Anda di halaman 1dari 28

BAB I

SYARAT-SYARAT ADMINISTRASI
PASAL 1
NAMA DAN LOKASI PEKERJAAN
1. Nama Kegiatan : Perencanaan Pembangunan Instalasai Pengolahan Air Limbah
2. Tahun Anggaran : 2021
3. Lokasi Pekerjaan : Rumah Sakit Umum Daeran Torabelo – Kabupaten Sigi

PASAL 2
BAHAN DAN ALAT
1. Bahan, alat dan segala yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan pemborongan tersebut
dalam Pasal 1 Bab I syarat-syarat administrasi ini harus disediakan penyedia barang/jasa dan
disetujui oleh Pengguna barang/jasa dan konsultan pengawas.
2. Penyedia barang/jasa wajib membuat tempat atau gudang yang baik untuk menyimpan
bahan-bahan dan alat-alat, serta menyediakan angkutan bahan-bahan dan alat-alat tersebut guna
lancarnya pekerjaan atas biaya sendiri.
3. Pengguna barang/jasa berhak menolak bahan-bahan dan alat-alat yang disediakan oleh Penyedla
barang/jasa Jika kualitasnya tidak memenuhi persyaratan.
4. Jika bahan-bahan dan alat-alat ditolak oleh Pengguna barang/jasa maka Penyedia barang/jasa
harus menyingkirkan bahan-bahan dan alat-alat tersebut dari lokasi pekerjaan dalam waktu 2 x 24
jam kemudian menggantinya dengan yang memenuhi persyaratan.

PASAL 3
TENAGA KERJA DAN UPAH
1. Penyedia barang/jasa harus menyediakan tenaga kerja yang cukup jumlahnya, keahlian, dan
ketrampilannya.
2. Ongkos dan upah kerja untuk melaksanakan pekerjaan tersebut ditanggung oleh Penyedia
barang/jasa.

PASAL 4
PELAKSANAAN PENYEDIA
BARANG / JASA
1. Penyedia barang/jasa harus menempatkan pelaksana (site manajer) di lapangan yang menguasai
masalah teknis dan administrasi pelaksanaan pembangunan serta dapat mengambil keputusan
yang diperlukan di lapangan.
2. Pelaksana di lapangan harus mengerti gambar-gambar perencanaan pelaksanaannya dan Ahli
dibidangnya.
3. Jangka waktu masa kontrak pekerjaan adalah 150 (seratus lima puluh) hari kalender dihitung sejak
penanda tanganan kontrak atau sesuai ketentuan dalam Kontrak, dengan masa pemeliharaan 6
(enam) bulan yang dimulai sejak serah terima pertama.

Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TORABELO – KABUPATEN SIGI 1
PASAL 5
KENAIKAN HARGA
1. Kenaikkan harga bahan-bahan, alat-alat, dan upah selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung
ditanggung sepenuhnya oleh Penyedia barang/jasa.
2. Penyedia barang/jasa tidak dapat mengajukan tuntutan/klaim kecuali dan apabila terjadi tindakan
moneter yang diumumkan secara resmi dan diatur dalam peraturan Pemerintah untuk pekerjaan
Pengadaan barang/jasa.

PASAL 6
PEKERJAAN TAMBAH KURAN
1. Apabila terdapat perbedaan yang signifikan antara kondisi lapangan pada saat pelaksanaan
dengan gambar dan spesifikasi yang ditentukan dalam dokumen kontrak, maka pengguna
barang/jasa bersama penyedia barang/jasa dapat melakukan perubahan kontrak yang meliputi
antara lain:
a. Menambah atau mengurangi volume pekerjaan yang tercantum dalam kontrak.
b. Mengurangi atau menambah jenis pekerjaan.
c. Mengubah spesifikasi pekerjaan sesuai dengan kebutuhan lapangan.
d. Melaksanakan pekerjaan tambah yang belum tercantum dalam kontrak yang
diperlukan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan.
2. Pekerjaan tambah tidak boleh melebihi 10% (sepuluh persen) dari harga yang tercantum dalam
perjanjian/kontrak awal.
3. Perintah perubahan pekerjaan dibuat oleh pengguna barang/jasa secara tertulis kepada penyedia
barang/jasa, ditindaklanjuti dengan negosiasi teknis dan harga dengan tetap mengacu pada
ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam perjanjian/kontrak awal.
4. Hasil negosiasi tersebut dituangkan dalam berita acara sebagai dasar penyusunan addendum
kontrak.
5. Adanya pekerjaan tambah kurang tidak dapat dijadikan alasan untuk mengubah waktu
penyelesaian, kecuali atas persetujuan tertulis pengguna barang/jasa.

PASAL 7
KEAMANAN TEMPAT KERJA
DAN KESELAMATAN TENAGA KERJA
1. Penyedia barang/jasa bertanggung jawab atas keamanan/keselamatan tempat kerja/tenaga kerja,
kebersihan halaman bangunan-bangunan, gedung, alat-alat bangunan selama pekerjaan
berlangsung.
2. Penyedia barang/jasa bertanggung jawab/wajib menyediakan sarana untuk menjaga keselamatan
para tenaga kerja.
3. Jika tejadi kecelakaan pada pelaksanaan pekerjaan, maka penyedia barang/jasa wajib memberi
pertolongan medis kepada para korban dan segala biaya yang dikeluarkan sebagai akibatnya,
menjadi tanggung jawab penyedia barang/jasa.
4. Hubungan pekerja dengan penyedia barang/jasa tunduk dan patuh pada peraturan perburuhan
yang berlaku.

Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TORABELO – KABUPATEN SIGI 2
PASAL 8
LAPORAN
1. Penyedia barang/jasa wajib membuat laporan mingguan mengenai pelaksanaan pekerjaan secara
keseluruhan dan segala yang berhubungan dengan pekejaan.
2. Penyedia barang/jasa berkoordinasi dengan konsultan pengawas wajib membuat bobot kerja yang
jelas mengenai kemajuan pekerjaan yang dilaksanakannya, dan jika diminta oleh Pemberi Tugas
untuk keperluan pemeriksaan sewaktu-waktu dapat diserahkan.
3. Segala laporan dan catatan tersebut dibuat berbentuk buku mingguan dan di rangkap 4 (empat).
4. Penyedia barang/jasa wajib membuat dan menyerahkan kepada pengguna barang/jasa foto-foto
dokumentasi yang dimasukkan dalam album pekerjaan tentang pelaksanaan, perkembangan
kegiatan hasil kerja dari tiap-tiap pos pelaksanaan/bagian pekejaan sampai selesai, yang dibuat
dalam 5(lima) phase, yaitu saat prestasi pekerjaan 0 % (nol persen), 25 % (dua puluh lima
persen), 50 % (lima puluh persen), 75 % (tujuh puluh lima persen) dan 100 % (seratus persen)
pemborong wajib menyerahkan kepada pengguna barang/jasa perubahan gambar-gambar
pelaksanaan (As Built Drawing).
5. Penyedia barang/jasa wajib menyerahkan kepada Pengguna barang/jasa perubahan
gambar-gambar pelaksanaan (As Built Drawing) dalam hardcopy dan softcopy.

PASAL 9
DENDA DAN GANTI RUGI
1. Besarnya denda kepada penyedia barang/jasa atas keterlambatan penyelesaian pekerjaan adalah
1/1000 (satu per seribu) dari harga kontrak atau bagian kontrak untuk setiap hari keterlambatan.
2. Besarnya ganti rugi yang dibayar oleh pengguna barang/jasa atas keterlambatan pembayaran
adalah sebesar bunga terhadap nilai tagihan yang terlambat dibayar, berdasarkan tingkat suku
bunga yang berlaku pada saat itu menurut ketetapan Bank Indonesia, atau dapat diberikan
kompensasi sesuai ketentuan dalam dokumen kontrak.
3. Tata cara pembayaran denda dan/atau ganti rugi diatur di dalam dokumen kontrak.
4. Jika Pemborong setelah mendapat peringatan tertulis 3 (tiga) kali berturut-turut tidak
mengindahkan kewajibannya sebagaimana tercantum dalam dokumen kontrak, maka Pemberi
Tugas dapat memutuskan hubungan kerja/kontrak secara sepihak.

