UPFRONT FEE

1. Apakah besaran Upfront Fee dapat dimungkinkan untuk dilakukan negosiasi?

Sebagaimana Poin V.3.3, Upfront Fee yang ditetapkan merupakan nilai minimum, yakni
Rp25.000.000.000,- (dua puluh lima miliar rupiah). Dalam hal ini, Peserta dapat menawarkan
Upfront Fee sesuai dengan kemampuannya yang mana besaran upfront fee yang ditawarkan
akan dipertimbangkan dalam bobot penilaian.

Is the value of the Upfront Fee can be negotiated?

In reference to the points V.3.3, the Upfront Fee is set at minimum Rp25.000.000.000,- (twenty-
five billion rupiahs). In this case, the Participants can offer the Upfront Fee at any number based
on its financial capability, but no less than the minimum. Further, the value of the Upfront Fee
will be evaluated during the process of scoring.

2. Apakah pembayaran Upfront Fee sebagai komitmen dapat dilakukan installment dengan
memberikan bank garansi atau asuransi sebagai jaminan?
Sebagaimana Poin 3.1.2.16, Pembayaran upfront fee akan dilakukan bertahap dan menjadi
bagian dari Jaminan Penawaran yang dapat dicairkan pada saat penandatanganan perjanjian
KSO. Adapun pembayaran sisa dari keseluruhan besaran upfront fee wajib dilakukan dalam
bentuk tunai oleh Mitra Strategis. Untuk menghindari keraguan, alokasi awal Upfront Fee
sebagai Jaminan Penawaran yaitu sebesar 5% x Rp25.000.000.000 setara dengan
Rp1.250.000.000,- (satu miliar dua ratus lima puluh juta rupiah)

Is the payment of the Upfront Fee can be conducted in installments with Bank Guarantee or
Insurance?
In reference to Point 3.1.2.16, the payment of the Upfront Fee will be in stages and become part
of the Bid Bond, which can represent the initial payment of the Upfront Fee. Further, the
remaining value shall be paid in cash. To clarify, the beginning allocation of the Upfront Fee as
the Bid Bond is 5% x Rp25.000.000.000,- or equal to Rp1.250.000.000,- (one billion two hundred
and fifty million rupiahs).

HUBUNGAN KERJASAMA/ PARTNERSHIP

3. Terkait dengan perubahan anggota Konsorsium disampaikan dalam KAK pada angka IV.5.1
bahwa peserta dapat mengubah komposisi/anggota konsorsiumnya sebelum batas waktu
penyampaian dokumen seleksi, dan mengingat ada kemungkinan pembiayaan proyek
didapatkan melalui skema investasi dari investor, apakah dimungkinkan setelah penunjukan
pemenang dilakukan penyesuaian pihak/anggota konsorsium?

Page 1 of 8
 Sebagaimana poin IV.5.1, setelah berakhirnya waktu penyampaian Dokumen Seleksi dan
setelah penunjukan pemenang, tidak dimungkinkan untuk melakukan perubahan anggota
konsorsium sedangkan komposisi di dalam konsorsium dapat dilakukan
penyesuaian/perubahan berdasarkan persetujuan dari Tim Seleksi.
Namun demikian, sebagaimana Indikatif Skema Kerja Sama, partisipasi investor maupun pihak
lain dapat dimungkinkan dalam hubungan B2B antara APP-Mitra Strategis (KSO/JO/JV) dengan
para investor pada level operasional.

Concerning the amendments of the Consortium members, as stated in Point IV.5.1, the
Participants can amend the composition/members of the Consortium before the submission
deadline. Is it possible to amend the Consortium member after the Strategic Partner appointing,
since another investor might be willing to finance the projects?
In reference to Point IV.5.1, it is impossible to amend the Consortium members after appointing
the Strategic Partner. However, the compositions of the member in the Consortium can be
adjusted.
Further, as stated in the Indicative Partnership Scheme, the participation of other parties can be
included as a business-to-business relationship between the APP-Strategic Partner (JO/JV) with
the investors at the operational level.

4. Apakah share capital mitra bisnis sendiri dibebankan untuk modal kerja capex? Sedangkan
APP tidak memberikan modal kerja baik untuk konstruksi maupun biaya sewa.
Sebagaimana Indikatif Skema Kerjasama, APP akan berusaha memenuhi porsi 51% dalam
bentuk kontribusi yang diperlukan. Namun demikian, APP akan mengoptimalkan kontribusi
melalui kuasa atas pendayagunaan lahan tersebut.

