:
a. Peserta lelang menarik penawarannya selama masa berlakunya penawaran; atau,
b. Peserta lelang menolak koreksi aritmatik atas harga penawarannya sesuai dengan Pasal 28.2.; atau
c. Pemenang lelang mengundurkan diri; atau
d. Pemenang lelang dalam batas waktu yang ditentukan gagal:
1) Menyerahkan jaminan pelaksanaan; atau
2) Menandatangani surat perjanjian.

PASAL 18. PENAWARAN ALTENATIF DAN RABAT


18.1. Peserta lelang harus menyampaikan penawaran sesuai dengan ketentuan dokumen lelang. Penawaran altematif tidak akan
dipertimbangkan, kecuali bila penawaran alternatif diperbolehkan sesuai ketentuan dalam data lelang.
18.2. Apabila penawaran alternatif diperbolehkan sesuai ketentuan dalam data lelang, maka selain menyampaikan penawaran utama, bagi
peserta lelang yang akan menawarkan penawaran alternatif harus melengkapi dengan usulan teknis yang meliputi spesifikasi teknis,
gambar, perhitungan desain, metoda pelaksanaan, rincian harga penawaran, dan penjelasan lain yang terkait.
18.3. Hanya penawaran alternatif dan penawaran terendah yang memenuhi syarat akan dipertimbangkan oleh panitia pengadaan.
18.4. Pemberian rabat ditentukan dalam data lelang.

PASAL 19. BENTUK DAN PENANDAAN PENAWARAN


19.1. Peserta lelang harus menyampaikan 1(satu) dokumen penawaran asli sesuai Pasal 13.1.( Dokumen Penawaran) dan diberi tanda
“ASLI” dan 2 (dua) dokumen penawaran salinan yang masing-masing diberi tanda “SALINAN”. Apabila terdapat perbedaan antara
dokumen penawaran asli dan salinan, maka dokumen penawaran asli yang berlaku.
19.2. Dokumen penawaran asli dan salinan harus ditandatangani oleh orang yang berhak atas nama badan usaha peserta lelang sesuai
dengan akta pendirian dan perubahannya, akta pendirian cabang dan perubahannya atau perjanjian KSO.
19.3. Dokumen penawaran tidak boleh ada perubahan, penghapusan atau penambahan.

D. PEMASUKAN PENAWARAN

PASAL 20. SAMPUL DAN TANDA PENAWARAN


20.1. Peserta lelang harus memasukkan dokumen penawaran asli dan seluruh salinannya ke dalam 2 (dua) sampul
20.2. Pada sampul harus ditulis:
a. Alamat Pejabat Pembuat Komitmen, sesuai dengan ketentuan dalam data lelang, pada bagian tengah;
b. Jenis pekerjaan, tempat, hari, tanggal, bulan, tahun, jam pemasukan, sesuai ketentuan dalam data lelang, pada sudut kiri atas;

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
20.3. Sebagai tambahan identifikasi yang diperlukan dalam Pasal 20.2. (SAMPUL DAN TANDA PENAWARAN) harus ditulis nama dan alamat
peserta lelang untuk pengembalian penawaran tanpa dibuka dalam hal penawaran dinyatakan terlambat, sesuai dengan Pasal 22.
20.4. Bila sampul luar tidak direkat maka panitia pengadaan tidak bertanggung jawab atas resiko yang mungkin timbul terhadap dokumen
penawaran.

PASAL 21. BATAS AKHIR WAKTU PEMASUKAN PENAWARAN


21.1. Penawaran harus disampaikan secara langsung kepada panitia pengadaan paling lambat pada tempat dan waktu sesuai ketentuan
dalam data lelang.
21.2. Panitia pengadaan dapat mengundurkan batas akhir waktu pemasukan penawaran dengan mencantumkan dalam addendum dokumen
lelang.

PASAL 22. PENAWARAN TERLAMBAT


22.1. Setiap penawaran yang diterima oleh panitia pengadaan setelah batas akhir waktu pemasukan penawaran pada Pasal 21.1. (BATAS
AKHIR WAKTU PEMASUKAN PENAWARAN) akan ditolak dan dikembalikan kepada peserta lelang dalam keadaan tertutup (sampul
dalam tidak dibuka).

PASAL 23. PENARIKAN, PENGUBAHAN, PENGGANTIAN ATAU PENAMBAHAN DOKUMEN PENAWARAN


23.1. Peserta lelang boleh menarik, mengubah, mengganti dan menambah dokumen penawarannya, setelah penyampaian penawaran dengan
memberitahukan secara tertulis sebelum batas akhir waktu pemasukan penawaran pada Pasal 21.1.
23.2. Pemberitahuan penarikan, pengubahan, penggantian atau penambahan dokumen penawaran harus dibuat secara tertulis dan
dimasukkan ke dalam sampul yang direkat, ditandai dan disampaikan sesuai dengan Pasal 20 dengan menambahkan tanda
“PENARIKAN” / “PENGUBAHAN” / “PENGGANTIAN” atau “PENAMBAHAN” pada sampul luar.
23.3. Penawaran tidak dapat ditarik, diubah, diganti atau ditambah setelah batas akhir waktu pemasukan penawaran sesuai Pasal 21.1.
23.4. Penarikan penawaran dalam kurun waktu antara batas akhir pemasukan penawaran sesuai Pasal 21.1. dan akhir masa berlakunya
penawaran sesuai Pasal 16.1., dikenakan sanksi penyitaan jaminan penawaran sesuai Pasal 17.8.a.

E. PEMBUKAAN PENAWARAN DAN EVALUASI

PASAL 24. PEMBUKAAN


24.1. Panitia pengadaan membuka dokumen penawaran dihadapan peserta lelang, pada waktu dan tempat sesuai ketentuan dalam data
lelang.
24.2. Panitia pengadaan harus membuat berita acara pembukaan penawaran (BAPP), termasuk memuat informasi yang disampaikan sesuai
Pasal 24.(PEMBUKAAN)

PASAL 25. KERAHASIAAN PROSES


25.1. Proses evaluasi dokumen penawaran bersifat rahasia dan dilaksanakan oleh panitia pengadaan secara independen.

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
25.2. Informasi yang berhubungan dengan penelitian, evaluasi, klarifikasi, konfirmasi dan usulan calon pemenang lelang tidak boleh
diberitahukan kepada peserta lelang atau orang lain yang tidak berkepentingan sampai keputusan pemenang diumumkan.
25.3. Setiap usaha peserta lelang untuk mencampuri proses evaluasi dokumen penawaran atau keputusan pemenang akan mengakibatkan
ditolaknya penawaran yang bersangkutan.

PASAL 26. KLARIFIKASI DAN KONFIRMASI PENAWARAN


26.1. Untuk menunjang penelitian dan evaluasi dokumen penawaran, panitia pengadaan dapat melakukan klarifikasi. Peserta lelang harus
memberikan tanggapan atas klarifikasi. Klarifikasi tidak boleh mengubah substansi dan harga penawaran. Klarifikasi dan tanggapan atas
klarifikasi harus dilakukan secara tertulis.
26.2. Terhadap hal-hal yang diperlukan, panitia pengadaan dapat melakukan konfirmasi kepada peserta lelang dan instansi terkait.

PASAL 27. PEMERIKSAAN PENAWARAN DAN PENAWARAN YANG MEMENUHI SYARAT


27.1. Sebelum dilakukan evaluasi yang lebih rinci terhadap semua dokumen penawaran, panitia pengadaan akan meneliti apakah setiap
penawaran:
a. Berasal dan peserta lelang yang diundang;
b. Telah dibubuhi meterai, tanggal, ditandatangani oleh yang berhak dan dicap;
c. Dilampiri jaminan penawaran; dan
d. Memenuhi ketentuan dokumen lelang.
27.2. Penawaran yang memenuhi syarat adalah penawaran yang sesuai ketentuan dokumen lelang, tanpa adanya penyimpangan yang
bersifat penting/pokok atau penawaran bersyarat. Penawaran dengan penyimpangan yang bersifat penting/pokok atau penawaran
bersyarat adalah:
a. Jenis penyimpangan yang berpengaruh terhadap hal-hal yang sangat substantif dan akan mempengaruhi lingkup, kualitas, dan
hasil/kinerja/perfomance pekerjaan;
b. Substansi kegiatan tidak konsisten dengan dokumen lelang;
c. Persyaratan tambahan di luar ketentuan dokumen lelang yang akan menimbulkan persaingan tidak sehat dan/atau tidak adil di antara
peserta lelang yang memenuhi syarat.
27.3. Apabila penawaran tidak memenuhi ketentuan dokumen lelang, akan ditolak oleh panitia pengadaan dan tidak dapat diperbaiki (post
bidding) sehingga menjadi memenuhi syarat.

PASAL 28. KOREKSI ARITMATIK


28.1. Koreksi aritmatik dapat dilakukan sebelum evaluasi dokumen penawaran, sebagai berikut:
a. Kesalahan kuantitas pekerjaan yang tercantum dalam daftar kuantitas dan harga disesuaikan dengan kuantitas yang tercantum dalam
dokumen lelang.
b. Koreksi aritmatik pada daftar kuantitas dan harga dilakukan terhadap perkalian antara kuantitas dengan harga satuan beserta
penjumlahannya sebagai berikut:
1) Harga satuan yang tercantum dalam daftar kuantitas dan harga tidak boleh dikoreksi;

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
2) Apabila terdapat kesalahan hasil pengalian antara kuantitas dengan harga satuan dan penjumlahan, maka dilakukan pembetulan
dan yang mengikat adalah hasil koreksi;
3) Mata pembayaran yang tidak diberi harga satuan dianggap sudah termasuk dalam harga satuan mata pembayaran yang lain, dan
harga satuan dalam daftar kuantitas dan harga tetap dibiarkan kosong;
4) Hasil koreksi aritmatik pada daftar kuantitas dan harga tersebut harus diberitahukan kepada penawar dalam waktu secepatnya.
c. Apabila terdapat perbedaan antara harga satuan pada daftar kuantitas dan harga, dengan harga satuan pada analisa harga satuan
yang bersangkutan, maka yang mengikat adalah harga satuan pada daftar kuantitas dan harga.
28.2. Bila penawar tidak dapat menerima jumlah penawaran hasil koreksi aritmatik, maka penawarannya ditolak dan jaminan penawarannya
disita sesuai Pasal 17.8.b.

PASAL 29. MATA UANG UNTUK EVALUASI PENAWARAN


Penawaran akan dievaluasi berdasarkan mata uang Rupiah sesuai Pasal 15.1.

PASAL 30. EVALUASI PENAWARAN


30.1. Evaluasi penawaran dilakukan sesuai dengan ‘Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor: 257/KPTS/M/2004
tanggal 29 April 2004 Pedoman Evaluasi Penawaran Pelelangan Nasional Pekerjaan Jasa Pelaksanaan Konstruksi (Pemborongan) untuk
Kontrak Harga Satuan.
30.2. Panitia pengadaan hanya akan mengevaluasi penawaran yang memenuhi syarat sesuai dengan Pasal 27. (PEMERIKSAAN
PENAWARAN DAN PENAWARAN YANG MEMENUHI SYARAT)
30.3. Metoda evaluasi penawaran dilakukan sesuai dengan ketentuan dalam data lelang.
30.4. Evaluasi penawaran dilakukan terhadap sekurang kurangnya 3 (tiga) penawaran terendah setelah dilakukan koreksi aritmatik. Urutan
evaluasi penawaran adalah:
a. Evaluasi administrasi
Evaluasi administrasi meliputi:
1) Surat penawaran;
2) Surat jaminan penawaran;
3) Daftar kuantitas dan harga;
4) Analisis harga satuan pekerjaan utama;
5) Surat kuasa (bila ada);
6) Kerja sama operasi (bila ada);
7) Dokumen lainnya yang ditentukan dalam dokumen lelang.

b. Evaluasi teknis
Evaluasi teknis meliputi:
1) Metoda pelaksanaan;
2) Jadual waktu pelaksanaan;

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
3) Spesifikasi teknis;
4) Jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah peralatan minimal yang disediakan sesuai ketentuan dokumen lelang;
5) Personil inti;
6) Bagian pekerjaan yang di subkontrakkan;
7) Syarat teknis lain yang ditentukan dalam dokumen lelang.

c. Evaluasi kewajaran harga


Evaluasi kewajaran harga meliputi:
1) Total harga penawaran;
2) Unsur-unsur yang mempengaruhi substansi/lingkup/kuantitas pekerjaan;
3) Harga satuan timpang;
4) Kewajaran harga.

d. Evaluasi Dokumen Kualifikasi

30.5. Dampak yang diperkirakan dan ketentuan penyesuaian harga yang diterapkan selama masa pelaksanaan pekerjaan, tidak
diperhitungkan dalam evaluasi penawaran.
30.6. Dalam hal pelelangan dilakukan secara serentak untuk lebih dan satu paket pekerjaan, Pejabat Pembuat Komitmendapat memberikan
ketentuan tentang pemberian rabat.

F. PEMENANG LELANG

PASAL 31. KRITERIA PEMENANG


Pejabat Pembuat Komitmenakan menetapkan pemenang lelang dan peserta lelang yang harga penawarannya terendah dan memenuhi syarat
sesuai ketentuan dokumen lelang serta memenuhi syarat kualifikasi.

PASAL 32. PENILAIAN KUALIFIKASI


32.1. Untuk pelelangan umum dengan pasca kualifikasi, terhadap 3 (tiga) penawaran terendah yang memenuhi persyaratan dilakukan
penilaian kualifikasi.
32.2. Penilaian kualifikasi dilakukan sesuai dengan Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor: 339/KPTS/M/2003
tanggal, 31 Desember 2004 tentang Petunjuk pelaksanaan pengadaan jasa konstruksi oleh Instansi Pemerintah.
32.3. Terhadap penyedia jasa yang akan diusulkan sebagai pemenang dan pemenang cadangan dilakukan pembuktian kualifikasi.

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
PASAL 33. HAK PEJABAT PEMBUAT KOMITMENUNTUK MENERIMA DAN MENOLAK PENAWARAN
33.1. Pejabat Pembuat Komitmenmempunyai hak untuk menerima atau menolak salah satu atau semua penawaran dan membatalkan proses
lelang setiap saat sebelum penetapan pemenang lelang, tanpa tuntutan dari peserta lelang yang bersangkutan dan tanpa kewajiban
memberikan alasan apapun kepada peserta lelang, apabila dipandang seluruh penawaran tidak menunjukan adanya persaingan yang
sehat, terjadi pengaturan bersama (kolusi), dan tidak cukup tanggap terhadap dokumen lelang.
33.2. Sebelum Pejabat Pembuat Komitmenmenunjuk penyedia jasa, panitia pengadaan mengumumkan pemenang lelang. Peserta lelang yang
berkeberatan atas hasil penetapan pemenang lelang tersebut dapat mengajukan sanggahan sesuai ketentuan dalam data lelang.
33.3. Sebelum akhir masa berlakunya penawaran yang ditetapkan Pejabat Pembuat Komitmenpada Pasal 16., Pejabat Pembuat
Komitmenmengeluarkan Surat Penunjukan Penyedia Jasa (SPPJ) yang menjadi bagian dokumen kontrak.

PASAL 34. JAMINAN PELAKSANAAN


34.1. Dalam waktu selambat-Iambatnya 14 (empat betas) hari kerja setelah diterbitkannya SPPJ, penyedia jasa harus menyerahkan jaminan
pelaksanaan kepada Pejabat Pembuat Komitmendengan nilai sesuai ketentuan dalam data lelang.
34.2. Jaminan pelaksanaan yang berupa bank garansi harus dikeluarkan oleh bank umum (bukan bank perkreditan rakyat).
34.3. Apabila penyedia jasa yang ditunjuk sebagai pemenang lelang gagal memenuhi Pasal 33.1., maka dinyatakan batal sebagai pemenang
lelang, disita jaminan penawarannya dan dikenakan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.
34.4. Untuk penawaran yang rendah ( lebih kecil dari 80% HPS). Jaminan Pelaksanaan dinaikkan sekurang-kurangnya menjadi 80 % HPS

PASAL 35. PENANDATANGANAN KONTRAK


Penandatanganan kontrak dilakukan selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja setelah penerbitan SPPBJ dan setelah penyedia jasa
menyerahkan jaminan pelaksanaan sesuai Pasal 34. Jaminan Pelaksanaan

PASAL 36. UANG MUKA DAN JAMINAN UANG MUKA


36.1. Pejabat Pembuat Komitmenakan membayar uang muka sesuai ketentuan dalam syarat-syarat khusus kontrak setelah penyedia jasa
menyerahkan jaminan uang muka dengan nilai sekurang-kurangnya 100% (seratus persen) dari besamya uang muka. Jaminan Uang
muka harus dari Bank Umum bukn BPR.

PASAL 37. JURU PENENGAH


37.1. Pejabat Pembuat Komitmenmengusulkan nama orang sebagai juru penengah (mediator/konsiliator) sesuai ketentuan dalam data lelang
yang akan ditunjuk sebagai mediator/konsiliator untuk pelaksanaan kontrak:
a. Apabila penyedia jasa tidak setuju terhadap usulan tersebut, penyedia jasa harus mengusulkan nama orang sebagai
mediator/konsiliator dalam dokumen penawaran;
b. Apabila dalam SPPJ, Pejabat Pembuat Komitmentidak menyetujui usulan mediator/konsiliator penyedia jasa, maka
mediator/konsiliator harus ditetapkan atas kesepakat kedua belah pihak.

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
c. Apabila mediator/konsiliator tidak ada atau tidak disepakati kedua belah pihak, maka nama mediator/konsiliator dapat diminta dari
Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI).

PASAL 38. LARANGAN PERSEKONGKOLAN


38.1. Pejabat Pembuat Komitmendan penyedia jasa atau antara penyedia jasa dilarang melakukan persekongkolan untuk mengatur dan/atau
menentukan pemenang dalam pelelangan sehingga mengakibatkan terjadinya persaingan usaha yang tidak sehat.
38.2. Pejabat Pembuat Komitmendan penyedia jasa dilarang melakukan persekongkolan untuk menaikkan nilai pekerjaan (mark up).
38.3. Pejabat Pembuat Komitmendan penyedia jasa yang melakukan persekongkolan sesuai Pasal 38.1. dan Pasal 38.2., dikenakan sanksi
sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku, yaitu Undang-Undang Jasa Konstruksi dan Undang-Undang Tentang
Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.

PASAL 39. PAKTA INTEGRITAS


39.1. Pakta integritas berisi ikrar untuk mencegah dan tidak melakukan kolusi, korupsi dan nepotisme (KKN).
39.2. Pejabat Pembuat Komitmendan panitia pengadaan harus menandatangani pakta integritas sebelum dimulainya pelaksanaan pelelangan
yaitu sebelum pengumuman pelelangan.
39.3. Penyedia jasa harus menandatangani Pakta Integritas pada saat pengambilan dokumen kualifikasi/dokumen lelang.
39.4. Pakta Integritas harus ditandatangani oleh pemimpin/ direktur utama perusahaan atau penerima kuasa dan direktur utama yang nama
penerima kuasanya tercantum dalam akta pendirian atau perubahannya, atau kepala cabang perusahaan yang diangkat oleh kantor
pusat yang dibuktikan dengan dokumen otentik, atau pejabat yang menurut perjanjian kerjasama adalah yang berhak mewakili
perusahaan yang bekerjasama.
39.5. Bentuk Pakta Integritas dibuat oleh Pejabat Pembuat Komitmen.

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
BAB II
DATA LELANG

Keterangan:
1. Data lelang ditetapkan oleh Pejabat Pembuat Komitmenyang memuat
ketentuan dan informasi yang spesifik sesuai dengan jenis pekerjaan,
meliputi: penyusunan, penyampaian, pembukaan, evaluasi penawaran
dan penunjukan penyedia jasa.
2. Panitia pengadaan dapat menambahkan ketentuan lain.
3. Bila terjadi perbedaan antara instruksi kepada peserta lelang dengan
data lelang, maka ketentuan dalam data lelang yang berlaku.
4. Data lelang tidak menjadi bagian dari kontrak.

PASAL 1. LINGKUP PEKERJAAN


1.1. Nama Kegiatan : Pembangunan Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
Nama Pekerjaan : Pembangunan Perpustakaan Mini, Media Center, Amphiteater, Kolam Pinisi, Museum Rumah Kaca,
Theurapic Track Bukit Siguntang Kota Palembang
1.2. Pejabat Pembuat Komitmen adalah ………………………., NIP. …………….., berdasarkan Surat Keputusan ………………………………:
Nomor : ................................
Tanggal : ...............................
1.3. Panitia Pengadaan adalah Tim yang bertugas membantu Pejabat Pembuat Komitmen dalam penyelenggaraan pengadaan jasa yang
ditunjuk berdasarkan Surat Keputusan ……………………………………………:
Nomor : ...............................
Tanggal : ................................
1.4. Pengelola Teknik Proyek (PTP) adalah unsur Konsultan Pengawasyang ditunjuk dan bertugas berdasarkan Surat Keputusan
………………………………………….. untuk mengawasi jalannya program.
Nomor : ...............................
Tanggal : ..............................
1.5. Jangka waktu penyelesaian pekerjaan:……………..(…………………………)hari kalender.

PASAL 2. SUMBER DANA


Sumber dana untuk pekerjaan ini disediakan pada Dana Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DPA) APBD DINAS PEMUDA, OLAH
RAGA DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA SELATAN Tahun Anggaran 2013
Nomor : ……………………….

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
Tanggal : ……………………….

PASAL 3. PENJELASAN DOKUMEN LELANG


Penjelasan dokumen lelang akan dilaksanakan pada:
Hari :………………………
Tanggal :………………………
Waktu :………………… WIB
Tempat :………………………

PASAL 4. MATA UANG PENAWARAN DAN CARA PEMBAYARAN


Pembayaran dilakukan dengan cara angsuran (termijn) yang akan dituangkan dalam kontrak

PASAL 5. MASA BERLAKUNYA PENAWARAN


Masa laku penawaran selama 60 (enam puluh) hari kalender sejak batas akhir waktu pemasukan penawaran.

PASAL 6. JAMINAN PENAWARAN


Besarnya jaminan penawaran sekurang-kurangnya adalah Rp ………………………
(…………………………..)
Masa laku jaminan 60 hari kalender sejak tanggal pembukaan penawaran

Ditujukan kepada :
Pejabat Pembuat Komitmen
Pembangunan Kawasan Wisata Danau OPI Palembang

PASAL 7. PENAWARAN ALTERNATIF


Penawaran altematif tidak diperbolehkan.

PASAL 8. SAMPUL DAN TANDA PENAWARAN


8.1. Keseluruhan dokumen dan dokumen kualifikasi (1) asli dan 2 salinan) dimasukkan dalam 1 (satu) sampul/amplop tertutup (dilem rapat
dan rapi) warna putih, tidak tembus baca dengan ukuran menyesuaikan dokumen masing-masing
8.2. Pada bagian kiri atas sampul ditulis sbb;

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
“DOKUMEN PENAWARAN DAN DOKUMEN KUALIFIKASI PENGADAAN BARANG/JASA”
KEGIATAN :
Pembangunan Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang

PEKERJAAN :
Pembangunan Perpustakaan Mini, Media Center, Amphiteater, Kolam Pinisi, Museum Rumah Kaca, Theurapic Track
Bukit Siguntang Kota Palembang

LOKASI :
KOta Palembang

TH. ANGGARAN : 2013

8.3. Dan di bagian kanan tengah ditulis

Kepada Yth. :
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
UP. Panitia Pengadaan Penyedia Jasa Kontraktor
Pembangunan Perpustakaan Mini, Media Center, Amphiteater, Kolam Pinisi, Museum Rumah Kaca, Theurapic Track
Bukit Siguntang Kota Palembang
Penulisan surat penawaran, lampiran dan sampul penawaran boleh menggunakan mesin ketik atau computer.

PASAL 9. BATAS AKHIR WAKTU PEMASUKAN PENAWARAN


Batas akhir waktu pemasukan penawaran:
Hari : …………………..
Tanggal : …………………..
Bulan : …………………..
Tahun : …………………..
Jam : …………………..
Tempat : …………………..

PASAL 10. PEMBUKAANPENAWARAN

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
Pembukaan penawaran:
Hari : …………………..
Tanggal : …………………..
Bulan : …………………..
Tahun : …………………..
Jam : …………………..
Tempat : …………………..

PASAL 11. EVALUASI PENAWARAN


Metodaevaluasi penawaran dilakukan dengan sistem gugur.

PASAL 12. PENUNJUKAN PENYEDIA JASA


Sanggahan peserta lelang sesuai dengan Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor : 257/KPTS/M/2004 tanggal 29
April 2004 tentangPedoman Evaluasi Penawaran Pelelangan Nasional Pekerjaan Jasa Pelaksanaan Konstruksi (Pemborongan) untuk
Kontrak Harga Satuan.

PASAL 13. JAMINAN PELAKSANAAN


Nilai jaminan pelaksanaan sebesar 5 % (persen) dari nilai kontrak. Jaminan dikeluarkan oleh Bank.

PASAL 14. JURU PENENGAH


Nama mediator/konsiliator yang diusulkan Pejabat Pembuat Komitmen adalah : BANI (BADAN ARBITRASE NASIONAL INDONESIA)

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
DAFTAR SIMAK DOKUMEN LELANG YANG HARUS DIMASUKKAN

No. URAIAN ADA TIDAK

1 Surat Kuasa
2 Surat Penawaran
3 Rekapitulasi Biaya
4 Daftar Perincian Biaya
5 Daftar Harga Satuan Bagan dan Upah Tenaga
6 Daftar Analisis Harga Satuan Pekerjaan
7 Jaminan Penawaran
Surat Pernyataan Mengikuti Jamsostek dan Kesanggupan Membayar
8
Retribusi Bahan Galian golongan C
9 Surat Keterangan Dukungan dari Bank
10 Soft Copy Data Penawaran
11 Jadwal Rencana Pelaksanaan
12 Proposal Teknis / Metode Pelaksanaan
13 Daftar Peralatan Yang digunakan
14 Daftar Kualitas Bahan/Spesifikasi Teknis
15 Daftar Pekerjaan yang Disub kontrakkan
16 Struktur Organisasi Pelaksanaan
17 Daftar Personil
18 Formulir Isian kualifikasi

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
BAB III
BENTUK SURAT PENAWARAN, LAMPIRAN
SURAT PENUNJUKAN DAN SURAT PERJANJIAN

A. BENTUK SURAT PENAWARAN

KOP PERUSAHAAN

Nomor : ……………………… ………..…….,……………………..


Lampiran : ……………………….

Kepada Yth :

Pejabat Pembuat Komitmen


Pembangunan Perpustakaan Mini, Media Center, Amphiteater, Kolam Pinisi, Museum Rumah Kaca, Theurapic Track Bukit Siguntang
Kota Palembang

Perihal: Penawaran Pelelangan Kegiatan Pengadaan Barang dan Jasa Pembangunan Perpustakaan Mini, Media Center,
Amphiteater, Kolam Pinisi, Museum Rumah Kaca, Theurapic Track Bukit Siguntang Kota Palembang

Pekerjaan Pembangunan Perpustakaan Mini, Media Center, Amphiteater, Kolam Pinisi, Museum Rumah Kaca, Theurapic
Track Bukit Siguntang Kota Palembang(nama pekerjaan)

Sehubungan dengan pengumumanlelangan nomor:…................... tanggal………….…. setelah kami mempelajari dengan saksama dokumen
lelang termasuk berita acara penjelasan dan adendumnya, dengan ini kami mengajukan penawaran untuk Pekerjaan : Pembangunan
Perpustakaan Mini, Media Center, Amphiteater, Kolam Pinisi, Museum Rumah Kaca, Theurapic Track Bukit Siguntang Kota Palembang

, sebesar Rp………………. (………………………………………).

Dalam penawaran ini sudah termasuk pengadaan tenaga kerja, bahan, peralatan, biaya umum dan keuntungan, dan semua kewajiban pajak
untuk melaksanakan pekerjaan tersebut di atas.

Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama …… (…………… ) hari kalender. Penawaran ini berlaku selama …..…
(………………..……………… ) hari kalender sejak pembukaan penawaran.

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
Kami akan tunduk pada semua ketentuan yang tercantum dalam dokumen lelang.

Sesuai dengan persyaratan dokumen lelang, bersama surat penawaran ini kami lampirkan:

1. Surat Kuasa (bila diperlukan) asli dan 2 (dua) berkas salinan; *)


2. Jaminan Penawaran, asli dan 2 (dua) berkas salinan;
3. Rekapitulasi Biaya, asli dan 2 (dua) berkas salinan;
4. Daftar Perincian Biaya (Kuantitas dan Harga), asli dan 2 (dua) berkas salinan;
5. Daftar Harga satuan Bahan dan Upah Tenaga, asli dan 2 (dua) berkas salinan;
6. Daftar Analisis harga Satuan Pekerjaan, asli dan 2 (dua) berkas salinan;
7. Jaminan Penawaran, asli dan 2 (dua) berkas salinan;
8. Surat Pernyataan Mengikuti Jamsostek dan Kesanggupan Membayar Retribusi Bahan Galian golongan C, asli dan 2 (dua) berkas salinan;
9. Surat Keterangan Dukungan dari Bank, asli dan 2 (dua) berkas salinan;
10. Soft Copy Data Penawaran (Data Biaya) 1(satu) buah
11. Jadual Rencana Pelaksanaan, asli dan 2 (dua) berkas salinan;
12. Proposal Teknis/Metode Pelaksanaan, asli dan 2 (dua) berkas salinan;
13. Daftar Peralatan Yang digunakan, asli dan 2 (dua) berkas salinan;
14. Daftar Kualitas Bahan/ Spesifikasi teknis, asli dan 2 (dua) berkas salinan;
15. Daftar Pekerjaan yang disub kontrakkan, asli dan 2(dua) berkas salinan;
16. Struktur Organisasi Pelaksanaan, asli dan 2(dua) berkas salinan;
17. Daftar Personil, asli dan 2(dua) berkas salinan;
18. Lampiran lain yang disyaratkan. ***)

Penawar
Materai, tanggal, tanda tangan
dan cap perusahaan

…….……….
Jabatan

Keterangan : *) Harus dilampirkan surat kuasa apabila dikuasakan.


**) Khusus untuk penawar yang berbentuk kemitraan.
***) Termasuk persyaratan bila dengan pascakualifikasi.

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
B. BENTUK PERJANJIAN KEMITRAAN UNTUK KERJA SAMA OPERASI (KSO)

SURAT PERJANJIAN KEMITRAAN


KERJA SAMA OPERASI (KSO)

MENIMBANG :
BAHWA,
Sehubungan dengan pelelangan Pekerjaan ....................................... (nama pekerjaan) yang pembukaan penawarannya akan dilakukan di
........................................ pada tanggal ...................2013, maka
.....................................................................................................(nama penyedia jasa 1)
dan
.....................................................................................................(nama penyedia jasa 2)
dan
....................................................................................................(nama penyedia jasa 3)

bermaksud untuk mengikuti pelelangan dan pelaksanaan kontrak secara bersama-sama dalam bentuk Kerja Sama Operasi (KSO).

MENYETUJUI DAN MEMUTUSKAN :


BAHWA,

1. Secara bersama-sama :
a. Menunjuk .............................................................................. (nama penyedia jasa 1) sebagai perusahaan utama (leading firm) untuk
KSO dan mewakili serta bertindak untuk dan atas nama KSO dan menandatangani semua dokumen termasuk dokumen penawaran
dan dokumen kontrak.
b. ........................................................................................(nama penyedia jasa 1) dan
........................................................................................(nama penyedia jasa 2) dan
........................................................................................(nama penyedia jasa 3) menyetujui apabila ditunjuk sebagai pemenang, wajib
bertanggung jawab baik secara bersama-sama atau masing-masing atas semua kewajiban sesuai ketentuan dokumen kontrak.

2. Keikutsertaan modal (sharing) setiap perusahaan dalam KSO adalah :


Penyedia jasa 1 ..........% (..............................................................................persen)
Penyedia jasa 2 ..........% (..............................................................................persen)
Penyedia jasa 3 ..........% (............................................................................. persen)

3. Masing-masing penyedia jasa anggota KSO, akan mengambil bagian sesuai sharing terscbut pada butir 2 dalam hal pengeluaran,
keuntungan dan kenugian dari KSO. Pembagian sharing dalam KSO ini tidak akan diubah baik selama masa penawaran maupun

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
sepanjang masa kontrak, kecuali dengan persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Pejabat Pembuat Komitmendan persetujuan bersama
secara tertulis dari masir.g-masing anggota KSO. Terlepas dari sharing yang ditetapkan diatas, masingmasing anggota KSO akan
melakukan pengawasan penuh terhadap semua aspek pelaksanaan dari perjanjian ini, termasuk hak untuk memeriksa keuangan,
perintah pembelian, tanda terima, daftar peralatan dan tenaga kerja, perjanjian subkontrak, surat-menyurat, teleks dan lain-lain.

4. Wewenang menandatangani untuk dan atas nama KSO diberikan kepada ............................... ( nama wakil penyedia jasa yang diberi
kuasa) dalm kedudukannya sebagai direktur utama/direktur pelaksana .................................. (nama penyedia jasa 1) berdasarkan
persetujuan tertulis dari ................................................................................ ( nama penyedia jasa 2)
................................................................................ (nama penyedia jasa 3) sehubungan dengan substansi dan semua ketentuan dalam
semua dokumen yang akan di tandaiangani.

5. Perjanjian ini akan berlaku sejak tanggal ditandatangani.

6. Perjanjian ini secara otomatis menjadi batal dan tidak berlaku lagi bila pelelangan tidak dimenangkan oleh perusahaan KSO.

7. Perjanjian ini dibuat dalam rangkap ........ (.......................................... ) bermaterai cukup yang masing masing mempunyai kekuatan
hukum yang sama.

DENGAN KESAKSIANI INI semua anggota KSO membubuhkan tanda tangan dan cap perusahaan di ................ pada hari ............
tanggal ................... bulan ...................... tahun ..................

Penyedia jasa 1 Penyedia jasa 2 Penyedia jasa 3

(............................) (.............................. ) (.............................) (meterai, tanda tangan dan cap tiap wakil yang
diberi kuasa)

Disahkan olehNOTARIS

(.......................................... )
(tanda tangan dan cap)

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
C. BENTUK SURAT KUASA

KOP PERUSAHAAN

SURAT KUASA
Nomor : ……………………..

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : …………………………………………………………….
Jabatan : Direktur Utama/Direktur PT/CV ……………………………………….. Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama perusahaan
berdasarkan Akta Notaris …………………… di ……………………. No ………………………….. tanggal …………………………..
beserta perubahannya yang berkedudukan di ………………………………………………………… (alamat perusahaan).
Yang selanjutnya disebut sebagai Pemberi Kuasa .

Nama :…………………………………………………….
Jabatan :……………………………………………………. Yang diangkat berdasarkan Akta Notaris …………….. di ……………………. No
………………………….. tanggal ………………………….. beserta perubahannya yang berkedudukan di
………………………………………………………… (alamat perusahaan).
Yang selanjutnya disebut sebagai Penerima Kuasa.
Untuk dan atas nama Pemberi Kuasa diberi wewenang untuk menandatangani surat penawaran
Pekerjaan……………………………………………………. (nama pekerjaan) beserta lampirannya.
Surat Kuasa ini tidak dapat dilimpahkan lagi kepada orang lain.
……………………,………………………………2013
Penerima Kuasa Pemberi Kuasa

Meterai Rp 6.000,-
Bertanggal,
Tanda tangan,
Cap perusahaan

…………………………… ……………………………
(nama dan jabatan) (nama dan jabatan)

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
D. BENTUK SURAT PENUNJUKAN PENYEDIA JASA
(LETTER OF ACCEPTANCE)

KOP PERUSAHAAN

Nomor : ………………. …………..,……..………2013


Lampiran : ………………

Kepada Yth……………….
(nama penyedia jasa)
di…………………..
(alamat penyedia jasa)

Perihal : Penunjukan Penyedia Jasa untuk Pelaksanaan Pekerjaan ……………………….

Dengan ini diberitahukan bahwa penawaran Saudara nomor…….tanggal …………… 2013 perihal……………….untuk pelaksanaan
pekerjaan………..(nama pekerjaan) dengan nilai penawaran terkoreksi sebesar Rp…….. (…….. ) kami nyatakan diterima/disetujui.
Kami setuju bahwa……….(nama mediator/konsiliator yang diusulkan) ditunjuk sebagai mediator/konsiliator.
Kami tidak setuju bahwa (nama mediator/konsiliator yang diusulkan) ditunjuk sebagai mediator/konsiliator, dengan ini kami minta ………..(nama
mediator/konsiliator) untuk menjadi mediator/konsiliator sesuai dengan Pasal 38.1. Instruksi Kepada Peserta Lelang.
Dengan ini Saudara diminta untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan ketentuan kontrak.

Nama Pejabat Pembuat Komitmen :………………….


Jabatan :………………….
Kantor/satuan kerja :………………….
Tanda tangan :………………….

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
E. BENTUK SURAT PERJANJIAN

SURAT PERJANJIAN
Nomor:……………………....

ANTARA
Pejabat Pembuat Komitmen
………………………………………………………
………………………………………..

DAN

………………………………………………..(nama perusahaan)
UNTUK
MELAKSANAKAN PEKERJAAN JASA PEMBORONGAN
…………………………………..

Surat Perjanjian ini dibuat di ………………. pada hari……………., tanggal ……………… bulan…………….tahun 2013( tempat, tanggal, bulan
dan tahun penandatangan Surat Perjanjian) antara Pejabat Pembuat Komitmen, selanjutnyadisebutPIHAK KESATU, dan
……………………………(nama pimpinan perusahaan yang mengikat perjanjian), selanjutnya disebut PIHAK KEDUA, termasuk semua lampiran
yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan yang selanjutnya disebut KONTRAK tertanggal ……….……….2013.

MAKA DENGAN INI Kedua Belah Pihak menyetujui semua ketentuan yang tercantum dalam pasal-pasal berikut:

19. Kata-kata dan ungkapan-ungkapan dalam surat perjanjian ini mempunyai arti yang sama sebagaimana yang dituangkan di dalam syarat-
syarat surat perjanjian di bawah ini.
20. PIHAK KEDUA harus melaksanakan, menyelesaikan, dan memperbaiki pekerjaan, yaitu…………………..(nama pekerjaan) sesuai dengan
surat perjanjian ini dan lampirannya (kontrak).Waktu penyelesaian pekerjaan dihitung sejak tanggal mulai kerja, adalah …………………
(…………..) hari kalender.
21. Dokumen Kontrak yang ditentukan di bawah ini harus dibaca serta merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan kontrak, yaitu:
a. Surat Perjanjian;
b. Surat Penunjukan Penyedia Jasa;
c. Surat Penawaran;
d. Adendum Dokumen Lelang (bila ada);
e. Syarat-Syarat Khusus Kontrak;
f. Syarat-Syarat Umum Kontrak;

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
g. Spesifikasi Teknis;
h. Gambar-Gambar;
i. Daftar Kuantitas dan Harga;
j. Dokumen lain yang tercantum dalam lampiran kontrak.
4. Syarat-syarat Dokumen Kontrak mengikat Kedua Belah Pihak, kecuali diubah dengan kesepakatan bersama.
5. Sesuai dengan ketentuan kontrak:
a. PIHAK KEDUA wajib melaksanakan, menyelesaikan, memperbaiki pekerjaan secara cermat, akurat dan penuh tanggung jawab
dengan menyediakan tenaga kerja, Bahan-Bahan, peralatan, angkutan ke atau dari lapangan, dan segala pekerjaan permanen
maupun sementara yang diperlukan untuk pelaksanaan, penyelesaian dan perbaikan pekerjaan yang dirinci dalam kontrak.
b. PIHAK KEDUA wajib melaksanakan, menyelesaikan, dan memperbaiki seluruh pekerjaan sesuai ketentuan kontrak, sampai diterima
dengan baik oleh PIHAK KESATU.
6. Sesuai dengan ketentuan kontrak:
a. PIHAK KESATU wajib menyediakan fasilitas untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
b. penyelesaian, dan perbaikan pekerjaan berdasarkan hasil pengukuran, harga satuan pekerjaan yang tercantum dalam Daftar
Kuantitas dan Harga.
7. Harga kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) diperoleh dan kuantitas pekerjaan dan harga satuan pekerjaan yang tercantum
dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah Rp………………………(………….…)
8. Surat Perjanjian ini berlaku dan mengikat Kedua Belah Pihak sejak tanggal ditandatangani. Surat Perintah Mulai Kerja diterbitkan setelah
Surat Perjanjian ditandatangani.
9. Kecuali jika disepakati lain oleh Kedua Belah Pihak, alamat PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA adalah:

Alamat PIHAK KESATU


……………………………………………….
……………………………………………….

