PEMBAHASAN
2.1 Aanwijzing
Aanwijzing adalah salah satu proses dalam tahapan tender untuk memberikan
penjelasan-penjelasan kepada peserta tender tentang pasal-pasal dalam RKS,
gambaran tender, RAB, dan sebagainya. Proses aanwijzing ini melibatkan beberapa
personil antara lain owner, perencana arsitek, struktur dan MEP, Manajemen
Konstruksi, peserta tender dan konsultan Quantity Surveyor.
Aanwijzing merupakan tahapan tender yang paling penting mengingat
komunikasi secara langsung dengan pihak pemberi tugas akan memudahkan
kontraktor dalam memahami permintaan owner. Sebagai peserta tender sebaiknya
mempersiapkan terlebih dahulu daftar pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan
pada saat proses aanwijzing sehingga terjalin komunikasi yang jelas. Apapun yang
kurang jelas dari gambar tender maupun BOQ harus ditanyakan kepada perencana
dan owner.
Biasanya kegiatan aanwijzing diselenggarakan oleh panitia pelelangan.
Pembicaraan berkisar kepada dua bidang yaitu bidang administratif dan bidang
teknis proyek.
a. Bidang Administratif
Pada bidang administratif, dijelaskan akan persyaratan yang tercantum dalam
dokumen tender seandainya terdapat hal-hal yang masih meragukan misalnya
tentang syarat-syarat pelelangan, bentuk surat penawaran, referensi bank,
NPWP dan lain-lain.
b. Bidang Teknis Proyek
Pada bidang teknis proyek dijelaskan antara lain modifikasi baru atau ukuran
gambar yang tidak cocok dengan yang tertulis dalam spesifikasi teknis
pelaksanaan, gambar-gambar konstruksi yang sulit dimengerti atau dibaca
serta kesalahan tulis yang terjadi.
Proses aanwijzing biasanya tidak hanya dilakukan sekali saja. Ketidakhadiran
peserta lelang tidak dapat dijadikan dasar untuk menolak/menggugurkan penawar.
B. Metode pemilihan
Berdasarkan peraturan presiden (Perpres) Nomor 70
Tahun 2012, Bab III tentang tata cara pemilihan pekerjaan
konstruksi:
Kelompok kerja ULP (Unit Layanan Pengaduan)
Untuk pengadaan yang melalui pelelangan, metode
dibedakan menjadi 3 yaitu pelelangan umum
pelelangan terbatas dan pelelangan langsung
Pada prinsipnya pengadaan menggunakan metode
pelelangan langsung
Pemilihan langsung dapat digunakan untuk pengadaan
yang tidak kompleks dan bernilai sampai dengan Rp
5.000.000.000,00
Pelelangan terbatas dapat digunakan untuk pengadaan
dengan jumlah penyedia yang mampu melaksanakan
diyakini terbatas dan Pekerjaan Kompleks.
C. Cara penyampaian dokumen penawaran
Langsung
1. Peserta lelang secara langsung menyampaikan dokumen
penawarannya kedalam kotak atau tempat pemasukan dokumen
penawaran
2. Batas waktu paling lambat untu pemasukan dokumen penawaran
kedalam kotak atau tempat pemasukan dokumen penawaran harus
sesuai dengan ketentuan dalam dokumen lelang
3. Pada batas waktu penyampaian dokumen penawaran berakhir,
panitai pengadaan menyatakan penyampaian dokumen penawaran
ditutup
G. Metode evaluasi
a) Kriteria dan Tata Cara Evaluasi
Kriteria dan tata cara evaluasi harus ditetapkan dalam Dokumen
Pengadaan dan dijelaskan pada waktu pemberian penjelasan. Perubahan
kriteria dan tata cara evaluasi dapat dilakukan dan disampaikan secara
tertulis kepada seluruh peserta dalam waktu memadai sebelum
pemasukan penawaran.
Kelompok Kerja ULP/Pejabat Pengadaan tidak diperbolehkan
menambah, mengurangi atau mengubah isi Dokumen Pengadaan setelah
batas akhir pemasukan penawaran (post bidding).
Peserta tidak diperbolehkan menambah, mengurangi, atau mengubah
penawaran setelah batas akhir pemasukan penawaran (post bidding).
Dalam mengevaluasi penawaran, Kelompok Kerja ULP/Pejabat
Pengadaan berpedoman pada kriteria dan tata cara evaluasi yang
ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan. Bila terdapat hal-hal yang kurang
jelas dalam suatu penawaran, Kelompok Kerja ULP/Pejabat Pengadaan
dapat melakukan klarifikasi dengan peserta yang bersangkutan.