PASAL 10
RESIKO
1. Jika hasil pekerjaan Penyedia barang/jasa musnah/rusak sebagian atau keseluruhan akibat
kelalaian penyedia barang/jasa sebelum diserahkan kepada Pengguna barang/jasa, maka
penyedia barang/jasa bertanggung jawab sepenuhnya atas segala kerugian yang timbul akibat
keadaan tersebut.
Jika hasil pekejaan penyedia barang/jasa sebagian atau seluruhnya musnah/rusak diluar
kesalahan kedua belah pihak akibat keadaan memaksa, maka segala kerugian yang timbul akibat
keadaan ini akan ditanggung oleh kedua belah pihak.
2. Jika hasil pekerjaan penyedia barang/jasa sebagian atau seluruhnya musnah/rusak disebabkan
oleh suatu cacat-cacat tersembunyi dalam struktur atau disebabkan oleh retaknya tanah, maka
penyedia barang/jasa bertanggung jawab selama 10 (sepuluh) tahun sejak pekerjaan diserah
terimakan untuk yang kedua kalinya.

Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TORABELO – KABUPATEN SIGI 3
3. Segala persoalan dan tuntutan tenaga kerja maupun pihak lain berkaitan dengan pelaksanaan
pekejaan ini sepenuhnya menjadi beban dan tanggung jawab penyedia barang/jasa di dalam
maupun di luar pengadilan.
4. Bilamana selama penyedia barang/jasa melaksanakan pekerjaan ini menimbulkan kerugian PIHAK
KETIGA (orang lain yang tidak ada sangkut pautnya dalam pekejaan ini), maka resiko tersebut
sepenuhnya menjadi tanggung jawab penyedia barang/jasa.

PASAL 11
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
1. Jika terjadi perselisihan antara kedua belah pihak, pada dasarnya akan diselesaikan secara
musyawarah.
2. Jika perselisihan itu tidak dapat diselesaikan dengan musyawarah, maka diselesaikan oleh
suatu Panitia Pendamai yang berfungsi sebagai juri/wasit, dibentuk dan diangkat oleh kedua belah
pihak yang terdiri dari :
- Seorang wakil dari pengguna barang/jasa sebagai anggota
- Seorang wakil dari penyedia barang/jasa sebagai anggota.
- Seorang wakil dari pihak ketiga sebagai ketua yang disetujui oleh kedua belah pihak.
3. Keputusan panitia pendamai ini mengikat kedua belah pihak.

Jika perselisihan sebagaimana dimaksud tidak dapat diselesaikan, maka akan diselesaikan melalui
Pengadilan Negeri setempat.

---------o000o---------

Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TORABELO – KABUPATEN SIGI 4
BAB II
SYARAT-SYARAT TEKNIS
PEKERJAAN SIPIL PENUNJANG IPAL
PASAL 1
PELAKSANAAN KERJA
1. Dalam pelaksanaan pekerjaan fisik kontraktor diwajibkan bekerja sama dengan pengguna
barang/jasa, pengawas lapangan, konsultan perencana sebagai pengawas berkala dan pengendali
teknis terkait.
2. Untuk kegiatan pembangunan sarana dan prasarana fisik konstruksi tidak perlu dilakukan studi
value engineering untuk efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran dengan alasan apapun
tanpa persetujuan pengguna barang/jasa dan konsultan perencana.
3. Pada waktu pelaksanaan pekerjaan tidak diperkenankan mengadakan perubahan konstruksi
ataupun perubahan gambar tanpa persetujuan pengguna barang/jasa dan konsultan perencana
4. Semua perubahan gambar ataupun perubahan konstruksi harus diusulkan terlebih dahulu sebelum
pelaksanaan dan dibuat berita acara bersama.

PASAL 2
PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Pekerjaan Gudang
a. Gudang material harus baik, sehingga bahan-bahan yang disimpan dan akan
dipergunakan tidak rusak karena hujan, panas dan lain-lain,
b. Bahan untuk pembuatan gudang dipergunakan kayu meranti dan dinding tripleks
berkualitas baik.
c. Luas lantai gudang 24 m2.
d. Gudang disediakan sendiri oleh penyedia barang/jasa dengan biaya sendiri.
e. Lokasi gudang harus disetujui pengguna barang/jasa.
2. Los Kerja / Bedeng Kerja
a. Penyedia barang/jasa harus menyediakan los kerja ukuran 4 x 6 m = 24 M 2 untuk para
pekeria dan biaya penyediaan los kerja ditanggung Penyedia barang/jasa.
b. Penyedia barang/jasa harus membuat rencana lay out dari bangunan direksi keet dan los
kerja serta gudang material tersebut untuk mendapat persetujuan pengguna barang/jasa.
3. Papan Nama Pekerjaan
a. Penyedia barang/jasa wajib membuat papan nama pekerjaan sesuai ketentuan yang
berlaku dengan persetujuan pengguna barang/jasa.
b. Ukuran papan nama. pekerjaan 80 x 120 cm bahan triplek.
c. Papan nama dipasang pada tempat yang jelas dan mudah dibaca.
4. Listrik dan Air Kerja
Penyediaan listrik dan air kerja untuk kebutuhan pelaksanaan pekerjaan menjadi tanggung
jawab penyedia barang/jasa.

5. Alat-alat kerja/alat-alat bantu

Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TORABELO – KABUPATEN SIGI 5
Penyedia barang/jasa harus menyediakan alat-alat kerja sendiri untuk kesempurnaan
pelaksanaan pekerjaan, misalnya beton molen, vibrator dan alatalat lainnya yang dinyatakan
perlu oleh pengguna barang/jasa.
6. P3K
Penyedia barang/jasa diwajibkan menyedlakan kotak P3K termasuk isinya menurut
persyaratan dan ketentuan yang berlaku. Kotak P3K dipasang pada tempat yang strategis dan
mudah dicari.
7. Photo pekerjaan
a. Untuk merekam kegiatan pelaksanaan pekerjaan, pengguna barang/jasa dengan
menugaskan kepada penyedia barang/jasa, membuat foto-foto dokumentasi untuk
tahapan-tahapan pelaksanaan pekerjaan dilapangan
b. Photo pekerjaan dibuat oleh penyedia barang/jasa sesuai petunjuk Pengawas Teknis,
disusun dalam 4 (empat) tahapan, disesuaikan dengan tahapan pembayaran angsuran
tetapi tidak termasuk masa pemeliharaan, yaitu sebagai berikut :
Tahap I Bobot Pekerjaan MC-0
0%
Tahap II Bobot Pekerjaan Persiapan, Pekerjaan Pembersihan,
0% - 50% Pekerjaan Galian, Pondasi Dudukan Mesin,
Tahap III Bobot Pekerjaan kontrol, Pekerjaan Konekting Pipa,
50% - 75% sarana lainny

Tahap IV Bobot Pekerjaan Finishing Sipil dan Uji Fungsi


75% - 100%

c. Photo pekerjaan tiap tahapan tersebut di atas dibuat 4 (empat) set dilampirkan pada saat
pengambilan angsuran sesuai dengan tahapan angsuran, yang masing-masing adalah;
Untuk pekerjaan yang diawasi oleh konsultan Pengawas:
a) Satu set untuk Dinas Teknis terkait
b) Satu set untuk Pengguna Barang/jasa
c) Satu set untuk Penyedia Barang/Jasa
d) Satu set untuk Konsultan Pengawas
d. Pengambilan titik pandang dari setiap pemotretan harus tetap/sama sesuai dengan
petunjuk pengawas teknis atau pengguna barang/jasa.
e. Photo setiap tahapan ditempelkan pada album/map dengan keterangan singkat, dan
penempatan dalam album disahkan oleh pengguna barang/jasa, untuk teknis
penempelan/penempatan dalam album ditentukan oleh Pengawas Teknis.
f. Khusus untuk pemotretan pada kondisi keadaan memaksa force majeure diambil 3 (tiga)
kali.

Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TORABELO – KABUPATEN SIGI 6
PASAL 3
PEKERJAAN JARINGAN PIPA
1. LINGKUP PEKERJAAN
1) Pengadaan dan pemasangan sistem instalasi pemipaan, yaitu melaksanakan sistem
pemipaan pembuangan air kotor mulai dari titik pembuangan air limbah yang berasal dari
sanitair gedung, penyambungan pada instalasi pipa distribusi ke bak kontrol, dan
diteruskan ke bak Equalisasi sesuai posisi dalam gambar rencana. Melaksanakan
pemipaan pada pompa dan di Bak kontrol yang memerlukan pompa.
2) Pengadaan bahan dan melaksanakan/membuat semua bak kontrol untuk sistem air kotor
sehingga sistem bekerja sempurna.
3) Pengadaan dan pemasangan pompa distribusi dan pompa transfer air kotor lengkap
dengan accessorisnya seperti pada gambar rencana melaksanakan pembuatan panel
listrik daya dan kontrol pompa secara lengkap dengan instalasi/peralatan penunjang
lainnya yang diperlukan sehingga pompa bekerja dengan baik sesuai dengan sistem yang
diinginkan.
4) Pengadaan seluruh bahan/material dan pembuatan bak – bak sesuai spesifikasi yang
ditentukan.
5) Melaksanakan pekerjaan penggalian dan penimbunan kembali untuk pemasangan pipa di
luar bangunan sesuai dengan syarat-syarat yang ditentukan.
6) Melaksanakan pembuatan dan pemasangan penumpu/penggantung pipa, pondasi-
pondasi pompa dan sebelumnya agar membuat gambar kerja mengenai cara-cara
pemasangan sesuai dengan yang disyaratkan.
7) Melaksanakan pemasangan sleeves, pembobokan tembok dan pelesteran kembali untuk
pipa-pipa di dalam bangunan sesuai dengan syarat yang ditentukan dan disetujui oleh
direksi.
8) Melaksanakan pengujian untuk semua hasil pekerjaan yang telah selesai dengan
disaksikan pemberi pekerjaan, atau petugas dari badan yang berwenang (jika diperlukan)
hingga memenuhi parameter sesuai dengan yang disyarat-kan atau standard dari badan
yang berwenang.
9) Menyediakan seluruh kebutuhan (material uji, air, listrik dll.) yang diperlukan untuk
pelaksanaan pengujian hasil pekerjaan.
10) Menyediakan/memproses seluruh izin-izin ataupun sertifikasi yang diperlukan untuk
pelaksanaan pekerjaan ini maupun pengoperasiannya oleh Pemilik nantinya. Termasuk
didalamnya seluruh biaya yang diperlukan untuk memproses izin-izin/sertifikat tersebut
dari Badan yang berwenang.
11) Melatih dan memberikan bimbingan pengoperasian kepada operator yang ditunjuk oleh
Pemilik.

Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TORABELO – KABUPATEN SIGI 7
2. PERSYARATAN PELAKSANAAN
1) Semua cara dan teknik pemasangan harus sesuai dengan yang disyaratkan dalam
Pedoman Plumbing Indonesia maupun standar pelaksanaan lain yang berlaku.
2) Selama pekerjaan berlangsung Kontraktor harus menempatkan petugas yang ahli untuk
mempertanggung jawabkan pekerjaan di lapangan.
3) Material yang terpasang harus baru dan tidak cacat, sesuai dengan spesifikasi yang
diminta.
4) Sebelum melaksanakan pekerjaan Kontraktor wajib membuat gambar pelaksanaan untuk
disetujui Konsultan Pengawas Lapangan.
5) Kontraktor harus melengkapi semua material bantu untuk kesempurnaan instalasi yang
dipasang
6) Kontraktor Plumbing harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
- Mempunyai sertifikat instalator untuk pekerjaan instalasi air yang masih berlaku.
- Memakai peralatan yang mempunyai agen di Indonesia, dinyatakan dengan surat
keagenan yang masih berlaku.
7) Untuk peralatan tertentu Kontraktor harus melengkapi sertifikat pabrik yang membuktikan
peralatan tersebut asli dan baru serta telah lulus test pabrik sesuai dengan spesifikasi
yang diminta.
8) Semua pekerjaan yang telah selesai dikerjakan agar dilakukan pengetesan. Pekerjaan
yang tidak memenuhi atau tidak mencapai standar uji yang diminta atau yang berlaku
maka kontraktor wajib memperbaiki/menggantinya dengan yang baru hingga tercapai
standard tersebut.

3. PERSYARATAN MATERIAL
1) Pipa
 Pipa Air type AW/ D/ setara
 Bahan : PVC/Polypropelen
 Standard : AW/ D/ setara
2) Fitting
 Bahan : PVC/Polypropelen
3) Valves
Gate valve dan globe – valve
Bahan : PVC & Galvaniz construction diameter sesuai spesifikasi
4) Pipa air kotor (soil pipe, waste pipe)
 Bahan pipa air kotor: PVC D kelas 5 kg/cm2
5) Fitting untuk pipa PVC : T.S. Joint type, injection mulded. Pemakaian solvent cement
harus yang sesuai dengan produk pipa yang digunakan

Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TORABELO – KABUPATEN SIGI 8
4. TATA CARA PEMASANGAN
1) Pemasangan Pipa
 Pipa di dalam tanah yang dipasang sejajar gedung minimal mempunyai jarak 60
cm dari pondasi. Kedalam pipa sesuai dengan gambar rencana.
 Apabila pipa-pipa tersebut menembus pondasi atau dinding, maka pipa harus
diberi perlindungan/sleeves dengan ukuran 2 standard lebih besar. Antara pipa
dan sleeve tersebut harus diisi dengan flexible sealing material.
 Pemadatan/penimbunan pipa harus dilakukan tanpa merusak pipa.
 Pemasangan pipa air kotor (soil and waste pipe) dan pipa vent.
Untuk mendapatkan suatu kecepatan pengaliran yang memenuhi syarat, maka
pemasangan pipa air kotor harus mempunyai kemiringan minimal 2%o untuk pipa-
pipa yang mempunyai diameter 3" atau lebih kecil, dan kemiringan minimal 1%o
untuk pipa yang mempunyai diameter lebih besar dari 3".
2) Penyambungan Pipa
 Penyambungan pipa didalam plumbing sistem ini harus gastight dan watertight.
 Untuk PVC pipe dipakai sistem TS joint dengan memakai TS fitting dan solvent
cement.
 Dengan cara penyambungan sebagai berikut:
 bersihkan pipa dan fitting yang akan disambung.
 bila pipa dipotong harus dilakukan tegak lurus pada poros pipa dan
ujungnya diserongkan dengan kikir.
 beri tanda pada pipa sepanjang dalamnya fitting oleskan solvent cement
dengan kuas pada bagian dalam dari fitting dan pada pipa sampai pada
tanda yang telah diberikan.
 masukkan pipa dengan cepat dengan menggunakan alat penarik pipa,
kemudian diamkan selama 1 menit lalu alat penarik dilepas.
 Pipa ulir memakai seal tape yang diizinkan.
 Pemakaian seal tape tersebut hanya pada male threads. Untuk clean out
dan drain plugs memakai graphite.