Alamat PIHAK KEDUA


……………………………….……………………………………….
…………………………………………………………………….
(alamat kantor penyedia jasa)
10. Dengan tidak mengurangi kekuatan Pasal 43. Syarat-Syarat Umum Kontrak dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak, Kedua Belah Pihak setuju
bahwa untuk perjanjian ini memilih tempat kediaman yang tetap dan seandainya perselisihan yang tidak dapat dimusyawarahkan (melalui
mediasi, konsiliasi, dan arbitrase), maka Kedua Belah Pihak sepakat untuk menyelesaikan perselisihan melalui kantor Panitera Pengadilan
Negeri di Palembang.

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
DENGAN DEMIKIAN, Kedua Belah Pihak telah sepakat untuk menandatangani Surat Perjanjian mi pada tanggal tersebut di atas.

PIHAK KEDUA PIHAK KEDUA PIHAK KEDUA PIHAK KESATU


(nama, jabatan, nama perusahaan Pejabat Pembuat Komitmen
Materai Rp. 6.000,- Materai Rp. 6.000,-

(……………………..) (……………………..)

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
BABIV
SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK

A. KETENTUANUMUM

PASAL 1. DEFINISI
1.1. Dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak ini kata-kata dan ungkapan-ungkapan harus mempunyai arti seperti yang dimaksudkan atau
didifinisikan disini.
a. Jasa pemborongan adalah layanan pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang perencanaan teknis dan spesifikasinya ditetapkan
Pejabat Pembuat Komitmendan proses serta pelaksanaannya diawasi oleh Pejabat Pembuat Komitmenatau pengawas konstruksi
yang ditugasi;
b. Pejabat Pembuat Komitmenadalah kepala kantor/satuan kerja/pemimpin proyek/pemimpin bagian proyek sebagai pemilik pekerjaan
yang bertanggungjawab atas pengadaan jasa dalam Iingkungan kantor/satuan kerja proyek/bagian proyek tertentu. Nama, jabatan,
dan alamat Pejabat Pembuat Komitmentercantum dalam syarat-syarat khusus kontrak;
c. Penyedia jasa adalah badan usaha yang kegiatan usahanya menyediakan layanan jasa;
d. Sub penyedia jasa adalah penyedia jasa yang mengadakan perjanjian kerja dengan penyedia jasa penanggungjawab kontrak, untuk
melaksanakan sebagian pekerjaan setelah disetujui oleh direksi pekerjaan;
e. Panitiapengadaan adalah tim yang diangkat oleh Kuasa Pengguna Anggaranuntuk melaksanakan pemilihan penyedia jasa;
f. Kontrak adalah perikatan hukum antara Pejabat Pembuat Komitmendengan penyedia jasa dalam pelaksanaan pengadaan jasa;
g. Kontrak Lumpsumadalah kontrak pengadaan barang/jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu, dengan
jumlah harga yang pasti dan tetap, dan semua resiko yang mungkin terjadi dalam proses penyelesaian pekerjaan, sepenuhnya
ditanggung semua oleh pihak penyedia barang/jasa.
h. Dokumen kontrak adalah keseluruhari dokumen yang mengatur hubungan hukum antara Pejabat Pembuat Komitmendan penyedia
jasa untuk melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan, yang terdiri dan:
1) Surat perjanjian;
2) Surat penunjukan penyedia jasa;
3) Surat penawaran;
4) Adendum dokumen lelang (bila ada);
5) Syarat-syarat khusus kontrak;
6) Syarat-syarat umum kontrak;
7) Spesifikasi teknis;
8) Gambar-gambar;
9) Daftar kuantitas dan harga;
10) Dokumen lain yang tercantum dalam lampiran kontrak;
i. Harga kontrak adalah harga yang tercantum dalam surat penunjukan penyedia jasa yang selanjutnya disesuaikan menurut ketentuan
kontrak;

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
j. Hari adalah hari kalender; bulan adalah bulan kalender;
k. Direksi pekerjaan adalah pejabat atau orang yang ditentukan dalam syarat-syarat khusus kontrak untuk mengelola administrasi
kontrak dan mengendalikan pekerjaan. Pada umumnya direksi pekerjaan dijabat oleh Pejabat Pembuat Komitmen, namun dapat
dijabat oleh orang lain yang ditunjuk oleh Pejabat Pembuat Komitmen;
l. Konsultan Pengawasadalah tim yang ditunjuk oleh direksi pekerjaan yang bertugas untuk mengawasi pekerjaan;
m. Daftar kuantitas dan harga adalah daftar kuantitas yang telah diisi harga satuan dan jumlah biaya keseluruhannya yang merupakan
bagian dan penawaran;
n. Mata pembayaran utama adalah mata pembayaran pokok dan penting yang nilai bobot kumulatifnya minimal 80% (delapan puluh
persen) dari seluruh nilai pekerjaan, dihitung mulai dan mata pembayaran yang nilai bobotnya terbesar yang ditetapkan dalam
dokumen lelang;
o. Pekerjaan harian adalah pekerjaan yang pembayarannya berdasarkan penggunaan tenaga kerja, bahan dan peralatan;
p. Pekerjaan sementara adalah pekerjaan penunjang yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan permanen;
q. Perintah perubahan adalah perintah yang diberikan oleh direksi pekerjaan kepada penyedia jasa untuk melakukan perubahan
pekerjaan;
r. Tanggal mulai kerja adalah tanggal mulai kerja penyedia jasa yang dinyatakan pada Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK), yang
dikeluarkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen;
s. Tanggal penyelesaian pekerjaan adalah tanggal penyerahan pertama pekerjaan, dinyatakan dalam berita acara penyerahan
pertama pekerjaan yang diterbitkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen;
t. Masa pemeliharaan adalah kurun waktu kontrak yang ditentukan dalam syarat-syarat khusus kontrak, dihitung sejak tanggal
penyerahan pertama pekerjaan sampai dengan tanggal penyerahan akhir pekerjaan;
u. Mediator adalah orang yang ditunjuk atas kesepakatan Pejabat Pembuat Komitmendan penyedia jasa untuk menyelesaikan
perselisihan pada kesempatan pertama;
v. Konsiliator adalah orang yang ditunjuk atas kesepakatan Pejabat Pembuat Komitmendan penyedia jasa untuk menyelesaikan
perselisihan pada kesempatan kedua;
w. Arbiter adalah orang yang ditunjuk atas kesepakatan Pejabat Pembuat Komitmendan penyedia jasa, atau ditunjuk oleh pengadilan
negeri, atau ditunjuk oleh lembaga arbitrase, untuk memberikan putusan mengenai sengketa tertentu yang diserahkan
penyelesaiannya melalui arbitrase;
x. Kegagalan bangunan adalah keadaan bangunan, yang setelah diserahterimakan oleh penyedia jasa kepada Pejabat Pembuat
Komitmenmenjadi tidak berfungsi, baik secara keseluruhan maupun sebagian dan/atau tidak sesuai dengan ketentuan yang
tercantum dalam kontrak, dari segi teknis, manfaat, keselamatan dan kesehatan kerja, dan/atau keselamatan umum.

PASAL 2. PENERAPAN
2.1. Ketentuan-ketentuan pada syarat-syarat umum kontrak harus diterapkan secara luas tanpa melanggar ketentuan yang ada dalam
dokumen kontrak keseluruhari dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2.2. Dokumen kontrak harus diinterpretasikan dalam urutan kekuatan hukum sebagai berikut:
a. Surat Perjanjian;

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
b. Surat Penunjukan Penyedia Jasa;
c. Surat Penawaran;
d. Addendum Dokumen Lelang (bila ada);
e. Syarat-Syarat Khusus Kontrak;
f. Syarat-Syarat Umum Kontrak;
g. Spesifikasi Teknis;
h. Gambar-Gambar;
i. Daftar Kuantitas dan Harga;
j. Dokumen lain yang tercantum dalam lampiran kontrak.

PASAL 3. ASALJASA
3.1. Jasa pemborongan untuk pekerjaan ini adalah merupakan layanan jasa dan penyedia jasa nasional yang berdomisili di wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
3.2. Bagi penyedia jasa asing harus mempunyai kantor perwakilan di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

PASAL 4. PENGGUNAAN DOKUMEN KONTRAK DAN INFORMASI


Penyedia jasa tidak diperkenankan menggunakan dokumen kontrak dan informasi yang ada kaitannya dengan kontrak di luar keperluan
daripekerjaan yang tersebut dalam kontrak, kecuali lebih dahulu mendapat ijin tertulis dan Pejabat Pembuat Komitmen.

PASAL 5. HAK PATEN, HAK CIPTA, DAN MEREK


Apabila penyedia jasa menggunakan hak paten, hak cipta dan merek dalam pelaksanaan pekerjaan, maka menjadi tanggung jawab
penyedia jasa sepenuhnya dan Pejabat Pembuat Komitmendibebaskan dari segala tuntutan atau klaim dan pihak ketiga atas
pelanggaran hak paten, hak cipta dan merek.

PASAL 6. JAMINAN
6.1. Penyedia jasa wajib menyerahkan jaminan pelaksanaan kepada Pejabat Pembuat Komitmenselambat-Iambatnya 14 (empat belas) hari
kerja setelah diterbitkannya surat penunjukan penyedia jasa, sebelum dilakukan penandatanganan kontrak. Besarnya jaminan
pelaksanaan sesuai ketentuan dalam syarat-syarat khusus kontrak. Masa berlakunya jaminan pelaksanaan sekurang-kurangnya sejak
tanggal penanda tanganan kontrak sampai dengan 14 (empat belas) hari setelah tanggal penyerahan akhir pekerjaan.
6.2. Pejabat Pembuat Komitmenwajib membayar uang muka kepada penyedia jasa sejumlah tertentu sesuai ketentuan dalam syarat-syarat
khusus kontrak, setelah penyedia jasa menyerahkan jaminan uang muka yang bemilai sekurang-kurangnya sama dengan jumlah uang
muka.
Masa berlakunya jaminan uang muka sekurang-kurangnya sejak tanggal permohonan pembayaran uang muka sampai dengan 14
(empat belas) hari setelah tanggal penyerahan pertama pekerjaan.

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
6.3. Penyedia jasa dapat menyerahkan jaminan pemeliharaan kepada Pejabat Pembuat Komitmensetelah pekerjaan dinyatakan selesai
100% (seratus persen) dan Pejabat Pembuat Komitmenwajib mengembalikan uang retensi (retention money). Besamya jaminan
pemeliharaan sesuai ketentuan dalam syarat-syarat khusus kontrak.
Masa berlakunya jaminan pemeliharaan sekurang-kurangnya sejak tanggal penyerahan pertama pekerjaan sampai dengan 14 (empat
belas) hari setelah tanggal penyerahan akhir pekerjaan.
6.4. Jaminan pelaksanaan, jaminan uang muka dan jaminan pemeliharaan diserahkan dalam bentuk jaminan bank atau surety bond kepada
Pejabat Pembuat Komitmen Bentuk jaminan menggunakan bentuk yang tercantum dalam dokumen lelang.

PASAL 7. ASURANSI
7.1. Penyedia jasa harus menyediakan atas nama Pejabat Pembuat Komitmendan penyedia jasa, asuransi yang mencakup dan saat mulai
pelaksanaan pekerjaan sampai dengan akhir masa pemeliharaan, yaitu:
a. Semua barang dan peralatan-peralatan yang mempunyai resiko tinggi terjadi kecelakaan, peláksanaan pekerjaan, serta personil
untuk pelaksanaan pekerjaan atas segala resiko yaitu kecelakaan, kerusakan-kerusakan, kehilangan, serta resiko lain yang tidak
dapat diduga;
b. Pihak ketiga sebagai akibat kecelakaan di tempat kerja;
c. Perlindungan terhadap kegagalan bangunan.
7.2. Besarnya asuransi ditentukan di dalam syarat syarat khusus kontrak.

PASAL 8. KESELAMATAN KERJA


Penyedia jasa bertanggung jawab atas keselamatan kerja di lapangan sesuai dengan ketentuan dalam syarat-syarat khusus kontrak.
PASAL 9. PEMBAYARAN
9.1. Cara pembayaran
a. Uang muka
1) Uang muka dibayar untuk membiayai penyediaan fasilitas lapangan dan mobilisasi peralatan, personil, dan bahan. Besaran uang
muka ditentukan dalam syarat-syarat khusus kontrak dan dibayar setelah penyedia jasa menyerahkan jaminan uang muka
sekurang-kurangnya sama dengan besamya uang muka;
2) Penyedia jasa harus mengajukan permohonan pembayaran uang muka secara tertulis kepada Pejabat Pembuat
Komitmendisertai dengan rencana penggunaan uang muka;
3) Pejabat Pembuat Komitmenharus mengajukan surat permintaan pembayaran untuk permohonan tersebut pada butir 2)., paling
lambat 7 (tujuh) hari setelah jaminan uang muka diterima;
4) Jaminan uang muka harus diterbitkan oleh bank umum atau perusahaan asuransi yang mempunyai program asuransi kerugian
(surety bond) yang harus direasuransikan sesuai dengan ketentuan Menteri Keuangan;
5) Pengembalian uang muka harus diperhitungkan berangsur-angsur secara proporsional pada setiap pembayaran prestasi
pekerjaan dan paling lambat harus lunas pada saat pekerjaan mencapai prestasi 100% (seratus persen);
6) Untuk kontrak tahun jamak (multy years) nilai jamian uang muka secara bertahap dapat dikurangi sesuai dengan pencapaian
prestasi pekerjaan.

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
b. Prestasi pekerjaan
1) Pembayaran prestasi hasil pekerjaan yang disepakati dilakukan oleh Pejabat Pembuat Komitmen, apabila penyedia jasa telah
mengajukan tagihan disertai laporan kemajuan hasil pekerjaan;
2) Pejabat Pembuat Komitmendalam kurun waktu 7 (tujuh) hari harus sudah mengajukan surat permintaan pembayaran;
3) Sistem pembayaran prestasi pekerjaan sesuai dengan ketentuan dalam syarat syarat khusus kontrak;
4) Bila terdapat ketidaksesuaian dalam perhitungan angsuran, tidak akan menjadi alasan untuk menunda pembayaran.
Penggunajasa dapat meminta penyedia jasa untuk menyampaikan perhitungan prestasi sementara dengan mengesampingkan
hal-hal yang sedang menjadi perselisihan dan besamya tagihan yang dapat disetujui untuk dibayar setinggi-tingginya sebesar
sesuai ketentuan dalam syarat-syarat khusus kontrak
5) Setiap pembayaran harus dipotong jaminan pemeliharaan, angsuran uang muka, denda (bila ada), dan pajak;
6) Untuk kontrak yang mempunyai subkontrak, permintaan pembayaran kepada Pejabat Pembuat Komitmenharus dilengkapi bukti
pembayaran kepada seluruh sub kontraktor sesuai dengan kemajuan pekerjaan;
7) Pembayaran terakhir hanya dilakukan setelah pekerjaan selesai 100% (seratus persen) dan berita acara penyerahan pertama
pekerjaan diterbitkan.
c. Penyesuaian harga
1) Hasil perhitungan penyesuaian harga sesuai Pasal 14. dituangkan dalam amandemen kontrak yang dibuat secara berkala
selambat-Iambatnya setiap 6 (enam) bulan;
2) Pembayaran penyesuaian harga dilakukan oleh Pejabat Pembuat Komitmen, apabila penyedia jasa telah mengajukan tagihan
disertai perhitungan dan data-data;
3) Pejabat Pembuat Komitmendalam kurun waktu 7 (tujuh) hari harus sudah mengajukan suratpermintaan pembayaran.
d. Ganti rugi dan kompensasi
1) Ganti rugi dan kompensasi kepada penyedia jasa dituangkan dalam amandemen kontrak;
2) Pembayaran ganti rugi dan kompensasi dilakukan oleh Pejabat Pembuat Komitmen, apabila penyedia jasa telah mengajukan
tagihan disertai perhitungan dan data-data;
3) Pejabat Pembuat Komitmendalam kurun waktu 7 (tujuh) hari harus sudah mengajukan surat permintaan pembayaran.
9.2. Pejabat Pembuat Komitmenharus sudah membayar kepada penyedia jasa selambat-lambatnya dalam kurun waktu 14 (empat belas) hari
sejak penyedia jasa telah mengajukan tagihan yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawasdan direksi pekerjaan.

PASAL 10. HARGA DAN SUMBER DANA


10.1. Pejabat Pembuat Komitmenmembayar kepada penyedia jasa atas pelaksanaan pekerjaan berdasarkan ketentuan kontrak.
10.2. Kontrak pekerjaan ini dibiayai dengan sumber dana Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran(DIPA) T.A. 2013. Rincian harga kontrak sesuai
dengan rincian yang tercantum dalam daftar kuantitas dan harga.
10.3. Surat perjanjian untuk pekerjaan yang bernilai di atas Rp. 50.000.000.000,00 (lima puluh miliar rupiah) ditandatañgani oleh Pejabat
Pembuat Komitmensetelah memperoleh pendapat ahli hukum kontrak yang profesional yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri.

PASAL 11. WEWENANG DAN KEPUTUSAN PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
Pejabat Pembuat Komitmenmemutuskan hal-hal yang bersifat kontraktual antara Pejabat Pembuat Komitmendan penyedia jasa dalam
kapasitas sebagai pemilik pekerjaan.

PASAL 12. KONSULTAN PENGAWASDAN PENELITI PELAKSANAAN KONTRAK


12.1. Pejabat Pembuat Komitmenmenetapkan Konsultan Pengawasuntuk melakukan pengawasan pelaksanaan pekerjaan mewakili direksi
pekerjaan.
12.2. Pejabat Pembuat Komitmendapat membentuk panitia peneliti pelaksanaan kontrak untuk membantu direksi pekerjaan.

PASAL 13. DELEGASI


Direksi pekerjaan dapat mendelegasikan sebagian tugas dan tanggungjawabnya kepada Konsultan Pengawasdan dapat membatalkan
pendelegasian tersebut setelah memberitahukan kepada penyedia jasa.

PASAL 14. PENYERAHAN LAPANGAN


14.1. Pejabat Pembuat Komitmenwajib menyerahkan seluruh/sebagian lapangan pekerjaan kepada penyedia jasa sesudah diterbitkannya
Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
14.2. Sebelum penyerahan lapangan, Pejabat Pembuat Komitmenbersama-sama penyedia jasa melakukan pemeriksaan lapangan berikut
bangunan, bangunan pelengkap dan seluruh aset milik Pejabat Pembuat Komitmenyang akan menjadi tanggungjawab penyedia jasa,
untuk dimanfaatkan, dijaga dan dipelihara.

14.3. Hasil pemeriksaan lapangan dituangkan dalam berita acara serah terima lapangan yang ditandatangani kedua belah pihak.

PASAL 15. SURAT PERINTAH MULAI KERJA (SPMK)


15.1. Pejabat Pembuat Komitmenharus sudah menerbitkan SPMK selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sejak (SPMK) penandatanganan
kontrak, setelah dilakukan penyerahan lapangan.
15.2. Dalam SPMK dicantumkan saat paling lambat dimulainya pelaksanaan kontrak yang akan dinyatakan penyedia jasa dalam pernyataan
mulai kerja.

PASAL 16. PERSIAPAN PELAKSANAAN KONTRAK


16.1. Sebelum pelaksanaan kontrak Pejabat Pembuat Komitmenbersama-sama dengan penyedia jasa, unsur perencanaan, dan unsur
pengawasan, menyusun rencana pelaksanaan kontrak.
16.2. Pejabat Pembuat Komitmenharus menyelenggarakan rapat persiapan pelaksanaan kontrak selambat lambatnya 7 (tujuh) hari sejak
tanggal diterbitkannya SPMK.
16.3. Beberapa hal yang dibahas dan disepakati dalam rapat adalah:
a. Organisasi kerja;
b. Tata cara pengaturan pekerjaan;
c. Jadual pelaksanaan pekerjaan;

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
d. Jadual pengadaan bahan, mobilisasi peralatan dan personil;
e. Penyusunan rencana pemeriksaan lapangan;
f. Sosialisasi kepada masyarakat dan pemerintah daerah setempat mengenai rencana kerja;

PASAL 17. PROGRAM MUTU


17.1. Program mutu harus disusun oleh penyedia jasa dan disepakati oleh Pejabat Pembuat Komitmendan dapat direvisi sesuai kebutuhan.
17.2. Program mutu minimal berisi:
a. Informasi pengadaan;
b. Organisasi proyek penyedia jasa;
c. Jadual pelaksanaan pekerjaan;
d. Prosedur pelaksanaan pekerjaan;
e. Prosedur instruksi kerja;
f. Pelaksana kerja.
g. Schedule Pelaksanaan Pekerjaan

PASAL 18. PERKIRAAN ARUS UANG


18.1. Penyedia jasa wajib menyerahkan perkiraan arus uang (cash flow forecast) sesuai dengan program kerja kepada direksi pekerjaan.
18.2. Apabila suatu program kerja telah dimutakhirkan, maka penyedia jasa wajib memperbaiki perkiraan arus uang dan diserahkan kepada
direksi pekerjaan.

PASAL 19. PEMERIKSAAN BERSAMA


19.1. Pada tahap awal pelaksanaan kontrak, setelah penerbitan SPMK, Konsultan Pengawasbersama-sama dengan panitia peneliti
pelaksanaan kontrak dan penyedia jasa melaksanakan pemeriksaan lapangan bersama dengan melakukan pengukuran dan
pemeriksaan detail kondisi lapangan untuk setiap rencana mata pembayaran guna menetapkan kuantitas awal.
19.2. Hasil pemeriksaan lapangan bersama dituangkan dalam berita acara. Apabila dalam pemeriksaan bersama mengakibatkan perubahan isi
kontrak maka harus dituangkan dalam bentuk adendum kontrak.

19.3. Selanjutnya pemeriksaan lapangan bersama terhadap setiap mata pembayaran harus dilakukan oleh Konsultan Pengawasdan penyedia
jasa selama periode pelaksanaan kontrak untuk menetapkan kuantitas pekerjaan yang telah dilaksanakan guna pembayaran hasil
pekerjaan.

PASAL 20. PERUBAHAN KEGIATAN PEKERJAAN


20.1. Apabila terdapat perbedaan yang signifikan antara kondisi lapangan pada saat pelaksanaan dengan spesifikasi teknis dan gambar yang
ditentukan dalam dokumen kontrak, maka Pejabat Pembuat Komitmenbersama penyedia jasa dapat melakukan perubahan kontrak yang
meliputi :
a. Menambah atau mengurangi kuantitas pekerjaan yang tercantum dalam kontrak;

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
b. Menambah atau mengurangi jenis pekerjaan dan mata pembayaran;
c. Mengubah spesifikasi teknis dan gambar pekerjaan sesuai dengan kebutuhan lapangan.
20.2. Pekerjaan tambah tidak boleh melebihi 10% (sepuluh persen) dari nilai harga yang tercantum dalam kontrak awal.
20.3. Perintah perubahan pekerjaan dibuat oleh Pejabat Pembuat Komitmensecara tertulis kepada penyedia jasa, ditindaklanjuti dengan
negosiasi teknis dan harga dengan tetap mengacu pada ketentuan yang tercantum dalam kontrak.
20.4. Hasil negosiasi dituangkan dalam berita acara sebagai dasar penyusunan amandemen kontrak.

PASAL 21. PEMBAYARAN UNTUK PERUBAHAN


21.1. Apabila diminta oleh Pejabat Pembuat Komitmen, penyedia jasa wajib mengajukan usulan biaya untuk melaksanakan perintah
perubahan.
21.2. Konsultan Pengawaswajib menilai usulan biaya tersebut selambat-lambatnya dalam waktu 7 (tujuh) hari.
21.3. Apabila pekerjaan dalam perintah perubahan harga satuannya terdapat dalam daftar kuantitas dan harga, dan apabila menurut pendapat
direksi pekerjaan bahwa kuantitas pekerjaan tidak melebihi batas sesuai ketentuan Pasal 22.2. atau waktu pelaksanaan tidak
mengakibatkan perubahan harga, maka harga satuan yang tercantum dalam daftar kuantitas dan harga digunakan sebagai dasar untuk
menghitung biaya perubahan.
21.4. Apabila harga satuan berubah atau pekerjaan dalam perintah perubahan tidak ada harga satuannya dalam daftar kuantitas dan harga,
jika dinilai wajar, maka usulan biaya dan penyedia jasa merupakan harga satuan baru untuk perubahan pekerjaan yang bersangkutan.
21.5. Apabila usulan biaya dari penyedia jasa dinilai tidak wajar, maka Pejabat Pembuat Komitmenmengeluarkan perintah perubahan dengan
mengubah harga kontrak berdasarkan harga perkiraan Pejabat Pembuat Komitmen.
21.6. Apabila perintah perubahan sedemikian mendesak sehingga pembuatan usulan biaya serta negosiasinya akan menunda pekerjaan,
maka perintah perubahan tersebut harus dilaksanakan oleh penyedia jasa dan dan diberlakukan sebagai peristiwa kompensasi sesuai
Pasal 57.1.
21.7. Penyedia jasa tidak berhak menerima pembayaran tambahan untuk biaya-biaya yang sesungguhnya dapat dihindari melalui peringatan
dini.

PASAL 22. PERUBAHAN KUANTITAS DAN HARGA


22.1. Harga satuan dalam daftar kuantitas dan harga digunakan untuk membayar prestasi pekerjaan.
22.2. Apabila kuantitas mata pembayaran utama yang akan dilaksanakan berubah lebih dan 10% (sepuluh persen) dari kuantitas awal, maka
harga satuan pembayaran utama tersebut disesuaikan dengan negosiasi.
22.3. Apabila diperlukan mata pembayaran baru, maka penyedia jasa harus menyerahkan analisa harga satuannya kepada Pejabat Pembuat
Komitmen. Penentuan harga satuan mata pembayaran baru dilakukan dengan negosiasi berdasarkan analisa harga satuan tersebut dan
harga satuan dasar penawaran.

PASAL 23. AMANDEMEN KONTRAK


23.1. Amandemen kontrak harus dibuat bila terjadi perubahan kontrak. Perubahan kontrak dapat terjadi apabila:

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
a. Perubahan pekerjaan disebabkan oleh sesuatu hal yang dilakukan oleh para pihak dalam kontrak sehingga mengubah lingkup
pekerjaan dalam kontrak;
b. Perubahan jadual pelaksanaan pekerjaan akibat adanya perubahan pekerjaan;
c. Perubahan harga kontrak akibat adanya perubahan pekerjaan dan perubahan pelaksanaan pekerjaan.
Amandemen bisa dibuat apabila disetujui oleh para pihak yang membuat kontrak tersebut.
23.2. Prosedur amandemen kontrak dilakukan sebagai berikut:
a. Pejabat Pembuat Komitmenmemberikan perintah tertulis kepada penyedia jasa untuk melaksanakan perubahan kontrak, atau
penyedia jasa mengusulkan perubahan kontrak;
b. Penyedia jasa harus memberikan tanggapan atas perintah perubahan dan Pejabat Pembuat Komitmendan mengusulkan perubahan
harga (bila ada) selambat-lambatnya dalam waktu 7 (tujuh) hari;
c. Atas usulan perubahan harga dilakukan negosiasi dan dibuat berita acara hasil negosiasi;
d. Berdasarkan berita acara hasil negosiasi dibuat amandemen kontrak.

PASAL 24. HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK


24.1. Hak dan kewajiban Pejabat Pembuat Komitmen
a. Mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh penyedia jasa.
b. Meminta laporan-laporan secara periodik mengenai pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh penyedia jasa.
c. Melakukan perubahan kontrak.
d. Menangguhkan pembayaran.
e. Mengenakan denda keterlambatan.
f. Membayar uang muka, hasil pekerjaan, dan uang retensi.
g. Menyerahkan seluruh atau sebagian lapangan pekerjaan.
h. Memberikan instruksi sesuai jadual.
i. Membayar ganti rugi, melindungi dan membela penyedia jasa terhadap semua tuntutan hukum, tuntutan lainnya, dan tanggungan
yang timbul karena kesalahan, kecerobohan dan pelanggaran kontrak yang dilakukan oleh Pejabat Pembuat Komitmen.
24.2. Hak dan kewajiban penyedia jasa
a. Menerima pembayaran uang muka, hasil pekerjaan, dan uang retensi.
b. Menerima pembayaran ganti rugi/kompensasi (bila ada).
c. Melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadual pelaksanaan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam kontrak.
d. Melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada penggunajasa.
e. Memberikan peringatan dini dan keterangan keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan pelaksanaan yang dilakukan Pejabat
Pembuat Komitmen.
f. Menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadual penyerahan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam kontrak.
g. Mengambil langkah-langkah yang memadai untuk melindungi lingkungan baik di dalam maupun di luar tempat kerja dan membatasi
perusakan dan pengaruhgangguan kepada masyarakat maupun miliknya, sebagai akibat polusi, kebisingan dan kerusakan lain yang
disebabkan kegiatan penyedia jasa.

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
PASAL 25. RESIKO PEJABAT PEMBUAT KOMITMENDAN PENYEDIA JASA
25.1. Pejabat Pembuat Komitmenbertanggungjawab atas resiko yang dinyatakan dalam kontrak sebagai resiko Pejabat Pembuat Komitmen,
dan penyedia jasa bertanggungjawab atas resiko yang dinyatakan dalam kontrak sebagai resiko penyedia jasa.
25.2. Resiko Pejabat Pembuat Komitmen
a. Resiko kecelakaan, kematian, kerusakan atau kehilangan harta benda (di luar pekerjaan, peralatan, instalasi dan bahan untuk
pelaksanaan pekerjaan) yang disebabkan oleh:
1) Penggunaan atau penguasaan lapangan dalam rangka pelaksanaan pekerjaan yang tidak dapat dihindari sebagai akibat
pekerjaan tersebut; atau
2) Keteledoràn, pengabaian kewajiban dan tanggungjawab, gangguan terhadap hak yang legal oleh Pejabat Pembuat
Komitmenatau orang yang dipekerjakannya, kecuali disebabkan oleh penyedia jasa.
b. Resiko kerusakan terhadap pekerjaan, peralatan, instalasi, dan bahan yang disebabkan karena disain atau disebabkan oleh
kesalahanPejabat Pembuat Komitmen, keadaan kahar dan pencemaran terkontaminasi limbah radio aktif nuklir.
c. Resiko yang terkait dengan kerugian atau kerusakan dan pekerjaan, peralatan, instalasi dan Bahan sejak saat pekerjaan selesai
sampai berakhimya masa pemeliharaan, kecuali apabila:
1) Kerusakan yang terjadi pada masa pemeliharaan; atau
2) Kejadian sebelum tanggal penyerahan pertama pekerjaan yang bukan tanggunggjawab Pejabat Pembuat Komitmen.
25.3. Resiko penyedia jasa
Kecuali resiko-resiko Pejabat Pembuat Komitmen, maka penyedia jasa bertanggungjawab atas setiap cidera atau kematian dan semua
kerugian atau kerusakan atas pekerjaan, peralatan, instalasi, bahan dan harta benda yang mungkin terjadi selama pelaksanaan kontrak.

PASAL 26. LAPORAN HASIL PEKERJAAN


26.1. Buku harian diisi oleh penyedia jasa dan diketahui oleh Pengelola Teknis Kegiatan, mencatat seluruh rencana dan realisasi aktivitas
pekerjaan sebagai bahan laporan harian.
26.2. Laporan harian dibuat oleh penyedia jasa, diperiksa oleh Pengelola Teknis Kegiatan, dan disetujui oleh direksi pekerjaan.
26.3. Laporan harian berisi:
a. Tugas, penempatan dan jumlah tenaga kerja di lapangan;
b. Jenis dan kuantitas Bahan di lapangan;
c. Jenis, jumlah dan kondisi peralatan di lapangan;
d. Jenis dan kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan;
e. Cuaca dan peristiwa alam lainnya yang mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan;
f. Catatan lain yang dianggap perlu.
26.4. Laporan mingguan dibuat oleh penyedia jasa, terdiri dan rangkuman laporan harian dan berisi hasil kemajuan fisik pekerjaan mingguan
serta catatan yang dianggap perlu.
26.5. Laporan bulanan dibuat oleh penyedia jasa, terdiri dan rangkuman laporan mingguan dan berisi hasil kemajuan fisik pekerjaan bulanan
serta catatan yang dianggap perlu.

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
26.6. Untuk kelengkapan laporan, penyedia jasa dan Konsultan Pengawas wajib membuat foto-foto dokumentasi pelaksanaan pekerjaan.

PASAL 27. CACAT MUTU


27.1. Konsultan Pengawas wajib memeriksa pekerjaan penyedia jasa dan memberitahu penyedia jasa bila terdapat cacat mutu dalam
pekerjaan. Konsultan Pengawas dapat memerintahkan penyedia jasa untuk menguji hasil pekerjaan yang dianggap terdapat cacat mutu.
27.2. Apabila Konsultan Pengawasmemerintahkan penyedia jasa untuk melaksanakan pengujian dan temyata pengujian memperlihatkan
adanya cacat mutu, maka biaya pengujian dan perbaikan menjadi tanggungjawab penyedia jasa. Apabila tidak ditemukan cacat mutu,
maka biaya pengujian dan perbaikan menjadi tanggungjawab Pejabat Pembuat Komitmen.
27.3. Setiap kali pemberitahuan cacat mutu, penyedia jasa harus segera memperbaiki dalam waktu sesuai yang tercantum dalam surat
pembenitahuan Konsultan Pengawas.
27.4. Direksi pekerjaan dapat meminta pihak ketiga untuk memperbaiki cacat mutu bila penyedia jasa tidak melaksanakannya dalam waktu
masa perbaikan cacat mutu sesuai yang tercantum dalam surat pemberitahuan Konsultan Pengawasdengan biaya dibebankan kepada
penyedia jasa.
27.5. Cacat mutu harus diperbaiki sebelum penyerahan pertama pekerjaan dan selama masa pemeliharaan. Penyerahan pertama pekerjaan
dan masa pemeliharaan dapat diperpanjang sampai cacat mutu selesai diperbaiki.

PASAL 28. JADUAL PELAKSANAAN PEKERJAAN


28.1. Waktu pelaksanaan kontrak adalah jangka waktu yang ditentukan dalam syarat-syarat khusus kontrak dihitung sejak tanggal mulai kerja
yang tercantum dalam SPMK.
28.2. Pejabat Pembuat Komitmenharus menerbitkan SPMK selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sejak tanggal penandatanganan
kontrak.
28.3. Mobilisasi harus mulai dilaksanakan selambat Iambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak diterbitkan SPMK, yaitu antara lain
mendatangkan peralatan, kendaraan, menyiapkan fasilitas direksi keet,gudang, dan mendatangkan personil. Mobilisasi peralatan dan
personil dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan.
28.4. Pekerjaan dinyatakan selesai apabila penyedia jasa telah melaksanakan pekerjaan selesai 100% (seratus persen) sesuai ketentuan
kontrak dan telah dinyatakan dalam benita acara penyerahan pertama pekerjaan yang diterbitkan oleh direksi pekerjaan.
28.5. Apabila penyedia jasa berpendapat tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai jadual karena keadaan di luar pengendaliannya dan
penyedia jasa telah melaporkan kejadian tersebut kepada Pejabat Pembuat Komitmen, maka Pejabat Pembuat Komitmenmelakukan
penjadualan kembali pelaksanaan tugas penyedia jasa dengan amandemen kontrak.

PASAL 29. PENYEDIA JASA LAINNYA


Penyedia jasa diharuskan bekerja sama dan menggunakan lapangan bersama-sama dengan penyedia jasa lainnya, petugas-petugas
pemerintah, petugas-petugas utilitas, dan Pejabat Pembuat Komitmen.

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
PASAL 30. WAKIL PENYEDIA JASA
30.1. Penyedia jasa wajib menunjuk personil sebagai wakilnya yang bertanggungjawab atas pelaksanaan pekerjaan dan diberikan wewenang
penuh untuk bertindak atas nama penyedia jasa, serta berdomisili di lokasi pekerjaan.
30.2. Apabila direksi pekerjaan menilai bahwa wakil penyedia jasa tersebut pada Pasal 30.1. tidak memadai, maka direksi pekerjaan secara
tertulis dapat meminta penyedia jasa untuk mengganti dengan personil lain yang kualifikasi, kemampuan, dan pengalamannya melebihi
wakil penyedia jasa yang diganti selambat-lambatnya dalam waktu 14 (empat belas) hari dan wakil penyedia jasa yang akan diganti
harus meninggalkan lapangan selambat-lambatnya dalam waktu 14 (empat belas) hari.

PASAL 31. PENGAWASAN


Untuk melakukan pengawasan dan pemeriksaan atas semua pelaksanaan pekerjaan di lapangan yang sedang atau telah dilaksanakan
oleh penyedia jasa, Pejabat Pembuat Komitmen diwakili oleh Konsultan Pengawas dan direksi teknis Pengelola Teknis Lapangan (PTP).
PASAL 32. KETERLAMBATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN
32.1. Apabila penyedia jasa terlambat melaksanakan pekerjaan sesuai jadual, maka Pejabat Pembuat Komitmenharus memberikan peningatan
secara tertulis atau dikenakan ketentuan sesuai Pasal 33. tentang kontrak kritis.
32.2. Apabila keterlambatan pelaksanaan pekerjaan disebabkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen. maka dikenakan ketentuan tentang
kompensasi.
32.3. Apabila keterlambatan pelaksanaan pekerjaan terjadi karena keadaan kahar, maka Pasal 32.1.dan Pasal 32.2. tidak diberlakukan.

PASAL 33. KONTRAK KRITIS


33.1. Kontrak dinyatakan kriitis apabila:
a. Dalam periode I (rencana fisik pelaksanaan 0%— 70% dan kontrak), realisasi fisik pelaksanaan terlambat lebih besar 15% dari
rencana;
b. Dalam periode II (rencana fisik pelaksanaan 70% - 100% dan kontrak), realisasi fisik pelaksanaan tenlambat lebih besar 10% dari
rencana.
33.2. Penanganan kontrak kritis
a. Rapat pembuktian (show cause meeting/SCM)
1) Pada saat kontrak dinyatakan kritis direksi pekerjaan menerbitkan surat peringatan kepada penyedia jasa dan selanjutnya
menyelenggarakan SCM.
2) Dalam SCM direksi pekerjaan, Konsultan Pengawasdan penyedia jasa membahas dan menyepakati besaran kemajuan fisik
yang harus dicapai oleh penyedia jasa dalam periode waktu tertentu (uji coba pertama) yang dituangkan dalam berita acara
SCM tingkat proyek.
3) Apabila penyedia jasa gagal pada uji coba pertama, maka harus diselenggarakan SCM tingkat atasan Iangsung yang
membahas dan menyepakati besaran kemajuan fisik yang harus dicapai oieh penyedia jasa dalam periode waktu tertentu (uji
coba kedua) yang dituangkan dalam berita acara SCM tingkat atasan langsung.

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
4) Apabila penyedia jasa gagal pada uji coba kedua, maka harus diselenggarakan SCM tingkat atasan yang membahas dan
menyepakati besaran kemajuan fisik yang harus dicapai oleh penyedia jasa dalam periode waktu tertentu (uji coba ketiga)
yang dituangkan dalam berita acara SCM tingkat atasan.
5) Pada setiap uji coba yang gagal, Pejabat Pembuat Komitmenharus menerbitkan surat peringatan kepada penyedia jasa atas
keterlambatan realisasi fisik pelaksanaan pekerjaan.
6) Apabila pada uji coba ketiga masih gagal, maka Pejabat Pembuat Komitmendapat menyelesaikan pêkerjaan melalui
kesepakatan tiga pihak atau memutuskan kontrak secara sepihak dengan mengesampingkan pasal 1266 Kitab Undang-
Undang Hukum Perdata.
b. Kesepakatan tiga pihak
1) Penyedia jasa masih bertanggung jawab atas seluruh pekerjaan sesuai ketentuan kontrak.
2) Pejabat Pembuat Komitmenmenetapkan pihak ketiga sebagai penyedia jasa yang akan menyelesaikan sisa pekerjaan atau
atas usulan penyedia jasa.
3) Pihak ketiga melaksanakan pekerjaan dengan menggunakan harga satuan kontrak. Dalam hal pihak ketiga mengusulkan
harga satuan yang Iebih tinggi dan harga satuan kontrak, maka selisih harga menjadi tanggungjawab penyedia jasa.
4) Pembayaran kepada pihak ketiga dapat dilakukan secara langsung.
5) Kesepakatan tiga pihak dituangkan dalam berita acara dan menjadi dasar pembuatan amandemen kontrak.

