Anda di halaman 1dari 74

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

PENGADAAN PAKET PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI MESIN DAN RUANG MESIN CMM
DI HANGGAR GWS KP IV PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)

DOKUMEN RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT


(TERM OF REFERENCE, ToR)

Nomor: ......... /ToR-H FAL/PP-KOR/10/2017

tentang

PENGADAAN BARANG DAN JASA KONSTRUKSI


PAKET PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI MESIN DAN RUANG MESIN CMM
DI HANGGAR GWS KP …
PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)

PT DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)


TAHUN 2017

1
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
PENGADAAN PAKET PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI MESIN DAN RUANG MESIN CMM
DI HANGGAR GWS KP IV PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)

I. UMUM

A. Dasar & Latar Belakang


1. Surat Keputusan Direksi PT Dirgantara Indonesia (Persero) Nomor :
SKEP/307/ 031.01/DU0000/PTD/03/2017, tanggal 21 Maret 2017, tentang
Panitia Pengadaan Barang/Jasa Umum PT Dirgantara Indonesia (Persero).
2. Ketentuan Pelaksanaan (KP) PT Dirgantara Indonesia (Persero) Nomor: 30-
KP-001C tanggal 22 Februari 2017 tentang Pedoman Pengadaan Barang
dan Jasa.
3. Adminstrative Procedure (AP) PT Dirgantara Indonesia (Persero) Nomor:
30-AP-PF-001A, tentang Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa dengan
Metoda Pemilihan Langsung.
4. Administrative Procedure (AP) Nomor: 30-AP-003 tanggal 20 Mei 2013
tentang Perubahan Pengadan Barang/Jasa Konsultansi, Konstruksi dan
Fasilitas Umum.
5. Permohonan Persetujuan Pengadaan Barang dan/atau Jasa dengan
menggunakan dana PMN tahun 2015 Nomor: PMN/030/DP0000/03/2017,
tanggal 29 Maret 2017.
6. Form Permohonan Persetujuan Pengadaan Barang dan/atau Jasa (FPBJ)
Investasi dan Non Produksi Nomnor : FPBJ/026/CA0000/05/2017, tanggal
29 Mei 2017.
B. Ruang Lingkup Pekerjaan
Panitia Pengadaan Barang dan Jasa bertugas untuk melaksanakan Pengadaan
Barang/Jasa Konstruksi Paket Pekerjaan Pembuatan Pondasi Mesin dan Ruang
Mesin CMM di Hanggar GWS KP sesuai dengan spesifikasi teknis yang
ditentukan.
C. Sumber Dana
Pengadaan ini dibiayai dengan dana yang berasal dari Dana PMN melalui
persetujuan pengajuan earmark nomor : PMN/020/DP0000/03/2017, tanggal 29
Maret 2017. Kode OPCAF dengan Sandi Anggaran K31.
D. Definisi.
1. Pengguna Barang/Jasa
a. Pengguna Barang/Jasa adalah Direksi PT Dirgantara Indonesia
(Persero) dalam hal ini diwakili oleh Direktur Umum dan Sumber Daya
Manusia atau Pejabat yang disamakan sebagai Pengguna Barang/Jasa
dan pemilik pekerjaan yang bertanggung jawab atas pengajuan dan
Pelaksanaan pengadaan barang/jasa.
b. Dalam Pelaksanaan tugas sehari-hari Pengguna Barang/Jasa diwakili
sepenuhnya oleh Kepala Divisi Pengadaan Umum dan Jasa Fasilitas.
c. Pengguna Barang/Jasa akan memberikan bimbingan dalam waktu
singkat untuk membantu kelancaran Pelaksanaan pekerjaan.
d. Tanggung Jawab dan Wewenang Pengguna Barang/Jasa.
d.1. Menandatangani semua Appendix dan Surat Perjanjian dengan
Peserta Pelelangan.

2
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
PENGADAAN PAKET PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI MESIN DAN RUANG MESIN CMM
DI HANGGAR GWS KP IV PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)

d.2. Mengesahkan semua dokumen pembayaran kepada Peserta


Pelelangan.
d.3. Menyetujui atau menolak perubahan pekerjaan.
d.4. Menyetujui atau menolak pekerjaan Tambah/ Kurang.
d.5. Menyetujui atau menolak adanya “Force Majeure”
d.6. Menyetujui atau menolak Penyerahan Pekerjaan.
e. Pengguna Barang/Jasa akan mengeluarkan semua instruksi kepada
Peserta Pelelangan termasuk persyaratan resmi dan administrasi yang
diperlukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. Panitia Pengadaan
Panitia Pengadaan adalah Tim Fungsional yang terdiri dari beberapa orang
karyawan yang memiliki keahlian sesuai dengan bidangnya, yang diangkat
oleh Direksi dan bertanggung jawab untuk melaksanakan proses
pengadaan Barang/Jasa dengan batasan nilai sesuai kewenangan yang
diberikan.
3. Pemilihan Peserta Pelelangan
Pemilihan Peserta Pelelangan adalah kegiatan untuk menetapkan Peserta
Pelelangan yang akan ditunjuk untuk melaksanakan pekerjaan.
4. Peserta Pelelangan
Peserta Pelelangan adalah perusahaan yang ditunjuk oleh pengguna
barang/jasa untuk melaksanakan pekerjaan. Juga disebut sebagai
Pelaksanaan.
5. Spesifikasi adalah rincian syarat-syarat, batas-batas standard yang telah
ditetapkan untuk suatu produk Barang/Jasa.
6. Kualifikasi adalah pengakuan terhadap seseorang/Badan Usaha yang telah
melewati beberapa persyaratan/ujian atau kompetensi yang relevan sesuai
dengan kebutuhannya.
7. Harga Perkiraan Sendiri (HPS) adalah harga perkiraan yang dikalkulasikan
secara keahlian dan berdasarkan data yang dapat dipertanggungjawabkan.
8. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) adalah Direksi (atau pejabat yang
ditunjuk oleh Direksi) yang bertanggungjawab atas Pelaksanaan pengadaan
barang/jasa.
9. Tim Pengawas
a. Tim Pengawas adalah Tim yang ditunjuk oleh Pengguna Barang/Jasa
untuk melaksanakan pengawasan jalannya Pelaksanaan pekerjaan dan
penilaian terhadap proses dan hasil pekerjaan yang dilaksanakan oleh
Penyedia Barang/Jasa sehingga akan didapat hasil pekerjaan yang
sebaik-baiknya sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan oleh
Pengguna Barang/Jasa.
b. Tugas, Tanggungjawab dan Wewenang Tim Pengawas
b.1. Mengkoordinir, mengarahkan serta mengontrol Pelaksanaan
pekerjaan baik dari aspek mutu, waktu, volume dan biaya.
b.2. Menolak sub Penyedia Barang/Jasa yang tidak memenuhi
syarat (jika ada).
b.3. Menolak gambar kerja (shop drawing) yang tidak memenuhi
syarat.
b.4. Menolak bahan/peralatan Penyedia Barang/Jasa yang tidak
memenuhi syarat.

3
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
PENGADAAN PAKET PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI MESIN DAN RUANG MESIN CMM
DI HANGGAR GWS KP IV PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)

b.5. Menolak personil Penyedia Barang/Jasa yang dinilai


menghambat kelancaran Pelaksanaan pekerjaan.
b.6. Memerintahkan pemeriksaan khusus terhadap bagian
pekerjaan yang meragukan dengan biaya Penyedia
Barang/Jasa.
b.7. Memerintahkan kepada Penyedia Barang/Jasa untuk
membongkar pekerjaan yang tidak sesuai dengan Dokumen
Kontrak dan memperbaiki kembali dengan biaya Penyedia
Barang/Jasa.
b.8. Memperingatkan Penyedia Barang/Jasa secara tertulis
mengenai kelalaiannya dalam memenuhi persyaratan sesuai
Dokumen Kontrak.
b.9. Menghentikan sementara pekerjaan Penyedia Barang/Jasa
apabila terdapat penyimpangan dari peraturan yang
berlaku/Dokumen Kontrak.
b.10. Memerintahkan Penyedia Barang/Jasa untuk bekerja selama
24 jam/hari dan pada hari libur tanpa ada tambahan biaya
(apabila diperlukan).
b.11. Menyetujui atau menolak pekerjaan Tambah/Kurang, setelah
kooordinasi dengan Pengguna Barang/Jasa (User),
Departemen Pengelolaan Fasilitas dan Aset Perusahaan c/q
Bidang Rekayasa dan Rancang Bangun Fasilitas selaku fungsi
perencana fasilitas.
b.12. Menyetujui atau menolak alasan “Force Majeure”, setelah
kooordinasi dengan Pengguna Barang/Jasa (Pengguna),
Departemen Pengelolaan Fasilitas dan Aset Perusahaan c/q
Bidang Rekayasa dan Rancang Bangun Fasilitas selaku fungsi
perencana fasilitas.
b.13. Menyetujui atau menolak As Built Drawing dan Pedoman
Pemakaian.
b.14. Menyetujui atau menolak penyerahan Pertama , setelah
kooordinasi dengan Pengguna Barang/Jasa (Pengguna),
Departemen Pengelolaan Fasilitas dan Aset Perusahaan c/q
Bidang Rekayasa dan Rancang Bangun Fasilitas selaku fungsi
perencana fasilitas.
b.15. Menyetujui atau menolak penyerahan Kedua , setelah
kooordinasi dengan Pengguna Barang/Jasa (Pengguna),
Departemen Pengelolaan Fasilitas dan Aset Perusahaan c/q
Bidang Rekayasa dan Rancang Bangun Fasilitas selaku fungsi
perencana fasilitas.
b.16. Memproses claim Penyedia Barang/Jasa
b.17. Memproses denda Penyedia Barang/Jasa
b.20. Memberi jalan keluar yang bijaksana dalam
mempertimbangkan usul-usul dari Peserta Pelelangan,
Pengguna Barang/Jasa (Pengguna), Departemen Pengelolaan
Fasilitas dan Aset Perusahaan c/q Bidang Rekayasa dan
Rancang Bangun Fasilitas selaku fungsi perencana fasilitas

4
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
PENGADAAN PAKET PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI MESIN DAN RUANG MESIN CMM
DI HANGGAR GWS KP IV PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)

maupun Peserta Pelelangan apabila terdapat kesulitan teknis


maupun administrative dalam Pelaksanaan pekerjaan
b.21. Meneliti dan memeriksa isi Dokumen Kontrak dan Addendum
Kontrak.
10. Pengguna Barang/Jasa (Pengguna)
a. Pengguna Barang/Jasa (Pengguna) adalah Direktur Produksi yang
menjadi pengguna hasil pekerjaan.
b. Dalam menjalankan tugasnya Direktur Produksi dibantu oleh Kepala
Divisi Perakitan Akhir dan Pusat Deliveri beserta beberapa orang
petugas untuk membantu Tim Pengawas dalam pengawasan pekerjaan
sehari-hari di lapangan.
c. Tugas, Tanggungjawab dan Wewenang.
c.1. Bersama-sama Tim Pengawas mengawasi Pelaksanaan
pekerjaan.
c.2. Menanda tangani Berita Acara pemeriksaan pekerjaan.
c.3. Menyetujui/menolak perubahan pekerjaan.
c.4. Mengusulkan perubahan pekerjaan.
c.5. Menerima/menolak hasil pekerjaan.
d. Pengguna Barang/Jasa (Pengguna) akan memberikan
fasilitas/kemudahan yang diperlukan dalam waktu sesingkat-
singkatnya untuk menghindarkan terlambatnya kemajuan pekerjaan.
e. Pengguna Barang/Jasa (Pengguna) membantu kelancaran pembayaran
kepada Peserta Pelelangan.
11. P e r e n c a n a
a. Perencana adalah Departemen Pengelolaan Fasilitas dan Aset
Perusahaan c/q Bidang Rekayasa dan Rancang Bangun Fasilitas yang
diberikan tugas dan fungsi sebagai perencana fasilitas di PT Dirgantara
Indonesia (Persero).
b. Tanggung Jawab dan Wewenang Perencana.
b.1. Melaksanakan Persiapan Perencanaan, Penyususnan
Pengembangan Rencana dan Penyusunan Rencana Detail
antara lain meliputi Rencana Arsitektur/Interior, Rencana
Struktur, Rencana Utilitas dan Estimasi Biaya.
b.2. Menjawab pertanyaan Peserta Pelelangan dan memberikan
penjelasan atas aspek struktur, arsitektur, mekanikal, elektrikal
dan aspek-aspek desain lainnya apabila terdapat keragu-raguan
atas ketentuan dalam Dokumen Kontrak.
b.3. Mengadakan pengawasan berkala selama pekerjaan konstruksi
fisik dan melaksanakan kegiatan seperti: melaksanakan
penyesuaian gambar dan spesifikasi teknis apabila ada
perubahan, Memberikan penjelasan terhadap persoalan-
persoalan yang timbul selama masa Pelaksanaan konstruksi,
memberikan saran-saran dan membuat laporan akhir
pengawasan berkala.
b.4. Mempertimbangkan usul-usul Pengguna Barang/Jasa, Tim
Pengawasatau Pengguna Barang/Jasa (Pengguna) maupun
Peserta Pelelangan mengenai masalah-maslah perubahan atau
design.
5
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
PENGADAAN PAKET PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI MESIN DAN RUANG MESIN CMM
DI HANGGAR GWS KP IV PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)

b.5. Memberikan konsultasi mengenai hal-hal estetika/arsitektural,


fungsional, structural, mekanikal dan elektrikal apabila terdapat
keragu-raguan mengenai ketentuan dalam Dokumen Kontrak
melalui Tim Pengawas.
b.6. Apabila dianggap perlu melalui Tim Pengawas, berhak untuk
meminta pemeriksaan/pengujian pekerjaan secara khusus untuk
menjamin bahwa Pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan isi
Dokumen Kontrak.
b.7. Memberikan penjelasan lanjutan tentang isi Dokumen Kontrak
sebagai instruksi kepada Peserta Pelelangan melalui Tim
Pengawas.

II. PERSYARATAN UMUM


1. Lingkup Pekerjaan.
Pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Penyedia Barang/Jasa pada garis
besarnya meliputi:
a. Pengerahan Tenaga Kerja.
b. Alat Kerja.
c. Penyediaan Bahan-bahan/Material.
2. Lokasi Pekerjaan.
Pekerjaan tersebut diatas dilaksanakan di Hanggar GWS KP
PT Dirgantara Indonesia (Persero) – Jl. Pajajaran No. 154 Bandung.
3. Pelelangan.
a. Umum
a.1. Peserta lelang
Lelang ini dapat diikuti oleh semua peserta yang memenuhi semua
persyaratan Administrasi dan Teknis.
a.2. Larangan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN)
Peserta dan pihak yang terkait dengan pengadaan ini
berkewajiban untuk mematuhi etika pengadaan dengan tidak
melakukan tindakan sebagai berikut:
a.2.1. Berusaha mempengaruhi anggota Panitia Pengadaan
Barang/Jasa dalam bentuk dan cara apapun, untuk
memenuhi keinginan peserta yang bertentangan baik
dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam dokumen
ini maupun dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku;
a.2.2. Melakukan persekongkolan antar peserta untuk
mempengaruhi proses pelelangan, sehingga
mengurangi/menghambat/memperkecil/meniadakan
persaingan yang sehat dan/atau merugikan pihak lain;
a.2.3. Membuat dan/atau menyampaikan dokumen dan/atau
keterangan lain yang tidak benar untuk memenuhi
persyaratan yang telah ditetapkan dalam Dokumen ini.
a.3. Larangan Pertentangan Kepentingan
Larangan pertentangan kepentingan ditujukan untuk menjamin

6
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
PENGADAAN PAKET PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI MESIN DAN RUANG MESIN CMM
DI HANGGAR GWS KP IV PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)

perilaku dan tindakan tidak mendua dari para pihak dalam


melaksanakan tugas, fungsi dan perannya. Oleh karena itu yang
bersangkutan tidak boleh memiliki/melakukan peran ganda atau
terafiliasi.
a.4. Satu Penawaran Tiap Peserta
Setiap peserta hanya boleh memasukkan satu penawaran (satu
brand/merk) untuk satu paket pekerjaan.
a.5. Sistem/Metoda Pemilihan Peserta Lelang.
Pemilihan Peserta Lelang
ditetapkan oleh Panitia Pengadaan dan Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) sebagai berikut:
a.5.1. Metoda Pengadaan : Pelelangan Sederhana
a.5.2. Sistem Penilaian kompetensi : Pascakualifikasi
a.5.3. Sistem Penyampaian dokumen : 2(dua) Tahap, 2(dua)
Sampul
a.5.4. Sistem Evaluasi : Sistim gugur
a.6. Agenda Pelelangan
Pelaksanaan lelang unutk Pemilihan Peserta lelang mempunyai
agenda kegiatan sebagai berikut:
a.6.1. Pengumuman lelang di web site/Papan pengumuman
resmi PT Dirgantara Indonesia (Persero);
a.6.2. Pendaftaran lelang dan Penyerahan dokumen
pelelangan;
a.6.3. Rapat Penjelasan (Aanwijzing);
a.6.4. Penerimaan, pembukaan, pemeriksaan dokumen
administrasi dan teknis;
a.6.5. Penerimaan, pembukaan, pemeriksaan dokumen
penawaran harga;
a.6.6. Pelaksanaan final negosiasi;
a.6.7. Panitia Pengadaan membuat laporan hasil pelelangan;
a.6.8. Penetapan pemenang lelang oleh PPK;
a.6.9. Pengumuman pemenang pelelangan;
a.6.10. Masa Sanggah;
a.6.11. Pembuatan Final draft Surat Perjanjian/Kontrak;
a.6.12. Penandatangan Surat Perjanjian/Kontrak;
a.6.13. Penyerahan Surat Perjanjian/Kontrak.
a.7. Apabila Surat Perjanjian telah ditanda tangani, maka Dokumen
Pengadaan akan menjadi bagian dari Dokumen Kontrak.
a.8. Petunjuk Pelaksanaan Pelelangan:
a.8.1. Ketentuan Pelaksanaan (KP) PT Dirgantara Indonesia
(Persero) Nomor: 30-KP-001C tanggal 22 Februari 2017
tentang Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa.

a.8.2. Adminstrative Procedure (AP) PT Dirgantara Indonesia


(Persero) Nomor: 30-AP-PF-001A, tentang Pedoman
Pengadaan Barang dan Jasa dengan Metoda Pemilihan
Langsung.

7
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
PENGADAAN PAKET PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI MESIN DAN RUANG MESIN CMM
DI HANGGAR GWS KP IV PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)

a.8.3.Administrative Procedure (AP) Nomor: 30-AP-003 tanggal


20 Mei 2013 tentang Perubahan Pengadan Barang/Jasa
Konsultansi, Konstruksi dan Fasilitas Umum.
b. Pernyataan Peserta Pelelangan
b.1. Setiap peserta lelang yang mengajukan penawaran dianggap telah
menyatakan bahwa ia sudah mempelajari dan memahami semua
isi Dokumen Pengadaan.
b.2. Setiap peserta lelang yang mengajukan penawaran harus
mempunyai sekurang-kurangnya Kualifikasi Grade 3/sub
kualifikasi K2.
b.3. Setiap peserta lelang yang mengajukan penawaran dianggap telah
menyatakan mengunjungi tapak dan mengenal semua keadaan
tapak, tempat pekerjaan yang akan dilaksanakan, serta telah
meneliti kebenaran Dokumen Pengadaan dengan keadaan nyata
tapak.
b.4. Setiap peserta lelang yang mengajukan penawaran dianggap telah
betul-betul mengetahui dan menyadari akan semua hukum dan
peraturan mengenai prosedur dan proses Pelaksanaan yang
berlaku di daerah tempat Pelaksanaan pekerjaan.
b.5. Pemasukkan suatu penawaran adalah suatu pernyataan oleh
peserta lelangbahwa penawarannya berdasarkan kepada
pekerjaan, bahan dan peralatan seperti yang dipersyaratkan dan
tercakup dalam Dokumen Pengadaan.
c. Prosedur Pelelangan
c.1. Umum
c.1.1. Proses penilaian Kompetensi dan Kemampuan Usaha
serta pemenuhan persyaratan tertentu lainnya dari
calon Peserta Lelangan dilakukan dengan
Pascakualifikasi.
c.1.2. Peserta lelang harus mengikuti semua kegiatan yang
diadakan berkenaan dengan lelang pekerjaan. Apabila
ada Peserta lelang tertentu yang tidak mengikuti salah
satu atau banyak kegiatan Pelelangan, maka Panitia
Pengadaan Barang/Jasa berhak menentukan apakah
Peserta lelang tersebut diperkenankan mengikuti acara
selanjutnya atau tidak. Apabila Panitia Pengadaan
Barang/Jasa memperkenankan Peserta lelang tersebut
ikut dalam acara selanjutnya, maka Peserta lelang
tersebut dianggap telah mengikuti acara yang tidak
diikuti sebelumnya dan semua resiko sebagai
konsekuensi akibat darinya ditanggung oleh Peserta
bersangkutan.
c.1.3. Undangan kepada peserta lelang sudah mencakup hal-
hal sebagai berikut :
c.1.3.1. Identifikasi Pekerjaan.
c.1.3.2. Tanggal, tempat dan waktu Penjelasan
lelang(Aanwijzing).

8
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
PENGADAAN PAKET PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI MESIN DAN RUANG MESIN CMM
DI HANGGAR GWS KP IV PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)

c.1.3.3. Tempat, batas tanggal dan waktu pemasukan


penawaran.
c.1.4. Peserta lelang berhak menerima 1(satu) set lengkap
Dokumen Pengadaan/Pengadaan.
c.1.5. Panitia Pengadaan Barang/Jasa akan
menyelenggarakan Rapat Penjelasan lelang
(Aanwijzing) untuk menjelaskan: lingkup pekerjaan,
metoda pengadaan/penyelenggaraan pelelangan, cara
penyampaian penawaran, dokumen yang harus
dilampirkan dalam dokumen penawaran, acara
pembukaan dokumen penawaran, metoda evaluasi, dll.
Penjelasan lelang dituangkan dalam Berita Acara Rapat
Penjelasan lelang (Aanwijzing) termasuk pertanyaan
dari peserta, jawaban dari Panitia dan perubahan
terhadap Dokumen Pengadaan. Berita Acara ditanda
tangani oleh ½ (satu per dua) jumlah anggota Panitia
yang hadir dan minimal 1(satu) wakil dari peserta yang
hadir dan diberikan kepada semua Peserta lelang
segera setelah Rapat Penjelasan lelang(Aanwijzing).
c.1.6. Kunjungan ke Tapak akan dilakukan bila dipandang
perlu untuk memberikan penjelasan lanjutan setelah
Rapat Penjelasan lelang(Aanwijzing).
c.1.7. Addenda yang diperlukan akan diberikan kepada tiap
Peserta Pelelangan, sebelum pemasukkan penawaran.
c.1.8. Rencana Anggaran Biaya (RAB) Pekerjaan akan
diberikan kepada semua Peserta lelang paling lambat
pada hari Rapat Penjelasan (Aanwijzing) diadakan.
Rencana Anggaran Biaya tersebut dipakai sebagai
pedoman bagi Peserta lelang dalam mengajukan
penawaran yang memuat perincian dari masing-masing
jenis pekerjaan yang termasuk dalam lingkup
pekerjaan dan bersifat tidak mengikat.
c.1.10. Seluruh dokumen dilengkapi dengan Surat pengantar
yang dibuat pada kertas berlogo perusahaan Peserta
Pelelangan dan harus ditandatangani oleh Pimpinan
Perusahaan/Penerima Kuasa, diberi tanggal dan
dilengkapi dengan Cap Perusahaan, Nama jelas dan
Jabatan;
c.1.11. Seluruh dokumen tersebut harus disampaikan kepada
Panitia Pengadaan atau harus sudah diterima oleh
Panitia Pengadaan paling lambat pada tanggal, waktu
dan tempat, sebagaimana tercantum dalam Jadwal
Pelelangan;
c.1.12. Setiap penyerahan dokumen yang melewati batas akhir
waktu pemasukan akan ditolak dan seluruh dokumen
akan dikembalikan kepada peserta yang bersangkutan
dalam keadaan tertutup (sampul tidak dibuka) disertai
dengan bukti serah terima.