5. PERSYARATAN PELAKSANAAN PIPA AIR LIMBAH


Semua cara dan teknik pemasangan harus sesuai dengan yang disyaratkan dalam Pedoman
Plumbing Indonesia maupun standar pelaksanaan lain yang berlaku.
Selama pekerjaan berlangsung Kontraktor harus menempat- kan petugas yang ahli untuk
mempertanggung jawabkan pekerjaan di lapangan.
a. Material yang terpasang harus baru dan tidak cacat, sesuai dengan spesifikasi yang
diminta.
b. Sebelum melaksanakan pekerjaan Kontraktor wajib membuat gambar pelaksanaan untuk
disetujui Konsuitan Pengawas Lapangan.
c. Kontraktor harus melengkapi semua material bantu untuk kesempurnaan instalasi yang
dipasang.

Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TORABELO – KABUPATEN SIGI 9
d. Kontraktor Plumbing harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
 Mempunyai sertifikat instalator untuk pekerjaan instalasi air yang masih berlaku.
 Memakai peralatan yang mempunyai agen di Indonesia, dinyatakan dengan surat
keagenan yang masih berlaku.
Untuk peralatan tertentu Kontraktor harus melengkapi sertifikat pabrik yang membuktikan
peralatan tersebut asli dan baru serta telah lulus test pabrik sesuai dengan spesifikasi yang
diminta.
Semua pekerjaan yang telah selesai dikerjakan agar dilakukan pengetesan. Pekerjaan yang tidak
memenuhi atau tidak mencapai standar uji yang diminta atau yang beriaku maka kontraktor wajib
memperbaiki/menggantinya dengan yang baru hingga tercapai standard tersebut.

6. PEMASANGAN PERLENGKAPAN
Pemasangan secara lengkap sesuai dengan spesifikasi dan harus dilakukan menurut petunjuk
pemasangan dari pabrik. Penambahan peralatan yang dibutuhkan untuk kesempurnaan
pemasangan sanitair menjadi tanggung jawab Kontraktor.

7. PEKERJAAAN FINISHING PIPA


Pipa yang telah dipasang sebelum di timbun kembali harus di uji terhadap kebocoran dan
kemiringan pipa harus di test untuk meyakinkan air dapat mengalir sesuai arah kemiringan yang
diharapkan dan secara gravitasi. Pekerjaan pipa dinyatakan selesai dan dapat diterima apabila
semua air limbah dapat mengalir ke masing-masing bak kontrol dan berakhir diolah secara
kontinue di Mesin pengolah Air Limbah.

PASAL 4
PEKERJAAN BAK KONTROL DAN BAK SUMPIT
1. Lingkup pekerjaan bak kontrol meliputi penyediaan bahan, penyetelan pemasangan bata, plesteran,
acian, penutup dan perawatan. Syarat-Syarat Mutu Bahan Disarankan memakai batu bata yang
berukuran standard, kuat dan sesuai standard. Semen sesuai standard, material alam pasir dari
kualitas yang baik, bersih dan sesuai petunjuk pengawas.
2. Pekerjaan bak kontrol.
a. Meliputi pekerjaan setting out elevasi dan posisi bak kontrol.
b. Pemasangan lantai kerja beton dan pemasangan bata sesuai ukuran bak kontrol dalam
gambar rencana;
c. Posisi bak kontrol dan posisi penempatan pipa pembuangan harus dikerjakan bersamaan
dengan elevasi yang telah ditentukan sebelumnya sesuai kemiringan dan posisi masing-
masing bak kontrol.
d. Pekerjaan plesteran 1SP : 4PP dilakukan terhadap dinding bak kontrol bagian dalam dan
permukaan bibir atas bak kontrol, kemudian di finishing dengan acian spesi semen hingga
merata dan rapi;

Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TORABELO – KABUPATEN SIGI 10
e. Bak kontrol dilengkapi dengan penutup bak dari kontruksi Cor Plat Beton dengan penulangan
sederhana dan di sertai pegangan untuk mengangkat penutup plat beton;
f. Permukaan bak kontrol dan penutup di aci rapi.

PASAL 5
PEKERJAAN PONDASI
1. PEKERJAAN PONDASI
a. Pondasi Sumuran
 Persyaratan bahan, seluruh bahan yang digunakan untuk pondasi sumuran harus
membuhi persyaratan yang diuraikan dalam pasal beton/ beton bertulang
 Sebelum pondasi dipasang terlebih dahulu diadakan pengukuran untuk as pondasi
sesuai dengan gambar kerja/ konstruksi
 Pemborong wajib melaporkan kepada Direksi bila ada perubahan gambar kerja/
konstruksi
 Dibawah dasar pondasi didasari dengan pasir pasang setebal ± 10 cm dan
dipadatkan
 Setelah galian, selanjutnya dilakukan penurunan cincin sumuran dilanjutkan dengan
pengecoran beton kedap air yang setara dengan fc’, pengecoran siklop dengan
campuran batu belah/ batu split/ batu krikil, dilanjutkan dengan beton spiral
menggunakan besi ulir jarak 1.25 cm
 Sloof menggunakan dimensi 15 x 20 cm
 Sebelum pengecoran lantai, dilakukan urugan sirtu setebal 10cm, dan dilanjutkan
pemasangan tulangan wiremesh M10 dibawah coran lantai. Coran lantai setara
dengan fc’ dengan tebal 20cm
 Pekerjaan plesteran 1SP : 4PP dilakukan terhadap lantai dudukan mesin, kemudian
di finishing dengan acian spesi semen hingga merata dan rapi
b. Pondasi mempergunakan pondasi batu Split.
 Batu gunung/kali harus berkualitas baik dan dipecah-pecah maksimum Ø 30 cm
minimum 1 cm.
 Batu split harus disusun sedemikian rupa sehingga duduknya kokoh. Antara batu
split satu sama lain harus terikat dengan adukan 1 pc : 5 Pasir.
 Bentuk dan ukuran pondasi batu split dapat dilihat pada gambar yang bersangkutan.
 Diatas pondasi batu split pasang sloof beton bertulang, dengan ukuran sesuai
dengan gambar.
c. Pondasi Trasraam pada teras pinggiran mesin menggunakan batu bata
 Batu bata yang digunakan harus berkualitas baik serta matang dalam pembakaran.
 Batu bata harus disusun sedemikian rupa sehingga duduknya kokoh. Antara batu
bata sesama lainnya harus terikat dengan adukan 1 pc : 3 pasir.
 Bentuk dan ukuran pondasi trasram harus sesuai dengan gambar.
 Dibawah sloof pengikat yang bebas (tidak terdapat pondasi dibawahnya) diberikan
dudukan pasangan batu bata dengan adukan 1 pc : 3 pasir dengan ukuran sesuai
gambar kerja.

Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TORABELO – KABUPATEN SIGI 11
d. Pondasi Telapak
1. Pekerjaan galian tanah pondasi
 Penggalian tanah dilakukan mengikuti ukuran panjang, lebar dan kedalaman
pondasi sesuai gambar kerja
 Tebing dinding galian tanah pondasi dibuat dengan perbandingan 5 : 1 untuk
jenis tanah yang kurang baik dan untuk jenis tanah yang stabil dapat dibuat
dengan perbandingan 1 : 10 atau dapat juga dibuat tegak lurus permukaan
tanah tempat meletakkan pondasi
 Lebar dasar galian tanah pondasi hendaknya dibuat lebih lebar dari ukuran
pondasi agar tukang lebih leluasa bekerjanya
 Semua galian tanah harus ditempatkan diluar dan agak jauh dari pekerjaan
penggalian agar tidak mengganggu pekerjaan
2. Pekerjaan penulangan
a) Perakitan tulangan
Perakitan tulangan dilakukan diluar tenpat pengecoran di lokasi proyek agar setelah
dirakit dapat langsung dipasang dan proses pembuatan pondasi dapat berjalan lebih
cepat. Cara perakitan tulangan :
 Mengukuru panjang untuk masing-masing tipe tulangan yang dapat
diketahui dari ukuran pondasi (sesuai gambar kerja)
 Mendesign bentuk dan dimensi dari tulangan pondasi mengikuti atau
sesuai pada gambar kerja
 Merakit satu per satu bentuk dari tipe tulangan pondasi dengan kawat
pengikat agar kokoh dan tulangan tidak terlepas

b) Pemasangan tulangan
Setelah merakit tulangan pondasi setempat maka untuk pemasangan tulangan
dilakukan dengan cara manual karena tulangan untuk pondasi telapak ini tidak
terlalu berat dan kedalam pondasi juga tidak terlalu dalam. Hal-hal yang harus
diperhatikan dalam pemasangan tulangan :
 Hasil rakitan tulangan dimasukan kedalam tanah galian dan diletakkan
tegak lurus permukaan tanah dengan bantuan waterpass
 Rakitan tulangan ditempatkan tidak langsung bersentuhan dengan dasar
tanah, jarak antar tulangan dengan dasar tanah ± 4mm, yaitu dengan
menggunakan pengganjal yang dibuat dari batu kali disetiap ujung sisi/tepi
tulangan bawah agar ada jarak antara tulangan dan permukaan dasar tanah
untuk melindungi/melapisi tulangan dengan beton (selimut beton) dan
tulangan tidak menjadi karat
 Setelah dipastikan rakitan tulangan benar-benar stabil, maka dapat
langsung melakukan pengecoran

Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TORABELO – KABUPATEN SIGI 12
3. Pekerjaan bekisting
 Diasumsikan yang akan dibuat bekisting adalah bagian tiangnya untuk
penyambungan kolom sedangkan untuk pondasinya hanya diratakan dengan
cetok
 Supaya balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu membuat
bekisting, jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus memenuhi persyaratan
tertentu
 Papan cetakan disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan dicor
 Papan cetakan dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan tiang agar tegak
luruk tidak miring dengan bantuan alat waterpass
 Papan cetakan tidak boleh bocor
 Papan-papan disambung dengan klem/penguat/penjepit
 Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak
terjadi retakan
4. Pekerjaan pengecoran
 Mempersiapkan bahan-bahan yang digunakan untuk pengecoran seperti
semen, pasir, split serta air dan juga peralatan yang akan digunakan untuk
pengecoran
 Membuat adukan/pasta dengan bantuan mini molen (mixer) dengan
perbandingan volume 1pc : 2ps : 3sp serta air secukupnya
 Setelah adukan benar-benar tercampur sempurna masukan/tuangkan kedalam
lubang galian tanah yang sudah diletakkan tulangan dengan bantuan alat sedok
spesi centong/ dan dilakukan/ dikerjakan bertahap sedikit demi sedikit agar tidak
ada ruang yang kosong dan krikil/split yang berukuran kecil sampai yang besar
dapat masuk kecelah-celah tulangan

e. Pondasi mesin IPAL diperkuat dengan Sloof Beton ukuran 20 x 30 cm dan untuk mesin HMP
sloof ukuran 15 x 15 cm sesuai petunjuk gambar. Pelaksanaan pekerjaan sloof beton
mengikuti standard pekerjaan Beton yang berlaku.
 Pemasangan Sloof beton sebagai dudukan mesin harus presisi dan sesuai dengan
ukuran di gambar.
 Pembesian sloof harus sesuai dengan dimensi besi beton yang di syaratkan dalam
gambar.
 Setelah sloof beton kering dilanjutkan dengan pekerjaan Finishing dan penimbunan
pasir dan pemadatan dilanjutkan dengan pembuatan perataan permukaan dudukan
mesin dengan lantai rabat beton K175.
 Permukaan seluruh lantai dudukan mesin harus memperhatikan kemiringan
sehingga dipastikan tidak ada air hujan yang tinggal.

Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TORABELO – KABUPATEN SIGI 13
2. PEKERJAAN ACUAN/BEKISTING BETON
a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan, peralatan, pengangkutan dan
pelaksanaan untuk menyelesaikan semua pekerjaan beton sesuai dengan gambar-gambar
konstruksi, dengan memperhatikan ketentuan tambahan dari arsitek dalam uraian dan
syarat-syarat pelaksanaannya.
b. Persyaratan Bahan
Bahan acuan yang dipergunakan dapat dalam bentuk beton, baja, pasangan bata yang
diplester atau kayu. Pemakaian bambu tidak diperbolehkan. Lain-lain jenis bahan yang akan
dipergunakan harus mendapat persetujuan tertulis dan pengguna barang/jasa atau
Pengawas terlebih dahulu. Acuan yang terbuat dari kayu harus menggunakan kayu jenis
meranti atau setaraf.
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1) Perencanaan acuan dan konstruksinya harus direncanakan untuk dapat menahan
beban-beban, tekanan lateral dan tekanan yang diizinkan seperti tercantum pada
"Recommended Practice For Concrete Formwork" (ACI. 347-68) dan peninjauan
terhadap beban angin dan lain-lain, peraturan harus dikontrol terhadap, peraturan
pembangunan pemerintah daerah setempat.
2) Semua ukuran-ukuran penampang struktur beton yang tercantum dalam gambar
struktur adalah ukuran bersih penampang beton, tidak termasuk plesteran/finishing.
3) Sebelum memulai pekerjaan, pemborong harus memberikan gambar dan
perhitungan acuan serta sampel bahan yang akan dipakai, untuk disetujui oleh
pengguna barang/jasa atau pengawas. Pada dasarnya tiap-tiap bagian bekisting,
harus mendapat persetujuan tertulis dari pengguna barang/jasa atau pengawas,
sebelum bekisting dibuat pada bagian itu.
4) Acuan harus direncanakan sedemikian rupa sehingga tidak ada perubahan bentuk
dan cukup kuat menampung beban-beban sementara maupun tetap, sesuai dengan
jalannya pengecoran beton
5) Susunan acuan dengan penunjang-penunjang harus diatur sedemikian rupa
sehingga memungkinkan dilakukannya inspeksi dengan mudah oleh pengguna
barang/jasa atau pengawas. Penyusunan acuan harus sedemikian rupa hingga
pada waktu pembongkarannya tidak menimbulkan kerusakan pada bagian beton
yang bersangkutan.
6) Cetakan beton harus dibersihkan dari segala kotoran-kotoran yang melekat seperti
potongan-potongan kayu, kawat, paku, bekas hasil gergaji, tanah dan sebagainya.
7) Acuan harus dapat menghasilkan bagian konstruksi yang ukuran,
kerataan/kelurusan, elevasi dan posisinya sesuai dengan gambar-gambar
konstruksi.

Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TORABELO – KABUPATEN SIGI 14
8) Kayu acuan harus bersih dan dibasahi terlebih dahulu sebelum pengecoran. Harus
diadakan tindakan untuk menghindarkan terkumpulnya air pembasahan tersebut
pada sisi bawah.
9) Cetakan beton harus dipasang sedemikian rupa sehingga tidak akan terjadi
kebocoran atau hilangnya air semen selama pengecoran, tetap lurus (tidak berubah
bentuk) dan tidak bergoyang.
10) Sebelumnya dengan mendapat persetujuan dari pengguna barang/jasa atau
pengawas baut-baut dan tie rod yang diperlukan untuk ikatan-ikatan dalam beton
harus diatur sedemikian, sehingga bila bekisting dibongkar kembali, maka semua
besi tulangan harus berada dalam beton.
d. Pembongkaran
1) Pembongkaran dilakukan sesuai dengan Peraturan Beton Indonesia Tahun 71
dimana bagian konstruksi yang dibongkar cetakannya harus dapat memikul berat
sendin dan beban-beban pelaksanaan.
2) Cetakan-cetakan bagian konstruksi di bawah ini boleh dilepas dalam waktu sebagai
berikut :
 Sisi-sisi Dinding bak yang tidak dibebani minimal 7 hari
 Sisi-sisi penutup bak yang dibebani minimal 21 hari
 Balok menggantung untuk penutup minimal 21 hari
3) Setiap rencana pekerjaan pembongkaran cetakan harus diajukan terlebih dahulu
secara tertulis untuk disetujui oleh pengguna barang/jasa atau pengawas.
4) Permukaan beton harus terlihat baik pada saat acuan dibuka, tidak bergelombang,
berlubang atau retak-retak dan tidak menunjukkan gejala keropos/tidak sempurna,
bilamana ada permukaan yang keropos harus segera di rapikan dan digrouting dan
diplester rapi.
5) Acuan harus dibongkar secara cermat dan hati-hati, tidak dengan cara yang dapat
menimbulkan kerusakan pada beton dan material-matenial lain disekitarnya, dan
pemindahan acuan harus dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan
kerusakkan, akibat benturan pada saat pemindahan.
6) Apabila setelah cetakan dibongkar ternyata terdapat bagian-bagian beton yang
keropos atau cacat lainnya, yang akan mempengaruhi kekuatan konstruksi tersebut,
maka penyedia barang/jasa harus segera memberitahukan kepada pengguna
barangjasa atau pengawas, untuk meminta persetujuan tertulis mengenai cara
perbaikan pengisian atau pembongkaranya.
7) Penyedia barang/jasa tidak diperbolehkan menutup/mengisi bagian beton yang
keropos tanpa persetujuan tertulis pengguna barang/jasa atau pengawas. Semua
resiko yang terjadi sebagai akibat pekerjaan tersebut dan biaya-biaya perbaikan,
pembongkaran atau pengisian atau penutupan bagian tersebut, menjadi tanggung
jawab penyedia barang/jasa.
8) Seluruh bahan bekas acuan yang tidak terpakai harus di bersihkan dari lokasi
proyek dan dibuang pada tempat-tempat yang ditentukan oleh pengguna
barang/jasa atau pengawas sehinga tidak mengganggu lahan kerja.

Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TORABELO – KABUPATEN SIGI 15
PASAL 6
PEKERJAAN TANAH/PASIR
1. Pekerjaan Pembersihan
a) Penyedia barang/jasa wajib melakukan pembersihan, sebelum memulai pekerjaan
tanah/pasir
b) Penyedia barang/jasa harus menyediakan pompa air dan perlengkapan lain yang
diperlukan untuk menyerap ataupun mengalirkan air sehingga semua daerah
penggalian dan pembuangan bebas dari air.
2. Pekerjaan Galian Tanah
a) Penggalian tanah harus mencapal kedalaman yang telah ditentukan untuk saluran air
hujan yang disyaratkan dalam gambar perencanaan.
b) Penggalian akan mencakup pemindahan tanah-tanah serta bahan-bahan lain yang
dijumpai dalam pengerjaan.
c) Dasar galian harus bersih dari kotoran sampah, akar-akar, tumbuh-tumbuhan atau
tanah humus yang dapat merusak pada bangunan diatasnya.
d) Galian saluran air sisinya dibuat miring untuk menjaga terjadinya longsor, terutama
tanah yang lembek.
e) Bilamana terjadi kesalahan dalam penggalian tanah untuk dasar saluran pipa air
limbah, sehingga dicapai kedalaman yang melebihi dari apa yang tertera dalam
gambar atau yang dapat disetujui oleh pengguna barang/jasa, maka kelebihan di atas
harus. ditimbun kembali dengan pasir yang dipadatkan. Risiko biaya pekerjaan
tersebut menjadi tanggungjawab Penyedia barang/jasa.
3. Pekerjaan Urugan Tanah
a) Urug pasir bawah pipa
b) Pengurugan dilakukan lapis deml lapis tiap 30 cm dipadatkan dengan stamper
c) Pengurugan tanah kembali dilaksanakan setelah pemasangan pipa pembuangan air
limbah
d) Urugan tanah harus dipadatkan lapis demi lapis untuk menghindari penurunan
permukaan tanah.
e) Bahan pemimbunan ini harus bersih dari sampah dan batu-batu lain yang bersifat
merusak.

Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TORABELO – KABUPATEN SIGI 16
PASAL 7
PEKERJAAN BETON BERTULANG
1. Lingkup pekerjaan beton meliputi penyediaan bahan, pembesian, penyetelan bekisting,
pengecoran dan perawatan.
Syarat-Syarat Mutu Beton : Disarankan kekuatan tekanan karakteristik minimum K175 dan harus
tercapai setelah beton berumur 28 hari dan harus memenuhi syarat-syarat PBI 1971 (NI-2)
2. Pekerjaan beton.
a) Meliputi pekerjaan beton bertulang dan beton tak bertulang.
b) Pekerjaan beton bertulang meliputi pekerjaan Lantai, kolom praktis, dan lain-lain,
sedangkan untuk pekerjaan beton tak bertulang meliputi lantai kerja, rabat beton lantai
selasar.
c) Beton bertulang dan beton tak bertulang dicor dilokasi kerja dengan alat
pengaduk/pencampur beton secara mekanikal (mesin), dan semua pekerjaan beton
dilaksanakan sesuai dengan gambar kerja di lapangan.
d) Bahan-bahan yang dipergunakan harus mendapat persetujuan pengguna barang/jasa.
e) Bahan untuk campuran beton tidak bertulang adalah I bagian semen pc : 3 bagian pasir :
5 bagian kerikil, sedangkan untuk beton bertulang menggunakan mutu beton minimum
dengan karakteristik K175.
f) Agregat harus disimpan bersih dari lumpur tanah liat atau bahan organis lainnya,
dianjurkan untuk menggunakan bak, bahan yang berlantai untuk mencegah terbawanya
tanah bawah pada waktu pengambilan bahan.
g) Semen yang digunakan hanya dari satu merek pada bagian pekerjaan struktur yang tidak
terpisah.
h) Air yang digunakan untuk pembuatan beton tidak boleh mengandung alkali, garam,
bahan-bahan organis, asam dan airnya harus dapat diminum sesuai dengan ketentuan
PAM, jernih dan tawar.
i) Campuran beton harus homogen sehingga mencapai kekuatan karakteristik yang
disyaratkan.
j) Tata cara pengecoran beton tidak bertulang :
 Sekurang-kurangnya dua hari sebelum pengecoran dilakukan, Direksi
diberitahukan agar pemeriksaan dan persetujuan dapat diberikan pada waktu
pengecoran.
 Beton harus diaduk dengan beton molen yang cukup kapasitasnya hingga
homogen setelah semua bahan masuk.
 Sebelum beton dibuat/dicor, bektisting harus bersih dari kotoran-kotoran dan
bahan-bahan lain, begitu pula alat pengaduk.
k) Tata cara pengecoran beton bertulang :

Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TORABELO – KABUPATEN SIGI 17
 Sekurang-kurangnya dua hari sebelum pengecoran dilakukan, Direksi
diberitahukan agar pemeriksaan dan persetujuan dapat diberikan pada waktu
pengecoran.
 Pengecoran harus sesuai dengan persyaratan dalam PBI 1971 / SNI
03-2410-1989.
 Beton harus dicor dan tidak boleh dijatuhkan dari ketinggian 1,5 m dan dalam
lapisan horizontal tidak lebih dari 30 cm dalamnya.
 Terjadinya kantong-kantong gelembung dalam beton harus dihindarkan dan
segera setelah dituang, beton ini harus dipadatkan dengan alat penggetar
(vibrator).
 Selama penggetaran dijaga agar jangan sampai menggerak tulangan maupun
bekisting.
 Sambungan beton sebelum melanjutkan pengecoran pada beton yang mengeras,
permukaan yang lama harus dibersihkan dan dikasarkan, permukaan sambungan
disiram dengan air semen. Penyambungan beton yang melebihi 7 hari dilapisi
dengan bahan penyambung.
 Untuk pekerjaan pemeliharaan dalam mencegah pengeringan bidang-bidang
beton selama paling sedikit dua minggu beton harus dibasahi terus menerus,
antara lain dengan menutupinya dengan karung basah (atau plastik untuk struktur
kolom).