PASAL 34. PERPANJANGAN WAKTU PELAKSANAAN


34.1. Perpanjangan waktu pelaksanaan dapat diberikan oleh Pejabat Pembuat Komitmenatas pertimbangan yang layak dan wajar, yaitu untuk:
a. Pekerjaan tambah;
b. Perubahan disain;
c. Keterlambatan yang disebabkan oleh Direksi/Proyek;
d. Masalah yang timbul di luar kendali penyedia jasa;
e. Keadaan kahar.
34.2. Penyedia jasa mengusulkan secara tertulis perpanjangan waktu pelaksanaan dilengkapi alasan dan data kepada Pejabat Pembuat
Komitmen. Pejabat Pembuat Komitmenmenugaskan panitia peneliti pelaksanaan kontrak dan Konsultan Pengawasuntuk meneliti dan
mengevaluasi usulan tersebut. Hasil penelitian dan evaluasi dituangkan dalam berita acara dilengkapi dengan rekomendasi dapat atau
tidaknya diberi perpanjangan waktu.
34.3. Berdasarkan berita acara hasil penelitian dan evaluasi perpanjangan waktu pelaksanaan dan rekomendasi, maka Pejabat Pembuat
Komitmendapat menyetujui/tidak menyetujui perpanjangan waktu pelaksanaan.
34.4. Apabila perpanjangan waktu pelaksanaan disetujui, maka harus dituangkan di dalam amandemen kontrak.
34.5. Perhitungan penyesuaian harga sesuai dengan Pasal 47.1. didasarkan atas amandemen kontrak Pasal 23.1

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
PASAL 35. KERJASAMA ANTARA PENYEDIA JASA DAN SUB PENYEDIA JASA
35.1. Penyedia jasa golongan non usaha kecil wajib bekerjasama dengan penyedia jasa golongan usaha kecil termasuk koperasi kecil, yaitu
dengan mensubkontrakkan sebagian pekerjaan yang bukan pekerjaan utama.
35.2. Bagian pekerjaan yang disubkontrakkan harus disetujui oleh Pejabat Pembuat Komitmendan tetap menjadi tanggungjawab penyedia
jasa.
35.3. Pejabat Pembuat Komitmenmempunyai hak intervensi atas pelaksanaan sub kontrak meliputi pelaksanaan pekerjaan dan pembayaran

PASAL 36. PENGGUNAAN PENYEDIA JASA USAHA KECIL TERMASUK KOPERASI KECIL
36.1. Apabila penyedia jasa yang ditunjuk adalah penyedia jasa usaha kecil/koperasi kecil, maka pekerjaan tersebut harus dilaksanakan sendiri
oleh penyedia jasa yang ditunjuk dan dilarang diserahkan atau disubkontrakkan kepada pihak lain.
36.2. Apabila penyedia jasa yang ditunjuk adalah penyedia jasa bukan usaha kecil/koperasi kecil, maka:
a. Penyedia jasa wajib bekerja sama dengan penyedia jasa usaha kecil/koperasi kecil, dengan mensubkontrakkan sebagian pekerjaan;
b. Bentuk kerjasama tersebut hanya untuk sebagian pekerjaan, dilarang mensubkontrakkan seluruh pekerjaan;
c. Penyedia jasa yang ditunjuk tetap bertanggungjawab penuh atas pelaksanaan keseluruhan pekerjaan;
d. Apabila ketentuan tersebut di atas dilanggar, maka kontrak akan batal dan penyedia jasa dimasukkan dalam daftar hitam/blacklist
selama 2 (dua) tahun.
36.3. Penyedia jasa bukan usaha kecil yang terbukti menyalahgunakan fasilitas dan kesempatan yang diperuntukkan bagi usaha kecil
termasuk koperasi kecil dikenakan sanksi sesuai ketentuan dalam syarat-syarat khusus kontrak.

PASAL 37. KEADAAN KAHAR


37.1. Yang dimaksud keadaan kahar adalah suatu keadaan yang terjadi diluar kehendak para pihak sehingga kewajiban yang ditentukan
dalam kontrak menjadi tidak dapat dipenuhi.

37.2. Yang digolongkan keadaan kahar adalah:


a. Peperangan;
b. Kerusuhan;
c. Revolusi;
d. Bencana alam: banjir, gempa bumi, badai, gunung meletus, tanah longsor, wabah penyakit, dan angin topan;
e. Pemogokan;
f. Kebakaran;
g. Gangguan industri lainnya.
37.3. Keadaan kahar ini tidak termasuk hal-hal yang merugikan yang disebabkan oleh perbuatan atau kelalaian para pihak.
37.4. Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan yang diakibatkan oleh karena terjadinya keadaan kahar tidak dapat dikenai sanksi.
37.5. Tindakan yang diambil untuk mengatasi terjadinya keadaan kahar dan yang menanggung kerugian akibat terjadinya keadaan kahar,
ditentukan berdasar kesepakatan dan para pihak.

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
37.6. Bila terjadi keadaan kahar, maka penyedia jasa memberitahukan kepada Pejabat Pembuat Komitmenselambat lambatnya dalam waktu
14 (empat belas) hari setelah terjadinya keadaan kahar.
37.7. Bila keadaan sudah pulih normal, maka secepat mungkin penyedia jasa memberitahukan kepada Pejabat Pembuat Komitmenbahwa
keadaan telah kembali normal dan kegiatan dapat dilanjutkan, dengan ketentuan:
a. Jangka waktu pelaksanaan yang ditetapkan dalam kontrak tetap mengikat. Apabila harus diperpanjang, maka waktu perpanjangan
sama dengan waktu selama tidak dapat melaksanakan pekerjaan akibat keadaan kahar;
b. Selama tidak dapat melaksanakan pekerjaan akibat keadaan kahar, penyedia jasa berhak menerima pembayaran sebagaimana
ditentukan dalam kontrak dan mendapat penggantian biaya yang wajar sesuai yang telah dikeluarkan selama jangka waktu tersebut
untuk melaksanakan tindakan yang disepakati;
c. Bila sebagai akibat dan keadaan kahar penyedia jasa tidak dapat melaksanakan sebagian besar pekerjaan selama jangka waktu 60
(enam puluh) hari, maka salah satu pihak dapat memutus kontrak dengan pemberitahuan tertulis 30 (tiga puluh) hari sebelumnya dan
setelah itu penyedia jasa berhak atas sejumlah uang yang harus dibayar sesuai dengan ketentuan pemutusan kontrak Pasal 41.8.

PASAL 38. PERINGATAN DINI


38.1. Penyedia jasa wajib menyampaikan peringatan dini kepada direksi pekerjaan melalui direksi teknik selambat-lambatnya 14 (empat belas)
hari sejak terjadinya peristiwa-peristiwa tertentu atau keadaan-keadaan yang dapat berakibat buruk terhadap pekerjaan, kenaikan harga
kontrak atau keterlambatan tanggal penyelesaian pekerjaan. Direksi pekerjaan melalui direksi teknik dapat meminta penyedia jasa untuk
membuat perkiraan akibat yang akan timbul terhadap pekerjaan, harga kontrak dan tanggal penyelesaian pekerjaan. Perkiraan tersebut
wajib diserahkan penyedia jasa sesegera mungkin.
38.2. Penyedia jasa wajib bekerja sama dengan direksi pekerjaan melalui direksi teknik dalam menyusun dan membahas upaya-upaya untuk
menghindari atau mengurangi akibat dan kejadian atau keadaan tersebut.
38.3. Penyedia jasa tidak berhak menenima pembayaran tambahan untuk biaya-biaya yang sesungguhnya dapat dihindari melalui peringatan
dini.

PASAL 39. RAPAT PELAKSANAAN


39.1. Direksi pekerjaan, direksi teknik dan penyedia jasa dapat meminta dilakukan rapat pelaksanaan yang dihadiri semua pihak, untuk
membahas pelaksanaan pekerjaan dan memecahkan masalah yang timbul sehubungan dengan peringatan dini Pasal 38.1.
39.2. Direksi teknik wajib membuat risalah rapat pelaksanaan Pasal 39.1. Tanggung jawab masing-masing pihak atas tindakan yang harus
diambil ditetapkan oleh direksi pekerjaan secara tertulis.

PASAL 40. ITIKAD BAlK


40.1. Para pihak bertindak berdasarkan asas saling percaya yang disesuaikan dengan hak dan kewajiban yang terdapat dalam kontrak.
40.2. Para pihak setuju untuk melaksanakan perjanjian dengan jujur tanpa menonjolkan kepentingan masing-masing pihak. Bila selama
kontrak salah satu pihak merasa dirugikan, maka diupayakan tindakan yang terbaik untuk mengatasi keadaan tersebut.

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
PASAL 41. PENGHENTIAN DAN PEMUTUSAN KONTRAK
41.1. Penghentian kontrak dapat dilakukan karena pekerjaan sudah selesai.
41.2. Penghentian kontrak dilakukan karena terjadinya hal-hal diluar kekuasaan (keadaan kahar) kedua belah pihak sehingga para pihak tidak
dapat melaksanakan kewajiban yang ditentukan di dalam kontrak. Dalam hal kontrak dihentikan, maka Pejabat Pembuat Komitmenwajib
membayar kepada penyedia jasa sesuai dengan kemajuan pelaksanaan pekerjaan yang telah dicapai.
41.3. Pemutusan kontrak dilakukan bilamana penyedia jasa cidera janji atau tidak memenuhi kewajiban dan tanggung jawabnya sebagaimana
diatur di dalam kontrak. Kepada penyedia jasa dikenakan sanksi sesuai Pasal 41.5.
41.4. Pemutusan kontrak dilakukan bilamana para pihak terbukti melakukan kolusi, kecurangan atau tindak korupsi baik dalam proses
pelelangan maupun pelaksanaan pekerjaan, dalam hal ini:
a. Penyedia jasa dapat dikenakan sanksi yaitu:
1) Jaminan pelaksanaan dicairkan dan disetorkan ke kas negara;
2) Sisa uang muka harus dilunasi oleh penyedia jasa;
3) Pengenaan daftar hitam untuk jangka waktu 2 (dua) tahun.
b. Pejabat Pembuat Komitmendikenakan sanksi berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 tentang Peraturan Disipilin
Pegawai Negeri Sipil atau ketentuan peraturan perundang undangan yang berlaku.
41.5. Pemutusan kontrak oleh Pejabat Pembuat Komitmen, Sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) hari setelah Pejabat Pembuat
Komitmenmenyampaikan pemberitahuan rencana pemutusan kontrak secara tertulis kepada penyedia jasa untuk kejadian tersebut di
bawah ini, Pejabat Pembuat Komitmendapat memutuskan kontrak. Kejadian dimaksud adalah:
a. Penyedia jasa tidak mulai melaksanakan pekerjaan berdasarkan kontrak pada tanggal mulai kerja sesuai dengan Pasal 15.2.;
b. Penyedia jasa gagal pada uji coba ketiga dalam melaksanakan SCM sesuai pasal atau Pasal 33.2.a.6.
c. Penyedia jasa tidak berhasil memperbaiki suatu kegagalan pelaksanaan, sebagaimana dirinci dalam surat pemberitahuan
penangguhan pembayaran sesuai dengan Pasal 58.2.;
d. Penyedia jasa tidak mampu lagi melaksanakan pekerjaan atau bangkrut;
e. Penyedia jasa gagal mematuhi keputusan akhir penyelesaian perselisihan;
f. Penyedia jasa menyampaikan pemyataan yang tidak benar kepada Pejabat Pembuat Komitmendan pernyataan tersebut berpengaruh
besar pada hak, kewajiban, atau kepentingan Pejabat Pembuat Komitmen;
g. Terjadi keadaan kahar dan penyedia jasa tidak dapat melaksanakan pekerjaan sesuai dengan Pasal 37.7.c.
Terhadap pemutusan kontrak yang timbul karena terjadinya salah satu kejadian sebagaimana dirinci dalam huruf a. sampai g. diatas,
Pasal 1266 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata tidak diberlakukan. Atas pemutusan kontrak yang timbul karena salah satu kejadian
yang diuraikan dalam huruf a. sampai f. penyedia jasa dimasukkan dalam daftar hitam.
41.6. Pemutusan kontrak oleh penyedia jasa. Sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) hari setelah penyedia jasa menyampaikan pemberitahuan
rencana pemutusan kontrak secara tertulis kepada Pejabat Pembuat Komitmenuntuk kejadian tersebut di bawah ini, penyedia jasa dapat
memutuskan kontrak.
Kejadian dimaksud adalah:
a. Sebagai akibat keadaan kahar, penyedia jasa tidak dapat melaksanakan pekerjaan sesuai dengan Pasal 37.7.c.;
b. Pejabat Pembuat Komitmengagal mematuhi keputusan akhir penyelesaian perselisihan

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
41.7. Prosedur pemutusan kontrak. Setelah salah satu pihak menyampaikan atau menerima pemberitahuañ pemutusan kontrak, sebelum
tanggal berlakunya pemutusan tersebut penyedia jasa harus:
a. Mengakhiri pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan yang ditetapkan dalam pemberitahuan pemutusan kontrak;
b. Mengalihkan hak dan menyerahkan semua hasil pelaksanaan pekerjaan. Pengalihan hak dan penyerahan tersebut harus dilakukan
dengan cara dan pada waktu yang ditentukan oleh Pejabat Pembuat Komitmen;
c. Menyerahkan semua fasilitas yang dibiayai oleh Pejabat Pembuat Komitmen.
41.8. Dalam hal terjadi pemutusan kontrak sesuai dengan Pasal 41.5.,Pejabat Pembuat Komitmentetap membayar hasil pekerjaan sampai
dengan batas tanggal pemutusan, dan jika terjadi pemutusan kontrak sesuai dengan Pasal 41.6., selain pembayaran tersebut di atas
Pejabat Pembuat Komitmenharus membayar pengeluaran langsung yang dikeluarkan oleh penyedia jasa sehubungan dengan
pemutusan kontrak.
41.9. Sejak tanggal berlakunya pemutusan kontrak, penyedia jasa tidak bertanggung jawab lagi atas pelaksanaan kontrak.

PASAL 42. PEMANFAATAN MILIK PENYEDIA JASA


42.1. Semua bahan, peralatan, instalasi, pekerjaan sementara, dan fasilitas milik penyedia jasa, dapat dimanfaatkan oleh Pejabat Pembuat
Komitmenbila terjadi pemutusan kontrak oleh penyedia jasa.

PASAL 43. PENYELESAIAN PERSELISIHAN


43.1. Penyelesaian perselisihan dapat melalui:
a. Di luar pengadilan, yaitu dengan cara musyawarah, mediasi, konsiliasi atau arbitrase di Indonesia;
b. Pengadilan.
43.2. Penyelesaian perselisihan lebih lanjut diatur dalam syarat-syarat khusus kontrak.
43.3. Pengeluaran biaya untuk penyelesaian perselisihan ditanggung kedua belah pihak sesuai keputusan akhir.

PASAL 44. BAHASA DAN HUKUM


44.1. Kontrak dibuat dalam bahasa Indonesia serta tunduk kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

PASAL 45. PERPAJAKAN


45.1. Penyedia jasa harus mengetahui, memahami dan patuh terhadap semua peraturan perundang undangan tentang pajak yang berlaku di
Indonesia dan sudah diperhitungkan dalam penawaran.
45.2. Perubahan peraturan perundang-undangan tentang pajak yang terjadi setelah pembukaan penawaran harus dilakukan penyesuaian.

PASAL 46. KORESPONDENSI


46.1. Komunikasi antara para pihak hanya berlaku bila dibuat secara tertulis.
46.2. Korespondensi dapat dikirim langsung, atau melalui pos, telex, kawat.
46.3. Alamat para pihak ditetapkan sebelum tanda tangan kontrak.
46.4. Korespondensi harus menggunakan bahasa Indonesia.

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
PASAL 47. PENYESUAIAN HARGA
47.1. Penyesuaian harga dilakukan sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam syarat-syarat khusus kontrak. Penyesuaian harga
diberlakukan terhadap kontrak jangka panjang lebih dan 12 (dua belas) bulan.

PASAL 48. DENDA DAN GANTI RUGI


48.1. Denda adalah sanksi finansial yang dikenakan kepada penyedia jasa, sedangkan ganti rugi adalah sanksi finansial yang dikenakan
kepada Pejabat Pembuat Komitmen, karena terjadinya cidera janji terhadap ketentuan yang tercantum dalam kontrak.
48.2. Besamya denda kepada penyedia jasa atas keterlambatan penyelesaian pekerjaan adalah 1 %o (per seribu) dan harga kontrak atau
bagian kontrak untuk setiap hari keterlambatan.
48.3. Besamya ganti rugi yang dibayar oleh Pejabat Pembuat Komitmenatas keterlambatan pembayaran adalah sebesar bunga terhadap nilai
tagihari yang terlambat dibayar, berdasarkan tingkat suku bunga yang berlaku pada saat itu menurut ketetapan Bank Indonesia, atau
dapat diberikan kompensasi sesuai ketentuan dalam syarat-syarat khusus kontrak.
48.4. Tata cara pembayaran denda dan/atau ganti rugi sesuai ketentuan dalam syarat-syarat khusus kontrak.

PASAL 49. SERAH TERIMA PEKERJAAN


49.1. Pejabat Pembuat Komitmenmembentuk panitia penerima pekerjaan yang terdiri dan unsur atasan langsung, proyek dan Konsultan
Pengawas.
49.2. Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus persen), penyedia jasa mengajukan permintaan secara tertulis kepada Pejabat Pembuat
Komitmenuntuk penyerahan pertama pekerjaan.
49.3. Pejabat Pembuat Komitmenmemerintahkan panitia penerima pekerjaan untuk melakukan penilaian terhadap hasil pekerjaan yang telah
diselesaikan oleh penyedia jasa selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah diterimanya surat permintaan dan penyedia jasa. Apabila
terdapat kekurangan dan/atau cacat hasil pekerjaan, penyedia jasa wajib menyelesaikan/memperbaiki, kemudian panitia penerima
pekerjaan melakukan pemeriksaan kembali dan apabila sudah sesuai dengan ketentuan kontrak, maka dibuat berita acara penyerahan
pertama pekerjaan.
49.4. Setelah penyerahan pertama pekenjaan Pejabat Pembuat Komitmenmembayar sebesar 100% (seratus persen) dan nilai kontrak dan
penyedia jasa harus menyerahkan jaminan pemeliharaan sebesar 5% (lima persen) dan nilai kontrak.
49.5. Penyedia jasa wajib memelihara hasil pekerjaan selama masa pemeliharaan sehingga kondisi tetap berada seperti pada saat
penyerahan pertama pekerjaan.
49.6. Setelah masa pemeliharaan berakhir penyedia jasa mengajukan permintaan secara tertulis kepada Pejabat Pembuat Komitmenuntuk
penyerahan akhir pekerjaan.
49.7. Pejabat Pembuat Komitmenmenerima penyerahan akhir pekerjaan setelah penyedia jasa melaksanakan semua kèwajibannya selama
masa pemeliharaan dengan baik, setelah diperiksa oleh panitia penyerahan pekerjaan dan telah dibuat berita acara penyerahan akhir
pekerjaan.
49.8. Setelah penyerahan akhir pekerjaan Pejabat Pembuat Komitmenwajib mengembalikan jaminan pemeliharaan dan jaminan pelaksanaan.

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
49.9. Apabila penyedia jasa tidak melaksanakan kewajiban pemeliharaan sesuai kontrak, maka Pejabat Pembuat Komitmenberhak mencairkan
jaminan pemeliharaan untuk membiayai pemeliharaan pekerjaan dan mencairkan jaminan pelaksanaan dan disetor ke kas negara,
penyedia jasa dikenakan sanksi masuk daftar hitam selama 2 (dua) tahun.

PASAL 50. GAMBAR PELAKSANAAN


50.1. Penyedia jasa harus menyerahkan kepada direksi pekerjaan gambar pelaksanaan (as built drawing) paling lambat 14 (empat belas) hari
sebelum penyerahan akhir pekerjaan.
50.2. Apabila penyedia jasa terlambat menyerahkan gambar pelaksanaan, maka Pejabat Pembuat Komitmendapat menahan sejumlah uang
sesuai ketentuan dalamsyarat-syarat khusus kontrak.
50.3. Apabila penyedia jasa tidak menyerahkan gambar pelaksanaan, maka Pejabat Pembuat Komitmendapat memperhitungkan pembayaran
kepada penyedia jasa sesuai dengan ketentuan dalam syarat-syarat khusus kontrak.

PASAL 51. PERHITUNGAN AKHIR


51.1. Penyedia jasa wajib mengajukan kepada direksi pekerjaan perhitungan terinci mengenai jumlah yang harus dibayarkan kepadanya
sesuai ketentuan kontrak sebelum penyerahan pertama pekerjaan. Pejabat Pembuat Komitmenharus mengajukan surat permintaan
pembayaran untuk pembayaran akhir paling lambat 7 (tujuh) hari setelah perhitungan pembayaran akhir disetujui oleh Pengelola Teknis
Kegiatan.

PASAL 52. KEGAGALAN BANGUNAN


52.1. Kegagalan bangunan yang menjadi tanggungjawab penyedia jasa ditentukan terhitung sejak penyerahan akhir pekerjaan sesuai dengan
umur konstruksi yang direncanakan dan secara tegas dinyatakan dalam dokumen perencanaan paling lama 10 (sepuluh) tahun.
52.2. Pelaksanaan ganti rugi atas kegagalan bangunan dapat dilakukan melalui mekanisme pertanggungan (asuransi) sesuai dengan Pasal
7.1 .c.

B. KETENTUAN KHUSUS

PASAL 53. PERSONIL


53.1. Penyedia jasa wajib menugaskan personil inti yang tercantum dalam daftar personil inti atau menugaskan personil lainnya yang disetujui
oleh direksi pekerjaan. Direksi pekerjaan hanya akan menyetujui usulan penggantian personil inti apabila kualifikasi, kemampuan, dan
pengalamannya sama atau melebihi personil inti yang ada dalam daftar personil inti.
53.2. Apabila direksi pekerjaan meminta penyedia jasa untuk memberhentikan personilnya dengan alasan atas permintaan tersebut, maka
penyedia jasa harus menjamin bahwa personil tersebut sudah harus meninggalkán lapangan dalam waktu 7 (tujuh) hari dan harus diganti
selambat lambatnya dalam waktu 14 (empat belas) hari.

PASAL 54. PENILAIAN PEKERJAAN


54.1. Pejabat Pembuat Komitmenharus melakukan penilaian atas hasil pekerjaan dalam masa pelaksanaan pekerjaan.

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
54.2. Penilaian atas hasil pekerjaan dilakukan terhadap mutu dan kemajuan fisik pekerjaan.

PASAL 55. PERCEPATAN


55.1. Apabila Pejabat Pembuat Komitmenmenginginkan agar penyedia jasa menyelesaikan pekerjaan sebelum rencana tanggal penyelesaian
pekerjaan, maka direksi pekerjaan akan meminta usulan biaya yang diperlukan oleh penyedia jasa untuk mempercepat penyelesaian
pekeijaan. Bila Pejabat Pembuat Komitmendapat menenima usulan biaya tersebut, maka rencana tanggal penyelesaian pekerjaan
dipercepat dan disahkan bersama oleh direksi pekerjaan dan penyedia jasa.
55.2. Apabila Pejabat Pembuat Komitmenmenerima usulan biaya untuk percepatan pelaksanaan pekerjaan, maka usulan biaya tersebut
ditambahkan dalam harga kontrak dan diperlakukan sebagai perintah perubahan untuk diproses menjadi amandemen kontrak.

PASAL 56. PENEMUAN-PENEMUAN


56.1. Semua benda yang memiliki nilai sejarah atau kekayaan yang secara tidak sengaja ditemukan di lapangan adalah menjadi hak milik
negara.
56.2. Penyedia jasa wajib memberitahukan kepada direksi pekerjaan dan kepada pihak yang berwenang bila menemukan benda Pasal 56.1.

PASAL 57. KOMPENSASI


57.1. Kompensasi dapat diberikan kepada penyedia jasa bila dapat dibuktikan merugikan penyedia jasa dalam hal sebagai berikut:
a. Penyedia jasa belum bisa masuk ke lokasi pekerjaan, karena Pejabat Pembuat Komitmentidak menyerahkan seluruh sebagian
lapangan kepada penyedia jasa;
b. Pejabat Pembuat Komitmentidak memberikan gambar, spesiftkasi, atau instruksi sesuai jadual yang telah ditetapkan;
c. Pejabat Pembuat Komitmenmemodifikasi atau mengubah jadual yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan;
d. Pejabat Pembuat Komitmenterlambat melakukan pembayaran;
e. Pejabat Pembuat Komitmenmenginstruksikan untuk melakukan pengujian tambahan yang setelah dilaksanakan pengujian temyata
tidak diketemukan kerusakan kegagalan/penyimpangan pekerjaan;
f. Pejabat Pembuat Komitmenmenolak sub penyedia jasa tanpa alasan yang wajar;
g. Keadaan tanah temyata jauh lebih buruk dan informasi termasuk data penyelidikan tanah (bila ada) yang diberikan kepada peserta
lelang;
h. Penyedia jasa lain, petugas pemerintah, petugas utilitas atau Pejabat Pembuat Komitmentidak bekerja sesuai waktu yang ditentukan,
sehingga mengakibatkan keterlambatan dan/atau biaya tambah bagi penyedia jasa.
i. Dampak yang menimpa/membebani penyedia jasa diakibatkan oleh kejadian-kejadian yang menjadi resiko Pejabat Pembuat
Komitmen.
j. Pejabat Pembuat Komitmenmenunda berita acara penyerahan pertama pekerjaan dan/atau berita acara penyerahan akhir pekerjaan.
k. Pejabat Pembuat Komitmenmemenintahkan penundaan pekerjaan.
l. Kompensasi lain sesuai dengan yang tercantum dalam syarat-syarat khusus kontrak.
57.2. Penyedia jasa dapat meminta kompensasi biaya dan/atau waktu pelaksanaan.

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
PASAL 58. PENANGGUHAN PEMBAYARAN
58.1. Apabila penyedia jasa tidak melakukan kewajiban sesuai ketentuan dalam kontrak, maka dikenakan sanksi penangguhan pembayaran
setelah Pejabat Pembuat Komitmenmemberitahukan penangguhari pembayaran tersebut secara tertulis.
58.2. Pemberitahuan penangguhan pembayaran memuat rincian keterlambatan disertai alasan-alasan yang jelas dan keharusan penyedia jasa
untuk memperbaiki dan menyelésaikan pekerjaan dalam jangka waktu sesuai yang tercantum dalam surat pemberitahuan penangguhan
pembayaran.
PASAL 59. HARI KERJA
59.1. Semua pekerja dibayar selama hari kerja dan datanya disimpan oleh penyedia jasa. Daftar pembayaran ditandatangani oleh masing-
masing pekerja dan dapat diperiksa oleh Pejabat Pembuat Komitmen.
59.2. Penyedia jasa harus membayar upah hari kerja kepada tenaga kerjanya setelah formulir upah ditandatangani.
59.3. Jam kerja dan waktu cuti untuk karyawan harus dilampirkan.
59.4. Penyedia jasa harus memberitahukan kepada Konsultan Pengawassebelum bekerja di luar jam kerja.

PASAL 60. PENGAMBILALIHAN


60.1. Pejabat Pembuat Komitmenakan mengambil alih lokasi dan hasil pekerjaan dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari setelah diterbitkan berita
acara serah terima akhir pekerjaan.

PASAL 61. PEDOMAN PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN


61.1. Penyedia jasa wajib memberiikan pedoman kepada Pejabat Pembuat Komitmententang pengoperasian dan pemeliharaan.
61.2. Apabila penyedia jasa tidak melakukan Pasal 61.1., maka Pejabat Pembuat Komitmendapat memperhitungkan pembayaran kepada
penyedia jasa sesuai dengan ketentuan dalam syarat-syarat khusus kontrak.

PASAL 62. PENYESUAIAN BIAYA


62.1. Harga kontrak dapat berubah akibat adanya penyesuaian biaya.
62.2. Penyesuaian biaya harus mengikuti peraturan yang berlaku, termasuk mata uang yang dipakai untuk penyesuaian biaya sesuai dengan
kesepakatan para pihak.

PASAL 63. PENUNDAAN ATAS PERINTAH PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN


63.1. Pejabat Pembuat Komitmendapat memerintahkan penyedia jasa untuk menunda dimulainya pelaksanaan pekerjaan atau memperlambat
kemajuan suatu kegiatan pekerjaan.
63.2. Jika perintah perubahan sedemikian mendesak sehingga pembuatan usulan biaya serta pembahaiannya akan menunda pekerjaan, maka
perintah perubahan tersebut harus dilaksanakan oleh penyedia jasa dan perintah perubahan diberlakukan sebagai peristiwa kompensasi.

PASAL 64. INSTRUKSI


64.1. Penyedia jasa wajib melaksanakan semua instruksi direksi pekerjaan yang berkaitan dengan kontrak.
64.2. Semua instruksi harus dilakukan secara tertulis.

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
BAB V
SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK

Keterangan:
1. Bab ini memuat ketentuan khusus yang dibutuhkan oleh paket pekerjaan.
2. Syarat-syarat khusus kontrak adalah ketentuan-ketentuan - yang merupakan
perubahan, penambahan danatau penjelasan dan ketentuan ketentuan yang ada
pada syarat-syarat umum kontrak.
3. Apabila terjadi perbedaan antara syarat-syarat umum kontrak dengan syarat-
syarat khusus kontrak, maka yang berlaku adalah syarat-syarat khusus kontrak.
4. Panitia pengadaan dalam menyusun syarat-syarat khusus kontrak mengikuti
petunjuk di bawah ini.

Syarat-syarat khusus kontrak terdiri atas:

A. KETENTUAN UMUM

PASAL 1. DEFINISI
1.1. a. Pejabat Pembuat Komitmen adalah:
Nama : …………………………..
Jabatan : …………………………..
Alamat : …………………………..
b. Panitia Pengadaan adalah:
Nama : ……………………………
Jabatan : …………………………..
Alamat : ………………………..
c. Masa pemeliharaan selama 180 (seratus delapan puluh) hari.

PASAL 2. JAMINAN
2.1. Besarnya jaminan pelaksanaan adalah 5% (lima persen) dan nilai kontrak.
2.2. Besarnya uang muka adalah 30% (tiga puluh persen) dan nilai kontrak.
2.3. Besarnya jaminan pemeliharaan adalah 5% (lima persen) dan nilai kontrak.

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
PASAL 3. KESELAMATAN KERJA
Peraturan tentang keselamatan kerja yang harusdipatuhi penyedia jasa sesuai Kepmen Tenaga Kerja dan TransmigrasiNomor: 150tahun
2004

PASAL 4. PEMBAYARAN
4.1. Besaran uang muka adalah 30% (Tiga puluh persen) dari nilai kontrak.
4.2. Pembayaran prestasi pekerjaan dilakukan dengan cara angsuran (termijn)
4.3. Bila terdapat ketidaksesuaian dalam perhitungan angsuran, besamya tagihan yang dapat disetujui untuk dibayar setinggi-tingginya
sebesar 80% (delapan puluh persen) dari jumlah nilai tagihan

PASAL 5. JADUAL PELAKSANAAN PEKERJAAN


Waktu pelaksanaan pekerjaan selama ........... (.........................) hari kalender, terhitung mulai diterbitkannya SPMK.

PASAL 6. PENGGUNAAN PENYEDIA JASA USAHA KECIL TERMASUK KOPERASI KECIL


6.1. Kepada penyedia jasa bukan usaha kecil yang terbukti menyalahgunakan fasilitas dan kesempatan yang diperuntukkan bagi usaha kecil
termasuk koperasi kecil sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No.9 Tahun 1995, maka yang bersangkutan dikenakan sanksi
sebagaimana termaktub dalam Pasal 34, Pasal 35 dan Pasal 36 undang-undang tersebut yaitu sebagai berikut:
a. Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum dengan mengaku atau
memakai nama usaha kecil sehingga memperoleh fasilitas kemudahan dana, keringanan tarif, tempat usaha, bidang dan kegiatan
usaha, atau pengadaan barang dan jasa atau pemborongan pekerjaan Pemerintah yang diperuntukkan dan dicadangkan bagi usaha
kecil yang secara langsung atau tidak langsung menimbulkan kerugian bagi usaha kecil diancam dengan pidana penjara paling lama
lima tahun atau pidana denda paling banyak Rp 2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah);
b. Perbuatan sebagaimana dimaksud pada butir 1. di atas adalah tindak pidana kejahatan;
c. Jika tindak pidana sebagaimana dimaksud pada butir 1. dilakukan oleh atau atas nama badan usaha, dapat dikenakan sanksi
administratif berupa pencabutan sementara atau pencabutan tetap ijin usaha oleh instansi yang berwenang.

PASAL 7. PENYELESAIAN PERSELISIHAN


7.1. Penyelesaian perselisihan melalui Pengadilan Negeri KOta Palembang

PASAL 8. DENDA DAN GANTI RUGI


8.1. Kompensasi atas keterlambatan pembayaran adalah sebesar bunga terhadap nilai tagihan yang terlambatdibayar berdasarkan tingkat
suku bunga yang berlaku pada saat itu menurut ketetapan Bank Indonesia.
8.2. a. Denda langsung dipotong dan pembayaran kepada penyedia jasa.
b. Ganti rugi dibayar kepada penyedia jasa setelah dibuat amandemen kontrak.
PASAL 9. KEGAGALAN BANGUNAN
9.1. Jangka waktu pertanggungjawaban atas kegagalan bangunan selama 10 (Sepuluh) tahun.

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
BAB VI
SPESIFIKASI TEKNIS

Keterangan :
Spesifikasi teknis disusun oleh panitia pengadaan berdasar jenis pekerjaan yang akan
dilelangkan, dengan ketentuan:
1. Tidak mengarah kepada merk/produk tertentu, tidak menutup kemungkinan
digunakannya produksi dalam negeri;
2. Semaksimal mungkin diupayakan menggunakan standar nasional;
3. Metoda pelaksanaan harus logis, realistik dan dapat dilaksanakan;
4. Jadual waktu pelaksanaan harus sesuai dengan metoda pelaksanaan;
5. Harus mencantumkan macam, jenis, kapasitas dan jumlah peralatan utama minimal yang
diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan;
6. Harus mencantumkan syarat-syarat bahan yang dipergunakan dalam pelaksanaan
pekerjaan;
7. Harus mencantumkan syarat-syarat pengujian bahan dan hasil produk;
8. Harus mencantumkan kriteria kinerja produk (output performance) yang diinginkan;
9. Harus mencantumkan tata cara pengukuran dan tata cara pembayaran.

PASAL 1. URAIAN
1.1. Keterangan Umum.
a. Kegiatan yang dilaksanakan Pembangunan Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang
Pekerjaan Pembangunan Perpustakaan Mini, Media Center, Amphiteater, Kolam Pinisi, Museum Rumah Kaca, Theurapic
Track Bukit Siguntang Kota Palembang
1.2. Pekerjaan yang akan dilaksanakan :
Sesuai dengan BQ ( Bill of Quantity) yang terlampir
1.3. Pada akhir kerja, Penyedia Jasa Pemborongan diharuskan membersihkan sisa bahan dari segala kotoran akibat kegiatan
pembangunan, termasuk sisa-sisa material bangunan serta gundukan tanah, bekas tanah dan lain sebagainya.
1.4. Menyediakan Direksi Keet yang berupa Ruang Rapat dengan kapasitas 20 orang, ruang kerja Penyedia Jasa Konsultan Pengawas dan
Los Kerja untuk menyimpan bahan-bahan bangunan yang akan digunakan.
1.5. Dalam melaksanakan pekerjaan tersebut di atas termasuk juga mendatangkan bahan-bahan bangunan dan peralatan dalam jumlah
yang cukup untuk pelaksanaan pekerjaan.

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
PASAL 2. PEKERJAAN YANG HARUS DILAKSANAKAN
2.1. Menurut Dokumen Pengadaan Barang/Jasa antara lain :
a. Rencana Kerja dan Syarat-syarat
b. Gambar Kerja/Gambar Rencana (Bestek)
c. Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanvoelling)
d. Perubahan-perubahan dalam pelaksanaan (bila ada).
Yang telah disyahkan oleh Pembuat Komitmen dan instansi yang berwenan/unsur terkait.
2.2. Menurut syarat dan ketentuan sebagai berikut :
a. Algement Voorwarden AV 1941 Persyaratan Pembangunan di Indonesia yang disyahkan oleh Pemerintah. (Khususnya pasal-pasal
yang masih berlaku/relevan).
b. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 9/KPTS/M/2006 tentang Persyaratan Teknis dan Bangunan.
c. Undang-undang Republik Indonesia Nomor : 18 Tahun 1999, Tanggal 7 Mei 1999, tentang Undang-undang Jasa Konstruksi.
d. Peraturan Pemerintah Nomor : 28 T ahun 2000, tentang Usaha dan Peran Masyarakat Jasa Konstruksi;
e. Peraturan Pemerintah Nomor : 29 Tahun 2000, tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi;
f. Peraturan Pemerintah Nomor : 30 Tahun 2000, tentang Penyelenggaraan Pembinaan Jasa Konstruksi;
g. Standar Konstruksi dan Bangunan :
1) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
2) PUPI (Peraturan Umum Pembebanan Indonesia) tahun 1987.
3) SNI Nomor : 03-0106-1987 tentang : Penggunaan ubin lantai keramik marmer dan cara uji.
4) SNI Nomor : 03-3527-1994 tentang : Mutu Kayu bangunan.
5) SNI Nomor : 03-1726-1984 tentang Pedoman Perencanaan Tahan Gempa untuk Rumah dan Gedung.
6) SNI Nomor : 03-1734-1989 tentang : Pedoman Perencanaan Beton Bertulang dan Struktur Dinding Bertulang untuk Rumah dan
Gedung.
7) SNI Nomor : 03-1736-1989 tentang : Tata Cara Perencanaan Struktur bangunan untuk penanggulangan bahaya kebakaran.
8) SNI Nomor : 03-2407-1991 tentang : Tata cara pengecatan kayu untuk Rumah dan Gedung.
9) SNI Nomor : 03-2834-1992 tentang: Tata cara pembuatan rencana Campuran Beton Normal.
10) SNI Nomor : 0255-1987.D. tentang: Persyaratan Instalasi Listrik.
11) SNI Nomor : 03-1727-1989 tentang Perencanaan Pembebanan untuk rumah dan Gedung.
12) SNI Nomor : 03-2847-1992 tentang : Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung.
13) Keputusan Menteri PU Nomor : 468/KPTS/1998 tanggal 1 Maret 1998 tentang: Persyaratan Teknis Aksesbilitas pada Bangunan
Umum dan Lingkungan.
14) Keputusan Menteri PU Nomor : 10/KPTS/2000 tentang: Ketentuan Teknis Pengamanan terhadap Bahaya Kebakaran pada
Bangunan Gedung dan Lingkungannya.
15) Keputusan Menteri Pemukiman dan Prasarana Wilayah Nomor: 332/KPTS/M/2002 tanggal 21 Agustus 2002 Tentang Pedoman
Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara.

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
16)Peraturan Gubernur Provinsi Sumatera Selatan Nomor …… Tahun ……… tentang Standarisasi Harga Barang dan Jasa (SHBJ)
Propinsi Sumsel.
h. Menurut peraturan setempat yang berhubungan dengan penyelenggaraan pembangunan dari instansi yang berwenang.
2.3. Pekerjaan tersebut harus diserahkan kepada Pembuat Komitmen dalam keadaan selesai 100 (seratus Persen), sesuai dengan
Dokumen Pengadaan Barang/Jasa, Surat Perjanjian Pemborongan dan Berita Acara Perubahan Pekerjaan (bila ada) yang telah
disahkan oleh Pembuat Komitmen.
2.4. Sistem Kontrak menggunakan Unit Price.

PASAL 3. KUASA PENYEDIA JASA PEMBORONGAN DAN KEAMANAN DILAPANGAN


3.1. Di lokasi pekerjaan, Penyedia Jasa Pemborongan wajib menunjuk seorang kuasa Penyedia Jasa Pemborongan atau biasa disebut
Pelaksana Kepala yang cakap untuk memimpin pelaksanaan pekerjaan di lapangan dan mendapat kuasa penuh dari Penyedia Jasa
Pemborongan, berpendidikan minimum :
a. Penanggung jawab pelaksana (Site Manager) harus seorang ahli Teknik (Arsitek atau Sipil) dengan ijasah Sarjana (S1) dengan
pengalaman 10 tahun.
b. Pelaksana Proyekseorang ahli Teknik (Sipil) dengan ijasah Sarjana (S1) pengalaman 8 tahun atau dengan ijasah Sarjana (D3)
dengan pengalaman 5 tahun
3.2. Meskipun demikian tanggung jawab sepenuhnya tetap pada Penyedia Jasa Pemborongan.
3.3. Apabila pelaksana yang ada kurang mampu atau tidak cukup cakap dalam memimpin jalannya pelaksanaan pekerjaan, maka Penyedia
Jasa Konsultan Pengawas dan Tim Pengawas Teknik Proyek ( PTP ) berhak mengusulkan untuk disediakan penggantinya.
3.4. Penyedia Jasa Pemborongan bertanggung jawab penuh atas keamanan di lokasi pekerjaan yang antara lain kehilangan, kebakaran,
kecelakaan (baik barang maupun jiwa).