9
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
PENGADAAN PAKET PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI MESIN DAN RUANG MESIN CMM
DI HANGGAR GWS KP IV PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)

c.1.13. Setiap peserta lelang yang mengajukan penawaran


minimal harus sudah menerapkan Sitem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dan sudah
pernah diaudit Sistim Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3), poto kopi hasil audit tesebut
harus dilampirkan dalam dokumen pengajuan
penawaran harga dan aslinya harus ditunjukkan
kepada Panitia Pengadaan Barang/Jasa.
c.2. Persyaratan Administrasi
c.2.1 Peserta Lelangan harus mengisi Dokumen Kualifikasi
yang diberikan oleh Panitia dan melampirkan copy surat
yang diperlukan serta tidak terbatas pada:
c.2.1.1. Menyampaikan Surat Kuasa untuk
menandatangani dokumen penawaran dari
Pemimpin Perusahaan/Direktur Utama (apabila
dokumen penawaran tidak ditandatangani oleh
Pemimpin/Direktur Utama Perusahaan);
c.2.1.2. Fotocopy Surat Ijin Usaha Perusahaan (SIUP),
Surat Ijin Usaha Jasa Kontruksi (untuk
pekerjaan jasa konstruksi), Surat Ijin Usaha
lanya yang relevan dengan Bidang Pekerjaan
yang dilelangkan, Surat Keterangan Ahli untuk
Pekerjaan Sipil, Suarat Keterangan Ahli
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) serta
surat-suarat Ketarngan lainnya yang relevan
dengan pekerjaan ini;
c.2.1.3. Fotocopy Landasan Hukum Pendirian
Perusahaan (Akta Notaris) dan Surat Keterangan
Domisili;
c.2.1.4. Fotocopy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan
Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak
(SPPKP);
c.2.1.5. Fotocopy SPT Masa PPh atau PPN 3(tiga) bulan
terakhir & SPT Tahunan PPh Badan tahun 2016
beserta SSP Pasal 29;
c.2.1.6. Neraca perusahaan tahun 2016;
c.2.1.7. Menyampaikan Surat Pernyataan Minat, Pakta
Integritas dan Referensi Bank.
c.2.2. Peserta yang tidak memenuhi persyaratan yang diminta
dalam Dokumen Kualifikasi yang diberikan oleh Panitia,
dinyatakan tidak lulus dan tidak dapat melanjutkan
proses pengadaan.
c.2.3. Peserta Lelang harus merupakan perusahaan yang
bergerak dalam bidang Jasa Konstruksi;
c.2.4. Satu group perusahaan hanya boleh mengajukan satu
penawaran.
c.2.5. Peserta Lelang harus melampirkan surat pernyataan di
atas meterai Rp6.000,00 yang menyatakan

10
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
PENGADAAN PAKET PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI MESIN DAN RUANG MESIN CMM
DI HANGGAR GWS KP IV PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)

kesanggupannya apabila dinyatakan sebagai pemenang.


c.3. Persyaratan Teknis
c.3.1. Peserta Lelang dalam memberikan penawaran harga
harus melampirkan hal-hal sebagai berikut :
c.3.1.1. Metoda Pelaksanaan;
c.3.1.2. Brosur material yang ditawarkan (dengan
menandai type/seri yang akan ditawarkan
apabila material tersebut merupakan material
hasil pabrikan);
c.3.1.3. Jadwal Pelaksanaan;
c.3.1.4. Daftar pengalaman perusahaan dalam
pekerjaan yang sejenis dan daftar pekerjaan
yang sedang dilaksanakan disertai dengan bukti
berupa salinan kontraknya (halaman depan,
nilai & tanda tangan), kecuali untuk perusahaan
yang baru.
c.3.2. Peserta Lelang harus melampirkan surat pernyataan di
atas meterai Rp6.000,00 yang menyatakan
kesanggupannya untuk melaksanakan sesuai dengan
spesifikasi teknis yang ditetapkan.
c.4. Persyaratan Penawaran Harga.
c.4.1. Semua isi Dokumen Penawaran harus menggunakan
Bahasa Indonesia.
c.4.2. Penawaran harus dibuat sesuai dengan formulir yang
ditetapkan oleh Panitia Pengadaan Barang/Jasa dan
harus diserahkan sesuai dengan petunjuk lelang ini.
c.4.3. Semua harga dalam penawaran harus dalam bentuk
mata uang Rupiah dan harus terperinci untuk setiap item
serta sudah termasuk PPn 10%.
c.4.4. Setiap Peserta lelang tidak diperbolehkan merubah,
menarik kembali atau membatalkan penawarannya
selama 90(sembilan puluh) hari kalender setelah
Pelelangan, terhitung sejak pemasukkan penawaran.
c.4.5. Harga penawaran ditulis dengan jelas dalam angka dan
huruf. Apabila terjadi perbedaan antara angka dan huruf
maka yang diakui adalah yang tercetak dalam huruf.
c.4.6. Penyerahan dokumen Penawaran Harga diserahkan
langsung (tidak melalui Pos/courier) oleh Peserta Lelang
kepada Panitia Pengadaan sesuai dengan tempat dan
jadwal yang telah ditentukan.
c.4.7. Masa berlakunya penawaran yang diajukan oleh Peserta
Lelang sekurang-kurangnya 90(sembilan puluh) hari
kalender.
c.4.8. Hal-hal yang sudah harus diperhitungkan oleh Peserta
Lelang dalam penawaran dan Pelaksanaan dalam paket
pekerjaan ini bahwa seluruh harga satuan pekerjaan
sudah meliputi, antara lain:

11
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
PENGADAAN PAKET PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI MESIN DAN RUANG MESIN CMM
DI HANGGAR GWS KP IV PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)

c.4.8.1. Harga bahan, biaya-biaya pengangkutan,


pembuatan dan pemasangan, biaya penyediaan
alat-alat safety, biaya pengamanan yang
kesemuanya merupakan resiko dan tanggung
jawab Peserta Lelang.
c.4.8.2. Biaya-biaya pembuatan Dokumen Penagihan,
serta Dokumen-dokumen lainnya dan pajak-
pajak yang kesemuanya merupakan resiko dan
tanggung jawab Peserta Lelang.
c.5. Prosedur Pelaksanaan Pelelangan
c.5.1. Pengumuman dan Pendaftaran Peserta
c.5.1.1. Pengumuman dan pendaftaran peserta lelang
dilakukan dalam waktu bersamaan;
c.5.1.2. Pengumuman dilakukan melalui website dan
Papan pengumuman yang tersedia di
perusahaan.
c.5.2. Rapat Penjelasan (Aanwijzing)
c.5.2.1. Aanwijzing dilaksanakan pada tempat dan
tanggal yang ditentukan dalam dokumen ini
(lihat jadwal lelang);
c.5.2.2. Dalam Rapat Penjelasan (Aanwijzing) akan
dijelaskan mengenai isi dokumen Lelang yang
meliputi antara lain dan tidak terbatas pada:
 Jumlah Peserta Lelang;
 Metoda Pemilihan Penyedia barang
dan/atau Jasa;
 Ruang lingkup pekerjaan;
 Tahapan lelang;
 Cara penyampaian dokumen Penawaran;
 Hal-hal yang menggugurkan Penawaran
harga;
 Metoda Evaluasi.
c.5.3. Apabila ada hal-hal yang baru/tambahan, perubahan,
koreksi dan lain lain dituangkan dalam Berita Acara
Penjelasan (Aanwijzing) yang akan diterbitkan setelah
selesai Rapat Penjelasan (Aanwijzing) dan ditandatangani
oleh Satu orang Wakil dari masing-masing Peserta
Lelang yang mengikuti Rapat Penjelasan (Aanwijzing)
serta Panitia Pengadaan yang hadir.
c.5.4. Peserta Lelang yang tidak mengikuti Rapat Penjelasan
(Aanwijzing) apabila mengikuti tahapan lelangberikutnya
dianggap sudah memahami isi Term of Reference (ToR)
dan semua keputusan rapat penjelasan (aanwijzing).
c.6. Pemeriksaan Dokumen Pengadaan
c.6.1. Jika setelah diadakan pemeriksaan dan pembahasan
Dokumen Pengadaan ternyata timbul keragu-raguan dan
perbedaan antara apa yang disyaratkan oleh salah satu
bagian dengan bagian yang lain dalam Dokumen

12
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
PENGADAAN PAKET PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI MESIN DAN RUANG MESIN CMM
DI HANGGAR GWS KP IV PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)

Pengadaan, maka hanya penafsiran atau pembetulan


tertulis lewat Addenda Panitia Pengadaan Barang/Jasa
yang mengikat.
c.6.2. Apabila dalam penawaran terjadi kesalahan perkalian dan
atau penjumlahan maka harga penawaran yang dianggap
berlaku adalah harga sesuai Surat Penawaran.
c.7. Jaminan Pernawaran
c.7.1. Jaminan Penawaran ditentukan 3% (tiga persen) dari
total nilai Harga Perkiraan Sendiri (HPS).
c.7.2. Jaminan Penawaran diterbitkan oleh Bank Umum (tidak
termasuk Bank Perkreditan Rakyat) atau oleh Perusahaan
Asuransi yang mempunyai program asuransi kerugian
(surety bond) dan mempunyai dukungan reasuransi
sebagaimana persyaratan yang ditetapkan oleh Menteri
Keuangan Republik Indonesia.
c.7.3. Jaminan penawaran tersebut berlaku selama 90(sembilan
puluh) hari kalender sejak tanggal pemasukan
penawaran.
c.7.4. Jaminan Penawaran harus ditujukan kepada: PT
Dirgantara Indonesia (Persero) Jalan Pajajaran No: 154
Bandung 40174.
c.7.5. Jaminan penawaran merupakan jaminan dari peserta
lelang bahwa peserta lelang akan menanda tangani Surat
Perjanjian setelah menerima penunjukkan dari Pengguna
Barang/Jasa.
c.7.6. Penarikan diri oleh peserta lelang yang terpilih/ ditunjuk
akan menjadi alasan yang cukup dan berdasar bagi
Pengguna Barang/Jasa untuk menyita jaminan tersebut
sebagai ganti kerugian.
c.7.7. Jaminan Penawaran akan dikembalikan kepada semua
peserta lelang segera setelah pengumuman pemenang
pelelangan, kecuali bagi pemenang lelang, yang harus
menyerahkan Jaminan Pelaksanaan terlebih dulu.
c.7.8. Nama paket pekerjaan yang dijamin dalam surat jaminan
penawaran harus sama dengan nama paket yang
ditawarkan.
c.8. Pemasukan Penawaran
c.8.1. Apabila tidak ditentukan lain, maka metoda
penyampaian dokumen penawaran adalah metoda dua
sampul, dimana Surat Penawaran berikut lampirannya
harus dimasukkan ke dalam satu sampul tertutup
(amplop) tidak tembus pandang (bahan bebas) dengan
ukuran disesuaikan dan warna bebas. Amplop tersebut
dilem/tertutup rapat serta pada bagian muka diberi
tulisan seperti contoh berikut :

…………… 1)

13
……………………. 2)
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
PENGADAAN PAKET PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI MESIN DAN RUANG MESIN CMM
DI HANGGAR GWS KP IV PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)

1) Diisi nama Pekerjaan, Waktu, Tanggal & Tempat


Pelelangan.
2) Diisi Alamat Panitia Pengadaan.
c.8.2. Surat Penawaran Harga ditujukan kepada “Ketua Panitia
Pengadaan Barang dan Jasa Umum PT. Dirgantara
Indonesia (Persero) Jl. Pajajaran 154 Bandung – 40174 “.
c.8.3. Surat Penawaran dibuat dalam rangkap 3(tiga) secara
terpisah, yaitu 1(satu) asli dan 2(dua) copy/rekaman
dengan ketentuan sebagai berikut:
c.8.3.1. Surat Penawaran asli harus dibuat di atas kertas
berkop/berlogo Perusahaan dan diberi materai
Rp6.000,00 (enam ribu rupiah), bertanggal dan
dibubuhi tanda tangan Pimpinan Perusahaan
atau wakil yang sah disertai dengan surat
kuasa, dan dicap dengan cap Perusahaan.
c.8.3.2. Bentuk Surat Penawaran mengikuti contoh Surat
Penawaran yang terlampir dalam Dokumen
Pengadaan.
c.8.4. Lampiran Surat Penawaran, juga dibuat rangkap 3(tiga)
yang harus diserahkan bersama-sama dengan Surat
Penawaran dalam amplop yang sama sebagai berikut:
c.8.4.1. Rencana Anggaran Biaya Pekerjaan.
c.8.4.2. Daftar Harga Satuan Bahan dan Upah.
c.8.4.3. Analisa Harga Satuan Pekerjaan.
c.8.4.4. Daftar Peralatan dan Perlengkapan yang akan
dipergunakan.
c.8.4.5. Jadwal waktu Pelaksanaan Pekerjaan.
c.8.4.6. Fotokopi Surat Jaminan Penawaran.
c.8.4.7. Brosur-brosur dengan diberi tanda terhadap
material yang ditawarkan.
c.8.4.8. Metoda/Cara Pelaksanaan.
c.8.5. Jaminan Penawaran yang asli harus diserahkan tersendiri
di luar amplop penawaran kepada Panitia Pengadaan
Barang/Jasa sebelum pemasukkan penawaran.
c.8.6. Amplop penawaran dimasukkan ke dalam tempat
memasukkan penawaran yang telah disediakan oleh
Panitia Pengadaan Barang/Jasa di tempat yang telah
ditentukan.
c.8.7. Tempat serta batas tanggal dan waktu pemasukkan
penawaran ditentukan seperti pada undangan lelang
kecuali bila ditentukan lain pada Rapat Penjelasan
lelang(Aanwijzing) atau Addenda.

14
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
PENGADAAN PAKET PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI MESIN DAN RUANG MESIN CMM
DI HANGGAR GWS KP IV PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)

c.8.8. Semua dokumen atau surat-surat yang dipersyaratkan


dalam lelang harus dilampirkan di dalam dokumen
penawaran.
c.8.9. Penawaran yang tidak memenuhi syarat-syarat yang
tersebut di atas akan dianggap tidak sah.
c.8.10. Sesuai jadwal yang telah ditentukan Ketua Panitia akan
membuka rapat dan meminta agar Para Peserta Lelang
menyerahkan dokumen persyaratan Administrasi dan
Teknis kepada Panitia Pengadaan.
c.8.11. Sesuai batas waktu yang ditentukan, yaitu 30 menit
setelah pembukaan rapat, Ketua Panitia Pengadaan
akan menyatakan waktu penerimaan dokumen telah
ditutup.
c.8.12. Surat Penawaran yang terlambat dimasukkan tidak akan
diperhatikan.
c.8.13. Peserta Lelang yang tidak dapat melengkapi dokumen
Administrasi yang dipersyaratkan dinyatakan gugur.
c.8.14. Proposal Teknis dari peserta yang telah memenuhi
persyaratan Administrasi akan diperiksa kesesuaiannya
dengan spesifikasi yang diminta.
c.8.15. Peserta Lelang yang tidak memenuhi persyaratan Teknis
akan dinyatakan gugur.
c.9. Pembukaan Penawaran
c.9.1. Pembukaan Penawaran akan diadakan segera setelah
lewatnya batas waktu pemasukan penawaran.
c.9.2. Panitia Pengadaan didampingi oleh wakil Peserta Lelang
akan membuka sampul, serta memeriksa satu persatu
kelengkapan dokumen Administrasi.
c.9.3. Berita Acara Pembukaan Penawaran akan dibuat segera
setelah Pembukaan Penawaran, ditanda tangani oleh
Panitia dan dua orang wakil peserta lelangyang sah yang
ditunjuk oleh para peserta lelang yang hadir.
c.9.4. Panitia Pengadaan Barang/Jasa berhak menolak
penawaran yang tidak dipersiapkan dan tidak diajukan
sesuai Petunjuk Pelelangan.
c.9.5. Pembukaan Penawaran Harga dilakukan terhadap
Peserta yang telah memenuhi persyaratan Administrasi
dan Teknis.
c.9.6. Peserta yang memberikan penawaran di atas HPS akan
dinyatakan gugur.
c.9.7. Maksimum 5(lima) Peserta yang mempunyai nilai
terendah akan diikut sertakan pada penawaran akhir;
c.9.8. Apabila Penawaran Harga yang nilainya di bawah HPS
kurang dari 2(dua), maka Panitia akan menyatakan
bahwa lelang gagal dan akan diusulkan agar dilakukan
lelang ulang.

15
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
PENGADAAN PAKET PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI MESIN DAN RUANG MESIN CMM
DI HANGGAR GWS KP IV PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)

c.9.9. Berdasarkan hasil penawaran akhir, Peserta dan Panitia


akan menandatangani Berita Acara Penawaran Harga
akhir.
c.9.10. Bagi peserta lelang yang telah dinyatakan sebagai
pemenang lelang oleh PPK, harus merubah harga stauan
sesuai dengan hasil penawaran akhir;
c.10. Pemilihan Pemenang Lelang
c.10.1. Evaluasi Penawaran dilakukan oleh Panitia Pengadaan
Barang/Jasa terhadap semua penawaran yang masuk,
yang meliputi evaluasi administrasi, teknis dan kewajaran
harga dengan metoda evaluasi sistem nilai/pembobotan.
c.10.2. Evaluasi Administrasi
Memeriksa kelengkapan dan keabsahan Dokumen
Penawaran, dokumen kualifikasi dan dokumen lain yang
dilampirkan disesuaikan dengan ketentuan yang telah
dituangkan dalam Dokumen Pengadaan.
c.10.3. Evaluasi Teknis
Meneliti pemenuhan terhadap persyaratan substansif
yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan.
c.10.4. Evaluasi Harga
Memeriksa kewajaran harga satuan masing-masing item
pekerjaan dengan membandingkan terhadap Harga
Perhitungan Sendiri (HPS), Harga Pasar, Harga di proyek
sejenis dan informasi harga satuan yang dipublikasikan
secara resmi.
c.10.5. Apabila setelah dilakukan evaluasi administrasi, teknis
dan harga terdapat hal-hal yang kurang jelas dalam
penawaran peserta pelelangan, maka Panitia Pengadaan
Barang/Jasa berhak melakukan klarifikasi.
c.10.6. Berdasarkan kepada hasil evaluasi administrasi, teknik
dan harga, Panitia Pengadaan Barang/Jasa akan menilai
dan mempertimbangkan penawaran-penawaran yang sah
dan melaporkan/rekomendasinya hasil penilaiannya
kepada PPK sebagai bahan pertimbangan dalam
penentuan pemenang lelang.
c.10.7. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) akan menunjuk
pemenang yang terpilih, dan keputusan tersebut akan
diberitahukan kepada semua Peserta Pelelangan.
c.10.8. Panitia Pengadaan akan mengumumkan pemenang
lelang kepada seluruh peserta melalui fax/email,
berdasarkan keputusan PPK.
c.10.9. Apabila peserta lelang yang ditunjuk sebagai pemenang
mengundurkan diri karena alasan di luar katagori kahar
(Force Majeure), maka jaminan penawaran akan
dicairkan dan menjadi milik PT. Dirgantara Indonesia
(Persero).
c.10.10. Selanjutnya PPK, berhak untuk menunjuk peserta dengan
peringkat kedua terbaik, sebagai pemenang pelelangan.

16
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
PENGADAAN PAKET PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI MESIN DAN RUANG MESIN CMM
DI HANGGAR GWS KP IV PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)

c.10.11. Surat Penawaran beserta lampiran-lampirannya dari


Pemenang lelang yang dipilih walaupun diterima sebagai
bagian dari Dokumen Kontrak, sama sekali tidak
membebaskan Pemenang lelang untuk melaksanakan
pekerjaan sesuai dengan persyaratan pada bagian lain
dari Dokumen Kontrak.
c.11. Masa Sanggah
c.11.1. Dari penetapan pemenang lelang oleh PPK, Peserta dapat
menyampaikan sanggahan secara tertulis kepada Panitia
Pengadaan Barang/Jasa selambat-lambatnya dalam
waktu 3(tiga) hari kerja setelah pengumuman pemenang,
dengan disertai bukti terjadinya penyimpangan dan
tembusan kepada PPK.
c.11.2. Sanggahan diajukan oleh peserta baik secara sendiri-
sendiri, maupun bersama-sama dengan peserta lain,
apabila terjadi penyimpangan prosedur meliputi:
c.11.2.1. Penyimpangan terhadap ketentuan dan
prosedur yang diatur dalam dokumen Term
of Reference (ToR) yang telah disepakati;
c.11.2.2. Rekayasa tertentu sehingga menghalangi
terjadinya persaingan usaha yang sehat;
dan/atau;
c.11.2.3. Penyalahgunaan wewenang oleh Panitia
Pengadaan Barang/Jasa dan/atau pejabat
yang berwenang lainnya;.
c.11.3. Panitia Pengadaan Barang/Jasa, wajib memberikan
jawaban tertulis atas semua sanggahan paling lambat
5(lima) hari kerja, setelah menerima surat sanggahan.
c.11.4. Apabila sanggahan dinyatakan benar, maka PPK akan
menyatakan bahwa lelang gagal. Sebaliknya jika
sanggahan dinyatakan tidak benar maka proses lelang
akan dilanjutkan sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
c.11.5. Apabila peserta akan melakukan Sanggah Banding, maka
pihak Penyanggah harus menyerahkan Jaminan
Sanggahan berupa Bank Garansi senilai Rp50.000.000,00
(Lima puluh juta rupiah) dengan masa berlaku minimal
20(dua puluh) hari kerja.
c.11.6. Apabila terdapat Sanggahan Banding, maka proses lelang
untuk sementara dihentikan hingga terdapat kepastian
secara hukum.
c.11.7. Jika Sanggahan Banding secara hukum ternyata terbukti
tidak benar, maka jaminan sanggahan akan dicairkan
dan menjadi milik PT. Dirgantara Indonesia (Persero)
c.11.8. Apabila Sanggahan Banding secara hukum dinyatakan
benar, maka PPK akan menyatakan bahwa lelang gagal
dan Jaminan Sanggahan Banding akan dikembalikan
kepada pihak Penyanggah.

17
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
PENGADAAN PAKET PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI MESIN DAN RUANG MESIN CMM
DI HANGGAR GWS KP IV PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)

d. Surat Perintah Kerja (SPK)


Surat Perintah Kerja akan dikeluarkan dan digunakan sebagai dasar
Pelaksanaan Pekerjaan sampai ditandatanganinya Surat Perjanjian.
e. Penandatanganan Kontrak/Surat Perjanjian
Penandatanganan Kontrak/Surat Perjanjian harus dilakukan oleh Direktur
Utama atau Direktur lainnya yang diberi kuasa oleh Direktur Utama.
4. Dokumen Kontrak.
a. Kecuali bila ditentukan lain pada hal-hal tertentu dalam Surat
Perjanjian, persyaratan yang ditentukan dalam persyaratan umum
adalah yang paling menentukan diantara semua bagian dokumen
kontrak.
b. Diluar yang ditentukan pada butir (a) tersebut diatas, semua bagian
yang membentuk Dokumen Kontrak bersifat saling melengkapi, saling
menjelaskan dan/atau komplimenter.
c. Apa yang disyaratkan oleh salah satu bagian dalam Dokumen Kontrak
adalah mengikat sebagaimana yang disyaratkan oleh yang lain.
d. Dalam Pelaksanaan kontrak, Peserta Lelangan telah mengunjungi
tapak/lokasi, membiasakan diri dengan keadaan setempat dan
mencocokan pengamatannya dengan syarat-syarat yang tersebut
dalam dokumen kontrak.
e. Apabila terdapat keragu-raguan dan atau perbedaan antara apa yang
disyaratkan oleh salah satu bagian dengan bagian yang lain dari
dokumen kontrak, maka yang paling menentukan adalah persyaratan
yang mengakibatkan biaya yang paling besar. Untuk hal ini Tim
Pengawas akan memberikan instruksi yang menjelaskan, merubah dan
menegaskan hal tersebut.
f. Apabila ternyata instruksi dari Tim Pengawas seperti tersebut pada
butir (e) diatas mengarah kepada persyaratan yang tidak
mengakibatkan biaya yang paling besar, maka Peserta Lelangan akan
dikenai pekerjaan kurang yang akan diselesaikan sesuai dengan pasal
mengenai Pekerjaan Tambah Kurang.

