DOKUMEN PENGADAAN
METODE PEMILIHAN TERBATAS
UNTUK PEKERJAAN
I. INSTRUKSI UMUM
II. SYARAT UMUM KONTRAK
III. KRITERIA DAN TATA CARA EVALUASI
IV. DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA (BQ)
V. RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS (RKS)
VI. GAMBAR
VII. LAMPIRAN
INSTRUKSI UMUM
1. LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup Pekerjaan adalah REHABILITASI TERMINAL PENUMPANG BIMA merupakan
kewajiban yang harus dilaksanakan oleh Vendor berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (KAK) /
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) / Spesifikasi Teknis / Bill of Quantity / Gambar-
gambar yang telah ditetapkan.
2. PEMBERI TUGAS
Pemberi Tugas atau Pemilik Pekerjaan/Proyek adalah PT Pelabuhan Indonesia III dalam hal
ini diwakili adalah Direksi, Pejabat Satu Tingkat Dibawah Direksi, Kepala Kantor Pusat atau
General Manager atau Pimpinan Cabang di lingkungan Perusahaan yang mempunyai kuasa
dan bertanggung jawab atas penggunaan anggaran Perusahaan untuk pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa yang dibutuhkan.
3. PANITIA PENGADAAN
Panitia Pengadaan ditetapkan yaitu Sub Direktorat Pengadaan Barang dan Jasa selaku Unit
Kerja Pengadaan Barang dan Jasa (UKPBJ) di Kantor Pusat.
4. SUMBER DANA
Sumber dana berasal dari dana RKAP PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) :
a. Tahun Anggaran : 2019 - 2020
b. Pagu / OE : Rp 6.700.000.000,00 (enam miliar tujuh ratus juta rupiah)
5. PEDOMAN PENGADAAN
Pedoman pelaksanaan untuk pengadaan ini yaitu :
a. Peraturan Direksi PT Pelabuhan Indonesia III (Persero)
Nomor : PER.0023/BJ.01.01/HOFC-2019 tanggal 06 Mei 2019 tentang Tata Cara
Pengadaan Barang dan/atau Jasa di PT Pelabuhan Indonesia III (Persero); dan
b. Perubahan atas Peraturan Direksi PT Pelabuhan Indonesia III (Persero)
Nomor : PER.0023/BJ.01.01/HOFC-2019 tanggal 06 Mei 2019 tentang Tata Cara
Pengadaan Barang dan/atau Jasa di PT Pelabuhan Indonesia III (Persero)
Nomor : PER.0038/BJ.01.01/HOFC-2019 tanggal 19 Agustus 2019.
6. SYARAT-SYARAT PENAWAR
Yang dapat mengikuti proses pengadaan ini adalah perusahaan yang memenuhi persyaratan:
a. Mempunyai Ijin Usaha yang berlaku dan yang dipersyaratkan;
b. Mempunyai kompetensi dan pengalaman yang memadai sesuai dengan bidang pekerjaan;
c. Perusahaan tidak mendapatkan Surat Teguran atas pekerjaan yang sedang dikerjakan
di Lingkungan PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau tidak sedang dalam masa Daftar
Hitam suatu instansi.
4) Data Keuangan, mengisi form data keuangan dan melampirkan rekening koran yang
dipersyaratkan.
21. KLARIFIKASI
Panitia Pengadaan/UKPBJ dapat melakukan klarifikasi atau verifikasi apabila dipandang perlu
dengan ketentuan :
a. Klarifikasi oleh Panitia Pengadaan/UKPBJ hanya untuk meminta kejelasan kepada
Penawar terhadap hal-hal yang belum/kurang jelas.
b. Klarifikasi tidak akan mengubah substansi penawaran (harga penawaran, syarat-syarat,
ketentuan dan spesifikasi teknis yang mutlak harus dipenuhi).
Apabila kemudian ternyata didalam klarifikasi tersebut Penawar mengubah substansi
penawarannya, maka penawaran dinyatakan gugur.
c. Semua permintaan penjelasan dalam rangka klarifikasi oleh Panitia Pengadaan/UKPBJ
dan Penawar dilakukan secara tertulis.
Catatan:
22. NEGOSIASI
a. Proses negosiasi dilakukan, baik terhadap harga penawaran terendah di bawah HPS/OE
atau masih di atas HPS/OE sesudah pemasukan penawaran.
b. Negosiasi hanya dilaksanakan kepada 1 (satu) penawar terbaik dan dapat dilakukan
secara elektronik dan/atau tatap muka.
25. PENERBITAN SURAT PEMESANAN BARANG DAN JASA (SPB) ATAU PURCHASE
ORDER (PO)
a. SPB/PO dibuat apabila:
1) Tidak ada sanggahan dari peserta lelang; atau
2) Sanggahan yang diterima Pengguna Barang/Jasa dalam masa sanggah ternyata tidak
benar atau sanggahan diterima melewati waktu masa sanggah; atau
3) Jawaban atas sanggahan telah menyatakan bahwa sanggahan dari peserta tidak
dapat diterima dan/atau dinyatakan tidak benar; atau
4) Masa sanggah berakhir
b. Sesudah masa sanggah berakhir, Panitia Pengadaan/UKPBJ menerbitkan SPB/PO dan
disampaikan kepada pemenang lelang
c. Apabila pemenang lelang tidak bersedia ditunjuk sebagai pelaksana pekerjaan maka
Jaminan Penawaran dicairkan dan diberikan sanksi (masuk daftar hitam Perusahaan)
berupa larangan untuk mengikuti Pengadaan Barang/Jasa di lingkungan Perusahaan.
d. Selanjutnya penetapan calon pelaksana pekerjaan dapat dilakukan kepada calon
pemenang lelang urutan berikutnya, dengan ketentuan:
1) Mendapat persetujuan penetapan dari pejabat yang berwenang menetapkan
pemenang lelang; dan atau
2) Masa berlaku penawaran dan Jaminan Penawaran masih berlaku atau telah
diperpanjang.
e. Apabila calon pemenang urutan berikutnya dimaksud juga melakukan tindakan
sebagaimana butir 25.c maka diberikan sanksi yang sama dan proses penetapan
dilanjutkan mulai awal butir 25.d dan apabila sampai dengan urutan terakhir malakukan
hal yang sama, maka dilakukan pelelangan ulang atau Penunjukan Langsung.
f. Pada prinsipnya setelah dikeluarkannya SPB/PO, pelaksana pekerjaan dapat memulai
persiapan pekerjaan.