Anda di halaman 1dari 8

MODUL BAHASA INDONESIA KELAS VII

BAB V (LITERASI BUKU FIKSI DAN BUKU NON FIKSI)

A. Materi Pembelajaran
Definisi buku fiksi dan nonfiksi, buku fiksi berisi gagasan/ide/perasaan penulis yang bersifat fiktif
imajinatif.Buku nonfiksi isinya memaparkan ilmu pengetahuan baik secara teknis maupun secara
popular.
1) Unsur-unsur buku fiksi
a. Tema d. Penokohan dan perwatakan
b. Alur e. Amanat
c. Sudut pandang f. Latar/setting
2) Identitas buku terdiri dari:
a. Judul
b. Pengarang
c. Penerbit
d. Tebal halaman
e. Isi
f. Penutup

Pengertian rangkuman .
Rangkuman disebut juga dengan ringkasan. Rangkuman adalah hasil menyarikan semua
gagasan-gagasan poko/intisari suatu karangan atau buku menjadi bentuk yang ringkas atau pendek.
Rangkuman tidak boleh mengubah ide pokok (gagasan pokok) teks aslinya.
Langkah merangkum berdasarkan gagasan pokok
Panduan praktis merangkum buku berdasarkan gagasan pokok :
1. Bacalah informasi umum buku,seperti judul,pengarang,penerbit. Jika berupa Artikel,catat nama
pengarang, nama media,tanggal terbit.
2. Ketahui secara umum isi buku melalui daftar isi dan kata pengantar.
3. Buku yang baik memiliki susunan berpikir yang terurai dengan baik dalam Bab dan subbab. Setiap
subbab dijabarkan ke dalam paragraph.Setiap para-Graf memiliki satu pemikiran utama.
4. Berdasarkan butir(no 3) maka kita dapat merangkum bacaan dari pokok-Pokok pikiran yang terdapat
dalam setiap paragraph.Lihat kembali pelajaran di kelas 7 tentang gagasan utama dan gagasan
rincian.
5. Merangkum bacaan dapat dilakukan dengan menyusun pokok pikiran atau gagasan utama setiap
paragraph.
6. Format merangkum dengan teknik menentukan gagasan utama dan gagasan rincian adalah sebagai
berikut:
:……………………………………………………………………
a.Judul Buku …….
:…………………………………………………………………
b.Judul Bab ……..
:……………………………………………………………………
c.Judul Subbab …..
.Gagasan Utama setiap paragraph dalam subbab:
Paragraf 1 :……………………………………………………….
Paragraf 2 :………………………………………………………
Paragraf 3 :………………………………………………………….
Dan seterusnya.
7. Gagasan setiap paragraph dapat diungkapkan dalam satu kalimat.
Merangkum bacaan dapat dilakukan dengan menyusun setiap kalimat yang menjadi gagasan utama
/pokok pikiran setiap paragraph ke dalam satu karangan.
Langkah merangkum dengan pemetaan pikiran
Langkah yang harus dilakukan untuk merangkum dengan pemetaan pikiran diuraikan berikut
1) Tulis judul di tengah-tengah kertas dan beri gambar yang ssuai untuk memudahkan mengingat
judul tersebut.
2) Buat cabang utama terkait topic tadi misalkan apa definisi mind map, bagaimana otak
bekerja,apa itu kesuksesan, latihan apa yang bisa dilakukan dan bagaimana aplikasinya.
3) Teruskan dengan membuat cabang –cabang utama lainnya dan gunakan warna warna berbeda.
4) Ingat beri label setiap cabang hanya dengan kata kunci saja.Semakin sedikit semakin baik.
Kalian mencatat bukan untuk menghafal melainkan untuk memahami dengan bahasa sendiri.
Selanjutnya dari tiap cabang buat sub cabang untuk hal-hal yang saling berhubungan.
5) .Gunakan garis-garis lengkung dan alur yang nyaman .Tidak ada aturan khusus
Dalam membuat peta pikiran
6) Jika ada hal-hal yang berhubungan pada sub yang berbeda, kalian bisa menarik
garis sebagai pengingat adanya kaitan antara kedua hal tersebut.