PASAL 4. JAMINAN KESELAMATAN KERJA


4.1. Penyedia Jasa Pemborongan wajib menyediakan obat-obatan sesuai dengan ketentuan dan syarat Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan (PPPK) yang selalu dalam keadaan siap digunakan di lapangan, untuk musibah yang terjadi.
4.2. Penyedia Jasa Pemborongan wajib menyediakan air minum yang bersih dan memenuhi syarat kesehatan bagi semua petugas yang
terkait dan pekerja yang ada dibawah tanggung jawabnya.
4.3. Penyedia Jasa Pemborongan wajib mengasuransikan semua petugas yang terkait dan pekerja pada Asuransi Tenaga Kerja.

PASAL 5. TIMBANGAN DUGA ( PEILHOOTGE )


5.1. Timbangan Duga (Peilhootge) ditentukan sesuai gambar rencana atau pada saat peninjauan ke lokasi pekerjaan (dalam rangka uitzet).
5.2. Penyedia Jasa Pemborongan harus membuat patok duga, letak patok ditentukan kemudian.

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
PASAL 6. UKURAN POKOK DAN BATAS DAERAH KERJA
6.1. Ukuran pokok dicantumkan dalam gambar bestek, ukuran yang belum tercantum dalam gambar bestek dapat ditanyakan pada
Penyedia Jasa Konsultan Perencana dan atau Penyedia Jasa Konsultan Pengawas.
6.2. Penyedia Jasa Pemborongan harus memeriksa kecocokan semua ukuran di dalam gambar, apabila terjadi ketidakcocokan wajib
segera memberitahukan kepada Penyedia Jasa Konsultan Pengawas atau Penyedia Jasa Konsultan Perencana untuk minta
pertimbangan. Apabila terjadi kesalahan pelaksanaan di luar ijin atau pertimbangan Penyedia Jasa Konsultan Pengawas atau Penyedia
Jasa Konsultan Perencana, maka menjadi tanggungjawab Penyedia Jasa Pemborongan.
6.3. Apabila dalam gambar Bestek tergambar, sedang pada Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) tidak tertulis, maka gambar yang
mengikat.
6.4. Apabila dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) tertulis sedangkan didalam gambar tidak tergambar, maka Rencana Kerja dan
Syarat-syarat (RKS) yang mengikat.
6.5. Jika ada perbedaan pada gambar Bestek maka gambar detail (gambar besar) yang mengikat.
6.6. Batas daerah kerja adalah batas lahan yang dikerjakan meliputi lingkup ………........ …………………………………….

PASAL 7. PEKERJAAN PERSIAPAN


7.1. Mobilisasi Peralatan.
Penyediaan pengangkutan, peralatan-peralatan, kendaraan-kendaraan/alat-alat besar yang menunjang pelaksanaan proyek baik yang
menyewa maupun milik perusahaan.
7.2. Pengukuran.
Sebelum memulai pekerjaan, Penyedia Jasa Pemborongan harus mengadakan pengukuran-pengukuran lapangan untuk dapat
menentukan patok utama bagi pelaksanaan pekerjaan. Biaya pengukuran sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa
Pemborongan.
7.3. Kantor Kerja Direksi Pelaksana di Lokasi Proyek.
Penyedia Jasa Pemborongan harus menyediakan sebuah kantor untuk Direksi dengan ukuran minimal 3x4 m untuk Konsultan Pengawas
dan Ruang Rapat dengan kapasitas 15 orang atau ukuran 3 x 6 m dengan kebutuhan dan peralatan yang cukup seperti meja, kursi, white
board, file direksi.
Dalam ruang tersebut dibuat rak contoh-contoh material yang akan digunakan.
7.4. Dokumentasi.
Dokumentasi dilakukan terhadap kondisi bangunan sebelum direhabilitasi. Pendokumentasian ini merupakan perekaman bangunan
tersebut secara piktoral (gambar dan foto) dan verbal (uraian tertulis) dari kondisi 0%, 50%,dan 100%.
Tujuannya untuk mengetahui kondisi bangunan sebelum direhabilitasi, yang meliputi keterawatran dan kerusakan bangunan, perubahan
dan penambahan bangunan.
7.5. Membuat / Mendirikan Papan Nama Proyek

PASAL 8. PEKERJAAN TANAH (GALIAN DAN URUGAN)


8.1. Pekerjaan Galian.

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
a. Segala pekerjaan galian dilaksanakan sesuai dengan panjang, dalam, pemiringan dan lengkungan sesuai dengan kebutuhan
konstruksinya atau sebagaimana ditunjukkan dalam gambar.
b. Bilamana tanah yang digali ternyata baik untuk digunakan sebagai lapisan permukaan atau pembatas maka tanah ini perlu
diamankan dahulu untuk penggunaan tersebut di atas.
c. Tanah/galian yang tidak berguna harus disingkirkan dan diangkut ke luar dari halaman. Penyingkiran dan pengangkutan di atas
merupakan tanggung jawab Penyedia Jasa atau bilamana perlu memindahkan tanah-tanah atau bahan yang tidak dipakai atau
kelebihan-kelebihan tanah yang digunakan untuk urugan atau sebagaimana yang diinstruksikan oleh Pengawas.
8.2. Persiapan Untuk Urugan
a. Permukaan tanah yang sudah diambil lapisan atasnya, harus digilas sehingga kepadatannya mencapai 90% dari kepadatan
maksimum sampai kedalaman 15 cm.
b. Di atas permukaan tanah yang telah dipadatkan tersebut, baru dapat dilakukan pengurugan tanah
8.3. Pengurugan
a. Semua bahan-bahan yang akan digunakan untuk urugan atau urugan kembali dengan sirtu harus dengan persetujuan Pengawas.
b. Pengurugan harus dilakukan sampai diperoleh peil-peil yang dikehendaki, sebagaimana dibutuhkan konstruksi atau sesuai dengan
yang tertera dalam gambar kerja.
8.4. Pemadatan
a. Hanya bahan-bahan yang telah disetujui yang dapat digunakan untuk pengurugan dan harus dilakukan lapis demi lapis dengan tebal
sebesar-besarnya 20 cm.
b. Setiap lapis harus ditimbris dan dipadatkan, dan sedapat-dapatnya dilakukan dengan mesin giling (tumbuk) atau stamper dengan
menambahkan air dan disetujui Pengawas.
8.5. Pemiringan tanah
Penyedia Jasa diharuskan memelihara segala tanggul-tanggul dan pemiringan-pemiringan tanah yang ada dan bertanggung
jawab atas segala stabilitas dari tanggul-tanggul ini sampai batas periode kestabilan dan harus mempersiapkan segala sesuatunya atas
tanggungan sendiri untuk menjaga terhadap hal tersebut di atas.
8.6. Pemeriksaan Penggalian dan Pengurugan
a. Galian dan urugan harus terlebih dahulu diperiksa oleh Manajer Konstruksi sebelum memulai dengan tahap selanjutnya. Dalam hal
pengurugan, Manajer Konstruksi akan segera menunjukkan bagian-bagian tanah mana yang dipadatkan yang harus siap
dilaksanakan pengujian pemadatannya.
b. Pengurugan bagi pondasi atau struktur lainnya yang tercakup atau tersembunyi oleh tanah tidak boleh dilaksanakan sebelum
diadakan pemeriksaan oleh Pengawas.

PASAL 9. PEKERJAAN PONDASI


9.1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup Pekerjaan Pondasi meliputi : pondasi batu kali pada dinding ,pagar dan pada bagian-bagian sebagaimana ditunjukkan dalam
gambar kerja; dan pondasi tapak (foot plate); sloof.
9.2. Pondasi Batu Kali

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
9.2.1 Ketentuan Umum pekerjaan
a. Pondasi pasangan batu harus diukur di lapangan dan dilaksanakan sesuai dengan ukuran dan ketinggian seperti tercantum pada
gambar-gambar.
b. Sebelum pondasi dipasang, terlebih dulu dibuat profil-profil pondasi dari bambu atau kayu pada setiap pojok galian yang bentuk dan
ukurannya sesuai dengan penampang pondasi.
c. Permukaan dasar galian harus ditimbun dengan pasir urug setebal minimal 10 cm, disiram dan diratakan.
9.2.2 Bahan
Batu kali pecah yang digunakan harus batu pecah berkualitas terbaik dan merupakan bahan setempat, padat, bersih, tanpa retak-retak
dan kekurangan-kekurangan lain yang mempengaruhi kualitas.
9.2.3 Adukan
a. Pasangan batu untuk pondasi harus dilaksanakan dengan adukan 1 PC : 5 Pasir.
b. Untuk kepala pondasi digunakan adukan kedap air dengan campuran 1PC: 2 Pasir, setinggi 20 cm, dihitung dari permukaan pondasi
ke bawah.
c. Adukan harus membungkus batu kali pada bagian tengah sedemikian rupa sehingga tidak ada bagian pondasi yang berongga/tidak
padat.
9.3 PONDASI BETON

9.3.1 U M U M
1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan meliputi penyediaan semua tenaga kerja, peralatan, bahan, pengangkutan dan pelayanan yang diperlukan untuk
melaksanakan pekerjaan ini.
b. Pekerjaan pondasi beton ini meliputi seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar.

2. Pekerjaan yang berhubungan.


a. Pasal 0301 Bekisting Beton
b. Pasal 0201 Pekerjaan Tanah untuk Lahan Bangunan
C. Pasal 0302 Beton Bertulang

3. Standard
a. Standard Indonesia
PUBI : Peraturan Umum Bangunan Indonesia 1982 (NI-3) SK.SNI-1991.
Peraturan Portland Cement Indonesia 1973 (NI-8)
PBN : Peraturan Bangunan Nasional 1978.
b. ASTM, USA
C 33 - Concrete Aggregates.
C 150 - Portland Cement.

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
c. ACI, USA
211 - Recommended Practice for selecting proportions for Normal and Heavy Weight Concrete.
212 - Guide for use of Admixtures in Concrete.
d. PKKI 1961 (NI-5)

4. Shop Drawing
Siapkan shop drawing tipikal untuk tiap rancangan pondasi beton bertulang yang berbeda; yang memperhatikan
- dimensi
- metoda konstruksi
- bahan.

5. Contoh yang harus disediakan

a. Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus memberikan contoh material : koral, split, pasir, besi beton, PC untuk mendapat
persetujuan Konsultan Manajemen Konstruksi.
b. Contoh-contoh yang telah disetujui oleh Konsultan Manajemen Konstruksi akan dipakai sebagai standar/pedoman untuk
memeriksa/menerima material yang dikirim oleh Kontraktor ke site.
c. Kontraktor diwajibkan untuk membuat tempat penyimpanan contoh-contoh yang telah disetujui di Bangsal Konsultan Manajemen
Konstruksi.
d. Bahan harus didatangkan ketempat pekerjaan dalam keadaan utuh dan tidak cacat. Beberapa bahan tertentu harus masih didalam
kemasan aslinya yang masih bersegel dan berlebel pabriknya.
e. Bahan harus disimpan ditempat yang terlindung dan tertutup, kering, tidak lembab dan bersih, sesuai dengan persyaratan pabrik.
f. Tempat penyimpanan bahan harus cukup untuk proyek ini, bahan ditempatkan dan dilindungi sesuai dengan jenisnya.
g. Kontraktor bertanggung jawab terhadap kerusakan selama pengiriman dan penyimpanan.

6. Pengujian mutu Pekerjaan


a. Sebelum dilaksanakan pemasangan, Kontraktor diwajibkan memberikan kepada Konsultan Manajemen Konstruksi "Certificate Test"
besi beton, PC dari produsen/pabrik.
b. Hasil pengujian dari laboratorium diserahkan kepada Konsultan Manajemen Konstruksi secepatnya.
c. Seluruh biaya yang berhubungan dengan pengujian bahan tersebut, menjadi tanggung jawab Kontraktor.

7. Syarat-syarat pengamanan pekerjaan


a. Pondasi beton yang telah terpasang dihindarkan dari jamahan orang/benturan benda keras selama 3 x 24 jam setelah pengecoran.
b. Pondasi beton harus dilindungi dari kemungkinan cacat yang diakibatkan dari pekerjaan-pekerjaan lain.
c. Bila terjadi kerusakan, Kontraktor diwajibkan untuk memperbaikinya dengan tidak mengurangi mutu pekerjaannya.

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
9.3.2 BAHAN/PRODUK

1. Beton yang digunakan : mutu fc’ = 22.5 MPa, atau seperti yang tertera pada gambar.
2. Baja tulangan yang digunakan : mutu TP30 dia. =< 12 mm atau dan TD40 dia. > 13 mm seperti ditentukan pada gambar rencana,
kecuali ditentukan lain.
3. Tanah urugan harus dipadatkan sampai mencapai 80 % dari kepadatan maksimum menurut standard AASHTO T.180-74 atau ASTM D
1557-70.
4. Air untuk campuran beton harus bebas dari unsur-unsur asing, minyak-minyak, asam, zat nabati/organis yang dapat merugikan dan
mempengaruhi pengikatan awal atau kekuatan beton. Pada umumnya air yang memenuhi persyaratan untuk air minum dapat dipakai.
5. Semen yang dipergunakan dari satu merk saja. Kekuatan tes kubus semen minimal 350 kg per cm persegi.
6. Agregat : halus dan kasar untuk beton harus bersih, keras, kuat, awet dan bebas dari lumpur atau lempung dan unsur-unsur asing
lainnya.
7. Zat Tambah ('admixture') tidak boleh digunakan tanpa adanya persetujuan tertulis dari Perencana.
8. Bahan bekisting : kayu, logam,Multiplex atau lainnya yang disetujui yang mana tidak memberikan hasil yang kurang baik pada
permukaan beton.

9.3.3 PELAKSANAAN

1. Pembuatan pondasi beton harus sedemikian rupa sesuai dengan gambar rencana.
2. Penulangan harus dipasang sedemikian rupa sehingga sesuai dengan yang tertera pada gambar. Selama pengecoran penulangan
harus tetap pada tempatnya dan tidak berpindah atau tergeser karena penggetar selama pengecoran, baik yang dilakukan dengan vibrator
atau alat penggetar lainnya.
3. Kontraktor harus bertanggung jawab terhadap pekerjaan beton dengan ketentuan-ketentuan yang disyaratkan, termasuk kekuatan dan
penyelesaiannya, memperbaiki beton yang tidak mencukupi syarat-syarat seperti yang diinstruksikan oleh Konsultan Manajemen
Konstruksi.
4. Kontraktor harus melindungi senua pekerjaan beton yang telah selesai.
5. Untuk pengecoran beton, sesuai dengan pekerjaan beton bertulang pada Bab "Pekerjaan beton Bertulang" dalam spesifikasi ini.

10 PEKERJAAN BETON KONSTRUKSI


10.1 Ketentuan Umum
a. Persyaratan-persyaratan Konstruksi beton, istilah teknik dan atau syarat-syarat pelaksanaan pekerjaan beton secara umum menjadi
satu kesatuan dalam persyaratan teknis ini. Di dalam segala hal yang menyangkut pekerjaan beton dan struktur beton harus sesuai
dengan standard-standard yang berlaku, yaitu:
a). Tata-cara perhitungan struktur beton untuk bangunan gedung (SK SNI T-15-1991).

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
b). Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia (PUBI, 1982),
c). Standard Industri Indonesia (SII),
d). Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung, 1983.
e). Peraturan Perencanaan Tahan Gempa Untuk Gedung (PPTGUG, 1983),
f). American Society of Testing Material (ASTM).
b Pelaksana wajib melaksanakan pekerjaan ini dengan ketepatan dan presisi tinggi, sebagaimana tercantum di dalam persyaratan teknis
ini, gambar-gambar rencana, dan atau instruksi-instruksi yang dikeluarkan oleh Konsultan Pengawas.
c. Semua material yang digunakan di dalam pekerjaan ini harus merupakan material yang kualitasnya teruji dan atau dapat dibuktikan
memenuhi ketentuan yang disyaratkan.
d. Kontraktor wajib melakukan pengujian beton yang akan digunakan di dalam pekerjaan ini.
e. Seluruh material yang oleh Konsultan Pengawas dinyatakan tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi proyek dan
tidak diperkenankan menggunakan kembali.
10.2 Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan yang diatur di dalam persyaratan teknis ini meliputi seluruh pekerjaan beton/struktur beton yang sesuai dengan gambar
rencana :
a. Pekerjaan beton/struktur beton yang sesuai dengan gambar rencana, termasuk di dalamnya pengadaan bahan, upah, pengujian dan
peralatan-bantu yang berhubungan dengan pekerjaan tersebut.
b. Pengadaan, detail, fabrikasi dan pemasangan semua penulangan (reinforcement) dan bagian-bagian dari pekerjaan lain yang tertanam
di dalam beton.
c. Perancangan, pelaksanaan dan pembongkaran acuan beton, penyelesaian dan perawatan beton, dan semua jenis pekerjaan lain yang
menunjang pekerjaan beton.
10.3 Bahan-bahan
a. S e m e n
Semen yang digunakan adalah Semen Portland Tipe I dan merupakan hasil produksi dalam negeri satu merk. Semen harus disimpan
sedemikian rupa hengga mencegah terjadinya kerusakan bahan atau pengotoran oleh bahan lain. Penyimpanan semen harus dilakukan
di dalam gudang tertutup, sedemikian rupa sehingga semen terhindar dari basah atau kemungkinan lembab, terjamin tidak tercampur
dengan bahan lain.
Urutan penggunaan semen harus sesuai dengan urutan kedatangan semen tersebut di lokasi pekerjan.

b. Agregat Kasar
Agregat untuk beton harus memenuhi seluruh ketentuan berikut ini :
a. Agregat beton harus memenuhi ketentuan dan persyaratan dari SII 0052-80 tentang "Mutu dan Cara Uji Agregat Beton". Bila tidak
tercakup di dalam SII 0052-80, maka agregat tersebut harus memenuhi ketentuan ASTM C23 "Specification for Concrete
Aggregates".

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
b. Atas persetujuan Konsultan Pengawas, agregat yang tidak memenuhi persyaratan butir a., dapat digunakan asal disertai bukti bahwa
berdasarkan pengujian khusus dan atau pemakaian nyata, agregat tersebut dapat menghasilkan beton yang kekuatan, keawetan,
dan ketahanannya memenuhi syarat.
c. Di dalam segala hal, ukuran besar butir nominal maksimum agregat kasar harus tidak melebihi syarat - syarat berikut :
• seperlima jarak terkecil antara bidang samping dari cetakan beton.
• sepertiga dari tebal pelat.
• 3/4 jarak bersih minimum antar batang tulangan, atau berkas batang tulangan.
Penyimpangan dari batasan-batasan ini diijinkan jika menurut penilaian Tenaga Ahli, kemudahan pekerjaan, dan metoda konsolidasi
beton adalah sedemikian hingga dijamin tidak akan terjadi sarang kerikil atau rongga.

c. A i r
Air yang digunakan untuk campuran beton harus memenuhi ketentuan-ketentuanberikut ini:
a. Jika mutunya meragukan harus dianalisis secara kimia dan dievaluasi mutunya menurut tujuan pemakaiannya.
b. Harus bersih, tidak mengandung lumpur, minyak dan benda terapung lainnya, yang dapat dilihat secara visual.
c. Tidak mengandung benda-benda tersuspensi lebih dari 2 gram/liter.
d. Tidak mengandung garam-garam yang dapat larut dan dapat merusak beton (asam-asam, zat organik, dan sebagainya) lebih dari 15
gram/liter. Kandungan clorida (Cl) tidak lebih dari 500 ppm dan senyawa sulfat (sebagai SO3) tidak lebih dari 100 ppm.
e. Jika dibandingkan dengan kuat tekan adukan yang menggunakan air suling, maka penurunan kekuatan adukan beton dengan air
yang digunakan tidak lebih dari 10 %.

d. Baja Tulangan
Baja tulangan yang digunakan harus memenuhi ketentuan- ketentuan berikut ini.
a. Tidak boleh mengandung serpih-serpih, lipatan-lipatan, retak-retak, gelombang-gelombang, cerna-cerna yang dalam, atau berlapis-
lapis.
b. Hanya diperkenankan berkarat ringan pada permukaan saja .
c. Untuk tulangan utama (tarik/tekan lentur) harus digunakan baja tulangan deform (BJTD), dengan jarak antara dua sirip melintang
tidak boleh lebih dari 70 % diameter nominalnya, dan tinggi siripnya tidak boleh kurang dari 5 % diameter nominalnya.
d. Tulangan dengan Ø < 13 mm dipakai BJTP 24 (polos), dan untuk tulangan dengan Ø>=13 mm memakai BJTD 39 (deform) bentuk
ulir. Semua baja tulangan dengan diameter yang berbeda yang akan digunakan harus dites di Laboratarium untuk mengetahui
tegangan luluhnya masing-masing 3 sempel.
e. Kualitas dan diameter nominal dari baja tulangan yang digunakan harus dibuktikan dengan sertifikat pengujian laboratorium, yang
pada prinsipnya menyatakan nilai kuat - leleh dan berat per meter panjang dari baja tulangan dimaksud.
f. Diameter nominal baja tulangan (baik deform/BJTD) yang digunakan harus ditentukan dari sertifikat pengujian tersebut dan harus
ditentukan dari rumus :

d = 4.029  B , atau d = 12.47 G

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
dimana :
d = diameter nominal dalam mm,
B = berat baja tulangan (N/mm)
G = berat baja tulangan (kg/m)

g. Toleransi berat batang contoh yang diijinkan di dalam pasal ini sebagai berikut :

DIAMETER TULANGAN TOLERANSI BERAT


BAJA TULANGAN YANG DI IJINKAN
< 10 mm ±7%
10 mm <<16 mm ±6%
16 mm << 28 mm ±5%
> 28 mm ±4%

10.4 Beton dan Adukan Beton Struktur

a. Sebelum memulai pekerjaan beton struktur, Kontraktor harus membuat trial mix design dengan tujuan untuk mendapatkan proporsi
campuran yang menghasilkan kuat tekan target beton seperti yang disyaratkan.
b. Kuat tekan target beton yang disyaratkan di dalam pekerjaan ini (f’c) tidak boleh kurang dari 25 Mpa atau K =300. Kuat tekan ini harus
dibuktikan dengan sertifikat pengujian dari Laboratorium Bahan Bangunan yang telah disetujui Konsultan Pengawas.
c. Beton harus dirancang proporsi campurannya agar menghasilkan kuat tekan rata-rata (f'cr) minimal sebesar : f'cr = f'c + 1,64 Sr,
dengan Sr adalah standar deviasi rencana dari benda uji yang nilainya setara dengan nilai standar deviasi statistik dikalikan dengan
faktor berikut:

JUMLAH BENDA FAKTOR PENGALI


UJI
< 15 dikonsultasikan dengan
Konsultan Pengawas
15 1.16
20 1.08
25 1.03
> 30 1

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
d. Benda uji yang dimaksud adalah silinder beton dengan diameter 150 mm dan tinggi 300 mm, yang untuk setiap 10 m3 produksi
adukan beton harus diwakili minimal dua buah benda uji. Tata cara pembuatan benda uji tersebut harus mengikuti ketentuan yang
terdapat di dalam standar Metoda Pembuatan dan Perawatan Benda Uji Beton di Laboratorium (SK SNI M-62-1990-03).
e. Jika hasil uji kuat tekan beton menunjukkan bahwa kuat tekan target beton yang dihasilkan tidak memenuhi syarat, maka proporsi
campuran adukan beton tersebut tidak dapat digunakan, dan Kontraktor (dengan persetujuan Konsultan Pengawas) harus membuat
proporsi campuran yang baru, sedemikian hingga kuat tekan target beton yang disyaratkan dapat dicapai.
f. Setiap ada perubahan jenis bahan yang digunakan, Pelaksana wajib melakukan trial mix design dengan bahan-bahan tersebut, dan
melakukan pengujian laboratorium untuk memastikan bahwa kuat tekan beton yang di hasilkan memenuhi kuat tekan yang disyaratkan.
g. Untuk kekentalan adukan, setiap 5 m3 adukan beton harus dibuat pengujian slump, dengan ketentuan sebagai berikut:

Bagian Konstruksi Nilai Slump (mm)


a. Pelat Fondasi/Poer 50 - 125
b. Kolom Struktur 75 - 150
c. Balok-balok 75 - 150
d. Pelat Lantai 75 - 150

h. Apabila ada hal-hal yang belum tercakup di dalam persyaratan teknis ini, Pelaksana harus mengacu pada seluruh ketentuan yang
tercakup di dalam Bab 5, Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal (SK SNI T-15-1990-03).

10.5 Pengadukan dan Alat-aduk

a. Pelaksana wajib menyediakan peralatan dan perlengkapan yang memiliki ketelitian cukup untuk menetapkan dan mengawasi jumlah
takaran masing-masing bahan beton. Seluruh peralatan, perlengkapan dan tata cara pengadukan harus mendapatkan persetujuan
Konsultan Pengawas
b. Pengaturan pengangkutan dan cara penakaran yang dilakukan, harus mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas Seluruh operasi
harus dikontrol/diawasi secara kontinyu oleh Konsultan Pengawas
c. Pengadukan harus dilakukan dengan mesin aduk beton (batch mixer atau portable continous mixer). Sebelum digunakan, mesin aduk
ini harus benar-benar kosong, dan harus dicuci terlebih dahulu bila tidak digunakan lebih dari 30 menit.
d. Selain ketentuan tersebut di dalam butir 5.c. di atas, maka pengadukan beton di lapangan harus mengikuti ketentuan berikut ini :
 Harus dilakukan di dalam suatu mesin-aduk dari tipe yang telah disetujui Konsultan Pengawas
 Mesin-aduk harus berputar pada suatu kecepatan yang direkomendasikan oleh pabrik pembuat mesin-aduk tersebut.
 Pengadukan harus diteruskan sedikitnya 1,5 menit setelah semua material dimasukkan ke dalam drum aduk, kecuali jika dapat
dibuktikan/ditunjukkan bahwa dengan waktu pengadukan yang menyimpang dari ketentuan ini masih dapat dihasilkan beton yang
memenuhi syarat.

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
10.6 Pengangkutan Adukan

a. Pengangkutan beton dari tempat pengadukan ke tempat penyimpanan akhir (sebelum di tuang), harus sedemikian hingga tercegah
terjadinya pemisahan (segregasi) atau kehilangan material.
b. Alat angkut yang digunakan harus mampu menyediakan beton di tempat penyimpanan akhir dengan lancar, tanpa mengakibatkan
pemisahan bahan yang telah dicampur dan tanpa hambatan yang dapat mengakibatkan hilangnya plastisitas beton antara
pengangkutan yang berurutan .

10.7 Penempatan beton yang akan dituang

a. Beton yang akan dituang harus ditempatkan sedekat mungkin ke cetakan akhir untuk mencegah terjadinya segregasi karena
penanganan kembali atau pengaliran adukan.
b. Pelaksanaan penuangan beton harus dilaksanakan dengan suatu kecepatan penuangan sedemikian hingga beton selalu dalam
keadaan plastis dan dapat mengalir dengan mudah ke dalam rongga di antara tulangan.
c. Beton yang telah mengeras sebagian dan/atau telah dikotori oleh material asing, tidak boleh dituang ke dalam cetakan.
d. Beton setengah mengeras yang ditambah air atau beton yang diaduk kembali setelah mengalami pengerasan tidak boleh dipergunakan
kembali.
e. Beton yang dituang harus dipadatkan dengan alat yang tepat secara sempurna dan harus diusahakan secara maksimal agar dapat
mengisi sepenuhnya daerah sekitar tulangan dan barang yang tertanam dan ke daerah pojok acuan.

10.8 Perawatan Beton

a. Jika digunakan dengan kekuatan awal yang tinggi, maka beton tersebut harus dipertahankan di dalam kondisi lembab paling sedikit 72
jam, kecuali jika dilakukan perawatan yang dipercepat.
b. Jika tidak digunakan semen dengan kekuatan awal yang tinggi, maka beton harus dipertahankan dalam kondisi lembab paling sedikit
168 jam setelah penuangan, kecuali jika dilakukan perawatan dipercepat sebagaimana disebutkan di dalam pasal 5., Tata Cara
Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal (SK SNI T-15-1990-03).

10.9 Cetakan Beton

a. Di dalam segala hal, cetakan beton (termasuk penyangganya) harus direncanakan sedemikian rupa hingga dapat dibuktikan bahwa
penyangga dan cetakan tersebut mampu menerima gaya-gaya yang diakibatkan oleh penuangan dan pemadatan adukan beton.
b. Cetakan harus sesuai dengan bentuk, ukuran dan batas-batas bidang dari hasil beton yang direncanakan, serta tidak bocor dan harus
cukup kaku untuk mencegah terjadinya perpindahan tempat atau kelongsoran dari penyangga.

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
c. Permukaan cetakan harus cukup rata dan halus serta tidak boleh ada lekukan, lubang-lubang atau terjadi lendutan. Sambungan pada
cetakan diusahakan lurus dan rata dalam arah horisontal maupun vertikal; terutama untuk permukaan beton yang tidak difinish
(expossed concrete).
d. Kecuali beton fondasi, cetakan dibuat dari multipleks dengan ketebalan minimal 12 mm.
e. Kontraktor harus melakukan upaya-upaya sedemikian hingga penyerapan air adukan oleh cetakan dapat dicegah.
f. Tiang-tiang penyangga harus direncanakan sedemikian rupa agar dapat memberikan penunjang seperti yang dibutuhkan tanpa adanya
"overstress" atau perpindahan tempat pada beberapa bagian konstruksi yang dibebani. Struktur dari tiang penyangga harus cukup kuat
dan kaku untuk menunjang berat sendiri dan beban-beban yang ada di atasnya selama pelaksanaan.
g. Sebelum penulangan, cetakan harus diteliti untuk memastikan kebenaran letaknya, kekuatannya dan tidak akan terjadi penurunan dan
pengembangan pada saat beton dituang, permukaan cetakan harus bersih terhadap segala kotoran, dan diberi form oil unuk mencegah
lekatnya beton pada cetakan. Untuk menghindari lekatnya form oil pada bajatulangan, maka pemberian form oil pada cetakan harus
dilakukan sebelum tulangan terpasang.
h. Cetakan beton dapat dibongkar dengan persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas, atau jika umur beton telah melampaui waktu
sebagai berikut :
h.1. Bagian sisi balok 48 jam (setara dengan 35 % f’c)
h.2. Balok tanpa beban konstruksi 7 hari (setara dengan 70 % f’c)
h.3. Balok dengan beban konstruksi 21 hari (setara dengan 95 % f’c)
h.4. Pelat lantai/atap/tangga 21 hari (setara dengan 95 % f’c)
g Pada bagian konstruksi yang terletak di dalam tanah, cetakan harus dicabut sebelum pengurugan dilakukan.

10.10 Pengangkutan dan Pengecoran

a. Perletakan pengadukan dan pengecoran harus diatur sedemikian rupa hingga memudahkan dalam pelaksanaan pengecoran .
b. Waktu antara pengadukan dan pengecoran tidak boleh lebih dari 1 jam. Pengecoran harus dilakukan sedemikian rupa untuk
menghindari terjadinya pemisahan material dan perubahan letak tulangan.
c. Adukan tidak boleh dijatuhkan secara bebas dari ketinggian lebih dari 1,5 m, cara penuangan dengan alat-alat bantu seperti talang,
pipa, chute, dan sebagainya harus mendapat persetujuan Konsultan Pengawas
d. Pelaksana harus memberitahukan Konsultan Pengawas selambat-lambatnya 2 hari sebelum pengecoran beton dilaksanakan.

10.11 Pemadatan Beton

a. Pemadatan beton harus dilakukan dengan penggetar mekanis/mechanical vibrator dan tidak diperkenankan melakukan penggetaran
dengan maksud untuk mengalirkan beton.
b. Pemadatan ini harus dilakukan sedemikian rupa hingga beton yang dihasilkan merupakan massa yang utuh, bebas dari lubang-lubang,
segregasi atau keropos

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
c. Pada daerah penulangan yang rapat, penggetaran dilakukan dengan alat penggetar yang mempunyai frekuensi tinggi untuk menjamin
pengisian beton dan pemadatan yang baik.
d. Alat penggetar tidak boleh disentuhkan pada tulangan terutama pada tulangan yang telah masuk pada beton yang telah mulai
mengeras.

10.12 Beton Siap Pakai (Ready Mix Concrete)

Penyedia Jasa boleh menggunakan beton siap pakai (ready mix concrete) dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Volume penggunaan ready mix concrete harus disetujui oleh Konsultan Pengawas dengan senantiasa berpedoman pada ketentuan
teknis yang diberlakukan bagi pekerjaan beton.
b. Apabila di dalam ready mix concrete tersebut diberikan zat tambah (additive) maka selain harus mengikuti ketentuan di dalam
Spesifikasi Bahan Tambahan untuk Beton SK SNI S-18-1990-03, pabrik pembuatnya harus menyertakan sertifikat/surat keterangan
yang menyatakan jenis dan konsentrasi bahan tambah tersebut per m3 adukan beton. Selain itu, di dalam hal penggunaan bahan
tambah ini, harus disebutkan pula di dalam sertifikat tersebut batas waktu toleransi beton tersebut masih dapat digunakan, dan
ketentuan ini mengikat bagi Kontraktor dan Konsultan Pengawas, khususnya di dalam penentuan boleh atau tidaknya ready mix
concrete tersebut digunakan.
c. Kecuali jika disebutkan secara khusus di dalam RKS ini, maka terhadap ready mix concrete harus selalu diadakan pengujian kualitas,
yaitu:
c.1 Pengujian kekentalan adukan (slump), yang dilakukan 3 kali setiap 5 m3 adukan, yaitu: di awal kedatangan, di tengah-tengah,
dan di akhir penuangan. Nilai slump yang digunakan untuk evaluasi adalah nilai slump rata-ratanya. Jika nilai slump yang
diperoleh tidak sesuai dengan ketentuan yang terdapat di dalam butir 4.e., maka adukan yang digunakan dianggap tidak
memenuhi syarat, dan tidak boleh digunakan.
c.2 Pengujian kuat tekan beton, yang dilakukan secara acak dengan ketentuan sebagai berikut:
c.2.1 Untuk setiap 10 m3 adukan beton, minimal harus dibuat 2 buah benda uji berupa silinder beton dengan diameter 150
mm dan tinggi 300 mm, seperti ketentuan yang tercantum di dalam butir 4.d.
Di dalam segala hal, pembuatan benda uji ini harus dilakukan dengan sepengetahuan Konsultan Pengawas.
c.2.2 Terhadap kedua benda uji tersebut harus dilakukan pengujian kuat tekan. Jadi, untuk setiap 10 m3 adukan beton harus
diwakili oleh satu nilai kuat tekan beton yang diperoleh dari kuat tekan rata-rata kedua benda uji tersebut di dalam butir
c.2.1., setelah dikonversikan kekuatannya ke kuat tekan beton umur 28 hari.
c.2.3 Konsultan Pengawas harus selalu melakukan evaluasi statistik secara periodik terhadap kuat tekan beton ini,
berdasarkan ketentuan yang berlaku di dalam Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal (SK SNI T-15-
1990-03).
c.2.4 Jika hasil evaluasi statistik tersebut di dalam pasal c.2.3. memperlihatkan kuat tekan beton yang lebih rendah dari yang
disyaratkan, maka Konsultan Pengawas harus menghentikan pekerjaan beton yang sedang dilaksanakan. Di dalam hal ini
Konsultan Pengawas harus segera melakukan koordinasi dengan pihak yang terkait.

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
d. Ketentuan-ketentuan yang berlaku bagi site mix concrete seperti: tata cara evaluasi kuat tekan beton, pengangkutan adukan,
perawatan beton, cetakan beton, pengecoran, pemadatan beton, dan sambungan konstruksi, tetap berlaku untuk penggunaan ready
mix concrete.

11 PEKERJAAN BETON PRAKTIS


11.1 Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi pengadaan bahan-bahan, peralatan, tenaga kerja dan jasa-jasa lain sehubungan dengan pekerjaan kolom praktis dan
bagian lain sesuai dengan gambar-gambar dan persyaratan teknis ini.
11.2 Pengendalian Pekerjaan
Kecuali ditentukan lain, maka semua pekerjaan beton harus mengikuti ketentuan-ketentuan seperti tertera dalam: ASTM C150, ASTM C
33, SII - 0051 - 74, SII - 0013 - 81, dan SII - 0136 - 84.
11.3 Bahan-bahan
Bahan-bahan / material yang digunakan berupa agregat kasar, agregat halus, PC, dan sebagainya sesuai dengan yang dipakai pada
beton konstruksi. Demikian juga mengenai cara penyimpanan.
11.4 Ukuran
 Sloof praktis dengan ukuran 15/20 dengan dengan penulangan pokok 4 diameter 10 mm sedangkan sengkang menggunakan
tulangan diameter 6 mm jarak 20 cm
 Kolom praktis dengan ukuran 15/15 cm dengan penulangan pokok 4 diameter 10 mm sedangkan sengkang menggunakan
tulangan diameter 6 mm jarak 20 cm
 Ring balk praktis dengan ukuran 15/15 cm dengan penulangan pokok 4 diameter 10 mm sedangkan sengkang menggunakan
tulangan diameter 6 mm jarak 20 cm

12 PEMASANGAN PIPA DAN LAIN-LAIN DALAM BETON


12.1 Penempatan saluran/pemipaan harus sedemikian rupa sehingga tidak mengurangi kekuatan struktur dengan memperhatikan
persyaratan SK-SNI T-15-1991-03.
12.2 Tidak diperkenankan untuk menanam pipa dan lain-lain dalam bagian struktur beton bila tidak ditunjukkan secara detail dalam
gambar. Dalam beton perlu dipasang selongsong pada tempat-tempat yang dilewati pipa.
12.3 Bila tidak ditentukan secara detail atau ditunjukkan dalam gambar, tidak dibenarkan untuk menanam saluran listrik dalam struktur
beton.
12.4 Apabila dalam pemasangan pipa-pipa, saluran listrik, bagian-bagian yang tertanam dalam beton dan lain-lain terhalang oleh
adanya baja tulangan yang terpasang, maka Penyedia Jasa harus mengkonsultasikan hal ini dengan Konsultan Pengawas
12.5 Tidak dibenarkan untuk membengkokkan atau menggeser atau memindahkan baja tulangan tersebut dari posisinya untuk
memudahkan dalam melewatkan pipa-pipa saluran tersebut tanpa ijin tertulis dari Konsultan Pengawas
12.6 Semua bagian atau peralatan yang ditanam dalam beton seperti angkur-angkur, kait dan pekerjaan lain yang ada hubungannya
dengan pekerjaan beton, harus sudah dipasang sebelum pengecoran dilaksanakan.

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
12.7 Bagian-bagian atau peralatan tersebut harus dipasang dengan tepat pada posisinya dan diusahakan agar tidak bergeser selama
pengecoran beton dilakukan.
12.8 Penyedia Jasa utama harus memberitahukan serta memberi kesempatan kepada pihak lain untuk memasang bagian/peralatan
tersebut sebelum pengecoran beton dilaksanakan.
12.9 Rongga-rongga kosong atau bagian-bagian yang harus tetap kosong pada benda atau peralatan yang akan ditanam dalam beton,
yang mana rongga tersebut harus tidak terisi beton, harus ditutupi dengan bahan lain yang mudah dilepas nantinya setelah
pelaksanaan pengecoran beton.

13 PEKERJAAN BATU BATA


13.1 Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantunya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan
pekerjaan ini.
b. Pekerjaan ini mencakup dinding bangunan bagian luar dan dalam, pagar bangunan, atau seperti tertera pada gambar, dan sesuai
petunjuk Pengawas
13.2 Bahan-bahan
a. Batu bata untuk pasangan dinding yang digunakan adalah batu bata produksi setempat sesuai persetujuan Pengawas
b. Semen yang dipakai untuk pekerjaan pasangan harus mempunyai kualitas yang sama seperti semen untuk pekerjaan beton, atau
harus memenuhi PUBB - NI. 8.
c. Pasir untuk pekerjaan pasangan harus memenuhi persyaratan PUBB - N.I. 3.
d. A i r yang digunakan untuk pekerjaan pasangan harus air bersih, tidak berwarna, tidak mengandung bahan-bahan kimia (asam,
alkali) dan tidak mengandung minyak, atau lemak.