5. Peraturan Hukum
Pada umumnya dalam penyelenggaraan/Pelaksanaan pekerjaan yang diatur
dalam dokumen kontrak, semua pihak harus mengikuti serta mentaatinya.
a. Pembatasan Hukum dan Peraturan Pemerintah Pusat Republik
Indonesia dalam penyelenggaraan Pengadaan Barang dan/atau Jasa
(Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: Per-05/MBU/2008 tanggal 3
September 2008 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengadaan
Barang dan Jasa Badan Usaha Milik Negara, serta perubahannya).
b. Pembatasan Hukum dan Peraturan Perusahaan yang berlaku dalam
proses penyelenggaraan Pengadaan Barang dan Jasa, Ketentuan
Pelaksanaan (KP) PT Dirgantara Indonesia (Persero) Nomor: 30-KP-
001C tanggal 22 Februari 2017 tentang Pedoman Pengadaan Barang
dan Jasa, Administrative Procedure Nomor: 30-AP-002 tanggal 05
Oktober 2012 tentang Pengadaan Barang/Jasa dengan Metoda

18
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
PENGADAAN PAKET PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI MESIN DAN RUANG MESIN CMM
DI HANGGAR GWS KP IV PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)

Pelelangan), dan Administrative Procedure (AP) Nomor: 30-AP-003


tanggal 20 Mei 2013 tentang Perubahan Pengadan Barang/Jasa
Konsultansi, Konstruksi dan Fasilitas Umum.
6. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
a. Penyedia Barang/Jasa diwajibkan turut serta melaksanakan program
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dilingkungan pekerjaan
pengguna barang/jasa serta melengkapi dengan sarana keselamatan
dan kesehatan kerja (K3)/safety yang diperlukan.
b. Penyedia Barang/Jasa dalam melaksanakan pekerjaan diwajibkan
melengkapi dan menggunakan peralatan safety bagi semua personil
dan tenaga kerjanya yang terlibat dalam proyek ini.
c. Penyedia Barang/Jasa dalam melaksanakan pekerjaan harus
mewajibkan kepada semua pekerjanya atau personil yang terlibat
dalam proyek ini memakai peralatan keselamatan kerja ( safety).
d. Penyedia Barang/Jasa harus memberikan Job Safety Analysis kepada
Pengguna Barang/Jasa melalui Tim Pengawas untuk mendapatkan
persetujuan dari Departemen K3LH Pengguna Barang/Jasa.
7. Waktu Pelaksanaan
a. Penyedia Barang/Jasa harus menyelesaikan pekerjaan secara bertahap
sesuai yang ditentukan dalam Dokumen Kontrak, dan harus juga
menyelesaikan seluruh pekerjaan dalam batas waktu yang disebutkan
dalam Surat Perjanjian dihitung sejak keluarnya Surat Perjanjian.
b. Penyedia Barang/Jasa dalam Pelaksanaan pekerjaan sehari-hari diawasi
oleh Tim Pengawas yang ditunjuk dan dibantu oleh Pengguna
Barang/Jasa (Pengguna).
c. Penyerahan pekerjaan untuk yang pertama kali dilakukan jika hasil
Pelaksanaan pekerjaan telah sempurna dan memuaskan sesuai dengan
Dokumen Kontrak.
d. Apabila suatu saat Tim Pengawas menilai bahwa kemajuan pekerjaan
sangat lambat dan diperkirakan akan terjadi keterlambatan, maka Tim
Pengawas akan memberitahukan hal ini dan memerintahkan kepada
Penyedia Barang/Jasa untuk mengambil langkah-langkah yang
diperlukan. Penyedia Barang/Jasa harus mengindahkan dan mematuhi
perintah Tim Pengawas tersebut.
8. Masa Pemeliharaan
a. Waktu pemeliharaan untuk pekerjaan tersebut diatas ditentukan
selama 90(sembilan puluh) hari kalender, terhitung sejak pekerjaan
diserahkan untuk pertama kalinya.
b. Selama jangka waktu tersebut Penyedia Barang/Jasa bertanggung
jawab untuk memperbaiki kerusakan/cacat yang terjadi pada
Pelaksanaan pekerjaan. Apabila kewajiban tersebut diatas tidak
dilaksanakan, Penyedia Barang/Jasa tidak diperkenankan menyerahkan
hasil pekerjaan untuk yang kedua kalinya.
c. Semua biaya yang terjadi akibat hal tersebut dalam pasal 9.2.
sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa. Dalam
hal kerusakan yang tidak disebabkan oleh kesalahan Penyedia
Barang/Jasa, Penyedia Barang/Jasa berhak menerima pembayaran

19
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
PENGADAAN PAKET PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI MESIN DAN RUANG MESIN CMM
DI HANGGAR GWS KP IV PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)

atas pekerjaan perbaikan sesuai dengan tata cara Pekerjaan Tambah


dan Kurang.
d. Tahap pembayaran terakhir hanya bisa diberikan kepada Penyedia
Barang/Jasa setelah semua kerusakan, cacat dan/atau tidak
berfungsinya sebagian atau seluruh pekerjaan telah diperbaiki secara
sempurna dan telah berakhirnya masa pemeliharaan.
e. Dalam masa pemeliharaan, Tim Pengawas akan mengeluarkan daftar
cacat yang memuat semua kerusakan, cacat atau tidak berfungsinya
sebagian atau seluruh pekerjaan dan memerintahkan kepada Penyedia
Barang/Jasa untuk segera memperbaiki semua kekurangan yang yang
disebutkan dalam daftar cacat tersebut.
d. Penyedia Barang/Jasa bertanggung jawab atas segala kerusakan hasil
Pekerjaan yang disebabkan kesalahan yang dibuat oleh Penyedia
Barang/Jasa dalam jangka waktu 2(dua) tahun, terhitung sejak
penyerahan Kedua.
9. Syarat-syarat Pelaksanaan dan Penyerahan Pekerjaan
a. Semua pekerjaan harus dilaksanakan oleh tenaga akhli dibidangnya
masing-masing, sehingga diharapkan diperoleh hasil pekerjaan yang
sebaik-baiknya dan sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan.
b. Di tempat pekerjaan harus selalu ada wakil dari Pelaksanaan yang
ditunjuk sebagai “Penanggung Jawab” yang mempunyai
wewenang/kuasa penuh mewakili Pelaksanaan yang dapat menerima
serta menyelesaikan segala perintah dan petunjuk-petunjuk dari PPK
yang dalam hal ini diwakili oleh Tim Pengawas.
c. Peserta Pelelangan yang ditunjuk oleh Pengguna Barang/Jasa sebagai
Pelaksana pekerjaan tersebut harus menyampaikan secara tertulis
kepada Tim Pengawas:
c.1. Rencana Kerja yang dibuat oleh Penyedia Barang/Jasa dan telah
disetujui oleh Tim Pengawas dan Pengguna Barang/Jasa
(Pengguna) yang akan digunakan dalam Pelaksanaan
pekerjaan.
c.2. Keterangan lengkap tentang struktur organisasi dan daftar
personil yang akan memimpin dan melaksanakan pekerjaan
yang ditugaskan kepada Penyedia Barang/Jasa untuk diketahui
dan disetujui oleh Tim Pengawas dan Pengguna Barang/Jasa
(Pengguna).
d. Selambat-lambatnya 3(tiga) hari kalender sesudah Surat Perintah Kerja
(SPK) diberikan, Penyedia Barang/Jasa harus sudah melaksanakan
pekerjaan secara nyata di lapangan.
e. Penyerahan Pekerjaan Pertama kali dilakukan jika hasil Pelaksanaan
pekerjaan telah sempurna dan memuaskan sesuai dengan Dokumen
Kontrak dengan didahului pemeriksaan lapangan yang dituangkan
dalam Berita Acara Pemeriksaan Lapangan yang ditanda tangani oleh
Tim Pengawas, Pengguna Barang/Jasa (Pengguna) dan Penyedia
Barang/Jasa.
f. Penyerahan Kedua kali atau yang terakhir dilakukan apabila masa
pemeliharaan telah terlampaui dengan syarat Penyedia Barang/Jasa

20
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
PENGADAAN PAKET PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI MESIN DAN RUANG MESIN CMM
DI HANGGAR GWS KP IV PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)

telah menyelesaikan perbaikan atas kerusakan/cacat pada pekerjaan


selama masa pemeliharaan.
10. Laporan Mingguan
Penyedia Barang/Jasa diwajibkan untuk membuat laporan mingguan yang
berisikan kemajuan fisik proyek yang dicapai pada minggu sebelumnya dan
sampai minggu termaksud. Segala kejadian yang menyangkut pelaksanaan
pekerjaan harus dicatat setiap harinya.
Catatan tersebut meliputi antara lain :
1.Banyaknya pekerjaan yang dikerjakan setiap hari (disertai prestasi schedule
pekerjaan) sehingga dapat diketahui perlambatan dan percepatannya;
2.Hari-hari kerja, hari-hari tidak bekerja dan lain-lain;
3.Bahan-bahan bangunan yang datang, yang telah dipergunakan dan yang di
tolak atau diterima;
4.Tenaga Kerja yang dikerahkan;
5.Keadaan cuaca;
6.Kemajuan dan pekerjaan;
7.Kejadian-kejadian di tempat pekerjaan yang menyangkut pelaksanaan
pekerjaan.
Catatan harian tersebut harus ditanda tangani bersama antara Penyedia
Barang/Jasa, Pengguna Barang/Jasa, dan Pengawas sebagai tanda
persetujuan. Apabila terjadi perbedaan pendapat, maka masing-masing dapat
mengajukan persoalan kepada Pengguna Barang/Jasa/Tim Pengawas untuk
mendapat penyelesaian.
Laporan ini harus diserahkan paling lambat Jumat pagi sebanyak 3 (tiga) set
atau disesuaikan jumlahnya, kemudian diserahkan kepada PT.DI/Tim
Pengawas.
11. Pelaksanaan Pekerjaan Pembongkaran Dan Pembersihan.
Didalam lingkup pembongkaran dan pembersihan tidak seluruh pekerjaan
yang dicakup dalam bab ini tersedia gambar konstruksinya dan Penyedia
Barang/Jasa harus menyiapkan gambar denah bagian-bagian konstruksi yang
tidak dapat dibongkar/ dibersihkan atas persetujuan Tim Pengawas.
Semua kegiatan pelaksanaan pekerjaan pembongkaran dan pembersihan ini,
meskipun telah mendapat persetujuan dari Tim Pengawas, tidak melepaskan
tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa dari hasil pekerjaan.
12. Gambar Bangunan Yang Akan Dibongkar
Pengguna Barang/Jasa/ Tim Pengawas dapat memerintahkan Penyedia
Barang/Jasa untuk membuat gambar bangunan yang akan dibongkar yang
memperlihatkan detail, urutan dan metoda pembongkaran untuk mendapat
persetujuannya. Khususnya untuk bangunan-bangunan yang selama
pembongkarannya dapat mengancam keselamatan pelaksana, stabilitas
bangunan disekitarnya dan pemilihan metoda yang tepat.
13. Hasil Bongkaran
Hasil bongkaran dari bangunan-bangunan yang akan ditetapkan untuk
dibongkar tetap merupakan milik Pengguna Barang/Jasa, kecuali kalau
ditetapkan lain oleh Pengguna Barang/Jasa. Hasil bongkaran harus
dibersihkan dari lapangan dan lokasi penimbunannya akan ditentukan oleh
Pengguna Barang/Jasa/ Tim Pengawas.

21
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
PENGADAAN PAKET PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI MESIN DAN RUANG MESIN CMM
DI HANGGAR GWS KP IV PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)

Apabila bahan hasil bongkaran akan digunakan lagi, maka akan dikeluarkan
surat tertulis oleh Pengguna Barang/Jasa/ Tim Pegawas termasuk pemerintah
pembersihan dari bahan yang tidak dikehendaki.
14. Dokumentasi Selama Proyek
Penyedia Barang/Jasa harus membuat foto-foto berwarna untuk dokumentasi
di dalam album dari bagian-bagian pekerjaan yang sedang
berlangsung/dilaksanakan atau yang telah selesai dilaksanakan seperti yang
diminta oleh Pengguna Barang/Jasa/Tim Pengawas.
Contoh-contoh foto harus diserahkan kepada Pengguna Barang/Jasa/Tim
Pengawas pada akhir bulan.
Dokumen harus berurutan dari awal sampai akhir proyek, agar dapat
memberikan visualisasi pelaksanaan pembangunan proyek dengan baik hasil-
hasil pembuatan dokumentasi tersebut harus diserahkan kepada Pengguna
Barang/Jasa/Tim Pengawas pada akhir dari setiap bulannya.
Hasil-hasil pemotretan yang dipilih dan dianggap baik oleh Pengguna
Barang/Jasa/Tim Pengawas bila diminta harus dapat dibuat cetakan sebanyak
3 set dalam waktu 2 hari sesudahnya.
Soft Copy dan dokumentasi tersebut akan menjadi milik Pengguna
Barang/Jasa/Tim Pengawas dan tidak di ijinkan membuat cetakan dari negatif
tersebut tanpa persetujuan tertulis dari Pengguna Barang/Jasa/Tim Pengawas
untuk diserahkan pada pihak-pihak lain.
Ukuran photo dokumentasi sekurang-kurangnya adalah ukuran post card.
Keterangan yang menyebutkan kegiatan/macam pekerjaan dan tanggal
pengambilan harus disertakan untuk masing-masing gambar dokumentasi
tersebut.
15. Syarat-syarat Pembayaran
a. Apabila tidak ditentukan lain, pada umumnya semua Pembayaran
kepada Penyedia Barang/Jasa akan dilaksanakan dengan ketentuan-
ketentuan sebagai berikut:
a.1. Pelaksanaan Pembayaran pertama kali dijadwalkan setelah
Surat Perjanjian ditandatangani kedua belah pihak sebagai uang
muka sebesar 20% dari nilai kontrak yang dibayarkan kepada
Penyedia Barang/Jasa setelah Penyedia Barang/Jasa
mengajukan tagihan pembayaran uang muka.
a.2. Pembayaran kedua dan seterusnya akan diatur lebih lanjut
secara rinci pada Surat Perjanjian.
b. Dalam memperhitungkan prestasi pekerjaan, apabila tidak ditentukan
lain, berlaku ketentuan sebagai berikut:
b.1. Semua bahan atau peralatan yang bisa dibeli setempat dalam
arti tidak diimport, yang sudah disediakan di Tapak tidak akan
diperhitungkan/dinilai sebagai prestasi.
b.2. Penilaian prestasi atas bahan dan/atau peralatan yang di import
adalah sebagai berikut:
b.2.1. Bukti Pembukaan Letter of Credit (L/C) atas nama (c.q) PT
Dirgantara Indonesia (Persero) dinilai sebesar 35% dari nilai
bahan dan/atau peralatan yang tercantum dalam L/C tersebut
dengan maksimum sebesar nilai L/C yang tercantum dalam
perincian harga dalam kontrak.

22
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
PENGADAAN PAKET PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI MESIN DAN RUANG MESIN CMM
DI HANGGAR GWS KP IV PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)

b.2.2. Bukti pelunasan L/C atas bahan dan/atau peralatan tersebut


dinilai sebesar 90% dari nilai bahan dan/atau peralatan yang
tercantum dalam L/C tersebut dengan maksimum sebesar 90%
dari nilai L/C yang tercantum dalam perincian harga dalam
kontrak.
b.2.3. Tibanya bahan dan/atau peralatan yang diimport yang
dinyatakan dalam berita acara dinilai sebasar 100% dari nilai
bahan dan/atau peralatan yang tercantum dalam perincian
harga dalam kontrak dalam keadaan belum terpasang.
b.2.4. Tidak ada harga yang dibayarkan oleh Pengguna Barang/Jasa
kepada Penyedia Barang/Jasa atas pembayaran yang terlambat.
b.3. Pengguna Barang/Jasa memproses permintaan pembayaran yang sah
dalam waktu sesingkat-singkatnya setelah diterimanya persyaratan
penagihan.
b.4. Dalam setiap pembayaran, berkas penagihan harus dilengkapi dengan:
b.4.1. Kuitansi Asli bermaterai cukup.
b.4.2. Berita Acara hasil Pelaksanaan pekerjaan.
b.4.3. Faktur Pajak.
b.4.5. Surat Setoran Pajak (S.S.P).
b.4.6. Foto Copy SPK/Kontrak.
16. Sanksi dan Denda Kelalaian
a. Apabila setelah kurun waktu yang ditentukan seperti tersebut dalam
butir 9.d. Penyedia Barang/Jasa tidak melaksanakan kegiatan di
lapangan maka PPK berhak membatalkan Surat Perjanjian/Kontrak
tersebut serta berhak mencairkan Jaminan Penawaran/Jaminan
Pelaksanaan.
b. Apabila karena kelalaian Penyedia Barang/Jasa, untuk meyelesaikan
suatu tahap Pelaksanaan Pekerjaan terjadi keterlambatan dari waktu
penyelesaian tahap pekerjaan yang dicantumkan dalam Rencana
Pelaksanaan yang diajukan sebelum memulai Pekerjaan, maka
Penyedia Barang/Jasa akan diberikan peringatan dari Tim Pengawas.
c. Demikian juga untuk setiap hari keterlambatan menyelesaiakan seluruh
Pekerjaan yang diakibatkan kelalaian Pelaksanaan, sehingga terjadi
keterlambatan dari waktu yang telah ditentukan dalam Dokumen
Kontrak (DK), maka untuk setiap hari keterlambatan akan dikenakan
denda sebesar 1‰(satu per mil) dari harga kontrak, sampai dengan
maksimum 5%(lima persen) dari harga kontrak.
d. Apabila terjadi keterlambatan seperti pada pasal 12.b dan 12.c., yang
mengakibatkan jumlah denda akumulatif melampaui 5%(lima persen)
dari Harga kontrak, maka PPK dapat menganggap Penyedia
Barang/Jasa mengundurkan diri secara sepihak dan PPK berhak
menunjuk Pihak Lain sebagai pengganti Penyedia Barang/Jasa yang
mengundurkan diri dengan memperhitungkan hak dan kewajiban
Penyedia Barang/Jasa yang mengundurkan diri. Semua hal-hal yang
diakibatkan pengunduran diri Penyedia Barang/Jasa akan tetap
dibebankan kepada Penyedia Barang/Jasa yang mengundurkan diri
atau Penyedia Barang/Jasa yang mengundurkan diri tetap diberi

23
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
PENGADAAN PAKET PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI MESIN DAN RUANG MESIN CMM
DI HANGGAR GWS KP IV PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)

kesempatan untuk melanjutkan pekerjaan tersebut dengan catatan


denda seperti pada pasal 12.b dan 12.c. tetap berlaku.
e. Jika Penyedia Barang/Jasa melalaikan ketentuan dalam Dokumen
Kontrak, maka akan diberikan peringatan tertulis I(pertama) oleh Tim
Pengawas (baik dalam bentuk Surat Peringatan ataupun Perintah
tertulis), dan apabila dalam waktu 7(tujuh) hari Kalender tidak juga
memperbaiki atau berusaha memperbaiki kelalaian tersebut, maka
kepada Penyedia Barang/Jasa akan diberikan peringatan tertulis II
(kedua).
f. Jika Penyedia Barang/Jasa setelah diberikan peringatan tertulis I dan II
tetap tidak melaksanakan atau berusaha melaksanakan kewajiban-
kewajibannya yang ditentukan dalam Dokumen Kontrak dan/atau
perintah dari Tim Pengawas, maka PPK melalui Tim Pengawas akan
memanggil Penyedia Barang/Jasa tersebut dan memberikan sanksi
yang dituangkan di dalam Berita Acara Rapat .
g. Sanksi dan peringatan tersebut diatas akan dijadikan salah satu
pertimbangan oleh PPK dalam melakukan seleksi Penyedia Barang/Jasa
pada pekerjaan-pekerjaan lain.
h. Dalam jangka waktu yang telah ditentukan terhitung sejak pekerjaan
diserahkan untuk pertama kalinya, pemeliharaan pekerjaan tetap
menjadi tanggungan Penyedia Barang/Jasa, karena itu Penyedia
Barang/Jasa diwajibkan mengadakan perbaikan/pembetulan atas
segala kekurangan dan cacat-cacat sehingga memuaskan Pengguna
Barang/Jasa. Apabila Penyedia Barang/Jasa tidak mengindahkan
perintah Pengguna Barang/Jasa, maka pekerjaan perbaikan tersebut
akan dilaksanakan oleh Pihak Ketiga atas perintah Pengguna
Barang/Jasa dan dengan biaya yang dibebankan kepada Penyedia
Barang/Jasa.
i. Apabila terjadi keterlambatan penyelesaian pekerjaan karena kelalaian
Penyedia Barang/Jasa, maka Penyedia Barang/Jasa wajib menanggung
semua resiko yang diakibatkan atas keterlambatan tersebut, temasuk
membayar biaya pengawasan sampai dengan selesainya pekerjaan.
17. Pekerjaan Tambah atau Kurang
a. Apabila menurut Tim Pengawas perlu diadakan perubahan bentuk,
kualitas atau kwantitas pekerjaan, baik yang merupakan pekerjaan
tambah atau pekerjaan kurang, maka Tim Pengawas atas persetujuan
PPK berhak memerintahkan Penyedia Barang/Jasa untuk
melaksanakan perubahan tersebut. Penyedia Barang/Jasa
berkewajiban melaksanakan perubahan pekerjaan (pekerjaan tambah
atau kurang) atas perintah Tim Pengawas.
b. Yang dimaksud perubahan pekerjaan (pekerjaan tambah atau kurang)
adalah sebagai berikut:
b.1. Menambah atau mengurangi kuantitas/volume dari jenis
pekerjaan tertentu yang termasuk dalam kontrak.
b.2. Menghapus/menghilangkan pekerjaan tertentu.
b.3. Merubah sifat, kualitas atau jenis dari pekerjaan tertentu.

24
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
PENGADAAN PAKET PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI MESIN DAN RUANG MESIN CMM
DI HANGGAR GWS KP IV PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)

b.4. Perubahan bentuk di atas sama sekali tidak mengurangi


kekuatan/berlakunya Kontrak, kecuali adanya perubahan biaya
atau hal-hal lain yang ditentukan Pengguna Barang/Jasa.
c. Pada dasarnya tidak ada perubahan pekerjaan (pekerjaan tambah atau
kurang) kecuali bila ada hal-hal yang tidak dapat dihindarkan adanya
perubahan pekerjaan (pekerjaan tambah atau kurang) yang
sebelumnya harus mendapatkan Surat Perintah Kerja (SPK) perubahan
pekerjaan (pekerjaan tambah atau kurang) dari PPK. Sebelum
keluarnya Surat Perintah Kerja tersebut apabila diperlukan Tim
Pengawas akan mengeluarkan Surat Perintah Kerja sebagai SPK
Sementara untuk perubahan pekerjaan (pekerjaan tambah atau
kurang).
d. Semua perhitungan perubahan pekerjaan (pekerjaan tambah atau
kurang) harus mengikuti harga satuan yang tercantum dalam perincian
harga penawaran yang telah disetujui bersama-sama yang merupakan
bagian dari Dokumen Kontrak.
e. Untuk pekerjaan yang tidak tercantum dalam perincian anggaran biaya
seperti dalam butir 13.d diatas, harga satuannya akan ditetapkan
bersama antara Penyedia Barang/Jasa, Panitia/Fungsi Pengadaan
Barang dan/atau Jasa, yang diasksikan oleh Tim Pengawas, Pengguna
Barang/Jasa (Pengguna) dan Tim Perencana.
f. Perubahan pekerjaan atau penggantian material yang mengakibatkan
terjadinya pekerjaan tambah yang tidak disertai dengan perintah
tertulis dari PPK tidak dibenarkan dan tidak akan dibayar.
g. Perubahan pekerjaan (pekerjaan tambah atau kurang) tidak boleh
digunakan sebagai alasan untuk merubah tanggal penyerahan
Pekerjaan Pertama Kali yang sudah dijadwalkan, kecuali atas
persetujuan tertulis dari PPK atas saran dari Tim Pengawas, Pengguna
Barang/Jasa (Pengguna) dan/atau Departemen Pengeloaan Fasiltas
dan Aset Perusahaan c/q Bidang Rekayasa dan Rancang Bangun
Fasilitas selaku Fungsi Perencana Fasilitas.
h. Baik untuk Pekerjaan Tambah maupun Pekerjaan Kurang, semua
perhitungan biaya akhir harus dilakukan sesuai dengan perincian
penawaran harga dari Penyedia Barang/Jasa yang merupakan bagian
dari Dokumen Kontrak, khususnya yang menyangkut keuntungan
Penyedia Barang/Jasa.
18. Perpanjangan Waktu Pelaksanaan
a. Jika disebabkan sesuatu perintah perubahan pekerjaan dari Pengguna
Barang/Jasa atau disebabkan karena keadaan yang berada diluar
kemampuan Penyedia Barang/Jasa, sehingga penyelesaian pekerjaan
mengalami kelambatan, maka Penyedia Barang/Jasa harus
memberitahukan secara tertulis kepada Pengguna Barang/Jasa dengan
keterangan-keterangan yang lengkap untuk mendapatkan
perpanjangan waktu Pelaksanaan pekerjaan.
Pemberitahuan ini harus diterima oleh Pengguna Barang/Jasa
selambat-lambatnya 14(empat belas) hari kalender sebelum batas
waktu penyelesaian berakhir.

25
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
PENGADAAN PAKET PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI MESIN DAN RUANG MESIN CMM
DI HANGGAR GWS KP IV PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)

b. Pengguna Barang/Jasa setelah menerima pemberitahuan ini akan


mempertimbangkan permohonan Penyedia Barang/Jasa tersebut.
Persetujuan mengenai perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan
atau sebagian dari padanya akan diberikan kepada Penyedia
Barang/Jasa secara tertulis.
c. Bila sampai 14(empat belas) hari kalender sebelum batas waktu
penyelesaian pekerjaan berakhir Penyedia Barang/Jasa belum
mengajukan permohonan perpanjangan waktu, maka batas waktu
penyelesaian pekerjaan tetap sesuai dengan yang dinyatakan dalam
Kontrak. Segala resiko akibat keterlambatan pekerjaan akan
diperhitungkan sejak saat itu.
19. Eskalasi Biaya dan Force Majure
a. Penyedia Barang/Jasa harus menanggung semua resiko fluktuasi biaya
yang mungkin timbul selama berlangsungnya Pelaksanaan pekerjaan,
kecuali dalam hal terjadinya “Force Majeure”.
b. Apabila selama dalam Pelaksanaan pekerjaan, terjadi hal-hal diluar
dugaan atau kekuasaan Penyedia Barang/Jasa yang dapat dianggap
sebagai Force Majeure yang secara langsung mempengaruhi
Pelaksanaan pekerjaan, baik waktu penyelesaian atau harga
pekerjaan, Penyedia Barang/Jasa dapat meminta pertimbangan
Pengguna Barang/Jasa. Pengguna Barang/Jasa akan memberikan
keputusan yang bijaksana untuk mengadakan penyesuaian akibat
Force Majeure tersebut.
c. Yang dapat dianggap sebagai Force Majeur adalah hal-hal sebagai
berikut:
c.1. Bencana alam seperti banjir, gempa bumi dan angin topan
serta huru-hara dan kebakaran yang disebabkan oleh faktor-
faktor extern yang mengganggu Pelaksanaan pekerjaan.
c.2. Peraturan Pemerintah dalam bidang import dan Peraturan
Pemerintah dalam bidang perekonomian yang mempunyai
efek langsung pada pekerjaan dan telah dikeluarkan
peraturan Pelaksanaannya.
c.3. Peraturan Pemerintah dalam bidang moneter dan perburuhan
yang mempunyai efek langsung pada pekerjaan dan telah
dikeluarkan peraturan Pelaksanaannya.
d. Terjadinya Force Majeur, apapun akibatnya sama sekali tidak dapat
menjadi alasan untuk pembatalan Kontrak.
e. Penyedia Barang/Jasa harus segera memberitahukan kepada
Pengguna Barang/Jasa atas timbulnya suatu kejadian “Force Majeure“
tidak lebih dari 7(tujuh) hari kalender sejak terjadinya Force Majeur.
Jika batas waktu ini dilampaui, hak untuk menunjukkan adanya Force
Majeur dan hak untuk menuntut akibat Force Majeure tersebut akan
hilang.
20. Asuransi
a. Penyedia Barang/Jasa diwajibkan menutup asuransi contruction
equipmentnya sendiri.