BAB VI (SURAT DINAS DAN SURAT RESMI)

A. Pengertian Surat Dinas


Surat Dinas adalah surat yang ditulis dalam situasi formal dan untuk kepentingan formal kedinaan (Tim
Kemdikbud, 2017, hlm.248). Surat ini dapat ditulis oleh pribadi kepada instansi atau atas nama suatu
lembaga pemerintahan, perusahaan atau organisasi yang ditujukan kepada lembaga.
1. Sifat Surat Dinas
Surat dinas bersifat resmi dan menyangkut topik kedinasan. Bahasa yang digunakan pada surat
merupakan bahasa baku dan apa adanya. Surat dinas tidak memerlukan bahasa kiasan.
2. Ciri-ciri Surat Dinas
a. Berisi tentang keperluan kedinasan yang bersifat resmi.
b. Hanya ditulis oleh sebuah instansi kepada instansi lain atau individu.
c. Berkaitan dengan topic kedinasan seperti: undangan rapat, permohonan maaf, balasan lamaran
pekerjaan, izin tidak masuk, menggunakan tempat, dan lain sebagainya.
d. Menggunakan bahasa baku yang resmi.
3. Jenis-jenis Surat Dinas
Finoza (2009, hlm.11) menguraikan tentang penggolongan surat dinas sebagai berikut:
a. Surat Pemerintah (surat yang digunakan untuk kepentingan pemerintahan)
b. Surat (Niaga)
c. Surat Sosial (surat yang dipakai oleh organisasi atau lembaga kemasyarakatan)
4. Struktur surat dinas
a) Kop surat,
bagian ini diisi dengan nama lembaga dan berbagai informasi lain yang biasanya meliputi logo,
alamat, dan nomor kontak lembaga.
b) Tanggal surat,
keterangan tanggal kapan surat itu dikirim, contohnya: 09-Mei-2021.
c) Nomor surat,
suatu lembaga biasanya memiliki format nomor surat tersendiri yang diikuti untuk memastikan
keabsahan surat, misalnya: : 05/K/PKSB.
d) Lampiran,
sebagai penerang bahwa dalam surat itu terdapat bahan-bahan tertulis yang disertakan selain dari
surat itu sendiri, bisa berupa surat keputusan, data atau statistik yang perlu disampaikan sebagai
konteks lebih dari surat, dsb. Contohnya: Lamp: dua berkas.
e) Perihal,
judul atau inti dari surat, misalnya: Perihal: Permohonan izin,
f) Alamat surat,
alamat dan nama atau jabatan penerima surat yang berwenang. Contohnya: Kepala Kwarcab
Jakarta Pusat di Jakarta.
g) Salam pembuka,
memastikan kita menyapa pada penerima surat. Dalam surat dinas, kata sapaan haruslah baku,
contohnya: Dengan hormat.
h) Paragraf pembuka,
berisi latar belakang, alasan, dan konteks lainnya dalam mengirimkan surat.
i) Inti surat,
merupakan isi dan pesan utama yang ingin diutarakan dalam surat.
j) Paragraf penutup,
berisi ucapan terima kasih dan penutup lain yang diperlukan.
k) Salam penutup,
pada surat dinas salah satu salam penutup yang paling umum adalah: Hormat kami.
l) Nama dan tanda tangan,
pada surat dinas, biasanya nama dan tanda tangan yang tercantum adalah seseorang yang
berwenang mengatasnamakan organisasi atau lembaga.

