Anda di halaman 1dari 6

Surat Lamaran Kerja

Sub BAB terampil menulis Surat Lamaran Kerja

A. Pengertian, Jenis, dan Fungsi Surat Lamaran Kerja


B. Isi, Sistematika, dan Aspek penting Surat Lamaran Kerja
C. Simpulan, Sistematika, dan Aspek penting Surat Lamaran Kerja
D. Kebahasaan Surat Lamaran Kerja
E. Penyusunan Surat Lamaran Kerja

A. 1. Pengertian
 Merupakan surat jenis pribadi bersifat resmi.
 Surat permohonan pekerjaan kantor, perusahaan, atau instansi tertentu
 Ungkapan keinginan pelamar yang harus dicantumkan data pribadi dan kualifikasi
2. Jenis-jenis Surat Lamaran Pekerjaan
Jenis pembuatannya:
 SLP digabung Riwayat hidup (curriculum vitae)
 SLP dipisahkan dengan Riwayat hidup (curriculum vitae)
 Pada umumnya SLP yang sering dipakai model terpisah. Banyak pelamar
menggemari karena tidak terlalu Panjang
Bedasarkan sumber informasi:
 SLP iklan media cetak
 SLP informasi media audio (radio)
 SLP media sosial
 SLP informasi dari orang lain
 SLP inisiatif sendiri
3. Fungsi Surat Lamaran Pekerjaan
 Sebagai tanda bukti tertulis pengajuan surat permohonan pekerjaan
 Sebagai media atau alat komunikasi
 Sebagai bahan pertimbangan penerimaan pekerjaan
B. 1. Isi Surat Lamaran Pekerjaan
SLP berisi permohonan seorang pelamar pekerjaan, terdapat informasi yang tertulis di
dalamnya
2. Sistematika SLP
 Tempat atau tanggal pembuatan ditulis di sebelah kanan atas. Penulisan tidak diakhiri
dengan tanda (.) karena bukan sebuah kalimat Surakarta, 4 Agustus 2021
 Lampiran Surat (boleh ada/tidak) tidak boleh disingkat menjadi lamp. Selain itu, angka
ditulis menggunakan huruf.
Lampiran: Lima Lembar
 Nama dan alamat tujuan surat alamat tujuan pengirim surat. Bagian ini menunjukan
nama dan tempat penerimaan surat.
Aspek yang perlu diperhatikan:
1) Nama dan alamat penerima ditulis di bagian kiri
2) Alamat disarankan tidak lebih dari tiga baris
3) Penulisan “kepada” tidak perlu ditulis pada kertas surat. Penggunaan kata “kepada”
menunjukan pemborosan kata.
4) Jabatan tidak boleh menggunakan jenis kelamin
5) Penulisan katan “jalan” tidak boleh disingkat
6) Tidak menggunakan tanda titik untuk mengakhiri setiap barisnya.
Yth. Kepala Personalia PT Aurora
Jalan Gladiol 8, Semarang
 Salam pembuka ditulis di bagian kiri. Huruf pertama ditulis huruf kapital. Diakhiri dengan
tanda koma (,)
Dengan hormat,
 Pembukaan Surat Bagian awal isi surat. Digunakan sebagai pengantar untuk
menyampaikan isi surat dan menarik perhatian pembaca terhadap isi pokok surat. Isinya
harus sudah muncul pernyataan umum yang menggambarkan diri pelamar
Saya yang bertanda tangan di bawah ini…
Dalam harian Sinar Baru tanggal…
Mendengar iklan kebutuhan tenaga kerja…
 Isi Surat
1) Identitas nama, tempat tanggal lahir, alamat, Pendidikan, serta dapat ditambah
sesuai kebutuhan (email dan no. hp). Awalan kata ditulis kecil
nama : Kartina
tempat, tanggal lahir : Surakarta, 17 Agustus 2000
pendidikan terakhir : S1 Sastra Indonesia
alamat : Jalan Gatot Subroto 15, Surakarta
2) Maksud dan tujuan bagian ini berisi alas an pengirim/pelamar pekerjaan menulis
surat lamaran.
3) Unsur-unsur penunjang yang dilampirkan
Untuk memenuhi persyaratan dan memperkuat surat lamaran inis= sebagai bahan
pertimbangan berikut saya lampirkan:
1. Legalisasi ijazah Sarjana Sastra yang telah di legalisasi
2. Fotokopi transkrip nilai yang telah di legalisasi
3. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP)
4. Foto warna ukuran 4 x 6 sebanyak tiga lembar
 Penutupan Surat berisi harapan dan ucapan surat terima kasih
Demikian permohonan saya. Besar harapan saya untuk dapat diterima menjadi bagian
dari perusahaan XX
 Salam penutup, tanda tangan, dan nama terang di bagian pojok kanan bawah. Harus
diakhiri tanda koma
Hormat saya,

