Proposal adalah sebuah tulisan yang dibuat oleh si penulis yang bertujuan untuk
menjabarkan atau menjelasan sebuah tujuan kepada si pembaca (individu atau
perusahaan) sehingga mereka memperoleh pemahaman mengenai tujuan tersebut
lebih mendetail. Diharapkan dari proposal tersebut dapat memberikan informasi
yang sedetail mungkin kepada si pembaca.
1. Dasar Pemikiran
Dasar pemikiran dalam sebuah proposal berisi pokok-pokok pemikiran akan perlunya melaksanakan
kegiatan tertentu.
2. Jenis Kegiatan
Jenis kegiatan yang akan dilaksanakan harus ada dalam isi proposal.
3. Tema Kegiatan
Tema kegiatan dalam sebuah proposal berisi inti-inti kegiatan dalam melaksanakan kegiatan tersebut.
4. Tujuan Kegiatan
Setiap kegiatan pasti mempunyai tujuan. Tujuan tersebut harus dijelaskan agar ada manfaatnya. Penyusun
proposal perlu merumuskan tujuan sedemikian rupa agar yang akan dicapai dapat diketahui dan dirasakan
oleh pembaca proposal.
5. Peserta Kegiatan
Peserta kegiatan meliputi siswa SMK Surabaya dan guru SMK Surabaya serta berapa jumlah peserta yang
mengikuti kegiatan tersebut.
7. Susunan Kepanitiaan
Para penyusun proposal dari suatu tim perlu menyeleksi kualifikasi dan bobot orang-orang yang duduk
sebagai panitia pelaksanaan dalam kegiatan yang direncanakannya. Hal ini untuk menjamin kelancaran
jalannya suatu kegiatan.
8. Anggaran Biaya
Anggaran biaya dalam suatu proposal harus ada, tetapi penyusunannya harus logis dan realistis, serta
harus memperhatikan keseimbangan antara pengeluaran dan penghasilan. Hal ini agar diterima oleh
penyandang dana.
9. Acara Kegiatan
Acara atau jadwal kegiatan harus jelas dan terperinci agar pada saat kegiatan berlangsung tidak terjadi
hal-hal yang menyimpang dari acara yang sudah ditentukan.
10. Penutup
Bagian ini merupakan bagian akhir yang berfungsi menekankan bahwa proposal diajukan dengan
sungguh-sungguh. Dalam bagian ini, hendaknya tergambar sikap optimistis dari pembuat proposal.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan naskah drama adalah sebagai berikut,
1. Struktur dasar sebuah drama terdiri atas tiga bagian: prolog, dialog, dan epilog.
a. Prolog
merupakan pembukaan atau peristiwa pendahuluam dalam sebuah drama atau sandiwara. Bisa
juga, dalam sebuah prolog dikemukakan para pemain, gambaran seting, dan sebagainya.
b. Dialog/monolog
merupakan media kiasan yang melibatkan tokoh-tokoh drama yang diharapkan dapat
menggambarkan kehidupan dan watak manusia, problematika yang dihadapi, dan bagaimana
manusia dapat menyelesaikan persoalan hidupnya.
c. Epilog
adalah bagian terakhir dari sebuah drama yang berfungsi untuk menyampaikan intisari cerita atau
menafsirkan maksud cerita oleh seorang aktor pada akhir cerita. Dengan kata lain, epilog
merupakan peristiwa terakhir yang menyalesaikan peristiwa induk.
2. Dalam sebuah dialog itu sendiri, ada tiga elemen yang tidak boleh dilupakan.
Ketiga elemen tersebut adalah tokoh, wawancang/percakapan, dan kramagung.
a. Tokoh
adalah pelaku yang mempunyai peran yang lebih dibandingkan pelaku-pelaku lain, sifatnya bisa
protagonis atau antagonis.
b. Wawancang/Percakapan
adalah dialog atau monolog yang harus diucapkan oleh tokoh cerita.
c. Kramagung
adalah petunjuk perilaku, tindakan, atau perbuatan yang harus dilakukan oleh tokoh. Dalam
naskah drama, kramagung dituliskan dalam tanda kurung (biasanya dicetak miring).
Seorang tokoh dapat beraksi karena tokoh tersebut memiliki konflik. Konflik dalam pementasan
tidak terlepas dari kehadiran tokoh yang bertentangan satu dengan lainnya. Gerakan atau
tindakan para tokoh, juga melalui dialog yang diucapkan, dapat membentuk suatu peristiwa.
Peristiwa ini berasal dari hal yang biasa sampai konflik yang memuncak. Hal yang patut
diperhatikan adalah peristiwa konflik tidak terjadi begitu saja, tetapi melalui tahapan-tahapan
alur. Dalam hal ini, peristiwa yang satu akan mengakibatkan peristiwa yang lain.