B. Pengertian Surat Pribadi


Surat pribadi adalah bentuk komunikasi tulis (surat-menyurat) yang dilakukan oleh seseorang kepada
orang lain sebagai pribadi bukan sebagai wakil atau urusan yang berkaitan dengan
kelembagaan/kedinasan/resmi (Tim Kemdikbud, 2017, hlm.246).
Struktur Surat Pribadi
a) Alamat dan tanggal surat,
agar pembaca tahu di mana dan kapan penulis menulis surat.
b) Salam pembuka,
menyapa pembaca surat agar terasa lebih hangat.
c) Kalimat pembuka paragraf,
memberikan kalimat pertama yang berkesan atau memancing interaksi agar menggugah pembaca
untuk membaca surat.
d) Isi surat,
menyampaikan isi atau pesan utama yang ingin disampaikan.
e) Penutup surat,
untuk memberikan kesan akhir yang baik dan jika perlu agar memastikan surat pribadi di balas.
f) Nama dan tanda tangan,
memastikan bahwa penulis surat adalah benar-benar yang mengirim surat.
Ciri Penggunaan Bahasa pada Surat Pribadi
a. Pilihan kata sapaan bersifat pribadi (kata emotif dan ekspresif).
b. Bahasa surat pribadi tidak formal tetapi santun.
c. Pilihan ragam bahasa tergantung siapa penerima surat.
d. Menggunakan sapaan (seperti orang bercakap).
e. Menggunakan kata ganti orang pertama (untuk pengirim) dan kata ganti orang kedua untuk
penerima.
BAB VII (PUISI RAKYAT)

 Pengertian Puisi Rakyat


Puisi rakyat merupakan kesusastraan rakyat warisan nenek moyang yang memiliki nilai-nilai dan
berkembang dalam kehidupan masyarakat. Puisi ini merupakan jenis puisi lama, sehingga terikat dengan
struktur dan ciri baik dalam hal panjang dan pendek suku kata, lemah tekanan suara, maupun rima serta
isi. Puisi rakyat berupa pantun, syair,dan gurindam. Ketiga puisi rakyat inilah yang akan kita pelajari di
materi ini.
1. Pantun
Pantun adalah jenis puisi lama yang tiap baitnya terdiri dari atas empat baris serta memiliki isi dan
sampiran. Fungsi pantun adalah untuk mendidik sambil menghibur.
 Ciri-ciri pantun :
a. Tiap bait terdiri atas empat baris (larik)
b. Tiap baris terdiri atas 8 sampai 12 suku kata
c. Rima akhir setiap baris adalah ab-ab
d. Baris pertama dan kedua adalah sampiran
e. Baris ketiga dan keempat merupakan isi
 Contoh Pantun
Air surut memungut bayam
Sayur diisi ke dalam kantung
Jangan diikuti tabiat ayam
Bertelur sebiji riuh sekampung
 Struktur Pantun
a. Struktur penyajian pantun di atas dalam satu bait terdiri atas empat larik, larik 1-2 merupakan
sampiran larik 3-4 merupakan isi dengan sajak AB-AB.