Is it only the share capital of the Strategic Partner that will bear the Capex? Meanwhile, APP will
not contribute cash in construction or lease payment.
As shown in the Indicative Partnership Scheme, APP will commit to fulfilling the 51% portion in
any required contributions. Nevertheless, APP will be optimizing the value of development right
on the land parcel.

5. Pada skema kerjasama, kepemilikan saham 51% dari APP dengan financing=0, apakah share
capital dari APP keseluruhan dalam bentuk tanah? Sedangkan tanah milik AP1 yang dimana
KSO memberikan biaya sewa atas pengembangan lahan.
Dalam asumsi OBC yang kami susun, simulasi Share Capital dari APP akan mengoptimalkan
hak pendayagunaan atas tanah milik AP1. Namun demikian, skema kerjasama, termasuk juga
skema kompensasi lahan ini, akan sangat bergantung kepada Final Business Case yang disusun
bersama antara APP dan Mitra Strategis terpilih

Page 2 of 8
 In the Partnership Scheme, the ownership of APP is 51% without any financing contribution. Is
the share capital of APP only in the form of a land parcel? Meanwhile, the land belongs to AP1,
to whom the KSO also provides land lease expenses.
In the assumption for the Outline Business Case, we simulate the share capital of APP will be
optimizing the value of development right on the land parcel. Nevertheless, the partnership
scheme, including the land compensation agreement to AP1 as the landowner, will be depending
on the Final Business Case that APP and the selected Strategic Partner will compile.

6. Apakah masa BOT (30 Tahun) dengan opsi perpanjangan itu indikatif, bagaimana jika dari awal
kerjasama diusulkan langsung 40 tahun?
Betul, indikatif jangka waktu kerja sama yang disimulasikan dalam OBC adalah 30+20 tahun
mengacu kepada beberapa skema kerja sama yang pernah dilakukan oleh APP. Adapun, total
jangka waktu kerja sama akan tergantung pada Final Business Case yang telah
mempertimbangkan kesepakatan antara APP, Mitra Strategis, dan AP1 selaku pemilik lahan.

Is the term BOT (30 years) with the optional extension only an indicative proposal? What if we
propose the term directly for 40 years?
Correct, the indicative for partnership period is 30+20 years according to standard practice in
other APP's projects. Further, the total partnership period will be depending on the Final Business
Case, considering the agreement between APP, the Strategic Partner, and AP1 as the landowner.

LEGALITAS/ LEGAL

7. Mohon informasi sehubungan dengan angka 3.1.2.6 atas larangan pembentukan konsorsium
lain selama seleksi RKS, apakah pembentukan konsorsium dimaksudkan pada angka ini
sehubungan dengan RKS ini saja atau di luar RKS ini?
Point 3.1.2.6 hanya membatasi pembentukan konsorsium sehubungan dengan RKS proyek ini
saja.

In reference to Point 3.1.2.6 concerning the prohibition of other Consortium formation, is the
formation intended in this Point only limited to this selection process or also for our other
unrelated projects?
Point 3.1.2.6 only restricts the Consortium formation for this selection process.

8. Pada angka V.1.3 apabila konsorsium peserta belum terbentuk apakah dimungkinkan untuk
membentuk konsorsium setelah penunjukan pemenang?

Page 3 of 8
 Sebagaimana Poin 3.1.2.3, Peserta harus sudah menyatakan sejak awal pada saat pemasukan
Dokumen Seleksi jika akan melakukan pembentukan Konsorsium sebagai Mitra Strategis.
Adapun pembentukan legalitas Konsorsium belum diperlukan pada tahapan seleksi ini, dan
Peserta Konsorsium dapat hanya melampirkan Perjanjian Konsorsium terlebih dahulu.

In reference to Point V.1.3, when Participants cannot yet establish a Consortium, is it possible to
form the Consortium after the appointment of the Strategic Partner?
Referring to Point 3.1.2.3, the Participants shall have declared that they will form a Consortium
when submitting the Selection Document. However, during this selection process, the
participants are not necessarily required to establish a formal Consortium, and thus a
Consortium Agreement is adequate.