26
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
PENGADAAN PAKET PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI MESIN DAN RUANG MESIN CMM
DI HANGGAR GWS KP IV PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)

b. Contructor’s All Risk (CAR) dan/atau Erection All Risk (EAR) termasuk
Thirt Party Liability (TPL) Insurance adalah termasuk beban yang harus
ditutup oleh Penyedia Barang/Jasa.
c. Resiko sendiri yang tidak dapat dibayarkan oleh Perusahaan Asuransi,
baik karena ketentuan deductible maupun kenaikan harga menjadi
tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa. Biaya premi tambahan (jika
ada) untuk mengembalikan nilai pertanggungan menjadi sebesar nilai
semula setelah terjadi claim menjadi tanggung jawab Penyedia
Barang/Jasa.
d. Penyedia Barang/Jasa wajib mengikut sertakan program jaminan sosial
tenaga kerja (Jamsostek) untuk semua tenaga kerja yang bekerja pada
proyek ini dalam jaminan kecelakaan dan/atau kematian, kepada
perusahaan Asuransi yang mempunyai program Jaminan Sosial Tenaga
Kerja (JAMSOSTEK).
e. Penyedia Barang/Jasa wajib menyerahkan polis penutupan asuransi
kepada Pengguna Barang/Jasa.
21. Jaminan Kualitas
Penyedia Barang/Jasa menjamin pada Pengguna Barang/Jasa dan Tim
Pengawas, bahwa semua bahan dan perlengkapan untuk pekerjaan adalah
sama sekali baru, kecuali ditentukan lain, serta Penyedia Barang/Jasa
menyetujui bahwa semua pekerjaan direcanakan dengan baik, bebas dari
cacat, teknis maupun estetis serta sesuai dengan Dokumen Kontrak. Apabila
diminta, Penyedia Barang/Jasa sanggup memberikan bukti-bukti mengenai
hal-hal tersebut dan melaksanakan uji kualitas pada laboratorium independen
atas biaya Penyedia Barang/Jasa sendiri pada butir ini.
Sebelum mendapat persetujuan dari Tim Pengawas, bahwa semua pekerjaan
yang telah diselesaikan dengan sempurna, tetap menjadi tanggung jawab
Penyedia Barang/Jasa sepenuhnya.

22. Nama Pabrikan/Merk Yang Ditentukan


Apabila pada Spesifikasi Teknis ini disebutkan nama pabrik/merk dan satu
jenis bahan/komponen, maka Penyedia Barang/Jasa berkewajiban
menawarkan dan memasang sesuai dengan yang ditentukan. Jadi tidak ada
alasan bagi Penyedia Barang/Jasa pada waktu pemasangan menyatakan
barang tersebut sudah tidak terdapat lagi dipasaran ataupun sukar didapat
dipasaran.
Untuk barang-barang yang harus diimport, segera setelah ditunjuk sebagai
pemenang, Penyedia Barang/Jasa harus sesegera mungkin memesan pada
agennya di Indonesia. Apabila Penyedia Barang/Jasa telah berusaha untuk
memesan namun pada saat pemesanan bahan/merek tersebut tidak
ada/sukar diperoleh dan dinyatakan dengan bukti tertulis, maka Tim
Pengawas dengan persetujuan tertulis dari Pengguna Barang/Jasa akan
menentukan sendiri alternatif merk lain dengan Spesifikasi minimum yang
sama.
Setelah 1 (satu) bulan penunjukan pemenang, Penyedia Barang/Jasa harus
memberikan kepada Pengguna Barang/Jasa fotocopy dari bukti pemesanan
material yang diimport pada agen atau pun importir lainnya, yang

27
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
PENGADAAN PAKET PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI MESIN DAN RUANG MESIN CMM
DI HANGGAR GWS KP IV PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)

menyatakan bahwa material-material tersebut telah dipesan ( order import)


dan perkiraan waktu kedatangannya.
23. Perselisihan
a. Perselisihan yang mungkin timbul sebagai akibat Pelaksanaan kontrak,
akan diselesaikan secara musyawarah dan mufakat antara Pengguna
Barang/Jasa dan Penyedia Barang/Jasa.
b. Untuk perselisihan di luar Bidang Teknik, maka para pihak bersepakat
memilih dan menyelesaikan pada kedudukan hukum yang tetap di
Pengadilan Negeri Klas I Bandung.
c. Perselisihan di bidang Teknik akan diselesaikan di Badan Arbitrase
Nasional Indonesia (BANI) di Jakarta.
d. Keputusan dan ketentuan prosedur penyelesaian yang ditetapkan oleh
BANI mengikat Kedua Belah Pihak.
24. Sub Penyedia Barang/Jasa (Sub Penyedia Barang/Jasa)
a. Dalam melaksanakan pekerjaan, Penyedia Barang/Jasa tidak
diperkenankan mengalihkan sebagian atau seluruh pekerjaan kepada
pihak ketiga (sebagai sub Penyedia Barang/Jasa atau sub Penyedia
Barang/Jasa), kecuali pada hal-hal tertentu yang telah disetujui
Pengguna Barang/Jasa melalui Tim Pengawas berdasarkan
pertimbangan Departemen Pengeloaan Fasiltas dan Aset Perusahaan
c/q Bidang Rekayasa dan Rancang Bangun Fasilitas selaku Fungsi
Perencana Fasilitas di PT Dirgantara Indonesia (Persero).
b. Persetujuan diberikan seperti pada pasal 18.a. tidak membebaskan
Penyedia Barang/Jasa dari tanggung jawab sepenuhnya atas bagian
pekerjaan yang dialihkan kepada pihak ketiga.
c. Dalam hal Penyedia Barang/Jasa mengalihkan sebagian pekerjaan
tertentu kepada pihak ketiga, Pengguna Barang/Jasa berwenang
mengambil tindakan apapun yang diperlukan untuk menyelamatkan
proyek khususnya pekerjaan, tanpa mengurangi hak dan kewajiban
Penyedia Barang/Jasa yang diatur dalam kontrak. Tindakan tersebut
dapat berupa pembayaran langsung kepada pihak ketiga (sub
Penyedia Barang/Jasa atau sub Penyedia Barang/Jasa) apabila
diperlukan.
25. Jaminan Pelaksanaan.
a. Penyedia Barang/Jasa harus menyerahkan Surat Jaminan Pelaksanaan
Pekerjaan kepada Pengguna Barang/Jasa sebelum penanda tanganan
Surat Perjanjian. Surat Jaminan Pelaksanaan berupa Surat Jaminan
dari Bank Umum (tidak termasuk Bank Perkreditan Rakyat) atau
Perusahaan Asuransi Kerugian yang memiliki Program asuransi
kerugian (Surety Bond) dan mempunyai dukungan reasuransi
sebagaimana persyaratan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan
Republik Indonesia.
b. Dalam hal Penyedia Barang/Jasa mengundurkan diri setelah menanda
tangani Surat Perjanjian, maka Jaminan Pelaksanaan akan menjadi
milik PT Dirgantara Indonesia (Persero).
c. Besarnya Jaminan Pelaksanaan ditentukan sebesar 5% (lima persen)
dari nilai kontrak.

28
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
PENGADAAN PAKET PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI MESIN DAN RUANG MESIN CMM
DI HANGGAR GWS KP IV PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)

d. Apabila harga penawaran yang diajukan oleh Penyedia Barang/Jasa


dibawah 80% Harga Perkiraan Sendiri (HPS) dan ditunjuk sebagai
pemenang lelang, maka jaminan Pelaksanaan dinaikkan sebesar (5% x
80% x Harga Perkiraan Sendiri).
e. Apabila dalam Pelaksanaan terjadi perubahan jangka waktu
Pelaksanaan (perpanjangan waktu), maka Penyedia Barang/Jasa
diwajibkan untuk memperbaharui masa berlakunya Surat Jaminan
Pelaksanaan sesuai dengan jangka waktu yang disepakati (Jaminan
harus berlaku sampai dengan masa penyelesaian pekerjaan).
f. Biaya untuk mendapatkan Jaminan Pelaksanaan tersebut menjadi
tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa.
g. Jaminan Pelaksanaan akan dikembalikan kepada Penyedia Barang/Jasa
apabila masa berlakunya kontrak telah berakhir dan telah dilakukan
serah terima pekerjaan.
26. Kewajiban Penyedia Barang/Jasa.
a. Penyedia Barang/Jasa harus menunjuk “Director in Charge” sebagai
wakil penuh dari perusahaannya untuk menyelesaikan masalah-
masalah berkenaan dengan Pelaksanaan Pekerjaan.
b. Penyedia Barang/Jasa harus menempatkan wakil yang bertanggung
jawab dan mempunyai kekuasaan penuh atas Pelaksanaan Pekerjaan.
c. Pengguna Barang/Jasa tidak menanggung biaya pembuatan Dokumen
Kontrak termasuk Gambar Kontrak.
d. Penyedia Barang/Jasa wajib menyediakan 1(satu) set Dokumen
Kontrak di dalam Tapak untuk digunakan sebagai dasar Pelaksanaan
Pekerjaan, Penyedia Barang/Jasa tidak boleh melaksanakan Pekerjaan
tanpa kelengkapan Dokumen Kontrak.
e. Penyedia Barang/Jasa harus menjamin Pelaksanaan pekerjaan
dilapangan sesuai dengan peraturan dalam Dokumen Kontrak.
f. Paling lambat 7(tujuh) hari kalender sesudah Surat Perjanjian ditanda
tangani (keluarnya SPK) Penyedia Barang/Jasa diwajibkan
menyerahkan kepada Tim Pengawas untuk disetujui hal-hal sebagai
berikut:
f.1. Jadwal waktu Pelaksanaan beserta “Net Work Planning”
f.2. Perkiraan Tahapan Pembayaran.
f.3. Skema organisasi Penyedia Barang/Jasa untuk melaksanakan
Pekerjaan berikut nama penanggung jawab, tenaga ahli “ full
time” serta “Director in Charge”
f.4. Daftar dan jadwal waktu kedatangan material import (jika ada).
g. Penyedia Barang/Jasa wajib meneliti Dokumen Kontrak. Jika terdapat
perbedaan-perbedaan yang dapat membawa akibat terhadap segi
konstruksi, arsitektural, fungsi teknik, baik yang menyangkut segi
kemudahan Pelaksanaan, pelayanan (operation), maupun perawatan
atau pembiayaan, Penyedia Barang/Jasa harus segera
memberitahukan kepada Tim Pengawas yang akan menetapkan
kebijaksanaan yang harus diambil.
h. Penyedia Barang/Jasa wajib melaksanakan tugasnya dalam
Pelaksanaan Pekerjaan dengan mempergunakan segala pengetahuan
dan keahliannya, memegang teguh disiplin yang kuat diantara

29
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
PENGADAAN PAKET PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI MESIN DAN RUANG MESIN CMM
DI HANGGAR GWS KP IV PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)

pegawai-pegawainya/karyawan-karyawannya dan tidak akan


mempekerjakan pegawai yang tidak sesuai atau tidak mempunyai
keahlian dalam tugas yang diberikan kepadanya.
i. Penyedia Barang/Jasa harus menempatkan cukup tenaga ahli yang
bekerja sepenuhnya dalam tapak untuk melaksanakan Pekerjaan dan
harus bertanggung jawab atas tindakan dan kelalaian semua wakil,
pekerja dan orang lain yang melaksanakan sebagain atau seluruh
pekerjaan.
j. Sebelum melaksanakan setiap bagian dari Pekerjaan Penyedia
Barang/Jasa harus meminta ijin tertulis kepada Tim Pengawas terlebih
dahulu. Semua ijin dalam bentuk apapun yang diberikan Tim
Pengawas, sama sekali tidak mengurangi tanggung jawab Penyedia
Barang/Jasa untuk melaksanakan Pekerjaan sesauai dengan semua
persyaratan yang ditentukan dalam Dokumen Kontrak.
k. Penyedia Barang/Jasa wajib mengindahkan petunjuk, teguran dan
perintah tertulis dari Tim Pengawas.
l. Penyedia Barang/Jasa harus menjamin bahwa semua bahan-
bahan/peralatan yang disediakan adalah baru, kecuali bila ditentukan
lain, dan bahwa pekerjaan yang dihasilkan berkualiatas baik, bebas
dari kesalahan, kerusakan dan sesauai dengan Dokumen Kontrak.
m. Penyedia Barang/Jasa bertanggung jawab atas perawatan,
pengawasan dan penjagaan pengamanan fisik dan teknis selama
dalam Pelaksanaan pekerjaan, sejak mulainya Pelaksanaan Pekerjaan
sampai dengan Penyerahan kedua kali.
n. Selama Pelaksanaan Pekerjaan Penyedia Barang/Jasa wajib
memberikan kemudahan bagi Pengguna Barang/Jasa, Tim Pengawas,
Pengguna Barang/Jasa (Pengguna) dan Fungsi Perencana Fasilitas PT
Dirgantara Indonesia (Persero) untuk memasuki dan mengunjungi
tapak.
o. Penyedia Barang/Jasa wajib memelihara kesejahteraan pekerja dan
karyawannya dan menyediakan perlengkapan pertolongan pertama
pada kecelakaan (P3K) dan peralatan keselamatan kerja (safety) yang
diperlukan serta menyediakan dan mewajibkan semua
pekerja/karyawannya untuk selalu bekerja di dalam tapak dengan
menggunakan alat-alat keselamatan kerja ( safety) seperti topi
pengaman, sabuk pengaman pada waktu memanjat/bekerja di atas
(ketinggian), kaca mata alas, dan lain sebagainya sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
p. Penyedia Barang/Jasa wajib hadir dalam setiap rapat (baik rapat
koordinasi proyek maupun rapat-rapat yang lainnya) yang diperlukan
sehubungan dengan Pelaksanaan pekerjaan.
q. Penyedia Barang/Jasa wajib memelihara kebersihan dalam tapak
selama Pelaksanaan pekerjaan dan menyerahkan Pekerjaan dalam
keadaan bersih. Pembersihan di atas harus dilaksanakan setiap hari
setelah selesai melaksanakan pekerjaan atau sore hari.
r. Penyedia Barang/Jasa harus mengumpulkan, membersihkan dan
mengangkut sampah, kotoran dan sisa bahan bangunan yang
dihasilkan akibat Pelaksanaan Pekerjaan, keluar dari tapak atau ke

30
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
PENGADAAN PAKET PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI MESIN DAN RUANG MESIN CMM
DI HANGGAR GWS KP IV PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)

tempat lain yang ditunjuk dan disetujui oleh Tim Pengawas. Pada
waktu penyelesaiaan pekerjaan, Penyedia Barang/Jasa harus
meninggalkan Pekerjaan dalam keadaan bersih.
s. Apabila Dokumen Kontrak atau Peraturan mensyaratkan suatu
pekerjaan untuk diperiksa dan diuji untuk disetujui, Penyedia
Barang/Jasa harus memberitahukan tempat pada waktunya kepada
Tim Pengawas untuk persiapan dan pengaturan waktu Pelaksanaan
pemeriksaan tersebut, sehingga Tim Pengawas dapat melakukan
pemeriksaan atau pengujian tersebut dengan baik. Penyedia
Barang/Jasa bertanggung jawab atas semua biaya pemeriksaan
dan/atau pengujian yang disebut dalam Dokumen Kontrak, kecuali bila
ditentukan lain.
t. Penyedia Barang/Jasa harus melaksanakan perbaikan-perbaikan atas
kerusakan atau kurang sempurnanya pekerjaan akibat kelalaian
selama Pelaksanaan pekerjaan. Semua biaya perbaikan pekerjaan
tersebut di atas menjadi tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa.
u. Penyedia Barang/Jasa berkewajiban menyerahkan pernyataan tertulis
kesanggupan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal/jangka
waktu Pelaksanaan yang telah disetujui kepada Tim Pengawas setiap
Minggu dimulai sejak Minggu kedua setelah keluarnya Surat Perjanjian
(SPK).

(Contoh Surat Penawaran)

SURAT PENAWARAN

Nomor :…………………………..
Tanggal :…………………………..
Lampiran:…………………………..
________________________________________________________________

Kepada Yth.:
Ketua Panitia Pengadaan Barang dan Jasa
Umum PT Dirgantara Indonesia (Persero)
Jalan Pajajaran No. 154 Bandung 40174
Yang bertanda tangan dibawah ini : … (diisi nama & alamat perusahaan yang
menawar).
Dalam hal ini diwakili oleh
Nama : …………………………………………………….
Jabatan dalam perusahaan : ………………………………………………......

31
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
PENGADAAN PAKET PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI MESIN DAN RUANG MESIN CMM
DI HANGGAR GWS KP IV PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)

Setelah membaca dan mempelajari dengan seksama Undangan Pelelangan, seluruh isi
Dokumen Pengadaan dan setelah mengadakan kunjungan ke tapak serta membiasakan
diri dengan keadaan setempat sehubungan dengan Pekerjaan, dengan ini menyatakan:
1. Ketentuan Pelaksanaan (KP) tentang Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa Nomor:
30-KP-001C tanggal 22 Februari 2017, Administrative Procedure tentang Pengadaan
Barang/Jasa dengan Metoda lelang Nomor: 30-AP-002 tanggal 05 Oktober 2012,
Administrative Procedure (AP) Nomor: 30-AP-003 tanggal 20 Mei 2013.
2. Sanggup mengadakan bahan-bahan, tenaga kerja dan peralatan yang diperlukan
dan melaksanakan:
Pekerjaan : ... (diisi nama pekerjaan yang dilelangkan).
Proyek : Paket Pekerjaan Rekondisi Hanggar FAL untuk Pekerjaan Perbaikan
Talang, Pengecatan dan Perbaikan Pintu di Hanggar CBC KP IV.
Lokasi : Di Hanggar CBC Kawasan Produksi IV (KP IV) PT
Dirgantara Indonesia (Persero), Jalan Pajajaran No. 154
Bandung 40174.

Yang dilelangkan pada hari ... tanggal ... bertempat di Ruang Rapat PT Dirgantara
Indonesia (Persero), Jalan Pajajaran No. 154 Bandung.
Berdasarkan kepada: Isi Dokumen Pengadaan dan Berita Acara Penjelasan
(Aanwijzing) Nomor: … tanggal ....
Dengan harga sebesar Rp…,00 tertulis: (….)
Dalam jangka waktu Pelaksanaan … hari kalender, tertulis: (….) hari kalender.
3. Surat Penawaran ini mengikat untuk periode 90(sembilan puluh) hari kalender
setelah tanggal tersebut dalam Surat Penawaran ini.
4. Jaminan Penawaran bersama ini diserahkan, berupa Bank Garansi dari Bank: … No.:
… tertanggal … sebesar Rp...,00 tertulis: (…).

Bandung, (hari, bulan, tahun)


Peserta Lelang
PT ……………………………………..
(Tanda tangan, bermaterai Rp. 6.000,00
Cap Perusahaan)

(………………………………………….)

III. PERSYARATAN KHUSUS


1. Umum
a. Persyaratan Umum dan Persyaratan Khusus, termasuk instruksi
kepada Penyedia Barang/Jasa merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari isian persyaratan Pelaksanaan dan uraian pekerjaan
ini.

32
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
PENGADAAN PAKET PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI MESIN DAN RUANG MESIN CMM
DI HANGGAR GWS KP IV PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)

b. Penyedia Barang/Jasa harus mengikuti semua persyaratan yang


ditentukan baik yang tertulis maupun yang tertera dalam gambar
Pelaksanaan.
2. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan meliputi pengerahan tenaga kerja, pengadaan material,
peralatan, pengangkutan dan semua pelayanan yang diperlukan
bagi Penyedia Barang/Jasa pekerjaan sampai dengan selesai, kecuali
bila ditentukan lain di dalam Dokumen Kontrak.
b. Pekerjaan harus dilaksanakan sesuai dengan Dokumen Kontrak.
c. Kondisi tapak berada dalam keadaan seperti yang dilihat pada saat
peninjauan lapangan oleh Penyedia Barang/Jasa.
3. Gambar Pelaksanaan dan Contoh.
a. Sebelum Pelaksanaan setiap bagian pekerjaan, apabila diperlukan
Penyedia Barang/Jasa harus membuat dan menyerahkan rencana
Gambar Pelaksanaan (shop drawing) yang meliputi detail
pemasangan, cara pemasangan baik berdasarkan syarat-syarat
teknis maupun rekomendasi pabrik, cara fabrikasi, detail
pemasangan setiap peralatan atau bagian pekerjaan terutama pada
daerah yang merupakan pertemuan antara pekerjaan yang satu
dengan yang lainnya dengan ketentuan sebagai berikut:
a.1. Penyedia Barang/Jasa harus menyerahkan rencana Gambar
Pelaksanaan rangkap 5(lima) kepada Tim Pengawas untuk
dikoreksi atau disetujui. Hasil koreksi dan/atau persetujuan
(kalau tidak ada koreksi) secara tertulis akan disampaikan
kepada Penyedia Barang/Jasa, selambat-lambatnya 14(empat
belas) hari setelah diterima Tim Pengawas (cap dan tanggal
penerimaan di Tim Pengawas).
a.2. Penyedia Barang/Jasa harus memperbaiki kembali semua
koreksi dari Tim Pengawas tersebut di atas dalam waktu
selambat-lambatnya 7(tujuh) hari kalender.
a.3. Setelah rencana Gambar Pelaksanaan tersebut diperbaiki
sesuai dengan koreksi Tim Pengawas, Penyedia Barang/Jasa
harus mencetak dan menyerahkan 5(lima) set gambar
tersebut kepada Tim Pengawas untuk disahkan menjadi
Gambar Pelaksanaan dan Penyedia Barang/Jasa berhak
menerima 2(dua) set dari padanya.
a.4. Semua biaya pembuatan rencana Gambar Pelaksanaan dan
cetak Gambar Pelaksanaan adalah tanggung jawab Penyedia
Barang/Jasa.
a.5. Persetujuan Tim Pengawas atas Gambar Pelaksanaan di atas
sama sekali tidak mengurangi tanggung jawab Penyedia
Barang/Jasa untuk melaksanakan Pekerjaan sesuai dengan
Dokumen Kontrak.
b. Informasi-informasi lain yang diperlukan namun tidak disertakan
didalam dokumen ini, maka menjadi kewajiban Penyedia
Barang/Jasa untuk mempertanyakan ataupun mencari informasi
tersebut untuk kelengkapan penawarannya ataupun untuk