Dalam klarifikasi, peserta hanya diminta untuk menjelaskan halhal yang
menurut Kelompok Kerja ULP/Pejabat Pengadaan kurang jelas, namun
tidak diperkenankan mengubah substansi penawaran.
Pengertian/batasan tentang substansi penawaran harus dicantumkan
dengan jelas dalam Dokumen Pengadaan dan dijelaskan kepada peserta
pada waktu pemberian penjelasan.
Untuk hal-hal tertentu, peserta dapat diminta konfirmasi untuk membuat
pernyataan kesanggupan untuk menyelesaikan pekerjaan (misalnya:
apabila masa berlaku surat penawaran telah habis, peserta diminta
konfirmasi mengenai kesanggupannya untuk melaksanakan pekerjaan
tersebut berdasarkan harga yang ditawarkan).
Dalam evaluasi penawaran harga:
HPS merupakan acuan untuk menilai kewajaran harga terhadap
penawaran yang masuk
nilai total HPS merupakan batas tertinggi penawaran yang sah
penerapan preferensi harga penggunaan produksi dalam negeri
dilakukan untuk menentukan Harga Evaluasi Akhir guna menetapkan
urutan calon pemenang. d) Preferensi Harga untuk Barang/Jasa dalam
negeri diberlakukan untuk Pengadaan Barang/Jasa yang dibiayai
rupiah murni, dengan ketentuan sebagai berikut: sampai dengan 31
Desember 2013, untuk Pengadaan Barang/Jasa bernilai diatas
Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah), mulai 1 Januari 2014, untuk
Pengadaan Barang/Jasa bernilai diatas Rp1.000.000.000,00 (satu miliar
rupiah).
b) Kelompok Kerja ULP memilih satu metode evaluasi yang paling tepat yaitu:
Metode Evaluasi Sistem Gugur
Evaluasi penawaran dengan sistem gugur dapat dilakukan untuk hampir
seluruh pemilihan Penyedia dengan urutan proses sebagai berikut
Evaluasi Administrasi
Dilakukan terhadap penawaran yang tidak terlambat.
Dilakukan terhadap kelengkapan dan keabsahan syarat administrasi
yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan (tidak dikurangi,
ditambah dan/atau diubah).
Menghasilkan dua kesimpulan, yaitu memenuhi syarat administrasi
atau tidak memenuhi syarat administrasi.
Evaluasi Teknis
Dilakukan terhadap penawaran yang dinyatakan memenuhi
persyaratan administrasi.
Evaluasi Administrasi
Dilakukan terhadap penawaran yang tidak terlambat.
Dilakukan terhadap kelengkapan dan keabsahan syarat administrasi
yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan (tidak dikurangi,
ditambah dan/atau diubah).
Menghasilkan dua kesimpulan, yaitu memenuhi syarat administrasi
atau tidak memenuhi syarat administrasi.
Evaluasi Teknis
Dilakukan terhadap penawaran yang dinyatakan memenuhi
persyaratan administrasi.
Dilakukan terhadap pemenuhan syarat teknis yang ditetapkan dalam
Dokumen Pengadaan (tidak dikurangi, ditambah dan/atau diubah).
Bila menggunakan nilai ambang batas lulus, evaluasi teknis
dilakukan dengan memberikan penilaian (skor) terhadap unsur-
unsur teknis sesuai dengan kriteria yang ditetapkan dalam Dokumen
Pengadaan.
Menghasilkan dua kesimpulan, yaitu memenuhi syarat teknis atau
tidak memenuhi syarat teknis.
Evaluasi Harga
Hanya dilakukan terhadap penawaran yang dinyatakan memenuhi
syarat administrasi dan teknis.
Unsur harga yang dinilai telah ditetapkan dalam Dokumen
Pengadaan.
Unsur harga tersebut dikonversikan ke dalam mata uang tunggal
berdasarkan perhitungan secara profesional.
Berdasarkan hasil evaluasi harga, Kelompok Kerja ULP membuat
daftar urutan penawaran yang dimulai dari urutan harga evaluasi
terendah dan mengusulkan penawar dengan harga evaluasi terendah
yang responsif sebagai calon pemenang.
Biaya-biaya yang dihitung dalam evaluasi, kecuali harga penawaran
yang terkoreksi, tidak dimasukkan dalam harga yang tercantum
dalam kontrak (hanya berfungsi sebagai alat pembanding saja).
c) Pada prinsipnya pelelangan untuk pemilihan Penyedia menggunakan metode
evaluasi sistem gugur.
d) Khusus untuk Pengadaan Langsung yang dilakukan oleh Pejabat Pengadaan
menggunakan metode evaluasi sistem gugur.