9. Sehubungan dengan dokumen Asli untuk penyampaian persyaratan administratif,

sehubungan dengan Akta, NIB dan lain-lain yang dikeluarkan oleh notaris atau instansi
lainnya, apakah dimungkinkan disampaikan fotocopy terhadap dokumen-dokumen tersebut?
Sehubungan dengan dokumen-dokumen yang harus disampaikan untuk memenuhi
persyaratan administratif sebagaimana tercantum pada KAK, dimungkinkan bagi perserta
untuk menyampaikan salinan (photocopy) dari dokumen-dokumen persyaratan administratif
tersebut.

About the original corporate documents as the administrative requirements published by a

public notary, is it allowed to submit the copied documents rather than the original versions?
It is possible to submit the photocopied version of these particular documents.

10. Pada poin 3.1.2.6 terkait peserta dilarang menjadi anggota konsorsium lain yang dimaksud
adalah konsorsium dengan bisnis yang bersifat sejenis atau lainnya?
Yang dimaksud adalah peserta dilarang ambil bagian dalam dua konsorsium yang berbeda
terkait tender ini.

Referring to Point 3.1.2.6 concerning the Participants cannot be members of other Consortium,
does this mean the Consortium in the same business activities or any different kind of business?
The clause only restricts the Participants from joining other Consortium at the same time during
this selection process.

11. Terdapat konsultan yang terlibat dalam tender ini, apakah akan menggunakan jasa peserta
tender yang terlibat atau bagaimana?

Page 4 of 8
 Tidak, peserta tender akan diperlakukan sebagai calon mitra strategis kawasan. Penggunaan
jasa konsultan ditahap lanjutan akan disepakati bersama dalam KSO.

There are consultants involved in this selection process as participants. Will APP use the service
of these parties?
No, APP will consider all participants as a candidate of Strategic Partner. Further use of
consultancy services will depend on the agreement between APP and the selected Strategic
Partner.

12. Masa waktu jawaban pertanyaan (10 September 2021) dirasa terlalu dekat dengan pemasukan
dokumen (11 Oktober 2021), apakah calon mitra strategis dapat diberikan kelonggaran
waktu? (karena apabila ada pertimbangan akan dibentuknya konsorsium)
Segala perubahan jadwal maupun kebijakan dalam proses seleksi ini akan disampaikan oleh
Tim Seleksi Mitra melalui email resmi: seleksi.mitra@approperti.co.id.

The period of Publication of Written Answer to all Participants at 10 September 2021 is too close
to the Selection Document submission. Is it possible to extend the deadline of the submission for
any consideration to Consortium formation?
The Selection Team will publish all amendments of schedule or policies with the official email
address: seleksi.mitra@approperti.co.id.

13. Syarat pengalaman disebutkan ada 3, apakah boleh hanya salah 1 saja yang disampaikan?
Persyaratan teknis bukan merupakan variable yang mengugurkan Peserta dalam proses seleksi
ini, namun akan dinilai menggunakan sistem ambang batas dengan nilai lebih besar atau sama
dengan 70 (Dokumen RKS Bab IV hal. 40). Skor yang diberikan akan bergantung pada jumlah
pemenuhan pengalaman investasi yang dimiliki oleh calon mitra.

There are three required experience backgrounds. Can the Participants comply only with one of
them?
The technical qualifications are not variables that can disqualify the Participants. Nevertheless,
the competencies are evaluated with a minimum standard score of 70 (refer to Chapter IV).

FINANCE

14. Berapa besaran biaya sewa per m² lahan pengembangan yang harus ditanggung mitra
strategis sebagai fixed cost? Berkaitan dengan FS awal yang akan dibentuk untuk melihat
potensi bisnis dari segi IRR, NPV dan Payback Period

Page 5 of 8
 Asumsi biaya sewa lahan yang disimulasikan dalam perhitungan OBC sebagai fix cost KSO
antara Rp27,000 s.d Rp52.000,-/m²/tahun (asumsi harga di 2021). Namun demikian, bentuk
kompensasi lahan lainnya dimungkinan berubah bergantung pada Final Business Case.

How much should the Strategic Partner bear the land lease tariff as a fixed cost? For this will
affect pre-FS to learn the business potential and its feasibility.
The assumption for the land lease tariff as the fixed cost for the JO is Rp27.000 to
Rp52.000/m2/year (tariff in 2021). Nevertheless, the JO might propose other forms of land
compensation as it depends on the Final Business Case.