33
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
PENGADAAN PAKET PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI MESIN DAN RUANG MESIN CMM
DI HANGGAR GWS KP IV PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)

kelengkapan dan kesempurnaan fungsi dari hasil Pelaksanaan


pekerjaan.
c. Penyedia Barang/Jasa wajib memeriksa kondisi lapangan (Tapak)
terhadap kemungkinan kesalahan, kekurangan dan ketidak cocokan
informasi. Apabila terdapat kesalahan, kekurangan dan ketidak
cocokan informasi, maka penyempurnaan dan pembetulannya harus
diajukan dalam bentuk tertulis pada waktu rapat penjelasan
pekerjaan (Aanwijzing).
d. Selambat-lambatnya 14(empat belas) hari kalender sebelum
Penyerahan Pertama kali Penyedia Barang/Jasa harus menyerahkan
kepada Tim Pengawas:
d.1. Lima set “Gambar Purna Bangun” (As Built Drawing) dari
Pekerjaan yang telah dilaksanakan. Rencana Gambar Purna
Bangun (As Built Drawing) ini harus disetujui terlebih dahulu
oleh Pengguna Barang/Jasa atau yang mewakilinya,
Pengguna Barang/Jasa (Pengguna), Fungsi Perencana
Fasilitas PT Dirgantara Indonesia (Persero) dan Tim
Pengawas, baik dalam isi maupun bentuknya, sebelum
diperbanyak dan diserahkan.
d.2. Lima set Manual atau Buku Petunjuk (apabila diperlukan)
terdiri dari 1(satu) set dilampiri brosur-brosur asli dan 5(lima)
set dilampiri copi brosur-brosur dari pekerjaan yang telah
dilaksanakan, yang meliputi data-data umum, teknis, operasi
dan perawatan. Rencana Manual ini harus disetujui terlebih
dahulu oleh Pengguna Barang/Jasa atau yang mewakilinya,
Pengguna Barang/Jasa /Pengguna, Fungsi Perencana Fasilitas
PT Dirgantara Indonesia (Persero) dan Tim Pengawas, baik
dalam isi maupun bentuknya, sebelum diperbanyak dan
diserahkan.
d.3. Lima set sertifikat/surat-surat ijin khusus (apabila diperlukan)
terdiri dari 1(satu) set asli dan 4(empat) set copy
sertifikat/surat-surat ijin dari semua instansi yang berwenang
atas hasil pekerjaan, misalnya Surat ijin
penggunaan/Sertifikat dari Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kota Bandung untuk Pekerjaan yang sangat
terkait dengan aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3)/Safety, Surat hasil Pengujian/Pengukuran hasil
pekerjaan, dan lain-lain.
4. Klausal Disebutkan Kembali
Di dalam pelaksanaan pekerjaan bila terdapat perbedaan antara RKS
dengan gambar rencana maka perbedaan tersebut harus diteliti bersama
antara Pengguna Barang/Jasa, Tim Perencanaan, dan Tim Pengawas
dengan Penyedia Barang/Jasa dan segera dilakukan kesepakatan untuk
memutuskan persyaratan yang dipakai sebagai acuan pelaksanaan
pekerjaan. Kesepakatan tersebut dituangkan dalam berita acara yang
ditanda tangani bersama.
5. Standard/aturan

34
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
PENGADAAN PAKET PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI MESIN DAN RUANG MESIN CMM
DI HANGGAR GWS KP IV PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)

Material ataupun Pelaksanaan pekerjaan harus memenuhi syarat dan


ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan antara lain SNI, peraturan
keselamatan dan kesehatan kerja dan peraturan perundang-undangan lain
yang tidak bertentangan dengan ketentuan-ketentuan yang diberlakukan.
6. Daftar material dan nama pabrik/merk
a. Pada waktu pengajuan penawaran, Penyedia Barang/Jasa wajib
menyertakan/melampirkan daftar material yang lebih terperinci dan
sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah ditentukan pada Paket
Pekerjaan ini.
b. Dalam daftar material tersebut harus disebutkan pabrik , merk,
manufacture, type lengkap dengan brosur/katalog.
c. Daftar material yang diajukan pada waktu penawaran ini bersifat
mengikat, dan apabila pada saat pemasangan barang/merk tersebut
sukar diperoleh dipasaran, maka Pengguna Barang/Jasa melalui Tim
Pengawas dapat menentukan merk lain dengan spesifikasi teknis
minimal sama dan semua resiko biaya akibat hal diatas menjadi
tanggung jawab Pelaksanaan.
7. Contoh Bahan dan Pengadaan
a. Penyedia Barang/Jasa, sebelum melaksanakan pekerjaan
pemasangan dan/atau penyediaan (baik membeli maupun
mengimport) setiap jenis bahan dan/atau peralatan bangunan yang
disyaratkan dalam Dokumen Kontrak, harus menyerahkan contoh
atau brosur asli bahan atau peralatan tersebut sebanyak 2(dua) set
terlebih dahulu kepada Tim Pengawas untuk mendapatkan
persetujuan dari Pengguna Barang/Jasa atau yang mewakilinya,
Pengguna Barang/Jasa (Pengguna), Departemen Pengeloaan
Fasiltas dan Aset Perusahaan c/q Bidang Rekayasa dan Rancang
Bangun Fasilitas selaku Fungsi Perencana Fasilitas di PT Dirgantara
Indonesia (Persero) dan Tim Pengawas dengan ketentuan sebagai
berikut:
a.1. Untuk bahan bangunan lokal atau import yang mudah didapat
dipasaran, misalnya kabel listrik, pipa, keramik, wastafel dan
urinoir, Penyedia Barang/Jasa harus menyerahkan contoh
dan brosurnya.
a.2. Untuk bahan dan/atau peralatan khusus yang harus di import,
Penyedia Barang/Jasa harus menyerahkan brosur yang
lengkap.
a.3. Satu set dari contoh atau brosur asli bahan dan/atau
peralatan tersebut akan dikembalikan kepada Penyedia
Barang/Jasa sesudah mendapatkan cap persetujuan dari
Pengguna Barang/Jasa atau yang mewakilinya, Pengguna
Barang/Jasa (Pengguna), Tim Pengawas dan Departemen
Pengeloaan Fasiltas dan Aset Perusahaan c/q Bidang
Rekayasa dan Rancang Bangun Fasilitas selaku Fungsi
Perencana Fasilitas di PT Dirgantara Indonesia (Persero)
untuk dilaksanakan, sedangkan 1(satu) set lagi disimpan Tim
Pengawas sebagai dokumen.

35
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
PENGADAAN PAKET PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI MESIN DAN RUANG MESIN CMM
DI HANGGAR GWS KP IV PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)

b. Semua biaya pengadaan contoh atau brosur asli tersebut adalah


tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa.
c. Persetujuan dari Pengguna Barang/Jasa atau yang mewakilinya,
Pengguna Barang/Jasa (Pengguna), Tim Pengawas dan Departemen
Pengeloaan Fasiltas dan Aset Perusahaan c/q Bidang Rekayasa dan
Rancang Bangun Fasilitas selaku Fungsi Perencana Fasilitas di PT
Dirgantara Indonesia (Persero) atas contoh atau brosur asli bahan
dan/atau peralatan bangunan dalam pasal ini sama sekali tidak
mengurangi tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa untuk
melaksanakan Pekerjaan pemasangan dan/atau penyediaan
bahan/peralatan bangunan sesuai dengan Dokumen Kontrak.
8. Koordinasi
Dalam Pelaksanaan pekerjaan maka menjadi kewajiban Penyedia
Barang/Jasa untuk meminta ijin tertulis kepada Tim Pengawas yang
ditunjuk PT Dirgantara Indonesia (Persero) dan selanjutnya Tim Pengawas
melaksanakan koordinasi dengan pihak-pihak terkait.
9. Perbaikan
Semua akibat dari pekerjaan ini berupa kerusakan atau sisa-sisa material
harus dirapihkan atau dibuang ditempat yang ditentukan oleh Tim
Pengawas yang ditunjuk PT Dirgantara Indonesia (Persero).
10. Pengujian
Penyedia Barang/Jasa harus melakukan test fungsi terhadap pekerjaan ini
sebelum dilaksanakan serah terima kepada PT Dirgantara Indonesia
(Persero).

11. Penawaran dan Pengerjaan


Paket ini adalah secara menyeluruh sedemikian rupa sehingga butir-butir
penawaran sudah merupakan suatu kelengkapan yang menyeluruh dan
mengikat.
12. Peraturan Teknis dan Ketentuan
Dalam melaksanakan pekerjaan, kecuali bila ditentukan lain dalam Rencana
Kerja dan Syarat-syarat (RKS) ini, berlaku dan mengikat ketentuan-
ketentuan di bawah ini termasuk segala perubahan dan tambahannya :
a. Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1991 (PBI-1991);
b. Peraturan Umum dari Dinas Kesehatan Kerja Departemen Tenaga
Kerja;
c. Standard dan Tata Cara Perhitungan Struktur untuk Bangunan
Gedung (SKSNIT-15-1991-03);
d. Peraturan Semen Portland Indonesia N1-08;
e. Pedoman Perencanaan Pembebanan Untuk Rumah dan Gedung (SKBI-
1987).
Peraturan dan Ketentuan lain yang dikeluarkan oleh Jawatan/Instansi
Pemerintah setempat, yang bersangkutan dengan permasalahan
bangunan. Untuk melaksanakan pekerjaan dalam butir tersebut diatas,
berlaku dan mengikat pula :

36
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
PENGADAAN PAKET PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI MESIN DAN RUANG MESIN CMM
DI HANGGAR GWS KP IV PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)

a. Gambar pelaksanaan yang dibuat Tim Perencana yang sudah


disahkan oleh Direksi termasuk juga gambar-gambar detail yang
diselesaikan oleh Penyedia Barang/Jasa dan sudah disahkan/disetujui
Tim Pengawas;
b. Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pekerjaan;
c. Berita Acara Penjelasan Pekerjaan;
d. Surat Perintah Kerja (SPK);
e. Surat Penawaran beserta lampiran-lampirannya;
f. Jadwal Pelaksanaan (Tentative Time Schedule) yang telah disetujui;
g. Kontrak/Surat Perjanjian Pemborongan.

IV. PERSYARATAN TEKNIS


1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan persiapan meliputi:
a.1. Mobilisasi dan demobilisasi material dan alat-alat kerja
a.2. Pembersihan lokasi kerja (baik sebelum maupun setelah
pekerjaan selesai) dan Pengukuran kembali
a.3. Kepesertaan Jaminan Sosial Tenaga Kerja bagi personil yang
terlibat proyek ini.
a.4. Peralatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Safety)
a.5. Gambar Purna Bangun (As Built Drawing)
b. Pekerjaan Tanah meliputi:
b.1. Galian Tanah
b.2. Pemadatan Tanah (material existing)
b.3. Urugan Pasir dibawah Lantai Kerja
b.4. Lantai Kerja dibawah Bangunan
b.5. Urugan Tanah Kembali
b.6. Buang Tanah Sisa Galian
c. Pekerjaan Pondasi Mesin meliputi:
c.1. Pembuatan Pondasi
c.2. Pembuatan Saluran Peredam Getaran
d. Pekerjaan Ruang Mesin meliputi:
d.1. Pembuatan Kolom
d.2. Pembuatan Balok
d.3. Perbaikan Plat Lantai
d.4. Pekerjaan Plafond Accoustic + Rangka Lengkap assesories
d.5. Pekerjaan Balok melintang Double CNP 150.65.20 - t.3,2
d.6. Pekerjaan Jendela dengan Kaca 8mm lengkap asessories
d.7. Pekerjaan Pintu rangka Baja plat aluminium dengan inner pintu
kecil (Kaca Tempered)
d.8. Pekerjaan Dinding bata ringan dengan acian atau sesuai
existing
d.9. Pekerjaan Mekanikal
d.10. Pekerjaan Elektrikal
e. Pekerjaan Girder Crane
f. Pekerjaan Lain-lain.

37
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
PENGADAAN PAKET PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI MESIN DAN RUANG MESIN CMM
DI HANGGAR GWS KP IV PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)

2. Persyaratan Pelaksanaan Pekerjaan.


a. Persyaratan Pelaksanaan pekerjaan persiapan.
a.1. Untuk melaksanakan mobilisasi dan demobilisasi material dan
peralatan kerja Pelaksanaan harus terlebih dahulu mendapatkan
ijin dari Tim Pengawas dan pihak-pihak yang terkait
(Pengamanan dan Pengguna Barang/Jasa).
a.2. Penyedia Barang/Jasa harus membersihkan area kerja,
memelihara kebersihan area kerja, lingkungan sekitar area kerja
baik selama masa Pelaksanaan maupun setelah selesai
Pelaksanaan pekerjaan.
a.3. Penyedia Barang/Jasa setiap akan melaksanakan pekerjaan
harus mengajukan ijin tertulis kepada Tim Pengawas dan pihak-
pihak yang terkait.
a.4. Penyedia Barang/Jasa harus menyediakan peralatan safety yang
standar sesuai dengan peraturan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K-3), seperti masker, rompi kerja, safety belt, topi
pengaman dan peralatan safety lainya apabila diperlukan.
a.5. Semua Personil/tenaga kerja yang terlibat langsung dalam
pelaksaan pekerjaan ini wajib menggunakan peralatan safety
sesuai dengan kebutuhan.
a.6. Semua Personil/tenaga kerja yang terlibat langsung dalam
pelaksaan pekerjaan ini wajib diikutsertakan asuransi program
Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) di perusahaan
asuransi yang menyelenggarakan program Jaminan Sosial
Tenaga Kerja.
b. Persyaratan Pelaksanaan Pekerjaan Galian Tanah
b.1. Pelaksanaan Pekerjaan
b.1.1. Penyedia Barang/Jasa harus menentukan posisi/lokasi
tempat galian dengan tepat, dan posisi tersebut harus
mendapatkan persetujuan Tim Pengawas, hal ini untuk
menghindari terjadinya salah gali.
b.1.2. Semua pekerjaan penggalian harus didasarkan pada
panjang, lebar, kedalaman dan kemiringan sesuai
rencana dan pertimbangan kemudahan Pelaksanaan.
b.1.3. Selama masa pekerjaan galian, lereng harus
diusahakan tetap stabil dan mampu menahan
pekerjaan disekitarnya. Struktur atau mesin harus
dipertahankan sepanjang waktu, dan skor serta turap
yang memadai harus dipasang jika tepi permukaan
galian yang sewaktu-waktu tidak dilindungi dapat
berbahaya/tidak stabil.
b.1.4. Seluruh galian harus dijaga agar bebas dari air untuk
itu Pelaksanaan harus menyediakan seluruh material
yang diperlukan, perlengkapan dan buruh untuk
pengeringan (pompa).
b.1.5. Bila pekerjaan sedang dilakukan pada saluran yang
ada atau tempat lain dimana aliran bawah tanah atau

38
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
PENGADAAN PAKET PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI MESIN DAN RUANG MESIN CMM
DI HANGGAR GWS KP IV PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)

tanah mungkin tercemari, Pelaksanaan harus setiap


saat menyediakan pada tempat kerja sejumlah air
bersih yang cukup untuk digunakan oleh pekerja untuk
mencuci, bersama dengan sejumlah sabun dan
desinfektan.
b.1.6. Penyedia Barang/Jasa harus bertanggung jawab
menjaga setiap saluran yang masih berfungsi dari
akibat Pelaksanaan pekerjaan ini dan memperbaiki
setiap kerusakan yang terjadi.
b.1.7. Galian tanah harus dilaksanakan sampai dengan garis
ketinggian dan elevasi yang ditentukan dalam Gambar
atau ditunjukkan oleh Tim Pengawas, Pelaksanaan
harus bertanggungjawab untuk membuang seluruh
material bekas galian dan pekerjaan ini (dalam bentuk
apapun yang dijumpai, termasuk tanah, pondasi, batu
bata, batu beton dan bekas bongkaran tembok).
b.1.8. Pekerjaan galian harus dilaksanakan sedemikian rupa
agar tidak menganggu terhadap material di bawahnya
dan di luar batas galian.
b.1.9. Material yang terbuka dalam keadaan lepas, tanah
gambut atau material lainnya yang tak memenuhi
persyaratan yang ditentukan, maka material tersebut
harus dipadatkan dengan benar atau seluruhnya
dibuang dan diganti dengan timbunan yang memenuhi
syarat, sebagaimana diperintahkan Tim Pengawas.
b.1.10. Material galian yang mengandung tanah organis tinggi,
peat, sejumlah besar akar atau benda tetumbuhan lain
dan tanah yang kompresif yang menurut pendapat Tim
Pengawas akan menyulitkan pemadatan dari material
pelapisan atau yang mengakibatkan terjadi kerusakan
atau penurunan yang tidak dikehendaki, harus
diklasifikasikan tidak memenuhi persyaratan untuk
digunakan sebagai timbunan dalam pekerjaan
permanen.
b.1.11. Jika galian telah mencapai kedalaman sesuai gambar
rencana, ternyata tanah dasar galian menunjukkan hal-
hal yang meragukan, maka Pelaksanaan harus
meminta petunjuk Tim Pengawas / Fungsi Perencana
Fasilitas PT Dirgantara Indonesia (Persero)
b.1.12. Penyedia Barang/Jasa harus memperbaiki pekerjaan
galian yang tidak memenuhi persyaratan yang
ditentukan meliputi :
b.1.12.1. Material yang berlebih harus dibuang
dengan penggalian lebih lanjut.
b.1.12.2. Daerah dimana telah tergali lebih, atau
daerah retak atau lepas, harus diurug
kembali dengan timbunan pilihan seperti
yang diperintahkan Tim Pengawas.

39
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
PENGADAAN PAKET PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI MESIN DAN RUANG MESIN CMM
DI HANGGAR GWS KP IV PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)

b.2. Jaminan keselamatan pekerjaan galian.


b.2.1. Penyedia Barang/Jasa harus bertanggungjawab untuk
menjamin keselamatan pekerja yang melaksanakan
pekerjaan galian.
b.2.2. Semua pekerja dalam melaksanakan pekerjaan harus
selalu menggunakan peralatan safety.
b.2.3. Penyedia Barang/Jasa harus melengkapi peralatan
safety untuk dipakai oleh para pekerja pada saat
bekerja.
b.2.4. Penyedia Barang/Jasa harus menyediakan Kotak P3K
lengkap dengan isinya di lokasi pekerjaan.
b.2.5. Peralatan berat untuk pemindahan tanah, pemadatan
atau keperluan lainnya tidak diijinkan berada atau
beroperasi lebih dekat dari 1,5 m dari tepi galian
terbuka atau galian pondasi, terkecuali bila pipa atau
struktur lainnya telah dipasang dan ditutup dengan
paling sedikit 60 cm urugan yang telah dipadatkan.
b.2.6. Apabila sewaktu-waktu ada pekerja atau personil yang
lainnya berada dalam galian yang mengharuskan
kepala mereka berada di bawah permukaan tanah,
Penyedia Barang/Jasa harus menempatkan personil
pengawas keamanan pada tempat kerja tersebut.
c. Pekerjaan Pemadatan, Lantai Kerja, Urugan Pasir di bawah lantai
kerja, Urugan Tanah dan Buang Tanah.
c.1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini mencakup pengambilan, pengangkutan,
penghamparan dan pemadatan tanah atau bahan berbutir yang
disetujui untuk konstruksi urugan antara lain pada pekerjaan :
c.1.1. Pengurugan tanah pada bekas galian.
c.1.2. Urugan pasir dibawah pondasi dan lantai.
c.2. Persyaratan Bahan-Bahan
c.2.1. Bahan urugan harus bersih dari tumbuh-tumbuhan,
sampah atau kotoran.
c.2.2. Untuk tanah urug dapat menggunakan tanah bekas
galian.
c.2.3. Untuk mendatangkan tanah dari luar sebelumnya
harus mendapat persetujuan tertulis dari Tim
Pengawas/Fungsi Perencana Fasilitas PT Dirgantara
Indonesia (Persero).
c.2.4. Urugan Biasa :
c.2.4.1. Urugan yang diklasifikasikan sebagai
urugan biasa harus terdiri dari galian tanah
atau padas yang disetujui oleh Tim
Pengawas.
c.2.4.2. Bahan yang dipilih sebaiknya tidak
termasuk tanah yang plastisitasnya tinggi,
apabila penggunaan tanah yang

40
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
PENGADAAN PAKET PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI MESIN DAN RUANG MESIN CMM
DI HANGGAR GWS KP IV PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)

plastisitasnya tinggi tidak dapat dihindarkan


maka bahan tersebut harus digunakan
hanya pada bagian dasar dari urugan atau
pada urugan kembali yang tidak
memerlukan daya dukung yang tinggi.
c.2.5. Urugan Pilihan :
c.2.5.1. Urugan hanya boleh diklasifikasikan sebagai
urugan pilihan bila telah disetujui oleh Tim
Pengawas.
c.2.5.2. Urugan yang diklasifikasikan sebagai
urugan pilihan harus terdiri dari bahan
tanah atau padas yang memenuhi
persyaratan untuk urugan biasa dan
sebagai tambahan harus memiliki sifat
tertentu tergantung dari maksud
penggunaanya.
c.2.5.3. Bila digunakan dalam keadaan dimana
pemadatan dalam keadaan jenuh atau
banjir tidak dapat dihindari, urugan pilihan
haruslah pasir atau kerikil atau bahan
berbutir bersih lainnya dengan indeks
plastisnya maximum 6%.

c.2.6. Pelaksanaan Pekerjaan


c.2.6.1. Sebelum pemasangan urugan pada suatu
tempat. seluruh bahan yang tidak
memenuhi persyaratan yang ditentukan
harus telah dibuang sebagaimana
diperintahkan oleh Tim Pengawas.
c.2.6.2. Urugan harus dibawa ke permukaan yang
telah disiapkan dan disebar merata. Apabila
lebih dari satu lapis akan dipasang, maka
lapis tersebut sedapat mungkin harus
dibuat sama tebalnya.
c.2.6.3. Urugan tanah umumnya harus diangkut
langsung dari lokasi sumber material
ketempat permukaan yang telah
dipersiapkan sewaktu cuaca kering dan
disebar. Tidak diperbolehkan melakukan
penimbunan stok tanah urug, terutama
selama musim hujan.
c.2.6.4. Pemadatan langsung setelah pemasangan
dan penghamparan urugan masing-masing
lapis harus dipadatkan benar-benar dengan
peralatan pemadat yang memadai yang
disetujui Tim Pengawas.

41
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
PENGADAAN PAKET PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI MESIN DAN RUANG MESIN CMM
DI HANGGAR GWS KP IV PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)

c.2.6.5. Pemadatan dari urugan tanah harus


dilaksanakan hanya bila kadar air dari
material berada dalam rentang kurang dari
3% sampai lebih dari 1% dari kadar air
optimum.
c.2.6.6. Penyedia Barang/Jasa harus menjamin
bahwa pekerjaan tetap kering sebelum dan
selama pekerjaan pemasangan dan
pemadatan berlangsung.
c.2.6.7. Penyedia Barang/Jasa harus menjamin di
tempat kerja tersedia air yang cukup untuk
pengendalian kelembaban timbunan selama
operasi pemasangan dan pemadatan.
c.2.6.8. Urugan akhir yang tidak memenuhi atau
disetujui harus diperbaiki.
c.2.6.9. Urugan yang menjadi jenuh akibat hujan
atau banjir atau karena hal lain setelah
dipadatkana dan pabila sifat material masih
memenuhi syarat tidak memerlukan
pekerjaan perbaikan .
c.2.6.10. Perbaikan dari urugan yang tidak
memenuhi kepadatan/ persyaratan sifat
material dari Spesifikasi ini harus sesuai
yang diperintahkan Tim Pengawas.
d. Penyerahan Gambar Kerja (Shop Drawing) dan Prosedur Pelaksanaan.
d.1. Penyedia Barang/Jasa harus menyerahkan gambar kerja dan
prosedur Pelaksanaan kepada Tim Pengawas sebagai berikut :
d.1.1. Gambar kerja (Shop Drawing) harus diajukan sesuai
dengan persyaratan pada bagian penyerahan.
d.1.2. Gambar perencanaan/kontrak tidak boleh direproduksi
menjadi gambar kerja(Shop Drawing).
d.1.3. Sebelum pengajuan gambar kerja(Shop Drawing)
disetujui sebagai dokumen gambar kerja diperlukan
review draft gambar kerja oleh Tim Pengawas, Fungsi
Perencana Fasilitas PT Dirgantara Indonesia (Persero)
dan Pengguna Barang/Jasa terkait.
d.1.4. Gambar kerja harus dengan jelas mengidentifikasikan
profil, ukuran, jarak dan lokasi dari seluruh elemen
baja, termasuk sambungan, tambahan (attachment),
pengangkuran, bukaan pada frame, ukuran dan tipe
fasteners, metoda pengencangan fasteners, cambers,
jumlah dan tipe serta jarak headed shear connector.
d.1.5. Lampiran perhitungan struktural yang dilakukan oleh
Penyedia Barang/Jasa untuk setiap pekerjaan yang
diusulkan, merupakan varian dari pekerjaan baik yang
ada di dalam gambar maupun yang tercantum di
dalam spesifikasi.
d.2. Kontrol Kualitas di Lapangan.

42
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
PENGADAAN PAKET PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI MESIN DAN RUANG MESIN CMM
DI HANGGAR GWS KP IV PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)

Penyedia Barang/Jasa harus mengkoordinasikan dengan


Badan pengujian dan Tim Pengawas untuk mengendalikan
mutu dari pekerjaan.
e. Pekerjaan Beton
e.1. Umum
e.1.1. Pekerjaan ini mencakup pembuatan seluruh struktur
beton (termasuk tulangan dan struktur komposit sesuai
dengan persyaratan), garis elevasi, ketinggian, dan
dimensi yang ditunjukkan dalam Gambar, penyiapan
tempat kerja untuk di menempatkan pekerjaan beton,
termasuk pembongkaran dari setiap struktur yang
harus dibongkar, galian pondasi, penyiapan dan
pemeliharaan pondasi, pengadaan penutup beton,
pemompaan atau tindakan lain untuk mempertahankan
agar pondasi tetap kering, dan urugan kembali
disekeliling struktur dengan urugan tanah yang
dipadatkan.
e.1.2. Mutu beton yang digunakan pada masing-masing
bagian dari pekerjaan menggunakan mutu beton K.300
Readymix.
e.1.3. Semua pekerjaan beton yang dilaksanakan dalam
pekerjaan ini harus mengacu pada syarat dari PBI
tahun 1971.
e.2. Toleransi
e.2.1. Toleransi dimensi :
d.2.1.1. Panjang besi sambungan ± 40 D.
e.2.4. Toleransi kedudukan tegak :
Penyimpangan ketegakan dinding ± 10 mm.
e.2.5. Toleransi ketinggian (elevasi)
Puncak beton penutup di bawah pondasi ± 10 mm.
e.2.7. Toleransi untuk penutup/selimut beton tulangan :
e.2.7.1. Selimut beton sampai 3 cm dan ± 5 mm.
e.2.7.2. Selimut beton 3 cm - 5 cm dan ± l0 mm.
e.2.7.3. Selimut beton 5 cm - 10 cm ±10 mm.
e.3. Referensi
e.3.1. PBI 1971 Peraturan Beton Bertulang Indonesia NI-2.
e.3.2. AASHTO M85-75 Semen Portland.
e.3.3. AASHTO M2 13-74 Pengisi sambungan yang dibentuk
untuk lapisan beton dan konstruksi struktur.
e.3.4. AASHTO Tll-78 Jumlah material yang lebih halus dari
ayakan 0.075 mm dalam agregat.
e.3.5. AASHTO M2 13-74 Pengisi sambungan yang dibentuk
untuk lapisan beton dan konstruksi struktur.
e.3.6. AASHTO T ll-78 Jumlah material yang lebih halus dari
ayakan 0.075 mm dalam agregat.
e.3.7. AASHTO T 21-78 Ketidak murnian organis dalam pasir
untuk beton.