Kartina
Teks Sejarah

A. Pengertian
Kejadian atau peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lalu dapat didukung dengan
bukti seperti catatan sejarah dan perkataan orang tua yang diwariskan secara turun
temurun.
Teks sejarah adalah naskah yang mengandung unsur sejarah yang terdapat beberapa unsur
fakta, tokoh, waktu, nama tempat, dan peristiwa sejarah.
B. Ciri-ciri
1) Menampilak latar masa lalu
2) Disajikan secara kronologis (masa tertentu)
3) Berbentuk teks ulang
4) Sering menggunakan konjungsi temporal
5) Isi merupakan fakta, dapat berupa fiksi dengan latar berupa fakta
C. Jenis
1) Teks Sejarah Fakta cerita disusun berdasarkan fakta sejarah, tokoh dalam teks benar-
benar ada begitu pula kronologis peristiwa yang dijelaskan
2) Teks Sejarah Fiksi mengambil latar peristiwa masa lalu. Tokoh bersifat fiktif, cerita
imajinatif
D. Struktur
1) Orientasi: Bagian awal dalam struktur novel sejarah. Bagian ini terdapat pengenalan
tokoh, latar, sudut pandang, dan hubungan tokohnya
2) Pengungkapan peristiwa: Menceritakan peristiwa yang menimbulkan suatu konflik
3) Rising Action (menuju konflik): Munculnya suatu masalah atau konflik yang mulai rumit
4) Komplikasi: Konflik yang muncul sudah tahap memuncak atau klimaks
5) Resolusi (penyelesaian): Menceritakan akhir dari suatu masalah atau tahap penyelesaian
6) Koda (akhir dalam cerita): Komentar atau simpulan dari cerita
E. Informasi Penting
Langkah-langkah:
 Baca secara seksama dan keseluruhan
 Indentifikasi pokok isi
 Mencatat pokok isi
F. Unsur Pembangun
1) Intrinsik: Unsur dalam cerita tersebut (Tema, tokoh, alur, latar, gaya Bahasa, sudut
pandang, amanat)
2) Ekstrinsik: Unsur luar sejarah cerita, meliputi:
 Latar Belakang Masyarakat
 Latar Belakang Penulis
 Nilai-nilai norma yang ada di sekitar pengarang

Menentukan nilai dalam teks sejarah:

a. Membaca cerita dalam teks dengan seksama


b. Menelaah perbuatan tokoh dalam cerita
c. Menentukan nilai yang terkandung dalam cerita
d. Menyimpulkan nilai yang terkandung dalam cerita dengan bahasa sendiri
Nilai dalam teks sejarah:
A. Nilai Moral: Berkaitan dengan akhlak budi pekerti manusia dalam kehidupan sehari-hari
B. Nilai Religius: Berkaitan dengan norma agama
C. Nilai Budaya: Berkaitan dengan kebiasaan adat melalui gambaran adat istiadat, bahasa,
gaya bicara tokoh
D. Nilai Sosial: Berkaitan dengan masalah sosial dan hubungan manusia dengan masyarakat

Kebahasaan Teks Cerita Sejarah

A. Keterangan Tempat: Menerangkan kejadian. Preposisi (kata hubung yang menerangkan)


yang digunakan (di, ke, dari, dan di (dalam))
B. Keterangan Waktu: Menerangkan latar waktu. (pada, dalam, sesudah, sebelum, dan
setelah)
C. Keterangan Alat: Preposisinya adalah (dengan)
D. Keterangan Tujuan: Menerangkan tujuan dan suatu tindakan preposisinya adalah (agar,
supaya, untuk, demi, bagi, dan dalam)
E. Keterangan Cara: Untuk menerangkan cara sesuatu. Preposisinya adalah (dengan, dengan
cara)
F. Keterangan Penyerta: Menerangkan Penyerta. Preposisinya adalah (dengan, bersama, dan
beserta)
G. Keterangan Perbandingan: Membandingkan dua aspek sama maupun berbeda. Preposisinya
adalah (seperti, bagaikan, dan laksana)
H. Keterangan Sebab: menerangkan alasan terjadinya suatu kejadian. Preposisinya (karena dan
sebab)
Teks Editorial/ tajuk rencana