2. Gurindam
Gurindam merupakan suatu puisi lama yang berisi dua bait, dalam setiap baitnya ada dua baris
kalimat dengan rima yang sama berupa satu kesatuan secara utuh.
 Ciri-ciri gurindam :
b. Terdiri dari dua baris dalam sebait
c. Tiap baris memiliki jumlah kata sekitar 10-14 kata
d. Tiap baris memiliki rima sama atau bersajak A-A,B-B, C-C, dan seterusnya
e. Merupakan satu kesatuan yang utuh
f. Baris pertama berisi soal, masalah, atau perjanjian
g. Baris kedua berisi jawaban,akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama. (isi atau
maksud dari gurindam terdapat pada baris kedua
h. Isi gurindam biasanya berupa nasihat, filosofi hidup atau kata-kata mutiara
 Contoh gurindam:
Jika hendak mengenal orang yang baik perangai
Lihat pada ketika bercampur dengan orang ramai
Cahari olehmu akan sahabat
Yang boleh dijadikan obat
Cahari olehmu akan guru
Yang boleh tahukan tiap seteru
Jika hendak mengenal orang berbangsa
Lihat kepada budi dan bahasa
Jika hendak mengenal orang yang berbahagia
Sangat memeliharakan yang sia-sia
Jika hendak mengenal orang mulia
Lihatlah kepada kelakuan dia
 Struktur Gurindam
Struktur penyajian gurindam tersebut terdiri atas dua larik isi yang saling berhubungan. Larik 1
merupakan syarat terjadinya keadaan pada larik 2.
3. Syair
Syair ialah jenis puisi lama yang pada tiap-tiap bait itu terdiri atas empat larik (baris) yang berakhir
dengan bunyi yang sama. Syair tersebut digunakan untuk melukiskan hal-hal yang panjang.
Contohnya seperti tentang suatu cerita, nasihat, agama, cinta, dan lain sebagainya. Oleh sebab itu,
bait-bait di dalam syair ini sangat banyak.
 Ciri-ciri syair adalah :
a. Setiap bait terdiri dari empat baris
b. Setiap baris terdiri atas 8-14 suku kata
c. Bersajak a-a-a-a
d. Semua baris adalah isi
e. Bahasa yang digunakan biasanya berupa kiasan
 Contoh syair
Inilah gerangan suatu madah
Mengarangkan syair terlalu indah
Membetuli jalan tempat berpindah
Di sanalah iktikat diperbetuli sudah
Wahai muda kenali dirimu
Jalan perahu tamsil hidupmu
Tiadalah berapa lama hidupmu
Ke akhirat jua kekal hidupmu
...
Karya : Hamzah Fansuri
 Struktur Syair
Struktur penyajian syair satu bait terdiri atas 4 larik. Pola rima sama (a-a-a-a). Keempat
larik syair merupakan isi dan terkait dengan bait-bait yang lain. Ditinjau dari jenis kalimat yang
digunakan syair tersebut larik 1 menggunakan kalimat untuk menyapa (menggunakan kata seru
Hai ….). Larik larik 2 dan 3 merupakan kalimat perintah kepada generasi muda yang disapa pada
larik 1. Larik 4 pada kutipan syair tersebut merupakan akibat yang akan ditemui jika melakukan
apa yang diperintahkan pada larik 2 dan 3.

BAB VIII (Pengertian Fabel)

Pengertian fabel adalah cerita yang menceritakan kehidupan binatang/hewan yang berperilaku seperti
manusia. Fabel merupakan cerita fiksi atau khayalan belaka. Dalam fabel terkadang memasukkan karakter
minoritas berupa manusia. Fabel juga disebut dengan cerita moral karena mengandung pesan yang berkaitan
dengan moral.Definisi fabel adalah jenis dongeng yang menceritakan mengenai kehidupan hewan dimana
hewan-hewan tersebut dapat berperilaku seperti manusia. Fabel juga dapat diartikan sebagai suatu cerita
yang menampilkan hewan-hewan sebagai tokoh utama. Dalam cerita fabel, hewan memiliki perasaan,
berbicara, berpikir, bersikap, dan memiliki emosi layaknya manusia pada umumnya. Pada umumnya, fabel
dibuat untuk mendidik anak-anak karena biasanya mereka menyukai tokoh binatang. Tujuan fabel adalah
agar anak-anak mencontoh tokoh yang baik dan tidak mencontoh tokoh yang buruk.
Ciri Ciri Fabel
 Tokoh yang berperan dalam fabel adalah binatang
 Tema cerita umumnya tentang hubungan sosial
 Watak yang digambarkan dalam fabel menyerupai watak atau karakter manusisa seperti baik, buruk,
cerdik, egois dan lain sebagainya.
 Tokoh fabel (binatang) dapat berpikir, berkomunikasi dan bertingkah laku seperti manusia.
 Sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang orang ketiga
 Jalan ceritanya menggunakan alur maju
 Konflik dalam fabel mencakup permasalahan dunia binatang yang hampir sama dengan kehidupan
manusia
 Fabel lengkap dengan penggunaan latar tempat, latar waktu, larat sosial dan latar emosional.
 Ciri bahasa yang digunakan dalam fabel bersifat naratif atau berurutan, dimana berupa dialog yang
mengandung kalimat langsung dan menggunakan bahasa informal sehari-hari.
 Mengandung amanat atau pesan bagi pembacanya.