43
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
PENGADAAN PAKET PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI MESIN DAN RUANG MESIN CMM
DI HANGGAR GWS KP IV PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)

e.3.8. AASHTO T 26-72 Mutu air yang akan digunakan dalam


beton.
e.3.9. AASHTO T 96 -77 Abrasi dari agregat kasar dengan
menggunakan mesin Los Angeles.
e.3.10. AASHTO T 104-77 Penentuan mutu agregat dengan
menggunakan sodium sulfat.
e.3.11. AASHTO T 112-78 Gumpalan lempung dan partikel
yang dapat pecah dalam agregat.
e.3.12. AASHTO T 126-76 Pembuatan dan perawatan contoh
untuk pengujian beton di laboratorium.
e.3.13. AASHTO T141-74 Pengambilan contoh beton segar.
e.4. Penyimpanan dan perlindungan Material
Penyedia Barang/Jasa harus menyediakan tempat yang tahan
cuaca yang kedap udara dan mempunyai lantai kayu yang
dinaikkan yang ditutup dengan lapis selubung plastik untuk
penyimpanan semen.
e.5. Kondisi tempat kerja
d.5.1. Penyedia Barang/Jasa harus menjaga temperatur dari
seluruh material, khususnya agregat kasar, pada
tingkat yang serendah mungkin dan harus menjaga
temperatur dari beton di bawah 30 °C sepanjang
waktu pengecoran.
e.5.2. Penyedia Barang/Jasa tidak boleh melakukan
pengecoran bila :
e.5.2.1. Tingkat penguapan melampaui 1.0
kg/m2/jam.
e.5.2.2. Diperintahkan untuk tidak melakukannya oleh
Tim Pengawas, bila udara penuh debu atau
tercemar.
e.6. Perbaikan dari pekerjaan beton yang tidak memenuhi spesifikasi
:
e.6.1. Perbaikan dari pekerjaan beton yang tidak memenuhi
kriteria toleransi yang disyaratkan atau yang memiliki
hasil akhir permukaan yang tidak memuaskan, atau
yang tidak memenuhi kebutuhan syarat campuran
yang dipersyaratkan, meliputi :
e.6.1.1. Perubahan dalam proporsi campuran untuk
sisa pekerjaan.
e.6.1.2. Tambahan perawatan pada bagian dari
struktur yang dari hasil pengujian ternyata
gagal.
e.6.1.3. Perkuatan atau pembongkaran menyeluruh
dan penggantian bagian pekerjaan yang
dipandang tidak memenuhi persyaratan yang
tentukan.
e.6.1.4. Penambalan dari cacat-cacat kecil.
e.6.2. Dalam hal adanya perselisihan dalam kualitas
pekerjaan beton atau adanya keraguan dari data

44
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
PENGADAAN PAKET PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI MESIN DAN RUANG MESIN CMM
DI HANGGAR GWS KP IV PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)

pengujian yang ada, Tim Pengawas dapat meminta


Penyedia Barang/Jasa melakukan pengujian tambahan
yang diperlukan untuk mendpatkan penilaian yang
wajar pada pekerjaan yang telah dilaksanakan. Biaya
pengujian tambahan tersebut menjadi tanggungjawab
Penyedia Barang/Jasa.
e.7. Bahan – bahan
e.7.1. Semen
e.7.1.1. Semen yang digunakan untuk pekerjaan
beton harus tipe semen portland yang
memenuhi AASHTO M 85
e.7.1.2. Campuran yang mengandung gelembung
udara tidak boleh digunakan.
e.7.1.3. Produk Semen hanya digunakan satu merk
(Semen Gresik), kecuali ditentukan lain maka
atas ijin tertulis dari Tim Pengawas bisa
digunakan lebih dari satu merk.
e.7.2. Air
Air yang digunakan dalam campuran dalam perawatan,
atau pemakaian lainnya harus bersih, dan bebas dari
benda yang mengganggu seperti minyak, garam,
asam, basa, gula atau organis. Air akan diuji sesuai
dengan dan harus memenuhi kriteria dari AASHTO T
26. Air yang diketahui dapat diminum dapat digunakan
tanpa pengujian.
e.7.3. Syarat-syarat gradasi agregat
e.7.3.1. Gradasi kasar dan halus harus memenuhi
syarat-syarat yang diberikan. tetapi material
yang tidak memenuhi syarat-syarat gradasi
tersebut tidak perlu ditolak bila Penyedia
Barang/Jasa dapat menunjukkan dengan
pengujian bahwa beton tersebut memenuhi
sifat campuran yang dibutuhkan.
e.7.3.2. Agregat kasar harus dipilih sedemikian
sehingga ukuran partikel terbesar tidak
lebih dari 3/4 dari jarak minimum antara
tulangan baja atau antara tulangan baja
dengan acuan, atau antara perbatasan
lainnya.
e.8. Sifat agregat
Agregat untuk pekerjaan beton harus terdiri dari partikel yang
bersih, keras, kuat yang diperoleh dengan pemecahan padas
atau batu, atau dari pengayakan dan pencucian (jika perlu) dari
kerikil dan pasir sungai.
e.9. Pencampuran dan Penakaran
e.9.1. Rancangan campuran

45
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
PENGADAAN PAKET PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI MESIN DAN RUANG MESIN CMM
DI HANGGAR GWS KP IV PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)

Proporsi material dan berat penakaran harus


ditentukan dengan menggunakan metoda yang
disyaratkan dalam PBl.
e.9.2. Campuran percobaan
Penyedia Barang/Jasa harus menentukan proporsi
campuran serta material yang diusulkan dengan
membuat dan menguji campuran percobaan, dengan
disaksikan oleh Tim Pengawas
e.9.3. Persyaratan sifat campuran
e.9.3.1. Seluruh beton yang digunakan dalam
pekerjaan harus memenuhi kuat tekan dan
Slump yang dibutuhkan.
e.9.3.2. Beton yang tidak memenuhi persyaratan
"slump" tidak boleh digunakan pada
pekerjaan, terkecuali bila Tim Pengawas
dalam beberapa hal menyetujui
penggunaannya secara terbatas dari sedikit
jumlah beton tersebut pada bagian tertentu
yang sedikit dibebani. Sifat mudah
dikerjakan serta tekstur dari campuran
harus sedemikian rupa sehingga beton
dapat dicor pada pekerjaan tanpa
membentuk rongga atau menahan udara
atau buih air dan sedemikian rupa sehingga
pada pembongkaran akan menghasilkan
permukaan yang merata, halus dan padat.
e.9.3.3. Bila hasil dari pengujian 7 hari
menghasilkan kuat beton di bawah nilai
yang disyaratkan, Pelaksanaan tidak
diperbolehkan mencor beton lebih lanjut
sampai penyebab dari hasil yang rendah
tersebut dapat dipastikan dan sampai telah
diambil tindakan-tindakan yang akan
menjamin produksi beton memenuhi
persyaratan secara memuaskan. Beton
yang tidak memenuhi kuat tekan 28 hari
yang disyaratkan harus dipandang tidak
memuaskan dan pekerjaan harus
diperbaiki.
e.9.3.4. Tim Pengawas dapat pula menghentikan
pekerjaan dan/atau memerintahkan
Pelaksanaan mengambil tindakan perbaikan
untuk meningkatkan mutu campuran
berdasarkan hasil test kuat tekan 3 hari,
dalam keadaan demikian, Pelaksanaan
harus segera menghentikan pengecoran
beton yang dipertanyakan tetapi dapat
memilih menunggu sampai hasil pengujian

46
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
PENGADAAN PAKET PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI MESIN DAN RUANG MESIN CMM
DI HANGGAR GWS KP IV PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)

7 hari diperoleh, sebelum menerapkan


tindakan perbaikan, pada waktu tersebut
Tim Pengawas akan menelaah kedua hasil
pengujian 3 hari dan 7 hari, dan segera
memerintahkan penerapan dari tindakan
perbaikan apapun yang dipandang perlu.
e.9.3.5. Perbaikan dari pekerjaan beton yang tak
memuaskan yang melibatkan
pembongkaran menyeluruh dan
penggantian beton tidak boleh didasarkan
pada hasil pengujian kuat tekan 3 hari saja,
terkecuali Pelaksanaan dan Tim Pengawas
keduanya sepakat pada perbaikan tersebut.
e.10. Pengukuran Agregat
e.10.1. Seluruh beton harus ditakar menurut beratnya. Bila
digunakan semen kantongan, kuantitas penakaran
harus sedemikian sehingga kuantitas semen yang
digunakan adalah sama dengan satu atau kebulatan
dari jumlah kantung semen.
e.10.2. Agregat harus diukur secara terpisah beratnya. Ukuran
masing-masing takaran tidak boleh melebihi seluruh
penakaran, agregat harus dibuat jenuh air dan
dipertahankan dalam kondisi lembab, pada kadar yang
mendekati keadaan jenuh kering permukaan, dengan
secara berkala menyiram timbunan agregat dengan
air.
e.11. Pencampuran
e.11.1. Beton harus dicampur dalam mesin yang dioperasikan
secara mekanikal dari tipe dan ukuran yang disetujui
dan yang akan menjamin distribusi yang rnerata dari
material.
e.11.2. Pencampur harus dilengkapi dengan penampung air
yang cukup dan peralatan untuk mengukur dan
mengendalikan jumlah air yang digunakan secara teliti
dalam masing-masing penakaran.
e.11.3. Alat pencampur pertama-tama harus diisi dengan
agregat dan semen yang telah ditakar, dan selanjutnya
pencampuran dimulai sebelum air ditambahkan.
e.11.4. Waktu pencampuran harus diukur pada saat air mulai
dimasukkan ke dalam campuran material kering.
Seluruh air pencampur harus dimasukkan sebelum
seperernpat waktu pencampuran telah berlalu. Waktu
pencampuran untuk mesin dengan kapasitas 3/4 m3
atau kurang haruslah 1.5 menit, untuk mesin yang
lebih besar waktu harus ditingkatkan 15 detik untuk
tiap tambahan 0.5 m3 dalam ukuran.
e.11.5. Bila tidak memungkinkan penggunaan mesin
pencampur, Tim Pengawas dapat menyetujui

47
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
PENGADAAN PAKET PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI MESIN DAN RUANG MESIN CMM
DI HANGGAR GWS KP IV PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)

pencampuran beton dengan tenaga manusia, sedekat


mungkin dengan tempat pengecoran. Penggunaan
pencampuran dengan tenaga manusia harus dibatasi
pada beton non struktural.
e.12. Pengecoran
e.12.1. Penyiapan tempat kerja
e.12.1.1. Penyedia Barang/Jasa harus membongkar,
struktur yang ada yang akan diganti
dengan pekerjaan beton yang baru atau
yang harus dibongkar untuk dapat
memungkinkan Pelaksanaan pekerjaan
beton yang baru.
e.12.1.2. Penyedia Barang/Jasa harus menggali atau
mengurug pondasi atau formasi untuk
pekerjaan beton hingga garis yang
ditunjukkan dalam Gambar, dan harus
membersihkan dan menggaru tempat yang
cukup disekeliling dari pekerjaan beton
tersebut untuk menjamin dapat dicapainya
seluruh sudut pekerjaan. Jalan kerja yang
kokoh juga harus disediakan juga perlu
untuk menjamin bahwa seluruh sudut
pekerjaan dapat diamati dengan mudah
dan aman.
e.12.1.3. Seluruh landasan pondasi dan galian untuk
pekerjaan beton harus dipertahankan
kering dan beton tidak boleh di cor di atas
tanah yang berlumpur atau bersampah atau
dalam air.
e.12.1.4. Sebelum pengecoran beton dimulai, seluruh
acuan, tulangan dan benda lain yang harus
dimasukkan ke dalam beton (seperti pipa
atau saluran) harus sudah di tempatkan
dan diikat kuat sehingga tidak bergeser
sewaktu pengecoran.
e.12.2. Cetakan
e.12.2.1. Apabila disetujui oleh Tim Pengawas,
Cetakan dari tanah harus dibentuk dengan
galian, sisi dan dasarnya harus dipotong
dengan tangan sesuai ukuran yang
diperlukan. Seluruh kotoran tanah lepas
harus dibuang sebelum pengecoran beton.
e.12.2.2. Cetakan dapat dibuat dari kayu berlapis
melamin atau baja dengan sambungan
yang kedap terhadap aduk dan cukup
kokoh untuk mempertahankan posisi yang
diperlukan selama pengecoran, pemadatan
dan perawatan.

48
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
PENGADAAN PAKET PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI MESIN DAN RUANG MESIN CMM
DI HANGGAR GWS KP IV PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)

e.12.2.3. Cetakan harus dibangun sedemikian


sehingga dapat dibongkar tanpa merusak
beton.
e.12.3. Pelaksanaan Pengecoran
e.12.3.1. Penyedia Barang/Jasa harus
memberitahukan Tim Pengawas secara
tertulis paling sedikit 24 jam sebelum
memulai pengecoran beton, atau
meneruskan pengecoran beton bila operasi
telah ditunda untuk lebih dari 24 jam.
Pemberitahuan harus meliputi lokasi dari
pekerjaan, macam pekerjaan, kelas dari
beton dan tanggal serta waktu
pencampuran beton.
e.12.3.2. Tim Pengawas akan memberi tanda terima
dari pemberitahuan tersebut dan akan
memeriksa cetakan dan tulangan dan dapat
mengeluarkan atau tidak mengeluarkan
persetujuan secara tertulis untuk
Pelaksanaan pekerjaan seperti yang
direncanakan. Pelaksanaan tidak boieh
melaksanakan pengecoran beton tanpa
persetujuan tertulis dari Tim Pengawas
untuk memulai.
e.12.3.3. Apabila Tim Pengawas tidak hadir untuk
menyaksikan operasi pencampuran dan
pengecoran secara keseluruhan dan tidak
ada persetujuan untuk memulai, maka tidak
ada beton yang boleh dicor .
e.12.3.4. Sebelum beton dicor, cetakan harus dibasahi
dengan air atau disebelah dalamnya dilapisi
dengan minyak mineral yang tak akan
membekas.
e.12.3.5. Tidak ada beton yang boleh digunakan
apabila tidak dicor dalam posisi akhir dalam
cetakan dalam waktu 1 jam setelah
pencampuran, atau dalam waktu sesuai
petunjuk Tim Pengawas berdasarkan atas
pengamatan sifat-sifat mengerasnya semen
yang digunakan.
e.12.3.6. Pengecoran beton harus dilanjutkan tanpa
berhenti sampai dengan sambungan
konstruksi yang telah disetujui sebelumnya
atau sampai pekerjaan selesai. Dan
diberikan material stop cor pada
sambungan cor dinding.
e.12.3.7. Beton harus dicor sedemikian rupa agar
terhindar dari segregasi (pemisahan)

49
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
PENGADAAN PAKET PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI MESIN DAN RUANG MESIN CMM
DI HANGGAR GWS KP IV PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)

partikel kasar dan halus dari campuran.


Beton harus dicor dalam cetakan sedekat
mungkin ke tempat pengecoran.
e.12.3.8. Bila dicor ke dalam struktur yang memiliki
cetakan yang sulit dan tulangan yang rapat,
beton harus dicor dalam lapis-lapis
horizontal yang tak lebih dari 15 cm
tebalnya.
e.12.3.9. Pengecoran harus dilakukan pada
kecepatan sedemikian rupa sehingga beton
yang telah berada di tempat masih plastis
sehingga dapat menyatu dengan beton
segar.
e.12.3.10. Air tidak diperbolehkan dialirkan ke atas
atau dinaikkan kepermukaan pekerjaan
beton dalam waktu kurang dari 24 jam
setelah pengecoran.

e.12.4. Sambungan Konstruksi


e.12.4.1. Jadwal pembetonan harus disiapkan untuk
tiap-tiap struktur secara lengkap dan Tim
Pengawas akan memeriksan dan
menyetujui lokasi dari sambungan
konstruksi pada jadwal tersebut, atau harus
diletakkan seperti yang ditunjukkan pada
gambar.
e.12.4.2. Bila sambungan vertikal diperlukan, baja
tulangan harus menerus melewati
sambungan sedemikian ripa sehingga
membuat struktur tetap monolit.
e.12.4.3. Penyedia Barang/Jasa harus menyediakan
tambahan tenaga kerja dan material
sebagaimana diperlukan untuk membuat
tambahan sambungan konstruksi dalam hal
penghentian pekerjaan yang tidak
direncanakan dari pekerjaan yang
disebabkan oleh hujan atau macetnya
pengadaan beton atau penghentian oleh
Tim Pengawas.
e.12.5. Konsolidasi
e.12.5.1. Beton harus dipadatkan dengan penggetar
mekanis yang digerakkan dari dalam atau
dari luar yang telah disetujui. Bila
diperlukan, dan apabila disetujui oleh Tim
Pengawas, penggetaran harus ditambah
dengan penusukan batang penusuk dengan
tangan dengan alat yang cocok untuk

50
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
PENGADAAN PAKET PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI MESIN DAN RUANG MESIN CMM
DI HANGGAR GWS KP IV PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)

menjamin pemadatan yang tepat dan


memadai. Penggetar tak boleh digunakan
untuk memindahkan campuran beton dari
satu titik ke titik lain dalam cetakan.
e.12.5.2. Harus dilakukan tindakan hati-hati pada
waktu pemadatan untuk menentukan
bahwa semua sudut dan diantara dan
disekitar besi tulangan benar-benar diisi
tanpa pemindahan kerangka penulangan,
dan setiap rongga udara dan gelembung
udara terisi.
e.12.5.3. Penggetar harus dibatasi lama
penggunaannya, sehingga menghasilkan
pemadatan yang diperlukan tanpa
menyebabkan segregasi (pemisahan) dari
agregat.
e.12.5.4. Setiap alat penggetar mekanis yang
digerakkan dari dalam harus dimasukkan
tegak ke dalam beton basah supaya tembus
kedasar beton yang baru dicor, dan
menghasilkan kepadatan pada seluruh ke
dalaman seksi itu. Alat penggetar kemudian
harus ditarik pelan-pelan dan dimasukkan
kembali pada posisi lain tidak lebih dari 45
cm jaraknya. Alat penggetar harus tidak
berada lebih dari 30 detik pada satu lokasi,
tidak boleh digunakan untuk menggeser
campuran beton kelokasi lain dan tidak
boleh menyentuh tulangan beton.
e.12.6. Pembongkaran Begesting Beton
e.12.6.1. Setelah pekerjaan pengecoran selesai
dikerjakan, diamkan hingga kadar airnya
menyusut dalam waktu beberapa hari.
Untuk menghindari kering beton yang tidak
rata sehingga dapat menimbulkan retak
rambut, maka perlu dilakukan penyiraman
pada permukaan beton sehari dua kali atau
direndam air bersih.
e.12.6.2. Setelah beton benar-benar dinyatakan
kering (21 hari) maka mulai dapat
dilakukan pembongkaran begisting. Yang
pertama dilakukan adalah membuka
begisting bagian samping dan yang terakhir
dibuka adalah bagian bawah yang
menumpu beton tersebut. Pembongkaran
begisting harus hati-hati agar tidak
menimbulkan keretakan pada beton.
e.12.7. Pekerjaan Akhir

51
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
PENGADAAN PAKET PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI MESIN DAN RUANG MESIN CMM
DI HANGGAR GWS KP IV PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)

e.12.7.1. Cetakan tidak boleh dibongkar dari bidang


vertikal, dinding, kolom yang langsung dan
struktur yang serupa lebih awal 30 jam
setelah pengecoran beton. Cetakan yang
ditopang oleh perancah di bawah pelat,
balok, atau lengkung, tidak boleh dibongkar
hingga pengujian menunjukkan bahwa
paling sedikit 60% dari kekuatan rancangan
dari beton telah dicapai.
e.12.7.2. Permukaan pengerjaan akhir biasa.
e.12.7.2.1. Terkecuali diperintahkan lain,
permukaan dari beton harus
dikerjakan segera setelah
pembongkaran cetakan.
Seluruh perangkat kawat atau
logam yang digunakan untuk
memegang cetakan di tempat,
dan cetakan yang melewati
struktur beton, harus dibuang
atau dipotong ke sebelah
dalam paling sedikit 2.5 cm di
bawah permukaan beton.
Tonjolan dan ketidak rataan
beton lainnya yang
disebabkan oleh cetakan
harus dibuang.
e.12.7.2.2. Penyedia Barang/Jasa harus
memeriksa permukaan beton
segera setelah pembongkaran
cetakan dan dapat
memerintahkan penambalan
ketidaksempurnaan kecil yang
tidak akan mempengaruhi
struktur atau fungsi lainnya
dari pekerjaan beton.
Penambalan harus meliputi
pengisian lubang-lubang kecil
dan lekukan dengan aduk.
e.12.7.3. Permukaan (Pekerjaan akhir khusus)
e.12.7.3.1. Permukaan yang tampak
harus diberikan pekerjaan
akhir selanjutnya atau seperti
yang diperintahkan oleh Tim
Pengawas.
e.12.7.3.2. Permukaan yang tidak
horizontal yang tampak telah
ditambal atau yang kasar
harus digosok dengan batu

52
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
PENGADAAN PAKET PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI MESIN DAN RUANG MESIN CMM
DI HANGGAR GWS KP IV PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)

gurinda kasar, dengan


menempatkan sedikit adukan
pada permukaannya. Adukan
harus terdiri dari semen dan
pasir halus dalam takaran
yang digunakan untuk beton
tersebut. Penggosokan harus
dilanjutkan hingga seluruh
tanda bekas cetakan, ketidak
rataan, tonjolan menjadi
hilang, serta seluruh rongga
terisi dan permukaan yang
merata telah diperoleh.
e.12.8. Pemerikasaan dan Pengetesan
e.12.8.1. Semua hasil pekerjaan harus dapat
diperiksa dan diuji. Penyedia Barang/Jasa
harus menyediakan contoh dari hasil
pekerjaan yang telah diselesaikan setiap
kali dibutuhkan untuk dilakukan pengujian.
e.12.8.2. Segala jenis hasil pekerjaan yang tidak
memuaskan harus diperbaiki dan dikerjakan
dengan cara yang sama seperti
sebelumnya.
e.12.8.3. Semua biaya akibat perbaikan pada butir
(k.6.7.2.) menjadi tanggungjawab Penyedia
Barang/Jasa.
e.12.9. Perawatan
e.12.9.1. Sejak permulaan segera setelah
pengecoran. Beton harus dilindungi dari
pengeringan dini, temperatur yang terlalu
panas, dan gangguan mekanis. Beton harus
dipertahankan dengan kehilangan
kelembaban yang minimal dan dengan
temperatur yang relatif tetap untuk suatu
perioda waktu yang disyaratkan untuk
menjamin hidrasi yang baik dari semen dan
pengerasan betonnya.
e.12.9.2. Beton harus dirawat, setelah mengeras
secukupnya, dengan menyelimuti memakai
lembaran yang menyerap air yang harus
selalu basah untuk perioda paling sedikit 3
hari. Seluruh lembaran atau selimut untuk
merawat beton harus cukup diberati atau
diikat ke bawah untuk mencegah
permukaan terbuka terhadap aliran udara.
Bila cetakan kayu digunakan, cetakan
tersebut harus dipertahankan basah pada
setiap saat sampai dibongkar, untuk

53
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
PENGADAAN PAKET PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI MESIN DAN RUANG MESIN CMM
DI HANGGAR GWS KP IV PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)

mencegah terbukanya sambungan dan


pengeringan beton.
f. Baja Tulangan Untuk Beton
f.1. Referensi
f.1.1. A.C.I 315 Buku pegangan standar praktis untuk detail
struktur beton bertulang, Institut Beton Amerika.
f.1.2. AASHTO M31-77 Baja tulangan beton yang polos dan
yang berulir.
f.2. Toleransi
f.2.1. Toleransi untuk pembuatan (fabrikasi) harus seperti
yang disyaratkan dalam ACI 315.
f.2.2. Baja tulangan harus dipasang sedemikian sehingga
selimut beton yang menutup bagian luar dari baja
tulangan sesuai dengan gambar.