13.3 Proporsi Adukan :

JENIS KOMPOSISI PENGGUNAAN


Adukan waterproof 1 pc : 3 ps Dipasang setinggi 20 cm dari atas sloof
(kedap air) dan setinggi 150 cm pada dinding
KM/WC
Plesteran waterproof 1 pc : 3 ps Untuk plesteran dinding KM/WC setinggi
150cm dari lantai dan plesteran beton.
Pasangan 1 pc : 5 ps Untuk pasangan pasangan kedap
air/transraam
Untuk pasangan dinding bata
Plesteran 1 pc : 4 ps Untuk plesteran dinding kedap
air/transraam
Untuk plesteran dinding bata

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
13.4 Pelaksanaan
a. Sebelum digunakan, batu bata harus disiram dengan air.
b. Setelah terpasang dengan adukan, naad/siar-siar harus dikerok sedalam 1 cm dan dibersihkan dengan sapu lidi, dan kemudian
disiram air.
c. Pemasangan batu bata dilakukan bertahap, setiap tahap terdiri dari (maksimal) 20 lapis setiap hari, diikuti cor kolom praktis.
d. Adukan harus dilaksanakan dengan mixer. Adukan yang mulai mengeras tidak boleh digunakan lagi.

14 PEKERJAAN PLESTERAN DAN ACIAN


14.1 Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi plesteran dan acian untuk seluruh dinding bata, kolom beton, balok beton expose dan lain-lain seperti yang dijelaskan
dalam gambar pelaksanaan.
14.2 Pengendalian Pekerjaan
Seluruh pekerjaan harus sesuai dengan syarat dalam PUBB - NI 2-1971, NI 3-1970, dan NI 8-1974.
14.3 Bahan-bahan
a. Semen yang dipakai untuk pekerjaan pasangan harus mempunyai kualitas yang sama seperti semen untuk pekerjaan beton, atau
harus memenuhi PUBB - NI. 8.
b. Pasir ; Pasir untuk pekerjaan pasangan harus memenuhi persyaratan PUBB - N.I. 3.
c. A i r; Air yang digunakan untuk pekerjaan pasangan harus air bersih, tidak berwarna, tidak mengandung bahan-bahan kimia (asam,
alkali) dan tidak mengandung minyak, atau lemak.
14.4 Campuran
Komposisi campuran untuk pekerjaan plesteran dan acian seperti disebut dalam Pekerjaan Batu bata.
14.5 Pelaksanaan
a. Pembuatan campuran harus menggunakan mesin pengaduk (molen) dan peralatan yang memadai. Membuat campuran plesteran
tanpa mesin pengaduk hanya dapat dilaksanakan bila ada ijin dari Pengawas
b. Permukaan dasar harus dibersihkan sampai benar-benar siap untuk dilakukan pekerjaan plesteran.
c. Seluruh permukaan untuk plesteran harus cukup basah, namun tidak sampai jenuh. Plesteran dapat dilakukan apabila permukaan air
yang terlihat sudah lenyap/kering kembali.
d. Untuk mencegah pengeringan yang bersifat sementara, penempelan campuran maksimum 2,5 jam setelah proses pencampuran.
e. Plesteran harus lurus, sama rata datar maupun tegak lurus.
f. Untuk mendapatkan permukaan yang rata dan ketebalan sesuai dengan yang disyaratkan, maka dalam memulai pekerjaan plesteran
harus dibuat ’kepala plesteran’.
g. Jika plesteran menunjukkan hasil yang tidak memuaskan seperti tidak rata, tidak tegak lurus atau bergelombang, adanya pecah atau
retak, keropos, maka bagian tersebut harus dibongkar kembali untuk diperbaiki atas biaya Pemborong.
h. Pelaksanaan plesteran dilaksanakan minimal setelah pasangan batu bata berumur 2 (dua) minggu.

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
i. Pemborong harus memperhatikan serta menjaga pekerjaan yang berhubungan dengan pekerjaan lain, jika terjadi kerusakan akibat
kelalaiannya, maka Pemborong harus mengganti tanpa biaya tambahan.

15 PEKERJAAN LANTAI
15.1 Lingkup Pekerjaan
a. Meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk menyelesaikan pekerjaan ini sesuai
dengan yang dinyatakan dalam gambar, serta petunjuk Pengawas, sehingga dapat dicapai hasil yang bermutu baik dan sempurna.
b. Meliputi pekerjaan lantai keramik atau sesuai yang ditunjukkan dalam gambar perencanaan.

15.2 Pekerjaan Keramik


a. Spesifikasi bahan :
Jenis : Keramik 30/30 dengan kualitas KW I, Keramik Step nosing 10/20 dengan kualitas KW I, Plint keramik
10/30
Warna : ditentukan kemudian
 Merk : Keramik setara Roman.
 Bahan pengisi siar : grout semen berwarna, sewarna keramiknya
b. Contoh-contoh :
 Sebelum diadakan pemasangan, pemborong harus memberikan contoh bahan-bahan atau mock-up yang akan digunakan, untuk
disetujui Pengawas
 Contoh bahan yang telah disetujui akan digunakan sebagai pedoman/standard bagi Pengawas untuk menerima atau memeriksa
bahan yang dikirim oleh Pemborong ke lapangan.
c. Persyaratan bahan :
 Semen protland harus memenuhi PUBB-NI.8.
 Pasir dan air harus memenuhi PUBB-1970 (NI-3) dan PUBI -1982.
 Bahan lain yang tidak terdapat pada daftar di atas, tetapi dibutuhkan untuk penyelesaian/penggantian pekerjaan dalam bagian ini,
harus baru dan jenis dari kualitas terbaik serta disetujui Pengawas
d. Pelaksanaan :
 Sebelum Keramik dipasang, terlebih dulu harus direndam dalam air hingga jenuh.
 Permukaan lantai yang akan dipasang Keramik harus bersih dan cukup kering,
 Bidang lantai keramik yang terpasang harus benar-benar rata dengan memperhatikan kemiringan lantai untuk memudahkan
pengaliran air sesuai gambar atau menurut petunjuk Pengawas.
 Adukan semen untuk pemasangan Keramik harus penuh, baik permukaan dasar maupun dibadan belakang Keramik.
 Pola pemasangan granitetile harus sesuai dengan gambar detail, atau petunjuk Pengawas
 Lebar siar-siar harus sama, dengan kedalaman maksimal 3 mm, membentuk garis lurus, sesuai dengan gambar, atau sesuai
petunjuk Pengawas Siar-siar harus diisi bahan pengisi berwarna (grout semen berwarna) satu warna dengan warna Keramik.
 Pemotongan Keramik harus menggunakan alat potong khusus, sesuai petunjuk pabrik.

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
 Pelubangan-pelubangan untuk toilet/sparing ME pada pekerjaan Keramik merupakan bagian dari scope pekerjaan Keramik.
 Keramik yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam noda yang melekat, sehingga benar-benar bersih, warna
keramik tidak kusam/buram.
 Pemborong harus memperhatikan serta menjaga pekerjaan yang berhubungan dengan pekerjaan lain, jika terjadi kerusakan akibat
kelalaiannya, maka Pemborong tersebut harus mengganti tanpa biaya tambahan.
 Perbandingan adukan untuk pemasangan Keramik adalah : 1pc : 4psr dengan ketebalan rata-rata 2 – 4 cm

16 PEKERJAAN CAT
16.1 Lingkup Pekerjaan
a) Meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk menyelesaikan pekerjaan ini
b) Meliputi pengecatan tembok/dinding , kayu maupun besi bagian eksterior dan interior.

16.2 Bahan serta Syarat-syarat


Cat Dinding eksterior dan interior :
a) Semua bahan cat harus dari penyalur yang disetujui oleh Kuasa Pengguna Anggran, serta disetujui oleh Pengawas.
b) Penggunaan bahan cat bagian luar gedung menggunakan jenis Weathershiled ( cat eksterior/luar) setara produk Mowilex .
c) Penggunaan bahan cat bagian dalam gedung menggunakan setara produk Mowilex untuk pengecatan dinding luar tanpa
menggunakan Plamur, sedangkan dinding bagian dalam menggunakan plamur.
d) Pengerjaan pengecatan harus mengikuti petunjuk-petunjuk dari pabrik yang bersangkutan. Sebelum pengecatan, maka cat
dalam kaleng harus diaduk secara baik sebelum dituangkan dalam tempat cat yang disediakan.
e) Tanpa petunjuk dari Pabrik maka penggunaan zat-zat pengering dan lain-lain tidak dibenarkan.
f) Sebelum permukaan diberi satu lapisan cat dasar (tahan alkali), kotoran pada permukaan tersebut harus dibersihkan hingga
benar-benar bersih.

Cat besi :
a) Untuk besi dicat dengan 2 lapis zinchromate, tanpa dimenie lebih dulu, juga untuk struktur baja, dicat dengan zinkromat
minimal 2 kali, merek setara Nipponpaint.
b) Untuk cat kayu menggunakan menie atau dempul dengan pengecatan minimal 2 kali, merek setara EMCO.
c) Pekerjaan cat tidak boleh dimulai :
d) sebelum bagian-bagian yang akan dicat selesai diperiksa oleh dan disetujui Pengawas,
e) apabila bagian yang dicat masih basah, lembab atau berdebu,
f) apabila keadaan cuaca lembab atau hujan.
g) Kontraktor bertanggungjawab atas hasil pengecatan yang baik dan harus mengatur waktu sedemikian rupa mulai dari
pengerjaan dasar (under coats) sampai dengan pengecatan akhir (finishing coats).
h) Hasil akhir harus membentuk bidang cat yang utuh, tidak ada gelembung udara, dan bidang cat dijaga terhadap pengotoran.
i) Pengecatan kembali harus dilakukan bilamana bidang yang cacat tidak disetujui / diterima Pengawas karena terkelupas / cacat.

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
j) Cat yang akan dipergunakan harus berada dalam kaleng yang masih disegel, tidak pecah dan bocor serta mendapat
persetujuan Pengawas.
k) Warna cat akan ditentukan kemudian, dipilih oleh Direksi atau perencana, dan disetujui oleh Pengawas.

17 PEKERJAAN PINTU DAN PARTISI


17.1 Lingkup Pekerjaan
a. Bagian ini meliputi pengadaan tenaga kerja, pengadaan, penyimpanan, pengamanan bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu untuk
melaksanakan pekerjaan sehingga tercapai hasil pekerjaan yang baik.
b. Semua pekerjaan kosen, rangka daun pintu kaca, rangka daun jendela kaca, daun pintu panel luar dan dalam bangunan atau seperti
yang dinyatakan dalam gambar serta petunjuk Pengawas.

17.2 Bahan-bahan dan persyaratan


a) Kosen Pintu dan Partisi menggunakan bahan aluminium ukuran 4 inchi cm dengan kadar lapisan anodisenya minimal 13 micron, produk
setara Alexindo atau Indal, dengan warna coklat tua ( Brown glossy)
b) Partisi menggunakan dobel teakwood tebal 4 mm finish polytur dengan rangka alluminium.
c) Pintu panil kaca rangka alluminium.
d) Kosen pintu dan jendela alluminium.

18 PEKERJAAN KACA
18.1 Lingkup Pekerjaan
a) Bagian ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk menyelesaikan pekerjaan ini
sesuai dengan yang dinyatakan dalam gambar, serta petunjuk Pengawas, sehingga dapat dicapai hasil yang bermutu baik dan
sempurna.
b) Pekerjaan ini meliputi antara lain pintu-pintu dan jendela.

18.2 Bahan-bahan
a) Kaca bening, tebal 5 mm, produk setara Asahi untuk bidang pintu panel kaca¸ jendela kaca dan bouvenlight.
b) Dempul kaca untuk pemasangan kaca pada kusen harus dari penyalur yang disetujui serta masih baik, tidak bergumpal dan belum
mengeras didalam kaleng.

18.3 Pelaksanaan
a) Pemasangan kaca ini dilaksanakan pada semua pekerjaan pemasangan kaca yang disebutkan dalam gambar.
b) Ukuran, tebal dan jenis kaca harus sesuai petunjuk gambar, serta petunjuk dari Pengawas.
c) Tempat untuk kaca pada kusen harus dibersihkan. Kaca harus dipotong dengan diberi sedikit toleransi untuk pemuaian, dipasang pada
kusen dengan dempul pengikat dan diperhitungkan pemuaiannya.

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
d) Bahan yang terpasang hendaknya tidak bergelombang, dan harus dilindungi dari kerusakan, benturan serta diberi tanda agar mudah
diketahui.
e) Potongan kaca harus rapi, lurus dan diharuskan menggunakan alat-alat pemotong kaca khusus.
f) Pemasangan kosen-kosen aluminium dipakai pelindung dan penjepit karet di sekeliling tepi kaca yang terpasang pada kosen-kosen
tersebut.
g) Dipakai lapisan kedap air pada kaca dengan rangka aluminium yang berhubungan dengan udara luar, untuk bagian dalam dipakai
sealant sesuai dengan persyaratan dari pabrik. Disyaratkan tebal sealant maksimal 5 mm yang tampak dari kaca dan kerangka.
18.4 Pengujian Mutu Pekerjaan
a) Mutu bahan harus memenuhi persyaratan yang tertulis dalam buku ini.
b) Semua kaca terpasang tidak boleh terjadi retak tepi, akibat pemasangan list.
c) Kaca yang terpasang harus terkunci dengan sempurna dan tidak bergeser dari sponing.
d) Semua kaca pada saat terpasang tidak boleh bergelombang, apabila masih terlihat adanya gelombang, maka kaca tersebut harus
dibongkar atas biaya Pemborong.

19 PEKERJAAN PENGGANTUNG DAN PENGUNCI

19.1 Lingkup Pekerjaan


Meliputi tenaga kerja, peralatan dan bahan yang diperlukan untuk pekerjaan kunci dan alat penggantung lain seperti tercantum dalam
gambar dan RKS, hingga dicapai hasil yang baik dan rapi. Bila terjadi perubahan/penggantian ‘hardware’ akibat kepemilikan kegiatan,
kontraktor wajib melapor pada owner/Konsultan Perencana/ Pengawas.

19.2 B a h a n
a) Kunci dan grendel :
 Kunci tanam untuk pintu tipe frameless dengan pengunci di bawah setara Alpha
 Selot tanam untuk pintu produk setara SES
 Grendel putar (kosong-isi) dipakai untuk pintu-pintu W.C./lavatory.
 Grendel pegas untuk jendela jungkit/BV
 Tipe kunci harus sesuai dengan fungsi ruang, dipasang setinggi 100 cm dari lantai atau sesuai petunjuk Pengawas.
b) Engsel
 Engsel untuk pintu frameless menggunakan engsel tanam setara Alpha
 Engsel pintu menggunakan 3 engsel dan jendela menggunakan 2 engsel produk setara ARCH
 Untuk jendela BV jungkit dipakai engsel khusus untuk maksud itu (engsel pivot) dengan ukuran yang sesuai untuk masing-
masing ukuran jendela.
c) M e r k
 Untuk kunci tanam dipakai setara merkAlphatipe double turn kunci silinder.

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
 Untuk grendel putar, grendel tanam dan grendel pegas dan engsel pivot dipakai produksi Dalam Negeri dan telah distandardisasi
dalam SII.
 Semua alat penggantung dan pengunci harus kualitas baik sesuai persetujuan Direksi.
 Pemborong harus menyerahkan contoh tiap alat penggantung/pengunci kepada Direksi sebelum melakukan pesanan.
19.3 Perlindungan
Semua bahan tersebut di atas harus dicopot dan dibungkus dalam plastik atau dalam pembungkus aslinya setelah disetel. Pemasangan
terakhir dilakukan setelah pintu atau jendela selesai dan dicat.
19.4 Pekerjaan Pelaksanaan
a) Sekrup-sekrup harus cocok dengan barang yang dipasang, jangan memukul sekrup, cara mengokohkannya hanya diputar sampai ujung.
Sekrup yang rusak sewaktu dipasang harus dicabut kembali dan diganti.
b) Engsel untuk pintu kayu dipasang 30 cm dari tepi atas dan bawah, sedangkan engsel ke tiga dipasang di tengah-tengah.
c) Semua kunci tanam harus terpasang dengan kuat pada rangka daun pintu, dipasang setinggi 105 cm dari lantai.
d) Pemasangan lockage, handle dan blok plate harus rapi, lurus dan sesuai dengan letak posisi yang telah ditentukan oleh Pengawas
apabila hal tersebut tidak tercapai, Kontraktor wajib memperbaiki tanpa tambahan biaya.
e) Seluruh perangkat kunci harus bekerja dengan baik, untuk itu harus dilakukan pengujian secara kasar dan halus.
f) Tanda pengenal anak kunci harus dipasang sesuai dengan pintunya.
g) Kontraktor wajib membuat shop drawing (gambar detail pelaksanaan) berdasarkan Gambar Dokumen Kontraktor yang telah disesuaikan
dengan keadaan di lapangan. Di dalam shop drawing harus jelas dicantmkan semua data yang diperlukan termasuk keterangan produk,
cara pemasangan atau detail-detail khusus yang belum tercakup secara lengkap di dalam Gambar Dokumen Kontrak, sesuai dengan
Standard Spesifikasi Pabrik.
h) Shop Drawing sebelum dilaksanakan harus disetujui dahulu oleh Pengawas/Konsultan Perencana.

20 PEKERJAAN KAYU HALUS


20.1 U M U M
1. Lingkup pekerjaan
Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan seperti dinyatakan
dalam gambar, dengan hasil yang baik dan rapi.
Pekerjaan ini meliputi antara lain :
a. Pintu berikut rangka.
b. Plint Lantai.
c. Pekerjaan konstruksi joglo.
- Tiang utama
- Tiang selasar
- Balok kayu, gording, Muurplat, Jurai, Nok
- Listplank, Usuk dan reng

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
- Plafon kayu dan plafon plywood.
2. Pekerjaan yang berhubungan
a. Pekerjaan Kayu Kasar
b. Pekerjaan Pengecatan/polyturan
c. Pekerjaan atap.
d. Pekerjaan pondasi.
3. Standard
a. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI) 1961.

20.2 BAHAN

1. Bahan yang digunakan untuk bidang panel, kecuali ditentukan lain adalah Plywood. Jenis Plywood yang digunakan adalah Plywood
kayu Sungkai, dengan muka berkualitas baik untuk bidang tampak. Tiap lembar plywood yang dipakai harus mempunyai tanda/cap
dari pabrik yang dikenal.

2. Bahan untuk konstruksi joglo menggunakan kayu jati kualitas I, dengan mata kayu maksimal 5% dari luas bidang kayu, tidak retak,
melengkung atau cacat kayu yang dapat menyebabkan perlemahan pada suatu konstruksi. Kayu jati yang digunakan haruslah kayu
yang tua (inti kayu/galeh) dan tidak ada kayu muda (koal), hal ini berkaitan dengan diameter kayu yang akan digunakan harus lebih dari
diameter 50cm.

3. Semua pengikat berupa paku, sekrup, baut, kawat dan lain-lainnya harus digalvanisasikan sesuai dengan NI-5.

4. Penimbunan kayu di tempat pekerjaan sebelum pemasangan, harus diletakkan di satu tempat/ruangan yang kering dengan sirkulasi
udara yang baik, tidak terkena cuaca langsung dan harus dilindungi dari kerusakan.

20.3 PELAKSANAAN

1. Semua ukuran yang tertera pada gambar adalah ukuran jadi (sudah diketam halus dan siap di-finish).
Kontraktor wajib menyerahkan shop drawing dan contoh jadi untuk bagian detail tertentu pada Konsultan Management
Konstruksi/PTP untuk mendapatkan persetujuan.

2. Semua bahan yang digunakan proses pengerjaannya harus menggunakan mesin tanpa kecuali dan tidak diperkenankan
mengerjakannya di tempat pemasangan.

3. Bahan kayu halus tidak diperkenankan dipasang dengan cara memaku tetapi harus disekrup atau cara lainnya yang disetujui
Konsultan Management Konstruksi/PTP, seperti cove lampu, cove tirai, plint dan lain-lain.

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
4. Permukaan kayu yang terlihat harus diketam halus sedemikian rupa sehingga siap menerima finish.
Penggunaan meni sama sekali tidak disetujui termasuk memberi lapisan dempul atau sejenis, kecuali disyaratkan lain oleh
Konsultan Pengawas/perencana.

5. Jika diperlukan bahan perekat, maka Kontraktor harus mengajukan terlebih dahulu baik kualitas maupun jenisnya kepada Konsultan
Management Konstruksi untuk mendapatkan persetujuan.

6. Semua pekerjaan kayu sebelum dipasang harus mendapat persetujuan dari Konsultan Management Konstruksi/PTP. Jika ada yang
tidak memenuhi syarat, maka Kontraktor harus mengganti atas tanggung jawabnya.

7. Semua pekerjaan berupa paku, baut, kawat dan lainnya harus digalvanisasi sesuai dengan NI - 5.

8. Setelah dipasang, Kontraktor wajib memberikan perlindungan terhadap benturan-benturan benda lain dan keruskan-kerusakan akibat
kelalaian pekerjaan, semua kerusakan yang timbul adalah tanggung jawab Kontraktor sampai pekerjaan selesai.

9. Kayu plint yang digunakan adalah kayu Sungkai dan yang melekat langsung pada dinding pasangan bata, partisi dan beton harus
diberi lapisan meni kayu 2 lapis.

10. Untuk konstruksi joglo, semua bahan harus diketam hingga halus dan siap dipolytur, semua sambungan harus terpasang rapi dan
rapat, jenis sambungan disesuaikan dengan kebutuhan konstruksi, baik untuk konstruksi tekan maupun tarik, dan sebelum
pelaksanaan kontraktor/sub kontraktor diharuskan mengajukan shop drawing, dan dimintakan persetujuan dari Konsultan
managemen konstruksi atau pengguna.

11. Semua pemasangan konstruksi harus diukur baik ketegakan maupun kedatarannya, sehingga konstruksi tersebut betul-betul terlihat
siku dan bagus. Jika ada konstruksi yang tidak sesuai, maka kontraktor wajib membetulkan konstruksi tersebut hingga dapat diterima
oleh user.

12. Semua konstruksi yang sudah terpasang dilapisi dengan polytur dengan warna dan finishing melamin yang akan ditentukan
kemudian oleh pengguna. Polyturan yang kurang rata dan sewarna, maka kontraktor harus memperbaiki atas tanggung jawabnya.

13. Ukuran-ukuran kayu yang akan dipergunakan akan ditentukan kemudian, dan harus mendapatkan persetujuan dari pengguna.

14. Cacat-cacat dikarenakan pelaksanaan dan kelalaian kontraktor harus diperbaiki atau diganti, sehingga pekerjaan dapat diterima oleh
pengguna.

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
21 PEKERJAAN PLAFOND
21.1 Lingkup Pekerjaan
a) Meliputi tenaga kerja, peralatan, bahan-bahan yang berhubungan dengan pekerjaan Plafond sesuai gambar.
b) Pemborong harus memberikan contoh-contoh yang akan dipasang. Untuk warna dan texture akan ditentukan kemudian oleh Pengawas
dan Pemberi tugas.
c) Langit-langit harus terpasang dengan baik, permukaan harus rata, garis vertikal dan horizontalnya harus saling tegak lurus membentuk
sudut 90 (sembilan puluh) derajat atau sesuai disain. Jika terjadi lendutan atau kekurangan-kekurangan lain, Pemborong wajib
memperbaiki, jika Pengawas memerintahkan dibongkar, Pemborong harus melaksanakannya atas biaya Pemborong.

21.2 Langit-langit Datar


a) Plafond Gipsum Board Rangka Hollow 4x4 cm
b) Gipsum Bioard tebal 9 mm produk setara Dinogips, Knauf, Jaya Board, untuk
c) Asbes plat menggunakan Kalsiboard tebal 4 mm produk setara Gresik atau Harflex untuk Plafond ekspose tanpa rangka pada tritisan.
d) Sebelum memasang Plafond, kontraktor wajib memeriksa bahwa kerangka untuk tumpuan pemasangan telah sesuai dengan gambar,
baik letak, bentuk maupun ukurannya
e) Semua bahan pada saat akan dipasang harus dalam keadaan bersih dan tanpa cacat, kerusakan akibat pengangkutan/penyisipan
sepenuhnya menjadi tanggungan kontraktor.
f) Seluruh struktur kerangka harus kuat hubungannya ditahan dengan baik oleh struktur atap (kuda-kuda) dan dinding, sesuai ukuran dalam
gambar rencana.
g) Langit-langit harus dilengkapi dengan manhole ukuran 60x100 cm atau menyesuaikan keadaan. Letaknya ditentukan dalam gambar
instalasi, usul dari Pemborong dan harus mendapat persetujuan Pengawas.
h) Kerusakan langit-langit akibat penyambungan ruangan/bangunan, dilakukan penggantian sesuai dengan gambar.
i) List plafond dipasang keliling ruangan sesuai dengan gambar, menggunakan list profil gypsump sesuai gambar detail.

21.3 Contoh-contoh
a) Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Pemborong harus memberikan contoh-contoh bahan untuk mendapatkan persetujuan Pengawas
b) Contoh-contoh yang telah disetujui oleh Pengawas, akan digunakan sebagai standard / pedoman untuk memeriksa / menerima bahan
yang dikirim oleh Pemborong ke lapangan.

21.4 Pelaksanaan
a) Pada pekerjaan langit-langit ini perlu diperhatikan adanya pekerjaan lain yang mempunyai hubungan erat dengan pelaksanaannya.
Sebelum pemasangan langit-langit dilaksanakan, pekerjaan lain yang terletak di atas langit-langit harus sudah terlaksana.
b) Disiplin lain yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah pekerjaan elektrikal, berikut perlengkapan instalasi yang diperlukan.
c) Bila pekerjaan tersebut tidak tercantum pada gambar rencana langit-langit, harus diteliti dulu pada gambar-gambar instalasi yang lain
(elektrikal, Plambing, AC dll). Untuk detail pemasangan harus berkonsultasi dulu dengan pihak Perencana.

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
d) Rencana penggantung langit-langit harus sesuai dengan pola, gambar denah dan agar diperhatikan benar-benar pengikat (fitting) dan
peilnya.
e) Rangka harus datar (waterpass) sedang yang miring harus sesuai dengan gambar detail arsitektur.
f) Pada pertemuan bidang langit-langit dengan dinding harus diperhatikan pelaksanaannya dan harus sesuai dengan gambar.
g) Hubungan rangka utama dengan baja-baja struktural dilakukan dengan baut dan mur.

22 PEKERJAAN BAJA (STRUKTURAL)


22.1 Lingkup Pekerjaan
a) Bagian ini meliputi pengadaan bahan, tenaga, peralatan dan perlengkapan serta pemasangan dari semua pekerjaan baja, untuk
struktur dan rangka atap seperti yang terlihat dalam gambar.
b) Pekerjaan ini mencakup segala sesuatu yang dibutuhkan untuk pelaksanaan konstruksi baja pada atap spandex secara lengkap sesuai
dengan gambar dan persyaratan teknis ini.

22.2 Ketentuan Umum


Persyaratan-persyaratan konstruksi baja dan istilah teknik secara umum menjadi satu kesatuan dalam bagian buku persyaratan teknis ini.
Kecuali ditentukan lain dalam buku persyaratan teknis maka semua pekerjaan baja harus sesuai dengan standar dibawah ini :
a. Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia (PPBBI) 1983
b. Peraturan Pembebanan untuk Gedung Indonesia (PPUG) 1983
c. Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia (PUBBI) NI - 3 1970
d. American Society for Testing Material (ASTM)
e. Steel Structural Painting Council (SSPC)
f. Standar Industri Indonesia (SII).
Pemborong harus melaksanakan pekerjaan ini dengan ketepatan dan kesesuaian yang tinggi menurut persyaratan teknis ini, gambar
rencana dan instruksi-instruksi yang diperlukan oleh Konsultan manajemen konstruksi

22.3 Material
a. Semua material yang digunakan harus baru dengan kualitas terbaik dan disetujui oleh Konsultan manajemen konstruksi. Konsultan
manajemen konstruksi berhak untuk minta diadakan pengujian atas bahan-bahan tersebut dan Pelaksana harus bertanggungjawab
atas segala biaya yang dikeluarkan untuk itu.
b. Baja struktur dan baut harus mempunyai mutu BJ 37.
c. Pelat sambung yang digunakan mempunyai mutu lebih besar atau sama dengan BJ-37.
d. Rangka Atap Menggunakan Profil Baja L 80.80.8 dan L 60.60.6
e. Rangka Atap Menggunakan Pipa Baja untuk joint kuda-kuda diameter 4 “tebal 8 mm
f. Gording Canal C menggunakan C 150. 50.20.3,2
g. Sagrot dia. 12 mm
h. Trekstrang dia. 16 mm

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
i. Baut dengan baja mutu tinggi dia. 12 mm
j. Plat Sambung tebal 12 mm
k. Angkor bolt 16 mm
l. Plat plendes 2 x 12 mm
m. Las yang digunakan adalah las listrik dengan mutu FE 360 atau E 6013 sesuai dengan JIS.
n. Semua baja yang digunakan harus sesuai bentuk, ukuran dan ketebalannya serta bebas dari karat, cacat karena tumbukan, tekuk, atau
puntir, dengan berat sesuai rencana.
o. Semua material baja harus dari supplier yang dapat dipertanggungjawabkan dengan disertai sertifikat dari pabrik. Jika dianggap perlu,
pelaksana harus menyerahkan hasil pengujian yang dibutuhkan dan berhubungan dengan konstruksi baja ini disertai faktur pengiriman.
p. Bahan untuk coating adalah cat zinkcromat warna hijau

22.4 Fabrikasi
a. Fabrikasi harus dilaksanakan dalam bengkel/workshop, yang memenuhi persyaratan terlindung dari pengaruh cuaca. Pelaksana harus
membuat workshop di lapangan dan disetujui oleh Konsultan manajemen konstruksi. Apabila fabrikasi dilakukan di luar lokasi,
pelaksana harus menanggung biaya yang dikeluarkan oleh Konsultan manajemen konstruksi untuk mengawasi pelaksanaan pekerjaan
tersebut.
b. Penyambungan dan Pemasangan.
a) Pengelasan.
 Pekerjaan pengelasan ini harus memenuhi syarat-syarat JIS atau AISC.
 Pengelasan harus dilakukan oleh tenaga-tenaga ahli yang berpengalaman dan dengan ketepatan yang tinggi. Kontraktor wajib
menyerahkan sertifikat keahlian dari masing-masing tukang lasnya sesuai dengan peraturan.
 Pengelasan hanya boleh dilakukan pada tempat-tempat yang dinyatakan dalam gambar kerja dan RKS ini. Ukuran las yang
tercantum dalam gambar adalah ukuran-ukuran efektif.
 Batang-batang elektrode yang dipakai adalah jenis Mild sleel Arca Welding Electrode dan harus memenuhi syarat JIS atau
AISC/AWS. Batang elektrode ini harus disimpan pada tempat yang dapat menjamin sifat-sifat dari elektrode tersebut selama
dalam peyimpanan.
 Pengelasan harus menjamin pengaliran yang merata dari cairan elektrode tersebut.
 Pekerjaan las sebanyak mungkin dilaksanakan di dalam lapangan harus cukup baik dan sangat hati-hati, tidak boleh dilakukan
sewaktu dalam keadaan basah atau hujan.
 Pemberhentian las harus pada tempat-tempat yang ditentukan dan harus dijamin bahwa profil-profil yang dilas tidak akan
berputar atau membengkak setelah sambungan menjadi dingin.
 Setelah pengelasan selesai, maka sisa-sisa kerak las harus dibersihkan dengan baik.
 Las-lasan yang menunjukkan cacat, harus dipotong dan dilas kembali atas biaya kontraktor.
 Sebelum pekerjaan las dimulai, kontraktor wajib menyerahkan prosedur kerja cara-cara pengelasan yang akan dikerjakan, baik
di bengkel maupun yang akan dikerjakan di lapangan. Usulan ini harus diperiksa dan disetujui Konsultan manajemen konstruksi
sebelum pekerjaan pengelasan ini dapat dimulai.

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
b) Persiapan Pekerjaan Pengelasan.
 Bidang permukaan yang akan dilas harus rata, bersih dan bebas dari retakan atau cacat-cacat lainnya yang dapat mengurangi
mutu pengelasan. Juga permukaan tersebut harus bebas dari kotoran, cat , aspal, minyak dan karat.
 Sebelum pekerjaan las dimulai, maka harus ada jaminan bahwa bidang-bidang yang akan disambung las tidak boleh bergerak
sampai pekerjaan las selesai dilakukan.
 Bagian-bagian yang akan dilas sebaiknya dalam keadaan datar dan bila ada yang harus di las tegak maka pengelasan harus
dimulai dari bawah kemudian ke arah atas.
 Bagian ujung dari suatu las tumpul harus mendapat jaminan bahwa sambungan dilaksanakan dalam keadaan penuh. Untuk itu
sebaiknya dipakai batang-batang penyambungan pada bagian ujung dari sambungan tersebut agar pengelasan dapat
dilaksanakan penuh.
c) Pemberian tanda, Pengangkutan dan Penyimpanan
 Setelah distel di bengkel konstruksi, maka setiap komponen diberi nomor secara sistematis agar di lapangan nanti, bagian-
bagian tersebut dapat disambung kembali dengan mudah.
 Setiap komponen juga harus dihitung beratnya, agar dapat diatur alat pengangkutannya seperti truk-truk dan trailer sesuai
dengan kapasitas yang diperlukan.
 Di lapangan, komponen baja harus diletakkan sedemikian rupa agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan dan yang dapat
memperlemah konstruksi tersebut.
d) Pekerjaan Pemasangan Baja Struktur
 Sebelum erection dimulai, Pemborong harus memeriksa kembali kedudukan angker-angker baja dan memberitahukan kepada
Konsultan manajemen konstruksi mengenai metode dan urutan pelaksanaan/erection. Perhatian khusus harus dilakukan dalam
pemasangan angker-angker untuk kolom di mana jarak/kedudukan angker harus tepat dan akurat untuk mencegah
ketidakcocokan dalam erection. Untuk itu harus dijaga agar selama masa PENCORAN, angker tersebut tidak bergeser,
misalnya dengan mengelas pada tulangan kolom beton.
 Semua peralatan dan steiger yang diperlukan untuk pemasangan konstruksi baja harus disediakan oleh kontraktor dalam
keadaan cukup baik di lapangan, walau secara khusus tidak diperlihatkan dalam gambar-gambar atau persyaratan teknis harus
diadakan.
 Kontraktor bertanggungjawab atas keselamatan pekerjaan di lapangan. Untuk ini Kontraktor harus menyediakan ikat pinggang
pengaman, helmet, sarung tangan, pemadam kebakaran, dll.
5. Perubahan-perubahan dan Tambahan
a. Perubahan-perubahan dan bagian-bagian atau tambahan-tambahan pada detail, atau keduanya beserta uraian yang menyebabkannya
harus diberikan beserta gambar kerja untuk disetujui.
b. Perubahan-perubahan yang disetujui, pengganti-pengganti dan penambahan yang perlu untuk bagian-bagian dari pekerjaan harus
dikoordinasikan oleh Pemborong tanpa tambahan biaya.
6. Pengujian Mutu Pekerjaan
a. Pemasangan harus dengan toleransi yang diijinkan/tertera dalam standar-standar yang telah disetujui.
b. Bila toleransi tersebut tidak tercantum dalam standar, maka toleransi akan diberikan oleh Konsultan Manajemen Konstruksi

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
c. Pemasangan baja dengan toleransi yang tidak disetujui akan ditolak.
d. Konsultan Manajemen Konstruksi mempunyai hak untuk memeriksa pekerjaan di pabrik pada saat yang dikehendaki, dan tidak ada
pekerjaan yang boleh dikirim ke lapangan sebelum diperiksa dan disetujui Konsultan Manajemen Konstruksi
e. Setiap pekerjaan yang kurang baik atau tidak sesuai dngen gambar atau spesifikasi akan ditolak dan apabila terjadi demikian, harus
diperbaiki dengan segera, dan biaya untuk hal ini menjadi beban Kontraktor.

23 PEKERJAAN PENUTUP ATAP DAN TALANG


23.1 Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi tenaga kerja, peralatan dan bahan yang diperlukan untuk pekerjaan persiapan penutup atap, hingga diperoleh
hasil yang baik, rapi dan memuaskan.
b. Meliputi penyiapan bagian yang dipasang penutup atap yaitu rangka atap menggunakan rangka atap baja ringan.
c. Penutup atap menggunakan galvallum lapis alumunium foil.
d. Pekerjaan yang berhubungan dengan ini yaitu pekerjaan kerangka atap, pekerjaan talang, pekerjaan listplank, pekerjaan listrik dan
penangkal petir sesuai gambar rencana.

23.2 Pengendalian Pekerjaan


Seluruh pekerjaan ini harus mengikuti ketentuan-ketentuan : PKKI, PUBI - 1982 pasal 37, SII 0458-81

23.3 Bahan-bahan
 Rangka atap menggunakkan rangka baja ringan setara Smart Truss dengan tipe rangka C dan U dengan jarak antar kuda-kuda
maksimal 1,2 m, dengan AZ 150 atau GZ 220
 Penutup atap menggunakan galvallum dengan permukaan lapis alumunium foil.
 Papan talang¸ ruiter dan lisplank kayu bengkirai 2x20. Seng menggunakan BJLS 30 lapis meni.
 Talang beton dan plat dag lapis waterproofing type coating produk Delta Create.
 Untuk talang vertikal menggunakan pipa seperti terurai pada pekerjaan plumbing.

23.4 Cara Pelaksanaan


Atap Genteng Galvallum lapis Alumunium Foil
a. Bahan-bahan yang digunakan sebelum dipasang terlebih dulu harus diserahkan contoh-contohnya kepada Konsultan Pengawas untuk
mendapatkan persetujuannya. Material yang tidak disetujui harus diganti tanpa biaya tambahan.
b. Jika dipandang perlu untuk diadakan penggantian, maka material pengganti harus mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas.
c. Genteng harus dipasang oleh tenaga yang ahli dalam hal ini sehingga didapatkan hasil yang rapi dalam segala arah, kaitan dan saling
menutupnya harus cocok dan rapat.
d. Teknik pemasangan dan penyelesaian detail-detail yang belum jelas dalam gambar, harus mengikuti ketentuan dari pabrik genteng
tersebut. Pemotongan hanya diperbolehkan pada pinggul-pinggulnya atau lembah dengan cara sedemikian rupa sehingga bagian
untuk menempatkan kedudukannya tidak boleh dibuang.

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
e. Pada nok, jurai, pemotongan genteng harus rapi, menggunakan alat khusus. Tidak diperkenankan menggunakan palu atau pahat,
untuk menghindari keretakan yang menyebabkan kebocoran.
f. Penyedia Jasa wajib memperbaiki/mengulangi/mengganti bila ada kerusakan yang terjadi selama masa pelaksanaan dan masa garansi
atas biaya Penyedia Jasa, jika kerusakan tersebut bukan disebabkan oleh tindakan Pemberi Tugas.
g. Pemasangan genteng harus sesuai dengan persyaratan pabrik pembuatnya.

24 PEKERJAAN ELEKTRIKAL

24.1 PERSYARATAN UMUM PEKERJAAN LISTRIK


24.1.1 Pemborong harus menawar seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan baik dalam spesifikasi ini ataupun yang tertera
dalam gambar-gambar, dimana bahan-bahan dan peralatan yang digunakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan pada
spesifikasi ini. Bila ternyata terdapat perbedaan antara spesifikasi bahan dan atau peralatan yang dipakai dengan
spesifikasi yang dipakai pada BAB ini, merupakan kewajiban Pemborong untuk mengganti bahan atau peralatan
tersebut sehingga sesuai dengan ketentuan pada BAB ini tanpa adanya ketentuan tambahan biaya.
24.1.2 Pada dasarnya semua bahan dan peralatan harus sesuai denganketentuan yang tertera pada peraturan-peraturan
seperti :
a. Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2000.
b. Peraturan Instalasi Listrik (PIL),
c. Syarat-Syarat Penyambungan Listrik (SBL),
d. Standard Lain : AVE Belanda, VDE/DIN Jerman, IEC Standard, JIS Jepang, NFC Perancis, NEMA USA.
e. Petunjuk dari pabrik pembuat peralatan,
f. Peraturan lainnya yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang, seperti Perumtel, Dit.Jen.Bina Lindung, PLN dan Pemerintah
Daerah setempat.
24.1.3 Pekerjaan instalasi ini harus dilaksanakan oleh perusahaan yang memiliki surat ijin instalasi dari instansi yang
berwenang dan telah biasa mengerjakannya dan suatu daftar referensi pemasangan harus dilampirkan dalam surat
penawaran.