Unsur Unsur Fabel


Unsur-unsur dalam fabel terdiri dari:
 Tema
 Latar
 Tokoh
 Perwatakan
 Amanat( pesan penulis bagi pembaca)
 Cara penceritaan (sudut pandang)
 Tujuan komunikasi fabel (menginsoirasi, menghibur,mendidik)
 Alur (biasanya maju)

Struktur Teks Cerita Fabel


Adapun struktur cerita fabel diantaranya yaitu:
a. Orientasi
Orientasi adalah bagian permulaan pada sebuah cerita fabel yang berisikan dengan pengenalan cerita
fabel tersebut yang diantaranya seperti pengenalan tokoh, pengenalan latar tempat dan waktu,
pengenalan background atau tema dan lain sebagainya.
b. Komplikasi
Komplikasi adalah klimaks sebuah cerita yang berisikan mengenai puncak masalah yang dialami dan
dirasakan oleh tokoh.
c. Resolusi
Resolusi adalah bagian teks yang berisikan pemecahan permasalahan yang dialami dan dirasakan
oleh tokoh.
d. Koda
Koda adalah bagian terakhir teks cerita yang berisikan pesan-pesan dan atau amanat yang terdapat
didalam cerita fabel.
Jenis Jenis Fabel
 Berdasarkan asal dan ruang lingkupnya, fabel di bagi menjadi:
 Fabel lokal/kedaerahan, yaitu fabel yang berasal dari daerah dan penyebarannya terbatas pada
ruang lingkup daerah itu sendiri
 Fabel nusantara, yaitu fabel yang berasal dari daerah dan telah menyebar ke seluruh pelosok
nusantara.
 Fabel internasional, yaitu fabel yang berasal dari suatu negara dan telah menyebar ke seluruh
dunia.
 Berdasarkan penggunaan latar dan perwatakan, fabel terbagi menjadi:
 Fabel alami, yaitu fabel yang menyandarkan sifat para tokoh sesuai dengan karakter aslinya.
 Fabel adaptasi, yaitu fabel yang menyandarkan sifat para tokoh berbeda dengan aslinya.
 Berdasarkan kemunculan pesan, fabel terbagi menjadi:
 Fabel koda, yaitu fabel yang menampilkan pesan secara jelas (eksplisit) di akhir cerita.
 Fabel tanpa koda, yaitu fabel yang tidak menampilkan pesan yang jelas di akhir cerita namun
hanya tersirat (implisit) dalam cerita.
 Berdasarkan isi dan kandungan cerita, fabel terbagi menjadi:
 Fabel jenaka, yaitu fabel yang mengandung cerita lucu dan mengundang tawa pembaca
 Fabel tragedi, yaitu fabel yang mengandung cerita sedih dan mengundang keprihatinan pembaca.
 Fabel romantika, yaitu fabel yang mengandung kisah romantis dan percintaan.
 Fabel heroik, yaitu fabel yang mengandung cerita kepahlawanan dan perjuangan
TUGAS MANDIRI

1. Bacalah satu buku fiksi yang kalian punya, kemudian isilah tabel berikut:
a. Judul :
b. Pengarang :
c. Penerbit :
d. Jumlah halaman :
e. Isi :
f. Amanat :
2. Buatlah contoh surat dinas berdasarkan ilustrasi berikut:
Pramuka SMP IT Asy-Syadzili akan mengadakan kegiatan perkemahan di
masa pandemi. Pembina mengintruksikan kepada kerani (sekretaris) pramuka SMP
IT Asy-Syadzili untuk membuatkan surat pemberitahuan kegiatan kepada para wali
santri. Kegiatan tersebut akan dilaksanakan pada tanggal 29-30 Mei 2021, mulai
pukul 09.00 WIB sampai selesai, dan bertempat di Ledok Ombo Poncokusumo.
3. Buatlah satu contoh pantun!
4. Buatlah cerita fabel

Anda mungkin juga menyukai