f.3. Penyimpanan dan Penanganan


f.3.1. Penyedia Barang/Jasa harus mengangkut tulangan
ketempat kerja dalam ikatan, diberi label, dan ditandai
dengan label metal yang menunjukkan ukuran,
panjang batang dan informasi lainnya.
f.3.2. Penyedia Barang/Jasa harus menangani serta
menyimpan seluruh baja tulangan sedemikian untuk
mencegah pengotoran, korosi, atau kerusakan.
f.4. Mutu Pekerjaan dan Perbaikan dari pekerjaan yang tidak
memenuhi persyaratan Teknis.
f.4.1. Baja tulangan yang cacat sebagai berikut tidak boleh
digunakan dalam pekerjaan :
f.4.1.1. Panjang batang, ketebalan dan bengkokan
yang melebihi toleransi pembuatan yang
disyaratkan dalam ACI 315.
f.4.1.2. Bengkokan atau tekukan yang tidak
ditunjukan pada gambar atau gambar kerja
akhir.
f.4.1.3. Batang dengan penampang yang mengecil
karena karat yang berlebih atau oleh sebab
lain.
f.4.2. Dalam hal kekeliruan dalam pembuatan bentuk
tulangan. Barang yg telah dibengkokan tidak boleh
dibengkokan kembali atau diluruskan tanpa
persetujuan Tim Pengawas. Pembengkokan kembali
dari batang harus dilakukan dalam keadaan dingin
terkecuali disetujui lain oleh Tim Pengawas. Dalam
segala hal batang tulangan yang telah dibengkokan
kembali lebih dari satu kali pada tempat yang sama
tidak diijinkan digunakan pada pekerjaan. Kekeliruan
yang tidak dapat diperbaiki oleh pembengkokan
kembali, atau bila pembengkokan kembali tidak
disetujui oleh Tim Pengawas, harus diperbaiki dengan

54
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
PENGADAAN PAKET PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI MESIN DAN RUANG MESIN CMM
DI HANGGAR GWS KP IV PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)

mengganti menggunakan batang yang baru yang


dibengkokan dengan benar dan sesuai dengan bentuk
dan ukuran yang disyaratkan.
f.4.3. Penyedia Barang/Jasa harus menyediakan fasilitas di
tempat kerja untuk pemotongan dan pambengkokan
tulangan, dan harus menyediakan stok yang cukup dari
batang lurus di tempat, untuk pembengkokan yang
dibutuhkan dan untuk memperbaiki kekeliruan atau
penggantian.
f.5. Penggantian ukuran tulang
Penggantian batang dari ukuran berbeda hanya diijinkan bila
secara jelas disahkan oleh Tim Pengawas/Tim Perencana.

f.6. Material
f.6.1. Baja tulangan
Baja tulangan yang digunakan dengan diameter lebih
besar dari 12 mm menggunakan Baja Ulir U 37.
f.6.2. Pengikat untuk tulangan
Kawat pengikat untuk mengikat tulangan harus kawat
baja.
f.7. Pembuatan dan penempatan.
f.7.1. Pembengkokan
f.7.1.1. Terkecuali ditentukan lain oleh Tim
Pengawas, seluruh tulangan harus
dibengkokan dalam keadaan dingin dan
sesuai dengan prosedur ACI 315
menggunakan batang yang pada awalnya
lurus dan bebas dari tekukan, bengkokan-
bengkokan atau kerusakan. Bila
penggunaan panas untuk pembengkokan di
lapangan disetujui oleh Tim Pengawas,
tindakan pengamanan harus diambil untuk
menjamin bahwa sifat dari baja tidak terlalu
banyak berubah.
f.7.1.2. Batang dari diameter 2 cm dan yang lebih
besar harus dibengkokkan dengan mesin
pembengkok.
f.7.2. Penempatan dan pengikatan
f.7.2.1. Tulangan harus dibersihkan sesaat sebelum
pemasangan untuk menghilangkan kotoran,
lumpur, oli, cat, karat dan kerak, percikan
aduk atau lapisan lain yang dapat
mengurangi atau merusak pelekatan
dengan beton.
f.7.2.2. Tulangan harus secara tepat ditempatkan
sesuai dengan gambar dan dengan

55
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
PENGADAAN PAKET PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI MESIN DAN RUANG MESIN CMM
DI HANGGAR GWS KP IV PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)

kebutuhan selimut penutup minimum yang


disyaratkan.
f.7.2.3. Batang tulangan harus diikat kencang
dengan menggunakan kawat pengikat
sehingga tidak tergeser sewaktu operasi
pengecoran. Pengelasan dari batang
melintang atau pengikat terhadap baja tarik
utama tidak diperkenankan.
f.7.2.4. Seluruh tulangan harus disediakan sesuai
dengan panjang keseluruhan yang
ditunjukkan pada gambar. Penyambungan
(splicing) dari batang, terkecuali
ditunjukkan pada gambar, tidak akan
diijinkan tanpa persetujuan tertulis dari Tim
Pengawas.
f.7.2.5. Bila sambungan (splice) yang menumpang
disetujui maka panjang yang menumpang
haruslah 40 diameter batang dan batang
tersebut harus diberikan kait pada
ujungnya.
f.7.2.6. Pengelasan dari baja tulangan tidak akan
diijinkan terkecuali diperinci dalam gambar
atau secara khusus diijinkan oleh Tim
Pengawas secara tertulis. Bila Direksi
menyetujui pengelasan dan penyambung,
maka sambungan dalam hal ini adalah las
tumpu ujung yang menembus penuh.
Pendinginan benda las dengan air tidak
diijinkan.
f.7.2.7. Simpul dari kawat pengikat harus diarahkan
meninggalkan permukaan beton sehingga
tidak akan tampak dari luar.
g. Pekerjaan Baja
g.1. Lingkup
Bab ini pada Spesifikasi mencakup penyediaan seluruh pekerja,
material, perlengkapan dan alat alat yang diperlukan untuk
mengerjakan semua pekerjaan baja struKtural dan item-item
tambahan yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek
sebagaimana yang dinyatakan dalam dokumen kontrak kecuali yang
secara khusus tidak dimasukkan.
g.2. Umum
g.2.1. Gambar kerja harus diserahkan kepada Pengguna
Barang/Jasa /Tim Pengawas sebelum fabrikasi. Gambar
harus mencakup semua detil pengangkatan/pemasangan
(erection) dan detil kerja (shop details), dan sebagian
struktur baja serta sambungan ( connection) untuk bagian
manapun dari struktur yang tidak ditunjukkan dalam
Gambar Rencana harus diuraikan oleh Penyedia

56
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
PENGADAAN PAKET PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI MESIN DAN RUANG MESIN CMM
DI HANGGAR GWS KP IV PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)

Barang/Jasa /fabricator dan dinyatakan dalam gambar


kerja. Semua las harus dinyatakan dengan symbol
pengelasan standard sesuai symbol yang umum digunakan
di Indonesia atau dapat mengacu pada AWS A2-4-79.
g.2.2. Penyedia Barang/Jasa harus bertanggung jawab atas
semua kesalahan dalam detailing, pabrikasi dan atas
pengepasan (fit-up) yang benar dan kesejajaran
(alignment) bagian sturktur baja struktural.
g.2.3. Semua pekerja yang dipekerjakan sebagai pengelas harus
memenuhi syarat sesuai dengan persyaratan yang berlaku
di Indonesia atau dapat mengacu pada American Welding
Society Structural Welding Code AWS D1.1, edisi terakhir
untuk posisi dan material yang digunakan. Sertifikasi untuk
setiap pengelas harus disediakan.
g.2.4. Penyedia Barang/Jasa harus memeriksa material pada saat
penerimaan dan mencatat kondisi dan kesesuaian dengan
dokumen kontrak. Semua material yang rusak atau tidak
sesuai akan ditolak dan tidak boleh digunakan tanpa ijin
dari Pengguna Barang/Jasa /Tim Pengawas. Penyedia
Barang/Jasaharus membuat catatan mengenai material
yang diterima dan hasil pemeriksaan serta memberikan
salinannya kepada Pemilik bila diminta.
g.2.5. Penyedia Barang/Jasa harus mengadakan pengujian
radiografi dan testing ultrasonik pada sambungan las oleh
laboratorium independen yang disetujui Pengguna
Barang/Jasa /Tim Pengawas.
g.3. Material
Material baja struktur dan pelat harus sesuai dengan Gambar
Rencana. Jika tidak ditentukan lain pada Gambar Rencana, maka
material Baja Struktural menggunakan BJ 41.
a. f u (tegangan putus) = 410 MPa
b. f y (tegangan leleh) = 250 Mpa
c. Peregangan Minimum = 18%
Semua pegelasan dan material pengelasan harus sesuai dengan
persyaratan pada Spesifikasi ini. Kecuali ditunjukkan berbeda dalam
gambar, semua baut, mur dan ring harus sesuai dengan Spesifikasi
ini dan merupakan bahan bahan dengan mutu tinggi.
g.4. Fabrikasi dan Pembangunan
g.4.1. Pabrikasi dan pengangkutan/pemasangan harus sesuai
dengan Spesifikasi ini atau dapat mengacu pada American
Institute Of Steel Construction Spesifications .
g.4.2. Penyedia Barang/Jasa harus berhati-hati dalam
menyimpan, menangani dan mengangkat/ memasang
semua material dan harus menyangganya dengan baik
setiap saat sehingga tidak ada bagian yang bengkok,
terpuntir atau rusak. Material harus disimpan tidak

57
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
PENGADAAN PAKET PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI MESIN DAN RUANG MESIN CMM
DI HANGGAR GWS KP IV PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)

bersentuhan dengan tanah dengan cara sedemikian dan


pada suatu lokasi untuk meminimalkan kontaminasi atau
perusakan. Material yang rusak harus diganti atau dipebaiki
untuk mendapatkan persetujuan Pengguna Barang/Jasa/
Tim Pengawas sebelum diterima.
g.4.3. Pemotongan dengan panas (flame cutting) pada baja
struktural tidak boleh dilakukan dilapangan tanpa ijin dari
Pengguna Barang/Jasa/ Tim Pengawas. Apabila ijin
diberikan, bagian struktur yang dipotong harus diperbaiki
sampai memiliki penampakan yang dapat diterima yang
harus sama dengan permukaan yang rata/seakan-akan
dipotong oleh gaya geser (sheared finish).
g.4.4. Semua pengelasan baik di pabrik dan dilapangan harus
dilakukan sesuai dengan Spesifikasi ini dan dapat dilakukan
sesuai dengan rekomendasi American Welding Society
Structural Welding Code AWS D1.1 edisi terakhir. Jalur
pengelasan dan material pengisi harus tipe E70XX dan
sesuai dengan AWS A5.1 atau material dan/teknik
pengelasan yang disetujui.
g.4.5. Biaya tindakan perbaikan untuk las yang rusak dan biaya
pengujian harus dibayar oleh Penyedia Barang/Jasa apabila
hasil las terbukti tidak memuaskan.
g.4.6. Penyedia Barang/Jasa harus menyediakan dan memasang
semua kabel/tali (guys), pelat pengisi (shims), ikatan, dsb
seperti yang disyaratkan untuk menegakkan dan membuat
level baja struktural dan menahan pada garis dan elevasi
yang disyaratkan sampai sambungan permanen dipasang
dan dapat menahan pada kesejajaran yang disyaratkan.
Las sambungan pengikatan sementara, titik pengangkatan,
mata las, dsb harus digerinda halus dan dicat sesuai
dengan Spesifikasi dalam bab ” Pengecatan”.
g.4.7. Pabrikasi dan pemasangan harus dilakukan di pabrik pada
tingkat yang setinggi mungkin. Titik sambungan harus
dilokasikan sedemikian sehingga section memiliki rata rata
panjang yang sama. Baja profil tidak boleh disambung
untuk memperoleh panjang yang disyaratkan tanpa
persetujuan tertulis dari Pengguna Barang/Jasa /Tim
Pengawas.
g.4.8. Pengelasan harus diperiksa oleh personil pengujian non-
destruktif yang memenuhi syarat.
g.4.9. Penggunaan alat bantu pengepasan
penangkatan/pemasangan (erectin fit-up) dan alat
pemasangan tidak boleh mendistorsi, merusak atau
melemahkan secara struktural bagian struktur yang sedang
dipasang.
g.4.10. Toleransi kesejajaran, ketegaklurusan dan elevasi harus
sesuai dengan standar normal industri.

58
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
PENGADAAN PAKET PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI MESIN DAN RUANG MESIN CMM
DI HANGGAR GWS KP IV PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)

g.4.11. Sebelum melanjutkan pengangkatan/pemsangan dan pada


saat yang digunakan untuk perbaikan setting yang rusak,
Penyedia Barang/Jasaharus menguji kebenaran lokasi dan
elevasi dari semua tiang pancang dan semua baut angker
untuk dasar kolom
g.4.12. Desain semua titik pengangkatan, mata angkatan ( eyes),
rangka, dsb juga semua, bracing (pengikatan) sementara
yag diperlukan untuk mempabrikasi, mengangkut dan/atau
mengangkat/memasang struktur merupakan tanggung
jawab Penyedia Barang/Jasa.
g.4.13. Penyedia Barang/Jasa harus menyerahkan Kepada
Pengguna Barang/Jasa /Tim Pengawas untuk pemeriksaan
dan persetujuan penjelasan terperinci dari prosedur
pengangkutan dan pengangakatan/pemasangan elemen
struktur. Pemeriksaan ini hanya untuk penyesuaian dengan
tujuan desain dan pengawasan terhadap prosedur-prosedur
ini.
g.4.14. Semua sambungan harus dilas dipabrik atau dilapangan
kecuali ditunjukkan lain. Sambungan yang tidak didetailkan
pada Gambar Rencana harus memiliki kekuatan penuh
bagian struktur yang sedang disambung.
g.4.15. Tes sambungan harus dibuat dengan menggunakan
material dan kondisi yang sama yang akan digunakan
dalam pabrikasi pekerjaan ini.
g.4.16. Las dapat diperiksa oleh Pengguna Barang/Jasa /Tim
Pengawas dengan pengujian radiografi atau testing
ultrasonic. Apabila las ditemukan rusak, Penyedia
Barang/Jasaharus menanggung biaya pengujian dan
pengelasan kembali sambungan dan harus memuaskan.
g.4.17. Kecuali ditunjukkan berbeda dalam Gambar Rencana,
semua las harus las menerus groove, butt atau fillet
menyambung. Semua las butt atau groove harus penetrasi
penuh dan semua jenis las lainnya harus memiliki dimensi
yang terdapat pada gambar atau dimensi yang diperlukan
untuk memberikan kekuatan pada bagian struktur tersebut.
g.5. Pekerjaan Las
g.5.1. Lingkup Pekerjaan
Pengelasan baja konstruksi harus dilakukan dengan las
busur listrik dan harus memenuhi persyaratan JIS Z 3810
dan Z 3841.
g.5.1.1. Semua pekerjaan las hanya boleh
dikerjakan oleh tukang-tukang las yang
berpengalaman yang sedikitnya
berpengalaman satu tahun termasuk dua
bulan berturut-turut sebelum bekerja pada
pekerjaan ini.
g.5.1.2. Penyedia Barang/Jasaharus memberikan
daftar kepada Pengguna Barang/Jasa/ Tim

59
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
PENGADAAN PAKET PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI MESIN DAN RUANG MESIN CMM
DI HANGGAR GWS KP IV PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)

Pengawas mengenai tukang-tukang las


yang dipekerjakan, berikut nama,
pengalaman kerja dan keterangan-
keterangan lain yang diperlukan, sertifikat
kualifikasi juru las. Daftar ini harus
mendapat persetujuan Pengguna
Barang/Jasa/Tim Pengawas.
g.5.1.3. Tempat pembuatan las busur, peralatan
dan kelengkapan harus dipakai sesuai
persyaratan JIS C 9301.
g.5.1.4. Elektroda yang akan dipakai sesuai dengan
persyaratan D 4301 dari JIS Z 3211.
g.5.2. Pemotongan Dan Pengelasan
g.5.2.1. Bahan-bahan baja yang harus dipotong di
lapangan dengan akurat dengan
mempergunakan oxy acentylene.
g.5.2.2. Pemotongan bahan-bahan yang penjang
dan bahan-bahan yang bengkok harus
dilakukan dengan hati-hati agar tidak
terjadi perubahan bentuk lebih lanjut.
g.5.2.3. Cara penjelasan, seluruh permukaan yang
akan dilas dan daerah-daerah sekitarnya
harus dibersihkan dari karat, cat, bahan-
bahan sisa (slag) dan kotoran-kotoran lain
dan harus dikeringkan dahulu.
g.5.2.4. Selama pelaksanaan, seluruh permukaan
yang akan dilas dan daerah-daerah
sekitarnya harus dibersihkan dari karat, cat,
bahan-bahan sisa (slag) dan kotoran-
kotoran lain dan harus dikeringkan dahulu.
g.5.2.5. Selama pengelasan berlangsung, bahan-
bahan yang akan dilas harus ditahan kuat-
kuat dalam posisi yang benar dengan cara
penjelasan “jig” atau “track”.
g.5.2.6. Penggunaan tack welding harus dibatasi
sampai seminimum mungkin. Pengelasan
pada las tumpul harus dihentikan dengan
hati-hati dan teliti dan lubang antara
bagian-bagian yang dilas harus dibuat tepat
seperti dalam gambar.
g.5.2.7. Selama pengelasan, pemberian bahan las
dan kecepatanya harus sedemikian
sehingga las berbentuk V seluruhnya akan
terisi dengan bahan isian.
g.5.2.8. Kekurangan bahan isi untuk las harus
dicegah dan pelaksanaan harus hati-
hati,seperti masuknya slag kedalam las,
ketidak sempurnaan crater dan retak-retak.

60
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
PENGADAAN PAKET PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI MESIN DAN RUANG MESIN CMM
DI HANGGAR GWS KP IV PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)

g.5.2.9. Penyedia Barang/Jasaharus bertanggung


jawab untuk memperbaiki las yang tidak
memenuhi syarat seperti keropos, tumpang
tindih (overlap), miring, kelebihan atau
kurang tebalnya “troat” atau ukuran.
g.5.2.10. Pengelasan tidak boleh dilakukan pada
waktu hujan atau hujan angin ( storm)
kecuali pengelasan dengan cara
“pengelasan di dalam air”.
g.5.2.11. Pekerjaan las dalam keadaan cuaca buruk
dapat dilakukan dengan persetujuan
Pengguna Barang/Jasa /Tim Pengawas, jika
telah diambil langkah-langkah pengamanan
terhadap pengaruh cuaca buruk.
g.5.3. Penyelesaian Permukaan
g.5.3.1. Bagian yang telah selesai dilas harus bersih
dari goresan-goresan, lekukan-lekukan,
sisa-sisa bahan las tidak boleh lebih pendek
dari 5 cm termasuk random arcstrikes.
Semua pengelasan harus mencapai sudut-
sudut dari bagian-bagian yang dilas.
g.5.3.2. Jika menurut pandangan Pengguna
Barang/Jasa/Tim Pengawas bagian-bagian
yang dilas mempunyai kesalahan-kesalahan
geometrik yang akan menimbulkan
penumpukan tegangan atau “notch effect”
karena tidak tepatnya letak las, Penyedia
Barang/Jasaharus memperbaikinya dengan
mengikir.
g.5.3.3. Perbaikan dengan cara mengulangi las
diatasnya, tidak diijinkan. Jika untuk
memperbaiki kesalahan tersebut diatas
dianggap perlu menambah las, maka
pelaksanaannya harus lebih mendapat
persetujuan Pengguna Barang/Jasa/Tim
Pengawas.
g.5.4. Pemeriksaan Pekerjaan Las
g.5.4.1. Pekerjaan las harus diperiksa atau
disaksikan oleh Pengguna Barang/Jasa /Tim
Pengawas atau wakil yang ditunjuknya
sesuai dengan persyaratan dalam JIS Z
3146 dan harus mencangkup tapi tidak
terbatas hanya pada pemerikasaan visual,
chemical dye penetrant atau ultarasonic.
g.5.4.2. Pengguna Barang/Jasa /Tim Pengawas
visual atau harus tetap dilakukan meskipun
pemeriksaan-pemeriksaan lain dijalankan
juga. Pemeriksaan visual mencangkup

61
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
PENGADAAN PAKET PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI MESIN DAN RUANG MESIN CMM
DI HANGGAR GWS KP IV PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)

pengecekan pemasangan sambungan yang


dilas, apakah sudah lurus dan mengikuti
persyaratan pekerjaan las mengenai sudut-
sudut lekukan, permukaan-permukaan
bagian yang dilas dan bagian-bagian yang
terbuka.
g.5.4.3. Pengguna Barang/Jasa /Tim Pengawas
dapat memerintahkan setiap sambungan
las untuk diperiksa dan ditest dengan cara
ultrasonic, jika tes tersebut di atas
dianggap perlu olehnya. Dalam hal ini,
Penyedia Barang/Jasaharus mempersiapkan
segala sesuatu nya agar dapat dilaksanakan
secepatnya.
g.6. Pengecatan
g.5.1. Pekerjaan Pengecatan Besi dan Baja
Persyaratan Umum sebelum pekerjaan pengecatan dimulai,
Penyedia Barang/Jasa harus menunjukkan contoh pengecatan
kepada Tim Pengawas atas bahan yang sama dengan yang
akan dipergunakan, untuk disetujui oleh Fungsi
Perencana/Dept Pengelolaan Fasilitas dan Aset Perusahaan,
User dan Tim Pengawas
g.5.2.1. Cat dari merek yang tidak sama tidak boleh
dicampurkan dan semua pencampuran
harus sesuai dengan persyaratan pabrik
pembuat cat tersebut
g.5.3.2. Untuk pekerjaan pada semua permukaan
yang akan dicat harus bersih dari kotoran
yang akan mengurangi mutu pengecatan
g.5.4.3. Bahan dempul, plamur dan meni untuk
pekerjaan pengecatan kayu, besi dan baja
harus khusus dan sesuai dengan
persyaratan teknis dari produksi yang
bersangkutan
g.5.2. Pengecatan Baja
Semua struktur dan pekerjaan baja harus dicat. Sebelum
pengecatan semua permukaan baja harus bersih dari segala
kotoran-kotoran dan minyak-minyak yang melekat.
g.5.2.1. Lingkup Pekerjaan
Adapun lingkup pekerjaan sebagai berikut:
o Pekerjaan pengecatan
o Pekerjaan Persiapan dan Pembersihan
o Pekerjaan pembersihan dilakukan
dengan mechanical wire brush
o Pekerjaan pembersihan dilakukan untuk
semua pekerjaan yang akan dicat

62
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
PENGADAAN PAKET PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI MESIN DAN RUANG MESIN CMM
DI HANGGAR GWS KP IV PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)

o Permukaan profil harus dibersihkan dari


debu-debu atau kotoran lainnya yang
melekat dengan udara bertekanan
o Paling lambat 2 jam setelah
dibersihkan, pengecatan dasar 1
(primer) harus sudah dilakukan
g.5.2.2. Setelah pemeriksaan Pengguna
Barang/Jasa /Tim Pengawas, mengenai
pembersihan, permukaan luar bagian
struktur baja harus dicat dengan cat anti
karat di bawah ini. Cat harus diberikan
dalam 3 lapisan dan total ketebalan film
kering lapisan minimum harus 0.3 mm.
g.5.2.3. Sampel cat harus disajikan bersama dengan
nama pabrik kepada Pengguna
Barang/Jasa/Tim Pengawas untuk
persetujuan sebelu pekerjaan. Warna
lapisan akhir harus seperti yang
diperintahkan atau seperti yang dinyatakan
dalam Spesifikasi. Jenis cat untuk lapisan
pertama adalah bahan yang kaya seng.
Perintah selanjutnya disebutkan pada Bab
lain di Spesifikasi ini.
g.5.2.4. Setelah pengangkatan/pemasangan, baja
struktural harus diberikan pengecatan di
seluruh daerah yang rusak dalam
penanganan.
g.5.2.5. Sebelum pengecatan, bagian struktur baja
yang dibersihkan seluruhnya dari karat
dengan sikat kawat atau yang lain.
g.5.2.6. Semua permukaan yang dicat harus
disiapkan sesuai dengan perintah pabrik cat
dan sebagaimana yang ditetapkan disini.
g.7. Penggalvanisan
Penggalvanisan harus mengikuti persyaratan pada Spesifikasi ini
atau dapat mengacu pada Spesifikasi ASTM A123, revisi terakhir.
Berat lapisan seng per foot persegi permukaan harus rata-rata tidak
kurang dari 2.3 ons
g.8. Lapisan Pelindung Bagian Struktur Baja
g.8.1. Sebelum dicat, benda-benda baja harus dibersihkan dari karat
dengan sikat kawat atau dengan alat-alat lain.
g.8.2. Semua benda-benda yang akan dicat harus dipersiapkan
sesuai dengan petunjuk dari pabrik cat atau seperti yang
dijelaskan dalam Spesifikasi ini.
g.8.3. Pekerjaan las harus dibersihkan dari sisa-sisa las dan
percikan-percikan las harus dibersihkan