3. Pekerjaan Pembesian.
1) Besi yang dipakai harus lurus dengan jarak sejajar antara besi yang satu dengan yang
lainnya (sesuai gambar keria).
2) Sambungan besi harus mempunyai panjang yang cukup minimum sepanjang yang
disyaratkan.
3) Pengikat besi dengan begel harus benar-benar kuat jangan sampai menimbulkan
perubahan pada, waktu pengecoran dan semua silangan besi utama dengan begel harus
diikat kuat-kuat dengan kawat berukuran minimum diameter 1 mm.
4) Untuk membuat selimut beton, jarak besi dengan bekisting harus dijaga, jangan sampai
menempel, untuk itu perlu dipasang beton deking sesuai dengan tebal selimut beton yang
disyaratkan dalam SKSNI.
5) Besi stek yang dibuat harus diikat ke tulangan.
6) Besi tulangan yang dipakai yaitu mutu baja U-24.
7) Batang-batang tulangan harus disimpan dan tidak menyentuh tanah.
8) Timbunan batang-batang untuk waktu lama di udara terbuka harus dicegah.

Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TORABELO – KABUPATEN SIGI 18
BAB III
PEKERJAAN IPAL
PASAL 1
PEKERJAAN PENGADAAN DAN PEMASANGAN
UNIT PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL)
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi Pengadan Alat sampai tiba di Lokasi pekerjaan, penyediaan tenaga.
kerja, bahan, peralatan, pengangkutan dan pelaksanaan untuk menyelesaikan semua
pekerjaan pemasangan Instalasi IPAL sesuai dengan gambar-gambar skematik dan
connecting dengan jaringan perpipaan, dengan memperhatikan ketentuan dalam uraian dan
syarat-syarat pelaksanaannya.
2. Persyaratan Spsesifikasi Teknis Alat.
Persyaratan Spesifikasi Teknis alat mengacu pada:
a. Data Limbah Cair
a) Air limbah berasal dari :
 Kamar Mandi/WC ( Toilet )
 Ruang Rawat Jalan/ Rawat Inap
 Ruang Laboratorium, Ruang Bersalin, Ruang Operasi
 Ruang Dapur, Ruang Laundry
b) Kualitas/Mutu Out Put/Effluent : Kep. MENLH/5/2014 Mutu Limbah Cair Bagian
Kegiatan Fasiltas Pelayanan Kesehatan
Konsentrasi Paling Tinggi
Parameter
Nilai Satuan
Fisika
Suhu 38 °C
Zat padat terlarut 2.000 mg/ L
Zat padat tersuspensi 200 mg/ L
Kimia
PH 6-9
BOD5 50 mg/L
COD 80 mg/L
TSS 30 mg/L
Minyak dan Lemak 10 mg/L
MBAS 10 mg/L
Amonia Nitrogen 10 mg/L
Total Coliform 5.000 (MPN/100 ml)

Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TORABELO – KABUPATEN SIGI 19
b. Surat Edaran Pusat Sarana Prasarana dan Peralatan Kesehatan Sekretariat Jendral
Departemen Kesehatan No: PM.04.04.1.634 tanggal 11 Oktober 2006 tentang
Informasi Mengenai Pengolahan Limbah Padat dan Cair Rumah Sakit.

c. Peralatan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)


 Type : Extension
 Total Capacity : 80 m3/hari
 Treatment System : Bio Reactor
 System Compenent IPAL : (terlampir)

PASAL 2
TEKNIS PELAKSANAAN PEMASANGAN MESIN IPAL
A. Pengadaan Peralatan Utama IPAL
Sebelum dilakukan pengiriman Peralatan Utama IPAL harus disetujui terlebih dahulu oleh
pengguna anggaran, mengajukan contoh spesifikasi atau brosur peralatan utama yang akan
digunakan.
Setelah contoh spesifikasi dan brosur disetujui oleh pengguna anggaran dan pengawas dapat
di lanjutkan dengan pemesanan.
Sambil menunggu proses pengiriman peralatan, semua pekerjaan sipil pendukung system
IPAL harus segera dilaksanakan yang meliputi pekerjaan seperti di jelaskan diatas.
1. Pekerjaan Pembersihan Bak Equalisasi Eksisting
2. Pekerjaan Bak/ Tanki Equaliasi
3. Pekerjaan Bak Kontrol.
4. Pekerjaan Pemipaan/piping.
5. Pekerjaan Bak Chlorine.
6. Pekerjaan Pondasi Bio Reaktor.
7. Pekerjaan penunjang lainnya.
Saat peralatan Utama tiba di lokasi, maka pemasangan peralatan di pondasi yang telah
disiapkan harus dipasang dengan akurat dan presisi sesuai ukuran yang telah ditetapkan
dalam gambar, semua pemipaan harus dipastikan berfungsi dengan baik hingga mengalir
sampai di bak Equalisasi.
Peralatan yang tiba dilokasi sebelum diinstal harus diuji coba sementara terhadap komponen
yang ada seperti Pompa-pompa mekanik, Blower, dan panel-panel indikator.
Pemasangan dinyatakan selesai setelah melalui uji coba system yang dilakukan bersama
dengan team operator yang ditunjuk pihak rumah sakit/ Puskesmas.

Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TORABELO – KABUPATEN SIGI 20
PASAL 3
PENGUJIAN
A. Pengetesan Sistem IPAL
Sistem Instalasi plumbing harus ditest dan dibuktikan bahwa tidak ada kebocoran. Cara
pengetesan dilakukan sebagai berikut:
1. Sebelum pengetesan, seluruh pipa air kotor dipastikan dapat mengalir
secara grafitasi dengan mengecek seluruh bak kontrol, dan bak Equaliasasi.
2. Dilakukan pengisian bak equalisasi dengan memperbesar kapasitas air
buangan dari gedung-gedung yang akan di tampung air limbahnya. Bilamana debit air
tidak mencukup dapat diisi dengan air sumber air lain.
3. Pengetesan dilakukan dengan disaksikan oleh pihak Rumah sakit atau
personil yang ditunjuk untuk mewakili dari Instalasi Sanitasi. Pengetesan dilakukan
dalam jangka waktu tertentu hingga air limbah hasil pengolahan dapat dilihat hasilnya
sebelum dan sesudah di olah.
4. Setelah pengetesan selesai harus dibuatkan Berita Acara Uji Fungsi
yang ditandatangani oleh Pihak Pemberi Tugas dan Pihak pelaksana.

Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TORABELO – KABUPATEN SIGI 21
BAB IV
PENUTUP
PASAL 1
AS BUILT DRAWING
1. Pemborong diwajibkan membuat gambar-gambar As Built Drawing sesuai dengan pekerjaan yang
telah dilakukan di lapangan secara kenyataan. Hal ini untuk memudahkan pemeriksaan dan
maintenance dikemudian hari. Gambar-gambar ini sebagal pelengkap penyerahan pekerjaan tahap
akhir. Shop-Drawing harus dibuat oleh pemborong sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai guna
mendapatkan persetujuan pengawas/Direksi.
2. Gambar-gambar rencana dan spesifikasi (persyaratan) ini merupakan suatu kesatuan yang saling
melengkapi sama pengikatnya.
3. Jika terjadi gambar dan spesifikasi bertentangan, maka spesifikasi yang lebih mengikat.
4. Gambar-gambar instalasi menunjukkan secara umum tata letak dan peralatan instalasi sedang
pemasangannya harus dikerjakan dengan memperhatikan kondisi dari pekerjaan (kondisi existing
lapangan).
5. Gambar-gambar struktur/sipil harus dipakai sebagal referensi untuk pelaksanaan dan detail
"finishing" dari pekerjaan.
6. Setiap As Built Drawing yang diajukan Pemborong harus disetujui oleh Direksi Pengawas dan
dianggap Pemborong telah mempelajari situasi dan berkonsultasi dengan pekerjaan
instalasi-instalasi lainnya.
7. Pemborong pekerjaan ini harus membuat gambar-gambar Operating & Maintenance
Instruction/manual, pada penyerahan pertama menyerahkannya kepada Direksi Lapangan dalarn
rangkap 3 (tiga)

PASAL 2
MASA MASA PEMELIHARAAN
DAN SERAH TERIMA PEKERJAAN
1) Masa pemeliharaan adalah terhitung sejak saat penyerahan pertama yang akan ditentukan
berdasarkan kesepakatan bersama dengan peserta pelelangan dalam aanwijzing.
2) Selama masa pemeliharaan ini Pemborong diwajibkan untuk mengatasi segala
kerusakan-kerusakan yang terjadi tanpa ada tambahan biaya.
3) Selama masa pemeliharaan tersebut Pemborong masih harus menyediakan tenaga-tenaga
yang diperlukan.
4) Dalam masa ini Pemborong masih bertanggung jawab penuh seluruh pekerjaan yang telah
dilaksanakan.

Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TORABELO – KABUPATEN SIGI 22
5) Dalam masa ini pemborong bertanggung jawab mengujikan hasil limbah yang keluar dari outlet
selama jangka waktu 1 tahun terhitung sejak pekerjaan diserah terimakan.

PASAL 3
PENUTUP
1) Pekerjaan yang termasuk pekerjaan Pemborong untuk pencapaian hasil pekerjaan yang
berkualitas dan optimal, tetapi tidak diuraikan dalam RKS ini harus dilaksanakan oleh
Pemborong.
2) Apabila dalam pelaksanaan seleksi umum batal yang disebabkan oleh sesuatu hal, maka
peserta seleksi umum tidak berhak mengajukan keberatan-keberatan termasuk tuntutan ganti
rugi.
3) Panitia sesuai dengan kewenangannya berhak untuk melakukan konfirmasi/pengecekan dan
klarifikasi atas keabsahan/kebenaran dokumen yang disampaikan oleh peserta.
4) Segala sesuatu yang belum diatur dalam RKS ini akan diatur lebih lanjut pada surat perjanjian
kontrak dan jika terjadi perubahan akan diatur dalam addendum.

Sigi,……................. 2021
Diketahui Oleh, Disusun Oleh,
Pejabat Pembuat Komitmen Konsultan Perencana
RSUD Torabelo Kabupaten Sigi PT. Delta Arsitektur Persada

Slamet Suyanto, SKM., MM Ir. Wira Satria Samulano, ST


NIP. 19651023 198902 1 001 Direktur

Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TORABELO – KABUPATEN SIGI 23
SPESIFIKASI
Pengadaan Instalasi Pengolahan Air Limbah

A. Spesifikasi Penunjang IPAL


No Jenis Material Merek Type Ukuran Keterangan
1. Portland semen Semen 40 zak/ 50 zak
Bosoa
2. Besi Hollow 40.40.2,3 mm
Atap Zincalum
3. Pagar BRC 240 x 120 cm
4. Tiang Pagar Besi Baja Dia. 2”
T = 150 cm
4. Pipa PVC 4 inchi
AW/D/setar 3 inchi
a 2 inchi
5. Plat besi Plat bordes T = 3.2 mm
5. Pompa Transfer Winston WIN250-1 Power : 0.25 kW, 0.34 HP
(untuk di Bak
Sumpit)

Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TORABELO – KABUPATEN SIGI 24
B. Spesifikasi Mesin IPAL

N
ITEM KETERANGAN
o

Bio Reactor (4 set) (unit pengolahan limbah cair dengan system biofilter reactor)
a. Main Frame
Model Mild Steel
FRP (Fiberglass Reinforced Plastic) Anti
Corrosion, Acid Resistant, Chemical
Lining/coating Resistant Waste
b. Biomed Filtration Technology
Model Lamella
Material Anti – corrosion
c. Aero Reactor (Diffuser)
Model Diffuser Air Injection
Type Air Injection Non – Clogging – Coarse Bubble
d. Generative Starter
Type Cell Activator
e. Nutria Bac
Type Micro Bac
f. Circulation Pump
Max. flow Rate 5 – 10 lt/min
Max. Head 6m
Power Electric 0.2 kW, 220V, 1 phase, 50 Hz
Quantity 1 unit
Submersible inlet pump (pompa submersible untuk mengalirkan air limbah dari
bak equalisasi)
a. Type Submersible pump
b. Flow rate Min. 18 lt/min
c. Head 6m
d. Electric power 0.18 - 0.25 kW, 220V, 1 phase, 50 Hz
e. Quantity 2 units

Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TORABELO – KABUPATEN SIGI 25
N
ITEM KETERANGAN
o

Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TORABELO – KABUPATEN SIGI 26
Screening system (saringan)
1. Bar Screen
Material Anti corrosion, acid resistant, chemical
resistant waste
Mesh Ø 2 cm
Dimension Length x Width : ± 600 x 500 mm
Quantity 1 unit

2. Fine Screen
Anti corrosion, acid resistant, chemical
Material resistant waste
Mesh Ø 0.5 cm
Dimension Length x Width : ± 600 x 500 mm
Quantity 1 unit

Grease Trap (unit prapengolahan limbah cair dari dapur)


Flow rate 0 – 1.7 m³/d
Material HDPE
Main frame Material : HDPE
Biomedia filtration separator Material : PVC anti – corrosion
Screen Material : anti – corrosion
Quantity 1 unit

Laundry Pretreatment (unit prapengolahan limbah cair dari laundry)


Flow rate 0 – 1.7 m³/d
Material HDPE
Main frame Material : HDPE
Biomedia filtration separator Material : PVC anti – corrosion
Screen Material : anti – corrosion
Quantity 1 unit

N
ITEM KETERANGAN
o
Laboratorium Pretreatment – Heavy Metal Processor (unit prapengolahan limbah
cair dari laboratorium untuk menjerat kandungan logam berat)

Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TORABELO – KABUPATEN SIGI 27
Type Heavy metal precipiration unit
Model Automatic Process Precipirator
Flow 2 gpm
Mild steel linning fibre reinforced plastic
Multi – stage processor tank (FRP)
Strainer circumference Ion exchange processor
Mild steel linning fibre reinforced plastic
Mixing tank (FRP)
Cemical metering pump Chemical feeder
Granular activated carbon Manual backwash
Equipment skid Epoxy coated carbon steel
Control panel Wall mounted
Quantity 1 unit

Water Flow Meter


Type Flowmeter – Analog
Quantity 2 unit
Tanki Equalisasi
Main frame Anti corrosion, acid resistant, chemical
resistant waste
Quantity 4 unit (@ 1,2 m3)

Diketahui Oleh, Disusun Oleh,


Pejabat Pembuat Komitmen Konsultan Perencana
RSUD Torabelo Kabupaten Sigi PT. Delta Arsitektur Persada

Slamet Suyanto, SKM., MM Ir. Wira Satria Samulano, ST


NIP. 19651023 198902 1 001 Direktur

Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TORABELO – KABUPATEN SIGI 28

Anda mungkin juga menyukai