24.2 PERSYARATAN TEKNIS PEKERJAAN ELEKTRIKAL


24.2.1 Gambar-gambar
a. Gambar-gambar rencana dan spesifikasi (persyaratan) ini merupakan suatu kesatuan yang saling melengkapi dan sama
mengikatnya.
b. Gambar-gambar sistim ini menunjukkan secara umum tata letak dari peralatan, sedang pemasangan harus dikerjakan dengan
memperhatikan kondisi dari bangunan yang ada.
c. Gambar-gambar arsitek dan struktur/sipil harus dipakai sebagai referensi untuk pelaksanaan dan detail "finishing" instalasi.

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
d. Sebelum pekerjaan dimulai, Pemborong harus mengajukan gambar kerja dan detail kepada Konsultan Pengawas untuk dapat
diperiksa dan disetujui terlebih dahulu. Dengan mengajukan gambar-gambar tersebut, Pemborong dianggap telah mempelajari
situasi dari instalasi yang berhubungan dengan instalasi ini.
e. Pemborong instalasi ini harus membuat gambar-gambar instalasi terpasang yang disertai dengan dokumen asli operating and
Maintenance Instruction, technical instruction, spare part instruction dan harus diserahkan kepada Konsultan Pengawas pada saat
penyerahaan pertama dalam rangkap 5 (lima). (Construction detail, electrical wiring diagram, control diagram dll).

24.2.2 Koordinasi
a. Pemborong instalasi ini hendaknya bekerja sama dengan Pemborong instalasi lainnya, agar seluruh pekerjaan dapat berjalan
dengan lancar sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
b. Koordinasi yang baik perlu ada, agar instalasi yang satu tidak menghalangi kemajuan instalasi yang lain.
c. Apabila pelaksanaan instalasi ini menghalangi instalasi yang lain, maka semua akibatnya menjadi tanggung jawab pemborong.

24.2.3 Pelaksanaan Pemasangan


a. Sebelum pelaksanaan pemasangan instalasi ini dimulai, pemborong harus menyerahkan gambar kerja dan detailnya kepada
Konsultan Pengawas dalam rangkap 4 (empat) untuk disetujui.
b. Pemborong harus mengadakan pemeriksaan ulang atas segala ukuran dan kapasitas peralatan yang akan dipasang, apabila ada
sesuatu yang diragukan, pemborong harus segera menghubungi Direksi. Pengambilan ukuran dan atau pemilihan kapasitas
peralatan yang salah akan menjadi tanggung jawab pemborong.

24.2.4 Testing & Commissioning


a. Pemborong instalasi ini harus melakukan semua testing dan pengukuran yang dianggap perlu untuk mengetahui apakah
keseluruhan instalasi dapat berfungsi dengan baik dan dapat memenuhi semua persyaratan yang ada.
b. Testing/pengujian meliputi : Uji Isolasi Minimal 10 M (Mega Ohm) dan Uji Beban Penuh
c. Test elektrikal beban penuh selama 3 x 24 jam, harus disaksikan oleh Direksi/Konsultan Pengawas dan bila terjadi kerusakan atau
kesalahan harus diperbaiki atas tanggungjawab Pemborong.
d. Semua bahan dan perlengkapannya yang diperlukan untuk mengadakan testing tersebut merupakan tanggung jawab Pemborong.
e. Hasil Pengujian dituangkan dalam Berita Acara sebagai Syarat Penyerahan Pertama.

24.2.5 Masa Pemeliharaan dan Serah Terima Pekerjaan


a. Peralatan instalasi ini harus digaransi selama satu tahun terhitung sejak saat penyerahan pertama.
b. Masa pemeliharaan untuk instalasi ini adalah selama enam bulan terhitung sejak saat penyerahaan pertama.
c. Selama masa pemeliharaan, Pemborong instalasi ini diwajibkan mengatasi dan mengganti segala kerusakan yang terjadi tanpa
adanya tambahan biaya.
d. Selama masa pemeliharaan ini, seluruh instalasi yang telah selesai dilaksanakan masih merupakan tanggung jawab Pemborong
sepenuhnya.

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
e. Selama masa pemeliharaan ini, apabila Pemborong instalasi ini tidak melaksanakan teguran dari Konsultan Pengawas atas
perbaikan/penggantian/penyetelan yang diperlukan, maka Konsultan Pengawas berhak menyerahkan
perbaikan/penggantian/penyetelan tersebut kepada pihak lain atas biaya Pemborong instalasi ini.
f. Selama masa pemeliharaan ini, Pemborong instalasi ini harus melatih petugas-petugas yang ditunjuk oleh pemilik sehingga dapat
mengenali sistem instalasi dan dapat melaksanakan pemeliharaannya.
g. Serah terima pertama dari instalasi ini harus dapat dilaksanakan setelah ada bukti pemeriksaan dengan hasil yang baik yang
ditanda tangani oleh Pemborong dan Konsultan Pengawas serta dilampir Surat Ijin Pemakaian dari Jawatan Keselamatan Kerja.
h. Apabila diperlukan oleh Pemberi Tugas, Pemborong harus bersedia datang ke lokasi Kegiatan untuk mengatasi dan memperbaiki
kerusakan-kerusakan yang terjadi. Petugas yang ditunjuk oleh Pemborong harus sudah hadir paling lambat 3 jam setelah dihubungi
oleh Pemberi Tugas.
24.2.6 Penambahan/Pengurangan/Perubahan Instalasi
a. Pelaksanaan instalasi yang menyimpang dari rencana yang disesuaikan dengan kondisi lapangan, harus dikonsultasikan terlebih
dahulu dengan pihak Direksi.
b. Pemborong instalasi ini harus menyerahkan setiap gambar perubahan yang ada kepada pihak Konsultan Pengawas dalam rangkap
3 (tiga).
c. Perubahan material dan lain-lainnya, harus diajukan oleh Pemborong kepada Konsultan Pengawas secara tertulis. Dan pekerjaan
tambah/kurang/perubahan yang ada harus disetujui oleh Konsultan Pengawas secara tertulis.
24.2.7 I j i n - I j i n
Pengurusan ijin-ijin yang diperlukan untuk pelaksanaan instalasi ini serta seluruh biaya yang diperlukannya menjadi tanggung jawab
Pemborong.
24.2.8 Pembobokan, Pengelasan dan Pengeboran
a. Pembobokan tembok, lantai, dinding dan sebagainya yang diperlukan dalam pelaksanaan instalasi ini serta mengembalikan seperti
kondisi semula, menjadi lingkup kerja instalasi ini.
b. Pembobokan/pengelasan/pengeboran hanya dapat dilaksanakan apabila ada persetujuan dari pihak Konsultan Pengawas secara
tertulis.
24.3 LINGKUP PEKERJAAN ELEKTRIKAL

Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan dan peralatan, pemasangan, pengujian-pengujian dan perbaikan-perbaikan selama masa
pemeliharaan.
Pekerjaan tersebut terdiri dari :

24.3.1 Pekerjaan sistem distribusi daya listrik (uraian Pasal 26.)

24.3.2 Pekerjaan Panel


Panel Main Distribution Panel (MDP)
Panel Sub-distribusi(Sub-Distribution Panel/SDP)

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
Panel penerangan(Lighting Panel/LP)
Panel AC
Panel Pompa

24.3.3 Pekerjaan penerangan dan kotak kontak


Armature dan lampunya
Saklar-saklar(tunggal, ganda, hotel,Dimer)
Kotak kontak biasa (KKB)
Kabel instalasi penerangan dan kotak-kontak
Pipa pelindung kabel instalasi penerangan dan kotak-kontak dengan kelengkapanya
Flexible conduit dan kotak-kontak sambung ke titik-titik lampu

24.3.4 Pekerjaan Sistem Telepon


Private Automatic Bracnh Exchange
Kotak-kontak telepon
Pipa pelindung kabel beserta kelengkapanya
Kabel instalasi telepon
TTB (Telepon Terminal Box)
Pesawat telepon

24.3.5 Pekerjaan sistem pembumian

24.3.6 Pekerjaan-pekerjaan lainnya yang menunjang pekerjaan diatas.

24.4 GAMBAR-GAMBAR RENCANA


24.4.1 Gambar - gambar rencana menunjukan tata letak secara umum dari peralatan yaitu kabel, panel, lampu dan lainya.
24.4.2 Penyesuaian harus dilaksanakan di lapangan, karena keadaan sebenarnya dari lokasi, jarak-jarak dan ketinggian
ditentukan oleh kondisi di lapangan.

24.5 GAMBAR-GAMBAR TERLAKSANA


Kontraktor harus membuat catatan-catatan yang cermat dari pelaksanaan dan penyesuaian di lapangan. Catatan-catatan tersebut harus
dituangkan dalam satu set gambar kalkir sebagai gambar sesuai pelaksanaan (as built drawing). As built Drawing harus segera di serahkan
kepada pengawas setelah pekerjaan selesai beserta blue printnya sebanyak tiga set.

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
24.6 STANDAR DAN PERATURAN
24.6.1 Seluruh pekerjaan instalasi harus mengikuti standar dalam Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 1987 atau standar-
standar internasional yang tidak bertentangan dengan PUIL.
24.6.2 Seluruh pekerjaan telepon harus dilaksanakan mengikuti standar dari CCITT atau PT. TELKOM.
24.6.3 Di samping standar dan peraturan-peraturan tersebut diatas, harus diikuti pula peraturan dan hukum setempat yang
ada hubunganya dengan pekerjaan-pekerjaan tersebut diatas.

24.7 BAHAN-BAHAN DAN TENAGA PELAKSANAAN


24.7.1 Semua bahan untuk seluruh pekerjaan ini harus dalam keadaan 100% baru, dalam keadaan baik dan sesuai dengan
yang dimaksud. Contoh bahan harus diserahkan kepada pengawas sebelum pemasangan.
24.7.2 Kontraktor harus menempatkan di lapangan secara penuh(Life time) seorang coordinator yang ahli dibidangnya,
berpengalaman dalam pekerjaan yang serupa dan dapat mewakili kontraktor dengan predikat baik. Curriculum vitae
personil tersebut harus diserahkan kepada konsultan pengawas.
24.7.3 Tenaga pelaksana lainya harus dipilih yang sudah berpengalaman dan sudah biasa menangani pekerjaan instalasi ini
secara kuat, aman dan rapi.

24.8 BROSUR DAN DATA TEKNIS


Kontraktor harus memberikan brosur peralatan-peralatan yang akan dipasang, lengkap dengan data teknis dan ukuran-ukuran fisiknya.

25 PEKERJAAN SISTEM DISTRIBUSI DAYA LISTRIK


25.1 LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini mencakup pengadaan bahan dan alat-alat, pemasangan dan perbaikan-perbaikan selama masa pemeliharaan untuk system
distribusi daya listrik.
Item pekerjaan tersebut terdiri dari :

25.1.1 MAIN Distribution panel (MDP)


25.1.2 Panel sub-distribusi(SDP)
25.1.3 Panel daya(PP)
25.1.4 Panel penerangan(LP)
25.1.5 Kabel daya tegangan rendah 1 KV
25.1.6 Pekerjaan lainya yang tidak disebutkan di sini yang menunjang pekerjaan-pekerjaan tersebut di atas.

25.2 PANEL BAGI TEGANGAN RENDAH (SDP)

25.2.1 Tipe
SDP adalah tipe tertutup.

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
25.2.2 Standar
Panel harus dibuat mengikuti standar IEC dan standar lainnya seperti VDE/DIN, BS, NEMA, dan lain sebagainya.

25.2.3 Karakteristik Panel


Tegangan kerja 400 Volt
Tegangan uji 3000 Volt
Tegangan uji impuls 20.000 Volt
Frekwensi 50 Hz
Arus nominal busbar SDP minimal 1,5 kali kapasitas Circuit Breaker Utama.

25.2.4 Konstruksi
a. Panel terbuat dari pelat baja setebal 2mm dengan penguat besi siku atau besi kanal. Box panel dicat dasar tahan karat di bagian
luar dan dalam, sebelum dicat akhir dengan cat oven warna abu-abu muda. Busbar disangga secara kokoh dengan bahan
insulator.
b. Busbar netral dan busbar pentanahan dipasang pada sisi yang berseberangan( atas dan bawah)
c. Kotak panel dan benda konduktif lain yang tidak boleh bertegangan harus dihubungkan dengan baik secara elektrik ndengan
busbar pentanahan.
d. Circuit breaker harus tipe Moulded Case Circuit Breaker (MCCB) tiga fasa, quick make breake dan mempunyai range yang
ditunjukan dalam gambar. Circuit breaker setara merk : Merlin Gerin, Siemens atau AEG.
e. Semua bagian yang menghantarkan listrik seperti busbar dan terminal-terminal dan lain-lain harus silver plated dan dilapisi bahan
lain yang mencegah oksidasi. Ujung –ujung kabel harus mempunyai sepatu kabel tipe compression.
f. Komponen-komponen lain seperti alat ukur, trafo ukur setara merk :Siemens, circutor atau AEG.

25.2.5 Kabel daya tegangan rendah 1KV (SDP)


Kabel daya jenis NYY seperti ditunjukan pada gambar setara merk : Supreme, Kabelindo, Kabel Metal, Tranka Kabel.

25.2.6 Pengujian daya kabel tegangan rendah


Sebelum dan sesudah dipasang, kabel TR harus diuji dengan pengujian sebagai berikut :
1. Test insulasi
2. Test kontinyuitas
3. Test tahan pentanahan

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
25.2.7 Sistem pentanahan
Semua bagian metal yang dalam keadaan tidak bertegangan harus dihubungkan menjadi satu secara elektrik dengan baik dan
dihubungkan dengan kawat tembaga (BC) berpenampang 25 mm2, dihubungkan dengan rod tembaga berdiameter sesuai dengan
gambar, ditanam sedalam 6 m atau sampai diperoleh tahanan pentanahan maksimum 5 Ohm.

25.2.8 Garansi
Sertifikat dari pabrik pembuat kabel harus diserahkan, sertifikat tersebut harus menunjukan bahwa kabel yang bersangkutan adalah
sesuai dengan standar yang berlaku. Bila kabel tersebut mengalami kegagalan, maka pabrik pembuat kabel bertanggung jawab terhadap
kabel tersebut, sampai kabel tersebut berhasil dalam pengetesan ulang dan diterima baik oleh konsultan pengawas.

25.2.9 Tambahan
Kontraktor harus menambahkan peralatan pembantu yang diperlukan untuk pekerjaan ini (meskipun tidak disebutkan dalam persyaratan
teknis) untuk memberikan performance yang dikehendaki.

25.3 PANEL DAYA (PP)

25.3.1 Tipe
PP adalah tipe tertutup

25.3.2 Standar
Panel harus dibuat mengikuti standar IEC dan standar lainya seperti VDE/DIN, BS, NEMA, dan lain sebagainya.

25.3.3 Karakteristik Panel


Tegangan kerja
Tegangan kerja 400 Volt
Tegangan uji 3000 Volt
Tegangan uji impuls 20.000 Volt
Frekwensi 50 Hz
Arus nominal busbar PP minimal 1,5 kali kapasitas Circuit Breaker Utama.

25.3.4 Konstruksi
a. Panel terbuat dari pelat baja setebal 1,2mm dengan penguat besi siku atau besi kanal. Box panel dicat dasar tahan karat di
bagian luar dan dalam, sebelum dicat akhir dengan cat oven warna abu-abu muda. Busbar disangga secara kokoh dengan
bahan insulator.
b. Busbar netral dan busbar pentanahan dipasang pada sisi yang berseberangan( atas dan bawah)

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
c. Kotak panel dan benda konduktif lain yang tidak boleh bertegangan harus dihubungkan dengan baik secara elektrik dengan
busbar pentanahan.
d. Circuit breaker harus tipe Moulded Case circuit breaker (MCCB) tiga fasa dan Miniature Circuit Breaker (MCB) satu fasa,
quick make breake dan mempunyai range yang ditunjukan dalam gambar.
e. Circuit breaker di PP harus mempunyai kemampuan hubung singkat sebesar 25 000 A maksimum dan 15 000 A
minimum.Circuit breaker setara merk : Merlin Gerin, Siemens atau AEG.
f. Semua bagian yang menghantarkan listrik seperti busbar dan terminal-terminal dan lain-lain harus silver plated dan dilapisi
bahan lain yang mencegah oksidasi. Ujung –ujung kabel harus mempunyai sepatu kabel tipe compression.

25.3.5 Kabel daya tegangan rendah 1KV (SDP)


Kabel daya jenis NYY seperti ditunjukan pada gambar setara merk : Supreme, Kabelindo, Kabel Metal, Tranka Kabel.

25.3.6 Pengujian daya kabel tegangan rendah


Sebelum dan sesudah dipasang, kabel TR harus diuji dengan pengujian sebagai berikut :
1. Test insulasi
2. Test kontinyuitas
3. Test tahan pentanahan

25.3.7 Sistem pentanahan


Semua bagian metal yang dalam keadaan tidak bertegangan harus dihubungkan menjadi satu secara elektrik dengan baik. Rel
pentanahan sepanjang panel harus disediakan dan bagian metal yang disebut di atas harus dihubungkan. Rel pentanahan dihubungkan
dengan kawat tembaga (BC) berpenampang 25 mm2, dihubungkan dengan rod tembaga berdiameter sesuai dengan gambar, ditanam
sedalam 6 m atau sampai diperoleh tahanan pentanahan maksimum 5 Ohm.

25.3.8 Garansi
Sertifikat dari pabrik pembuat kabel harus diserahkan, sertifikat tersebut harus menunjukan bahwa kabel yang bersangkutan adalah
sesuai dengan standar yang berlaku. Bila kabel tersebut mengalami kegagalan, maka pabrik pembuat kabel bertanggung jawab terhadap
kabel tersebut, sampai kabel tersebut berhasil dalam pengetesan ulang dan diterima baik oleh konsultan pengawas.

25.3.9 Tambahan
Kontraktor harus menambahkan peralatan pembantu yang diperlukan untuk pekerjaan ini (meskipun tidak disebutkan dalam persyaratan
teknis) untuk memberikan performance yang dikehendaki.
25.4 PANEL PENERANGAN (LP)

25.4.1 Tipe
LP adalah tipe tertutup

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
25.4.2 Standar
Panel harus dibuat mengikuti standar IEC dan standar lainnya seperti VDE/DIN, BS, NEMA, dan lain sebagainya.

25.4.3 Karakteristik Panel


Tegangan kerja 400 Volt
Tegangan uji 3000 Volt
Tegangan uji impuls 20.000 Volt
Frekwensi 50 Hz
Arus nominal busbar LP minimal 1,5 kali kapasitas Circuit Breaker Utama.

25.4.4 Konstruksi
a. Panel terbuat dari pelat baja setebal 1,2 mm dengan penguat besi siku atau besi kanal. Box panel dicat dasar tahan karat di
bagian luar dan dalam, sebelum dicat akhir dengan cat oven warna abu-abu muda. Busbar disangga secara kokoh dengan
bahan insulator.
b. Pintu panel harus mempunyai engsel di sebelah kanan. Di sebelah kiri dilengkapi dengan handel dan kunci.
c. Kotak panel dan benda konduktif lain yang tidak boleh bertegangan harus dihubungkan dengan baik secara elektrik dengan
busbar pentanahan.
d. Circuit breaker setara merk : Merlin Gerin, Siemens atau AEG.

25.4.5 Kabel daya tegangan rendah 1KV (SDP)


Kabel daya jenis NYY seperti ditunjukan pada gambar setara merk : Supreme, Kabelindo, Kbel Metal, Tranka Kabel.

25.4.6 Pengujian daya kabel tegangan rendah


Sebelum dan sesudah dipasang, kabel TR harus diuji dengan pengujian sebagai berikut :
o Test insulasi
o Test kontinyuitas
o Test tahan pentanahan

25.4.7 Sistem pentanahan


Semua bagian metal yang dalam keadaan tidak bertegangan harus dihubungkan menjadi satu secara elektrik dengan baik dan
dihubungkan dengan kawat tembaga (BC) berpenampang 25 mm2, dihubungkan dengan rod tembaga berdiameter sesuai dengan
gambar, ditanam sedalam 6 m atau sampai diperoleh tahanan pentanahan maksimum 5 Ohm.

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
25.4.8 Garansi
Sertifikat dari pabrik pembuat kabel harus diserahkan, sertifikat tersebut harus menunjukan bahwa kabel yang bersangkutan adalah
sesuai dengan standar yang berlaku. Bila kabel tersebut mengalami kegagalan, maka pabrik pembuat kabel bertanggung jawab terhadap
kabel tersebut, sampai kabel tersebut berhasil dalam pengetesan ulang dan diterima baik oleh konsultan pengawas.

25.4.9 Tambahan
Kontraktor harus menambahkan peralatan pembantu yang diperlukan untuk pekerjaan ini (meskipun tidak disebutkan dalam persyaratan
teknis) untuk memberikan performance yang dikehendaki.

26 PENERANGAN DAN KOTAK-KONTAK

26.1 BAHAN DAN PERALATAN

Lampu dan armature harus sesuai dengan yang dimaksud dalam gambar detail elektrikal:
a. Semua aramature yang terbuat dari bahan metal harus mempunyai terminal pembumian
b. Semua lampu flourecent dan lampu discharge dikompensasi dengan kapasitor
c. Reflector harus mempunyai pemantul yang baik
d. Box tempat ballast, starter, terminal block harus cukup besar dan harus dibuat sedemikian rupa sehingga panas yang ditimbulkan
tidak mengganggu kelangsungan kerja dan umur teknis komponen lampu. Ventilasi dalam box harus cukup.
e. Kabel-kabel dalam saluran harus diberikan saluran atau klem-klem tersendiri
b. sehingga tidak menempel pada ballast.
b. Box terbuat dari plat baja dengan ketebalan minimum 0,5 mm dicat warna dasar tahan karat, kemudian dicat akhir dengan cat oven
warna Putih atau warna lain yang disetujui.
c. Ballast harus mempunyai dudukan yang kuat dalam lampu, tetapi mudah untuk dibuka dan diangkat.
d. Ballast harus dari satu merk yang setara dengan Phillips, Nais, Atco atau Shcwabe.
e. Tabung lampu fluorescent harus dari merk Phillips, type TLD no 54
f. Armature lampu pijar terdiri dari dudukan dan diffuser
g. Lubang-lubang untuk ventilasi harus ada dan ditutup dengan kasa nylon untuk mencegah masuknya serangga. Diffuser terpasang
dalam dudukan dengan ulir, tidak boleh memakai paku skrup
h. Armature lampu setara dari merk Artolite,
a. Fixture lampu TL 2 x 36 W tipe RMI Gloss ALML (MI) Return, sesuai yang disebutkan di gambar.
b.Fixture lampu TL 1 x 36 W tipe Balk Armatur, sesuai yang disebutkan di gambar.
c. Downlight SL 18 W, Armatur RD 150 E 27 (A2021), sesuai yang disebutkan di gambar.
d.Lampu Baret Mentos 32 ACR milk frost, TL bulat 20 Watt, sesuai yang disebutkan di gambar.
e. Softone 40 watt Philips

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
26.2 Pengetesan
Test penyalaan dilakukan setelah instalasi terpasang. Pada test penyalaan ini akan diuji mutu instalasi

26.3 Jaringan Instalasi


Proses pemasangan jaringan dengan menggunakan kabel tanah mengikuti ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
a. pemasangan kabel tanah di dalam tanah harus dilakukan dengan cara sedemikian rupa sehingga kabel tersebut terhindar dari
kerusakan mekanis dan kimiawi yang mungkin timbul pada tempat dimana kabel tersebut dipasang.
b. pelaksanaan pemasangan kabel yang tidak dapat memenuhi kedalaman 1,20 meter, maka penanaman kabelnya dilakukan
sebagai berikut:
b.1. Minimum 0,80 meter di bawah permukaan tanah yang dilewati kendaraan
b.2. Minimum 0,60 meter di bawah permukaan tanah yang tidak dilewati kendaraan (pedestrian)
b.3. Kabel tanah harus diletakan pada pasir atau tanah halus, galian tanah tersebut harus stabil, kuat, rata dengan ketentuan
tebal lapisan pasir atau tanah halus tersebut tidak lebih dari 10 cm di sekelilling kabel tanah tersebut.
b.4. Pada bagian atas pasir urug halus dipasang beton cetak pelindung kabel dengan ukuran 40 cm x 20 cm x tebal 7 cm atau
sesuai gambar perencanaan.
b.4. Pada kondisi dimana terdapat kabel PLN tegangan menengah atau tinggi dan kabel telekomunikasi maka kabel tanah harus
di tempatkan di atas kabel PLN (jarak 30 cm) dan kabel telekomunikasi (jarak 3 cm).
b.5. Pada persilangan dimana terdapat kabel tanah dan kabel lainya harus diambil salah satu tindakan pengamanan yang
disebutkan dalam ketentuan di bawah ini, kecuali jika salah satu kabel yang bersilangan itu terletak dalam satu saluran
pemasangan batu beton dan semacam itu yang mempunyai tebal dinding yang sekurang-kurangnya 6 cm.
c. Di atas kabel tanah yang terletak di bawah, harus dipasang tutup pelindung dari lempengan atau pipa beton atau sekurang-
kurangnya dari bahan yang tahan lama atau yang sederajat.
d. Di atas kabel yang terletak di atas, dipasang pipa belah beton atau dari bahan lain yang cukup kuat, tahan lama dan tahan api.
Pipa belah ini harus dipasang menjorok keluar sekurang-kurangnya 0,5 meter dari kabel yang terletak di bawah diukur dari sisi
luar kabel.
e. Kotak-kontak biasa (KKB)
Kotak-kontak biasa (KKB) yang dipakai adalah kotak-kontak satu fasa. Semua kotak-kontak harus memiliki terminal fasa, netral
dan pentanahan. Kotak-kontak harus dari satu tipe yaitu untuk pemasangan rata dinding dengan rating 250 Volt, 10 Amp. Merk
yang boleh dipakai hanya Berker, National dan MK.
f. Sakelar Dinding
Sakelar harus dari satu tipe yaitu untuk pemasangan rata dinding, tipe rocker, mempunyai rating 250 Volt, 10 Amp dari jenis
single atau double gangs atau multiple gangs(grid switch), RCS.
Merk yang boleh dipakai hanya Berker, National dan MK.
g. Kotak untuk sakelar dan kotak-kontak

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
Kotak harus dari bahan baja dengan kedalaman minimal 35 mm, kotak harus mempunyai terminal pentanahan. Sakelar dan
kotak-kontak dipasang dalam kotak dengan menggunakan baut.pemasangan dengan cakar yang mengembang tidak
diperbolehkan.
h. Kabel instalasi
Pada umumnya kabel instalasi kotak-kontak dan penerangan harus kabel inti tembaga dengan insulasi PVC, satu inti atau
lebih(NYY atau NYA). Kabel harus mempunyai penampang minimum 2,5 mm2.
Kode warna insulasi kabel harus memenuhi ketentuan dalam PUIL sebagai berikut :

- Fasa R, S, T : merah, kuning, hitam


- Netral : biru
- Pembumian : hijau dan kuning

Sambungan kabel harus di buat baik secara listrik dengan menggunakan konus penyambungan(lasdop) plastic atau konektor lain
yang di setujui pengawas.
Sambungan kabel hanya boleh dilakukan dalam kotak penyambungan (T-doos).
Di dalam pipa tidak boleh ada sambungan kabel.
Kabel harus dari merk Supreme, Kabelindo, Tranka dan kabel Metal.
Lasdop harus dari merk 3 M, T & B.
i. Pipa instalasi pelindung kabel
Pipa instalasi pelindung kabel yang dipakai adalah PVC conduit khusus untuk instalasi listrik. Pipa, elbow, junction box dan
kelengkapan lainnya harus sesuai antara satu dan lainya.
Diameter yang dipakai adalah 20 mm dan 25 mm.
Pipa flexible harus dipasang untuk melindungi kabel antara junction box dan armature lampu.
PVC conduit setara merk : EGA, Clipsal.

26.4 PEMASANGAN
26.4.1 Pemasangan lampu-lampu
a. Semua fixture penerangan dan perlengkapan-perlengkapan harus dipasang oleh tukang-tukang yang berpengalaman dengan
cara yang harus disetujui oleh pengawas dan seperti ditunjukan dalam gambar.
b. Pada waktu diselesaikan pemasangan fixture penerangan, seluruhnya harus dalam keadaan yang baik dan siap untuk bekerja
dalam kondisi sempurna serta bebas dari semua cacat/kekurangan.
Pada waktu pemeriksaan akhir semua fixture dan semua perlengkapan harus siap menyala.
Semua fixture dan perlengkapan harus bersih dari debu, plester dan lain-lain.
Semua reflector, kaca, panil pinggir atau bagian-bagian lain yang rusak sebelum pemeriksaan akhir harus diganti oleh kontraktor
tanpa biaya tambahan.

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
26.4.2 Sakelar dan kotak-kontak biasa
Kecuali tercatat atau dipersyaratkan lain, tinggi pemasangan saklar adalah 150 cm dari permukaan lantai dan untuk kotak-kontak
biasa harus 40 cm dari permukaan lantai.
Apabila ada lebih dari lima sakelar dinding atau kotak-kontak biasa ditempatkan pada lokasi yang sama, maka dua deret kotak-kontak
tunggal, ganda atau multi gangs harus dipasang satu di atas yang lain dan titik tengah deretan tersebut harus berada 1,45 cm di atas
permukaan lantai. Kotak-kontak biasa dekat pintu atau jendela harus dipasang 20 cm dari pinggir kusen dari sisi kunci seperti
ditunjukan dalam gambar-gambar arsitektur, kecuali ditunjukan lain oleh pengawas.

26.5 PENGUJIAN

26.5.1 Pengujian seluruh system diselenggarakan setelah seluruh pekerjaan selesai. Pengujian system terdiri dari :
a. Pengujian sambungan-sambungan
b. Pengujian tahanan isolasi tiap sikrit
c. Pengujian tahanan pembumian
d. Pengujian pemberian tegangan
26.5.2 Paling lambat 2 minggu sebelum pengujian dilaksanalkan, kontraktor harus sudah mengajukan jadwal dan prosedur
pengujian kepada pengawas untuk mendapatkan persetujuan.
26.5.3 Pengujian harus disaksikan oleh pengawas.
26.5.4 Kontraktor harus membuat catatan hasil pengujian. Segala biaya untuk penyelenggaraan pengujian ditanggung oleh
kontraktor.
26.5.5 Kontraktor harus melakukan general test penerangan selama 3 x 24 jam

27 SISTEM TELEPON.

27.1 LINGKUP PEKERJAAN


Pekerjaan ini meliputi penyediaan, pemasangan, pengujian dan pemeliharaan peralatan-peralatan di bawah ini :
1. PABX setara produk Siemens
2. Kotak-kontaktelepon/outlet telepon
3. Kabel dan pipa instalasi telepon
4. Peawat telepon

27.2 GAMBAR-GAMBAR RENCANA


Gambar-gambar secara umum menunjukan tata letak, imstalasi dan lain-lain. Penyesuaian harus dilakukan di lapangan, karena keadaan
sebenarnya dari lokasi, jarak-jarak dan ketinggian ditentukan oleh kondisi lapangan.

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
27.3 GAMBAR-GAMBAR SESUAI PELAKSANAAN
Kontraktor harus membuat catatan yang cermat dari pelaksanaan dan penyesuaian di lapangan. Catatan-catatan tersebut harus
dituangkan dalam satu set gambar kalkir sebagai gambar sesuai pelaksanaan(as built drawing). As built drawing harus segera
diserahkan kepada pengawas setelah pekerjaan selesai beserta blue printnya sebanyak 3 set.

27.4 STANDAR DAN PERATURAN


Seluruh pekerjaan instalasi telepon harus dilaksanakan mengikuti standar CCITT dan PT. Telkom. Selain itu harus ditaati pula peraturan
hukum setempat yang ada hubunganya dengan pekerjaan tersebut di atas.

27.5 BAHAN-BAHAN, PERALATAN DAN TENAGA PELAKSANA


1. Bahan-bahan dan peralatan yang dipasang harus dalam keadaan baru dan baik sesuai dengan yang dimaksudkan.
1. Contoh bahan, brosur dan gambar kerja (shop drawing) harus diserahkan kepada pengawas 2 (dua) minggu sebelum pemasangan.
2. Kontraktor harus menempatkan di lapangan secara penuh (Life time) seorang coordinator yang ahli dibidangnya, berpengalaman
dalam pekerjaan yang serupa dan dapat mewakili kontraktor dengan predikat baik. Curriculum vitae personil tersebut harus
diserahkan kepada konsultan pengawas.
3. Tenaga pelaksana lainya harus dipilih yang sudah berpengalaman dan sudah biasa menangani pekerjaan instalasi ini secara kuat,
aman dan rapi.
4. Pesawat telepon
Pesawat telepon yang dipakai harus dari jenis digital, tipe meja dan dari jenis push button dialing yang disetujui oleh PT.TELKOM.
5. Kotak-kontak telepon
Kotak-kontak dibuat rata dinding, terbuat dari bahan baja yang dilapisi bahan anti karat. Kotak-kontak telepon yang boleh digunakan
adalah dari merk : National, Berker dan MK.
Kabel
Kabel telepon harus dari jenis pasangan dalam berinsulasi PVC, diameter konduktor 0,6 mm, kapasitas 2 pair.
Untuk jenis pasangan luar(under ground) berinsulasi Galvanizet Steel type Armouredant Polyethylene Sheated, konduktor 0,6 mm,
kapasitas sesuai dengan yang ditunjukan dalam gambar perencanaan.
6. Pipa pelindung instalasi kabel
Pipa instalasi pelindung kabel yang dipakai adalah PVC conduit khusus untuk instalasi listrik. Pipa, elbow, junction box dan
kelengkapan lainya harus sesuai antara satu dan lainya. Diameter yang dipakai adalah 20 mm dan 25 mm.
PVC conduit harus dari merk: EGA, Clipsal.
7. Tambahan
Kontraktor harus menambahkan peralatan pembantu yang diperlukan untuk pekerjaan ini (meskipun tidak disebutkan dalam
persyaratan teknis) untuk memberikan performance yang dikehendaki.

27.6 PENGUJIAN

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
Kontraktor harus melakukan semua pengujian untuk mendemontrasikan bahwa bekerjanya kabel dan material yang telah dipasang
memang benar-benar memenuhi persyaratan ini. Kontraktor harus menyediakanperlatan yangperlu dan personil untuk melakukan semua
pengujian.

28 PEKERJAAN TATA UDARA DAN VENTILASI MEKANIS

28.1 LINGKUP PEKERJAAN


1. AC Split untuk ruangan-ruangan tertentu seperti ditunjukan dalam gambar Mekanikal berupa Fan Coil Unit(FCU) dan
Condensing Unit(CU) lengkap dengan pipa yang menghubungkan FCU dan CU beserta system drain.
2. ventilasi mekanis untuk toilet dan pantry seperti ditunjukan dalam gambar Mekanikal.
3. Penyediaan dan pemasangan kabel-kabel, panel-panel, dan peralatan elektrikal sehingga system dapat bekerja dengan baik.
28.2 BAHAN DAN PERALATAN
1. Bahan-bahan pipa dan isolasi
- Pipa Refrigeran yang menghubungkan FCU dan CU berupa tembaga yang sesuai dengan standar yang berlaku.
- Bahan isolasi pipa yang digunakan adalah Polyethylene dengan ketebalan 25 – 30 mm dengan densitas 35-40 kg/m3.
- Isolasi pipa tersebut dibungkus dengan Aluminium Foil Double Sided. Kemudian dibungkus lagi dengan duct tape.
- Pipa buangan air hasil kondensasi(drain) adalah pipa PVC kelas D (5 Kg/cm2).
2. FCU dan CU dan Exhaust Fan yang digunakan harus :
- Mempunyai bahan yang standar dengan pabrik pembuat.
- Digerakkan dengan motor listrik yang sesuai dengan standar PUIL dan kondisi setempat.
3. Setiap unit fan yang berhubungan dengan udara luar harus dilengkapi dengan insect screen dari bahan nylon.
28.3 PERANCANGAN
a). CU akan ditempatkan di luar ruangan yang akan dikondisikan sebagaimana yang ditunjukan dalam gambar Mekanikal. Melalui sistem
pipa tertutup, refrigerant untuk melayani FCU pada ruangan-ruangan yang dikondisikan.
b). Air buangan hasil kondensasi dibuang kesaluran buangan melalui pipa PVC di luar gedung.
c). Setiap ruangan yang dikondisikan pada dasarnya, diharapkan mempunyai temperature ruangan yang dikondisikan sekitar 34 +/- 20 C
dan kelembaban relative sekitar 55%.
d). Tata letak FCU dan CU beserta kapasitasnya dapat dilihat pada gambar mekanikal.
e). Walaupun gambar rancangan pipa refrigerant dapat diikuti setepat-tepatnya, jalur pipa hanya boleh dirubah dengan persetujuan
direksi dengan memperhatikan tinggi langit-langit, ukuran-ukuran ruang dan lain-lain tidak boleh berubah /terganggu.

28.4 PEMASANGAN
a. Kontraktor harus menjamin bahwa instalasi yang dipasang tidak boleh mengakibatkan gangguan yang diperoleh dari transmisi suara
dan getaran kedalam ruangan-ruangan yang akan dihuni. Kontraktor bertanggung jawab atas modifikasi-modifikasi yang perlu untuk
memenuhi syarat tersebut.

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
b. Selama pemasangan berlangsung, kontraktor harus menutup ujung pipa yang terbuka untuk mencegah tanah, debu, dan kotoran lain
masuk ke dalam pipa.
c. Pipa-pipa harus diberi tanda huruf atau nomor untuk identifikasi dengan cara yang baik dan tidak mudah hilang/ terhapus.
d. Kontraktor menyediakan dan memasang semua panel control yang diperlukan untuk instalasi ini dengan melakukan penyambungan-
penyambungan(Wiring) yang diperlukan sampai kabel feeder. Daya panel AC untuk setiap mesin atau peralatan yang membutuhkan
tenaga listrik adalah tanggung jawab kontraktor.
e. Apabila ada peralatan-peralatan yang atau pekerjaan-pekerjaan yang disediakan fihak lain, yang termasuk dalam penyelesaian
instalasi AC dan fan, maka kontraktor bertanggungjawab atas peralatan-peralatan dan pekerjaan tersebut.
f. Peralatan dan perlengkapan yang diperlukan dan tidak disediakan oleh pemberi tugas maupun oleh kontraktor lainya, harus disediakan
dan dilaksanakan oleh kontraktor AC dan fan. Dalam hal ini kontraktor harus meneliti lingkup pekerjaan kontraktor lainya.

28.5 PENGUJIAN
a) Sesudah instalasi terpasang, kontraktor harus melakukan pengujian selama minimum 3 x 24 jam terhadap penyetelan-
penyetelan yang perlu sehingga semua syarat unjuk kerja terpenuhi.
b) Selama pengujian berlangsung,Supllier alat/peralatan utama diwajibkan hadir untuk memberikan petunjuk.
c) Kontraktor harus menguji semua FCU dan CU yang telah terpasang pada beban normal dan menyerahkan data pengujian
kepada direksi sebagai arsip pemberi tugas.

28.6 PENGENDALIAN
Kontraktor harus menyerahkan/melampirkan sertifikat test dari pabrik pembuat peralatan FCU dan CU, antara lain :
- Test kapasitas unit
- Tes Getaran
- Test tingkat kebisingan(noise level)

28.7 PERSETUJUAN BAHAN DAN ALAT

a. Dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari setelah kontraktor memperoleh kontrak pekerjaan, kontraktor harus mengajukan daftar yang
lengkap dari pabrik-pabrik atau, perusahaan-perusahaan yang membuat atau memproduksi bahan/alat yang akan dipasang untuk
memperoleh persetujuan dari Pemberi tugas.
b. Setelah daftar tersebut disetujui, kontraktor harus menyerahkan brosur-brosur dari bahan/peralatan yang akan dipakai untuk mendapat
persetujuan dari pengawas.
c. Tipe AC yang digunakan adalah
 AC Split 2 PK
 AC Split 2,5 PK
 AC Split 3 PK
 Produk AC setara Daikin

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
29 PENANGKAL PETIR KONVENSIONAL

29.1 LINGKUP PEKERJAAN

29.1.1 Penangkal petir menggunakan system konvensional dan harus dapat melindungi seluruh bangunan dari bahaya
tersambar petir. Radius minimum yang dilindungi seperti ditunjukan dalam gambar perencanaan. Pekerjaan ini
meliputi pengurusan perijinan dari badan/ lembaga yang berwenang, pengadaan bahan, peralatan, tenaga kerja,
pemasangan, pengujian dan perbaikan selama masa pemeliharaan terhadap keseluruhan system penangkal petir.