63
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
PENGADAAN PAKET PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI MESIN DAN RUANG MESIN CMM
DI HANGGAR GWS KP IV PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)

g.8.4. Lapisan pelindung dalam pekerjaan pengecatan anti karat


pada atau struktur baja yang terekspos hawa udara yaitu cat
zinc chromate
g.9. Penyambungan
g.9.1. Penyambungan Dengan Baut
Penyambungan dengan baut baja Strutural AISC, HSB ( high
streng boult) ukuran sesuai dengan gambar.
g.9.2. Penyambungan Dengan Las
Metode pengelasan adalah metode SMAW Bahan Elektroda
AISC E7018 kombinasi batang elektroda 2.6 mm,3.2 mm dan
5 mm sesuai dengan gambar. Pengelasan harus dilaksanakan
dengan las busur listrik dan batang las harus dari bahan yang
sama campurannya dengan bahan yang akan dilas.
Pengelasan harus dilakukan oleh tenaga-tenaga ahli yang
berpengalaman dan dengan ketepatan tinggi. Pemborong
wajib menyerahkan sertifikat keahlian dari masing-masing
tukang lasnya sesuai dengan peraturan, pengelasan hanya
boleh dilakukan pada tempat-tempat yang dinyatakan dalam
Gambar Kerja dan Rencana Kerja & Syarat-syarat ini. Ukuran
las yang tercantum dalam gambar adalah ukuran-ukuran
efektif. Setelah pengelasan selesai, maka sisa-sisa kerak las
harus dibersihkan dengan baik.
g.10. Pembuatan Lubang-lubang penyambungan dan baut angker.
Sebelum pekerjaan las dimulai, maka harus ada jaminan bahwa
bidang–bidang yang akan disambung dengan sambungan las tidak
boleh bergerak sampai pekerjaan las selesai dilakukan. Bagian-
bagian yang akan dilas sebaiknya dalam keadaan datar, dan bila ada
yang harus dilas tegak, maka pengelasan harus dimulai dari bawah
kemudian kearah atas. Bagian ujung dari suatu las tumpul harus
mendapat jaminan bahwa sambungan dilaksanakan dalam keadaan
penuh. Untuk Itu sebaiknya dipakai batang–batang penyambungan
pada bagian ujung dari sambungan tersebut agar pengelasan dapat
dilaksanakan dengan penuh. Sebelum pekerjaan las dimulai,
Penyedia Barang/Jasa wajib menyerahkan prosedur kerja cara-cara
pengelasan yang akan dikerjakan di lapangan. Usulan ini harus
diperiksa dan disetujui Tim Pengawas sebelum pekerjaan
pengelasan ini.
g.11. Pekerjaan Pemotongan Profil Baja
Pemotongan material baja harus menggunakan mesin potong atau
dengan las potong yang cukup memadai. Ujung dari potongan harus
digerinda halus, sehingga mendapatkan permukaan yang rata.

h. Pekerjaan Mekanikal Elektrikal


h.1. Persyaratan Pekerjaan Mekanikal
h.1.1. Lingkup Pekerjaan.
Lingkup pekerjaan yang termasuk di dalam pekerjaan ini
adalah pengadaan dan pemasangan Split Air Conditioning
serta testing sampai berjalan dengan baik dari semua

64
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
PENGADAAN PAKET PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI MESIN DAN RUANG MESIN CMM
DI HANGGAR GWS KP IV PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)

peralatan dan semua kelengkapan lainnya seperti piping,


instalasi listrik, control dan sebagainya sesuai dengan
persyaratan teknis.
h.1.2. Persyaratan Teknis
h.1.2.1. Pemasangan dan penyetelan seluruh peralatan
air conditioning seperti : Outdoor Unit, Indoor
Unit, fan, thermostat, control, dan lain – lain
dengan syarat sebagai berikut:
 Split Air Conditioning lengkap dengan
accessorisnya. ƒ Peralatan – peralatan
control untuk system ini (High, Medium,
Low).
 Pengadaan dan pemasangan instalasi
listrik dari peralatan – peralatan (Outdoor
Unit, Indoor Unit, fan) ke panel peralatan
tersebut dengan jenis kabel NYY.
 Dudukan – dudukan mesin termasuk
dumper – dumper dan peredam suara di
dalam ruangan – ruangan mesin sehingga
suara yang timbul di dalam ruangan –
ruangan kerja masih dalam batas – batas
persyaratan yang tidak mengganggu.
 Testing dan balancing instalasi AC.
 Memberikan service dan maintenance
selama masa pemeliharaan khusus pada
instalasi AC yang telah dibongkar.
 Mengadakan perbaikan – perbaikan dari
semua kerusakan yang diakibatkan oleh
pekerjaan ini dan lain – lain dalam masa
pemeliharaan.
h.1.2.2. Sarana – sarana penunjang lainnya yang
berhubungan dengan pekerjaan ini, yaitu :
 Penyedia Barang/Jasa harus mengadakan
semua peralatan/perlengkapan kerja,
seperti : generator, tool kit, alat – alat
ukur, alat – alat keselamatan kerja dan
lain – lain sesuai dengan sifat
pekerjaannya. Pengadaan dan perawatan
peralatan menjadi tanggung jawab
Penyedia Barang/Jasa.
 Penyedia Barang/Jasa harus
mempersiapkan pekerjaan – pekerjaan
sesuai dengan instruksi User, Pengawas
Lapangan lengkap dengan peralatan –
peralatannya.
h.1.3. Standart dan Peraturan Instalasi Air Conditioning.

65
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
PENGADAAN PAKET PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI MESIN DAN RUANG MESIN CMM
DI HANGGAR GWS KP IV PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)

Dalam melaksanakan pekerjaan ini Penyedia Barang/Jasa


harus mengacu pada standard- standard baik internasional
maupun nasional yang memungkinkan kenyamanan bagi
penghuni dan peralatan-peralatan/perangkat yang ada
didalamnya maupun bagi para pekerja yang melaksanakan
pekerjaan ini sehingga dapat bekerja dengan baik. Adapun
standard-standard yang digunakan antara lain adalah :
 SNI 03-6572-2001 Tata Cara Perancangan
Sistem Ventilasi dan Pengkondisian Udara Pada
Bangunan Gedung
 SK SNI T-14/1993/03 Tata Cara Perancangan
Teknis Konservasi Energi Pada Bangunan
Gedung
 Kep. Men PU No. 411 / KPTS/1998 Persyaratan
Teknis Bangunan Gedung
h.1.4. Spesifikasi Teknis
Spesifikasi teknis untuk air conditioner (AC) yang harus
diadakan dan dipasang adalah sebagai berikut
h.1.4.1. Split system air conditioning yang digunakan
adalah dari type air cooled split dan air cooled
condensing unit. Pemasangan seluruh peralatan
ini harus sesuai dengan schedule dari pabrik
pembuatnya.
h.1.4.2. Outdoor Unit dari type air cooled secara utuh
berasal dari assembling pabrik (factory
assembled) terhadap semua komponen,
pengabelan listrik dan control, pemipaan
refrigerant, leakage testing untuk seluruh
sistem.
h.1.4.3. Compressor hendaknya dari jenis Rotary
Hermatic untuk jenis wall mounted yang
didinginkan oleh gas refrigerant dan motor
dilindungi secara “inherent”. Coil condenser
harus terbuat dari tembaga, fin dari aluminium
yang direkatkan secara mekanis. Fan condenser
harus dari jenis propeller dan dihubungkan
langsung dengan fan motor.
h.1.4.4. Coil harus sudah diuji terhadap kebocoran dan
telah didehydrated dan dilapisi gas refrigerant
secukupnya dari pabrik pembuatnya.
h.1.4.5. Fan harus telah dibalance statis maupun
dinamis dipabriknya. Fan motor hendaknya dari
jenis permanent split capasitor yang dilindungi
secara inherent serta mempunyai bantalan
peluru yang dilumasi secara tetap. Dinding dan
rangka hendaknya telah dicat anti karat dan
sesuai untuk pemasangan di luar.

66
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
PENGADAAN PAKET PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI MESIN DAN RUANG MESIN CMM
DI HANGGAR GWS KP IV PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)

h.1.4.6. Evaporator blower terbuat dari jenis wall


mounted sesuai dengan kebutuhan. Fan terbuat
dari jenis centrifugal dan telah dibalance di
pabrik, baik secara statis maupun secara
dinamis.
h.1.4.7. Dinding unit minimal dari plat besi standard
pabrik. Seluruh panel atau lubang –
lubang berpintu harus dapat dengan mudah
dibuka dan rangka hendaknya dilengkapi
dengan titik – titik penyangga yang telah
diperkuat. Dinding dan rangka hendaknya
dilapisi dengan cat anti karat.
h.1.4.8. Rak pengembunan air hendaknya terletak di
bawah coil pendingin dan harus cukup besar
untuk menampung seluruh pengembunan uap
air dari coil pada kondisi maksimal. Dinding
pada unit ini hendaknya diisolasi yang mulai
pada daerah/tempat masuk sampai keluarnya
udara pada unit tersebut.
h.1.4.9. Isolasi harus cukup kuat, tebal serta berat
jenisnya cukup untuk menghalangi terjadinya
pengembunan. Isolasi harus tahan terhadap
aliran udara dan tahan api sesuai dengan
persyaratan NFPA-20 standart:
h.1.4.10. Spesifikasi Teknis
 Type : Split Air Conditioning
(lengkap accessories siap pasang)
 Kapasitas : 2,5 pK
 Setara merk Daikin, LG, Panasonic.

h.1.5. Metodologi Pelaksanaan.


Dalam pelaksanaan proyek ini, pihak Penyedia Barang/Jasa
harus melihat bahwa pekerjaan ini dilakukan dengan tanpa
mengganggu peralatan /perangkat- perangkat yang ada di
gedung, untuk itu beberapa langkah perlu untuk dilakukan.
Langkah yang perlu dilakukan antara lain:
h.1.5.1. Perencanaan detail pelaksanaan dari sistem AC
yang tertuang di dalam RKS dan gambar
perencanaan yang telah dibuat oleh pihak Penyedia
Barang/Jasa serta sesuai dengan schedule
pelaksanaan yang telah ditetapkan.
h.1.5.2. Penyedia Barang/Jasa harus memeriksa terhadap
unit-unit equipment yang akan dipakai dan apabila
terdapat keragu-raguan harus segera menanyakan
ke Tim Teknis, Tim Pengawas dan apabila terjadi
kesalahan sepenuhnya menjadi tanggung jawab
Penyedia Barang/Jasa.

67
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
PENGADAAN PAKET PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI MESIN DAN RUANG MESIN CMM
DI HANGGAR GWS KP IV PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)

h.1.5.3. Melakukan koordinasi dengan pihak Tim Pengawas


yang telah ditunjuk oleh pihak pemberi tugas
tentang detail desain, perencanaan detail
pelaksanaan kontruksi dari sistem AC. Jika Pemberi
Tugas belum setuju dengan perencanaan Penyedia
Barang/Jasa, karena dianggap tidak sesuai dengan
RKS dan Desain yang telah ditentukan Tim Teknis,
maka harus mengadakan perubahan sesuai dengan
permintan dan hasil diskusi dengan pihak Pemberi
Tugas. Pihak Pemberi Tugas berhak memutuskan
untuk merubah sedikit dari desain yang telah
ditentukan oleh konsultan seandainya terjadinya
perubahan bentuk dan ukuran fisik dari gedung,
sehingga tidak memungkinkan desain dari
konsultan diterapkan.
h.1.5.4. Seandainya pihak Pemberi Tugas setuju dengan
Tim Teknis, Penyedia Barang/Jasa berhak untuk
melakukan pekerjaannya dengan memasang
terlebih dahulu peralatan-peralatan yang telah
disiapkan dan diperiksa bersama dengan pihak
Pemberi tugas / Tim Pengawas baik dari segi
spesifikasi peralatan, Bill Of Quantity.
h.1.5.5. Jika pihak Penyedia Barang/Jasa akan memasang
unit-unit AC seperti Outdoor Unit (OU), Indoor Unit
(IU), ventilasi mekanis dan assesorisnya, maka
pihak Penyedia Barang/Jasa, Tim Pengawas dan
pemberi tugas harus mengadakan diskusi tentang
cara terbaik untuk pemasangan tersebut.
h.1.5.6. Penyedia Barang/Jasa perlu memperhatikan bahwa
pemasangan peralatan harus berada pada ruang
peralatan utama dan assesoris lainnya serta sudah
dihubungkan dengan central kontrol panel, maka
sistem AC siap untuk dihubungkan dengan Catu
Daya (PU-AC).
h.1.5.7. Apabila pihak Penyedia Barang/Jasa telah
memasang semua unit peralatan utama, alat
pembantu dan assesoris lainnya serta sudah
dihubungkan dengan central control panel, maka
sistem AC siap untuk dihubungkan dengan Catu
Daya (PU-AC).
h.1.5.8. Pihak Penyedia Barang/Jasa dan Tim Pengawas
disaksikan oleh Pemberi Tugas mengadakan
pengujian semua unit AC dan ventilasi mekanis
bersama-sama.
h.1.5.9. Pihak Penyedia Barang/Jasa harus membuat
laporan tentang semua pekerjaan yang telah
dilakukan kepada pihak Tim Pengawas.

68
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
PENGADAAN PAKET PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI MESIN DAN RUANG MESIN CMM
DI HANGGAR GWS KP IV PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)

h.1.5.10. Jika terdapat kesalahan/kekeliruan dalam memilih


unit/equipment maka Penyedia Barang/Jasa harus
bersedia menggantinya tanpa biaya tambahan.

h.2. Persyaratan Pekerjaan Elektrikal


h.2.1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan sistem elektrikal :
h.2.1.1. Pembuatan detail desain dari semua pekerjaan
elektrikal
h.2.1.2. Pengadaan dan pemasangan dan penyambungan
instalasi kabel utama dari panel distribusi menuju ke
ruang panel disetiap lantai, lengkap dengan seluruh
instalasinya termasuk armature, saklar dan stop
kontak.
h.2.1.2. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan berbagai
type dan ukuran kabel tegangan rendah sesuai dengan
gambar rencana.
h.2.1.3. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan panel-
panel tegangan rendah dan panel kapasitor sesuai
dengan gambar rencana.
h.2.1.4. Pekerjaan instalasi penerangan dan stop kontak,
meliputi:
 Pengadaan dan
pemasangan
berbagai jenis
armatur lampu dan jenis lampu sesuai gambar
rencana.
 Pengadaan dan pemasangan berbagai jenis
stop kontak biasa, stop kontak daya dan stop
kontak khusus.
 Pengadaan dan pemasangan berbagai jenis
saklar, grid switch dan saklar tukar.
 Pengadaan dan pemasangan berbagai cable
ladder, cable tray dan cable trunking.
 Pengadaan, pemasangan dan penyambungan
pipa instalasi pelindung kabel serta berbagai
accessories lainnya seperti : box untuk saklar
dan stop kontak, junction box, fleksibel conduit,
bends/elbows, socket dan lain- lain.
 Pengadaan, pemasangan dan penyambungan
kabel.
h.2.1.5. Pekerjaan sistem penerangan luar (Outdoor Lighting)

69
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
PENGADAAN PAKET PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI MESIN DAN RUANG MESIN CMM
DI HANGGAR GWS KP IV PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)

Pengadaan dan pemasangan instalasi penerangan luar


lengkap dengan conduit, pelindung kabel dan
accessories lainnya.
h.2.1.6. Pembuatan Panel lengkap, Penyambungan sistem
pentanahan dan accessories lainnya.
h.2.1.7. Pengadaan, pemasangan pekerjaan lainnya yang
menunjang sistem ini agar dapat beroperasi dengan
baik (seperti pekerjaan bak kontrol, kabel rack, support
equipment dan accessories lainnya.

h.2.2. Persyaratan Bahan Dan Material


h.2.2.1. Umum
 Semua material yang disupply dan dipasang oleh
Kontraktor Pelaksana harus baru dan material tersebut
harus cocok untuk dipasang di daerah tropis.
 Material-material haruslah dari produk dengan kualitas
baik dan dari produksi yang terbaru. Untuk material-
material yang disebut dibawah ini, maka Penyedia
Barang/Jasa harus menjamin bahwa barang tersebut
adalah baik dan baru dengan jalan menunjukkan surat
order pengiriman dari dealer/agen/pabrik.
a. Peralatan panel : switch, circuit breaker, meter
dan
kontaktor serta relay protection.
b. Peralatan lampu : Armature, bola lampu, ballast,
dan kapasitor.
c. Peralatan instalasi : Stop kontak, saklar,
junction box dan lain-lain.
d. Kabel.
h.2.3. Spesifikasi Teknis.
h.2.3.1. Panel & Kelistrikan
Komponen Panel yang dipasang terdiri dari item-item
sebagai berikut:
 Box Panel
 Box Panel Distribusi lengkap handle & kunci
 Box Panel Penerangan lengkap handle &
kunci.
 Kabel
Kabel setara Kabelindo, Metal, Supreme.
 NYY 1 x 120 mm2
Dari Panel Deckel Maho ke Panel R CMM
 NYY 1 x 25 mm2
Dari Panel R. CMM ke Panel Penerangan
 NYY 4 x 2.5 mm2
Dari Panel R. CMM ke Unit AC Split
 NYY 4 x 2.5 mm2

70
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
PENGADAAN PAKET PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI MESIN DAN RUANG MESIN CMM
DI HANGGAR GWS KP IV PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)

Dari Panel R. CMM ke Unit Crane


 NYY 4 x 6 mm2
Dari Panel R. CMM untuk Stopkontak 32A 3Ф
380 V
 NYY 4 x 2.5 mm2
Dari Panel R. CMM untuk Stopkontak 16A 1Ф
220 V
 NYA 3 x 2.5 mm2
Dari Panel Penerangan untuk instalasi lampu
penerangan

 MCB/MCCB
Circuit Breaker setara merk Schneider
 MCCB 400 A 3Ф 380V
Untuk Panel Deckel Maho ke Panel R. CMM
 MCB 300 AT/ 400 AF 3Ф 380V
Untuk Panel R CMM
 MCCB 125A 3Ф 380V
Di Panel R CMM untuk ke Panel Penerangan
 MCB 25A 1Ф 220V
Di Panel R CMM untuk Mesin CMM
 MCB 63A 3Ф 380V
Di Panel R CMM untuk AC Splite
 MCB 25A 1Ф 220V
Di Panel R CMM untuk Unit Crane
 MCB 32A 3Ф 380V
Di Panel R CMM untuk Stopkontak 32A 3Ф
 MCB 16A 1Ф 220V
Di Panel R CMM untuk Stopkontak 16A 1Ф
 MCB 4A 1Ф 220V
Di Panel Penerangan untuk Lampu TL
 Fuse
Fuse setara merk Schneider
 3 x 2A untuk Panel R CMM dan Panel
Penerangan.
 Terminal Bar
Terminal tembaga yang digunakan
 5 x (Cu 15 X 3mm)
 Lampu Indikator
Lampu indicator standar 3 warna.
 Power meter digital
Powermeter Digital setara merk Schneider untuk
pembacaan
 Daya (Watt), Tegangan (Voltage), dan Arus
(Ampere), dll.

h.2.3.2. Lampu Penerangan

71
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
PENGADAAN PAKET PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI MESIN DAN RUANG MESIN CMM
DI HANGGAR GWS KP IV PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)

 Lampu penerangan & Armature setara merk Philips


 Lampu TL 1 x 40 W
 Armature TL 1 x 40 W
 Tray Cable
Tray Cable 100 x 50 x 2400 x 1.2

h.2.4. Kontruksi Panel


h.2.4.1. Switchgear tegangan rendah harus dapat dioperasikan
dengan aman oleh petugas, misalnya seperti
pengoperasian sakelar daya (MCCB), pemutus tenaga
(CB), pemasangan kembali indikator-indikator,
pengecekan tegangan, pengecekan gangguan dan
sebagainya.

h.2.4.2. Switchgear tegangan rendah terdiri dari lemari-lemari


yang digunakan untuk pemasangan peralatan-peralatan
atau penyambungan-penyambungan. Setiap lemari
hanya dapat dibuka bila semua peralatan bertegangan
dalam lemari tersebut telah off /mati.

h.2.4.3. Peralatan yang merupakan bagian dari sistem


pengamanan/interiock harus dibuat sedemikian rupa,
sehingga tidak mungkin terjadi kecelakaan akibat
kesalahan-kesalahan operasi yang dibuat oleh petugas.

h.2.4.4. Panel/kubikel dibuat dari pelat baja tebal tidak kurang


dari 2,00 mm dan diberi penguat besi siku atau besi
kanal dengan ukuran standard, sehingga dapat
dipertukarkan dan diperluas dengan mudah dan
masing-masing terpisah satu sama lain dengan alat
pemisah.
h.2.4.5. Tiap kubikel terdiri dari bagian sebagai berikut :
a. Ruangan busbar disebelah atas dilengkapi dengan
penutup yang dapat dilepaskan dengan baut setelah
switchgear dimatikan.
b. Ruangan peralatan dilengkapi dengan pintu di
sebelah muka, yang dihubungkan dengan sebuah
handel pembuka peralatan sedemikian rupa, sehingga
hanya dapat dibuka bila bagian dalam ruangan tersebut
telah off/mati.
c. Letak engsel maupun handel dan kunci dari pintu
harus disesuaikan ketinggiannya.

72
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
PENGADAAN PAKET PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI MESIN DAN RUANG MESIN CMM
DI HANGGAR GWS KP IV PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)

h.2.4.6. Finishing dari panel harus dilaksanakan sebagai berikut:


a. Semua mur dan baut harus tahan karat, dilapisi
Cadmium
b. Semua bagian dari baja harus bersih dan sandlasted
setelah pengelasan, kemudian secepatnya harus
dilindungi terhadap karat dengan cara galvanisasi atau
"Chromium Plating" atau dengan "Zinc Chromate
Primer".
c. Pengecatan finish dilakukan dengan empat lapis cat
oven wama abu-abu atau wama lain yang disetujui
Direksi.
h.2.4.7. Circuit Breaker untuk penerangan boleh menggunakan
Mini Circuit Breaker (MCB) dengan breaking capacity
minimal 8 -10 KA simetris. 8. Circuit Breaker lainnya
harus dari type Moulded Case Circuits Breaker (MCCB)
atau No Fuse Breaker (NFB), sesuai dengan yang
diberikan pada gambar rencana dengan breaking
capacity seperti ditunjukkan dalam gambar rencana. 9.
Circuit Breaker harus dari type automatic trip dengan
kombinasi thermal dan instantaneous magnetic
unit.Main CB dari setiap panel harus dilengkapi dengan
shunt trip terminals dan kabel control harus tahan api.

h.2.4.8. Panel/Cubicle harus dilengkapi dengan Relay pengaman


terhadap kesalahan hubungan ketanah
(Earth/GroundFoult Relay), dan kelengkapan Relay
pengaman lainnya (Over Current Relay, Over Voltage
Relay dan lain-lain)seperti terdapat pada gambar. 11.
Main busbars dalam panel harus dipasang horizontal
dibagian bawah/atas dan mempunyai kemampuan
hantar arus kontinu minimal sebesar 1,5 (satu
setengah) kali dari rating ampere frame main pemutus
dayanya. 12. Busbars dari bahan tembaga mumi
dengan minimum konduktivitas 99,99 . Busbars harus
dicat sesuai code wama dalam PUIL 2000;
 Phasa : Merah, kuning, hitam
 Netral : Biru
 Ground : Hijau - Kuning.

h.2.4.9. Pemberian Tanda Pengenal


Tanda pengenal harus dipasang, yang menunjukkan
hal-hal berikut:
 Fungsi peralatan dalam panel
 Posisi terbuka atau tertutup
 Arah putaran dari handel pengontrol dari switch
 Dan lain-lain. Tanda pengenal ini harus jelas dan
tidak dapat hilang.

73
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
PENGADAAN PAKET PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI MESIN DAN RUANG MESIN CMM
DI HANGGAR GWS KP IV PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)

h.2.5. Testing & Comissioning


h.2.5.1. Pengetesan setelah penanaman kabel. Setelah kabel
ditanam, penyambungan-penyambungan dan
pemasangan kotak akhir, maka dilakukan pengetesan
dielektrik/insulation test.
h.2.5.2. Marking kabel untuk pemasangan kabel di dalam tanah
harus jelas dan tidak dapat dihapus.
h.2.5.3. Pengetesan terhadap system panel yang berkaitan
dengan instalasi lainnya.

V. PENUTUP
5.1. Sebelum pekerjaan diserahterimakan, Pelaksanaan diwajibkan
membersihkan Lokasi pekerjaan luar dan dalam dari sisa-sisa bahan
bangunan, kotoran-kotoran, sehingga pada saat serah terima dilaksanakan,
bangunan dalam keadaan bersih dan rapi.
5.2. Sebelum dilaksanakan serah terima pekerjaan Penyedia Barang/Jasa harus
menyerahkan gambar purna bangun ( As Built Drawing) kepada Pengguna
Barang/Jasa melalui Tim Pengawas.

PANITIA PENGADAAN UMUM DAN JASA FASILITAS


PT DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)

Ttd

Ketua

74

Anda mungkin juga menyukai