A. Pengertian
 Opini berisi pendapat dan sikap resmi media terhadap persoalan actual, fenomenal, dan
atau kontroversional dalam masyarakat
 Pernyataan fakta dan opini secara singkat, logis, menarik ditinjau dari segi penulisan, dan
bertujuan mempengaruhi pendapat
 Bersifat subjektif
B. Kode Etik
Jurnalis punya peran untuk membentuk opini publik.
Hal-hal yang harus diperhatikan penulis editorial:
 Menyajikan fakta secara jujur dan lengkap serta integritas professional pembahasan
masalah
 Simpulan secara objektif dan fakta tertentu didasari bobot bukti dan konsep matang
 Mengutamakan kesantunan
 Tidak mengutamakan motivasi untuk kepentingan pribadi
 Menyatakan keyakinan secara benar melalui simpulan dengan pilihan, perasaan, dan
isi hati
C. Sistematika Editorial
 Permasalahan: Berisi uraian secara lengkap permasalahan actual yang dibahas
dalam editorial dilengkapi data, fakta, dan bukti pendukung
 Pembahasan: Solusi alternatif yang mungkin diambil untuk menyelesaikan
permasalahan, berisi opini dan fakta untuk penulis sebagai solusi pada bagian
simpulan
 Simpulan: Berisi solusi yang ditawarkan penulis terhadap permasalahan yang
dibahas dalam editorial
D. Fakta
Hal, keadaan, peristiwa yang merupakan kenyataan dapat dibantah apabila terdapat fakta
baru yang lebih akurat (tidak terbantahkan)
E. Opini
Berupa penilaian, kritik, prediksi, harapan, saran (dapat diperdebatkan)

Memahami Isu Terkini Melalui Editorial

Meyeleksi Ragam Informasi Sebagai Bahan Teks Editorial

Bahan dasar untuk menulis editorial biasanya berupa berita fenomenal, kontroversia. Berita
kontroversial adalah berita yang mengandung perbedaan pendapat di masyarakat redactor harus
mendata, menganalisis, menilai dan menyimpulkan gagasannya

Permasalahan harus memenuhi persyaratan

1) Aktual, bersifat kekinial atau baru yang sedang hangat


2) Fenomenal, yaitu masalah yang mengandung unsur luar biasa secara umum
3) Kontroversial, yaitu masalah yang menimbulkan perdebatan
4) Human Interest, masalah yang mengandung unsur kepentingan kemanusiaan
5) Faktual, didasari bukti sesuai dengan fakta
Sifat Editorial

1) Krusial, bersifat genting, gawat, atau mengandung permasalahan yang mendesak untuk
diselesaikan
2) Umum, mengikuti situasi yang berkembang di masyarakat dari berbagai-bagai aspek yaitu
sosisal, politik, kebuduyaan, hukum, pemerintahan olahraga, dan entertainment
3) Berkarakter, yaitu mempunyai pendirian yang teratur dan konsisten dalam bentuk sikap
yang dapat dikenali masyarakat
4) Mengandung Policy, yaitu berisi kebijakan sebagai sikap penerbitterhadap permasalahan
5) Berkala, yaitu surat kabar akan selalu terbit secara periodic

Susunan Editorial

1) Permasalahan
2) Pembahasan
3) Simpulan (berupa opini penulis terhadap permasalahan pada bagian awal harus ada data
dan bukti pendukung)

Membedakan antara fakta dan opini

Berita fakta: menjawab 5W+1H Opini: mengapa dan bagaimana

Konklusi fakta: simpulan hasil penelitian (tesis) Opini: perlu dibuktikan kebenarannya (hipotesis)

Pernyataan fakta: kebenaran terhadap korelasi positif dan berlaku secara umum

Pernyataan opini: isi: pendapat, saran, atau ramalan. Kalimat tanya yakin atau pasti

Waktu Terjadi Peristiwa fakta: sudah terjadi (perfektif), sedang terjadi (duratif), baru saja (inkuatif)

Waktu Terjadi Peristiwa opini: belum atau akan terjadi (futuratif) ditandai berangsur-angsur, akan,
segera, secepatnya, nyaris

Anda mungkin juga menyukai