29.1.2 Pekerjaan tersebut terdiri dari :


1. Terminal udara konvensional
2. Penghantar pembumian(Down Conductor)
3. Terminal dan elektroda pembumian
4. Kotak sambung
5. Ijin dari lembaga yang berwenang

29.2 GAMBAR-GAMBAR RENCANA


Gambar-gambar secara umum menunjukan tata letak, imstalasi dan lain-lain. Penyesuaian harus dilakukan di lapangan, karena keadaan
sebenarnya dari lokasi, jarak-jarak dan ketinggian ditentukan oleh kondisi lapangan.

29.3 GAMBAR-GAMBAR SESUAI PELAKSANAAN


Kontraktor harus membuat catatan yang cermat dari pelaksanaan dan penyesuaian di lapangan. Catatan-catatan tersebut harus
dituangkan dalam satu set gambar kalkir sebagai gambar sesuai pelaksanaan(as built drawing). As built drawing harus segera
diserahkan kepada pengawas setelah pekerjaan selesai beserta blue printnya sebanyak 3 set.

29.4 STANDAR DAN PERATURAN


Seluruh pekerjaan system penagkal petir harus mengikuti standar PUIL terbitan terakhir, peraturan dari DEPNAKER. Di samping itu
peraturan setempat yang ada hubunganya dengan pekerjaan ini.

29.5 BAHAN-BAHAN, PERALATAN DAN TENAGA PELAKSANA

1. Bahan-bahan dan peralatan yang dipasang harus dalam keadaan baru dan baik sesuai dengan yang dimaksudkan.
2. Contoh bahan, brosur dan gambar kerja(shop drawing) harus diserahkan kepada pengawas 2(dua) minggu sebelum pemasangan.

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
3. Kontraktor harus menempatkan di lapangan secara penuh (Life time) seorang coordinator yang ahli dibidangnya, berpengalaman
dalam pekerjaan yang serupa dan dapat mewakili kontraktor dengan predikat baik. Curriculum vitae personil tersebut harus
diserahkan kepada konsultan pengawas
4. Tenaga pelaksana lainnya harus dipilih yang sudah berpengalaman dan sudah biasa menangani pekerjaan instalasi ini secara kuat,
aman dan rapi.
5. Kepala penagkal petir
Kepala penangkal petir adalah dengan kontruksi konvensional seperti pada gambar
6. Saluran penghantar(down conductor)
Saluran penghantar berupa kabel BC 35 mm2 yang didesain khusus untuk penyaluran arus petir. Kabel BC yang digunakan harus
mampu menghilangkan induksi yang disebabkan oleh arus petir dan dapat menyalurkan dengan aman arus petir pada saat terjadi
pelepasan muatan electron dan bending radius yang diijinkan tidak boleh kurang dari 365 mm.
7. Sistem pembumian
Sistem pembumian dipasang/diletakan sesuai yang ditunjukan dalam gambar. System pembumian ini terdiri dari terminal pembumian
dan electrode pembumian. Electrode pembumian terbuat dari batang tembaga dengan diameter tidak kurang dari ¾”, panjang 6 meter
dan harus dimasukan ke dalam tanah secara vertical. Batang tembaga harus dilindungi darai korosi dengan cara menaburkan serbuk
arang di sekitar batang tembaga.
8. Terminal pembumian terletak dalam bak control khusus untuk keperluan pengecekan tahanan secara berkala.
9. Tahanan pembumian maksimum 2 Ohm.

29.6 PEMASANGAN
1. Cara pemasangan penagkal petir ini harus sesuai dengan gambar dan mengikuti petunjuk konsultan pengawas lapangan.
2. Air terminal harus dipasang secara kuat di atap bangunan, sehingga mampu menahan gaya-gaya mekanis yang disebabkan oleh
karena sambaran petir langsung(direct strokes)
3. Down conductor harus dipasang memakai klem-klem khusus dengan jarak-jarak tertentu seperti ditunjukan dalam gambar.
4. Elektroda pentanahan(ground electrode)
5. Ditentukan titik lokasinya sesuai dengan gambar. Tanam secara vertical pipa baja berdiameter 3” sampai sedalam 6 m. kemudian
pipa dicabut kembali sampai meninggalkan lubang. Isi lubang tersebut dengan serbuk arang padat. Tanam elektroda pembumian di
tengah-tengah lubang yang terisi serbuk arang tersebut.

29.7 PENGUJIAN
Pengujian untuk sistem penangkal petir terdiri dari :

1. Pengujian tahanan pentanahan


2. Uji kontinyuitas
Paling lambat 2 minggu sebelum pengujian dilaksanalkan, kontraktor harus sudah mengajukan jadwal dan prosedur pengujian kepada
pengawas untuk mendapatkan persetujuan.

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
Pengujian harus disaksikan oleh pengawas.
Kontraktor harus membuat catatan hasil pengujian. Segala biaya untuk penyelenggaraan pengujian ditanggung oleh kontraktor.

30 PEKERJAAN MEKANIKAL DAN SANITAIR

30.1 LINGKUP PEKERJAAN PLUMBING


Yang dimaksud dengan pekerjaan plumbing disini adalah penyediaan dan pengadaan bahan-bahan, tenaga serta pemasangan peralatan-
peralatan, bahan-bahan utama, bahan-bahan pembantu dan lain-lainnya sesuai dengan gambar rencana dan/atau seperti yang
dispesifikasikan disini, sehingga diperoleh instalasi plumbing yang lengkap dan bekerja baik siap untuk dipergunakan. Spesifikasi ini
melingkupi kebutuhan untuk pelaksanaan pekerjaan plumbing, sebagaimana yang ditunjukkan pada gambar rencana, yang terdiri dari, dan
tidak terbatas pada :
1. Pengadaan dan pemasangan seluruh instalasi air bersih kolam sesuai dengan gambar rencana dan buku spesifikasi ini.
2. Pengadaan dan pemasangan peralatan-peralatan bantu bagi seluruh peralatan plambing.
3. Pengetesan dan pengujian dari seluruh instalasi plumbing .
4. Mengadakan masa pemeliharaan selama waktu yang ditentukan oleh Pemberi Tugas (3 bulan).
5. Pembuatan shop drawing bagi instalasi yang akan dipasang dan pembuatan as built drawing bagi instalasi yang telah terpasang.

30.2 KOORDINASI
1. Adalah bukan tujuan dari spesifikasi ini, ataupun gambar rencana untuk menunjukkan secara detail berbagai item pekerjaan dari
peralatan-peralatan dan penyambungan-penyambungannya. Pemborong harus melengkapi dan memasang seluruh peralatan-
peralatan yang dibutuhkan untuk melengkapi pekerjaan.
2. Gambar-gambar rencana menunjukkan tata letak secara umum dari peralatan, pemipaan, cabinet dll. Pemborong harus
memodifikasi tata letak tersebut sebagaimana yang dibutuhkan untuk mendapatkan pemasangan-pemasangan yang sempurna dari
peralatan-peralatan tersebut.
3. Setiap pekerjaan yang disebutkan dalam spesifikasi ini, dan tidak ditunjukkan dalam gambar atau sebaliknya, harus dilengkapi dan
dipasang seperti pekerjaan lain yang disebut oleh spesifikasi dan ditunjukkan dalam gambar.
4. Kontraktor pekerjaan instalasi ini hendaknya dalam pelaksanaan pekerjaan, harus bekerja sama dengan pemborong bidang lainnya,
agar seluruh pekerjaan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan waktu yang ditetapkan.
5. Koordinasi yang baik perlu ada untuk mencegah agar jenis pekerjaan yang satu tidak menghalangi pekerjaan yang lainnya.

30.3 Kualifikasi Pekerjaan


Untuk pemasangan dan pengetesan pekerjaan-pekerjaan ini harus dilakukan oleh pekerja-pekerja dan supervisor yang benar-benar ahli
dan berpengalaman dalam bidangnya.
Konsultan pengawas dapat menolak atau menunda pelaksanaan suatu pekerjaan, bila dinilai bahwa pelaksana tersebut tidak terampil /
tidak berpengalaman.

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
30.4 Bahan Dan Contoh Material
Pada saat pelaksanaan pekerjaan, pemborong harus mengajukan Shop drawing yang menunjukkan secara detail pekerjaan-pekerjaan /
pemasangan peralatan dan pemipaan, penyambungan dengan pekerjaan-pekerjaan lain atau pekerjaan-pekerjaan yang sulit
dilaksanakan. Ataupun perubahan-perubahan atau modifikasi yang diusulkan terhadap gambar rencana.
1. Sebelum pekerjaan ini dimulai pemborong harus menyerahkan kepada Direksi daftar bahan-bahan yang dipakai dalam rangkap 4
(empat).
2. Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi contoh bahan-bahan yang dipakai dan semua biaya yang berkenaan dengan
penyerahan dan pengembalian contoh-contoh ini adalah tanggungan kontraktor.
3. Kontraktor diwajibkan untuk mengadakan recheck atas segala ukuran-ukuran/ kapasitas equipment yang akan dipasang. Dalam hal
terjadi keragu-raguan harus segera menghubungi Direksi.
4. Pengambilan ukuran atau untuk pemilihan kapasitas equipment yang keliru akan menjadi tanggung jawab kontraktor. Untuk itu
pemilihan equipment dan material harus mendapat persetujuan dari Direksi.
5. Semua material yang akan digunakan/dipasang adalah dari jenis material berkualitas baik, dalam keadaan baru (tidak dalam
keadaan rusak atau diafkir sesuai dengan mutu dan standard yang berlaku atau standard internasional seperti BS, JIS, ASA, DIN,
SII dan yang setaraf.
6. Kontraktor bertanggung jawab atas mutu dan kwalitas material yang akan dipakai, setelah mendapat persetujuan dari Direksi/
Konsultan pengawas.
30.5 Review
1. Konsultan pengawas akan memeriksa (mereview) pengajuan-pengajuan dari pemborong dan memberi komentar atas hal tersebut.
2. Pemborong harus memodifikasi / merevisi pengajuannya sesuai dengan komentar Konsultan pengawas, sampai didapat
persetujuan dari Direksi.
30.6 Standard dan Code
Kecuali ditentukan lain dalam gambar rencana, maka pada pekerjaan ini berlaku peraturan-peraturan sebagai berikut:
1. Peraturan Badan Pemadam Kebakaran.
2. Ketentuan Pencegahan dan Penanggulangan kebakaran pada Bangunan Gedung - Departemen PU.
3. Ketentuan-ketentuan yang dikeluarkan oleh PAM daerah setempat.
4. Ketentuan dan persyaratan Pedoman Plumbing Indonesia 79.
5. Peraturan lainnya yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang, dan persyaratan yang dikeluarkan oleh pabrik yang
memproduksi material yang dipasang.
6. Pekerjaan instalasi Plumbing ini harus dipasang oleh perusahaan yang biasa mengerjakan pemasangan sistim ini.

30.7 Gambar - Gambar Instalasi Terpasang danpetunjuk Operasi


1) Sebelum pekerjaan dimulai, kontraktor harus mengajukan gambar-gambar kerja dan detail (working drawing) serta harus diajukan
kepada Direksi untuk mendapatpersetujuan.

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
2) Setiap shop drawing yang diajukan pemborong untuk disetujui oleh Direksi, dianggap pemborong telah mempelajari situasi dan
berkonsultasi dengan pekerjaan instalasi-instalasi lainnya.
3) Gambar-gambar rencana dan spesifikasi (persyaratan) ini merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan, saling
melengkapi dan sama-sama mengikatnya.
4) Gambar-gambar sistim ini menunjukan secara umum tata letak dari peralatan instalasi, sedang pemasangan harus dikerjakan
dengan memperhatikan kondisi dari proyek. Apabila ada sesuatu bagian pekerjaan atau bahan atau peralatan yang diperlukan agar
instalasi ini dapat bekerja dengan baik, dan hanya dinyatakan dalam salah satu gambar perencanaan atau spesifikasi perencanaan
saja, kontraktor harus tetap melaksanakan tanpa ada biaya tambahan. Gambar-gambar Arsitek dan sipil/struktur harus dipakai
sebagai referensi untuk pelaksanaan dan detail "finishing" dari proyek.
5) Apabila pekerjaan telah selesai dilaksanakan dan setelah serah terima pertama, Pemborong wajib menyerahkan gambar-gambar
instalasi terpasang sebanyak 3 (tiga) set cetak biru dan 1 (satu) set transparant.
6) Pemborong juga berkewajiban untuk menyerahkan 3 (tiga) set petunjuk operasi dan maintenance dari sistem yang dipasang.

30.8 Sistem Distribusi Air


1. Air Bersih
Kebutuhan air didapat dari PDAM dan sumur. Sumber air tersebut ditampung dalam suatu ground water reservoir.
2. Air Kotor
Pada dasarnya semua air kotor yang berasal dari toilet-toilet yang ada di setiap lantai ditampung dalam septic tank, kemudian
ditampung di bak penampung air kotor/peresapan.

30.9 Spesifikasi Material


a. Alat-alat sanitair
Ketentuan pemakaian bahan-bahan sesuai dengan spesifikasi Arsitek dan
Gambar :
1. Untuk instalasi air bersih dengan pipa GIP kelas Medium, dipakai diameter ½”, ¾”, dan 1” produksi setara PPI, Bakrie,.
2. Untuk Instalasi air kotor dengan PVC kelas AW dengan ukuran pipa diameter 3 “ dan 4 “.
3. Klosed duduk tipe CW420J/ SW420IJP/ SW420CRJP/ TX212CWS/ TC364/ TS251FT2N/ T3P100/ T53DSR, produk setara
TOTO
4. Wastafel tipe LW 211 CJ/TX109LD/ T6JV4+THX1A-3N/ TS251FT2NT9RAV1 produk setara TOTO
5. Cermin TX716AW+ tempat sisir TX705AC, produk setara TOTO
6. Kran air dia. ½ ”, ¾ ”, produk setara SAN EI
7. Stop kran KITZ dia 1", produk setara TOTO
8. Floor drain dengan grill cover stainless steel produk setara Sen-Ei
9. Closet Jongkok Tipe CE 7

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
b. Pompa Air untuk Sirkulasi kolam
unit pompa air 250watt 1 phase 220 volt.kapasitas 30ltr/ mnt, head 30 meter . Produk setara ebara, grundfos.

c. Pemipaan air bersih


 Untuk instalasi air bersih dengan pipa GIP, Standard : BS 1387/1967, kelas medium, dipakai diameter 1/2”, 3/4”, 1”, 1 1/4”, 1
1/2”,  3 “,  2 “ , 2 1/4 “ produksi BAKRIE atau PPI
 Untuk instalasi air kotor dan air bekas dengan PVC kelas AW, dipakai diameter 1 1/2”, 2”, 3”, 4”, dan diameter 6”, produksi
setara Wavin, dengan sambungan lem yang sesuai dengan spesifikasi dari pabrik.
 Pipa vent dengan PVC kelas AW, dipakai diameter 1 1/2”, 2”, dan 3”.
 Untuk fitting dipergunakan bahan Malleable Iron Screwed Fitting (galvanized)

d. Bak Penampung Air Bekas


Bak penampung air bekas berfungsi menampung air bekas dari saluran pengumpul air bekas, terbuat dari konstruksi beton tertutup
dengan lubang inspeksi, serta lubang konsultan pengawasan yang cukup untuk memudahkan operasi & pemeliharaan.
Bak penampung juga berfungsi sebagai bak penerus dari kumpulan air bekas yang ada yang selanjutnya mempunyai kedalaman air
tetap tertentu untuk sistem pemompaan.

e. Sistem Pembuangan air hujan.


1. Pemipaan air hujan disini dipergunakan PVC class AW.
2. Roof drain dari pipa air hujan memakai jenis cast iron roof drain dari type meshroom.

30.10 Bahan - Bahan Pengganti


1) Semua bahan, peralatan, atau fixtures yang akan digunakan dan tidak disebutkan dalam spesifikasi ini hanya diperbolehkan, apabila
telah disetujui secara tertulis oleh Direksi dan biaya pengujian bahan/peralatan/fixtures tersebut (apabila diminta oleh pemilik)
ditanggung oleh Kontraktor.
2) Apabila diperlukan pengujian atas bahan/peralatan/fixtures harus dilakukan oleh badan-badan atau lembaga-lembaga yang
ditentukan oleh pemilik dan dengan cara-cara standard yang berlaku. Apabila cara-cara standard tidak ada, pemilik berhak
menentukan prosedur pengujian.
3) Setiap bahan pipa (satu panjang utuh), fitting, fixtures dan peralatan-peralatan yang akan dipasang pada instalasi ini, harus
mempunyai tanda-tanda merk yang jelas dari pabrik pembuatnya.
4) Fitting dan fixtures yang tidak memiliki tanda-tanda tersebut harus diganti atas tanggung jawab Kontraktor.

30.11 Persyaratan Penyambungan

30.11.1 Pipa Galvanis dan fitting.


1. Penyambungan antara pipa dan fittings mempergunakan sambungan ulir ukuran menyesuaikan

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
2. Kedalaman ulir pada pipa harus dibuat sehingga fitting dapat masuk pada pipa dengan diputar tangan sebanyak 3 ulir.
3. Semua sambungan ulir sampai dengan Ø 2" harus menggunakan seal tape.
4. Semua sambungan ulir Ø 2½" keatas boleh memakai henep dan zinkwite dengan campuran minyak cat.
5. Semua pemotongan pipa harus memakai pipe cutter dengan pisau roda.
6. Tiap ujung pipa bagian dalam harus dibersihkan dari bekas cutter dengan reamer.
7. Setiap pipa sesudah valve harus dipasang union untuk pipa sampai dengan Ø 2½" dan flens untuk pipa Ø 3" keatas.
8. Pada jaringan pipa harus dipasang union atau flens pada jarak minimal 60 m untuk memudahkan pemasangan dan perbaikan.
9. Semua pipa harus bersih dari bekas bahan perapatan sambungan.

30.11.2 Pipa PVC dan Fitting


1. Penyambungan antara pipa dan fitting mempergunakan PVC glue yang sesuai dengan diameter pipa dan sebelum dilem, pipa
harus dibersihkan dulu dengan cleaning fluid / amplas.
2. Pipa harus masuk sepenuhnya di fitting maka untuk ini harus dipergunakan alat press khusus.
3. Selain itu pemotongan pipa harus menggunakan alat khusus agar pemotongan pipa dapat tegak lurus terhadap batang pipa.
4. Cara penyambungan lebih lanjut dan terperinci harus mengikuti spesifikasi dari pabrik pipa yang bersangkutan.

30.11.3 Sambungan yang mudah dibuka.


Sambungan ini dipergunakan pada alat-alat sanitair atau peralatan lain yang karena sesuatu hal perlu dilepas dari pipa yang
menghubungkannya antara lain:
- Antara lavatory faucet dan supply valve
- Antara flush valve dan urinal
- Antara flush valve dan closet duduk
- Pada faste fitting dan siphon
- Pada peralatan lain yang memerlukan
Pada sambungan ini kerapatan yang diperoleh oleh adanya paking dan bukan seal threat.
Sambungan jenis ini antara lain union, flens atau yang sejenis lainnya.

30.11.4 Pelaksanaan Pemasangan INSTALASI PIPA AIR BERSIH


1) Sebelum memulai pekerjaan, Pemborong harus membuat rencana kerja dengan jadwal yang disesuaikan dengan rencana kerja
Pemborong pekerjaan lain yang terdahulu yang berkaitan dengan pekerjaan plambing. Apabila terjadi suatu perubahan, Pemborong
wajib memberitahukan secara tertulis kepada Konsultan pengawas dan mengajukan saran-saran perubahan/perbaikan.
2) Pemasangan harus sesuai dengan rekomendasi dari pabrik pembuat, untuk itu Pemborong harus membuat dan menyerahkan
gambar-gambar rencana instalasi secara detail sebelum melaksanakan pekerjaan tersebut.
3) Sebelum memulai pekerjaannya, Pemborong harus memeriksa dan memahami pekerjaan-pekerjaan pelaksanaan dari pihak-
pihak lain tersebut yang dapat mempengaruhi kualitas pekerjaan Pemborong itu sendiri. Apabila terjadi suatu keadaan di mana
Pemborong tidak mungkin menghasilkan kualitas pengerjaan terbaik, Pemborong wajib memberitahukan secara tertulis kepada

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
Konsultan pengawas dan mengajukan saran-saran perbaikan/perubahan. Apabila hal ini tidak dilakukan, Pemborong tetap
bertanggungjawab atas kerugian-kerugian yang mungkin ditimbulkan.
4) Lokasi yang tetap dari peralatan sanitair, fixture-fixture, floor drain dan roof drain, pipa-pipa utama dan pipa-pipa cabang harus
diperiksa sesuai dengan gambar-gambar perencanaan mekanikal dan arsitektur, dan disesuaikan dengan ukuran-ukuran yang
diberikan oleh pabrik pembuat alat-alat tersebut.
5) Pelaksanaan pemasangan harus direncanakan dengan baik dan semua pembong karan bagian-bagian bangunan yang lainnya
hanya boleh dilakukan setelah ada ijin tertulis dari Konsultan pengawas Gambar-gambar pemasangan instalasi secara mendetail
harus dibuat oleh Pemborong, sementara penyambungan struktur bangunan dilaksanakan. Hal ini agar dapat diketahui dengan
tepat letak/ukuran lubang-lubang pada dinding dan lantai yang diperlukan untuk lewatnya pipa-pipa. Pemborong bertanggungjawab
atas ukuran (dimensi) dan lokasi lubang-lubang tersebut dan apabila perlu harus melakukan pembobokan/penambalan tanpa
tambahan biaya.
6) Pada setiap cabang utama pipa air bersih yang disambungkan ke pipa tegak pada shaft untuk setiap lantai, harus dilengkapi
dengan katup-katup untuk mengisolir setiap cabang dari keseluruhan sistem, agar dapat dilakukan perbaikan-perbaikan yang perlu
untuk fixture pada lantai tersebut tanpa mengganggu pelayanan air pada lantai-lantai yang lain.
7) Pemborong bertanggung jawab atas penyediaan dan lokasi pemasangan yang tepat. Pemasangan pada konstruksi
bangunan yang dicor dengan beton dilaksanakan oleh Pemborong struktur atas petunjuk Pemborong plumbing.
8) Insert (tempat penyekerupan) harus ditanam dengan baik dalam dinding atau lantai dan rata dengan permukaan akhir (finish) dari
dinding atau lantai tersebut dan setelah alat-alat tersebut terpasang insert harus tidak kelihatan.
9) Semua baut, mur sekrup yang kelihatan (eksposed) harus dibuat dengan dilapis chromium atau nickel, demikian pula cincin
(washer) untuk pemasangannya.
10) Galian pipa - pipa dalam tanah harus dibuat dengan kedalaman dan kemiringan yang tepat.
11) Dasar lubang galian harus cukup stabil dan rata sehingga seluruh panjang pipa terletak / tertumpu dengan baik.
12) Untuk pipa-pipa air bersih dan air baku yang terlihat (exposed) harus diberi lapisan (cat) finish dengan warna yang ditentukan
kemudian.
13) Pipa yang ditanam dalam tanah harus diberi lapisan pasir kurang lebih 10 cm di sekelilingnya, dengan pasir urug yang bebas
batu.
14) Selama Konsultan pengawasan berkala, Pemborong harus menutup setiap ujung pipa yang terbuka untuk mencegah masuknya
tanah, debu, dan kotoran lain.
15) Semua sambungan / cabang dari pipa pembuangan air kotor (sanitair) harus dibuat dengan cabang Y, pipa mendatar untuk air
kotor dan air hujan mempunyai kemiringan minimal 1%.
16) Pada instalasi pemasangan floor drain, harus dilengkapi dengan leher angsa.
17) Pipa-pipa pembuangan air hujan dari bangunan disambungkan ke saluran utama di luar bangunan dengan bak kontrol (junction
box) dari beton.
18) Roughing-in untuk pipa dan fixtures harus dibuat bersama-sama dengan pelaksanaan konstruksi bangunannya. Pemborong harus
memberikan informasi tentang lubang-lubang pipa pada dinding dan lantai kepada Pemborong Struktur apabila diperlukan. Semua
pipa dan fitting yang harus ditanam dalam beton harus dibersihkan benar-benar dan bebas dari karat dan cat.

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
19) Pipa-pipa tidak boleh menembus kolom, kaki kolom, kepala kolom, ataupun balok, tanpa mendapatkan ijin tertulis dari Pemberi
Tugas atau Konsultan Pengawas.
20) Semua sambungan yang menghubungkan pipa-pipa dengan diameter yang berbeda harus menggunakan Reducing Fitting.
Sedapat mungkin harus digunakan belokan dari jenis Long Radius, sedangkan Short Radius hanya boleh digunakan apabila kondisi
setempat tidak memungkinkan digunakan belokan jenis Long Radius dan Pemborong harus memberitahukan hal ini kepada
Konsultan pengawas Fitting dan alat-alat lain yang akan menimbulkan tahanan aliran yang tidak wajar tidak boleh digunakan.
21) Sleeves untuk pipa-pipa harus dipasang dengan baik setiap kali pipa tersebut menembus konstruksi beton.
22) Sleeves harus mempunyai ukuran yang cukup dengan ketebalan minimal 0,2 cm dan memberikan kelonggaran kira-kira 5 mm
pada masing-masing sisi di luar pipa ataupun isolasinya.
23) Sleeves untuk dinding dibuat dari pipa baja atau GIP.
24) Untuk pipa-pipa yang menembus konstruksi bangunan yang mempunyai lapisan kedap air (water proofing) harus dari jenis flashing
sleeves. Flens dari sleeves tersebut harus menjadi satu atau diberi klem yang akan mengikat Flashing Sleeves.
25) Rongga antara pipa dan sleeves harus kedap air karena akan diisi dengan gasket atau media lain yang secara umum dipakai
(timah pakal).
26) Semua pipa harus diikat/ditetapkan dengan kuat pada penggantung atau angker yang dipergunakan harus cukup kokoh (rigid).
Pipa-pipa tersebut harus ditumpu untuk menjaga agar tidak berubah tempatnya, inklinasinya harus tetap, untuk mencegah
timbulnya getaran, dan harus sedemikian rupa sehingga masih memungkinkan konstruksi dan ekspansi pipa oleh perubahan
temperatur.
27) Pipa horizontal harus digantung dengan penggantung yang dapat diatur (adjustable) dengan jarak antara tidak lebih dari 2 meter.
28) Pemborong harus mengajukan konstruksi dari penggantungnya untuk disetujui oleh Konsultan pengawas Penggantung terbuat dari
kawat, rantai, strap ataupun perforated strip tidak boleh digunakan.
29) Penggantung atau penumpu pipa harus disekrupkan (terikat) pada konstruksi bangunan dengan insert yang dipasang pada waktu
pengecoran beton atau penembokan, atau dengan baut tembok (Ramset Bolt).
30) Pipa vertikal harus ditumpu dengan klem (Clamp atau Collar), paling jauh dengan jarak antara dua lantai (tingkat).
31) Penggantung/ penumpu pipa dan peralatan-peralatan logam lainnya yang akan tertutup oleh tembok atau bagian bangunan lainnya
harus dilapisi dulu dengan cat menie atau cat penahan karat, jenis Zink Chromate yang dilaksanakan dalam 2 bagian (2 lapis).
32) Semua pipa dari besi/baja yang dilapisi dengan tar (tar coated) harus dicat dengan dua lapis shellac dan dua lapis cat minyak (oil
paint).
33) Semua pipa-pipa yang terlihat (exposed) dan tidak dilapisi chromium atau nickel harus dapat dikenali dengan memberi cat yang
warnanya berbeda-beda, seperti yang diminta perencana.

30.12 GAMBAR-GAMBAR RENCANA

Gambar-gambar secara umum menunjukan tata letak, instalasi dan lain-lain. Penyesuaian harus dilakukan di lapangan, karena keadaan
sebenarnya dari lokasi, jarak-jarak dan ketinggian ditentukan oleh kondisi lapangan.

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
30.13 GAMBAR-GAMBAR SESUAI PELAKSANAAN
Kontraktor harus membuat catatan yang cermat dari pelaksanaan dan penyesuaian di lapangan. Catatan-catatan tersebut harus
dituangkan dalam satu set gambar kalkir sebagai gambar sesuai pelaksanaan(as built drawing). As built drawing harus segera
diserahkan kepada pengawas setelah pekerjaan selesai beserta blue printnya sebanyak 3 set.

30.14 STANDAR DAN PERATURAN


Seluruh pekerjaan instalasi komputer harus dilaksanakan mengikuti standar CCITT dan PT. Telkom. Selain itu harus ditaati pula
peraturan hukum setempat yang ada hubunganya dengan pekerjaan tersebut di atas.

30.15 BAHAN-BAHAN, PERALATAN DAN TENAGA PELAKSANA

1) Bahan-bahan dan peralatan yang dspasang harus dalam keadaan baru dan baik sesuai dengan yang dimaksudkan.
2) Contoh bahan, brosur dan gambar kerja (shop drawing) harus diserahkan kepada pengawas 2 (dua) minggu sebelum pemasangan.
3) Kontraktor harus menempatkan di lapangan secara penuh (Life time) seorang coordinator yang ahli dibidangnya, berpengalaman
dalam pekerjaan yang serupa dan dapat mewakili kontraktor dengan predikat baik. Curriculum vitae personil tersebut harus
diserahkan kepada konsultan pengawas.
4) Tenaga pelaksana lainnya harus dipilih yang sudah berpengalaman dan sudah biasa menangani pekerjaan instalasi ini secara kuat,
aman dan rapi.
5) Pipa pelindung instalasi kabel, Pipa instalasi pelindung kabel yang dipakai adalah PVC conduit khusus untuk instalasi listrik. Pipa,
elbow, junction box dan kelengkapan lainya harus sesuai antara satu dan lainya. Diameter yang dipakai adalah 20 mm dan 25
mm.PVC conduit harus dari merk: EGA, Clipsal.
6) Tambahan
Kontraktor harus menambahkan peralatan pembantu yang diperlukan untuk pekerjaan ini(meskipun tidak disebutkan dalam
persyaratan teknis) untuk memberikan performance yang dikehendaki.

30.16 PENGUJIAN
Kontraktor harus melakukan semua pengujian untuk mendemontrasikan bahwa bekerjanya kabel dan material yang telah dipasang
memang benar-benar memenuhi persyaratan ini. Kontraktor harus menyediakan perlatan yang perlu dan personil untuk melakukan
semua pengujian.

31 PEKERJAAN SITE DEVELOPMENT


Pekerjaan ini meliputi pemasangan paving block dan grass block; saluran drainase dengan pemasangan buis beton Ø 40 dan Ø 60
centimeter; pekerjaan taman serta pemasangan rollag batu bata untuk perkuatan pekerjaan disekitar taman dan halaman.
31.1 Pemasangan Paving Block dan Grass Block
Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor harus melakukan pengukuran dan pematokan bagian-bagian yang akan dipasangi paving
block atau grass block sesuai dengan gambar rencana kerja yang ada, dan disetujui Pengawas. Kontraktor harus menentukan "Bench

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
Mark" terlebih dulu, sebagai pedoman peil ketinggian jalan dan Kontraktor harus meneliti kemiringan jalan sesuai gambar rencana dan
meminta persetujuan Pengawas sebelum memulai pekerjaan.
31.2 Bahan
a. Paving/Grass block setaraf/sekualitas produk Mutiara type Holland mempunyai kualitas baik dengan ketebalan 6 cm mempunyai
kekuatan tekan rata-rata tidak kurang dari 200 kg/cm2. Bentuk mempunyai sisi vertikal yang tegak lurus dengan sisi permukaan atas
dan mempunyai sudut-sudut yang tepat dan berukuran sama satu dengan yang lain serta dapat saling mengunci dengan baik.
b. Kansteen setara/ sekualitas produk Mutiara mempunyai kualitas baik dengan ketebalan 50x30x10 cm mempunyai kekuatan
tekan rata-rata tidak kurang dari 150 kg/cm2. Bentuk mempunyai sisi vertikal yang tegak lurus dengan sisi permukaan atas dan
mempunyai sudut-sudut yang tepat dan berukuran sama satu dengan yang lain serta dapat saling mengunci dengan baik.

31.3 Pelaksanaan Pekerjaan


a. Sebelum pemasangan Paving/Grass Block dilaksanakan, maka dipasang lapisan "laying course" yang dipadatkan, mempunyai
ketebalan 10 cm serta mempunyai profil permukaan pasir yang mengikuti kemiringan yang disyaratkan pada kepadatan maksimum.
Paving/Grass Block dipasang di atas permukaan pasir yang sudah diratakan tetapi belum dipadatkan.
b. Pasangan tersebut kemudian dipadatkan dengan menggunakan Vibrator Plate Compactor minimal 3 (tiga) kali jalan sebelum
pengisian celah-celah dengan pasir dilakukan. Tidak diijinkan adanya block yang cacat pecah / retak pada pasangan.
d. Pemotongan di daerah pinggir harus menggunakan mesin potong khusus dengan hasil yang rata dan rapi. Celah / nat (jint spacing)
yang terjadi tidak boleh lebih dari 4 mm, dan bila hal tersebut terjadi, maka pasangan harus dibongkar dan diperbaiki lagi.
e. Apabila tidak disebutkan lain dalam gambar rencana, maka profil melintang permukaan Paving/Grass block harus mempunyai
kemiringan minimal 2 %. Perbedaan maksimal antara level (ketinggian) sebuah Paving/Grass Block dengan yang lainnya tidak lebih
dari 2 mm. Pada jarak 1 (satu) meter dari tempat-tempat yang belum diberi tahanan atau tanggul (kerb), pasangan tidak boleh
dipadatkan terlebih dulu, dan bila terjadi pemberhentian pasangan baris terakhir dari Interlocking Block harus dibongkar dahulu pada
saat pekerjaan akan dilanjutkan.
f. Untuk mendapatkan kansteen harus tegak lurus dan saling mengikat, berdiri di atas beton cor, rapi tanpa cacat / pecah. Kansteen
yang pecah / retak tidak diijinkan untuk dipasang.

31.4 Jenis Tanaman dan Cara Penanaman , soka jepang, lantana tinggi
1. Jenis tanaman yang ditanam adalah :
a. Tanaman mix border yang ditanam adalah teh-tehan + 20 centimeter,
b) Jenis Ground cover yang ditanam adalah rumput golf,rumput Jepang, agave,aponika tinggi + 20 centimeter.
c) Tanaman Perdu yang ditanam adalah Palem Botol, Palem Kuning, Palem Putri, Bougenville, Kembang Sepatu tinggi + 150
centimeter.
1) Cara Penanaman Jenis Pohon
a. Tanah harus dibersihkan lebih dulu, bebas dari bekas-bekas puing-puing dan rumput liar dan ketinggian tanah di daerah tersebut
sudah disesuaikan dengan rencana.
b. Pada lokasi penanaman dibuat lubang berukuran 80 x 80 cm, dengan kedalaman 50 - 70 cm, dan harus tetap dijaga baik sampai

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
saat penanaman yang diijinkan, yaitu satu minggu kemudian.
c. Penanaman pohon harus dilakukan dengan hati-hati dan tanah yang melekat pada akar harus tetap utuh.
d. Kemudian dilakukan pengurugan dengan bahan pengisi dari campuran tanah untuk tanaman (PH 7) dan pupuk kandang dengan
perbandingan 75 % : 25 %, selanjutnya dipadatkan untuk menghindari adanya kantong udara.
e. Pada tahapan pelaksanaan penanaman, penyiraman harus selalu dilakukan.
f. Agar pohon dapat tumbuh dengan baik, sesuai rencana, maka harus diberikan tonggak penyangga (steiger) dari bambu
utuh setinggi 1,8 m di atas tanah dan diikat kuat agar tidak mudah goyah.

31.5 Pekerjaan Rollag


a. Pekerjaan rollag dimaksud adalah meliputi pemasangan batu bata penguat/ pengunci dari bangunan pendukung diareal lingkungan
taman yang difungsikan sebagai kansten, pembatas parkir, paving/grass block maupun penguat bangunan drainase.
b. Pelaksanaan pekerjaan sesuai petunjuk gambar rencana dan pengarahan dari pengawas lapangan.
c. Bahan/ material yang dipergunakan sesuai Pasal 14. Pekerjaan Batu Bata.
31.6 Pekerjaan Saluran Air (Drainase)

1) Lingkup Pekerjaan
Meliputi pekerjaan pengukuran, penyiapan saluran-saluran dan bak kontrol sesuai dengan gambar rencana mengenai batas-batas
kedudukan, kemiringan dan dimensinya, serta pembuatan dan pemasangan penutup saluran, termasuk pengadaan bahan,
peralatan pembantu serta pembongkaran saluran / selokan yang sudah adasebelumnya.

2) Ketentuan Umum
a. Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor harus meneliti semua gambar rencana untuk disesuaikan dengan (shop drawing)
dengan persetujuan Manajemen Konstruksi, Kontraktor harus mengatur pekerjaan drainase sedemikian rupa, sehingga
aliran hujan, air bekas beberapa sumber tetap berjalan baik, lancar selama dan sesudah pekerjaan selesai.
b. Pekerjaan saluran drainase dilakukan dengan pemasangan buis beton Ø 40 dan Ø 60 centimeter sesuai petunjuk
gambar rencana. Dalam pelaksanaan di lapangan harus dikerjakan menyesuaikan kondisi lapangan ataupun petunjuk dari
Pengawas Lapangan terutama mengenai Lay out buangan.
c. Kontraktor harus mengikuti gambar - gambar rencana mengenai ukuran, letak perlengkapan-perlengkapan drainase,
elevasi arah pengaliran dan hal-hal lain yang disyaratkan dalam gambar rencana dan atau persyaratan teknis ini.

3) Bahan-bahan
a. Saluran air dibuat dari pasangan batu kali dengan ukuran dan letak sesuai gambar kerja.
b. Pelaksanaan pekerjaan saluran air ini sama seperti halnya pemasangan batu kali pada pekerjaan pondasi batu kali.
c. Besi Plat, digunakan sebagai penutup pada saluran-saluran yang atasnya untuk lalu lintas sesuai dengan gambar rencana.
d. Untuk bagian-bagian lain yang tidak untuk lalu lintas, dipakai Grill besi ukuran 50.50.5, dengan lubang-lubang grill berukuran
5x5 cm.

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
4) Cara Pelaksanaan
a. Kontraktor harus melakukan pengukuran dan pematokan letak kedudukan saluran dan bak kontrol sesuai dengan gambar
rencana dan disetujui oleh Manajemen Konstruksi.
b. Permukaan pasangan batu kali untuk saluran air, menggunakan adukan 1 pc : 2 ps dan diaci.
c. Cara pelaksanaan pada umumnya sebagaimana disebutkan dalam pasal 8 buku ini, Pekerjaan Pasangan Pondasi Batu Kali.
5) Toleransi Dimensi Saluran
a. Ketinggian akhir dari dasar selokan harus tidak boleh berbeda lebih dari 1 cm dari yang dipersyaratkan atau yang disetujui
pada tiap titik, dan harus cukup halus dan merata untuk menjamin aliran yang bebas dari air tanpa tergenang pada saat aliran
yang terkecil.
b. Kedudukan air alinyemen dan profil penampang melintang tidak boleh berbeda dengan apa yang dipersyaratkan atau dari
yang telah disetujui pada setiap titik melebihi 5 cm.

6) Kondisi Lapangan
Ketentuan yang menyangkut cara mengeringkan lapangan dan pemeliharaan sanitasi lapangan, harus berlaku.

7) Perbaikan dari Pekerjaan yang tidak Memuaskan


a. Pekerjaan pengukuran profil permukaan yang ada atau yang dibangun kalau dianggap perlu harus diulang untuk
mendapatkan catatan yang teliti dari keadaan fisik, sampai disetujui pihak Manajemen Konstruksi.
b. Pekerjaan pelaksanaan selokan yang tidak memenuhi kriteria toleransi yang atau jika tidak dapat diterima oleh Manajemen
Konstruksi, harus diperbaiki oleh Penyedia barang dan jasa seperti yang diperintahkan oleh Manajemen Konstruksi.
Pekerjaan perbaikan dapat meliputi :
• Penggalian atau penimbunan kembali, termasuk jika perlu pertama-tama penimbunan kembali pekerjaan dan kemudian
digali kembali hingga memenuhi arah yang ditentukan.
• Perbaikan atau penggantian dari pasangan batu yang rusak.
c. Pekerjaan timbunan yang kurang memuaskan harus diperbaiki.