15. Terkait dengan bunga atas kebutuhan pendanaan selama operasional yang didapat oleh
partner mitra strategis yang 49% akan ditanggung sendiri oleh mitra strategis atau oleh KSO?
Bentuk kerja sama akan sangat mempengaruhi perlakuan pencatatan keuangan. Dalam
simulasi keuangan KSO, bunga dibebankan pada catatan keuangan KSO. Namun demikian,
perlu kajian hukum lebih dalam terkait kewajiban para pihak dalam proses pembentukan KSO
antara APP dengan Mitra Strategis terpilih.

Concerning loan interest financed by the Strategic Partner, will the Strategic Partner solely bear
the interest during the business operation, or can it be shared with the JO?
The form of the cooperation will affect the nature of the financial treatment. However, in the
financial simulation, the interest is accrued in the JO financial statements. Nevertheless, it
requires further legal opinion to detail the obligation of the parties during the process of JO
establishment.

16. Dengan APP mayoritas 51% dan 49% dana kerja dari mitra, apa yang akan terjadi jika modal
yang dibutuhkan lebih dari 49%?
Para Pihak akan bersama-sama menjaga kontribusi partisipasi dalam kerja sama secara
konstan. Unutk itu dalam asumsi perhitungan OBC, telah dipertimbangkan adanya pinjaman
dengan asumsi 65% dari total kebutuhan modal.

With the APP holding majority shares of 51%, and the Strategic Partner will provide 49% working
capital, what will happen when the capital needed exceeds 49%?
Both parties shall manage the contribution of shares constantly. Therefore, the calculation has
considered the loan portion as much as 65% of the total investment needed.

17. Seperti apa perhitungan besaran kompensasi lahan, apakah akan disepakati setelah terjadi
KSO?

Page 6 of 8
 Kompensasi lahan saat ini dihitung berdasarkan analisis posisi pasar sewa lahan yang ada di
area sekitar. Sewa lahan ini digunakan untuk memberikan ilustrasi kelayakan finansial untuk
rencana pengembangan proyek dan tidak bersifat baku. Bentuk kompensasi lahan dan
nominalnya masih dapat didiskusikan dalam proses pembentukan KSO dan Final Business Case.

How do you calculate the value of land compensation? Would it be agreed upon after the
establishment of JO?
For simplicity, the land compensation is calculated based on the market price for land leases in
the surrounding area. The land lease is used to illustrate the project's financial feasibility and is
not intended as an absolute number. Both parties can discuss the forms of compensation and
their value in the JO establishment and Final Business Case.

LOKASI/ OPERASIONAL

18. Sudah sejauh mana Pengembangan Kajian Desain oleh Konsultan? Atau apakah Kajian baru
akan dilakukan setelah KSO terbentuk?
Saat ini kajian yang baru dilakukan adalah pra-feasibility study (paparan OBC). Kajian desain
akan dilakukan bersama oleh mitra pemenang dan APP sebagai kelengkapan Final Business
Case. Segala usulan rencana teknis dalam kawasan akan melalui kesepakatan bersama KSO
dan AP1 selaku operator bandara.

How far has APP done the master plan study with the consultants? Will there be a new study
after the JO's establishment?
For the moment, APP has prepared a pre-feasibility study as an Outline Business Case. APP and
the selected Strategic Partner will conduct a new master plan study during the preparation of
the Final Business Case. All kinds of technical planning in the area shall comply with the AP1
regulation as the airport operator.

19. Kajian bisnis tidak disyaratkan di dokumen tender, apa artinya kajian bisnis akan dilakukan
setelah KSO?
Kajian bisnis tidak dipersyaratkan dalam pemasukan dokumen oleh Peserta. Adapun, Kajian
bisnis (Final Business Case) akan dilakukan oleh Mitra Strategis terpilih dan APP pada tahap
lanjutan, dalam rangka bersama-sama membuat proposal untuk mendapatkan persetujuan
kerja sama dari pemilik lahan yaitu AP I.

The Participants are not required to submit a Business Proposal. Does it mean that both parties
will compile the Business Proposal after the JO establishment?

Page 7 of 8
A business Proposal is not required for the submission of the Selection Document. Nevertheless,
during the JO establishment, APP and the selected Strategic Partner will jointly compile a Final
Business Case as the proposal to get approval from AP1 as the landowner.

Digitally
Seleksi signed by
Seleksi Mitra
Mitra Angkasa Pura
Angkasa Property
Date:
Pura 2021.09.10
Page 8 of 8 Property 22:00:47
+07'00'