8) Pemeliharaan Pekerjaan yang telah Diterima


Tanpa mengurangi kewajiban kontraktor untuk melaksanakan perbaikan dari pekerjaan yang tidak memuaskan atau pekerjaan
yang gagal, Penyedia barang dan jasa juga harus bertanggung jawab untuk pemeliharaan rutin dari semua selokan yang
mempunyai pasangan atau tidak, yang telah selesai diterima selama masa kontrak berlangsung, termasuk masa jaminan.
Pekerjaan pemeliharaan rutin tersebut harus dilaksanakan.

9) Penentuan titik dari saluran


Lokasi, panjang, arah dari aliran dan kelandaian yang diperlukan dari seluruh selokan yang akan dibentuk atau digali atau diberi
pasangan, dan lokasi dari seluruh lubang penampung dan pembuang yang berhubungan harus ditentukan oleh kontraktor benar-
benar sesuai dengan detail konstruksi yang disediakan oleh Manajemen Konstruksi.

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
10) Jaminan Keselamatan
a. Kontraktor harus memikul seluruh tanggungjawab untuk menjamin keselamatan pekerja khususnya bagi yang melaksanakan
pekerjaan galian serta penduduk sekitar.
b. Selama masa pekerjaan galian, suatu lereng yang stabil yang mampu menahan pekerjaan disekitarnya, struktur atau mesin
harus dipertahankan sepanjang waktu, dan skor serta turap yang memadai harus dipasang, jika tepi permukaan galian yang
sewaktu-waktu tidak dilindungi dapat berbahaya / tidak setabil. Bila diperlukan, Kontraktor harus menahan atau menyangga
struktur disekitarnya yang jika tidak dilakukan dapat menjadi tidak setabil atau rusak oleh pekerjaan galian.
c. Peralatan berat untuk pemindahan tanah, pemadatan atau keperluan lainnya tidak boleh diijinkan berada atau beroperasi
lebih dekat dari 1,5 m dari tepi galian terbuka atau galian pondasi, terkecuali bila pipa atau struktur lainnya telah dipasang dan
ditutup dengan paling sedikit 60 cm urugan yang telah dipadatkan.
d. Tembok ujung cofferdam atau cara lainnya untuk menghindarkan air masuk daerah galian harus dirancang dengan benar dan
cukup kuat untuk menjamin tidak terjadi keruntuhan mendadak, yang mungkin dapat membanjiri tempat kerja, dibuat secara
tepat.
e. Pada setiap saat sewaktu pekerja atau yang lainnya berada dalam galian yang mengharuskan kepala mereka berada di
bawah permukaan tanah, Kontraktor harus menempatkan Manajemen Konstruksi keamanan pada tempat kerja yang tugasnya
hanya memonitor kemajuan dan keamanan. Pada setiap saat peralatan galian cadangan (yang belum dipakai) serta
perlengkapan P3K harus tersedia pada tempat kerja galian.
f. Seluruh galian terbuka harus diberi penghalang yang cukup untuk mencegah pekerja atau orang lainnya terjatuh kedalamnya.

32 PEKERJAAN WATERPROOFING

(1). Keterangan.
Pekerjaan ini meliputi kamar mandi dan atap leufel dag yang selama ini sering mengalami bocor pada lantai dagnya sehingga membocori
lantai bawahnya.

(2). Bahan – bahan.


Semen menggunakan merk Nusantara / Gresik.
Waterproofing setara merkDeltaCrete atau Fosroc

(3). Pelaksanaan
 Water proofing lantai beton.
1. Lapisan plesteran level dikupas sampai permukaan beton.
2. Plesteran dinding setinggi 30 cm dikupas sampai permukaan pasangan bata.
3. Permukaan pasangan bata yang sudah terlihat di plester sampai ketebalan 1 cm mengunakan 1 pc : 2 ps dengan pengencer
Gread bond dan air berbanding 1,5 : 1

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
4. Bentuk siku antara dag dengan pasangan bata dibuat lengkung 2 cm.
5. DELTAPROOF CB (Cementitious Based Waterproofing Coating)
 Definisi
- Bahan pelapis pada permukaan beton yang membentuk lapisan berfungsi untuk melindungi terhadap kebocoran.
 Bahan Dasar
- Cement Based Acrylic Polymer

 Metode
- Brush/Kuas
 Komposisi Material
- Powder, kemasan 17,5 kg/zak
- Liquid, kemasan 5 kg/can
 Cara Pakai
- Dicampur dan diaduk secara merata sehingga didapatkan campuran yang homogen dan slap diaplikasikan
dalam waktu masa pakainya (pot life)
 Keuntungan Bahan
- Bahan bersifat waterproof
- Berbahan dasar cement based sehingga menghasilkan rekatan yang kuat terhadap permukaan Benton yang
dilapisi.
- Mudah dalam pengaplikasianya
- Cepat dan ekonomis.

Aplikasi
 Pekerjaan Persiapan
- Permukaan beton sudah membentuk kemiringan kearah drain pembuangan air.
- Permukaan beton haruslah rata, kuat, kering dan bersih. Apabila terdapat keretakan, lubang, keropos harus
diperbaiki da.hulu dengan menggunakan bahan repair.
- Setiap sudut pertemuan lantai dan dinding haruslah keras, kuat dan tidak keropos.
- Isi celah lubang sparring pipa drainase dengan bahan grouting "non-shrink" Deltagrout hingga rapat dan padat.
 Pekerjaan Pemasangan Waterproofing
- Lembabkan permukaan lantai ataupun dinding yang akan dipasang waterproofing Deltaproof CB.
- Campurkan kedua komponen material, powder dan liquid, aduk hingga merata dan hamogen.
- Kuaskan pada area yang sudah disiapkan.
- Marking area yang sudah dikerjakan dan lindungi terhadap gesekan/injakan kaki sampai bahan ini cukup keras dan
kuat.

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
 Test Rendam
- Setelah bahan terpasang dengan sempurna, buat tanggulan air dan tutup lubang drainase.
- Isi dan rendam waterproofing Deltaproof CB ini dengan air dan biarkan selama 2x24 jam.
- Ukur ketinggian air rendaman dan periksa apakah ada terkadi kebocoran baik melalui celah sparring pipa maupun
lantai yang sudah dilapisi waterproofing.
 Finishing
- Setelah test rendam selesai dan dinyatakn baik (OK), segera tutup waterproofing ini dengan lapisan screed
pelindung agar terlindung dari gesekan benda tajam dan UV.
- Pasang lapisan finising jika diperlukan seperti keramik, terrazzo, atau paving block.
 Pemeliharaan
- Jika terjadi kebocoran karena kerusakan atau kejatuhan benda tajam, segera takukan perbaikan pada titik yang
bocor dengan segera agar didapatkan kekedapan yang permanent.
- Perbaikan dapat berupa pekerjaan injeksi grout dan/ataupun patching plesteran bahan polymer khusus.
33 CACAT-CACAT PEKERJAAN

1). Bila penyelesaian pekerjaan, bahan yang digunakan atau keahlian dalam pengerjaan setiap bagian pekerjaan tidak memenuhi
persyaratan-persyaratan yang tercantum dalam persyaratan teknis, maka bagian pekerjaan tersebut harus digolongkan sebagai cacat
pekerjaan.
2). Semua pekerjaan yang digolongkan demikian harus dibongkar dan diganti sesuai dengan yang dikehendaki oleh Pengawas
3). Seluruh pembongkaran dan pemulihan pekerjaan yang digolongkan cacat tersebut serta semua biaya yang timbul akibat hal itu
seluruhnya menjadi beban Pemborong.

34 PEKERJAAN PEMBERSIHAN AKHIR

34.1 U m u m
Selama masa penanganan pelaksanaan pihak Konsultan Penyedia Barang/Jasa Pemborongan harus tetap memelihara pekerjaan
sedemikian rupa sehingga terbebas dari sisa bangunan, kotoran-kotoran dan sampah-sampah yang dihasilkan sebagai akibat adanya
kegiatan proyek. Pada saat selesainya pekerjaan, pihak Konsultan Penyedia Barang/Jasa Pemborongan diharuskan menyingkirkan
seluruh bahan sisa dan bahan kelebihan, sampah-sampah, perlengkapan-perlengkapan, peralatan dan mesin-mesin dari lapangan,
seluruh bagian permukaan hasil penanganan harus terlihat bersih dan proyek yang akan diserahkan harus sudah dalam keadaan siap
pakai dan diterima dengan memuaskan oleh Konsultan Manajemen Konstruksi.

34.2 Pembersihan Selama Pelaksanaan


1) Pihak Konsultan Penyedia Barang/Jasa Pemborongan harus melakukan pembersihan rutin untuk menjamin daerah kerja, kantor
darurat dan hunian, tetap terbebas dari tumpukan-tumpukan bahan sisa sampah, dan terbebas dari kotoran-kotoran lainnya yang
dihasilkan dari operasi pekerjaan lapangan dan harus tetap memelihara daerah kerja dalam keadaan bersih setiap waktu.

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
2) Bila dianggap perlu, semprot bahan-bahan yang kering dan kotoran-kotoran lainnya dengan air, sehingga dapat dicegah debu atau
pasir yang tertiup angin.
3) Siapkan di daerah kerja tempat-tempat sampah untuk pengumpulan bahan-bahan sisa, kotoran-kotoran dan sampah sebelum
dibuang.
4) Buang bahan sisa, kotoran-kotoran dan sampah-sampah pada tempat yang telah ditentukan dan sesuai dengan
peraturan/perundangan yang berlaku secara nasional dan peraturan pemerintah daerah setempat dan harus mentaati undang-
undang anti pencemaran.
5) Jangan menanam sampah-sampah atau bahan sisa di daerah kerja proyek tanpa persetujuan Konsultan Manajemen Konstruksi.
6) Jangan membuang bahan sisa yang mudah menguap seperti misalnya cairan mineral, minyak atau minyak cat ke dalam selokan
jalan atau ke dalam saluran yang ada.

34.3 Pembersihan Akhir


Pada saat selesainya pekerjaan lapangan, daerah proyek harus tetap dijaga kebersihannya dan siap dipakai oleh pemilik. Pihak
Konsultan Penyedia Barang/Jasa Pemborongan harus memulihkan daerah proyek yang tidak merupakan bagian pekerjaan untuk
perbaikan seperti dijelaskan dalam dokumen kontrak sesuai keadaan aslinya.

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
BAB VII
GAMBAR-GAMBAR

Keterangan:
Gambar-gambar untuk pelaksanaan pekerjaan disusun oleh panitia pengadaan secara terinci,
lengkap dan jelas. ( TERLAMPIR TERSENDIRI )

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
BAB VIII
DAFTAR KUANTITAS DAN
ANALISA HARGA SATUAN

1. Daftar kuantitas terdiri dari:


a. Rekapitulasi daftar kuantitas dan harga;
b. Daftar kuantitas dan harga.

2. Analisa harga satuan terdiri dan:


1. Analisa harga satuan mata pembayaran utama;
2. Daftarupah;
3. Daftar harga bahan;
4. Daftar harga peralatan.

TERLAMPIR SENDIRI

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
BAB IX
BENTUK-BENTUK JAMINAN

1. BENTUK JAMINAN PENAWARAN(JAMINAN BANK)


1. OIeh karena (namapenggunajasa) selanjutnya disebut “Pejabat Pembuat Komitmen” telah mengundang:
......................................................................................................(nama peserta lelang)
.....................................................................................................(alamatpeserta lelang)
selanjutnya disebut “Peserta Lelang” mengajukan penawaran untuk....................... (uraian singkat mengenai Pekerjaan)
2. Dan oleh karena itu peserta lelang terkait pada instruksi kepada peserta lelang mengenai pekerjaan tersebut di atas yang mewajibkan peserta
lelang memberikan kepada Pejabat Pembuat Komitmensuatu jaminan penawaran sebesar Rp (..................................) (jumlah nilai Jaminan
dalam rupiah) .........................(terbilang )
3. Maka kami “Penjamin” yang bertanggungjawab dan mewakili (nama bank) berkantor resmidi (alamat bank)selanjutnya disebut “Bank”,
berwenang penuh untuk menandatangani dan melaksanakan kewajiban atas nama Bank, dengan ini menyatakan bahwa Bank menjamin
Pejabat Pembuat Komitmenatas seluruh nilai uang sebesar tersebut di atas sebagai jaminan penawaran dan Peserta Lelang yang
mengajukan penawaran untukpekerjaan tersebut di atas tertanggal .................. (tanggalpenawaran)
4. Syarat-syarat kewajiban ini adalah:
a. Apabila peserta lelang menarik kembali penawarannya sebelum berakhimya masa laku penawaran yang dinyatakan dalam surat
penawarannya, atau
b. Apabila penawaran dimenangkan dalam masa laku penawaran dan pesertalelang gagal atau menolak:
1). Memberikan jaminan pelaksanaan yang diperlukan; atau
2). Untuk menandatangani kontrak; atau
3). Menyetujui koreksi aritmatik terhadap penawarannya sebagaimana tersebut pada Pasal 28.Instruksi Kepada Peserta Lelang.maka
Bank wajib membayar sepenuhnya jaminan penawaran tersebut di atas kepada Pejabat Pembuat Komitmendalam waktu 7 (tujuh)
hari setelah menerima permintaan pertama dan Pejabat Pembuat Komitmen, dan tanpa mempertimbangkan adanya keberatan dan
Peserta Lelang.
5. Jaminan ini berlaku sepenuhnya selama jangka waktu(…………… ) (jumlah hari dalam angka dan huruf yang sekurang kurangnya 28 (dua
puluh delapan) hari lebih lama dan jangka waktu berlakunyapenawaran yang ditetapkan dalam dokumen lelang) hari kalender sejak batas
akhir pemasukan penawaran.
6. Setiap permintaan pembayaran atas jaminan ini harus telah ditenima oleh Bank selambat-Iambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah tanggal
terakhir berlakunya jaminan bank sebagaimana disebutkan dalam butir 5 di atas.
7.Menunjuk ketentuan Pasal 1832 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Bank mengesampingkan hak preferensinya atas harta benda milik
Peserta Lelang yang berkenaan dengan penyitaan dan penjualan harta benda tersebut untuk melunasi hutangnya sebagaimana ditentukan
dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
Dengan itikad baik, kami Penjamin yang secara sah mewakili Bank, dengan ini membubuhkan tandatangan serta cap dan meterai pada
jaminan ini pada tanggal

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
BANK
Tandatangan, cap dan materai
Saksi Penjamin

2. BENTUK JAMINAN PENAWARAN(SURETY BOND)

Nomor Bond Nilai: Rp ( ………………………..)(jum!ah nilaijaminan)


1. Dengan ini dinyatakan, bahwa kami (nama dan alamat peserta lelang) sebagai peserta lelang, selanjutnya disebut“PRINCIPAL”, dan
(nama dan alamatperusahaan asuransi atau penjamin) sebagai penjamin, selanjutnya disini disebut “SURETY”, bertanggungjawab dan
dengan tegas terikat pada (nama Pejabat Pembuat Komitmen) sebagai Pejabat Pembuat Komitmen, selanjutnya disini disebut “OBLIGEE”
atas uang sejumlah Rp ( ………………………) (jumlah nilai jaminan angka dan huruf)
2. Maka kami, PRINCIPAL dan SURETY dengan ini mengikatkan diri untuk melakukan pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan
benar bilamana PRINCIPAL tidak memenuhi kewajiban sebagaimana ditetapkan dalam instruksikepada peserta lelang untuk pekerjaan
…………………………….(uraiansingkatpekerjaan)yang diselenggarakan oleh OBLIGEE pada tanggaldi…………………………. (tanggal
dan tempatpe!elangan)
3. Adapun ketentuan dad surat jaminan ini adalah jika:
a. PRINCIPAL menarik kembali penawarannya sebelum berakhimya masa laku penawaran yang dinyatakan dalam penawarannya, dan
b. Apabila penawaran PRINCIPAL disetujui oleh OBLIGEE dalam masa lakupenawaran, dan PRINCIPAL telah:
1). Menyerahkan jaminan pelaksanaan yang diperlukan;
2). Menandatangani kontrak; dan
4. Menandatangani dokumen perikatan lain sebagaimana yang diharuskan dalam dokumen lelang;maka jaminan ini berakhir jika PRINCIPAL
tidak dapat memenuhinya, surat jaminan ini tetap berlaku dan tanggal sampai dengan tanggal
5. Tuntutan penagihan (klaim) atas surat jaminan ini dilaksanakan oleh OBLIGEE secara tertulis kepada SURETY segera setelah timbul
cidera janji (wanprestasi/default) oleh pihak PRINCIPAL sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam dokumen lelang.SURETY akan
membayar kepada OBLIGEE dalam jumlah penuh selambat lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender setelah menerima tuntutan penagihan
dan pihak OBLIGEE berdasar keputusah OBLIGEE mengenai pengenaan sanksi akibat tindakan ciderajanji oleh pihak PRINCIPAL.
6. Menunjuk pada Pasal 1832 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dengan mi ditegaskan kembali bahwa SURETY melepaskan hak-hak
istimewanya untuk menuntut supaya harta-benda pihak yang dijamin lebih dahulu disita dan dijual guna melunasi hutangnya sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
7. Setiap pengajuan ganti rugi terhadap SURETY berdasarkan jaminan mi harus sudah diajukan selambat-lambatnya dalam waktu 3 (tiga)
bulan sesudah berakhimya masa laku jaminan ini.
Ditandatangani serta dibubuhi cap dan meterai di padatanggal

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
PESERTA LELANG (PRINCIPAL) PENJAMIN (SURETY)

( ..................................) ( ................................ )
nama jelas nama jelas

3. BENTUK JAMINAN PELAKSANAAN(JAMINAN BANK)

1. OIeh karena (nama Pejabat Pembuat Komitmen) selanjutnyadisebut “PENGGUNA JASA”telahmengundang ( nama penyediajasa)
(alamatpenyedia jasa) selanjutnya disebut “PENYEDIA JASA” untuk pekerjaan (uraian sing/cat mengenai pekerjaan)
2. Dan oleh karena itu PENYEDIA JASA terikat oleh kontrak yang mewajibkan PENYEDIA JASA memberikan jaminan pelaksanaan kepada
PEJABAT PEMBUAT KOMITMENsebesar 5% (lima persen)
3. Maka kami PENJAMIN yang bertanggung jawab dan mewakili bank) berkantor resmi di (alamat bank)selanjutnya disebut “BANK”,
berwenang penuh untuk menandatangani dan melaksanakan kewajiban atas nama BANK, dengan ini menyatakan bahwa BANK menjamin
PEJABAT PEMBUAT KOMITMENatas seluruh nilai uang sebesar Rp……………………….. (jumlah jaminan dalam rupiah)
…………………………………..(terbilang )senilai dengan………………….. (persen) (besamya jaminan sebesar 5 persen dari harga kontrak,
sebagaimana disebutkan di atas.
4. Syarat-syarat kewajiban mi adalah:
a. Setelah PENYEDIA JASA menandatangani kontrak tersebut di atas dengan PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN, maka BANK wajib
membayar sejumlah uang kepada PEJABAT PEMBUAT KOMITMENsampai dengan sebesar nilai uang yang disebutkan di atas,
setelah mendapat perintah tertulis dan PEJABAT PEMBUAT KOMITMENuntuk membayar ganti rugi kepada PEJABAT PEMBUAT
KOMITMENatas kerugian yang diakibatkan oleh cacat maupun kekurangan atau kegagalan PENYEDIA JASA dalam pelaksanaan
pekerjaan sebagaimana yang disyaratkan dalam kontrak tersebut di atas;
b. BANK harus menyerahkan uang yang diperlukan oleh PEJABAT PEMBUAT KOMITMENdalam waktu 7 (tujuh) hari kalender setelah
ada permintaan pertama tanpa penundaan dan tanpa penlu ada pemberitahuan sebelumnya mengenai proses hukum dan
administratif dan tanpa perlu pembuktian kepada BANK mengenai adanya cacat atau kekurangan atau kegagalan pelaksanaan pada
pihakPENYEDIA JASA.
5. Jaminan ini herlaku sejak tanggal penandatanganan kontrak sampai dengan 14 (empat belas) hari setelah tanggal masa pemeliharaan
berakhir berdasarkan kontrak atau sampai PEJABAT PEMBUAT KOMITMENmengeluarkan suatu instruksi kepada BANK yang
menyatakan bahwajaminan ini boleh diakhiri.

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
6. Permintaan pembayaran berkenaan dengan jaminan ini harus telah disampaikan kepada BANK selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari
kalender setelah tanggal berakhimya jaminan bank ini yang dinyatakan pada butir 5 di atas.
7. BANK menyanggupi memperpanjang jangka waktu berlakunya jaminan ini berdasarkan syarat-syarat yang sama sebagaimana disebutkan
di atas sesuai dengan adanya perubahan atau perpanjangan waktu kontrak sebagaimana yang selanjutnya dapat dilakukan sesuai
ketentuan-keteñtuan kontrak.
8. Menunjuk ketentuan Pasal 1832 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, BANK mengabaikan hak preferensinya atas harta benda milik
PENYEDIA JASA yang berkenaan dengan penyitaan dan penjualan harta benda tersebut untuk melunasi hutangnya sebagaimana
ditentukan dalam Pasal 1831 Kitab Undang-undang Hukum Perdata.
Dengan itikad balk, kami PENJAMIN yang secara sah mewakili BANK, dengan ini membubuhkan tandatangan serta cap dan meterai pada
jaminan ini pada tanggal

BANK
Tandatangan, cap dan materai
S a k s I Penjamin

4. BENTUK JAMINAN PELAKSANAAN(SURETY BOND)

Nomor Bond Nilai : Rp (……………………….) (jumlah nilai jaminan)


1. Dengan ini dinyatakan, bahwa kami:( dan alamat penyedia jasa) sebagai PENYEDIA JASA, selanjutnya di sini disebut
“PRINCIPAL”,dan (nama dan alamat asuransi atau penjamin) sebagai PENJAMIN, selanjutnya di sini disebut “SURETY”, bertanggung
jawab dan dengan tegas terikat pada (nama Pejabat Pembuat Komitmen) sebagaiPEJABAT PEMBUAT KOMITMEN, selanjutnya di sini
disebut “OBLIGEE” atas uang sejumlah Rp(terbilang)
2. Maka kami, PRINCIPAL dan SURETY dengan mi mengikatkan din untuk melakukan pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan
benar bilamana PRINCIPAL tidak memenuhi kewajibannya dalam melaksanakan pekerjaan yang telah dipercayakan kepadanya atas dasar
surat penunjukan penyedia jasa dan OBLIGEE No tanggal (nomor dan tanggal surat penunjukan penyedia jasa) yang selanjutnya
dikukuhkan dalam kontrak (uraian singkatpekerjaan) antara pihak PRINCIPAL dan OBLIGEE, dan jaminan mi merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dan kontrak tersebut.
3. Adapun ketentuan dan jaminan mi adalah jika PRINCIPAL:
a. Menyelesaikan pekerjaan tersebut pada waktunya dengan baik dan benar sesuai dengan ketentuan dalam kontrak; atau
b. Membayar, memperbaiki, dan mengganti pada OBLIGEE semua kerugian dan kerusakan yang mungkin didenita OBLIGEE oleh
sebab kegagalan atau kelalaian dan pihak PRINCIPAL dalam melaksanakan kontrak;maka jaminan mi tidak berlaku lagi; jika tidak,
maka jaminan mi tetap berlaku dan tanggal sampaidengantanggatdapat dimintakan perpanjangannya oleh PRINCIPAL sampai 14
(empat belas) hari setelah masa jaminan berakhir.
4. Tuntutan penagihari (klaim) atas jaminan mi dilaksanakan oleh OBLIGEE secara tertulis kepada SURETY segera setelah timbul cidera janji
(wanprestasi/default) o pihak PRINCIPAL dalam melaksanakan kontrak dan bukan karena resiko PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN.

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
5. SURETY harus membayar kepada OBLIGEE sejumlah jaminan tersebut di atas selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender setelah
menerima tuntutanpenagihan dan pihak OBLIGEE berdasar keputusan OBLIGEE mengenai pengenaan sanksi akibat tindakan cidera janji
oleh pihak PRINCIPAL.
6. Menunjuk pada Pasal 1832 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dengan ini ditegaskan kembali bahwa SURETY melepaskan hak-hak
istimewanya untuk menuntut supaya harta-benda pihak yang dijamin lebih dahulu disita dan dijual guna melunasi hutangnya sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
7. Setiap pengajuan ganti rugi terhadap SURETY berdasarkan jaminan mi harus sudah diajukan selambat-lambatnya dalam waktu 3 (tiga)
bulan sesudah berakhimya masa laku jaminan ini.

Ditandatangani serta dibubuhi cap dan meterai di pada tanggal

PENYEDIA JASA (PRINCIPAL), PENJAMIIN (S U R E T Y),

(...................................... ) (..........................................)
nama jelas nama jelas

5. BENTUK JAMINAN UANG MUKA(JAMINAN BANK)

1. OIeh karena (nama Pejabat Pembuat Komitmen)selanjutnya disebut “PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN” telah menandatangani
kontrakdengan (namapenyedia jasa) selanjutnya disebut “PENYEDIA JASA” untuk pekerjaan (uraian singkat
mengenaipekerjaan)padakontraktanggal(tanggal kontrak) nomor (nomor kontrak)
2. Dan oleh karena sesuai dengan kontrak terseiut, PEJABAT PEMBUAT KOMITMENdapat membayar uang muka kepada PENYEDIA JASA
sebesar tidak lebih dan % ( persen) (persentase yang ditentukan dalain Syarat-Syarat Khusus Koiztrak) harga kontrak.
3. Maka kami PENJAMIN yang bertanggung jawab dan mewakili (nama bank)berkanto resmidi(‘alamat bank) selanjutnya disebut “BANK”,
berwenang penuh untuk menandatangani dan melaksanakankewajiban atas nama BANK, dengan ini menyatakan bahwa
BANKmenjamin PEJABAT PEMBUAT KOMITMENatas seluruh nilai uang sebesarRp (…………………………. )(jumlahnilai jaminan)
4. Ketentuan kewajiban mi adalah:
a. BANK terikat mengembalikan uang muka atau sisa uang muka, apabila setelah PENYEDIA JASA menerima uang muka PENYEDIA
JASA gagal memulai atau melanjutkan pekerjaan, apapun alasannya dan BANK harus segera mengembalikan nilai keseluruhari atau
nilai pembayaran kembali uang muka yang masih tersisa.

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
b. BANK harus menyerahkan uang yang diminta oleh PEJABAT PEMBUAT KOMITMENsegera setelah ada permintaan pertama tanpa
tertunda dalam waktu 7(tujuh) hari kalender dan tanpa perlu adanya pemberitahuan sebelumnya mengenai prosedur hukum atau
prosedur administrasi dan tanpa perlu membuktikan kepada BANK mengenai kegagalanPEJABAT PEMBUAT KOMITMEN.
5. Jaminan ini berlaku selama masa berlakunya kontrak atau sampai pada tanggal uang muka telah dibayar kembali seluruhnya.
6. Permintaan pembayaran berkenaan dengan jaminan ini harus telah disampaikan kepada BANK selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari
kalender setelah tanggal berakhimyajaminan BANK ini.
7. Menunjuk ketentuan Pasal 1832 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, BANK mengabaikan hak preferensinya atas harta benda milik
peserta lelang yang berkenaan dengan penyitaan dan penjualan harta benda tersebut untuk melunasi hutangnya sebagaimana ditentukan
dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
Dengan itikad baik, kami PENJAMIN yang secara sah mewakili BANK, dengan ini membubuhkan tandatangan serta cap dan materai pada
jaminan ini pada tanggal

BANK
Saksi Penjamin

6. BENTUK JAMINAN UANG MUKA(SURETY BOND)

Nomor Bond Nilai: Rp (………………………………. ) (Jumlah nilai jaminan)


1. 1. Dengan ini dinyatakan, bahwa kami (nama dan alamat penyedia jasa) sebagai penyedia jasa selanjutnya disebut “PRINCIPAL”, dan
(namadan alamat perusahaan asuransi atau penjamin) sebagai PENJAMIN, selanjutnya disini disebut “SURETY”, bertanggung jawab dan
dengan tegasterikat pada Pejabat Pembuat Komitmen) sebagai PEMILIK, selanjutnya disini disebut “OBLIGEE” atas uangsejumlah Rp ( )
(Jumlah nilai jaminan dalam angka dan huruf).
2. Maka kami, PRINCIPAL dan SURETY dengan ini mengikatkan diri untukmelakukan pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan
benar.
3. BahwaPRINCIPALdengan suatu perjanian tertulis Nomor tanggal (tanggal kontrak) telah mengadakan kontrak dengan OBLIGEE untuk
pekerjaan(uraian singkat mengenaii pekerjaan)dengan harga kontrak yang telah disetujui sebesarRp ( ) (harga kontrak) dan jaminan
inimerupakan bagian yang tidak terpisahkan dan kontrak tersebut.
4. Bahwa untuk kontrak tersebut di atas, OBLIGEE setuju membayar kepadaPRINCIPAL uang sebesar Rp ( )(Jumlah,nilai jaminan)
sebagai pembayaran uang muka sebelum pekerjaan menurut kontrak di atas dimulai. Sebagai jaminan terhadap pembayaran uang muka
itu maka SURETY memberikan jaminan dengan ketentuan tersebut di bawah ini.
5. Jika PRINCIPAL telah melakukan pembayaran kembali kepada OBLIGEE se!uruh jumlah uang muka dimaksud (yang dinyatakan dalam
surat tanda bukti penerimaan olehnya), atau sisa uang muka yang wajib dibayar menurut kontrak tersebut, maka surat jaminan ini menjadi
batal dan tidak benlaku lagi; jika tidak, surat jaminan ini tetap berlaku dan tanggal sampai dengan tanggal (selama berlakunya kontrak atau
sampaipada tangga! uang muka telah dibayar kembali seluruhnya)

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
6. Tuntutan ganti rugi atas surat jaminan ini dilaksanakan oleh OBLIGEE secara tertulis kepada SURETY segera setelah timbul cidera janji
(wanprestasi/default) oleh pihak PRINCIPAL karena tidak dapat membayarkembali uang muka atau sisa uang muka tersebut sesuai
dengan syarat kontrak.
7. SURETY akan membayar kepada OBLIGEE uang muka atau sisa uang muka yang berdasarkan kontrak belum dikembalikan oleh
PRINCIPAL, selambat-Iambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender setelah menenima tuntutan penagihan (klaim) dan OBLIGEE.
8. Menunjuk ketentuan Pasal 1832 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, dengan ini ditegaskan kembali bahwa SURETY melepaskan hak-
hak istimewanya untuk menuntut supaya harta-benda pihak yang dijamin lebih dahulu disita dan dijual guna melunasi hutangnya
sebagaimana ditentukan dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
9. Setiap pengajuan ganti rugi terhadap SURETY berdasarkan jaminan ini, harus sudah diajukan selambat-lambatnya dalam waktu 3 (tiga)
bulan sesudah berakhimya masa laku jaminan ini.
Ditandatangani serta dibubuhi cap dan materai di pada tanggal

PENYEDIA JASA (PRINCIPAL), PENJAMIIN (S U R E T Y),

(...................................... ) (..........................................)
nama jelas nama jelas

7. BENTUK JAMINAN PEMELIHARAAN(JAMINAN BANK)

1. Oleh karena (nama Pejabat Pembuat Komitmen) selanjutnya disebut “PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN” telah menandatangani kontrak
dengan:( nama penyedia jasa) (alamatpenyedia jasa) selanjutnya disebut “PENYEDIA JASA” untukpekerjaan(uraiansingkatmengenai
pekerjaan) pada kontrak tanggal (tanggalkontrak)nomor (nomorkontrak)
2. Dan oleh karena itu PENYEDIA JASA terikat oleh kontrak yang mewajibkan PENYEDIA JASA memberikan jaminan pemeliharaan kepada
PEJABAT PEMBUAT KOMITMENsebesar .... % (persen)
3. Maka kami PENJAMIN yang bertanggung jawab dan mewakili bank) berkantor resmi di (alamat bank)selanjutnya disebut “BANK”,
berwenang penuh untuk menandatangani dan melaksanakan kewajiban atas nama BANK, dengan ini menyatakan bahwa BANK menjamin
PEJABAT PEMBUAT KOMITMENatas seluruh nilai uang sebesar Rp(jumlah jaminan dalam Rupiah) (terbilang)senilai dengan % (persen)
(besarnya jaminan dalam persentase) dan harga kontrak, sebagaimana disebutkan di atas.
4. Syarat-syarat kewajiban mi adalah:

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
a. Setelah PENYEDIA JASA menandatangani kontrak tersebut di atas dengan PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN. maka BANK wajib
membayar sejuthlah uang kepada PEJABAT PEMBUAT KOMITMENsampai dengan sebesar nilai uang yang disebutkan di atas,
setelah mendapat penintah tertulis dan PEJABAT PEMBUAT KOMITMENuntuk membayar ganti rugi kepada PEJABAT PEMBUAT
KOMITMENatas kerugian yang diakibatkan oleh cacat maupun kekurangan atau kegagalan PENYEDIA JASA dalam pemeliharaan
pekerjaan sebagaimana yang disyaratkan dalam kontrak tersebut di atas;
b. BANK harus menyerahkan uang yang diperlukan oleh PEJABAT PEMBUAT KOMITMENdalam waktu 7 (tujuh) hari kalender setelah
ada permintaan pertama tanpa penundaan dan tanpa perlu ada pemberitahuan sebelumnya mengenai proses hukum dan
administratif dan tanpa perlu pembuktian kepada BANK mengenai adanya cacat atau kekurangan atau kegagalan pemeliharaan
pekerjaan pada pihak PENYEDIA JASA.
5. Jaminan ml berlaku sejak tanggal penyerahan pertama pekerjaan sampai dengan14 (empat belas) hari setelah tanggal penyerahan akhir
pekerjaan berdasarkan kontrak atau sampai PEJABAT PEMBUAT KOMITMENmengeluarkan suatu instruksi kepada BANK yang
menyatakan bahwa jaminan ini boleh diakhiri.
6. Permintaan pembayaran berkenaandenganjaminan ini harustelah disampaikan kepada BANK selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari
kalender setelah tanggal berakhimya jaminan bank ini yang dinyatakan pada butir 5 di atas.
7. BANK menyanggupi memperpanjangjangkawaktubenlakunyajaminan ini berdasarkan syarat-syarat yang sama sebagaimana disebutkan di
atas sesuai dengan adanya perubahan atau perpanjangan waktu kontrak sebagaimana yang selanjutnya dapat dilakukan sesuai
kétentuan-ketentuan kontrak.
8. Menunjuk ketentuan Pasal 1832 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, BANK mengabaikan hak preferensinya atas harta benda milik
PENYEDIA JASA yang berkenaan dengan penyitaan dan penjualan harta benda tersebut untuk melunasi hutangnya sebagaimana
ditentukan dalam Pasal 1831 Kitab Undang-undang Hukum Perdata.

Dengan itikad baik, kami PENJAMIN yang secara sah mewakili BANK, dengan ini membubuhkan tandatangan serta cap dan meterai pada
jaminan ini pada tanggal
BANK
Tandatangan, cap dan materai
Saksi Penjamin

8. BENTUK JAMINAN PEMELIHARAAN(SURETY BOND)

Nomor Bond Nilai: Rp (………………………………….. ) (jumlah nilaijaminan)


1. Dengan ini dinyatakan, bahwa kami: (nama dan alamatpenyedia jasa) sebagai PENYEDIA JASA, selanjutnya di sini disebut
“PRINCIPAL”,dan (namadan alamat perusahaan asuransi atau penjamin) sebagai PENJAMIN, selanjutnya di sini disebut “SURETY”,
bertanggung jawab dan dengan tegas terikat pada (nama Pejabat Pembuat Komitmen) sebagaiPEJABAT PEMBUAT KOMITMEN,
selanjutnya di sini disebut “OBLIGEE” atas uang sejumlah Rp(terbilang)

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
2. Maka kami, PRINCIPAL dan SURETY dengan mi mengikatkan diri untuk melakukan pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan
benar bilamana PRINCIPAL tidak memenuhi kewajibannya dalam pemeliharaan pekerjaan yang telah dipercayakan kepadanya atas dasar
kontrak pekerjaan dan OBLIGEENo tanggal (nomor dan tanggalkontrak) antara pihak PRINCIPAL dan OBLIGEE, dan jaminan
pemeliharaan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan kontrak tersebut.
3. Adapun ketentuan dan jaminan ini adalah jika PRINCIPAL:
a. Memelihara pekerjaan tersebut dengan baik dan benar sesuai dengan ketentuan dalam kontrak; atau
b. Membayar, memperbaiki, dan mengganti pada OBLIGEE semua kerugian dan kerusakan yang mungkin dideriita OBLIGEE oleh
sebab kegagalan atau kelalaian dan pihak PRINCIPAL dalam melaksanakan kontrak;maka jaminan ini tidak berlaku lagi; jika tidak,
maka jaminan ini tetap berlaku dan tanggal sampaidengantanggaldapat dimintakan perpanjangannya oleh PRINCIPAL sampai 14
(empat belas) hari setelah masajaminan berakhir.
4. Tuntutan penagihan(klaim)atas jaminan ini dilaksanakanoleh OBLIGEE secara tertulis kepada SURETY segera setelah timbul cidera janji
(wanprestasi/default) oleh pihak PRINCIPAL dalam melaksanakan kontrak dan bukan karena risiko risiko PEJABAT PEMBUAT
KOMITMEN.SURETY harus membayar kepada OBLIGEE sejumlah jaminan tersebut di atas selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari
kalender setelah menerima tuntutan penagihan dan pihak OBLIGEE berdasar keputusan OBLIGEE mengenai pengenaan sanksi akibat
tindakan cidera janji oleh pihak PRINCIPAL.
5. Menunjuk pada Pasal 1832 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dengan mi ditegaskan kembali bahwa SURETY melepaskan hak-hak
istimewanya untuk menuntut supaya harta-benda pihak yang dijamin lebih dahulu disita dan dijual guna melunasi hutangnya sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
6. Setiap pengajuan ganti rugi terhadap SURETY berdasarkan jaminan ini harus sudah diajukan selambat-lambatnya dalam waktu 3 (tiga)
bulan sesudah berakhimya masa laku jaminan ini.

Ditandatangani serta dibubuhi cap dan meterai di pada tanggal

PENYEDIA JASA (PRINCIPAL), PENJAMIIN (S U R E T Y),

(...................................... ) (..........................................)
nama jelas nama jelas

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
BAB X
PENUTUP

Apabila dalam Syarat-syarat Administrasi, Syarat-syarat Umum dan Syarat-syarat Teknis dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
ini, masih terdapat kekurangan (masih terdapat kesalahan teknis maupun administrasi) maka akan digunakan ketentuan dan peraturan
yang berlaku.

Hal-hal yang timbul dalam pelaksanaan dan diperlukan pemyelesaian di lapangan akan dibicarakan dan diatur oleh Pengawas dengan
Pemborong dan bila diperlukan akan dibicarakan bersama Konsultan dan Pengawas dalam Rapat Evaluasi Berkala.

Palembang, Desember 2012

Menyetujui Dibuat
Pejabat Pembuat Komitmen Konsultan Perencana
DinasKebudayaan dan Pariwisata CV. GANES CONSULTANT
Provinsi Sumatera Selatan

Mohamad Iqbal, SE Benny Rachman, ST


NIP. 197109192006041004 Direktur
Mengetahui
Kepala Dinas
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Provinsi Sumatera Selatan

H. Toni Panggarbesi, SH.MSi


Pembina Utama Madya
NIP. 195312241980031006

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
Jl. Denang Lebar Daun Kav IX, Palembang, Sumatera Selatan

Telp. +62 711 356661 Fax +62 711 311544

DOKUMEN LELANG

PEKERJAAN :
Pembuatan
Detail Engineering Design (DED)
Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
Provinsi Sumatera Selatan
LOKASI :
Bukit Siguntang

TAHUN ANGGARAN :
2012

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang
DAFTAR ISI

Halaman

BAB I INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG 1


BAB II DATA LELANG 16
BAB III BENTUK SURAT PENAWARAN, LAMPIRAN, SURAT PENUNJUKAN DAN 21
SURAT PERJANJIAN
BAB IV SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK 29
BAB V SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK 51
BAB VI SPESIFIKASI TEKNIS 53
BAB VII GAMBAR-GAMBAR 116
BAB VIII DAFTAR KUANTITAS, ANALISA HARGA SATUAN DAN METODA 117
PELAKSANAAN
BAB IX BENTUK-BENTUK JAMINAN 118
BAB X PENUTUP 127

RKS – Pembuatan DED Obyek Daya Tarik Wisata Bukit Siguntang Palembang

Anda mungkin juga menyukai